studi kasus pada klienrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/manuskrip henny... · 2020. 9....

14

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS
Page 2: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN

MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS BALA KESELAMATAN

BOKOR TUREN

Henny Chrisnawati

Pembimbing (1) Wibowo, S.Kep.,Ns.,M.Biomed

Pembimbing (2) Emy Sutiyarsih, Ners. Skep., M.Kes

Program Studi D-III Keperawatan Program RPL, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Panti Waluya Malang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Diabetes Mellitus adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami

ketidakstabilan gula darah karena ketidakstabilan insulin dalam tubuh sehingga

menyebabkan komplikasi. Ketidakpatuhan adalah perilaku individu yang tidak

sesuai dengan rencana promosi kesehatan atau teurapetik yang ditetapkan oleh

individu , keluarga serta profesional pelayanan kesehatan. Tujuan penulisan ini

adalah untuk memberi Studi Kasus pada klien DM dengan masalah

Ketidakpatuhan. Desain penelitian yang digunakan adalah dengan studi kasus

dengan 1 klien sebagai responden yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2020

sampai 4 Agustus 2020 di ruang Anyelir ruang perawatan dewasa di RS Bala

Keselamatan Bokor Turen. Pada klien ditemukan masalah ketidakpatuhan dalam

melaksanakan 5 pilar penatalaksanaan Diabetes Mellitus meliputi edukasi latihan

fisik program diet DM yang sesuai 3J, terapi farmakologi dan kontrol gula .

Pada klien dilakukan Studi Kasus selama 3 hari dengan intervensi dan

implementasi yang sesuai dengan etiologi masalah. Berdasarkan penelitian,

didapatkan masalah belum teratasi dengan memenuhi 4 dari 5 kriteria hasil yang

telah ditetapkan. Oleh karena itu, dalam memberikan tindakan keperawatan guna

mengatasi masalah ketidakpatuhan dianjurkan untuk mengetahui faktor penyebab

ketidakpatuhan dan cara mengatasi ketidakpatuhan. Hal tersebut dilakukan untuk

mencegah komplikasi dari penyakit diabetes mellitus.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Ketidakpatuhan

ABSTRACT

Diabetes Mellitus is a condition in which a person experiences blood sugar

instability due to insulin instability in the body, which causes complications. Non-

compliance is individual behavior that is inconsistent with the health promotion

or theurapeutic plans established by individuals, families and health care

professionals. The purpose of this paper is to provide nursing care to DM clients

with noncompliance problems. The research design used was a case study with 1

client as a respondent which was carried out on August 2, 2020 to August 4, 2020

in the Anyelir room, the adult treatment room at the Bokor Turen Salvation Army

Hospital. The client found a problem of non-compliance in carrying out the 5

pillars of diabetes mellitus management including education, physical exercise

Page 3: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

with the 3J DM diet program, pharmacological therapy and sugar control. The

client was given nursing care for 3 days with intervention and implementation in

accordance with the etiology of the problem. Based on the research, it was found

that the problem had not been resolved by meeting 4 of the 5 predetermined

outcome criteria. Therefore, in providing nursing actions to solve the problem of

non-compliance, it is recommended to know the factors that cause non-

compliance and how to deal with non-compliance. This is done to prevent

complications from diabetes mellitus.

Keywords: Diabetes Mellitus, Non-compliance

Page 4: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

Pendahuluan

Diabetes Mellitus adalah suatu

keadaan seseorang yang mengalami

ketidakstabilan gula darah ditandai

dengan adanya ketidakstabilan

insulin dalam tubuh (Kemenkes RI,

2014). Diabetes Mellitus merupakan

penyakit gangguan metabolik

menahun sebagai akibat jumlah

insulin yang dihasilkan oleh sel beta

pankreas tidak dapat mencukupi

kebutuhan metabolisme normal,

karena sel beta pankreas mengalami

penurunan fungsi mengakibatkan

hormone insulin dan glukogen yang

terlibat dalam pengaturan kadar gula

dalam darah mengalami gangguan

dan tidak dapat melakukan

metabolisme secara normal (Ginting,

2014).

Penurunan fungsi sel beta pankreas

pada penderita Diabetes Mellitus

dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu

: Diabetes Mellitus tipe 1 didapatkan

keadaan seseorang dengan jumlah

insulin yang kurang akibat dari

adanya kerusakan sel beta pankreas,

sedangkan pada Diabetes Mellitus

tipe 2 terjadi resistensi insulin atau

kualitas insulin tidak baik (Ginting,

2014).

Pasien dengan Diabetes memerlukan

pengobatan yang sistematik,

perawatan rutin dan teroganisir yang

dilakukan oleh pemberi layanan

kesehatan. Hal ini dapat meningkat

pada tingkat perawatan primer

dengan intervensi seperti

pengobatan, konseling kesehatan dan

gaya hidup dan pendidikan mengenai

penyakitnya dengan tindak lanjut

yang teratur dan tepat (IDF, 2017).

Pilar terapi yang efektif untuk

mengatasi diabetes adalah edukasi,

pengelolaan diet, aktivitas fisik,

terapi farmakologi dan kontrol gula

darah (Agustina, 2013). Tujuan diet

dan aktivitas fisik adalah menjaga

dan mempertahankan berat badan

ideal serta kadar gula darah yang

terkontrol. Diet diabetes yang benar

adalah kebutuhan kalori pasien

disesuaikan dengan peningkatan

kadar gula darah (Isniati, 2013).

Keberhasilan terapi untuk mengatasi

diabetes dipengaruhi oleh kepatuhan

penderita diabetes untuk menjaga

kesehatannya. Dengan kepatuhan

yang baik dalam pengobatan akan

tercapai hasil yang optimal.

Penderita diabetes harus mempunyai

kesadaran diri untuk bersikap patuh

karena hal tersebut akan mengurangi

tingkat kegagalan dalam pengobatan

yang berakibat menurunnya

kesehatan. Bahkan akibat ketidak

patuhan dalam menjaga kesehatan

dapat berdampak pada komplikasi

penyakit diabetes dan berujung

kematian (Fahri, 2013).

Diabetes sendiri merupakan salah

satu penyakit degeneratif yang

jumlahnya meningkat dari tahun

ketahun, dan merupakan 10 besar

penyebab kematian di dunia

(Suastika, 2019). Berdasarkan badan

kesehatan dunia WHO (2018)

melaporkan sebanyak 200 juta jiwa

di dunia menderita diabetes pada

tahun 2018 dan diperkirakan pada

2025 jumlah penderita dapat

mencapai sekitar 330 jiwa.

Indonesia merupakan Negara

dengan jumlah penderita Diabetes

peringkat ke enam di dunia dengan

jumlah sebesar 10,3 juta jiwa pada

tahun 2017 (PERKENI, 2019).

Menurut Riset Kesehatan Dasar

(2018) menunjukkan ada

peningkatan prevalensi penyakit

Diabetes Mellitus sebesar 8,5% yang

Page 5: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

sebelumnya di tahun 2013 sebesar

6,9%., yang artinya ada kurang lebih

22,9 juta penduduk Indonesia

menderita diabetes. Sementara

prevalensi menurut diagnosa dokter

meningkat dari 1,2% menjadi 2% .

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

(2018) menyebutkan bahwa Provinsi

Jawa Timur masuk 10 besar

prevalensi penderita Diabetes

Mellitus se Indonesia dan menempati

urutan ke 9 dengan prevalensi 8,9%.

Riskesdas menyebutkan jumlah

penderita Diabetes Mellitus di Jawa

Timur mengalami peningkatan

prevalensi pada tahun 2018 mencapai

623.296 penderita (Riskesdas, 2018),

Sedangkan angka kejadian Diabetes

Mellitus di Kota Malang menempati

urutan ke 3 di Jawa Timur dengan

jumlah penderita sebanyak 7.534

penderita (Lukita, 2018). Hasil yang

didapat dari data Rekam Medis di

Rumah Sakit Bala Keselamatan

Bokor Turen menunjukkan bahwa

jumlah penderita Diabetes yang

dirawat dalam rentang waktu satu

tahun (Januari - Desember 2019)

mencapai 466 penderita (Rekam

Medis RS Bala Keselamatan Bokor

Turen, 2019).

Penderita Diabetes akan memiliki

tingkat kualitas hidup yang tinggi

apabila dapat memanajemen

Diabetesnya dengan baik (IDF,

2017). Penatalaksanaan pengobatan

Diabetes harus dilakukan seumur

hidup, hal ini seringkali penderita

mengalami kejenuhan dan

ketidakpatuhan dalam melaksanakan

program pengobatan Diabetes.

Hasil penelitian pada 600 orang,

menunjukkan hanya 16,6% penderita

yang patuh dalam pengobatan

antidiabetik dan kontrol gula darah,

23,3% penderita Diabetes yang patuh

terhadap pengaturan diet dan 31,7%

penderita Diabetes yang patuh untuk

melakukan latihan fisik (Sharma,

Kalra, 2017).

Peneliti menemukan fenomena pada

bulan Maret 2020 saat praktek klinik

di ruang rawat inap dewasa di RS

Bala Keselamatan Bokor Turen,

penulis menemukan 2 klien

Diabetes Mellitus. Klien 1

perempuan berusia 56 tahun dengan

kadar gula 277 mg/dl dengan terapi

insulin Apidra dan Lantus. Klien

menderita Diabetes sejak 15 tahun

tidak menjalankan terapi insulin

secara tepat waktu dengan alasan

tidak cocok karena setelah pemberian

injeksi insulin klien mengeluh badan

terasa lemas, klien juga mengatakan

tidak rutin kontrol. Klien ke 2 bulan

Maret 2020, klien perempuan usia 68

tahun dengan riwayat DM 10 tahun

dengan kadar gula 78 mg/dl dengan

terapi insulin Apidra dan Lantus

mengatakan memberikan terapi

insulin dalam keadaan tidak makan

dan tidak memahami cara pengaturan

diet sehingga sering timbul keluhan

lemas dan keringat dingin.

Masalah Ketidakpatuhan telah masuk

kedalam daftar diagnosis

keperawatan yang harus ditangani

secara serius oleh perawat (PPNI,

2018). Berdasarkan hal tersebut

seorang perawat profesional harus

mempunyai kemampuan, tanggung

jawab dan kewenangan dalam

melaksanakan pelayanan dan Studi

Kasus. Perawat berkolaborasi dengan

klien dan keluarga dan juga ahli

kesehatan lain dalam penanganan

penderita Diabetes (Chazawi, 2014).

Keluarga merupakan orang yang

paling dekat yang dapat berperan

aktif dalam tercapainya kepatuhan

dan keberhasilan pengobatan pada

penderita Diabetes. Perawat juga

dapat berperan sebagai care provider

Page 6: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

dengan cara melakukan pengkajian

untuk mengetahui sumber dari

dukungan keluarga dan penghalang

yang dapat muncul dalam pemberian

dukungan keluarga. Pendekatan

individu dalam menanggulangi

penyakit Diabetes lebih diarahkan

terhadap pendekatan keluarga karena

keluarga adalah pemberi pelayanan

kesehatan yang utama bagi individu

yang menderita penyakit kronis

seperti Diabetes mellitus (Hasbi,

2014).

Melihat fenomena tersebut peneliti

tertarik untuk melakukan studi kasus

yang di fokuskan pada Studi Kasus

pada klien Diabetes Mellitus dengan

masalah Ketidakpatuhan di RS Bala

Keselamatan Bokor Turen.

Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan

pada penelitian ini adalah studi kasus

untuk mengeksplorasi masalah

asuhan keperawatan pada klien

dewasa Diabetes Mellitus dengan

ketidakstabilan kadar glukosa darah

di Rumah Sakit Bala Keselamatan

“Bokor” Turen. Maka dijabarkan

oleh penulis :

1) Pasien dewasa dengan diagnosis

Diabetes Mellitus dengan atau

tanpa komplikasi.

2) Pasien yang menunjukkan

ketidakpatuhan dalam

melaksanakan minimal 3 dari 5

pilar (>50%) penatalaksanaan

penderita dengan DM

a. Program diet diabetes

b. Program pengobatan

c. Kontrol gula darah secara

rutin

d. Latihan fisik/olah raga

e. Edukasi tentang penyakit

3) Partisipan dalam penelitian ini

adalah 1 klien dengan

didiagnosa medis Diabetes

Mellitus dengan masalah

ketidakpatuhan yang dirawat di

ruang rawat inap dewasa ruang

Anyelir Rumah Sakit Bala

Keselamatan Bokor Turen. Klien

Ny. W 56 tahun.

Penelitian dilakukan 3 hari

dengan menggunakan teknik

pengumpulan data berupa

wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik dan studi

dokumen.

Dicantumkan etika yang

mendasari penyusunan studi

kasus, terdiri dari :

1) Informed Consent

(persetujuan menjadi klien)

2) Anonimity (tanpa nama)

3) Confidentiality (kerahasiaan)

Hasil

Pada studi kasus ini didapatkan hasil

sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada klien didapatkan data bahwa

klien didiagnosa mengalami

Diabetes Mellitus tipe 2. Klien

mengatakan merasa lemas.. Klien

mengatakan. Klien mengatakan di

rumah sering makan tidak teratur

karena dirumah mempunyai usaha

konveksi. Klien mengatakan pada

tanggal 2 Agustus 2020 jam 11.15

mnt mengalami kecelakaan sepeda

motor yang dikendarainya menabrak

mobil. Jari telunjuk mengalami luka

robek, kuku terlepas dan terdapat

luka babras di jari ketiga dan

keempat tangan kiri , siku tangan

kiri bengkak dan sakit bila

digerakkan. Klien dilakukan

perawatan luka dengan dilakukan

Page 7: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

heacting pada jari telunjuk dan klien

diperbolehkan untuk menjalani

rawat jalan. Pada jam 14.00 wib

klien datang kembali ke IGD RS

Bokor Klien mengeluh badannya

lemes dan mual-mual. Klien

mengatakan mempunyai riwayat

sakit Diabetes sejak 6 tahun yang

lalu. Saat datang di IGD RS Bala

Keselamatan pada tanggal 2 Agustus

jam 14.00 didapatkan keadaan

umum : Cukup, kesadaran :

Composmentis, TTV dengan TD :

127/86 mmhg, Nadi : 101x/mnt, S :

36,3C, RR : 20x/mnt, SPO2 : 99%

dan GDA : 533mg/dl. Saat berada di

IGD klien diberi injeksi Ceftriaxon 1

gram (IV), injeksi Ondancetron 4mg

(IV), infus NS 500 cc dilakukan

loading cairan 500 cc selanjutnya 20

tpm. Dilakukan Regulasi Cepat

Insulin (RCI) untuk menurunkan

kadar gula darah dengan injeksi

Novorapid 4 IU/jam hingga GDA <

250mg/dl. Kemudian dari IGD

dilanjutkan MRS di ruang Anyelir

Kamar 204 bed 1. Saat dilakukan

pengkajian pada tanggal 2 Agustus

2020 dengan keluhan badan terasa

lemas, mual-mual. Klien

mengatakan sejak ada wabah corona

klien tidak pernah kontrol lagi ke

Puskesmas karena takut, klien

minum obat Diabetes dengan

membelinya di Apotik, klien juga

mengatakan tidak pernah

mengkonsumsi makanan sesuai diet

yang dianjurkan dengan alasan

sudah lupa cara pengaturan dietnya,

sejak 3 tahun terakhir klien juga

tidak pernah lagi melakukan

aktivitas olah raga bersepeda yang

sebelumnya rutin dilakukan karena

kesibukan. Klien melakukan kontrol

gula darah secara mandiri tetapi

hanya dilakukan saat badannya

terasa tidak enak saja dan jarang

melakukan kontrol gula darah ke

Puskesmas.

2. Diagnosis Keperawatan

Dari hasil pengkajian, dapat

ditegakkan diagnosis keperawatan

yaitu Ketidakpatuhan berhubungan

dengan masalah kesehatan yang

membutuhkan perubahan pola hidup

3. Rencana Keperawatan

Pada klien telah ditetapkan rencana

keperawatan sesuai dengan tinjauan

pustaka yaitu melakukan identifikasi

kepatuhan menjalankan pengobatan,

mengidentifikasi tingkat pemahaman

pada penyakit, komplikasi dan

pengobatan yang dianjurkan,

melakukan edukasi tentang diet 3J,

menganjurkan melakukan kontrol

gula darah secara rutin dan

menganjurkan melakukan latihan

fisiksecara teratur, melakukan

kolaborasi dalam pemberian diet 3J

dan melakukan kolaborasi dalam

pemberian insulin

4. Implementasi

keperawatan

Pada klien dari 13 rencana

keperawatan yang telah

direncanakan pada klien, 13 rencana

keperawatan telah dilakukan

implementasi pada klien.

5. Evaluasi Keperawatan

Pada klien dewasa Diabetes

Mellitus dengan masalah

Ketidakpatuhan di Rumah Sakit

Bala Keselamatan Bokor Turen .

Klien dilakukan pengkajian sampai

dengan hasil evaluasi selama 3 hari

dengan kriteria hasil lelah/lesu

menurun, kadar glukosa dalam

darah membaik, tanda-tanda vital

dalam batas normal, dan klien

diperbolehkan pulang.

Page 8: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

Pembahasan

1. Pengkajian

Klien mengatakan berumur 56 tahun.

Klien datang dengan keluhan badan

lemes dan mual. Saat dilakukan

pengkajian terdapat luka pada jari

telunjuk tangan kiri, luka babras pada

jari ke tiga dan keempat tangan kiri

dan siku tangan kiri bengkak. Klien

mengatakan memiliki riwayat

Diabetes sejak 6 tahun yang lalu.

Klien mengatakan tidak memiliki

riwayat penyakit keluarga. Klien

mengatakan suami dan adik klien

juga menderita sakit Diabetes. Klien

mengatakan saat dirumah tidak

memiliki makanan pantangan

apapun. Klien mengatakan makan

makanan sehari 3 kali dengan jadwal

makan tidak teratur karena klien

sibuk dengan pekerjaanya di usaha

konveksi dengan waktu istirahat

yang tidak tentu. Klien suka makan

cemilan singkong rebus dan keripik.

Klien mengatakan suka minum teh

saat pagi tanpa mengganti gula

dengan gula anti Diabetes. Klien

mengatakan minum air putih 8-10

gelas setiap hari (2500cc)

Klien mengatakan aktivitas sehari-

hari menjalani usaha konveksi mulai

jam 09.00-20.00 WIB. Klien tidur

siang pada jam 12.00-15.00 WIB

dan pada malam hari klien terbiasa

tidur pada jam 24.00 WIB dan

bangun di jam 06.00 WIB. Klien

terbangun pada malam hari hanya

untuk BAK. Klien mengatakan

minum obat Diabetes dengan cara

membeli sendiri di apotik dan sudah

sejak 3 bulan terakhir tidak pernah

kontrol ke puskesmas karena takut

wabah corona. Klien melakukan

kontrol gula darah secara mandiri

hanya saat tubuhnya merasa tidak

enak saja. Klien mengatakan sudah

3 tahun terakhir tidak pernah

melakukan aktivitas olah raga. Saat

di RS klien mendapatkan Diet 1700

kal. Hasil pemeriksaan tanda-tanda

vital :

- TD : 127/86mmHg, Nadi :

100x/mnt, Suhu : 36,3C, RR :

20x/mnt dan hasil pemeriksaan

GDA : 533 mg/dL. Hasil

pemeriksaan fisik didapatkan BB

: 45 kg, TB 150cm, IMT : 15

tergolong kurus.

Pengkajian pada klien menurut

Riyadi dan Sukarmin (2013)

Penderita Diabetes Mellitus

mengalami keluhan dengan adanya

peningkatan frekuensi BAK pada

malam hari, sering merasa lapar,

dan haus, merasa kesemutan pada

kaki, penglihatan semakin kabur

serta klien sebelumnya mempunyai

berat badan berlebih.Menurut

Susilowati(2014) Penderita diabetes

cenderung mengalami penurunan

berat badan dan cenderung

mengkonsumsi glukosa berlebih

dengan jam dan porsi tidak teratur.

Menurut Susilowati(2014) seorang

penderita diabetes akan mengalami

ketidakmampuan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari secara

maksimal serta mudah mengalami

kelelahan dikarenakan adanya luka

ganggren dan kelemahan otot-otot

pada bagian tungkai bawah.

Menurut Willem Pieter (2013) kurus

ramping pada diabetes fase lanjutan

dan lama tidak melakukan terapi,

sedangkan pada penderita gemuk

padat atau gendut merupakan fase

awal penyakit atau penderita

lanjutan dengan pengobatan rutin

dan pola makan yang masih belum

terkontrol. Menurut Tndra (2013)

Penatalaksanaan DM perlu

dilakukan meliputi edukasi, latihan

fisik, terapi farmakologi, program

diet dan kontrol gula darah

Page 9: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

2. Diagnosis Keperawatan

Menurut peneliti berdasarkan

pengkajian dan pemeriksaan pada

klien dapat ditegakkan Diagnosis

Keperawatan yaitu Ketidakpatuhan

berhubungan dengan program terapi

kompleks dan atau lama. Faktor

yang mempengaruhi ketidakpatuhan

pada pasien Diabetes Mellitus

diantaranya pemahaman tentang

instruksi yang kurang, pengetahuan

klien tentang pengelolaan Diabetes,

Isolasi sosial dan keluarga serta

keyakinan sikap dan kepribadian.

Dari Diagnosa yang telah ditetapkan

pada klien hal ini sesuai dengan teori

menurut PPNI (2018) yang

mengatakan bahwa salah satu

Diagnosis Keperawatan klien

Diabetes Mellitus adalah

Ketidakpatuhan berhubungan

dengan program terapi kompleks dan

atau lama. Dengan batasan

karakteristik :

1) Perilaku tidak mengikuti program

2) Perilaku tidak menjalankan

anjuran

3) Tampak tanda gejala/ masalah

kesehatan masih ada atau

meningkat

4) Tampak komplikasi penyakit/

masalah kesehatan menetap atau

meningkat.

Menurut Bulechek, Butcher,

Dochterman, & Wagner (2016)

Ketidakpatuhan adalah perilaku

individu yang tidak sesuai dengan

rencana promosi kesehatan atau

teurapetik yang ditetapkan oleh

individu (dan atau keluarga dan

komunitas) serta profesional pelayan

kesehatan.

3. Rencana Keperawatan

Pada klien ditetapkan tujuan yaitu :

Setelah dilakukan Studi Kasus klien

dapat mematuhi tindakan dan

melaksanakan anjuran dengan

penerapan promosi Kepatuhan

pengobatan dan edukasi diet.

Tujuan yang telah ditetapkan pada

klien dan pada tinjauan pustaka

sesuai PPNI (2018) yang

mengatakan bahwa penetapan tujuan

rencana keperawatan bagi klien

Diabetes Mellitus dengan masalah

ketidakpatuhan adalah klien dapat

mematuhi tindakan pengobatan dan

melaksanakan anjuran

Menurut Soegondo (2008) Tujuan

pengobatan Diabetes adalah

mengurangi, memperbaiki kualitas

hidup dan mencegah terjadinya

komplikasi mikrovaskular dan

makrovaskular melalui pencapaian,

normoglikemia, normolipidemia,

kendali tekanan darah, usaha

menghentikan merokok dan terapi

anti trombotik.

4. Implementasi Keperawatan

Pada klien ditetapkan 13 intervensi

menurut teori yang ditetapkan ,

semua tindakan berdasarkan inform

consent dari klien dan keluarga

Berdasarkan Intervensi diatas

dilakukan 13 implementasi pada

klien meliputi promosi kepatuhan

pengobatan dan edukasi diet

Hal tersebut sesuai dengan Setiadi

(2012) yang menyatakan bahwa

implementasi keperawatan

merupakan pengelolaan dan rencana

keperawatan yang telah disusun

pada tahap perencanaan atau

intervensi. Implementasi merupakan

realisasi tindakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan dalam pelaksanaan juga

meliputi pengumpulan data

berkelanjutan. Mengobservasi

respon klien selama dan sesudah

Page 10: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

pelaksanaan tindakan dan menilai

data yang baru (Nikmatur dan

Wahid, 2017)

5. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 hari, masalah

ketidakpatuhan pada klien belum

teratasi dengan memenuhi 4 dari 5

kriteria hasil yang ada dikarenakan

tanda dan gejala penyakit belum

mengalami penurunan dibuktikan

dengan nilai kadar gula belum

mencapai batas normal.

Menurut Arizal Fahri (2013)

Keberhasilan terapi untuk mengatasi

Diabetes dipengaruhi oleh

kepatuhan penderita diabetes untuk

menjaga kesehatannya. Dengan

kepatuhan yang baik dalam

pengobatan akan tercapai hasil yang

optimal. Penderita diabetes harus

mempunyai kesadaran diri untuk

bersikap patuh karena hal tersebut

akan mengurangi kegagalan dalam

pengobatan yang berakibat

menurunnya kesehatan.

Kesimpulan

Studi Kasus pada 1 pasien penyakit

Diabetes Mellitus dengan masalah

Ketidakpatuhan di Rumah Sakit Bala

Keselamatan Bokor Turen dapat

dilaksanakan selama 3 hari setelah

dilakukan Studi Kasus sampai

dengan evaluasi. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan kondisi klien

mampu menunjukkan kepatuhan

dalam melaksanakan lima pilar

penatalaksanaan pada pasien

Diabetes Mellitus.

Daftar Pustaka

American Diabetes Association,

(2014). Nutrition

Recommendations and

Interventions For Diabetes a

Position Statement Of the

American Diabetes

Association,http://care.Diabete

sJournals.org/content/13/suple

ment1/S61.full, diakses pada

10 juli 2018.

Arizal Fahri,( 2013). Perawat yang

profesional, Jakarta : Bina

Media Perintis.

Bulechek, Bucher, Dochterman, &

Wagner (2016). Nursing

Intervension Clasification

(NIC): Amerika: Elsevier.

Chazawi Adami, (2014), Kedokteran,

Malang : Bayumedia.

Depkes RI,( 2013), Diabetes

Mellitus Masalah Kesehatan

Yang Serius , Jakarta : Depkes

RI.

Dr. Kevin Andrian,(2018), Diabetes

Mellitus : Gejala, Penyebab,

dan pengobatannya.

https://hellosehat.com

Ginting, M.( 2014). Patofisiologi

Buku Ajar Ilustrasi. Tangerang

Selatan, Binarupa Aksara.

Hasdianah, (2013). Mengenal

Diabetes Melitus Pada Orang

Dewasa dan Anak – Anak

Dengan solusi Herbal.

Yogyakarta : Nuha Medika.

IDF, (2017) , IDF Diabetes Atlas,

http:/www:idf.org/atlas

Page 11: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

map/atlas map, 23 Januari

2015.

Isniati, (2013). Hubungan Diet

Penderita Diabetes Mellitus

Dengan Keterkendalian Gula

Darah. Jurnal Kesehatan

Masyarakat, September 2010,

1 (2) FK Unand, Padang.

Kementerian Kesehatan, (2014).

Data prevalensi Penderita

Diabetes Mellitus di Jawa

Timur, Jakarta.

Muttaqin, Arif. (2012). Buku Ajar

Studi Kasus Klien dengan

Gangguan Sistem Endokrin,

Jakarta : Salemba medika.

Nikmatur, Rohmah dan Wahid,

Saiful, (2017), Proses

Keperawatan Teori dan

Aplikasi, Jakarta: Ar Ruzz

Media

Niven, (2012). Psikologi Kesehatan:

Pengantar untuk perawat dan

Tenaga Kesehatan Profesional

lain. Jakarta: EGC.

PERKENI, (2015). Konsensus

Pengelolaan Diabetes Mellitus

dan Pencegahan Pada

Diabetes Mellitus Tipe 2 PB,

Jakarta : Rineka Cipta.

PERKENI. (2015). Data Prevalensi

Penderita Diabetes di

Indonesia.

PERKENI. (2019) Pedoman

Pengelolaan dan Pencegahan

Diabetes Mellitus tipe 2

Potter & Perry, (2016), Buku Ajar

Fundamental Keperawatan :

Konsep, Proses, & Praktik,

Jakarta : EGC.

PPNI, (2017). Standart Diagnosis

Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Tindakan

Keperawatan. Jakarta, DPP

PPNI.

PPNI, (2019). Standart Luaran

Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Indikator

Diagnostik, Jakarta : Tim Pokja

SDKI DPP PPNI

PPNI, (2018). Standart Intervensi

Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Tindakan

Keperawatan. Jakarta : DPP

PPNI

PPNI, (2016). Standart Diagnosis

Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Indikator

Diagnostik, (Edisi 1), Jakarta:

DPPPPNI.

Pudiastuti, R. Dewi, (2013).

Penyakit Penyakit – Penyakit

Mematikan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Riyadi, S, dan Sukarmin, (2013).

Studi Kasus Pada Pasien

Dengan Gangguan Eksokrin &

Endokrin pada Pankreas,

Yogyakarta, Graha Ilmu.

Rohman. MS, (2010). Pathogenesis

dan Terapi Sindroma

Metabolik. Kardiol. Ind. 28 :

160 – 168.

Setiadi, (2012), Konsep & Penulisan

Page 12: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS

Dokumentasi Keperawatan,

Graha Ilmu: Yogyakarta

Smeltzer & Bare (2015) , Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah

Bruner & Sudarth Edisi 8

Jakarta : EGC.

Sudaryanto, A, Setiyadi, N. A &

Frankilawati, D. A, (2014).

Hubungan Antara Pola Makan

Genetik dan Kebiasaan

Olahraga Terhadap Kejadian

Diabetes Mellitus Tipe 2 di

Wilayah Kerja Puskesmas

Nusukan Banjarsari. Jurnal

Keperawatan, 5, 19 – 23.

Susilowati, Martina. (2014).

Patofisiologi Buku Ajar

Ilustrasi. Tangerang Selatan :

Binarupa Aksara.

Soegondo, (2008). Diagnosis dan

Klasifikasi Diabetes Mellitus

Terkini: Dalam

Penatalaksanaan Diabetes

Terpadu, Jakarta: Balai

Penerbit FK UI: 2007

Tandra, (2013). Life Healthy With

Diabetes. Yogyakarta: Rapha

Publishing..

Wijaya, Andra S, Putri, Yessie M,

(2013). Keperawatan Medikal

Bedah 2 (Keperawatan

Dewasa). Yogyakarta :

Nugraha Medika

Page 13: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS
Page 14: STUDI KASUS PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/505/2/MANUSKRIP Henny... · 2020. 9. 30. · STUDI KASUS PADA KLIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI RS