study kasus prolaps uteri

Upload: emirza-nur-wicaksono

Post on 08-Mar-2016

347 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

ghgik

TRANSCRIPT

Name of presentation

Hasbi arroziq 012095922PROLAPSUS UTERI1

Identitas pasienSubyektifObyektifAssesmentPlanningHasil pemeriksaanLembar observasiPEMBAHASAN:Nama: Ny. swJenis kelamin: PerempuanUmur: 69 tahunStatus: MenikahPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama: IslamSuku/bangsa: Jawa/IndonesiaAlamat: jl.kapas raya Genuk semarangTanggal MRS: 20-5-2015

IDENTITAS:

KELUHAN UTAMA:keluar benjolan dari jalan lahir

SUBYEKTIF:

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:keluar benjolan dari jalan lahir sejak 5 tahun SMRS. Pertama-tama benjolan dirasakan kecil, namun semakin lama benjolan tsb semakin besar. Benjolan tidak nyeri, dapat bertambah besar terutama saat mengejan/jongkok dan menghilang saat berbaring. Benjolan dapat keluar-masuk dengan sendirinya.

SUBYEKTIF:

Benjolan dirasakan lembek dan berwarna kemerahan. 1 bulan SMRS pasien mengeluh keluar flek sedikit-sedikit, warna merah segar, nyeri perut (-), keputihan (-), BAB & BAK normal.

SUBYEKTIF:

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:Hipertensi (-), DM (-), Asma (-).

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:Ibu pernah sakit seperti ini tetapi tidak di operasi.

SUBYEKTIF:

RIWAYAT MENSTRUASI:Menarche usia 14 tahunSiklus teratur 28 hariLamanya 6-7 hariMenopause usia 48 tahunSUBYEKTIF: RIWAYAT PERNIKAHAN:Menikah 1 kali saat usia 21 tahun sampai sekarang.

RIWAYAT PERSALINAN: Anak I lahir spontan di bidan, laki-laki, BBL 2700 g, skg usia 40 tahun Anak II lahir spontan di bidan, laki-laki, BBL 2800 g, skg usia 36 tahun Anak III, abortus, curet (+) Anak IV lahir spontan di bidan, perempuan, BBL 3800 g, skg usia 33 tahunSUBYEKTIF:

RIWAYAT KB:KB (+) spiral 26 tahun yang lalu, selama 5 tahun

SUBYEKTIF:

RIWAYAT SOSIAL DAN PEKERJAAN:Kesehariannya pasien tidak bekerja, dirumah saja. Pasien merupakan pensiunan PNSSUBYEKTIF:

Keadaan umum: baikKesadaran: Compos mentisGCS: 4-5-6Vital sign:Tensi:130/90 mmHgNadi:72 x/menitSuhu: 37,3 C (rectal)Nafas: 22 x/menitOBYEKTIF:

Kepala/Leher:a/i/c/d= -/-/-/-Pembesaran KGB (-) Thorax:Inspeksi: bentuk dada dan pergerakan simetris.Palpasi: pergerakan simetris, nyeri (-)Perkusi: sonorAuskultasi: cor: s1/s2 tunggal Pulmo: Rh -/-, Wh -/-

OBYEKTIF:

Abdomen:Inspeksi: perut tampak datarPalpasi:: supel, nyeri tekan (-), massa (-)Perkusi: meteorismus (-)Auskultasi: BU + normal

Ekstremitas: akral hangat, oedem (-), CRT < 2 detik.OBYEKTIF:

Genitalia: Pemeriksaan luar:Inspeksi: tampak benjolan keluar dari vagina 2 cm, warna merah muda.Palpasi: lunak, nyeri tekan (-). Pemeriksaan dalam: VT tidak dilakukanOBYEKTIF:

DIAGNOSA KERJA:P3A1 dengan Prolapsus uteri Grade III

ASSESMENT:

USULAN PEMERIKSAAN:Darah LengkapUrine LengkapThorax fotoEKGPLANNING: Darah Lengkap:

Hb12.2Nilai Normal13 16g/dlHt36.6 Nilai Normal 40 48%MCV77.2 Nilai Normal 82 93flMCH25.7 Nilai Normal 27 31pgMCHC33.3 Nilai Normal 32 36g/dlLeukosit6.9 Nilai Normal 5 1010^3/ lTrombosit291 Nilai Normal 150 40010^3/ l

HASIL PEMERIKSAAN:Terapi Pasien menolak untuk di lakukan operasi, sehingga dilakukan terapi konservatif yaitu dengan memasang Pessarium Cincin/Ring

Resume Pasien P3A1 usia 69 tahun, mengeluh keluar benjolan awalnya kecil semakin lama semakin besar. Tidak nyeri, benjolan sejak 1 tahun SMRS benjolan semakin besar dan tidak dapat masuk kembaliStatus present keadaan umum : baikvital sign : td : 130/90 mmHgNadi : 72x/ menitsuhu : 37,3 nafas : 22x/ menitStatus ginekologiInspeksi : tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina, bentuk bulat, warna merah muda, discharge (-), erosif (+)Palpasi: teraba massa ukuran 2 cmx2cmx3cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-).Inspekulo: tidak dilakukan

Diagnosa P3A1 dengan prolapsus uteriRENCANA TERAPIPasien menolak untuk di lakukan operasi, sehingga dilakukan terapi konservatif yaitu dengan memasang Pessarium Cincin/Ring

TERIMA KASIHAdalah turunnya uterus dari tempat yang biasa oleh karena kelemahan otot atau fascia yang dalam keadaan normal menyokongnya. Atau turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis (Wiknjosastro, 2008).DEFINISI:

26

27

Tonus otot uterusLigamen-ligamen yang memfiksasi uterus:Lig kardinaleLig rotundumLig infundibulopelvikumLig sakrouterina3. Fasia endopelvik4. Otot-otot dasar panggul m. levator ani

PENYOKONG UTERUS:28PENYOKONG UTERUS:

29Berbeda pada setiap negaraIndonesia: Djafar Siddik pada penyelidikan selama 2 tahun (1969-1970) memperoleh 63 kasus prolapsus genitalis dari 5.372 kasus ginekologik multipara dalam masa manepause, dan 31.74 % pada wanita petani. Dari 63 kasus tersebut, 69 % berumur > 40 tahun. INSIDEN:30

Dasar panggul yang lemah, ok karena kerusakan dasar panggul pada persalinan yang terlampau sering dengan penyulit seperti ruptura perineum atau ok usia lanjut.Tarikan janin pada pembukaan yang belum lengkap.ETIOLOGI:31Ekspresi Crede yang berlebihan pada saat mengeluarkan plasenta.Asites, tumor-tumor di daerah pelvis, batuk yang kronis dan pengejan Kelainan kongenital berupa kelemahan jaringan penyokong uterus yang sering pada nullipara.

32Multiparitas dengan persalinan pervaginam (tersering)Usia lanjut (menopause) estrogen otot-otot dasar panggul atrofi fungsinya prolapsus genitalia.RAS perbdaan komponen kolagen dan bentuk panggul yang berbeda.Trauma dasar panggul.

FAKTOR RESIKO:33Dengan adanya persalinan yang sulit, menyebabkan kelemahan pada ligamentum penyokong uterus, fasia endopelvik, otot-otot dasar panggul, peningkatan tekanan intra abdominal dan faktor usia.PATOLOGI:34Dapat menjadi SISTOKEL karena kendornya fasia dinding depan vaginaDapat terjadi REKTOKEL, karena kelemahan fasia di dinding belakang vaginaDapat terjadi ENTEROKEL, karena suatu hemia dari kavum dauglasi yang isinya usus halus.35

36

37PROLAPSUS DERAJAT I: uterus turun dengan serviks uteri turun paling rendah sampai introitus vagina.PROLAPSUS DERAJAT II: sebagian uterus keluar dari vagina.PROLAPSUS DERAJAT III: uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai dengan inversio vagina. (Wiknjosastro, 2005).KLASIFIKASI:38

39Terasa ada yang mengganjal/menonjol di genitalia eksterna.Riwayat nyeri dipinggang dan panggul yang berkurang atau hilang dengan berbaring.Luka lecet pada portio karena geseran celana dalam.GEJALA KLINIS:40

Sitokel : BAK sedikit-sedikit dan sering, tak puas dan stress inkontinensia.Rektokel : terjadi gangguan defikasi seperti obstipasi, karena feces berkumpul di rongga rektokel.Enterokel: menyebabkan rasa berat dan penuh pada daerah panggul.41Dapat dilakukan dengan 2 posisi:Posisi berdiri: pasien disuruh berdiri dilantai dan salah satu kaki berada pada bangku setinggi 20cm. Tonjolan serviks akan tampak pada prolaps derajat II.

CARA PEMERIKSAAN:

42

Posisi litotomi: pemeriksaan rutin ginekologi. Inspikulo, khusus melakukan evaluasi dinding vagina anterior, posterior dan lateral. 43

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan ginekologi.Friedman dan Little (1991) : penderita dalam posisi jongkok dan ditentukan dengan pemeriksaan jari, apakan portio pada posisi normal atau portio sampai pada introitus atau sudah keluar.DIAGNOSA:44

Selanjutnya, dengan penderita posisi litotomi ditentukan panjang serviks. Serviks yang lebih panjang = elongatio koli.45

Pemanjangan serviks (elongatio)SistokelEnterokelRektokelKelemahan dinding vagina lateralDIAGNOSA BANDING:46

Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteriDekubitusHipertrofi serviks dan elongatio kolliGgn miksi dan srtes inkontinensiaISKKemandulanKesulitan waktu persalinanKOMPLIKASI:47

HemorroidInkarserasi usus halus48Pemendekan waktu persalinanMenghindari paksaan dalam pengeluaran placentaMengawasi involusi uterus pasca persalinan yang tetap baik dan cepatMencegah dan mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominalMenghindari mengangkat benda beratMenganjurkan wanita tdk tllu sering melahirkanPENCEGAHAN:49

KONSERVATIF: biasanya diberikan pada penderita prolaps ringan tanpa keluhan.Latihan otot dasar panggulStimulasi otot dengan alat listrikPengobatan dengan pessarium

PENATALAKSANAAN:50PESSARIUM: alat u/ menahan uterus ditempatnya selama alat tersebut dgunakanPrinsip: mengadakan tekanan pada dinding vagina bagian atas sehingga vagina dan uterus tidak dapat turun.

PESSARIUM51Macam-macam pessarium:

52

Indikasi: prolaps uteri dalam kehamilan, pnderita yang menolak untuk tindakan operasi.Kontraindikasi: radang pelvis akut, keganasan.Komplikasi: ulserasi, fistula vesikovaginalis, fistula rektovaginalis.Pada pemasangan pessarium pasca menopause dilakukan preparat estrogen dosis rendah: 0,3 mg/hr (conjugated estrogen)53OPERATIF: indikasi= jika didapatkan keluhan pada penderita.Macam-macam operasi:1. Ventrofiksasi: memendekkan atau mengikat lig. Rotundum ke dinding perut2. Opx. Manchester: amputasi serviks uteri dan dilakukan penjahitan lig. Cardinale yang telah dipotong di muka serviks.54

Teknik operasi Manchester55

3. Histerektomi pervaginam: uterus diangkat, kemudian puncak vagina digantungkan pada lig. Rotundum kanan-kiri. Dilakukan pada prolapsus uteri lanjut pada wanita yang telah menopause. 56

57

58

59

60

61

62

4. Kolpokleses: yaitu operasi sederhana dengan menjahitkan dinding vagina depan dengan dinding bagian belakang sehingga lumen vagina tertutup dan uterus terletak diatas vagina.63

Sekian.64