studi implementasi tata rencana tata ruang …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf ·...

28
STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA Studi Sektoral (12) TRANSPORTASI DARAT 12 - 11 1.3 Proyek-Proyek Berjalan Rencana pengembangan jalan dalam rencana tata ruang Mamminasata mengusulkan beragam proyek pengembangan jalan. Proyek-proyek tersebut sebenarnya sedang dalam tahap implementasi sebagaimana terangkum dan terlihat pada gambar berikut. Yang meliputi: - Jl. Poros Takalar - Jl. Hertasning - Jl. Ir. Sutami - Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Urip Sumoharjo - Jalan Lingkar Tengah Gambar 1.9 Proyek-Proyek Berjalan Tahun 2005 Jl. Ir. Sutami Jl. Perintis Kemerdekaan Jalan Lingkar Tengah Jl Hertasning Jalan Propinsi AksesTakalar (Jl. Poros Takalar)

Upload: trancong

Post on 02-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 11

1.3 Proyek-Proyek Berjalan

Rencana pengembangan jalan dalam rencana tata ruang Mamminasata mengusulkan beragam proyek pengembangan jalan. Proyek-proyek tersebut sebenarnya sedang dalam tahap implementasi sebagaimana terangkum dan terlihat pada gambar berikut. Yang meliputi:

- Jl. Poros Takalar - Jl. Hertasning - Jl. Ir. Sutami - Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Urip Sumoharjo - Jalan Lingkar Tengah

Gambar 1.9 Proyek-Proyek Berjalan Tahun 2005

Jl. Ir. Sutami

Jl. Perintis Kemerdekaan

Jalan Lingkar Tengah

Jl Hertasning

Jalan Propinsi

AksesTakalar

(Jl. Poros Takalar)

Page 2: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 12

1) Akses Takalar (Jl. Poros Takalar)

Jalan ini merupakan jalan kolektor propinsi sepanjang 27 km. Pemerintah propinsi memperlebar potongan jalan yang terletak antara Sungguminasa - Takalar hingga 4 jalur, dan pelebaran jalan sepanjang 4 km telah rampung sejak bulan Oktober 2005. Daerah milik jalan (Damija) telah ditetapkan pada hampir seluruh bagian jalan. Ramalan kebutuhan lalu lintas (traffic demand forecast) menunjukkan bahwa jalan ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting, dan sebuah rencana pelebaran jalan tahunan harus dilakukan sedini mungkin dengan penyusunan aspek finansial yang sesuai.5

2) Jl. Hertasning

Jalan ini merupakan jalan radial ke timur Makassar, bermula dari Jl. Pettarani. Saat ini, jalan tersebut akan diperpanjang ke Samata. Pengaspalan sepanjang 3,8 km dijadwalkan tahun 2005 (anggaran Rp 4,3 milyar). Pembebasan lahan sepanjang 7 km ke Samata telah dilaksanakan. Meski lebar jalan hanya 25 m, rute ini paling sesuai untuk wilayah perkotaan yang sibuk. Perpanjangan lebih jauh diharapkan akan mencapai jalan Malino sebagai sebuah “jalan radial” Mamminasata hingga sekitar tahun 2020.

3) Jl. Ir. Sutami

Jalan ini merupakan rute pantai dari kota Makassar menuju wilayah utara yang melewati kawasan pergudangan dan pabrik. Meski Damija sepanjang 70 m telah dipastikan di hampir seluruh bagian jalan, namun jumlah jalur yang ada saat ini hanya 2 dengan kondisi permukaan jalan yang memprihatinkan, sebab arus lalu lintas selalu dipadati oleh truk-truk berat pengangkut barang.

Jalan ini akan dikembangkan sebagai jalan tol BOT (Build, Operate, Transfer) dari jembatan sungai Tallo hingga ke gedung terminal bandara baru (total panjang sekitar 11 km) termasuk pelebaran jembatan di atas sungai Tallo6 di bawah pengawasan pemerintah pusat. Periode konstruksi dijadwalkan selama 1,5 tahun dan mulai digunakan pada bulan Mei 20077.

5 Usulan jadwal konstruksi Tim Studi JICA 2005 diharapkan paling lambat akan terlaksana sebagai berikut;

- 2005 -2010 -2015 Nama Bagian T1 T2 (6 km) T3 (10 km) T4 (7 km)

Akumulasi panjang 4 km 10 km 20 km 2 1km 6 Jembatan Sungai Tallo sepanjang 60 m dengan lebar 9,4 m dirancang oleh pemerintah pusat. Ini berarti

jembatan hanya terdiri atas dua jalur dan total jalur untuk kedua arah berjumlah empat termasuk bila jembatan lama digunakan. Lebarnya tidak sesuai dengan rancangan jalan tol, sehingga kemacetan jelas akan terjadi di jembatan ini.

7 Tender BOT dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2005 melalui proses pre-kualifikasi.

Page 3: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 13

Gambar 1.10 Rencana Potongan Melintang Jl. Ir. Sutami

4) Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Urip Sumoharjo

Merupakan rute terpenting dari bandara menuju kota Makassar (L=42m, P=12km). Meski Damija selebar 42 m telah dipastikan, namun, jalan saat ini hanya memiliki 4-6 jalur sebagaimana terlihat pada Gambar 12 (Bagian atas). Sejumlah perguruan tinggi dan kantor berlokasi di kedua sisi jalan ini dan merupakan salah satu jalan tersibuk karena mengakomodasi banyakbis mini biru atau yang dikenal sebagai “Pete-Pete” yang merupakan sarana transportasi publik utama.

Pemerintah daerah bertanggung jawab kepada pemerintah pusat dalam hal pengelolaan dana pelebaran jalan ini hingga 8 jalur (April 2005). Biaya konstruksi diperkirakan sebesar Rp. 79 milyar.

Gambar 1.11 Rancangan Potongan Melintang Jl. Perintis Kemerdekaan

5) Jalan Lingkar Tengah

Jalan Lingkar Tengah diusulkan dalam Studi JICA tahun 1989, dan Daerah Milik Jalan (DAMIJA) ditetapkan disepanjang rute jalan tersebut.

- Layout : P=12,92 km L=42 m、4 Jembatan + 1 parit

Page 4: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 14

- Perkiraan biaya : Rp. 250-300 Milyar

Untuk pembangunan jalan ini yang menggunakan skema “Build-Operation-Transfer (BOT)”, sebuah perusahaan baru telah didirikan oleh sebuah konsorsium bernama “Perusahaan Daerah Bangun Sarana Makassar” yang didirikan oleh Pemerintah Makassar dan PT. Karsa Buana Santika (JKT) pada bulan Januari 2005. Modal usahanya sebesar Rp. 31,37 milyar. Kota Makassar memiliki saham sebesar 51% dalam bentuk lahan dan PT. Karsa Buana Santika dalam bentuk modal sebesar Rp. 15,37 milyar (dengan ekuitas 49%). Proses pembebasan lahan saat ini sedang berlangsung di sisi selatan Jl. Perintis (Bagian 1, antara Jl. Alauddin dan Jl. Perintis). Namun, pembebasan lahan di sisi utara Jl Perintis (Bagian 2, wilayah muara Sungai Tallo) belum dimulai8.

Gambar 1.12 Lokasi Proyek

Sebuah analisis dampak lingkungan (AMDAL) untuk Jalan Lingkar Luar dilakukan oleh Universitas Hasanuddin pada tahun 2002. Namun, hasil analisis tersebut hanya sesuai apabila jalan ini difungsikan sebagai jalan bebas hambatan, dan bukan sebagai jalan tol. Selain itu, Amdal tersebut dilakukan tanpa melihat rancangan konstruksi jalan, sehingga dibutuhkan analisis lebih dalam terhadap dampak pembuatan tanggul besar di dasar endapan.

8 Sumber: Peta Pembebasan Lahan dari Kota Makassar.

Jalan Lingkar Tengah

ini dirancang akan

melintasi muara

Sungai Tallo

Page 5: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 15

2. ISU-ISU TERKAIT SEKTOR JALAN

Studi ini bertujuan untuk merumuskan jaringan jalan wilayah metropolitan Mamminasata sesuai dengan kondisi sosial ekonomi yang baru. Tugas-tugas utama terangkum dalam tabel berikut. Rencana jaringan jalan yang ada ditinjau berdasarkan kondisi lalu lintas jalan saat ini serta berbagai proyek-proyek pembangunan yang sedang berlangsung.

Tabel 2.1 Tugas-Tugas dan Isu-Isu Sektor Jalan No. Tugas Isu-Isu Subyektif

1. Memodifikasi rencana jaringan jalan agar dapat mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat ini dan masa datang

Jalan utama utara-selatan antar propinsi: Trans-Sulawesi

Kemacetan antara Maros dan Makassar: Jl. Sutami, Jl. Perintis (termasuk Jl. Urip Sumoharjo)

Kemacetan di jalan arteri yang menghubungkan Makassar dan Takalar: Jl. Sultan Alauddin, Jl. Poros Takalar,

Jalan-jalan industri, dan

Kemacetan di jalan-jalan poros timur-barat: jalan akses satelit baru

2. Memodifikasi rencana jaringan jalan untuk memudahkan pembebasan lahan

Penjajaran “Jalan Lingkar Luar”

“Perpanjangan Jalan Lingkar Dalam” ke Sungai Jeneberang

3. Memodifikasi rencana jaringan jalan agar mampu berkontribusi terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan dan penciptaan kota yang nyaman huni

Jalan lingkar tengah (bagian 2): Rute ini melewati sebuah wilayah yang dirancang sebagai kawasan lindung/cadangan

Desain potongan melintang

2.1 Kemacetan Lalu Lintas (2005 dan 2020)

Untuk mendukung Studi ini, telah dilakukan sebuah survei penghitungan volume lalu lintas (traffic count survey) di dua puluh sembilan (29) titik. Hasil survei tersebut dirangkum dalam gambar-gambar berikut. Dari kedua gambar tersebut terlihat bahwa kegiatan lalu lintas berpusat di dan sekitar kota Makassar. Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada jalan-jalan utama di sepanjang jalan poros utara-selatan, seperti Jl.Urip Sumoharjo, Jl. Perintis Kemerdekaan, dan jalan poros timur-barat, Jl. Andi Pangerang Pettarani.

Page 6: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 16

Gambar 2.1 Volume Lalu Lintas di Mamminasata Gambar 2.2 Volume Lalu Lintas di kota Makassar

Di lain pihak, gambar berikut menunjukkan volume lalu lintas di jalan-jalan9 dan rasio kemacetan berdasarkan data survei lalu lintas tahun 2005 dan ramalan kebutuhan lalu lintas hingga tahun 2020.

Gambar sebelah kanan menunjukkan volume lalu lintas tahun 2020 apabila perbaikan jalan tidak dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa Mamminasata akan menghadapi masalah kemacetan serius di jalan Perintis, Sutami, poros Takalar, wilayah Sungguminasa serta Bypass Mamminasa yang merupakan lokasi pusat kota baru. Langkah-langkah penanganan harus segera diambil untuk mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi.

9 Dalam ratusan dan menurut lebar lajur jalan.

Tabel 2.2 Kapasitas Lalu Lintas

Jumlah Jalur PCU/hari/jalur) PCU

/hari Jalan Tol 4 18000 72000Jalan Nasional 8 17000 136000 6 17000 102000 4 12000 48000 4 10000 40000 2 10000 20000 2 6000 12000Jalan Propinsi 4 12000 48000 2 6000 12000Jalan Lokal 2 5000 10000 1,5 3150 6300

Page 7: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 17

218218405363385404413

397

293

237

191

155

126

100

100

100

97 7

126

268

176

68

40

40

32

1624

10

22

107

94

355

221221 22

1

30

27

13

13

76

330275

249

175

42 91 68 46

83

133135

109411524733

49

176 21

4

83

63 49

107

23

2313

4532

49

94

627

107

44

53

35

43

63

11135

146

27

41

3637

38

38

46

46

2

7

9

31

23

12

11

47

14

37

0

0

47

87

92

11

94

75

111

28821527

9404

28057 121

64273301

221

570

825

867

161

41

53

67 12012

66

19910535

5

176

146

221

682

261

111

121

115

100

2.00<VCRscale: 1mm =30000(pcu)

4297487917041224 13141408

1424

1023

977

821

540

415

294

294

231

35127

275

547

473

205

100

100

150

5982

57

151

2633

24

760

422422 42

2

105

170

79

80

1

93943

916

818

488

90 384 332 265

479

377 391

3347461143 2130

397

498 68

7

239

95 273

315

58

58

119

274

156

397

176

1780

315168

288

221

273

148

465414

674

77

174

159

136

63

63

166

166

156

156

88

93

28

209

162

108

54

194

86

134

53

51

252

427

255

120

351

190

465

45045258

2899

652362415

130

529651

571

1444

1740

1799

428

129

86

82 168102

194582271

760

473

376

564

1976

673

250533

326

477

2.00<VCRscale: 1mm =30000(pcu)

Lalu Lintas Tahun 2005 Lalu Lintas Tahun 2020

Gambar 2.3 Rasio Kemacetan Lalu Lintas Per Jalan: 2005 dan 2020

2.2 Perlunya Memperbaharui Rencana Jaringan Jalan

1) Perencanaan Jalan yang Tertinggal oleh Perkembangan Kota dan Daerah Aktual

Kemacetan lalu lintas yang terjadi saat ini terutama disebabkan oleh pengembangan jaringan jalan yang lamban, serta penyebaran kota yang sangat cepat dan diluar perkiraan. Rencana jaringan jalan Makassar masih menggunakan kerangka yang dikembangkan berdasarkan Studi JICA tahun 1989. Perbaikan jaringan jalan yang stagnan menyebabkan Kota Makassar tertinggal oleh laju pertumbuhan kebutuhan lalu lintas.

Pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru masih menggunakan rencana jaringan jalan rekomendasi JICA 1989. Dalam Perencanaan tersebut, dari tiga rekomendasi jalan lingkar, hanya “Jalan Lingkar Luar” yang dapat dirampungkan, dan pembebasan lahan untuk “Jalan Lingkar Tengah” telah tertunda dalam jangka waktu yang lama. Dari lima rencana perbaikan jalan arteri hingga tahun 2009, baru

Page 8: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 18

satu pekerjaan pelebaran jalan yang dilakukan sejak Desember 2005.

Di lain pihak, volume lalu lintas di jalan-jalan utama Makassar telah meningkat drastis sejak tahun 1988 seperti terlihat dalam tabel berikut. Kondisi lalu lintas Jl. Andi Pangerang Pettarani saat ini meningkat 351% sejak tahun 1988, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8,2% per tahun. Bagian jalan lalu lintas terpadat digeser dari Jl.Veteran Utara di tahun 1988 ke Jl. Andi Pangerang Pettarani di tahun 2005. Pergerakan lalu lintas dari dan ke arah timur hinterland semakin terlihat karena pergerakan proses urbanisasi yang mengarah ke timur.

Tabel 2.3 Perubahan Kondisi Lalu Lintas antara Tahun 1988 dan 2005 Jalan Unit: 000 kendaraan

1988 2005 2005/1988

(%)

Jl.Urip Sumoharjo 23,7(26,9)

33,3(40,5)

141% (151%)

Jl.Andi Pangeran Pettarani 10,2(22,1)

35,8(62,6)

351% (283%)

Jl.Sultan Alauddin 12,7(19,4)

22,0(35,1)

173% (181%)

Jl.Veteran Selatan 13,7(20,6)

20,2(45,1)

147% (219%)

Ket.: Angka-angka dalam kurung menunjukkan jumlah kendaraan bermotor dan becak. Sumber: Tim Studi JICA dan Studi Pengembangan Jalan Raya Ujung Pandang (JICA 1989)

Rencana jaringan jalan baru dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas terbaru. Jalan-jalan utama yang melebihi kapasitas utamanya di poros utara-selatan harus segera diperlebar, dan jalan-jalan poros di arah timur-barat sangat dibutuhkan untuk menghubungkan pusat-pusat kota yang baru berkembang. Lebih lanjut, pertalian wilayah harus diperkuat dengan pembangunan “Jalan Trans-Sulawesi” untuk merangsang pembangunan yang bukan saja untuk wilayah Mamminasata, tapi juga untuk lingkup perekonomian yang lebih luas.

2) Lambannya Pembebasan Lahan untuk Proyek-Proyek Jalan

Keterlambatan pengembangan jaringan jalan disebabkan oleh kendala finansial. Dengan pelebaran “Jalan Lingkar Dalam” (Jl. Pangeran Pettarani), laju perkembangan kota ke arah timur Makassar lama lebih cepat dari prediksi, dan penyebaran wilayah kota masih tetap berlangsung ke arah timur tanpa disertai rencana perbaikan jaringan jalan.

Keterlambatan pembebasan lahan terjadi dalam pembangunan “Jalan Lingkar Tengah”. Kurang lebih 20% pembebasan lahan untuk Sektor 1 (bagian selatan) belum rampung. Pembebasan lahan untuk Sektor II (bagian utara) belum dimulai. Pembangunan jalan radial selatan menemui jalan buntu karena pembebasan lahan

Page 9: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 19

sudah tidak mungkin dilakukan, dan pembangunan “Jalan Radial Sentral (poros timur-barat)” serta “Jalan Lingkar Luar” belum dimulai sama sekali.

Terlambatnya proses pembebasan lahan meninggalkan lingkaran masalah bagi pelaksanaan rencana jalan. Akibatnya, rencana pengembangan jaringan jalan yang diusulkan dalam Studi JICA tahun 1989 menjadi tidak sesuai. Modifikasi rencana lama tersebut menjadi rencana jaringan jalan yang lebih aplikatif dan efektif dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas saat ini.

2.3 Penekanan Terhadap Konservasi Lingkungan

RTR Mamminasata bertujuan untuk menciptakan sebuah kawasan metropolitan yang bersih dan teratur, mencakup pengembangan jaringan jalan yang selaras dengan perencanaan alam dan kota, yang mempertimbangkan aspek-aspek konservasi lingkungan. Dua faktor, yakni jaringan jalan dan desain potongan melintang dipertimbangkan dalam Studi JICA ini untuk perbaikan jalan yang ramah lingkungan.

1) Jaringan Jalan

Muara Sungai Tallo saat ini berfungsi sebagai waduk dan banyak tambak yang dikelola di sana, menghadap kawasan lindung Lakkang. Direkomendasikan agar muara sungai ini dijadikan sebagai kawasan hijau cadangan. Meski demikian, rencana rute “Jalan Lingkar Tengah” (Sektor 2) akan melintasi bagian tengah kawasan lingkungan sensitif ini, dan disarankan untuk mengkaji kembali fungsi jalan lingkar tengah bagian 2 berdasarkan kebutuhan lalu lintas masa depan dan signifikansinya terhadap keseluruhan jaringan jalan, serta ketersediaan finansial pihak perusahaan BOT.

Sektor 2 “Jalan Lingkar Tengah” disarankan agar dimodifikasi, karena bagian ini tidak memiliki peran penting dalam pengembangan kota saat ini, serta pembangunannya membutuhkan investasi dalam jumlah besar. Konservasi hijau di muara sungai tersebut akan lebih berperan dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

2) Desain Potongan Melintang Ruang Hijau, Drainase, dan Trotoar

Beberapa langkah perbaikan diusulkan untuk memperindah kota dan untuk menciptakan trotoar yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Sebagai contoh, pohon-pohon di tepi jalan akan memberi gambaran kota yang tenang dan nyaman. Tepi jalan yang teduh akan melindungi para pejalan kaki dari cuaca panas. Parit yang ada di tepi jalan akan diperbaiki agar dapat mencegah banjir dan menciptakan

Page 10: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 20

sanitasi lingkungan yang lebih baik.

Trotoar disediakan agar pejalan kaki dapat berjalan dengan lebih aman dan mudah. Saat ini, ketinggian permukaan jalan dan trotoar sangat berbeda, sehingga menyulitkan bagi para manula.

Seluruh perbaikan ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan jalan. Namun, hasil perbaikan tersebut akan berpengaruh besar dalam membentuk citra kota yang lebih manusiawi. Sebuah usulan desain potongan melintang untuk Jl. Perintis diperlihatkan dalam Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Usulan Desain Potongan Melintang Jl. Perintis

2.4 Beberapa Alternatif Kebijakan Transportasi di Kawasan Pusat Bisnis Makassar

Seluruh jalan yang berada di kawasn pusat bisnis (Central Business District - CBD) merupakan jalan sempit dan mempersulit aktivitas perniagaan. Kondisi ini diperburuk oleh desain jaringan jalan berbentuk T yang menyebabkan arus lalu lintas menjadi lambat dan tidak efisien. Parkir kendaraan yang menguasai satu atau dua lajur jalan juga memperburuk kondisi lalu lintas.

Kawasan pusat bisnis (CBD) telah dikembangkan dengan matang, dan tidak menyisakan ruang bagi, menyiratkan perlunya keberadaan kebijakan alternatif untuk menerapkan “Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Traffic Demand Management)” dan pemanfaatan sarana transportasi publik yang lebih baik. Lalu lintas satu arah telah diperkenalkan, dan modifikasi lebih jauh dibutuhkan untuk menggiatkan kegiatan-kegiatan perniagaan di CBD.

Page 11: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 21

3. PERBAIKAN DAN PERENCANAAN JARINGAN JALAN

Prinsip-prinsip perbaikan jalan akan dibahas terlebih dahulu, kemudian identifikasi lima kegiatan perbaikan jalan dengan mempertimbangkan aspek implementasinya. Diikuti oleh prioritisasi daftar proyek-proyek berikut.

Prinsip/Tugas Proyek-proyek yang diperlukan Prioritas

1) Prioritas diberikan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas

2) Rencana jaringan jalan yang lebih aplikatif

3) Desain jalan yang manusiawi

1) Jalan Trans-Sulawesi

2) Bypass Mamminasa (bypass di sekitar Maros dan Makassar)

3) Jalan-jalan Poros Timur-Barat

4) Jalan-jalan akses ke kota-kota satelit yang baru dirancang

5) Jalan akses ke jalan-jalan industri yang baru dirancang

Gambar 3.1 Diagram Alur Studi Perbaikan

3.1 Prinsip-prinsip

Sejalan dengan strategi dan tujuan yang telah ditetapkan untuk rencana tata ruang Mamminasata, tiga prinsip perbaikan dan perencanaan jaringan jalan wilayah metropolitan Mamminasata diperkenalkan.

1) Prioritas terhadap pengurangan kemacetan lalu lintas: Langkah-langkah penanganannya adalah pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru.

2) Rencana jaringan jalan yang lebih aplikatif

Hal ini terkait dengan isu pembebasan lahan. Usulan langkah-langkah penanganannya adalah menghindari rute yang mengarah ke kawasan padat penduduk, dan mengitari kawasan tersebut dalam perencanaan jaringan jalan.

3) Desain jalan yang manusiawi dan ramah lingkungan

Hal ini terkait dengan desain potongan melintang yang dilengkapi dengan ruang hijau, drainase, dan trotoar. Juga mempertimbangkan untuk menghindari terjadinya pemisahan fungsi-fungsi kota yang disebabkan oleh pelebaran dan/atau pembuatan jalan baru.

Page 12: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 22

3.2 Skema-Skema Pengembangan Jaringan Jalan

Lima skema diusulkan dalam pembentukan jaringan jalan utama di wilayah metropolitan Mamminasata. Kelima skema tersebut adalah:

- Jalan Trans-Sulawesi

- Bypass Mamminasa (bypass di sekitar Maros dan Makassar)

- Jalan Poros Timur-Barat

- Jalan-jalan akses ke kota-kota satelit yang baru dirancang

- Jalan akses ke jalan-jalan industri yang baru dirancang

1) Jalan Trans-Sulawesi

Gambaran sistem distribusi dan lalu lintas untuk seluruh wilayah Sulawesi dibutuhkan. Hingga saat ini, pemerintah propinsi memiliki sebuah rencana pengembangan jaringan jalan sebagaimana terlihat pada gambar. Namun, belum ada rencana pasti yang menetapkan jalan Trans-Sulawesi sebagai “Urat Nadi Utama” sistem distribusi Pulau ini.

Dua rute alternatif untuk jalan Trans-Sulawesi diusulkan berdasarkan ketentuan berikut:

(i) Desain kecepatan 100 km/jam atau lebih.

(ii) “Jalan Bebas Hambatan 10 ” bertingkat.

(iii) Lebar damija 100 m sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

(iv) Lebih baik bila terletak di luar, namun dekat kota.

(v) Tahapan konstruksi disesuaikan

10 Jalan Bebas Hambatan: Jalan yang dipisahkan dari jalan-jalan lain dengan pagar atau tingkatan dan tidak

menggunakan rambu.

Gambar 3.2 Konsep Jalan Trans-Sulawesi

Page 13: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 23

Gambar 3.4 Rute-rute Alternatif Jalan Trans Sulawesi

dengan kebutuhan lalu lintas.

Jalan bebas hambatan berperan penting dalam meningkatkan kapasitas lalu lintas, namun dilain pihak berdampak kurang baik bagi kawasan di sepanjang sisi jalan tersebut, seperti menimbulkan getaran, kebisingan, dan gas buangan. Oleh karena itu, diperlukan pembuatan sisi jalan atau sisi depan jalan seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.3 Potongan Melintang Jalan Raya yang dilengkapi dengan Sisi Depan Jalan

Untuk Mamminasata, dua rute alternatif akan dipertimbangkan sebagai rute-rute jalan Trans-Sulawesi di dalam wilayah Mamminasata seperti terlihat pada gambar di samping.

Rute “A” Akses yang mudah untuk ke kota

Sulit memperoleh lahan di dekat kota

Rute “B” Mudah membebaskan lahan

Sulit memasuki wilayah kota

Rute “A” dianggap lebih sesuai, karena bagian selatan “Jalan Lingkar Tengah” dapat dimanfaatkan.

2) Bypass Mamminasa

Dalam konsep RTR Mamminasata, beberapa pusat kota dan kawasan industri baru akan berlokasi di sekitar kota Makassar. Konsekwensinya, akses jalan-jalan baru akan dibutuhkan berdasarkan sudut pandang berikut:

(a) Jalan Trans-Sulawesi akan lebih baik apabila diposisikan dalam jarak yang sesuai (Rute A yang berwarna “biru” pada Gambar 3.4) untuk menghemat biaya operasional kendaraan serta menjamin terjaganya kondisi lingkungan.

Terowongan Penyeberangan

Jalan bebas

hambatan

Sisi depan jalan

Sungguminas

Takalar

Maros

KIMA

B route Easy to acquire land

A route Easy access to city area

Page 14: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 24

Lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Jalan Lingkar Tengah sebaiknya dimanfaatkan. Akan tetapi, lahan tersebut tidak cukup lebar untuk cukup lebar untuk menjadi jalan yang memiliki peranan terpenting di Sulawesi. Karena itu, rute B harus dipertimbangkan sebagai jalan bantu.

(b) Sebuah jalur penghubung “hijau” antara pusat kota dan kawasan industri akan membantu koordinasi pengembangan di wilayah tersebut.

(c) Meski rute ini berada di luar Jalan Lingkar Luar, rute yang sama diusulkan dalam RTR 2012.

(d) Jalan ini akan berfungsi sebagai “Bypass Mamminasa” ketika angkutan kargo yang melalui Makassar meningkat di masa mendatang.

(e) Volume lalu lintas yang menuju Makassar akan berkurang dengan adanya pembangunan “terminal regional” di dekat persimpangan Bypass ini.

(f) Berfungsi sebagai jalan alternatif ketika rute A bermasalah.

3) Pengembangan Jalan Radial Timur-Barat

Jalan-jalan radial utama yang mengarah ke timur dibangun untuk memperbaiki arus ulang alik antara kota Makassar dengan pusat-pusat kota baru. Bis sebaiknya dijadikan sebagai sarana trasportasi utama rute ini. Seperti terlihat pada gambar berikut, terdapat dua rute yang diperlukan yaitu “Rute A” dan “Rute B.” Pemilihan arah rute dan pembuatan peraturan yang relevan akan dirancang kemudian.

Page 15: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 25

Gambar 3.5 Foto Udara

Rute ini berada di sisi utara Jl. Malino, yang menghubungkan S3 dan KIWA, dan akan diperpanjang hingga ke Jalan Malino. Rute ini merupakan perpanjangan Jl. Hertasning, dan diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Sungguminasa Rute ini terletak antara “Rute A” dan “Jl. Perintis”. Bila rute ini rampung, maka volume lalu lintas dari kawasan permukiman yang meluas ke timur Makassar hingga Jl. Perintis akan berkurang. Panjang keseluruhan sekitar 15 km. Berikut, dua rekomendasi alternatif. Perpanjangan Jl. Panakkukang Panjang Jl. Pannakukang hanya sekitar 1 km seperti terlihat dalam foto udara. Terdapat sebuah pusat kota yang sibuk di ujung jalan ini. Jalan ini sering digunakan sebagai rute bolak balik (commute). Perbaikan Jl. Abdullah Daeng Sirua Jalan sepanjang 1,5 km dari Jl. Pettarani ini merupakan sebuah jalan sempit selebar 10 m. Kanal air (Sungai Lekopancing) mengalir ke timur di sepanjang jalan ini dari Instalasi Penjernihan Air (yang terletak 300 m dari jembatan Sungai Pampang). Sampah dibuang ke kanal ini. Sehingga, tidak layak dijadikan sebagai sumber air minum. Karena itu, kanal akan diubah menjadi gorong-gorong yang permukaan tanahnya akan dimanfaatkan sebagai jalan selebar 30m-50m.

Gambar 3.6 Usulan Potongan Melintang Jl. Abdullah Daeng Sirua

Water Canal

N

Jl PettaRani

Pannakukang

Rute A

Rute B

Page 16: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 26

4) Jalan-Jalan Akses ke Kota-Kota Baru

Populasi Mamminasata akan meningkat dari 22 juta menjadi 2,8 juta jiwa dalam kurun waktu 15 tahun hingga tahun 2020. Selama periode ini, jumlah kendaraan diperkirakan akan meningkat dari yang sebelumnya 2 juta menjadi 4 juta11.

Diusulkan untuk mengembangkan tiga kota satelit baru di Gowa dan Maros dengan tiga kawasan industri baru (KIROS, KIWA, dan KITA 12 ). Lokasi-lokasinya digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar.

Berdasarkan pertimbangan arah perluasan kawasan permukiman saat ini dan masa datang, pembuatan beberapa jalan radial ke arah timur yang dihubungkan ke Jalan Lingkar Tengah (Sektor 1: sisi selatan) dianggap penting dan mendesak.

5) Jalan-jalan Akses ke Kawasan-kawasan Industri Baru

Kebijakan RTR Mamminasata hendak menciptakan suatu kota yang manusiawi yang diiringi oleh pertumbuhan industri. Untuk itu, kawasan-kawasan industri akan dihubungkan ke pelabuhan dengan menggunakan penghubung-penghubung yang efektif. Jalan-jalan untuk angkutan produk-produk pertanian juga harus di pertimbangkan. Ciri-ciri yang menonjol dari setiap kompleks industri dirangkum sebagai berikut:

11 Pengembangan prasarana sosial tidak mungkin dapat dilipatgandakan bila melihat peningkatan angka-angka

ini, membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan peraturan yang relevan dengan realisasi RTR setelah rencana tata guna lahan dan rencana pengembangan jalan ditetapkan dalam Rencana Induk Mamminasata yang baru.

12 Lokasi KITA belum ditetapkan.

KIMA

Takalar

Tungguminasa

KITA

KIROSMaros

KIWA

S1

S2

S3

Makassar

Gambar 3.7 Lokasi Kawasan-Kawasan Strategis

Page 17: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 27

Tabel 3.1 Ciri-Ciri Rencana Kawasan Industri

Fungsi Utama Akses yang Dibutuhkan

KIMA Sebagian besar untuk produk kebutuhan sehari-hari dan pergudangan Luas areal saat ini sekitar 200 ha, dan masih tersisa lahan seluas 200 ha untuk dikembangkan.

Akses ke pelabuhan sangat penting

KIROS Dekat dengan pelabuhan dan bandara. Sebagian besar merupakan industri lampu dan kerajinan tangan

Kepastian akses ke bandara dan pelabuhan

KIWA Produk-produk pertanian dan hasil-hasil olahannya

Kepastian akses ke pelabuhan dan kawasan konsumsi

KITA13 Produk-produk pertanian, ternak dan laut serta hasil-hasil olahannya

Kepastian akses ke pelabuhan dan kawasan konsumsi

Oleh karena itu, rute akses untuk transportasi kargo akan menyerupai gambar berikut:

Jalan penghubung antara KIMA dan pelabuhan dapat dicapai dengan melebarkan Jl Ir. Sutami sebagai jalan tol BOT. Akan tetapi, pabrik-pabrik dan gudang-gudang tidak dapat mengakses langsung jalan tol, dan harus melalui sisi depan jalan. Hal ini juga harus dipertimbangkan dalam merancang posisi gerbang tol dan jumlahnya.

Di KIMA, potongan bagian utara jalan yang ada (Jl. Kapasa Raya) perlu diperlebar (Damija14 saat ini selebar 23 – 40 m).

13 Lokasi KITA belum ditetapkan dan saat ini studi sedang berlangsung (oleh Pemerintah Takalar) 14 Damija: Daerah Milik Jalan: Kawasan yang dirancang atau dibebaskan khusus untuk pembangunan jalan.

Rute MM

KIMA

Takalar

Tungguminasa

KITA

KIROSMaros

KIWA

S1

S2

S3

Makassar

Gambar 3.8 Jalan Akses ke Kawasan-kawasan Industri Baru

Page 18: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 28

Sebuah rute baru dibutuhkan di sepanjang pantai hingga sisi utara Jl. Ir. Sutami yang menghubungkan pelabuhan dan bagian selatan kota Maros. Panjang keseluruhan sekitar 12 km. Biaya konstruksi jalan ini akan mahal, karena sejumlah pembangunan jembatan akan dibutuhkan untuk menyeberangi mulut sungai. Oleh karena itu, konstruksi terbaru akan dijadwalkan sesuai dengan pengembangan KIROS dan kebutuhan lalu lintas. Sebagai alternatif, pembangunan sebuah jalan cabang dari Jalan Maros15 ke KIROS direkomendasikan bila kapasitas lalu lintas Jl. Sutami setelah pelebaran dilakukan telah mencukupi. Akses ke bandara akan dipermudah dengan adanya jalan cabang dari Jl. Ir. Sutami16.

Rute ini merupakan jalan penghubung KIWA dan pelabuhan. Panjang keseluruhan mencapai 15-20 km. Pelebaran/pembangunan sisi selatan jalan yang ada di KIMA saat ini (Jl. Kapasa Raya) penting untuk dilakukan. (Damija saat ini selebar 30 – 42m)

Panjang jalan ini sekitar 30 km. Ada dua alternatif. Pertama, pelebaran jalan Sungguminasa-Takalar yang ada saat ini (Jalan Poros Takalar). Kapasitas lalu lintas dapat meningkat hingga 40.000 – 50.000 pcu/hari dengan pelebaran jalan yang sedang dilakukan oleh pemerintah propinsi. Alternatif lain, pembangunan Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan Jalan Lingkar Tengah di atas Sungai Jeneberang. (Rute kuning pada Gambar 3.8). Perpanjangan Jalan Trans-Sulawesi ke Takalar akan dibangun sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terbaru di selatan

15 Jalan Maros: (Poros Maros Raya) Jalan arah utara yang melalui kota Maros, dari Jl. Perintis ke utara Maros 16 Analisis Kebutuhan Lalu Lintas menunjukkan bahwa pelebaran Jl. Sutami dapat mengakomodasi kebutuhan

lalu lintas, meski tanpa penjajaran jalan baru ini.

Rute MR

Rute MW

Rute MT

Gambar 3.9 Usulan Garis-garis Koridor

Page 19: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 29

wilayah Mamminasata.

6) Rancangan Jaringan Jalan

Gambar berikut memperlihatkan usulan jaringan jalan di atas. Nomor jalan menunjukkan proyek-proyek yang terdaftar dalam tabel. Rute Bypass Mamminasa (Rute A atau B) akan diputuskan sesuai dengan rencana ke depan dan perkembangan terbaru KITA.

Gambar 3.10 Usulan Jaringan Jalan Mamminasata

Page 20: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 30

Tabel 3.2 Daftar Rencana Perbaikan Jalan

Nama Jalan Jenis Pekerjaan Lebar Panjang

1 Perintis (+ Jl. Urip Sumoharjo

Pelebaran 42m 14km

2 F/O Baru 30m 200 2 Ir Sutami dan 1 F/O Pelebaran 70m 11km 3 Alauddin Pelebaran 40m 5km 4 Jalan Poros Malino Pelebaran 30m 9km 5 Jalan L/T Baru 40m 8km 6 KIMA (Jl Kapasa Raya) Pelebaran 40m 5km 7 Jalan Poros Tanjung Bunga Baru 20m 6km 8 Jalan Poros Takalar Pelebaran 25m (4+)23k

m 4km telah rampung

9 Bypass Mamminasa Baru 100m 30+10km

10km di selatan Jeneberang

Jembatan Bypass Mamminasa

Baru 50m 350m

10 Abdullah Daeng Sirua Baru 35m 15km 11 Sekitar Bandara Pelebaran 20m 10km 12 Jl. Akses Bandara Baru 40m 18km 13 Trans Sulawesi Baru 90m 30+5+20 30km: bagian

utara Jalan Lingkar Tengah 5+20km: bagian selatan Sungai

Jeneberang Jembatan Trans Sulawesi Baru 40m 400m

14 Hertasning Baru 25m 14+7km 7km perluasan lanjutan ke timur

15 Jl. Akses KIWA Baru 40m 13km 16 Sekitar Sungguminasa Pelebaran 15m 15km

Total 268km

Page 21: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 31

3.3 Prioritas Perbaikan Jalan

1) Proses Evaluasi

Berdasarkan kerangka sosial-ekonomi dan hasil survei lalu lintas, kebutuhan lalu lintas masa depan Mamminasata diproyeksi berdasarkan prosedur berikut.

Gambar 3.11 Ramalan Kebutuhan Lalu Lintas

(1) Populasi dan PDRB per “kecamatan” diadopsi dari kerangka sosial-ekonomi: 2010, 2015 dan 2020.

(2) Volume lalu lintas saat ini ditabulasi dalam bentuk tabel asal-tujuan (Origin-Destination atau OD) menurut jenis kendaraan berdasarkan hasil survei lalu lintas Tim Studi tahun 2005.

(3) Jaringan jalan saat ini dirancang berdasarkan data invetaris jalan yang ada dan hasil survei lalu lintas (jalan nasional, propinsi, dan jalan lokal). Penghubung jaringan jalan terdiri atas jarak antar noda, kecepatan perjalanan, dan kapasitas.

Inventaris Jalan

Jaringan Jalan Saat ini

Survei LL 2005

Kerangka Pembangunan Sulawesi Selatan 2006-2025 oleh

BAPPEDA

Kerangka Pembangunan Maminasata 2005-2020 oleh Tim JICA

(Dasar BAPPEDA)

Kerangka Pembangunan Kabupaten & Kecamatan 2006-2020 oleh Tim

JICA(Skenario Sedang)

Angka Populasi per Kecamatan 2010,

2015, 2020 Tingkat PDRB per Kecamatan 2010,

2015, 2020

Tabel OD Per jenis kendaraan

Rasio Pertumbuhan

kendaraan terdaftar

Tabel OD mobil dan bis masa datang

Tabel OD truk & pickup masa datang

Total Tabel OD Masa datang

Page 22: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 32

Gambar 3.12 Perbandingan Populasi dan PDRB: 2005 dan 2020

(4) Tabel OD masa depan (2010, 2015 dan 2020) dibuat dengan menggunakan metode konvensional, yakni, produksi, bangkitan/tarikan, distribusi, dan pembebanan berikut:

(i) Produksi lalu lintas yang merupakan kontrol total tabel-tabel OD, diramalkan dengan menggunakan rasio pertumbuhan kendaraan yang terdaftar,

(ii) Bangkitan/tarikan lalu lintas diramalkan dengan menggunakan model-model regresi kelipatan berdasarkan jumlah mobil dan bis serta PDRB dari truk dan pickup,

(iii) Distribusi lalu lintas dapat diketahui dari pola OD saat ini, bangkitan dan tarikan lalu lintas masa depan yang telah ditentukan di atas, serta dengan menggunakan “metode pola terbaru,” yakni perhitungan pemusatan metode Frator,

(5) Volume lalu lintas diestimasi dengan cara menggunakan tabel-tabel OD per jenis kendaraan ke dalam model-model jaringan jalan.

Prosedur implementasi proyek-proyek di atas diputuskan dengan cara berikut:

Populasi Biru: 2005 Merah: 2020

PDRB Biru: 2005 Merah: 2020

Page 23: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 33

Seleksi Prosedur Masing-Masing Jalan

Rasio kemacetan pada setiap segmen jalan di tahun 2010, 2015, dan 2020 diidentifikasi dengan melihat pembebanan lalu lintas tahunan jaringan jalan yang ada. Jalan dengan tingkat kemacetan tertinggi dipilih dan dikembangkan.

Gambar 3.13 Prosedur Pemilihan Prioritas Proyek

(a) Sebagai contoh, volume lalu lintas OD di tahun 2010, digunakan untuk jaringan jalan (2010) tanpa diiringi perbaikan jalan, dan bagian jalan yang paling padat dapat diketahui. Kemudian jaringan jalan dimodifikasi untuk memberi gambaran tentang berbagai kegiatan perbaikan jalan. Sebuah proses uji coba dilakukan berulang kali pada jaringan-jaringan jalan yang telah dimodifikasi ini. Akhirnya dapat diketahui perbaikan jalan mana yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2010.

(b) Kemudian dengan berasumsi bahwa seluruh pekerjaan perbaikan jalan yang diperlukan telah rampung sesuai dengan rancangan jaringan jalan tahun 2010, volume lalu lintas OD tahun 2015 digunakan terhadap jaringan jalan 2010 untuk mengidentifikasi segmen-segmen jalan yang paling padat di tahun 2015. Hasilnya akan menunjukkan bagian-bagian yang paling padat dari jaringan jalan tersebut. Untuk menanggulangi masalah kepadatan lalu lintas ini, berbagai rencana perbaikan jalan lanjutan dipersiapkan untuk menilai

Kondisi Lalu Lintas 2005 tanpa proyek apapun

Kondisi Lalu Lintas 2010

Kondisi Lalu Lintas 2015

Kondisi Lalu Lintas 2020

Pengembangan rute-rute padat

Pengembangan rute-rute padat

Pengembangan rute-rute padat

Lalu Lintas meningkat

Lalu Lintas meningkat

Jaringan Masa Depan (2020) dengan proyek

Rencana

Lalu Lintas meningkat

Perb

andi

ngan

Tata Guna Lahan

Kondisi Lalu Lintas 2020

Page 24: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 34

perbaikan jalan mana yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di tahun 2015.

(c) Untuk memastikan kelayakan jaringan jalan, prosedur yang sama dilakukan kembali hingga tahun 2020.

2) Prioritas Perbaikan Hingga Tahun 2010

Volume lalu lintas tahun 2010 digunakan untuk jaringan jalan tahun 2005 tanpa melakukan perbaikan jalan. Hasilnya menunjukkan bahwa Jl. Sutami dan Jl. Perintis merupakan jalan yang paling macet. Oleh karena itu, kedua jalan ini akan diperbaiki. Setelah perbaikan dilakukan pada kedua jalan ini, volume lalu lintas tahun 2010 kembali digunakan pada jaringan jalan yang telah dimodifikasi tersebut seperti yang terlihat pada bagian kanan gambar berikut. Hasilnya dapat menunjukkan seberapa efektif perbaikan jalan yang dilakukan di Jl. Sutami dan Jl. Perintis, sehingga perbaikan pada jalan-jalan yang dijadikan prioritas utama dapat dilaksanakan.

258313481406 686 684819

697

473

458

358

254

189

146

146

146

17014

181

359

331

161

90

90

81

3045

26

64

1221

14

471

235235 23

5

71

66

52

52

5249

1

452

410

262

51 195 169 131

143

214173

2085096231219

83

311 44

3

137

78 59

133

34

34

32

8250

83

114

1028

133

65

99

87

165

68

15964

330

52

151

9482

98

98

100

100

71

58

35

107

99

66

33

132

69

74

1

1

131

219

114

34

139

111

159

37939149

261940972 127

101

359405

327

886

1132

1205

237

43

58

105 16416

102257143

471

331

230

283

1114

374

160

287

189

186

VCR 1.50VCR<2.002.00<VCR

scale: 1mm =30000(pcu)

266313452418 699 706791

695

484

468

365

263

200

145

145

145

17014

188

355

336

161

90

90

81

2945

25

63

1291

30

985

761761 76

1

71

67

52

52

52

558

458

412

262

51 195 169 131

187

210222

190484587762

55

351 62

2

14546 40

76

34

34

30

8455

55

115

607

7648

101

96

165

28

18064

298

43

144

8084

86

86

104

104

72

59

35

117

99

66

33

120

59

71

1

1

131

167

81

53

124

117

180

35239350

2738

44769 118

109

323401

329

853

1105

1132

234

31

36

58 94

5

111264134

985

336

182

277

730

324

122

258

179

158

VCR<2.002.00<VCR

scale: 1mm =30000(pcu)

Tanpa Kasus Dengan Kasus

Gambar 3.14 Perbandingan Kondisi Lalu Lintas Tahun 2010

Pembangunan rute Trans Sulawesi dapat dipertimbangkan sebagai sebuah metode

Page 25: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 35

alternatif untuk menanggulangi kemacetan di Jl. Perintis. Alternatif ini memiliki kelebihan karena pembebasan lahan secara awal lebih mudah dinilai dari pola guna lahan saat ini. Meski demikian, konstruksi jalan Trans Sulawesi tidak mungkin dapat dirampungkan dalam waktu 5 tahun.

Perbaikan Jl. Kapasa Raya di KIMA dan Jl. Poros Malino di dekat Sungguminasa juga dibutuhkan hingga tahun 2010.

3) Prioritas Perbaikan Hingga 2015

Setelah Jl. Sutami, Jl. Perintis dan beberapa jalan lain rampung pada tahun 2010, kondisi jalan-jalan tersebut akan dimodifikasi. Meski demikian, volume lalu lintas akan meningkat lagi dan kondisi lalu lintas tahun 2015 akan semakin buruk seperti terlihat pada bagian kiri gambar berikut. Sebagai solusi untuk kondisi semacam ini, perbaikan jalan-jalan berikut diperlukan hingga tahun 2015.

1) Jalan Lingkar Tengah (Sektor1, potongan bagian selatan) 2) Jalan Poros Tanjung Bunga 3) Jalan Poros Takalar T2,T3,T4 4) Trans Sulawesi (Jeneberang) 5) Bypass Mamminasa M2-M6 6) Abdullah Daeng Sirua 7) Jalan Poros Malino 1, 2 (4 jalur)

Sebagai hasil dari perbaikan jalan di atas, kondisi lalu lintas tahun 2015 akan lebih baik seperti terlihat pada bagian kanan gambar berikut.

Page 26: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 36

350510598515 911

9651091

1012

679

657

557

358

269

191

191

159

1931

234

484

443

189

97

97

104

4147

43

82

2092

36

1292

1020 10201020

93

105

61

62

1

74791

692

608

361

71 291 253 200

303

339 317

2615867721077

194

447 87

4

177

62 112

103

46

46

71

174103

194

149

830

103

81

179

135

217

34

295151

472

68

175

127

105

32

32

129

129

100

100

79

73

33

157

130

87

43

162

75

101

1

14

13

177

359

126

98

219

137

295

39448060

8892

621169206

128

458565

488

1109

1324

1384

341

76

95

89 12320

151413177

1292

443

256

366

965

474

216

423

292

249

2.00<VCRscale: 1mm =30000(pcu)

Tanpa Kasus Dengan Kasus

Gambar 3.15 Perbandingan Kondisi Lalu Lintas Tahun 2015

4) Prioritas Perbaikan Hingga Tahun 2020

Volume lalu lintas akan meningkat lagi menjelang tahun 2020, dan kondisi lalu lintas akan kembali memburuk seperti terlihat pada gambar sebelah kiri berikut. Sebagai solusi untuk kondisi semacam ini dimana manajemen kebutuhan lalu lintas tidak diterapkan, perbaikan jalan-jalan berikut menjadi sangat penting.

1) Bypass Mamminasa M1 & jembatan 2) Trans Sulawesi (Takalar) (TST) 3) Trans Sulawesi (Makassar) (TSM) 4) Jalan Persimpangan Bandara (ACR) 5) Kima (Jl. Kapasa Raya) (KR) 6) Kima~Kiwa (KK) 7) Hertasning (HRT)

Meski demikian, kemacetan masih akan terjadi di sepanjang Pantai Losari, perpanjangan Jl. Hertasning dan Jalan Maros Utara.

314423634503 970 97

1780

521

358

715

608

475

368

218

218

218

226190

203

385

305

167

91

91

66

663 3

57

107

1411

87

1024

736736 736

87

80

58

79

21

74

574

420

366

142

71

3

187 251 197

169

17

8 237176529666

996

107

53

2 671

153

94

24 46

46

33

2222

107

551

831

280

51

151

217

280

8736

718

161

7810

4

79

79

107

107

53

12

65

175

130

87

43

144

57

97

21

183

345

351

51

402

62

87

432458581 840

490113154

123

350438

396

1001

1084

115

8

253

1

81

80 161

81

129385199

1024

305

164

272

665

236

156

340

394

112

534

219

224

54

334

368

38

1

452

325

354

35479

516

434492

VCR< 1.00VCR< 1.50VCR< 2.002.00< VCR

sca le: 1mm =300 00(pcu )

In 2015

TT

T

MM M2

M3

M4

M5

M6

Page 27: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 37

397641797667109511711123

845

628

1038

894

646

526

365

365

365

41427

242

533

425

186

97

97

105

7054

73

135

2813

45

1333

1000 10001000

100

138

65

86

21

9374

7619

526

228

90 237 334 266

349

407 332

2315938761226

303

637 95

5

208

98 29

96

58

58

57

2927

303

644

1017

403

78

226

273

403

101661039

165

9913

0

116

116

144

144

85

52

63

230

162

108

54

179

65

127

30

9

227

417

478

78

556

84

101

481498645

952

651267293

146

443533

481

1144

1275

1386

415

76

136

129 265

208

189583238

1333

425

252

355

813

331

204

440

607

119

581

252

326

2

92

465

520523

9655

1

512

542

542116

604

567641

VCR<2.002.00<VCR

scale: 1mm =30000(pcu)

3926127526621015

998993

640

418

584

527

306

299

357

357

357

41427

236

540

426

181

82

82

94

7252

65

118

2403

48

1117

799799 79

9

99

153

71

94

23

93

397

325

366

178

90 175 334 266

322

332 335

250596868923

38

483 74

8

26

35 18

75

58

58

154037

38

451

1141

152

232

273

152

445

499

62

166

117

137

89

89

57

57

45

37

81

232

162

108

54

171

63

120

42

19

77

359

109197

44

44348163

0878

555245282

150

430524

480

1041

1297

1398

367

83

125

219 344

375

156620271

1117

426

475

350

723

210

381

164

151

505

236

312

247

3

1361

341246

316

75

455

377

478

47852

472448

175

6313

55308

39

414

492

535

484

333

102

355

257

28850

8

158

75

75

49

199150

381

565

473

331369

420

26

330

300

2.00<VCRscale: 1mm =30000(pcu)

Tanpa Kasus Dengan Kasus

Gambar 3.16 Perbandingan Kondisi Lalu Lintas Tahun 2020

3.4 Pengembangan Sarana Jalan

Dalam pelaksanaan perbaikan jaringan jalan, sebuah kampanye penanaman pohon yang memanfaatkan sebanyak mungkin ruang jalan digalakkan. Pohon muda akan ditanam pada lahan yang dibebaskan untuk rencana pengembangan jalan masa datang. Median atau landaian sisi jalan akan dipusatkan sebagai ruang hijau untuk mewujudkan sebuah kawasan metropolitan yang bersih dan ramah lingkungan.

Berikut adalah sarana-sarana jalan yang akan diperbaiki atau dibangun di Mamminasata:

Tabel 3.3 Perbaikan Sarana Jalan 1) Pembangunan Flyover Urip Sumoharjo x Pettarani

Perintis x Kapasa Raya (Daya)

Alauddin x Jalan Lingkar Tengah

2) Perbaikan

Persimpangan

Pettarani x Abdullah Daeng Sirua

Pettarani x Panakkukang

Pettarani x Hertasning

3) Rambu Lalu Lintas Pemaduan Sistem Rambu

Tahun 2020

TST

M1

TSM

ACR

K

KK

HRT

Page 28: STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG …open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11834140_08.pdf · RENCANA TATA RUANG TERPADU ... ini akan menjadi salah satu jalan utama terpenting,

STUDI IMPLEMENTASI TATA RENCANA TATA RUANG TERPADU WILAYAH METROPOLITAN MAMMINASATA

Studi Sektoral (12)TRANSPORTASI DARAT

12 - 38

Distribusi 2 sistem saluran listrik untuk mengantisipasi

pemadam listrik

4) Sistem Informasi Lalu

Lintas

Pemasangan kamera monitor pada persimpangan utama

Pemasangan papan pengumuman lalu lintas publik

5) Penerangan Jalan Untuk sementara seperti sekarang, karena kurangnya

kapasitas listrik.

6) Pembagian Jalur Lalu

Lintas

Jalur khusus untuk sarana transportasi publik

Jalur khusus motor untuk uji coba

Pembuatan jalur sepeda.

(Seluruh jalur di atas, mula-mula, dibuat di Jalan Perintis,

Pettarani dan Alauddin)

7) Perbaikan Trotoar Trotoar datar dengan jalur kereta (dipisahkan oleh batu

pembatas jalan) “tak berpalang”

Larangan penggunaan trotoar oleh pedagang kaki lima atau

toko

Parit tepi jalan dipindahkan ke bawah tanah

8) Areal Parkir Pembangunan areal parkir yang memadai

Mengurangi jumlah areal parkir publik di kawasan pusat

bisnis (CBD)17

17 Areal parkir di kawasan pusat bisnis harus dikurangi agar penggunaan kendaraan pribadi ikut berkurang dan

penggunaan sarana transportasi publik meningkat.