tingkat kerusakan jalan kayu putih

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Tanah saja biasanya tidak cukup untuk kuat dan tahan, tanpa adanya deformasi yang berarti terhadap beban roda berulang. Untuk itu perlu adanya suatu lapis tambahan yang terletak antara tanah dan roda, atau lapis paling atas dari badan jalan. Lapis tambahan ini dibuat dari bahan khusus yang terpilih (yang lebih baik), yang selanjutnya disebut lapis keras/perkerasan (pavement), (Sulaksono, S, !T", #$$$). %erkerasan adalah struktur yang terdiri dari banyak lapisan yang dibuat untuk menambah daya dukung tanah agar dapat memikul repetisibeban lalu&lintas sehingga tanah tadi tidak mengalami deformasi yang berarti ('roney, , *++). %erkerasan atau struktur perkerasan didefenisikan sebagai struktur yang terdiri dari satu atau lebih lapisan perkerasan yang dibuat dari bahan yang memiliki kualitas yang baik ("asuki, , *- ). adi, perkerasan jalan adalah suatu konstruksi yang dibangun di atas lapisan tanah dasar (subgrade), yang berfungsi untuk menopang beban lalu lintas (011S21, *-+). Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas berulang ya berlebihan (overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek. Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat j dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama

Upload: m-afif-srg

Post on 07-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknik sipil

TRANSCRIPT

 Tanah saja biasanya tidak cukup untuk kuat dan tahan, tanpa
adanya deformasi yang berarti terhadap beban roda berulang.
Untuk itu perlu adanya suatu lapis tambahan yang terletak antara
tanah dan roda, atau lapis paling atas dari badan jalan. Lapis
tambahan ini dibuat dari bahan khusus yang terpilih (yang lebih
baik), yang selanjutnya disebut lapis keras/perkerasan (pavement),
(Sulaksono, S, !T", #$$$).
yang dibuat untuk menambah daya dukung tanah agar dapat
memikul repetisi beban lalu&lintas sehingga tanah tadi tidak
mengalami deformasi yang berarti ('roney, , *++). %erkerasan
atau struktur perkerasan didefenisikan sebagai struktur yang terdiri
dari satu atau lebih lapisan perkerasan yang dibuat dari bahan yang
memiliki kualitas yang baik ("asuki, , *-). adi, perkerasan jalan
adalah suatu konstruksi yang dibangun di atas lapisan tanah dasar
(subgrade), yang berfungsi untuk menopang beban lalu lintas
(011S21, *-+).
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas berulang yang
 berlebihan (overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk 
 jalan yang jelek. Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan harus
 
mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna dan menjaga daya
tahan/keawetan sampai umur rencana. (Suwardo & Sugiharto, !!"#.
%erkerasan dimaksudkan untuk memberikan permukaan yang
halus dan aman pada segala kondisi cuaca, serta tebal dari setiap
lapisan harus cukup aman untuk memikul beban yang bekerja di
atasnya.
itu menerima beban berulang yang bekerja di atasnya. Setiap kali
muatan le4at, terjadi deformasi pada permukaan perkerasan.
1pabila muatan ini berlebihan atau lapisan
pendukung tersebut kehilangan kekuatannya, pengulangan beban
menyebabkan terjadinya gelombang atau retakan yang akan
berlanjut kepada kualitas keamanan dan kenyamanan dalam
berkendara (fungsional) dan akhirnya mengakibatkan keruntuhan
pada badan jalan itu sendiri (struktural/4ujud perkerasan).
"ilamana indeks daya layan jalan ( present serviceability 
index ) dari suatu perkerasan jalan beton/kaku mencapai tingkat
yang tidak dapat dipertanggungja4abkan lagi (pt 5 #.6 untuk jalan
raya utama/arteri, pt 5 #.$ untuk jalan lalu lintas rendah),
perkerasan dapat dibuat kembali (konstruksi ulang), di daur&ulang
(recycling) atau dapat dilakukan penambahan lapis
tambah/pelapisan ulang (overlay ) di atas perkerasan jalan yang
sudah ada (7glesby, ', dkk).
konstruksi perkerasan jalan ada # jenis <
 
• Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
 pengikat
Selain dari dua jenis perkerasan tersebut, di ndonesia sekarang dicoba
dikembangkan jenis gabungan rigid-flexible pavement atau composite pavement ,
yaitu perpaduan antara perkerasan lentur dan kaku.
Survey kondisi perkerasan perlu dilakukan secara periodik baik struktural
maupun nonstruktural untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada.
Pemeriksaan nonstruktural ('ungsional# antara lain bertujuan untuk memeriksa
kerataan (roughness), kekasaran (texture), dan kekesatan (skid resistance).
Pengukuran si'at kerataan lapis permukaan jalan akan berman'aat di dalam usaha
menentukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. i ndonesia pengukuran
dan e)aluasi tingkat kerataan jalan belum banyak dilakukan salah satunya
dikarenakan keterbatasan peralatan. Karena kerataan jalan berpengaruh pada
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan maka perlu dilakukan pemeriksaan
kerataan secara rutin sehingga dapat diketahui kerusakan yang harus diperbaiki.
(Suwardo & Sugiharto, !!"#.
Penilaian tipe dan kondisi permukaan jalan yang ada merupakan aspek yang
 paling penting dalam penentuan sebuah proyek, sebab karakteristik inilah yang akan
menentukan satuan nilai man'aat ekonomis yang ditimbulkan oleh adanya perbaikan
 jalan.
 
%elat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah
dasar dengan atau tanpa lapis pondasi ba4ah. "eban lalu lintas
sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
%erkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai
sifat dimana saat pembebanan berlangsung perkerasan tidak
mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperi
kondisi semula sebelum pembebanan berlangsung ("asuki, ,
*-). Sehingga dengan sifat ini, maka dapat dilihat apakah lapisan
permukaan yang terdiri dari pelat beton tersebut akan pecah atau
patah. %erkerasan kaku ini biasanya terdiri # lapisan yaitu<
• Lapisan permukaan (surface course) yang dibuat dengan
pelat beton
Susunan lapisan pada perkerasan kaku umumnya seperti pada gambar dibawah
ini*
perkerasan jalan yang menggunakan pelat beton semen, sehingga
mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup tinggi khususnya
bila di bandingan dengan perkerasan lentur (Flexible Pavement ).
%erencanaan 3onstruksi Rigid Pavement sebagai struktur jalan
yang efesien, dapat menggunakan beberapa metode numerik,
diantaranya adalah 8etode "ina 8arga atau S0! (Standar 0asional
!ndonesia)*-6.
. %erkerasan kaku bersambung beton yang dibuat tanpa
tulangan ( Jointed Unreinforced Concrete Pavement /U'%). . %erkerasan kaku (Rigid Pavement ) "ersambung dengan
 Tulangan ( Jointed Reinforced Concrete Pavement / 2%). !. %erkerasan kaku (Rigid Pavement ) 8enerus dengan tulangan
(Continously Reinforced Concrete Pavement / '2'%). ?. %erkerasan kaku (Rigid Pavement ) %ratekan (Prestressed
Concrete Pavemant /%'%).
penekanan dari pembahasan pada tulisan ini diletakan pada jenis
perkerasan beton kaku bersambung tanpa tulangan (U'%), sebab
 jenis perkerasan inilah yang paling layak dan dilaksanakan di
!ndonesia untuk saat ini ditinjau dari teknologi, material dan
peralatan yang tersedia.
kaku (beton semen) cara "ina 8arga *-6 adalah ketahanan pelat
dalam menerima seperti beban lalulintas. engan demikian yang
menjadi pembatas utama bukanlah kekuatan pelat dalam menerima
 
repetisi pembebanan lalu&lintas sesuai dengan kon=gurasi dan
beban sumbunya, dalam perencanaan tebal pelat ditetapkan prinsip
kelelahan (fatigue) prinsip tersebut didasarkan anggapan bah4a
apabila perbandingan tegangan (perbandingan antara tegangan
lentur beton yang terjadi akibat beban roda dengan kuat lentur
beton (82) menurun, maka jumah repetisi pembebanan sampai
runtuh (failure) akan meningkat.
kontruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas<
. 3ontruksi perkerasan lentur ("exible pavement ), yaitu
perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan
pengikat. Lapisan&lapisan perkerasan bersifat memikul dan
menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. #. 3ontruksi perkerasan kaku (rigid pavement ), yaitu perkerasan
yang menggunakan semen ( portland cement ) sebagai bahan
pengikat pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan
di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis fondasi ba4ah.
"eban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
+. Kontruksi perkerasan komposit (composite pavement # yaitu perkerasan kaku
yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur di atas perkerasan kaku atau
 perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.
%erbedaan perkerasan lentur dan perkerasan kaku dapat
dilihat pada Tabel #. (ardiyatmo, #$$+).
 
(lendutan pada jalur
8enurut itjen "ina 8arga (*+$), jalan diklasi=kasikan
menjadi tiga golongan yaitu alan Utama, alan Sekunder, dan alan
penghubung. Bungsi dan kelasnya dapat dilihat pada Tabel diba4ah
ini.
rata&rata (L2)
8enurut ardiyatmo (#$$+), kerusakan perkerasan kaku
dapat diklasi=kasikan sebagai berikut<
a) eformasi (deformation), terdiri dari pemompaan, blo4&up,
penurunan, punch out, dan rocking. b) 2etak (cra#s), terdiri dari retak memanjang, retak melintang,
retak diagonal, retak berbelok, retak sudut, retak tekuk, retak
susut, retak bersilang pelat, retak terbagi, dan retak daya
tahan. c) esintegrasi (disintegration), terdiri dari scaling, gompal,
agregat licin, dan popount.
adalah *
akibat gerakan lendutan atau gerakan )ertikal pelat beton karena beban
lalu lintas, setelah adanya air bebas yang terakumulasi di bawah pelat
 beton. Pumping dapat mengakibatkan terjadinya rongga di bawah
 pelat beton sehingga menyebabkan rusak/retaknya pelat beton.
 
retakan.
terjadinya genangan air dan seterusnya masuk melalui sambungan atau
retakan.
•  Rocking
". etak (racks)
etak yang terjadi pada perkerasan beton berdasarkan pada tekanan yang
terjadi pada lapisan permukaan beton. 3eretakan juga
disebabkan oleh kegagalan struktural yang terjadi akibat
hilangnya daya dukung yangdisertai kerusakan/pecahnya
material pada permukaan perkerasan (9oder, :.. and itc;ak,
8., *+6).
• 2etak 2eFeksi (Re"ection Crac#s)
Seperti retak memanjang memanjang (longitudinal
crac#), retak diagonal (diagonal crac#) atau retak yang
menyerupai kotak.
kurang cocok pada a4al perencanaan.
 
• 2etak Susut ($%rin#age Cra#s) 2etak ini disebabkan oleh penyusutan campuran beton
umumnya pada selama pelaksanaan.
2etak yang terjadi pada tengah pelat (center slab)
membentuk arah memanjang seperti longitudinal
crac#s. 2etak ini disebabkan oleh tekanan yang sangat
berat di atas tengah pelat (9oder, :.. and itc;ak, 8.,
*+6).
'. isentegrasi
bagian&bagian. 3erusakan ini bila tidak dicegah
secepatnya, dapat berlanjut sampai perkerasan
membutuhkan perbaikan total.
 jaringan retak dangkal, halus atau retak rambut yang
berkembang hanya dipermukaan perkerasan
• >ompal (Spalling)
disintegrasi dari beton pada bagian pinggir perkerasan,
sambungan atau retakan pada arah memanjang atau
melintang. >ompal tidak meluas ke seluruh pelat, tapi
 
sudut. alam %'! (Shahim, **?), gompal dibagi dalam
dua jenis yaitu gompal sudut dan gompal sambungan.
• 1gregat Licin ( %olished 1gregate) 1gregat licin adalah tergosoknya partikel agregat di
permukaan perkerasan, sehingga permukaannya
perkerasan menjadi licin dan mengkilat.
• %opouts
kombinasi beku & cair dan ekspansi agregat, yang
menyebabkan material perkerasan lepas dan menyebar
di permukaan. %opouts biasanya berdiameter antara
#6 @$$ mm dengan kedalaman A @ 6$ mm.
. Tambalan dan >alian Utilitas (%atching and Utility 'uts)
 Tambalan adalah area perkerasan yang telah dibongkar dan
diganti dengan material pengisi. %enambalan sering dilakukan
dalam area perkerasan guna perbaikan perkerasan, dimana
diba4ah perkerasan ada parit atau lubang yang harus
diperbaiki. 7leh kurangnya pemadatan, maka di area
tambalan ini terjadi penurunan yang merusakkan tambalan.
:. Lubang (%orthole) Lubang adalah kerusakan berbentuk cekungan akibat
penurunan permukaan perkerasan beton dengan tidak
memperlihatkan pecahan&pecahan bersudut seperti. %ada
kerusakan lubang, perkerasan beton pecah dan
 
air. Lubang ini terjadi akibat retak dan disintegrasi dari pelat
beton. B. 3erusakan %enutup Sambungan (joint Seal amage)
3erusakan penutup sambungan adalah sembarang kondisi
yang memungkinkan tanah atau batuan berkumpul pada
sambungan atau sembarang kondisi yang memungkinkan
in=ltrasi air yang berlebihan masuk ke dalam sambungan.
ilangnya penutup sambungan menimbulkan tanggul&tanggul
kecil pada sambungan. 3erusakan bahan pengisi sambungan
 juga dapat menyebabkan masuknya material keras
kedalamnya sehingga dapat menghalangi pemuaian arah
hori;ontal yang mengakibatkan tegangan berlebihan pada
sambungan dan terjadi gompal. >. %ersilangan alan 2el (2ailroad 'rossing)
3erusakan pada persilangan jalan rel dapat berupa ambles
atau benjolan di sekitar antara lintasan rel.
2.3 Volume Lalu – Lintas Rencana
Holume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang
melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan 4aktu (hari, jam,
menit). Holume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar
perkerasan jalan lebih besar sehingga tercipta kenyamanan dan
keamanan dalam berlalu lintas. Sebaliknya jalan yang terlalu lebar
untuk Eolume lalu lintas rendah cenderung membahayakan karena
pengemudi cenderung mengemudikan kendaraannya pada
kecepatan yang lebih  tinggi sedangkan kondisi jalan belum tentu
memungkinkan. isamping itu juga mengakibatkan peningkatan biaya pembangunan
 
 jalan yang tidak pada tempatnya/ tidak ekonomis (Sukirman, 011"#. Satuan )olume
lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar 
 jalur adalah*
. 4olume jam perencanaan 
2.3.1 Lalu Lintas Harian Rata-Rata
$alu lintas harian ratarata adalah )olume lalu lintas ratarata dalam satu hari
(Sukirman,011"#. 5ara memperoleh data tersebut dikenal dua jenis lalu lintas harian
ratarata, yaitu lalu lintas harian ratarata tahunan ($67# dan lalu lintas harian rata
rata.
L2T adalah jumlah lalu lintas kendaraan rata&rata yang
mele4ati satu jalur jalan selama #? jam dan diperoleh dari data
selama satu tahunan penuh.
365
selama pengamatan dengan lamanya pengamatan,
L2 5 JumlahLalu LintasSelama Pengamatan
 LamanyaPengamatan
 
cukup menggambarkan Fuktuasi arus lalu lintas selama satu
tahun. #. asil L2 yang dipergunakan adalah harga rata& rata dari
perhitungan L2 beberapa kali.
2.3.2Volume Jam Perencanaan VJR! Holume jam perencanaan (H2) adalah Eolume lalu lintas
per jam yang dipergunakan sebagai dasar perencanaan
(Sony Sulaksono, #$$). Holume ini harus mencerminkan
keadaan lalu lintas sebenarnya tetapi biasanya tidak sama
dengan Eolume terbesar atau arus tersibuk yang akan
mele4atinya, perencanaan berdasarkan Eolume terbesar
ini akan mengahasilkan konstruksi yang boros yang hanya
akan berguna pada arus maksimum dan ini terjadi dalam
kurun 4aktu singkat dalam sehari.
Holume lalu lintas untuk perencanaan geometrik
umumnya ditetapkan dalam Satuan 8obil %enumpang
(S8%) sehingga masing @ masing jenis kendaraan yang
diperkirakan yang akan mele4ati jalan rencana harus
dikonEersikan kedalam satuan tersebut dengan dikalikan
nilai ekiEalensi mobil penumpang (emp). "esarnya faktor
ekiEalensi tersebut, dalam perencanaan geometrik jalan
antar kota ditentukan pada tabel di ba4ah ini<
 Tabel #.A :kiEalen 8obil %enumpang (emp)
07 enis 3endaraan atar/%erbukit
an
%egunungan
3ecil
,#&#,? ,*&A,6
A "us dan Truck "esar ,#&6,$ #,#&,$ $umber ' ata Cara Perencanaan eometri# Jalan *ntar +ota, it-en
ina /arga 0112.
persamaan<
(smp/jam)
3 5 Baktor 3, faktor Eolume lalu lintas jam tersibuk
dalam
  Setahun
B 5 Baktor Eariasi Eolume lalu lintas dalam satu jam
tersibuk
nilai $, dan $,* sedangkan untuk jalan antar kota disesuaikan
dengan besarnya HL2 seperti pada tabel di ba4ah ini<
 Tabel #.? 3ecepatan 2encana, H2, Sesuai 3lasi=kasi Bungsi dan
3lasi=kasi 8edan alan
B13T72 B
(I) C6$.$$$ ? @ $,* @ A$.$$$ @ 6$.$$$ @ - $,- @ $.$$$ @ A$.$$$ @ - $,- @ 6.$$$ @ $.$$$ - @ $ $, @ $,- .$$$ @ 6.$$$ $ @ # $, @ $,- D.$$$ # @ D$, $umber ' ata Cara Perencanaan eometri# Jalan *ntar +ota, it-en
ina /arga 0112.
HL2 12T:2! 37L:3T72 L731L !deal 8inimum !deal 8inimu
m
A$$$
8# 9 jalur terbagi, masing ; masing n < +, =m, dimana n
 jumlah lajur per jalur
9 7idak ditentukan
+,,.
 jalan beton dapat dikelompokkan kedalam pekrjaan Pemeliharaan Perkerasan Kaku
(PPK#, antara lain*
PPK * Penutupan celah sambungan ( oint sealing #.
PPK +* 7ambahan/penambalan ( patching #.
PPK 1* ekonstruksi.
kerusakan pada perkerasan jalan beton, dapat dilihat pada 7abel .>.
7abel .> :etode pemeliharaan dan perbaikan pada perkerasan jalan beton
 o ?enis kerusakan Pemeliharaan Perkerasan Kaku (PPK#
0 + " = > 3 2 1
crack # c. iagonal (diagonal 
@ila amblas (depression) dibiarkan terus dan tidak dilakukan pemeliharaan atau
 perbaikan maka dapat menyebabkan kerusakan jalan beton seperti*
0. :eluasnya daerah atau slab yg mengalami amblas . @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan dalam berkendaraan
Kedalaman amblas yang dipandang kritis adalah bila lebih dari = mm. cara
mengatasi amblas dan penanganannya , antara lain *
0. Bntuk kedalaman amblas C = mm , dilakukan dengan penambalan (patching) '
PPK +.
. Bntuk kedalaman amblas D = mm , dilakukan dengan lapis perata (leveling),
PPK ".
@ila patahan (faulting) dibiarkan terus dan tidak dilakukan pemeliharaan atau
 perbaikan dapat menyebabkan kerusakan jalan seperti *
0. :eluasnya area patahan dan slab beton mengalami patahan . 7erjadinya gompal / rompal (spalling)
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan dalam berkendaraan
Bpaya untuk mengatasi , antara lain
0. Penutupan celah sambungan (oint sealing) ' PPK .
. Penyuntikan bahan pengisi dari semen (grouting), PPK =
(c#  Pumping 
tanah dasar, karena timbulnya rongga dibawah slab (pada lapis pondasi #
-kibat lanjutan dari  pumping   bila dibiarkan terus dan tidak dilakukan
 pemeliharaan perbaikan antara lain*
. :eluasnya area atau slab yang mengalami pumping. +. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan
Bpaya untuk mengatasinya , antara lain *
0. Penutupan celah sambungan ( oint sealing  # , PPK . . Penyuntikan bahan pengisi dari semen ( grouting #, PPK =.
(d# ocking
Keberadaan rocking   tidak dapat diamati secara )isual , akan tetapi dapat
dirasakan bila kendaraan melintas di atas slab yang mengalami rocking  .
-kibat lanjutan dari rocking bila di abaikan terus dan tidak dilakukan
 pemeliharaan perbaikan antara lain *
0. 7erjadinya retak yang akan di ikuti patahan ( faulting # permanen . :eluasnya area slab yang mengalami rocking . +. @erkurangnya kenyamaanan dan keselamatan berkendaraan.
Bpaya untuk mengatasi terjadinya rocking ' antara lain*
0. Pengisian celah yang retak ( cracking filling #, PPK 0
. Penutupan celah sambungan ( oint sealing ) ' PPK
+. Penyuntikan bahan pengisi dari semen ( grouting # , PPK =
.=. etak ( cracking #
 
@ila retak blok ( block cracking # dibiarkan terus dan tidak dilakukan
 pemeliharaan perbaikan , maka dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
 perkerasan jalan beton , seperti*
. 7erjadinya patahan ( faulting #,
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
Pola retak blok berkembang dari retak tunggal atau berbentuk terbuka menjadi retak 
saling berhubungan sehingga membentuk jaringan tertutup.
5ara mengatasi terjadinya retak blok , antara lain *
0. Bntuk retak blok dengan lebar retak D = mm , penanganannya dengan pengisian
celah retak dengan aspal ( crack filling # , PPK 0. . Bntuk retak blok dengan lebar retak C =mm , penanganannya dengan
rekonstruksi satu slab , PPK 1.
(b# etak sudut ( corner crack #
-pabila terjadi retak sudut (corner crackin# dan dibiarkan terus dan tidak 
dilakukan pemeliharaan perbaikan, maka dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
 pada perkerasan jalan beton, seperti*
0. :eluasnya area dan slab yang mengalami retak,
. 7erjadinya patahan ( faulting # atau gompal/rompal ( spalling #,
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
5ara mengatasinya bila terjadi retak sudut*
0. Bntuk retak sudut tanpa terjadi pecah, penangannya dengan pengisian celah
(crack filling #, PPK 0.
rekonstruksi parsial, PPK 2.
(c#. etak diagonal (diagonal crack #
@ila terjadi retak diagonal (diagonal cracking # dan dibiarkan terus dan tidak 
dilakukan pemeliharaan perbaikan, maka dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
 pada perkerasan jalan beton, seperti*
0. :eluasnya area dan slab yang mengalami retak,
. 7erjadinya patahan ( faulting # atau gompal/rompal ( spalling #, +. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
5ara mengatasinya, antara lain*
0. Bntuk lebar retak D = mm, penangannya dengan pengisian celah retak dengan
aspal (crack filling #, PPK 0. . Bntuk lebar retak C = mm, penanganannya dengan rekonstruksi setempat ( partial 
reconstruction#, PPK 2.
-kibat lanjutan dari retak memanjang (longitudinal crack # bila dibiarkan dan
tidak dilakukan pemeliharaan perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya area dan slab yang mengalami retak,
. 7erjadinya patahan ( faulting # atau gompal/rompal ( spalling #,
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
5ara mengatasinya, antara lain*
0. Bntuk lebar retak D = mm, penangannya dengan pengisian celah retak dengan
aspal (crack filling #, PPK 0.
 
. Bntuk lebar retak C = mm, penanganannya dengan rekonstruksi setempat ( partial 
reconstruction#, PPK 2.
-kibat lanjutan dari retak tidak beraturan (meandering crack # bila dibiarkan terus
dan tidak dilakukan pemeliharaan perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya area dan slab yang mengalami retak, . 7erjadinya patahan ( faulting # atau gompal/rompal ( spalling #,
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
5ara mengatasinya, antara lain*
0. Bntuk lebar retak D = mm, penangannya dengan pengisian celah retak dengan
aspal (crack filling #, PPK 0. . Bntuk lebar retak C = mm, penanganannya dengan rekonstruksi satu slab, PPK 1.
('# etak melintang (transverse crack #
-kibat lanjutan dari retak melintang (transverse crack # bila dibiarkan terus dan
tidak dilakukan pemeliharaan perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya area dan slab yang mengalami retak,
. 7erjadinya patahan ( faulting # atau gompal/rompal ( spalling #,
+. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan.
5ara mengatasinya, antara lain*
0. Bntuk lebar retak D = mm, penangannya dengan pengisian celah retak dengan
aspal (crack filling #, PPK 0.
. Bntuk lebar retak C = mm, penanganannya dengan rekonstruksi setempat ( partial 
reconstruction#, PPK 2.
 
-kibat dari kerusakan pengisi sambungan, tegangan di dalam slab dapat naik,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya retak ; retak (crack # maupun gompal
( spalling # pada pelat betonnya. ?uga dengan rusaknya bahan pengisi sambungan, akan
mempermudah air permukaan untuk masuk ke bawah perkerasan, sehingga dapat
menimbulkan pumping.
-kibat lanjutan dari kerusakan bahan pengisi bila dibiarkan terus dan tidak 
dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, antara lain*
0. -kan terjadi pumping  dan rocking ,
. @erkurangnya kenyamanan dan keselamatan berkendaraan,
+. :eningkatkan kebisingan.
( oint sealing #, PPK .
-kibat lanjutan dari kerusakan gompal/rompal bila dibiarkan dan tidak 
dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya area atau slab yang mengalami dalam berkendara,
. @erkurangnya kenyamanan dalam berkendara, +. apat menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
5ara mengatasinya, antara lain*
( patching #, PPK +.
tipis ( surfacing #, PPK 3.
 
-kibat lanjutan dari penurunan bagian tepi jalan bila dibiarkan dan tidak 
dilakukan pemeliaharaan atau perbaikan, antara lain*
0. :asuknya air permukaan ke bawah perkerasan,
. apat menimbulkan kerusakan yang lebih parah ( spalling #,
Bpaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan bagian tepi
 perkerasan, antara lain*
0. Bntuk penurunan D 0= mm, dengan pengisian celah sambungan/retak, PPK 0. . Bntuk penurunan C 0= mm, dengan perataan (leveling #, PPK ".
2..* "erusakan ekstur Permukaan (surface texture defliciencies)
(a#. Kerusakan akibat ausnya mortar dan lepasnya agregat ( scalling #
-kibat lanjutan dari ausnya mortar dan lepasnya agregat bila dibiarkan terus
mikro dan makro. Bmumnya, rendahnya tekstur mikro disebabkan oleh ausnya
( polishing # agregat kasar pada permukaan beton atau akibat penggunaan agregat bulat
dan licin. Penuruan tekstur makro terjadi Karena pengausan mortar beton pada
 perkerasan. Kekasatan yang rendah, meskipun kadang ; kadang dapat dikenali, akan
tetapi tidak dapat diukur secara )isual. Kemungkinan penyebab lepasnya mortar dan
agregat, antara lain*
+. 7erdapat sisa larutan perawatan pada tekstur mikro, ". Penyelesaian akhir ( finishing # yang berlebihan, menyebabkan naiknya air semen
ke permukaan slab,
 
-kibat lanjutan dari keausan agregat bila dibiarkan terus dan tidak dilakukan
 pemeliharaan atau perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya area atau slab yang mengalami kerusakan,
. :embahayakan pengguna jalan.
. Pelapisan ulang tipis (/hile topping atau black topping #, PPK 3.
2.. Lu$ang ( pothole)
-kibat lanjutan dari adanya lubang bila dibiarkan dan tidak dilakukan
 pemeliharaan atau perbaikan, antara lain*
0. :eluasnya ukuran lubang,
Bpaya untuk mengatasi terjadinya lubang pada perkerasan jalan beton, antara
lain dengan melakukan penambalan ( patching #, PPK +.
2.* !etode Penger+aan Pela&isan am$ah &ada Perkerasan "aku Beton
O)erlay perlu dilakukan, bila terdapat rongga udara dibawah slab atau
 besarnya rata ; rata lendutan di daerah retakan C !,3 mm, agar dilakukan
 penyumbatan atau pembongkaran setempat sebelum dilakukan o)erlay, 7ebal taksiran
o)erlay untuk pelapisan dengan pemisah pada jalan kecil (road# sekitar 3= ; 0!! mm,
untuk jalan raya (highway# sekitar 0!! ; 0= mm, dan untuk jalan raya besar (inter
state highway# atau lapangan terbang sekitar 0= ; !! mm. Sedangkan tebal taksiran
untuk pelapisan langsung pada jalan kecil (road# =! ; 3= mm, untuk jalan raya
(highway# sekitar 3= ; 0!! mm, dan untuk jalan raya besar( interstate haighway#
atau lapangan terbang sekitar 0!! ; 0=! mm.
 
Bntuk menentukan perlu dilakukan o)erlay atau tidak maka harus dilihat ratio
keretakan pada perkerasan lama seperti pada gambar.
( sumber! Departemen Pemukiman dan Prasarana 3ilayah' "ata ara Pemeliharaan Perkerasan
 &aku (rigid pavement #, +,,0#
( sumber! Departemen Pemukiman dan Prasarana 3ilayah' "ata ara Pemeliharaan Perkerasan
 &aku (rigid pavement #, +,,0#
sebelum dilakukan pelapisan tambah pada perkerasan beton
adalah<
lainnya %amping atau rembesan air pada sambungan
2ongga dapat ditutup dengan menggunakan campuran aspal atau
bahan lain yang sesuai.
pembongkaran dan diganti dengan material untuk mendapatkan
kondisi pondasi permukaan yang memenuhi persyaratan. Sebelum
dilakukan pekerjaan lapis tambah maka persyaratan permukaan
harus dilaksanakan antara lain<
harus dibentuk sesuai dengan kemiringan pada potongan
melintang yang ditentukan pada gambar rencana dengan
toleransi tinggi permukaan maksimum # cm. %enyimpangan
kerataan permukaan tidak boleh lebih besar cm, bila diukur
dengan mistar pengukur (straight edge) sepanjang A m. %ermukaan perkerasan agar dijaga tetap rata dan padat sampai
pondasi atau beton semen dihamparkan.
b. %ekerjaan pelaksanaan 1pabila pelapisan yang diperlukan cukup tebal, naikkan terlebih
dahulu perlengkapan jalan lainnya seperti kereb, saluran tepi
dan lain @ lain. Lakukan cara ini bersama @ sama dengan metode pergantian
parsial atau dengan injeksi pada beton yang mengalami
kerusakan cukup berat. !si sambungan @ sambungan dan retak @ retak, kerusakan
pelandaian @ pelandaian (taper) yang lebih dari A cm, perbaiki
 
bersihkan kotoran @ kotoran, lumpur dan lain @ lain, jika
mempergunakan aspal emulsi semprotkan setipis mungkin. 8utu perkerasan harus sama dengan lapis permukaan
perkerasan lama.
 &aku (rigid pavement #, +,,0#