studi kerusakan jalan menggunakan metode ...repository.unwidha.ac.id/1785/1/fix mohammad...

29
STUDI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Karanganom Ponggok SKIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Diajukan oleh : MOHAMAD RAZID 1443100306 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2019

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • STUDI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT

    CONDITION INDEX (PCI)

    Studi Kasus : Jalan Karanganom – Ponggok

    SKIPSI

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana S1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

    Diajukan oleh :

    MOHAMAD RAZID

    1443100306

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

    2019

  • i

    STUDI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT

    CONDITION INDEX (PCI)

    Studi Kasus : Jalan Karanganom – Ponggok

    SKIPSI

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana S1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

    Diajukan oleh :

    MOHAMAD RAZID

    1443100306

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    1. Kesabaran bukanlah duduk menunggu, melainkan memandang kedepan.

    Memandang duri dan melihat mawar, memandang malam dan melihat

    siang. Para pecinta, sabar dan tahu bahwa bulanpun butuh waktu untuk

    menjadi purnama. Rumi

    2. Bagiku, bisa hidup untuk hari ini saja aku sudah bersyukur.

    Portgas D. Ace ( One Piece )

    3. Saya sering berharap. Semoga segala kebaikan yang kelak akan saya

    lakukan adalah kebaikan tanpa sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya

    dari rasa sombong lantaran sudah merasa berjasa. Sujiwo Tejo

    4. Kamu harus siap bahwa hidup ini tidak sama dengan apa yang kamu

    inginkan, tidak sama dengan yang kamu pikirkan. Bahkan mungkin hidup

    ini berlangsung sebagaimana yang paling kamu benci. Emha Ainun Najib

    5. Ya Allah, aku memohon cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu dan

    amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah

    cinta kepada-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diri sendiri,

    keluargaku, dan air yang sejuk. HR. At-Tirmidzi

    6. Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih

    hamba yang amatiran. KH. Abdurrahman Wahid

    7. Ingatlah kebaikan orang kepadamu dan lupakanlah kebaikanmu kepada

    orang lain. KH. A. Mustofa Bisri

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulilah kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan juga

    kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala

    kekurangannya. Segala syukur kuucapkan kepadaMu Ya Rabb, karena sudah

    menghadirkan orang-orang berarti disekeliling saya. Yang selalu memberi

    semangat dan doa, sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk …

    Ayahku Abdul Hadi dan Ibuku Kiptiyah tercinta dan tersayang

    Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan,

    keringat, dan juga air mata bagi saya. Terima kasih atas segala dukungan kalian,

    baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini saya persembahkan untuk

    kalian, sebagai wujud rasa terima kasih atas pengorbanan dan jerih payah kalian

    sehingga saya dapat menggapai cita-cita.

    Kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang paling mulia untuk Ayah

    saya dan Ibu, dan semoga dapat membahagiakan kalian.

    Kakak Adik tercinta dan tersayang

    Untuk Kakakku Abdul Qohhar dan Adikku Ahmad Rafi tersayang, tiada waktu

    yang paling berharga dalam hidup selain menghabiskan waktu dengan kalian.

    Walaupun saat dekat kita sering bertengkar, tapi saat jauh kita saling merindukan.

    Terima kasih untuk bantuan dan semangat dari kalian, semoga awal dari

    kesuksesan saya ini dapat membanggakan kalian.

    Dosen Pembimbing

    Kepada Bapak Supratikno dan Ibu Ratnanik selaku dosen pembimbing saya yang

    paling baik dan bijaksana, terima kasih karena sudah menjadi orang tua kedua

    saya di Kampus. Terima kasih atas bantuannya, nasehatnya, dan ilmunya yang

    selama ini dilimpahkan pada saya dengan rasa tulus dan ikhlas.

    Sahabat dan seluruh teman di kampus tercinta

    Tanpa kalian mungkin masa-masa kuliah saya akan menjadi biasa-biasa saja, maaf

    jika banyak salah dengan maaf yang tak terucap. Terima kasih untuk support dan

    luar biasa, sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala

    yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa

    menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu, yang kami beri Judul “Studi

    Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi

    Kasus : Jalan Karanganom-Ponggok”

    Tujuan dari penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagai

    persyaratan guna memperoleh gelar sarjana S1 Teknik Jurusan Teknik Sipil

    Universitas Widya Dharma Klaten.

    Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat

    membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima

    kasih sedalam-dalamnya kepada :

    1. Prof. Dr. H Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya Dharma

    Klaten.

    2. Harri Purnomo, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

    Widya Dharma Klaten.

    3. H. Moch Suranto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil

    Universitas Widya Dharma.

    4. Ir. Supratikno, M.T., selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah

    memberikan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas akhir ini.

  • viii

    5. Ratnanik S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

    memberikan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas akhir ini.

    6. Bapak dan Ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta

    karyawan di Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma yang telah

    banyak membantu dalam proses perkuliahan.

    7. Keluargaku tercinta bapak Abdul Hadi, ibu Kiptiyah, kakakku Abdul

    Qohhar, Atik Rohana, adikku Ahmad Rafi, keponakanku Rina, Bayu,

    Iqbal, Ina, Furqon, Inun, Ida, Rahma, om dan tante serta seluruh keluarga

    yang telah memberikan dukungan dan doa.

    8. Rekan-rekan dari Teknik Sipil UNWIDHA, Aris, Danar, Faisal, Kukuh,

    Ryan, Ridwan, Rere, Septi, Bondan, Suryo, Irimin, Rohmat, Habibi, Indra,

    Miyanto, Fajar, Baim, Eko, Yudha, seluruh kakak dan adik yang telah

    membantu terselesaikannya Skripsi ini, dan semua pihak yang telah

    membantu terselesaikannya Skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

    dan keterbatasan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

    diharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

    Klaten, 22 Agustus 2019

    Penulis

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    MOTTO ................................................................................................................... v

    HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ...........................................................................................................ix

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

    INTISARI ........................................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

    1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3

    1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3

    1.5 Batasan Masalah ............................................................................................... 4

    1.6 Kajian pustaka ................................................................................................... 4

    1.7 Simtematika Penulisan Skripsi.......................................................................... 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI ................................... 9

    2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 9

    2.1.1 Umum ..................................................................................................... 9

  • x

    2.1.2 Definisi dan Klasifikasi Jalan. ............................................................. 10

    2.1.3 Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan ................................................... 11

    1. Perkerasan Jalan ............................................................................. 11

    2. Lapis Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) .............................. 13

    3. Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan .................................................. 15

    2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 35

    2.2.1 Metode Pavement Condotion Index (PCI) ....................................... 35

    1. Tingkat kerusakan (Severity level) .................................................... 37

    2. Density (Kadar Kerusakan) ............................................................... 48

    3. Deduct Value (Nilai Pengurangan) ................................................... 48

    4. Total Deduct Value (TDV) ............................................................... 58

    5. Corrected Deduct Value (CDV) ....................................................... 58

    6. Klasifikasi Kualitas Perkerasan ......................................................... 59

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 61

    3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 61

    3.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 62

    3.3 Jenis Data ........................................................................................................ 62

    3.4 Alat yang Digunakan ...................................................................................... 62

    3.5 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 64

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 65

    4.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 65

    4.2 Analisis Kondisi Perkerasan Jalan .................................................................. 66

    4.3 Identifikasi Jenis Kerusakan ........................................................................... 77

  • xi

    4.4 Nilai Kondisi Perkerasan ................................................................................ 78

    BAB V PENUTUP ................................................................................................. 90

    5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 90

    5.2 Saran................................................................................................................ 91

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 92

    LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Struktur lapis perkerasan lentur ........................................................ 15

    Gambar 2.2. Kerusakan Jalan Retak Kulit Buaya ................................................. 18

    Gambar 2.3. Kerusakan Jalan Retak Blok ............................................................ 19

    Gambar 2.4. Kerusakan Jalan Retak Pinggir ........................................................ 20

    Gambar 2.5. Kerusakan Jalan Retak Sambung ..................................................... 21

    Gambar 2.6. Kerusakan Jalan Retak Memanjang / Melintang............................... 22

    Gambar 2.7. Kerusakan Jalan Patah Selip ............................................................ 23

    Gambar 2.8. Kerusakan Jalan Keriting ................................................................. 24

    Gambar 2.9. Kerusakan Jalan Amblas .................................................................. 25

    Gambar 2.10. Kerusakan Jalan Alur ..................................................................... 26

    Gambar 2.11. Kerusakan Jalan Sungkur ............................................................... 27

    Gambar 2.12. Kerusakan Jalan Menggembul Jembul ........................................... 28

    Gambar 2.13. Kerusakan Jalan Lubang ................................................................ 29

    Gambar 2.14. Kerusakan Jalan Cekungan ............................................................. 29

    Gambar 2.15. Kerusakan Jalan Pelepasan Butir .................................................... 30

    Gambar 2.16. Kerusakan Jalan Pengausan ............................................................ 31

    Gambar 2.17. Kerusakan Jalan Penggemukan ....................................................... 32

    Gambar 2.18. Kerusakan Jalan Lane...................................................................... 33

    Gambar 2.19. Kerusakan Jalan Tambalan ................................................................. 34

    Gambar 2.20. Kerusakan Jalan Perlintasan Jalan Rel ........................................... 35

  • xiii

    Gambar 2.21. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Retak Kulit Buaya ..................................................................................... 49

    Gambar 2.22. Grafik Hubungan density dan deduct Value untuk jenis kerusakan

    Retak Kotak-Kotak .................................................................................... 49

    Gambar 2.23. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Retak Pinggir ............................................................................................. 50

    Gambar 2.24. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Retak Sambung ......................................................................................... 50

    Gambar 2.25. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Retak Memanjang/Melintang .................................................................... 51

    Gambar 2.26. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Patah Slip .................................................................................................. 51

    Gambar 2.27. Grafik Hubungan density dan deduct Value untuk jenis kerusakan

    Keriting ..................................................................................................... 52

    Gambar 2.28. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Amblas ...................................................................................................... 52

    Gambar 2.29. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Alur ........................................................................................................... 53

    Gambar 2.30. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Sungkur ..................................................................................................... 53

    Gambar 2.31. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Mengembang Jembul ................................................................................ 54

  • xiv

    Gambar 2.32. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Lubang ...................................................................................................... 54

    Gambar 2.33. Grafik Hubungan density dan deduct Value untuk jenis kerusakan

    Cekungan .................................................................................................. 55

    Gambar 2.34. Grafik Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis

    kerusakan Pelepasan Butir ........................................................................ 55

    Gambar 2.35. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Pengausan Agregat .................................................................................... 56

    Gambar 2.36. Grafik Hubungan density dan deduct Value untuk jenis kerusakan

    Kegemukan ................................................................................................ 56

    Gambar 2.37. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Pinggiran Jalan Turun Vertikal ................................................................. 57

    Gambar 2.38. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Tambalan .................................................................................................... 57

    Gambar 2.39. Grafik Hubungan density dan deduct value untuk jenis kerusakan

    Rusak Perpotongan Rel ............................................................................. 58

    Gambar 2.40. Grafik Hubungan antara TDV dengan CDV untuk perkerasan

    lentur ........................................................................................................... 59

    Gambar 2.41. Diagram Nilai PCI ............................................................................... 60

    Gambar 3.1. Lokasi Penelitian ................................................................................... 61

    Gambar 4.1. titik awal (a) dan titik akhir penelitian (b) ........................................... 65

    Gambar 4.1 Grafik Jenis dan luas total kerusakan untuk semua segmen .............. 76

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1. Kriteria Kondisi Drainase ..................................................................... 16

    Tabel 2.2. Hubungan antara nilai PCI dan Kondisi Jalan ...................................... 36

    Tabel 2.3. Tingkat Kerusakan Retak Buaya.......................................................... 38

    Tabel 2.4. Tingkat Kerusakan Retak Blok ............................................................ 38

    Tabel 2.5. Tingkat Kerusakan Retak Pinggir ........................................................ 39

    Tabel 2.6. Tingkat Kerusakan Retak Sambung ..................................................... 39

    Tabel 2.7. Tingkat Kerusakan Retak Memanjang ................................................. 40

    Tabel 2.8. Tingkat Kerusakan Patah Selip ............................................................. 40

    Tabel 2.9. Tingkat Kerusakan Keriting ................................................................. 41

    Tabel 2.10. Tingkat Kerusakan Amblas ................................................................ 42

    Tabel 2.11. Tingkat Kerusakan Alur ..................................................................... 42

    Tabel 2.12. Tingkat Kerusakan Sungkur ............................................................... 42

    Tabel 2.13. Tingkat Kerusakan Mengembang Jembul .......................................... 43

    Tabel 2.14. Tingkat Kerusakan Lubang ............................................................... 44

    Tabel 2.15. Tingkat Kerusakan Cekungan ............................................................ 44

    Tabel 2.16. Tingkatan Kerusakan Jalan Pelepasan Butir ....................................... 45

    Tabel 2.17. Tingkat Kerusakan Pengausan ............................................................ 45

    Tabel 2.18. Tingkat Kerusakan Penggemukan ..................................................... 46

    Tabel 2.19. Tingkat Kerusakan Lane .................................................................... 46

    Tabel 2.20. Tingkat Kerusakan Tambalan ............................................................ 47

    Tabel 2.21. Tingkat Kerusakan pada Perlintasan Kereta ...................................... 47

    Tabel 4.1. Hasil Survey Kerusakan Jalan ruas Jalan Karanganom-Ponggok ......... 67

  • xvi

    Tabel 4.2. Jenis dan Luas Total Kerusakan Untuk Tiap Segmen .......................... 75

    Tabel 4.3. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 1 ................................. 79

    Tabel 4.4. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 1 .................................. 79

    Tabel 4.5. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 2 ................................. 80

    Tabel 4.6. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 2 .................................. 80

    Tabel 4.7. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 3 ................................. 81

    Tabel 4.8. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 3 .................................. 81

    Tabel 4.9. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 4 ................................. 82

    Tabel 4.10. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 4 ................................ 82

    Tabel 4.11. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 5 ............................... 83

    Tabel 4.12. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 5 ................................ 83

    Tabel 4.13. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 6 ............................... 84

    Tabel 4.14. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 6 ................................ 84

    Tabel 4.15. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 7 ............................... 85

    Tabel 4.16. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 7 ................................ 85

    Tabel 4.17. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 8 ............................... 86

    Tabel 4.18. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 8 ................................ 86

    Tabel 4.19. Nilai Total Kuantitas Kerusakan Jalan Segmen 9 ............................... 87

    Tabel 4.20. Perhitungan Nilai Kondisi Perkerasan segmen 9 ................................ 88

    Tabel 4.21. Nilai PCI Tiap Segmen dan Nilai PCI Rata-rata................................. 89

  • xvii

    INTISARI

    Jalan Karanganom-Ponggok merupakan jalan yang dapat dikategorikan

    jalur perekonomian padat, karena merupakan bagian dari jalur wisata dan daerah

    perikanan khususnya di daerah Klaten. Terdapat kondisi perkerasan lentur jalan

    yang sebagian besar mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan serta tingkat kerusakan jalan perkerasan

    lentur yang terjadi pada ruas Jalan Karanganom-Ponggok Kabupaten Klaten.

    Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan mengolah data primer

    yang berkaitan dengan analisis kerusakan jalan, kemudian data-data tersebut

    dianalisis menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).

    Berdasarkan hasil studi, Jenis kerusakan pada ruas jalan Karanganom-

    Ponggok adalah retak buaya, retak pinggir, retak memanjang, amblas, lubang,

    cekungan, pelepasan butir dan tambalan. Jenis kerusakan yang paling banyak

    adalah kerusakan retak memanjang dengan luas kerusakan 94,52 m² dan jenis

    kerusakan yang paling sedikit adalah kerusakan pelepasan butir dengan luas

    kerusakan 0,25 m². Adapun Nilai kondisi perkerasan untuk ruas jalan pada

    masing-masing segmen adalah segmen 1 = 98 (Exellent), segmen 2 = 46 (Fair),

    segmen 3 = 98 (Exellent), segmen 4 = 69 (Good), segmen 5 = 91 (Exellent),

    segmen 6 = 99 (Exellent), segmen 7 = 84 (Very Good), segmen 8 = 79 (Very

    Good) dan segmen 9 = 65 (Good).

    Kata Kunci : Jenis Kerusakan Jalan,Tingkat Kerusakan Jalan, PCI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun

    meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya

    yang diperuntukkan bagi lalu lintas (UU Jalan No.13/1980). Jalan merupakan

    prasarana yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial

    lainnya, termasuk dalam bidang pariwisata. Untuk kenyamanan dan keamanan

    bagi pengemudi, jalan harus didukung oleh perkerasan yang baik. Perkerasan

    jalan dibagi atas dua kategori yaitu perkerasan lentur (flexible pavement) dan

    perkerasan kaku (rigid pavement). Perkerasan lentur adalah perkerasan yang

    menggunakan aspal sebagai bahan pengikat sedangkan perkerasan kaku adalah

    jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan

    tersebut.

    Lapisan perkerasan jalan terdiri dari lapis permukaan (surface course), lapis

    pondasi atas (base course), lapis pondasi bawah (subbase course) dan tanahdasar

    (subgrade). Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerima dan menyebarkan

    beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berartipada konstruksi

    jalanitu sendiri. Dengan demikian memberikan kenyamanan kepada pengemudi

    selama masa pelayanan jalan tersebut.

    Jalan Karanganom-Ponggok merupakan jalan yang dapat dikategorikan jalur

    perekonomian padat, karena merupakan bagian dari jalur wisata dan daerah

  • 2

    perikanan khususnya di daerah Klaten sendiri. Walaupun dapat dikatakan jalan

    Karanganom-Ponggok ini sebagian besar dalam kondisi mulus, akan tetapi juga

    ditemui kondisi jalan yang rusak dan bergelombang dibeberapa titik yang

    diakibatkan kondisi saluran samping jalan yang sebagian besar berfungsi kurang

    maksimal dan beban lalu lintas yang padat sehingga menyebabkan aspal rusak .

    Dapat dikategorikan bahwa daerah antara jalan ini masuk kedalam daerah

    ekonomi padat. Oleh sebab itu kualitas aspal yang maksimal sangat berperan

    penting dalam mendistribusikan beban kendaraan yang cukup tinggi. Beban lalu

    lintas merupakan salah satu penyebab kerusakan pada perkerasasn lentur, karena

    kontak laju roda kendaraan dengan aspal secara terus menerus dapat

    menyebabkan kerusakan campuran dan daya tahan aspal. Untuk mencegah

    kerusakan yang di sebabkan oleh beban lalu lintas yang padat, kualiatas aspal dan

    pondasi dasar jalan yang maksimal sangat dibutuhkan.

    Kerusakan dini pada perkerasan adalah salah satu masalah yang menghinggapi

    dari Jalan Karanganom-Ponggok, karena pemeliharaan saluran samping dan

    beban lalu lintas yang padat menyebabkan jalan ini tidak bertahan sesuai dengan

    umur rencana perbaikan. Kerusakan yang terjadi sebelum umur rencana perbaikan

    membuat pengendara jalan tidak nyaman. Terkait dengan masalah tersebut maka

    perlu dilakukan Studi tentang Kerusakan Jalan Menggunakan Pavement Condition

    Index (PCI) di sepanjang Jalan Karanganom-Ponggok, agar dapat diketahui tipe-

    tipe kerusakan jalan dan tingkat kerusakan jalan sehingga dapat dilakukan

    penanggulangan yang tepat dan tidak menjadi masalah yang merugikan berbagai

    pihak.

  • 3

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Maka dapat diambil suatu rumusan

    masalah sebagai berikut :

    1. Apa saja jenis kerusakan perkerasan lentur yang terdapat pada jalan

    Karanganom-Ponggok?

    2. Bagaimana tingkat kerusakan perkerasan lentur pada jalan Karanganom-

    Ponggok ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui jenis-jenis kerusakan pada ruas jalan Karanganom-Ponggok

    Kabupaten Klaten.

    2. Mengetahui tingkat kerusakan jalan Karanganom-Ponggok Kabupaten

    Klaten Menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).

    1.4 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

    1. Dapat memberikan informasi tentang jenis kerusakan Jalan .

    2. Memberikan informasi tingkat kerusakan jalan yang terjadi pada jalan

    Karanganom-Ponggok Kabupaten Klaten serta bahan masukan secara

    teknis kepada instansi terkait khususnya untuk perencanaan sarana dan

    prasarana pendukung jalan Karanganom-Ponggok Kabupaten Klaten.

  • 4

    1.5 Batasan Masalah

    Guna menghindari pokok bahasan yang teralu luas maka penulis perlu

    membatasi masalah yang akan dibahas hanya meliputi sebagai berikut :

    1. Ruas jalan yang diteliti yaitu ruas Jalan Karanganom-Ponggok sepanjang ±

    4,5 km, titik awal yaitu pertigaan jalan Karanganom dan titik akhir

    penelitian yaitu tugu Desa Nila Kalungharjo Kabupaten Klaten.

    2. Penulis membahas tentang jenis dan tingkat kerusakan jalan pada ruas jalan

    Karanganom-Ponggok

    3. Waktu penelitian pada ruas jalan Karanganom-Ponggok yaitu pada bulan

    Mei-September 2018.

    1.6 Kajian Pustaka

    1. Simangunsong, H. , Purnamasari, E. (2014). Evalusi Kerusakan Jalan Studi

    Kasus (JL Dr Wahidin-Kebon Agug Sleman, DIY). Jurnal Teknik Sipil

    Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil; Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

    Berdasarkan hasil penelitiannya di lapangan didapat bahwa:

    a. Dengan menggunakan metode PCI didapatkan hasil 39,5 %, (buruk)

    kerusakan paling dominan pada ruas jalan Dr Wahidin-Kebon Agung

    adalah retak kulit buaya 28,76, dan retak kotak-kotak 11,41 %. Dengan

    demikian Jl Dr Wahidin-Kebon Agung memerlukan perhatian khusus

    untuk segera dilakukan “maintenance and rehabilitation” yaitu dengan

    cara overlay agar perkerasan dapat kembali mencapai kondisi baik.

    b. Penambahan pada lapisan tambahan pada tahun 2018 untuk ruas jalan Dr

    Wahidin-Kebon Agung adalah 3 cm menggunakan LASTON.

  • 5

    2. Pramudya, U. (2016). Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini

    Perkerasan Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Solo-Jogja Km 15+ - Km

    15,500), Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil;

    Universitas Muhamadiyah Surakarta. Hasil penelitiannya didapatkan bahwa

    :

    a. Ruas jalan Solo – Jogja Km 15+000 – Km 15+500 diketahui telah

    mengalami kerusakan dini.Kesimpulan ini berdasarkan perbandingan

    ruas jalan berdrainase dengan ruas jalan tidak berdrainase. Hal ini

    dibuktikan dengan Nilai PCI ruas jalan Solo – Jogja Km 15+000 – Km

    15+500 (ruas tidak berdrainase) yang lebih kecil dari ruas jalan Km

    14+500 – Km 14+600 (jalan berdrainase) dengan nilai PCI sebesar

    68,67, sedangkan ruas jalan Solo –Jogja Km15500 +000 – Km

    15+memiliki nilai PCI dikisaran 27,79 – 34,77.

    b. Kualitas drainase berpengaruh terhadap kondisi perkerasan jalan di ruas

    jalan Solo – Jogja Km 15+000 – Km 15+500. Hal ini dapat dibuktikan

    dengan grafik hubungan limpasan air dengan nilai PCI (Kondisi

    Perkerasan) yang memperlihatkan semakin besar debit limpasan air

    semakin kecil nilai PCI yang didapat. Hal ini diterjemahkan bahwa

    air yang menggenang akibat limpasan menyebabkan kerusakan jalan.

    Pada kasus segmen yang dijelaskan kerusakan jalan akibat limpasan air

    dipengaruhi dengan kondisi geometrik jalan, yaitu bagian samping jalan

    memiliki elevasi lebih tinggi karena ada timbunan ataupun cor.

  • 6

    c. Alternatif penanganan drainase jalan Solo – Jogja Km 15+000 – Km

    15+500 dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu penyedian fasilitas saluran

    drainase jalan dan perbaikan geometrik jalan. Untuk saluran drainase

    direncanakan dimensi saluran dengan lebar 0,7 m, kedalaman 0,35 m,

    dan tinggi jagaan 0,105 m agar dapat menampung debit drainase

    periode ulang 10 tahunan.

    3. Novitasari, V. , Iskandar, D. (2017). Pengaruh Kondisi Drainase Terhadap

    Kerusan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Metode Pavemen Condition

    Index (PCI). Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil;

    Universitas Muhamadiyah Metro. Hasil penelitiannya didapatkan :

    a. Dari hasil survey total luas kerusakan 898,15 meter2 atau sebesar 1,4 %

    dari total ruas tinjauan.

    b. Pengaruh Kondisi Drainase terhadap Kerusakan permukaan jalan dengan

    bentuk dimana semakin baik kondisi drainase maka luas kerusakan yang

    dihasilkan semakin kecil dengan jenis yang memiliki tingkat kerusakan

    semakin rendah sebaliknya, semakin buruk kondisi drainase maka luas

    kerusakan yang dihasilkan semakin besar dengan jenis yang memiliki

    tingkat kerusakan yang semakin tinggi.

    4. Anissah Putri, V. (2016). Identifikasi Kerusakan Jalan Pada Perkerasan

    Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung). Skripsi

    Teknik Sipil Fakultas Teknik; Universitas Lampung, Bandar Lampung.

    Hasil penelitiannya didapatkan :

  • 7

    a. Terdapat 13 jenis kerusakan pada perkerasan lentur ruas jalan

    SoekarnoHatta Bandar Lampung yaitu retak kulit buaya (12,64 %), retak

    blok (4,66 %), tonjolan (3,35 %), amblas (2,96 %), retak tepi (4,05 %),

    penurunan bahu jalan (4,14 %), retak memanjang (8,81%), tambalan

    (24,61 %), pengausan (17,18 %), lubang (3,35 %), alur (8,76 %), retak

    selip (2,58 %)dan pelepasan butir (2,92 %).

    b. Nilai kondisi perkerasan lentur ruas jalan Soekarno-Hatta Bandar

    Lampung pada masing-masing segmen adalah segmen 1 = 78,91 (sangat

    baik), segmen 2 = 90,45 (sempurna), segmen 3 = 88,10 (sempurna),

    segmen 4 = 93,04 (sempurna), segmen 5 = 83,04 (sangat baik), segmen 6

    = 92,47 (sempurna), segmen 7 = 92,83 (sempurna), segmen 8 = 93,69

    (sempurna), segmen 10 = 88,80 (sempurna), segmen 11 = 78,50 (sangat

    baik), segmen 12 = 66,25 (baik), segmen 13 = 61,00 (baik) dan segmen

    14 = 98,43 (sempurna).

    c. Meskipun secara keseluruhan kondisi jalan Soekarno-Hatta Bandar

    Lampung masih masuk ke dalam kategori kondisi baik bahkan sempurna,

    137 namun pada beberapa lokasi di jalan ini harus segera dilakukan

    perbaikan akibat kerusakan yang sangat parah yaitu pada STA 06+600

    s/d 06+650, 07+200 s/d 07+250, 07+250 s/d 07+300, 13+400 s/d

    13+450, 13+450 s/d 13+500, 13+500 s/d 13+550, 14+200 s/d

    14+250, 14+500 s/d 14+550, 15+750 s/d 15+800 untuk jalur kiri dan

    STA 14+250 s/d 14+300, 15+500 s/d 15+550, 15+850 s/d 15+900,

    16+350 s/d 16+400 untuk jalur kanan.

  • 8

    1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera

    pada Laporan Skipsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan

    sistematika penyampaian sebagai berikut :

    1. BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, batasan masalah, kajian pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.

    2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan tinjauan pustaka dan teori yang berupa pengertian dan

    definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan

    laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan

    penelitian.

    3. BAB III METODE PENELITIAN

    Berisi tentang, lokasi dan waktu penelitian, alat yang digunakan, tahapan

    penelitian, dan materi penelitian.

    4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang analisa jenis dan tingkat kerusakan Jalan Karanganom-Ponggok

    Kabupaten Klaten.

    5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis kerusakan

    jalan didaerah penelitian yaitu Jl. Karanganom-Ponggok Kabupaten Klaten.

    6. DAFTAR PUSTAKA

    7. LAMPIRAN

  • 90

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pengamatan secara visual dan perhitungan yang telah dilakukan,

    diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

    1. Jenis kerusakan pada ruas jalan Karanganom-Ponggok adalah retak

    buaya, retak pinggir, retak memanjang, amblas, lubang, cekungan,

    pelepasan butir dan tambalan. Jenis kerusakan yang paling banyak adalah

    kerusakan retak memanjan dengan luas kerusakan 94,52 m² dan jenis

    kerusakan yang paling sedikit adalah kerusakan pelepasan butir dengan

    luas kerusakan 0,25 m².

    2. Nilai kondisi perkerasan untuk ruas jalan Karanganom-Ponggok pada

    masing-masing segmen adalah segmen 1 = 98 (Exellent), segmen 2 = 46

    (Fair), segmen 3 = 98 (Exellent), segmen 4 = 69 (Good), segmen 5 = 91

    (Exellent), segmen 6 = 99 (Exellent), segmen 7 = 84 (Very Good),

    segmen 8 = 79 (Very Good) dan segmen 9 = 65 (Good).

  • 91

    5.2 Saran

    1. Perlu dilakukan penelitian untuk memprediksi umur layan jalan

    berdasarkan hasil survei kondisi perkerasan jalan.

    2. Kerusakan jalan yang terjadi serta kondisi saluran samping yang belum

    optimal hendaknya dipantau secara rutin, bila memungkinkan segera

    diadakan perbaikan, pengoptimalan saluran samping dan penetapan

    metode perbaikan agar kerusakan jalan tidak bertambah luas.

    3. Perlu diadakan pengelolaan data kerusakan jalan secara lengkap, data

    teknis jalan dan data lalu lintas lainnya yang diperlukan sebagai dasar

    kegiatan rutin tahunan perbaikan jalan.

  • 92

    DAFTAR PUSTAKA

    Amsal H. Simangunsong, Hendrick. (2014). Evaluasi Kerusakan Jalan. Skripsi

    diterbitkan. Yogyakarta. Program Sarjana Universitas Atma Jaya

    Yogyakarta.

    Annisah Putri, Vidya. (2016). Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan

    Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno – Hatta Bandar Lampung). Fakultas

    Teknik Universitas Lampung. Bandar Lampung.

    Aziz, M.F. (2017). Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapis Permukaan

    Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Sudi Kasus Ruas

    Jalan Kabupaten, Sleman, Yogyakarta). Fakultas Teknik Universitas

    Muhammadiyah Yogyakarta.

    Direktorat Jenderal Bina Marga Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan,

    Nomor 008/T/BNKT/1990.

    Hardiyatmo, Hary Christady. (2007). Pemeliharaan Jalan raya. Gadjah Mada

    University Press. Yogyakarta.

    Novitasari, V. , Iskandar, D. (2017). Pengaruh Kondisi Drainase Terhadap

    Kerusan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Metode Pavemen Condition

    Index (PCI). Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil;

    Universitas Muhamadiyah Metro. Pramudya, U.(2016). Analisis Kualitas Drainase Terhadap Kerusakan Dini

    Perkerasan Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Solo-Jogja Km 15+ - Km

    15,500). Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil;

    Universitas Muhamadiyah Surakarta.

    Shahin, M.Y. 1994, Pavement for Airports, Roads,Parking Lots, Chapman and

    Hall, Dept. BC.,New York.

    Shahin, M.Y., Walther, J.A. 1994. Pavement Maintenance Management for

    Roadsand Streets Using The PAVER System. US Army Corps of Engineer.

    NewYork. 282 pp.

    Sjafruddin, A. (2008). Pakar Transportasi ITB dikutip dari Harian Kompas, 30

    Maret 2008. www.itb.ac.id/news.

    Sulaksono, S., 2001, Rekayasa Jalan, ITB, Bandung.

    Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Wardoyo, S. (2004). Manajemen Pemeliharaan Ruas Jalan Solo-Gemolong.

    Program Pasca Sarjana. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

    http://www.itb.ac.id/news

    COVER.pdfDAFTAR ISI.pdfBAB I(2).pdfBAB V.pdfDAFTAR PUSTAKA.pdf