struktur susunan dan tugas organisasi tim p2k3

Upload: sigitmd81

Post on 02-Mar-2016

1.135 views

Category:

Documents


84 download

TRANSCRIPT

STRUKTUR SUSUNAN DAN TUGAS ORGANISASI TIM P2K3 (PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)Ditulis :Hebbie Ilma Adzim| Pada :Senin, Desember 09, 2013

Dasar hukum pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialahPermenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja. Disebutkan padapasal 2(dua) bahwatempat kerja dimana pengusaha/pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau lebih, atau tempat kerja dimana pengusaha/pengurus memperkerjakan kurang dari 100 (seratus) tenaga kerja namun menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif pengusaha/pengurus wajib membentuk P2K3. Padapasal 3(tiga) disebutkan bahwaunsur keanggotaan P2K3 terdiri dari pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota serta sekretaris P2K3 ialah ahli keselamatan kerja dari perusahaan yang bersangkutan.

Pengertian P2K3(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian & partisipasi efektif dalam penerapan K3.

Tugas P2K3(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha mengenai masalah K3 (berdasarkan pasal 4 (empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987).

Fungsi P2K3(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) antara lain :1. Menghimpun dan mengolah data mengenaiKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)di tempat kerja.2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai : Berbagaifaktor bahayadi tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahayakebakarandan peledakan serta cara menanggulanginya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhiefisiensi dan produktivitas kerja. Alat Pelindung Diri (APD)bagi tenaga kerja yang bersangkutan. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.3. Membantu Pengusaha/Pengurus dalam :

Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja. Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik. Mengembangkan sistempengendalian bahayaterhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Mengevaluasipenyebab timbulnya kecelakaan,penyakit akibat kerja (PAK)serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja. Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan kerja. Membantu pimpinan perusahaan menyusunkebijaksanaan manajemendan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. (berdasarkan pasal 4 (empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987).Peran, Tanggungjawab dan Wewenang P2K3(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :PeranWewenang

Ketua1. Menentukan Kebijakan K3.2. Menentukan Personel yang Diperlukan untuk Penerapan K3 di tempat secara efisien, efektif dan penuh tanggung jawab3. Melakukan evaluasi kinerja K3 Perusahaan dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja K3 Perusahaan untuk mencapai Tujuan K34. Menentukan kebutuhan-kebutuhan Pelatihan untuk seluruh personil yang di bawah kendali Perusahaan untuk menjamin terlaksananya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.

Sekretaris1. Representasi Manajemen dalam menerapkan sistem manajemen K3 Perusahaan.2. Melaksanakan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko K3 Perusahaan.3. Melakukan pemantauan, pengukuran dan laporan Tujuan dan Program-Program K3 yang telah ditetapkan.4. Memfasilitasi komunikasi, partisipasi dan konsultasi penerapan Sistem Manajemen K3 Perusahaan.5. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan laporan tingkat pelasksaanaan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan.6. Pengendalian dokumentasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Anggota1. Menjamin sistem manajemen K3 dapat diterapkan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko, tujuan dan program-program k3, prosedur, aturan dan persyaratan lainnya di bagian yang dipimpin masing-masing.2. Melaksanakan konsultasi dan partisipasi dalam penerapan K3 apabila ada hal-hal penting dan mendesak berkaitan dengan K3.3. Melakukan pengembangan-pengembangan penerapan K3 di bagian yang dipmpinnya untuk mencapai tujuan K3 selaras dengan kebijakan K3 Perusahaan.

Struktur P2K3