studi kasus amazon vs walmart

11
Amazon vs Walmart: Raksasa Mana yang Akan Mendominasi E- commerce? STUDI KASUS Sejak memasuki bidang dot.com di tahun 1995, Amazon.com tumbuh dari penjual buku online kecil menjadi salah satu perusahaan retail terbesar di dunia, sederhananya retail ecommerce terbesar. Perusahaan telah berjalan jauh dari intinya sebagai penjual buku online pemula. Selain buku, Amazon sekarang menjual itemitem baru, bekas dan koleksi dalam kategori seperti pakaian dan asesori, elektronik, komputer, perangkat dapur dan perangkat rumah tangga, music, DVD, video kamera, produk kantor, item bayi dan mainan, komupter, piranti lunak, layanan perjalanan, perlengakapan olah raga, perhiasan dan jam tangan. Di tahun 2010, penjualan elektronik dan barang umum menguasai mayoritas penjualan Amazon untuk pertama kalinya. Amazon.com ingin mengukuhkan diri menjadi “Walmart of the Web” dan bahkan menjadi retailer terkemuka internet. Namun di tahun 2010, perusahaan lain muncul sebagai penantang serius untuk gelar “Walmart of the Web”, yaitu Walmart. Meskipun Walmat merupakan pendatang yang lebih baru di dunia ecommerce, retailer terbesar di dunia ini nampaknya melihat peluang yang diciptakan Amazon dan siap bertarung untuk supremasi etailing online.

Upload: okky-yuly-n

Post on 28-Jan-2016

376 views

Category:

Documents


69 download

DESCRIPTION

Tugas Sistem Pengendalian Manajemen Bab 11 e-commerce: Amazon vs Walmart, Raksasa retail mana yang akan berkuasa?

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus Amazon vs Walmart

Amazon vs Walmart: Raksasa Mana yang Akan Mendominasi E-commerce?

STUDI KASUS

Sejak memasuki bidang dot.com di tahun 1995, Amazon.com tumbuh dari penjual buku

online kecil menjadi salah satu perusahaan retail terbesar di dunia, sederhananya retail e-

commerce terbesar. Perusahaan telah berjalan jauh dari intinya sebagai penjual buku online

pemula. Selain buku, Amazon sekarang menjual itemitem baru, bekas dan koleksi dalam

kategori seperti pakaian dan asesori, elektronik, komputer, perangkat dapur dan perangkat

rumah tangga, music, DVD, video kamera, produk kantor, item bayi dan mainan, komupter,

piranti lunak, layanan perjalanan, perlengakapan olah raga, perhiasan dan jam tangan. Di

tahun 2010, penjualan elektronik dan barang umum menguasai mayoritas penjualan Amazon

untuk pertama kalinya.

Amazon.com ingin mengukuhkan diri menjadi “Walmart of the Web” dan bahkan menjadi

retailer terkemuka internet. Namun di tahun 2010, perusahaan lain muncul sebagai penantang

serius untuk gelar “Walmart of the Web”, yaitu Walmart. Meskipun Walmat merupakan

pendatang yang lebih baru di dunia ecommerce, retailer terbesar di dunia ini nampaknya

melihat peluang yang diciptakan Amazon dan siap bertarung untuk supremasi etailing online.

Berbeda dengan Amazon, Walmart mulanya didirikan sebagai toko tradisional, offline, atau

sebagai fisik toko di tahun 1962, dan berkembang dari toko kelomting tunggal yang dikelola

oleh pendirinya Sam Walton hingga menjadi pengecer terbesar di dunia dengan hampir 8.000

toko di seluruh dunia.

Pada kuartal ketiga 2009, ketika penjualan ritel merosot 4 persen di seluruh segmen,

penjualan Amazon meningkat 24 persen. Penjualan elektronik dan barang dagangan umum,

yang merupakan segmen yang paling menonjol dari persaingan antara Amazon dan Walmart,

naik 44 persen. Dan e-commerce diharapkan dapat menjadi bagian yang semakin besar dari

total penjualan ritel. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa e-commerce memiliki pangsa

pasar sebesar 15-20% dari total ritel di Amerika Serikat dalam dekade berikutnya, karena

semakin banyak pembeli memilih untuk menghindari kerumitan berbelanja di lokasi fisik,

sehingga mendukung belanja online. Jika ini terjadi, Amazon berada di posisi terbaik untuk

Page 2: Studi Kasus Amazon vs Walmart

mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, hal ini membuat Walmart mempunyai lebih

banyak kekhawatiran.

Namun, Walmart juga mempunyai kemampuan lebih dengan menunjukan merek yang lebih

besar dan lebih dikenal dari Amazon. Sehingga konsumen mengaitkan Walmart dengan harga

yang murah, dan Walmart memiliki fleksibilitas untuk menawarkan pada setiap item yang

ditawarkan karena adanya ukuran dan kemampuan untuk menjaga biaya overhead agar

minimum. Walmart juga memiliki kehadiran fisik yang cukup berarti, dengan toko-toko di

seluruh Amerika Serikat dan di banyak negara lain, dan toko-toko yang menyediakan

kepuasan instan dari belanja, membeli item, dan membawanya pulang segera, sebagai lawan

ketika menunggu memesan dari Amazon.

Pada akhir 2009, Walmart.com mulai agresif menurunkan harga berbagai barang-barang

populer, memastikan dalam setiap contoh untuk melemahkan harga Amazon. Jenis item

Walmart diskon buku termasuk, DVD, elektronik, dan mainan. Pesannya jelas: Walmart tidak

akan turun tanpa perlawanan dalam e-commerce. Dan eksekutif Walmart.com Raul Vazquez

mendengungkan pikiran yang sama,dengan mengatakan bahwa Walmart akan menyesuaikan

harganya "serendah mungkin" untuk menjadi "pemimpin harga murah " di Web. Dengan kata

lain, kedua perusahaan kini terkunci dalam perang harga, dan kedua situs bertekad untuk

menang.

Berbasis di Bentonville, Arkansas, Walmart membuat penjualan sebesar $405 miliar tahun

kemarin, sekitar 20 kali sebesar Amazon. Bahkan, berdasar pada besaran saat ini saja,

pertarungan antara Walmart dan Amazon jauh dari bentrokan dua raksasa. Walmart jelas

lebih besar dan lebih kuat dari keduanya dan selamanya, Amazon bukanlah ancaman besar

bagi Walmart secara keseluruhan.

1. Konsep pada bab yang diilustrasikan dalam kasus ini

Ecommerce telah menjadi sebuah pasar baru yang sangat luar biasa, bahkan para ahli

memperkirakan memiliki pangsa pasar 1520% dari total penjualan ritel di seluruh US.

Disamping itu jenis bisnis ecommerce yang semula adalah berupa “special store” yang

hanya menjual jenis item tertentu (misal: Amazon mulanya hanya menjual buku), kini

sudah bergerak kearah bisnis ritel yang menawarkan berbagai macam jenis produk

seperti halnya department store. Namun keberhasilan Amazon ini, bukan dikarenakan ia

adalah pelopor bisnis ritel online, namun karena keberhasilannya dalam mengelola

operasi rantai nilai (Value Chain), namun posisi pemimpin dalam ritel online ini

Page 3: Studi Kasus Amazon vs Walmart

terancam karena Walmart mulai memasuki bisnis ritel online, seperti yang kita ketahui

bahwa WalMart adalah bisnis ritel dengan pengelolaan operasi rantai nilai yang sangat

hebat di pasar konvensional, bahkan karena efisiensinya ini, Walmart memiliki program

“Everyday is Low Price” yang mana tidak mampu disaingi oleh para pesaingnya di

bidang ritel ini.

Supply chain atau rantai persediaan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan

barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring

yang menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai

tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau menyalurkan

(distribution) barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai

tambah (value added) bagi produk tersebut. Supply chain merupakan logistic

network yang menghubungkan suatu mata rantai antara lain  suppliers, manufacturer,

distribution, retail outlets, customers. Supply chain memandang konsep manajemen

logistik  yang dipandang lebih luas yang mulai dari barang dasar sampai barang jadi yang

dipakai oleh konsumen akhir, yang merupakan mata rantai penyediaan barang. Adapun

aktivitas yang terlibat dalam manajemen supply chain yaitu aliran barang, aliran

informasi, aliran transaksi dan aliran uang.

Di dalam rantai pasok ada tiga aliran penting, yaitu: material, informasi dan uang.

Material yang berarti produk, informasi yang berarti data yang telah diolah dan cost

sebagai pembiayaan itu. Manajemen rantai suplai adalah koordinasi dari bahan,

informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi.

2. Analisa value chain dan competitive forces models dari Amazon and Walmart.

a. Pengertian Value Chain

Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi sekumpulan

aktivitas yang membuat dan membangun nilai marjin atau nilai tambah (added value)

untuk pelanggan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keunggulan kompetitif

sebuah perusahaan dalam aktifitasnya sehingga pelanggan rela untuk mengeluarkan uang

demi hasil dari aktivitias atau output perusahaan itu.

Pada amazon maupun walmart merupkan perusahaan retail. Retail adalah

kegiatan penjualan produk dengan memasarkan produk ke konsumen akhir yang

digunakan untuk keperluan pribadi dan bukan bisnis. Jadi perusahaan retail termasuk

sebagai perusahaan dagang bukan manufaktur. Rantai nilainya pun hanya melingkupi

Page 4: Studi Kasus Amazon vs Walmart

kerjasama dengan pihak supplier, pemasaran dan penjualan, distribusi ke pelanggan dan

aktivitas-aktivitas pendukung lainnya.

Value Chain Amazon Walmart

Kerjasama

dengan pihak

supplier

Disamping bekerja sama dengan

supplier tetap Amazon juga

membuka kerjasama dengan pihak

ke 3 dengan menggunakan order

entry dan sistem pembayaran untuk

memproses penjualan mereka sendiri

tetapi terintegrasi dengan website

amazon

Pemasok terpercaya

Pemasaran

dan

Penjualan

1. Harga murah

2. Produk yang ditawarkan

banyak

3. Online Business

1. Harga Murah

2. Produk yang ditawarkan

banyak

3. Online Business dan memiliki

toko offline banyak cabang

Distribusi

Sampai Ke

Pelangan

1. Pengiriman dilakukan oleh

pihak ke 3 yang menjual

produknya di amazon

2. Amazon Prime

1. Pesanan bisa diambiil pelanggan

di toko-toko terdekat

2. Pengambilan pesanan melalui

drive-through

Hasil analisis

1. Kerjasama dengan pihak supplier

Amazon kalah unggul dibanding dengan Walmart, disamping walmart sudah berdiri

sejak lama secara offline sehingga memiliki pemasok yang terpercaya dan dengan

mudah mengisi ulang persediaan barang mereka secara efektif. Sedangkan amazon

hanya berkutat pada supplier biasa yang dipercayanya dan pihak ketiga serta bisnis

kecil dan sesekali mengakuisisi Zappos.com untuk mempertahankan persediaan

produknya

2. Pemasaran dan Penjualan

Masing-masing antara Walmart dan Amazon menawarkan produk yang murah dan

bervariasi. Tetapi disini Walmart lebih diunggulkan karena pemasarannya dan

penjualannya tidak melalui online, tetapi juga melalui kegiatan Offline

Page 5: Studi Kasus Amazon vs Walmart

3. Distribusi Sampai Ke Pelanggan

Masalah distribusi yang memegang kendali adalah Amazon. Ini dikarenakan amazon

memiliki fitur pengiriman yang menjangkau belahan dunia manapun dengan harga

murah, yaitu dengan Amazon Prime, Pengirman kilat dengan “Same-Day” dan

“Second-Day”. Sedangkan Walmart berjaya atas masalah pengiriman hanya ketika

ada toko-toko cabang Walmart di area atau negara tertentu (khususnya Amerika),

dengan fitur-fitur yang ada. Tetapi di negara atau wilayah yang tidak memiliki

cabang-cabang biaya pengiriman dan lama pengiriman barang sesuai dengan harga

dan jangka waktu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan ekspedisi.

b. Competitive Force Model

Pendekatan ini juga diciptakan oleh Michael E. Porter menyediakan sudut pandang umum

perusahaan, kempetitor, dan lingkungan. Ada 5 yang membentuk Competitive Force

Model :

1. Pesaing Tradisional

2. Pesaing Baru

3. Barang atau jasa subtitusi

4. Pelanggan

5. Pemasok

5 Competitive

Force Models

Amazon Walmart

Pesaing

Tradisional

E-Bay K-Mart

Pesaing Baru Walmart, dan retail online lainnya Amazon dan retail online maupun

offline lainnya

Barang atau

Jasa Subtitusi

Produknya hanya berupa Jasa retail

melalui E-Commerce

Produknya berupa jasa retail melalui

E-Commerce maupun Toko Offline

Pelanggan Pelanggan lebih percaya karena

Amazon terlebih dahulu didirikan

dan amazon juga memiliki reputasi

yang baik di mata pelanggan.

Sudah dikenal pelanggan dengan

barang yang murah dan lengkap

Pemasok Selain pemasok biasa, pemasok

barang dipercayakan pada pihak

ketiga maupun bisnis kecil

Memiliki banyak Supplier yang bisa

dipercaya, karena walmart sudah

berdiri secara offline sejak lama

sehingga ketika persediaan walmart

Page 6: Studi Kasus Amazon vs Walmart

habis dengan cepat diisi ulang

3. Faktor menejemen, organisasi, dan teknologi yang berkontribusi bagi kesuksesan

antara Walmart dengan Amazon

Faktor Kunci Kesuksesan Walmart :

Faktor Manajemen :

Manajemen pengisian ulang barang yang efektif dan efisien

Walmart langsung mengirimkan pesanan barang baru kepada pemasok ketika

konsumen telah membayar barang yang dibelinya dari Walmart. Walmart menyebar

rak-rak untuk efisiensi persediaan barang (khususnya buku)

Faktor Organisasi

Bentuk Organisasi Oflline maupun Online

Konsumen dimanjakan dengan struktur organisasi walmart yang bergerak di Online

maupun Offline. Pelanggan dengan mudah memilih untuk berbelanja Offline atau

Online

Faktor Teknologi

Teknologi modern karena sudah mengaplikasikan teknologi komputer

Faktor Kesuksesan Amazon :

Faktor Manajemen :

Amazon adalah situs yang sudah memiliki merek tersediri, Jaringan distibusi barang

yang termanajemenisasi dengan baik, dengan manajemen menggunakan sistem

akuisisi untuk strategi aliansi.

Faktor Organisasi

Struktur organisasi Internal maupun eksternal karena melibatkan pihak ke 3 dalam

aktivitas perusahaannya serta adanya tim interpreneur yang dibangun oleh Amazon.

Faktor Teknologi

Amazon memiliki teknologi komputer yang baik sekali karena terlebih dahulu sudah

mendirikan bisnis yang berlandaskan E-Commerce dan sudah banyak belajar untuk

mengembangkan teknologinya agar lebih maju

4. Perbandingan Wal-Mart dan Amazon dalam model bisnis e-commerce yang kuat

Perbandingan e-commerce walmart dan amazone dalam model bisnis

Walmart:

Mengaplikasikan sistem informasi pergudangan

Page 7: Studi Kasus Amazon vs Walmart

Komputerisasi

Penjualan dan pemrosesan pesanan online

Manajemen hubungan pelanggan dan pemasok

Pendistribusian barang yang efisien

Mendominasi pasar retail hingga ke pasar global.

Amazon:

Memberikan berbagai macam pilihan produk dan informasi  mengenai produk

sehingga kita dapat membandingkan baik dari segi harga, kualitas maupun

testimonial dari orang-orang yang membeli produk tersebut.

Pelayanan yang ekslusif sehingga pelanggan  mendapatkan kenyamanan.

Adanya sistem penyimpanan data suatu produk yang pernah dibeli oleh

pelanggannya.

Adanya rekomendasi kepada pelanggan terhadap barang yang pernah dibeli serta

barang-barang yang terkait.

Lebih efisien dan efektif ; menghemat waktu serta biaya. Pelanggan cukup duduk

di depan komputer dan berbelanja dari rumah.

Dari hasil perbandingan di atas maka menurut kami Amazon lebih efektif dan efisien,

karena beberapa sistem yang diterapkan sangat memudahkan para pelanggan dalam

berbelanja. Pelanggan tidak direpotkan dalam pencarian barang-barang yang

dikehendakinya.

5. Antara Amazon dan Walmart menurut kami pribadi

Kami lebih memilih berbelanja dengan Amazon karena mereka memiliki system yang

memudahkan para konsumen dalam mencari barang-barang yang dibutuhkan. System

pengiriman yang efisien serta kelengkapan daftar harga yang tersedia. Amazon juga

menyediakan daftar barang-barang yang sudah pernah kita beli sebelumnya serta adanya

rekomendasi barang-barang yang mendekati dengan barang yang kita cari dan butuhkan

sehingga konsumen memiliki pilihan –pilihan sebelum melakukan pembelian.