studi kasus 5 & 7

30
Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Studi Kasus 5 Dosen : Bp. Tomy Adi Sumiarso,SE Nama : Lilis Napisah NPM : 14211100 Kelas : 3EA27 Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi 2014

Upload: lilis-nafisah

Post on 20-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus 5 & 7

Mempengaruhi Sikap dan Perilaku

Studi Kasus 5

Dosen : Bp. Tomy Adi Sumiarso,SE

Nama : Lilis Napisah

NPM : 14211100

Kelas : 3EA27

Universitas GunadarmaFakultas Ekonomi

2014

Page 2: Studi Kasus 5 & 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan nikmat dan karuniaNya,saya dapat menyelesaikan kewajiban saya dalam mengerjakan studi kasus ini,yang berjudul Mempengaruhi sikap dan perilaku.

Dan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,yang terlibat dalam pembuatan studi kasus ini baik support maupun motivasinya,sehingga saya mampu untuk menyelesaikannya tepat pada waktunya.

Dalam studi kasus ini, saya memberikan penjelasan tentang pengaruh individu terhadap sikap dan perilaku.

Penulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.Jika terdapat kesalahan ataupun penulisan yang kurang tepat,saya selaku penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.Karena saya sebagai manusia biasa yang bisa khilaf.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan untuk kita semua.

Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.

Jakarta,17 Januari 2014

Penulis

Lilis Napisah

Page 3: Studi Kasus 5 & 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai konsumen, kita masing – masing mempunyai berbagai macam sikap terhadap produksi, jasa iklan, pesanan langsung melalui surat (direct mail), internet, dan toko ritel. Dalam konteks perilaku konsumen, pengertian mengenai berbagai sikap yang umum akan memberi manfaat strategis yang besar. Untuk sampai ke inti yang mendorong perilaku para konsumen, riset sikap telah digunakan untuk mempelajari berbagai macam masalah pemasaran yang strategis.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen

2. Untuk mengetahui beberapa karakteristik sikap3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Page 4: Studi Kasus 5 & 7

BAB II

LANDASAN TEORI

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu, sedangkan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar. 

Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial. Pembahasan yang berkaitan dengan psikologi (sosial) hampir selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok sebagai salah satu bagian pembahasannya. 

Hubungan sikap dan perilaku pada mata pelajaran Perilaku konsumen yang saya pelajari di smester 5 ini mungkin untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen mempengaruhi sikap dan perilaku, ataupun sebaliknya sikap dan perilaku mempengaruhi perilaku konsumen. 

Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : 

Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas. 

Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian. 

Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, prose terbentuknya sikap, maupun proses perubahannya. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap untuk mengetahui efek dan perannya baik sebagai variabel bebas maupun sikap sebagai variabel tergantung Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen. 

Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen. Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut. 

Page 5: Studi Kasus 5 & 7

Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain : 

Sikap positif, negatif, netral. Keyakinan sikap. Sikap memiliki objek. Konsistensi sikap. Resistensi sikap. 

Empat fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan atributnya menurut Daniel Katz antara lain : 

Fungsi utilitarian. Fungsi mempertahankan ego. Fungsi ekspresi nilai. Fungsi pengetahuan. 

Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah model multi atribut yang terdiri dari tiga model : the attittude toward-object model, the attittude toward-behavior model, dan the theory of reasoned-action model. Model ini menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini menekankan tingkat kepentingan yang diberikan kosumen kepada suatu atribut sebuah produk. Model sikap lainnya yang juga sering digunakan adalah model sikap angka ideal. Model ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk sekaligus memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasa suatu produk. Perbedaannya dengan model multi atribut adalah terletak pada pengukuran sikap menurut konsumen. 

Komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :

a. Kognitif (cognitive) Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu. 

b. Afektif (affective) Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. 

c. Konatif (conative) Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.

Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Page 6: Studi Kasus 5 & 7

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

1. Faktor Sosiala. Group b. Family Influencec. Roles and Status

2. Faktor Personala. Economic Situationb. Lifestylec. Personality and Self Conceptd. Age and Life Cycle Stagee. Occupation

3. Faktor Psychologicala. Motivationb. Perceptionc. Learningd. Beliefs and Attitude

4. Faktor Culturala. Subcultureb. Social Class

Page 7: Studi Kasus 5 & 7

BAB III

PEMBAHASAN

Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya atau untuk maksud lain.Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulan yang diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsangan-tanggapan (stimulus-respons model).

Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).

Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek promosi.

Faktor-faktor stimulan aspek pemasaran meliputi perbaikan akan kualitas produk, modifikasi model produk yang baru, tampilan produk yang lebih menarik yang merupakan contoh dari aspek produk. Faktor-faktor stimulan aspek harga meliputi pemberian harga murah, pemberian diskon, pemberian kredit. Faktor-faktor stimulan aspek promosi meliputi iklan yang semenarik mungkin, promosi melalui publisitas di berbagai media, pengadaan sales promotion girl.

Setelah membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dari para pemasar, ada pula faktor-faktor yang berasal dari lingkungan. Para konsumen dapat dengan mudah terpengaruh oleh lingkungan eksternal mereka. Keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi mereka yaitu meliputi kondisi ekonomi mereka, perkembangan teknologi saat ini dan kondisi budaya seseorang dalam lingkungannya. Beberapa contohnya adalah tingkat pendapatan seseorang, tingkat konsumsi seseorang, adanya inovasi produk baru, adanya tradisi seseorang dari turun temurun, kelas sosial seseorang serta kebutuhan sosial mereka.

Namun, proses pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang ada pada diri seorang konsumen itu sendiri. Hal-hal ini dapat berupa motivasi seseorang, persepsi seseorang, pemahaman seorang konsumen akan produk yang dipilihnya, tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen akan suatu produk serta kepribadian seorang konsumen itu sendiri dalam memilih suatu produk.

KESIMPULAN

Page 8: Studi Kasus 5 & 7

Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.

Empat fungsi sikap yang bisa digunakan oleh pemasar sebagai metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk dan atributnya menurut Daniel Katz antara lain : 

Fungsi utilitarian. Fungsi mempertahankan ego. Fungsi ekspresi nilai. Fungsi pengetahuan. 

Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain : 

Sikap positif, negatif, netral. Keyakinan sikap. Sikap memiliki objek. Konsistensi sikap. Resistensi sikap. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain Faktor Sosial ,Faktor Personal,Faktor Psychological,Faktor Cultural

Page 9: Studi Kasus 5 & 7

DAFTAR REFERENSI

http://shinmull.wordpress.com/2013/01/04/softskill-bab-ix-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/

http://kacibi.blogspot.com/2012/11/8-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html

http://handikaa.blogspot.com/2012/12/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html

http://hendrobudiyono.blogspot.com/2013/11/mempengaruh-sikap-dan-perilaku.html

Page 10: Studi Kasus 5 & 7

Pengaruh Individu terhadap Perilaku Konsumen

Studi Kasus 7

Dosen : Bp. Tomy Adi Sumiarso,SE

Nama : Lilis Napisah

NPM : 14211100

Kelas : 3EA27

Universitas GunadarmaFakultas Ekonomi

2014

Page 11: Studi Kasus 5 & 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan nikmat dan karuniaNya,saya dapat menyelesaikan kewajiban saya dalam mengerjakan studi kasus ini,yang berjudul Pengaruh Individu terhadap Perilaku Konsumen.

Dan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,yang terlibat dalam pembuatan studi kasus ini baik support maupun motivasinya,sehingga saya mampu untuk menyelesaikannya tepat pada waktunya.

Dalam studi kasus ini, saya memberikan penjelasan tentang pengaruh individu terhadap perilaku organisasi.

Penulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.Jika terdapat kesalahan ataupun penulisan yang kurang tepat,saya selaku penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.Karena saya sebagai manusia biasa yang bisa khilaf.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan untuk kita semua.

Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya kemudian.

Jakarta,17 Januari 2014

Penulis

Lilis Napisah

Page 12: Studi Kasus 5 & 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu juga berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi .Individu juga merupakan makhluk sosial,dimana tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Diperlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya,seperti memproduksi makanan ringan dan minuman.Secara langsung masyarakat harus membeli terlebih dahulu.Kebutuhan seseorang pun tidak akan sama antara satu dengan yang lain.Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku konsumsi itu ,yaitu faktor internal dan eksternal,seperti :a. Keadaan ekonomi

keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.

b. Gaya hidupgaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.

c. Umurseseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.

d. Pekerjaanpekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh individu terhadap perilaku konsumen2. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi individu dalam pembelian3. Untuk mengetahui pengaruh individu terhadap pemilihan produk atau merk

Page 13: Studi Kasus 5 & 7

BAB II

LANDASAN TEORI

Perilaku Konsumen adalah perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

Ada dua wujud konsumen yaitu :

a. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.

b. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

a. Faktor eksternal Adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

b. Faktor internal

Page 14: Studi Kasus 5 & 7

Adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.Selain itu ada pendapat lain menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi individu antara lain :

1. Faktor Sosiala. Group

sikap dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung (secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.

b. Keluargakeluarga mempunyai peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam interaksi seorang individu.

c. Peran dan statusperan merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

2. Faktor Personala. Keadaan ekonomi

keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.

b. Gaya hidupgaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.

c. Umurseseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.

d. Pekerjaanpekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.

3. Faktor Psikologisa. Motivasi

Page 15: Studi Kasus 5 & 7

kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).

b. Persepsipresepsi seorang konsumen akan mempengaruhi dia dalam pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.

c. Pembelajaranpembelajaran adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.

4. Faktor Kultura. Sub Kultur

sekelompok orang yang memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.

b. Kelas Sosialpenggelompokkan individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia berada.

Page 16: Studi Kasus 5 & 7

BAB III

PEMBAHASAN

1. Untuk produk yang mana dari produk-produk berikut ini anda akan mengharapkan pengaruh pribadi sebagai factor dalam keputusan pembelian? Minuman ringan, oli motor, sabun pembersih muka, cat rumah, karpet, mesin cuci, handphone, dan kamera digital. Apa alasan anda untuk masing-masing kasus!

Produk yang mengharapkan pengaruh pribadi diantaranya yaitu :Oli motor karena merk biasanya akan cenderung mengikuti perkataan orang yang tau mengenai oli. Misalnya saja montir di bengkel, yang memang lebih tau oli mana yang bagus untuk merk motor tertentu. Penggunaan oleh teman juga biasanya menjadi faktor pendorong.Cat rumah karena  biasanya dalam membeli cat rumah konsumen akan dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Individu cenderung akan bertanya pendapat orang lain mengenai cat warna dan merk apa yang bagus.Mesin cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup mahal sehingga konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak pengaruh individu untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh konsumen karena kualitas sangat berpengaruh terhadap penentuan pembelian.Handphone karena handphone merupakan produk yang memiliki banyak tipe dan tentunya masing masing orang memiliki tipe kesukaannya masing-masing. Namun beberapa konsumen biasnya membeli handphone yang memang sedang banyak digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa yang banyak digunakan oleh teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini tentu akan menjadi pengaruh suatu individu dalam memutuskan handphone apa yang akan dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk tertentu juga menjadi acuan bagi individu, seperti merk apa yang sedang banyak dibeli oleh orang disekitar individu itu sendri.Kamera digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas sugesti seseorang terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat, keluarga, atau mungkin dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang konsumen dapat dari orang-orang mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang banyak dari orang disekitar konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen percaya bahwa produk itu memang bagus dan akahirnya membelinya.Minuman ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk, karena produk-produk tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya secara pribadi langsung. Jadi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu masing-masing. Untuk minuman jika memang individu nya tidak menyukai, maka individu cenderung akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga menyukain minuman tersebut. Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih muka cocok bagi konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah orang terdekatnya beli merk tersebut atau tidak. Begitupun jika ternyata pembersih muka tersebut tidak cocok dan malah

Page 17: Studi Kasus 5 & 7

berddampak negatif bagi individu itu sendiri, maka konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian dan memilih produk lain walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai produk tersebut. Begitupun dengan karpet, individu dalam pembelian karpet cenderung lebih mengikuti selera pribadi individu itu sediri bukan saran dari orang lain.

2. Untuk masing- masing produk yang didaftar di dalam pertanyaan 1. Apakah anda merasa bahwa mungkin ada variasi antara pengaruh pribadi pada pilihan produk dan pada nama merek? Jelaskan!

a. Minuman RinganPembelian minuman ringan biasanya didasarkan pada produk dan merek. Ada sebagian individu yang membeli produk minuman ringan tertentu karena merek minuman ringannya yang sudah terkenal, misalnya Aqua. Banyak dari konsumen yang akan membeli air mineral bilang membeli Aqua, padahal produk yang diberikan oleh penjual belum tentu produk Aqua.Contoh lain adalah untuk minuman ringan teh botol, orang orang akan cenderung lebih memilih teh botol sosro dari pada es tea. Hal ini memang teh botol sosro lebih berkualitas dari pada es tea.

b. Oli MotorPembelian oli motor pada umumnya dipengaruhi oleh merek oli motor tertentu (brand oriented) yang telah banyak digunakan oleh konsumen otomotif.Contohnya merek oli motor “Castrol”, banyak individu yang yakin akan merek Castrol karena iklannya yang berhasil memposisikan merek tersebut dikenal oleh banyak masyarakat. Selain itu dengan banyaknya pengguna oli tersebut dan konsumen juga merasa puas sehingga lebih memilih untuk menjadi pengguna setia Oli ini.

Page 18: Studi Kasus 5 & 7

c. Sabun Pembersih MukaPembelian sabun pembersih muka tergantung kepada individu itu sendiri, dan cenderung tidah berpengaruh dari orang lain. Hal ini karena produk pembersih muka langsung dilaksanakan manfaatnya oleh konsumen itu sendiri. jika konsumen merasa puas dan cocok di kulit maka konsumen akan terus memakai produk tersebut begitupun sebaliknya tanpa memperhatikan apakan itu produk terkenal atau tidak.

d. Cat RumahKeputusan pembelian cat rumah biasanya dipengaruhi berdasarkan merek cat rumah yang ada di pasaran. Contohnya saja merek cat Dulux, kebanyakan individu akan lebih memilih cat bermerek Dulux yang telah komersil di pasaran daripada cat dengan merek lain yang kurang terkenal.

Page 19: Studi Kasus 5 & 7

e. KarpetKeputusan pembelian karpet dapat dikaitkan dengan status dan kelas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kalangan menengah ke atas, keputusan pembelian produk karpet didasarkan pada produk dan merek . Beda halnya dengan individu kalangan bawah, individu ini pada umumnya kurang memperhatikan merek. Individu tersebut lebih memperhatikan produk dan harga produk yang ditawarkan

f. Mesin CuciKeputusan pembelian mesin cuci didasarkan pada merek tertentu yang terkenal. Contohnya mesin cuci dengan merek Panasonic. Banyak individu yang hanya dengan melihat merek saja mereka akan langsung membeli karena percaya bahwa kualitas yang ditawarkan pun akan sesuai dengan popularitas merek mesin cuci yang terkenal di pasaran.

g. Handphone

Keputusan pembelian handphone akan didasarkan pada merek yang sedang tren atau terkenal di pasaran. Contohnya handphone merek Samsung dengan Android yang ditawarkan saat ini sedang menjadi tren dan digemari oleh masyarakat.

h. Kamera Digitalpada umumnya keputusan pembelian kamera digital sama juga didasarkan pada merek yang sudah terkenal di pasaran dan berdasarkan spesifikasi produk kamera digital yang ditawarkan. Di pasar kamera digital, diketahui bahwa Sony, Nikon dan Canon lah yang merupakan merek terkenal untuk produk kamera digital. Hal ini tentunya akan mempengaruhi individu dalam menentukan merek kamera digital mana yang akan dibeli.

Page 20: Studi Kasus 5 & 7

KESIMPULAN

Keputusan pembelian oleh individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal

a. Faktor eksternal Adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

b. Faktor internal Adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Hal ini bisa menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Selain itu, merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk produk handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen.