studi fisibilitasefront.site90.net/bnn/draft_dokumen_studi_fisibilitas_v1... · web viewdokumen...

97
Studi Fisibilitas PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN LABORATORIUM PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LIDO 2007

Upload: hoangnga

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Studi FisibilitasPENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN LABORATORIUM PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LIDO

2007

Page 2: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Ringkasan Eksekutif Masalah produksi, peredaran gelap, pemasaran, dan penyalahgunaan narkotika,

psikotropika, dan zat bahan adiktif lainnya (Narkoba) telah menjadi sebuah ancaman

serius bagi keutuhan dan perkembangan negara Indonesia. Tidaklah berlebihan jika

dikatakan bahwa persoalan ini telah menjadi suatu problema nasional yang tidak saja

berpengaruh terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat di masa depan, tetapi lebih

jauh lagi telah merusak jiwa dan raga generasi muda penerus bangsa.

Sebagai sebuah organisasi yang telah dibentuk oleh Pemerintah, Badan Narkotika

Nasional (BNN) mengemban misi untuk mengkoordinasikan segala upaya bangsa

Indonesia dalam membebaskan diri dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba

agar visi terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas penyalahgunaan narkoba dapat

segera tercapai. Tugas mengkoordinasikan berbagai komponen bangsa tersebut

bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. Luasnya batasan geografis Indonesia dan

peliknya persoalan ini telah meningkatkan kompleksitas aktivitas dari BNN. Berbagai

kegiatan dan proses yang bersifat lintas sektoral dan memiliki aspek multi dimensi

mewarnai kegiatan BNN sehari-hari.

Salah satu kunci keberhasilan BNN dalam menjalankan tugas dan fungsinya terletak

pada tersedianya infrstruktur pendukung, mulai dari dukungan politik, hukum,

kelembagaan yang mapan, fasilitas kerja serta sarana prasarana. Luasnya rentang

tanggung jawab dan geografis yang diemban oleh BNN menuntut adanya perhatian

berbagai pihak untuk segera merealisasikan berbagai komponen pendukung tugas

pokok dan fungsi BNN. Dokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse

preventive system” ini merupakan sebuah studi analisa kebutuhan BNN terhadap fungsi

rehabilitasi pengguna narkoba.

Page 3: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Adalah merupakan suatu harapan bahwa kehadiran dokumen ini akan menjadi sebuah

titik awal pengembangan sebuah Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika

yang dapat menjadi pusat rujukan nasional rehabilitas korban penyalahgunaan

narkotika.

Page 4: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Sistematika Dokumen Dokumen Studi Fisibilitas Pengadaan Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat

Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Lido dilakukan dengan mengkaji

kebutuhan akan Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat Rehabilitasi. Secara

konseptual, hubungan antara komponen dokumen terlihat seperti pada gambar berikut

ini:

Adapun penjelasan ringkas dari mengenai kandungan informasi yang dikelola pada

masing-masing bagian di atas adalah sebagai berikut:

1. BAB I diawali dengan mengkaji visi dan misi dari organisasi BNN yang menjadi

landasan utama setiap komponen organisasi lainnya seperti tujuan, strategi,

obyektif, dan lain sebagainya. Inti dari bagian ini adalah membangun landasan

atau jembatan penghubung antara visi dan misi yang dicanangkan organisasi

dengan peranan strategis sistem informasi yang ingin dibangun. Bab ini juga

berisikan berbagai tinjauan yang diperlukan untuk melakukan analisis lebih lanjut

Pengadaan Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat Rehabilitasi Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Lido

Page 5: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. BAB II membahas secara khusus setelah mengkaji visi dan misi dari organisasi

BNN. Pada bagian ini akan dikaji tugas pokok dan fungsi BNN terkait dengan

fungsi Rehabilitas Penyalahgunaan Narkotika. Tinjauan organisasi sangat

diperlukan untuk mengetahui berbagai faktor atau instrumen pendukung yang

akan memperkuat hasil analisa kebutuhan sehubungan dengan Pengadaan

Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

di Lido.

3. BAB III akan mengkaji fungsi inti dan penunjang dari tugas pokok dan fungsi

BNN yang berhubungan langsung dengan fungsi rehabilitasi penyalanggunaan

narkoba. Bagian ini akan menggunakan rantai nilai aktivitas (Value Chain) yang

dikembangkan oleh Michael Porter.

4. BAB IV merupakan bab khusus yang membahas berbagai kebutuhan pokok

sehubungan dengan rencana Pengadaan Peraltan Medis dan Laboratorium

Pusat Rehabilitas Narkoba. Bagian ini akan memetakan antara kebutuhan

(Demand) berdasarkan analisis rantai nilai aktivitas dengan suplai (Supply)

ketersediaan dan standar peralatan medis yang ada atau telah dikembangkan.

5. BAB V yang merupakan bagian penutup dari dokumen studi fisibilitas

Pengadaan Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat Rehabilitasi Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Lido. Bagian ini juga membahas detil dari peralatan

dimaksud serta biaya yang harus diinvestasikan sehubungan dengan pengadaan

peralatan-peralatan tersebut.

Page 6: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif........................................................................................................................2

Sistematika Dokumen.....................................................................................................................4

Daftar Isi.........................................................................................................................................6

BAB I...............................................................................................................................................9

Visi dan Misi BNN...........................................................................................................................9

Tinjauan Organisasi.....................................................................................................................9

Perihal BNN...........................................................................................................................9

Kedudukan Badan Narkotika Nasional....................................................................10

Tugas Badan Narkotika Nasional.......................................................................................10

Fungsi Badan Narkotika Nasional......................................................................................10

Susunan Organisasi Badan Narkotika Nasional................................................................11

Manajemen Pelaksana Harian BNN....................................................................................12

Peranan................................................................................................................................13

Tugas....................................................................................................................................14

BAB II............................................................................................................................................15

Kerangka Acuan Studi...................................................................................................................15

Strategi Nasional Bidang Treatment dan Rehabilitation...........................................................15

Strategi Nasional Riset Terapi dan Rehabilitasi Terpadu.....................................16

Strategi Nasional untuk Treatment dan Rehabilitasi Medis..................................16

Strategi Nasional untuk Rehabilitasi Sosial..........................................................16

Tren dan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia......................................................................17

BAB III...........................................................................................................................................24

Page 7: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Fungsi Inti dan Penunjang Tugas Pokok dan Fungsi BNN..............................................................24

Tinjauan Metodologi.................................................................................................................24

Aktivitas Inti dan Penunjang BNN.............................................................................................25

Pengelolaan Penyalahgunaan Narkoba................................................................................25

Pemantauan Peredaran Gelap Narkoba...............................................................................25

Rangkaian Proses Penunjang................................................................................................26

Proses Inti Terapi dan Rehabilitasi............................................................................................27

Komponen Pendukung Terapi dan Rehabilitasi........................................................................29

BAB IV...........................................................................................................................................33

Analisa Kebutuhan Pusat Rehabilitasi...........................................................................................33

Pengertian T & R.......................................................................................................................33

Kode Etik dan Profesionalitas...................................................................................................34

Akreditasi dan Standar Pelayanan............................................................................................35

Mengkaji Kebutuhan Terapi dan Rehabilitasi...........................................................................35

Komponen Kajian Kebutuhan...............................................................................................35

Estimasi Kebutuhan Berdasarkan Populasi...............................................................................36

Kelompok Populasi...............................................................................................................36

Kelompok populasi yang membutuhkan pelayanan khusus.................................................37

Kesesuaian layanan dengan kelompok populasi yang ada....................................................37

Tinjauan Model Layanan Terapi dan Rehabilitasi.....................................................................38

Model Layanan Open Access................................................................................................39

Model Layanan Terstruktur..................................................................................................39

Kebijakan dan Prosedur Pusat Rehabilitasi...............................................................................40

Pengembangan Prosedur Terapi dan Rehabilitasi................................................................41

Kategori Staf yang Dibutuhkan.............................................................................................41

Manajemen Sistem Monitoring............................................................................................42

Manajemen Staf...................................................................................................................42

Manajemen Kualitas.............................................................................................................42

Page 8: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Pengawasan Keluaran dan Aktivitas Terapi dan Rehabilitasi....................................................42

Audien Pemantauan Aktivitas dan Keluaran Terapi dan Rehabilitasi....................................43

Tingkatan Pemantauan Layanan...........................................................................................43

Instrumen Pengukuran Keluaran Aktivitas................................................................................44

Page 9: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

BAB IVisi dan Misi BNNUntuk memperdalam studi fisibilitas mengenai Pengadaan Peralatan Medis dan

Laboratorium Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Lido, perlu

dilakukan berbagai tinjauan untuk melengkapi metode yang digunakan dalam

menganalisa kebutuhan Peralatan Medis dan Laboratorium Pusat Rehabilitasi Korban

Penyalahgunaan Narkoba.

Tinjauan Organisasi

Perihal BNN

Dasar hukum Badan Narkotika Nasional

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1977 tentang Narkotika,

2. UU Nomor 5 Tahun 1977 Tentang Psikotropika

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 22 Maret 2002 tentang

perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 15 Tahun 2001 tanggal 27 Maret

2001 tentang pengalihan status anggota Tentara Nasional Indonesia dan

anggota Kepolisian Republik Indonesia menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk

menduduki jabatan struktural,

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 22 Maret

2002 tentang Badan Narkotika Nasional dan

5. Keputusan Ketua Badan Narkotika Nasional Nomor : Kep/20/XII/2004/BNN

tanggal 31 Maret 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian

Badan Narkotika Nasional.

Page 10: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Kedudukan Badan Narkotika Nasional

Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah lembaga non struktural yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Tugas Badan Narkotika Nasional

1. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan dan

pelaksanaannya di bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan zat

adiktif lainnya; dan

2. Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya dengan

membentuk satuan tugas-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi

pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masing-

masing.

Fungsi Badan Narkotika Nasional

1. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait dalam penyiapan dan penyusunan

kebijakan di bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan zat

adiktif lainnya;

2. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan kebijakan di

bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya serta pemecahan

permasalahan dalam pelaksanaan tugas;

3. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait dalam kegiatan pengadaan,

pengendalian, dan pengawasan di bidang narkotika, psikotropika, precursor dan

zat adiktif lainnya;

4. Pengoperasian satuan tugas-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur

pemerintah terkait dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

Page 11: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

peredaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya sesuai

dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.

5. Pemutusan jaringan peredaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan zat

adiktif lainnya melalui satuan tugas-satuan tugas;

6. Pelaksanaan kerja sama nasional. regional dan internasional dalam rangka

penanggulangan masalah narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif

lainnya; dan

7. Pembangunan dan pengembangan system informasi dan laboratorium narkotika,

psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya.

Susunan Organisasi Badan Narkotika Nasional

1. Ketua : Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Sekretaris : Kepala Pelaksana Harian merangkap anggota

3. Anggota :

a. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa Departemen Dalam Negeri;

b. Direktur Jenderal Multilateral Politik, Sosial dan Keamanan Departemen

Luar Negeri;

c. Direktur Jenderal Kekuatan Petahanan. Departemen Petahanan;

d. Direktur Jenderal Imigrasi, Departemen Kehakiman dan Hak Azasi

Manusia;

e. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman dan Hak

Azasi Manusia;

f. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Departemen Keuangan;

g. Sektretaris Jenderal, Departemen Perhubungan;

h. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Departemen Sosial;

i. Sektretaris Jenderal Departemen Agama;

j. Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan;

k. Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;

l. Direktur Jenderal Kimia Dasar, Agro dan Hasil Hutan, Departemen

Perindustrian dan Perdagangan;

Page 12: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

m. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perindustrian

dan Perdagangan;

n. Direktrur Jenderal Bina Produksi Holtikultura, Departemen Pertanian;

o. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan

Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

p. Direktur Jenderal Perlindunan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen

Kehutanan;

q. Sekretaris Utama, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi.

r. Jaksa Agung Muda Bidang Intelitjen, Kejaksaan Agung;

s. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum,Kejaksaan Agung;

t. Kepala Korps Reserse POLRI. Markas Besar Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

u. Direktur Bimbingan Masyarakat, Deputi Operasi POLRI, Markas Besar

Kepolisian Negara Repulik Indonesia;

v. Kepala Badan Intelijen Keamanan POLRI. Markas Besar Kepolisian

Negara Republik Indonesia;

w. Direktur Kedokteran dan Kesahatan POLRI. Markas Besar Kepolisian

Negara Repulik Indonesia;

x. Deputi Bidang Penyelidikan Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara;

y. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza, Badan

Pengawasan Obat dan Makanan.

Manajemen Pelaksana Harian BNN

Visi : Terwujudnya masyarakat Indonesia bebas penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya

(narkoba) tahun 2015.

Misi : Dalam mewujudkan visi BNN maka ditetapkan misi BNN sbb :

1. Menentukan kebijakan nasional dalam membangun komitmen

bersama memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba.

Page 13: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. Melakukan upaya-upaya pencegahan yang lebih efektif dan

efisien.

3. Meningkatkan penegakan hukum dibidang narkoba secara tegas

dan tuntas.

4. Meningkatnya metode terapi dan rehabilitasi dalam merehabilitasi

penyalahguna narkoba.

5. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam penyusunan

data base yang akurat.

6. Membangun sistim informatika sesuai perkembangan teknologi.

7. Meningkatkan peran dan fungsi Satuan Tugas Operasional.

8. Meningkatkan peran dan fungsi Badan Narkotika

Propinsi/Kabupaten/Kota.

9. Meningkatkan peran serta BNN dalam pergaulan global melalui

kerja sama internasional yang efektif dalam pemberantasan

peredaran gelap narkoba.

Strategi : Pencegahan adalah upaya/usaha untuk mencegah terjadinya

penyalahgunaan dan peredaran gelap, dengan upaya-upaya

yang berbasiskan masyarakat, mendorong dan menggugah

kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen

masyarakat dengan Motto yang menjadi pendorong semangat

adalah” Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati “ dengan

upaya yang dilakukan adalah :

Peranan

Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Lakhar BNN) adalah unit organisasi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada ketua BNN.

Page 14: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Tugas

Pelaksana Harian BNN mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada seluruh

anggota BNN dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BNN.

Page 15: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

BAB IIKerangka Acuan Studi

Strategi Nasional Bidang Treatment dan Rehabilitation

Terapi dan Rehabilitasi merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi dari BNN.

Meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap narkoba menyebabkan Rumah Sakit

Umum tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai untuk menjalankan fungsi terapi dan

rehabilitasi1. Keberadaan BNN dengan tugas untuk melakukan terapi dan rehabilitasi

diharapkan secara khusus mengatasi ketergantungan pengguna narkoba untuk dapat

hidup normal di tengah-tengah masyarakat.

Penyalahguna narkoba merupakan bagian dari masyarakat yang harus ditolong dan

diberikan kasih sayang dalam mempercepat proses penyembuhannya. Perlu diberikan

pengobatan dan rehabilitasi secara gratis kepada penyalahguna narkoba yang tidak

mampu melalui subsidi pemerintah dan sumbangan para donatur, karena pengobatan

dan rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba memerlukan waktu dan biaya yang

cukup besar. Penyalahgunaan narkoba

merupakan masalah yang sangat

kompleks meliputi faktor-faktor spiritual,

psikologis. sosial dan biologis bahkan

juga bisa menyangkut perilaku kriminal

(criminal behaviour). Oleh karena itu

Strategi ini harus meliputi semua faktor-

faktor tersebut diatas dan disiapkan berbagai metoda sesuai tingkat penyalahgunaan dari tingkat social user, user dan hard core addicts.

1 www8.cao.go.jp/souki/drug/sin5en04.html

Page 16: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Terkait dengan terapi dan rehabilitasi, BNN memiliki beberapa strategi yang mendasari

seluruh rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan terapi dan rehabilitasi korban

penyalahgunaan narkoba. Strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut2:

Strategi Nasional Riset Terapi dan Rehabilitasi Terpadu

Membangun balai riset terpadu untuk menemukan metode terapi dan rehabilitasi yang

dapat dijadikan sebagai/pedoman bagi penyelenggara terapi dan rehabilitasi. Selain itu

juga mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi petugas/tenaga terapi dan rehabilitasi.

Strategi Nasional untuk Treatment dan Rehabilitasi Medis

1. Treatment dan Rehabilitasi Medis mempunyai berbagai macam model, yang

mempunyai tujuan untuk menyembuhkan/memulihkan kesehatan fisik dan

mental jiwa daripada penyalahguna.

2. Partisipasi aktif dari masyarakat untuk membangun treatment centres perlu

digalakkan, namun harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Strategi Nasional untuk Rehabilitasi Sosial

1. Penyembuhan/pemulihan kesehatan fisik dan mental/jiwa saja, tidak cukup untuk

seorang mantan penyalahguna untuk memasuki kembali kehidupan normal

dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat. Yang

bersangkutan perlu mendapat rehabilitasi sosial sehingga ia tidak tergoda lagi

untuk memakai narkoba dan mampu melaksanakan lagi suatu kehidupan yang

normal, produktif, konstruktif dan kreatif.

2. Partisipasi masyarakat dalam usaha-usaha rehabilitasi sosial, juga perlu

digalakkan, namun harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan LAKHAR BNN Tahun 2005

Page 17: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Tren dan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia

United Nations Office On Drug and Crime (UNODC) memperkirakan, jumlah korban

penyalahgunaan narkoba sebesar 1 % dari jumlah penduduk Indonesia atau antara 1,3

hingga 3 juta jiwa. Perkiraan UNODC tersebut hampir sama dengan hasil survey di

tanah air, yang dilakukan BNN bekerja sama dengan Puslit Pranata UI tahun 2003

terhadap kelompok pelajar dan mahasiswa di 26 propinsi dengan sampel/responden

13.710 orang sebagai berikut: 5,8 % pernah menyalahgunakan narkoba; 3,9 %

menggunakan narkoba dalam 1 tahun terakhir atau 4 dari 100 pelajar dan mahasiswa

sebagai penyalahguna narkoba.

Jenis narkoba yang dikonsumsi bervariasi, namun sebagian besar penyalahguna

narkoba menyalahgunakan ganja, disusul putauw, obat penenang, shabu dan ecstasy.

Sebanyak 46 % mengatakan pernah menggunakan narkoba lebih dari satu jenis

narkoba atau yang disebut polydrug users.

Dilihat dari usia, pengguna penyalahguna narkoba juga bervariasi. Tetapi persentase

terbesar berasal dari responden yang berusia di atas 25 tahun. Temuan ini sejalan

dengan hasil studi pada tahun 2003 terhadap

Napi Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan

dan Rumah Tahanan Negara. Hasilnya

menunjukkan, sebanyak 64 % berusia 20-29

tahun (usia produktif) dan 54 %

berpendidikan SMU ke atas. Dari hasil

berbagai penelitian juga menunjukkan,

sebagian besar penyalahguna narkoba

adalah usia produktif dan bekerja.

Departemen Kesehatan mencatat, pada tahun 2003 terdapat 10.244 pasien kunjungan

rawat jalan di rumah sakit karena gangguan mental dan perilaku yang disebabkan

Page 18: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

penggunaan narkoba. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.649 pasien (45,38 %) di

antaranya merupakan kasus baru.

Meningkatnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tanah air tentu sangat

memprihatinkan. Keprihatinan itu semakin mendalam mengingat tidak ada Propinsi,

Kabupaten/Kota yang bebas dari permasalahan narkoba.

Kecemasan kita semakin tinggi mengingat berubahnya posisi Indonesia dari semula

hanya sebagai wilayah transit peredaran gelap narkoba Internasional, sekarang telah

menjadi wilayah pemasaran yang ramai bagi sindikat gelap narkoba internasional. Lebih

bahaya lagi, karena sejak tahun 2000 Indonesia telah menjadi produsen gelap,

khususnya narkoba jenis amfetamin dan drivat-nya.

Lebih sensasi lagi, dalam tahun 2005 telah ditemukan dua lokasi pabrik ekstasi yaitu di

Jasinga Bogor Jawa Barat dengan jumlah produksi sebanyak 252.000 pil ekstasi perhari

setara dengan 12 miliar perhari dan pada bulan Nopember 2005 di Serang Banten

ditemukan pabrik narkoba terbesar ketiga di dunia dengan jumlah produksi sebanyak

1.000.000.000 pil ekstasi perminggu atau setara dengan Rp.100 miliar per minggu.

Tren kasus penyalahgunaan narkoba berdasarkan jumlah kasus makin meningkat dari

tahun ke tahun. Data yang dikumpulkan mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun

2006 memperlihatkan rata-rata terjadi pengungkapan 26 jumlah kasus perhari3.

3 Dit IV/Narkoba, Desember 2006

Page 19: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba berdasarkan kewarganegaraan juga

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data yang dikumpulkan mula itahun 2001

sampai dengan tahun 2006 memperlihatkan rata-rata terjadi pengungkapan 39 jumlah

tersangka perhari.

Page 20: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Jika dilihat berdasarkan jumlah warga negara asing yang menyahgunaan Narkoba,

maka terjadi penyalahgunaan yang fluktuatif seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Jumlah penyalahgunaan narkoba berdasarkan jenis kelamin juga mengalami

peningkatan. Data yang dikumpulkan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2006

memperlihatkan jumlah kasus terbanyak masih didominasi oleh kaum pria.

Page 21: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Sementara, jika dilihat penyalahgunaan Narkoba dari kelompok usia, data-data yang

dihimpun dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2006 memperlihatkan kelompok usia

produktif merupakan pengguna terbanyak. Grafik berikut ini memperlihatkan bahwa usia

di atas 29 tahun merupakan pengguna terbesar, diikuti dengan pengguna usia 25

sampai dengan 29 tahun.

Jumlah penyalahgunaan Narkoba jika ditinjau dari aspek jenjang pendidikan

memperlihatkan bahwa kelompok pelajar tingkat SLTA merupakan kelompok yang

paling banyak terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba. Grafik berikut ini

memperlihatkan bahwa kelompok jenjang pendidikan SD juga sudah mulai

menggunakan Narkoba, meskipun jumlahnya tidak sebanyak jumlah pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Page 22: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Yang cukup memprihatinkan adalah hasil survei yang dikelompokkan berdasarkan jenis

pekerjaan yang tentu saja berkorelasi langsung dengan tingkat sosial ekonomi

pengguna. Dari grafik terlihat seolah-olah bahwa kelompok pekerjaan Swasta

mendominasi pengguna terbanyak, akan tetapi pengguna kedua terbesar adalah

mereka yang termasuk kategori pengangguran. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat

faktor-faktor lain yang mempengaruhi seseorang untuk menyalahgunaan Narkoba selain

faktor sosial dan ekonomi.

Page 23: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Pada kelompok Polri dan TNI serta PNS, data pengguna penyalahgunaan Narkoba

masih terhitung sangat rendah. Meskipun paling rendah, pada golongan ini penggunaan

Narkoba kerap menjadi sorotan yang cukup tajam dikalangan masyarakat.

Page 24: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

BAB IIIFungsi Inti dan Penunjang Tugas Pokok dan Fungsi BNNMenurunkan analisa kebutuhan pengguna berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari

sebuah organisasi kerap dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan

untuk menunjang organisasi tersebut mencapai tujuannya. Analisa tersebut kerap

menggunakan model rangka kerja (framework) yang dikembangkan oleh Michael Porter

yang disebut sebagai value chain.

Tinjauan Metodologi

Istilah value chain sendiri diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 19854. Value

Chain sendiri merupakan rangkaian aktivitas pada setiap entitas organisasi yang saling

berkaitan satu dengan lainnya dengan tujuan akhir menghasilkan posisi kompetitif

sebuah organisasi. Posisi kompetitif ini bersifat relatif jika sebuah organisasi memiliki

organisasi pesaing yang memiliki karakteristik yang sama persis. Jika organisasi

tersebut tidak memiliki posisi relatifnya terhadap organisasi serupa, posisi kompetitif

yang dimaksud akan sangat berhubungan erat dengan stakeholder organisasi tersebut.

Porter memisahkan entitas pada sebuah organisasi untuk masuk di dalam rantai nilai

aktivitas berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Sebuah aktivitas dapat

dikategorikan sebagai sebuah aktivitas utama jika aktivitas tersebut berhubungan

langsung dengan penciptaan barang atau jasa. Sementara, sebuah aktivitas disebut

sebagai aktivitas pendukung apabila aktivitas tersebut berfungsi untuk menunjang

keberadaan aktivitas utama, atau aktivitas tersebut tidak berhubungan langsung dengan 4 Michael Porter: Competitive Advatage:Creating and Sustaining Superior Performance, 1985

Page 25: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

penciptaan barang atau jasa. Sebuah aktivitas dapat disebut juga sebagai aktivitas

pendukung jika aktivitas tersebut juga terdapat pada organisasi lainnya atau organisasi

sejenis. Penentuan sebuah aktivitas utama juga dapat dilakukan dengan cara

memperkuat sebuah aktivitas untuk menjadi aktivitas yang sangat unik pada organisasi.

Rangkaian aktivitas tersebut bisa saja dimiliki oleh organisasi lainnya, akan tetapi

aktivitas tersebut tetap menjadi pembeda dengan organisasi lainnya.

Aktivitas Inti dan Penunjang BNN

Menentukan aktivitas inti dan penunjang BNN dapat dilakukan dengan melakukan

penelaahan lebih lanjut pada tugas pokok dan fungsi BNN. Sesuai dengan Kerangka

Acuan Kerja yang ada, maka penentuan aktivitas inti dan penunjang BNN yang

dimaksud adalah aktivitas inti dan penunjang yang berhubungan, baik langsung dan

tidak dengan kegiatan terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.

Jika diperhatikan, terdapat dua (2) aktivitas inti yang terdapat pada BNN atau melekat

sebagai tugas pokok dan fungsi dari BNN. Kedua aktivitas inti tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Rangkaian proses inti penyalahgunaan Narkoba

2. Rangkaian proses inti Pemantauan Jalur Gelap Narkoba

Pengelolaan Penyalahgunaan Narkoba

Ada tiga proses utama di dalam rangkaian ini, yaitu masing-masing :

1. Proses Pencegahan;

2. Proses Terapi; dan

3. Proses Rehabilitasi.

Pemantauan Peredaran Gelap Narkoba

Ada tiga proses utama di dalam rangkaian ini, yaitu masing-masing :

1. Proses Kontrol Jalur Resmi;

Page 26: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. Proses Pemantauan Distribusi ; dan

3. Proses Penegakan Hukum.

Rangkaian Proses Penunjang

Proses penunjang adalah berbagai aktivitas di dalam BNN yang berfungsi sebagai

penunjang sejumlah proses inti yang telah didefinisikan sebelumnya. Paling tidak

terdapat 4 (empat) rangkaian proses penunjang di dalam BNN yang perlu diperhatikan,

yaitu :

1. Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia ;

2. Proses Penelitian Ragam Pengetahuan;

3. Proses Pengelolaan dan Pengembangan Institusi; dan

4. Proses Penerapan Sistem Informasi Lintas Sektoral.

Keseluruhan rangkaian proses tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 27: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Proses Inti Terapi dan Rehabilitasi

Kegiatan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba merupakan bagian

dari rencana jangka pendek dan jangka menengah BNN. Dalam Rencana Kerja tahun

2007, disebutkan bahwa kegiatan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan

Narkoba adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan Pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna/korban

narkoba.

2. Rehabilitasi dan perlindungan sosial korban penyalahgunaan napza.

3. Penyusunan standarisasi pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada

penyalhguna/korban narkoba.

Page 28: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

4. Pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pelayanan bidang terapi dan

rehabilitasi korban narkoba.

5. Peningkatan pendayagunaan peran serta masyarakat dalam rangka pelayanan

terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna narkoba.

Sejalan dengan rencana kerja tahun 2007, maka tugas pokok dan fungsi dari Pusat

Laboratorium Terapi dan Rehabilitasi BNN adalah sebagai berikut5:

Pusat Terapi dan Rehabilitasi mempunyai tugas melakukan koordinasi dalam menentukan

standard metode terapi dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba baik dari

aspek sosial maupun medis. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga

profesi bidang terapi dan rehabilitasi. Menyelenggarakan laboratorium riset dalam rangka

menemukan model yang akan menjadi acuan bagi institusi yang menyelenggarakan kegiatan

terapi dan rehabilitasi terhadap Korban narkoba.

Tugas dari Pusat Laboratorium terapi dan rehabilitasi BNN terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. pengkoordinasian dan melaksanakan kegiatan dari Badan/Lembaga yang

menyelenggarakan Terapi dan Rehabilitasi;

2. penentuan standard dan model dari kegiatan terapi dan rehabilitasi yang

dilakukan terhadap korban penyalahgunaan narkotika dan psikotropika;

3. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan terapi dan rehabilitasi medik dan

sosial.

Gambar berikut ini memperlihatkan detail proses yang berhubungan dengan kegiatan

terapi dan rehabilitasi.

5 Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Harian BNN

Page 29: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Rangkaian proses terkait dengan terapi dan rehabilitasi tersebut jika digambarkan

secara struktural akan terdiri dari tiga fungsi utama6, yaitu:

1. Bidang Sosial

Bidang Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan

melaksanakan kegiatan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba,

sehingga dapat kembali bersosialisasi dengan masyarakat lain disekitarnya

2. Bidang Medik

Bidang Medik mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan

melaksanakan kegiatan uji narkotika dan psikotropika dalam rangka terapi dan

rehabilitasi medis terhadap korban penyalahgunaan narkoba, sehingga dapat

pulih kembali dari ketergantungan terhadap narkotika dan psikotropika yang

pernah digunakan

3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan T & R

6 Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Harian BNN

Page 30: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Bidang Pedidikan dan Latihan Terapi dan Rehabilitasi mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pendidikan dan latihan rehabilitasi medik dan sosial

Komponen Pendukung Terapi dan Rehabilitasi

Sebuah organisasi / unit organisasi membutuhkan adanya berbagai komponen

pendukung untuk mencapai tujuannya. Dalam berbagai literatur manajemen terlihat

bahwa sebuah organisasi setidaknya terdiri atas komponen-komponen seperti terlihat

pada gambar berikut ini:

Dari gambar di atas terlihat bahwa sebuah organisasi atau unit organisasi terdiri

setidaknya atas:

1. People adalah komponen pendukung yang berhubungan dengan ketersediaan

sumber daya manusia, baik SDM level manajemen, operasional, fungsional

ataupun profesional lainnya. Dalam bidang terapi dan rehabilitasi korban

penyalahgunaan narkoba, perlu bagi BNN untuk mengembangkan standar

kompotensi sebagai acuan pengembangan SDM.

Page 31: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Berdasar pada arti estimologi, standar kompetensi terbentuk dari dua kosa kata,

yaitu standar dan kompetensi. Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan

yang disepakati sedangkan kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang

dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Sehingga dapatlah dirumuskan

bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat

terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performen

yang ditetapkan.

Berdasar pada arti bahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan

kompetensi. Standar diartikan sebagai "ukuran" yang disepakati, sedangkan

kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat

terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performen

yang dengan demikian dapatlah disepakati bahwa standar kompetensi

merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan pada

suatu bidang pekerjaan oleh seluruh "stakeholder" di bidangnya. Dengan kata

lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang

kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau

pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang

bersangkutan akan mampu:

a. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

b. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat

dilaksanakan.

c. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan

rencana semula.

Page 32: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

d. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk

memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang

berbeda.

Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga / institusi yang

berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan

kebutuhan masingmasing :

1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan

a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi

2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja yang berguna dan

membantu dalam rekrutmen

3. Membantu penilaian unjuk kerja

a. Dipakai untuk membuat uraian jabatan

b. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar

c. kebutuhan dunia usaha/industri

4. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi

sesuai

b. dengan kulifikasi dan levelnya.

c. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan

sertifikasi

2. Tools adalah komponen pendukung yang berhubungan dengan ketersediaan

alat-alat, sarana prasarana serta infrastruktur pendukung lainnya yang

Page 33: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

mendukung proses terapi dan rehabilitasi. Tools yang dibutuhkan untuk

pengembangan pusat rehabilitasi akan dibahas pada bagian khusus dalam studi

ini berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang ada.

3. Process adalah komponen pendukung yang berhubungan dengan aktivitas

perencanaan, pengelolaan, evaluasi, organisasi, tata kerja, tata organisasi dan

lain sebagainya. Merancang proses-proses yang berhubungan dengan

organisasi harus diperhatikan efektivitas dan efisiensinya, sehingga perlu

dilakukan perbaikan secara terus-menerus (continous improvement). Metode

Business Process Improvement (BPI) seperti simplifikasi, integrasi, eliminasi dan

otomatisasi proses perlu menjadi pertimbangan utama.

Page 34: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

BAB IVAnalisa Kebutuhan Pusat Rehabilitasi Pemerintah Republik Indonesia

melalui Badan Narkotika Nasional

memandang sudah sangat

mendesak untuk memiliki pusat

terapi dan rehabilitasi bagi korban

penyalahgunaan Narkoba. Pusat

rehabilitasi korban narkoba yang

sedang dibangun di Lido akan

mengadopsi beberapa metode

terapi dan rehabilitasi yang ada

sebagai salah satu upaya

menjawab tantangan sifat dan perilaku korban Narkoba, baik dari zat yang digunakan,

metode terapi yang dipilih maupun klasifikasi usia korban.

Diharapkan pembangunan Pusat Rehabilitasi Korban Narkoba ini selesai pada akhir

tahun 2007. Untuk menunjang operasional Gedung Pusat Rehabilitasi Korban Narkoba

ini diperlukan peralatan medis dan laboratorium yang sesuai dengan standar sehingga

dapat terlaksana layanan yang optimal.

Pengertian T & R

Sebelum dapat melakukan analisa kebutuhan peralatan yang dapat digunakan untuk

keperluan terapi dan rehabilitasi, perlu untuk diketahui terlebih dahulu pengertian

tentang terapi dan rehabilitasi. United Nation Offices on Drug and Crime mendefinisikan

Page 35: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Terapi dan Rehabilitasi7 sebagai metode terstruktur yang digunakan untuk mengelola

kesehatan dan permasalahan lainnya akibat penyalahgunaan narkoba dan memperbaiki

fungsi sosial dan pribadi seseorang. Kegiatan untuk terapi dan rehab ilitasi pada

dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan beragam cara, termasuk

menggunakan cara medis, psikososial, pengobatan tradisional alternatif dan metode

pengobatan lainnya yang bersifat unik antarnegara.

Kode Etik dan Profesionalitas

Kegiatan terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba membutuhkan adanya

profesionalitas khusus dan kode etik dalam penyelenggaraannya mengingat bahwa

rehabilitasi pengguna narkoba berhubungan langsung dengan kehidudapan sosial

seseorang. Penanganan terhadap pengguna narkoba membutuhkan adanya kerjasama

profesional multidisiplin yang secara profesionalitas membutuhkan kode etik sebagai

berikut:

1. Berkomitmen secara profesional untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap

korban penyalahgunaan narkoba, baik dilihat dari sisi gender, suku, agama,

orientasi seksual dan cacat tubuh.

2. Patuh terhadap peraturan dan standar yang berlaku serta kode etik yang ada

dan tidak menyembunyikan informasi apapun yang berhubungan dengan terapi

terhadap korban penyalahgunaan narkoba.

3. Memiliki kepatuhan secara khusus untuk menghormati hak-hak pengguna

penyalahgunaan narkoba terkait dengan hak-hak yang dimilikinya.

4. Menjamin bahwa para tenaga profesional memiliki level kompetensi yang

memenuhi kebutuhan kewajiban spesifik yang menjadi tanggung jawabnya serta

pelatihan berkesinambungan untuk menjamin perbaikan dan peningkatan

kemampuan profesional.

7 UNDCP, Drug Abuse Treatment and Rehabilitation, A Planning and Implementation Guide

Page 36: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

5. Berkomitmen untuk mencapai tujuan –dalam hal ini adalah kegiatan T & R—dan

memiliki metode untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap unjuk

kerja proses terapi dan rehabilitasi.

Akreditasi dan Standar Pelayanan

Tuntutan terhadap peningkatan pelayanan terapi dan rehabilitasi saat ini makin

meningkat dalam bentuk akreditasi sistem pelayanan terapi dan rehabilitasi. Akreditasi

terhadap sistem pelayanan terapi dan rehabilitasi bertujuan agar penyedia layanan

terapi dan rehabilitasi memenuhi atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ada.

Dalam hal ini, Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Lido perlu untuk

mengembangkan akreditasi dan standar pelayanan yang dapat digunakan sebagai

acuan bagi lembaga terapi dan rehabilitasi lainnya. Negara-negara yang telah terlebih

dahulu mengembangkan pusat rehabilitasi dapat dijadikan acuan atau studi banding

terhadap akreditasi dan standar pelayanan.

Mengkaji Kebutuhan Terapi dan Rehabilitasi

Mengkaji kebutuhan adalah metodologi penelitian dengan menggunakan kombinasi

teknik koleksi data kualitatif dan kuantitatif. Metodologi tersebut digunakan untuk

mengkaji secara pasti karakter dan tingkat permasalahan sosial dan kesehatan yang

disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba dan juga kemampuan komunitas

(Pemerintah, Masyarakat, LSM dan lain sebagainya) untuk mengatasi permasalahan

tersebut.

Komponen Kajian Kebutuhan

Komponen mendasar yang dibutuhkan dalam mengkaji kebutuhan layanan terapi dan

rehabilitasi adalah sebagai berikut:

1. Contextual Assessment : Menjelaskan tentang kondisi faktor sosial, budaya dan

faktor lainnya yang mempengaruhi pemakaian dan penyalahgunaan narkoba.

Page 37: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. Drug User Assessment : Menggali pengertian lebih mendalam mengenai situasi

penggunaan narkoba dan permasalahan-permasalahan yang melingkupinya.

3. Resource Assessment : Mengkaji sumber daya yang ada seperti keuangan,

kelembagaan dan sumber daya manusia.

4. Policy Assessment : Mengkaji keterkaitan, kebutuhan dan kecukupan terhadap

kebijakan dan peraturan yang ada.

Estimasi Kebutuhan Berdasarkan Populasi

UNDCP membagi dan mengkasifikasikan tiga populasi penduduk sesuai dengan

karakteristiknya masing-masing untuki memperkirakan tingkat prioritas layanan. Ketiga

popukasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelompok populasi;

2. Kelompok populasi yang membutuhkan pelayanan khusus; dan

3. Kesesuaian layanan dengan kelompok populasi yang ada.

Kelompok Populasi

Tingkat populasi yang sangat heterogen pada dasanya dapat diklasifikasikan pada

beberapa subkelompok. Pembagian kelompok populasi yang umum digunakan kerap

didasarkan pada karakter gender dan umur, meskipun karakter lainnya juga harus

dipertimbangkan, yaitu:

1. Umur, Jenis kelamin dan budaya

2. Status sosial ekonomi

3. Tingkat pendidikan

4. Kehamilan

5. Pola hubungan kekerabatan

6. Jenis obat-obatan yang digunakan, termasuk jumlah dan tingkat pemakaian.

7. Tingkat keracunan / overdosis

8. Komplikasi dan dampak kerusakan tubuh

9. Cara penggunaan obat-obatan

Page 38: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Kelompok populasi yang membutuhkan pelayanan khusus

Untuk melengkapi kategori pengelompokan, terdapat delapan kelompok prioritas yang

membutuhkan adanya prioritas perawatan. Kedelapan kelompok tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Remaja dan anak-anak

2. Wanita

3. Manusia lanjut usia

4. Orang-orang yang memiliki masalah dengan pengobatan dan masalah pskiatris

lainnya

5. Orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal

6. Orang-orang yang berasal dari etnis atau kelompok minoritas

7. Orang-orang yang positif terinfeksi HIV

8. Orang-orang yang terlibat masalah kriminal.

Kesesuaian layanan dengan kelompok populasi yang ada

Orang-orang yang memiliki masalah dengan penyalahgunaan narkoba memiliki

karakteristik permasalahannya masing-masing sehingga membutuhkan adanya terapi

dan rehabilitasi secara khusus. Sebagai konsekuensinya, maka pendekatan yang

digunakan harus terbuka selebar mungkin untuk dapat mengadopsi berbagai kebutuhan

layanan spesifik. Meskipun demikian, untuk alasan efektifivitas dan efisiensi, perlu untuk

dipertimbangkan adanya proporsi alokasi sumber daya yang ada berdasarkan target

kelompok spesifik.

Pengelompokan kesesuaian layanan berdasarkan kelompok populasi yang ada adalah

sebagai berikut:

1. Kelompok pengguna yang tidak terlalu bergantung pada obat-obatan

2. Kelompok pengguna obat-obatan yang disuntikkan

3. Kelompok pengguna yang sangat bergantung pada obat-obatan

4. Kelompok pengguna akut

5. Pengguna yang dalam masa penyembuhan

Page 39: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Dari pembagian kelompok-kelompok seperti yang tersebut di atas, maka dapat

dilakukan pemilahan layanan yang perlu disediakan dalam pusat terapi dan rehabilitasi.

Tabel berikut ini memperlihatkan hubungan antara layanan yang diberikan dengan

kelompok-kelompok pengguna yang ada.

Kelompok Pengguna Permasalahan Utama Jenis Layanan yang DIbutuhkan

Kelompok pengguna yang tidak terlalu bergantung pada obat-obatan

Memiliki peluang untuk menjadi pengguna dan ketergantungan terhadap obat-obatan

Terapi dan rehabilitasi lebih dini

Kelompok pengguna obat-obatan yang disuntikkan

Berpeluang terjadi infeksi dan komplikasi

Menjalani terapi pengobatan, bimbingan bahaya HIV, Tindakan Medik

Kelompok pengguna yang sangat bergantung pada obat-obatan

Berpeluang untuk mengalami berbagai dampak negatif, baik kesehatan fisik dan mental

Terapo dan rehabilitasi lebih secara intensif

Kelompok pengguna akut Berpeluang terjadinya kerusakan mental dan fisik serta overdosis

Tindakan medis dan layanan intensif

Pengguna yang dalam masa penyembuhan

Berisiko untuk kembali menggunakan

Rehabilitasi dan mengikuti program pencegahan

Tinjauan Model Layanan Terapi dan Rehabilitasi

Sejalan dengan kebutuhan akan pusat terapi dan rehabilitasi korban penyalhgunaan

narkoba, berbagai lembaga dan bahkan negara-negara didunia telah mengembangkan

berbagai model layanan terapi dan rehabilitasi. Istilah-istilah yang berhubungan dengan

terapi dan rehabilitasi pun berkembang. Apapun istilah yang digunakan, hal terpenting

dalam hal pengembangan pusat terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba

adalah konsistensi dalam menjalankan metode terapi dan rehabilitasi.

Page 40: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Model Layanan Open Access

Layanan Open Access merupakan salah satu elemen respon terhadap korban

penyalahgunaan narkoba dengan dalam bentuk layanan terapi dan rehabilitasi. Bentuk

terapi dan rehabilitasi ini dilakukan melalui kontak pertama kali terhadap korban

penyalahgunaan narkoba dengan orang-orang yang peduli terhadap korban seperti

orang tua, kerabat, teman, dan lain sebagainya.

Dalam bentuk yang lebih terkelola, model layanan Open Access kerap disebut sebagai

”layanan jalanan”, dikarenakan tidak adanya campur tangan secara langsung dengan

pemerintah. Lembaga-lembaga terapi dan rehabilitasi yang didirikan oleh yayasan,

lembaga agama dan Lembaga Swadata Masyarakat lainnya termasuk dalam kategori

model layanan Open Access.

Model Layanan Terstruktur

Berbeda dengan model layanan sebelumnya, maka model layanan terstruktur umumnya

dikembangkan oleh lembaga pemerintah atau atas dukungan langsung oleh pemerintah.

Model layanan terstruktur dikembangkan dengan mengkaji secara formal,

mengembangkan, memantai dan mengkajiulang layanan yang diberikan kepada

seseorang terhadap tindakan terapi atau layanan bimbingan lainnya. Beberapa program

medik lainnya bahkan dilakukan dengan jadwal yang sangat ketat, melibatkan berbagai

disiplin ilmu dan pemantauan secara intensif.

Tahapan-tahapan utama yang digunakan pada model layanan terapi dan rehabilitasi

terstruktur adalah sebagai berikut:

1. Detoksifikasi : Fase Stabilisasi

Detoksifikasi merupakan usaha untuk melepaskan seseorang dari

ketergantungan penggunaan obat-obatan secara fisik. Usaha ini merupakan

langkah awal untuk membuat kondisi korban dalam kondisi stabil.

2. Rehabilitasi : Fase Terapi

Page 41: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Pada fase ini dilakukan terapi untuk menghilangkan berbagai dampak yang

berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba. Proses terapi dilakukan dengan

memperhatikan beragam aspek seperti:

a. Psikososial

b. Rawat Inap Korban

c. Program Pengobatan Farmakologi

3. Perawatan Pasca Rehabilitasi

Merupakan perawatan yang dilakukan untuk mencegah seseorang kembali

menggunakan narkoba

4. Model Terapi Komprehensif

Model ini telah diteliti selama bertahun-tahun agar dapat ditemukan metode

yang efektif untuk rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Salah satu

contoh model yang saat ini kerap digunakan adalah model matrix

5. Rehabilitasi terhadap pengguna yang terlibat kasus kriminalitas

Pengguna yang berhubungan langsung dengan kasus-kasus kriminalitas atau

hukum memiliki metode tersendiri di dalam terapi dan rehabilitasi. Metode yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pencekalan.

b. Hukuman Percobaan.

c. Hukum sosial

d. Intervensi langsung ke lokasi korban (penjara)

Kebijakan dan Prosedur Pusat Rehabilitasi

Salah satu pertanyaan kunci berkaitan dengan proses pengembangan pusat rehabilitasi

adalah adanya seperangkat aturan yang secara spesifik dapat menentukan arah dan

obyektif dari layanan yang ingin dicapai. Aturan-aturan dimaksud kerap disebut sebagai

prosedur operasional. Komponen-komponen pendukung dalam menentukan prosedur

operasional adalah sebagai berikut:

1. Kajian, terapi dan bentuk rehabilitasi

Page 42: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. Program-program berkaitan dengan layanan terapi dan rehabilitasi

3. Hubungan dengan komunitas dan bentuk hubungan tersebut

4. Dukungan keluarga atau kerabat korban.

5. Reintegrasi sosial

6. Hak klien dan tanggungjawabnya

7. Rekaman dan kerahasiaan klien

8. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan staf pendukung

9. Perencanaan, evaluasi dan perbaikan kualitas

10. Manajemen

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan

aturan-aturan dasar sebagai prosedur operasional.

Pengembangan Prosedur Terapi dan Rehabilitasi

1. Jenis layanan seperti apa yang dikembangkan, konten layanan dan mekanisme

koordinasi

2. Apakah layanan dikembangkan didasarkan pada fakta-fakta hasil penelitian

3. Apakah respon yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pengguna layanan

4. Apakah terdapat pernyataan tertulis yang merefleksikan layanan berdasarkan

kebijakan, prosedur dan target populasi.

Kategori Staf yang Dibutuhkan

Staf-staf yang dibutuhkan dapat ditentukan dengan mengkaji kebutuhan staf. Secara

umum, kategori staf berikut kerap digunakan:

1. Direktur program, manajer dan administrator

2. Sekretaris dan staf pendukung

3. Dokter

4. Suster

5. Pekerja Sosial atau kerabat korban

6. Psikologis dan Psikoterapis

7. Terapis dan staf pendukung lainnya

Page 43: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Manajemen Sistem Monitoring

1. Apakah terdapat mekanisme untuk memantau, mengevaluasi dan umpan balik

terhadap unjuk kerja layanan dan sistem

2. Sistem perekaman seperti apa yang ada

Manajemen Staf

1. Apakah mekanisme penempatan staf telah dilakukan atau dimiliki

2. Apakah mekanisme orientasi, pelatihan, pendidikan dan dukungan terhadap staf

telah dimiliki

Manajemen Kualitas

1. Sistem perbaikan kualitas seperti apa yang telah dimiliki

2. Apakah manajemen informasi dan kebutuhan teknologi informasi telah

terdefinisi

3. Apakah data eksternal, termasuk data demografi dan epidemiological tersedia

untuk keperluan perencanaan

4. Data internal seperti apa yang dibutuhkan untuk keperluan pengawasan dan

evaluasi

Pengawasan Keluaran dan Aktivitas Terapi dan Rehabilitasi

Tujuan dari aktivitas pengawasan (monitoring) adalah untuk mengetahui apakah

layanan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan tujuan awal yang ingin dicapai.

Proses pengawasan dapat dilakukan dari hal yang paling sederhana sampai dengan

metode pengawasan yang sangat kompleks sesuai dengan alokasi sumberdaya yang

tersedia. Pengembangan standar pengawasan keluaran dan aktivitas terapi dan

rehabilitasi dapat dilakukan dengan mengacu pada standar yang sudah. Standar

tersebut merupakan kerjasama antara WHO, UNDCP dan EMCDDS pada tahun 20008.

8 Informasi lebih lanjut dapat diakses di http://www.undcp.org/drug_demand_treatment_and_rehabilitation.htmlhttp://www.who.int/substance_abuse/PDFfiles/guideevaloftreatment.pdf

Page 44: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Audien Pemantauan Aktivitas dan Keluaran Terapi dan Rehabilitasi

Audien merupakan sejumlah stakeholder yang berkepentingan untuk mengetahui

unjukkerja layanan terapi dan rehabilitasi. Setidaknya terdapat beberapa stakeholder

seperti:

1. Keluarga atau kerabat korban yang mendapatkan layanan terapi dan rehabilitasi

2. Pihak manajemen yang berkepentingan untuk mengetahui kemajuan layanan

yang diberikan

3. Pemerintah dan lembaga donor yang berhubungan

4. Stakeholder BNN lainnya

Tingkatan Pemantauan Layanan

Pemantauan terhadap layanan yang diberikan dalam aktivitas terapi dan rehabilitasi

sangat berhubungan erat dengan jumlah data yang dapat dikoleksi. Dengan lain

perkatan, pengumpulan data merupakan salah satu bagian yang krusial berkaitan

dengan pemantauan layanan.

Setidaknya terdapat tiga tingkatan yang dapat digunakan untuk keperluan pemantauan

layanan. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Basic Monitoring System (Level 1)

Tujuan dari level 1 ini adalah untuk mengkoleksi informasi mendasar yang

berhubungan dengan layanan yang ada beserta implikasi layanan yang telah

diberikan. Dalam hubungannya dengan standar dan akreditasi layanan, semua

lembaga yang nantinya berhubungan langsung dengan aktivitas terapi dan

rehabilitasi harus memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan melaporkan

informasi aktivitas dan keluaran untuk setiap jenis terapi dan rehabilitasi. Pada

level 1 ini, setidaknya terdapat tujuh jenis informasi yang dibutuhkan, yaitu:

a. Ringkasan Informasi Umum

b. Karakteristik Sosiodemografis dan profil penggunaan obat-obatan oleh

korban.

c. Informasi aktivitas terapi yang diberikan sebelumnya

Page 45: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

d. Rencana program terapi dan rehabilitasi yang diberikan kepada korban.

e. Jumlah keseluruhan terapi yang diberikan, dilihat dari jumlah korban,

jenis layanan dan durasi yang diberikan.

f. Waktu total yang dibutuhkan untuk proses terapi.

g. Status klien pada saat akhir terapi telah selesai diberikan.

2. Intermediate Monitoring System (Level 2)

Tujuan dari intermediate monitoring system adalah untuk memberikan informasi

lebih detil terhadap aktivitas terapi dan rehabilitasi. Pada level 2 ini, pemantauan

sudah dapat memberikan informasi yang terukur dengan memantau perubahan

karakter perilaku dan hasil akhirnya.

3. Formal Monitoring System (Level 3)

Level 3 pemantauan sudah dapat digunakan secara tegas untuk mengukur hasil

unjukkerja aktivitas terapi dan rehabilitasi dalam sistem yang telah mapan.

Proses pengukuran sudah mulai menggunakan standar baku dan terstruktur

Instrumen Pengukuran Keluaran Aktivitas

Mengukur keluaran aktivitas terapi dan rehabilitasi tentunya membutuhkan adanya

variabel-variabel pendukung, mengingat bahwa obyek yang diukur memiliki tingkat

sensitivitas yang tinggi dan selalu berubah-ubah berdasarkan periode waktu tertentu.

Terdapat beberapa instrumen dan teknik yang dapat digunakan seperti wawancara

dengan tatap muka, observasi tingkah laku, ujicoba psikologis dan lain sebagainya.

Selain instrumen dan teknik yang digunakan, dibutuhkan juga pengetahuan yang

memadai untuk dapat menggunakan metode pengumpulan data yang efektif. Instrumen

yang tersusun dalam struktur yang benar memungkinkan data yang dikumpulkan

menjadi lebih efektif dan berguna.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun instrumen adalah sebagai

berikut:

1. Relevan dengan target populasi dan program terapi dan rehabilitasi yang

diberikan.

Page 46: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2. Relevan dengan kemampuan untuk mencapai target dan prioritas yang telah

ditetapkan.

3. Memungkinkan untuk dilakukan wawancara tatap muka atau menggunakan

model kuisioner yang dilengkapi sendiri oleh klien.

4. Instrumen yang digunakan dapat divalidasi dan reliabel

5. Ukuran yang digunakan harus bersifat sensitif berubah dari waktu ke waktu.

6. Laporan, metodologi, ukuran yang digunakan mudah untuk dipahami bahkan

oleh orang awam yang berkepentingan dengan hasil akhir dari aktivitas terapi

dan rehabilitasi.

Lingkungan Pendukung Pusat Rehabilitasi

Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan

Narkoba (PRKPN) direncanakan akan

dikembangkan di daerah Lido. PRKPN

direncanakan dibangun diatas areal tanah

seluas 11,2 Hektar. Didalam area tersebut

direncanakan akan dibangun asrama untuk

para residen atau rehabilitasi rawat inap.

Penanganan terhadap korban Narkoba

dilakukan dengan menggunakan model

hospital base dengan konsep one stop

centre yang menggunakan model

pengembangan terpadu dimulai dari

rehabilitasi medis sampai dengan rehabilitasi

sosial. PRKPN di Lido ini direncanakan akan

menjadi pusat rehabilitasi korban

penyalahgunaan narkoba terbesar di asia tenggara.

Page 47: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Mengingat peran strategis dari PRKPN ini, maka dibutuhkan berbagai sumber daya

pendukung agar dapat obyektif dari keberadaan PRKPN ini tercapai. Gambar berikut ini

merupakan ringkasan atau intisari dari hasil analisis sebelumnya.

.Perlatan Medis adalah bagian utama dari komponen Pusat Rehabilitasi yang akan

didikembangkan di Lido Jawa Barat. Sesuai dengan analisis sebelumnya, maka

keberadaan fasilitas peralatan medis merupakan komponen untuk mendukung layanan-

layanan rehabilitasi yang dipersiapkan untuk membantu korban penyalahgunaan

narkoba.

Berbagai macam faktor perlu untuk dipertimbangkan dalam mengadakan peralatan-

peralatan medis tersebut. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Kesesuaian peralatan yang ada dengan jenis layanan spesifik terapi dan

rehabilitasi.

2. Identifikasi tentang fungsi alat, biaya pengadaan peralatan, pelatihan

penggunaan alat, fasilitas fisik yang dibutuhkan, listrik, suhu udara (AC),

perlindungan dan keselamatan.

3. Adanya suku cadang dan dukungan teknis agen lokal.

Page 48: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

BAB VSpesifikasi Kebutuhan Pusat RehabilitasiBerdasarkan analisa kebutuhan pada bab-bab sebelumnya, tabel-tabel berikut ini

memperlihatkan daftar jenis kebutuhan peralatan medis yang dibutuhkan pada Pusat

Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Lido.

Emergency Unit

No Name of Equipment Information Picture Quantity Price

1 Emergency Stretcher Stretcher halves separate for

easy removal without moving

the patient. Frame adjusts to

align with ambulance cot

backrest enabling patient to

have head elevated during

transport.

1 Unit

2 Examination Table Examination table, 2 sections,

adjustable head section with

lever mechanism to varying

position. Legs mounted on

rubber tips.

3 Unit

3 Wheel Chair Standard wheel chairs are

distinguished by the two large

wheels in back and two small

‘caster’ wheels in front

1 Unit

Page 49: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

4 Examination Lamp in a hospital emergency room

or minor surgery area, your

crucial work requires quality

lighting

3 Unit

5 Head Lamp Halogen Very light weight right angle

headlamp, preferred for

comfort, fully-adjustable,

uniquely-designed linkage arm

allows for vertical adjustment

of the optical module

1 Unit

6 Diagnostic Set 1 Unit

7 Oxygen Therapy Set Oxygen therapy benefits the

patient by increasing the supply

of oxygen to the lungs and

thereby increasing the

availability of oxygen to the

body tissues

1 Unit

8 Instrument Trolley Two fixed stainless steel

shelves of heavy gauge

2 Unit

9 Stethoscope Double Head Durable dual headed

Aluminium anodized, dull

chestpiece, Built in non chill

ring.

1 Unit

10 Standing

Sphygmomanometer

a device used to measure blood

pressure, comprising an

inflatable cuff to restrict blood

flow, and a mercury or

mechanical manometer to

measure the pressure

3 Unit

11 Emergency Medical Set 1 Unit

Page 50: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

12 Defibrilator Defibrillation consists of

delivering a therapeutic dose of

electrical energy to the affected

heart with a device

1 Unit

13 Suction Pump One portable and one heavy-

duty suction pump are required

1 Unit

14 Infusion Stand Five legged heavy

polypropylene base mounted

on 5 cms castors. Double hook

S.S. adjustable IV rod with a

bakelite knob

3 Unit

15 Double Bowl Stand ERW steel tubular pipe

construction mounted on

heavy polypropylene base with

castors. Supplied complete

with S.S. basin of 35 cm. dia.

2 Unit

16 X-Ray Film Viewer Double Plastic film holder grips film

securely without damage,

Rocker on/off switch, Two 15

watt fluorescent daylight bulbs

1 Unit

17 Instrument Cabinet 2 Unit

18 Steam Sterilizer pressure type, single rack, used

to sterilize reusable: syringes

and needles. Aluminium vessel

with high pressure seal suitable

for carrying out sterilisation

using superheated steam.

1 Unit

Page 51: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

19 Nebulizer a device used to administer

medication to people in forms

of a liquid mist to the airways.

It is commonly used in treating

cystic fibrosis, asthma, and

other respiratory diseases.

1 Unit

20 ECG 3 Channel a graphic produced by an

electrocardiograph, which

records the electrical activity of

the heart over time.

1 Unit

21 Electro Cauter 1 Unit

22 Laryngoscope A rigid laryngoscope is used for

direct laryngoscopy. It consists

of a handle (incorporating a

battery) and a blade with a light

source

1 Unit

23 Patient Monitor is an automated medical device

that senses a patient's vital

signs and displays the results.

In critical care units of hospitals

it allows continuous

supervision of a patient without

continuous attendance thus

improving patient care.

2 Unit

24 Minor Surgery Set 1 Unit

25 Intubation Kit A kit for the placement of a

tube into an external or

internal orifice of the body.

Although the term can refer to

endoscopic procedures, it is

most often used to denote

tracheal intubation

26 Portable Ventilator 1 Unit

Page 52: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

27 Oxygen Concentrator is a device used to provide

oxygen to a patient at

substantially higher

concentrations than those of

ambient air, used as an

alternative to tanks of

compressed oxygen

1 Unit

28 UV Ray Sterilizer 55 Liter 1 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Intensive Care Unit (ICU)

No Name of Equipment Information Picture Quantity Price

1 ICU Bed 3 Unit

2 Suction Unit is the creation of a partial

vacuum, or region of low

pressure. The pressure gradient

between this region and the

ambient pressure will propel

matter toward the low pressure

area

1 Unit

3 Standing

Sphygmomanometer

a device used to measure blood

pressure, comprising an

inflatable cuff to restrict blood

flow, and a mercury or

mechanical manometer to

measure the pressure

1 Unit

4 Stethoscope is an acoustic medical device

for auscultation, or listening, to

internal sounds in a human or

animal body. It is most often

used to listen to heart sounds

1 Unit

Page 53: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

and breathing, intestines and

blood flow in arteries and veins

5 Defibrilator Defibrillation consists of

delivering a therapeutic dose of

electrical energy to the affected

heart with a device

1 Unit

6 Multi Parameter Patient

Monitor

it allows continuous

supervision of a patient without

continuous attendance thus

improving patient care.

2 Unit

7 Vena Section Instument Set 1 Set

8 Ventilator ICU 2 Unit

9 Ambu Bag Adult & Infant 1 Unit

10 Infusion Pump 3 Unit

11 Syringe Pump 3 Unit

12 Infusion Stand Five legged heavy

polypropylene base mounted

on 5 cms castors. Double hook

S.S. adjustable IV rod with a

bakelite knob

2 Unit

13 ECG 3 Channel a graphic produced by an

electrocardiograph, which

records the electrical activity of

the heart over time

1 Unit

14 X-Ray Film Viewer Double Plastic film holder grips film

securely without damage,

Rocker on/off switch, Two 15

watt fluorescent daylight bulbs

1 Unit

15 Instrument Trolley Two fixed stainless steel

shelves of heavy gauge

1 Unit

Page 54: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

16 Steam Sterilizer pressure type, single rack, used

to sterilize reusable: syringes

and needles. Aluminium vessel

with high pressure seal suitable

for carrying out sterilisation

using superheated steam.

1 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine

Cabinet

1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Delivery Polyclinic

No Name of Equipment Information Picture Quantity Price

1 Obstetric Gynaecological

Bed

1 Unit

2 Examination Table Examination table, 2

sections, adjustable head

section with lever

mechanism to varying

position. Legs mounted on

rubber tips.

1 Unit

3 Tensimeter Desk 1 Unit

4 Stethoscope is an acoustic medical device

for auscultation, or listening,

to internal sounds in a

human or animal body. It is

most often used to listen to

heart sounds and breathing,

intestines and blood flow in

arteries and veins

1 Unit

5 Doppler (Heart Tone) 1 Unit

Page 55: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Internal Polyclinic

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Ultrasonography an ultrasound-based

diagnostic imaging

technique used to

visualize muscles and

internal organs, their size,

structures and possible

pathologies or lesions.

1 Unit

2 Examination Table Examination table, 2

sections, adjustable head

section with lever

mechanism to varying

position. Legs mounted

on rubber tips.

1 Unit

3 Examination Lamp in a hospital emergency

room or minor surgery

area, your crucial work

requires quality lighting

1 Unit

4 Scale 1 Unit

5 Instrument Trolley Two fixed stainless steel

shelves of heavy gauge

1 Unit

Page 56: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

6 Stethoscope Double Head Durable dual headed

Aluminium anodized, dull

chestpiece,  Built in non

chill ring.

1 Unit

7 Standing

Sphygmomanometer

a device used to measure

blood pressure, comprising

an inflatable cuff to restrict

blood flow, and a mercury or

mechanical manometer to

measure the pressure

1 Unit

8 Film Viewer Plastic film holder grips

film securely without

damage, Rocker on/off

switch, Two 15 watt

fluorescent daylight bulbs

1 Unit

9 Double Bowl Stand ERW steel tubular pipe

construction mounted on

heavy polypropylene base

with castors. Supplied

complete with S.S. basin of

35 cm. dia.

1 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Heart Polyclinic

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 ECG 12 Channel a graphic produced by an

electrocardiograph, which

records the electrical

activity of the heart over

time

1 Unit

Page 57: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

2 Examination Table Examination table, 2

sections, adjustable head

section with lever

mechanism to varying

position. Legs mounted

on rubber tips

1 Unit

3 Standing

Sphygmomanometer

a device used to measure

blood pressure,

comprising an inflatable

cuff to restrict blood flow,

and a mercury or

mechanical manometer to

measure the pressure

1 Unit

4 Stethoscope an acoustic medical

device for auscultation, or

listening, to internal

sounds in a human or

animal body. It is most

often used to listen to

heart sounds and

breathing, intestines and

blood flow in arteries and

veins

1 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

ENT Polyclinic

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 ENT Treatment Unit + Chair 1 Lot

2 Clinical Diagnostic

Audiometer

1 Unit

Page 58: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

3 ENT Instrument 1 Lot

4 Sound Proof 1 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Polyneurology

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Examination Table Examination table, 2

sections, adjustable head

section with lever

mechanism to varying

position. Legs mounted

on rubber tips

1 Unit

2 Examination Lamp in a hospital emergency

room or minor surgery

area, your crucial work

requires quality lighting

1 Unit

3 Standing

Sphygmomanometer

a device used to measure

blood pressure,

comprising an inflatable

cuff to restrict blood flow,

and a mercury or

mechanical manometer to

measure the pressure

1 Unit

Page 59: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

4 Stethoscope an acoustic medical

device for auscultation, or

listening, to internal

sounds in a human or

animal body. It is most

often used to listen to

heart sounds and

breathing, intestines and

blood flow in arteries and

veins

1 Unit

5 EEG Complete with Brain

Mapping

the neurophysiologic

measurement of the

electrical activity of the

brain by recording from

electrodes placed on the

scalp or, in special cases,

sub durally or in the

cerebral cortex.

6 TCD (Trancranial Doppler) a test that measures the

velocity of blood flow

through the brain's blood

vessels

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Dental Polyclinic

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Dental Unit Complete +

Compressor

2 Unit

2 Dental X-Ray 1 Unit

Page 60: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

3 Autoclave 22 L 2 Unit

4 Dental Instrument Set 2 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Radiology Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 X-Ray Radiography System 1 Lot

2 USG Radiology 1 Unit

3 X-Ray Accessories 1 Lot

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

CT - SCAN Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 CT – Scan 1 Set

2 CT – Scan Supporting

Pheripherals

1 Set

Psychology Examination Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Psychology Examination

Aparatus

1 Set

2 Supporting Aparatus 1 Set

3 Supporting Aparatus for

Consultation Laboratorium

1 Set

Page 61: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Psychiater Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 MMPI 1 Set

2 Supporting Aparatus for

Diagnosys

1 Set

Laboratorium

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Automatic Chemistry + Drug

Analyzer

1 Lot

2 Haematology Analyzer 1 Lot

3 Blood Gas/Oxymetry

Analyzer

1 Lot

4 Virology Aparatus 1 Lot

5 Urine Analyzer 1 Lot

6 Immunology Serology

System

1 Lot

7 High Performance Centrifuge 1 Lot

8 Micro Haematocrit Centrifuge 1 Lot

9 Electrolyte Analysis Aparatus 1 Lot

10 Biologycal Refrigerator 1 Lot

11 Autoclave 1 Lot

12 Binoculer Microscope 1 Lot

13 Incubator 1 Lot

14 Laboratorium Supporting

Aparatus

1 Lot

15 Laboratorium Supporting

Perishable Materials

1 Lot

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

Page 62: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Medical Rehabilitation Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Interferential Therapy 1 Unit

2 Microwave Diathermy A standard

cut/coagulating unit

should be obtained,

operated by hand or foot

switch, with variable

power control

1 Unit

3 Shortwave Diathermy A standard

cut/coagulating unit

should be obtained,

operated by hand or foot

switch, with variable

power control

1 Unit

4 Ultrasound Therapy 1 Unit

5 Traction Unit 1 Unit

6 Infra Red 1 Unit

7 Ultrasonic Nebulizer with

Stand

1 Unit

8 Electrotheraphy 1 Unit

9 Treatment Table 1 Unit

Treatment Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Infusion Stand Five legged heavy

polypropylene base

mounted on 5 cms

castors. Double hook S.S.

adjustable IV rod with a

bakelite knob

25 Unit

2 Syringe Pump 5 Unit

Page 63: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

3 Infusion Pump 10 Unit

4 Bedside Cabinet Complete locker box

made of 22G CRC

machine pressed sheet

closed from three sides

and a suitable drawer for

extra storage. Complete

locker mounted on two

PVC Stumps in front and

two 5 cms. dia castors at

the back for easy moving

50 Unit

5 Stretcher Stretcher halves separate

for easy removal without

moving the patient. Frame

adjusts to align with

ambulance cot backrest

enabling patient to have

head elevated during

transport.

1 Unit

6 Wheel Chair Standard wheel chairs are

distinguished by the two

large wheels in back and

two small ‘caster’ wheels

in front

2 Unit

7 Bed Cushion 50 Unit

8 Pillow + Bed Cover 100 Unit

9 Hospital Bed 3 Crank 50 Unit

Nurse’s Station Tools

1 Instrument/Medicine Cabinet 1 Unit

2 Medicine Chart 36 D 1 Unit

3 Blood Keeping Cabinet 1 Lot

Page 64: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Central Sterile-Supply Department (CSSD)

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price1

Waste Disposal Treatment Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Water Treatment 1 Lot

2 Incenerator Cap. 0,5 M3 1 Lot

Ambulance

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 Ambulance Transport Ambulance -four-cylinder

diesel, four-wheel drive

vehicle equipped with

medical equipment for

emergencies; complete

accessories, spare tyres

and tools

1 Lot

2 Ambulance Complete with

Emergency Medical

Equipment

1 Lot

Central Gas System

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price1 Central Oxygen 1 Lot

Corpse Room

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price

1 4 Door Corpse Cabinet 1 Unit

2 Stainless Steel Coprse Cart 1 Unit

3 Autopsy Table 1 Unit

Perishable Medical Supporting Materials

No Name of Equipment Information of Equipment Picture Quantity Price1 Perishable Medical

Supporting Materials 1 Lot

Page 65: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Dukungan Teknologi Informasi

Meningat banyaknya stakeholdernya yang berkaitan dengan PRKPN di Lido, perlu bagi

pihak manajemen mengelola berbagai kepentingan stakeholder tersebut dengan

menerapkan manajemen informasi. Jenis data dan informasi yang dibutuhkan oleh

beragam stakeholder tersebut sangat beragam, sehingga perlu dilakukan terlebih dahulu

pemetaan stakeholder.

KUADRAN DAFTAR STAKEHOLDER

1

Internal – Langsung

A. Kepala Kepolisian Negara Republik IndonesiaB. Kepala Pelaksana Harian BNNC. Segenap Staf dan Karyawan BNN

2

Internal – Tidak Langsung

A. Kepala Korps Reserse POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

B. Direktur Bimbingan Masyarakat, Deputi Operasi POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

C. Kepala Badan Intelijen Keamanan POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

D. Direktur Kedokteran dan Kesehatan POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

3

Eksternal – Langsung

A. Direktur Jenderal Imigrasi, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

B. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

C. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Departemen KeuanganD. Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Departemen

Kesehatan E. Direktur Jenderal Kimia Dasar, Agro dan Hasil Hutan,

Departemen Perindustrian dan Perdagangan F. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen

Perindustrian dan Perdagangan; G.Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Kejaksaan AgungH. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum,

Kejaksaan Agung I. Deputi Bidang Penyelidikan Dalam Negeri, Badan

Intelijen NegaraJ. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan

Napza, Badan Pengawas Obat dan Makanan

Page 66: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

4

Eksternal – Tidak Langsung

A. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa, Departemen Dalam Negeri

B. Direktur Jenderal Multilateral Politik, Sosial dan Keamanan, Departemen Luar Negeri

C. Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan, Departemen Pertahanan

D. Sekretaris Jenderal, Departemen Perhubungan E. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

Departemen SosialF. Sekretaris Jenderal, Departemen Agama G.Sekretaris Jenderal, Departemen Pendidikan NasionalH. Direktur Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Departemen

Pertanian I. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan

Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

J. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan

K. Sekretaris Utama, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi

Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan manajemen pengolahan

data dan informasi yang merupakan bahan mentah dari sebuah laporan. Adapun aspek-

aspek yang perlu dipertimbangkan secara sungguh-sungguh adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pengumpulan data;

2. Ruang lingkup data yang berhasil dikoleksi;

3. Teknik sampling yang dipergunakan;

4. Cara penyimpanan data;

5. Prosedur pembaharuan data;

6. Frekuensi pembaharuan data;

7. Teknik kategorisasi data;

8. Pemenuhan standar format data;

9. Definisi mengenai kategori dan klasifikasi data;

10. Usia data;

Page 67: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

11. Metodologi diseminasi data;

12. Rintangan proses pengumpulan data; dan

13. Sumberdaya yang dipergunakan dalam mengelola data.

Keseluruhan aspek tersebut perlu diperhatikan agar data yang dikelola benar-benar

dapat dijamin kualitasnya. Disamping itu, standar internasional juga menetapkan

sejumlah komponen yang perlu diperhatikan dalam proses analisa data, yang

menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Sumber data;

2. Pengembangan proses analisa;

3. Ruang lingkup analisa;

4. Tingkat kompatibilitas laporan hasil analisa dengan standar format internasional;

5. Potensi pengembangan analisa lanjutan;

6. Prioritas analisa data;

7. Reliabilitas teknik analisa data;

8. Pemenuhan kebutuhan pelatihan sumber daya manusia;

9. Keberadaan sumber daya teknologi (infrastruktur);

10. Institusi penanggung jawab analisa data; dan

11. Usulan strategi pengembangan lebih lanjut.

Ringkasan Modul Aplikasi

Dukungan sistem informasi untuk membantu proses-proses yang berhubungan dengan

manajemen, operasional, pengawasan dan evaluasi Pusat Rehabilitas Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Lido dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Kode Proses Domain Aplikasi Sub-Domain AplikasiSSO Strategic

Services Offering

Healtcare Specific Analytics, Reporting and Statistic

Analyses with Medical-Clinical Content

Legal and Mandatory Statistics

Budget Budget Approval

Page 68: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Management Budget Publication Budget Guidelines Budget Simulation

Partner Relationship Management

Vendor and Supplier Relationship Management

Provider Relationship Management

Payer Relationship Management

RSCP Resources and Supply Chain Planning

Staff Management Profile Based Recruitment

Shift Planning Profile Monitoring Integrated Lifelong

LearningLogistics Support Material

Documentation Replenishment

SupportCase Costing and Controlling

Case Classification Concepts

Case Cost Planning Case Cost

SurveillanceCCS Collaborative

Care SupportMedical Documentation and Activities Capture

Medical Record Management

Supporting Research Management

Outcome and Quality Management

Diagnostic and Treatment Activities Coordination

Medical Pathways Support

Clinical Order Handling

Medication Support Ancillary Support

Management Operation Theatre

ManagementPrevention, Care Integrating

Page 69: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

and After Care Planning

Wellness and Prevention Concepts

Care Schemes and Planning

Patient Information and Education

After Care Service Integration

PM Patient Management

Coding and Pricing Controlling

Price Calculations Services Catalogs

Maintenance Coding Verification

and ControlInvoicing and Payment Handling

Contract Management

Billing Payer

Communication Support

Claims Handling and Dunning

Patient Administration and Services

Patient Identification and Registration

Managing Patient and Record Master Index

Handling Basic Medical Information

Inpatient and Outpatient Tracking

Patient Information and Inquiry Services

Resource Planning and Scheduling

Patient Care and Help Desk

Campaign Coordination

Bed Scheduling Appointment

Planning Waiting List

ManagementANL Analytics Strategic Legal and

Page 70: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Enterprise Management

Management Consolidation

Balanced Scorecard Risk Management Management

Cockpit Strategic Planning Value-Based

Management Financial Statement

Planning Investment

Planning Stakeholder

Relationship Management

Financial Analytics Financial and Management Reporting

Financial Planning, Budgeting and Forecasting

Profitability Management

Product and Service Cost Management

Overhead Cost Management and ABC/M

Payment Behavior Analytics

Working Capital and Cash Flow Management

ANL Operations Analytics

Procurement Analytics

Inventory and Warehouse Management Analytics

Manufacturing Analytics

Transportation Analytics

Page 71: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Sales Analytics Customer Service

Analytics Program and

Project Management Analytics

Quality Management Analytics

Enterprise Asset Management Analytics

FNC Financials Financial Supply Chain Management

Credit Management Electronic Bill

Presentment and Payment

Collections Management

Dispute Management

In-house Cash Cash and Liquidity

Management Treasury and Risk

ManagementFinancial Accounting

General Ledger Accounts Receivable Accounts Payable Fixed Assets

Accounting Bank Accounting Cash Journal

Accounting Inventory

Accounting Tax Accounting Accrual Accounting Fast Close Financial

Statements Parallel Valuation

Management Accounting

Profit Center Accounting

Page 72: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Cost Center and Internal Order Accounting

Project Accounting Investment

Management Product Cost

Accounting Profitability

Accounting Revenue and Cost

Planning Transfer Pricing

FNC Corporate Governance

Audit Information System

Management of Internal Controls

Business Risk Management

Whistle Blower Complaints

Transparency for Basel II

HCM Human Capital Management

Employee Life-Cycle Management

Recruiting & Talent Management

Enterprise Learning Performance

Management Compensation

Management Workforce

DeploymentEmployee Transaction Management

HR Administration Organizational

Management Expatriate

Management Benefits

Management Time & Attendance Global Payroll

HCM Service Delivery

Manager Self-Services

Employee Self

Page 73: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Services Interaction Center Alternate Delivery

ChannelsCS Corporate

ServicesTravel Management

Travel Request and Pre-trip approval

Travel Planning - Online Booking

Travel and Expense Management

Mobile Self Service - Anytime and Anywhere

Global Travel Policy Compliance

Travel and Expense Analytics

Incentive and Commission Management

Incentive Plan Maintenance

Incentive Processing

Facility Services Management

Catering & Dietary Support

Housekeeping Coordination

Internal & External Transport Management

OS Operations Support

Life-Cycle Data Management

Document Management

Product Structure Management

Recipe Management Specification

Management Change and

Configuration Management

Project Portfolio Management

Project Planning Resource and Time

Management Project Execution Project Accounting Prototyping and

Page 74: Studi Fisibilitasefront.site90.net/BNN/Draft_Dokumen_Studi_Fisibilitas_V1... · Web viewDokumen studi fisibilitas “Strengthening on drug abuse preventive system” ini merupakan

Ramp-Up Development

CollaborationQuality Management

Quality Engineering Quality Assurance /

Control Quality

Improvement Audit Management

Enterprise Asset Management

Phase-In Equipment Maintenance

Planning Maintenance

Execution Phase-Out

EquipmentIndirect Procurement

Self-Service Requisitioning

Purchase Order Processing

Receipt Confirmation

Invoice VerificationGlobal Trade ServicesGlobal Trade Management