stroke hemoragik
TRANSCRIPT
Stroke hemoragik
Kartika Yulianti
1310211028
Definisi
Stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak yang menyebabkan pengeluaran darah
ke parenkim otak, ruang cairan
cerebrospinal di otak, atau keduanya dan terjadi
secara akut.
Klasifikasi
• Hemoragia Intraserebral
stroke hemoragik yang disebabkan oleh
pendarahan di dalam jaringan otak
• Hemoragia Subarachnoid
stroke hemoragik yang disebabkan oleh
perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang
di antara lapisan dalam(Piamater) dan lapisan
tengah(arachnoidmater) dari jaringan selaput
otak(meninges)
Etiologi
1. Pendarahan intraserebral
- Hipertensi (80%)
- Aneurisma
- Malformasi arteriovenous
- Neoplasma
- Antikoagulan
- Trauma
- Idiophatic
2. Pendarahan subarachnoid
- Aneurisma (70-75%)
- Malformasi arterivenous
- Tumor
- Vaskulitis
- idiopatic
Epidemiologi
Penderita stroke pada kelompok umur < 40 tahun sebesar 3%,
kelompok umur 40-49 tahun sebesar 20%, kelompok umur 50-
59 tahun sebesar 26%, kelompok umur 60-69 tahun sebesar 41%
dan kelompok umur ≥ 70 tahun sebesar 10%. Jumlah penderita
stroke laki-laki
sebanyak 58% dan penderita stroke wanita sebanyak 42%.
Prevalensi penyakit stroke pada daerah urban sekitar 0,5% dan
angka insidensi penyakit stroke pada daerah rural sekitar
50/100.000 penduduk.
- Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10%
dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi
penyebabkematian akibat stroke
- Perdarahan subarachnoid adalah
kedaruratan yang dapat menyebabkan cacat permanen at
au kematian.Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke
yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada
pria.
Faktor risiko
• Usia : >55 tahun
• Jenis kelamin : pria > wanita
• Ras/suku bangsa : kulit hitam > putih– karena
lingkungan dan gaya hidup
• Genetik : stroke, hipertensi, penyakit jantung,
diabetes, kelainan pembuluh darah
• Riwayat stroke
• Diabetes melitus
• Kolesterol
• Obesitas
• Merokok
• Alkoholisme
Manifestasi klinis
1. Pendarahan intraserebral
- Serangan secara mendadak
- Nyeri kepala
- Mual
- Muntah
- Penurunan kesadaran secara cepat
- Lemah/mati rasa pada salah satu bagian tubuh
2. Pendarahan subarachnoid
- Sakit kepala hebat
- Kesadaran terganggu
- Demam
- Muntah
- Takikardi
- Kejang
- Kaku kuduk
- Fotopobia
Pemeriksaan
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik :
- tingkat kesadaran
- keadaan umum
- tanda vital : suhu, RR, HR,HT
- kepala dan leher
• Pemeriksaan neurologis
- rangsang meningeal
- Fungsi motorik
- Fungsi sensorik
- Refleks fisiologis
• Pemeriksaan penunjang
- Darah
- CT scan
- MRI
Pengelolaan
• Tujuannya adalah memperbaiki aliran darah ke
otak.
- pengelolaan (umum) 5B
- stroke hemoragik(khusus) : a. konservatif
b. koperatif
1. Pengeloaan 5B
a. Breathing
Jalan nafas harus bebas, ventilasi dan oksigenasi
harus tetap baik.
intubasi jika GCS < 8
b. Blood
Tekanan darah tidak boleh segera diturunkan, kecuali :
- stroke iskemik : >220/120
- stroke hemoragik : > 180/ 100
Obat : diltiazem, nitroprusit, nitrogliserin, labetolol
dan kaptopril
Turunkan KGD jika >200 mg/dL
(mengontrol tekanan darah)
c. Brain
- Jaga supaya tidak muncul kejang
- Jika TIK ----- manitol
- Mencegah hipertermia
( menurunkan TIK dan edema cerebri)
d. Bladder
Perhatikan baik-baik kemungkinan adanya
retensio maupun inkontinensia urine
Bila perlu pasang kateter
e. Bowel
Jaga jumlah kalori dan berikan cairan yang cukup
dan hindari obstipasi
Pemberian antifibrinolitik
- Asam traneksamat
menghambat pemutusan benang fibrin.
Merupakan competitive inhibitor dari aktivator
plasminogen dan penghambat plasmin.
bekerja dengan cara memblok ikatan
plasminogen dan plasmin terhadap fibrin,
menghambat proses fibrinolisis, termasuk faktor
prokoagulan V dan VIII
Dosis :
500-1000 mg (IV) dengan injeksi lambat (1mL/menit)
3 x sehari
• Perdarahan abdominal setelah operasi :
1 gram 3 x sehari pada 3 hari pertama, kemudian
dilanjutkan oral 1 gram 3-4 x sehari. Untuk mencegah
perdarahan ulang dapat diberikan per oral 1 gram 3-4
kali sehari selama 7 hari
K.I :
• Penderita perdarahan subaraknoid dan penderita dengan riwayat
tromboembolik.
• Penderita dengan kelainan pada penglihatan warna.
• Penderita yang hipersensitif terhadap asam traneksamat
E.S :
Gangguan-gangguan gastrointestinal : mual, muntah-muntah,
anorexia, eksantema dan sakit kepala dapat timbul pada
pemberian secara oral. Dengan injeksi intravena yang cepat dapat
menyebabkan pusing dan hipotensi
Citicolin(neuroprotektor)
• Mekanisme kerja utama citikoline adalah meningkatkanpembentu
kan choline dan menghambat pengrusakan phosphatydilcholine
(menghambat phospholipase).
• Pada metabolisme neuron meningkatkan ambilan glukosa,menur
unkan
pembentukanasam laktat, mempercepat pembentukan asetilkolin
dan menghambat radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemia.
• Meningkatkan biosintesa dan mencegah hidrolisis kardiolipin
• Memelihara asam arachidonat terikat pada fosfatidilkolin
• Mengembalikan aktivitas NaK-ATPase
Indikasi :
- Stroke iskemik dalam < 24 jam pertama dari
onset
- Stroke hemoragik intraserebral
Dosis :
stroke hemoragik : 150-200 mg/hari, i.v,
terbagi dalam 2-3 kali/hariselama 2 - 14 hari
Tindakan operatif
Tindakan operatif bergantung pada :
- Tingkat kesadaran
- Tempat lesi
- Volume darah
- Waktu yang tepat untuk operasi
- Petunjuk prognosis operasi
Kontraindikasi operasi :
- Kegagalan kardio-respiratorius
- Koma dalam
- Tanda penekanan batang otak hebat
- Kesadaran umum jelek
- Usia lanjut
- Gula darah tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Letak hematom : dalam dan sukar