jenis paragraf dan pengembangannya
DESCRIPTION
Pengembangan paragraf akan dijelaskan secara rinci. semoga membantuTRANSCRIPT
JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYABAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adapun yang melatarbelakangi masalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas sesuai
dengan mata kuliah yang sedang dipelajari dan ditugaskan oleh dosen pembimbing dengan
judul “Jenis-jenis Paragraf dan Pengembangannya”.
Jenis paragraf ada perkembangannya yaitu tergantung pada penempatan kalimat topik, bentuk
kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat topik. Berdasakan hal itu, terdapat sepuluh
jenis paragraf, yakni paragraf deduksi, induksi, campuran, perbandingan, pertanyaan, sebab
akibat, contoh, perulangan, definisi, dan deskriptif.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa jenis-jenis paragraf?
2. Bagaimana pengembangan paragraf?
3. Bagaimana tekhnik pengembangan paragraf?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan
paragraf dan mengetahui jenis-jenis paragraf dalam bahasa Indonesia.
D.Manfaat dan Kegunaan Pembahasan
Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa manfaat dan kegunaan diantaranya untuk
mengetahui jenis-jenis paragraf dan pengembangannya, sehingga kita bisa mengaplikasikannya
dalam pembuatan artikel, makalah,karangan, dan yang lainnya
BAB II
JENIS PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA
A. Jenis Paragraf
1.Paragraf Deduksi
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya selalu
diawal.
Contoh:
Janji-janji yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu kampanye pilkada (pemilihan
kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme dikalangan
pejabat daerah merupaan prioritas utama yang akan segera dilaksanakan untuk menjamin
terselenggaranya pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa. Kesejahteraan petani,
nelayan, dan buruh serta karyawan baik negeri maupun swasta akan ditingkatkan. Anggaran
pendidikan pun akan dinaikkan sampai dua kali lebih besar dari pada anggaran sebelumnya.
Gedung-gedung sekolah dan peralatannya akan diperbaharui dan ditambah. Selain itu, tidak
akan ada lagi anak yang tidak mampu bersekolah karena SPP dan buku murid-murid SD/MI
sampai SMA/MA yang berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh pemerintah
daerah.
2. Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal yang
konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi.
Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan
kalimat topiknya berada diakhir paragraf.
Contoh:
Budi tinggal bersama ibunya yang telah menjanda disebuah rumah dekat masjid. Setelah ibunya
meninggal, dia diajak ke rumah pamannya di sebuah perkampungan kumuh yang sangat jauh
dari masjid. Anak-anak muda di kampung itu terkenal dengan kenakalannya dan mereka senang
bergerombol di mulut-mulut gang sambil menenggak minuman keras dan mengganggu orang-
orang yang lewat. Akhirnya Budi pun terpengaruh menjadi pemabuk dan suka berkelahi. Dia
tidak segan-segan melukai seseorang ketika mabuk dan sering terlibat aksi tawuran
antarkelompok remaja kampung itu. Kini Budi meringkuk dalam tahanan polisi, padahal dahulu ia
seorang anak yang baik dan rajin shalat.
3.Paragraf Campuran
Dalam paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini di mulai
oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik
di kembangkan lagi dan diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
Contoh:
Dia pandai bergaul dan menyesuaikan diri sehingga setiap orang amat suka bersahabat
dengannya. Dalam berpakaian, dia tidak pernah mencari perhatian orang lain dan selalu
menyesuaikan dengan lingkungan tempat dia tinggal. Dia pandai berhias diri tetapi tidak pernah
memakai make up yang berlebihan. Pantas laila menjadi idaman setiap jejaka. Di samping itu,dia
pun rajin mengaji dan tidak pernah meninggalkan shalat yang lima waktu atau tes yang sesuai
dengan anjuran gurunya, prestasi setiap semesternya selalu meningkat dan sampai sekarang
dia bertahan pada peringkat pertama dikelasnya.
4.Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat
topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang
bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau
bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan
selalu makan makanan yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti pasti membawa penyakit.
Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan makanan yang
diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti bikin membuat keonaran yang meresahkan warga.
5.Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat
pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang di Arab,
akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin
sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai
dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh
karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
6.Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat
objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka
kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya
berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi
selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi
kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika menanam,
beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke
rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain
menggunakan pupuk organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan
KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi
tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus
maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil
panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini sangat
melimpah.
7. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan
menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud dalam
kalimat topik.
Contoh :
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat
belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya
tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali.
Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP
kepada calo lalu dia dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain
itu waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam
dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta
kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak memberi uang
pelicin.
8. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok
kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-
bagian kalimat yang penting. Contoh :
Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu
makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup manusia
mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainya, tetapi ada
persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan merupakan
penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap segala
tantangan dan rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan
sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan
kehidupan (Taringan,1981:34).
9. Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah yang
memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca.
Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Sosiolinguistik adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah kajian
yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik adalah ilmu tentang
bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial
yang berperan dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji
bahasa dan pemakaiannya dalam sosial budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam
pengembangan subsidang linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks
sosial. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah cabang
ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan penelitian hubungan antara
bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat”.
10. Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf yang lain.
Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua kalimat pengembang. Kita akan mengetahui
kallimat topik setelah selesai membaca paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif
merupakan simpulan semua paparan dalam paragraf.
Contoh :
Waktu itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda pertandingan dimulai. Kedua
kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan gawangnya dari
serangan lawan. Permainan cukup seru karena kedua keebelasan kekuatan dan semangatnya
cukup seimbang. Penonton bersorak-sorai mendukung kesebelasan kesayangannya masing-
masing. Tidak lama kemudian, salah satu kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya.
Pendukung yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai
mengeluarkan kata-kata “kotor”. Pendukung yang kalah merasa tidak enak sehingga terjadilah
pertengkaran antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berperang mulut, melainkan juga
mereka saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertandingan selesai, wasit terpaksa
membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan berakhir.
B.Teknik Berlatih Mengembangkan Paragraf
1.Pengembangan Paragraf
Pengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kallimat topik. Dengan demikian, dalam
karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita
harus hemat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah kalimat
topik.
Contoh dibawah ini memperlihatkan perbedaan paragraf yang tidak hemat dan paragraf yang
hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.
Penggemar seruling buatan Frederik Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal
memperoleh sebuah seruling buatan Morgan. Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan
pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang memesan seruling buatannya. Memang
dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup ahli dunia.
Perhatikan Paragraf berikut yang merupakan hasil pengembangan kalimat-kalimat di atas.
Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal
memperoleh seruling buatan Morgan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh beberapa
penggemar seruling Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengumumkan bahwa pemesanan
serulingnya ditutup.
Pada Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak
pihak yang memesan seruling buatannya. Jika seruling dibuat terus menerus Morgan harus
bekerja selama 14 tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat
berperan pada musik di dunia Eropa sejak tahun 1950.
Memang dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup ahli dunia. Beberapa ahli
lainnya adalah Hans Caolsma (Utrecht), Mortin Skovroneck (Bremen), Fredrick Van Huene
(Amerika Serikat),Klaus Scheele (Jerman), serta Shigchoru Yamaoka dan Kuito Kinoshito
(Jepang).
Kalau kita amati, ternyata paragraf-paragraf yang terakhir lebih ”berbicara” dari pada paragraf
sebelumnya, yang mengandung tiga buah kalimat topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat
topik, tetapi kreatif dengan kalimat-kalimat penjelas.
2.Teknik Pengembangan Paragraf
Teknik pengembangan paragraf secara garis besar ada dua macam. Pertama, dengan
menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan
dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang
dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis
secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
Di dalam praktik, kedua teknik diatas dapat di rinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis,
di antaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-fakta, (c) dengan
memberikan alasan-alasan dan (d) dengan bercerita.
a. Dengan memberikan Contoh/Fakta
Perhatikan paragraf berikut:
Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering di campuri oleh tengkulak-tengkulak,
seperti di Desa Kioro. Semua kegiatan KUD selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-
kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah
penduduk yang akan di jual ke koperasi. Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang
ditangani oleh ketua koperasi,mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikian pula halnya
dalam menjual kembali ke masyarakat. Harga padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari
hasil penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua koprasi.
Dalam mengunakan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh yang umum,
contoh yang representatif, yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya, dan bukan contoh
yang dicari-cari.
b. Dengan Memberi Alasan-Alasan
Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan
denga uraian-uraian yang logis dengan menjelasakan sebab-sebab mengapa demikian .
Perhatikan paragraf berikut.
Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga
itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam dibelakang meja kantor. Kalau
tidak demikian, pegawai iu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan
kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti membengkalaikan pekerjaan
kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.
c. Dengan Bercerita
Biasanya pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah
berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang
berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.Perhatikan paragraf berikut :
Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus
meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga, tetapi
pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit bekas-bekas kawah
yang memutih. Pemandangan itu melalaikan goncangan bus yang tak henti-hentiya berkelak-
kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.
Bagian paragraf menurut teknik pemaparannya:
Paragraf menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu deskriptif,
ekspositoris, agumentatif, dan naratif.
a.Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa yang
terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya
dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri kekanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan
dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindra.
Contoh sebuah paragraf deskriptif:
Pasar tanah abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko
yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain
yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual
sayur dan bahan dapur. Disamping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan pada bagian
belakang kita dapat berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu,
dua, dan tiga.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek.
Tertuju pada satu unsur saja. Penyampainnya dapat menggunakan perkembangan analisis atau
keruangan.
Contoh Paragraf Ekspositoris:
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios
penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini
dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
c. Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf
argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih brsifat membujuk atau menyakinkan
pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan
analisis.
Contoh Paragraf Argumentatif:
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines
celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang
badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu,
cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Amankan? kalo
memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap
nyaman di naiki?
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan
narasi atau paragraf narasi haya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh Paragraf Naratif:
Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan
Syairun. Bahkan ayah mengatakan bahwa aku akan dia antar dan dijemput ke sekolah. Itu
semua gara-gara Selamat yang telah memperkenalkan aku dengan Siti.
BAB III
SIMPULAN
Jadi pada perkembangan paragraf dan jenis-jenisnya ada beberapa perkembangan atau
perubahan yang sudah lazim di lakukan dalam bahasa indonesia, karena pada dasarnya bahasa
Indonesia adalah bahasa yang sangat penting bagi para pendidik / pengajar. Bahasa merupakan
alat komunikasi antar individu maupun kelompok dan merupakan kebanggan bangsa Indonesia
dalam pembahasan makalah ini kami melakukan pembahasan secara lebih dalam lagi soal
paragraf dan perkembangan paragraf yaitu dimana dalam pengembangan paragraf dan
pengembangannya dan jenis-jenis paragraf mempunyai beberapa makna diantaranya ada
paragraf Deduksi, induksi, campuran, perbandingan, pertanyaan, sebab-akibat, contoh, dan
paragraf perulangan. Dimana masing-masing paragraf mempunyai makna-makna tertentu,
semoga dengan kami membahas makalah ini menjadi tambah wawasan kita tentang bahasa
indonesia dan lebih cinta kepada bahasa kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2003. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys.1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Plores: Nusa Indah.
Muttaqin, Zaenal. dkk. 2004. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung: Insan Mandiri.
Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya.
Bandung: Angkasa.
Wahyu, Cecep. dkk. 2009. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia.Bandung: Insan Mandiri.
LAMPIRAN
Pelatihan
1.Paragraf Deduksi dan Induksi
Deduksi
Arang aktif ialah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat
tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas
tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa
industri pangan atau non pangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia
dan farmasi, seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkan zat yang tidak perlu.
Induksi
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian
seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan
bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret dua orang
anak yang tewas di jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan demikian,
John adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
2. Paragraf Tersurat
Pasar Baru adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang
lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat warung-warung kecil penjual
sayur dan bahan dapur. Disamping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan pada bagian
belakang kita dapat berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu,
dua, dan tiga.
3.Paragraf Bersama
Maya pantas disebut anak yang baik. Dia selalu patuh pada orang tuanya. Dia juga sangat rajin
dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia anak yang sholehah. Siapapun yang dia temui, dia
selalu memberikan senyuman pada orang itu. Selain itu dia termasuk anak teladan di
sekolahnya. Dia sangat disukai oleh teman-teman dan gurunya.
4.Paragraf Pertanyaan
Siapakah Muhammad Ali As-Shobuni? Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ali bin Jamil
As-Shobuni. Beliau lahir di kota Helb Syiria pada tahun 1928 M. Setelah lama berkecimpung
dalam dunia pendidikan di Syiria, beliau pun melanjutkan pendidikannya di Mesir, dan
merampungkan program magisternya di universitas Al-Azhar mengambil tesis khusus tentang
perundang-undangan dalam islam pada tahun 1954 M. Saat ini bermukim di Mekkah dan
tercatat sebagai salah seorang staf pengajar tafsir dan ulumul Qur’an di fakultas Syari’ah dan
Dirosat Islamiyah universitas Malik Abdul Aziz Makkah. Beliau juga dikenal sebagai pakar ilmu
Al-Qur’an, Bahasa Arab, Fiqh, dan Sastra Arab. Abdul Qodir Muhammad Shalih dalam “Al-Tafsir
wa al-Mufassirun fi al-A’shri al-hadits” menyebutnya sebagai akademisi yang ilmiah dan banyak
menelurkan karya-karya bermutu”. Di antara karya-karya beliau: “Al-Mawarits fi al-Syari’ah al-
Islamiyyah”, “ al-Nubuwwah wa al-Anbiya”, “min Kunuz as-Sunnah”, “Risalah as-Shalah”,
“Rowai’u al-Bayan fi Tafsiri Ayat al- Ahkam fi al-Qur’an, “Shofwah at-Tafasir”.
5. Menganalisis Gambar
Pada gambar ini terlukis keagungan-Nya yang Maha indah, saat kelambu merah menyelimuti
nusantara, burung-burungpun melipatkan sayapnya, terdengar sorak-sorai nyanyian alam
terlantun, seakan menghapus seluruh keluh-kesah kehidupan, yang telah mengotori tubuhku,
selang satu spasi pekatnya malam ini, terhiasi ribuan cahaya yang masing-masing mereka
mengenggam harapan setiap insan. Tuhan, semoga lembaranku ini kan menjadi penghias
napasku kelak.”Amin”.
6. Paragraf dengan cara mendiskripsikan hasil pengalaman
Pada hari minggu tanggal 18 oktober seluruh Mahasiswa seluruh Indonesia berkumpul di stadion
senayan, akan tetapi semua ini Cuma mimpi soalnya stadionnya dijaga ketat oleh polisi
metrojaya, karena tidak diizinkan oleh kepolisian, pada kesempatan itu mahasiswa ingin
menyuarakan suara rakyat karena pemerintah sekarang banyak yang memihak kepada pihak
asing. Oleh sebab itu mahasiswa memperjuangkan rakyat lapisan bawah karena nasibnya sudah
terpuruk di garis kemiskinan.
7. Paragraf Mengembangkan Peribahasa
Satu kali berdayung tiga pulau terlewati mungkin itu peribahasa yang tepat bagi seorang
mahasiswa yang kuliah di UIN, karena itu orang yang kuliah di UIN selain dapat ilmu umum, ilmu
agama juga pasti mendapatkannya, karena berbasia pada studi islam dibandingkan dengan
perguruan-perguruan negeri yang lainnya. Karena mungkin UIN ini adalah salah satu Universitas
yang ada di Indonesia yang berbasis pada studi islam.
Hasil Diskusi :
Pertanyaan Termin 1
1.Syania
Apa perbedaan paragraf analogi dan perbandingan?
Jawab:
Paragraf analogi dan paragraf perbandingan sama saja di dalam pengertiannya. Tetapi di dalam
segi bahasa, analogi menggunakan bahasa ilmiah sedangkan perbandingan menggunakan
bahasa baku.
2.Mihar
Apakah ada teknik dalam membuat sebuah paragraf? Bagaimana tekniknya?
Jawab:
Ada, tekniknya dengan dua macam. Pertama ilustrasi (kalimat topiknya dilukiskan dan
digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga pembaca tergambar dengan nyata apa
yang dimaksud oleh penulis), kedua Analisis (Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis
secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan). Dan di rinci lagi
menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya (a) dengan memberikan contoh, (b)
dengan menampilkan fakta-fakta, (c) dengan memberikan alasan-alasan dan (d) dengan
bercerita.
3.Purnama
Apa perbedaan gagasan utama,topik dan gagasan pokok?
Jawab:
Gagasan utama sama saja dengan gagasan pokok dan kalimatnya terletak di awal paragraf.
Sedangkan kalimat topik tergantung penulis meletakkan kalimat pokok tersebut.
Pertanyaan Termin 2
1.Resti
Apa perbedaan antara tema ,topik dan gagasan utama?
Jawab:
Tema lebih umum dan luas, contoh:pendidikan. Topik lebih khusus dan sempit, contoh:faktor-
faktor kegagalan mahasswa dalam belajar. Sedangkan tema adalah kalimat pokok dalam tema
dan topik.
2.Sofyan
Apa perbedaan antara paragraf-paragraf yang telah dijelaskan di atas?
Jawab:
Paragraf deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Pada paragraf ini penempatan kalimat
topiknya selalu diawal.Paragraf induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada
paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya berada diakhir paragraf. Paragraf campuran
penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang
setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi dan
diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
3.Ridwan
Setiap paragraf selalu ada klimaks dan anti klimaks, apakah boleh dalam setiap paragraf ada
klimaks dan anti klimaks?
Jawab:
Tidak, karena kebanyakan penggunaan klimaks dan antiklimaks hanya digunakan dalam
paragraf narasi Atau dalam sebuah cerita.
Tanggapan:
Munahsa’adah
Boleh, karena penggunaan klimaks dan antiklimaks dalam sebuah paragraf itu harus ada karena
klimaks dan antiklimaks merupakan puncak atau substansi dalam sebuah paragraf.