studi analisis terhadap format program...
TRANSCRIPT
STUDI ANALISIS TERHADAP FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH DI RADIO
UTARI FM CILACAP
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
A. Zaenal Ma`arif 1103043
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
SKRIPSI
STUDI ANALISIS TERHADAP FORMAT PROGRAM SIARAN
DAKWAH DI RADIO UTARI FM CILACAP
Disusun oleh:
A. Zaenal Ma`arif
NIM: 1103043
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 27 Januari 2009
dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji/ Anggota Penguji
Dekan/Pembantu Dekan Penguji I
Drs. Ali Murtadho, M. Pd. Drs. Fachrur Rozi, M. Ag. NIP. 150 274 618 NIP. 150 267 750
Sekretaris Dewan Penguji/
Pembimbing Penguji II
Dra. Siti Sholihati, M. A. M. Alfandi, M. Ag. NIP. 150 247 011 NIP. 150 279 717
NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 (lima) eksemplar Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : A. Zaenal Ma`arif
NIM : 1103043
Fak./Jur. : Dakwah/KPI (Komunikasi Penyiaran Islam)
Judul Skripsi : STUDI ANALISIS TERHADAP FORMAT
PROGRAM SIARAN DAKWAH DI RADIO
UTARI FM CILACAP.
Dengan ini telah saya setujui dan mohon segera diujikan. Demikian, atas
perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 13 Januari 2009
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi & Tatatulis
Dra. Siti Solihati, MA Dr. Ilyas Supena, M. Ag NIP. 150 247 011 NIP. 150 318 454 Tanggal: 13 Januari 2009 Tanggal: 13 Januari 2009
MOTTO
¨β Î) yìtΒ Îô£ ãè ø9$# # Z ô£ç„
Artinya: “…….Sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan”
(QS. Al-Insyirah: 6).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendidik dan mengasuh penulis sejak
kecil dengan penuh kesabaran, semoga jerih payah kalian selama ini
suatu saat akan membuahkan hasil.
Kakak-kakakku tercinta; Mas Munawar dan istrinya, Mbak Umi dan
suami yang selalu memberikan semangat kepada penulis serta solusi
setiap ada problem (dari kalian aku belajar kesabaran dan kedewasaan).
Keponakan-keponakanku tersayang, Atik, Syifa, Rafli, Lina, Winda, Shofi
(kalian telah membuat warna tersendiri dalam hidupku).
Sedulur-sedulur teater WADAS Fakultas Dakwah (proses selama ini suatu
saat pasti akan membuahkan hasil sesuai dengan semangat kita), penulis
akan selalu merindukan saat-saat kebersamaan kita. SEMANGAT!
Temen-temen LINE Band (Jack, Adjie, Dhinie),,,thanks atas
kerjasamanya selama ini dalam bermusik,, jangan patah semangat!
Temen-temen kostQ “Nusaindah”. Wahyu (thanks atas kamarnya buat
nonton TV bareng), Pincuk, Adjie, Didik (thanks dah sering installin
komputerQ…mau pesen Teh Hangat lagi gak..??)
Temen-temen dari DOT Com Kost yang sudah menemani nongkrong
bareng tiap sore `n malam hari, (thanks banget,,,kalian selalu membuatku
merasa nyaman).
Dosen-dosen yang tergabung dalam kelompok karawitan Fakultas
Dakwah (aku enjoy banget belajar bareng kalian).
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum /
tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 21 Januari 2009
A. Zaenal Ma`arif
1103043
ABSTRAKSI
Nama: A. Zaenal Ma`arif, Nim: 1103043, Judul: STUDI ANALISIS
TERHADAP FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH DI RADIO UTARI
FM CILACAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana format
program siaran dakwah dilihat dari segi timing (penempatan waktu), bentuk
program siaran dakwah, dan juga penggarapan kreatifitas di radio Utari FM
Cilacap. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini bahwa radio Utari FM Cilacap selain
sebagai sarana hiburan dan informasi, juga peduli dengan kebutuhan masyarakat
kota Cilacap akan siraman rohani sebagai pemupuk iman. Hal ini bisa dilihat dari
manual acara radio Utari FM Cilacap.
Untuk menghindari kesan monoton, disusunlah program ke dalam beberapa
format antara lain format monolog, format dialog interaktif, format musik, format
Kuis. Disamping format program, yang tidak kalah pentingnya adalah untuk
mendapatkan perhatian dari pengelola (owner) adalah mengenai penempatan
waktu siaran (timing) program siaran dakwah. Karena dengan manajemen yang
tepat diharapkan siaran dakwah yang disampaikan oleh Da`i dapat sampai dan
diterima dengan baik oleh pendengar. Oleh sebab itu, pengelola (owner) harus jeli
terhadap saat-saat dimana pendengar akan dengan mudah menerima pesan
dakwah dengan baik, atau dengan kata lain waktu yang ideal untuk program
siaran dakwah. Sebagian besar program siaran dakwah di radio Utari FM Cilacap
disiarkan pada sore dan malam hari, meskipun ada beberapa program dakwah
yang dilaksanakan pada waktu yang tidak tentu karena pelaksanaannya diselipkan
pada suatu program yang sedang berlangsung (insert program) dan ada pula
program yang pelaksaannya pada waktu dini hari seperti pada acara di bulan
Ramadhan. Dari segi penggaraan kreatifitas, program siaran dakwah radio Utari
FM Cilacap antara lain dilakukan melalui kerjasama dengan radio lain di wilayah
cilacap untuk mengadakan pertunjukan musik religi, program PSA (pesan singkat
agama) sebagai insert pada acara populer, kerjasama dengan ustadz lokal seperti
pada program Tajais (tanya jawab Islam) melalui siaran on air.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim… Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT. Tuhan yang maha
pengasih, lagi maha penyayang. Berkat rahmat, taufiq, hidayah dan inayah dari
Allah SWT, skripsi yang ber judul “STUDI ANALISIS TERHADAP FORMAT
PROGRAM SIARAN DAKWAH DI RADIO UTARI FM CILACAP” dapat
penulis selesaikan dengan tanpa adanya halangan yang berarti.
Selanjutnya shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada
junjungan Rasulullah Muhammad saw, yang telah membawa risalah Islamiyah
penyejuk dan penerang hati umat untuk mencapai nafsu mutmainah.
Untuk sampai pada tahapan ini, banyak sekali suka dan duka yang penulis
rasakan. Demikian pula, telah banyak bantuan baik moril, materiil maupun
sumbangan pemikiran berharga dari berbagai pihak yang penulis terima. Oleh
karena itu, dengan senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbul
Izzati, Allah SWT. Dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Rektor IAIN Walisongo Semarang, Prof. Dr H. Abdul Jamil, M.A. selaku
penanggung jawab penuh terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar di
lingkungan IAIN Walisongo Semarang.
2. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, Drs. H. M. Zain Yusuf,
M.M., selaku penanggung jawab di lingkungan Fakultas Dakwah.
3. Dra. H. Siti Solihati, MA selaku pembimbing I dan Dr. Ilyas Supena, M. Ag
selaku pembimbing II skripsi ini, yang telah memotivasi, memberikan
semangat, mengarahkan dan membimbing penulis sampai selesainya skripsi
ini.
4. Para dosen, pegawai adminstrasi, karyawan dan seluruh civitas akademika
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang karena peranan dan
keberadaan mereka studi ini dapat terselesaikan.
5. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu tercinta,
yang selalu men do`akan dan memberiakan dukungan moril dan materiil
kepada penulis. Berkat do`a merekalah penulis dapat menyelesaikan studi di
Perguruan Tinggi ini.
6. Kakak-kakakku tercinta; Mas Munawar dan istrinya, Mbak Umi dan suami
yang selalu memberikan semangat kepada penulis, Keponakan-keponakanku
tersayang, Atik, Syifa, Rafli, Lina, Winda, Shofi
7. Sedulur-sedulur Teater WADAS Fakultas Dakwah yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. (proses selama ini suatu saat pasti akan membuahkan
hasil sesuai dengan semangat kita), penulis akan selalu merindukan saat
kebersamaan kita dalam berproses.
Kepada mereka semua penulis tidak bisa memberikan balasan apapun
hanya untuaian ucapan “Jazakumullahu Khairul Jaza`” terimakasih, dan
permohonan maaf, semoga budi baik serta amal shaleh mereka diterima serta
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Pada akhirnya, tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa
karena keterbatasan yang ada pada penulis, hasil skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Kritik dan saran yang konstruktif demi untuk lebih sempurnanya
penulisan skripsi ini sangat penulis hargai dan harapkan. Terlepas dari hal tersebut
penulis berharap adanya skripsi ini dapat membawa manfaat dalam memperkaya
wacana intelektual, khususnya dalam studi Islam.
Akhirnya hanya kepada Allah lah penulis mengabdi, memohon
pertolongan, memohon petunjuk dan berserah diri serta memohon ampunan dan
perlindungan-Nya. Amien.
Semarang, 21 Januari 2009
Penulis,
(A. Zaenal Ma`arif)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
1.4.Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5
1.5.Metode Penelitian ..................................................................... 7
1.6.Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 11
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN FORMAT
SIARAN DAKWAH DI RADIO
2.1.Format Siaran Radio
2.1.1. Pengertian Dan Sejarah Radio .................................... 13
2.1.2. Fungsi Dan Tujuan Radio ........................................... 16
2.1.3. Format Siaran Radio ................................................... 18
2.2. Format Siaran Dakwah
2.2.1. Pengertian Dakwah ..................................................... 25
2.2.2. Unsur-Unsur Dakwah ................................................. 27
2.2.3. Hukum Dakwah .......................................................... 34
2.2.4. Radio Sebagai Media Dakwah .................................... 35
2.2.5. Format Siaran Dakwah ............................................... 38
2.2.6. Manajemen Waktu Siaran Program Dakwah .............. 39
BAB III FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH RADIO UTARI
FM CILACAP
3.1.Gambaran Umum Tentang Radio Utari FM Cilacap ................ 41
3.1.1. Sejarah Berdirinya Radio Utari FM Cilacap ............... 42
3.1.2. Software Dan Hardware .............................................. 43
3.1.3. Tujuan Pendirian Radio Utari FM Cilacap ................. 47
3.1.4. Visi dan Misi Radio Utari FM Cilacap ....................... 47
3.1.5. Struktur Organisasi Radio Utari FM Cilacap ............. 48
3.2.Format Program Siaran Dakwah Radio Utari Fm Cilacap ....... 49
3.2.1. Manual Acara Harian Radio Utari FM Cilacap .......... 53
3.2.2. Manual Acara Mingguan Radio Utari FM Cilacap .... 55
3.2.3. Manual Acara Ramadhan Radio Utari FM Cilacap .... 56
3.3.Penggarapan Kreatifitas (Radio Play) Materi Dakwah di Radio
Utari Fm Cilacap ....................................................................... 57
BAB IV ANALISIS FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH
RADIO UTARI FM CILACAP
4.1. Analisis Tentang Format Program Siaran Dakwah Radio Utari
Fm Cilacap ................................................................................ 60
4.2. Analisis Penggarapan Kreatifitas (Radio Play) Materi Dakwah
Di Radio Utari Fm Cilacap ....................................................... 75
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 79
5.2. Saran-Saran .............................................................................. 80
5.3. Penutup .................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini pelaksanaan dakwah Islam atau memasyarakatkan
ajaran-ajaran Islam sudah sewajarnya menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni dengan memanfaatkan hasil penemuan
teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Hasil
penemuan teknologi untuk menyiarkan dakwah Islam salah satunya adalah
radio. Karena radio mempunyai beberapa keunggulan dari media lainnya,
misalnya dari segi jangkauannya radio bisa dinikmati oleh masyarakat luas
dan harganya pun terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah karena
relatif murah.
Dengan melihat adanya era informasi sekarang ini yang berperan
untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam yang mencakup segenap aspek
kehidupan, maka media massa seperti radio siaran adalah `makanan` telinga
untuk didengarkan, yakni mengenai hal-hal yang dapat dipahami melalui
indera telinga. Karena itu apa yang disajikan untuk dibaca belum tentu dapat
dimengerti, apabila dihidangkan melalui radio siaran. Untuk radio siaran
terdapat gaya tersendiri, yakni yang disebut “radio style” atau “gaya radio”.
Di negara Amerika Serikat, tempat radio style sudah terdapat
ketentuan-ketentuan mengenai bentuk dan susunan kalimat siaran. Kata-kata
yang boleh dipergunakan harus dihindarkan pemakaiannya. Bahkan telah
diselidiki kata-kata mana yang lebih besar daya penerimaannya dan yang
2
mudah ditangkap pengertiannya oleh rata-rata pendengar. Dari pada itu
ditentukan bagaimana cara membawakan suatu acara melalui gelombang
pendek, sehingga apa yang diucapkan penyiar tidak hilang ditelan gelombang
”fading” atau gelombang seberang lautan sewaktu tiba di telinga pendengar
(Effendi, 1990: 80).
Dakwah lewat radio siaran (broadcasting) mempunyai nilai yang
strategis. Hal ini disebabkan oleh kekuatan yang dimiliki radio siaran yang
sifatnya menguntungkan bagi pendengarnya. Kekuatan tersebut adalah
sifatnya yang langsung tidak mengenal jarak dan rintangan serta mempunyai
daya tarik yang kuat (Effendi, 2000: 139-143). Mengingat radio sebagai media
massa yang sifatnya didengar (auditori), maka siaran atau materi dakwah yang
sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja. Disamping itu radio
siaran juga mempunyai kekuatan lain yang lebih menguntungkan, yakni
siarannya dapat dinikmati dalam segala situasi.
Nilai strategis dari radio sebagai media untuk siaran dakwah tidak akan
bisa mencapai hasil secara maksimal tanpa diiringi dengan pemilihan waktu
siaran yang tepat oleh penyiar. Karena pemilihan waktu siaran yang tepat akan
sangat menentukan hasil yang ingin dicapai, dan agar materi/siaran dakwah
yang disampaikan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Hal ini
mengingat masyarakat kita yang terdiri dari berbagai macam kalangan dan
dengan berbagai macam kesibukannya masing-masing.
Di Indonesia, banyak berdiri stasiun pemancar radio, baik milik
pemerintah maupun swasta. Keduanya mempunyai missi yang sama yakni
3
sebagai media pendidikan, penerangan dan hiburan. Di Kabupaten Cilacap
banyak berdiri stasiun-stasiun radio yang salah satunya radio Utari FM. Radio
ini merupakan radio swasta yang banyak digemari oleh masyarakat karena
acaranya yang bagus, termasuk acara dakwah islamiyah.
Sebagai alat komunikasi dan juga media dakwah, radio Utari FM
Cilacap ini mempunyai andil yang tidak kecil dalam upaya menyiarkan
dakwah Islam. Oleh karena itu sangat perlu sekali dikembangkan siaran
dakwah yang lebih baik kaitannya juga dengan format siaran dakwah supaya
mencapai hasil yang optimal.
Dari beberapa radio yang ada di Cilacap, format siaran dakwah yang
disajikan antar radio-radio sangat beraneka ragam. Berbagai channel radio
mempunyai aneka program yang bervariasi dengan tujuan untuk menarik
perhatian dari pendengar. Selain itu pengolahan bahasa dari penyiar juga
mempengaruhi minat pendengar untuk selalu menikmati acara-acara yang
disajikan tanpa menimbulkan kejenuhan.
Salah satu radio yang penulis amati adalah Radio Darussalam FM yang
beralamat di Jl. Jend. Sudirman, No. 27, Lantai II, Masjid Darussalam
Cilacap. Sebagai radio yang dikelola di bawah yayasan masjid, tentunya radio
ini kental sekali akan program dakwah Islamiyah. Adapun format program
yang disiarkan hampir setiap waktu bermuatan dakwah Islam. Akan tetapi hal
tersebut tidak menjamin bahwa radio tersebut digemari oleh sebagian besar
masyarakat. Karena selain membutuhkan siaran rohani keislaman sebagai
pemupuk iman, masyarakat juga membutuhkan hiburan yang sekiranya dapat
4
menghilangkan rasa jenuh di tengah kesibukannya. Siaran dakwah di radio
Darussalam ini terkemas dalam berbagai bentuk, antara lain dalam bentuk
dialog, dialog interaktif, dan ceramah.
Selain radio Darussalam FM, ada juga radio Prima FM. Radio ini
merupakan radio swasta yang berada di Jl. Tentara Pelajar No. 05, Gumilir
Cilacap. Program siaran yang bernuansakan keislaman disajikan dalam bentuk
dialog pada pagi dan sore hari. Format dakwah yang dikemas hanya dengan
model dialog ini belum tentu menarik perhatian pendengar untuk
menikmatinya, karena materi yang belum dapat dipahami oleh pendengar
tidak bisa ditanyakan secara langsung, bahkan tidak menutup kemungkinan
akan menimbulkan suatu pertanyaan bagi pendengarnya yang belum paham.
Dari bentuk sajian dakwah yang ada pada kedua contoh radio diatas,
format yang diterapkan merupakan bentuk format yang masih monoton dan
masih memerlukan pembaharuan baik dari segi variasi acara maupun bentuk
dakwahnya supaya siaran dakwah tepat mengenai sasaran.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti format
program siaran dakwah di Radio Utari FM dengan mengangkat judul “STUDI
ANALISIS TERHADAP FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH DI
RADIO UTARI FM CILACAP”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari titik tolak latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan
yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:
a. Bagaimana format program siaran dakwah di radio Utari FM Cilacap?
5
b. Bagaimana penggarapan kreatifitas (radio play) materi dakwah di radio
Utari FM Cilacap?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui format program siaran dakwah di radio Utari FM.
b. Untuk mengetahui penggarapan kreatifitas (radio play) materi dakwah di
radio Utari FM Cilacap
Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang dakwah khususnya pada
media radio.
b. Memberikan gambaran tentang format program dakwah yang baik di
dunia broadcasting sebagai referensi bagi radio-radio lainnya, supaya
pendengar tidak merasa bosan dengan suguhan acara yang disajikan.
c. Sebagai sumbang asih terhadap aplikasi dakwah islamiyah sesuai dengan
missi Islam rahmatan lil `alamin.
1.4 Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, terdapat pula beberapa
kajian yang telah diteliti oleh peneliti lain, namun ada sisi-sisi yang belum
dibahas oleh peneliti sebelumnya, maka dibawah ini akan diuraikan penelitian
yang ada relevansinya dengan judul yang penulis teliti.
Siti Zhulaichah (2001), "Efektifitas Siaran Dakwah Islam di Radio
Mrapen Abadi Terhadap Tingkat Pemahaman Agama Remaja Di Kecamatan
6
Godong Kabupaten Grobogan". Kesimpulan dari penelitian ini adalah radio
sebagai media dakwah yang mampu menyiarkan siaran keagamaan secara
rutin setiap hari, adalah sebagai salah satu media yang dapat memberikan
pemahaman kepada remaja. Hal ini terbukti dalam kehidupan keberagamaan
remaja di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Bahwa dengan adanya
dakwah lewat radio dapat membantu meningkatkan pemahaman dan ketaatan
remaja dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama (Islam) baik yang ibadah
mahdhoh maupun ibadah ghairu mahdhoh.
Zaenal Arifin (2004), "Pesan-Pesan Dakwah dalam Siaran Radio RPK
FM Parakan Temanggung (Analisis Dari Sisi Materi Dakwah)". Dalam skripsi
ini disimpulkan bahwa dakwah yang disampaikan melalui Radio RPK FM
Parakan Temanggung lebih menitik beratkan pada dakwah bil lisan dengan
dakwah monologis, yaitu bentuk dakwah yang bersifat satu arah, yang tidak
ada proses memberikan tanggapan (feed back) kepada da’inya. Meskipun
begitu dalam menyampaikan materinya, Radio RPK FM Parakan
Temanggung juga menggunakan metode hiburan dan juga dengan hikmah
yang terlihat dalam pengajian yang diisi oleh K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa
Gym).
Sururiyah (2003), "Studi Analisis Terhadap Format Dakwah di Radio
Pop FM Semarang". Dalam skripsi ini disimpulkan bahwa radio Pop FM yang
mempunyai semboyan (take line) Terminal Dangdut Semarang dengan
pendengar (audience) kelas menengah kebawah, ternyata dari berbagai
program-programnya, radio tersebut mampu menjadi media dakwah .
7
Walaupun materi dakwah prosentasenya lebih kecil dibanding dengan
program umum. Adapun bentuk dakwah di radio Pop FM adalah berbentuk
monologis dan dialogis. Sedangkan bentuk pengudaraan dakwah dengan cara
sisipan.
Dari tinjauan pustaka di atas memang banyak sekali yang mengangkat
tentang materi dakwah yang terdapat di Radio, karena Radio sebagai media
dakwah yang efisien. Tetapi penulis disini mencoba menulis skripsi dengan
judul "Studi Analisis Terhadap Format Program Siaran Dakwah di Radio Utari
FM Cilacap" dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis program
dakwah serta format yang digunakan dalam tiap program siaran dakwah.
1.5 Metode Penelitian
a. Jenis, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian
kualitatif, yaitu penelitian yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari
kuantitatif (Strauss dan Corbin, 2003: 4). Dalam konteks penelitian ini
peneliti dalam memperoleh data tidak diwujudkan dalam bentuk angka,
melainkan data itu diperoleh dari penjelasan dan berbagai uraian yag
berbentuk lisan atau tulisan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi. Pendekatan
ini dilakukan untuk dapat mengetahui dan sekaligus mengelompokkan
program siaran dakwah yang disiarkan di Radio Utari FM Cilacap, serta
digunakan sebagai acuan penulis untuk dapat memahami lebih detail
8
tentang format program siaran dakwah yang disiarkan di Radio Utari FM
Cilacap. Sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif yang
cirinya bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun,
dijelaskan dan dianalisis, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah aktual yang muncul dan dihadapi sekarang (Muhtadi dan Djaliel,
2003:128).
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang dapat
diamati (Azwar, 2001: 74). Supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam
memahami judul skripsi ini, maka peneliti perlu untuk menjelaskan
maksud dan pengertian tentang format program siaran dakwah.
Format program dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu
bentuk rancangan penyajian acara siaran yang ada di Radio Utari FM
Cilacap yang telah terkemas sedemikian rupa. Adapun format program
dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada 2 hal yaitu:
1. Program acara yang dapat dijadikan sebagai wadah dakwah. Dalam hal
ini yang penulis maksud adalah program acara dakwah islamiyah yang
ada di radio Utari FM Cilacap.
2. Timing (pengaturan waktu). Yakni penempatan suatu program acara
dakwah dan durasi yang digunakan dalam setiap program acara siaran
dakwah.
9
Sedangkan siaran dakwah merupakan suatu paket acara siaran yang
didalamnya menyajikan dan membahas tema-tema dakwah Islamiyah yang
mencakup aqidah, syari`ah, dan akhlaq.
Terkait dengan format program siaran dakwah, dalam penelitian ini
penulis bermaksud untuk mengkaji tentang format program siaran dakwah
yang ada di Radio Utari FM Cilacap dan kemudian menganalisisnya.
c. Sumber dan Jenis Data
Penelitian dalam rangka mendapat informasi akurat tentang format
program siaran dakwah di Radio Utari FM Cilacap yang tepatnya di Jl.
Tentara Pelajar no. 9 Gumilir, dilakukan sejak awal Januari 2008 dan
berakhir sekitar akhir Maret 2008
Sumber data yang akan penulis dapatkan adalah terdiri dari sumber
primer dan sumber sekunder.
Sumber primer disini adalah mencakup naskah dan wawancara
dengan program manager, penyiar dan juga staf Radio Utari FM Cilacap,
Sedangkan sumber sekundernya adalah literatur buku-buku,
tentang wacana radio yang mempunyai kaitan erat dengan penelitian ini.
d. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari kedua obyek penelitian ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1) Dokumentasi yang berarti bahan tertulis atau benda yang berkaitan
dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu (Suprayogo, 2001: 164).
Dalam hal ini hasil yang akan didapat peneliti yakni data mengenai
10
agenda siaran yang dikemas dalam salah satu format program siaran di
radio Utari FM Cilacap.
2) Wawancara atau interview yakni sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (Arikunto, 2002: 132). Hal ini dilakukan untuk menggali
data, alasan, opini atas sebuah peristiwa, baik yang sudah maupun
yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini penulis melakukan
wawancara dengan kepala siar sebagai penanggung jawab, kepada
announcer atau para penyiarnya serta kepada para staf untuk
memperoleh data-data yang ada.
e. Teknik Analisis Data
Analisis data, menurut Patton adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang
signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencapai pola
hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Tailor
mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan
pada tema dan hipotesis itu. Dengan demikian definisi tersebut dapat
disintesiskan menjadi: Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar
11
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. (Moleong, 2004: 103).
Dengan pengertian analisis diatas, peneliti menggunakan teknik
analisis deskriptif yang bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data-
data yang terkait dengan format program siaran dakwah di Radio Utari
FM Cilacap yang telah penulis peroleh dari lapangan. Kemudian data-data
tersebut akan penulis deskripsikan dengan menggunakan metode berfikir
induktif yaitu proses berfikir dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa
konkrit itu kemudian ditarik pengertian yang bersifat umum (Hadi,
1993:42), untuk kemudian dianalisa, dikritisi, dan disajikan dalam bentuk
teks.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis membagi skripsi
ini menjadi 5 bab, yaitu:
Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik,
metode penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua berisi tentang dua hal utama, yakni pembahasan tentang dakwah
Islam, pembahasan tentang media radio. sub bab pertama membahas tentang
seputar dakwah antara lain pengertian, unsur-unsur, hukum dan tujuan
dakwah. Sedangkan pada sub bab kedua dibahas tentang sejarah
perkembangan media radio, pengertian radio, fungsi dan tujuan radio, serta
program siaran dakwah, dan radio sebagai media dakwah.
12
Bab ketiga berisi tentang gambaran umum Radio Utari FM Cilacap, sejarah
dan perkembangannya, struktur organisasi radio, visi misi, format program
siaran dakwah yang ada di Radio Utari FM Cilacap, serta sejauh mana
penggarapan kreatifitas (radio play) materi dakwah di Radio Utari FM
Cilacap.
Bab keempat berisi tentang analisis terhadap format program siaran dakwah
Radio Utari FM Cilacap sebagai media dakwah, dan analisis terhadap
penggarapan kreatifitas (radio play) materi dakwah di Radio Utari FM
Cilacap.
Bab kelima adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.
1
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG
PENGERTIAN FORMAT SIARAN DAKWAH DI RADIO
2.1 Format Siaran Radio
2.1.1 Pengertian dan Sejarah Radio
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta,
W.J.S. 1995: 808), Radio adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi
melalui udara. Sedangkan radio – tepatnya radio siaran (broadcasting
radio) – merupakan salah satu jenis media massa (mass media), yakni
sarana atau saluran komunikasi massa (channel of mass
communication), seperti halnya surat kabar, majalah, atau televisi. Ciri
khas utama radio adalah auditif, yakni dikonsumsi telinga atau
pendengaran. “Apa yang dilakukan radio adalah memperdengarkan
suara untuk mengutarakan sesuatu. Bahkan media radio dipandang
sebagai kekuatan kelima (the fifth state) setelah lembaga eksekutif
(pemerintah), legislatif (parlemen), Yudikatif (lembaga peradilan ), dan
pers atau surat kabar (Romli, 2004: 19).
Radio pertama kali ditemukan oleh Guglemo Marconi pada
tahun 1895, yang pada saat itu Markoni berhasil mengirimkan signal-
signal yang pertama sejauh 2 km. Perkembangan lebih lanjut
dicapainya pada tahun 1933, yaitu ketika ditemukannya sistem
Frekuensi Modulation (AM) oleh Prof. E. H. Amstrong dari
Universitas Columbia.25 Secara tehnik radio merupakan suatu gerakan
2
magnetis yang dapat mengarungi ruang angkasa secara bergelombang
dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama dengan kecepatan
cahaya yakni 186.000 mil perdetik (Effendy, 1980: 21-23).
Di Indonesia awal berdirinya radio adalah pada masa
penjajahan belanda, resminya pada tanggal 16 Juni 1925, yaitu mulai
didirikannya Radio Vereniging (BRV) di Batavia. Setelah kemerdekaan
bangsa Indonesia dapat diperoleh, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945,
kemudian timbul tekad pada diri para tokoh-tokoh tokoh kita pada
waktu itu untuk merebut stasiun pemancar radio yang masih dikuasai
oleh Jepang.
Tekad ini melahirkan kata sepakat untuk mendirikan organisasi
radio siaran di Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Radio
Republik Indonesia (RRI). Peristiwa ini berlangsung pada tanggal 11
September 1945 dan tanggal ini sampai sekarang dijadikan sebagai
tanggal peringatan lahirnya. Setelah Indonesia memasuki zaman orde
baru pada tahun 1966 radio siaran banyak mengalami perkembangan
yang sangat pesat, yaitu ditandai munculnya stasiun stasiun radio
swasta.
Sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai
media massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda
dengan surat kabar yang merupakan media cetak dan juga berbeda
dengan media massa lainnya juga dengan film yang bersifat mekanik
optik.
3
Dengan televisi meskipun ada kesamaan dalam sifatnya yaitu
media elektronik, tetapi tetap ada perbedaan karena radio bersifat
auditif sedangkan televisi bersifat auditif visual. Dan karena sifat radio
yang auditif untuk didengarkan, maka orang lebih mudah untuk
menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik, walaupun
demikian radio memiliki kelemahan dalam siarannya seperti siaran
hanya sekilas dengar, sehingga pesan yang disampaikan kepada
khalayak tidak dapat diulang dan cepat hilang. Juga dengan hanya
menggunakan indra telinga, pendengar radio lebih pasif.
Sebagai konsekuensinya, komunikator radio harus aktif,
sehingga setiap pesan yang disiarkan dapat diterima khalayak secara
jelas. Sedangkan dari segi teknis radio terlalu peka gangguan sekitar,
baik bersifat alami maupun teknis.
Adapun dilihat dari nilai aktualitas informasi radio lebih
menguntungkan bila dibandingkan saingannya yaitu televisi. Bila
menganaktirikan radio pada masa lampau terjadi karena orang terlalu
menitikberatkan sifat visual televisi yang dipertentangkan dengan nilai
sifat auditif radio, maka dewasa ini dengan peningkatan akan
kebutuhan aktualitas, ternyata justru tehnik visualisasi tersebut
memakan lebih banyak waktu dan ketrampilan yang dikorbankan untuk
nilai aktualitas tersebut (Phil Astrid S. Susanto, 1997: 19). Keadaan
yang mendadak dan tidak direncanakan, sukar direkam dan disiarkan
dengan segera oleh televisi, lain halnya dengan radio yang tidak
4
memerlukan banyak waktu persiapan untuk menyiarkan kejadian
demikian secepat mungkin.
2.1.2 Fungsi dan Tujuan Radio
1. Fungsi Radio
Setiap siaran pada dasarnya memiliki fungsi tertentu yang
menyebabkan informasi memiliki makna bagi khalayaknya. Radio
harus menyatukan dengan situasi aktual di sekitar radio itu berada,
tidak membawa kultur lain yang menyebabkan dislokasi sosial atau
elitisme. Secara skematis peran sosial radio sebagai institusi di ruang
publik sebagai berikut :
a) Sosialisasi
1. Menyebarkan informasi dan hiburan yang membuat
optimisme serta menjalin interaksi dialogis antar pendengar.
2. Menjalin komunikasi untuk saling berkarya, mengubah
berbagai persepsi dan kecurigaan yang tidak perlu.
b) Aktualisasi
1. Menyegarkan memori pendengar terhadap peristiwa aktual
dan momentum yang penting dengan kehidupan.
2. Mengagendakan masalah-masalah sosial agar menjadi isu dan
keprihatinan bersama ketimbang masalah personal.
c) Advokasi
1. Mendesak makin terbukanya kebijakan politik-ekonomi bagi
partisipasi seluruh lapisan pendengarnya.
5
2. Mediasi antar berbagai pihak yang sedang berkonflik
sehingga muncul solusi damai dan saling menguntungkan
(Masduki, 2004: 10 -11).
2. Tujuan Radio
Tujuan penyiaran program di radio siaran secara tradisional
adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat (to inform),
memberikan pendidikan (to educate), memberikan hiburan (to
entertain), memberikan dorongan perubahan diri (provide self
change) dan memberikan sensasi (giving sensation). (Masduki, 2004:
26).
Dari beberapa tujuan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Untuk memberikan informasi kepada masyarakat (to inform)
Bagi pemerintah di negara-negara berkembang, radio
masih dianggap sebagai media komunikasi yang vital. Radio
dipandang mampu menyebarkan informasi pembangunan kepada
masyarakat secara cepat, murah dan luas jangkauannya.
Hambatan teknis radio relatif kurang berarti dan pendengar radio
tidak terlalu dituntut untuk mempunyai tingkat pendidikan tinggi
(Chusmeru, 2001: 91).
2) Memberikan pendidikan (to educate)
Oemar Hamalik mengemukakan : “radio is powerfull
education tool, teacher can use it effectively at all educational
levels and in nearly all phase education” Pendapat tersebut
6
menunjukkan bahwa radio merupakan suatu pendidikan yang
digunakan secara efektif untuk seluruh level dan pase pendidikan
(Basyiruddin dan Asnawir, 2002 : 83).
3) Memberikan hiburan (to entertain)
Salah satu program siaran di radio adalah hiburan yang
berupa kesenian, musik, sandiwara, dan lain sebagainya, yang
bertujuan untuk memberikan hiburan bagi pendengarnya.
4) Memberi dorongan perubahan diri (provide self change)
Radio dalam menyajikan acara yang sifatnya religius bisa
memberikan dorongan seseorang untuk mengambil keputusan
guna memperbaiki posisinya/dirinya dalam kehidupan.
5) Memberikan sensasi (giving sensation)
Radio juga bertujuan memberikan sensasi, artinya
pendengar bisa terpuaskan oleh acara yang ditampilkan di radio
(kepuasan psikologis).
2.1.3 Format Siaran Radio
Format di kalangan broadcaster disebut dengan bentuk
penyajian. Dimana format akan langsung menunjukkan pada sifat dan
struktur penyajian serta memiliki pengaruh terhadap proses
pembuatannya. Format direncanakan sedemikian rupa sesuai dengan
karakteristik stasiun radionya, karena kesalahan dalam pengambilan
keputusan yang selektif dan menantang sering kali menyebabkan
penataan kembali program yang sudah ada. Sedangkan pembuatan pola
7
penerapan serangkaian acara yang diberikan dalam lingkup tertentu
memang sangat dibutuhkan sehingga mencerminkan citra menyeluruh
dari suatu stasiun radio.
Format acara sangat berpengaruh terhadap proses penulisan,
sebab penulisan materi penggunaan bahasa penyusunan struktur naskah
sangat dipengaruhi oleh jenis format acara yang bersangkutan. Oleh
karena itu setiap penulisan naskah harus tahu bentuk diri setiap format.
Istilah format acara di dalamnya mengandung dua pengertian
sekaligus, yaitu format produksi dan program. (Darmanto, 1999: 46)
Format produksi adalah rancang bangun acara program siaran
menurut pendekatan teknik penyajiannya ke dalam bahasa audio. Titik
tekanannya adalah pada nuansa produksi, bukan pada materinya.
Format program adalah rancang bangun penyajian sebuah
program acara siaran berdasarkan pendekatan isi materinya. Titik berat
dari format program adalah bagaimana suatu materi hendak diangkat ke
dalam bentuk program acara siaran radio.
Format program meliputi jam siaran (timing), acara, materi.
Karena penulis meneliti format program siaran dakwah jadi yang
digunakan adalah teori format program. Macam-macam format siaran:
Middle Of the Road (MOR), Top 40, easy listening, progressive,
religious. Jadi dakwah merupakan acara religious maka teori yang
digunakan penulis adalah format program. (Darmanto, 1999: 46).
8
Format menjadi sangat tepat untuk menentukan program yang
disajikan. Penyiaran radio merakit formatnya dalam berbagai cara, hal
termudah yang sering dijumpai yaitu membuat program yang
diletakkan di beberapa segmen waktu (Prayudha, 2005; 51-54).
Untuk menentukan format, perlu diperhatikan juga dalam
menempatkan timing (pengaturan waktu) acara tersebut. Penentuan
jadwal penayangan sebuah acara dapat mengikuti dua pola. Pertama,
berdasarkan dinamika hari, yaitu pagi dari pukul 04.00-09.00, siang
dari pukul 09.00-15.00, sore dari pukul 15.00-19.00, malam hari dari
pukul 19.00-24.00, dan dini hari dari pukul 24.00-04.00. Kedua,
berdasarkan karakteristik acara, jika atraktif maka umumnya disiarkan
pagi hari, jika berirama standar (tidak lamban dan tidak cepat) disiarkan
siang. Sore dan malam hari untuk kombinasi materi yang atraktif dan
standar. Sedangkan dini hari adalah waktu untuk siaran yang bersifat
lamban (slow) (Masduki: 2004:50).
Berikut beberapa macam format acara yang bisa digunakan
untuk menyampaikan materi dakwah :
a. Format Uraian
Format uraian merupakan bentuk penyajian acara yang
paling sederhana, mudah penggarapannya sehingga paling banyak
dikerjakan dan dipakai dalam penyelenggaraan siaran. Ada juga
yang menyebut bahwa uraian merupakan format dasar dalam siaran
radio. Format uraian pada dasarnya merupakan bentuk penyajian
9
acara secara monolog, satu arah, langsung ke tujuan dan pada
umumnya menggunakan bahasa yang formal.
Upaya peningkatan variasi penyajian format uraian dapat
dilakukan dengan:
(1) Menggunakan selingan musik;
(2) Menggunakan dialog pendek;
(3) Menggunakan statement tokoh;
(4) Menggunakan karakterisasi. (Darmanto, 1999: 51).
b. Format Majalah Udara
Majalah udara didefinisikan sebagai suatu program (acara)
siaran yang menyajikan berbagai topik dengan memadukan
berbagai sub format (format dasar) didalamnya. Majalah udara
didalamnya terkandung sub format uraian, wawancara, laporan
reporter maupun statement seorang tokoh atau ahli. (Darmanto,
1999: 56).
c. Format Feature
Secara principil unsur-unsurnya tetap sama antara feature
media cetak dengan di radio-tv. Namun dalam dunia penyiaran,
feature didefinisikan sebagai Paket program yang mengangkat suatu
topik ditinjau dari berbagai segi permasalahan (ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan, dan lain-lain) dengan memadukan berbagai
format dasar (sub format) untuk penyajiannya; dimana musik, sound
10
effect, dan voice merupakan bagian integral yang membentuk
kesatuan karya artistik audio. (Darmanto, 1999: 64).
d. Format Dokumenter
Dalam dunia penyiaran kata dokumentasi dipakai untuk
maksud yang sangat luas, yaitu kegiatan penyimpanan arsip-arsip
surat, rekaman audio, rekaman audio visual, penyimpanan naskah
dan kegiatan lainnya yang sejenis. (Darmanto, 1999: 71)
Pengertian yang diberikan Asia Pasific Institute for
Broadcasting Development (AIBD) makin memperluas perspektif
program dokumenter. Menurut AIBD program dokumenter dapat
bersifat:
a). Menghadirkan kembali peristiwa sejarah.
b). Berupa komentar mengenai kondisi sosial.
c). Penggambaran mengenai biografi seseorang.
d). Menggabungkan pendapat-pendapat yang berbeda mengenai
suatu masalah.
e). Menyajikan fakta dari suatu topik. (Darmanto, 1999: 75)
Namun menurut AIBD ada berbagai jenis insert untuk
pembuatan format dokumenter radio:
a). Straight Talk : Laporan, kisah, atau bahkan anekdot.
b). Interview : Eksplorasi informasi dari nara sumber oleh
pewawancara.
c). Discussion (diskusi) : Adu argumen antara dua orang/lebih.
11
d). Actuality Sounds : Suara sebenarnya yang direkam di lokasi
kejadian.
e). Sound Effect: Suara-suara lain yang dimaksudkan untuk
menciptakan suasana, dapat berfungsi untuk menunjukkan
tempat atau sebagai penghubung.
f). Music-(Musik): Musik berfungsi untuk memberikan suasana
(mood), tanda berhenti atau menghubungkan dua insert.
g). Commentary (Komentar): Dalam konteks format dokumenter
yang dimaksud komentar sini adalah laporan pandangan mata
dari suatu peristiwa.
h). Vox Pop: Pendapat-pendapat dari orang kebanyakan mengenai
suatu peristiwa. (Darmanto, 1999: 77).
e. DBU System
DBU (Development Broadcasting Unit) atau unit pelaksana
siaran pembangunan. Program siaran ini diintegrasikan dengan
siaran pedesaan atau siaran wanita dan pembangunan (Darmanto,
1998:81-91).
f. Format Sandiwara/drama
Yaitu bentuk penyajian acara yang menampilkan cerita
kehidupan manusia melalui konflik antara tokoh antagonis dan
protagonis beserta dengan pendukungnya masing-masing, untuk
memperjuangkan suatu nilai yang diyakini sebagai kebenaran
universal. Cerita dalam sebuah drama bersifat Terstruktur dan
12
terikat pada kaidah-kaidah dramaturgi. Setiap judul drama biasanya
terdiri dari beberapa scene (bagian) yang masing-masing scene
terpisahkan dengan musik (Darmanto, 1998: 97).
Selain macam-macam format yang telah disebutkan diatas, Ada
beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam mengemas
suatu acara, agar acara yang disiarkan menarik:
1. Acara harus sesuai sasaran
Pastikan siapa sasaran yang dituju. Hal ini penting untuk
memudahkan pengelola siaran dalam mengolah bahan siaran.
2. Acara harus spesifik
Isi acara hendaknya membahas materi yang khusus. Jadi hanya satu
topik yang dibahas secara menyeluruh. Artinya, dalam membahas
harus diperhatikan aspek yang terkait dengan topik pembicaraan.
3. Acara harus utuh
Pembahasan materi harus terjaga. Tidak keluar dari konsep yang
telah dipatok. Mulai dari pengantar, permasalahan, pembahasan,
dan penyelesaian masalah secara sistematis.
4. Kemasan acara harus bervariasi
Acara dikemas dalam bentuk yang bervariasi, misalnya dapat
ditampilkan dalam dua bentuk yaitu dialog dan monolog. Dalam
dialog dapat ditampilkan dua orang atau lebih yang memiliki warna
suara yang berbeda. Kontras warna suara ini sangat mendukung
acara karena radio merupakan media audio yang hanya mampu
13
menstimuli indera pendengaran. Dengan warna suara yang berbeda
memudahkan pendengar untuk mengenali tokoh-tokoh yang terlibat
dalam dialog tersebut.
5. Acara harus ditempatkan pada waktu yang tepat
Pengelola program harus yakin bahwa waktu yang dipilih untuk
penyiaran suatu acara sudah tepat. Ketepatan ini didasari pada
kebiasaan mendengar dari khalayak.
6. Acara harus disajikan dengan kualitas baik.
7. Acara harus disajikan dengan bahasa sederhana, artinya bahasa
yang digunakan sehari-hari atau bahasa pergaulan.( Gilang, Omar
Abidin, 1996: 58-61)
2.2. Format Siaran Dakwah
2.2.1 Pengertian Dakwah
Ditinjau dari segi etimologis perkataan dakwah berasal dari
bahasa arab; yang berarti “panggilan, ajakan atau seruan”. Sedangkan
orang yang melakukan seruan atau penyeru tersebut biasa disebut
dengan panggilan da’i. Orang yang menyeru tapi mengingat bahwa
proses memanggil atau menyeru tersebut merupakan proses
penyampaian (tabligh) atas peran tertentu maka dikenal pula muballigh
yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaikan
pesan (massage)(Tasmara, 1997: 31). Dalam ilmu tata bahasa arab kata
dakwah berbentuk sebagai isim masdar, kata ini berasal dari fi’il (kata
kerja), artinya memanggil mengajak atau menyeru (Syukir: 1983: 17).
14
Sedangkan dakwah menurut arti istilah mengandung beberapa
arti yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah dalam memberikan
pengertian atau definisi terhadap istilah tersebut. Hal ini tergantung
pada sudut pandang mereka dalam memberikan pengertian kepada
istilah tersebut. Sehingga antara definisi menurut yang satu dengan
lainnya terdapat perbedaan dan kesamaan.
Menurut H. Endang S. Anshari Dakwah dalam arti luas adalah
penjabaran, penerjemahan dan pelaksanaan Islam dalam kehidupan
manusia termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu
pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya. (Tasmara, 1997:
31-32).
M. Quraisy Shihab memberi pengertian dakwah adalah seruan
atau ajakan kepada keinsyafan, atau mengubah situasi kepada situasi
yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja,
tapi juga menuju sasaran yang lebih luas yaitu harus lebih berperan
menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh
dalam berbagai aspek kehidupan.( Shihab, 1996: 194).
Menurut H.M. Arifin, Dakwah adalah suatu kegiatan, ajakan
baik, dalam bentuk lisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik
secara individu maupun secara kelompok, agar timbul dalam dirinya
15
suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamatan
kepadanya tanpa adanya unsur-unsur paksaan. (Arifin, 1994: 6).
Dakwah menurut Dzikron Abdullah (1998: 7) adalah semua
usaha untuk menyebarluaskan Islam dan merealisir ajaran agama di
tengah masyarakat dan kehidupannya, agar mereka memeluk Islam dan
mengamalkannya.
Berpedoman pengertian yang dikemukakan para ahli di atas,
maka dapatlah ditarik kesimpulan: Dakwah adalah suatu proses
penyelenggaraan aktifitas atau usaha yang dilakukan secara sadar dan
sengaja dalam upaya meningkatkan taraf dan tata nilai hidup manusia
dengan berlandaskan ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Adapun bentuk usaha yang dilakukan tersebut hendaklah
meliputi; mengajak manusia untuk beriman, bertakwa serta menta’ati
segala perintah Allah dan Rasul, melaksanakan amar ma’ruf, nahi
mungkar, menegakkan serta menyiarkan Ajaran Islam.
2.2.2 Unsur-unsur dakwah
Adapun unsur- unsur dakwah antara lain meliputi:
a. Subyek Dakwah
Subyek dakwah adalah pelaksanaan dari pada kegiatan
dakwah baik secara perorangan atau individu maupun secara
bersama-sama secara terorganisasikan. Da’i adalah setiap muslim
baik laki-laki maupun wanita yang baligh dan berakal, baik ulama
maupun bukan ulama, karena kewajiban berda’wah adalah
16
kewajiban yang diberikan kepada mereka seluruhnya (Sanwar, 1985:
40).
b. Obyek dakwah
Obyek dakwah adalah manusia, baik di dirinya sendiri atau
orang lain. Sebab agama Islam yang telah diturunkan oleh Allah
SWT bukannya untuk sekelompok manusia, tetapi untuk seluruh
manusia termasuk da’i atau mubalighnya sendiri. Bahkan seorang
da’i atau mubaligh harus bisa memberikan suri tauladan terhadap
orang lain sesuai fungsinya sebagai pimpinan (Anshari, 1973: 117-
118).
c. Materi Dakwah
Materi dakwah adalah pesan-pesan atau gejala sesuatu yang
harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, yaitu
keseluruhan ajaran Islam yang bersumber dari al Qur`an dan Hadits
Sebagai sumber utamanya yang meliputi akidah, syari`at dan akhlak.
1) Akidah, yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan
terhadap Allah SWT. Ini menjadi alasan yang fundamental dalam
keseluruhan aktivitas seorang muslim, baik yang menyangkut
sikap mental atau tingkah laku dan sifat-sifat yang dimiliki.
2) Syari’at, yaitu serangkaian yang menyangkut aktivitas manusia
muslim di dalam segala aspek hidup dan kehidupannya, mana
yang boleh dilakukan, mana yang halal, yang haram dan yang
mubah. Syari’at yang menyangkut hubungan manusia dengan
17
Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablunminallah
dan hablunminannas).
3) Akhlak, menyangkut tata cara berhubungan, baik secara vertikal
dengan Allah SWT, maupun secara horizontal sesama manusia
dan seluruh makhluk-makhluk Allah SWT (Hafi, 1973: 146)
Materi dakwah sebagai pesan dakwah merupakan isi ajaran,
anjuran dalam rangka mencapai tujuan dakwah. Sebagai isi ajaran
dan ide seruan dimaksudkan agar manusia mau menerima dan
memahami serta mengikuti ajaran tersebut, sehingga ajaran Islam ini
benar-benar diketahui, dipahami, dihayati dan selamanya diamalkan
sebagai pedoman hidup dan kehidupannya. Semua ajaran Islam
tertuang di dalam wahyu dan disampaikan kepada Rasulullah yang
perwujudannya terkandung di dalam al-Qur’an dan sunnah Nabi
(Sanwar, 1985: 73).
d. Media Dakwah
Media dakwah berasal dari asal katanya (etimologi) dari
bahasa Latin yaitu dari kata median yang berarti “alat perantara”,
sedangkan kata “media” merupakan bentuk jamak dari kata media
tersebut (Syukir, 1983: 163).
Pengertian semantiknya media berarti segala sesuatu yang
dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai tujuan
tertentu (dakwah). Dengan demikian, media dakwah adalah alat
obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan urat nadi
18
dalam dakwah, yang dapat digolongkan menjadi lisan, tulisan,
lukisan, audio-visual, dan perbuatan atau akhlak (Abdullah, 1987:
59).
Hamzah Ya’qub (1981: 47-48) membagi golongan media
dakwah yaitu :
1). Media lisan
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah pidato, khutbah,
ceramah, seminar, musyawarah, diskusi, nasehat, pidato radio,
ramah-tamah dalam anjangsana dan lain-lain, yang kesemuanya
dilakukan melalui lisan atau lidah.
2). Media tulisan
Media tulisan yaitu dakwah yang dilakukan melalui
perantara tulisan seperti buku-buku, majalah, surat kabar,
pengumuman dan sebagainya. Da’i yang pintar dalam bidang ini
harus menguasai jurnalistik yakni ketrampilan mengarang dan
menulis.
3). Melalui lukisan
Melalui lukisan adalah gambar-gambar hasil seni lukis,
foto, film cerita dan lain-lain. Bentuk ini digunakan untuk ajaran
Islam kepada orang lain. contoh, komik bergambar yang selama
ini disenangi anak-anak.
19
4). Media audio-visual
Media audio-visual adalah dakwah melalui peralatan
yang dipakai untuk menyampaikan pesan dakwah yang dapat
dinikmati dengan melihat seperti televisi, radio (wayang,
ketoprak, sandiwara dan sebagainya).
Dalam penggunaan bentuk-bentuk media dakwah
menurut bentuk penyampaiannya tersebut di atas merupakan
penghubung dengan kondisi umat bersangkutan dan kondisi
mubaligh itu sendiri, dalam segi tenaga, daya pikir, waktu, biaya
dan sebagainya. Jadi media dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan pesan oleh da’i kepada mad’u untuk
menyampaikan tujuan yang telah ditentukan.
e. Metode dakwah
Metode dakwah adalah cara-cara yang digunakan oleh
seorang da'i untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Al-Islam
atau serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. (Bachtiar,
1997: 34).
Dzikron Abdillah (1989: 52) juga menjelaskan dalam
bukunya Metodologi Dakwah membagi ke dalam beberapa metode
yakni:
1) Metode Ceramah.
20
Metode ini banyak diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik
berbicara seorang da’i pada suatu aktivitas dakwah. Metode ini
efektif bila obyek berjumlah banyak, da’i ahli ceramah.
2) Metode Tanya Jawab,
Yakni metode penyampaian materi dakwah dengan
mendorong sasarannya (obyek dakwah) untuk menyatakan suatu
masalah yang belum dimengerti dan da’i sebagai penjawabnya.
3) Metode Diskusi.
Diskusi sebagai metode dakwah belum lazim digunakan
oleh para da’i atau para penyelenggara dakwah, karena banyak
da’i yang belum mengetahui tentang pengertian diskusi apalagi
tujuan serta manfaat diskusi bagi kegiatan dakwah.
4) Metode Propaganda (diayah).
Propaganda berasal dari bahasa Yunani “propogare”
artinya menyebarkan atau meluaskan. Dakwah dengan
menggunakan metode ini berarti suatu upaya dengan
menggunakan Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk
massa dan persuasif bukan bersifat otoriter.
5) Metode Demonstrasi.
Metode ini adalah berdakwah dengan memperlihatkan
contoh baik, berupa benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya.
21
6) Metode Infiltrasi.
Metode dakwah di mana yang disaring adalah agama atau
agama disusupkan ketika memberi keterangan, penjelasan,
pelajaran, kuliah, ceramah, pidato dan sebagainya. Maksudnya
bersama-sama dengan bahan lain, seorang da’i memasukkan
intisari jiwa agama kepada mad’u.
7) Metode Silaturahmi.
Metode ini digunakan oleh juru penerangan agama,
metode silaturahmi dapat dilakukan dengan dua cara yakni
undangan tuan rumah dan atas inisiatif pribadi.
8) Metode Drama.
Dakwah dengan metode ini merupakan suatu cara
penyajian materi dakwah dengan menunjukkan dan
mempertontonkan kepada mad’u agar dakwah tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
Salah satu metode dakwah yang tepat dipergunakan untuk
mencapai tujuan tertentu, belum tentu tujuan metode dakwah
tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang lain.
Demikian pula metode dakwah tertentu yang amat efisien dipakai
oleh orang tertentu belum tentu efisien bila dipakai oleh orang lain.
Kondisi mad’u itu harus diperhatikan juga dalam
menentukan metode karena setiap metode dakwah harus
dipertimbangkan kondisi mad’unya, misalnya dakwah dengan
22
menggunakan metode diskusi, harus diimbangi dengan mad’u yang
memiliki pengetahuan yang cukup (Dzikron Abdullah, 1989: 155).
Metode dakwah akan efektif bila diterapkan sesuai dengan kondisi
mad’unya sebagaimana telah ditegaskan dalam al-Qur’an surat an-
Nahl ayat 125 (Departemen Agama RI, 1992: 778).
لتي هي أحسن ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم با
125:النحل(
Artinya: “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik, dan bantalah dengan cara yang baik pula” (QS. An-Nahl 125).
2.2.3 Hukum dakwah
Berdakwah dengan segala bentuknya adalah wajib hukumnya
bagi setiap manusia. Misalnya amar ma`ruf nahi mungkar, berjihad,
memberi nasihat dan sebagainya. Kurang tepat rasanya apabila ada
asumsi bahwasanya berdakwah itu seolah-olah menjadi kewajiban para
ulama, kiai, mubalig, ustadz. Sedangkan diluar golongan itu tak ada
kewajiban untuk melaksanakan tugas berdakwah tersebut.
Para ulama sepakat bahwa hukum berdakwah adalah wajib.
Namun kadar kapasitas akan kewajiban hukum berdakwah itu sendiri
beragam. Pendapat ini berdasarkan firman allah dalam surat ali
imron:104:
ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر
)104:آل عمران(وأولئك هم المفلحون
23
Artinya: “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. (Depag, 1985: 93).
Dengan adanya kewajiban dakwah bagi setiap individu muslim,
berarti dakwah merupakan tanggung jawab bersama, bukan tanggung
jawab individu atau sekelompok orang. Kalau dakwah telah menjadi
tugas kita semua, berarti akan memberikan tanggung jawab individual
dan tanggung jawab sosial secara bersama-sama. Tanggung jawab
individual, berarti bahwa apa yang dimiliki dan diketahui maka harus
dilaksanakan lebih dahulu oleh dirinya (Hafi Ansari, 1993: 70-71).
Sedangkan tanggungjawab sosial berarti bahwa apa yang
dimiliki atau apa yang diketahui harus disampaikan kepada orang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
لبغنو عل واو ةي
Artinya: “Sampaikanlah daripadaku, walaupun satu ayat” (HR.
Bukhori).
Dengan demikian tanggungjawab tersebut menjadikan ilmu
yang dimiliki oleh seseorang memberikan manfaat yang besar, baik
untuk dirinya dan atau untuk orang lain.
2.2.4 Radio Sebagai Media Dakwah
Radio sebagai media dakwah merupakan suatu terobosan yang
baik, terlebih setelah para mubalig memiliki semangat yang gigih untuk
menyiarkan missi dakwahnya, maka radio pun sebagai alat komunikasi
dilirik dan dimanfaatkan untuk keperluan dakwahnya.
24
Joseph Klapper dalam penelitiannya tentang efek media massa
menandaskan bahwa radio sebagai media massa berpengaruh dalam
memperkokoh sikap dan pendapat yang ada. Hal tersebut dikarenakan
setiap orang pada dasarnya memiliki sebuah pendapat atau idiologi.
Namun begitu dia juga menyebutkan bahwa media massa juga efektif
dalam mengubah sikap dan efektif dalam menciptakan pendapat tentang
masalah baru bila tidak ada suatu pendapat atau gagasan yang harus
diperteguh (Rakhmat, 1986: 232-233).
Pada dasarnya da’i dalam memanfaatkan keberadaan radio
dalam memantapkan seseorang baik perasaan, pikiran atau pemahaman
seseorang maupun tingkah laku adalah tergantung bagaimana
memformat dan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
media radio, sebab radio hanyalah media yang mati. Namun begitu
perlu dimengerti bahwa radio memiliki keunggulan yang sulit
ditandingi oleh media-media lain seperti aktualitas beritanya dan
penyebaranya yang luas. Untuk itu pendayagunaan potensi yang
dimiliki oleh media radio tentu saja akan mendapatkan hasil yang
optimal, sehingga kerja dakwah tidak sia-sia.
Keefektifan berdakwah melalui radio juga ditunjang oleh
beberapa faktor, adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Daya langsung, untuk mencapai sasarannya tidak mengalami proses
yang sulit.
b. Daya tembus, radio tidak mengenal jarak dan rintangan.
25
c. Daya tarik, radio memiliki sifat yang hidup, karena mengandung
tiga unsur, yaitu musik, kata dan efek suara (Effendy, 1980: 74-77).
Media massa jika dilihat dari aspek komunikasi yang
merupakan “channel of communication” yang berfungsi sebagai
pembawa pesan (massage vehictess) juga sekaligus berperan sebagai
sumber pesan (Massage resource’s) (Negara, 1989: 35). Adanya
penunjang seperti yang di atas, faktor lain yang sangat berpengaruh
terhadap keefektifan siaran radio adalah cara penyajian pesan dan
kesesuaian antara isi pesan dengan audien. Isi pesan merupakan unsur
yang harus diperhatikan agar unsur komunikasi dapat berlangsung
dengan efektif. Dalam hal ini adalah dakwah islamiyah, maka amanat
yang dibawa da’i sebagai komunikator adalah risalah Rasulullah SAW.
Amanat yang terkandung dalam pesan juga harus membawa manfaat,
sehingga dapat berpengaruh terhadap efektifitas pesan.
Apabila da’i dalam penyajian pesannya menarik, serta ada
kesesuaian antara isi pesan dengan apa yang diinginkan komunikan,
maka berlangsungnya penyampaian pesan dakwah akan berjalan lancar.
Hal penting yang harus diperhatikan pula adalah :
a. Pesan hendaknya dirancang dan disampaikan sedemikian rupa,
sehingga dapat menarik perhatian sasaran.
b. Pesan hendaknya menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada
pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran sehingga sama-
sama dapat dimengerti.
26
c. Pesan harus memenuhi kebutuhan pribadi pihak sasaran dan
menyuarakan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
d. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
tadi, yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran berada pada
saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki
(Effendy, 1973: 57).
2.2.5 Format Siaran Dakwah
Dalam sebuah proses siaran dakwah di radio, tentunya pengelola
radio mempunyai acuan format untuk kelangsungan siaran dakwah.
Format tersebut diantaranya adalah:
a. Format dakwah monologis
Format ini dikemas dalam bentuk ceramah oleh seorang dai
yang didalam ceramahnya diambilkan sebuah sumber yakni dari al-
Qur’an dan hadits, dengan memberikan tema yang sesuai sentral
keagamaan.
b. Format dakwah dialogis
Pola siaran ini yakni dengan mengundang pembicara atau dai
yang dipandu oleh moderator yang membahas tentang keislaman,
dengan model dialog langsung kepada narasumber.
c. Format dakwah dialog interaktif
Format seperti ini disajikan dengan cara mendatangkan
pembicara yang memberikan materi dakwah dan mengikutkan
pendengar melalui telephone, sms untuk menanyakan suatu
27
permasalahan yang dibahas kemudian seorang dai atau penceramah
menjawabnya dari pertanyaan yang diajukan itu.
d. Format dakwah pengajian akbar
Tujuan dari format ini adalah selain sebagai pendidikan
khususnya dalam bidang spiritual, juga mengembangkan dan
menanamkan rasa sosial kepada masyarakat.
e. Format dakwah musik islam.
Yakni memutarkan lagu-lagu yang bernuansakan nafas
islami (qasidah, nasyid atau lagu yang isinya tentang syair-syair
keislaman).
f. Format dakwah dalam bentuk motivasi
Yaitu mengemas acara khusus dengan cara menyisipkan/
memberikan “kata mutiara hikmah”. Ini mendapat nilai tambah
dalam spiritual atau kerohanian jiwa, yang mengambil dari hadits,
kisah teladan para nabi (http://192.168.0.251/diglib/gdl/php.?Mod=
browse&op=read&id=&q=radio).
2.2.6 Manajemen Waktu Siaran Program Dakwah
Dalam dunia penyiaran perlu adanya manajemen siaran sebagai
langkah untuk kelangsungan siaran. Manajemen siaran ini didalamnya
memadukan antara prinsip-prinsip manajemen dan prinsip-prinsip
penyiaran yang mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah siaran
yang berkualitas.
28
Medium radio merupakan salah satu produk dari teknologi
komunikasi atau informasi atau elektronika yang memiliki sifat khas
kecepatan, kepraktisan, ketepatan dan berkualitas, jadi sesuai dengan
sifat khasnya ini, medium radio harus dikelola melalui manajemen
yang dinamis, kreatif, modern yang di dalam penyiaran disebut
manajemen penyiaran (broadcast management).
Prinsip dasar manajemen modern adalah perencanaan yang
matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat, sehingga
manajemen modern paling tepat jika diterapkan ke dalam proses
penyelenggaraan siaran(manajemen penyiaran).
Dalam dunia penyiaran, termasuk dalam manajemen penyiaran
adalah manajemen waktu siaran. Dimana manajemen waktu siaran
adalah usaha bagaimana mengatur waktu siaran sehingga waktu siaran
yang ada dapat digunakan secara efektif dan apa yang disampaikan
oleh penyiar dapat diterima dengan baik oleh audien.
Menurut Prof. Onong Uchana Effendy, M.A. bahwa waktu
siaran dapat dibagi menjadi empat yaitu pagi, siang, petang dan malam.
Kemudian lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa waktu siaran
yang empat itu sangat penting sekali untuk dijadikan pemikiran oleh
penata acara siaran, karena pendengar pada waktu-waktu tersebut
berlainan dalam kesibukannya sehari-hari. Karena itu bahan siaran
harus disesuaikan dengan kebiasaan pendengar, baik bahan dalam
29
bentuk berita, ceramah, pendidikan, penyajian hiburan dan sebagainya
(Effendy, 1991:121).
1
BAB III
FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH RADIO UTARI FM CILACAP
3.1. Gambaran Umum Tentang Radio Utari FM Cilacap
Radio merupakan keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan
dari stasiun pemancar dan diterima oleh pesawat penerima (radio) di rumah, di
mobil atau tempat yang lain. (Menurut AW Widjaja, 2000: 36). Jadi radio adalah
siaran atau pengiriman dari pesawat pemancar yang menyiarkan dari berbagai
siaran, seperti berita, musik, drama, dan lain-lain yang dilakukan melalui proses
sedemikian rupa yang bersifat audio, langsung memiliki daya tarik sehingga
dapat diterima oleh pendengar melalui pesawat penerima dengan jelas.
Radio sebagai media komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, penerangan, dan hiburan. Dari fungsi tersebut
dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Radio membantu pemerintah dalam proses pembangunan dengan
menyiarkan program pemerintah yang dilaksanakan dalam pembangunan,
seperti siaran pedesaan, ruang pertanian, berita-berita di dalam negeri dan
lain-lain.
2. Radio sebagai sumber informasi secara langsung artinya informasi yang
disiarkan secara langsung tanpa melalui proses seperti media cetak.
2
3. Radio berfungsi mendidik pendengar seperti pada siaran bertema pendidikan
yang dapat menambah wawasan pendengar. Seperti siaran agama, siaran
kesehatan dan yang lainnya.
4. Radio dapat menghibur pendengar seperti siaran musik, siaran kesenian atau
ketoprak dan wayang, sandiwara yang semuanya itu sebagai hiburan
pendengar.
3.1.1. Sejarah Berdirinya Radio Utari FM Cilacap
Seiring kemajuan zaman serta adanya RUU Penyiaran yang
menyatakan bahwa di Indonesia akan dikembangkan sebuah sistem
penyiaran yang mendasarkan dirinya pada kehadiran stasiun penyiaran.
Jaringan dan stasiun penyiaran lokal dengan mendirikan stasiun radio
yang dalam kenyataannya di Indonesia saat ini memang sudah mayoritas
lokal sehingga kepemilikan dan isinya menggambarkan keinginan
masyarakat lokal. (Amir Effendi Siregar, 2002 : 4 September).
Melihat kondisi masyarakat kota Cilacap yang masih memerlukan
banyak hiburan, yang mana pada saat itu baru berdiri tiga stasiun radio
yakni RSPD, Wijaya, dan Yasfi, maka didirikanlah sebuah stasiun radio
Utari FM Cilacap pada tanggal 25 Mei 1990 oleh R. Purwanto Sudarman
melalui kerjasama dengan PT. Gentaria. (Dokumen tertulis dan
wawancara dengan pimpinan Utari Fm, Bpk. Herman Tito S.E).
Radio Utari FM Cilacap menempati lokasi di Jl. Tentara Pelajar
No. 09, Gumilir Cilacap. Munculnya radio Utari FM Cilacap mampu
3
menawarkan format acara yang berbeda dari radio lainnya seperti radio
RSPD, Wijaya, dan Yasfi terutama dalam mengemas program acara
dakwah islamiah. Hal ini bertujuan agar mampu menarik simpati
masyarakat untuk menjadikan radio Utari sebagai radio kebanggaan yang
mampu menyajikan hiburan dan informasi.
Perkembangan radio Utari Fm Cilacap pada tahun 1990-1993
menyajikan acara yang bersifat umum untuk semua kalangan, namun pada
tahun 1993-1997 menitikberatkan pada kalangan umum dewasa, baru
pada tahun 1997 sampai sekarang sebagai radio Teen and Old.
3.1.2. Software dan Hardware
a. Data Media
Data media Radio Utari FM yang terdiri dari badan
penyelenggara PT. GENTARIA dan nama station yaitu Utari FM
dengan frekuensi 101 MHz. Data ini memberikan informasi tentang
alamat radio yakni Jl. Tentara Pelajar No. 09, Gumilir, Cilacap dengan
kode pos 53223 yang disertai dengan nomor telepon yang dapat
dihubungi (0282) 541263, sebagai penanggung jawab Herman Tito S.
E, dan marketing Gelen Ramadhan.
b. Data Teknik
Perangkat yang digunakan oleh Radio Utari FM adalah sebagai
berikut: CPU, Microphone, Mixer, NVR (Noise Variable Reduction),
Limiter (Falcon 15), Exiter, Amplifier Pemancar, Antena Pemancar.
4
Data teknik Radio Utari FM adalah daerah jangkauan radio
meliputi Cilacap, Majenang, Kebumen, Banyumas, Purwokerto.
c. Format Siaran
• Prosentase materi siaran
– Lokal : 98%
– Asing : 10%
• Penggolongan dan Prosentase Mata Acara Siaran
Jenis Durasi Prosentase
Berita (siaran pemerintah) 60” 5%
Informasi (Liputan seputar Cilacap, tips, dll)
100” 9%
Pendidikan (insert) 60” 6%
Agama (tajais, multazam) 80” 7 %
Hiburan dan Musik 765” 65%
Iklan (insert) 45” 5%
Layanan Masyarakat (insert) 30” 3%
Jumlah 1140”/19 Jam 100%
• Prosentase Siaran Musik
– Indonesia populer : 50%
– Barat :10%
– Lain - lain : 40%
5
d. Sasaran Audience
• Sex Profile
- Wanita : 55%
- Pria : 45%
• Umur :
- 0 – 14 :10%,
- 15 – 19 : 25%
- 20 – 29 : 25%
- 30 – Ke atas : 20%
e. Data Bisnis
Data bisnis Radio Utari FM salah satunya adalah tarif iklan.
Yakni kerjasama antara pihak radio Utari Fm Cilacap dengan pihak luar
seperti Dealer motor Yamaha dan Honda untuk mempromosikan
produknya. Selain itu, radio Utari Fm Cilacap juga menerima
pembuatan iklan suatu produk seperti produk jamu yang sekaligus
disiarkan di radio Utari Fm Cilacap.
Adapun penjelasan tarif iklan sebagai berikut:
Loss spot : Rp. 8000,- / 01” – 30”
Rp. 10.000,- / 31” – 60”
Time signal : Rp. 15.000,-
Sponsor program : Rp.250.000,- / show 30”
6
Wayang kulit : Rp. 450.000,- / show
Adlibs (lowongan kerja) : Rp. 5000,- / baca
Adlibs umum : Rp. 3000,- / baca ( Dokumentasi Radio
Utari FM Cilacap).
Standard Operating Procedures (SOP) Radio Utari Fm Cilacap
SOP dalam radio adalah mekanisme pengudaraan siaran baik
rekaman maupun live. Apabila seseorang yang terlibat dalam mekanisme
dan siaran tersebut tidak mengikuti SOP yang ada, maka akan mengganggu
kinerja selanjutnya. Terdapat dua jenis SOP, yaitu SOP penyiaran dan SOP
pengudaraan. SOP penyiaran secara garis besar merupakan awalan yang
harus diucapkan oleh penyiar setiap mengawali tugasnya. Gambaran SOP
Radio Utari FM adalah:
Radio : Utari FM
Frekuensi : 101 MHz (Seratus Satu Mega Hertz)
On Mic : 101 Utari FM (Seratus Satu / Utari FM)
Slogan : UTARI Radionya Cilacap.
Pendengar : Sobat
Musik : Lagu
Iklan : Iklan
Telephon : Pesawat Telephon
No Telephon : 54 - 12 - 63 ( lima empat/ satu dua / enam tiga)
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 09, Gumilir Cilacap.
7
Buka Siaran : Assalamu'alaikum Wr. Wb
Tutup Siaran : Assalamu'alaikum Wr. Wb (Dokumentasi Radio Utari
FM Cilacap)
3.1.3. Tujuan Pendirian Radio Utari FM Cilacap
Adapun yang menjadi tujuan didirikannya radio Utari FM Cilacap adalah:
o Sebagai sarana dalam penyampaian informasi-informasi pembangunan
pada masyarakat.
o Sebagai sarana pendidikan dan penambah ilmu pengetahuan bagi
masyarakat dalam rangka turut serta mencerdaskan bangsa.
o Sebagai sarana hiburan yang menyegarkan bagi masyarakat.
(Dokumentasi Radio Utari FM Cilacap)
3.1.4. Visi dan Misi Radio Utari FM Cilacap
Visi Radio Utari FM Cilacap:
Radio Exclusive di Cilacap yang mampu mendorong dalam
peningkatan kualitas hidup manusia
Misi Radio Utari FM Cilacap :
o Sebagai wadah kreatifitas anak muda di Cilacap.
o Memajukan seni budaya dan agama di Cilacap.
o Membentuk dan mengembangkan komunitas masyarakat Cilacap
dalam rangka peningkatan kualitas hidup.
o Perusahaan yang mampu memberikan keuntungan bagi semua pihak
sesuai peran.
8
o Perusahaan yang keberadaannya memberikan nilai tambah terhadap
lingkungan sekitarnya. (Dokumentasi Radio Utari FM Cilacap)
Radio Utari Fm Cilacap yang merupakan alat/media yang
berfungsi untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran
informasi dan hiburan kepada masyarakat yang meliputi semua kalangan,
baik tua atau pun muda. Supaya siarannya tidak menjenuhkan bagi
pendengar, maka Radio Utari Fm dalam siarannya selalu diimbangi
hiburan seperti musik. Hal ini digunakan sebagai sarana untuk menarik
audiens/pendengar supaya siarannya tetap diminati.
Meskipun demikian, radio Utari Fm Cilacap tidak
mengesampingkan aspek siaran agama sebagai sumber peningkatan
keimanan masyarakat Cilacap. Hal ini dapat dilihat dari manual acara
harian Radio Utari Fm Cilacap.
3.1.5. Struktur organisasi Radio Utari FM Cilacap
Radio Utari Fm Cilacap secara resmi berdiri tahun1990 dengan
beberapa karyawan yang ditempatkan sesuai dengan bidang keahlian yang
dimilikinya. Maka dibentuklah sebuah struktur organisasi yang tetap.
Struktur ini dibentuk untuk memudahkan dalam setiap pelaksanaan
program-program yang telah direncanakan. Sehingga masing-masing
personil dapat melaksanakan aktivitas dan tugasnya dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
9
STRUKTUR RADIO UTARI FM CILACAP
Komisaris
Direktur
Penanggung jawab
M. Teknik M. Marketing M. Produksi M. Keuangan & Adm.
Sales Force DJ + Team Kreatif Staff
Komisaris : Yunarto Arif
Direktur : Herman Tito, S.E
Penanggung jawab : Herman Tito, S.E
M. Teknik : Yudistira
M. Marketing : Ramadhan
M. Produksi : Andre Dewa
M. Keuangan & Adm. : Dian Sukmawati, S. E
Sales Force : All Team.
DJ + Team Kreatif : Dewa, Lilo, Luna, Bianka, Asri, Riska.
Staff : Jahidin, Lestari, Anie.
10
3.2. Format Program Siaran Dakwah Radio Utari FM Cilacap
Program-program yang disiarkan oleh radio Utari Fm Cilacap
mengupayakan untuk memenuhi akan kebutuhan masyarakat dalam bentuk
pendidikan, informasi, hiburan, seni dan budaya, musik, imtaq (iman dan taqwa)
dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Berkaitan dengan pola siaran yang
menyajikan seputar persoalan iman dan taqwa, radio Utari Fm Cilacap
mengemas pola siarannya dalam format program siaran secara on air dan off air
yakni sebagai berikut:
1. Format dakwah on air.
a. Format dakwah monologis.
Format ini dikemas dalam bentuk ceramah oleh seorang dai yang di
dalam ceramahnya diambilkan dari sumber al Qur’an dan hadits, dengan
memberikan tema yang sesuai sentral keagamaan, seperti halnya hari besar
islam: idul adha, idul fitri, isra` mi’raj, maulid nabi dan sebagainya. Dalam
hal ini penyiar memutarkan rekaman AA. Gym, K.H. Kasim Nur Z.H,
K.H. Habib Ghazali. Format dakwah monologis terdapat dalam program
acara Pengajian Multazam yang disiarkan tiap Jum`at malam pada pukul
21.00-22.00 WIB.
b. Format dakwah dialog interaktif
Yakni dengan mendatangkan pembicara yang memberikan materi
dakwah dan mengikutkan pendengar melalui telephone, sms untuk
menanyakan suatu permasalahan yang dibahas kemudian seorang dai atau
11
penceramah menjawabnya dari pertanyaan yang diajukan itu. Dari tema
yang diangkat itu adalah persoalan dan keadaan masyarakat. Seperti tema
tentang perkawinan, puasa, shalat dan lain-lain. Dari permasalahan yang
disampaikan oleh dai sehingga akan ada feed back dari pendengar dan
akhirnya akan terjadi suatu dialog dari penelpon/pendengar. Hal ini
terdapat dalam program acara Tajais (tanya jawab Islam) yang disiarkan
setiap hari pada pukul 17.00-17.45 WIB dengan pembicara K.H. Habib
Ghazali.
c. Format musik Islam, yakni dengan memutarkan lagu-lagu yang di dalam
syairnya mengandung materi keislaman (seperti qasidah, nasyid atau lagu-
lagu religi lainnya). Program acara dengan format musik islam ini
disiarkan setiap hari setelah acara Tajais, yakni pada pukul 17.45-
menjelang adzan maghrib.
d Format siaran dakwah dengan bentuk PSA (pesan singkat agama) yakni
sebuah acara khusus yang dikemas dengan memberikan “kata mutiara
hikmah”, yang bisa memberikan motivasi ataupun himbauan. PSA ini
antara lain berisi doa-doa singkat harian sebagai penyejuk iman dan sajian
renungan harian. Ini mendapat nilai tambah dalam spiritual atau
kerohanian jiwa, yang sumbernya diambilkan dari Qur’an dan hadits, dan
juga kisah teladan para nabi. Dalam hal ini penyiar membacakan surat al
Qur’an disertai dengan artinya Salah satu contoh yang diambilkan dari al
Qur’an adalah:
12
Surat Ali Imron ayat 104:
مرون بالمعروف وينهون عن ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأ )104: ال امران (المنكر وأولـئك هم المفلحون
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari munkar: merekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. Ali Imran : 104).
e. Format kuis ramadhan, yakni kuis yang diadakan pada waktu bulan
ramadhan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan ibadah, seperti puasa. Salah satu contohnya, penyiar
memberikan pertanyaan seperti “bagaimana hukumnya orang yang tidak
mampu menjalankan ibadah puasa yang dikarenakan sudah lanjut usia?”
untuk kemudian penelpon memberikan jawaban. Bagi pendengar/
penelpon yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik maka
diberikan hadiah.
Disamping format dakwah yang telah disebutkan diatas, diradio utari
Cilacap terdapat pula acara yang disiarkan khusus pada bulan ramadhan,
yakni program acara Nada dan Dakwah serta Tadarus al-Qur’an.
Nada dan Dakwah merupakan sebuah acara yang berorientasi untuk
meningkatkan keimanan dan keislaman pendengar Utari Fm melalui musik,
dengan memutar nada-nada Islam dari koleksi lagu nasyid dan Qasidah
13
modern. Program ini disiarkan dalam suasana petang sembari menunggu
datangnya adzan magrib berkumandang.
Sedangkan Tadarus al-Qur’an merupakan sebuah acara yang bertujuan
untuk menyambut dan menyemarakkan bulan suci ramadhan dengan
memperbanyak Tadarus al-Qur’an (paket murrotal) sebagai amalan harian di
bulan suci ramadhan. Program khusus pada bulan suci ramadhan ini disiarkan
setiap hari pada pukul 05.00 – 05.30 WIB.
2. Format program dakwah off air.
Pola secara atau tidak mengudara dalam siaran merupakan suatu
sistem yang dilaksanakan lewat pertemuan secara langsung dengan para
monitor radio Utari Fm yakni dengan cara menyelenggarakan kegiatan
tertentu diantaranya buka bersama dengan anak-anak yatim piatu dan takmir
masjid pada bulan ramadhan, zakat fitrah.
Selain itu, sebagai bentuk program dakwah off air diadakan pula
pengajian akbar yang tujuan selain sebagai pendidikan khususnya dalam
bidang spiritual, juga untuk mengembangkan dan menanamkan rasa sosial
kepada masyarakat Cilacap untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan
masyarakat disekitarnya. Pengajian akbar ini biasanya dilakukan dalam
acara-acara hari besar, seperti peringatan maulid nabi, isra` mi’raj,
menyambut datangnya bulan ramadhan dan lain-lain. Berkaitan dengan
tempat acara, lokasi pengajian akbar ditempatkan di Masjid agung Cilacap
atau sesuai dengan kesepakatan panitia.
14
Semua aktivitas off air ini dimaksudkan untuk mendekatkan para
pendengar dengan para pengelola dan lembaganya.
3.2.1. Manual Acara Harian Radio Utari FM Cilacap
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh melalui
wawancara dan dokumentasi di radio Utari Fm Cilacap, penulis
memperoleh data acara harian yang disiarkan tiap harinya di radio Utari
FM Cilacap sebagai berikut: (Dokumentasi Pola Siaran Harian Radio
Utari FM Cilacap)
Waktu Acara Durasi Ket.
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
BBC
Morning Crew
Nusa Musica
PSA (pesan singkat agama)
Musik Negeri
Utari Oriental
Utari Rumpis
Utari Oldies
Da-da Dangdut
Adzan Dhuhur
Syalala Dangdut
Good News
60"
60"
60"
3”
60"
60"
60"
60"
60"
5”
60"
60"
Siaran berita
Indo, Manca
Khusus Indo
Layanan masyarakat
No Request
Full Mandarin
All Female Song
Lagu Lama
Hit/New
Layanan masyarakat
Dangdut Lama
Liputan
15
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-17.45
17.45-18.00
18.00-18.30
18.30-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
22.00-01.00
Hot Request
Adzan Asar
Hot 80`s & 90`s
Tajais
PSA (pesan singkat agama)
Lagu islami
Adzan Maghrib
BBC
Just Music
Musik Berkait
PSA (pesan singkat agama)
Weekly Program
Rock Mix
Sketsa malam
60"
5”
60"
45"
3”
15”
5”
30”
30”
60"
3”
60"
60"
180”
Request lagu baru
Layanan masyarakat
Lagu lama
Tanya Jawab Islam
Layanan masyarakat
Hiburan
Layanan masyarakat
Siaran berita
Hiburan
Hiburan
Layanan masyarakat
-
Hiburan
Surat pendengar
3.2.2. Manual Acara Mingguan Radio Utari FM Cilacap
Jenis acara mingguan yang disiarkan setiap minggu sekali di Radio
Utari FM Cilacap. (Dokumentasi Pola Siaran Mingguan Radio Utari FM
Cilacap) sebagai berikut:
16
Waktu Nama acara Durasi Keterangan
Minggu
20.00
16.00
Ten Hits
Cilacap dalam
sepekan
60”
60”
10 lagu pilihan
Seputar Kota Cilacap
Senin
20.00
Movie Preview
60”
Seputar film
Selasa
20.00
22.00
Hot Sport
Slow rock
60”
60”
Berita olah raga
Hiburan
Rabu
20.00
Japan Foundation
60”
Berita
Kamis
20.00
New Realese
60”
Hiburan
Jumat
20.00
21.00
10 Hits Indo
Pengajian
Multazam
60”
60”
10 Lagu hits
- Rekaman pengajian ustadz lokal
Cilacap, Seperti K.H. Habib
Ghazali.
- Bergabung dengan radio lain
memutar pengajian AA, Gym,
K.H Nur Qasim, dsb.
17
Sabtu
20.00
Malam Mingguan
60”
Hiburan musik dan curhat
3.2.3. Manual Acara Ramadhan Radio Utari FM Cilacap
Manual acara ramadhan pada bulan ramadhan di Radio Utari FM
Cilacap secara garis besar sama dengan acara reguler, tetapi ada beberapa
penambahan acara yang bernuansa keagamaan yang mengudara
menjelang berbuka dan sahur. (Dokumentasi Acara Harian Edisi
Ramadhan 1429 Radio Utari FM Cilacap).
Waktu Nama acara Durasi Keterangan
02.00 Jelang sahur 60” Hiburan, inset (kuis ramadhan).
03.00 Galeri ramadhan 30” Tips ringan menu masakan dan
lagu dangdut lama.
03.30 Pagi ramadhan 60” Request, salam, inset (hikmah
ramadhan) dan lagu indonesia.
04.30 Nada dan dakwah 30” Memutar lagu islami.
05.00 Tadarus al-Qur’an 30” Paket Murotal
Paket Produksi Radio Utari FM Cilacap secara garis besar dengan
melihat manual acara tersebut, baik manual acara harian, mingguan
maupun khusus pada bulan Ramadhan di atas, dapat dipahami bahwa
18
siaran dakwah yang ada sebesar 10% dari keseluruhan program acara yang
disajikan.
3.3 Penggarapan Kreatifitas (Radio Play) Materi Dakwah Di Radio Utari Fm Cilacap
Radio Utari FM Cilacap dalam memuat materi siaran dakwah di
program-programnya memang cukup beragam, dari seorang programmer
dituntut untuk membuat penggarapan kreatifitas pengudaraan di radio (radio
play) agar terjadi harmonisasi dan variasi dalam pendengaran audien. Hal ini
juga disebabkan karena kebutuhan dan keadaan serta hal-hal yang sering terjadi
di masyarakat serta memberikan wawasan dan info isu-isu nasional dan
kebijakan-kebijakan pemerintah.
Bentuk kreatifitas dari programmer radio Utari Fm Cilacap untuk
menyajikan siaran dakwah antara lain:
Bekerjasama dengan sponsor seperti dealer motor, perusahaan rokok,
perusahaan jamu ataupun pihak instansi pemerintah dan kepolisian untuk
mengadakan event organizer di bidang seni dan dakwah dengan
mengundang band Gigi, Dewa, Ungu. Hal ini biasanya diadakan pada setiap
bulan Ramadhan. Kerjasama semacam ini tentunya sangat menguntungkan
bagi semua pihak, baik dari pihak sponsor ataupun pihak radio Utari Fm
Cilacap. Karena dari sponsor mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan
kepada masyarakat luas akan produknya, sementara dari pihak radio Utari
19
Fm Cilacap juga memperoleh keuntungan yakni penambahan produksi
siaran.
Bekerjasama dengan ustadz yang mempunyai wawasan luas serta tidak
memihak salah satu organisasi agar bisa diterima oleh semua kalangan.
Karena jika ustadz telah berkecimpung di dunia politik ataupun organisasi
tertentu, tidak menutup kemungkinan masyarakat/pendengar yang di luar
organisasinya akan acuh terhadap acara yang disiarkan di Radio Utari Fm
Cilacap. Bentuk dari kerjasama ini diwujudkan dalam program acara Tajais
(tanya jawab islam) dengan menghadirkan ustadz K.H. Habib Ghazali dari
Cilacap yang disiarkan setiap hari pada pukul 17.00-17.45 WIB.
Bekerjasama dengan radio-radio lain di wilayah Cilacap seperti radio
RSPD, Wijaya, dan Yasfi untuk secara seksama menyiarkan rekaman
pengajian diantaranya AA, Gym, K.H. Kasim Nur Z.H, K.H. Habib Ghazali
secara bergantian. Hal ini terkemas dalam program acara pengajian
Multazam yang disiarkan setiap Jum`at malam pada pukul 21.00-22.00 WIB.
Tujuan dari kerjasama ini tidak lain agar terjalin kedekatan/hubungan yang
baik antara pihak radio Utari Fm Cilacap dengan radio lain. Dengan adanya
kedekatan tersebut maka bisa dijadikan sebagai wadah kreatifitas dalam
rangka berlomba-lomba untuk saling meningkatan kualitas siaran yang baik
demi kemajuan kota Cilacap.
Itulah gambaran kreatifitas (radio play) di radio Utari Fm Cilacap, dan
tentunya dengan penyajian program seperti disebutkan di atas dapat dijadikan
20
sebagai media untuk menyiarkan dakwah islam. Namun penyiaran program
dakwah hendaknya diimbangi dengan pertimbangan mendasar yakni kelancaran
dalam suatu sistem program acara serta analisa tingkat kejenuhan para
pendengar. Adapun pada program off air pertimbangan yang mendasar adalah
aspek hiburan yang mampu menarik para audien atau monitor yang diharapkan
mampu mengumpulkan masa secara optimal, baru kemudian infiltrasi dakwah
ada di dalamnya.
1
BAB IV
ANALISIS FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH
RADIO UTARI FM CILACAP
4.1. Analisis Tentang Format Program Siaran Dakwah Radio Utari FM Cilacap
Informasi merupakan hal yang esensial bagi perkembangan pribadi dari
para individu suatu masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini telah memberikan
banyak peluang sekaligus tantangan bagi kita semua terutama dalam
memperoleh, menyimpan, mengorganisir, dan menyebarluaskan informasi yang
hadir dalam berbagai format baik media cetak maupun media elektronik dengan
jumlah yang sangat banyak.
Era reformasi membawa perubahan berarti dalam perkembangan dunia
penyiaran di Indonesia. Pertumbuhan lembaga radio bukan saja memberi
keleluasaan kepada pendengar untuk memperoleh berbagai informasi dan hiburan
yang dibutuhkan, tetapi juga melahirkan persaingan yang ketat di kalangan
lembaga penyiaran untuk senantiasa menyajikan program siaran yang bisa
menarik perhatian audien.
Selain sebagai sarana informasi dan hiburan, radio juga dapat digunakan
sebagai media untuk melakukan siaran dakwah. Radio sebagai media auditif
dalam pemahaman komunikatif merupakan alat komunikasi yang terbentuk hasil
teknologi canggih dalam wujud hard ware. Media auditif yang hanya dapat
ditangkap melalui indera pendengaran menuntut profesionalisme penyiar agar
2
dalam membawakan suatu siaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Radio sebagai media auditif menuntut penyiar ataupun programmer untuk
selalu menempatkan waktu siaran suatu acara dengan menyesuaikan kondisi
masyarakat yang terdiri dari berbagai kalangan dengan tingkat kesibukan yang
berbeda-beda. Selain itu, kemasan acara yang menarik dan cenderung tidak
membosankan di telinga pendengar juga menjadi faktor yang penting demi
kelangsungan siaran pada stasiun radio.
Keberadaan radio selain sebagai sarana penyebaran suatu informasi, juga
dapat digunakan sebagai media yang mampu menyiarkan dakwah Islamiyah. Hal
ini dapat diketahui dari banyaknya stasiun radio yang pada waktu-waktu tertentu
menyiarkan siaran keagamaan yang bertujuan untuk memupuk keimanan dan
ketaqwaan pada suatu masyarakat. Siaran dakwah tersebut tidak hanya dalam
bentuk monolog, akan tetapi terdapat juga program acara yang dikemas dengan
format dialog interaktif, format musik, dan lain-lain.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwasanya untuk menarik minat
masyarakat agar senantiasa meluangkan waktunya mendengarkan siaran radio,
terutama siaran dakwah, maka programmer/penyiar perlu memperhatikan
penempatan waktu siaran dan jenis program acara siaran yang sekiranya mampu
menarik perhatian audien. Berkaitan dengan format program siaran dakwah di
radio, maka penulis menganalisis dengan memfokuskan pada timing (waktu
siaran) dan program acara yang dijadikan sebagai wadah dakwah di radio Utari
FM Cilacap.
3
Dari data yang telah diperoleh, maka penulis akan mengelompokkan
antara siaran dakwah harian, mingguan, dan spesial Ramadhan. Mengenai nama
acara dan jadwal siaran dakwah yang diperoleh di Radio Utari FM Cilacap adalah
sebagai berikut:
Siaran dakwah harian Radio Utari FM Cilacap:
Waktu Acara Durasi Keterangan
Pagi, Sore, Malam PSA (pesan singkat agama)
3”x3 Layanan masyarakat
Setiap memasuki waktu shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib
Gema adzan 5”x3 Layanan masyarakat
17.00-17.45 Tajais 45” Dialog Interaktif
17.45-18.00 Lagu islami 15” Musik
Jumlah 84”
Siaran dakwah Mingguan Radio Utari FM Cilacap:
Hari/Jam siaran Acara Durasi Keterangan
Jum`at/21.00 Pengajian Multazam 60” Monolog
Siaran dakwah spesial Ramadhan Radio Utari FM Cilacap:
Waktu Acara Durasi Keterangan
02.00 Jelang Sahur 60” Insert Quiz Ramadhan
03.30 Pagi Ramadhan 60” Insert Hikmah Ramadhan
4
04.30 Nada dan Dakwah 30” Memutar lagu Islami
05.00 Tadarus al-Qur`an 30” Paket Murotal
Dari data diatas dapat dilihat bahwasanya total jam siaran dakwah harian dan
mingguan adalah 144 Menit. Terdiri dari beberapa program mata acara dengan
rincian sebagai berikut: PSA (pesan singkat agama) yang disiarkan 3 kali setiap
harinya dengan durasi 3 menit dikalikan 3 waktu siaran yakni 9 menit. Insert
Program Gema Adzan tiap hari disiarkan setiap memasuki waktu shalat Dhuhur,
Asar, dan Maghrib dengan durasi 5 menit dikalikan 3 waktu jadi 15 menit. Untuk
program siaran Tajais (tanya jawab Islam) disiarkan tiap hari pada pukul 17.00-17.45
WIB dengan durasi 45 menit. Format siaran Tajais ini menggunakan format dialog
interaktif melalui phone live (0282) 541263 dengan narasumber K.H. Habib Ghazali
dari Cilacap. Adapun materi siaran diantaranya tentang puasa, shalat, haji dan lain-
lain. Setelah program acara Tajais selesai, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran
lagu Islami dengan durasi selama 15 menit.
Siaran dakwah Mingguan radio Utari FM Cilacap yakni program acara
pengajian Multazam. Bentuk dari acara ini yaitu dengan memutarkan rekaman
pengajian AA. Gym, K.H. Kasim Nur Z.H, K.H. Habib Ghazali. Format dakwah
monologis ini disiarkan tiap hari Jum’at malam pada pukul 21.00-22.00 WIB
dengan durasi 60 menit pada tiap siarannya.
Acara siaran dakwah harian yang disiarkan di Radio Utari FM Cilacap
total waktunya 84 menit/hari dikalikan 7 hari yakni 588 menit. Jika digabungkan
5
dengan siaran dakwah mingguan yang berdurasi 60 menit/siaran maka jumlahnya
siaran dakwah selama 1 Minggu adalah 648 menit. Dalam satu bulan ada 4
minggu dikalikan 648 menit hasilnya 2592 menit. Dalam 1 Tahun ada 12 Bulan
dikalikan 2592 yakni 31104. jadi total waktu siaran dakwah selama 1 Tahun
adalah 31104 menit (518 jam, 4 menit).
Pengudaraan siaran dakwah spesial bulan Ramadhan dimulai jam 02.00-
05.30 WIB. Program acara Jelang Sahur dengan hiburan musik sebagai insert
adalah Quiz Ramadhan yakni memberikan pertanyaan dengan materinya antara
lain seputar puasa, tarawih, zakat, takbiran, shalat idul fitri, halal bi halal. Acara
Quiz Ramadhan disiarkan pada bulan Ramadhan saat menjelang waktu sahur
dengan durasi 10 Menit sebagai insert dalam acara Jelang Sahur. Format yang
digunakan dialog dengan membuka tanya jawab. Program Pagi Ramadhan
merupakan acara dalam bentuk siaran dengan membuka phone live pada
pendengar untuk kirim salam dan juga menyampaikan ucapan-ucapan kepada
rekan ataupun kerabatnya. Kemudian sebagai insert adalah Hikmah Ramadhan
yang berisi tentang pembacaan Hadits atau ayat al Qur’an beserta artinya sebagai
motivasi dan juga penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan puasa. Durasi
pada hikmah Ramadhan ini adalah 3 menit. Program acara Nada dan dakwah
disiarkan tiap hari pada pukul 04.30-05.00 WIB dengan durasi 30 Menit. Format
yang digunakan monolog dengan pemutaran lagu-lagu nasyid dan juga lagu Pop
religi. Tadarus al-Qur’an yakni pembacaan ayat suci al-Qur'an melalui pemutaran
kaset record, program acara ini disiarkan tiap hari selama bulan Ramadhan pada
6
pukul 05.00 - 05.30 WIB dengan durasi 30 menit. Dari hasil semua acara, total
siaran dakwah di bulan Ramadhan dalam sehari 73 menit dikalikan 30 hari
hasilnya 2190 menit. Jadi durasi siaran dakwah pada bulan ramadhan total
keseluruhan adalah 2190 menit (36 jam, 5 menit).
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa siaran dakwah radio Utari
FM Cilacap dalam I tahun adalah 31104 menit (518 jam, 4 menit), ditambah
program spesial Ramadhan 2190 menit. Jadi total keseluruhan dari program
siaran dakwah baik harian, mingguan, ataupun spesial ramadhan dalam 1 tahun
adalah 33294 (554 jam, 9 menit).
Menurut penulis berdasarkan data di atas, bahwasanya penempatan waktu
(timing) siaran dakwah harian di radio Utari FM Cilacap sudah tepat, karena
semua program dakwah telah disesuaikan dengan tingkat kesibukan pendengar,
dimana pada waktu-waktu tertentu pendengar sedang/telah selesai melakukan
segala aktifitas sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari siaran dakwah harian yang
sebagian besar menempatkan siaran dakwahnya pada waktu sore dan malam hari,
karena pada waktu tersebut pendengar telah selesai melakukan aktifitas
kesehariannya sehingga memungkinkan pendengar untuk mendengarkan siaran
dakwah.
Berkaitan dengan durasi waktu yang digunakan pada tiap program siaran
dakwah di radio Utari FM Cilacap menurut penulis sudah tepat, karena pada
program acara yang berdurasi 3 sampai 5 menit seperti PSA (pesan singkat
agama) dan Gema Adzan dalam sehari disiarkan 3 kali secara berulang, jadi
7
pendengar yang belum sempat mendengarkan pada pagi hari masih ada
kesempatan mendengarkan pada waktu siang ataupun malam hari. Pada program
dakwah yang berdurasi 15 sampai 60 menit seperti program acara Lagu Islami
pada pukul 17.45-18.00 WIB, Tajais (tanya jawab Islam) pada pukul 17.00-17.45
WIB, dan Pengajian Multazam (setiap Jumat malam) pada pukul 21.00-22.00
WIB menurut penulis penempatan waktu siar dan durasi yang digunakan sudah
tepat, dikarenakan pada program acara Tajais dan Pengajian Multazam
diperlukan konsentrasi oleh pendengar, karena program acara tersebut berisi
tentang persoalan-persoalan ibadah yang sering dialami oleh masyarakat
sekaligus dipaparkan juga penjelasan/solusinya oleh Da`i. Dengan demikian
masyarakat/pendengar bisa memahami materi yang disampaikan dan
mendapatkan solusi tentang persoalan yang sedang dihadapi.
Pada manual acara spesial Ramadhan, yakni program acara Nada dan
Dakwah pada pukul 04.30 WIB dengan durasi 30 menit serta pada program acara
Tadarus al Qur’an pada pukul 05.00 WIB dengan durasi 30 menit, menurut
penulis penempatan waktu dan durasi yang digunakan tepat, karena pada waktu
tersebut pendengar telah melaksanakan shalat subuh dan sambil menunggu
memulai aktifitasnya diisi dengan mendengarkan hiburan musik serta alunan ayat
suci al Qur’an yang menambah hangatnya suasana Ramadhan.
Dari segi bentuk penyiaran, format dakwah di radio Utari FM Cilacap
dapat digolongkan menjadi beberapa golongan diantaranya adalah:
Pertama, format uraian yang pada dasarnya merupakan bentuk penyajian
8
acara secara monolog, satu arah, langsung ke tujuan dan pada umumnya
menggunakan bahasa yang formal. Dakwah dengan metode ceramah atau
monolog ini memiliki kekuatan sendiri, khususnya bagi seorang da'i yang
memiliki teknik orasi yang baik. Akan tetapi tanpa didukung oleh kemampuan itu
maka forum tersebut akan terasa menjenuhkan dan membosankan. Format uraian
ini termasuk ke dalam kategori format dakwah monologis.
Adapun kelemahan format uraian diantaranya monoton (tidak bervariasi)
sehingga cepat membuat audience jenuh. Kelemahan lainnya yakni bagi penulis
naskah serta crew produksi, format uraian kurang menantang. Proses produksi
format uraian sangat sederhana sehingga tidak bisa menjadi ukuran
profesionalitas seseorang di bidang produksi acara siaran.
Kelebihan format adalah penyampaian pesan bersifat langsung menuju
sasaran yang dikehendaki sehingga pendengar yang tingkat kecerdasan dan
pendidikannya rendah dapat menangkap isi siaran dengan mudah. Kelebihan
lainnya adalah mudah diproduksi dan rendah pembiayaannya.
Kedua, format dakwah dialog interaktif. Yakni merupakan suatu proses
komunikasi dua arah. Dalam format dialog interaktif ini, audien diberikan
kesempatan untuk menyampaikan timbal balik (feed back), dengan kata lain
mereka dapat ikut berbicara atau memberikan tanggapan-tanggapan dan
pertanyaan yang berkaitan dengan tema pembahasan. Format dakwah dialog
interaktif dilakukan secara live dari studio. adapun bagi pendengar yang ingin
menyampaikan tanggapan atau pertanyaan dapat secara langsung via telepon.
9
Format demikian di radio Utari FM Cilacap terkemas dalam program acara Tajais
(tanya jawab Islam). Kelebihan format ini adalah aspek komunikatif, artinya
seorang da’i tidak hanya bersifat memberikan informasi saja, melainkan ia juga
menerima feed back dari pendengar, jadi disini pendengar bersifat aktif
partisipatif. Selain itu seorang da’i tidak perlu suatu upaya ekstra untuk selalu jeli
dan kritis dalam melihat persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, karena
mereka sendiri yang akan menyampaikan kepada da’i tentang permasalahan yang
sedang dihadapi. Sehingga materi dakwah yang disampaikan oleh da’i adalah apa
yang benar-benar dibutuhkan oleh pendengar, sehingga diharapkan bisa
memberikan arah dan solusi bagi pendengar. Adapun kekurangan dari format ini
adalah diperlukannya upaya ekstra bagi da’i untuk membekali dirinya dengan
pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang lebih, serta kemampuan untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan, karena ia akan dihadapkan pada
permasalahan-permasalahan pendengar dan diharapkan ia mampu memecahkan
atau memberikan solusi bagi permasalahan tersebut.
Ketiga, format musik, maksudnya adalah berdakwah melalui musik.
Format ini dalam pelaksanaannya ada dua model yakni dengan memutar kaset
atau CD lagu-lagu Islam yang mengandung seruan-seruan untuk beramal
kebaikan (Nasyid, Qasidah, dan lagu religi lainnya). Disamping itu radio Utari
FM Cilacap juga mengadakan pertunjukan secara langsung (live show)
pementasan musik religi dengan menampilkan group Nasyid, Rebana, Qasidah
lokal ataupun mengundang bintang tamu seperti Band Gigi, Ungu dan
10
sebagainya. Sebagaimana diketahui bahwasanya sebagian masyarakat suka atau
gemar mendengarkan musik, atas asumsi inilah sangat tepat sekali bilamana
musik dijadikan sebagai salah satu sarana untuk berdakwah yakni dengan
menyelipkan pesan-pesan dakwah dalam setiap bait liriknya. Dengan
diselenggarakannya pementasan musik secara live show ini, secara tidak langsung
radio Utari FM Cilacap ini telah menyediakan ajang bagi masyarakat untuk ikut
berperan serta dalam syi’ar Islam, disamping itu hal ini dimaksudkan agar format
ini lebih bervariasi.
Keempat, format kuiz, maksudnya adalah berdakwah dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan seputar keislaman. Bentuk acara
permainan atau kompetisi yang penuh kejutan, segar dan menghibur dengan
melibatkan audien untuk ikut serta didalamnya. Model format dakwah seperti ini
lebih bisa menarik perhatian pendengar karena disini mereka memperoleh dua
keuntungan yakni mereka dapat mengasah ketajaman daya ingat dan pengetahuan
pemahaman keagamaan mereka. Format ini dapat di lihat pada program Quiz
ramadhan acara sahur puasa.
Dari keseluruhan program siaran dakwah di radio Utari FM Cilacap yang
disebutkan di atas, menurut penulis program siarannya cukup bagus. Hal ini bisa
dilihat pada salah satu program acara seperti pengajian Multazam dan Tajais yang
memberikan siraman rohani untuk menambah wawasan keislaman sebagai
bentuk pemupuk keimanan dan ketaqwaan pendengar dengan menggunakan
format monolog dan dialog interaktif sehingga mempermudah pemahaman
11
pendengar. Pada program acara Gema Adzan yang disiarkan 3 kali sehari
menurut penulis juga sangat bagus, karena sebagai pengingat bagi pendengar
untuk segera menunaikan ibadah shalat dan sebagai wujud kepedulian radio Utari
FM akan pentingnya menjalankan ibadah shalat.
Kelima, disamping format-format dakwah diatas, program siaran dakwah
di radio Utari FM Cilacap juga di kemas dalam format uraian yakni dengan
selingan musik, disini uraian disampaikan dengan menggunakan bahasa yang
memotivasi dan singkat. Format ini dapat dilihat pada insert program, yakni
program pesan singkat agama (PSA).
Analisis yang penulis lakukan dalam proses siaran dakwah secara on air
di radio Utari FM Cilacap adalah sebagai berikut:
1. Program acara Pengajian Multazam
Pengajian Multazam ini menggunakan format dakwah Monologis.
Yakni bersifat satu arah. Bentuk siaran Pengajian Multazam ini berupa
pemutaran kaset rekaman pengajian bersama K.H. Abdullah Gymnastiar, K.H.
Habib Ghazali, K.H. Kasim Nur Z. H secara bergantian. Adapun waktu
siarannya adalah setiap hari Jum`at malam pada pukul 21.00-22.00 WIB.
Program acara Pengajian Multazam yang disiarkan pada pukul 21.00-22.00
WIB menurut penulis adalah tepat, karena pada waktu tersebut pendengar
sambil menikmati waktu bersantai bersama keluarga bisa mendengarkan siaran
dakwah. Dengan durasi 60 menit ini menurut penulis cukup untuk sebuah
pengajian yang menggunakan format monolog, karena jika acara pengajian
12
Multazam disiarkan terlalu lama akan bisa menyebabkan kejenuhan pada
pendengar.
2. Program acara Tajais (tanya jawab Islam)
Pada program acara Tajais yang disiarkan pada pukul 17.00 WIB
dengan durasi 45 menit ini menggunakan format dakwah dialog interaktif,
yakni dengan cara mendatangkan pembicara untuk memberikan materi dakwah
dan mengikutkan pendengar melalui telephone, sms untuk menanyakan suatu
permasalahan yang dihadapi, kemudian seorang dai atau penceramah
menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Pertanyaan yang disampaikan
sangat beragam, antara lain tentang puasa, shalat, zakat dan lain-lain. Dari
permasalahan yang disampaikan oleh penelpon dengan segera dijawab oleh
da’i. Bentuk program siaran dakwah dengan cara dialogis/tanya jawab ini
dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan solusi atas permasalahan yang
dihadapi dan sekaligus benar-benar memahami dengan jawaban yang
diberikan oleh da’i. penempatan waktu siar acara Tajais ini menurut penulis
sangatlah tepat, karena secara umum masyarakat pada waktu tersebut telah
berhenti dari aktifitas/kesibukan sehari-hari, sehingga dalam waktu beristirahat
untuk sekedar melepas penat sambil menunggu dikumandangkannya adzan
maghrib bisa digunakan untuk mendengarkan acara Tajais.
3. Program acara Lagu Islami (manual acara harian) serta program acara Nada
dan Dakwah (manual acara spesial ramadhan). Program acara ini sama-sama
menggunakan format musik sebagai sarana dakwah. Dengan format seperti ini
13
diharapkan pendengar tidak merasa jenuh untuk mendengarkan suatu acara
yang disiarkan. Karena selain lantunan musik yang syahdu, pendengar bisa
menyerap makna yang terkandung pada syairnya yang berisi ajakan kepada
suatu kebaikan ataupun tentang pengetahuan agama. Penempatan waktu acara
Lagu Islami yakni pada pukul 17.45 WIB dengan durasi 15 menit setelah
acara Tajais selesai. Hal ini menurut penulis tepat, karena durasi tersebut tidak
terlalu lama sambil menunggu waktu shalat maghrib dilaksanakan. Sementara
dalam program acara Nada dan Dakwah pada bulan ramadhan yang disiarkan
pada pukul 04.30 dengan durasi 30 menit menurut penulis sangat baik, karena
pada waktu tersebut setelah pendengar selesai melaksanakan ibadah shalat
shubuh dari pada digunakan untuk tidur lagi lebih baik bila di hibur dengan
lagu-lagu religi sambil menunggu dimulainya semua aktifitas sehari-hari.
4. Program acara PSA (pesan singkat agama) yakni sebuah acara khusus yang
dikemas dengan memberikan “kata mutiara hikmah” yang berisi motivasi
ataupun anjuran. PSA ini antara lain bacaan hadits ataupun ayat al Qur`an
sebagai penyejuk iman dan sajian renungan harian. Program PSA dijadikan
sebagai insert pada suatu program acara dengan menyelipkan pesan-pesan
singkat agama. Dalam sehari PSA disiarkan 3 kali, yakni pagi, sore dan
malam. Program acara ini menurut penulis sangat efektif, karena dengan
diputar secara berulang-ulang dengan diselipkan pada program siaran populer,
pendengar yang tidak bisa mengikuti/mendengarkan pada pagi hari bisa
mendengarkan pada waktu sore ataupun malam hari.
14
5. Program Gema Adzan yaitu memutarkan rekaman adzan pada waktu
memasuki waktu shalat Dhuhur, Asar Dan Maghrib. Program ini sebagai
bentuk kepedulian pihak radio Utari FM Cilacap akan pentingnya
mengingatkan pendengar untuk senantiasa melaksanakan shalat wajib.
6. Program Tadarus al-Qur’an yang disiarkan pada pukul 05.00 WIB, yakni
sebuah program yang digarap dengan sistem record oleh produsernya.
Program ini dalam penyajiannya yakni pembacaan ayat suci al Qur'an. Dengan
model siarannya yang berbentuk record maka menjadi kurang menarik dan
membosankan. Dengan durasi 30 menit ini menurut penulis sudah cukup
untuk menemani pendengar melalui lantunan ayat-ayat suci al Qur’an supaya
menambah hangatnya suasana Ramadhan.
7. Program Quiz Ramadhan menjelang waktu sahur disiarkan sebagai insert pada
program acara Jelang Sahur pada pukul 02.00 WIB dengan durasi 10 menit.
Materi siaran quiz sahur puasa diantaranya adalah puasa, tarawih, zakat,
takbiran, shalat idul fitri dan halal bi halal. Bagi Pendengar yang berhasil
menjawab dengan benar diberi hadiah sehingga mereka antusias untuk
mengikuti acara tersebut. Penempatan Quiz Ramadhan pada waktu tersebut
menurut penulis tepat, karena pada waktu tersebut pendengar baru saja
terbangun dari tidur. Dengan adanya acara Jelang Sahur dan hiburan musik
serta Quiz sebagai insertnya akan dapat menambah semangat pendengarnya.
Dengan begitu rasa ngantuk lambat laun akan hilang sampai dengan
menikmati menu makan sahur.
15
8. Program Hikmah Ramadhan sebagai insert dari acara Pagi Ramadhan yang
disiarkan pada pukul 03.30 WIB. Insert Hikmah Ramadhan ini menurut
penulis sangat tepat karena berisi tentang suatu motivasi, anjuran ataupun
penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan puasa.
Analisis pada format program dakwah off air di radio Utari FM Cilacap
yang menggunakan pola secara atau tidak mengudara dalam siaran merupakan
suatu sistem yang dilaksanakan lewat pertemuan secara langsung dengan para
monitor radio Utari FM Cilacap yakni dengan cara menyelenggarakan kegiatan
tertentu diantaranya buka bersama dengan anak-anak yatim piatu dan takmir
Masjid pada bulan Ramadhan. Selain itu, sebagai bentuk program dakwah off air
diadakan juga pengajian akbar yang bertujuan selain sebagai pendidikan
khususnya dalam bidang spiritual, juga untuk mengembangkan dan menanamkan
rasa sosial kepada masyarakat Cilacap untuk senantiasa peduli terhadap
lingkungan masyarakat di sekitarnya. Pengajian akbar ini biasanya dilakukan
dalam acara-acara hari besar, seperti peringatan maulid nabi, isra` mi’raj,
menyambut datangnya bulan ramadhan dan lain-lain. Berkaitan dengan tempat
acara, lokasi pengajian akbar ditempatkan di Masjid agung Cilacap atau sesuai
dengan kesepakatan panitia.
Format dakwah off air seperti di atas sangat penting karena dengan
diselenggarakannya kegiatan tersebut akan mempererat hubungan kekeluargaan
yang baik antara pengelola radio Utari FM Cilacap dengan masyarakat.
Kedekatan hubungan antara pihak radio Utari FM Cilacap dan masyarakat
16
dengan seringnya melakukan kegiatan menurut penulis akan menjadikan radio
Utari FM Cilacap makin digemari oleh banyak kalangan masyarakat karena
mereka memandang bahwasanya pihak radio Utari FM Cilacap memang benar-
benar peduli lingkungan sekitar dan peduli dengan kebutuhan rohani masyarakat
kota Cilacap.
Selain itu, untuk mengadakan kegiatan demikian tentunya diperlukan
suatu kerjasama yang baik semua crew di radio Utari FM Cilacap agar senantiasa
kompak demi suksesnya suatu acara. Hal demikian bisa menanamkan rasa
kebersamaan dan kekeluargaan pada setiap individu di radio Utari FM Cilacap.
4.2. Analisis Penggarapan Kreatifitas (Radio Play) Materi Dakwah Di Radio
Utari FM Cilacap
Radio Utari FM Cilacap dalam menggarap siaran dakwahnya senantiasa
seorang programmer dituntut untuk kreatif agar terjadi harmonisasi dan variasi
dalam pendengaran audien. Sehingga siaran yang diudarakan tidak
membosankan.
Bentuk kreatifitas yang ada di radio Utari FM Cilacap antara lain sebagai
berikut:
1. Kerjasama pihak radio Utari FM Cilacap dengan sponsor seperti dealer
motor, perusahaan rokok, perusahaan jamu ataupun pihak instansi
pemerintah dan kepolisian untuk mengadakan event organizer di bidang seni
dan dakwah dengan mengundang Band Gigi, Dewa, Ungu ataupun group
musik religi lokal. Dengan adanya sponsor dalam suatu kegiatan/acara-acara
17
yang disiarkan di radio, maka acara tersebut bisa berlangsung dengan
maksimal. Karena sponsor yang akan mendanai kegiatan/acara tersebut.
Tanpa adanya sponsor, maka dalam memproduksi suatu acara akan
mengalami kendala-kendala dalam hal pendanaan. Pementasan musik seperti
ini banyak diminati oleh masyarakat, sehingga bila di dalamnya disisipkan
tentang materi-materi keislaman menurut penulis akan mudah dicerna oleh
pendengar. Meskipun masyarakat memandang itu adalah sebagai sebuah
hiburan yang tidak membosankan, akan tetapi tanpa mereka sadari dengan
perlahan isi syair keislaman di dalamnya akan tercerna.
Menurut penulis kerjasama dalam bidang seni dan dakwah semacam
ini tentunya sangat baik dan menguntungkan bagi semua pihak, baik dari
pihak sponsor ataupun pihak radio Utari FM Cilacap. Karena dari sponsor
mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas akan
produknya, sementara dari pihak radio Utari FM Cilacap juga memperoleh
keuntungan yakni penambahan produksi siaran.
Dilihat dari sisi dakwah, kerjasama seperti yang disebutkan di atas
menurut penulis tentunya sangat baik karena dengan adanya suatu
pertunjukan musik yang bernuansakan keislaman pada tiap syairnya, maka
materi-materi dakwah yang terkandung didalamnya akan dengan mudah
terserap oleh pendengar. Dengan demikian pertunjukan musik yang
bernuansa keislaman termasuk ke dalam salah satu wahana yang bisa
dijadikan sebagai aspirasi untuk menyampaikan dakwah.
18
2. Kerjasama pihak radio Utari FM Cilacap dengan Ustadz yang mempunyai
wawasan luas serta tidak memihak salah satu organisasi agar bisa diterima
oleh semua kalangan. Hal ini merupakan sebuah terobosan bahwasanya
dalam suatu masyarakat tidak hanya terdiri dari satu golongan atau organisasi
saja, melainkan begitu banyak organisasi yang berkembang dan
memungkinkan adanya suatu persaingan antar organisasi satu dengan yang
lain. Melihat kondisi demikian, maka pihak radio Utari FM Cilacap
mengantisipasi dengan menghadirkan ustadz yang tidak terlibat dalam
sebuah organisasi ataupun partai politik. Karena jika ustadz telah
berkecimpung di dunia politik ataupun organisasi tertentu, tidak menutup
kemungkinan masyarakat/pendengar yang di luar organisasinya akan acuh
terhadap acara yang disiarkan di Radio Utari FM Cilacap. Bentuk dari
kerjasama ini diwujudkan dalam program acara Tajais (tanya jawab Islam)
dengan menghadirkan ustadz K.H. Habib Ghazali dari Cilacap yang
disiarkan setiap hari pada pukul 17.00-17.45 WIB.
3. Kerjasama pihak radio Utari FM Cilacap dengan radio-radio lain di wilayah
Cilacap seperti radio RSPD, Wijaya, dan Yasfi untuk secara seksama
menyiarkan rekaman pengajian diantaranya AA, Gym, K.H. Kasim Nur Z.H,
K.H. Habib Ghazali secara bergantian.
Kerjasama semacam ini mempunyai tujuan supaya terjalin suatu
kedekatan/hubungan yang baik antara pihak radio Utari FM Cilacap dengan
radio lain. Dengan adanya kedekatan tersebut maka bisa memacu kalangan
19
programmer ataupun penyiar untuk senantiasa meningkatkan ide-ide
kreatifnya guna mencapai kualitas siaran yang lebih baik demi kemajuan
kota Cilacap. Menurut penulis bentuk kreatifitas seperti ini sangatlah penting
dan bernilai positif karena dengan adanya persaingan yang sehat dalam
peningkatan kualitas siaran, akan menjadikan siaran radio-radio di wilayah
kota Cilacap semakin maju dan berkualitas tinggi. Kerjasama ini terkemas
dalam program acara pengajian Multazam yang disiarkan setiap Jum`at
malam pada pukul 21.00-22.00 WIB.
Dari semua bentuk kerjasama yang disebutkan di atas, sekaligus sebagai
wujud kreatifitas dari pengelola stasiun radio, menurut penulis sangatlah tepat
untuk dijadikan sebagai wahana dalam meningkatkan kualitas siaran dakwah
Islam di kota Cilacap supaya siarannya tidak monoton, karena jika siaran
dakwahnya monoton tanpa adanya suatu kreatifitas dari pengelola radio, maka
lambat laun akan terjadi suatu kejenuhan pada pendengar yang bisa
menyebabkan hilangnya minat masyarakat untuk mendengarkan sebuah siaran di
radio tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berangkat dari uraian pembahasan skripsi dengan judul “STUDI
ANALISIS TERHADAP FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH DI
RADIO UTARI FM CILACAP” diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Program siaran dakwah yang ada di radio Utari FM Cilacap antara lain: PSA
(pesan singkat agama), Gema Adzan, Tajais (tanya jawab Islam), Lagu Islami,
pengajian Multazam. Sedangkan pada program spesial ramadhan adalah Quiz
Ramadhan, Hikmah Ramadhan, Nada dan Dakwah, Tadarus al-Qur’an.
Sedangkan dari segi bentuk siaran, format program siaran dakwah yang
digunakan di radio Utari FM Cilacap dapat digolongkan menjadi beberapa
macam diantaranya: format monolog, format dialog interaktif, format musik,
format Kuis.
2. Penempatan waktu siaran dakwah (timing) yang ada di radio Utari FM Cilacap
sebagian besar disiarkan pada waktu sore dan malam hari disaat masyarakat
sudah selesai melakukan segala aktifitas sehari-hari sehingga peluang untuk
mendengarkan siaran dakwah di radio Utari FM Cilacap selalu ada. Durasi
yang digunakan dalam program acara Tajais pada pukul 17.00 WIB adalah 45
menit dan pengajian Multazam tiap Jum`at malam pada pukul 21.00 WIB
adalah 60 menit, karena membutuhkan konsentrasi penuh dari pendengar untuk
membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan ibadah. PSA (pesan
singkat agama) 3 kali/hari dengan durasi 3 menit/siaran, Gema adzan 3
kali/hari dengan durasi 5 menit/siaran, Lagu Islami 17.45 WIB dengan durasi
15 menit, Quiz Ramadhan dan Hikmah Ramadhan sebagai insert pada acara
populer di bulan Ramadhan disiarkan pada pukul 02.00-03.30, Nada dan
Dakwah pada pukul 04.30 WIB dengan durasi 30 menit, Tadarus al-Qur`an
pada pukul 05.00 WIB dengan durasi 30 menit.
Siaran dakwah radio Utari FM Cilacap dalam I tahun adalah 31104
menit (518 jam, 4 menit), ditambah program spesial Ramadhan 2190 menit.
Total keseluruhan dari program siaran dakwah baik harian, mingguan,
ataupun spesial ramadhan dalam 1 tahun adalah 33294 (554 jam, 9 menit).
3. Penggarapan kreatifitas di radio Utari FM Cilacap antara lain diwujudkan
dalam bentuk siaran yang didalamnya menyelipkan insert siaran dakwah
seperti PSA pada program acara populer, kemudian kerjasama dengan para
sponsor untuk mengadakan pentas musik religi pada bulan Ramadhan dengan
mengundang group musik religi lokal ataupun mengundang band-band
ternama seperti Gigi, Ungu, Dewa dan sebagainya.
5.2 Saran-Saran
Ada beberapa saran yang penulis anggap penting untuk dipertimbangkan
dalam perjalanan dakwah di radio Utari FM Cilacap antara lain:
o Mengingat sifat radio adalah auditory yakni hanya bisa didengar, untuk itu
seorang da’i hendaknya mampu membuat imajinasi dalam diri pendengar agar
tetap selalu mendengarkan siaran dakwah yang disiarkan di radio Utari FM
Cilacap.
o Dalam mengemas acara hendaknya dibuat lebih variatif sehingga tidak
membosankan dan senantiasa berupaya mencari informasi dari segmen
pendengarnya tentang bagaimana baiknya program siaran, khususnya program
siaran dakwah yang hendak dikemas.
o Radio Utari FM Cilacap perlu menambah waktu siaran untuk program acara
lagu religi, jadi bukan hanya di sore hari dengan durasi 15 menit, akan tetapi
penambahan siaran di waktu pagi hari setelah shalat Shubuh agar suasana
menjadi semangat.
5.3 Penutup
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan kuasa-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan didalamnya dan masih jauh
dari kesempurnaan, yang demikian itu sudah barang tentu dapat dimaklumi
karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, Oleh karena itu penulis
dengan lapang dada menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis memanjatkan do’a semoga dengan selesai dan
terwujudnya skripsi ini bisa membawa manfaat khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amiin ya rabbal `alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Dzikron, Metodologi Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,
Semarang, 1998.
Alamsyah Ratu Perwira Negara, Islam dan Era Informasi, Pustaka Panji Mas,
Jakarta, 1989.
Anshari, Hafi, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Pedoman Untuk
Mujahid Dakwah, Surabaya, al-Ikhlas, 1973.
____________, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, al Ikhlas, Surabaya,
1993.
Arifin, H.M, Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar Studi, Bumi Aksara,
Jakarta, 1994.
Arifin, Zaenal, Pesan-Pesan Dakwah Dalam Siaran Radio RPK FM Parakan
Temanggung (Analisis Dari Sisi Materi), Skripsi Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo tidak dipublikasikan, Semarang, 2004.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta, 2002.
Azwar, Saifuddin, Metodologi Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Logos, Jakarta, 1987.
Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran, Ciputat Press, Jakarta, 2002.
Chusmeru, Komunikasi di Tengah Agenda Reformasi Sosial Politik, Bandung,
Alumni 2001.
Darmanto, Antonius, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio,
Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998.
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Mahkota, Surabaya,
1989.
Dewi Mashitoh Setyaningrum (2005), tentang “Studi Terhadap Program
Siaran Dakwah Radio RSPD 711 AM Banjarnegara”. Skripsi
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo tidak dipublikasikan, Semarang,
2005.
Gilang, Omar Abidin, Format Program Siaran Radio Dalam Buku Media
Komunikasi Radio. Penyunting Moeryanto Ginting Munthe. Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Hadi, Sutrisno, Metode Research I, Andi Offset, Yogyakarta, 1993.
Http://192.168.0.251/Diglib/Gdl/php.?Mod= browse&op=read&id=&q=radio
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, Pustaka Populer LKiS,
Yogyakarta, 2004.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2004.
Muhtadi, Asep Saeful dan Maman Abd. Djaliel, Metode Penelitian Dakwah,
Pustaka Setia, Bandung, 2003.
Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2000.
___________________, Radio Siaran dan Teori Praktek, Mandar Maju,
Bandung, 1990.
___________________, Komunikasi dan Modernisasi, Pen. Alumni,
Bandung, 1973.
Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi Massa 2, Bina Cipta, Bandung.
Poerwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 1995.
Prayudha, Harley, Radio; Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik
Penyiaran, Bayumedia, Malang, 2005.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1986.
Romli, Asep Syamsul M, Broadcast Journalism; Panduan Menjadi Penyiar,
Reporter dan Script Writer, Nuansa, Bandung, 2004.
Sanwar, Aminuddin, Pengantar Studi Ilmu Dakwah, , Fak. Dakwah, IAIN
Walisongo, Semarang, 1985.
Shihab, M. Quraisy, Membumikan Al-Qur’an, Mizan, Bandung, 1996.
Strauss, Anselm & Juliet Corbin. Cet.I, Penerj. M. Shodiq & Imam
Muttaqien, Dasar-dasar penelitian kualitatif, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2003.
Suprayogo, Imam dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Rosda
Karya, Bandung, 2001.
Sururiyah, "Studi Analisis Terhadap Format Dakwah di Radio Pop FM
Semarang" Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Walisongo tidak
dipublikasikan, Semarang, 2003.
Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya,
1983.
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1997.
Ya’qub, Hamzah, Publistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership,
Diponegoro, Bandung, 1981.
RIWAYAT HIDUP
Nama : A. Zaenal Ma`arif
Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 25 September 1984
Alamat Asal : Bendagede Binangun, Bantarsari, Cilacap, 53254.
Alamat Sekarang : Jl. Nusa indah, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang.
Pendidikan Formal : - MI Al Muttaqin Bendagede Binangun, lulus tahun 1996.
- MTsN Kawunganten, lulus tahun 1999.
- SMU A. Yani Kawunganten, lulus tahun 2003.
- Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang lulus tahun
2009.
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
STRUKTUR
PT. RADIO UTARI 101 FM CILACAP
“Hits Station”
Komisaris
Yunarto Arif
Direktur / Penanggung jawab
Herman Tito, S.E
M. Teknik
Yudistira
M. Marketing
Gelen Ramadhan
M. Produksi
Andre Dewa
M. Keuangan & Adm.
Dian Sukmawati, S. E
Sales Force
All Team.
DJ + Team Kreatif
Dewa, Lilo, Luna, Bianka, Asri, Riska.
Staff
Jahidin, Lestari, Anie.
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
KILASAN Radio UTARI 101 FM Cilacap adalah salah satu
members RCM RadioNet beralamat di Jalan Tentara Pelajar
No. 9 Cilacap yang mengawali kiprahnya pada tahun 1990.
Radio UTARI 101 FM Cilacap hadir dengan target
pendengar anak muda usia belasan sampai dengan
pendengar dewasa. Untuk membina hubungan baik dengan
audience, Radio UTARI 101 FM Cilacap sering terlibat
dalam penyelenggaraan serangkaian kegiatan Off Air yang
bertemakan musik, olah raga atau bahkan event - event
perayaan yang berhubungan dengan sosial budaya.
Radio Utari FM Cilacap didirikan pada tanggal 25 Mei
1990 oleh R. Purwanto Sudarman melalui kerjasama
dengan PT. Gentaria. Radio Utari FM Cilacap menempati
lokasi di Jl. Tentara Pelajar No. 09, Gumilir Cilacap.
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
DATA MEDIA
Data media Radio Utari FM yang terdiri dari badan
penyelenggara PT. GENTARIA dan nama station yaitu Utari
FM dengan frekuensi 101 MHz. Data ini memberikan
informasi tentang alamat radio yakni Jl. Tentara Pelajar No.
09, Gumilir, Cilacap dengan kode pos 53223, email:
[email protected] pada Frekuensi : 101 Mhz yang
disertai dengan nomor telepon yang dapat dihubungi (0282)
541263
DATA TEKNIK
CPU, Microphone, Mixer, NVR (Noise Variable
Reduction), Limiter (Falcon 15), Exiter, Amplifier Pemancar,
Antena Pemancar. Data teknik Radio Utari FM adalah
daerah jangkauan radio meliputi Cilacap, Majenang,
Kebumen, Banyumas, Purwokerto.
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
FORMAT SIARAN
Prosentase materi siaran
Lokal : 98%
Asing : 10%
Prosentase Siaran Musik
Indonesia populer : 50%
Barat :10%
Lain - lain : 40%
Sex Profile
Wanita : 55%
Pria : 45%
Umur
0 – 14 :10%,
15 – 19 : 25%
20 – 29 : 25%
30 – Ke atas : 20%
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
DATA BISNIS
Loss spot:
Rp. 8000,- / 01” – 30”
Rp. 10.000,- / 31” – 60
”Time signal:
Rp. 15.000,-
Sponsor program:
Rp.250.000,- / show 30”
Wayang kulit:
Rp. 450.000,- / show
Adlibs (lowongan kerja)
Rp. 5000,- / baca
Adlibs umum:
Rp. 3000,- / baca
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
Standard Operating Procedures (SOP)
Radio : Utari FM
Frekuensi : 101 MHz (Seratus Satu Mega Hertz)
On Mic : 101 Utari FM (Seratus Satu / Utari FM)
Slogan : UTARI Radionya Cilacap.
Pendengar : Sobat
Musik : Lagu
Iklan : Iklan
Telephon : Pesawat Telephon
No Telephon : 54 - 12 - 63 ( lima empat/ satu dua / enam tiga)
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 09, Gumilir Cilacap.
Buka Siaran : Assalamu'alaikum Wr. Wb
Tutup Siaran : Assalamu'alaikum Wr. Wb
H I T S S T A T I O N Alamat: Jl. Tentara Pelajar No. 9, Telp. (0282)
541263 Gumilir - Cilacap
Tujuan Pendirian Radio Utari FM Cilacap
Sebagai sarana dalam penyampaian informasi-informasi
pembangunan pada masyarakat.
Sebagai sarana pendidikan dan penambah ilmu pengetahuan bagi
masyarakat dalam rangka turut serta mencerdaskan bangsa.
Sebagai sarana hiburan yang menyegarkan bagi masyarakat.
Visi dan Misi Radio Utari FM Cilacap
Visi;
Radio Exclusive di Cilacap yang mampu mendorong dalam peningkatan
kualitas hidup manusia.
Misi;
Sebagai wadah kreatifitas anak muda di Cilacap.
Memajukan seni budaya dan agama di Cilacap.
Membentuk dan mengembangkan komunitas
masyarakat Cilacap dalam rangka peningkatan
kualitas hidup.
Perusahaan yang mampu memberikan keuntungan
bagi semua pihak sesuai peran.
Perusahaan yang keberadaannya memberikan
nilai tambah terhadap lingkungan sekitarnya.