tata ruang sekolah

24
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Tata Ruang Sekolah Lingkungan sekolah yang baik tidak mesti identik dengan sekolah unggulan atau sekolah mahal. Menciptakan lingkungan sekolah yang baik dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang nyaman, bersih, dan indah sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Untuk merealisasikannya tidak harus mengeluarkan biaya yang banyak. Meskipun suatu sekolah mempunyai keterbatasan keuangan, dengan langkah yang sederhana hal tersebut dapat diwujudkan. Contohnya menjaga kebersihan dilingkungan sekolah serta menata halaman sekolah senyaman mungkin. Dari penataan ruang sekolah yang teratur, asri, dan bersih diharapkan anak didik dapat mengembangkan diri menata ruang di keluarga masing-masing dengan hal yang sama. Kebiasaan ini diharapkan dapat membentuk perkembangan dan karakter anak yang memiliki kesadaran pada tata ruangnya. Kondisi fisik sekolah harus memperhatikan dan menukung kesehatan fisik, mental dan sosial anak. Karena itu, dari sisi fisik, sekolah harus dirancang agar tata letak, lokasi, dan kondisi bangunan, 3

Upload: agi-rezka-idzadzi

Post on 02-Jul-2015

2.629 views

Category:

Documents


139 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Ruang Sekolah

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Tata Ruang Sekolah

Lingkungan sekolah yang baik tidak mesti identik dengan sekolah unggulan

atau sekolah mahal. Menciptakan lingkungan sekolah yang baik dapat dilakukan

dengan menciptakan suasana yang nyaman, bersih, dan indah sehingga dapat

menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Untuk merealisasikannya tidak

harus mengeluarkan biaya yang banyak. Meskipun suatu sekolah mempunyai

keterbatasan keuangan, dengan langkah yang sederhana hal tersebut dapat

diwujudkan. Contohnya menjaga kebersihan dilingkungan sekolah serta menata

halaman sekolah senyaman mungkin. Dari penataan ruang sekolah yang teratur,

asri, dan bersih diharapkan anak didik dapat mengembangkan diri menata ruang di

keluarga masing-masing dengan hal yang sama. Kebiasaan ini diharapkan dapat

membentuk perkembangan dan karakter anak yang memiliki kesadaran pada tata

ruangnya.

Kondisi fisik sekolah harus memperhatikan dan menukung kesehatan fisik,

mental dan sosial anak. Karena itu, dari sisi fisik, sekolah harus dirancang agar

tata letak, lokasi, dan kondisi bangunan, peralatan sekolah, dan sanitasi sekolah

mampu memenuhi syarat kesehatan, kenyamanan, dan keamanan bagi warga

sekolah. Dari sisi mental, sekolah harus memberikan pengalaman yang

menyenangkan dan sehat. Dari sisi sosial, sekolah harus menyediakan ruang bagi

siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya, guru dan warga sekolah lainnya.

SMAN 1 Majalengka memiliki area yang cukup luas. Di dalamnya terdapat

laboratorium yang lengkap, auditorium, sarana olahraga seperti lapangan tenis,

basket, volly, dan sepakbola yang memadai, perpustakaan, ruang multimedia dan

lain sebagainya. Namun, penataan sarana-sarana tersebut kurang baik sehingga

tidak terlihat asri dan indah. Apalagi, lingkungan sekolah terlihat gersang dengan

3

Page 2: Tata Ruang Sekolah

minimnya pohon-pohon yang rindang di sekitarnya. Tempat parkir kendaraan

bermotor pun kurang tepat karena berada di tengah sekolah tepatnya di dekat

kelas-kelas. Oleh karena itu, tata ruang sekolah harus diperhatikan agar sekolah

bisa terlihat lebih asri dan indah.

Penataan lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk

menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan. Oleh karena itu, SMAN 1

Majalengka harus menata kembali beberapa bagian ruang sekolah. Sebagai

contoh, SMAN 1 Majalengka memiliki ruang sekretariat yang banyak. Namun

penataan serta fungsinya kurang maksimal. Halaman sekretariat yang cukup luas

tidak ditunjang dengan pemeliharaannya yang maksimal sehingga selalu terlihat

kurang rapi dan bersih. Seharusnya ada kesadaran dari setiap anggota sekretariat

untuk secara rutin membersihkan lingkungan sekitar sekretariat dengan cara

membuat jadwal piket dan diawasi pelaksanaannya. Selain itu, tempat parkir bagi

siswa memiliki letak yang kurang strategis. Tempat parkir seharusnya berada jauh

dari lingkungan belajar siswa misalnya di belakang sekolah atau disamping

gerbang masuk.

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang

secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Adapun,

prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara

tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Bagi para

siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan pekarangan

sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan.

Adapun sarana dan prasarana sekolah yang harus diperhatikan, diantaranya:

1. Ruang kelas

a. Ruang kelas diupayakan tidak terlalu padat, sehingga masih

memungkinkan siswa bergerak secara leluasa.

4

Page 3: Tata Ruang Sekolah

b. Setiap ruang kelas sebaiknya dilengkapi dengan dua pintu, dengan daun-

daun pintu menghadap keluar, sehingga dalam keadaan darurat siswa

dengan cepat dapat keluar.l

c. Luas jendela dan ventilasi udara minimal 20% dari luas lantai, sehingga

memungkinkan pertukaran udara secara terus-menerus. Apabila ruangan

kelas ber-AC, maka jendela harus tertutup rapat.

d. Warna dinding kelas diupayakan tidak satu warna saja.

e. Jarak papan tulis dengan bangku paling depan minimal 2,5 m.

f. Penerangan dalam kelas diupayakan memanfaatkan sinar matahari yang

datang dari 2 jurusan yaitu kiri dan kanan.

g. Ruangan kelas bersih, rapi, dan serasi.

2. Halaman sekolah

a. Halaman sekolah harus selalu kering dan rata, serta mempunyai pengaliran

air yang baik.

b. Halaman ditanami rumput yang selalu dipotong pendek dan juga ditanami

pohon yang rindang.

c. Jika halaman cukup luas, sediakan kolam ikan atau kebun sekolah.

d. Bersih dari segala macam jenis sampah.

e. Resapan air dan saluran drainase air hujan untuk menunjang kebersihan,

kesehatan dan konservasi air tanah.

3. Kamar Mandi

a. Tersedia ventilasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.

b. Tersedia penerangan listrik.

c. Kamar mandi atau WC pria dan wanita terpisah dengan tanda yang jelas.

d. Jumlah kamar mandi/WC cukup bagi warga sekolah, sehingga tidak terjadi

antrean yang cukup berarti.

e. Kedap air, tidak terdapat sudut-sudut tajam, dinding tidak berlumut, selalu

tersedia air pada bak, tidak terdapat genangan air pada lantai, dan lantai

tidak retak.

5

Page 4: Tata Ruang Sekolah

f. Jika tempat untuk membuang kotoran adalah septic tank, maka dirancang

kedap air, sehingga tidak sampai mencemari sumur sekitar.

g. Kamar mandi/WC tidak bau tak sedap dan terlihat bersih dari segala

kotoran dan binatang-binatang pengganggu (lalat, nyamuk, kecoa, dll).

h. Melakukan penghematan air dan kran tidak bocor.

i. Tersedia pembersih/alat pembersih disetiap kamar mandi/WC dan tempat

sampah tertutup.

4. Septik Tank

Jamban ini sama dengan jamban sistem resapan. Jumlah septik tank ganda

mempunyai dua atau lebih penampung lubang kotoran. Cara pemakaian dilakukan

bergilir setelah salah satu bak penampung terisi penuh. Bak penampung yang

telah penuh ditutup dan didiamkan beberapa lama supaya kotoran dapat dijadikan

kompos atau pupuk. Saluran pembuangan dapat dipindahkan dengan menutup

atau membuka lubang saluran yang dikehendaki pada bak pengontrol. Ukuran

lubang dan ukuran jamban tergantung pada kebutuhan dan persediaan lahan.

Kotoran yang telah berubah menjadi kompos dapat diambil dan dimanfaatkan

sebagai pupuk. Bak penampungan yang telah dikosongkan dapat dimanfaatkan

kembali.

a. Bahan yang dibutuhkan antara lain :

1) Batako/batu bata

2) Papan atau bahan dinding

3) Bahan atap (seng,genteng)

4) Pipa plastik/pralon besar dan kecil

5) Kawat

6) Kayu/bamboo Pasir

7) Semen

8) Batu kali dan kerikil

9) Tali

10) Kloset atau mangkokan leher angsa

6

Page 5: Tata Ruang Sekolah

b. Peralatan yang dibutuhkan antara lain :

1) Cangkul/alat penggali

2) Alat pertukangan kayu dan batu

c. Langkah – langkah pembuatannya :

1) Pilih salah satu model bak penampung.

2) Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah.

3) Bangunlah konstruksi

4) Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil,ijuk,batu,dll).

5) Buat penutup bak dan letakkan diatas bak.

6) Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah pembuangan kotoran

diubah melalui bak control.

7) Kotoran yang sudah menjadi kompos dimanfaatkan menjadi pupuk.

d. Penggunaan Septik Tank

1) Tutup lubang pembuangan dibuka.

2) Jongkok/duduk di atas kloset untuk melaksanakan hajat besar.

3) Setelah selesai membuang kotoran diguyur dengan air secukupnya.

e. Pemeliharaan Septik Tank

1) Jangan menggunakan benda keras pada saat membongkar pupuk

(untuk menghindari dinding bak).

2) Selalu diperbaiki apabila ada konstruksi yang rusak.

3) Lubang-lubang kotoran perlu ditutup rapat guna menghindari serangga

dan bau.

f. Keuntungan adanya septik tank

1) Tak perlu membuat bak penambung berpindah-pindah.

2) Kotoran dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos tanpa

efek kesehatan.

3) Tanah di sekitar bak penampung menjadi subur.

4) Lebih rapi, aman bila dibandingkan kakus cemplung (gangguan,

serangga, dan bau).

g. Kerugian adanya septic tank

1) Kurang sesuai untuk daerah yang sumber airnya dangkal.

7

Page 6: Tata Ruang Sekolah

2) Rekatif lebih mahal biaya konstruksinya.

5. Air Bersih

a. Selalu tersedia air bersih untuk kebutuhan siswa dan guru.

b. Tersedia kran-kran air di sejumlah tempat yang terjangkau siswa untuk

keperluan cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan lap kering.

c. Selain air bersih, sekolah juga perlu memiliki air untuk keperluan lain

seperti menyiram tanaman, membersihkan lantai, dan kebersihan WC.

Untuk keperluan tersebut, sekolah dapat memanfaatkan air hujan yang

ditampung atau air bekas pemakaian lainnya seperti bekas air wudhu, air

untuk cuci tangan, dll.

d. Memanfaatkan air bersih secara efisien, seperti jangan biarkan air keran

mengucur terus, matikan segera setelah selesai digunakan.

e. Lakukan usaha–usaha penghijauan karena dapat membantu proses

penyerapan air ke dalam tanah

f. Membuat instalasi pengolahan air bersih yang sederhana.

6. Tempat Sampah

a. Tersedia di setiap ruangan dan di halaman sekolah.

b. Tempat sampah berukuran besar, tertutup dan terpilah (organik dan

anorganik).

c. Tersedia Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang tertutup

untuk menampung sampah dari tempat sampah lainnya.

d. Pengelolaan atau penanganan sampah organik menjadi kompos yang

dilakukan sendiri oleh pihak sekolah.

e. Daur ulang sampah anorganik dan mengurangi penggunaan barang-barang

yang dapat mengahasilkan sampah (reduction).

8

Page 7: Tata Ruang Sekolah

7. Ruang Terbuka Hijau

a. Ada keseimbangan antara luas terbangun dan terbuka atau sekolah dapat

mengganti fungsi ruang terbuka hijau dengan tanaman vertikal, tanaman

pada pot, dan sumur resapan.

b. Mempunyai kerindangan, keteduhan dan kehijauan di sekitar sekolah.

c. Ditanami berbagai jenis tanaman sebagai sumber belajar siswa, terutama

tanaman-tanaman lokal dan tanaman-tanaman obat.

d. Memperhatikan aspek estetika alam pemilihan dan penempatan tanaman.

C. Sanitasi Lingkungan

Kesehatan sangat dipengaruhi lingkungan. Lingkungan yang tidak

sehat atau sanitasinya tidak terjaga dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Sanitasi yang buruk memungkinkan penyakit menular terus menyebar.

Komponen lingkungan yang berpotensi besar menjadi penyebab berbagai

jenis penyakit adalah air. Maka dari itu, penggunaan air perlu diperhatikan

agar kesehatan warga sekolah dapat terjaga. Luasnya areal taman yang

dimiliki , maka usaha-usaha pengelolaan kebersihan dilakukan dengan

sistem kapling. Masing-masing kelas memiliki tugas dan tanggung jawab

terhadap taman-taman tertentu. Namun demikian pengelolaan kebersihan

taman tidak sepenuhnya ditangani oleh siswa , juga dibontu oleh stat Tata

Usaha melalui gerakan jumat bersih. Disamping itu pula adanya tenaga

honorer kebersihan juga sangat membantu kebersihan taman. Aktivitas-

aktivitas untuk menciptakan sanitasi lingkungan yang baik adalah:

1. Membersihkan Kelas dan Halaman Sekolah Secara Rutin.

Perlengkapan kebersihan di kelas harus memadai dan usahakan

mencegah mengendapnya debu. Ruangan kelas dan halaman yang bersih

dan rapi dapat mencegah berkembangbiaknya lalat dan nyamuk.

9

Page 8: Tata Ruang Sekolah

2. Membersihkan Kamar Mandi atau Toilet.

Kamar mandi atau toilet merupakan tempat yang paling kondusif untuk

dijadikan tempat perkembangbiakan berbagai jenis organisme penyebab dan

pembawa penyakit. Kamar mandi harus sering dibersihkan dibanding ruangan

lainnya.

3. Sistem Sumur Resapan Air

Sumur resapan adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang

dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah

sehingga mempertahankan bahkan meningkatkan tinggi muka air tanah

dan mengurangi laju air permukaan yang dapat menimbulkan banjir.

Sistem sumur serapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi

genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau

bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.

Sumur resapan merupakan kebalikan dari sumur air minum yang

berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Selain fungsi-fungsi

di atas, sumur resapan berfungsi sebagai pengendali banjir, melindungi

dan memperbaiki tanah serta menekan laju erosi.

Konstruksi sumur resapan sebagaimana layaknya sumur gali yang

dilengkapi perkuatan dinding dengan ruang sumur tetap direncanakan

kosong guna menampung semaksimal mungkin air sehingga dimensinya

optimal. Kendala estetika dapat diatasi dengan menutup bagian atas sumur

menggunakan plat beton kemudian tanah dan lumpur ataupun dengan

kombinasi pembuatan taman.

Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan

dalam mengatasi banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada

kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan pembuatan konstruksi

SRA tidak memerlukan biaya besar, tidak memerlukan lahan yang luas,

dan bentuk konstruksi SRA yang sederhana.

10

Page 9: Tata Ruang Sekolah

Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konsevasi air yang

berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa.

Sebuah sekolah harus memenuhi syarat kenyamanan agar bisa

dijadikan sarana penyegaran pikiran setelah belajar. Adapun syarat-syarat

lingkungan sekolah yang nyaman, diantaranya:

a. Lapangan sehingga menyerupai bentuk sumur gali

Fasilitas lapangan adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi

kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan

dengan ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain

juga dapat digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel

pagi, dan kegiatan perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang

luas.

b. Pepohonan rindang

Semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan

pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika

harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen

berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar

oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke

otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari

disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan

banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan sekolah dan

lingkungan sekitar sekolah.

c. Sistem sanitasi dan sumur resapan air

Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan

layak untuk ditinggali. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh

warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar

mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk

mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat

menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila

didiami oleh jentik-jentik nyamuk.

d. Tempat pembuangan sampah

11

Page 10: Tata Ruang Sekolah

Sampah adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan

suatu peradaban. Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab

pula orang-orang di tempat itu. Terbukti dari kesadaran penduduk-

penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak membuang sampah

sembarangan. Dalam masalah sampah di sekolah, perlunya ditumbuhkan

kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan.

Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa

tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan

memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada

tempatnya.

e. Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung

Adanya kasus di beberapa daerah, misalnya lingkungan sekolah yang

dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau lingkungan

sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang selalu padat, atau bahkan

lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan

sampah atau sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan

ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap. Kasus-kasus tersebut adalah

kasus yang perlu penanganan langsung dan serius dari pemerintah.

Lingkungan sekitar sekolah yang seperti itu akan dapat menyebabkan

siswa cenderung tidak nyaman belajar, atau bahkan penurunan kualitas

kecerdasan akibat polusi tersebut. Karena itulah sudah saatnya pemerintah

memperhatikan generasi penerusnya ini, karena beberapa kasus terjadi

malah diakibatkan pemerintah itu sendiri. Contohnya, sebuah sekolah yang

sudah berada di lingkungan yang mendukung, tapi tiba-tiba harus

merasakan imbas dari pembangunan proyek di sekitar sekolah itu akibat

pemerintah yang tidak mengindahkan sistem tata kota yang sudah ada.

f. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat

Banyak sekali adanya kasus tentang bangunan sekolah yang roboh di

Indonesia. Entah itu karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan

12

Page 11: Tata Ruang Sekolah

baru yang dibangun dengan asal-asalan. Ini juga adalah kewajiban

pemerintah untuk mengatasinya. Karena bangunan sekolah sudah

semestinya dibangun dengan kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan

yang sehat, seperti ventilasi yang cukup dan luas masing-masing ruang

kelas yang ideal.

Mungkin banyak sekali  syarat-syarat lingkungan sekolah yang

nyaman, tapi keenam poin di atas sudah cukup untuk menjadikan suasana

belajar dan mengajar yang menyenangkan bagi siswa dan gurunya.

D. Pengelolaan Sampah

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh

banyak orang di seluruh dunia. Semakin tingginya jumlah siswa dan

aktivitas di suatu sekolah, membuat volume sampah terus meningkat.

Sampah tersebut dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan jika

tidak dikelola dengan baiik. Pengelolaan sampah yang dimaksud agar

sampah tidak membahayakan kesehatan warga sekolah, tidak mencemari

lingkungan, dan untuk mengambil manfaatnya. Hal ini didasari oleh

pandangan bahwa sampah adalah sumber daya yang masih dapat

dimanfaatkan dan bahkan memiliki nilai ekonomi. Pandangan tersebut

muncul seiring dengan langkanya sumber daya alam dan semakin

rusaknya lingkungan.

1. Hakikat Sampah

Sampah dan limbahnya pada dasarnya merupakan sisa dari proses

pengubahan energy yang tidak bisa sempurna. Hal ini sesuai denfan

hokum termodinamika kedua yang banyak digunakan dalam ilmu fisika.

Meskipun energy tidak pernah hilang dari alam raya tapi akan

diubahdalam bentuk yang kurang bermanfaat. Hukum tersebut kemudian

dijadikan salah satu asas dasar ilmu lingkungan yang menyatakan bahwa

tak ada system pengubahan energy yang betul-betul efisien. Artinya selalu

adasisa atau disebut entropy.

2. Jenis dan Sumber Sampah

13

Page 12: Tata Ruang Sekolah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah dapat berupa padt, cair dan gas. Sampah

yang berupa gas disebut dengan polusi. Dalam kehidupan manusia,

sampah banyak dihasilkan oleh aktivitas industry yang kemudian dikenal

dengan istilah limbah. Tidak hanya dari industry, limbah dapat pula

dihasilkan dari kegiatan pertambangan, manufaktur (proses pabrik), dan

konsumsi. Hamper semua produk industry akan menjadi sampah pada

suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah

konsumsi. Berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi atas enamyaitu

sampah alam, manusia, konsumsi, nuklir, industry dan pertambangan.

Namun, berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah organic dan sampah

anorganik.

3. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah mutlak diperlukan mengingat dampak buruknya

bagi kesehatan dan lingkungan. Sampah menjadi tempat

berkembangbiaknya organisme penyebab dan pembawa penyakit. Sampah

juga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan

lingkungan. Karena itu, pemerintah di berbagai belahan dunia berupaya

menanganinya walaupun dengan biaya yang tidak sedikit. Pengelolaan

sampah disekolah ini, umumnya belum dilaksanakan secara tepat dan

terpadu. Sampah dari berbagai sumber langsung diangkut menuju Tempat

Penampungan Sementara (TPS) tanpa melalui proses pemilihan.

Upaya pertama dalam pengelolaan sampah secara terpadu adalah

pemilihan yang dilakukan mulai dari sampah organik dan sampah

anorganik (kaca, plastic, dll). Sampah dapat didaur ulang di tempat sumber

sampah atau dibawa atau dijual untuk dilakukan proses daur ulang atau

dibuat kompos untuk digunakan di lokasi sumber sampah.

a. Pengolahan Sampah Organik

14

Page 13: Tata Ruang Sekolah

Sampah organik dapat dimanfaatkan secara langsung, tanpa melalui proses

tertentu untuk pakan ternak, khususnya ikan. Sampah organic juga dapat diproses

untuk berbagai keperluan diantaranya adalah pakan ternak dan kompos.

b. Pengolahan Sampah Anorganik

Sampah anorganik biasanya berupa botol, kertas, pelastik, kaleng, sampah

bekas alat-alat elektronik dan lain-lain. Sampah ini sering kita jumpai di beberapa

tempat. Sifatnya sukar diurai oleh mikroorganisme, sehingga akan bertahan lama

menjadi sampah. Sampah pelastik bisa sampai ratusan tahun, sehingga dampaknya

akan sangat lama. Untuk mengatasi masalah sampah anorganik, dapat dilakukan

dengan cara :

1) Reuduce ( Mengurangi penggunaan)

Penanganan sampah anorganik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu

reduce, reuse, dan recycle (daur ulang). Mengurangi sampah bisa dilakukan,

yaitu dengan menerapkan pola hidup sederhana. Menggunakan kembali

barang-barang yang masih layak pakai juga merupakan salah satu perilaku

yang menguntungkan baik secara ekonomis maupun ekologis.

2) Reuse (Menggunakan Ulang)

Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang

dengan fungsi yang sama dengan ungsi awalnya tanpa melalui proses

pengolahan. Sebagai contoh, jika membeli botol minuman ukuran besar botol

tersebut digunakan kembali sebagai tempat minuman, maka kita sudah ikut

mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.

3) Recycle (Daur ulang)

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang

terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian,

dan pembuatan produk/material bekas pakai. Contoh material yang dapat

didaur ulang diantaramya botol bekas wadah kecap, kertas, logam bekas, dan

plastik bekas.

Pengelolaan sampah anorganik dengan cara daur ulang merupakan salah

satu cara yang efekti, karena selain menguntungkan secara ekonomis juga

secara ekologis. Proses daur ulang sampah dapat dilakukan dalam skala yang

15

Page 14: Tata Ruang Sekolah

besar maupun kecil. Adapun proses daur ulang tersebut akan menghasilkan

barang-barang dengan:

a) Bentuk dan fungsinya tetap

Misal: daur ulang kertas dengan hasil dan bentuk yang sama.

b) Bentuk berubah tetapi fungsi tetap

Misal: daur ulang botol bekas air mineral.

c) Bentuk berubah dan fungsi pun berubah

Misal: plastik menjadi sedotan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

sampah berbeda-beda. Hal ini tergantung dari jenis sampah itu sendiri.

Untuk itu, pemilahan berbagai jenis sampah harus dilakukan sejak awal,

agar dalam pengelolaannya lebih mudah, sehingga selain bernilai ekolohis,

sampah juga bisa menjadi sumber pendapatan.

c. Kompos

Sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Dengan

bantuan mikroorganisme (mikroba), sampah organik bisa dimanfaatkan untuk

pemupukan tanaman, yaitu melalui proses pengomposan. Kompos adalah hasil

penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat

dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi

lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H.

Crawford, 2003).

Sementara itu, pengomposan adalah proses dimana bahan organik

mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba

yang memanfaatkan bahan organik sebagai bahan energi. Jadi, pada

prinsipnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan,

misalnya: sampah organik, kertas, dan beberapa limbah. Bahan organik

yang sulit dikomposkan antara lain: tulang, tanduk dan rambut. Mikroba

yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang

aktif pada suhu tinggi.

16

Page 15: Tata Ruang Sekolah

Kompos memiliki banyak manfaat ditinjau dari beberapa aspek:

1) Aspek Ekonomi:

a) Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan sampah

b) Mengurangi volume/ukuran limbah

c) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya

d) Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli

e) Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan

instalasi yang mahal

2) Aspek Lingkungan:

a) Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

b) Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

c) Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan

3) Aspek bagi tanah/tanaman:

a) Meningkatkan kesuburan tanah

b) Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

c) Meningkatkan kapasitas serap air tanah

d) Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

e) Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)

f) Menyediakan hormon dan vitamin bagi makanan

g) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

h) Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

17