1852_eksplorasi teknologi dalam proyek konstruksi

Upload: casey-phillips

Post on 14-Oct-2015

391 views

Category:

Documents


84 download

TRANSCRIPT

  • ,.

    PENERBITANIDIii*' $.,.. i' '

    td,

    s!'

    $P10nEftTI

    l[$0Gl[il01

    ' 'S - .i-

    *- l"Jtp - yry\z;*.t

    ilalam

    Beton Pracetaft & Bcfiisting

    Wulfram I. Ervianto

    PRoYHT fiolt$Rutrst

  • Eksplorasi Teknologidalam

    Beton Pracetak dan Bekisting

    Wulfram l. Ervianto

    Ir I\ \\\\

    Penerbit ANDI Yogyakarta

  • Eksplorasi Teknologl dalam Proyek Konstruksi; Beton pracetak & BekistingOleh: Wulfram I. Ervianto

    llak Cipra @ 200(t pada PenulisEditor : Fl. Sigit Su1,oy76roSclling : Sri SulistbtaniDesain Cover : Rendrasla Duta A.Korektor : Donald Kartika S. .Itak Cipta dilindungi undong-undong. Dilarang nrcnrpcrbartyuk atau mentinlahkonsebagian atau sclurulr isi buku ini dalant henluk apupun, baik set'aro elektntrris ntuupunntekanis, terna.suk nrcntfotor:opy;, nerekam ulau tlengan sislant penttintputratr laitrnl,a,tanpa izin turtulis duri Penulis.

    I>en erbit:C.V ANDI OFFSDT (l)enerbit ANDt).ll. Bco 38-40, Telp. (0274) 561881 (tlunring). Fa"r. (0274) 588282 Yogyakarta 5528t

    Perceta ka n:ANDI OFFSETJl. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (llunting), Fa.r. (0274) 588282 Yogyakorta 55281

    Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan

    Ervianto, Wulfian l.Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi; lletonPracelak & Bekisting / LVul.fizn l. Ervianto;-

    Ed. l, -

    Yogl'lhrr1a: ANDI,09-08xii + 212 hlm .; l6 .r 23 Cn.l0 9 8 7 6 5 4 3ISBN: 979

    -763 - 104 - 4l. JudulL Konstruksi lletott

    DDC'21 :693.5

    't I n tu llis t r i fo t, D e zu aj anic[an kgfua anakkl) Wisnu dan Amef.

    Euku ketima ini teruujud \erfutt fur[ian semua

  • KATAPEI\GANTAR

    Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi konstruksi dalampelaksanaan proyek konstruksi, yang juga dibarengi dengan inovasiteknologi, telah menggugah saya untuk mencoba berbagi pengalaman.Tentu saja apa yang saya tulis ini hanya sebagian kecil dari duniakonstruksi yang begitu dahsyat. Namun sekecil apapun yang saya tulisini, saya berharap akan ada artinya.Buku ini merupakan tulisan saya yang kelima. Empat buku pendahulunyaadalah Analisis Struktur Statik Tertentu, Manajemen Proyek Konstruksi,Teori Aplikasi Manajenten Proyek Konstrttksi dan Soal PenyelesaianAnalisis Struktur Statik Tertentu. Adanya respons yang baik daripembaca mendorong saya untuk terus berkarya, demi kemajuanmasyarakat konstruksi dan rekan-rekan mahasiswa yang saya kagumi.

    Saya sadar sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.Demikian juga buku ini. Saran, kritik, dan segala bentuk masukan yangmembangun sangat saya harapkan untuk penyempurnaan selanjutnya.

    Penyusun

    Wulfram I. Erviantoerv ianto@ mail.uaj y. ac. id

  • mAFTAR H$I'.-

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB 1 PENDAHULTIANE Mengapa Pracetakr Kendala Pracetak

    tsAB 2 Bf,TON PRACETAKr Pengertian PracetakI Keunggulan dan Kelemahan Beton Pracetak

    * Keunggulan Beton Pracetak* Kelemahan Beton Pracetak

    t Jenis-jenis Elemen Beton Pracetak

    BAB 3 PERENCANAANE Pendahuluanr Faktor Perencanaanx Proses Penerapan Teknologi Pracetakr Planning

    ..'. Pengendalian Proyek

    .! Perencanaan Modul* Pengadaan

    BAB 4 SISTEM STRUKTURr Pendahuluanr Struktur Rangka Kolom Menerusr Struktur Rangka Kolom Sambunganr Struktur Rangka dengan Unit Portalr Struktur Tipe Mushroomr Lift Slab Method

    vll

    1

    1

    J

    771313t617

    3939394041.

    424444

    47474752545860

  • t,lu Eksplorasi Teknologi dalam Prq,ek Konstruksi

    BAB 5 SUMBER DAYA MANUSIABAB6 PRODUKSI

    r Pendahuluanr Metode Pabrikasir Pemilihan Metode Pabrikasir Cetakanr Kondisi di Lapangan

    BAB 7 SISTEM TRANSPORTASI. r Pendahuluan

    r Pemilihan Mode Transportasir Sistem Transportasi

    BAB 8 METODE ERECTIONr Pendahuluanr Metode Erectionr Peralatan Erection

    BAB 9 SIST'EM KONEKSII Pendahuluanr Pemilihan Sambunganr Sambungan Komponen Beton Pracetak

    .i. Sambungan Basah

    ..'. Sambungan Keringr In Situ Concrete Jointr Sambungan Las dan Bautr SambunganPrestressedr Perbandingan Jenis-jenis Alat Sambungr Perbaikan Komponen Pracetak

    BAB IO ASPEK EKONOMISr Pendahuluanr Faktor Biayar Faktor Waktut Faktor Mutur Kemudahan Pengendalian Waktu dan Biaya

    61

    656566676870

    79798082

    t)t57374

    858586878788

    929697100

    101101101106109110

    Daftar Isi 1.f,

    BAB 11 KOMPARASI PRACETAK-KONVENSIONAL 111I Pendahuluan ll1

    * Aspek Petencanaan 111* Aspek Sistem Struktur ll2{. Aspek Produksi ll2* Aspek Transportasi 1 13* Aspek Erection 113* Aspek Koneksi ll4t Aspek Perbaikan 1 15* Aspek Biaya I 15* AspekWaktu 115n Aspek Mutu 115

    BAB 12

    BAB 13

    BAB 14

    BAB 15

    ASPEK MANAJEMEN

    CETAKAN BETONa Pendahuluanr Persyaratan UmumI Material CetakanINSTALASI CETAKANr Pendahuluanr Cetakan untuk Pondasir Cetakan DindingI Cetakan Kolomr Tahap Pemasangan Cetakan Kolomr Cetakan untuk Balokr Cetakan Pelatr Sistem Bongkar Pasang (Knock Down)

    T.ORMWORK PABRIKr Pendahuluanr Formwork Pelatr Scaffolding

    FORMWORK KHUSUSI Pendahuluanr Climbing Formworkr Slip Form

    119

    125125\26127

    133134r37t43149153156162

    173173175179

    183183183189

    BAB 16

  • x Eksplorasi Teknologi dalant Proyek Konstruksi

    I Auto Jump Formr Traveler Form

    DAFTAR PUSTAKA

    191193

    20t

    BAB 1PEI\DAHULUAN

    MENGAPA PRACETAKBiaya konstruksi cenderung terus meningkat, seperti ditunjukkan olehhasil pengamatan yang dilakukan sejak tahun 1930 sampai dengan tahun1980 (Gambar 1.1). Bila dibandingkan dengan biaya pada industrimanufaktur, biaya konstruksi telah melesat jauh ke depan. Salah satupenyebab terjadinya hal tersebut adalah tingginya upah tenaga lapangandan proses konstruksi yang dilakukan secara tradisional.

    Construction Cost Index500

    000500

    000s00000500

    0

    ^S'.,9' e""Tsoo$'T

    Gambar 1.1 Construction Cost Index(Sumber: Larry W. Z, Glen D.H., 1982)

    Untuk menjawab tantangan tersebut, maka kemudian dikembangkanteknologi pracetak yang mengarah pada industrialisasi, di mana produkdihasilkan dengan produksi massal dan bersifat pengulangan. Dalampabrik komponen beton pracetak, tenaga yang digunakan adalah tenaga

  • Eksplorasi Tehrologi dalam Proyek Konstruksi

    kasar yang dididik agar dapat mengoperasikan mesin-mesin yangdigunakan untuk proses produksi sehingga upah yang diterima olehpekerja adalah upah tenaga kasar. Dengan mengaplikasikan teknologibeton pracetak maka dengan sendirinya akan mengurangi pemakaianjumlah tenaga kerja di lokasi proyek. Salah satu karakteristik tenagakerja lapangan adalah harus mempunyai ketrampilan tertentu sehinggaupah yang diterimanya lebih besar dibanding tenaga kasar di pabrik(dengan produk sejenis). Hal lain yang menonjol dari penggunaan betonpracetak adalah mutu pekerjaan yang menjadi lebih baik dan seragam.Salah satu material yang digunakan dalam teknologi pracetak adalahbeton, yang dapat berupa komponen struktural seperti unit tangga, balok,kolom, kerbs, kolom lampu, bantalan rel kereta api, konsol, plat lantai,plat atap, penutup dinding, dan lain-lain. Produksi dari komponen-komponen ini dapat dilaksanakan di lokasi lingkungan pabrik yangkemudian dikirim ke lokasi proyek. Atau bila produksi dalam jumlahbesar atau ada pertimbangan lain, maka produksi dapat dilaksanakan dilingkungan lokasi proyek.

    Manfaat pabrikasi beton di lapangan ini harus jelas, terutamasehubungan dengan kemudahan pengawasan dan pengontrolannya.Pemadatan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien. Demikian jugaupaya untuk perawatan beton pada masa pemeliharaan.

    Namun demikian, sering pula terjadi pertentangan atas manfaat darimetode ini. Pihak pemakai harus memeriksa dan menguji produk betonpracetak dengan memperlakukannya seperti bilamana memakai betonyang dicetak di tempat.Secara umum produk dari beton pracetak dapat dikategorikan menjadilima kelompok, yaitu:

    l. Komponen-komponen untuk kepentingan arsitektur yang bersifatornamen.

    2. Komponen beton untuk lalu-lintas, paving, kerbs.3. Komponen-komponen struktur yang mendukung beban, seperti tiang,

    balok. kolom, bantalan rel, pipa, plat lantai.4. Komponen penutup atap yang harus kedap air dan tahan terhadap cuaca.5. Bata beton (batako).

    Pendalruluan

    KENDALA PRACETAKDalam pengaplikasiaan metode beton pracetak, kunci keberhasilanpelaksanaannya sedikit banyak dipengaruhi oleh aspek manajemen.Akibat berbagai faktor yang berpengaruh dalam penggunaan betonpracetak, maka sangat mungkin bahwa penerapan teknologi ini belummemberikan hasil yang terbaik. Beberapa faktor dari aspek manajemenyang harus diperhatikan adalah:

    r TeknologiPermasalahan utama dalam pengaplikasian metode ini adalah peng-gabungan antara komponen satu dengan yang lain sehingga keutuhanstruktur dapat dicapai. Hal ini berbeda dengan metode in-situ yang secaraumum sudah sangat dikenal dan dikuasai.

    r BahanKebutuhan bahan untuk mendukung pembuatan komponen-komponenbeton pracetak sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan beratkomponen yang ringan (mis: beton ringan), tetapi tetap memenuhipersyaratan teknis yang lain.

    r Sumber Daya ManusiaPenggunaan metode yang baru tentu membutuhkan sumberdaya yangmampu merancang dan melaksanakannya. Kemampuan ini dapatdiperoleh dengan ikut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yangberkaitan dengan pengembangan/pelaksanaan teknologi beton pracetak.Faktor pengalaman sangat menentukan pelaksanaan dan pengembanganmetode ini.

    r PerencanaanPada tahap perencanaan, hal yang harus diperhatikan adalah usaha untukmendapatkan berat komponen yang ringan tanpa mengurangi syarat-syarat teknis. Selain itu bentuk komponen dan khususnya bagiansambungan menjadi sangat penting artinya. Hal ini dimaksudkan untukmempermudah transportasi dan instalasi. Pelaksanaan pemasangan

  • Eksplorasi Teknologi dalan l'r
  • 6 Eksplorasi Teknologi dalam proyek Konstruksi

    i KoNSULTAN1 PEREN.ANA

    / PRODUSENi BEToN\ nrecrrax

    Gambar 1.2 Hubungan kerja orgonisasipelaksonoan menggunakan teknologi betonpracetak.

    BAB 2BETON PRACETAK

    PENGERTIAN PRACETAKSebenarnya beton pracetak tidak berbeda dengan beton biasa. Yangmenjadikannya berbeda adalah metode pabrikasinya. Pada umumnyapenggunaan beton pracetak dianggap lebih ekonomis dibandingkandengan pengecoran di tempat dengan alasan mengurangi biaya pema-kaian bekisting, mereduksi biaya upah pekerja karena jumlah pekerjarelatif lebih sedikit, mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehinggaoverhead yang dikeluarkan menjadi lebih kecil' Selain itu, bekerja dipermukaan tanah jauh lebih mudah dan lebih aman untuk dilakukan,seperti persiapan cetakan, pengecoran, perapian permukaan, perawatandan penggunaan bekisting yang dapat berulang kali. Sampai saat rni prodan kontra penggunaan beton pracetak masih berlangsung. Masing-masing pihak pendukung ataupun penentang metode ini mempunyaiargumen sendiri.

    Pracetak dapat diartikan sebagai suatu proses produksi elemenstruktur/arsitektural bangunan pada suatu tempat/lokasi yang berbedadengan tempat/lokasi di mana elemen struktur/arsitektural tersebut akandigunakan. Teknologi pracetak ini dapat diterapkan pada berbagai jenismaterial, yang salah satunya adalah material beton. Beton pracetaksebenarnya tidak berbeda dengan beton yang sering dijumpai dalambangunan pada umumnya. Yang membedakan hanyalah prosesproduksinya. Beton pracetak dihasilkan dari proses produksi di manalokasi pembuatannya berbeda dengan lokasi di mana elemen akandigunakan. Lawan dari pracetak adalah beton cor di tempat atau cast-inplace, di mana proses produksinya berlangsung di tempat elementersebut akan ditempatkan.

  • 8 Eksplorasi Teknologi dalanr proyek Konstruksi

    Dibandingkan cast in place, teknologi beton pracetak mempunyaibeberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut:

    I Kecepatan dalam pelaksanaan pembangunannya.r Dicapainya tingkat fleksibilitas dalam proses perancangannyar Pekerjaan di lokasi proyek menjadi lebih sederhana.r Pihak yang bertanggung jawab lebih sedikit.r Mempunyai aspek positif terhadap skedul, terutama kemudahan

    di dalam melakukan pengawasan dan pengendalian biaya sertajadwal pekerjaan.r Jumlah pekerja kantor proyek lebih sedikit. Demikian juga

    tenaga lapangan yang dibutuhkan untuk setiap unit komponenyang lebih kecil karena pekerjaan dapat dilaksanakan secara seri.

    r Menggunakan tenaga buruh kasar sehingga upah relatif lebihmurah.

    r waktu konstruksi yang relatif lebih singkat karena pekerjalapangan (di lokasi proyek) hanya mengerjakan cast in-situ dankemudian menggabungkan dengan komponen-komponen betonpracetak.

    r Aspek kualitas, di mana beton dengan mutu prima dapat lebihmudah dihassilkan di lingkungan pabrik.

    r Produksinya hampir tidak terpengaruh oleh cuaca.I Biaya yang dialokasikan untuk supervisi relatif lebih kecil. Hal

    ini disebabkan durasi proyek yang iebih singkat.r Kontinuitas proses konstruksi dapat terjaga sehingga

    perencanaan kegiatan dapat lebih akurat.r Mampu mereduksi biaya konstruksi.r Dapat dihasilkan bangunan dengan akurasi dimensi dan mutu

    yang lebih baik.Dibandingkan cast in place, teknologi beton pracetak mempunyaikelemahan-kelemahan sebagai berikut:

    r Kerusakan yang mungkin timbul selama proses transportasi.

    Beton Pracetak

    r Dibutuhkan peralatan lapangan dengan kapasitas angkat yangcukup untuk mengangkat komponen konstruksi danmenempatkannya pada posisi tertentu.

    r Biaya tambahan yang dibutuhkan untuk proses transportasi.r Munculnya permasalahan teknis dan biaya yang dibutuhkan

    untuk menyatukan komponen-komponen beton pracetak.

    r Diperlukan gudang yang luas dan fasilitas curing.r Diperlukan perencanaan yang detil pada bagian sambungan.r Diperlukan lapangan yang luas untuk produksi dalam jumlah

    yang besar.

    Dengan kondisi yang demikian maka tidak mudah untuk menentukanmana yang lebih ekonomis, menggunakan proses konstruksi tradisionalatau menggunakan teknologi beton pracetak

    Ditinjau dari pengalokasian dana dalam suatu proyek, distribusi biayaproyek sipil dan gedung dapat diperkirakan sebagai berikut: 6% - 8%untuk biaya kantor pusat; 65%-70% biaya konstruksi; l0%-15o/, biayamekanikal; l0%-15% biaya listrik; 10%-15% biaya kontingensi.Berdasarkan alokasi biaya dapat ditunjukkan bahwa distribusi pemakaianbiaya yang terbesar adalah anggaran untuk konstruksi bangunan. Olehsebab itu apabila ingin mereduksi biaya proyek maka harus dilakukanevaluasi pada bagian konstruksi. Salah satu metode yang mampumereduksi pemakaian biaya konstruksi adalah dengan mengaplikasikanteknologi beton pracetak. Penghematan biaya dari penggunaan teknologibeton pracetak diperoleh dari hal-hal sebagai berikut:

    Upah tenaga pabrik yang relatif lebih murah dibanding upahtenaga lapangan (produktivitas di pabrik lebih konsisten).Pemakaian bekisting yang lebih hemat.Pemakaian bekisting yang relatif lebih sedikit.Waktu penyelesaian proyek yang lebih cepat.Produktivitas yang lebih besar dari pekerja karena sebagian besarbekerja di permukaan tanah.Tidak terpengaruh cuaca.

    II!I

  • t0 Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwapemakaian beton pracetak akan mengurangi biaya pada pos konstruksi.Berdasarkan luasan dari produk yang dihasilkan dari suatu prosesproduksi, elemen beton pracetak dapat dikelompokkan menjadi:

    r Produk kecil. Kelompok ini dibedakan berdasarkan luasanelemen beton pracetak yang tidak lebih besar dari 2 m2, sepertikanstin, paving, bantalan rel, dan lain sebagainya.

    I Produk besar. Kelompok ini dibedakan berdasarkan luasanelemen beton pracetak yang lebih besar atau sama dengan 2 m2,misalnya panel penutup dinding (cladding), plat lantai, plat atap,dan lain sebagainya.

    Selain pengelompokan tersebut di atas, pengelompokan dapat puladidasarkan pada berat dari elemen beton pracetak, yaitu:

    Ringan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah elemenbeton pracetak yang beratnya tidak lebih dari 30 kg atau elemenyang dapat diinstalasi oleh satu orang, misalnya paving.

    Medium. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah elemenbeton pracetak yang mempunyai berat sampai dengan 500 kgatau elemen yang dapat ditransportasikan dengan menggunakanperalatan mekanis sederhana.

    Berat. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yangmempunyai berat lebih besar dari 500 kg dan diperlukan alatberat untuk memindahkannya.

    Gambar 2.1 Komponen blok

    Beton Pracetak

    Ganrbar 2.2 Komponen panel

    Gambar 2.3 Komponen kolom dan balok

    Berdasarkan bentuk elemen, struktur dapat dikelompokkan menjadi blok,panel, balok, dan kolom. Blok adalah unit plat dengan proporsi b > 3hdan I < 6h (Gambar 2.1). Panel adalah unit plat dengan proporsi b > 3hdan I ) 6h (Gambar 2.2). Sedangkan balok dan kolom memiliki proporsib < 3h dan I > 6h (Gambar 2.3).Blok, panel, kolom, dan balok digolongkan dalam elemen strukturmonoplanar. Beton pracetak juga dapat diproduksi dalam dua dimensiatau tiga dimensi. Contoh elemen ditunjukkan pada Gambar 2.4.

    11

  • da I a n Proyek Konst ru ks i

    ffi(a) Dua blok pracetak monolit

    ,/

    (b) Box pracetak

    Gambar 2.4 Beton procetak bcrdimensi ruang

    Elemen seperti yang tampak pada Gambar 2.4 (b) disebut box units,yangmempunyai dimensi sebesar ukuran sebuah ruang pada umumnya (ruangtidur, ruang makan, ruang tamu). Proyek yang menggunakan box unitssebagai elemen struktur dituntut untuk menyediakan peralatan berat(kapasitas angkat besar) untuk keperTuan erectiorr, namun penggunaanelemen ini dapat mereduksi durasi kegiatan proyek secara mengejutkan.Dengan penggunaan box u,its dimungkinkan penggunaan materialkomposit, misalnya penggunaan aluminium sebagai rangka jendela,sehingga pihak pelaksana tinggal memasang ornamen sebagai bahan;finishing.

    Z

    lleton Pracetak

    KEUNGGUI-,AN DAN KELEMAHAN BETONPRACETAKf)a1am mengaplikasikan beton pracetak sebagai elemen bangunan gedungtentu perlu mempertimbangkan untung/rugi dan keunggulan/kelemahan-nya. Salah satu hal yang patut diperhatikan adalah pemilihan materialkonstruksi yang akan digunakan dalam pengaplikasian teknologi betonpracetak itu. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai materialkonstruksi adalah:

    ! mampu n-renghasilkan kekuatan yang tinggi.r tidak memerlukan perawatan yang berlebih.r tahan api.r tidak mudah mengalami perubahan volume (stabil).r tahan terhadap panas.r dapat diproduksi secara mekanis.

    Material yang tepat dan dapat memenuhi kriteria di atas adalah betonbertulang yang telah dikenal ratusan tahun yang lalu. Material ini mampumenyalurkan dengan baik gaya-gaya dalam yang diakibatkan oleh bebanluar yang bekerja pada struktur tersebut, tidak diperlukan perawatanyang berarti, serta tahan terhadap api serta panas. Namun demikianbeberapa hal yang kurang menguntungkan dari material ini adalah "beratsendiri" serta struktur sambungan yang tidak mudah untuk dikerjakan.

    KEUNGGULAI{ BETON PRACBTAKr Durasi proyek rnenjadi lebih singkatDengan menerapkan teknologi beton pracetak, pekerjaan struktur yangmasih harus dilaksanakan di lapangan adalah pekerjaan struktur bawah(fondasi), di mana proses pelaksanaannya dapat bersamaan dengankegiatan produksi beton pracetak. Pengaturan jadwal produksi elemenbeton pracetak dapat diatur sedemikian rupa sehingga elemen-elemenyang akan dipasang lebih awal dapat diproduksi lebih dahulu dan padasaatnya nanti elemen tersebut telah cukup umur. pada saat pekerjaan

  • t4 Eksplorasi Teknologi dalant Proyek Konstruksi

    sfuktur bawah selesai maka elemen-elemen beton pracetak yang telahcukup umur tersebut dapat di-erection dalam waktu yang relatif lebihsingkat dibanding dengan proses konstruksi tradisional. Dengan kegiatanpekerjaan yang overlapping serta cycle time erection yang relatif singkatmaka proyek akan selesai dalam waktu yang lebih singkat.

    r Mereduksi biaya konstruksiDengan durasi yang relatif lebih singkat maka dengan sendirinya biayayang dikeluarkan untuk kegiatan proyek akan menjadi lebih kecil. Satuhal yang jelas terlihat pengurangannya adalah biaya overhead proyek.Hal lain yang dapat mereduksi biaya adalah penggunaan tenaga kerjayang lebih sedikit yang akan menurunkan biaya upah; berkurangnyakebutuhan material pendukung seperti s caffol ding, penghematan materialbekisting, serta penghematan material pembentuk beton bertulang.

    t Kontinuitas proses konstruksi dapat terjagaMaksud dari kontinuitas adalah kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidakterhenti oleh karena pengaruh alam (cuaca). Gambaran keadaan ini,misalnya untuk melaksanakan pekerjaan kolom secara tradisional tentuakan lebih banyak dilakukan luar ruangan. Mulai pemasangan tulangan,pemasangan bekisting, pengecoran, semua harus dilakukan di luarruangan. Berbeda dengan penggunaan beton pracetak. Waktu yangdibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan di luar ruangan relatif lebihsingkat sehingga kontinuitas pekerjaan dapat lebih terjaga.

    r Produksi massalSalah satu pertimbangan jika hendak menggunakan teknologi pracetakadalah bahwa jenis elemen struktur hendaknya tidak terlalu bervariasisehingga setiap jenis elemen yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatifbesar. Hal ini dilakukan agar tingkat efisiensi dari pembuatan secaramassal dan pabrikasi dapat dicapai. Efek lain dari proses pabrikasiadalah kebutuhan tenaga kerja yang relatiflebih sedikit karena sebagianbesar proses produksinya didukung oleh mesin. Di samping itu produkyang dihasilkan mempunyai ketepatan dimensi yang lebih akurat apabiladibandingkan dengan penggunaan proses konvensional.

    lJeton Pracetak

    r Mengurangi biaya pengawasanBiaya yang harus dikeluarkan dalam sebuah proyek konstruksi terdiridari biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung tidakdipengaruhi oleh durasi proyek, sedangkan biaya tak langsung yangterdiri dari biaya overhead sangat tergantung pada durasi proyek. Proseskonstruksi yang lebih singkat akan banyak mereduksi biaya yang harusdikeluarkan. Salah satu biaya yang harus dikeluarkan adalah fee untukkonsultan supervisi.

    r MengurangikebisinganPada pelaksanaan cast-in place, semua kegiatan dilakukan di lokasiproyek sehingga peralatan yang dibutuhkan harus didatangkan ke lokasipekerjaan. Hal itu tentu akan menimbulkan aneka suara yang berasal darialat tersebut. Jumlah alat yang digunakan akan mempengaruhi tingkatkebisingan di lokasi proyek. Dengan menggunakan beton pracetak,proses produksi dilaksanakan di luar lokasi proyek (misal di pabrik),yang apabila telah selesai diproduksi maka akan dipindahkan ke lokasiproyek dan diinstalasi pada tempat yang seharusnya. Proses semacam inisecara langsung dapat mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkanoleh peralatan konstruksi karena jumlah alat yang harus didatangkan kelokasi proyek relatif lebih sedikit jumlahnya.

    r Dihasilkan kualitas beton yang lebih baikBila dibandingkan dengan beton cast-in place, beton pracetakmempunyai kualitas yang lebih baik. Hal ini karena hal-hal sebagaiberikut: (a) proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin,(b) kondisi di pabrik yang relatif konstan, (c) pengawasan yang lebihcermat, (d) kondisi dari lingkungan kerja yang lebih baik (mis. kerjatidak di bawah panas matahari). Secara psikologis seorang pekerja yangbekerja di ketinggian tertentu dalam usaha membangun sebuah gedungbertingkat akan terganggu tingkat produktivitasnya. Hal ini disebabkankarena ada kekhawatiran akan kemungkinan terjatuh. Dengan demikiansecara otomatis para pekerja akan berusaha untuk melaksanakankegiatannya dan menjaga keseimbangannya supaya tidak terjatuh. Hal itutentu akan mempengaruhi tingkat kecermatan dan ketelitian dalampelaksanaan kegiatan.

    t5

  • 16 Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    r Pelaksanaan konstruksi hampir tidak terpengaruh oleh cuacaElemen beton pracetak diproduksi dalam lingkungan pabrik yangterlindung dari pengaruh panas matahari ataupun hujan sehingga dalamcuaca yang bagaimanapun juga proses produksi tetap berlangsung. Padaumumnya proses produksi elemen pracetak dilaksanakan denganmenggunakan cetakan besi yang menurut sifatnya paling memenuhikriteria sebagai cetakan bila dibanding dengan material lain. Cuaca akanberpengaruh pada saat erection mulai dilaksanakan di lokasi pekerjaan.Saat proses produksi elemen pracetak, cuaca kurang berpengaruh. Yangterpengaruh oleh cuaca adalah saat erectio,r di lapangan. Waktu yangdibutuhkan untuk proses erection di lapangan relatif lebih singkat biladibandingkan dengan proses produksi beton pracetak. Dengan demikianpenggunaan elemen pracetak akan dapat mereduksi durasi proyek secarakeseluruhan dan memperkecil kemungkinan terjadinya keterlambatanyang diakibatkan oleh cuaca.

    KELEMAHAN BBTON PRACETAKr TransportasiSetelah proses produksi beton pracetak yang dilaksanakan di pabrikselesai maka akan dilanjutkan dengan proses pemindahan hasil produksike lokasi pekerjaan. Proses pemindahan elemen beton pracetak darilokasi pabrik menuju lokasi proyek membutuhkan biaya tambahan untukpengadaan alat bantu yang digunakan untuk mengangkat elemen tersebutke dan dari mode transportasi yang dipakai sebagai alat angkut. Prosesini harus direncanakan di awal proses perencanaan bentuk dan disainbeton pracetak agar komponen tersebut dapat dipindahkan ke lokasipekerjaan. Faktor penting yang dipertimbangkan adalah dimensi danberat setiap komponen yang harus sesuai dengan ketersediaan alat angkatdan alat angkut. Data mengenai ketersediaan alat angkat dan angkut iniakan sangat membantu perencana komponen untuk menghasilkan disainyang layak angkat dan angkut. Mode transportasi yang digunakan padaumurnnya adalah truk bak terbuka. Dimensi dan berat dari elemen betonpracetak sangat dipengaruhi oleh kemampuan alat angkut sertakemudahan transportasinya.

    Beton Pracetak

    r ErectionPenggunaan teknologi beton pracetak selalu melewati proses yangdisebut erection, yaitu tahap penyatuan elemen beton pracetak menjadisatu-kesatuan yang utuh sehingga membentuk suatu bangunan. Padaproses ini pihak pelaksana proyek dituntut untuk menyediakan alat bantuinstalasi, misalnya sebuah crane yang mampu mengangkat danmemindahkan elemen beton pracetak sehingga terpasang pada posisiyang seharusnya. Penyediaan alat bantu ini membutuhkan biaya yangrelatif besar sehingga jika teknologi ini akan diterapkan pada sebuahbangunan maka harus dikaji efisiensi biayanya, antara penyediaan alatbantu dengan nilai proyek itu sendiri. Kajian yang detil tentang volumepekerjaan beton pracetak dengan biaya pengadaan alat bantu instalasidapat digunakan sebagai bahan untuk memutuskan metode yang akandigunakan. Apabila volume pekerjaan kurang memadai maka akanmengakibatkan biaya konstruksi menjadi mahal.

    I ConnectionDalam usaha menyatukan elemen-elemen beton pracetak dibutuhkansuatu konstruksi tambahan yang mampu meneruskan semua gaya-gayayang bekerja dalam setiap elemen. Yang dimaksudkan penyatuan di siniadalah penyatuan material beton dan material baja yang menjadi bagianutama dari struktur beton bertulang. Kendala yang timbul adalahbagaimana menentukan jenis sambungan yang mampu mengantisipasisemua gaya yang terjadi sehingga perilaku struktur dapat menyerupaistruktur beton bertulang dengan proses konstruksi tradisional. Untukmengaplikasikan alat sambung yang betul-betul sempurna dibutuhkanbiaya yang relatif mahal.

    JENIS.JENIS ELEMEN BETON PRACETAKJenis elemen beton pracetak yang dapat diproduksi di pabrik adabermacam-macam, mulai dari balok, kolom, plat atap, plat lantai, konsol,clatlding (penutup dinding), tiang pancang, dan lain sebagainya. Masing-masing jenis elemen diproduksi dengan berbagai bentuk dan ukuran yangdisesuaikan dengan disain yang telah direncanakan. Dalam memproduksitiap jenis elemen, produsen menggunakan metode/teknik produksi yang

    t7

  • Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    berbeda-beda yang disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian daritiap metode. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah: (a) jumlahelemen yang akan diproduksi, (b) jenis atau variasi elemen, (c) beratsetiap elemen, dan (d) dimensi setiap elemen. Untuk memberikangambaran tentang jenis-jenis elemen tersebut, dijelaskan sebagai berikut:

    I KANSTEENKansteen adalah komponen sistem modular yang digunakan untukpembatas pada pekerjaan landscape atau sebagai divider padajalan raya.Berat dari komponen ini dirancan g agar mampu diangkat oleh satu orangdalam proses handlingnya. Bentuk dan dimensinya dapat disesuaikandengan permintaan pengguna. Komponen ini digolongkan dalamkelompok sistem modular ringan.

    Gambar 2.5 Komponen kansteen(Sumber: Retott Elemenindo Perkasa)

    Keunggulan kansteen pracetak adalah:r Mutu bahan terjamin karena dibuat di pabrik dengan

    kualitas prima.

    r Permukaan kansteen yang halus/kualitas ekspose,memerlukan biaya "finishing".

    I Fleksibilitas dalam bentuk dan dimensi.

    kontrol

    tidak

    Beton Pracetak

    I TIANG PANCANGTiang pancang pracetak dimanfaatkan dalam bangunan gedung sebagaikomponen substnrktur. Bentuk dan dimensinya bervariasi tergantung darijenis tanah dan kedalaman lokasi proyek. Tiang pancang ini antara lainberbentuk segitiga dan bulat. Banyak produsen yang memproduksikomponen ini mengingat kepraktisan dalam pengaplikasiannya.

    Keunggulan tiang pancang pracetak adalah:

    I Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di pabrik dengankontrol kualitas prima.

    r Waktu pemancangan lebih cepat, mudah, dan praktis.

    Gambar 2.6 Kornponen tiang pancang(Surnber: Beton Elemenindo Perkasa)

    I PAGAR PRACETAKPagar pracetak mulai diproduksi oleh salah satu produsen. Hal ini dipicuoleh tingkat kecepatan dan kepraktisan dalam pemasangannya. Pagar initerdiri dari dua komponen, yaitu kornponen kolom dan panel. Dimensidari panel dengan lebar 400 mm, tebal panel 50 mm panjang panel 2100mm dan 2400 mm.

    Keunggulan pagar pracetak adalah:

    r Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di pabrik dengankontrol kualitas prima.

    t9

  • 20 Eksplorasi Telinologi dalant Prol,sli Konstruksi

    Sangat ideal untuk proyek-proyek dengan sistem knock downkarena mudah dibongkar pasang.

    Pennukaan yang halus/kualitas beton e"rpose, tidak memerlukanbiaya finishing.

    ! Bisa digunakan di berbagai jenis lokasi dan berbagai jenisfondasi.

    r Waktu pemasangan lebih cepat, mudah, dan praktis.r Harga bersaing dengan sistem pagar konvensional yang saat ini

    beredar di pasaran.

    Gambar 2.7 Komponen pagar(Sumber: Beton Elemeninclo Perkasa)

    I U DITCI{Komponen ini digunakan untuk saluran air yang dapat ditempatkan disekeliling bangunan gedung, sebagai saluran drainase. Tingkat kesulitanpemasangan U DITCH ini rendah atau tidak diperlukan usaha kerasuntuk memasang. Waktu yang dibutuhkan untuk memasang cukupsingkat sehingga dapat mereduksi durasi konstruksi secara keseluruhan.Dengan daya lateral yang tinggi, mampu menahan beban dari tanah dandari alilan air.

    Beton Pracetak

    Keunggulan Ll Dff'CH adalah:r Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di pabrik dengan

    kontrol kualitas prima.r Permukaan yang halus/kualitas beton expose, tidak memerlukan

    biaya finishing.

    Gambar 2.8 Komponen U DITCH(Sumber: Ileton Elemenindo Perkasa)

    I GRCKomponen ini termasuk dalam kelompok arsitektural, sering diperlukankarena tuntutan perancang untuk memenuhi estetika bangunan.Spesifikasi komponen ini adalah sebagai berikut: Bahan terdiri daricampuran semen, pasir, dan fibreglass alkali resistant. Teknik produksisistem spray. Ukuran dan bentuk sesuai pesanan. Ketebalan 8mm-1Omm.Keunggulan kulponen ini adalah:

    r Mutu bahan terjamin karena dibuat di pabrik dengan kontrolkualitas prima.

    r Mudah dibentuk menjadi berbagai disain yang sesuai dengankondisi lapangan sehingga mampu memberikan solusi untukmewujudkan berbagai disain secara mudah dan efisien baik,untuk eksterior sebagai selimut bangunan maupun interior sepertiukiran, kaligrafi maupun elemen estetika lainnya. Selain itu jugadapat digunakan pada bangunan infrastruktur seperti monumen,saluran drainase, dan lainnya.

    2t

  • Dengan ketebalan yang minim (maksimal 10mm) GRC memiliktbobot yang ringan. Hal ini mampu mengurangi biaya transportasimaupun pemasangan. Dalam aplikasi gedung-gedung tinggi jugamengurangi beban konstruksi yang menjurus pada penghematanbiaya struktur dan fondasi.

    Karena tidak mengandung asbes, GRC memiliki daya tahan atasbahan kimia maupun korosi, tahan terhadap cuaca, tahanterhadap api, kedap suara, tahan lembab, dan tahan air'

    Teknik produksi sistem semprot tangan dengan cetakan, yaknisuatu teknik produksi serbaguna untuk membuat komponen,mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan yang rumitsesuai permintaan dan dilakukan pengawasan yang ketat, mulaidari kondisi cetakan, metode yang dipakai hingga prosespengeringan hingga diperoleh produk GRC yang sempurna.

    Sistem pemasangan yang mudah dan cepat meningkatkanefisiensi pembangunan.

    Gambar 2.9 Komponen GRC(Sumber: Ileton Elerlenindo Perkasa)

    r TANGGA PRACETAKSkuktur tangga pracetak mulai diproduksi untuk bangunan gedung gunamempercepat waktu konstruksi bangunan. Apabila struktur tanggadikerjakan secara konvensional maka akan membutuhkan waktu yangcukup lama, mengingat kerumitan dari struktur ini. Dengan adanyastruktur tangga pracetak maka akan lebih mempersingkat waktu karenahanya perlu waktu untuk pemasangannya saja.

    Beton Pracetak

    Gambar 2.10 Komponen tangga(Sunrber: Beton Elenrenindo Pelkasa)

    I BALOKElemen balok dapat diproduksi dengan berbagai bentang dan macambentuk penampangnya. Penentuan bentuk penampang dari sebuah balokdipengaruhi oleh sistem yang akan digunakan, misalnya sistemsambungan antara balok dan plat lantai, sistem sambungan antara balokdengan kolom. Macam penampang balok:

    a. Rectangular Beantb. L-Shaped Beantc. Inverted Tee Beam

    Garnbar 2.ll Penampang balok

    23

    Fr__lr tLItr-ill

    (c)

  • 24 Eksplorasi Teknologi dalam Prq'ek Konstuksi

    Ganrbar 2.12 Penampang balok girder

    Gambar 2.13 Perletakan balok pado kolont(Sunrber: Edrvarcl Allen, 1985)

    Beton Pracetak 25

    arn Dlo dufrd.-.,e1engtc

    :tel.n k Gld.;.iale ctsl ralo*.tu

    '=.

    G=---++-s--!fiA

    a.ffi.k nog pad--/l i

    rSKl angle^

    I i*annE suilaes"I ata ntoct prltrh !1cl ot brh...ttjj.l

    Slel qat?fi.ngphaum,l di ,a@

    r-i Iis+{+L++l

    ne d.p ls dtfi.cld nth;:od when hea:.rrdr@ ,usafo @aplae4

    Sel qtd pl.te

    Gambar 2.14 Perletakan bolok ltada kolom dengannrcilggunqkat penahon boja

    (Sunrber: Edward Allen, 1985)

    I KOLOMSebagai elemen struktur bangunan yang mempunyai fungsi meneruskanbeban dari lantai-lantai di atasnya, di mana dominasi gaya norrnal yangbekerja maka secara teknis kolom dapat diproduksi secara pracetak.Elemen kolom pracetak ini sering dijumpai di toko-toko materialbangunan, termasuk ornamen arsitekturalnya. Dengan membeli elemenkolom pracetak maka pelaksana proyek tinggal memasang danmenyatukan dengan elemen lain di lokasi proyek. Biasanya elemen inidigunakan untuk bangunan rumah tinggal satu lantai.Jenis kolom beton yang dapat diproduksi secara pracetak tergantung dari(a) ketinggian bangunan/jumlah tingkat; (b) metode erection yang akandigunakan; (c) kemampuan angkat alat bantu/crane. Kolom pracetakdapat diproduksi tanpa menyambung (kolom setinggi bangunan yangdirencanakan) atau dengan sambungan (dilakukan penyambungan diantara tinggi bangunan). Untuk bangunan dengan ketinggian di bawah 30meter, penggunaan kolom menerus (tanpa sambungan) masih dimung-

    l

    L

    l

  • Eksplorasi Teknologi dalan Proyek Konstruksi

    kinkan sedangkan untuk yang di atas 30 meter sebaiknya digunakankolom dengan sambungan. Keputusan untuk memproduksi kolom dengansambungan atau tanpa sambungan dipengaruhi oleh beberapa hal, antaralain (a) kemampuan pabrik untuk memproduksi; (b) kemampuan alatangkut untuk memindahkan elemen pracetak dari pabrik ke lokasiproyek; (c) kemampuan alat angkat untuk meletakkan elemen pracetakpada tempatnya; (d) kemampuan alat sambung kolom.Apabila ingin menggunakan elemen kolom pracetak dengan sambunganmaka pihak perencana harus mendisain kolom menjadi dua bagian ataulebih. Sambungan kolom dapat ditempatkan di setiap panjang tertentu,misalnya saja setiap 1 tingkat, atau 2 tingkat. Sambungan kolom dapatditempatkan pada beberapa keadaan:

    r sambungan ditempatkan tepat di pertemuan antara balok-kolom.r sambungan ditempatkan sedikit di atas pertemuan antara balok-

    kolom.

    Gambar 2.15 Bentuk dan penampung kolom

    EH

    m

    [lE]lil

    E

    Itl

    Belon Pracetak 27

    Balok BalokK

    Balok Balok

    Kolom dengantampangkonstan

    1ri/4 aaiia 1tii1

    Gambar 2.16 Struktur rangka kolom menerusdengan tlmpang kolom konstan

    Gambar 2.L7 Stt"uktur rangka kolotn menerusdengan tampang kolom tidak konstan

  • 28 Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    Kolom dengan letak sambungan tepat pada pertemuanbalok-kolom.

    Gambar 2.18 Sambungan kolom dengan balok menggunakanmetode cor di tempat dalam dua tahap. Tahap pertamapenyatuan balok serta rnenyiapkan soket untuk kolom diotasnya. Tahap kedua menyatukan antarkolom dengan metodecor di tempat.(Sumber: Tihamer Koncz, 797 9)

    Kolom dengan letak sambungan di atas pertemuan kolom-balok.

    Gambar 2.19 Sambungan antarkolom terpisah antarasambungan balok-kolom, keduanya disatukan dengan metodecor di tempat(Sumber: Tihamer Koncz, 1979)

    Beton Pracetak

    I PLAT ATAPSebagai elemen struktur yang berfungsi sebagai penutup bangunan, platatap dapat diproduksi secara pracetak. Plat atap dengan bentangan lebarlebih menguntungkan bila dibandingkan dengan plat atap dalam bentukkomponen yang dimensinya relatif lebih kecil karena pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

    r Jumlah elemen yang diproduksi lebih sedikit sehingga memper-pendek waktu yang digunakan untuk proses produksi sertaerection..

    I Plat atap yang diproduksi merupakan satu kesatuan yang utuh(monolit).

    I Hasil yang didapatkan lebih indah (estetis).Batasan seberapa lebar/bentang plat atap tersebut layak untukdiproduksi? Ukuran elemen plat ini sangat bergantung pada hal-halberikut: (a) kemampuan produksi pabrik; (b) kemampuan crane yangtersedia untuk handling serta erection; (c) kemampuan alat angkut kelokasi proyek; (d) peraturan tentang angkutan jalan raya yang berlakudalam suatu daerah tertentu; (e) ketersediaan alat sambung untukmenyatukan elemen sehingga menjadi satu kesatuan secara monolit. Padaumunmya dimensi yang diproduksi berukuran lebar 2,5 meter hingga 3meter, panjang 15 meter hingga 25 meter dan beratnya berkisar antara120 kglm2. Plat atap dapat dibedakan menjadi dua: (a) waffte slabs; (b)ribbed slabs.

    1. Waffle slabsWo|fl" slabs adalah plat atap dengan rusuk (ribs) pada arah transversalsebagai rangkanya, atau pada arah horisontal, atau kedua-duanya. platjenis ini dapat diproduksi dengan ukuran yang cukup pipih sehinggadidapatkan berat sendiri yang relatif lebih ringan. Dimensi dari plat iniberkisar antara, lebar I m hingga 3 m sedangkan panjangnya 5 m hingga12 m, dimensi rusuk arah transversal + 15 cm hingga 20 cm dan arahlongitudinal + 20 cm hingga 65 cm.

    29

  • 30 Eksplorasi Teknologi dalam Prq,ek Konstruksi

    Gambar 2.20 Tampong, denah, v,afrle slab

    2. Ribbed slabsRibbed slabs adalah plat yang dibentuk dengan rusuk sebagai perkuatan(ribs) pada arah longitudinal. Ada dua jenis rusuk yang digunakan, yaitu:

    a) Cltannel unit

    TrmPang

    Gambar 2.21 Channel unit

    b) T unit

    rEl t[rlEI E]

    Gambar 2.22 T trnit

    Beton Pracetak

    I PLAT LANTAISebagai elemen struktur yang langsung mendukung beban penghunisebuah bangunan gedung, plat lantai harus sesuai dengan ketentuan danperaturan yang berlaku. Eksistensi plat lantai dalam bangunan tinggimembutuhkan material hingga 50o/o dari kebutuhan total material elemenstruktur. Oleh karena itu plat lantai merupakan elemen yang pentinguntuk dikaji guna mendapatkan metode pengadaan yang efisien.Berbagai cara digunakan untuk mengadakan plat lantai, dari yangkonvensional dengan melaksanakan cor di tempat di mana posisi elementersebut berada hingga cara pabrikasi. Berbagai untung/rugi, keung-gulan/kelemahan perlu dikaji secara seksama guna mencapai tujuanefisiensi.

    Para perencana bangunan akan melakukan perhitungan struktur,khususnya untuk plat lantai, dengan memperhatikan gambar hasil disaindari arsitek. Hal-hal yang menjadi bahan pemikiran dalam menetapkanasumsi antara lain adalah:

    r jarak antarbalok yang akan mendukung plat lantai.r beban yang akan bekerja.r kemudahan produksi serta kemungkinan untuk ditransportasikan.

    Jenis elemen plat lantai yang akan digunakan dapat dipilih di antara jenisyang ada:

    r wffie slabsribbed slabs

    hollow beamfloor unit dengan bentuk lingkaran, oval.

    3t

    II

  • 32 Eksplorasi Teknologi dalant Proyek Konstntksi

    Bentuk dari beberapajenis plat adalah sebagai berikut:

    rulr{tl( l.( d.t

    ambar 2.23 Macam-tnacum jenis plat lantai

    Bentuk plat lantai wffie slabs dan ribbed s/aDs seperti padaatas, sedangkan gambar berikut adalah hollow beam(lingkaran) pada saat proses produksi:

    plat atap diJloor unil

    Komponen pelat pracetak mampu mereduksi waktu pemasangan danmengurangi biaya konstruksi yang disebabkan oleh pengurangan beratbangunan keseluruhan. Pengurangan berat ini terjadi karena pelatpracetak yang diproduksi bersifat hollow core slab. Dengan adanyarongga pada pelat pracetak tersebut maka pelat pracetak menjadi lebihringan. Rongga berfungsi sebagai isolasi suara dan meringankan bebanstruktur. Keuntungan lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untukpemasangannya menjadi lebih singkat dan tidak membutuhkan perancah.

    Gambar 2.24 Proses produhsi HCS.

    Beton Pracetak

    Gambar 2.25 Komponen pelot(Sunrber: Beton Elemenir:do Perkasa)

    Ganrbar 2.26 Komponen pelat(Strmber: Reton Elemenindo Perkasa)

    Keunggulan pracetak adalah :t Proses produksi dilaksanakan dengan sistem yang sudah

    terkomputerisasi untuk menjamin mutu beton.r Proses penegangan dilakukan secara akurat sehingga menjamin

    gaya prategang yang disyaratkan.r Pelat lantai berongga lebih ringan 29

    - 42 % daripada pelat

    lantai beton konvensional sehingga beban rencana yang dapatdipikul j adi meningkat.

    r' Lendutan pelat akibat pembebanan penuh sangat kecil karenaadanya lawan lendut dari gaya prategang.

    33

  • 34 Eksplorasi Tekttologi dalam Prol,sl< Konstruksi

    Waktu pemasangan singkat, mudah, dan bebas dari strukturpenyangga.

    Permukaan pelat bagian bawah tidak memerlukan finishing dandapat berfungsi sebagai beton ekspose.

    Precompression Effect beton prategang memiliki ketahanan yanglebih tinggi terhadap suhu tinggi daripada beton konvensional.

    I CLADDINGClodding adalah penutup dinding luar pada bangunan gedung yangberfungsi untuk memisahkan dan rnelindungi dari pengaruh luar.Beberapa kriteria pemilihan material dari cladding adalah harus tahanterhadap air, tahan terhadap pengaruh lingkungan di sekitarnya, sertamemenuhi syarat estetika bangunan. Dalam menganalisis dan memilihmaterial yang akan digunakan harus dilakukan dengan cermat denganmempertimbangkan ketahanannya terhadap perubahan iklim, temperaturyang tinggi, kelembaban, serta polusi yang ditimbulkan olel, kota besaratau lingkungan industri. Sistem instalasi cladding yang dapatdiaplikasikan adalah stick $tstent, utit system, unit and mullion system,panel slstm, column cover snd spandrel system.

    I-_xl

    I

    \

    t.. -ll-!llrt,\-{\a i'i

    t--l!rllxi;It:

    '11\

    \S,

    II6s-

    =L\i\ai\iII

    INF.-t-. '\\tt\ttillil\L

    Gambar 2.27 Stick systenl Gambar 2.28 Unit systent

    Beton Procetak

    Garnbar 2.29 Unit ond ntullion svstem Gambar 2,30 Panel svstem(Surnber: Edrvard Allen, 1985)

    Gambar 2.31 Colwrut cover and spandrel(Sumber: Edward Alterl 1985)

    systetn

    35

  • 36 Eksplorasi Tebrclogi dalam Proyek Konstruksi

    r Komponen-komponen CladdingStruktur cladding pada umumnya mempunyai enam komponen utama,yaitu:

    1. Material EksternalMaterial yang dapat digunakan adalah semen, pasangan bata,pasangan batu, metal, kaca, plastik. Pemilihan jenis materialdisesuaikan dengan berbagai pertimbangan teknis dan estetissehingga dihasilkan bangunan gedung yang memenuhi keinginanperencana, pemilik, dan pengguna.

    2. Rangka PendukungBerkaitan dengan pemakaian exterior material cladding tentudibutuhkan suatu rangka. Rangka ini berfungsi sebagai penopangexterior material, beban yang diakibatkan oleh angin, beban mati,dan beban gempa. Beban-beban tersebut akan diteruskan ke strukturrangka dari bangunan gedung tersebut. Support framing juga harusdapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang diakibatkan olehgerakan exterior material, support frarning itu sendiri, bertambahpendek/panjang struktur rangka yang disebabkan oleh perubahantemperatur serta perubahan rangka yang diakibatkan oleh bebanangin dan gempa. Salah satu jenis dari support frarning adalah grid-type frame.Grid-type frame lebih umum digunakan untuk cladding denganmaterial yang terbuat dari kaca atau metal. Namun demikian dapatjuga digunakan untuk mengaitkan/meletakkan material yang lain,misalnya pasangan batu, panel (pracetak) dari pasangan bata, plestersintetis. Material yang digunakan dapat terbuat dari aluminiumataupun besi dan kemudian dihubungkan dengan struktur rangkabangunan gedung.

    3. Material Penutup InteriorUntuk menutupi support framing dari cladding biasanya digunakanmaterial yang lebih bersifat arsitektural sehingga dihasilkan ruangyang nyaman.

    4. InsulasiUntuk menambah kenyamanan pemakai gedung, pemakaian insulasiadalah hal yang tepat. Fungsi dari insulasi adalah untuk mengurangi

    Beton Pracetak

    panas dari luar yang masuk ke dalam gedung. Untuk keperluantersebut dapat digunakan material yang berfungsi sebagai peredampanas, seperti plester sintetis atau beton pracetak yang dapatdiproduksi dengan sistem komposit (memasang material peredamdalam panel beton pracetak pada saat proses produksi).Material pada JointPenggunaan joint pada cladding bertujuan: Pertama, untukmemudahkan pemasangan panel-panel (karena ukuran panel dapatlebih kecil); Kedua, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinyakontraksi (memuai, memendek) dari panel.Drainase InternalPemilik bangunan tentu tidak mengharapkan interior ruangannyarusak oleh karena masuknya air dari luar ke dalam ruangan. Hujanyang disertai angin sangat memungkinkan untuk menjadi penyebabmasuknya air ke dalam ruangan. Gerakan air permukaan ini biasanyaberkumpul pada

    .joint. Berdasarkan pengalaman, penggunaansealents tahan air temyata tidak cukup mampu untuk menahangerakan air tersebut. Hal ini karena kurang sempurna pengerjaannya.Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dapat digunakan internaldrainage. Sistem internal drainage direncanakan dengan asumsibahwa dinding akan mengalami kebocoran, tetapi begitu hal ituterjadi maka air yang masuk dapat dikumpulkan sehingga tidakmerusak interior dalam ruangan.

    J/

    5.

    6.

  • BAB 3PERENCANAAN

    PENDAHULUANMeskipun teknologi beton pracetak telah berkembang dan sudah lamadigunakan, khususnya di Indonesia, efektivitas aplikasi tersebut masihperlu dikaji dengan seksama. Kajian tersebut perlu dilakukan untukmengetahui dengan benar aatas manfaat dan keuntungan dari aplikasibeton pracetak bagi industri konstruksi di Indonesia. Berbagai faktorharus ditinjau dengan cermat agar dapat diyakinkan keuntungan yangakan diperoleh, yang antara lain adalah perencanaan, sistem struktur,sumberdaya manusia, produksi, transportasi. pemasangan, connection,dan perbaikan. Teknologi beton pracetak layak digunakan jikapermasalahan yang ditimbulkan dari semua faktor tersebut di atas dapatdiatasi/diselesaikan.

    FAKTOR PERENCANAANPerencanaan struktur dengan teknologi beton pracetak dilaksanakandalam tiga tahap. Tahap pertama adalah perencanaan yang dilaksanakanoleh arsitek. Tahap yang kedua, perencanaan dilakukan olehkonstruktor/ahli struktur. Tahap yang ketiga perencanaan dilakukan olehprodusen/instalator, yang ditekankan pada kemudahan pelaksanaan dilapangan.

    Struktur organisasi dari tim proyek sangat menentukan keberhasilanpengaplikasian teknologi beton pracetak. Koordinasi dari pemilik proyek(owner), arsitek, ahli struktur, dan juga dari disiplin ilmu yang lain,merupakan hal yang penting sehingga dibutuhkan kesinambunganinformasi pada setiap tahap pelaksanaan.

  • 40 Eksplorasi Teknologi dalan Proyek Konstruksi

    Teknologi pracetak adalah metode pelaksanaan pembangunan denganmemanfaatkan material atau komponen pabrikasi yang dibuat di luarlokasi proyek atau di dalam lokasi proyek namun perlu disatukan lebihdahulu antar komponennya (erection) pada tempat yang seharusnya/posisi dari komponen tersebut. Beberapa pengertian sistem ini dapatdidefinisikan berdasarkan tingkatan metode pelaksanaan pembangunan,yaitu:

    r Prefobrication,yaitu proses pabrikasi yang dilaksanakan denganmenggunakan alat-alat khusus di mana berbagai jenis materialdisatukan sehingga membentuk bagian dari sebuah bangunan.

    r Preassembly, yaitu proses penyatuan komponen prafabrikasi ditempat yang tidak pada posisi komponen tersebut berada.

    t Module, yaitu hasil dari proses penyatuan komponenprafabrikasi, biasanya membutuhkan mode transportasi yangcukup besar untuk memindahkannya ke posisi yang seharusnya.

    Metode pelaksanaan pembangunan teknologi pracetak dimungkinkanuntuk diterapkan pada berbagai jenis proyek konstruksi, seperti jembatan,bangunan industri, perumahan, pelabuhan, dan lain sebagainya. Berbagaipihak yang terlibat dalam penerapan sistem ini adalah pabrikan, kepalaproyek, arsitek, konstruktor, instalator, kontraktor, dan konsultan.

    PROSES PENERAPAN TEKNOLOGIPRACETAKPelaksanaan pembangunan proyek konstruksi yang menerapkanteknologi pracetak akan mengikuti urutan kegiatan sebagai berikut: (1)planning; (2) design and engineering; (3) procurement; (4) fabrication;(5) transportation, handling and erection. Dari kelima kegiatan tersebutplanning adalah proses yang perlu mendapatkan perhatian. Hal ini karenaaspek yang harus dipertimbangkan lebih banyak dan lebih kompleks biladibandingkan dengan metode konvensional.

    Dibandingkan dengan metode konvensional, penerapan teknologipracetak membutuhkan interaksi positif antarkegiatan. Teknologipracetak akan mengubah hubungan antarkegiatan yang semula tidaksaling bergantung (metode konvensional) menjadi saling bergantung.Sr'pcrti pada pelaksanaan elemen struktural bangunan gedung yang

    Perencanaon

    biasanya dilaksanakan secara berturutan sangat memungkinkan dapatdilaksanakan secara paralel (fabrikasi, pelaksanaan di lokasi). Rencanadari beberapa kegiatan dapat dilaksanakan lebih awal, misalnya:mengurus ijin untuk keperluan transportasi, handling, erection. Per-bedaan penerapan teknologi pracetak dengan konvensional ditunjukkanpada Gambar 3.1 dan3.2.

    Gambar 3,1 Ketergantungan antarpihak poda penerapan sistem konvensional

    Gambar 3.2 Ketergantungan antarpihak pada penerapan teknologi pracetak

    PLANNINGTahap perencanaan dalam penerapan teknologi pracetak merupakankegiatan kritis. Hal ini karena pada tahap ini harus mempertimbangkan,memprakirakan, dan mengendalikan berbagai proses kegiatan. peren-canaan ini diawali dengan tahap konseptual sampai dengan selesainyapelaksanaan pekerjaan. Perencanaan merupakan tahap kegiatan kritisyang lebih disebabkan karena teknologi pracetak ini tidak mudahdisesuaikan dengan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu. Hal ini bukanberarti bahwa penerapan teknologi pracetak ini tidak dimungkinkan

    41

  • Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    untuk diubah, hanya saja tingkat fleksibilitas terhadap perubahan tidakseleluasa j ika menggunakan sistem konvensional. Berdasarkan penelitian(Ervianto, 1997) keterlambatan proyek sering terjadi karena adanyaperubahan disain. Hampir semua proyek konstruksi mengalamiperubahan dari disain awal yang mengacu pada gambar rencana. Olehkarenanya disain dari komponen modular harus disetujui lebih dahuluuntuk menghindari perubahan yang mungkin dapat menyebabkanmeningkatnya biaya proyek dan keterlambatan pelaksana-an pekerjaan.Tingkat fleksibilitas yang rendah pada proses fabrikasi dan assembly darimodul mengharuskan untuk dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi untukmenghindari terjadinya biaya keterlambatan. Tahap planning dapatdibedakan menjadi beberapa sub-kegiatan, yaitu: (1) pengendalianproyek; (2) perencanaan modul; (3) pengadaan; (4) transportasi, dan (5)perencanaan lokasi proyek.

    PENGENDALIAN PROYEKProses pengendalian sudah seharusnya dilakukan secara kontinusepanjang proses pelaksanaan berlangsung. Hal-hal yang tercakup dalamproses ini dimulai dari perencanaan anggaran biaya awal sampai denganpembiayaan proyek secara keseluruhan. Dalam teknologi pracetak,perencanaan yang kurang sempurna dapat menjadi penyebab hilangnyakesempatan untuk memanfaatkan aspek keunggulannya. Teknologipracetak membutuhkan biaya awal yang lebih besar bila dibandingkandengan sistem konvensional, sehingga risiko yang harus ditanggung olehowner dan kontraktor juga menjadi lebih besar. Dua ha1 penting dalamproses pengendalian proyek adalah pengendalian biaya dan waktu.

    1. Pengendalian BiayaManajemen proyek adalah pihak yang mengendalikan semua aspekpembiayaan dalam proyek konstruksi. Biaya pembuatan modul dalamteknologi pracetak kadang-kadang lebih besar dibandingkan dengansistem konvensional, namun secara keseluruhan pembiayaan proyek(total cost) mampu direduksi. Biaya pembuatan komponen betonpracetak yang berupa modul melalui proses fabrikasi (memungkinkanmelalui proses kimiawi) seperti tampak dalam Tabel 3.1 berikut ini.

    MANAJEMENt Manaiemenr Jaminan kualitas

    PERENCANAAN

    Perencanaan

    Tabel 3.1 Pembiayaan pembuatan komponen pracetak

    untuk

    rPe aan tanah Biaya sama untuk kedua metode

    2. Pengendalian WaktuPengendalian jadwal/skedul kegiatan dalam proyek konstruksimerupakan salah satu aspek untuk mencapai keberhasilan sesuai dengantujuan proyek. Pada kondisi tertentu, hubungan antara waktu dan biayapelaksanaan kegiatan adalah bahwa bila pelaksanaan kegiatan dapatdipercepat maka sangat dimungkinkan untuk mengurangi biayapelaksanaan. Namun bila waktunya semakin singkat melebihi batasoptimum maka biaya yang diperlukan menjadi semakin besar. Jadwallskedul kegiatan dalam proyek yang menerapkan teknologi pracetakberbeda dengan sistem konvensional. Hal ini karena adanya perbedaanmodel ketergantungan antarpihak.

    43

    Biava meninskat untukBiaya sama untuk kedua metode

    I Pipins and Lavout Biava meninskat untukI Peralatan dan Elektrikal Biaya sama untuk kedua metode

    Biava cukup tereduksi untukBiava meninskat untuk

    BIAYA TAK LANGSTINGI Biaya sama untuk kedua metodeI Asuransi Biava sama untuk kedua metode

    Biaya sama untuk kedua metodeBETON

    I Beton struktur bawahI Beton struktur atas Biaya tereduksi unruk tak

    Fondasi untuk alat Biava turun sisnifikan untukSTRLIKTUR DAN ARSITEKTURAL

    Biava meninskat untukBiava turun sisnifikan untuk

    HANDLING DAN ERECTIONBiaya meninskat untuk

    PEKERJAAN TANAH

  • Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    PBRENCANAAN MODULPada tahap konseptual/perencanaan dilakukan kajian tentang pemilihanukuran, material, dan berat setiap modul. Bolt (1982) menyatakan bahwatahap penentuan ukuran/dimensi dan berat maksimum setiap modul yangmasih memungkinkan untuk dipindahkan dari lokasi pembuatan ke lokasiproyek atau menempatkan modul pada posisinya, berdasarkan pertim-bangan praktis dan ekonomis.

    Tahap konseptual/perencanaan sedikit banyak tergantung pada jenis dankapasitas peralatan yang akan digunakan di lapangan. Misalnya, tahapkonseptual/perencanaan berkaitan erat dengan kegiatan transportasi.Artinya bahwa pada saat proses penentuan modul harus sudahmempertimbangkan ketersediaan jenis dan kapasitas peralatan yang akandigunakan untuk mentransportasikan modul ke lokasi proyek dan jugauntuk proses erection. Meskipun dimensi setiap modul dan caramentransportasikannya bervariasi di setiap proyek, untuk pencapaianefisiensi biaya juga harus mempertimbangkan keduanya agar keunggulansistem ini dapat dimanfaatkan secara maksimal. Berat setiap modul danperalatan yang tersedia juga berhubungan erat, artinya bahwaperencanaan modul yang mempunyai berat berlebih dibandingkankemampuan alat yang tersedia akan menyebabkan terjadinya kesulitandalam pelaksanaannya. Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkanpada tahap konseptual/perencanaan adalah:

    1. Faktor Transportasi: transportasi, pengikatan komponen pracetak;ketepatan dimensi komponen pracetak; ukuran dan berat komponenpracetak; perlindungan dalam pengangkutan; titik berat komponenpracetak.

    2. Faktor lain: perlindungan terhadap karat; konsep rangka yang akandigunakan; persyaratan perencanaan (mis. gempa, pengangkutan);penyimpanan komponen pracetak; sistem tie-ins dan interfaces;fondasi untuk rangka komponen pracetak; persyaratan pabrikasi.

    PENGADAANPenerapan teknologi pracetak dalam proyek konstruksi khususnya dalamhal pengadaan material dan jasa mencakup hal-hal sebagai berikut: (l)design engineering (2) pabrlkasi; (3) transportasi, handling dan erection.

    Perencanaan

    Pengadaan Design EngineeringJenis kegiatan yang termasuk dalan, tahap ini adalah melakukanidentifikasi jenis pelayanan jasa yang dibutuhkan dan persyaratanyang harus dipenuhi dalam melakukan pemilihan konsultanperencana. Kegiatan ini terjadi di awal proyek. Kemampuan danpelayanan konsultan yang diberikan juga berbeda antara teknologipracetak dengan sistem konvensional. Konsultan dalam teknologipracetak mempunyai cakupan pemikiran lebih kompleks dalamkemampuannya. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan danpemikiran yang harus terintegrasi dalam proses secara keseluruhan,yaitu: perencanaan, pabrikasi, transportasi, koneksi, ketersediaanperalatan, dan faktor lainnya. Secara umum konsultan harus mem-punyai kemampuan lebih dan pengalaman dalam bidang teknologipracetak. Pemahaman jenis, urutan kegiatan, dan keterkaitanantarkegiatan juga merupakan aspek yang patut dipertimbangkanapabila akan menerapkan teknologi pracetak.

    Pengadaan ProdusenKegiatan ini dilakukan di awal proyek yang mencakup: (1) prakuali-fikasi kontraktor dan penyedia peralatan, (2) jumlah kontraktor danprodusen yang mempunyai kemampuan dalam teknologi pracetak,(3) pemilihan kontraktor dan produsen. Untuk mendapatkan jasalayanan yang memadai perlu dilakukan prakualifikasi kontraktorguna melaksanakan pembangunan berbasis teknologi pracetakpenting dilakukan. Jumlah konraktor dan produsen merupakan faktorkritis dalam menerapkan sistem ini. Semakin banyak pihak yangterlibat di dalamnya maka dibutuhkan koordinasi yang semakin baik.Dibanding dengan metode konvensional, memilih kontraktor danprodusen menjadi hal yang penting demi kelancaran pekerjaan gunamencapai tujuan pengadaan proyek.Pengadaan Sarana Transportasi, Handling dan ErectionPengadaan sarana transportasi, handling dan erection pada teknologipracetak sudah seharusnya dilakukan di awal proyek. Hal iniberkaitan dengan dimensi dan berat dari masing-masing modul yangtelah direncanakan. Sebaiknya pengadaan sarana transportasi,handling dan erection dilakukan oleh kontraktor atau pabrikatordengan maksud pengendalian jadwal dan tanggung jawab yang lebihjelas.

    45

    1.

    2.

    3.

  • 46 Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    r TransportasiPemindahan modul-modul pracetak merupakan kegiatan yangmernbutuhkan peralatan yang spesifik dan memadai. Tahap perencanaantransportasi harus mempertimbangkan jalur transportasi yang akandilewati, metode pemindahan, dan peralatan yang dibutuhkan.

    r Perencanaan Lokasi ProyekPerencanaan kegiatan di lokasi proyek harus disesuaikan dengan aksesjalan masuk dan fasilitas yang tersedia. Pelaksanaan fondasi dan jalanmasuk ke lokasi proyek sebaiknya dilakukan di awal pelaksanaan proyekuntuk menghindari kemungkinan terjadinya keterlambatan.

    BAB 4SISTEM STRUKTUR

    PENDAHULUANBerbeda dengan bangunan gedung yang proses konstruksinya meng-gunakan proses tradisional, bangunan yang menggunakan teknologibeton pracetak memerlukan perencanaan yang lebih detil, dimulai dariproses perancangan arsitektur, perancangan struktur, proses transportasi,hingga proses pelaksanaan di lapangan. Sistem struktur yang dipakaipada kebanyakan bangunan gedung lebih ditentukan oleh prosesproduksi di pabrik, proses transportasi, proses pelaksanaan di lapangan.Dimensi serta berat dari elemen beton pracetak ditentukan oleh beberapahal berikut:

    r Ketinggian dan jumlah tingkat dari bangunan.r Kapasitas angkat craner Lokasi pabrikasi elemen beton pracetak.r Bentang portal danjarak antarportal.r Beban yang didukung beton pracetak.

    Yang harus dipertimbangkan dari penggunaan struktur kolom menerusdari lantai dasar hingga lantai teratas adalah masalah transportasi elemenbeton pracetak dari lokasi pabrikasi ke lokasi proyek.

    STRUKTUR RANGKA KOLOM MENERUSPada bangunan yang menggunakan kolom jenis ini (tanpa sambungandari kolom lantai dasar hingga kolom lantai teratas), pelaksana proyekdituntut untuk menyediakan peralatan yang memadai dalam hal kapasitas

  • 48 Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi

    angkatnya. Panjang maksimal dari kolom tergantung dari beberapa hal,antara lain:

    I Kemampuan mode transportasi dalam usaha mentransportasikanelemen beton pracetak.

    r Kapasitas angkat crane yang tersedia untuk pelaksanaanerection.

    r Kemampuan produsen untuk mempabrikasi elemen betonpracetak.

    Sistem struktur ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:r Struktur rangka kolom menerus dengan sambungan kaku,r Struktur rangka kolom kaku dengan pin ioint sebagai alat

    sambung pada balok,

    I Struktur rangka dengan pin ioint sebagai alat sambung kolomdan unit lantai.

    I Struktur Rangka Kolom Menerus dengan SambunganKaku

    < 30,0

    6,0 - r2,0 6,0 - t 2,0

    Gambar 4.1 Sistem struktur rangka,menerus, sambungan knku

    kolom

    Sistem Struktur

    Gambar 4,2 Sistem stt'uktur rangka, kolom menerus(Sumber: Tihamer Koncz, 1979)

    E Struktur Rangka Kolom Kaku dengan Pin.Ioint sebagaf,Alat Sambung pada Balofi