struktur, jenis dan pengembangan paragraf

16

Upload: annas-tupank

Post on 14-Jan-2017

329 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 2: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 2

STRUKTUR, JENIS DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF

Oleh : NASRUDDIN. ASN

A. STRUKTUR PARAGRAF

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah sebuah bentuk paragraph yang memiliki pokok pikiran atau

kalimat utama pada awal paragraf tersebut. Jenis paragraph ini akan mengungkapkan apa yang

menjadi pokok pikiran terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan kalimat kalimat penjelas

dibawahnya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sebuah paragraph deduktif memiliki pola

penulisa umum – khusus.

Lebih dalam mengenai makna dari pola pengembangan umum – khusus. Pada dasarnya

pola seperti ini hampir sama dengan pola penjabaran dalam kehidupan sehari hari. Pola tersebut

bermula dari sebuah ide yang bersifat luas terlebih dahulu, kemudian dengan diberikannya

kalimat kalimat tambahan yang bisa berbentuk data, fakta atau pun bentuk keterangan lain

maka akan membentuk sebuah paragraph deduktif.

Jika ditinjau dari segi fungsi penulisannya, jenis paragraph yang berkebalikan dengan

paragraph induktif ini mempunyai fungsi untuk memberikan penjabaran yang lebih jelas

tentang sebuah ide. Dengan menggunakan jenis paragraph ini, pembaca akan dengan mudah

mengembangkan pemikiran dari ide pokok yang ada pada awal kalimat. Atau bisa dikatakan

bahwa jenis paragraph deduktif akan mengajak pembaca nya untuk mengembangkan ide pokok

paragraph setelah membacanya. Namun tidak seperti paragraph induktif, paragraph deduktif

tidak bisa memberikan kesimpulan pada akhir paragraph.

Ciri-ciri Paragraf Deduktif

Beberapa hal yang menbedakan paragraph deduktif dengan jenis paragraph lain adalah

sebagai berikut:

1. Adanya ide pokok yang selalu terletak pada awal paragraph. Hal tersebut merupakan

yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk menciptakan sebuah paragraph deduktif, penulis

harus meletakkan ide popok yang benar benar bersifat umum dan dapat

menggambarkan isi keseluruhan paragraph secara umum.

2. Adanya kalimat kalimat pendukung. Mengiikuti setelah kalimat pokok di awal

paragraph, pada jenis paragraph ini dapat ditemukan beberapa kalimat pendukung yang

Page 3: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 3

masih berhubungan dengan ide pokoknya. Kalimat kalimat pendukung tersebut terlihat

lebih khusus dengan menunjukkan data atau fakta.

3. Adanya keterkaitan atau koherensi dalam paragraph tersebut. Jadi meskipun pada akhir

paragraph tidak disebutkan kembali apakah ide pokok dari paragraph tersebut (seperti

paragraph induktif) , namun pembaca masih bisa dengan mudah mengerti atau faham

ide pokok yang telah disebutkan sebelumnya.

Contoh Paragraf Deduktif

Keluarga Berencana merupakan program yang sangat baik untuk diterapkan oleh

keluarga keluarga di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan adanya

program tersebut bisa mengatasi problematika tidak terkendalinya jumlah populasi penduduk.

Semakin hari kini jumlah penduduk Indonesia semakin membludak jumlahnya. Bahkan di

beberapa wilayah lonjakan jumlah penduduk bisa dibilang sudah melampaui batas. Hal tersebut

tentunya menjadi permasalah bersama yang harus segera dipecahkan. Karena dengan semakin

banyaknya jumlah penduduk, maka kesempatan pemerolehan pekerjaanpun akan semakin sulit

dan yang pasti imbaskan akan terdampak pada kesejahteraan masyarakat secara luas.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah salah satu jenis paragraf yang memiliki fungsi untuk

menerangkan atau memaparkan suatu pokok bahasan atau masalah dengan pola penulisan dari

khusus ke umum. Maksud dari pernyataan pola penulisan khusus ke umum adalah paragraf ini

akan memberikan informasi, keterangan atau fakta rinci atau yang lebih sempit lingkupnya

terlebih dahulu baru kemudian dengan cermat memberikan keterangan yang lebih umum atau

simpulan pokok bahasan di akhir paragraf.

Jenis paragraf ini dikenal juga dengan paragraf yang memiliki kalimat utama di akhir

paragraf. Banyak referensi kebahasaan yang mengatakan hal serupa, namun informasi umum

yang dimasuk kan di akhir paragraf tersebut tentunya tidak hanya berbentuk sebuah kalimat,

ide pokok tersebut juga bisa terbagi dalam lebih dari satu kalimat utuh. Jadi untuk memahami

jenis paragraf ini, anda harus memandangnya secara keseluruhan.

Terkadang pola dari jenis paragraf ini juga akan menampilkan keterangan atau ide

pokok pada awal paragraf. Jadi susunan lengkapnya akan menjadi umum-khusus-umum. Dan

yang wajib dipahami adalah ide pokok yang terdapat di awal paragraf hanyalah menjadi

pembuka untuk memberikan gambaran apa yang akan dibahas dalam paragraf tersebut.

Selebihnya akan ditegaskan kembali di akhir paragraf.

Page 4: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 4

Ciri-ciri Paragraf Induktif

Secara umum kita bisa melhat ciri-ciri dari jenis paragraf induktif, yaitu sebagai

berikut:

1. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat khusus pada awal dan pertengahan

paragraf. Biasanya keterangan tersebut terdapat dalam jumlah yang cukup banyak

disertai dengan pendukung lain seperti fakta fakta tertaik.

2. Adanya keterangan, informasi atau ide yang bersifat umum di akhir paragraf. Namun

terkadang juga ditemukan hal serupa di awal paragraf untuk memperkenalkan bahasan

dari paragraf tersebut.

3. Adanya penguat di akhir paragraf yang menunjukkan simpulan dari paragraf tersebut.

Contoh Paragraf Induktif

Berikut ini contoh paragraf induktif dengan tema pendidikan:

Kesempatan mendapatkan pendidikan diharapkan akan semakin maju kedepan.

Pemerintah telah mencanangkan cukup banyak program terkait dengan peningkatan mutu dan

juga kualitas dari pendidikan di Indonesia. Diantaranya adalah program sekolah gratis.

Program tersebut merupakan langkah nyata yang diharapkan bisa mengatasi problematika

dunia pendidikan. Tidak akan ada alasan bagi siswa untuk kesulitan mendapat pendidikan yang

layak. Tidak hanya itu, kini telah banyak juga bantuan beasiswa yang bisa menjadi alternatif

lain mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Para siswa baik dengan ekonomi yang kurang

memadahi atau pun siswa dengan prestasi membanggakan mendapatkan perhatian yang sama

besarnya. Dan pastinya, dengan semua usaha bersama tersebut, tujuan pemerintah untuk

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan akan dapat tercapai dengan baik.

3. Paragraf Campuran (Deduktif Induktif)

Paragraf campuran adalah sebuah paragraf yang mempunyai kalimat pokok pada awal

dan akhir paragraf. Dalam jenis paragraf ini, terdapat kalimat kalimat penjelas yang berada di

antara kedua kalimat pokok di awal dan di akhir paragraf tersebut. Dengan begitu akan

terbentuk sebuah paragraf yang terdiri 3 bagian yang bersifat umum-khusus-umum. Hal

menjadi poin penting dalam penulisan jenis paragraf campuran, seorang penulis harus dapat

memberikan batas pembeda yang jelas pada tiga bagian yaitu awal paragraf, tengah paragraf

dan akhir paragraf.

Page 5: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 5

Sesuai dengan skema struktur paragraf campuran diatas. Kalimat atau ide pokok harus

ditampilkan terlebih dahulu pada awal kalimat. Kalimat tersebut berfungsi sebagai pengenalan

dan juga peletakan pondasi ide paragraf tersebut. Setelah itu pada bagian tengah paragraf,

terdapat kalimat kalimat penjelas yang lebih bersifat khusus. Kalimat kalimat tersebut

umumnya ditulis dengan jumlah yang lebih banyak. Dan yang terakhir pada penutupan

paragraf, terdapat kalimat pokok yang ditampilkan kembali. Di sini fungsi nya ialah

memberikan penguat dan juga kesimpulan dari apa yang telah dijabarkann sebelumnya.

Pada dasarnya penggunaan jenis paragraf ini bersifat saling melengkapi dengan jenis

paragraf induktif dan deduktif. Paragraf campuran merupakan penggabungan dari kedua jenis

paragraf tersebut, dengan penggabungan tersebut diharapkan akan lebih memudahkan pembaca

dalam memahami isi paragraf, terutama kalimat atau ide pokok dari paragraf tersebut.

Ciri-ciri Paragraf Campuran

Beberapa hal yang bisa dicermati untuk membedakan paragraf campuran dengan jenis

paragraf lain adalah:

1. Adanya kalimat pokok pada awal dan akhir paragraf.

2. Adanya kalimat kalimat penjelas atau pendukung pada bagian tengah paragraf.

3. Mempunyai struktur paragraf umum-khusus-umum.

4. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal

dan akhir paragraf.

Contoh Paragraf Campuran

Indonesai merupakan negera dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Dengan

wilayah yang terdiri dari banyak sekali pulau besar dan kecil, sudah barang pasti negera

Indonesia mempunyai wilayah lautan yang tidak sedikit. Begitu pula dengan daratannya,

dengan kombinasi antara dataran rendah dan tingginya yang saling menyambung semakin

memperluas cakupan kekayaan hayati tanah air. Laut yang sangat luas menyimpan kekayaan

hewani dan potensi kelautan lainya. Di tanah kering pun, keberaneka ragaman flora dan fauna

juga menambah inventaris kekayaan Indonesia. Belum lagi dengan penampakan alam nya yang

indah, terbentang dengan sangat elok dari sabang hingga kota merauke. Semuanya merupakan

kombinasi yang tepat mengisi kazanah negeri ini. Melihat semua potensi tersebut, tidak

diragukan lagi memang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya.

Page 6: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 6

4. Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif adalah paragraf yang memberikan gambaran atau penjelasan tentang

sebuah objek, tempat, peristiwa atau pun fenomena yang ada dengan detil dan juga mendalam.

Tujuannya adalah agar para pembaca dapat seolah olah merasakan atau mengetahui sendiri

tentang apa yang sedang dipaparkan dalam paragraf tersebut.

Dari definisi singkat diatas yang menjadi kunci pokok dalam penulisan sebuah paragraf

deskriptif adalah pemberian keterangan detil mengenai konten paragraf tersebut. Dengan

adanya keterangan yang bisa berbentuk data, fakta, atau pun sumber terpercaya lainnya, maka

sebuah paragraf deskriptif dapat memberikan apa yang diharapkan oleh para pembaca setelah

membaca paragraf tersebut. Namun tidak terbatas pada hal itu saja, pengalaman dan juga

observasi langsung juga bisa menjadi pilihan yang paling tepat bagi para penulis dalam

membuat sebuah paragraf deskriptif.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, diharapkan setelah membaca paragraf

deskriptif tersebut, obyek yang diterangkan dapat benar benar tersampaikan dengan jelas

hingga seolah olah para pembaca merasakannya sendiri dengan panca indera masing masing.

Memang bukan hal mudah untuk mencapai tujuan tersebut, tapi dengan memberikan item item

pendukung dan juga kreatifitas mengolah kata kata, tujuan tersebut pasti akan dapat tercapai

dengan baik.

Ciri-ciri Paragraf Deskriptif

1. Adanya sebuah obyek yang dijelaskan.

2. Adanya penjelasan yang melibatkan penggunaan panca indera sehingga bisa lebih

berkesan bagi para pembaca.

3. Adanya keterangan yang mencakup warna, bentuk, keadaan fisik, atau apapun yang

berkenaan dengan obyek yang sedang dibahas.

Pola Pengembangan Paragraf Deskriptif

1. Paragraf Deskripsi Spasial, pola pengembangan ini lebih berfokus pada obyek ruangan,

benda dan juga tempat.

2. Paragraf Deskripsi Subjektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fikiran atau

perasaan yang timbul dari sudut pandang penulis sendiri.

3. Paragraf Deskripsi Objektif, pola pengembangan ini lebih berfokus pada fakta yang

ada, bisa menurut materi atau teori yang telah ada sebelumnya.

Page 7: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 7

Contoh Paragraf Deskriptif

Jika anda sedang berada di kota Nganjuk di provinsi Jawa Timur tidak akan pernah

lengkap tanpa rasanya jika tidak mencoba mengunjungi salah satu obyek wisata terkenal di

kota tersebut yaitu, Air Terjun Sedudo. Air Terjun Sedudo merupakan sebuah obyek wisata

yang terletak di kaki gunung Wilis yang megah. Air terjun dengan ketinggian mencapai 1.438

meter di atas batas permukaan air laut tersebut, merupakan destinasi wisata keluarga dan juga

out bond yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pemandangan alam sekitar yang masih sangat

hijau juga merupakan suguhan spesial disamping derasnya air bening meluncur dari celah

diatas lereng gunung. Terdapat sungai kecil yang mengalir dibawah air terjun tersebut, airnya

yang jernih pastinya akan sangat menggoda para pelancong untuk segera merasakan masuk dan

merasakan dingin dan segarnya air pegunungan.

5. Paragraf Naratif

Paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang memiliki tujuan penulis

untuk menggambarkan suatu kejadian atau menjelaskan sebuah informasi tertentu yang

terdapat dalam sebuah runtutan waktu atau yang bisa disebut juga dengan kronologi. Dalam

penulisan sebuah paragraf Naratif, salah satu hal yang menjadi penanda utama adalah adanya

sebuah sekuel waktu yang berjalan mengiringi setiap hal hal yang dijelaskan dalam paragraf

tersebut. Dengan adanya runtutan waktu, sebuah paragraf Naratif akan menjadi paragraf yang

lebih mudah dipahami disamping juga akan lebih menarik untuk dibaca.

Pada dasarnya paragraf Naratif merupakan salah satu jenis paragraf yang paling banyak

digunakan salam sebuah tulisan. Banyak penulis yang menggunakan jenis paragraf tersebut

dengan alasan bentuk tersebut akan memberikan penjelasan yang berkesan memiliki nilai

estetika yang lebih menarik lewat pilihan kata atau diksi yang digunakan, namun sama sekali

tidak meninggalkan ide yang harus disampaikan lewat paragraf tersebut.

Dari segi penggunaannya, paragraf Naratif juga lebih fleksible dapat digunakan tidak

hanya pada karakngan fiksi yang penuh cerita namun juga karangan non-fiksi yang lebih

memaparkan sebuah informasi atau mungkin ilmu pengetahuan spesifik. Yang terpenting

adalah tetap dijaganya runtutan yang waktu agar tidak keluar dari pokok pokok sebuah paragraf

Naratif.

Jika ditilik dari isi atau kontennya, paragraf Naratif dapat dibedakan menjadi 3 jenis

yang berbeda yaitu, Naratif ekspositoris, Naratif sugestif dan yang terakhir Naratif informatif.

Dimana Naratif ekspositoris berisi informasi tentang seseorang atau sesuatu, kemudian Naratif

Page 8: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 8

sugestif yang bertujuan untuk mensugesti atau mengajak orang dan Naratif informatif yang

lebih berisi tentang informasi atau ilmu pengetahuan secara umum.

Ciri-ciri Paragraf Naratif

Ciri ciri paragraf Naratif adalah sebagai berikut:

1. Adanya unsur unsur paragraf Naratif seperti tema, alur atau plot, setting dan juga

adanya sudut pandang tertentu dari penulis.

2. Adanya sebuah unsur tindakan, proses atau kejadian yang dapat dijelaskan secara

beruntun.

3. Adanya fakta riil dan keterangan riil yang digunakan untuk mendukung ide pokok

dalam paragraf tersebut.

4. Adanya kronologi atau runtutan waktu. Masih berhubungan dengan poin nomer 2,

kronologi yang muncul dalam sebuah paragraf Naratif merupakan elemen yang melekat

dari tiap tiap kejadian yang ada didalamnya.

5. Memiliki nilai estetika. Dalam paragraf Naratif diharapkan penulis bisa lebih

membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi yang akan digunakan.

Selain itu gaya penyusunan kalimat juga akan mempengaruhi hal tersebut.

Contoh Paragraf Naratif

Tahun 1878 di sebuah kota kecil bernama Bonstok, Bosnia, terdapat sepasang suami

istri yang sedang tersenyum menyambut kedatangan buah hatinya yang lahir kedunia. Ialah

Domnest Outalk, seorang anak yang nantinya akan memimpin negara tempat kelahiranya

tersebut. Waktu berlalu, hingga menginjak tahun 1891 ketika sang patriot muda memutuskan

untuk mencari jati dirinya di tanah perantauan jauh dari ayah bundanya. Namun bukan tanpa

hasil 10 tahun berselang, Agustus 1901, ia berhasil mencapai jajaran konsulat negara yang

dipandang. Dan berkat tetesan darah dan keringat, tampuk kekuasaan tertinggi pun dapat ia

raih di tahun 1913. Pencapaian yang sungguh membanggakan kedua orang tuanya.

B. JENIS PARAGRAF

1. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan

pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Dalam karangan ilmiah, paragraf

pembuka dapat berupa:

1. garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting

Page 9: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 9

2. pemaparan isi dan maksud judul karangan

3. kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan

4. sitiran dari suatu pendapat

5. pembatasan objek dan subjeknya

6. pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan

7. gabungan dari beberapa cara di atas.

Contoh : Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac,

Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan

menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey,

AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz

sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering.

Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain

pandai berenang dan menyelam.

2. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.

Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Ada beberapa pola

penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman,

yaitu :

1. Pola Urutan Waktu

Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis.

Contoh : Secara Eksplisit

Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau

teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar

jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan

Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang

harapan.

Contoh : Secara Implisit

Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta

pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar

memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan

turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut kacong, berlalu kerumah lain untuk

membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak

meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besuk siang mungkin

Page 10: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 10

merekakembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang

dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang

yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.

2. Pola Runtutan Tingkat

` Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat

terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.

Contoh : Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa

lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat

diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk.

Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan

pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan

penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif,

Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan

dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan

karir masing-masing warga desa.

3. Pola Urutan Apresiatif

Mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar,

berguna tidak berguna, dan sebagainya.

Contoh : Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh

banyak orang. Mereka berpendapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang

primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan

ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab

atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi

dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan

hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal

produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-

peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-

peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya

yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi.

Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai

businessmen, dan selalu bertindak secara itu.

Page 11: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 11

4. Pola Urutan Tempat

Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu

tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan,

dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat

pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat

yang kurang penting.

Contoh : Sebelum perahu bertolak ke tengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas

membenahi semua perlengkapan. Ketika sudah sampai tempat yang dituju, jaring telah

ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu

sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia mencebur ke air waktu malam hari sekali pun.

Tugasnya saat ini adalah membetulkan jaring, atau menjaganya jangan tersangkut di dalam air.

Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu

berbarengan dengan naiknya jaring.

5. Pola Urutan Klimaks

Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam

pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam

pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis

mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya,

dan berakhir pada gagasan yang paling intens.

Contoh : Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta

setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin

menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film

berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali

(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup yang berupa kesimpulan :

Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis

media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan

penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam

penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca

masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan

Page 12: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 12

yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah

pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.

Contoh paragraf penutup yang berupa ringkasan :

Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala

rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai

50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah

dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia

bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua

murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki.

Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.

Contoh paragraf penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting :

Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat

persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan

terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi

Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih

penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah

stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini

mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani

manusia-manusia Indonesia.

Contoh paragraf penutup yang berupa saran :

Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar

rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada

pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah.

Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan

sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan

untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD.

Contoh paragraf penutup yang berupa harapan :

Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil

penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan

sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai

buku ini akan dimanfaatkan.

Page 13: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 13

C. PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. Klimaks dan Anti Klimaks

Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap

paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga

gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.

Contoh: “Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan

kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada

traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang,

traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai

sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam

ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan

dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing

dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor

yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”

Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor mengalami perkembangan

dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan : traktor

yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan Ford, dan

traktor buatan Jepang.

Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan

dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-

lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah.

2. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah tempat darimana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut

pandang tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu barang dari atas atau dari bawah, kiri

atau kanan. Tetapi bagaimana kita melihat barang tersebut dengan mengambil posisi tertentu.

Sudut pandang juga mencakup pengetian bagaimana pandangan atau anggapan penulis

terhadap subjek yang sedang dikerjakannya. Seorang penulis misalnya membuat suatu artikel

tentang anak muda yang sudah ketagihan narkoba. Dengan bertolak dari sudut pandang yang

penuh simpati dan kesedihan, mengemukakan bahwa terseretnya mereka dalam kebiasaan itu

karena kesalahan orang tuanya, atau mengenai pokok yang sama ia bertolak dari suatu sudut

pandang yang penuh permusuhan, kemarahan bahwa perbuatan tersebut merusak moral serta

berbahaya bagi bangsa dan Negara. Sudut pandang inilah yang bisa dikatakan membentuk

Page 14: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 14

bahan mentah menjadi suatu karangan, membantu merumuskan tujuan penulis dan membatasi

pokok yang akan dikerjakannya.

3. Perbandingan dan Pertentangan

Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha

membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan

persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal

yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.

Contoh: “Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha

tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang

mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan

Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya

berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung

berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman,

ke upacara resmi misalnya ke parlemen.”

4. Analogi

Digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang

belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.

Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara analogi.

“Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk

mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang

diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan

keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan

kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah

yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan

dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan

meneratas.”

5. Proses (Kronologi)

Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk

menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau suatu urutap peristiwa atau kejadian.

Untuk menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara

menyeluruh. Kedua, penulis harus membagi proses tersebut atas tahapan-tahapan kejadian.

Bila tahapan-tahapan kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, maka penulis

Page 15: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 15

harus memisahkan dan mengurutkannya. Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus

dijelaskan tiap tahapan-tahapan secara detail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh

proses dengan jelas.

6. Sebab Akibat

Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini

sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau

sebaliknya. Contoh:

“Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari

separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima. Untuk

mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan

dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima

tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat

pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan

kemacetan lalu lintas.”

7. Umum - Khusus

Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan

induktif.

Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif

“ Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan

ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan

ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah

menjadi lingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh

faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu

dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.”

Contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara deduktif

“ Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan

pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-

pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya

dalam keadaan tertentu , demi kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan

diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa

Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan . Dengan kata

lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan

menggunakan bahasa Indonesia.”

Page 16: Struktur, Jenis dan Pengembangan Paragraf

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI – FIAI – EKONOMI SYARI’AH – 2013/2014 | 16

Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan, membandingkan, mempertentangkan,

menggambarkan, atau memperdebatkan. Berikut ini akan dipaparkan bentuk-bentuk

pengembangan paragraf berdasarkan fungsinya dalam suatu karangan.

8. Klasifikasi

Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang

mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-

kelompok yang lebih kecil.

Contoh pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan.

“Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara

lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau

penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,

pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan

pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan,

subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.”

9. Defenisi

Defenisi adalah pembentukan sebuah paragraph yang digunakan untuk memberikan

keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau kata.

Contoh pengembangan paragraf dengan definisi:

“Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejelis pompa yang dapat bekerja secara kontinue

tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan

memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air

tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub

limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air

dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga

yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke

tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.”

Referensi : http://contohsuratku.com/Paragraf/

: http://id.wikipedia.com/Paragraf/

: http://google.com/paragraph/