struktur dan mekanisme pencernaan pada manusia

26
Struktur dan Mekanisme Pencernaan pada Manusia Mutiara Nur Adinda 102013298 Fakultas Kedokteran UKRIDA 2013 Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 [email protected] Abstrak Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, manusia memerlukan suatu mekanisme untuk memperoleh energi. Manusia tidak seperti tumbuhan yang dapat menyerap energi dari matahari dan membentuk molekul-molekul organik yang membantu proses metabolisme dalam tumbuhan. Sehingga, manusia memerlukan pasokan bahan penghasil energi dari luar, dengan cara memakan tumbuhan serta hewan yang mengkonsumsi tumbuhan itu sendiri. Proses ini dinamakan proses pencernaan. Proses pencernaan meliputi penyerapan bahan-bahan organik dari makanan untuk metabolisme sel- sel dalam tubuh. Salah satu organ yang akan dibahas dalam sistem pencernaan adalah Gaster. Gaster merupakan suatu organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pencampuran bahan makanan yang kemudian akan diserap oleh organ berikutnya dalam sistem, yaitu usus halus. Pada lambung juga dihasilkan berbagai enzim yang berguna dalam sistem pencernaan. Kata Kunci : sistem pencernaan, gaster, enzim pencernaan. Abstract To be able to do a job, people need a mechanism for obtaining energy. Humans do not like plants that can absorb energy from the sun and form organic molecules that assist in the metabolic processes of plants. Thus, humans require a supply of energy-producing materials from outside, by eating plants and animals that consume the plant itself. This process is called

Upload: dinda-mutiara

Post on 10-Apr-2016

36 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

blok 9

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Struktur dan Mekanisme Pencernaan pada Manusia

Mutiara Nur Adinda102013298

Fakultas Kedokteran UKRIDA 2013Alamat Korespondensi:

Fakultas Kedokteran Universitas Krida WacanaJalan Terusan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

[email protected]

Abstrak Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, manusia memerlukan suatu mekanisme untuk memperoleh energi. Manusia tidak seperti tumbuhan yang dapat menyerap energi dari matahari dan membentuk molekul-molekul organik yang membantu proses metabolisme dalam tumbuhan. Sehingga, manusia memerlukan pasokan bahan penghasil energi dari luar, dengan cara memakan tumbuhan serta hewan yang mengkonsumsi tumbuhan itu sendiri. Proses ini dinamakan proses pencernaan. Proses pencernaan meliputi penyerapan bahan-bahan organik dari makanan untuk metabolisme sel-sel dalam tubuh. Salah satu organ yang akan dibahas dalam sistem pencernaan adalah Gaster. Gaster merupakan suatu organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pencampuran bahan makanan yang kemudian akan diserap oleh organ berikutnya dalam sistem, yaitu usus halus. Pada lambung juga dihasilkan berbagai enzim yang berguna dalam sistem pencernaan.

Kata Kunci : sistem pencernaan, gaster, enzim pencernaan.

Abstract        To be able to do a job, people need a mechanism for obtaining energy. Humans do not like plants that can absorb energy from the sun and form organic molecules that assist in the metabolic processes of plants. Thus, humans require a supply of energy-producing materials from outside, by eating plants and animals that consume the plant itself. This process is called digestion. The digestion process includes absorption of organic materials from food to metabolism of the cells in the body. One of the organs that will be discussed in the digestive system is Gaster. Gaster is an organ that serves as a storage and mixing of food which will then be absorbed by the next organ in the system, namely the small intestine. In the stomach also produced a range of useful enzymes in the digestive system.

Keywords: digestive system, the stomach, the digestive enzymes.

Page 2: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Pendahuluan Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang dimakan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dimakan penting sebagai sumber energi yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai aktivitas bergantung pada kebutuhan energi, misalnya untuk transport aktif, kontraksi otot-otot, sintesis enzim-enzim, dan sekresi. Makanan juga merupakan sumber bahan untuk perbaikan, pembaruan, dan penambahan jaringan tubuh.Manusia tidak seperti tumbuhan yang dapat memperoleh energi dari cahaya matahari, sehingga manusia harus memanfaatkan energi dalam bentuk lain dengan memakan tumbuhan atau hewan yang memakan tumbuhan. Kemudian, manusia akan menggunakan molekul-molekul organik (dalam makanan) dan O2 untuk menghasilkan energi, dengan produk CO2 dan H2O. Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan molekul organik yang terdapat makanan tersedia bagi sel untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar atau sebagai bahan pembangun. Mula-mula makanan harus dicerna atau diuraikan menjadi molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, sekitar 95% dari makanan yang masuk tersedia untuk digunakan oleh tubuh. Sistem yang mengatur semua ini adalah Sistem Pencernaan.

Gambar no. 1 Sistem Pencernaan Manusia1

Struktur Organ Pencernaan

Rongga abdomen dibagi menjadi dua kompartemen yaitu supracolica dan infracolica. Pada supracolica terdapat esophagus, lambung, duodenum, pancreas, hepar, vesica fellea, dan lien. Sedang pada infracolica terdapat jejunum, ileum dan colon.2

Stuktur Makroskopik dan Mikroskopik LambungA. Struktur Makroskopik Lambung

Lambung (Gaster) adaah bagian tractus gastrointestinalis memiiki bentuk seperti huruf J. Terletak diantara esophagus pars abdominalis dan intestinum tenue, gaster berada di regio epigastrium, umbilicais, dan hypochondriacum sinistra abdomen.2,3

Lambung adalah bagian paling melebar pada saluran cerna. Pada keadaan istirahat, rerata volume lambung orang dewasa adalah 50 mL. Akan tetapi,

Page 3: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

lambung dapat menampung sekitar 1500mL (1,5 L) makanan dan cairan lambung saat mengambang maksimal. Saat lambung mengambang, tekanan intraluminalnya realatif tetap konstan karena hormon ghrelin,yang tidak hanya menyebabkan rasa lapar melainkan menyebabkan relaksasi reeptif serat otot polos muskularis eksterna.2

Gaster dibagi menjadi 4 regio :- Pars cardiaca yang mengeiingi lubang esophagus kedaam gaster. Daerah

ini sempit pada batas gartroesophageallebarnya 2-3 cm- Fundus gastricus yang merupakan area diatas ostium cardiacum. daerah

berbentuk kubah di kiri esophagus, dan sering berisi gas- Corpus gastricum,yang merupakan daerah teruas gaster. bagian terbesar,

yang bertugas untuk membentuk adonan- Pars pyorica, yang terbagi menjadi antrum. bagian yang mengkerut,

berbentuk corong, dan dilengkapi sfringter pilorik yang tebal untuk mengontrol pengeluaran chyme secara bertahapke duodenum.

- Pyoricum dan canais pyoricus dan merupakan ujung dista gaster.2,3

Bagian paling distal dari pars pyorica gaster adalah pylorus. Pylorus terlihat pada permukaan gaster dengan adanya konstriksi pyloricus yang berisi suatu cincin musculorum gaster yang menebal, sphincter pyloricum, yang mengelilingi lubang distal gaster, ostium pyloricum. Ostium pyloricum berada tepat disisi kanangaris tengah pada suatu bidang yang melewati tepi bawah vertebra L1 (planum transpyoricum).3

Ciri-ciri dari gaster meliputi :

- Curvatura gastrica/ventriculi major, yang merupakan suatu tempat perlekatan ligamentum gastrosplenicum/gastroienale dan omentum majus.

- Curvatura gastrica/ventricui minor, yang merupakan suatu tempat perlekatan untuk omentum minus.

- Incisura cardiaca yang membentuk sudut superior saat esophagus memasuki gaster

- Incisura angularis, merupakan takik pada curvatura gastrica/ventriculi minor.2,3

Mempunyai dua dinding:- Pars anterior- Pars posterior.3

B. Vaskularisasi Gaster

Peredaraan organ-organ pencernaan, di pasok oleh cabang-cabang dari aorta abdominalis. Aorta abdominalis berasal dari dan atau merupakan kelanjutan dari aorta thoracalis, yang berjalan turun, sampai retroperitoneum menjadi aa. Illiaca communis sinistra dan dextra, yang terletak di sebelah kiri dari garis tengah setinggi L4. Cabang-cabang dari aorta abdominalis ada 3,

Page 4: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

yaitu truncus coeliaca. Cabang yang kedua A. Mesentrica superior. Cabang yang ketiga,a. Mesentrica inferior, memperdarahi organ pencernaan bawah.

Cabang yang pertama yaitu truncus coeliacus setinggi vertebra Th12-L1 memiliki tiga cabang, yaitu A. Gastrica sinistra (berjalan ke atas memperdarahi oesophagus dan kurvatura minor; A. Lienalis (kearah posterior memperdarahi lien); dan A. Hepatica communis.Lambung mendapat darah secara eksklusif dari cabang-cabang axis coeliaca. Vaskularisasi gaster oleh A. Gastrica sinistra et dextra (untuk kurvatura minor), A. Gastroepiploica dextra et sinistra (kurvatura mayor) dan A. Gastrica brevis (didaerah fundus gaster).3

Suplai arterial gaster meliputi:- Arteria gastrica sinistra dari trincus coeliacus- Arteria gastrica dextra dan arteria hepatica propia- Arteria gastro-omentalis (epiploica)dextra dari arteria gastro-duodenalis- Arteria gastro-omentalis (epiploica) sinistra dari arteria splenica (lienalis)- Arteria gastrica posterior dari arteria splenica (lienais).2

C. Pesarafan Gaster

Persarafan pada lambung umumnya bersifat otonom. Suplai saraf parasimpatis untuk lambung di hantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Truncus vagus mencabangkan ramus gastric, piorik, hepatic, dan seliakum. Serabut-serabut aferen simpatis menghambat pergerakan dan sekresi lambung. Plexus aurbach dan submukosa (meissner) membentuk intrinsic dinding lambung dan mengkoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung.

Truncus vagal anterior dan posterior, berjalan kebawah sepanjang kurvatura minor, sebagai saraf anterior dan posterior dimana mempersarafi lambung sebagai saraf parasimpatis. Sedangkan saraf simpatisanya, terdiridari serabut preganglionic yaitu N. Splanichus thoracalis. Serta serabut post ganglionic yaitu ganglion plexus celiacus (daerah lumbal 1).3

D. Struktur Mikroskopik Gaster1) Mukosa

Mukosa lambung terdiri dari tiga lapisan, yaitu : (1) epitel yang berbatasan dengan umen; (2) jaringan ikat di bawah epitel yang disebut dengan lamina propia; dan (3) lapisan muskularis mukosa yang terdiri dari serat otot polos.2,4

- Epitel LambungLumen fundus lambung berbatasan dengan epitel silindris selapis yang terdiri atas sel epitel permukaan, yang menghasilkan lapisan mukus yang kental. Selain itu juga terdapat ion bicarbonat yang terperangkap di dalam mukus sehingga dapat mempertahankan membran dalam keadaan netral. Sel epitel permukaan akan meanjutkan diri kebawah dan melapisi sumur lambung. Sel regeratif terdapat pada dasar sumur lambung tetapi jumlahnya lebih banyak di daerah leher kelenjar lambung.

- Lamina propia

Page 5: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Lamina propia terdiri dari jaringan ikat longgar yang sangat vaskular. Jaringan ini mengandung banyak sel plasma, limfosit, sel mast, dan fibroblas, serta banyak terdapat banyak otot polos. Sebagian besar di penuhi oleh banyak kelenjar fundus.4

Kelenjar FundusTiap kelenjar fundus memanjang dari muskularis mukosa sampai dasar sumur lambung dan terbagi menjadi tiga daerah, yaitu: istmus, leher, dan dasar. Daerah dasar merupakan bagian terpanjang. Epitel silindris selapis yang menyusun kelenjar fundus terdiri atas 6 sel, yaitu: (1) sel epitel permukaan, (2) sel mukus leher, (3) sel regeneratif (sel punca), (4) sel parietal (oksintik), (5) sel utama (zimogen), dan (6) sel sistem neuroendokrin difuse (diffuse neuroendocrine system, DNES) yangjuga disebut juga dengan sel APUD atau sel enteroendokrin.2

1. Sel mukus leherSel mukus leher bentuknya silindris atau kolumnar, mirip sel mukus (epitel) permukaan, tetapi bentuknya sering terdistorsi karena terjepit diantara sel-sel lain disekitarnya. Jadi, sel mukus leher mempunyai mikrovili pendek, inti terletak di basal, dan aparat golgi kasar serta mitokondria pada bagian basal. Sel mukus leher menghasilkan mukus encer yang bercampur dan meumasi chyme, sehingga mengurangi gesekan saat chyme lewat sepanjang saluran cerna, produk skretoris homogen yang disintesis sifatnya encer dan berfungsi sebagai pelumas isi lambung.

2. Sel regeratif (punca)Sel regeratif jumlahnya relatif sedikit dan tersebar diantara sel mukus leher.sel ini bentuknya kolumnar dan hanya mengandung sedikit organel, banyak mengandung ribosom. Intinya terletak di basal, heterokromatinnya sedikit dan mengandung satu anak inti yang besar membran senya lateral juga membentuk taut kedap dan lekat dengan sel sekitanya. Sel regeratif berpoliferasi untuk menggantikan semua macam sel di lambung dan permukaan luminal. Sel baru yang terbentuk kemuadian bermigrasi ke lokasinya yang baru.

3. Sel parietal (Oksitik)Sel parietal adalah sel besar yang bentuknya bulat samapai seperti piramid. letaknya terutama di setengah bagian kelenjar fundus, dan hanya sedikit yang terdapat didaersah dasar. Sel ini menghasilkan asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik lambung. Sel parietal mampunyai inti bulat yang terletak di basal dan sitoplasma eosinofilik. Sel parietal kaya akan mitokondria yang keseluruhan volumenyamencapai setengah dari sitoplasma. Organel untuk sintesis protein, yaitu aparat golgi dan retikulum endoplasma kasar dalam jumlah terbatas.Jumlah mikrofili dan sistem tubulovesikular secara tidak langsung saling berhubungan, dan bervariasi tergantung aktivitas mensekresi HCL oleh sel parietal. Saat aktif memproduksi HCl, jumlah mikrofili dalam sistem

Page 6: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

tubuler berkurang. Proses pembentukan mikrovili membutuhkan energi dan melibatkan polinerasi aktin larut menjadi filamen. Cadangan membran mempunyai H+, K+, -ATPase.

4. Sel utama (Zimogen)Kebanyakan sel di dasar kelenjar fundus adalah sel utama. Sel tersebut bentuknya kolumnar, sitoplasma basofilik, intinya terletak dibasal, dan bagian apikalnya mengandung granula sekretorik yang berisi proenzim pepsinogen, rennin, dan lipase lambung.

5. Sel DNES (APUD atau enteroendokrin)Sekelompok sel kecil yang tersebar secara individual diantara sel epitel lain pada mukosa lambung, secara kolektif yang dikenal dengan berbagai nama:

Sel argentafin atau argirofilik, karena sel tersebut dengan pewarnaan berwarna perak

Sel APUD, karena beberapa sel tersebut mampu mengambil prekursor amin dan medekarbonisasikannya.

Sel DNES, karena sel tersebut merupakan anggota dari sistem neuroendokrin difuse.

Sel enteroendokrine, karena sel tersebut menghasilakan substansi mirip-hormon dan terdapat epite saluran cerna.

- Muskularis Mukosa lambungSel otot polos yang membentuk muskularis mukosa lambung tersusun dalam tiga lapisan. Ketiga lapisan ini adalah lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar yang berkembang baik, serta lapisan ketiga yangterluar dan tidak selalu ada.

- Perbedaan mukosa bagian kardia, fundus dan pilorusMukosa kardia berbeda dengan mukosa fundud lambung dalam hal sumur kelenjar lambungnya yang lebih dalam dan bagian kelenjar yang sangat bergelung. Populasi kelenjar kardia terutama terdiri dari sel epitel permukaan, beberapa sel mukus leher dan sedikit sel DNES dan sel parieta, dan tidak ada sel utama.Kelenjar pilorus mengandung jenis sel yang serupa dengan kelenjar kardia, tetapi sel terbanyak adalah sel mukus leher. Selain itu juga, sel mukus lehernya menghasilakan lizosim, suatu enzim bakterialsida. Kelenjar pilorus sangat berlegung dan cebderung bercabang. Selain itu sumur lambungnya sangat dalam, lebih dalam dibandingkan dengan kardia dan fundus. Sumur lambing ini masuk kedalam dan mencapai lamina propia.

2) Submukosa Jaringan ikat padat kolagen yang susunannya tidak beraturan dan kaya akan jalinan vaskular dan limfatik yang mensuplasi dan menerima darah

Page 7: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

dari pembuluh lamina propia populasi sel submukosa serupa yang terdapat pada jaringan ikat sejati. Pleksus submukosa terletak dekat dengan tunika muskularis eksterna.

3) Muskularis EksternaSel otot polos muskularis eksterna lambung terdiri atas tiga lapisan. Lapisan terdalam yang obique (tidak tampak jelas) dan lapisan tengah yang sirkular (tampak jelas, sangat jelas pada pilorus lambung karena membentuk sfingter pilorus). Lapisan luar yang logitudinal tampak jelas pada kardia dan korpus lambung, tetapi kurang berkembang pada pilorus. Lapisan pleksus mienterikus terdapat diatara lapisan tengah yang sirkular dan lapisan luar yang logitudinal. Seluruh lambung dilapisi oleh serosa yang terdiri atas jaringan ikat longgar subserosa yang tipis dan diliputi oleh sel gepeng selapis yang tampak basah dan licin dibagian luarnya. Serosa ini menyediahkan lapisan yang bebas gesekan selama gerakan mengocok oleh lambung. 2,3,4

I. Mekanisme Kerja Lambung

Lambung adalah rongga berbentuk huruf J yang terletak diantara esophagus dan usus halus. Organ ini terbagi 3 berdasarkan struktur dan fungsi anatominya. Lambung mempunyai tiga fungsi utama :

- Fungsi terpenting lambung yaitu menyimpan makanan yang masuk sampai makanan dapat disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan optimal

- Lambung mengeluarkan asam hidroklorida (HCl) dan enzim yang memulai pencernaan protein.

- Melalui gerakan mencampur lambung, makanan yang tertelan dihaluskan dan dicampuri dengan sekresi lambung untuk menghasilkan campuran cairan kental yang disebut dengan kimus.5

Proses pencernaan di lambung melalui empat tahapan pencernaan yaitu motilitas, sekresi, pencernaan dan penyerapan. Di mulai dari motilitas, lambung melewati empat aspek, yaitu : (1) pengisian, (2) penyimpanan, (3) pencampuran, dan (4) Pengosongan.5

1. Pengisian lambung melibatkan relaksasi reseptifVolume lambung saat kosong yaitu sekitar 50 ml dan dapat bertambah hingga 1000 ml, dalam hal ini lambung dapat menampung peningkatan 20 kali lipat dari keadaan sebelumnya. volume lambung maksimal yaitu 1500 ml. Bagian inferior lambung mengandung lipatan-lipantan yang akan lebih kecil dan nyaris mendatar sewaktu lambung relaksasi. Refleks lambung sewaktu menerima makanan ini disebut refleks reseptif, relaksasi ini meningkatkan kemampuan lambung menampung tambahan volume dengan hanya menyebabkan sedikit peningkatan tekanan lambung. Namun apabila penigkatannya berlebihan akan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan dan relaksasi reseptif ini di perantarai oleh saraf vagus.

Page 8: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

2. Makanan di simpan dalam korpus lambungSekelompok sel pemacu yang terletak di regio fundus bagian atas lambung menghasilkan potensial delombang lambat yang menyapu kebawah sepanjang lambung menuju sfingter. Pilorus dengan frekuensi tiga kali permenit. Pola ritmik depolarisasi spontan ini-irama listrik dasar atau BER (basic electrical rythm) lambung yang terjadi terus menerus disertai dengankontraksi lapisan otot polos sirkular. Ekstensibilitas lapisan mempengaruhi tercetusya potensial aksi. Potensial aksi akan menyebar melalui fundus dan korpus ke antrum dan sfingter pilorus. Karena lapisan otot di fundus tipis maka kontraksi melemah. Ketika mencapai antrum kontaksi akan menjadi jauh lebih kuat diakibatkan tebalnya otot pada derah pilorus. Sehingga pada daerah fundus relatif tidak ada kegiatan mencapur dan daerah ini biasanya menjadi tempat penyimpanan gas; dan secara bertahap di salurkan dari korpus ke atrum tempat berlangsungnya pencampuran.

3. Pencamuran makanan berlangsung di antrumKontraksi peristaltik antrum yang kuat mencampur makanan dengan sekresi lambung untuk menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik yang tercetus menyebabkan antrum mendorong kimus menuju ke sfingter pilorus. Kontraksi tonik sfingter pilorus umumnya menyebabkan sfingter tertutup. Ketika sfingter pilorus berkontraksi, pada posisi ini terdapat lubang yang memungkinkan cairan atau air untuk melewatinya, namun tidak untuk kimus yang kental. Selanjutnya apabila terjadi relaksasi sfingter sekitar 30ml kimus yang tertampung di antrum pilorus dapat di keluarkan menuju duodenum. Sebelum banyak kimus yang keluar, gelombang peristaltik mencapai sfingter pilorus dan menyebabkan sfingter ini berkontraksi lebih kuat, menutup pintu keluar dan mencegah arah baliknya kimus dari duodenum. Massa kimus antrum yang sedang terdorong maju mendadak tertahan oleh sfingter yang menutup dan memantul balik kearah antrum, sehingga gerakan ini di sebut retropulsi atau gerakan yang mencampur rata kimus.

4. Pengosongan lambung umumya di kontrol oleh deudenumGelombang peristaltik yang tercetus pada sfingter pilorus dipengaruhi oleh berbagai sinyal dari gaster (lambung) dan duodenum. Faktor-faktor ini mempengaruhi ekstensibilitas, dimana semakin sering BER menghasilkan potensial aksi maka semakin besar tingkat aktivitas peristaltik di antrum dan semakin cepat pengosongan.- Faktor di lambung yang mempengaruhi laju pengosongan lambung

Faktor utama di lambung yang mempengaruhi kekuatan kontaksi adalah jumlah kimus d lambung. Peregangan di lambung melalui efek langsung peregangan otot polos memicu peningkatan morilitas lambung melalui keterlibatan pleksus intrinsik, saraf vagus, dan hormon gastrin. Selain itu, derajat flutiditas kimus lambung mempengaruhi engosongan lambung, isi lambung harus di ubah menjadi bentuk cair kental merata sebelum di salurkan ke duodenum.5,6

Page 9: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Sekresi Getah Pencernaan Lambung

Lambung mensekresikan sekitar 2 liter getah lambung. Sel-sel mengeluarkan getah lambung berada di lapisan dalam lambung, mukosa lambung dibagi menjadi dua daerah berbeda: (1) mukosa oksitik, yang melapisi korpus fundus; dan (2) daerha kelejar pilorus yang melapisi antrum. Permukaan laminal lambung berisi lubang-lubang kecil yang di sebut foveola dan kantung-katung dalam yang terbentuk akibat lipatan mukosa lambung. Bagian pertama dari invaginasi di sebut foveola gastrica, dan dasarnya terletak di kelenjar lambung dan lipasi oleh sebagian endokrin dan parankin. Didnding foveola gastrica dan kelenjar mukosa oksitin di temukan tiga jenis sel eksokrin lambung.6

- Mekanisme Pembentukan HClSel parietal secara aktif mensekresi HCL ke dalam lumen faveola gastrica, yang selanjutnya menyalurkannya le dalam lumen lambung. Akibat dari sekresi ini, pH lumen turun hingga terendah yaitu 2. Ioan H+ dan ion Cl-

secara aktif di pindahkan oleh pompa berbeda di antara plasma dan sel parieta. Ion H+ sangat aktif di pompa melawan gradien konsentrasi yang sangat tinggi, di lumen mencapai 3 juta kali konsentrasi dibandingka yang ada di plasma. Klorida di sekresikan melalui transport aktif sekunder melawan gradien konsentrasi yang jauh lebih kecil.H+ yang di sekresikan tidak dipindahkan dari plasma tetapi berasal dari proses metabolik di dalam sel parietal. Secara spesifik, H+ yang akan disekresikan berasal dari penguraian H2O menjadi H+ dan OH- di dalam sel parietal. H+ di sekresikan kedalam lumen oleh H+ K+ dan –ATPase di membran luminal sel parietal.Sementara itu OH- yang dihasilkan oleh menguraian H2O di netralkan dengan berikatan dengan H+ baru yang dihasilkan dari asam karbonat (H2CO3). Sel parietal mengandung banyak enzim carbonic anhidrase (ca). Dengan keberadaannya dapat dibentuknya asam karbonat dan mengalami penguraian parsial menjadi H+ dan HCO3-. HCO3- ini kemuadian di pindahkan ke plasma dengan penukaran ion Cl-. Penukaran ini memindahkan ion Cl- ke dalam sel parietal melalui transport aktif sekunder. Penukaran ini menyebabkan konsentrasi Cl- di sel parietal meningkat sehingga membentuk gradien konsentrasi antara sel parietal dan lumen, sehingga Cl- di pompakan menuju lumen lambung.5,6

Fungsi HClMeskipun HCl tidak mencena apapun, namun zat ini melakukan fungsinya dalam pencernaan :1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin,

dan membentuk medium basa yang oprimal bagi pepsin2. Membantu memecahkan jaringan ikat dan serat otot, mengurangi

ukuran partikel bermuatan besar menjadi lebih kecil

Page 10: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

3. Menyebabkan denaturasi protein, yaitu mengurangi bentuk final yang berupa gulungan sehingga peptida lebih terpajan oleh enzim

4. Bersama lisozim liur, mematikan sebagian besar mikroorganisme yang tertelan bersama makanan.6

Pepsinogen, setelah di aktifkan memulai pencernaan proteinKonstituen pencernaan utama sekresi lambung adalah pepsinogen, suatu molekul inaktif yang di produksi oleh chief cell (granula zimogen). Dari granula ini di bebaskan secara eksotitosis sesuai dengan yang diperlukan. Ketika pepsinogen di skresikan kedalam lambung, HCl memutuskan sepotong kecil molekul, mengubahnya menjadi bentuk aktif, pepsin. Setelah terbentuk pepsin akan bekerja pada molekul pepsinogen lainnya untuk menghasilakan banyak pepsin (proses otokatalisis). Pepsin memulai pencernaan dengan memutuskan ikatan-ikatan asam amino tertentu untuk menghasilakan fragmen-fragmen peptida; enzim ini berkerja pada lingkungan sama yang hasilkan oleh HCl. Karena dapat mencerna protein maka pepsin harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif sehingga tidak mencerna protein seldi tempatnya terbentuk. Mukus bersifat protektif.Permukaan mukosa lambung di tutupi oleh suatu lapisan yang berasal dari sel epitel permukaan dan mukus. Mukus ini berfungsi sebagai sawar protektif terhadap beberapa bentuk cedera yang dapat mengenai mukosa lambung.

Berkat sifat pelumasnya, mukus melindungi mukosa lambung dari cedera mekanis

Mukus membantu mencegah dinding lambung mencerna dirinya sendiri, karena pepsin terhambat apabila berkontak dengan lapisan mukus.

Karena sifat basa mukus membantu melindungi lambung dari cedera asam karena menetralkan HCl di dekat lapisan dalam lambung, tetapi tidak menggangu fungsi HCL di lumen.5,6

Faktor intrinsik penting untuk penyerapan vitamin B12.Faktor intrinsik, produk sekretori lain sel parietal selain HCl, penting dalam penyerapan vitamin B12. Vitamin ini hanya dapat diserap apabila berikatan dengan faktor intrinsik. Pengikatan faktor intrinsik-vitamin B12 dengan reseptor khusus yang hanya terdapat pada ileum terminal, bagian terakhir usus halus dan memicu endositosis kompleks ini di lokasi tersebut. Vitamin B12 berfungsi dalam pembentukan normal sel darah merah.Kontrol sekresi lambung melibatkan tiga fase :1. Fase sefalik

Fase sefalik sekresi lambung merujuk kepada peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen yang terjadi melalui mekanisme umpan sebagai respon terhadap rangsangan yang berkerja di kepala. Memikirkan, mencicipi, mencium, mengunyah, dan menelan meningkatkan sekresi lambung.

2. Fase lambung

Page 11: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Fase lambung sekresi lambung berawal ketika makanan benar-benar mencapai lambung. Rangsangan yang benar-benar bekerja dilambung yaitu protein, khususnya potongan peptida; peregangan : kafein; dan alkohol meningkatkan sekresi lambung melalui jalur-jalur eferen tumpang tindih.

3. Fase ususFase usus sekresi lambung mencangkup faktor-faktor yang berasal dari usus halus yang memperngaruhi sekresi lambung. Sementara fase lain bersifat eksitatorik, fase ini bersifat inhibitorik. Fase usus penting dalam menghentikan aliran getah lambung sewaktu kimus mulai mengalir kedalam usus halus.5,6

Enzim Pencernaan

Proses pencernaan adalah penguraian secara mekanik oleh gigi geligi dan kimiawi oleh enzim-enzim yang di sekresi oleh kelenjar di dalam mulut, sel chief di lambung, sel eksokrin di pankreas, dan enzim-enzim di membran brush broder dan sel-sel mukosa sitoplasma di usus halus menjadi bentuk yang diasimilasi oleh tubuh yaitu monosakarida, asam lemak, asam amino, vitamin, air dan mineralSecara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula dan molekul enzim dapat rusak pada suhu ekstrim.

Macam-macam enzim pencernaan :Proses pencernaan di dalam mulut. Rongga mulut mengandung saliva yang di sekresi oleh 2 pasang kelenjar saliva : kelenjar parotis, kelenjar submandibula, dan kelenjar sublingualis. Saliva terdiri kira-kira 95,5% air dan 0,5% : Protein (terdiri dari amilase, mukus, dan lizosim) dan elektrolit dengan pHnya yaitu 6,8. Amilase pada air liur dapat membuat pati dan glikogen di hidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosidik. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4 atau kurang, sehingga kerja pencernaan makanan di mulut akan terhenti ketika telah memasuku lambung. Fungsi lain dari saliva yaitu :

- Mempermudah proses penelanan- Memiliki anti bakteri- Sebagai pelarut molekul yang merangsang papila lidah- Membantu bicara- Untuk ekskresi obat-obatan- Mencegah karies gigi.5

Proses pencernaan di lambungDalam mukosa dinding lambung di temukan 2 jenis kelenjar ekskresi : yaitu sekresi dari cheif sel dan sel parietal, yang mengeluarkan sekretnya ke dalam

Page 12: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

lambung. Sekret lambung (getah lambung) merupakan cairan bening berwarna kuning yang mengandung HCl 0.2%-0.5% dengan pH sekitar 1.0 serta 97%-99% terdiri dari air. Sisanya terdiri dari musin, garam anorganik dan enzim pencernaan : pepsin, renin dan lipase.Faktor-faktor yang merangsang sekresi lambung adalah mekanisme refleks dan saraf, hormonal : ACh dan histamin.

- Proses pembentukan HCl oleh sel parietalProses pembentukan asam HCl ini diawali oleh reaksi pembentukan asam karbonat dari CO2 dan H2O dengan enzim karbonatanhidrase. H2CO3 yang terbentuk dalam sel parietal melepaskan ion  H+ keluar (produksi proton memainkan peran khusus). Gradien H+ ini di pertahankan oleh H+, K+, -ATPase yang menggunakan energi ATP untuk memompa ion H keluar dari sel mukosa (ion H melawan gradien konsentrasi) ke lambung di sertai dengan pemasukan ion K+ ke dalam sel (antiport elektronetral) dan selanjutnya ion K+ di pompa kembali ke lambung bersama dengan ion Cl-. Namun sebelumnya keberadaan ion Cl- di sel parietal di sebabkan oleh adanya pertukaran ion  HCO3 mengalami perpindahan menggantikan ion Cl- dalam plasma. Ion Cl- dikeluarkan dari dalam sel parietal dan dengan adanya ion H + maka terbentuk asam HCl dalam lambung. Adanya asam HCl ini menyebabkan cairan dalam lambung bersifat asam dengan pH antara 1,0 dan 2,0.6

Asam HCl berfungsi sebagai :1. Membuat pH yang baik untuk proses pemecahan molekul protein oleh

enzim pepsindengan cara hidrolisis.2. Merupakan kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah oleh

pepsin, yaitu berupa denaturasi dan hidrolisis.3. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.4. Mempermudah penyerapan Fe.5. Sedikit menghidrolisis suatu disakarida.6. Merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormone yang terdapat dalam

usus 12 jari (duodenum). Mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme.6

- Peran PepsinProduksi getah lambung lainnya yaitu adalah pepsin, enzim yang memulai hidrolisis protein. Pepsin memecah ikatan peptide yang berdekatan dengan asam amino tertentu, sehingga memotong-motong protein menjadi polipeptida yang lebih kecil. Pepsin merupakan salah satu di antara sedikit enzim yang bekerja paling baik dalam lingkunganyang sangat asam. Sesungguhnya pH getah lambung yang rendah mendenaturasi protein dalam makanan, yang meningkatkan pemaparan ikatan peptidanya ke pepsin. Sel-sel terspesialisasi yang berlokasi di ceruk-ceruk lambung mensintesis dan mensekresikan pepsin dalam bentuk inaktif yang disebut pepsinogen. Pepsinogen memiliki bobot molekul 42.500, sedangkan bobot

Page 13: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

molekul pepsin (aktif) 34.500, itu artinya pada proses pengaktifan enzimada sebagian molekul pepsinogen yang lepas, bagian yang lepas itulah yang semula menutupi bagian aktif enzim. Dengan terbentuknya bagian aktif enzim maka terjadilah kontak antara enzim -substrat, yang selanjutnya akan membentuk hasil reaksi. Pemecahan molekul pepsin ini terjadi pada ikatan.

o Glutamil -/- tirosilo Glutamil -/- fenil alanilo Sisteinil -/- tirosil

Selain itu juga pepsin bersifat autokatalisis yaitu pepsin yang di aktifkan dari pepsinogen dapat mengaktifkan bentuk enzim inaktif lainnya supaya dapat membentuk pepsin lainnya.Pepsin juga dapat menggumpalkan susu, kasein dalam susu diubah menjadi parakasein oleh ion Ca++ baru kemudian terjadi pemecahan

- Peran Lipase     Enzim ini merupakan katalis pada proses pemecahan lipid. Walaupun di hasilkan oleh lambung, tetapi lipase tidak dapat bekerja pada pH asam lambung, lipase bekerja optimal pada pH antara 5.5- 7,5. Akan tetapi ia masih bisa terus bekerja melangsungkan reaksi hidrolisis terhadap molekul triasil gliserolatau trigliserida yang mengandung asam lemak pendek atau sedang.

- Peran ReninRenin berasal dari prorenin (zimogen) dalam suasana asam diubah menjadi rennin.Rennin hanya terdapat pada lambung bayi. Penting karena dapat mengubah kasein dalamsusu menjadi parakasein (dengan bantuan ion Ca++). Dengan perubahan ini maka protein susuyang sudah ada dalam lambung bayi tidak akan keluar terlalu cepat dan parakasein dapatdihirolisis lebih lanjut dan digunakan sebagai makanan oleh bayi. Penting karena dapat mengubah kasein dalam susu menjad parakasein (dengan bantuan ion Ca+). Dengan perubahan ini maka protein susu yang sudah ada dalam lambung bayi tidak akan keluar terlalu cepat dan paraksein dapat dihidrolisis lebih lanjut dan digunakan sebagai makanan oleh bayi.6,7

Proses Pencernaan di Usus HalusProses perencanaan atau kimus dimasukan secara terputus-putus melalui sfingter pilorus ke dalam duodenum selama proses pencernaan. Kandungan sekret pankreas dan billiaris yang alkalis menetralkan kimus yang asam dan mengubah nilai pH tersebut, di perlukan bagi kerja enzim yang terdapat di dalam getah pankreas dan usus tetapi menghambat kerja pepsin lebih lanjut.5

Pankreas

Page 14: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asinus dan mengalirkannya melalui berbagai saluran dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter odii, dimana keduannya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang di lepas oleh pankreas akan mencerna lemak, protein dan karbonhidrat. 3 jenis enzim pankreas: enzim proteolitik, enzim amilase pankreas, dan enzim lipase pankreas. - Enzim proteolitik pankreas.

Enterokinasi sebagai pengaktifasi tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya tripsin secara autokatalisis mengaktifkan enzim yang lain.a. Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi  menjadi tripsin oleh

enterokinase yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.

b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memilki fungsi sama dengan tripsin terhadap protein.

c. Karboksipeptidase, aminopeptidase dan  dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas

- Lipase Pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dari gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.

- Amilase pankreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sekrosa, dan laktosa).5

EmpeduKomposisi empedu. Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari 97 % air, pigmen empedu dan garam-garam empedu.1. Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan bilirubin (kuning).

Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobino Pigmen utama adalah bilirubin yang memberikan warna kuning

pada urine dan feceso Joundice atau kekuningan pada jaringan merupakan akibat dari

peningkatan bilirubin darah. Ini merupakan indikasi kerusakan hati.o Garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan

kolesterol dan asam amino.5

Fungsi garam empedu dalam usus halus, yaitu : (1) Elmusifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi globulus lemak besar dalam usus halus kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim. (2) Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel. (3) Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berkaitan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil disebut mecelli yang dibuang

Page 15: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

melalui feces. (4) Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatik) dan hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas.5

Kantung EmpeduKantung Kecil, dapat menyimpan 15-60 ml empedu, disini empedu mengalami proses pemekatan. Asam empedu primer di sintesis dalam hati dari kolesterol melalui beberapa langka antara. Asam kolat adalah asam empedu yang terbanyak dalam empedu. Asam kenodoksikolat berasal dari kolesterol. Berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi oleh sel-sel hati sampai diperlukan dalam duodenum, kandung empedu mengkonsentrsi cairan nya dengan cara mengabsorbsi air dan elektrolit.5

Dinding dalam lambung dilindungi dari sekresi lambung oleh sawar mukosa lambung Bagaimana lambung dapat menampung isinya yang mengandung asam kuat dan banyak enzim proteolitik tanpa merusak dirinya sendiri? Seperti yang telah diketahui, bahwa muus membentuk suatu lapisan pelindung. Selain itu sawar lain yang melindungi mukosa dari kerusakan oleh asam adalah lapisan mukosa itu sendiri. Pertama membran luminal sel mukosa lambung hampir tidak dapat ditembus oleh H+, sehingga asam tidak dapat menembus ke dalam sel (masuk kembali) dan menyebabkan kerusakan sel. Selain tepi-tepi lateral sel-sel tersebut saling bersatu didekat batas luminal mereka melalu hubungan tautan erat (tight-junction) , sehingga asam tidak dapat berdifusi diantara sel-sel dari lumen ke dalam submukosa di bawahnya. Sifat mukosa lambung yang memungkinkan lambng menampung asam tanpa ia sendiri mengalami kerusakan tersebut membentuk sawar mukosa lambung.Mekanisme protektif ini diperkuat oleh kenyataan bahwa seluruh lapisan dalam lambung diganti setiap tiga hari sekali. Karena pertukaran mukosa yang sangan cepat, sel-sel biasanya telah diganti sebelum mereka aus karena terpajan ke lingkungan yang sangat asam yang tidak bersahabat tersebut cukup lama untuk mengalami kerusakan.Walaupun terdapat proteksi yang dibentuk oleh mukus, sawar mukosa lambung, dan pertukaran sel yang sangat cepat, proteksi tersebut kadang-kadang rusak, sehingga dinding lambung mengalami cedera akibat isinya yang asam dan enzimatik tersebut. Apabila hal ini terjadi, timbul erosi atau ulkus pepticum dinding lambung (refluks berlebihan isi lambung ke oesophagus dan penyaluran berlebihan isi lambung ke duodenum juga dapat menimbulkan ulkus pepticum di daerah tersebut).5

Penyebab pasti ulkus, sampai beberapa saat yang lalu belum diketahui, tetapi dalam suatu temuan baru yang mengejutkan, bakteri Helicobacter pylori diperkirakan merupakan penyebab pada hampir 90% kasus ulkus pepticum. Infeksi oleh mikroorganisme ini tampaknya memperlemah sawar mukosa lambung. Faktor-faktor lain yang juga diketahui berperan menimbulkan ulkus, tersendiri atau bekerja sama dengan infeksi tersebut. Beberapa zat kimia dapat merusak sawar mukosa lambung, yang terpenting diantaranya adalah etil alcohol dan aspirin. Sawar ini sering terganggu pada pasien yang mengalami penyakit yang parah, misalnya infeksi atau cedera berat. Situasi penuh stres ini yang terus menerus sering berkaitan dnegan pembentukan ulkus, mungkin karena stimulasi berlebihan sekresi lambung oleh respons emosi yang berkaitan dengan stress.5

Page 16: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia

Apabila sawar mukosa lambung rusak (baik karena melemah atau rusak atau dikalahkan oleh sekresi yang berlebihan), asam dan pepsin berdifusi ke dalam mukosa dengan konsekuensi patofisiologi serius.Asam memicu pengeluaran histamin, suatu stimulan asam yang kuat yang diproduksi dan disimpan dalam jumlah besar di mukosa. Histamin yang dikeluarkan tersebut merangsang sekresi lebih banyak asam, yang dapat berdifusi kembali ke dalam mukosa yang kembali merangsang sekresi histamin lebih lanjut, begitu seterusnya.Erosi mukosa, atau ulkus, terus membesar dibawah pengaruh asam dan pepsin yang kadarnya meningkat. Dua konsekuensi paling serius adanya ulkus adalah (1) perdarahan akibat kerusakan kapiler kapiler submukosa dan (2) perforasi dinding lambung akibat erosi total menembus dinding yang disebabkan oleh kerja HCl dan pepsin, sehingga isi lambung yang berbahaya tersebut dapat masuk ke dalam rongga abdomen.5

Kesimpulan Pada skenario yang dibahasa adalah nyeri pada ulu hati dan sering merasa mual, hipotesisnya adalah Pasien mengalami luka pada lambung. Luka atau ulkus pada lambung disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya adalah sekresi berlebihan dari HCl. Ketika tubuh memberi respon saat kadar glukosa yang dibutuhkan dalam tubuh berkurang, sehingga otak memberi sinyal ke lambung agar berkontraksi (memberi peringatan kepada tubuh bahwa butuh asupan makanan – seperti merasa kosong, lambung berbunyi). Kontraksi tersebut menimbulkan sekresi HCl pada mukosa lambung untuk bersiap mencerna makanan yang akan datang. Namun, pada kasus ini pasien jarang menkonsumsi makanan sehingga terjadi sekresi HCl yang tidak terpakai untuk mencerna makanan yang akan datang. Karena banyaknya HCl yang disekresikan ke dalam lumen lambung, maka dapat mengerosi permukaan mukosa lambung. Perforasi ini menyebabkan luka atau ulkus pada mukosa lambung.

Daftar pustaka

1. Sistem pencernaan manusia. Diunduh dari www.biologiumum.com. 13 Juli 2014.

2. Lake RL, Volg AW, Mitchell AWM. Gray dasar-dasar anatomi. Churchill Livingstone : Elsaiver inc, 2012. Hal. 153-4

3. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.h. 671-7.

4. Fawcett D W, Bloom. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002.h.535-51.

5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.h. 654-65.

6. Hall JE, Guyton AC. Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-12. Singapore: Elsaiver; 2012.h. 167-302.

7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h. 496.

Page 17: Struktur Dan Mekanisme Pencernaan Pada Manusia