stratigrafi.doc

4
STRATIGRAFI Dasar Teori Stratigrafi berasal dari kata "Strata"(Stratum) yaituLapisan (tersebar) yang berhubungan dengan batuan sedimen, dan "Grafi"(Graphic)yaitu pemberian/gambaran/urutan lapisan. Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari pemb pelapisan batuan pada kulit bumi. Secara luas berarti salah satu cabang ilmu geo membahas tentang urutan, hubungan dan kejadian batuan di alam (sejarahnya) dalam ruang dan aktu geologi. !alam hubungan ini stratigrafi mempunyai beberapa aspek tujuan yaitu # Stratigrafi $isik %aitu dalam arti sifat#sifat fisiknya. &adi bagaimana besar#besaran dari s stratigrafi, bagaimana proses terjadinya batuan, kemudian analisaserta interprentasinya. # Stratigrafi biologis 'embahas aspek biologis dalam aspek kulit bumi dalam arti bagaimana kandungan fosil, perkembangannya, pengelompokannya dalam satuan stratigrafi. !alam membahas/mempelajari stratigrafi mempunyai titik tolak yang berhubungan dengan konsep#konsep dasar dari stratigrafi, yaitu . rinsip Superposisi (Superposition of Strata) !alam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan yang diendapkan maka lapisan yang berada paling baah umurnya paling tua. *. rinsip +esinambungan Lateral (Lateral ontiunity) Lapisan yang diendapkan oleh air terbentuk terus#menerus se lateral dan hanya membagi secara pada tepian cekungan pengendapan, pada masa sekungan ini terbentuk. -. rinsip kumulasi ertikal ( rinciple of ertical ccumulation) Lapisan sedimen pada mulanya diendapkandalam keadaan mendatar (hori0ontal), sedangkan akumulasi pengendapan terjadi secara 1ertical

Upload: rizky-ashary

Post on 02-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATIGRAFI

STRATIGRAFI

Dasar Teori

Stratigrafi berasal dari kata "Strata"(Stratum) yaitu Lapisan (tersebar) yang berhubungan dengan batuan sedimen, dan "Grafi"(Graphic) yaitu pemberian/gambaran/urutan lapisan. Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari pemberian pelapisan batuan pada kulit bumi. Secara luas berarti salah satu cabang ilmu geologi yang membahas tentang urutan, hubungan dan kejadian batuan di alam (sejarahnya) dalam ruang dan waktu geologi.

Dalam hubungan ini stratigrafi mempunyai beberapa aspek tujuan yaitu:

- Stratigrafi Fisik

Yaitu dalam arti sifat-sifat fisiknya. Jadi bagaimana besar-besaran dari suatu stratigrafi, bagaimana proses terjadinya batuan, kemudian analisa serta interprentasinya.

- Stratigrafi biologis

Membahas aspek biologis dalam aspek kulit bumi dalam arti bagaimana kandungan fosil, perkembangannya, pengelompokannya dalam satuan stratigrafi.

Dalam membahas/mempelajari stratigrafi mempunyai titik tolak yang berhubungan dengan konsep-konsep dasar dari stratigrafi, yaitu:

Prinsip Superposisi (Superposition of Strata)

Dalam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan yang diendapkan maka lapisan yang berada paling bawah umurnya paling tua.

Prinsip Kesinambungan Lateral (Lateral Contiunity)

Lapisan yang diendapkan oleh air terbentuk terus-menerus secara lateral dan hanya membagi secara pada tepian cekungan pengendapan, pada masa sekungan ini terbentuk.

Prinsip Akumulasi Vertikal (Principle of Vertical Accumulation)

Lapisan sedimen pada mulanya diendapkan dalam keadaan mendatar (horizontal), sedangkan akumulasi pengendapan terjadi secara vertical (principle of vertical accumulation).

Hukum-hukum yang dikemukakan oleh James Hutton (1785), lebih dikenal dengan azasnya yaitu Uniformitarisme, yaitu:

Proses-proses yang terjadi pada masa lampau akan mengalami (mengikuti) hukum yang berlaku pada proses-proses yang terjadi sekarang atau dengan kata lain "Masa kini merupakan kunci masa lampau" ("The Present in The Key to The Past"). Maksudnya proses-proses geologi alam yang nampak sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau.

Hukum Intrusi/penerobosan (Cross Cutting Relationship)

Suatu intrusi (batuan yang menerobos) adalah lebih muda umurnya jika dibandingkan dengan batuan yang diterobos.

Kriteria kontak intrusi:

Zona pendinginan pada batuan beku

Zona pembakaran pada batuan yang diintrusi (baking effect)

Zona metamorfose kontak pada batuan yang diintrusi

Tubuh intrusi dapat berbentuk:

Konkordan

Yaitu bentuk tubuh sejajar dengan lapisan batuan yang diintusinya

Contoh : Sill, Lacolith, Lpolith

Diskordan

Yaitu bentuk tubuh intrusi yang memotong perlapisan batuan yang diintrusi

Contoh : Dike, Stok

Hukum dari De Sculovie (1777)

Hukum ini lebih dikenal dengan hukum pergantian/urutan fauna (Law of Fauna Succestion). Dalam urut-urutan batuan sedimen, sekelompok lapisan dapat mengandung kumpulan fosil (fauna) tertentu (berbeda) dengan sekelompok lapisan diatas ataupun dibawahnya.

Prinsip William Smith (1816)

Urutan lapisan sedimen dapat dilacak (secara lateral) dengan mengenali kumpulan fosilnya yang di diagnosis jika kriteria litologinnya tidak menentu (Strata Identified by Fossil). Ini dapat diartikan bahwa suatu lapisan yang sama.

Prinsip George Cuvier (1769-1831)

Prinsip-prinsip kepunahan organik (Principle of Organic Extinction). Prinsip kepunahan organik dibuktikan oleh kumpulan fosil yang berlainan dalam urutan stratigrafinya, dimana endapan yang lebih muda mengandung makhluk-makhluk yang sekarang dari pada yang dikandung oleh endapan yang lebih tua.

Pengkaitan dari prinsip-prinsip tersebut di atas maka akan dapat diturunkan prinsip untuk menentukan umur geologi relatif dalam pembentukan kulit bumi, beberapa proses pembentukannya, yaitu:

Pembentukan batuan beku karena proses magmatik

Pembentukan batuan sedimen, terjadi proses sedimentasi

Proses-proses ini mempunyai pengaruh didalam pembentukan kulit bumi

Kepentingan Stratigrafi

Kepentingan Ilmiah

Mempelajari bagaimana keadaaan lapisan, misalnya: lapisan tebal atau tipis, miring atau sejajar sesamanya dan sebagainya.

Kepentingan Teknik

Bagaimana kegunaan daripada perlapisan yang dapat digunakan untuk kepentingan manusia.

Misalnya:

- Dalam bidang minyak bumi dan pertambangan

- Dalam bidang teknik sipil dan lain sebagainya

Dalam mempelajari stratigrafi biasanya membuat suatu penampang atau kolom stratigrafi. Adapun penampang atau kolom stratigrafi tersebut digunakan untuk:

Mempelajari secara menyeluruh urut-urutan vertikal dari suatu perlapisan

Mempelajari secara detail litologi lapisan

Mengetahui tebal lapisan

Mengetahui hubungan gambar antar lapisan

Mengetahui urut-urutan sedimentasi dan interprentasi lingkungan pengendapan

Mengetahui gambaran tentang sejarah geologinnya.

Dalam membahas kolom stratigrafi kadang-kadang diselingi dengan ketidakselarasan:

Uncomformity

Adalah tidak menerusnya siklus pengendapan atau sedimentasi disebabkan adanya proses erosi

Conformity

Adalah pengendapan (sedimentasi) berlangsung menerus tanpa selang waktu dari satu lapisan yang lain dibawah lapisan yang berada diatasnya.

Macam-macam ketidakselarasan:

Ketidakselarasan menyudut (Angular Unconformity)

Yaitu sekelompok batuan yang berada dibawah ketidakselarasan membentuk sudut dengan sekelompok batuan yang berada diatasnya

Ketidakselarasan Sejajar (Disconformity)

Lapisan batuan yang berada diatas dan dibawah bidang ketidakselarasan saling sejajar satu sama lain, tetapi jelas nampak suatu bidang erosi

Noconformity

Merupakan bidang erosi/pemisahan antara batuan sedimen yang berada diatas dengan batuan kristalin (batuan beku atau metamorf) dibawahnya. Bidang erosi ini mewakili suatu jangka waktu, dimana batuan beku terbentuk terlebih dahulu baru kemudian batuan sedimen terendapkan diatasnya. Untuk batuan metamorf juga sama halnya. Dimana sedimen aslinya metamorfose dulu kemudian pengangkatan dan pengerosian yang cukup lama sebelum diatasnya diendapkan.