struktur organisasi proyek konstruksi

7
01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah Fresh Graduate Development Program 2015 1 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK: PROJECT ENGINEERING MANAGER Disusun oleh : Firza Faisal Daristiansah NPP : F/AK-TS/0024/90 Email : [email protected] No. Telepon/HP : 08996377570 / 081224431031 1. Definisi Di dalam struktur organisasi proyek Project Engineering Manager (PEM) berada pada level 2 (dua) bersama dengan Project Productiion Manager (PPM) dan Project Finance Manager (PFM). Project Engineering Manager (PEM) secara struktural berada di bawah Project Manager (PM) dan di atas Project Planning, Project Control, dan Project Procurement pada level 3. Hubungan struktural masing-masing komponen di atas dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 1 Struktur Organisasi Proyek Secara fungsional, Project Engineering Manager (PEM) bertanggungjawab langsung pada Project Manager (PM) terkait dengan pelaksanaan teknis di lapangan, dan bertanggungjawab secara keseluruhan dalam suatu paket perencanaan pelaksanaan proyek, khususnya dalam hal pekerjaan perencanaan, monitoring pelaksanaan, termasuk dalam penyelesaian masalah pada hal-hal yang sifatnya teknis dalam suatu proyek. Selain memiliki fungsi-fungsi di atas PEM juga berperan dalam hal pengendalian biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan, yang merupakan unsur-unsur krusial dalam kegiatan pelaksanaan konstruksi.

Upload: firza-faisal-daristiansah

Post on 29-Jan-2016

181 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Manajemen Proyek Konstruksi

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 1

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK: PROJECT

ENGINEERING MANAGER

Disusun oleh : Firza Faisal Daristiansah

NPP : F/AK-TS/0024/90

Email : [email protected]

No. Telepon/HP : 08996377570 / 081224431031

1. Definisi

Di dalam struktur organisasi proyek Project Engineering Manager (PEM) berada pada

level 2 (dua) bersama dengan Project Productiion Manager (PPM) dan Project Finance

Manager (PFM). Project Engineering Manager (PEM) secara struktural berada di bawah

Project Manager (PM) dan di atas Project Planning, Project Control, dan Project

Procurement pada level 3. Hubungan struktural masing-masing komponen di atas dapat

dilihat pada Gambar 1

Gambar 1 Struktur Organisasi Proyek

Secara fungsional, Project Engineering Manager (PEM) bertanggungjawab langsung

pada Project Manager (PM) terkait dengan pelaksanaan teknis di lapangan, dan

bertanggungjawab secara keseluruhan dalam suatu paket perencanaan pelaksanaan

proyek, khususnya dalam hal pekerjaan perencanaan, monitoring pelaksanaan,

termasuk dalam penyelesaian masalah pada hal-hal yang sifatnya teknis dalam suatu

proyek. Selain memiliki fungsi-fungsi di atas PEM juga berperan dalam hal

pengendalian biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan, yang merupakan unsur-unsur

krusial dalam kegiatan pelaksanaan konstruksi.

Page 2: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 2

Mengingat begitu banyak dan besarnya lingkup tugas dari seorang Project Engineer

Manager, maka PEM dibagi menjadi beberapa fungsi perangkat pendukung, yaitu:

3.1 Planning Implementation (PI)

Planning Implementation (PI) bertanggungjawab dan berperan dalam

mengkoordinir proses perencanaan yang berkaitan dengan penyusunan metode

kerja dan segala proses drawing termasuk shop drawing, metode, dan juga as

built drawing.

3.2 Quantity Surveyor (QS)

Quantity Surveyor (QS) bertanggungjawab dan berperan dalam perhitungan

volume pekerjaan (RAB dan RAP) dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan

berikut dengan review di dalam pelaksanaan konstruksi, menyiapkan

measurement and payment method kepada pihak ketiga (vendor/sub-

kontraktor), dan juga laporan kemajuan pekerjaan berkala guna memonitor

prestasi (progress) pelaksanaan pekerjaan tiap waktu.

3.3 Scheduller (SCH)

Scheduller (SCH) bertanggungjawab dan berperan dalam melakukan

perencanaan dan pengendalian waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan

metode kerja yang telah dibuat, dan melakukan penjadwalan semua komponen

pendukung pelaksanaan konstruksi, sumber daya, dan juga rekomendasi durasi

selama tahapan proses pelaksanaan konstruksi.

3.4 Cost Control (CC)

Cost Control (CC) berperan dalam membuat Master Cost Control, dan

pengendalian dan pengevaluasian biaya yang dikeluarkan selama proyek

konstruksi atas dasar Project Plan Book (PBB) yang telah disusun oleh PEM.

3.5 Procurement & Logistic (PL)

Procurement & Logistic (PL) berperan dalam mengkoordinir dan mengontrol

kegiatan pada fase penawaran/tender, menentukan pihak ketiga (vendor/ sub-

kontraktor) terpilih, serta melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap

semua proses pengadaan dan pengendalian barang/material/peralatan

konstruksi.

Page 3: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 3

Gambar 2 Hubungan PEM dan bagian-bagian pendukungnya

Meskipun secara struktural dibagi ke dalam beberapa bagian, secara fungsional

seluruhnya memiliki hubungan keterkaitan yang erat selama pelaksanaan, tidak terpisah

satu sama lain. PEM secara fungsi memiliki peranan dan bertanggungjawab dalam

mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan PI, QS, SCH, CC, dan PL dalam proses

implementasi perencanaan dan juga pengendalian proyek, termasuk unsur biaya, mutu,

waktu dan K3L. Sedangkan bagi PI, QS, SCH, CC, dan PL, masing-masing bagian

bertanggungjawab dalam memenuhi arahan PEM yang sesuai dengan Buku

Perencanaan Proyek yang telah dibuat oleh PM.

2. Tujuan/Sasaran

Sasaran dari pengerjaan tugas ini adalah untuk membuat ringkasan organisasi proyek

untuk jabatan Project Engineering Manager (PEM)

Sedangkan tujuan dari pengerjaan tugas ini adalah untuk mengetahui:

1. Jabatan Project Engineering Manager dalam Struktur Organisasi Proyek

2. Hubungan Project Engineering Manager dengan tim yang dipimpinnya

3. Peran dan fungsi seorang Project Engineering Manager dalam proyek konstruksi

3. Analisa

Secara umum peran Project Engineering Manager diantaranya:

Seorang PEM bertanggung jawab atas semua karakteristik fungsional dari sebuah

bangunan agar selaras, berfungsi dan bekerja sebagai mana mestinya.

Fungsi K3L, termasuk prosedur darurat dan keamanan, merupakan tugas penting

seorang Project Engineer Manager karena efektivitas biaya bangunan, keamanan,

dan keselematan kerja menjadi pertimbangan penting dalam pelaksanaan

konstruksi.

Page 4: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 4

Menyusun BPP, dan menerima dokumen kontrak (BoQ, Gambar, Spesifikasi teknis,

dll) kemudian mereview masing-masing dokumen tersebut.

Merancang tata letak dari objek yang dikerjakan.

Menilai apakah kondisi lapangan yang ada cocok untuk objek yang dikerjakan.

Mengidentifikasi bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam berbagai sistem.

Membuat jadwal bahan, jadwal personil, jadwal pemakaian peralatan, jadwal

pelaksanaan pekerjaan, dan membuat rencana program kerja mingguan & bulanan.

Mereview metode pelaksanaan pekerjaan, biaya proyek.

Menyusun rencana, menulis dan melaporkan perkembangan pekerjaan pada Project

Manager.

Melakukan tes pada sistem dan membuat perubahan pada rencana jika diperlukan.

Memastikan bahwa semua pekerjaan bangunan memenuhi persyaratan gambar

kerja, dan spesifikasi teknis yang digunakan.

Berkoordinasi dan bekerja sama dengan tenaga ahli lainnya

Mengelola tim dan bekerja sama dengan mereka agar pekerjaan yang selesai tepat

waktu dengan standar mutu yang tinggi .

Menguasai disiplin ilmu teknis sehingga bisa mencari solusi jika ada permasalahan di

lapangan.

Project Engineering Manager (PEM) secara aplikatif memiliki fungsi ke dalam(internal)

dan juga fungsi ke luar (eksternal). Secara internal, PEM berperan dalam mengatur

perencanaan pelaksanaan proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan sub-kontraktor

seperti quantity review pekerjaan yang terdapat dalam kontrak, pengadaan barang dan

material konstruksi, pengadaan sub-kontraktor, serta proses perhitungan volume

pekerjaan untuk ditenderkan, hingga pada proses pengendalian biaya selama

pelaksanaan proyek konstruksi. Bagian yang termasuk ke dalam fungsi internal adalah :

1. Procurement & Logistic (PL) yang berperan dalam proses pengadaan barang,

material dan peralatan konstruksi, dan juga sub-kontraktor, selama proyek

konstruksi berjalan.

2. Cost Control (CC) yang berperan dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan

selama proyek konstruksi.

Sedangkan secara eksternal PEM berperan dalam mengatur perencanaan pelaksanaan

proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan pemilik proyek serta manajemen konstruksi

seperti perencanaan teknik proyek, pembuatan shop drawing, value engineering hingga

variation order. Bila dilihat dari fungsinya bagian yang termasuk kedalam fungsi

eksternal adalah :

1. Scheduller yang berperan dalam proses pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan,

dimulai sejak prakonstruksi, pelaksanaan, hingga sampai pada tahapan akhir

pelaksanaan pekerjaan.

2. Perencanaan (planning implementation) yang berperan dalam pekerjaan teknik,

perencanaan metode konstruksi, serta proses pembuatan shop drawing baik dari

segi struktur maupun arsitektur proyek

Page 5: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 5

Khusus untuk Quantity Surveyor (QS) dapat mendukung fungsi PEM baik eksternal

maupun internal. Secara internal Quantity Surveyor berperan dalam proses perhitungan

volume pekerjaan hingga proses estimating termasuk biaya dan juga pengadaan

material konstruksi. Sedangkan secara Eksternal Quantity Surveyor memiliki peran

bertanggungjawab dalam hal value engineering serta variation order selama proyek

konstruksi berlangsung.

Project Engineering Manager memiliki peranan yang cukup besar dalam pelaksanaan

konstruksi, terutama dalam hal pengendalian terhadap biaya, mutu, waktu pelaksanaan,

karena masing-masing bagian dalam PEM mempunyai fungsi monitoring terhadap hal-

hal krusial tersebut.

Proses pengendalian biaya dipegang penuh oleh fungsi Cost control (CC).

Pengendalian biaya proyek merupakan unsur krusial dalam pelaksanaan konstruksi,

dikarenakan:

Proses pengendalian biaya berlangsung sepanjang pelaksanaan proyek, dari awal

pelaksanaan proyek hingga proses serah terima kedua atau Final Hand Over

(FHO)

Pengendalian biaya melibatkan berbagai unsur personil di proyek, mulai dari

mandor, asisten pelaksana, pelaksana, PPM, PEM, Kapro, logistik, peralatan,

umum, hingga engineering.

Proses pengendalian ini diperlukan sebagai alert warning system terhadap

permasalahan-permasalahan potensial di lapangan yang mungkin terjadi, sehingga

dapat menaikkan beban biaya konstruksi menjadi lebih besar. Dengan adanya sistem

ini diharapkan semua komponen personil yang terlibat dalam pelaksanaan proyek akan

sama-sama mengendalikan biaya proyek, sehingga di akhir pelaksanaan proyek biaya

pelaksanaan konstruksi tidak over budget.

Beban biaya selama pelaksanaan konstruksi juga dipengaruhi oleh waktu pelaksanaan,

RAB dan RAP proyek sudah ditentukan di awal sebelum pelaksanaan proyek, dengan

didasari beberapa hal, salah satunya terkait dengan waktu pelaksanaan yang

dibebankan oleh pihak owner. Jika dalam pelaksanaan konstruksi pihak kontraktor

dapat memanfaatkan sebaik mungkin (melalui metode kerja yang digunakan) maka

keuntungan yang akan didapat, namun sebaliknya jika waktu pelaksanaan bertambah,

maka beban biaya yang mencakup beban personil, bahan, material, peralatan, dan lain

sebagainya pun akan ikut bertambah. Untuk itulah perlu dilakukan pengendalian waktu

(time controlling) agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan.

Kualitas pekerjaan yang dihasilkan, tercermin dari hasil pekerjaan di akhir. Mutu

Bangunan yang baik didapat dari kolaborasi antara metode kerja pelaksanaan

pekerjaan yang sesuai, kualitas material yang digunakan, kualitas sumber daya

manusia yang melaksanakan, dan juga sistem pengawasan berkala yang dilakukan

selama proses konstruksi. Komponen 5 M (Man, Money, Machine, Material, Method)

sangat berpengaruh untuk menciptakan bangunan yang berkualitas. Semakin baik,

efektif, dan efisien komponen 5 M yang digunakan, hasilnya pun akan berdampak pada

bangunan yang dihasilkan.

Page 6: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 6

Untuk itulah pada aspek-aspek inilah sosok Project Engineering Manager dibutuhkan,

dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan yang mencakup

biaya, waktu dan mutu pekerjaan, sesuai dengan BPP, gambar kerja, dan spesifikasi

teknis yang digunakan selama proses pelaksanaan konstruksi.

4. Kesimpulan

1. Secara struktural Project Engineering Manager (PEM) berada pada level 2 (dua)

bersama dengan Project Productiion Manager (PPM) dan Project Finance Manager

(PFM). Project Engineering Manager (PEM) secara struktural berada di bawah

Project Manager (PM) dan di atas Project Planning, Project Control, dan Project

Procurement pada level 3.

2. Beberapa tugas dari Project Engineering Manager (PEM) diantaranya adalah :

Menyusun Buku Perencanaan Proyek, termasuk Cost Plan, Metode Kerja,

kebutuhan alat dan bahan, dan jadwal pelaksanaan.

Melakukan pengendalian proyek sesuai dengan Buku Perencanaan Proyek

(BPP)

Mengkoordinir kegiatan-kegiatan teknis, seperti pelaksanaan gambar kerja,

pelaksanaan procurement, memperbarui WBS, jadwal pelaksanaan pekerjaan,

hubungan dengan pihak ketiga (vendor dan sub-kontraktor), hingga variation

order.

Mengkoordinir kegiatan administrasi proyek, dan menyusun laporan kinerja

proyek secara berkala, termasuk evaluasi dan tindak lanjut penyempurnaan

pengendalian proyek (biaya, mutu, waktu)

Project Engineering Manager memiliki peranan yang cukup besar dalam

pelaksanaan konstruksi, terutama dalam hal pengendalian terhadap biaya, mutu,

waktu pelaksanaan, karena perencanaan pelaksanaan kosntruksi yang dibuat

oleh PEM erat kaitannya dengan kemampuan 5M (Man, Money, Material,

Machine, Method)

Page 7: Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

01-FTS002490 / Firza Faisal Daristiansah

Fresh Graduate Development Program 2015 7

Disusun oleh

Firza Faisal

Daristiansah

F/AK-TS/0024/90

Mengetahui

Bapak Susetyo Rohadi

Manager Produksi

Divisi Konstruksi 3

Nilai

Materi Cara Penyusunan/

Penulisan Ketepatan Waktu

Paraf Penilai