studi tentang kompetensi pedagogik dan profesional bagi guru geografi di sma negeri kabupaten pati

13
Jurnal Geografi 133 STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI Erni Suharini Jurusan Geografi FIS – UNNES Abstrak Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Dengan adanya hal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kita memiliki guru profesional yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengkaji : (1) Bagaimana kompetensi pedagogik guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati; (2) Bagaimana kompetensi profesional guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Populasi berjumlah 17 guru dari 8 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Metode dalam pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Variabel penelitiannya adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bagi guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Data yang didapat diolah dengan menggunakan metode deskriptif persentase dan analisis statistik dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 68,8% termasuk dalam kriteria baik. Namun ada satu indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada ketepatan alat evaluasi. Hal ini dikarenakan kurangnya kompetensi guru dalam memberikan umpan balik dan pelaksanaan penilaian selama proses pembelajaran. Sedangkan pada kompetensi profesional yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 70,5% termasuk dalam kriteria baik. Ada dua indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada indikator kemampuan membuka pelajaran dan kemampuan mengadakan variasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang dalam kemampuan memotivasi siswa untuk memulai pembelajaran, dan guru hanya menyampaikan kompetensi dasar secara sepintas saja pada waktu memulai pelajaran sedangkan dalam kemampuan mengadakan variasi pembelajaran, guru kurang baik dalam memilih sumber belajar, menentukan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini ada suatu hal menarik yaitu masih ada 1 sekolah yang terakreditasi B, sehingga peneliti ingin melengkapi hasil penelitian dengan membedakan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru geografi yang mengajar di SMA Negeri terakreditasi A dan B. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Guru Geografi

Upload: keehooi

Post on 01-Jan-2016

205 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional,khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat danprofesional. Dengan adanya hal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kita memiliki guru profesional yangmemenuhi standar sesuai dengan kebutuhan. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upayauntuk mengembangkan standar kompetensi.

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 133

STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL

BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Erni SuhariniJurusan Geografi FIS – UNNES

Abstrak

Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional,khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat danprofesional. Dengan adanya hal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kita memiliki guru profesional yangmemenuhi standar sesuai dengan kebutuhan. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upayauntuk mengembangkan standar kompetensi. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengkaji : (1) Bagaimanakompetensi pedagogik guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati; (2) Bagaimana kompetensi profesional gurugeografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA Negeri di KabupatenPati. Populasi berjumlah 17 guru dari 8 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Metode dalam pengumpulan dataadalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Variabel penelitiannya adalah kompetensi pedagogik dan kompetensiprofesional bagi guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Data yang didapat diolah dengan menggunakanmetode deskriptif persentase dan analisis statistik dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 68,8% termasuk dalam kriteria baik.Namun ada satu indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada ketepatan alat evaluasi. Hal inidikarenakan kurangnya kompetensi guru dalam memberikan umpan balik dan pelaksanaan penilaian selama prosespembelajaran. Sedangkan pada kompetensi profesional yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 70,5% termasukdalam kriteria baik. Ada dua indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada indikator kemampuanmembuka pelajaran dan kemampuan mengadakan variasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang dalamkemampuan memotivasi siswa untuk memulai pembelajaran, dan guru hanya menyampaikan kompetensi dasarsecara sepintas saja pada waktu memulai pelajaran sedangkan dalam kemampuan mengadakan variasi pembelajaran,guru kurang baik dalam memilih sumber belajar, menentukan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan penelitianini ada suatu hal menarik yaitu masih ada 1 sekolah yang terakreditasi B, sehingga peneliti ingin melengkapi hasilpenelitian dengan membedakan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru geografi yang mengajar diSMA Negeri terakreditasi A dan B.

Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Guru Geografi

Page 2: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009134

PENDAHULUAN

Perwujudan pendidikan yang berkualitasmenjadi tanggung jawab semua pihak, terutamaadalah tanggung jawab pelaksana pembelajaran disekolah. Untuk mengatasi era globalisasi dalamdunia pendidikan, upaya memenuhi kebutuhan,keberadaan dan keprofesionalan guru harus terusmenerus ditingkatkan. Guru merupakan komponenpaling menentukan dalam sistem pendidikan secarakeseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral,pertama, dan utama. Guru memegang peran utamadalam pembangunan pendidikan, khususnya yangdiselenggarakan secara formal di sekolah. Guru jugasangat menentukan keberhasilan peserta didik,terutama dalam kaitannya dengan proses belajarmengajar. Guru merupakan komponen yang palingberpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasilpendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upayaperbaikan apapun yang dilakukan untukmeningkatkan kualitas pendidikan tidak akanmemberi sumbangan yang signifikan tanpadidukung oleh guru yang profesional danberkualitas. Guru mempunyai peran yang sangatstrategis dalam upaya mewujudkan tujuanpembangunan nasional, khususnya di bidangpendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagaitenaga profesi yang bermartabat dan profesional.

Guru profesional akan menghasilkan proses danhasil pendidikan yang berkualitas dalam rangkamewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dankompetitif, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang sistem pendidikan nasional (UU Sisdiknas).Dalam perwujudannya, tanggung jawab perlu lebihditekankan, dan dikedepankan, karena pada saat inibanyak lulusan pendidikan yang cerdas, dan terampil

tetapi tidak memiliki tanggung jawab dalammengamalkan ilmu dan keterampilan yangdimilikinya sehingga seringkali menimbulkanmasalah bagi masyarakat, menjadi beban masyarakatdan bangsa, bahkan menggerogoti keutuhan bangsaserta dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuanbangsa (Mulyasa, 2007:6). Sehingga dengan adanyahal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kitamemiliki guru profesional yang memenuhi standardan lisensi sesuai dengan kebutuhan. Menyadarikondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagaiupaya untuk mengembangkan standar kompetensi.

Faktor yang menyebabkan rendahnyakompetensi guru antara lain disebabkan oleh ; (1)masih banyak guru yang tidak menekuni profesinyasecara utuh. Hal ini disebabkan oleh sebagian guruyang bekerja diluar jam kerjanya untuk memenuhikebutuhan sehari-hari, sehingga tidak memilikikesempatan untuk meningkatkan diri, baikmembaca, menulis apalagi membuka internet; (2)belum semua guru memiliki standar profesionalsebagaimana yang dipersyaratkan; (3) kemungkinandisebabkan oleh adanya perguruan tinggi swastayang mencetak guru asal jadi, atau setengah jadi,tanpa memperhitungkan outputnya kelakdilapangan, sehingga menyebabkan banyak guruyang belum memenuhi etika profesinya; (4)kurangnya motivasi guru dalam meningkatkankualitas diri karena guru tidak dituntut untukmeneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosendi perguruan tinggi (Mulyasa, 2007:10).Berdasarkan kondisi tersebut, sedikitnya terdapatdua kategori kompetensi yang akan diteliti olehpenulis, yakni (1) kompetensi pedagogik merupakankemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

Page 3: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 135

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan pengembangan pesertadidik untuk mengaktualisasikan berbagai potensiyang dimilikinya (Mulyasa,2007:75) dan (2)kompetensi profesional merupakan kemampuanpenguasaan materi pembelajaran secara luas danmendalam yang memungkinkan membimbingpeserta didik memenuhi standar kompetensi yangditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan(Mulyasa,2007:135). Sehubungan dengan itu, sudahsewajarnya pemerintah terus berupaya mencarialternatif untuk meningkatkan kualitas dan kinerjaprofesi guru. Dalam rangka peningkatankemampuan guru, perlu dilakukan uji kompetensisecara berkala agar kinerjanya terus meningkat dantetap memenuhi syarat profesional.

Dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa:kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalammelaksanakan tugas keprofesionalan. Dari uraiantersebut, nampak bahwa kompetensi mengacu padakemampuan melaksanakan sesuatu yang diperolehmelalui pendidikan. Kompetensi guru menunjukpada performance dan perbuatan yang rasional untukmemenuhi spesifikasi tertentu didalam pelaksanaantugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karenamempunyai arah dan tujuan, sedangkan performancemerupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanyadapat diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidakkasat mata. Kompetensi merupakan komponenutama dari standar profesi disamping kode etiksebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan

dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu.Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagaiperangkat perilaku efektif yang terkait denganeksplorasi dan investigasi, menganalisis danmemikirkan, serta memberikan perhatian danmengarahkan seseorang menemukan cara-cara untukmencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatuupaya melainkan suatu proses yang berkembang danbelajar sepanjang hayat.

Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensipedagogik adalah kemampuan mengelolapembelajaran peserta didik yang meliputipemahaman peserta didik, perancangan danpelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya (Mulyasa,2007:75). Potensi tersebutadalah menguasai dalam mengelola pembelajaran,pemahaman guru terhadap peserta didik,perancangan pembelajaran, pelaksanaanpembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasibelajar, dan pengembangan peserta didik.

Dari latar belakang masalah diatas permasalahanyang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut. Bagaimana kompetensi pedagogik gurugeografi di SMA Negeri Kabupaten Pati ?Bagaimana kompetensi profesional guru geografi diSMA Negeri Kabupaten Pati?

Adapun dari tujuan penelitian ini adalah sebagaiberikut. Untuk mengetahui kompetensi pedagogikguru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Untukmengetahui kompetensi profesional guru geografi

Page 4: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009136

di SMA Negeri Kabupaten Pati. Sedangkan manfaatdari penelitian ini adalah a) Manfaat praktis, hasilpenelitian ini diharapkan dapat memberikanmasukan kepada para pendidik khususnya gurugeografi untuk dapat mengembangkan kompetensipedagogik dan kompetensi profesional dalammengajar dan menambah pengetahuan, pemahamanmateri yang akan diajarkan. b) Manfaat teoritis, hasilpenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaatpada Pendidikan Nasional pada umumnya dankegiatan belajar mengajar pada khususnya dalammeningkatkan kompetensi.

METODE PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan dari subyekpenelitian (Arikunto,2006:130). Populasi dalampenelitian ini adalah guru geografi SMA Negeri diKabupaten Pati yang berjumlah 17 guru, yangmemiliki karakteristik : Guru tersebut mengajar matapelajaran geografi dimana guru tersebut mengajardi SMA Negeri.

Variabel yang ada dalam penelitian ini adalahkompetensi pedagogik dan profesional bagi gurugeografi. Yang dijadikan indikator dalam penelitianini adalah : Kompetensi Pedagogik (Pemahamanguru terhadap peserta didik, Perancanganpembelajaran, Pelaksanaan pembelajaran yangmendidik dan dialogis, Ketepatan alat evaluasi,Kemampuan mengembangkan potensi pesertadidik). Kompetensi Profesional (Penguasaan materi,Kemampuan membuka pelajaran, Kemampuanbertanya, Kemampuan mengadakan variasipembelajaran, Kejelasan dalam penyajian materi,Kemampuan mengelola kelas, Kemampuan

menutup pelajaran, Ketepatan antara waktu danmateri pelajaran).

Metode pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah sebagai berikut. MetodeObservasi. Metode observasi dilaksanakan denganobservasi langsung ke sekolah yang bersangkutandan ditujukan kepada guru geografi SMA Negeri diKabupaten Pati. Metode ini digunakan untukmengetahui pelaksanaan pembelajaran yangdilakukan guru SMA Negeri di Kabupaten Pati.Penilaian pelaksanaan pembelajaran ini dilakukanberdasarkan lembar observasi dan penskoran yangtelah disiapkan oleh peneliti berdasar Alat PenilaianKompetensi Guru (APKG). Metode Dokumentasi.Metode dokumentasi ini untuk memperoleh data-data/dokumen dari sekolah yang bersangkutanberupa rencana pembelajaran, serta memperolehdata-data sekunder dari Depdiknas berupa daftarSMA Negeri di Kabupaten Pati yang dijadikanpopulasi. Metode Wawancara. Metode ini ditujukanpada obyek penelitian yaitu guru geografi danKepala SMA Negeri di Kabupaten Pati yangdiharapkan dapat memperjelas data mengenaikompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalguru.

Metode analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengananalisis berupa deskriptif persentase dan analisisstatistik dengan uji Mann-Whitney. Metodedeskriptif persentase digunakan untuk mengolahdata pada tujuan penelitian poin pertama dan keduayang diperoleh dari jawaban-jawaban responden,melalui pemberian skor dengan kriteria tertentukemudian dicari dengan menggunakan bantuankomputer program SPSS for windows release 15.

Page 5: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 137

Pemberian skor atau penilaian jawaban yangdiperoleh dari metode observasi dari indikator yangdiamati pada responden adalah sebagai berikut : skor4 pembelajaran yang ditampilkan guru sangat baik,skor 3 pembelajaran yang ditampilkan guru baik,skor 2 pembelajaran yang ditampilkan guru kurangbaik, skor 1 pembelajaran yang ditampilkan gurutidak baik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Pati memiliki 8 SMA Negeri denganjumlah guru geografi sebanyak 17 orang. SMANegeri 1 Pati memiliki guru geografi sebanyak 3orang, dan dari ketiganya sudah termasuk PegawaiNegeri Sipil dengan masa kerja antara 20-25 tahun.SMA Negeri 2 Pati memiliki guru geografi sebanyak2 orang, keduanya sudah termasuk PNS, satu gurusudah mempunyai masa kerja 25 tahun dan satu gurulagi baru mempunyai masa kerja selama 3 tahun.SMA Negeri 3 Pati memiliki guru geografi sebanyak2 orang dan keduanya sudah termasuk PNS denganmasa kerja 12 tahun, tetapi selain mengajar geografikedua guru tersebut juga mengajar mata pelajaransosiologi. SMA Negeri 1 Kayen memiliki gurugeografi sebanyak 2 orang dengan masa kerja selama10 tahun, tetapi salah satunya masih berstatussebagai Guru Tidak Tetap (GTT). SMA Negeri 1Jakenan memiliki guru geografi sebanyak 2 orang,dan keduanya sudah berstatus sebagai PNS yangmempunyai masa kerja antara 20-25 tahun. SMANegeri 1 Juwana memiliki 2 orang guru geografi,keduanya berstatus PNS yang sudah mempunyaimasa kerja selama 25 tahun, tetapi salah satu gurugeografi di sekolah tersebut merangkap sebagai gurugeografi di SMA Negeri 1 Batangan. SMA Negeri 1

Batangan memiliki 2 orang guru geografi, satu guruberasal dari guru geografi yang mengajar di SMANegeri 1 Juwana dan satu guru lagi masih termasukGTT. SMA Negeri 1 Batangan ini merupakansekolah yang baru berdiri tahun 2005. SMA Negeri1 Tayu mempunyai guru geografi sebanyak 2 orangdan keduanya sudah termasuk Pegawai Negeri Sipilyang memiliki masa kerja antara 15- 20 tahun. Darike tujuh belas guru geografi tersebut, semuanyamenempuh pendidikan terakhir dari jurusan geografibaik itu dari kependidikan maupun nonkependidikan.

Kompetensi Pedagogik Guru Geografi SMANegeri Kabupaten Pati

Kompetensi pedagogik adalah kemampuanmengelola pembelajaran peserta didik yang meliputipemahaman peserta didik, perancangan danpelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya. Pada indikator pemahaman guruterhadap peserta didik, dijabarkan menjadi tujuhindikator. Indikator tersebut meliputi menentukanpengalaman belajar siswa, mengarahkan siswa aktifberpartisipasi, menumbuhkan motivasi siswa untukbelajar, merespon secara positif keingintahuansiswa, terbuka terhadap respon siswa, memantaukemajuan belajar setiap siswa, dan memberipenguatan untuk memelihara dan meningkatkanketerlibatan.

Berdasarkan hasil penelitian denganmenggunakan rumus deskriptif persentase dapatdiketahui bahwa persentase kompetensi pedagogikguru geografi di sekolah akreditasi A adalah sebesar

Page 6: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009138

72.2% artinya hasil tersebut mempunyai kriteriabaik. Baik dalam hal ini maksudnya adalah mampuuntuk mengaplikasikan kompetensi pedagogik.Sedangkan kompetensi pedagogik guru geografi disekolah akreditasi B adalah sebesar 43.7% artinyahasil tersebut masih dalam kriteria yang kurang baik.

Pemahaman Terhadap Perserta Didik

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahuibahwa sebagian besar guru geografi yang mengajardi sekolah dengan akreditasi A sudah baik ataumampu dalam mengaplikasikan kompetensipedagogik. Dalam indikator pemahaman terhadappeserta didik, guru sudah baik dalam menentukanpengalaman belajar siswa, mengarahkan siswa untukaktif berpartisipasi, namun masih kurang baik dalammenumbuhkan motivasi siswa untuk belajar karenaguru hanya meminta siswa untuk memulaipembelajaran dengan ucapan atau secara verbal sajasehingga siswa kurang tertarik. Dalam meresponpositif keinginan siswa termasuk dalam kriteria baik,tetapi masih kurang baik dalam hal keterbukaanterhadap respon siswa karena sebagian besar guruhanya menampung pertanyaan siswa tanpa memberisolusi jawabannya. Guru dalam memantau kemajuanbelajar setiap siswa dapat dikatakan seimbangkarena perbandingan antara guru yang termasukdalam kriteria baik dan kurang baik adalah sama.Hal ini dikarenakan ada sebagian guru yang hanyamemberi pekerjaan rumah dan pretes saja padawaktu pelajaran, tetapi ada juga yang ditambahdengan memberi kesempatan pada siswa untukmenanyakan materi yang sulit dimengerti.Selanjutnya guru dalam memberi penguatan untukmemelihara dan meningkatkan keterlibatan siswamasih kurang baik karena guru hanya berusaha

mengatur siswa bekerja kelompok berdasarkankemampuan masing-masing sehingga dapatberkonsentrasi membantu yang kurang dan ada yangmenjadi tutor, alangkah baiknya apabila adapenghargaan berupa nilai bagi siswa yang aktifsehingga dapat digunakan sebagai pemicu semangatbagi siswa yang kurang. Selanjutnya untuk gurugeografi yang mengajar di sekolah dengan akreditasiB pada indikator menentukan pengalaman belajarsiswa dan memantau kemajuan belajar siswa masihdalam taraf kriteria tidak baik yang dikarenakan guruhanya memberi peluang bagi siswa untuk mencari,mengelola, dan menemukan sendiri pengetahuantanpa mendapat bimbingan dari guru. Sedangkanuntuk indikator mengarahkan siswa untuk aktifberpartisipasi mencapai kriteria kurang baik.

Perancangan Pembelajaran

Mengenai perancangan pembelajaran,berdasarkan observasi yang dilakukan dapatdiketahui bahwa guru yang mengajar di sekolahakreditasi A telah mampu atau sudah baik dalammerencanakan dan membuat rancanganpembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada hasilpersentasi sebesar 70% yang artinya guru masukdalam kriteria baik. Namun kurang dalammerumuskan tujuan pembelajaran,mengorganisasikan materi pelajaran, menentukanjenis kegiatan belajar, sumber belajar, danmenentukan penilaian. Dalam membuat rencanapembelajaran tidak disebutkan rumusan tujuanpembelajaran, walaupun ada sebagian kecil guruyang merumuskan tujuan pembelajaran. Guru dalammengorganisasikan materi pembelajaran danmenentukan jenis kegiatan belajar hanyamenggunakan dua komponen saja yaitu materi hanya

Page 7: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 139

terbatas pada kemampuan yang dituntut kelas sertamengurutkan materi dari yang mudah ke yang sulit.Sedangkan dalam menentukan sumber belajar, guruhanya mengacu pada kemutakhiran yang sesuaidengan perkembangan terakhir dalam bidangnya dankeluasan materinya. Dalam menentukan penilaian,guru hanya menyebutkan teknik dan bentukinstrument tanpa melampirkan instrumennya. Jadidalam menentukan penilaian tidak ada contohkonkrit yang terlampir. Berdasarkan hasil analisisRP dan observasi yang dilakukan di lapangan, darimasing-masing guru geografi dapat disimpulkanbahwa rencana pembelajaran yang dibuat cenderungsama dari tahun ke tahun. Dalam pembuatan rencanapembelajaran mencapai kriteria baik tetapi masihperlu dibenahi dengan cara saling bertukar pendapatdengan guru lain yang dianggap lebih mampu agarRP yang dibuat benar-benar sempurna dan bahanyang digunakan bisa lebih up to date. Sedangkanpermasalahan yang di hadapi oleh guru yangmengajar di sekolah akreditasi B pada indikatorperencanaan pembelajarann ini hampir sama denganpermasalahan yang dihadapi guru geografi disekolah akreditasi B. tetapi pada sekolah akreditasiB ini hanya mempunyai skor akhir 50% saja yaitutermasuk dalam kriteria kurang baik. Hal inidisebabkan pada indikator mengorganisasikan materipembelajaran dan menentukan jenis kegiatan belajarhanya mencapai kriteria tidak baik karena dalammengorganisasikan materi pembelajaran guru hanyamengurutkan materi dari yang mudah ke yang sulit saja.

Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik danDialogis

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dandialogis, dalam hal ini setelah dilakukan observasi

di sekolah dengan akreditasi A diketahui hasilpersentase sebesar 76.1% yang artinya guru masukdalam kriteria baik. Lebih rincinya dalam berinteraksidengan siswa dan mengklarifikasi petunjuk danpenjelasan pada siswa apabila siswa salah mengertitermasuk dalam kriteria baik dan indikatormenggunakan ekspresi lisan atau tulisan yang dapatditangkap siswa termasuk dalam kriteria sangat baikkarena guru dapat menjelaskan materi denganpembicaraan yang lancar dan mudah dimengerti,tulisan dipapan tulis juga dapat dibaca dengan mudahserta menggunakan isyarat dan gerak badan dengantepat. Untuk guru yang megajar di sekolah denganakreditasi B pada indikator pelaksanaan pembelajaranyang mendidik dan dialogis ini hanya mencapaikriteria 50% yaitu termasuk dalam kriteria kurangbaik. Tetapi dalam menggunakan ekspresi lisan atautulisan mempunyai kriteria yang sangat baik, iniberarti bahwa guru geografi di sekolah denganakreditasi B dianggap mampu menggunakan ekspresilisan atau tulisan dalan mengajar.

Ketepatan Alat Evaluasi

Ketepatan alat evaluasi yang digunakan disekolah akreditasi A dapat diketahui hasilpersentasenya sebesar 62.7%, artinya guru masukdalam kriteria kurang baik. Pada indikator ini,sekolah dengan akreditasi B juga tidak jauh bedayaitu masuk dalam kriteria tidak baik denganpersentase 37.5%. Hal ini dikarenakan guru dalammelaksanakan penilaian selama proses pembelajaranhanya mengacu pada dua komponen saja yaitumemberi kesempatan pada siswa untuk bertanya/memberi tanggapan dan melaksanakan penilaianawal serta pada waktu pembelajaran guru hanyamelakukan tes lisan saja.

Page 8: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009140

Kemampuan Mengembangkan Potensi PesertaDidik

Dalam kemampuan mengembangkan potensisiswa, berdasarkan hasil observasi diperoleh hasilpersentase sebesar 95% yang artinya guru masukdalam kriteria sangat baik dalam hal mengadakanprogram pengayaan dan remedial. Namun dalammengarahkan keberanian siswa untuk mengajukanpendapat guru dapat menciptakan suasana kelasyang efektif, efisien, kondusif, terkendali tetapisiswa masih pasif, jadi belum bisa tercipta interaksiantara guru dan siswa. Sedangkan untuk guru yangmengajar di sekolah akreditasi B mempunyai skor41.6% dengan kriteria tidak baik.

Secara keseluruhan kompetensi pedagogik yangdicapai guru geografi di SMA Negeri se-kabupatenPati, setelah dihitung lagi dengan uji Mann-Whithney, kemampuan guru geografi yang mengajardi sekolah dengan akreditasi A dan B dapatdibedakan bahwa guru yang mengajar di sekolahdengan akreditasi B mempunyai skor 0.025 yangberarti dibawah 0.05 sehingga diartikan adaperbedaan antara guru yang mengajar di sekolahakreditasi A dengan sekolah akreditasi B, dengankata lain guru yang mengajar di sekolah akreditasiA mempunyai kompetensi pedagogik lebih baik dariguru yang mengajar di sekolah akreditasi B.

Kompetensi Profesional Guru Geografi SMANegeri Kabupaten Pati

Kemampuan guru dalam mengaplikasikankompetensi profesional dapat dibagi menjadidelapan bagian yaitu penguasaan materi,kemampuan membuka pelajaran, kemampuanbertanya, kemampuan mengadakan variasi

pembelajaran, kejelasan dalam penyajian materi,kemampuan mengelola kelas, kemampuan menutuppelajaran, ketepatan antara waktu dan materipelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dihitungdengan menggunakan rumus deskriptif persentasedapat diketahui bahwa persentase kompetensiprofesional guru geografi di sekolah akreditasi Aadalah sebesar 71.4% artinya hasil tersebutmempunyai kriteria baik. Baik dalam hal inimaksudnya adalah mampu untuk mengaplikasikankompetensi profesional. Sedangkan kompetensiprofesional guru geografi di sekolah akreditasi Badalah sebesar 53.1% artinya hasil tersebut masihdalam kriteria yang kurang baik. Dari kedelapanindikator diatas akan dibahas sebagai berikut.

Penguasaan Materi

Penguasaan materi dalam observasi di sekolahdengan akreditasi A pada penelitian ini diketahuihasil persentase 76.6% yang artinya guru masukdalam kriteria baik. Karena guru mampu membericontoh-contoh konkrit dan memberi penekanan padamateri yang dianggap penting. Selain itu guru jugamampu dengan baik dalam mendemonstrasikanpenguasaan pembelajaran serta materi yangdisampaikan berkaitan antara satu dengan materilain. Kemampuan guru memberikan contoh konkritdalam suatu pembelajaran sangat penting karenasiswa dapat lebih mudah memahami suatu materiyang diajarkan. Siswa akan lebih mudah mengingatsuatu materi bila materi tersebut dikaitkan dengansuatu kejadian nyata. Sedangkan guru yang mengajardi sekolah akreditasi B diperoleh hasil 45.8% dengankriteria kurang baik. Hal ini dikarenkan guru kurangmampu dalam membantu siswa mengenal maksuddan pentingnya topik karena disini guru hanya

Page 9: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 141

memperkenalkan standar kompetensi dakkompetensi dasarnya saja tidak disertai penjelasan.

Kemampuan Membuka Pelajaran

Kemampuan membuka pelajaran, dalamkegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan awalyang harus ditempuh guru dan siswa pada setiap kalipelaksanaan pembelajaran. Fungsinya adalah untukmenciptakan suasana belajar yang efektif dankondusif. Namun perlu diingat waktu untukmembuka pelajaran ini relative singkat antara 5-10menit, sehingga diharapkan dengan waktu yangsingkat tersebut guru mampu membawa siswa padasuasana yang kondusif. Guru pada awal pelajaranmenyampaikan apersepsi dengan cara tanya jawabmateri sebelumnya atau materi yang berkaitandengan materi yang akan dibahas. Dalam hal inimeskipun materi apersepsi dapat dilakukan namunkurang dalam menyampaikan kompetensi yangharus dicapai, rata-rata guru hanya menyampaikankompetensi sepintas saja. Dari uraian tersebutdiperoleh hasil 51.1% guru geografi yang mengajardi sekolah dengan akreditasi A termasuk dalamkriteria kurang baik. Sedangkan untuk sekolahakreditasi B mempunyai skor 50% dengan kriteriakuranng baik.

Kemampuan Bertanya

Berdasarkan hasil observasi di sekolah denganakreditasi A dalam kemampuan bertanya diperolehdata sebesar 78.8% guru yang masuk dalam kriteriabaik. Hanya saja guru dalam menunjuk siswa untukmenjawab pertanyaan termasuk dalam kriteriakurang baik, karena guru hanya menunjuk siswayang ramai saja sehingga tidak semua siswamendapat bagian yang sama dalam menjawab

pertanyaan. Sedangkan guru geografi di sekolahakreditasi B diperoleh hasil 45.8% yang termasukdalam kriteria kurang baik. Hal ini disebabkankarena guru kurang mampu dalam hal membuatpertanyaan berdasarkan analisis butir soal yangmasih dibuat berdasar reliabilitas dan tingkatkesulitan saja.

Kemampuan Mengadakan Variasi Pembelajaran

Mengenai kemampuan mengadakan variasipembelajaran, guru geografi di sekolah denganakreditasi A termasuk dalam kriteria baik denganpersentase 63.8%. Sedangkan guru yang mengajardi sekolah akreditasi B mempuyai kriteria kurangbaik dengan persentase 45,8%. Sumber bahan ajaryang utama hanyalah buku paket pelajaran saja.Bahkan ada sekolah siswa tidak memiliki buku paketsecara merata karena ketersediaan buku yangterbatas. Mereka hanya mengandalkan LKS danhanya guru yang memiliki buku paket. Keterbatasansumber dan media pembelajaran itulah yangmembuat sebagian besar guru menggunakan metodeceramah dan dikombinasi dengan tanya jawab untukmerangsang siswa dan memberi tanggapan, apabilahanya mengandalkan metode ceramah maka siswaakan berfikir pasif dan tidak sistematik dan tidakmengarah pada indikator hasil pembelajaran.

Kejelasan dalam Penyajian Materi

Kejelasan penyajian materi dalam hasilobservasi di sekolah dengan akreditasi A diperolehdata 65% yang artinya guru masuk dalam kriteriabaik. Sedangkan guru yang mengajar di sekolahakreditasi B mempunyai kriteria kurang baik denganpersentase 50%. Untuk menarik minat siswa dalamproses pembelajaran guru berusaha menggunakan

Page 10: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009142

sumber belajar seadanya, yaitu terbatas pada bukupaket ataupun LKS dan hanya pada sekolah-sekolahtertentu yang dalam pembelajarannya mampumenampilkan gambar yang diambil dari internet.Dengan media yang tersedia guru berusahamaksimal agar semua siswa dapat menggunakanwalau kenyataannya hanya sebagian siswa yangdapat menggunakan.

Kemampuan Mengelola Kelas

Dalam kemampuan mengelola kelas, gurugeografi di sekolah dengan akreditasi A termasukdalam kriteria baik dengan hasil persentase 75.5%.Sedangkan guru yang mengajar di sekolah denganakreditasi B mempunyai kriteria kurang baik denganpersentase 50%. Ada beberapa guru yang masihkurang baik dalam hal memelihara keterlibatansiswa dalam pembelajaran karena pada waktupembelajaran sebagian besar guru belum bisamembantu siswa untuk mengingat kembalipengalaman atau pengetahuan yang telah diperolehpada materi yang telah lalu. Selain itu guru kurangmemperhatikan siswa yang pasif sehingga siswayang menjawab pertanyaan dari guru hanya siswayang sama. Seharusnya guru mampu membantusiswa dalam mengingat suatu materi denganmemberikan suatu kata kunci sehingga siswa dapatmengingat kembali materi tersebut.

Kemampuan Menutup Pelajaran

Mengenai kemampuan menutup pelajaran, padadasarnya hanya memiliki waktu yang relative singkatsehingga guru harus mampu memanfaatkan waktuseefisien mungkin. Secara umum kegiatan menutuppelajaran ini adalah adanya pemberian tindak lanjut,menarik kesimpulan, dan memberi penilaian akhir.

Dalam hal ini kemampuan menutup pelajaran gurugeografi di sekolah akreditasi A termasuk dalamkriteria baik dengan persentase 77.7%. Selanjutnyamengenai guru geografi yang mengajar di sekolahdengan akreditasi B mempunyai kriteria baik denganpersentase 66.6%.

Ketepatan Antara Waktu dan Materi Pelajaran

Mengenai ketepatan antara waktu dan materipelajaran guru geografi di sekolah akreditasi Atermasuk dalam kriteria sangat baik denganpersentase 82.7%. Sedangkan untuk guru geografiyang mengajar di sekolah dengan akreditasi Bmempunyai kriteria baik dengan persentase 70.8%.Pada indikator mengatur penggunaan waktu danmenggunakan waktu pembelajaran secara efisientermasuk dalam kriteria baik Hal ini menunjukkanbahwa sebagian besar guru dalam memulai pelajarantepat waktu, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia,dan meneruskan pelajaran sampai habis waktu yangtelah dialokasikan. Sehingga guru masuk dan keluarkelas sesuai dengan waktu/jam pelajaran yang telahditentukan. Dalam hal menggunakan waktupembelajaran secara efisien sebagian besar gurumelakukan pembelajaran sesuai materi yangdirencanakan, menghindari penundaan kegiatanselama pembelajaran, dan menghindaripenyimpangan selama pembelajaran. Sedangkandalam hal menentukan alokasi waktu, gurumengalokasikan waktu sesuai jam pelajaran yangditentukan.

Secara keseluruhan kompetensi profesionalyang dicapai guru geografi di SMA Negeri se-kabupaten Pati perlu dibedakan lagi antarakemampuan guru geografi yang mengajar di sekolah

Page 11: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 143

dengan akreditasi A dan B, dapat dihitung lagidengan menggunakan uji Mann-Whithney yangmenyatakan bahwa pada sekolah dengan akreditasiB mempunyai skor 0.030 yang berarti dibawah 0.05sehingga diartikan ada perbedaan antara guru yangmengajar di sekolah akreditasi A dengan sekolahakreditasi B, dengan kata lain guru yang mengajardi sekolah dengan akreditasi A mempunyaikompetensi profesional lebih baik dari guru yangmengajar di sekolah dengan akreditasi B.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasanpada bab IV, bahwa secara umum kompetensipedagogik dan kompetensi profesional guru geografiSMA Negeri di Kabupaten Pati dalam kriteria baik.Kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografiSMA Negeri akreditasi A di Kabupaten Patitermasuk dalam kriteria baik dengan persentase72.2%. Namun ada satu indikator yang termasukdalam kriteria kurang baik, yaitu pada ketepatan alatevaluasi. Hal ini dikarenakan kurangnya kompetensiguru dalam memberikan umpan balik danpelaksanaan penilaian selama proses pembelajaran.Sedangkan untuk kompetensi pedagogik yangdimiliki guru geografi SMA Negeri akreditasi B diKabupaten Pati termasuk dalam kriteria kurang baikdengan persentase 43.7% karena dari hampir semuaindikator hanya mencapai kriteria kurang baik.Kompetensi profesional yang dimiliki guru geografiSMA Negeri akreditasi A di Kabupaten Patitermasuk dalam kriteria baik, dengan persentase71.4%. Pada kompetensi profesional ini ada satu

indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik,yaitu pada indikator kemampuan membukapelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang dalamkemampuan memotivasi siswa untuk memulaipembelajaran dan guru hanya menyampaikankompetensi dasar secara sepintas saja pada waktumemulai pelajaran. Sedangkan untuk kompetensiprofesional yang dimiliki guru geografi SMA Negeriakreditasi B di Kabupaten Pati termasuk dalamkriteria kurang baik dengan persentase 53.1% karenadari hampir semua indikator hanya mencapai kriteriakurang baik. Tetapi ada dua indikator yang mampumencapai kriteria baik yaitu pada indikatorkemampuan guru menutup pelajaran dan ketepatanantara waktu dan materi pelajaran. Kompetensipedagogik dan kompetensi profesional yang dimilikiantara guru geografi yang mengajar di sekolahakreditasi A dengan sekolah akreditasi B adalah adaperbedaan. Sekolah dengan akreditasi Bpadakompetensi pedagogik mempunyai skor 0.025 yangberarti dibawah 0.05 sehingga diartikan adaperbedaan antara guru yang mengajar di sekolahakreditasi A dengan sekolah akreditasi B, dengankata lain guru yang mengajar di sekolah akreditasiA mempunyai kompetensi pedagogik lebih baik dariguru yang mengajar di sekolah akreditasi B.Sedangkan untuk kompetensi profesional, sekolahdengan akreditasi B mempunyai skor 0.030 yangberarti dibawah 0.05 sehingga diartikan adaperbedaan antara guru yang mengajar di sekolahakreditasi A dengan sekolah akreditasi B, dengankata lain guru yang mengajar di sekolah akreditasiA mempunyai kompetensi profesional lebih baikdari guru yang mengajar di sekolah akreditasi B.Berdasarkan hasil analisis bahwa sekolah denganakreditasi A lebih baik dari sekolah dengan akreditasi

Page 12: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Volume 6 No. 2 Juli 2009144

B yaitu karena guru-guru yang mengajar di sekolahdengan akreditasi A sudah mempunyai pengalamanmengajar yang cukup lama, dan sudah lama terjundalam forum MGMP maupun mengikuti seminarsehingga banyak bertukar pendapat dengan guru-guru lainnya. Sedangkan sekolah dengan akreditasiB dikatakan kurang baik dengan alasan sekolahtersebut baru berdiri kurang dari 5 tahun sehinggafasilitas belum mendukung dan guru yang mengajarmasih termasuk sebagai guru baru serta pengalamanmengajar yang masih kurang.

Saran

Adanya perbedaan antara kompetensi pedagogikdan kompetensi profesional yang dimiliki gurugeografi di sekolah dengan akreditasi A dan sekolahakreditasi B yang dijumpai dalam penelitian ini,maka perlu adanya usaha-usaha untuk mengatasinya.Usaha atau upaya untuk mengatasi hal tersebutantara lain : Untuk guru diharapkan dapatmenggunakan variasi pembelajaran yang menarikagar siswa tidak merasa jenuh, misalkan denganmemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumberbelajar, sehingga tidak terfokus di dalam kelas.Diharapkan kepada pihak sekolah untuk menambahmedia pembelajaran seperti media audio visualataupun VCD pembelajaran geografi karena tidaksemua sekolah memiliki secara lengkap mediatersebut sehingga dengan tersedianya beranekamedia dapat menumbuhkan semangat belajar siswayang nantinya juga dapat meningkatkan prestasibelajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim, 2007. Akreditasi Sekolah. http://files.wordpress.com. (11April 2009)

Anonim, 2008. Pedoman PPL UNNES. Semarang:UPT UNNES Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2007. Membangun ProfesionalismeGuru dan Pengawas Sekolah. Bandung:Yrama Widya.

Hikmah, Ainun. 2006. Hubungan AntaraProfesionalisme Guru PengetahuanSosial Geografi Dengan PrestasiBelajar Pengetahuan Sosial GeografiSiswa Kelas VIII SMP Di KecamatanGrobogan Tahun Ajaran 2006/2007.Skripsi. Semarang: Universitas NegeriSemarang.

Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2004. StatistikLanjutan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa. 2002a. Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung: Rosda.

——- 2008b. Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosdakarya.

——-2007c. Standar Kompetensi dan SertifikasiGuru. Bandung: Remaja Rosdakarya..

Rusminarsih, Atik. 2006. Kompetensi GuruSosiologi Menurut Persepsi SiswaKelas X SMA Negeri 1 PurwodadiKabupaten Grobogan Tahun Ajaran2005/2006. Sripsi. Semarang:Universitas Negeri Semarang

Page 13: STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL  BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI

Jurnal Geografi 145

Samani, Muchlas, dkk. 2008. Pedoman PenyusunanPortofolio. Departemen PendidikanNasional.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana..

Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung:Tarsito.

Sudrajat dan Subana. 2005. Dasar-Dasar PenelitianIlmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran.Semarang: UPT UNNES Press.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja. Nursid. 2001. Metode PengajaranGeografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalamTeori dan Praktek. Jakarta: PrestasiPustaka.

Trianto, dan Tutik, Titik Triwulan. 2007. SertifikasiGuru. Jakarta: Prestasi PustakaPublisher.

Yamin, Martinis. 2005. Strategi PembelajaranBerbasis Kompetensi. Jakarta: GaungPersada Press.