struktur kristal logam dan keramik
DESCRIPTION
Pengenalan kristal pada logam dan keramik.TRANSCRIPT
-
[*] Email : [email protected] 1
Struktur Kristal Logam dan Keramik Muhammad Fauzi Mustamin[*]
Jurusan Fisika, Universitas Hasanuddin
Maret 2015
1. Selayang Pandang
Material padat dapat diklasifikasi berdasarkan karakteristik atom atau ion penyusunnya. Secara
umum struktrunya terbagi menjadi material kristal dan non-kristal. Material kristal
direpresentasikan dengan susunan periodik atom-atom penyusunnya yang memiliki sifat simetri.
Adapun material non-kristal, juga biasa disebut material amorphous, memiliki bentuk yang tidak
simetri sehingga strukturnya terbilang kompkels. Sementara ditinjau dari tingkat energi, material
kristal lebih tinggi dibandingkan dengan material non-kristal. Semua logam, keramik dan beberapa
polimer merupakan golongan material kristal.
2. Struktur Kristal Logam
Material logam memiliki struktur atom yang cukup rapat. Biasanya hanya terdiri dari satu elemen
penyusun sehingga jari-jari atomny seragam. Ikatan logam dari setiap partikel penyusunnya
bersifat nondirectional (bersifat sama disetiap arah). Hal ini berarti terdapat pembatasan minimum
dari setiap atom tetangganya, berimplikasi pada jumlah dan kerapatan paket atom tetangga yang
relatif besar.
Secara umum, struktur kristal dari logam yang sering dijumpai antara lain simple-cubic (SC),
body-centered cubic (BCC), face-centered cubic (FCC) dan hexagonal closed-packed (HCP).
2.1 Simple-Cubic
Simple-cubic terdiri dari delapan atom yang berada pada setiap sudut dari kubus. Struktur ini
mengakibatkan simple-cubic memiliki bilangan koordinasi enam. Dalam satuan sel, jari-jari
atomnya :
= 0.5
dengan adalah panjang rusuk kubus.
Gmbar 1 Simple Cubic
-
[*] Email : [email protected] 2
2.2 Body-Centered Cubic
Struktur kristal ini memiliki atom yang berada pada delapan sudut dari kubus serta satu kubus
dibagian tengahnya. Dari strukturnya, BCC memiliki delapan ilangan koordinasi dan jari-jari
atom memenuhi persamaan :
=3
4
dengan adalah panjang rusuk kubus.
2.3 Face-Centered Cubic
Sturktur kristal ini memiliki delapan atom disetiap sudut kubus dengan empat atom dimasing-
masing titik tengah permukaan kubus. Struktur ini mengakibatkan bilangan koordinasinya dua
belas. Sementara jari-jari atomnya memenuhi persamaan :
=2
4
dengan adalah panjang rusuk kubus.
2.4 Hexagonal Close-Packed
Tidak semua logam memiliki simetri berupa kubus. Salah
satu struktur krsital yang sering dijumpai berbentuk
heksagonal. Bagian atas dan bawah dari satuan selnya terdiri
dari enam atom dan dikelilingi oleh satu atom pada pusatnya.
Bidang lain pada heksagonal menyediakan tiga atom lain.
Sehingga total atom yang didapatkan adalah tujuh belas.
Dari struktur tersebut, bilangan koordinasinya 12 dengan
perbandingan tinggi dan sisi permukaan :
= 1.633
Gambar 2 : Body Centered Cubic
Gambar 3 Face Centered Cubic
Gambar 4 Hexagonal Close Packed
-
[*] Email : [email protected] 3
Dari struktur tersebut, dapat dicari faktor paket atom (banyaknya volume dalam struktur yang
ditempati partikel penyusun) :
=
serta rapat muatan dari suatu material, secara teoritis memenuhi persamaan :
=
=
=
=
= (6.022 1023 /)
3. Struktur Kristal Keramik
Sesuai definisi, material keramik paling tidak terbentuk dari dua elemen sehingga strukturnya lebih
kompleks daripada material logam. Elemennya berupa logam dan non-logam, sehingga ikatan
antar atomnya dapat berupa ikatan ionik total atau juga terdiri dari ikatan kovalen. Ion logam atau
kation bermuatan positif, sementara ion non-logam bermuatan negatif atau anion. Derajat ionik
ditentukan oleh golongan dari atom penyusun material keramik.
Gambar 5 Tabel Periodik dengan Contoh CaF2 dan SiC
-
[*] Email : [email protected] 4
Terdapat dua karakteristik dari ion penyusun struktur kristal keramik : ukuran relatif dari kation
dan anion dan besar muatan listrik setiap komponen.
3.1 Ukuran Kation dan Anion
Struktur kristal ditentukan oleh nilai maksimum dari anion yang dapat mengelilingi kation. Hal ini
dikarenakan ukuran kation yang lebih kecil daripada anion. Sehingga ukuran strukturnya akan
meningkat saat ukuran kation juga meningkat. Secara geometri dapat diekspresikan dengan
perbandingan jari-jari kation dengan jari-jari anion , /.
Gambar 6 (a) tidak stabil karena gaya tolak antar anion. Gambar 6 (b) berada pada titik kritis stabil,
sementara gambar 6 (c) merupakan struktur stabil akibat gaya tarik yang sama antara kation dan
anion.
Gambar 6 Stabilitas ion penyusun keramik
Gambar 7 menunjukkan struktur kristal berdasarkan perbandinan /.
Gambar 7 Bentuk Geometri berdasarkan Rasio Jari-jari Kation dan Anion
-
[*] Email : [email protected] 5
3.2 Besar Muatan
Setiap kristal haruslah netral atau dengan kata lain jumlah muatan postif dan muatan negatif
seimbang. Hal ini dapat dilihat dari rumus empiris dari material keramik tersebut. Misalnya pada
CaF2, setiap satu kation Ca2+ harus diseimbangkan dengan dua anion F-.
Dalam banyak material, koordinasi tetrahedral yang diselidiki meskipun dengan perbandingan
jari-jari dapat memprediksi bentuk strukturnya. Hal tersebut digunakan saat terdapat ikatan
kovalen pada material, yakni saat kation dengan pangkat polarisasi tinggi (Cu2+, Al3+) berikatan
dengan anion yang dapat dipolarisasi (I-, S2-), serta untuk atom dengan hibridisasi di kulit 3
seperti Si, C, dan Ge.
Pada material keramik, perhitungan kerapatannya memenuhi persamaan :
=( + )
= /
=
=
=
= (6.022 1023 /)