strategis nasional

57
i USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2013 MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN TERINTEGRASI WIRAUSAHA PRODUK IKAN DI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL DIY Tim pengusul: Nama NIDN Yuriani, M. Pd Dr. Siti Hamidah, M.Pd Marwanti, M. Pd 0006025405 0020085302 0013035707 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BULAN MARET TAHUN 2013 KODE/NAMA RUMPUN ILMU*: 787/PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Upload: lamtuong

Post on 13-Jan-2017

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGIS NASIONAL

i

USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

TAHUN ANGGARAN 2013

MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN

TERINTEGRASI WIRAUSAHA PRODUK IKAN DI KECAMATAN KRETEK

KABUPATEN BANTUL DIY

Tim pengusul:

Nama NIDN

Yuriani, M. Pd

Dr. Siti Hamidah, M.Pd

Marwanti, M. Pd

0006025405

0020085302

0013035707

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BULAN MARET TAHUN 2013

KODE/NAMA RUMPUN ILMU*: 787/PENDIDIKAN

KESEJAHTERAAN KELUARGA

Page 2: STRATEGIS NASIONAL

ii

Page 3: STRATEGIS NASIONAL

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

RINGKASAN .......................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

A. .............................................................................................. Latar

Belakang Masalah ......................................................................... 2

B. .............................................................................................. Permasalahan

........................................................................................................ 3

C. .............................................................................................. Tujuan

Khusus ........................................................................................... 3

D. .............................................................................................. Urgensi

(Keutamaan) Penelitian ................................................................. 4

E. ............................................................................................... Gambaran

Produk Yang Dihasilkan .............................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penyelenggaraan pendidikan formal ............................................. 5

B. Andragogi ...................................................................................... 9

C. Pemberdayaan masyarakat miskin ................................................. 9

D. Kewirausahaan .............................................................................. 11

E. Model Yang Telah Dikembangkan ................................................ 13

F. Roadmap Penelitian ........................................................................ 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian ........................................................................ 15

B. Jalannya Penelitian ......................................................................... 16

C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 17

D. Metode dan Teknik pengolahan data ............................................ 18

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 19

F. Indikator keberhasilan ................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 20

LAMPIRAN

Page 4: STRATEGIS NASIONAL

iv

MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN TERINTEGRASI

WIRAUSAHA PRODUK IKAN DI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN

BANTUL DIY

Ringkasan

Penelitian Hibah ini dilakukan selama 2 tahun mempunyai tujuan: menemukan

model Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin Terintegrasi yang cukup efektif untuk

menumbuhkan jiwa entrepreneur produk ikan di Kecamatan Kretek Kabupeten Bantul

DIY. Tujuan secara khusus tahun pertama: menemukan: (1) menemukan model

pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin untuk menumbuhkan jiwa

entrepreneur produk ikan dengan tetap mempehatikan permasalahan setempat. (2)

menghasikan perangkat model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin degan

kewirausahaan produk ikan yang efektif di daerah pantai selatan Kabupaten Bantul. Tahun

kedua: (1) menguji model pada kelompok sasaran dan (2) sosialisasi ke pemerintah dan

pengguna lainnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif Pengembangan

model menggunakan pendekatan R & D dari Borg and Gall yang diringkas menjadi 3

kontruk model: studi pendahuluan, pengembangan model, pengujian model, yang tertata

dalam 2 tahapa tahun. Tahap I, menemukan permasalahan ekonomi dan non ekonomi yang

menjadi kendala keluarga nelayan miskin, menemukan kurikulum terintegrasi, menmukan

rumusan model dan perangkat model. Tahap II, implementasi model melalui pelatihan dan

sosialisasi model dalam lingkup yang lebih luas.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada

pendidikan non formal guna meningkatkan motivasi dan semangat masyarakat miskin agar

lebih berdaya, lebih mandiri dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

Kata kunci: pemberdayaan ekonomi terintegrasi, keluarga miskin, produk ikan

Page 5: STRATEGIS NASIONAL

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan merupakan masalah sosial laten yang memerlukan

penanganan yang berkelanjutan Hal ini terkait dengan upaya pengentasan

kemiskinan yang telah dilakukan selama ini belum mampu mengurai secara tuntas

bahkan gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multidemensional

yang masih di hadapai bangsa Indonesia saat ini. (Alfian, dalam Hendra Wahyudi

dan Sismudjito: 2007:1). Angka kemiskinan di DIY semakin tinggi dibandingkan

angka kemiskinan tingkat nasional, menurut susenas tahun 2012, angka

kemiskinan DIY sebesar 15,588%, angka ini berada di atas angka rata-rata

kemiskinan tingkat nasional yakni 11,66 %. Dengan sendirinya mengatasi

masalah kemiskinan tidak hanya memberdayakan ekonomi keluarga namun tetap

memperhatkan dimensi lain yang bersifat non ekonomi. Seperti aspek soft skills

antara lain menghilangkan rasa apatis dan rasa tak berdaya, menumbuhkan

semangat kewirausahaan, komitmen, membangun tim kerja sebagai net working.

Indonesia adalah negara yang kaya dengan segala sumber daya alam yang

tersedia secara melimpah termasuk sumber daya laut. Daerah Istimewa

Yogyakarta memiliki pantai yang cukup potensial sebagai sumber daya

penghidupan bagi keluarga di sekitarnya. Pantai berada di sepanjang laut selatan

mulai dari Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul dengan sumber

daya laut yang sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

Daerah Bantul sendiri menyumbang hasil laut sebesar 14,99% dari hasil laut

Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas kelautan, Bantul 2012). Angka tersebut

walaupun kecil perlu dimanfaatkan dengan maksimal agar bernilai lebih. Nilai

lebih ini bila dikelola dengan benar akan berdampak pada peningkatan hasil laut

dan peningkatan kemampuan keluarga nelayan mengatasi hambatan-hambatan

menuju keluarga yang berdaya. Harapannya sumber daya laut dapat memberi

sumbangan pada pengembangan potensi keluarga Nelayan sebagai aset negara.

Kretek merupakan salah satu kecamatan di Bantul dengan potensi laut,

seperti Parangtritis, Pundong, Samas. Secara alami potensi ini dapat menjadi aset

ketika penduduk pesisir memiliki kemampuan yang memadai. Pendidikan non

Page 6: STRATEGIS NASIONAL

3

formal dipandang mampu menggerakan partisipasi aktif dari keluarga nelayan

dengan penekanan pada kekuatan dan potensi lokal. Dengan angka kemiskinan

Bantul 14,27%, maka program ketiga pemerintah kecamatan Kretek adalah

mengatasi kemiskinan. Keluarga nelayan dapat dipandang sebagai keluarga

miskin yang harus diberdayakan melalui program yang dicanangkan oleh

pemerintah dengan pemanfaatan potensi lokal.

Keluarga Nelayan sebagai keluarga miskin, Kusnadi dalam Sudarso

(tth:4), menjelaskan faktor penyebab kemiskinan, antara lain: (1) keterbatasan

kualitas sumber daya manusia nelayan; (2) kesulitan melakukan diversifikasi

usaha penangkapan; (5) ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut; dan

(6) gaya hidup yang dipandang boros, sehingga kurang berorientasi ke masa

depan.

Keadaan tersebut perlu penanganan yang holistik melalui pendidikan non

formal untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai aset atau modal bagi

keluarga dan masyarakat. SDM adalah aset yang tidak bernilai, dapat dilipat

gandakan, dikembangkan, bukan sebagai beban atau biaya. Dalam pandangan

pendekatan pengembangan SDM: it assummes that expanded capabilities and

opportunities for peaple will directly to improvements in operating effectiveness.

That better people achive better result. Hal ini diilustrasikan:

Give a porson a fish and you feed that person for a day.

Teach a person to fish, and you feed that person for life

(Newstrom, 2007: 12-13)

Karenanya keluarga nelayan secara ekonomi dikembangkan potensinya

agar pendapatannya meningkat dan secara mental harus dikuatkan soft skillsnya

agar muncul jiwa wirausaha yang tangguh. Langkah-langkah tersebut meliputi

pengembangan kemampuan ataupun mendorong produktifitas melalui

peningkatan keterampilan usaha yang secara terintegrasi dikembangkan soft

skillsnya agar menjadi pendorong atau kekuatan diri meraih kemajuan yang

berkelanjutan. Mereka harus dilibatkan dalam keseluruhan proses penanggulangan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengambilan

keputusan. Dengan cara ini partisipasi aktif secara self direction akan sangat

menentukan keberhasilan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin kecamatan

Kretek Bantul Yogyakarta. Secara aktif mereka berusaha menolong dirinya

Page 7: STRATEGIS NASIONAL

4

sendiri dan secara berkelanjutan akan berusaha meningkatkan diri secara lebih

baik (empowering), dan berubah sebagai agen pembaharuan komunitasnya.

Melihat begitu luasnya permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh

keluarga nelayan maka menjadi tantangan bagi tiap keluarga untuk

mengembangkan potensi lokal yang relevan dengan kebutuhan setiap karakter

lokal pantai, bagaimana mengiplementasikan secara terpadu antara teknologi

produktivitas perikanan dengan soft skills, maka diperlukan kajian rumusan dan

implementasi pola pelatihan dan strateginya. Oleh karenanya langkah awal

diperlukan identifikasi permasalahan penguatan ekonomi yang relevan untuk

komunitas keluarga miskin di Kretek kemudian dikembangkan bagaimana model

pelatihan yang integratif. Penelitian ini bermaksud menemukan pola pendidikan

non formal integrasi untuk komunitas keluarga nelayan di Kretek yang terbukti

efektif.

B. Permasalahan

Dari uraian latar belakang di atas permasalahan utama dari penelitian ini

adalah angka kemiskinan Bantul 14,27%, maka program ketiga pemerintah

kecamatan Kretek adalah mengatasi kemiskinan. Keluarga nelayan dapat

dipandang sebagai keluarga miskin yang harus diberdayakan melalui program

yang dicanangkan oleh pemerintah dengan pemanfaatan potensi lokal. Keluarga

Nelayan sebagai keluarga miskin, Kusnadi dalam Sudarso (tth:4), menjelaskan

faktor penyebab kemiskinan, antara lain: (1) keterbatasan kualitas sumber daya

manusia nelayan; (2) kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan; (5)

ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut; dan (6) gaya hidup yang

dipandang boros, sehingga kurang berorientasi ke masa depan. Sedangkan

kec.Kretek merupakan daerah pesisir yang sangat berpotensi dari SDA nya

khususnya pada hasil perikanannya. Keadaan tersebut perlu penanganan yang

holistik melalui pendidikan non formal untuk menjadikan sumber daya manusia

sebagai aset atau modal bagi keluarga dan masyarakat.

C. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 8: STRATEGIS NASIONAL

5

1. Dihasilkannya rumusan permasalahan ekonomi dan non ekonomi yang

menjadi kendala keluarga nelayan miskin di wilayah Kretek Bantul

Yogyakarta.

2. Dihasilkannya kurikulum yang mampu mengintegasikan soft skill terutama

jiwa wirausaha dan teknologi produksi dalam proses pembelajaran.

3. Dihasilkannya rumusan model pemberdayaan ekonomi terintegrasi dalam

pendidikan non formal dalam meningkatkan keluarga nelayan miskin

4. Tersusunnya perangkat pelatihan dalam pembelajarannya.

5. Dihasilkannya model pemberdayaan ekonomi terintegrasi dalam pelatihan di

keluarga nelayan miskin Kretek Bantul yang terbukti efektif.

6. Meningkatnya keaktifan dan partisipasi peserta pelatihan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pengambilan

keputusan dalam dalam pelatihan

7. Meningkatnya kualitas keluarga nelayan miskin di kawasan pantai Kretek

Bantul.

C. Urgensi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan secara

praktis, khususnya bagi pendidikan masyarakat guna meningkatkan motivasi

serta semangat masyarakat miskin sebagai peserta program pemberdayaan

ekonomi terintegrasi keluarga miskin melalui wirausaha produk ikan. Produk

yang dihasilkan dari wirausaha penduduk ini adalah produk olahan ikan yang

awet dan layak jual, sehingga berpotensi menjadi oleh-oleh dari tempat wisata

yang banyak terdapat di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Selanjutnya mayarakat, khususnya masyarakat miskin menjadi lebih berdaya,

lebih mandiri, dan dapat meningkatkan pendapatan menuju kesejahteraan

keluarga.

D. Gambaran Produk yang dihasilkan.

Untuk mendapatkan model pemberdayan ekonomi terintegrasi dilakukan

dengan beberapa tahapan dengan format 2 tahun : (dapat diluhat pada tabel 1 di

bawah ini.

Page 9: STRATEGIS NASIONAL

6

Tabel 1. Gambaran Produk

Tahun pertama Tahun kedua

a. Dihasilkan rumusan pemberdayaan

ekonomi masyarakat kecamatan Kretek,

Kabupaten Bantul, DIY

b. Dihasilkannya perangkat model

pemberdayaan ekonomi yang praktis dan

efektif masyarakat kecamatan Kretek,

Kabupaten Bantul, DIY

c. Dihasilkan panduan pemberdayaan

ekonomi masyarakat kecamatan Kretek,

Kabupaten Bantul, DIY

d. Dihasilkan perangkat pembelajaran

wirausaha untuk pemberdayaan ekonomi

masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten

Bantul, DIY

Diterapkannya model

pemberdayaan ekonomi

masyarakat kecamatan Kretek,

Kabupaten Bantul, DIY

Page 10: STRATEGIS NASIONAL

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal

Dasar penyelenggaraan pendidikan non formal adalah pendidikan berbasis

masyarakat (community-based education) yang merupakan tahapan pemberian

peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi

melalui pembelajaran seumur hidup. Munculnya paradigma pendidikan berbasis

masyarakat dipicu oleh arus modernisasi yang menghendaki terciptanya

demokratisasi dalam segala dimensi kehidupan manusia, termasuk di bidang

pendidikan. Sebagai implikasinya, pendidikan menjadi usaha kolaboratif yang

melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya. Partisipasi pada konteks tersebut

berupa kerja sama antara warga dengan pemerintah dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengembangkan aktivitas pendidikaan.

Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi

pendidikan melalui perluasan pelayanan pendidikan untuk kepentingan

masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat menjadi sebuah gerakan penyadaran

masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengisi tantangan

kehidupan yang dinamis. Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat

adalah model penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”.

Pendidikan dari masyarakat artinya pendidik memberikan jawaban atas

kebutuhan masyarakat. Pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat

ditempatkan sebagai subyek atau pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan.

Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat

diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan

mereka. Secara singkat dikatakan, masyarakat perlu diberdayakan, diberi peluang

dan kebebasan untuk mendesain, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa

yang diperlukan secara spesifik. Di dalam Undang-undang no: 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 16, pendidikan berbasis

masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama,

sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan

dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pendekatan pendidikan berbasis masyarakat

adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen

Page 11: STRATEGIS NASIONAL

8

sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai proses dan menganggap masyarakat

sebagai fasilitator yang dapat menyebabkan perubahan menjadi lebih baik.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan pengertian tiga jalur pendidikan, yakni ; Pendidikan formal,

pendidikan informal, Pendidikan non formal. Penjelasan tentang pendidikan

nonformal menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003): (1)

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau

pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang

hayat. (2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional

serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. (3) Pendidikan nonformal

meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan

kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta

pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,

kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta

satuan pendidikan yang sejenis.

Pendidikan non formal dalam birokrasi pendidikan nasional sekarang ini

dikelompokkan ke dalam PNFI (pendidikan non formal informal) sebelumnya

disebut dengan PLS (pendidikan luar sekolah) yang menampung mereka yang

tidak berkesempatan mengikuti pendidikan di sekolah formal. Kegiatan

pendidikan tersebut diselenggarakan oleh masyarakat dalam PKBM (pusat

kegiatan belajar masyarakat).

Pendidikan non formal merupakan salah satu dari sekian banyak istilah

yang muncul dalam studi kependidikan pada akhir tahun tujuh puluhan. Istilah-

istilah pendidikan yang berkembang di tingkat internasional mulai saat itu adalah :

pendidikan sepanjang hayat (life long education), pendidikan pembaharuan

(recurrent education), pendidikan abadi (permananent education), pendidikan

informal (informal education), pendidikan masyarakat (community education),

pendidikan massa (mass education), pendidikan perluasan (extension education),

Page 12: STRATEGIS NASIONAL

9

pendidikan social (social education), pendidikan orang dewasa (adult education),

dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).

Dalam rangka mengarahkan diri sendiri, orang menggunakan

pengalaman belajarnya, menetapkan sendiri kesiapan untuk belajar, dan

mengorganisasikan kegiatan belajarnya (self directedlearning) (Knowles, 1985).

Proses itu berkembang lamban dari anak-anak sampai praremaja dan selanjutnya

berkembang cepat dalam masa remaja sampai dewasa. Selain pedagogi dan

andragogi ada konsep pendidikan seumur hidup (life long education). Implikasi

konsep tersebut ialah bahwa pendidikan tidak hanya merupakan proses yang

terjadi disekolah, melainkan juga di dalam keluarga dan masyarakat, serta

berlangsung sepanjang hidup manusia.

Berdasarkan konsep pendidikan yang diuraikan di atas, dapat ditarik

pengertian bahwa proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup (sepanjang

hayat), tetapi konteksnya berbeda-beda. Pendidikan untuk orang yang belum

dewasa (anak-anak, praremaja) menekankan pada pembimbingan untuk mencapai

kedewasaan pada sekolah formal, sedangkan untuk orang dewasa (juga remaja)

menekankan pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan di luar sistem

sekolah formal, melainkan di dalam sistem belajar masyarakat.

Satuan Pendidikan Luar Sekolah yang sudah berkembang dan dikenal

oleh masyarakat yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap

pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat. Adapun

macamnya adalah sebagai berikut:

a. Kursus

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan

Olahraga (Kepdirjen Diklusepora) Nomor: KEP-105/E/L/1990 kursus

didefinisikan sebagai satuan pendidikan luar sekolah yang menyediakan

berbagai jenis pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental bagi warga

belajar yang memerlukan bekal dalam mengembangkan diri, bekerja mencari

nafkah dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kursus

dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat dengan swadaya dan swadana

masyarakat.

Page 13: STRATEGIS NASIONAL

10

b. Lembaga Pelatihan

Lembaga pelatihan adalah lembaga atau organisasi yang

mengembangkan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) baik lembaga pemerintahan

ataupun swasta yang menyelenggarakan kegiatan pelatihan. Pelatihan sendiri

merupakan suatu proses pembelajaran yang memungkinkan seseorang

melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan standar. Pelatihan diperlukan

kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lebih lanjut

Craig (Hanurani, 2003) menyatakan bahwa pelatihan adalah kegiatan yang

disengaja untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh orang-orang atau

lembaga dalam upaya membina dan meningkatkan produktivitas.

Pelatihan tidak dapat dilakukan begitu saja, tetapi pelaksanaan

pelatihan harus melalui beberapa tahapan. Setiap pelaksanaan pelatihan tidak

harus sama tahapannya, tetapi disesuaikan dengan jenis pelatihannya, kesiapan

panitia, dana, dan sarana yang tersedia. Tahapan-tahapan yang harus

dilaksanakan dalam suatu pelatihan adalah: (1) mengidentifikasi kebutuhan

pelatihan, (2) merumuskan tujuan pelatihan, (3) merancang kurikulum

pelatihan, (4) mengembangkan metode pelatihan, (5) menentukan pola evaluasi

pelatihan, (6) melaksanakan program pelatihan dan (7) mengukur hasil

pelatihan.

c. Kelompok Belajar

Satuan kelompok belajar (Kejar) diselenggarakan bagi sekumpulan

peserta didik dengan saling membelajarkan untuk mengembangkan diri dan

melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Kelompok belajar meliputi Kejar Paket A

setara SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA, Keaksaraan

Fungsional (KF), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Kejar diselenggarakan

oleh instansi pemerintah seperti Muslimat, Nasyatul Aisyiah, Pondok pesantren

dan lembaga kemasyarakatan seperti PKK, LKMD.

d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

PKBM merupakan suatu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat

yang diarahkan untuk pemberdayaan potensi desa, menggerakkan

pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. PKBM berperan untuk

memberikan wahana bagi masyarakat yang memenuhi kebutuhan berupa

pengetahuan dan keterampilan yang bermakna bagi kehidupannya. Azas

Page 14: STRATEGIS NASIONAL

11

PKBM adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pada Panduan Pelatihan

Kewirausahaan Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Nasional (2010: 5), dikatakan bahwa sebagai salah satu unit Utama

Departemen Pendidikan Nasional, dalam menindak lanjuti bidang pembinaan

kursus dan kelembagaan, mengembangkan program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang terintegrasi dengan program

kecakapan hidup (PKH) selama ini dianggap mampu memberikan kontribusi

yang positif terhadap upaya penanggulangan pengangguran dan pengentasan

kemiskinan akan terus menjadi prioritas.

B. Andragogi

Halim Maliki (2011:3) mengatakan bahwa andragogi adalah suatu

model proses pembelajaran peserta didik yang terdiri atas orang dewasa.

Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang dewasa dalam

pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik apabila metode

dan teknik pembelajaran melibatkan peserta didik. Keterlibatan diri (ego

peserta didik) adalah kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa.

Untuk itu pendidik hendaknya mampu membantu peserta didik untuk: (a)

mendefinisikan kebutuhan belajarnya, (b) merumuskan tujuan belajar, (c) ikut

serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan

pengalaman belajar, dan (d) berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan hasil

kegiatan belajar. Dengan demikian, setiap pendidik harus melibatkan peserta

didik seoptimal mungkin dalam kegiatan pembelajaran.

C. Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Suharto (2005:57) menjelaskan bahwa pemberdayaan (empowerment)

berasal dari kata „power ‟ (kekuasaan atau keberdayaan). Melalui

pemberdayaan, masyarakat akan memperoleh pemahaman dan memiliki

kendali terhadap kekuatan ekonomi, politik dan sosial agar meningkatkan

posisi mereka di tengah masyarakat (Kindervater 1979:13). Oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa pemberdayaan merupakan upaya untuk meningkatkan

potensi diri kelompok masyarakat sehingga mereka memiliki kekuatan dan

Page 15: STRATEGIS NASIONAL

12

selanjutnya memiliki posisi tawar di lingkup masyarakat yang lebih luas.

Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai proses di mana

masyarakat khususnya mereka yang kurang memiliki akses kepada sumber

daya pembangunan didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam

mengembangkan perikehidupan mereka.

Menurut Wulandari (2011: 63), kelompok masyarakat yang perlu

memperoleh prioritas pemberdayaan adalah:

a) Kelompok lemah secara struktural (primary structural disadvantaged

groups) meliputi kaum miskin, penganggur, pekerja berupah rendah,

jender dan ras/etnis atau penduduk pribumi yang minoritas;

b) Kelompok lemah khusus (other disadvantaged groups), seperti manula,

anak dan remaja, penyandang cacat, gay, lesbian dan masyarakat

terasing;

c) Kelompok lemah secara personal (the personally disadvantaged groups),

yaitu mereka yang mengalami masalah pribadi dan/ atau keluarga.

Kelompok-kelompok di atas merupakan kelompok masyarakat yang

dipandang lemah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Lebih jauh dikatakan

oleh Suharto (2006: 58) bahwa tujuan pemberdayaan mengacu pada kemampuan

kelompok masyarakat khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam menjalani kehidupan. Beberapa tujuan

tersebut adalah

a. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memilki kebebasan (freedom) dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, dan

bebas dari kesakitan;

b. Masyarakat dapat menjangkau sumber-sumber yang bersifat produktif

yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan

memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan.

c. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan

yang mempengaruhi mereka.

Untuk dapat memahami konsep pemberdayaan masyarakat kita pelu

memahami coraknya. Beberapa corak pemberdayaan adalah (Taruna, 2001) (1)

Human dignity, mengembangkan martabat, potensi, dan energi manusia; (2)

Page 16: STRATEGIS NASIONAL

13

Empowerment, memberdayakan baik perseorangan maupun kelompok; (3)

Partisipatoris, dan (4) Adil. Sedang filosofi pemberdayaan masyarakat mencakup

(1) menolong diri sendiri (mandiri), (2) senantiasa mencari dan menemukan solusi

bersama, (3) ada pendampingan (secara teknis maupun praktis), (4) demokratis,

dan (5) menyuburkan munculnya kepemimpinan lokal.

Slamet Margono menjelaskan bahwa indikator keberhasilan pemberdayaan

masyarakat yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program

pemberdayaan masyarakat mencakup :

a. Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam tiap kegiatan

yang dilaksanakan.

b. Frekuensi kehadiran warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan.

c. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh

pertimbangan atau persetujuan warga atas ide baru yang dikemukakan.

d. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan

untuk pelanaran pelaksanaan program pengendalian.

e. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang

pelaksanaan program kegiatan.

f. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah.

g. Meningkat kapasitas skala partisipasi masyarakat.

h. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan

kehidupan.

i. Meningkatnya kemandirian.

http://www.google.co.id/#q=empowerment diakses 12 Desember

2012.

D. Kewirausahaan.

Meredith (2005:14) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang

yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha serta

mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan

dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. Para

wirausaha merupakan pengambil risiko yang telah diperhitungkan. Mereka

bergairah mengahadapi tantangan. Wirausaha menghindari situasi risiko rendah

Page 17: STRATEGIS NASIONAL

14

karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko tinggi, karena mereka

ingin berhasil. Mereka menyukai tantangan yang dapat dicapai.

Kewirausahaan menurut Kristanto (2009) yaitu seni, perilaku, sifat, ciri,

watak seseorang, yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan

inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (creative a new and different).

Jadi, terdapat tiga indikator kewirausahaan, yaitu berpikir sesuatu yang baru

(creatif), bertindak melakukan sesuatu yang baru (inovatif), dan berkeinginan

menciptakan nilai tambah (value added). Oleh karena itu, seseorang disebut

“wirausahawan” harus memiliki kemampuan untuk selalu berpikir sesuatu

yang baru, melakukan sesuatu yang baru dan berkeinginan menciptakan nilai

tambah.

Kewirausaha menyangkut tiga dimensi penting, yakni inovasi,

pengambilan risiko dan proaktif. Keinovatifan mengacu pada pengembangan

produk, jasa atau proses yang unik. Keinovatifan meliputi upaya sadar untuk

menciptakan tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial

ekonomi perusahaan yang berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu

(Quen 1986 dalam Meredith 1992).

Dari pengertian kewirausahaan di atas dapat disimpulkan bahwa jiwa

dan perilaku kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks bisnis, tetapi

juga dalam bidang kehidupan dan profesi seperti: pendidikan, kesehatan,

penelitian, hukum, arsitektur, teknik, dan pekerjaan sosial. Hal yang demikian

dapat dicapai melalui proses pendidikan kewirausahaan.

Ciputra (2008: 60) memandang pendidikan kewirausahaan dari sisi

ekonomi, bahwa pembelajaran kewirausahaan akan memberikan tiga manfaat

berarti, yakni: (1) akan menghasilkan manusia-manusia masa depan yang

sanggup tidak miskin; (2) para intrepreneur yang tumbuh adalah sumber-

sumber pendapatan negara yang dapat diandalkan; dan (3) para entrepreneur

akan ikut membukakan lapangan pekerjaan baru, ikut membangun kota-kota

baru, mengembangkan pertanian, menggairahkan produk-produk kebutuhan

masyarakat dan menyediakan layanan publik yang berkualitas.

Dari pengertian tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa wirausaha

adalah usaha yang dilakukan oleh orang yang berani mengambil risiko dan

berani berdiri sendiri untuk lapangan pekerjaaan atau nafkah untuk hidupnya

Page 18: STRATEGIS NASIONAL

15

sendiri serta orang lain yang dapat ditampungnya. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas dapat diketahui bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan

jurus yang hebat untuk mengatasi salah satu permasalahan di masyarakat yakni

mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, kewirausahaan

mendidik masyarakat menuju kesejahteraan, kemandirian, yang selanjutnya

meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa.

Sikap mental tersebut menurut beberapa sumber dapat diklasifikasi

sebagai berikut: (1) kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan

hidupnya, (2) memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada

dirinya, (3) Tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup, (4)

memiliki keinginan untuk lebih maju mencapai prestasi yang lebih baik dari

yang telah dicapai, (5) ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras, dan (6)

pemikiran yang konstruktif dan kreatif.

Wirausaha selalu memiliki komitmen atau bersungguh-sungguh dalam

menyelesaikan pekerjaanya. Tindakan yang dilakukan (1) bukan spekulasi,

melainkan berdasarkan perhitungan yang matang, (2) selalu memanfaatkan

peluang yang ada semaksimal mungkin, (3) melakukan pengamatan secara

nyata untuk memperoleh kejelasan, (3) menganalisis data kinerja waktu untuk

memandu kegiatan, (4) menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun

berada dalam situasi berat, (5) melihat uang sebagai suatu sumber daya,

bukan tujuan akhir, dan (6) mengelola berdasarkan perencanaan masa depan

E. Model atau Penelitian yang telah dilakukan

Pengembangan model pemberdayaan ekonomi terintegrasi pada

kewirausaha masyarakat miskin ini dibuat berdasarkan beberapa hasil

penelitian pengembangan model yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian

pertama tahun 2010 oleh yuriani, tentang evaluasi program kewirausahaan kota

dan desa (KWD dan KWK) dalam mengentaskan pengangguran di Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY). Hasil penelitian yang di dapatkan adalah

berdasarkan kondisi konteks, input proses dan output, maka pelaksanaan

KWD/KWK secara umum sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh

standar yang ditentukan secara umum program dianggap baik.

Penelitian selanjutnya tahun 2011 oleh Yuriani, melanjutkan tentang

pengembangan model kursus kewirausahaan melalui DU/DI dalam

Page 19: STRATEGIS NASIONAL

16

mengentaskan pengangguran yang menghasilkan model empirik pembelajaran

kursus kewirausahaan dan panduan pembelajaran. Model empirik yang

dihasilkan sebagai berikut :

Need Analisis

Pedoman model

Perangkat model

(RPP, Stimulation

Learning,

Pedoman

Observasi)

Pem

belajaran berbasis

Kerjasam

a

Evaluasi Implementasi

Evaluasi Respon

Lulusan yang siap berwirausaha dan

berwaw

asan industri

Kesiapan

Berwirausaha

Berwawasan

industri

Brain storming

Job Shadowing

Latihan

Pendampingan

- Berpikir Kreatif

- Mempunyai gagasan

usaha

- Berorientasi pada

tindakan

- Pengetahuan tentang

pemasaran

- Siap memulai usaha baru

- Kecepatan Kerja

- Ketepatan Kerja

- Berorientasi Mutu

Tutor:

- Instruktur dari

lembaga

- Instruktur dari

industri

Gambar 4 : Model empirik pembelajaran kewirausahaan kerjasama dengan

DU/DI

Dilihat dari hasil penerapan pada pelatihan di masyarakat model empirik

dan panduan yang dihasilkan digunakan secara efisien, praktis dan dapat

diaplikansikan dengan mudah oleh masyarakat, ini terlihat dari partisipasi dan

hasil masyarakat pada pembelajaran.

F. Roadmap Penelitian

Penelitian model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga

miskin melalui wirausaha produk ikan di kecamatan Kretek Kabupaten

Bantul ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, penelitian pengembangan model pembelajaran kursus

kewirausahaan melalui kerjasama DU/DI dalam mengentaskan

pengangguran di DIY. Penelitian ini dilakukan secara bertahap dengan

format 2 tahun, desain tahapan penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

Page 20: STRATEGIS NASIONAL

17

Evaluasi program kursus

kewirausahaan desa

dan kota (KWD dan KWK) dalam

mengentaskan pengangguran di

DIY

2010

Evaluasi

pembelajaran

komperensif mata

kuliah MUB di

Prodi Pend.

Teknik Boga

(PTBB) FT UNY

2012

Dihasilkannya model

pembelajaran

terintegrasi dalam

pelatihan yang efektif

Aplikasi hasil model

pembelajaran

Evaluasi model

pemberdayaan ekonomi

terintegrasi melalui

wirausaha

2014

Pengembangan

model

pembelajaran

kursus

kewirausahaan

kerjasama Du/Di

mengentaskan

pengangguran

Panduan model

pembelajaran

kursus

berwirausaha

kerjasama Du/Di

2011

Menyusun rumusan

permasalahan ekonomi

dan non ekonomi

Menyusun kurikulum

terintegrasi soft skill

untuk wirausaha dan

teknologi produksi

Menyusun model

pemberdayaan ekonomi terintegrasi

dalam pendidikan non

formal

2013

Model

pemberdayaan

ekonomi terintegrasi

keluarga miskin

melalui wirausaha

produk ikan di

Kecamatan Kretek

Kabupaten Bantul

DIY

Gambar 5. Roadmap penelitian.

Page 21: STRATEGIS NASIONAL

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pentahapan Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (R&D)

(Borg,R.W & Goll, 2003) dengan target terumuskannya model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan. Penelitian ini diawali

dengan mengkaji berbagai literatur, peraturan, pedoman penyelenggaraan

pembelajaran dan survey. Kunjungan ke lokasi, Dinas Pendidikan Kabupaten

Bantul dan PKBM. Diskusi dengan pelaksanan program, tutor, praktisi maupun

masyarakat dilakukan untuk mengamati pelaksanaan program pemberdayaan

masyarakat miskin yang dilakukan selama ini. Hasil dari dua kegiatan pada tahap

pertama merupakan bahan kajian untuk membuat perencanaan kegiatan. Berbagai

masukan tersebut diseminarkan dengan melibatkan para pakar dan praktisi untuk

mendapatkan tanggapan tentang model yang akan dikembangakan. Tahapan

selanjutnya adalah mengadakan work shop dan Focus Group Discussion (FGD)

untuk merancang model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan. Hasil perumusan model kemudian divalidasi oleh kelompok ahli.

Setelah validasi, tahap selanjutnya adalah revisi yang menghasilkan model

pemberdayaan masyarakat. Tahap-tahap penelitian tersebut secara rinci terlihat

dalam bagan pada Gambar 2. Tahap-tahapan penelitian

Page 22: STRATEGIS NASIONAL

19

Rancangan program yang direncanakan dalam penelitian ini adalah

memberdayakan masyarakat miskin melalui pendidikan kewirausahaan produk

ikan. Peserta pelatihan selain diajarkan teori kewirausahaan yang mencakup;

sikap personal dan sosial wirausaha, manajerial usaha kecil, kemampuan berfikir

logis, keterampilan berwirausaha dan keterampilan produksi olahan makanan

berbasis ikan. Selanjutnya berdampak pada peningkatan penghasilan warga.

Setelah pelatihan, peserta dibimbing untuk menjalankan usaha produktif yang

dikehendakinya serta dilakukan pendampingan sosial yang mencakup; 1) melalui

stimulasi permodalan, 2) membentuk kelompok sebagai mekanisme

kelembagaan untuk mengorganisir dan melaksanakan kegiatan pengembangan

masyarakat di desa atau kelurahannya. 3) kelompok dimotivasi untuk terlibat

dalam kegiatan peningkatan pendapatan, serta 4) pengembangan jaringan

kerjasama.

Perumusan model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi

wirausaha produk ikan

STUDI PENDAHULUAN

Studi Pemberdayaan

masyarakat miskin

yang sudah dilakukan

Studi

Pendahuluan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN

Penyusunan model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi

wirausaha produk ikan

Ujicoba Terbatas

Evaluasi dan Revisi

Model

Perangkat model

Evaluasi dan

Penyempurnaan

Model Model Hipotesis

VALIDASI

Validasi

Isi

MODEL FINAL Implementasi Model

Page 23: STRATEGIS NASIONAL

20

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul. Tempat yang dipilih

berdasarkan karakteristik penelitian adalah daerah dengan tingkat kemiskinan

tinggi. Daerah tersebut adalah Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kajian-kajian literatur,

kajian peraturan, dan informasi dari lapangan (pelaksanaan program). Selanjutnya

untuk mematangkan konsep model pemberdayaan masyarakat miskin melalui

wirausaha produk ikan dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Dalam

kegiatan ini peneliti mendatangkan pakar dan mitra sebagai nara sumber yang

dapat memberi tanggapan tentang model pemberdayaan masyarakat miskin

melalui wirausaha produk ikan.

Dalam upaya menghasilkan rancangan model pemberdayaan masyarakat

miskin melalui wirausaha produk ikan.dan parangkatnya, dilakukan seminar dan

workshop yang melibatkan komponen-komponen nara sumber: praktisi, ahli

pendidikan dan sosial, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten, tutor

kewirausahaan, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD),

dan PKBM. Hasil rancangan tersebut divalidasi dengan melibatkan para pakar

terkait sebelum model tersebut siap diujicobakan. Sumber data dalam penelitian

ini serta informasi yang diharapkan dapat disajikan dalam Tabel 2 berikut:

Page 24: STRATEGIS NASIONAL

21

Tabel 2. Sumber Data dan Informasi yang Diharapkan

No Kegiatan Sumber Data Informasi yang Diharapkan

1. Analisis

Kebutuhan dan

Perencanaan

Dinas Pendidikan Provinsi

DIY, Kabupaten Bantul,

tutor kewirausahaan, SKB,

PKBM

Data implementasi

pemberdayaan masyarakat

miskin dan hamatan-

hambatannya

2. Focus Group

Discussion

Dinas Pendidikan provinsi

DIY, Kabupaten Bantul,

tutor kewirausahaan, SKB,

PKBM, praktisi, ahli

Masukan terhadap rancangan

model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi

wirausaha produk ikan.

3. Workshop Dinas Pendidikan provinsi,

Kabupaten, tutor, SKB,

PKBM, praktisi, ahli

Menghasilkan model

pemberdayaan masyarakat

miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan.

4. Validasi Ahli pendidikan non formal

dan sosial

Penyempurnaan rancangan

model pemberdayaan

masyarakat miskin terinegrasi

wirausaha produk ikan.

5. Revisi Tim Peneliti dan ahli Merumuskan model

pemberdayaan masyarakat

miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan yang siap diujicoba

7. Implementasi (Uji

kelayakan dan

efektifitas)

Tim peneliti, Tutor, SKB,

PKBM, praktisi

1.Tanggapan terhadap model

pemberdayaan masyarakat

miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan.

2.Pengujian hasil implementasi

model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi

wirausaha produk ikan.

8. Validasi dan

Perumusan Model

Akhir

Pakar Penyempurnaan model model

pemberdayaan masyarakat

miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan dan saran tindak

lanjut

9. Deseminasi, dan

Publikasi

Dinas Pendidikan provinsi,

Kabupaten Bantul, tutor

kewirausahaan, SKB,

PKBM, praktisi, ahli

Tanggapan terhadap model

pemberdayaan masyarakat

miskin terintegrasi wirausaha

produk ikan.

Page 25: STRATEGIS NASIONAL

22

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Data

kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara

mendalam pada berbagai responden. Untuk mengumpulkan data kuantitatif

digunakan lembar isian, observasi dan wawancara. Lembar observasi juga

digunakan untuk mengamati penerapan model. Wawancara digunakan untuk

menggali informasi tentang kemanfaatan, kesulitan, efektifitas dan upaya

mengatasi hambatan untuk perbaikan model. Untuk melengkapi data kualitatif

pada saat seminar atau workshop dilakukan brainstorming dengan pakar.

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini data dianalisis dengan cara kuantitatif. Sedangkan data

hasil penelitian kualitatif secara terus menerus dikumpulkan dan diklasifikasi

berdasarkan tujuannya. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif

naturalistik dan deskriptif analitik.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini antara lain: (1) terumuskannya potensi

daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan, (2) tersusunnya model

pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi kewirausahaan produk ikan, (3)

meningkatnya tingkat pendapatan keluarga dari masyarakat miskin, (4) dihasilkan

pola penanggulangan kemiskinan yang efektif.

Page 26: STRATEGIS NASIONAL

23

Daftar Pustaka

Borg, R. W, & Goll, D.M. (2003). Education research : an introduction seventh

edition. New york : Logman inc.

Ciputra. (2008). Ciputra quantum lead: Entrepreneurship mengubah masa depan

bangsa dan masa depan anda. Jakarta: PT Alex Media Kompeteindo.

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI No 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2010). Rencana strategis kementrian Pendidikan Nasional 2010 -

2014. Jakarta: Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat

Jendral Kementrian Pendidikan Nasional.

Drucker, F. Peter. (1998). Innovation and entrepreneurship: practice and

principles (Diterjemahkan oleh Rusdi Naib). Jakarta: Gelora Akasara

Pratama.

Halim Maliki. (2011). Teori Belajar Andragogi dan Penerapannya.

http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/23/teori-belajar-andragogi-dan-

penerapannya diunduh 15 Agustus 2011.

Histrich, R. D., & Peters, M. P. (1998). Entrepreneurship: starting, development,

and managing a new entreprise, 5th ed. USA: Richard D. Irwin, Inc.

Knowles, Malcolm. (1979). The adult learning (Third Edition), London: Gulf

Publishing Company.

Meredith, G. G. (2005). The practice of entreprenership. Geneva: International

Labor Organization.

Petunjuk Teknis., (2012). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Direktorat

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.

Petunjuk Teknis., (2013). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Direktorat

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.

Suryana. (2009). Kewirausahaan. Pedoman praktis: kiat dan proses menuju

sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Sunyoto, D., & Wahyuningsih, A. (2009). Panduan kewirausahaan : teori,

evaluasi & wirausaha mandiri. Bogor: Jelajah Nusa.

Subejo dan Supriyanto. (2004). Harmonisasi pemberdayaan masyarakat pedesaan

dengan pembangunan berkelanjutan. Ekstensia, Deptan RI Vol 19/ Th XI/

2004.

Slamet Margono Pemberdayaan Masyarakat. http://www.google.co.id/#q=empowerment diakses 12 Desember 2012.

Taruna, JC Tukiman. (2001). “Pendidikan nonformal dalam perspektif

pemberdayaan masyarakat.” Makalah, disampaikan pada pertemuan

tahunan IV SPPM, Solo, 25 – 28 September 2001. www.balaidesa.or.id\

tukiman.htm diakses 12-10-2011

Wulandari (2011). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Jurnal Pendidikan

Non Formal. Edisi 8, p.67.

Yunus Suryana & Kartib Bayu. (2010). Kewirausahaan pendekatan karakteristik

wirausahawan sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Page 27: STRATEGIS NASIONAL

24

1 Lampiran. Justifikasi Anggaran penelitian (untuk tahun Berjalan).

Pertimbangan alokasi biaya

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 tahun :

Tahun Pertama :

Luarannya adalah ditemukannya model pemberdayaan masyarakat miskin

terintegrasi wirausaha produk ikan. Adapun kegiatannya adalah; Studi

pendahuluan yang mencakup study literatur, survey ke lokasi, wawancara

dengan beberapa sumber, diskusi, menyusun model pembelajaran, melakukan

FGD, validasi model, implementasi model pada sasaran terbatas dan revisi

model. Jumlaah masyarakat sasaran sebanyak 25 peserta pelatihan.

Berdasarkan hal tersebut dapat dihasilkan model pemberdayaan masyarakat

miskin yang praktis dan efektif untuk diterapkan. Untuk itu diperlukan dana

yang cukup untuk mencapai luaran tersebut.

Anggaran pada tahun pertama diperlukan untuk penyusunan model

pemberdayaan yang terdiri : study literatur, survey ke lokasi,

wawancara dan diskusi dengan nara sumber, menyusun model

pembelajaran, melakukan FGD, validasi model, workshop,

implementasi model pada sasaran terbatas dan revisi model.

Pengadaan bahan praktik pengolahan produk ikan.

Stimulan modal usaha kelompok

Pegadaan peralatan praktek

Dana diperlukan untuk honorarium peneliti, perjalanan, publikasi

internasional, sewa laboratorium berikut peralatannya dan penelusuran

bahan pustaka.

Tahun kedua :

Luarannya adalah model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi

wirausaha produk ikan yang praktis dan efektif diterapkan pada berbagai

jenis potensi pangan lokal. Oleh karena itu diperlukan dana untuk mencapai

luaran tahun kedua tersebut.

Anggaran diperlukan untuk implementasi model pemberdayaan

masyarakat miskin terintegrasi wirausaha bidang boga yang

disesuaikan dengan potensi sumber daya setempat.

Page 28: STRATEGIS NASIONAL

25

Dana diperlukan untuk honorarium peneliti, tutor, pembelian bahan

praktik, biaya perjalanan, publikasi internasional, sewa laboratorium

berikut peralatannya dan penelusuran bahan pustaka.

Dana yang diajukan selama dua tahun tersebut merupakan satu

kesatuan langkah dalam menghasilkan suatu informasi yang lengkap

mengenai model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha

bidang boga. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung

program pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan

pengangguran berbasis potensi sumberdaya lokal terutama pangan lokal yang

terdapat disemua daerah di Indonesia.

Page 29: STRATEGIS NASIONAL

26

PEMBIAYAAN POS-POS PENELITIAN TAHAP I TAHUN PERTAMA

No. Jenis Pengeluaran Tahun I

A.

Kegiatan/Sub Kegiatan Volume Biaya Jumlah

Honorarium dan Upah (maks 30%)

1. Ketua Peneliti 5 x15

x 8 500 jam Rp 15.000 Rp 7.500.000

2. Anggota Peneliti I 5 x 7 x

6 210 jam Rp 15.000 Rp 3.150.000

3. Anggota Peneliti II 5 x 7

x 6 210 jam Rp 15.000

Rp

3.150.000

5. Tenaga pembantu penelitian 5 x 5

x 4 100 jam Rp 10.000 Rp 1.000.000

8. Narasumber 2 org x 4 TM

Rp 500.000 Rp 4.000.000

Jumlah Rp 18.800.000

B

Bahan Perangkat/ Penunjang (30-

40%)

1. Dokumentasi Paket Rp 500.000 Rp 500.000

2. konsumsi pelaksanaan survey 1 TM Rp 500.000 Rp 500.000

3. penyusunan model 1 paket Rp 2.500.000 Rp 2.500.000

4. penyusunan perangkat model 1 paket Rp 2.780.000 Rp 2.780.000

5. uji coba model (terbatas) 3 tm Rp 830.000 Rp 2.490.000

6. konsumsi uji coba model (terbatas) 10 org x 3 tm Rp 10.000 Rp 300.000

7. Bahan Habis Pakai

a) Alat tulis/bolpoint 50 box Rp 12.000 Rp 600.000

b) Tanda pengenal Peserta 50 lembar Rp 7.000 Rp 350.000

c) Stop map 50 map Rp 11.000 Rp 550.000

d) Note book/Blook Note 5 pax Rp 9.000 Rp 450.000

e) Modem 2 buah Rp 75.000 Rp 150.000

f) CD 20 keping Rp 3.000 Rp 60.000

g) Flashdisk 4 buah Rp 75.000 Rp 300.000

h) Kertas 20 rim Rp 40.000 Rp 800.000

i) Amplop 2 box Rp 10.000

Rp

20.000

j) Printer warna 1unit Rp 1.200.000

Rp

1.200.000

k) Tinta printer hitam 4 box Rp 185.000

Rp

740.000

L) Tinta printer warna 2 tube Rp 230.000 Rp 460.000

8. Lain-lain

a) Upah pengetikan data 1 org Rp 500.000

Rp 500.000

Page 30: STRATEGIS NASIONAL

27

c) Materai 5 lembar Rp 8.000 Rp 50.000

d) Foto copy rancangan

proposal 4 bandel Rp 15.000 Rp 60.000

e) Foto copy proposal 6 bandel Rp 15.000

Rp

90.000

f) Jilid laporan 6 buah Rp 5.000

Rp

30.000

8. Uji ahli 3 org Rp 1.000.000

Rp

3.000.000

9.Penyususnan instrument 3 set Rp 750.000

Rp

2.250.000

10. Penulisan draft seminar instrumen 1 laporan

Rp 1.500.000 Rp 1.500.000

11 Penggadaan draft seminar instrumen 150 eks Rp 250.000

Rp

3.750.000

12. Revisi instrumen 1 laporan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Jumlah

Rp 26.980.000

C

Perjalanan (15-25%)

1. Perjalanan seminar proposal 2 org x2hari Rp 175.000 Rp 700.000

2. Observasi lapangan 2 org x 2 hari Rp 175.000 Rp 700.000

3. Perjalanan pengambilan data 2 org x 3 hari Rp 175.000

Rp

1.050.000

5. Perjalanan seminar hasil

(Jakarta) 1 org x 3 hari Rp 4.500.000

Rp

4.500.000

6. Transport Peserta ujicoba model 50 org x 2 hri Rp 50.000

Rp

5.000.000

7. Transport Narasumber 4org x 4 kl Rp 100.000

Rp

4.000.000

8. Dana Stimulan 5 klpk Rp 500.000

Rp

2.500.000

Jumlah

Rp

18.450.000

D

Pengolahan data, Laporan, Publikasi Seminar, Pendaftaran HKI dan

lain-lain (Maks. 15%)

1. Seminar Proposal dan

seminar hasil penelitian 2 x TM Rp 1.000.000

Rp

2.000.000

2. Penyusunan Laporan

penelitian dan penggandaan 1 x TM Rp 750.000 Rp 750.000

3. Publikasi hasil penelitian 1 x TM Rp 1.150.000

Rp

1.550.000

4. Pembuatan kurikulum Rp 1.500.000

Rp

1.500.000

Page 31: STRATEGIS NASIONAL

28

5. Validasi pembuatan

kurikulum Rp 1.000.000

Rp

1.000.000

6. Uji model di kec.kretek Rp 3.970.000 Rp 3.970.000

jumlah

Rp

10.770.000

Total

Rp

75.000.000

PEMBIAYAAN POS-POS PENELITIAN TAHAP II TAHUN KEDUA

No. Jenis Pengeluaran Tahun II

A.

Kegiatan/Sub Kegiatan Volume Biaya Jumlah

Honorarium dan Upah (maks 30%)

1. Ketua Peneliti 5 x15

x 8 500jam Rp 15.000 Rp 7.500.000

2. Anggota Peneliti I 5 x 7

x 6 210 jam Rp 15.000 Rp 3.150.000

3. Anggota Peneliti II 5 x 7

x 6 210 jam Rp 15.000 Rp 3.150.000

4. Tenaga pembantu penelitian 5 x

5 x 4 100 jam Rp 10.000 Rp 1.000.000

5. Tenaga pembantu penelitian 5 x

5 x 4 100 jam Rp 10.000

Rp

1.000.000

6. Narasumber untuk penerapan

model 2 org x 4 TM Rp 700.000 Rp 5.600.000

Jumlah Rp21.400.000

B

Bahan Perangkat/ Penunjang (30-40%)

1. Dokumentasi Paket Rp 500.000 Rp 500.000

2. angket survey kondisi awal 50 lbr Rp 5.000 Rp 250.000

3. pembuatan instrument penerapan

model 3 paket Rp 755.000 Rp 2.265.000

4. penerapan model secara luas 5 TM Rp 2.000.000 Rp10.000.000

5. konsumsi peserta dan pemateri

5 TM x 60

org Rp 15.000 Rp 4.500.000

6. Bahan Habis Pakai

a) Alat tulis/bolpoint 50 box Rp 12.000 Rp 600.000

b) Tanda pengenal Peserta 50 lembar Rp 7.000 Rp 350.000

c) Stop map 50 map Rp 11.000 Rp 550.000

d) Note book/Blook Note 5 pax Rp 9.000 Rp 450.000

e) Modem 2 buah Rp 75.000 Rp 150.000

f) CD 20 keping Rp 3.000 Rp 60.000

h) Kertas 10 rim Rp 40.000

Rp

400.000

i) Amplop 2 box Rp 10.000 Rp

Page 32: STRATEGIS NASIONAL

29

20.000

k) Tinta printer hitam 4 box Rp 185.000

Rp

740.000

L) Tinta printer warna 2 tube

Rp 230.000 Rp

460.000

10. Lain-lain

a) Upah pengetikan data 1 org Rp 800.000 Rp 800.000

c) Materai 5 lembar Rp 8.000 Rp 50.000

d) Foto copy proposal tahun

ke 2 6 bandel Rp 15.000 Rp 90.000

e) Jilid laporan 6 buah Rp 4.000 Rp 24.000

12. Penulisan draft seminar hasil 1 laporan Rp 1.541.000 Rp 1.541.000

13 Penggadaan draft seminar hasil 150 eks Rp 250.000 Rp 3.750.000

1. Publikasi 1 kali Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

Jumlah Rp29.550.000

C Perjalanan (15-25%)

1. Perjalanan seminar proposal 2 org x2hari

Rp 225.000 Rp 900.000

2. Observasi lapangan 2 org x 2 hari

Rp 250.000 Rp 1.000.000

3. Perjalanan pengambilan data 2 org x 3 hari

Rp 150.000 Rp 3.700.000

5. Perjalanan seminar hasil

(Jakarta) 1 org x 3 hari Rp 4.500.000 Rp 4.500.000

6. Transport Peserta (penduduk

Kec. Kretek) 50org x 3 hri Rp 25.000 Rp 3.750.000

7. Transport Narasumber 2 org x 4 kl

Rp 300.000 Rp 2.400.000

Jumlah Rp16.250.000

D

Pengolahan data, Laporan, Publikasi Seminar, Pendaftaran HKI dan lain-lain (Maks.

15%)

1. Seminar Proposal dan seminar

hasil penelitian 2 x TM Rp 1.000.000 Rp2.000.000

2. Penyusunan Laporan penelitian

dan penggandaan 1 x TM Rp 750.000 Rp 750.000

3. Publikasi hasil penelitian 1 x TM Rp 1.150.000 Rp 1.550.000

4. pengolahan data penelitian 2paket Rp 1.750.000 Rp 3.500.000

Jumlah Rp 7.800.000

Total Rp 75.000.000

Page 33: STRATEGIS NASIONAL

30

A. Rekapitulasi Anggaran Penelitian

N

o Jenis Pengeluaran

Biaya Yang Diusulkan

Tahun

I

Tahun

II

1. Gaji dan upah (Maks 30%) 18.800

.000

21.400

.000

2. Baham perangkat/penunjang (30-

40%)

26.980

.000

29.550

.000

3. Perjalanan (15-25%) 18.450

.000

16.250

.000

4.

Lain-lain/ Administrasi ,

Publikasi, lokakarya, seminar, laporan

dan lain-lain (mak 25%)

10.770

.000

7.800.000

JUMLAH 75.000

.000

75.000

.000

Lampiran 3. Data Diri Ketua Dan Anggota Peneliti

No. Nama /NIDN Institusi

asal

Bidang

Ilmu

Alokasi waktu

(jam/minggu) Uraian tugas

1.

Yuriani,M.Pd.

NIDN.

0006025405 UNY

Manajemen

Usaha Boga

Dan PTK 15 jam/minggu

Bertanggung jawab dan

mengoordinir pelaksanaan

kegiatan

Menganalisis model

pembelajaran untuk tahun I,

dan II dan interpretasi data

2. Dr. Siti

Hamidah

NIDN.

0020085302 UNY

Soft skill

dan PTK 10 jam/minggu

Bertanggungjawab dalam

melaksanakan kegiatan tahun

I dan ke II. Menganalisis

mode pembelajaran untuk

tahun I, dan II dan interpretasi

data

3. Marwanti. Mpd

NIDN

0013035707

UNY

Tatalaksana

makanan

dan PTK

10 jam/minggu

Bertanggungjawab dalam

melaksanakan kegiatan tahun

I dan ke II. Menganalisis

kurikulum DIKLAT.

Page 34: STRATEGIS NASIONAL

31

Biodata Anggota Ketua Peneliti.

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Yuriani MPd

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor kepala

4. NIP/NIK/Identitas lainnya 19540206 1 9820032001

5. NIDN 0006023405

6. Tempat dan Tanggal Lahir Purworejo, 06 Februari 1954

7. E-mail [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 08156801785

9. Alamat Kantor Karangmalang, Yogyakarta

10 Nomor Telepon/Faks (0274)565583,568168 Psw 278.

Fax (0274)586734

Fax (0274)586734

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 50 orang; S-

2 = … orang; S-3 = … orang

12 . Mata kuliah yang diampu

1. Menejemen usaha boga

2. Pemberdayaan kesejahteraan

masyarakat

3. Pengolahan makanan

kontinental

4. Gastronomi

5. Menejemen dapur

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

UNY UNY

Bidang ilmu PKK PTK

Tahun masuk-lulus 1974 - 1980 1996 – 1999

Judul

skipsi/Tesis/Disertasi

Hubungan Tingkat

Pendidikan Ibu

Hubungan Media Massa,

Status Sosial Ekonomi

Page 35: STRATEGIS NASIONAL

32

Dengan Pendidikan

Anaknya Dalam

Keluarga Bagi Anak

Berusia Bawah 5

Tahun Di Taman

Kanak-Kanak Teladan

YHT Yogyakarta

Dengan Perilaku

Konsumsi Makanan

Tradisional Pada Siswa

SMU Di DIY

Nama pembimbing Prof.Dr. Sutari Imam

Barnadib

Prof.Dr.Nurfina Aznam,

SU, Apt

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1. 2008 Evaluasi Pelaksanaan KKN-

PPL Terpadu bagi Mahasiswa

Fakultas Teknik UNY

DIPA BLU 5

2. 2010 Evaluasi Program

Kewirausahaan Desa dan

Kewirausahaan Kota (KWD

dan KWK) dalam

Mengentaskan Pengangguran

di Daerah Istimewa

Yogyakarta

DIKTI 100

3. 2011 Pengembangan Model

Pembelajaran Kursus

Kewirausahaan Melalui Kerja

sama Dunia Usaha dan Dunia

Industri dalam Mengatasi

Pengangguran

DIKTI 100

Page 36: STRATEGIS NASIONAL

33

4. 2012 Evaluasi Pembelajaran

Komperehensif Mata Kuliah

Manajemen Usaha Boga Di

Program Studi Pendidikan

Teknik Boga PTBB FT UNY

DIPA BLU 5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1. 2008 Implementasi Kecakapan

Hidup (Life Skill) bagi

Remaja Putus Sekolah di

daerah Pasca Gempa dalam

Bidang Home Industri dengan

Pemanfaatan Potensi Lokal

Berbasis Kewirausahaan

PNFI

50

2. 2008 Peningkatan Kompetensi

Siswa Sekolah Menengah

Kejuruan Melalui Penerapan

Pembelajaran Keterampilan

Wirausaha Bidang Boga

Sebagai Bekal Kecakapan

Hidup (Life Skill)

PPM UNY 6

3. 2009 Teknologi Pengolahan dan

Pengawetan Jahe Sebagai

Pengayaan Keterampilan

Guru SMK Dalam Upaya

Pengembangan

Kewirausahaan Sekolah

DIKTI 30

Page 37: STRATEGIS NASIONAL

34

4. 2010 Pengembangan Program

Wirausaha Makanan Bagi

Kelompok Penduduk Usia

Produktif di Kecamatan

Godean dan Sekitarnya

Kabupaten Sleman DIY

Dinas

Pendidikan

Propinsi DIY

50

5. 2010 Peningkatan keterampilan

mengolah hidangan penutup

melalui rekayasa proses dan

diversifikasi produk menuju

pasar wisata.

LPM UNY 6

6. 2010 Pelatihan Pembuatan aneka

snack

PNFI 45

7. 2010 Makanan Tradisional

Berselera Modern Untuk

Bekal Wirausaha Bagi

Penduduk Usia Produktif

Desa Taman Martani

kecamatan Kalasan

Kabupaten Sleman DIY

PNFI 50

8. 2010 Pemberdayaan Perempuan

Berbasis Potensi Lokal di

Desa Butuh Bantul DIY

PNFI 50

9. 2012 Optimalisasi peran wanita

produktif melalui

keterampilan bidang boga

untuk membangkitkan

ekonomi pasca merapi

LPPM

Yogyakarta

10

Page 38: STRATEGIS NASIONAL

35

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel

Ilmiah

Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun

1. 2008 Kesiapan Kerja Sebagai Tenaga

Kependidikan Mahasiswa

Pendidikan Teknik Boga

Universitas Negeri Yogyakarta

Teknodika Program

Pascasarjana

Universitas Sebelas

Maret Surakarta

2. 2009 Pendidikan Kecakapan Hidup Bagi

remaja Putus Sekolah dengan

pemanfaatan Potensi Lokal

berbasis Kewirausahaan

Jurusan PKK Fakultas

Teknik Universitas

Negeri Surabaya

3. 2009 Pemberdayaan wanita Petani Ikan

Berbasis Kewirausahaan Untuk

Meningkatkan Pendapatan

Teknodika Program

Pascasarjana

Universitas Sebelas

Maret Surakarta

4.

2010 Evaluasi Program Kewirausahaan

Desa dan Kewirausahaan Kota

(KWD dan KWK) dalam

Mengentaskan Pengangguran di

Daerah Istimewa Yogyakarta

LPPM UNY

5. 2012 Pemakalah. Fish gordon blue

sebagai alternatif makanan

kesehatan.

Prosiding PTBB UNY

Page 39: STRATEGIS NASIONAL

36

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional Evaluasi Pembelajaran

Komperehensif Mata

Kuliah Manajemen

Usaha Boga Di Program

Studi Pendidikan Teknik

Boga PTBB FT UNY

2012 KPLT UNY

2. Seminar Nasional Evaluasi Program

Kewirausahaan Desa

dan Kewirausahaan Kota

(KWD dan KWK)

dalam Mengentaskan

Pengangguran di Daerah

Istimewa Yogyakarta

2012. LPPM UNY

G. Karya buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir

No Judul /Tema Tahun Jenis No P/ID

Page 40: STRATEGIS NASIONAL

37

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial dalam 5

tahun terakhir

No Judul/Tema/Jenis

Rekayasa sosial lain yang

telah diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1. Anggota Tim PPL KKN

2009 s/d sekarang

2009-

skrng

Mahasiswa

pendidikan

teknik boga

UNY

Baik

2. Nara sumber Tutor SKB 2011 SKB Sleman Baik

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

Tahun

1. Satpa Lancana Karya satpa

20 Tahun

Kepres RI No. 014 2003

2. Satpa Lancana Karya satpa

XX

Kepres RI No. 74 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Proposal penelitian hibah bersaing tahun 2013

dengan Judul Model Pemberdayaan Ekonomi Terintegrasi Keluarga Miskin

Melalui Wirausaha Produk Ikan di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul

Yogyakarta

Yogyakarta, 22 Maret 2013

Ketua TIM Pengusul

Yuriani MPd

NIP. 19540206 1 9820032001

Page 41: STRATEGIS NASIONAL

38

BIO DATA ANGGOTA PENELITI

1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Dr. Siti Hamidah. M.Pd

2. Jenis kelamin : Wanita

3. Jabatan Fungsional : Lektor kepala

4. NIP : 19532008 197903 2 001

5. NIDN : 0020085302

6. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 30 Agustus 1953

7. Alamat Rumah : Jl. Kemasan 66 Kotagede Yogyakarta

8. E-mail : [email protected]

9. Nomor Telepon/HP : (0274) 4437435

10. Alamat Kantor : Karangmalang Depok Sleman

11. Nomor Telepon/Fax :(0275) 586168 /( 0274)584727 atau 586734

12. Lulusan yang telah dihasilkan : 50 mahasiswa

13. Mata Kuliah Yang diampu : 1. Patiseri

: 2. Manajemen Pendidikan

: 3. Pendidikan Teknologi Kejuruan

1. RIWAYAT PENDIDIKAN Program S1 S2 S3

Nama PT IKIP Yogyakarta

UNY UNY

Bidang Ilmu Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Pendidikan dan Teknologi Kejuruan

Pendidikan dan Teknologi Kejuruan

Tahun Masuk – lulus 1977 2001-2004 2007-2011 Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Manajemen makanan ibu melahirkandi Klinik Bersalin Pura Raharja Yogyakarta

Profil Kompetensi Lulusan D3 Tata Boga UNY

Pengembangan Model Pembelajaran soft skills terintegrasi siswa SMK program studi keahlian Tata Boga Kompetensi Keahlian Jasa Boga

Nama Pembimbing/Promotor

Dra. Eandang Dharmayekti

Prof Sukamto. Ph. D

Prof Sukamto. Ph.D Prof. Parjono. Ph.D

2. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

(juta Rp) 1 2006 Pendapat tentang

kompetensi kerja sebagai manajer

PHK A 3 PKK FT UNY

15

2 2008 Identifikai Kebutuhan kompetensi guru profesional bidang Boga dan

DIPA - UNY 10

Page 42: STRATEGIS NASIONAL

39

Busana masa depan 3 2011 Implementasi pembelajaran

soft skills tangung Jawab dan disiplin pada mata kuliah patiseri

DIPA- UNY 10

4 2011 Pengembangan model pembelajaran soft skills terintegrasi siswa SMK Jasa Boga

Hibah Doktor 37.500

5 2012 Profil Soft Skills mahasiswa PTB UNY

DIPA - UNY 5

6 2012 Pengembangan media Pembelajaran Multi Media Patiseri

DIPA- UNY 15

7 2012 Pembelajaran Soft skills terintegrasi untuk peningkatan karakter profesional pekerja boga

Puslit UNY 15

18 2012 Model Sekolah Efektif Berbasis Pendidikan Karakter Di SMK Negeri 1 Bantul

LPPM-UNY 25

3. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DALAM LIMA TAHUN

TERAKHIR

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(juta Rp)

1. 2006 Pelatihan meningkatkan mutu

tahu

Sibermas 15

2. 2006 Pelatihan metode pembelajaran

ktreatif produktif dengan

pemanfaatan bahan pangan lokal

DIKS 8

3. 2007 Pelatihan difersifikasi produk

tahu di dusun sentolo

DIKS 8

4. 2007 Pelatihan peningkatan mutu tahu DIKTI 10

5. 2012 Peningkatan produksi dan

diversifikasi produk tahu

UNY 10

6 2012 Peningkatan keterampilan

pengolahan ikan pada anak

Difabel di Nurul Haq

UNY 10

4. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol./Nomor

1. 2011 Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab Dan Disiplin Terintegrasi Melalui

Jurnal

Pendidikan

Karakter

UNY

Tahun ke II, no

2, 2012

Page 43: STRATEGIS NASIONAL

40

Pembelajaran Praktik Patiseri

2. 2012 Model Pembelajaran Soft

Skills Terintegrasi Pada

Siswa Smk Program Studi

Keahlian Tata Boga

Jurnal

PendidikanV

okasi. Pasca

UNY

Vol.2/nomer1

3. 2012 Profil Soft skills

mahasiswa Pendidikan

Teknik Boga Fakultas

Teknik UNY

3Jurnal

Pendidikan

vokasi pasca

UNY

Vol2. /nomer 2

5. PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA

PERTEMUAN/SEMINAR DALAM 5 TAHUN TERAKHIR No. Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

tempat 1 Makalah nasional Pembelajaran soft skill dengan

metode simulasi (Proseding Seminar PHK A 3 PKK UNY tahun 2008)

Agustus 2008, Jur PTBB FT UNY

2 Makalah Nasional Upaya pengembangan potensi mahasiswa boga dengan pembelajaran berbasis kreatifitas

Februari 2010 Jur PTBB FT UNY

3 Makalah Nasional Pendidikan Karakter melalui pembelajaran berbasis produk dan jasa yang accountable bagi siswa SMK Boga

Desember 2010 Jur PTBB FT UNY

4 Makalah Nasional Dasar-dasar pembelajaran soft skills terintegrasi.

Desember 2011 Jur PTBB FT UNY

5 Makalah Nasional Profesionalitas guru dan pembelajaran soft skills

Desember 2011 Jur PTBB FT UNY

6 Makalah Nasional Pembelajaran soft skills terintegrasi dan pembentukan karakter pekerja profesional bidang boga

Februari 2012 FT UNY

7 Makalah International APTEKONDO UNM MAKASAR

Implementation of an Integrated Soft Skills Learning Model for Vocational High School Students of Study Program of Competency Skills for Catering Services.

May 2012 Universitas makasar

8 International Conference Vocational Education and Training, Indo Jerman

Class-Base Integrated soft skills learning model (CISL) for vocational high school students

Juni 2012 UNY

Page 44: STRATEGIS NASIONAL

41

Page 45: STRATEGIS NASIONAL

42

Biodata Anggota TIM Peneliti.

B. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Marwanti MPd

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor kepala

4. NIP/NIK/Identitas lainnya 1957031319832001

5. NIDN 0013035707

6. Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 13 Maret 1957

7. E-mail [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 08122765767

9. Alamat Kantor Karangmalang, Yogyakarta

10 Nomor Telepon/Faks (0274)565583,568168 Psw 278.

Fax (0274)586734

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 44 orang; S-

2 = … orang; S-3 = … orang

12

.

Mata kuliah yang diampu

6. Pengembangan kurikulum

7. Pengolahan masakan Indonesia

8. Kudapan

9. Perencanaan menu resep

10. Seni penyajian makanan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

IKIP Yogyakarta IKIP Jakarta IKIP Yogyakarta

Bidang ilmu PKK PTK PTK

Tahun masuk-lulus 1976 - 1981 1990 - 1993 2010

Judul

skipsi/Tesis/Disertasi

Peran petugas

lapangan

keluarga

berencana

Sikap anak

terhadap

pekerjaan rumah

tangga

Pengembangan

model pembelajaran

kewirausaan pada

pendidikan non

Page 46: STRATEGIS NASIONAL

43

formal untuk

pemberdayaan

perempuan

Nama pembimbing Prof. Sutari

Imam Barnadib

Prof. Sutari

Imam Barnadib

Prof. Zamroni

Prof. Aliah Alganis

E. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1. 2008 Relevansi Pelaksanaan

Pembelajaran Produktif

Dengan Substansi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Oleh Guru SMK di

Kota Yogyakarta

Lembaga

Penelitian UNY

10

2. 2008 Identifikasi Kebutuhan Guru

Profesional Bidang Boga

Dan Busana Untuk Masa

Depan

Program A-3.

Jurusan PTBB

FT UNY

30

3. 2009 Relevansi Spektrum Pasar

Kerja Dengan Program Studi

yang ada di SMK se

Kabupaten Bantul.

Lembaga

Penelitian UNY

10

4. 2009 Pemberdayaan Masyarakat

Miskin Melalui Program Life

Skills Berbasis Potensi

Daerah Terintegrasi Dengan

Pemberantasan Buta Aksara

Lembaga

Penelitian UNY

100

Page 47: STRATEGIS NASIONAL

44

Berwawasan Gender di

Kabupaten Bantul

5. 2009 Kesiapan Pemerintah DIY

Terhadap Kebijakan

Perluasan SMK

DIKTI 50

6.

2010

Implementasi Model

Pendidikan Keaksaraan

Terintegrasi dengan Life

Skills Berbasis Poteni

Pangan Lokal Sebagai Usaha

Pemberantasan Buta aksara

dan Pengentasan Kemiskinan

di Kabupaten Gunung Kidul

DIY,

DIKTI

100

7. 2011 Pengembangan Model

Pembelajaran Kursus

Kewirausahaan melalui

Kerjasama Dunia Usaha

Dunia Industri dalam

Mengatasi Pengangguran

DIKTI 100

F. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1. 2008 Peningkatan Pengetahuan dan

Keterampilan Diversifikasi

Pengolahan Singkong pada

Masyarakat sekitar Pasar Telo

Karangkajen Yogyakarta

LPM UNY 7

Page 48: STRATEGIS NASIONAL

45

2. 2008 Peningkatan Kompetensi

Siswa Sekolah Menengah

Kejuruan Melalui Penerapan

Pembelajaran Keterampilan

Wirausaha Bidang Boga

Sebagai Bekal Kecakapan

Hidup (Life Skills)

LPM UNY 6

3. 2008 Kuliah Kewirausahaan

(Program Pengembangan

Budaya Kewiraushaan UNY)

DIKTI 30

4. 2009 Sebagai Nara Sumber

Workshop Pembuatan

Administrasi Guru SMK

Muhammadiyah I Moyudan

Sleman Yogyakarta

Mandiri

5. 2009 Pengembangan Mutu Produk

Makanan Kudapan Melalui

Diversifikasi Pengolahan

Untuk Meningkatkan

Pendapatan Produsen

LPM UNY 10

6. 2010 Pengembangan Program

Wirausaha Makanan Bagi

Kelompok Penduduk Usia

Produktif di Kecamatan

Godean dan Sekitarnya

Kabupaten Sleman DIY

Dinas

Pendidikan

Propinsi DIY

4

7. 2010 Peningkatan keterampilan

mengolah hidangan penutup

melalui rekayasa proses dan

diversifikasi produk menuju

pasar wisata.

LPM UNY 6

8. 2010 Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan 4

Page 49: STRATEGIS NASIONAL

46

Melalui Program Life Skills

Berbasis Potensi Daerah

untuk Meningkatkan

Produktivitas Keluarga

Wonosari

Gunung Kidul,

Yogyakarta

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun

1. Studi Tentang Soft Skill Dan

Kesiapan Kerja Sebagai Tenaga

Kerja Profesioanl Bidang Boga

Mahasiswa Pendidikan Tata

Boga Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga

Jurnal Pendidikan

Teknologi

Kejuruan

Volume 3, Nomor 2,

Agustus 2010

2. Peningkatan Nilai Ekonomi

Singkong dan Ubi Jalar Melalui

Diversifikasi Pengolahan pada

Pedagang Umbi-umbian di

Pasar Telo, Karangkajen

Yogyakarta.

INOTEK Volume 12, Nomor 1,

Februari 2008

3. Peningkatan Kompetensi Siswa

SMK Melalui Penerapan

Pembelajaran Keterampilan

Wirausaha Bidang Boga

Sebagai Bekal Kecakapan

Hidup (Life Skill)

INOTEK Volume 13, Nomor 2,

Agustus 2009

I. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional Peran Guru Profesional 2010. Jurusan T.I.

Page 50: STRATEGIS NASIONAL

47

Mindset Revolution Dalam Mengubah Pola

Pikir Peserta Didik

Fakultas Teknik

Universitas Negeri

Malang

2. Seminar Character

Building for Vocational

Education

Pendidikan Karakter di

balik Bencana Merapi

2010. Jurusan PTBB

FT UNY

3. International conference

on vocational education

and training (ICVET

2012)

The Empowerment of

Vocational High

Schools (SMK) Based

Total Quality Concept

2012. Yogyakarta

State Univercity

4. Seminar Nasional

Peningkatan kompetensi

guru menghadapi UKG

Pemetaan kompetensi

melalui uji kompetensi

guru tahun 2012

2012. Jurusan PTBB

FT UNY

5. Seminar Nasional

Kepemimpinan wanita

Kepemimpinan wanita

dalam kependidikan

2012. Pusat studi

wanita UNY

J. Karya buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

1. Teknologi Pengolahan

Bahan Pangan Dengan

Teknik Penggulaan

(Buku Teks Pelajaran

SMP Kelas 7)

2008 234 DIRJEN

DIKDASMEN

DIREKTORAT

PENDIDIKAN

LANJUTAN

PERTAMA

Page 51: STRATEGIS NASIONAL

48

Page 52: STRATEGIS NASIONAL

49

Page 53: STRATEGIS NASIONAL

50

No Kriteria Penilaian Bobot (%) Skor Nilai

1 Perumusan masalah, tujuan, dan peta jalan Penelitian 15

2

Luaran (proses dan produk): a. produk , kebijakan, model, rekayasa sosial, dan

teknologi tepat guna b. HKI c. publikasi

35

3 Tinjauan pustaka (Studi pustaka/ kemajuan yang telah dicapai dan studi pendahuluan)

15

4 Metode penelitian (Desain dan ketepatan metode penelitian)

20

5

Kelayakan : a. Jadwal b. Personalia c. Biaya (Rincian anggaran) d. Dukungan sarana dan prasarana

15

Jumlah 100

Lampiran 6.3 Formulir Desk Evaluasi Proposal Penelitian Hibah Bersaing

FORMULIR DESK EVALUASI PROPOSAL

PENELITIAN HIBAH BERSAING

Judul Penelitian

Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Program Studi Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional

Anggota Peneliti Lama Penelitian Keseluruhan

Biaya Penelitian Tahun ke 1 a. Diusulkan ke Dikti b. Direkomendasikan c. Dana dari instansi lain

: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) : Pendidikan Teknik Boga : Yuriani M.Pd : 0006025405 : Lektor Kepala : 2 orang : 2 tahun : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000 : Rp. ......................... / in kind : ........................................

Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik);

Nilai = Bobot x Skor

Komentar Penilai :

............................................................................................................................. ........................

........................................................................................................................................ .............

,

Penilai,

( )

Page 54: STRATEGIS NASIONAL

51

Lampiran 6.4 Formulir Evaluasi Pembahasan Proposal Penelitian Hibah Bersaing

FORMULIR EVALUASI PEMBAHASAN PROPOSAL

PENELITIAN HIBAH BERSAING

Judul Penelitian

Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Program Studi Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional

Anggota Peneliti Lama Penelitian Keseluruhan Biaya Penelitian Tahun ke 1

a. Diusulkan ke Dikti b. Direkomendasikan c. Dana dari instansi lain

: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) : Pendidikan Teknik Boga : Yuriani M.Pd : 0006025405 : Lektor Kepala : 2 orang : 2 tahun : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000 : Rp. ...................... / in kind : ..................................................

Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor

Komentar Penilai:

...................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ......................

,

Penilai,

( )

No Kriteria Penilaian Bobot (%) Skor Nilai

1. Kemampuan presentasi dan penguasaan materi 10

2.

Perumusan masalah: a. Ketajaman perumusan masalah b. Tujuan Penelitian c. Kontribusi pada pembangunan dan

pengembangan Ipteks-Sosbud

20

3.

Mutu penelitian: a. Relevansi dan kemutakhiran pustaka b. Peta jalan penelitian c. Desain dan ketepatan metode d. Inovasi baru

25

4.

Potensi tercapainya luaran penelitian: a. Produk Ipteks-Sosbud (metode, TTG, blue print,

prototip, kebijakan, model, rekayasa sosial) b. Publikasi ilmiah, HKI, dll.

35

5

Kelayakan: a. Jadwal penelitian b. Tim peneliti c. Rencana Biaya d. Sarana dan prasarana

10

Jumlah 100

Page 55: STRATEGIS NASIONAL

52

Lampiran 6.5 Borang Monitoring dan Evaluasi Lapangan Penelitian Hibah Bersaing

BORANG MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN

PENELITIAN HIBAH BERSAING

Judul Penelitian : Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi

Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY

Peneliti Utama : Yuriani M.Pd

NIDN : 0006025405

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

Tahun Pelaksanaan Penelitian : Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Biaya yang diusulkan ke Dikti : Rp. 75.000.000

Biaya yang disetujui Dikti : Rp. 75.000.000

70

No Komponen Penilaian Keterangan Bobot Skor Nilai

1 Capaian penelitian < 25 % 25 – 50 % 51 – 75 % >75 % 25

2 Publikasi Ilmiah

Draft Submitted Accepted Published

20 Internasional

Nasional Terakreditasi

Lokal

3 Sebagai pemakalah dalam

pertemuan ilmiah

Draft Terdaftar Sudah Dilaksanakan

10 Internasional

Nasional

Lokal

4

Hak Kekayaan Intelektual: paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industri, indikasi geografis, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi sirkuit terpadu

Draft Terdaftar Granted

5

5 Teknologi Tepat Guna

Draft Produk Penerapan 10

6 Produk/Model/Prototip/Desain/

Karya seni/ Rekayasa Sosial

Draft Produk Penerapan 30

Jumlah 100

Page 56: STRATEGIS NASIONAL

53

Komentar Pemantau:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

,

Penilai,

( )

Keterangan:

Skor: 1, 2, 4, 5 (1 = kurang, 2 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik)

1. Capaian penelitian: Skor 5 = > 75 %, 4 = 51-75 %, 2 = 25-50 %, 1 = < 25 %.

2. Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional/nasional terakreditasi:

Skor 5 = published/accepted, 4 = submitted, 2 = draft.

Untuk jurnal lokal : Skor 2 = published/accepted, 1 = submitted/draft.

3. Pemakalah pada pertemuan ilmiah internasional/nasional:

Skor 5 = sudah dilaksanakan/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum ada.

Untuk pertemuan ilmiah lokal : Skor 2 = sudah dilaksanakan, 1 = terdaftar/draft.

4. HKI: Skor 5 = granted/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada.

5. TTG: Skor 5 = penerapan/produk, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada.

6. Produk/Model/Prototip/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial:

Skor 5 = penerapan/produk, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada.

7. Sertakan barang bukti dari luaran dimaksud.

Page 57: STRATEGIS NASIONAL

54

Lampiran 6.6 Formulir Evaluasi Kelayakan dan Monev Terpusat Penelitian Hibah

Bersaing

FORMULIR EVALUASI KELAYAKAN DAN MONEV TERPUSAT

PENELITIAN HIBAH BERSAING

Judul Penelitian : Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY

Bidang Penelitian : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Yuriani MP.d b. NIDN : Lektor Kepala c. Jabatan Fungsional : 0006025405

Penyaji : Yuriani MPd Jumlah Anggota Peneliti : 2 orang Waktu Penelitian : Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Biaya disetujui tahun berjalan dari Dikti : Rp. 75.000.000

Biaya tahun berikutnya diusulkan ke Dikti : Rp. 75.000.000

Biaya yang direkomendasikan : Rp.

Biaya keseluruhan yang diusulkan : Rp.................................

Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = buruk, 2 = sangat kurang, 3 = kurang, 5 = cukup, 6 = baik, 7 = sangat baik) Nilai : bobot x skor

Saran dan Komentar:

................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...................

,

Pembahas I, Pembahas II,

( ) ( )

No KRITERIA Bobot (%) Nilai Skor

1. Tingkat realisasi/capaian pelaksanaan penelitian 20 2. Produk/luaran hasil penelitian 30 3. Usulan tahun berikutnya 20 4. Metode penelitian 15 5. Kelayakan dana, keahlian, waktu penelitian 15

Total 100