pp henny skripsi
DESCRIPTION
imuniasasiTRANSCRIPT
DISUSUN OLEH
HENNY FEBRIANTINIM 2132613029P
SKRIPSISkripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyakat (SKM)
HASIL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian yaitu balita yang tercatat di register Puskesmas Mamambang sebanyak 298 orang dan sampel penelitian sebanyak 74 orang dengan menggunakan pendekatan teknik random sampling.
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada ibu yang memiliki balita dan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. Sampel yang didapat pada saat melakukan penyuluhan dan melakukan kunjungan kerumah responden
HASIL PENELITIAN
Tabel. 5Distribusi Frekuen Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Di
Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma Tahun 2015
Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup
Baik
302816
40,537,821,6
Jumlah 74 100
Hal ini diketahui dari hasil jawaban kuesioner responden dimana ibu yang memiliki anak tidak mengerti vitamin apa saja yang diperlukan oleh balita, jenis makanan yang bergizi, kapan anak harus dilakukan penimbangan berat badan, bagaimana cara memilih buah- buahan, makanan yang sehat untuk balita.
Kurangnya pengetahuan ini yang akan mengakibatkan ibu dalam memberikan makanan kepada balita tidak memenuhi kebutuhan tubuh anak seperti zat besi dan mineral, ibu tidak memperhatikan kebutuhan anak setiap memberi makanan kepada balita. Hal ini disebabkan karena kuragnya informasi yang diperoleh ibu tentang gizi pada anaka, kurang informasi dapat disebabkan karena jarang rumah ibu dengan pelayanan kesehatan, tidak adanya fasilitas atau media elektronik seperti televisi, radio ataupun brosur dan leaflet. Faktor lainnya yaitu pendidikan yang rendah, semakin tinggi pendidikan seseorag maka semakin baik pemahamaman dan pengetahuan
Kurangnya pengetahuan ini yang akan mengakibatkan ibu dalam memberikan makanan kepada balita tidak memenuhi kebutuhan tubuh anak seperti zat besi dan mineral, ibu tidak memperhatikan kebutuhan anak setiap memberi makanan kepada balita. Hal ini disebabkan karena kuragnya informasi yang diperoleh ibu tentang gizi pada anaka, kurang informasi dapat disebabkan karena jarang rumah ibu dengan pelayanan kesehatan, tidak adanya fasilitas atau media elektronik seperti televisi, radio ataupun brosur dan leaflet. Faktor lainnya yaitu pendidikan yang rendah, semakin tinggi pendidikan seseorag maka semakin baik pemahamaman dan pengetahuan
Tabel. 6Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Di Puskesmas
Masmambang Kabupaten Seluma Tahun 2015
Gizi kurang disebabkan beberapa faktor, dari hasil penelitian, gizi kurang pada balita yang terjadi di wilayah Puskesmas Masmambang disebabkan tingkat pendidikan ibu yang rendah sehingga pengetahuan ibu kurang dalam memahami pentingnya asupan gizi untuk balita. Kesibukan ibu yang ikut membantu para suaminya bekerja di kebun guna mencukupi kebutuhan rumah tangga juga menjadi faktor penyebab gizi kurang dimana balita kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua. Asupan gizi kurang dan disertai adanya penyakit menyebabkan balita mengalami gizi kurang, hal ini terjadi pada balita di wilayah kerja Puskesmas masmambang.
Status Gizi Frekuensi Persentase Kurang
BaikGemuk
22457
29,760,89,5
Jumlah 74 100
Tabel 7 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Pada Balita
Di Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma
Pengetahuan Ibu
Status GiziTotal
ρvalue
Kurang Baik GemukN % N % N % N %
Kurang 15 5 0
14 46,7 1 3,3
30 100
0.001Cukup 5 17,9 22 78,6 1 3,6 28 100Baik 2 12,5 9 56,2 5 31,2 16 100
Jumlah 22 29,7 45 60,8 7 9,5 74 100
Hasil uji statistic didapat pearson chi-square atau ρ value 0,001 atau < 0,05. Yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi pada balita di Puskesmas Masnmambang.
Pada keluarga dengan tingkat pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi anak balita karena ketidaktahuan ibu akan pentingnya gizi (Yeti, 2011). Oleh sebab itu siapapun perlu meningkatkan pengetahuan tentang gizi, sebab gizi baik tidak selalu identik dengan makanan enak dan mahal. Sebaliknya, gizi buruk juga tidak selalu identik dengan makanan murah (Iswara, 2007).
SIMPULAN 1. Hampir sebagian besar responden memiliki pengetahuan
yang kurang baik tentang status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma.
2. Hampir sebagian besar responden memiliki status gizi yang kurang baik pada balita di wilayah kerja Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Masmambang Kabupaten Seluma dengan nilai ῤ 0,001.
Penyuluhan ditingkatkan dengan cara setiap ibu balita yang datang diberikan informasi tentang gizi balita, memberikan makanan tambahan setiap minggunya terutama kepada balita yang memiliki risiko terjadi gizi kurang, melakukan kunjungan dan meningkatkan pelayanan penimbangan berat badan balita, sehingga ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya gizi pada balita dan memberikan asupan makanan yang bergizi pada balita.
SARAN