strategi public relations butik dian pelangi dalam...

114
STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MELALUI NEW MEDIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Alyssa Mirratin NIM. 109051000021 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: buidien

Post on 10-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN

PELANGI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA

MUSLIM MELALUI NEW MEDIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Alyssa Mirratin

NIM. 109051000021

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

Nama : Alyssa Mirratin

ABSTRAK

STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM

MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MELALUI NEW MEDIA

Dewasa ini, new media atau internet marak digunakan oleh masyarakat.

Kehadiran internet juga memudahkan public relations dalam melakukan tugasnya.

Begitu pun di butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan produknya melalui new

media. Sebagai media baru, tentunya internet berbeda dengan media lama. Oleh

karenanya, dibutuhkan strategi-strategi yang tepat agar pesan yang disampaikan

dapat diterima dengan baik oleh pengguna sosial media.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk

menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana

strategi public relations officer di butik Dian Pelangi menerapkan sosialisasi

produk busana muslim mereka melalui new media? Kemudian minornya adalah

apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan new media dalam penerapan

strategi tersebut?

Strategi public relations yang dilakukan butik Dian Pelangi adalah strategi

persuasif, dilakukan untuk menarik perhatian publik eksternal yaitu rekan-rekan

dari media massa maupun konsumen, agar mereka tertarik dengan produk busana

muslim di butik Dian Pelangi. Strategi merangkul digunakan untuk membina

hubungan yang baik dan menjalin kerja sama yang baik pula. Strategi

penekanan/kekuatan digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang

dihadapi terhadap konsumen-konsumennya, baik di dunia maya atau dunia nyata.

Dan strategi purchasing, dilakukan untuk menuruti permintaan yang diberikan

oleh konsumen atau peminjam saat terjadinya perundingan atau tawar menawar.

Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan

dokumentasi.

Kelebihan dari penggunaan new media dalam mensosialisasikan busana

muslim butik Dian Pelangi secara umum yaitu sebagai media silaturahim, bisa

lebih banyak memerkenalkan Dian Pelangi dan update informasi terbaru tentang

Dian Pelangi dan butik, serta sebagai media sosialisasi gratis. Kemudian

kekurangannya yakni banyak akun-akun palsu yang mengaku pribadi Dian

Pelangi atau butik, dan terlalu banyak pertanyaan/komentar dari pengguna sosial

media yang tidak dapat ditanggapi satu per satu oleh admin akun sosial media

butik.

Pengelola akun sebaiknya memerhatikan beberapa akun palsu yang sering

mengirim post tentang diskon atau kegiatan yang tidak dilakukan pihak butik,

kemudian diinformasikan kepada para konsumen. Hal ini dilakukan agar

konsumen tidak salah paham. Mensosialisasikan busana muslim di new media

tentu saja memerlukan keahlian khusus dalam menggunakan sosial media. Selain

itu juga dibutuhkan kerja sama tim yang baik untuk mencapai keberhasilan kerja

sama yang saling menguntungkan dan saling percaya.

Keywords: Butik Dian Pelangi, Public Relations, strategi, new media, dan busana

muslim.

Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberi kita begitu banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya

kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga atas izin-Nya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada hamba Allah yang paling manis

tutur katanya, hamba Allah yang paling banyak sujudnya, hamba Allah yang

paling kasih dan bijaksana kepada umatnya, Nabi Muhammad SAW, beserta para

sahabatnya. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul “Strategi Public

Relations Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan Busana Muslim melalui

New Media”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa selesai

penulisan skripsi ini semata-mata bukan buah tangan sendiri, akan tetapi dari

hamba Allah yang senantiasa mendermakan ilmunya dengan setulus hati dan

meluangkan waktu untuk selalu berbagi pengetahuan. Penulis menyadari akan

kekurangan penyusunan penulisan ini dari segi materi dan cara penyajiannya.

Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof.

Dr. Komaruddin Hidayat, MA.

2. Dr. H. Arief Subhan,MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta Dr. Suparto, M. Ed, MA. selaku Wakil Dekan I, Drs.

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

ii

Jumroni, M.Si. selaku Wakil Dekan II, Drs. Wahidin Saputra, M.A. selaku

Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Rachmat Baihaki M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

dan Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

4. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan

serta dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan waktu yang diinginkan.

5. Para Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik

penulis selama melakukan studi.

6. Dian Pelangi dan keluarga besar butik Dian Pelangi, Mba Endang Ratna

dan Kak Bilqis Prisbian Ningrum, yang telah memberikan informasi dan

meluangkan waktunya untuk penulis.

7. Orang Tua Penulis Bapak H. M. Abdul Azis dan Ibu Hj. Yayah

Komariyah, yang penuh kesabaran merawat penulis serta telah berupaya

memberikan motivasi baik moril maupun material. Terimakasih juga

untuk do’a terbaik yang selalu dipanjatkan untuk penulis.

8. Adik-adikku Melati Rizqiya Fitri dan Hafizhaturrayhana yang selalu

menghibur penulis dengan berbagai macam tingkah lucunya di rumah.

9. Untuk teman-teman KPI A 2009, khususnya Fitri Hanani yang telah

meluangkan waktunya dan selalu membantu serta menemani penulis

selama proses penulisan skripsi ini. Fazrin Sakhwan, terimakasih untuk

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

iii

dukungan motivasi dan perhatian yang diberikan kepada penulis, sehingga

skripsi ini bisa selesai. Irmalia Septiana Akbar, Dwi Isti Anggraini, Ika

Istiani, Ayu Diantika, Nurani Yahdiyani Zakkaha, dan Andri Rahmawan

yang telah menjadi teman diskusi dan selalu menghibur penulis.

10. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang

tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun tidak mengurangi rasa

hormat, penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih atas segala bantuan

dan dukungannya. Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua

kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca. Amin.

Ciputat, 10 Januari 2014

Penulis

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

E. Kerangka Konsep ……………………………………………………... 10

F. Metodologi Penelitian …………………………………………........... 11

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Public Relations ..................................................................... 17

1. Pengertian Strategi …………………………………………… 17

2. Jenis Strategi …………………………………………………… 18

3. Public Relations ……………………………………………… 19

4. Strategi Public Relations ………………………………………… 31

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

v

5. Program Strategi Public Relations ………………………………. 33

6. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ………………… 36

7. Marketing Public Relations ……………………………………… 37

B. New Media .................................................................................. 39

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK DIAN PELANGI

A. Sejarah Jilbab dan Hijab di Indonesia ............................................. 47

B. Butik Dian Pelangi ............................................................................... 50

1. Visi Butik Dian Pelangi ……………………………………….. 50

2. Produk Butik Dian Pelangi ……………………………………. 50

3. Cabang-cabang Butik Dian Pelangi ……………………………. 52

4. Struktur Manajemen Perusahaan …………………………… 54

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Public Relations Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan

Busana Muslim melalui New Media ............................................... 48

B. Kelebihan dan Kekurangan New Media yang dihadapi Public Relations

Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan Busana Muslim ........ 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 81

B. Saran .................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ......... 36

2. Tabel 2.2 Keuntungan dan Kerugian Internet …………….…. 46

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

vii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1 Flyer Event Sisterhood 2013 ………………………….. 62

2. Gambar 4.2 Salah satu akun Facebook palsu Butik Dian Pelangi ……… 70

3. Gambar 4.3 Akun Resmi Facebook Fanpage butik Dian Pelangi ……. 71

4. Gambar 4.4 Akun Twitter Pribadi Dian Pelangi …………………... 72

5. Gambar 4.5 Akun Instagram Pribadi Dian Pelangi …………………... 74

6. Gambar 4.6 Akun Youtube Tito Haris Prasetyo …………………. 75

7. Gambar 4.7 Salah satu penampilan Dian Pelangi di acara

Sarah Sechan Net TV ………………………………….. 76

8. Gambar 4.8 Contoh Komentar di Youtube ………………………….. 77

9. Gambar 4.9 Salah satu post di blog Dian Pelangi ………………….. 79

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Foto di Butik Dian Pelangi Kemang, Jakarta Selatan ….. 87

Lampiran 1.2 Beberapa Cabang Butik Dian Pelangi ………….………. 89

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan kita sehari-hari, disadari atau tidak; setiap orang pasti memiliki

strategi. Pada hakikatnya, strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi

komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis

dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu,

tergantung situasi dan kondisi. Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam

menentukan sebuah langkah, agar pesan dapat tersampaikan secara efektif hingga

tercapainya tujuan secara umum1. Dalam sebuah organisasi, strategi diartikan sebagai

kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan

fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi2.

Agar strategi komunikasi berjalan dengan lancar, maka pada praktiknya

dibutuhkan seseorang yang disebut public relation. Adanya public relation ini dalam

sebuah organisasi atau perusahaan merupakan salah satu indikasi bahwa public

relation tidak dapat dilepaskan dari dalam perputaran sistem yang ada dalam

manajemen dan lembaga atau organisasi tersebut. Keberadaan public relation ini

dinilai sangat penting, karena sangat erat hubungannya dengan perkembangan sosial,

1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992),

h. 29. 2 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147.

Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

2

ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat organisasi/perusahaan

berada.3 Edward L. Bernays (Public Relation University of Oklahoma Press)

mengemukakan bahwa humas atau public relation memiliki 3 pengertian, yaitu

memberi penerangan kepada masyarakat, pembujukan langsung terhadap masyarakat

guna mengubah sikap dan tindakan, dan usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan

tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap

permasalahannya. Prof. Drs. H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul

Komunikasi: Komunikasi & Hubungan Masyarakat mengemukakan bahwa public

relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara sesuatu unit dan publiknya

yang menentukan hidup unit itu (Crystallizing Public Opinion). 4

Pada hakikatnya public relations bertujuan menanamkan serta mendapat

pengertian, goodwill, penghargaan dan kepercayaan dari public lembaga/perusahaan

yang bersangkutan, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, ada dua bentuk

klasifikasi public, yaitu internal public (terdiri dari karyawan, pemegang saham,

manajer, direktur, dan sebagainya) dan external public, yaitu orang-orang yang

berada di luar organisasi yang mempunyai kaitan kepentingan dan yang diharapkan

memiliki kaitan kepentingan dalam rangka menjalin hubungan baik (customer

relations, community relations, government relations, press relations). 5

3 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations

di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h.39. 4 H.A.W. Widjaja, KOMUNIKASI: Komunikasi & Hubungan Masyarakat, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008), h. 54. 5 H.A.W. Widjaja, KOMUNIKASI: Komunikasi & Hubungan Masyarakat, h. 71-73.

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

3

Dewasa ini banyak sekali bermunculan desainer muslimah muda di Indonesia.

Keberadaan para desainer muslimah mulai mempengaruhi busana muslim, sehingga

trend busana muslim di Indonesia sendiri mengalami banyak perubahan. Ghaida

Tsurayya, Jenahara, dan Dian Pelangi merupakan desainer-desainer muda yang

sangat berbakat. Mereka memiliki ciri khas dan karakter tersendiri dalam mendesain

pakaian. Misalnya, Ghaida Tsurayya yang memiliki clothing line GDa’s by Ghaida,

terkenal dengan ciri khas busana feminine, serta warna pastel cerah dan beberapa

warna earth tone.6 Kemudian ada Jenahara yang terkenal dengan desain bajunya yang

wearable, memiliki potongan yang unik dan memadupadankan menswear dan

womenswear.7

Salah satu desainer muslimah muda berbakat yang banyak menginspirasi adalah

Dian Pelangi. Karya-karya busana pemilik nama asli Dian Wahyu Utami ini memiliki

ciri khas berwarna-warni seperti pelangi. Selain itu, produk Dian Pelangi semuanya

hand made, dan menggunakan kain serta bahan khas Indonesia, seperti kain songket,

batik, tie dye, dan sebagainya. Dengan brand Dian Pelangi sebagai first line, ada pula

DP by Dian, Dian Pelangi Bride, dan Dian Pelangi Kids. Kesuksesan Dian Pelangi

sebagai seorang desainer dapat dilihat dari butiknya yang berkembang pesat. Tidak

hanya eksis di Indonesia saja, butik Dian Pelangi saat ini sudah sampai ke Malaysia8.

Melalui gayanya mengenakan hijab dan berpakaian, banyak orang; khususnya kaum

6 Ghaida Tsurayya, “GDa’s by Ghaida: about GDa’s by Ghaida”, diakses pada 27 Mei 2013

dari http://gdasbyghaida.blogspot.com/p/about.html. 7 Jenahara, “Blogger: Profil User: JENAHARA”, diakses pada 27 Mei 2013 dari

http://jenahara-shop.blogspot.com/. 8 Dian Pelangi, “Company Profile : Dian Pelangi Official Site”, diakses pada 27 Mei 2013

dari http://dianpelangi.com/about-us/company-profile/.

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

4

hawa yang berubah pikiran mengenai busana muslim. Mungkin selama ini banyak

wanita muslimah yang belum mau berjilbab karena menganggap tidak modis dan

tidak trendi. Bahkan tidak sedikit yang takut berhijab dan berbusana muslim karena

cenderung membuat wajah terlihat lebih tua.

Dalam menyampaikan pesan, seseorang/sumber membutuhkan sebuah media

(channel). Media massa sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi

manusia. Pada hakikatnya, media merupakan perpanjangan lidah dan tangan yang

berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya.9

Media massa terbagi menjadi dua jenis, yaitu old media dan new media. Yang

termasuk dalam old media yaitu surat kabar/koran, majalah, televisi, radio, buku, dan

lainnya. Kemudian yang termasuk dalam new media adalah internet (Facebook,

Twitter, blog, website, video Youtube, Instagram). Dalam buku Komunikasi

Antarbudaya di Era Budaya Siber, pada awalnya APRAnet sebagai embrio internet

muncul untuk kepentingan militer pada tahun 1969. Awal 1970 internet mulai

merambah penggunaannya di perguruan tinggi dan memasuki 1980 internet sudah

bisa diakses oleh publik. Dengan adanya internet, media massa tradisional seperti

koran, majalah, radio, dan televisi perlahan-lahan bersaing dengan internet.

Penggunaan internet berkembang dari sekadar medium penyampai penerima pesan

menjadi fasilitas untuk membantu pekerjaan, mencari hiburan dan pengisi waktu

9 William L. Rivers, dkk., Media Massa &Masyarakat Modern. Penerjemah Haris Munandar

& Dudy Priatna (Jakarta:Kencana, 2008), h. 27.

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

5

luang, tempat mencari informasi, serta menjadi sarana untuk melakukan transaksi jual

beli. 10

Keberhasilan butik Dian Pelangi dalam mempromosikan dan menjual produk-

produknya tidak lepas dari peran sebuah strategi public relation yang dilakukannya.

Oleh karena itu, dalam penyampaian pesannya dibutuhkan strategi yang merupakan

paduan dari perencanaan komunikasi dengan media massa; dalam penelitian ini

adalah new media, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengangkat judul

skripsi: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM

MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MELALUI NEW MEDIA”.

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah atau fokus penelitian ini adalah strategi

komunikasi yang diterapkan oleh public relations officer atau kepala humas

(sumber/source) di butik Dian Pelangi yang bernama Endang Ratna dalam

mensosialisasikan produk busana muslim mereka melalui salah satu jenis

media massa, yaitu new media, serta meneliti apa kelebihan dan kekurangan

dari penggunaan new media tersebut. Sebaliknya, penelitian ini tidak akan

membahas tentang pesan/message, penerima pesan/receiver, atau efeknya.

10

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 55.

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

6

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, penulis membuat rumusan masalah

secara garis besar, yaitu:

1. Bagaimana strategi public relation officer (PRO) di butik Dian

Pelangi menerapkan sosialisasi produk busana muslim mereka

melalui new media?

2. Apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan new media dalam

penerapan strategi tersebut?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti,

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana public relations officer butik Dian Pelangi

menerapkan strategi PR dalam mensosialisasikan busana muslim melalui

new media.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan new media

dalam penerapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relation

officer butik Dian Pelangi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu

komunikasi dalam konteks public relation, strategi komunikasi public

relation, serta new media.

Page 20: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

7

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu pengetahuan bagi

praktisi komunikasi/humas, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam agar lebih mengetahui strategi public

relation yang dilakukan oleh butik Dian Pelangi. Penulis juga berharap agar

peneltian ini dapat memberikan masukan bagi butik Dian Pelangi untuk

membuat strategi public relations yang lebih tepat lagi.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Langkah awal sebelum melakukan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya

menjadi suatu karya ilmiah adalah menelaah terlebih dahulu skripsi dan penelitian

sebelumnya yang mempunyai judul atau objek dan subjek penelitian yang sama atau

hampir sama dengan yang akan diteliti. Maksudnya adalah agar dapat diketahui

bahwa apa yang diteliti sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi terdahulu.

Setelah mengadakan suatu telaah kepustakaan ditemukan skripsi yang memiliki

judul hampir sama dengan yang akan diteliti, judul skripsi tersebut adalah:

1. Zalina menemukan bahwa pendekatan dakwah yang digunakan oleh Dian

Pelangi yaitu pendekatan kebudayaan, sebagai designer busana muslim. Baju

yang Dian Pelangi design sesuai dengan kaidah-kaidah Islam, benar-benar

berwarna, modern, tetap menurut aurat, berusaha menjadi universal dan tetap

mengedepankan unsur Indonesia seperti batik, jumputan, tenun dan songket.

Berdakwah melalui busana muslim Dian Pelangi dikatakan berdakwah apabila

Page 21: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

8

produknya halal, baik, dan tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam

bahkan mempromosikan nilai-nilai Islam.11

Persamaan dengan penelitian ini

adalah keduanya meneliti tentang Dian Pelangi. Kemudian perbedaannya jika

penelitian sebelumnya meneliti tentang karya busana muslim Dian Pelangi

sebagai media dakwah, penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi yang

dilakukan oleh public relation officer di butik milik Dian Pelangi.

2. Zaldy Handi Aditia menemukan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan

oleh Humas Kota Tangerang Selatan dalam upaya membentuk citra kota yang

cerdas, modern dan religious adalah melakukan kerja sama dengan media

massa, memasang spanduk, memantau berita, melakukan press conference,

dan mengadakan forum kehumasan. Adapun hambatan utama yang dihadapi

Humas Kota Tangsel adalah kurangnya tenaga ahli dan profesional. 12

Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya meneliti tentang strategi

komunikasi humas/ public relations. Lalu perbedaannya adalah penelitian

yang sebelumnya meneliti tentang bagaimana humas pemerintah kota

Tangerang Selatan menerapkan strategi komunikasi untuk membentuk citra

kota Tangerang Selatan, sedangkan penelitian ini meneliti tentang strategi

public relation officer butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana

muslim melalui new media.

11

Zalina. BUSANA SEBAGAI MEDIA DAKWAH: “Studi Karya Busana Muslim Dian

Pelangi”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2012. 12

Zaldy Handi Aditia, “Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan

dalam Membentuk Citra Kota Cerdas, Modern, dan Religius. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, 2013.

Page 22: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

9

3. Dian Putra menemukan bahwa strategi yang digunakan Rumah Busana Ranti

dalam mensosialisasikan busana Islami adalah dengan media atau komunikasi

secara langsung. Hal ini terbukti dengan kiprah Rumah Busana Ranti sebagai

rumah busana muslim yang populer selama 23 tahun, dan sudah menginjak

tahun ke-25 dengan banyaknya media-media komunikasi yang dijadikan alat

paling utama dalam mensosialisasikan busana muslim.13

Persamaan penelitian

yang dilakukan oleh Dian Putra dengan penelitian ini adalah keduanya

meneliti tentang bagaimana strategi komunikasi humas sebuah toko baju atau

butik dalam mensosialisasikan busana muslim. Dan yang membedakan kedua

penelitian ini adalah jika penelitian sebelumnya meneliti tentang usaha atau

strategi Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami, maka

penelitian ini meneliti tentang strategi yang dilakukan public relations officer

di butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim melalui new

media.

13

Dian Putra. “Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam Mensosialisasikan Busana

Islami”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2011.

Page 23: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

10

F. KERANGKA KONSEP

Public Relations Officer (Kepala Humas)

1. Komunikator, yakni sebagai komunikator yang baik secara langsung maupun

tidak langsung.

2. Relationship, yaitu membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan

publiknya.

3. Back up management, yaitu mendukung pelaksanaan maupun kegiatan

manajemen perusahaan.

4. Good image maker, yakni menciptakan citra atau nama baik perusahaan.

(Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2005)

New Media

1. Social Networking (Facebook)

2. Publish

3. Photo Sharing (Instagram)

4. Audio

5. Video (Youtube)

6. Microblogging (Twitter)

7. Livecasting

8. Virtual Words

9. Gaming

10. Productivity Applications

11. Aggregators

12. RSS

13. Search

14. Mobile

15. Interpersonal

(Lon Safko, The Social Media Bible:

Tactics, Tools & Strategies for Business

Success, 2010)

Strategi Public Relation

1. Strategi membeli

(purchasing)

2. Strategi penekanan/kekuatan

(pressure/power)

3. Strategi persuasif

(persuasive)

4. Strategi merangkul

(patronage)

(Rosady Ruslan, Manajemen

Public Relations & Media

Komunikasi, 2005)

Page 24: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

11

Berdasarkan kerangka konsep di atas, skripsi ini akan menjelaskan bagaimana

humas di butik Dian Pelangi menerapkan strategi-strategi public relation dalam

mensosialisasikan busana muslim mereka melalui new media. Di dalam kolom new

media terdapat 15 kategori sosial media. Tetapi, yang benar-benar akan dijelaskan

lebih mendalam hanya beberapa sosial media saja, tergantung dari sosial media mana

yang digunakan oleh humas butik Dian Pelangi.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif,

yaitu memaparkan data dengan menerangkan, memberi gambaran yang

terkumpul kemudian disimpulkan.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian ini lebih

menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian ini sering pula

disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan

pada kondisi yang alamiah (natural setting). 14

Menurut Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.1.

Page 25: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

12

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.15

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan atau tempat peneliti memperoleh

keterangan informasi atau data, yang dalam hal ini adalah public relation

officer butik Dian Pelangi yaitu Endang Ratna dan juga admin sosial media

butik, yaitu Bilqis Prisbian Ningrum. Sedangkan objek penelitiannya adalah

bagaimana public relations officer di butik tersebut menggunakan new media

meliputi Facebook, Twitter, Youtube, dan blog butik Dian Pelangi; sebagai

saluran atau channel dalam mensosialisasikan produk busana muslim mereka.

3. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data

agar lengkap dengan melakukan beberapa tekhnik, yaitu:

1) Wawancara mendalam merupakan instrumen utama dalam melakukan

penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menambah data yang

diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dengan

permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data utama adalah

public relation officer butik Dian Pelangi dan atau orang yang dapat

mewakili dan dianggap berkompeten untuk memberikan data yang

valid.

15

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,

2004), h.4.

Page 26: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

13

2) Observasi langsung untuk mengamati bagaimana penerapan strategi

komunikasi yang dilakukan oleh public relation officer butik Dian

Pelangi.

3) Dokumentasi, yaitu kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

dan sebagainya.

b. Pengolahan Data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya

data-data tersebut akan diolah. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang

valid, pemeriksaan data juga diperlukan agar keabsahan data dapat

meningkatkan derajat kepercayaan dalam penelitian kualitatif. Dalam

keabsahan data ada lima teknik pemeriksaan data, yaitu: pertama, teknik

trianggulasi antarsumber data, antar-teknik pengumpulan data dan antar-

pengumpul data. Kedua, pengecekan kebenaran informasi yang tertulis dalam

naskah rencana laporan penelitian kepada para informan (member check).

Ketiga, akan mendiskusikan dengan teman sejawat. Keempat, analisis kasus

negatif, yakni kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada

hingga waktu tertentu. Kelima, perpanjangan waktu penelitian.16

Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan

16

Prof. Dr. Hamidi, M.Si, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), h.67-68.

Page 27: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

14

terhadap itu.17

Pedoman dasar dalam penulisan skripsi ini bersandar pada

buku “Praktek Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh Ceqda, Jakarta

2007, bertujuan agar mempermudah teknik penulisan skripsi.18

c. Analisis Data

Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis dan dari

hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih lanjut. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang melaporkan data

dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan mengklasifikasikan serta

menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya, untuk kemudian

disimpulkan.

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3-6 bulan dan berlokasi di Jl. Kemang

Utara No. 51 A, Kemang, Jakarta Selatan.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman

tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian

yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan

yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

17

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 178. 18

Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda, 2007).

Page 28: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

15

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab ini membahas tinjauan teoritis yang meliputi penjelasan tentang

Strategi Public Relation (pengertian strategi, jenis-jenis strategi,

Public Relation, strategi public relation, program strategi public

relation, komponen pembentuk strategi public relation), serta new

media.

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK DIAN PELANGI

Bab ini membahas tentang biografi Dian Pelangi, tentang butik Dian

Pelangi (meliputi visi misi, produk butik Dian Pelangi, cabang-cabang

Butik Dian Pelangi, struktur manajemen perusahaan).

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang bentuk strategi public relation butik Dian

Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim melalui new media,

serta kelebihan dan kekurangan dari new media.

Page 29: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

16

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari pembahasan dan hasil

penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.

Page 30: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Public Relations

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “strategos” dan mengarah

kepada keseluruhan peran komando umum militer. Akan tetapi dalam hal

bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan

organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.1 Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2

Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas

dalam naskah workshop berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa arti

strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana

merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya

perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.3

Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya yang berjudul

“Dinamika Komunikasi”, strategi merupakan perencanaan (planning) dan

1 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi

(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 153. 2 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092.

3 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 123.

Page 31: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

18

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. 4 Pada buku yang

ditulis oleh Rosady Ruslan yang berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye

Public Relations”, menjelaskan bahwa strategi itu pada hakikatnya adalah

suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam

praktik operasionalnya. 5 Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai

„arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya‟. 6

2. Jenis Strategi

Dalam buku “Kebijakan dan Strategi Manajemen” yang ditulis oleh

George A. Steiner, dijelaskan bahwa tidak ada klasifikasi atau pengelompokan

strategi yang diterima secara umum. Namun, strategi dapat dilakukan

penggolongan menurut dimensi strateginya, yaitu:

a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih luas atau

lebih sempit sesuai dengan pemahaman.

b. Klasifikasi berdasarkan hubungannya dengan tingkat organisasi yakni

strategi yang berdasar pada jenjang setiap divisi yang memiliki strateginya

masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama sebuah badan.

c. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau

bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang

tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan.

4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992),

h. 29. 5 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 37. 6 Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (London: KOGAN PAGE LTD, 2001), h. 2.

Penerjemah Sigit Purwanto, S.S.

Page 32: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

19

d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh pertumbuhan

adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak

strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.

e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat

manajer, semakin penting strategi ini bagi kehidupan organisasi. 7

3. Public Relations

a. Pengertian Public Relations

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah dalam bukunya yang berjudul

“Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber”,

ada beberapa definisi public relations, di antaranya:

1) J. H. Wright dalam buku Public Relations is Management (1949:3)

menjelaskan bahwa Public Relations yang modern adalah suatu

rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan

menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian

mereka.

2) Glenn dan Denny Grisword dalam bukunya yang berjudul Your

Public Relations mengemukakan bahwa public relations adalah

suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan

kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar

kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik.

7 George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997),

h. 15-16.

Page 33: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

20

3) Bertrand Russel Canfield (1956:5) menyatakan bahwa public

relations adalah falsafah manajemen yang di dalam tiap keputusan

dan tindakannya mendahulukan kepentingan orang lain. 8

Adapun definisi public relations yang diambil dari The British

Institute of Public Relations yaitu sebagai berikut:

1) Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara

organisasi dan publiknya.

2) Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan

mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling

pengertian antara organisasi dan publiknya. 9

Menurut Rosady Ruslan, S.H., M.M. dalam bukunya yang berjudul

“Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations” menarik kesimpulan

tentang public relations dari beberapa pendapat para ahli dan pakar:

1) Public Relations merupakan suatu seni untuk menciptakan

pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam

kepercayaan publik secara lebih baik atau pemberdayaan lebih

tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.

2) Public Relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha

manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari

pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termasuk para staf

8 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations

di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 3-4. 9 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h.15-16.

Page 34: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

21

pegawainya. Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan

melalui corporate culture building berbentuk disiplin, memotivasi,

meningkatkan pelayanan, dan produktivitas kerja yang diharapkan

terciptanya sense of belonging terhadap perusahaannya. Sedangkan

keluar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan

yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra

produknya. 10

International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi

public relations (PR) karena pada tahun 1960 sudah banyak bermunculan

ribuan definisi PR. Karena dikhawatirkan akan mengaburkan pengertian

PR, maka pada bulan Mei 1960 anggota IPRA berkumpul di Den Haag,

Belanda. Definisi kerja PR yang resmi dari IPRA adalah sebagai berikut:

“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang

mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi

dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan

kerja sama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan,;

membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam

hubungan dengan opini public; menetapkan dan menekankan tanggung

jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang

manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,

bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu

10

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 8-9.

Page 35: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

22

mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik

komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.11

b. Fungsi, Macam-macam PR, Sasaran dan Ruang Lingkup Public

Relations

1) Fungsi

Fungsi dari public relations adalah harapan publik terhadap apa

yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan

kedudukannya sebagai seorang public relations. Secara garis besar,

fungsi public relations adalah:

a) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan

publiknya.

b) Melayani kepentingan publik dengan baik.

c) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.

Rahmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul “Public

Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan

Publisitas Korporat” mengutip Scott M. Cutlip dan Allen H. Center

dalam buku “Effective Public Relations” menyebutkan fungsi

public relations sebagai berikut:

a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

11

Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan Praktik,

(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h. 10-12.

Page 36: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

23

b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada perusahaan.

c) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

perusahaan untuk kepentingan umum.

d) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan

publik, baik internal maupun eksternal. 12

Adapun fungsi public relations dalam buku Komunikasi &

Public Relations sebagai berikut:

a) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan,

saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat

pada umumnya.

b) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa

diterima dan menguntungkan semua pihak.

c) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang

spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan

organisasi atau perusahaan.

d) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi

atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini

12

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations

dan Publisitas Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 21-22.

Page 37: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

24

publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi

organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam dalam bukunya yang berjudul

Komunikasi & Public Relations mengutip Black mengatakan dapat

disimpulkan bahwa fungsi public relations adalah memelihara,

mengembangbiakkan, mempertahankan komunikasi timbal balik yang

diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau

meminimalkan munculnya masalah.13

2) Macam-macam Public Relations

a) Humas/PR Pemerintahan

Public relation di institusi pemerintahan dibentuk untuk

memublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan

pemerintah. Mereka bertugas untuk memberikan informasi secara

teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja

institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat mengenai

peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan kehidupan masyarakat.

Selain itu, mereka juga harus memberikan masukan dan saran

untuk para pejabat tentang informasi yang dibutuhkan dan reaksi

atau kemungkinan reaksi masyarakat terhadap kebijakan mereka.

13

Kadar Nurjaman & Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2012) , h. 114-115.

Page 38: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

25

Ada dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan PR

pemerintahan. Yang pertama, sisi pentingnya PR bagi

pemerintahan. Dan yang kedua, hambatan-hambatan yang dihadapi

oleh PR pemerintahan.

b) Humas/PR Industri dan Bisnis

Adanya PR atau humas di sebuah perusahaan merupakan

fungsi manajemen yang menentukan kesuksesan operasi suatu

perusahaan. PR industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip

ekonomi karena industri dan bisnis berorientasi pada keuntungan

(profit oriented). Kehumasan dalam industri dan bisnis

berkembang seiring dengan peran masyarakat terhadap keputusan-

keputusan yang dibuat oleh manajemen utama dalam perusahaan.

Kemudian kemajuan teknologi yang ada saat ini juga

menimbulkan kewaspadaan berbagai kalangan. Kesadaran

masyarakat akan hal inilah yang mengakibatkan kalangan industri

dan bisnis melibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan

mereka, sehingga ada hubungan timbal balik antara keduanya.

c) Humas/PR Sosial

Ada beberapa praktik humas dalam organisasi-organisasi

sosial, di antaranya yaitu yang pertama humas penegak hukum.

Termasuk juga humas yang berada dalam kepolisian. Penegak

hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan

umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.

Page 39: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

26

Kedua, humas organisasi keagamaan. Saat ini organisasi-

organisasi keagamaan banyak memiliki staff humas yang

mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana

dan penyelenggaraan special event.

Kemudian ketiga, humas profesi. Maksud utama dari

penerapan humas profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan

keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang telah mereka

lakukan bagi kepentingan masyarakat banyak. Dan yang keempat,

humas organisasi sukarela. Organisasi sukarela memerlukan

nasihat ahli humas dan menggunakan pendekatan kehumasan.

Divisi humas akan merancang suatu program humas yang

progresif, termasuk mengadakan hubungan dengan pers.

d) Humas/PR Organisasi Internasional

Lahirnya humas internasional disebabkan oleh adanya

perubahan sangat cepat dalam segala bidang, seperti

perkembangan bidang pariwisata, komunikasi, transportasi,

pendidikan, ekonomi, politik dan sebagainya. Humas internasional

menghadapi permasalahan yang sama dengan organisasi lainnya,

tetapi medannya jauh lebih luas sehingga kebijakan dan tekniknya

harus disesuaikan dengan keadaan setempat. Petugas humasnya

direkrut dari berbagai negara untuk menghindari bias.14

14

Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Humas, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), h. 36-44.

Page 40: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

27

3) Sasaran Public Relations

Firsan Nova dalam bukunya yang berjudul Crisis Public

Relations mengutip pendapat H. Fayol yang mengatakan bahwa ada

beberapa sasaran kegiatan public relations (PR), adalah sebagai

berikut:

a) Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and

image).

1) Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.

2) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai

pihak.

b) Menghadapi krisis (facing of crisis.)

Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan

bentuk manajemen krisis dan public relations (PR) recovery of image yang

bertugas memperbaiki lost of image and damage.

c) Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes).

1) Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.

2) Mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti-merokok dan

menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya. 15

15

Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 56-57.

Page 41: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

28

4) Ruang Lingkup Public Relations

Ruang lingkup public relations pada umumnya dibagi berdasarkan

jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah humas pemerintah,

humas perusahaan, dan humas internasional.

a. Humas (PR) Pemerintah

Lembaga-lembaga pemerintahan pusat sampai tingkat daerah

dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini

publik. Dalam bukunya yang berjudul “Practical Public Relations”, Sam

Black mengklasifikasikan humas menjadi humas pemerintah pusat (center

government) dan humas pemerintahan daerah (local government).

b. Humas (PR) Perusahaan

Yang dimaksud dengan perusahaan disini mengacu pada organisasi

yang dengan manajemennya yang berorientasi untuk memperoleh

keuntungan, baik yang berbentuk bussines, company, firm, agency, dll.

Humas perusahaan terbagi menjadi enam macam, yaitu:

1) Hubungan dengan karyawan oleh humas (PR)

Kesuksesan sebuah perusahaan bergantung pada orang yang

bergerak dibelakangnya. Salah satu penggerak utama dari

perusahaan adalah karyawan. Adanya hubungan baik antara

karyawan dengan manajemen atau pimpinan perusahaan akan

menciptakan iklim kerja yang kondusif, dimana dengan iklim yang

kondusif tadi produktifitas karyawan akan meningkat.

Page 42: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

29

2) Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)

Dalam perusahaan yang sudah go international, humas juga

bertugas untuk membina hubungan baik antara pemegang saham

dengan jajaran direksi selaku pelaksana kebijakan. PR harus bisa

mengkomunikasikan kepada para pemegang saham bahwa arah

kebijakan direksi adalah positif, sehingga mereka percaya untuk

berinvestasi di perusahaan tersebut.

3) Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)

Hubungan yang harus dibina antara perusahaan dengan para

pelanggan antara lain; mempromosikan produk kepada mereka,

antara lain dengan publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi

konsumen, mencitrakan, serta program-program yang menyangkut

social responsibility.

4) Hubungan dengan komunitas khalayak sekitar (community

relations)

Perusahaan yang memiliki target tertentu, harus membina

hubungan baiknya dengan konsumen, apabila sudah terkumpul

dalam suatu komunitas. Dengan menggandeng komunitas

diharapkan perusahaan memiliki pelanggan setia yang ikut

membantu mempromosikan produk-produk dari perusahaan

kepada anggotanya.

Page 43: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

30

5) Hubungan dengan pemerintah (government relations)

Hubungan baik dengan pemerintah akan membantu perusahaan

untuk mengkomunikasikan apa yang dihadapi oleh para

pengusaha, seperti pajak atau bea masuk.

6) Hubungan dengan pers (press relations)

Adanya hubungan baik dengan pers dapat membantu

perusahaan dengan segala produk-produknya, untuk memberikan

citra positif perusahaan tersebut pada masyarakat. Selain itu,

hubungan baik dengan pers juga menghindari perusahaan dari

pencitraan buruk dari pers.

c. Humas (PR) Internasional

Pada tahun 1950 Jhon W. Hill, seorang Amerika yang dianggap

pelopor dalam mengembangkan humas internasional, mengatakan bahwa

humas internasional akan berkembang pesat apabila suasananya didukung

oleh tiga unsur, yaitu:

1. Pemerintah yang mapan dan demokratis

2. Sistem ekonomi yang memungkinkan dikembangkan perusahaan

pribadi dan digalakkannya persaingan di segala lapangan yang

menuntut kerja keras.

3. Media yang besar dan merdeka, yang memperoleh pengawasan

pemerintah secara minimal.16

16

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations

di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 54-60.

Page 44: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

31

4. Strategi Public Relations

Firsan Nova dalam bukunya yang berjudul Crisis Public Relations

menyebutkan strategi public relations adalah sebagai berikut:

a. Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi,

gagasan, atau ide kepada khalayaknya.

b. Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam

proses penyebaran informasi kepada khalayak, seperti kampanye PR, seminar,

pameran, launching, CSR (Corporate Social Responsibility), charity, dan lain-

lain.

c. News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak

yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.

d. Corporate Identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada

suatu perusahaan terhadap segala usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk

dapat berupa citra positif atau negative, tergantung dari usaha yang dilakukan

oleh perusahaan yang bersangkutan.

e. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi

yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat

di sekitar perusahaan, dan lain-lain).

Page 45: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

32

f. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) adalah sebuah

rencana jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam

rangka penyusunan budget yang dibutuhkan.

g. Social Responsibility. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan

wacana yang sedang banyak digunakan oleh perusahaan dalam rangka

mengambil peran untuk melaksanakan aktivitasnya dalam rangka

mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan

program CSR dapat dibagi dua, yaitu Program Pengembangan Masyarakat

(Community Development) dan Program Pengembangan Hubungan/Relasi

dengan Publik (Relations Development).

Sasaran dari program CSR ini adalah: (1) pemberdayaan SDM lokal (pelajar,

pemuda, dan mahasiswa); pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar daerah operasi;

(3) pembangunan fasilitas sosial/umum, (4) pengembangan kesehatan masyarakat, (5)

pengembangan sosial budaya, dan lain-lain17

.

Rosady Ruslan dalam bukunya menyebutkan beberapa strategi PR melalui

program pendekatan dengan cara:

1. Jalur membujuk (persuasive), yaitu digunakan dalam jangka pendek untuk

mendapatkan publik eksternal sesuai keinginan perusahaan atau organisasi.

2. Jalur merangkul (patronage), yaitu digunakan dalam jangka panjang untuk

membina atau mempertahankan kerjasama dengan publik eksternal yang

sudah ada.

17

Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 54-56.

Page 46: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

33

3. Jalur penekanan/kekuatan (pressure/power), yaitu digunakan untuk

pencegahan penolakan secara langsung, agar publik eksternal bisa berubah

sikap untuk menerima keputusan suatu perusahaan atau organisasi.

4. Jalur membeli (purchasing), yaitu dengan mengabulkan atau menuruti

tuntutan yang diberikan oleh publik eksternal saat terjadinya perundingan atau

tawar menawar. 18

5. Program Strategi Public Relations

Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public

Relations dan Media mengutip dari Scott M. Cutlip & Allen H. Center

(Prentice-Hall, Inc. 1982:139), menyatakan bahwa proses perencanaan

program kerja melalui “proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok”

yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja PR adalah

sebagai berikut:

1) (Research-Listening)

Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan

langsung dengan kepentingan organisasi, yaitu What‟s our Problem?

2) (Planning-Decision)

Dalam tahap ini sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berhubungan dengan

kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sesuai dengan

18

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 138.

Page 47: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

34

kepentingan atau keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan:

Here‟s what we can do?

3) (Communication-Action)

Dalam tahap ini informasi yang berkaitan dengan langkah-langkah yang akan

dilakukan, dijelaskan sehingga dapat menimbulkan kesan-kesan yang secara

efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting untuk

memberikan dukungan: Here‟s what we did and why?

4) (Evaluation)

Di tahap ini, public relations menilai hasil-hasil dari program-program kerja

atau aktivitas PR yang telah dilaksanakan: How did we do? 19

Adapun dalam buku Hubungan Masyarakat juga terdapat tahapan-tahapan

metode kerja humas, di antaranya:

1. Penelitian

Sebagai tahap pertama dari metode kerja kehumasan, penelitian adalah

untuk mengetahui “what happening now” dengan hubungan-hubungan

organisasi yang terjadi. Dengan mengetahui “apa yang terjadi” bisa segera

dirumuskan permasalahan kehumasan dengan tepat. Seorang praktisi humas

juga sebaiknya harus memiliki kapasitas sebagai seorang peneliti yang

mampu menilai sebuah penelitian yang baik dan yang tidak.

19

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 148-149.

Page 48: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

35

2. Perencanaan dan Pemrograman

Praktik kehumasan harus direncanakan, yakni melalui proses yang

dipikirkan secara matang, hati-hati dan bertanggung jawab. Fungsi sebuah

perencanaan humas adalah menyusun kerangka kerja sebuah program humas.

Meskipun banyak pendapat tentang unsure-unsur perencanaan sesuai dengan

kebutuhan, tapi hampir semua perencanaan memiliki unsure-unsur berikut:

perumusan masalah, penetapan sasaran dan tujuan, penentuan jadwal dan

biaya.

3. Implementasi

Implementasi dalam program humas meliputi strategi tindakan dan

strategi komunikasi. Strategi tindakan kehumasan adalah tindakan tanggung

jawab sosial oleh departemen humas atau bagian lain dari organisasi.

Kemudian strategi komunikasi dalam program humas berarti strategi dalam

membingkai pesan, memilih media yang tepat, dan kemampuan memahami

penerima pesan.

4. Evaluasi

Evaluasi program humas adalah melihat efektivitas suatu program

yang telah dilaksanakan dan sumbangan program humas ini bagi organisasi.

Tingkat dan tahapan evaluasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Evaluasi

Formatif atau evaluasi selama program berlangsung dan Evaluasi Sumatif atau

evaluasi setelah program humas dilaksanakan semua. 20

20

Liestianingsih Dwi Dayanti, Frida Kusumastuti, dan Ratih Puspo. Hubungan Masyarakat,

(Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka, 2007), h. 6.2-6.40.

Page 49: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

36

6. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations

Dalam pembentukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh

unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau

arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya

perusahaan bersangkutan (corporate culture) yaitu:

a. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi

oleh unsur-unsur: kebijakan umum (public policy), budaya yang dianut,

sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi yang

bersangkutan.

b. Secara mikro, tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki

(sumber daya manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai),

sistem pengorganisasian, dan rencana atau program dalam jangka pendek

atau jangka panjang, serta tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai. 21

Tabel 2.1

Komponen Pembentuk Strategi

21

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan

Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 130-131.

Komponen Pembentukan Strategi PR

1. Komponen sasaran

2. Komponen sarana

Satuan atau segmen yang akan digarap

Paduan atau bauran sarana untuk menggarap

suatu sasaran.

1

Page 50: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

37

7. Marketing Public Relations (MPR)

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah yang berjudul Public Relation 2.0 Teori

dan Praktik Public Relations di Era Cyber mengutip pendapat Philip Kotler yang

mengatakan bahwa marketing adalah sebuah ide untuk memuaskan keinginan

pelanggan dengan menampilkan produk dan segala sesuatu yang berkaitan

dengannya, yang diasosiasikan dengan pembuatan, pendistribusian dan akhirnya

pengkonsumsian produk tersebut. Sejak tahun 1990, berbagai kegiatan bisnis

khususnya bidang pemasaran sudah tidak mengacu kepada konsep-konsep pemasaran

konvensional yang pernah digunakan tahun 1960-an. Selama kurun waktu 1970-an,

muncul konsep-konsep pengembangan baru dalam bidang pemasaran dan lebih

dikenal dengan istilah pemasaran strategi, positioning, social marketing, macro

marketing, global marketing, dan mega marketing. Tahun 1980-an muncul lagi

konsep-konsep pemasaran yang lebih khusus dan lebih spesifik cakupannya. Yaitu

pengembangan dari 4-Ps (product, price, promotion, and placement) yang ditambah

dengan unsur kiat PR dan Power 2-Ps.

Dalam buku Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah yang berjudul Public

Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber mengatakan Philip

Kotler adalah orang pertama yang memunculkan konsep Mega Marketing yang

merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul

istilah Marketing Public Relations (MPR), sebagai pengembangan tahap berikutnya

dari konsep sebelumnya (mega marketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris

(1991) melalui bukunya yang berjudul The Marketer‟s Guide to Public Relations.

Page 51: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

38

Menurutnya, Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan,

pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian

dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan

kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan, serta

perhatian pelanggan.

Secara garis besar terdapat tiga taktik dalam konsep MPR untuk mencapai

tujuan yaitu: pertama bahwa PR merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik

pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah kekuatan sebagai penyandang, push

strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan ketiga, pass strategy sebagai

upaya memengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. Adapun

fungsi pemasaran sebagaimana dijabarkan dalam bauran pemasaran (4-Ps) yaitu:

mengadakan riset pasar, menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar,

menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif, menentukan dan memilih

target konsumen, komitmen terhadap pelayanan purna jual, merencanakan dan

melaksanakan kampanye promosi yang akan diluncurkan, serta mampu bersaing di

market plance dan cukup menarik (eye catching) baik segi kemasan, maupun kualitas

produk yang ditawarkan terhadap konsumennya.

Kecanggihan media elektronik juga memberikan manfaat bagi marketing

relations, yaitu: dapat lebih efektif dan efisien dalam penggunaan pembiayaan

publikasi, saling melengkapi dengan promosi periklanan, dapat meningkatkan

kredibilitas dari pesan-pesan yang disampaikan melalui jalur PR, dan kampanye

melalui PR tidak memerlukan space media agar dapat dimuat/ditayangkan daripada

Page 52: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

39

beriklan di media elektronik dan media cetak. Perbedaan –perbedaan antara

marketing dan PR tetap ada, tapi perbedaan tersebut dapat dipersempit atau

diupayakan titik temu perannya dalam hal pencapaian tujuan utamanya dan khalayak

sasaran.

Dalam praktiknya, PR dapat berfungsi ganda yaitu di satu pihak sebagai MPR

untuk mencapai marketing objective, sedangkan pihak lain sebagai CPR (Corporate

Public Relations), untuk mencapai tujuan utama perusahaan dalam menciptakan

identitas dan citra perusahaan yang positif. Kiat-kiat MPR terdiri dari tiga komponen

yang berkaitan satu sama lain, pertama “Marketing PR Plan”, yang merupakan inti

dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan perencanaannya. Kedua,

“Marketing PR Strategy”, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan

tersebut, dan ketiga “Marketing PR Tactics” yaitu sebagai pelaksanaan program

untuk tujuan tersebut. 22

B. New Media (Media Baru)

Media massa mengalami perkembangan tahap demi tahap. Dari cetak (buku,

koran, majalah), berkembang ke ranah audio (radio), kemudian perpaduan audio dan

visual (televisi). Teknologi saat ini semakin berkembang pesat sampai akhirnya

ditemukan internet, yang memberikan sentuhan berbeda pada perkembangan media

massa selanjutnya. Berikut ini adalah jabaran mengenai new media.

22

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era

Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 75-90.

Page 53: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

40

Definisi mengenai new media, dijelaskan oleh Mark Poster dalam bukunya yang

berjudul The Second Media Age pada tahun 1990. Pengertian new media atau media

kedua menurut Poster merujuk kepada pengertian internet. Era media yang pertama

digambarkan oleh Mark Poster dengan ciri-ciri: sentralisasi produksi (satu menjadi

banyak), komunikasi satu arah, kendali situasi, reproduksi stratifikasi sosial dan

perbedaan melalui media, audiens massa yang terpecah dan kesadaran sosial. Era

media kedua, sebaliknya, dapat digambarkan sebagai: desentralisasi, dua arah, diluar

kendali situasi, demokratisasi, mengangkat kesadaran individu, orientasi individu.

Ada dua pandangan yang dominan tentang perbedaan antara era media pertama

dengan penekanannya pada penyiaran, sedangkan era media kedua penekanannya

pada jaringan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial (social

interaction) dan pendekatan integrasi sosial (social integration).23

Yang pertama, pendekatan interaksi sosial. Pendekatan ini membedakan media

menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Bentuk media

penyiaran terdahulu dikatakan lebih menekankan pada penyebaran informasi saja,

sehingga mengurangi peluang untuk berinteraksi. Dan sebaliknya, media baru lebih

interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. 24

Internet memberikan tempat pertemuan semu yang memperluas dunia sosial,

23

David Holmes, Communication Theory: Media, Technology and Society, dalam Stephen W.

Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human Communication, terj.

Mohammad Yusuf Hamdan (Jakarta: Salemba Komunika, 2008), edisi IX, h. 413.

24

Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human

Communication, terj. Mohammad Yusuf Hamdan (Jakarta: Salemba Komunika, 2008), edisi IX, h.

413.

Page 54: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

41

menciptakan peluang pengetahuan baru, dan menyediakan tempat untuk berbagi

pandangan secara luas.25

Lalu pendekatan kedua adalah integrasi sosial. Pendekatan

ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau

penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan

media sebagai cara menciptakan masyarakat. Menurut pandangan integrasi sosial,

interaksi bahkan bukanlah sebuah komponen penting dalam integrasi sosial melalui

ritual. Oleh karena itu, interaksi tatap muka bukan lagi menjadi standar utama atau

dasar bagi perbandingan media komunikasi. Seseorang tidak terlalu banyak

berinteraksi dengan orang lain, tetapi dengan media itu sendiri. 26

Adapun karakteristik dari media baru, yaitu network, information, interface,

archive, interactivity, dan simulation.

1. Network

Dalam ilmu komputer, network diartikan sebagai infrastruktur yang

menghubungkan antarkomputer dan perangkat keras lainnya, dan hasil dari

koneksi tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi hingga akses dan

pertukaran data.

2. Information

25

Charles Soukup, “Computer-Mediated Communication as a Virtual Third Place: Building

Oldensburg‟s Great Good Places on the World Wide Web”, dalam Stephen W. Littlejohn dan Karen

A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human Communication, terj. Mohammad Yusuf Hamdan

(Jakarta: Salemba Komunika, 2008), edisi IX, h. 414. 26

Stephen W Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human

Communication, terj. Mohammad Yusuf Hamdan (Jakarta: Salemba Komunika, 2008), edisi IX, h.

414.

Page 55: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

42

Rulli Nasrullah dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Antarbudaya

di Era Budaya Siber mengutip Claude Shannon dan Warren Weaver

mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi ada komponen yang

memengaruhi bagaimana sebuah informasi itu diproses dan berjalan; yang

kemudian proses ini diskemakan sebagai model “of communication systems a

mathematical function” sebagaimana proses dalam radio atau televisi (Gane

and Beer, 2008:35-37). Komponen pertama adalah sumber informasi, bisa

berupa entitas, manusia, atau mesin yang memproduksi pesan atau urutan dari

pesan yang dikomunikasikan. Komponen kedua adalah transmitter atau media

yang mentransmisikan pesan. Lalu komponen ketiga dalam skema

komunikasi ini adalah channel yang merupakan medium dalam perjalanan

pesan. Dalam proses penyampaian pesan ini, sering kali ada gangguan (noise)

yang memengaruhi transmisi pesan. Marshal McLuhan (1964) memberikan

pernyataan bahwa dalam proses penyampaian pesan, tidak hanya gangguan

saja yang akan memengaruhi bagaimana pesan itu disampaikan atau diterima,

tetapi media yang membawa pesan itu sendiri memiliki pengaruh tersendiri.

3. Interface

Rulli Nasrullah dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Antarbudaya

di Era Budaya Siber mengutip Steven Johnson menjelaskan bahwa kata

„interface‟ merupakan perangkat lunak yang menghubungkan interaksi antara

pengguna dengan komputer. Interface berfungsi sebagai alat penerjemah

hingga memediasi antara dua entitas dalam sebuah network. Dalam media

baru, perangkat komputer bisa dikatakan sebagai interfaces. Perangkat seperti

Page 56: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

43

mouse, keyboard, dan monitor adalah perangkat yang menghubungkan

manusia dengan jarngan. Dapat dikatakan bahwa interfaces dalam

karakteristik media baru sebagai penghubung dari berbagai lapisan yang ada

di sistem teknologi media baru yang memungkinkan terjadinya kontak di

antara entitas, dengan entitas di luar jaringan, dan beberapa kasus di antara

tubuh manusia di berbagai tempat. Bahkan menurut Manovich, komputer

tidak hanya medium yang menghubungkan manusia maupun mesin dalam

jaringan informasi di internet saja, tapi sudah menjadi budaya yang mengatur

bagaimana manusia melakukan koneksi dengan jaringan informasi atau

berhubungan dengan beragam data di internet.

4. Archive

Dalam media baru archive harus dipahami dalam kerangka teknologi

komunikasi yang mengubah cara dalam menghasilkan, mengakses, hingga

menaruh informasi itu sendiri. Media baru juga memungkinkan seseorang

untuk melakukan perubahan terhadap arsip yang tersimpan. Seperti yang

dijelaskan oleh Arjun Appadurai (2003:17) bahwa setidaknya ada dua hal

perubahan terhadap arsip dengan munculnya teknologi komunikasi, yaitu

kemampuan dari setiap pengguna internet untuk mengakses arsip dan

melakukan perubahan terhadapnya, dan terhadap arsip itu sendiri menjadi

lebih berkembang dikarenakan apa yang disebut Appadurai sebagai “the

nature and distributions of the users”.

5. Interactivity

Page 57: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

44

Rulli Nasrullah dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Antarbudaya

di Era Budaya Siber mengutip menurut Graham, interactivity merupakan salah

satu cara yang berjalan di antara pengguna dan mesin/teknologi. Teknologi

telah memediasi segala aktivitas manusia. Manovich, dalam bukunya yang

berjudul The Language of New Media (2001) menyatakan bahwa pada

dasarnya baik teknologi media baru maupun media lama pada praktiknya

sama-sama menggunakan apa yang disebut dengan term interactivity.

Misalnya, ketika seseorang membaca buku fiksi yang harus berimajinasi

untuk memunculkan gambaran tokoh-tokoh dalam buku tersebut.

6. Simulation

Karakteristik dari media baru ini beranjak dari pemikiran Jean

Baudrillard dalam karyanya Symbolic Exchange and Death (1993) serta

Simulations and Simulacra (1994). Ia terkenal dengan gagasan simulasi; yaitu

suatu efek di mana masyarakat semakin berkurang tingkat kesadaran mereka

terhadap apa yang “real” karena imaji yang disajikan oleh media. Media,

dalam konsepsi Baudrillard, pada dasarnya bukanlah cerminan dari realitas,

tapi sudah menjadi realitas itu sendiri. Term simulacra ini terjadi melalui

empat tahap proses: pertama, tanda (sign) merupakan presentasi realitas;

kedua, tanda mendistorsi realitas; ketiga, bahwa realitas semakin kabur

bahkan menghilang, malah tanda merupakan representasi dari representasi itu

Page 58: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

45

sendiri; dan keempat, bahwa tanda bukan lagi berhubungan dengan realitas,

dan imaji telah menjadi pengganti dari realitas itu sendiri. 27

Dalam bukunya yang berjudul The Social Media Bible: Tactics, Tools &

Strategies for Business Success, Lon Safko menyebutkan ada 15 kategori sosial

media, yaitu:

1. Social Networking (Facebook)

2. Publish

3. Photo Sharing (Instagram)

4. Audio

5. Video(Youtube)

6. Microblogging (Twitter)

7. Livecasting

8. Virtual Worlds

9. Gaming

10. Productivity Applications

11. Aggregators

12. RSS (Really Simple Syndication)

13. Search

14. Mobile (Blackberry)

15. Interpersonal 28

27

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012), h. 69-90.

Page 59: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

46

Dalam buku Stop Promotion, Start Communication terdapat beberapa

keuntungan dan kerugian menggunakan internet sebagai media pendukung

komunikasi dalam strategi pemasaran terpadu, yaitu:

Tabel 2.2

Keuntungan dan Kerugian Internet

KEUNTUNGAN KERUGIAN

1. Meningkatkan penjualan

2. Layanan cepat dan murah

3. Memudahkan pelanggan

4. Meningkatkan citra perusahaan

5. Penyampaian pesan lebih spesifik

6. Pelengkap strategi pemasaran

terpadu

7. Adanya interaksi dua arah antara

penjual dan pelanggan

8. Perusahaan menjadi mudah dikenal

pelanggan

9. Memudahkan pelanggan mencari

informasi tentang produk

1. Penyalahgunaan privasi pelanggan

2. Belum semua masyarakat sadar internet

3. Sulit melakukan pengawasan dan

pengendalian

4. Belum bisa menjangkau semua

kalangan pasar sasaran

5. Adanya potensi ancaman penipuan dan

kejahatan cyber lainnya

6. Munculnya berbagai gangguan yang

meresahkan pengguna internet29

28

Lon Safko, The Social Media Bible: Tactics, Tools & Strategies for Business Success, (New

Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2010), h. 9. 29

Jenu Widjaja Tandjung, Teguh Prayogo dan Adi Prabowo. Stop Promotion, Start

Communication. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h. 68-69.

Page 60: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

47

BAB III

SEJARAH JILBAB DAN HIJAB DI INDONESIA DAN GAMBARAN UMUM

BUTIK DIAN PELANGI

A. Sejarah Jilbab dan Hijab di Indonesia

Dalam agama Islam pakaian memiliki fungsi untuk menutup aurat demi menjaga

diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pada awalnya penggunaan hijab di Indonesia

masih dianggap sebagai hal yang bersifat kuno dan fanatik terhadap agama. Bahkan

tahun 1979 pernah terjadi perlakuan diskriminatif yang dialami oleh siswi berjilbab di

SPG Negeri Bandung yang akhirnya melibatkan MUI Jawa Barat. Ada pula pada

tanggal 17 Maret 1982, Dirjen Pendidikan dan Menengah, Prof. Darji Darmohardjo,

SH., mengeluarkan SK 052/C/Kep/D.82 tentang Seragam Sekolah Nasional yang

implementasinya berujung pada pelarangan jilbab di sekolah.

Saat itu memang sedang marak penggusuran pemakai jilbab dari sekolah. Karena

kejadian-kejadian tersebut, banyak muslimah yang berhenti sekolah hanya karena

menjalankan syariatnya. Hal ini mengundang protes dari ribuan pelajar dan

mahasiswa berjilbab yang berujung pada revolusi jilbab. Sejak terjadinya gelombang

revolusi tersebut, akhirnya keluar SK Dirjen Dikdamen No. 100/C/Kep/D/1991 untuk

mencabut larangan pemakaian jilbab sebelumnya oleh pemerintah pusat. 1

1 Peneliti CGS (The Center for Gender Studies in Islamic Worldview), “Hijab Indonesia:

Sejarah yang Terlupakan,” artikel diakses pada 25 Januari 2014 dari http://thisisgender.com/hijab-

indonesia-sejarah-yang-terlupakan/

Page 61: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

48

Ketika industri busana muslim dan jilbab sudah mapan, hijab mulai masuk ke

Indonesia. Meskipun jilbab dan hijab diartikan sebagai penutup kepala, keduanya

memiliki pengertian yang berbeda. Secara etimologis, jilbab yang merupakan kata

serapan dari bahasa Arab yaitu jalaba bermakna menghimpun atau membawa.

Sedangkan hijab dalam bahasa Arab yang berarti penghalang atau tabir penutup. 2

Pada tahun 2010, 30 orang Muslimah di Jakarta dari beragam profesi memiliki

inisiatif untuk membentuk sebuah komunitas muslimah yang bernama Hijabers

Community. Hijabers Community berusaha mengenalkan kepada masyarakat cara

mengenakan hijab yang trendy dan fashionable agar hijab tidak lagi dianggap kuno

dan tidak modern. Adanya komunitas hijab ini direspon sangat positif oleh kelas

menengah atas. Seiring berjalannya waktu semakin banyak muslimah yang tergerak

hatinya untuk menggunakan hijab. Hal ini menyebabkan munculnya desainer-

desainer baju muslim yang baru, seperti Jenahara, Ghaida Tsurayya, Lulu Elhasbu,

dan tentu saja Dian Pelangi.

Salah satu founder dari Hijabers Community adalah Dian Pelangi. Dian yang

memiliki latar belakang seorang pelajar jurusan tata busana di SMK Pekalongan, ia

melanjutkan studi ke ESMOD di Jakarta, lalu mengambil kursus lanjutan Bahasa

Arab di Mesir. Sekembalinya ke tanah air, ia mulai mengaplikasikan pengetahuannya

tentang mode fashion yang kini marak di kawasan Timur Tengah dan Eropa. Dian

Pelangi dapat dikatakan sebagai pengubah kebudayaan, karena dia bisa mendorong

2 www.hijabscorner.com, artikel diakses pada 25 Januari 2014 dari

http://www.hijabscorner.com/2012/05/pengertian-hijab-hijab-dalam-islam.html?m=1

Page 62: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

49

sekaligus menginspirasi wanita muda di Indonesia bahwa mereka sebagai muslim

tertarik dengan gaya berbusana muslimah di Timur Tengah dan Eropa. Dian juga

mengakui bahwa dia banyak terinspirasi dari muslimah Timur Tengah.

Dian Pelangi yang tumbuh di keluarrga kental akan tradisi Islam, ayah pengusaha

garmen, dan ibu pemilik butik muslim merasa tertantang untuk mengubah pandangan

orang yang mengatakan bahwa berjilbab itu kuno atau kampungan.3 Ia merupakan

contoh nyata bagaimana seseorang yang mempunyai pengetahuan, kesadaran, dan

kemampuan tentang fashion. Tiga komponen inilah yang membentuk kemampuan

lintas budaya seorang agent of change. 4

Tentu saja fenomena hijab ini tidak terlepas dari pandangan atau pendapat yang

beragam dari khalayak. Tidak sedikit yang mempertanyakan apakah di balik

perkembangan jilbab dan hijab yang saat ini sedang menjadi tren fashion di Indonesia

ternyata disandingkan dengan ideologi kapitalis yang hakikatnya melekat dengan

dunia fashion. Penutup kepala bagi wanita muslim adalah simbol religiusitas

individunya. Simbol-simbol religius yang berupa hijab dan jilbab ini menjadi barang

dagangan yang diperjual belikan dengan pangsa pasar potensialnya yaitu wanita

muslim yang ingin tampil modis dengan hijabnya. Adanya pandangan ini menjadi

tanggung jawab para desainer baju muslim untuk lebih berhati-hati dalam berdakwah

melalui busananya.

3 “Profile Dian Pelangi: Cantik, Muda, dan Berbakat” dikutip dari vivanews.com diakses pada

26 Januari 2014 melalui http://quanesha.com/profile-dian-pelangi-cantik-muda-berbakat-dan-populer/ 4 Amanatia, “Kisah di Balik Penutup Kepala,” diakses pada 26 Januari 2014 melalui

http://m.kompasiana.com/post/read/525366/2/kisah-di-balik-penutup-kepala-iii

Page 63: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

50

B. Butik Dian Pelangi

1. Visi Butik Dian Pelangi

Butik ini awal mulanya dikelola oleh orang tua Dian Pelangi, Bapak Ir. H.

Djamaloedin dan Ibu Hj. Hernani pada tahun 1991 di Palembang. Butik yang

menggunakan nama sang desainer ini memiliki visi “to propagate Islam and

Indonesian cultures through fashion and make the fabric and styles more

attractive to the world” (untuk menyebarkan; memperkenalkan Islam dan

budaya Indonesia lewat fashion dan membuat kain tenunan serta gayanya

menjadi lebih menarik di mata dunia).

2. Produk Butik Dian Pelangi

Dian Pelangi memadukan kain-kain tradisional Indonesia dalam desain

pakaian yang modis sekaligus universal. Oleh karena itu, karya-karyanya bisa

diterima oleh siapa pun, baik yang muslim maupun non-muslim, walau pun

sebenarnya busana-busana Dian Pelangi ini lebih dikhususkan untuk fashion

muslim. Saat ini, semua produksi Dian Pelangi dikerjakan oleh sekitar 500

pengrajin kain di Pekalongan. Yang menjadi ciri khas dari busana karya Dian

Pelangi ini adalah bahan dasarnya, yaitu:

Batik Pekalongan. Pekalongan sangat terkenal dengan seni batiknya yang

sudah turun temurun. Dibuat dengan tangan (handmade) para pengrajin batik,

menggunakan teknik wax-resist dyeing.

Page 64: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

51

Songket, yaitu kain tradisional yang menggunakan teknik menyulam kain

sutra atau katun dengan benang berwarna emas atau perak.

Motif tie dye, yaitu salah satu teknik mewarnai kain dengan cara diikat dengan

tali atau karet, dijelujur, dilipat sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna

batik. Di daerah asal orang tua Dian Pelangi, yaitu Palembang, tie dye lebih

dikenal dengan sebutan kain pelangi, karena hasil kainnya jadi berwarna-

warni.

Butik Dian Pelangi memiliki beberapa label berdasarkan jenis busananya,

yaitu Dian Pelangi, DP by Dian, Dian Pelangi Bride, Dian Pelangi Kids.

Dian Pelangi (main label)

Busana formal untuk kerja, formal meeting, dan untuk menghadiri

acara pernikahan. Di label ini ada dua kategori pakaian berdasarkan jenis

bahannya, yaitu Haute Couture yang menggunakan kain sutera dan manik-

manik; dan yang kedua adalah busana yang menggunakan bahan katun dan

diproduksi secara massal. Selain untuk wanita, label ini juga menyediakan

pakaian untuk pria. Target konsumen label ini yaitu pria atau wanita umur 20

hingga 50 tahun.

DP by Dian

Busana di label ini adalah busana kasual yang siap-pakai (ready to

wear) untuk wanita muslimah atau remaja putri yang berusia 15 hingga 30

tahun.

Dian Pelangi Bride

Page 65: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

52

Dian Pelangi Bride dirancang khusus untuk para calon pengantin pria

dan wanita. Kostumer juga dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan

desainernya agar sesuai dengan keinginan mereka.

Dian Pelangi Kids

Dian Pelangi Kids merupakan label baru untuk anak-anak, namun

produksinya belum terlalu banyak.5

3. Cabang Butik Dian Pelangi

Hingga saat ini, butik Dian Pelangi memiliki 14 cabang yang tersebar di

Indonesia dan Malaysia, di antaranya yaitu:

Jakarta

Kemang Utara No. 51a, Kemang, Jakarta Selatan. Telp (62-21) 7181107, (62-

21) 9811 5377

Bintaro Raya Selatan blok N1 No. 1, Bintaro Sektor 1, Jakarta Selatan. Telp

(62-21) 7354223

Palembang

Jl. R. Soekamto, Komplek Permata Griya Blok E2, Palembang. Telp (62-711)

350557

Medan

5 Endang Ratna, Public Relation Officer Dian Pelangi. Dian Pelangi Company Profile

Presentation, 18 September 2013.

Page 66: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

53

Jl. K.H. Zainul Arifin /Kampung Keling No. 115/129 (Sebelah Batik Danar

Hadi) Medan. Telp (62-61) 4577 664

Pekalongan

Jl. Kalimantan No. 16, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp (62-285) 431709

Surabaya

Jl. Gayungsari VII, No. 31, Surabaya. Telp (62-31) 828 4549

Aceh

Jl. Banda Aceh – Medan Km. 7 Pagar Air, Aceh Besar. Telp 0811

6804984/0811 681250

Makassar

Jl. Hertasning No. 88c, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp (62-411) 508 2946

Bandung

Jl. Karang Tingal No. 10 Sukajadi, Bandung.

Batam

Ruko Nusantara Golden Blok A No. 1 batam Center, Batam. Telp (62 778)

469270

Yogyakarta

Jl. Kyai H. Ahmad Dahlan No. 44. Telp (0274) 513228)

Pekanbaru

Jl. Jend. Sudirman, Sudirman City Square A 05, Pekanbaru, Riau. Telp (0761)

572991

Balikpapan

Page 67: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

54

Jln. Jendral Sudirman Komp. Ruko Bandar B4, Balikpapan. Telp 0812 5349

8987

Malaysia

No. 17-1 Jalan Telawi 2, 59100 Bangsar Kuala Lumpur, Malaysia. Telp (60 3)

2202 17176

4. Struktur Manajemen Butik Dian Pelangi

Pemilik : Ir. H. Djamaloedin & Hj. Hernani

Manajer : Tito Haris Prasetyo

Desainer : Dian Pelangi

Accounting : Mika Putra

IT & Graphic : Achmad Fauzi

Public Relation : Endang Ratna

Personal Assistant : Bilqis Prisbian Ningrum

Event & Fashion Official : Achmad Musonef

Bridal : Pratiwi Rizsoeny

Assistant Designer : Ade Hanna Nurhasanah

6 Dian Pelangi, “Company Profile: Dian Pelangi Official Site”, diakses pada 27 September

2013 dari http://dianpelangi.com/about-us/company-profile/.

Page 68: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

55

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Public Relations Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan

Busana Muslim melalui New Media

Azyumardi Azra mengutip Greg Fealy dalam artikelnya,Consuming Islam:

Commodified Religion and Aspirational Pietism in Contemporary Indonesia, dalam

Greg Fealy & Sally White (eds), Expressing Islam: Religious Life and Politics in

Indonesia (Singapore: ISEAS, 2008), mengemukakan, istilah komodifikasi berasal

dari commodity, yang antara lain berarti benda komersial atau objek perdagangan.

Jadi, komodifikasi Islam adalah komersialisasi Islam atau mengubah keimanan dan

simbol-simbolnya menjadi komoditas yang dapat diperjualbelikan untuk mendapat

keuntungan.

Memang istilah komodifikasi Islam tidak selalu berarti negatif. Apalagi proses

komodifikasi juga merupakan sebuah konsekuensi yang tidak disengaja dari

peningkatan semangat Islam di kalangan umat. Gejala ini kemudian difasilitasi oleh

kemajuan teknologi seperti teknologi komunikasi dan informasi yang meningkatkan

komodifikasi Islam tersebut. Perkembangan zaman yang dinamis membuat gejala-

gejala komodifikasi Islam tidak dapat dihindarkan.1

1 Azyumardi Azra, “Komodifikasi Islam,” artikel diakses pada 25 Januari 2014 melalui

http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/265-komodifikasi-islam.html

Page 69: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

56

Jika dilihat dalam fenomena hijabers saat ini, media berfungsi menghubungkan

wanita muslim Indonesia dengan tren fashion di luar negeri. Media sendiri memiliki

peran yang besar dalam menciptakan tren fashion, baik media tradisional atau media

baru. Media massa bersama media baru bersinergi untuk menciptakan kebutuhan

yang sebenarnya tidak dibutuhkan untuk khalayak. Dalam beberapa konteks, media

massa berperan sebagai etalase yang membius, sedangkan dunia maya adalah

perpanjangan tangan untuk mewujudkan apa yang ada di etalase tersebut.

Saat ini jilbab dan hijab yang mengusung ideologi spiritualitas disandingkan

dengan ideologi kapitalis yang melekat pada dunia fashion. Komodifikasi agama

Islam oleh media marak terjadi. Segala atribut Islam menjadi barang dagangan yang

laris diperjualbelikan, termasuk jilbab dan hijab. Representasi kesalehan yang

disebarkan oleh industri media akhirnya mampu perlahan menggeser konsep “umat”

sebagai komunitas religius ke konsep “pasar” sebagai kolektivitas pembeli. Dalam hal

ini, wanita muslim adalah “pasar media” yang potensial. 2

Akan tetapi kembali lagi bahwa komodifikasi Islam tidak harus selalu

mengandung hal-hal yang negatif. Kebutuhan wanita muslimah akan baju-baju

muslim membuat banyak desainer-desainer baju muslimah bermunculan. Dengan

semangat menjalankan syariat Islam, yaitu berhijab dan menutup aurat, para desainer

mencari cara bagaimana supaya baju muslimah bisa menarik dan membuat

pemakainya tidak terlihat tua atau sesuai dengan umurnya. Setiap desainer atau butik

2 Amanatia, “Kisah di Balik Penutup Kepala,” diakses pada 26 Januari 2014 melalui

http://m.kompasiana.com/post/read/525366/2/kisah-di-balik-penutup-kepala-iii

Page 70: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

57

memiliki ciri khas atau visi dan misi masing-masing. Misalnya Ghaida Tsurayya yang

memiliki clothing line GDa’s by Ghaida, terkenal dengan ciri khas busana feminine,

serta warna pastel cerah dan beberapa warna earth tone.3 Kemudian ada Jenahara

yang terkenal dengan desain bajunya yang wearable, memiliki potongan yang unik

dan memadupadankan menswear dan womenswear.4

Butik Dian Pelangi sendiri memiliki visi untuk menyebarkan; memperkenalkan

Islam dan budaya Indonesia lewat fashion dan membuat kain tenunan serta gayanya

menjadi lebih menarik di mata dunia.5 Tentu bukan hal yang mudah bagi setiap

desainer baju muslimah untuk membuat busana muslim yang syar’i dan sesuai pakem

agama Islam sekaligus menarik. Apalagi ditambah dengan mengenalkan budaya

Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam ke dunia

internasional. Tapi Dian Pelangi optimis bahwa tahun 2020 nanti Indonesia bisa

menjadi kiblat fashion muslim dunia.

Lon Safko, dalam bukunya yang berjudul The Social Media Bible: Tactics, Tools

& Strategies for Business Success menyebutkan 15 jenis kategori sosial media.

Namun berdasarkan kutipan wawancara di atas, di antara 15 kategori sosial media

tersebut hanya ada beberapa kategori saja yang digunakan oleh pihak butik Dian

Pelangi yaitu social networking (Facebook), microblogging (Twitter), video

3 Ghaida Tsurayya, “GDa’s by Ghaida: about GDa’s by Ghaida”, diakses pada 27 Mei 2013

dari http://gdasbyghaida.blogspot.com/p/about.html. 4 Jenahara, “Blogger: Profil User: JENAHARA”, diakses pada 27 Mei 2013 dari

http://jenahara-shop.blogspot.com/. 5 Endang Ratna, Public Relation Officer Dian Pelangi. Dian Pelangi Company Profile

Presentation, 18 September 2013.

Page 71: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

58

(Youtube), dan photo sharing (Instagram). Untuk akun Facebook fanpage, blog, dan

Twitter butik (@dianpelangicom), dipegang oleh Wahidah Oktavia selaku admin

sosial media perusahaan Dian Pelangi.

Setiap cabang butik Dian Pelangi memiliki admin akun Twitter masing-masing,

di antaranya yaitu @dianpelangibatam, @dianpelangim’sia (Malaysia),

@dianpelangiYk (Yogyakarta), dan sebagainya. Selain akun Twitter butik Dian

Pelangi, ada juga akun Twitter @kamiidea yaitu akun twitter Kemudian, untuk akun

sosial media Instagram Dian Pelangi, dipegang oleh Bilqis Prisbian Ningrum selaku

asisten pribadi Dian Pelangi. Sedangkan akun Youtube yang digunakan adalah akun

milik pribadi suami dari Dian Pelangi, yaitu Tito Haris Prasetyo.

Meski di media tradisional seperti televisi dan suratkabar belum sampai pada

tahap sosialisasi hijab secara intens, tapi di media baru, siapa pun dapat mengakses

informasi tentang hijab. Tidak hanya di dunia maya, ekspansi hijab ini mulai

merambah ke lingkungan akademis dan pusat-pusat perbelanjaan dengan berbagai

workhsop tutorial, seminar, dan butik khusus hijab. Dalam hal publikasi di sosial

media, pihak manajemen butik khususnya humas dan admin sosial media memiliki

peranan yang penting. Dengan keberadaan sosial media sebagai media informasi yang

cepat dan praktis, mereka dapat memberikan informasi terbaru kepada konsumen dan

khalayak sosial media lainnya.

Seperti yang dikutip dari Rosady Ruslan dengan bukunya yang berjudul

Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, strategi diturunkan menjadi

Page 72: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

59

taktik dalam program pendekatan dengan cara membeli (purchasing), jalur

penekanan/kekuatan (pressure/power), jalur membujuk (persuasive), dan taktik

merangkul (patronage).

Strategi yang dilakukan oleh public relations butik Dian Pelangi dalam

menerapkan sosialisasi produk busana muslim mereka yaitu:

1. Strategi Persuasif (Persuation)

Menurut Endang Ratna selaku public relations butik Dian Pelangi, strategi

persuasif mereka dalam menerapkan sosialisasi busana muslim adalah:

“Gini... Dian Pelangi dekat dengan media. Siapapun yang minjem baju

Dian Pelangi, pasti akan dikasih, dengan peraturan yang kalau balikin

harus dilaundry segala macem; itu salah satu syiar kita. Deket ke media…

promosi gratis tapi menjaga aja, saling menjaga tali silaturrahim yang

contohnya misalkan acara apa yaa, entertainment apaa, MC apa, sering

liat kaan, MC by Dian Pelangi. Waktu itu sempet juga kita wardrobe-in

Fathin, itu sebagian sih… sebenernya balik lagi sih, kita ngebantu untuk

orang yaa… ini loh Dian Pelangi… dengan cara seperti itu sih. Kita

selama ini tuh begitu… sama media dekat.”6

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa humas butik Dian Pelangi

melakukan strategi persuasif mereka dengan cara dekat dengan teman-teman

media. Teman-teman media yang dimaksud disini adalah orang-orang yang

bekerja di media massa, baik media cetak, media televisi, atau media online.

Misalnya, ketika ada teman-teman dari media yang membutuhkan baju untuk

digunakan dalam sebuah acara atau show, butik Dian Pelangi bisa

6 Wawancara pribadi dengan Endang Ratna (Public Relation Officer) di butik Dian Pelangi,

Kamis, 31 Oktober 2013.

Page 73: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

60

meminjamkannya dengan beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku. Dian

Pelangi dan staff butik tidak hanya menjalin silaturrahmi dengan teman-teman

media saja, tentunya mereka juga harus memiliki hubungan yang baik dengan

para konsumennya. Hubungan baik yang terjalin tidak hanya di dunia nyata,

tapi juga di dunia maya. Menurut Endang Ratna, dengan saling menjaga

kepercayaan satu sama lain, mereka bisa menjalin hubungan yang baik dengan

siapa saja, baik dari kalangan media dan non media.7 Dalam buku Manajemen

Humas juga dikatakan bahwa humas atau public relations harus bisa

memelihara hubungan baik dengan media. Adanya hubungan erat ini dijalin

atas dasar saling menghormati dan percaya terhadap fungsi masing-masing

serta berdasarkan asas profesionalisme, bukan karena komitmen lainnya.8

Adanya hubungan baik dengan media tentu saja meberikan kesan yang baik

pula untuk butik Dian Pelangi.

2. Strategi Merangkul (Patronage)

Menurut Endang Ratna selaku public relations butik Dian Pelangi, strategi

butik dalam memelihara hubungan baik dengan khalayak adalah:

“Pasti, kita dengan cara ramah, itu udah pasti ya… sopan santun. Itu

udah pasti, klo misalnya masuk greeting itu udah pasti, tapi dengan

mengenal dia lebih dekat juga udah pasti. Klien kita itu kan premium

semua… ya dengan cara menjamu kaya gini, makanan khas Pekalongan,

suasana yang memang rumahnya rumah daerah dan segala macem…itu

kaya memang nyaman... dan disini juga kan ga ada fitting room yang

7 Wawancara pribadi dengan Endang Ratna (Public Relation Officer) di butik Dian Pelangi,

Kamis, 31 Oktober 2013.

8 Mahiddin Mahmud, Alex Rumondor, dan Agatha V. Hatta. Manajemen Humas, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007), h. 5.3.

Page 74: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

61

gimana-gimana ya karena memang kita satukan dengan musholla gitu

kan.. ya memang adanya rumah begini…seperti rumah sendirilah…begitu

masuk dengan sofa-sofa mereka nyaman, mereka bisa mesen makanan

apa aja bisa disini gitu..9

Pendapat di atas dapat disimpulkan, dalam memelihara hubungan baik

dengan konsumen yang datang langsung ke butik Dian Pelangi adalah dengan

menjamu mereka dengan pelayanan yang ramah, mengenal konsumen lebih

dekat dan membuat suasana butik menjadi lebih nyaman.

Kemudian dalam menjalin hubungan baik dengan konsumen di sosial

media, Bilqis menambahkan sebagai berikut:

“Kalau di sosial media biasanya di twitter gitu. Kita ada official twitter

namanya @dianpelangicom, terus facebook dianpelangi fanpage, dan itu

kita open. Jadi terbuka untuk teman-teman gitu kan, yang mau bertanya

tentang Dian Pelangi, tentang apa, misalnya produk-produk terbaru, kita

welcome disitu. Jadi ada interaksi di sosial media itu kita manfaatin untuk

supaya lebih dekat dengan teman2, dengan customer, kaya gitu…

menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka: nah itu salah satu realisasinya

adalah Sisterhood, yaitu jumpa dengan teman-teman, customer, sebagai

ajang silaturrahim gitulah... kita berjabatan tangan, bertatap muka gitu

yaa.” 10

Pendapat Bilqis di atas dapat disimpulkan, bahwa dalam menjalin

hubungan baik antara mereka dan konsumen adalah dengan keterbukaan. Di

sosial media, para konsumen bebas untuk bertanya tentang apapun; produk

Dian Pelangi, aktivitas Dian Pelangi, dan sebagainya. Sebagai bentuk realisasi

silaturrahim di sosial media tersebut, Dian Pelangi akhirnya mengadakan

9 Wawancara pribadi dengan Endang Ratna (Public Relation Officer) di butik Dian Pelangi,

Kamis, 31 Oktober 2013. 10

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 31 Oktober 2013.

Page 75: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

62

acara Sisterhood. Acara yang disponsori oleh bank BNI dan Wardah ini

menjadi ajang silaturrahim antara Dian Pelangi dan konsumennya.

Berikut ini adalah flyer acara Sisterhood tahun 2013 yang disponsori oleh

bank BNI dan Wardah. Acara Sisterhood juga bekerja sama dengan beberapa

media di antaranya yaitu detikcom, detik forum, wolipop.com, dan majalah

Hijabella:

Gambar 4.1

Flyer Event Sisterhood 2013

3. Strategi Pressure & Power

Menurut Endang Ratna selaku public relations butik Dian Pelangi, strategi

mereka dalam menggunakan penekanan /kekuatan apabila mereka mengalami

kesulitan dalam menghadapi para konsumen atau khalayak sosial media:

Page 76: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

63

“Kritikan itu pasti ada… tapi kita bikin kritik itu adalah suatu sarana kita

untuk membangkitkan kita untuk lebih baik lagi. Tapi balik lagi kita

adalah perusahaan yang kecil, dan baju-baju kita adalah baju-baju

handmade, kita bukannya pengen membesar atau gimana-gimana. Semua

itu kita harus pikirkan satu persatu, kaya misalkan reseller yang ga dapet

aja itu kan juga suatu kritikan. Tapi gimana kita menjelaskan kepada

mereka kalau ini adalah handmade, tolong ngerti gitu loh… kita tetep

menjaga kalo ini adalah kualitas dan produk yang memang khas

Indonesia… selama ini juga banyak sekali email-email yang mau jadi

reseller, sampe mereka tuh mencantumkan CVnya kalo kami tuh PT yg

terpercaya; tapi kita nggak bisa.”11

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kritik dan penekanan itu

pasti ada. Sebagai contoh, ketika ada kritik dari konsumen tentang butik

Dian Pelangi yang tidak dapat menerima reseller. Alasan pihak butik tidak

menerima reseller adalah agar kualitas dan keaslian produk butik Dian

Pelangi tetap terjaga. Karena banyak sekali yang berminat untuk menjadi

reseller, akhirnya pihak butik menjelaskan kepada mereka bahwa butik

Dian Pelangi tidak dapat menerima reseller karena beberapa alasan

tersebut. Setelah dijelaskan baik-baik, para peminat reseller pun akhirnya

mengerti dan memahami alasan dari pihak butik Dian Pelangi.

Akun sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Instagram juga tidak

luput dari kritikan serta keluhan dari khalayak sosial media. Menurut

Bilqis Prisbian Ningrum, ketika ada kritikan atau bahkan komentar yang

negatif di sosial media, admin akun tersebut harus bisa melihat apakah

pertanyaan dan komentar-komentar tersebut harus dijawab dan ditanggapi

atau tidak. Kalau memang harus dijawab, sebisa mungkin pihak butik

11

Wawancara pribadi dengan Endang Ratna (Public Relation Officer) di butik Dian Pelangi,

Kamis, 31 Oktober 2013

Page 77: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

64

menyikapinya dengan cara yang positif. Akan tetapi, seperti apapun

kritikan dan komentar yang datang dari khalayak, ini tetap akan menjadi

pembelajaran bagi pihak butik Dian Pelangi. Bahkan dalam buku Stop

Promotion, Start Communication, ada salah satu tips berkomunikasi di

Facebook bagi para pebisnis yang menyarankan untuk menanggapi

sewajarnya saja ketika menerima komentar yang ditujukan kepada status

atau post pebisnis tersebut. Begitu pula ketika pebisnis atau admin sosial

media berkomentar atau menyampaikan sebuah berita atau informasi,

hendaknya menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyakiti orang

lain. 12

4. Strategi Purchasing

Menurut Endang Ratna selaku PR di butik Dian Pelangi, strategi tawar

menawar dengan customer adalah:

“Sebenarnya harga disini sudah ditentukan sama pihak Pekalongan. Kita

disini tinggal menyampaikan ke customer aja. Label dan bandrol harga

itu udah dari Pekalongan. Jadi semua pusatnya di Pekalongan. Misalnya

kalau kita nih kewalahannya gini, kita ada fashion show. Tiba-tiba ada

buyer yang datang ke kita. Tapi kita belum rincikan tuh harganya. Kita

tetap harus telfon dulu ke Pekalongan. Karena mereka yang belanja, yang

benar-benar tahu detailnya. Memang prosesnya begitu, tapi yaitulah

keunikan dari Dian Pelangi kan… kita produksi disana, belanja disana,

segala macem disana, dan kita tenaga kerjanya disini. Kecuali kalau

manik-manik, mungkin kita belanja memang pasarnya di Jakarta. Tapi

kalau untuk produksinya, bahan tenun dan sebagainya itu balik lagi ke

Pekalongan.” 13

12

Jenu Widjaja Tandjung, Teguh Prayogo dan Adi Prabowo. Stop Promotion, Start

Communication. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h. 106. 13

Wawancara pribadi dengan Endang Ratna (Public Relation Officer) di butik Dian Pelangi,

Kamis, 31 Oktober 2013.

Page 78: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

65

Pendapat Endang Ratna di atas dapat disimpulkan bahwa semua harga

produk busana muslim yang ada di butik Dian Pelangi sudah ditentukan oleh

pihak pusat yang ada di Pekalongan. Jika memang ada pembeli yang ingin

membeli baju yang belum ada label harganya, pihak butik tetap harus

konfirmasi ke pihak pusat butik disana. Jadi, mereka tidak bisa sembarangan

dalam menentukan harga baju-baju tersebut. Hal ini dikarenakan semua

produksi baju Dian Pelangi dilakukan di Pekalongan, mulai dari belanja bahan

baku, produksi, pengemasan sampai proses pengiriman ke berbagai cabang

butik Dian Pelangi.

Bilqis Prisbian Ningrum selaku personal assistant Dian Pelangi

menambahkan:

“Kita hampir setiap hari juga ada diskon hasil kerjasama sama bank BNI.

Misalnya nih yang di gentong (di dalam butik ada beberapa gentong baju) itu

sudah diskon berapa persen gitu... Jadi tiap-tiap item memang ada diskon

tersendiri, apalagi kalau menjelang Idul Adha, atau lebaran Idul Fitri itu

pasti ada diskon tersendiri buat para konsumen/ customer, begituu…”14

Adanya diskon tentu saja sangat ditunggu-tunggu oleh para konsumen.

Berdasarkan pernyataan Bilqis di atas dapat disimpulkan bahwa walaupun

harga baju sudah ditentukan dari pihak Pekalongan, pihak butik juga sering

memberikan penawaran potongan harga atau diskon hasil kerjasama dengan

bank BNI. Diskon ini berlaku bagi pelanggan pengguna kartu kredit/debit

bank BNI. Jadi, strategi tawar menawar yang dilakukan oleh butik Dian

14

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 31 Oktober 2013.

Page 79: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

66

Pelangi terjadi ketika mereka bekerjasama dengan pihak bank, dalam hal ini

bank BNI untuk menawarkan potongan harga atau diskon bagi customer yang

menggunakan kartu kredit/debit bank BNI. Adanya penawaran diskon ini juga

diinformasikan oleh pihak butik kepada para konusmennya melalui sosial

media mereka.

Endang Ratna selaku humas butik juga mengatakan bahwa strategi tawar

menawar tidak hanya dalam hal harga dan penawaran diskon saja. Strategi ini

juga terjadi ketika ada pihak lain atau pihak media yang ingin meminjam baju

di butik Dian Pelangi:

“Adapun dalam negosiasi atau tawar menawar peminjaman baju, Dian itu

ada bagian-bagiannnya. Kalau untuk peminjaman baju memang langsung

berhubungan dengan asisten desainer. sebelum mereka (asisten desainer)

mendapatkan tugas dalam hal pinjam-meminjam, kita berembuk dan bikin

form peminjaman. Mereka (peminjam) harus cuci standard-nya dimana,dan

membawa surat yang resmi dari instansinya; itu semua udah standarnya

seperti itu. Karena bukannya kenapa-kenapa, banyak sekali yang meminjam

untuk urusan pribadinya. Bukan kita negative thinking, tapi dengan seperti itu

kita jadi tidak curiga. Dengan adanya surat instansi yang jelas; jadi disitu

(form) nanti ada nama, jabatan, nomor telepon, nomor KTP. Kita juga

memberikan keleluasaan apapun tapi dengan batas waktu, kapan tanggalnya

dipulangkan yaitu 2 hari setelah laundry. Alhamdulillah so far selama ini

tidak ada masalah gitu… Jadi luwes tapi lebih jelas sebenarnya buat apa

(bajunya). Dan aku juga sebenarnya me-maintance di tv memang dia pakai,

secara ga langsung sih aku ngelihat aja, gitu oh iya ternyata dipakai

bajunya… jadi aku juga melihat, sebenarnya kan bukti tayang itu harus ada

“busana by Dian Pelangi”… selama ini sih kerja sama baik-baik saja. “

Berdasarkan pernyataan Endang tersebut, ketika ada pihak media yang

ingin meminjam baju di butik, mereka harus mengikuti beberapa ketentuan-

ketentuan yang berlaku di butik tersebut. Misalnya, ketika ada yang mau

Page 80: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

67

meminjam baju, mereka (peminjam) harus membawa surat resmi dari instansi

tempat mereka bekerja. Menurut Endang, surat tersebut wajib dibawa untuk

kenyamanan dan rasa saling percaya antara kedua belah pihak. Kemudian,

peminjam juga harus laundry baju yang dipinjam di beberapa tempat yang

disarankan oleh pihak butik. Pihak butik pun memang sudah memiliki standar

tempat laundry mana yang bagus untuk menyuci baju-baju produk Dian

Pelangi. Ada pun batas waktu pengembalian baju yang dipinjam yaitu dua

hari setelah dicuci atau laundry. Endang juga mengatakan bahwa dirinya

sering melihat di televisi apakah baju yang dipinjam benar-benar digunakan

oleh media atau peminjam. Menurutnya, sejauh ini tidak ada masalah dalam

hal peminjaman baju dan pihak peminjam juga setuju mengikuti ketentuan-

ketentuan yang berlaku di butik Dian Pelangi.

B. Kelebihan dan Kekurangan New Media yang dihadapi Public Relations

Butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan Busana Muslim

Keberadaan new media (internet) tentunya sudah mengubah cara sebuah

perusahaan dalam hal berbisnis dan berinteraksi dengan pelanggannya. Internet

merupakan media yang sangat mendukung kegiatan “kehumasan” suatu perusahaan.

Semua informasi tentang perusahaan tersebut dapat dengan mudah tersajikan dan

dinikmati oleh para pelanggannya. Tapi dibalik semua kemudahan dan keuntungan

yang disediakan oleh internet beserta sosial media yang ada, tentunya terdapat

beberapa kekurangannya pula. Begitu pula dengan sosial media yang digunakan oleh

Page 81: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

68

butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim di new media. Tentu saja,

pihak public relations butik merasakan kelebihan dan kekurangan dari new media

yang mereka gunakan. Berikut hasil wawancara mengenai kelebihan dan kekurangan

new media:

1. Facebook fanpage butik Dian Pelangi dan Twitter

Kehadiran Facebook tidak dapat dipungkiri telah mengubah dan

memberikan warna baru pada cara berkomunikasi dengan orang lain. Bagi

para pelaku bisnis yang jeli, semua media yang dapat menghubungkan

pemilik produk dengan pasarnya akan dimaksimalkan pemakaiannya,

termasuk Facebook. 15

Keuntungan dari Facebook fanpage ini tentunya dapat

memudahkan butik Dian Pelangi dalam mengenalkan berbagai macam

produknya ke semua pengguna Facebook, lebih terbuka; tidak seperti akun

Facebook biasa yang harus meng-add friend akun lainnya untuk mengetahui

profil orang tersebut. Tapi dibalik keuntungan fanpage tersebut, ternyata ada

kekurangan yang dirasakan oleh butik Dian Pelangi seperti dalam wawancara

dengan Bilqis Prisbian Ningrum dibawah ini:

“Banyak akun-akun Dian Pelangi yang KW (palsu). Misalnya ada yang ga

Dian Pelangi lakukan (acara/kegiatan) atau butik lakukan tapi mereka (akun-

akun palsu) post ada kegiatan apaa gitu. Coba deh bisa di-cross check di

Facebook, ketik Dian Pelangi nanti yang muncul itu banyak banget kan.

Memang semuanya gambarnya Dian Pelangi, cuma ya gitu. Sekarang

memang marak ya, Facebook yang hijab inilah, hijab itulah, terus yang

update tentang tausiyah-tausiyah yang bagus-bagus dan positif gitu kan…

Tapi yang aku tahu DianPelangiCom itu ga kaya gitu. Maksudnya, akun Dian

15

Jenu Widjaja Tandjung, Teguh Prayogo dan Adi Prabowo. Stop Promotion, Start

Communication. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2013), h. 105.

Page 82: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

69

Pelangi itu selalu ada kontennya tersendiri, kita bisa bandingin kok, mana

yang resmi dan yang palsu. Kalau dia (masyarakat pengguna sosial media)

benar-benar jeli dan tahu, pasti dia juga tahu kan. Tapi sekarang dari mba

Dian pribadi sudah menutup akunnya yang di Facebook dan dia lebih priority

ke Dian Pelangi fanpage yang di Facebook itu. Adanya yang Facebook

fanpage itu, dan Facebook fanpage cuma tinggal di-like aja. Kalau Instagram

dan Twitter pribadi masih tetap ada ya. Jadi nggak ada akun-akun Dian

pelangi yang istilahnya kalau kita mau temenan dan harus add friend, itu ga

ada. Sempat bermasalahnya ya disitu, kok banyak banget Dian Pelangi KW

ya, gitu. Walaupun akun-akun itu nge-post hal-hal yang positif, tapi tetap aja

mereka bukan akun resmi Dian Pelangi. Kalau Twitter kan untungnya masih

bisa dibedain, Kalau misalnya Facebook agak susah, jadi akhirnya lebih ke

Facebook fanpage aja. Yang pasti karena satu admin (mba Via) yang megang

Facebook fanpage dan Twitter @dianpelangicom, setiap yang diupdate di

Twitter, pasti diupdate juga yang di Facebook, jadi bersamaan gitu. Misalnya

kita ada acara apa hari ini, terus diupdate di Twitter, otomatis Facebook

fanpage juga ke-update.”16

Berdasarkan pernyataan Bilqis di atas, salah satu kekurangan dari sosial media

Facebook adalah banyaknya akun-akun Dian Pelangi yang palsu. Hal ini disebabkan

karena mudahnya membuat akun Facebook sehingga memungkinkan munculnya

akun-akun palsu yang lain. Akun-akun palsu tersebut juga menggunakan foto-foto

Dian Pelangi. Sebenarnya tidak hanya di Facebook saja yang banyak akun-akun palsu

Dian Pelangi. Di Twitter pun juga tidak kalah “ramai” oleh akun-akun yang mengaku

akun pribadi Dian Pelangi atau butik Dian Pelangi. Tetapi, bagi para pengguna sosial

media yang jeli, baik Facebook maupun Twitter, pasti tidak sulit untuk membedakan

akun mana yang asli dan yang mana yang palsu. Namun untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan, akun Facebook Dian Pelangi pribadi pun akhirnya ditutup.

16

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 19 Desember 2013.

Page 83: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

70

Bilqis juga mengatakan bahwa walaupun di antara akun-akun tersebut banyak yang

mengirim post hal-hal positif, tapi tidak sedikit pula akun-akun palsu yang posting

kegiatan atau acara yang sebenarnya tidak dilakukan oleh pihak Dian Pelangi dan

butik.

Gambar 4.2

Salah satu akun Facebook palsu Butik Dian Pelangi

Gambar di atas merupakan salah satu akun Facebook palsu bernama “Butik Dian

Pelangi” yang menjual foto-foto baju bermotif jumputan yang hampir sama seperti

produk-produk Dian Pelangi. Padahal menurut Endang Ratna, butik Dian Pelangi

tidak melayani pembeli secara online. Sosial media yang dikelola oleh staff butik

hanya untuk mengenalkan, mempromosikan dan mensosialisasikan produk butik

sekaligus sharing kegiatan Dian pelangi dan butik.

Gambar di bawah ini merupakan akun resmi Facebook fanpage dari butik Dian

Pelangi yang dikelola oleh salah satu staff butik, Wahidah Oktavia:

Page 84: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

71

Gambar 4.3

Akun Resmi Facebook Fanpage butik Dian Pelangi

Adapun untuk akun resmi Twitter butik Dian Pelangi yaitu @dianpelangicom dan

beberapa akun cabang, kelebihannya adalah dapat membangun kedekatan dan

berdialog secara langsung dengan follower. Twitter merupakan media komunikasi

dua arah atau interaktif, yang berarti komunikasi yang terjalin antara sumber (admin

akun) dengan penerima informasi (followers) adalah hubungan timbal balik. Untuk

membangun kedekatan dengan follower di Twitter, diperlukan waktu untuk

berinteraksi dengan mereka, baik melalui mention, merespon replies, sampai

menjawab direct messages. Tetapi, di antara beberapa kelebihan Twitter, kekuatan

yang sesungguhnya dari sosial media ini adalah sebagai media promosi sekaligus

sosialisasi yang murah.17

Hal ini juga diakui oleh Bilqis. Menurutnya, kehadiran

17

Ivan Dipa. Twitter is Money. (Jakarta: Mediakita, 2013), h. 3.

Page 85: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

72

sosial media saat ini sangat membantu pihak butik dalam memberikan informasi

terbaru secepat mungkin kepada para followers atau konsumen18

. Kemudian

kekurangan dari Twitter, selain banyak akun palsu yang mengaku akun resmi Dian

Pelangi atau butik, kekurangannya juga terlihat jelas dari terbatasnya karakter/huruf

yang dapat digunakan dalam sekali update di Twitter, yaitu hanya 140 karakter. Hal

ini menyebabkan Twitter kurang efektif untuk penjelasan, tetapi menjadi sangat

efisien untuk penyampaian pesan. 19

Gambar di bawah ini merupakan gambar dari akun Twitter pribadi Dian Pelangi

yang dikelola sendiri oleh Dian:

Gambar 4.4

Akun Twitter Pribadi Dian Pelangi

18

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 19 Desember 2013. 19

Jenu Widjaja Tandjung, Teguh Prayogo dan Adi Prabowo. Stop Promotion, Start

Communication. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2013), h. 107.

Page 86: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

73

2. Instagram

Adapun menurut Bliqis Prisbian Ningrum selaku asisten pribadi Dian Pelangi

sekaligus admin sosial media Instagram kekurangan dan kelebihan dari Instagram

adalah sebagai berikut:

“Terus kalau Instagram menurut aku (Bilqis) lebih banyak positifnya sih

daripada kekurangannya. Di Instagram aku update tentang kegiatan-kegiatan

mba Dian hari ini ada apa misalnya, gitu. Lebih simpel aja sih kalau di

Instagram. Kita tinggal update fotonya, terus update apa kegiatan mba Dian,

post, udah selesai. Terus kekurangannya Instagram kadang tuh suka banyak

pertanyaan-pertanyaan yang kurang penting. Tapi kalau misalnya ada komen-

komen yang baik dan bagus, kita ambil sebagai masukan positifnya aja.”20

Berdasarkan pernyataan Bilqis di atas, kelebihan dari Instagram adalah

Instagram merupakan salah satu sosial media yang mudah digunakan sekaligus

sudah bisa mencakup foto dan video. Penggunanya hanya perlu memilih foto

yang akan digunakan, lalu menuliskan keterangannya/caption, kemudian post di

Instagram. Ada pun kekurangan dari Instagram menurut Bilqis yaitu banyaknya

pertanyaan-pertanyaan atau komentar yang kurang penting dari followers. Hal ini

disebabkan karena memang sosial media merupakan media yang bebas, yang

artinya siapa pun dapat dengan bebas berbicara atau berpendapat apapun. Tentu

saja sebagai pengguna atau admin akun Instagram, Bilqis dapat memilih

komentar atau pendapat mana yang penting untuk dijawab dan yang mana yang

tidak perlu dijawab.

20

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 19 Desember 2013.

Page 87: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

74

Gambar 4.5

Akun Instagram Pribadi Dian Pelangi

Gambar di atas adalah header dari akun Instagram pribadi Dian Pelangi yang

dikelola oleh asisten pribadi Dian Pelangi, yaitu Bilqis Prisbian Ningrum. Dapat

dilihat dalam gambar tersebut beberapa foto Dian menggunakan baju muslim

rancangannya sendiri.

3. Youtube

Sosial media yang memiliki slogan “Broadcast Yourself” ini merupakan

sebuah situs web berbagi video yang memungkinkan penggunanya mengunggah,

menonton dan berbagi video.21

Kelebihan dari Youtube tentunya dapat

memberikan informasi kepada khalayak dalam format video. Tentu saja, Youtube

juga memiliki kolom komentar sehingga para pengguna Youtube yang melihat

21

http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube . Diakses pada hari Senin, 6 Januari 2014.

Page 88: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

75

video tersebut dapat bebas berpendapat mengenai apa yang mereka lihat. Menurut

Bilqis Prisbian Ningrum, butik Dian Pelangi belum memiliki akun resmi

Youtube, seperti dijelaskannya dalam hasil wawancara berikut ini:

“Terus kalau Youtube, masih pakai akun pribadinya mas Tito, suaminya mba

Dian. Kemarin sih sempat dibahas tentang Youtube, kita memang belum

punya official Youtube kaya Facebook fanpage atau Twitter official. Tapi

tetap di Youtube sendiri juga sudah banyak kok video acara atau kegiatannya

Dian Pelangi dari berbagai sumber. Kadang dari kita juga ada, kita

kumpulin, kita arsipkan dan dokumentasikan misalnya dari acara tv apa gitu.

Kan mereka (TV) juga suka share di Youtube.”22

Berdasarkan pernyataan Bilqis di atas, walaupun butik Dian Pelangi belum

memiliki akun resmi Youtube dan masih menggunakan akun milik pribadi dari

suami Dian Pelangi, para pengguna Youtube masih tetap bisa melihat video

tentang Dian Pelangi yang di-post oleh orang atau media lain. Pihak butik pun

juga mengumpulkan beberapa video mengenai Dian Pelangi, dan mereka simpan

untuk kemudian dijadikan sebagai arsip dokumentasi butik.

22

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 19 Desember 2013.

Page 89: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

76

Gambar 4.6

Akun Youtube Tito Haris Prasetyo (suami Dian Pelangi)

Gambar di atas merupakan akun Youtube dari suami Dian Pelangi, Tito Haris

Prasetyo. Sampai saat ini butik Dian Pelangi masih menggunakan akun tersebut

sebagai media sosialisasi beberapa event yang diadakan oleh Dian Pelangi dan

butiknya. Dalam gambar tersebut dapat dilihat beberapa video Dian Pelangi di

event JFW (Jakarta Fashion Week) 2012, acara Sisterhood tahun 2012, Dian

Pelangi dalam acara Ensiklopedia Islam di Metro TV, video pernikahan Dian

Pelangi dengan suami (wardrobe by Dian Pelangi Bride) sampai video Dian

Pelangi sebagai brand ambassador Wardah Cosmetics “Travel in Style” di Paris.

Gambar 4.7

Salah satu penampilan Dian Pelangi di acara Sarah Sechan Net TV

Page 90: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

77

Gambar 4.8

Contoh komentar di Youtube

Gambar di atas (4.7 dan 4.8) adalah salah satu penampilan Dian Pelangi dalam

acara talkshow Sarah Sechan di Net TV. Video tersebut diunggah oleh akun

Youtube Netmediatama. Di gambar 4.8 terdapat beberapa komentar dari

pengguna Youtube yang menonton video tersebut. Ada yang mengomentari harga

dan produk busana Dian Pelangi, gaya berbusana Dian Pelangi sampai tinggi

badan Dian Pelangi. Komentar-komentar tersebut membuktikan bahwa siapa saja

bebas mengemukakan pendapat mereka di sosial media, baik positif maupun

negatif. Tentu saja pemilik akun atau orang yang dikomentari juga berhak

memilih untuk menanggapi komentar tersebut atau tidak.

4. Blog

Hasil wawancara dengan Bilqis Prisbian Ningrum selaku admin sosial

media butik Dian Pelangi:

Page 91: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

78

“Kalau untuk blog itu lebih ke mba Dian pribadi sih. Mungkin kita semua

juga pertama kali kenal mba Dian lewat blognya ya, karena dari dulu dia

memang bloger aktif. Sampai saat ini juga dia selalu menyempatkan untuk

update outfit-nya, terus apa yang coming soon produknya dia, terus juga

kegiatan-kegiatannya ada di blog pribadinya mba Dian. Tapi blognya juga

ada yang megang (admin), biasanya bagian IT.“23

Blog merupakan singkatan dari web log, yaitu salah bentuk aplikasi

website yang menyerupai tulisan-tulisan yang dimuat sebagai posting pada

sebuah halaman web umum.24

Menurut penuturan Bilqis, Dian Pelangi

menggunakan blog pribadinya yaitu blog.dianpelangi.com (The Merchant

Daughter) untuk mensosialisasikan baju-bajunya. Dian Pelangi memang

sudah lama aktif sebagai fashion blogger. Tidak sedikit pula masyarakat yang

pada awalnya mengenal Dian melalui blog pribadinya. Kelebihan dari blog,

selain gratis, blog juga sangat cocok untuk bisnis. Sebagai contoh, para

konsumen butik Dian Pelangi dapat melihat beberapa model baju Dian

Pelangi yang di-post di blog tersebut. Jika mereka tertarik untuk membelinya,

mereka bisa langsung mengunjungi cabang butik Dian Pelangi terdekat.

Di blog pribadinya, Dian tidak hanya meng-update outfit-nya saja.

Ketika ada event atau kegiatan yang diselenggarakan oleh Dian Pelangi

maupun butik, Dian juga sering menggunakan blognya sebagai media

informasi bagi para viewer blog pribadinya. Adapun kekurangan dari blog

yaitu blogspot (Dian Pelangi meggunakan blogspot) hanya menyediakan file

23

Wawancara pribadi dengan Bilqis Prisbian Ningrum (Personal Assistant Dian Pelangi) di

butik Dian Pelangi, Kamis, 19 Desember 2013.

24

Jenu Widjaja Tandjung, Teguh Prayogo dan Adi Prabowo. Stop Promotion, Start

Communication. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2013), h. 113.

Page 92: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

79

upload untuk gambar saja, sehingga untuk file video dapat dilihat di Youtube

atau di Instagram.

Berikut ini merupakan gambar dari salah satu posting Dian Pelangi

menggunakan baju muslim rancangannya dan make up dari Wardah (gambar

4.9). Sebagai brand ambassador dari Wardah Cosmetics, Dian juga memiliki

tugas untuk mempromosikan produk Wardah di setiap penampilannya.

Gambar 4.9

Salah satu post di blog Dian Pelangi

Page 93: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

80

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Strategi butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim di

new media yaitu yang pertama, strategi persuasif. Butik Dian Pelangi

melakukan strategi ini dengan cara dekat dengan teman-teman media

massa,seperti media televisi dan media online. Dian Pelangi dan staff

butik tidak hanya menjalin silaturrahmi dengan teman-teman media saja,

Mereka juga harus memiliki hubungan yang baik dengan para

konsumennya, baik di dunia nyata, maupun di dunia maya (sosial media)

seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya.

Lalu yang kedua adalah strategi merangkul. Ada dua cara dalam

memelihara hubungan baik, pertama dengan konsumen yang datang

langsung ke butik Dian Pelangi. Strateginya adalah dengan menjamu

konsumen dengan pelayanan yang ramah, mengenal pribadi mereka lebih

dekat dan membuat suasana butik menjadi lebih nyaman. Kedua di sosial

media, yaitu dengan cara keterbukaan. Di sosial media, para konsumen

bebas untuk bertanya tentang apapun; produk Dian Pelangi, aktivitas Dian

Pelangi, dan sebagainya melalui Twitter, Facebook fanpage atau

Instagram.

Page 94: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

81

Ketiga, strategi pressure & power. Ketika ada kritikan atau bahkan

komentar yang negatif di sosial media tersebut di atas, pengelola akun

harus bisa melihat apakah pertanyaan dan komentar-komentar dari

pengguna sosial media harus dijawab dan ditanggapi atau tidak. Kalau

memang harus dijawab, sebisa mungkin pihak butik menyikapinya dengan

cara yang positif, misalnya dengan menjelaskan secara baik-baik.

Kemudian yang keempat, strategi purchasing. Strategi yang dilakukan

oleh butik Dian Pelangi terjadi ketika mereka bekerjasama dengan pihak

bank, dalam hal ini bank BNI untuk menawarkan potongan harga atau

diskon bagi customer yang menggunakan kartu kredit/debit bank BNI.

Strategi ini juga terjadi ketika ada pihak lain atau pihak media seperti

media televisi (RCTI, Trans TV, Global TV dsb) yang ingin meminjam

baju di butik ketika bulan Ramadhan untuk dipakai oleh presenter atau

talent mereka.

2. Adapun kelebihan dari sosial media Twitter, Facebook dan Instagram

yang pertama yaitu sebagai media silaturrahmi. Keberadaan sosial media

sangat membantu Dian Pelangi dan staff butik untuk mengenal lebih dekat

sekaligus berinteraksi dengan para konsumen atau customer mereka. Lalu

yang kedua, sosial media seperti yang tersebut di atas; ditambah Youtube

dapat lebih banyak memperkenalkan tentang Dian Pelangi dan update info

terbaru tentang Dian Pelangi. Setiap ada perkembangan atau kegiatan

yang dilakukan oleh Dian Pelangi pasti akan selalu diinfokan di sosial

Page 95: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

82

media, baik melalui akun sosial media perusahaan maupun akun pribadi

Dian Pelangi dan Tito Haris Prasetyo. Ketiga, pengelola akun dapat

menginfokan apapun tentang Dian Pelangi secara gratis tanpa harus

memakan biaya yang banyak seperti di televisi atau radio.

Adapun kekurangan dari new media yang mereka alami yaitu pengelola

tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang datang dari konsumen atau

khalayak sosial media. Hal ini dikarenakan jumlah pertanyaan yang

datang seringkali terlalu banyak sehingga mereka harus lebih selektif

dalam memilih pertanyaan mana yang harus dijawab, dan pertanyaan

mana yang tidak perlu dijawab. Agar semua pertanyaan bisa terjawab,

sebisa mungkin pengelola menjawabnya secara global dan menyeluruh.

Selain itu juga kekurangan dari sosial media adalah banyaknya akun-akun

palsu yang mengaku pribadi Dian Pelangi atau butiknya.

B. SARAN

1. Pengelola akun sosial media sebaiknya memerhatikan beberapa akun

palsu yang sering mengirim post tentang diskon atau kegiatan lain yang

sebenarnya tidak dilakukan pihak butik. Agar tidak terjadi salah paham,

pengelola harus segera menginformasikan kepada pelanggan bahwa butik

sedang tidak mengadakan diskon atau acara tersebut.

2. Penggunaan sosial media sebagai sarana sosialisasi produk busana muslim

Dian Pelangi sudah tepat. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini

sosial media marak digunakan oleh banyak orang, baik tua ataupun muda.

Adanya sosial media ini dapat lebih dimaksimalkan lagi kelebihannya

Page 96: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

83

untuk memperkenalkan produk butik Dian Pelangi kepada masyarakat

luas.

3. Diharapkan Dian Pelangi dan butik suatu saat nanti dapat mengadakan

sebuah acara untuk umum atau mahasiswa, misalnya seperti workshop

mengenai produk tenun dan songket Dian Pelangi, lomba desain pakaian

yang menggunakan bahan dasar songket dan tenun, dan kegiatan-kegiatan

lainnya baik secara online dan non-online. Melalui beberapa kegiatan

tersebut Dian Pelangi dan butik bisa saja menemukan bakat-bakat

terpendam anak-anak Indonesia dalam dunia fashion muslim.

4. Dian Pelangi sebagai desainer muslimah yang banyak menginspirasi

wanita muslim di Indonesia sebaiknya terus memerhatikan pakem-pakem

busana muslim yang sesuai syariat Islam agar tidak ada anggapan miring

tentang busana muslim Dian Pelangi. Atau bisa saja dengan mengadakan

workshop, seminar atau mungkin diskusi umum tentang bagaimana baju

muslim syar’i tapi tetap modis.

Page 97: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

84

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aditia, Zaldy Handi. Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam

Membentuk Citra Kota Cerdas, Modern, dan Religius. Skripsi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2013.

Butterick, Keith. Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi.

Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012.

Dayanti, Liestianingsih Dwi. dkk. Hubungan Masyarakat. Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka,

2007.

Dipa, Ivan. Twitter is Money. Jakarta: Mediakita, 2013.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992.

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan

Penelitian, Malang: UMM Press, 2010.

Kriyantono, Rachmat. Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan

Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana, 2012.

Kusumastuti, Frida. Dasar-dasar Humas. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004.

Littlejohn, Stephen W. dan A. Foss, Karen. Teori Komunikasi: Theories of Human

Communication. terj. Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta: Salemba Komunika, 2008.

edisi IX.

Mahmud, Mahiddin. dkk. Manajemen Humas, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004.

Nasrullah, Rulli, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012.

Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Ceqda, 2007.

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi Organisasi Non profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta:

Gajah Mada Press, 2000.

Nova, Firsan. Crisis Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.

Nurjaman, Kadar dan Umam, Khaerul. Komunikasi &Public Relations, Bandung: CV Pustaka

Setia, 2012.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. London: KOGAN PAGE LTD, 2001. Penerjemah

Sigit Purwanto, S.S.

Pustaka, Balai. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Page 98: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

85

Putra, Dian. “Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam Mensosialisasikan Busana

Islami”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2011.

Rivers, William L. dkk. Media Massa & Masyarakat Modern. Penerjemah Haris Munandar &

Dudy Priatna. Jakarta:Kencana, 2008.

Rumanti OSF, Sr. Maria Assumpta. Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta:

PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi,

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006.

------------------. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007.

Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Rulli. Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di

Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2011.

Safko, Lon. The Social Media Bible: Tactics, Tools & Strategies for Business Success. New

Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2010.

Steiner, George A. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997.

Tandjung, Jenu Widjaja. dkk. Stop Promotion, Start Communication. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2013.

Widjaja, H.A.W. KOMUNIKASI: Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008.

Wijayanto, Dian. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Zalina. BUSANA SEBAGAI MEDIA DAKWAH: “Studi Karya Busana Muslim Dian Pelangi”.

Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2012.

Internet

Amanatia. “Kisah di Balik Penutup Kepala,” diakses pada 26 Januari 2014 melalui

http://m.kompasiana.com/post/read/525366/2/kisah-di-balik-penutup-kepala-iii

Azra, Azyumardi. “Komodifikasi Islam,” artikel diakses pada 25 Januari 2014 melalui

http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/265-komodifikasi-islam.html

CGS (The Center for Gender Studies in Islamic Worldview). “Hijab Indonesia: Sejarah yang

Terlupakan,” artikel diakses pada 25 Januari 2014 dari http://thisisgender.com/hijab-

indonesia-sejarah-yang-terlupakan1

Hijabscorner.com. artikel diakses pada 25 Januari 2014 dari

http://www.hijabscorner.com/2012/05/pengertian-hijab-hijab-dalam-islam.html?m=1

Page 99: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

86

Jenahara. “Blogger: Profil User: JENAHARA.” Artikel diakses pada tanggal 27 Mei 2013 dari

http://jenahara-shop.blogspot.com/.

Pelangi, Dian. “Company Profile: Dian Pelangi Official Site.” Artikel diakses pada tanggal 27

September 2013 melalui http://dianpelangi.com/about-us/company-profile/.

Tsurayya, Ghaida. “GDa’s by Ghaida: about GDa’s by Ghaida.” Artikel diakses pada 27 Mei

2013 dari http://gdasbyghaida.blogspot.com/p/about.html. Wikipedia. “Pengertian Youtube.” Artikel diakses pada hari Senin, 6 Januari 2014 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube.

Dokumen

Dokumen Resmi dari Endang Ratna (Public Relations Officer butik Dian Pelangi), Dian Pelangi

Company Profile Presentation.

Page 100: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 101: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 102: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat
Page 103: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

87

Lampiran 1.1

Foto - Foto di Butik Dian Pelangi Kemang, Jakarta Selatan.

Keterangan Foto:

Dari kiri atas searah jarum jam: Butik bagian tengah dalam, bagian tengah depan,

bagian lorong, meja tamu di butik bagian tengah dalam.

Page 104: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

88

Keterangan Foto:

Dari kiri atas searah jarum jam: Ruang ganti butik, gentong berisi baju yang biasa

didiskon oleh butik, beberapa konsumen di ruang utama sekaligus kasir, peneliti

bersama narasumber yaitu Endang Ratna selaku PR butik dan Bilqis Prisbian

Ningrum selaku asisten pribadi Dian Pelangi.

Page 105: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

89

Lampiran 1.2

Beberapa Cabang-cabang Butik Dian Pelangi

Page 106: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

90

Keterangan Foto (halaman 84):

Kiri Atas : Cabang butik Dian Pelangi Makassar

Kanan Atas : Cabang butik Dian pelangi Batam

Kiri Bawah : Cabang butik Dian Pelangi Pekanbaru

Kanan Bawah : Cabang butik Dian Pelangi Malaysia

Page 107: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Endang Ratna dan Bilqis Prisbian Ningrum

Posisi : Public Relations Officer dan Admin Sosial Media Dian Pelangi

Tanggal : 31 Oktober 2013 dan 19 Desember 2013

1. Dalam mengenalkan perusahaan/produk, memasarkan produk, dan keep in touch dengan

konsumen/khalayak umum, sosial media apa saja yang digunakan oleh butik DP?

Jawab: (Endang) Kalo untuk penjualan, terus terang, karena Dian handmade, Dian tuh

kan barangnya terbatas, jadi ga melayani online. Tapi sejalannya waktu, karena Dian itu

anak muda, dan Dian pun juga aktif di komunitas Hijabers dan Dian sendiri kan

foundernya jadi otomatis kegiatannya dia yang selalu; karenaa dia sendiri adalah icon

dari Dian Pelangi, pasti dia berbusana dengan baju produk dia sendiri. Itu yang membuat

secara otomatis dia mempromosikan produknya dia. Dan Dian itu selalu eksis; apa ya

namanya ya; Dian sendiri karena memang masih usia muda, setiap kegiatannya dia tuh

menginfokan kepada teman-temannya yang memang bagian dari syiarnya dia ya; pengen

menghijabkan wanita muslimah kan… jadi ya dia mensyiarkannya dengan cara

menceritakan update-update kegiatannya dia di sosial media, terutama Twitter dan

Instagram.

(Bilqis) Kita sendiri disini berperan juga, jadi kaya Facebook, juga ada bagian tersendiri

yang megang. Itu tadi dia juga selalu update kegiatan-kegiatan Dian Pelangi. Kalau

Youtube juga ada; setiap kegiatan, setiap abis kegiatan ada sendiri yaa, karena kan

memang manajernya, jadi kan karena memang Dian di belakangnya itu anak-anak muda.

Suaminya juga hobi banget dengan dunia video-video dan memang suka foto-foto, jadi

ketika Dian misalnya habis show, pasti kita menampilkan videonya itu di Youtube. Lebih

sebenernya bukan karena kita pamer atau apa yaa, lebih ke syiar aja.

2. Bagaimana strategi butik Dian Pelangi untuk menarik minat dan perhatian

konsumen/masyarakat luas; khususnya melalui sosial media?

Jawab: (Endang) Nah itu dia, yang aku bilang dengan Dian yang aktif, kegiatannya

banyak, dan dia memakai baju produk dia sendiri, desainnya dia sendiri, didukung

dengan Dian yang good looking dan banyak orang yang tertarik dengan style-nya; itu

yang memang mungkin membuat dia menjadi sadar kalau dia memang harus syiar

dengan cara busananya dia. Sebenarnya ga ada sama sekali strategi marketing segala

macem.. krna memang kan perusahaan ini sbnrnya perusahaan yg didirikan sama bapak

dan ibunya 22 thn yg lalu gitu kan, dan ketika dian masih kecil pun memang sudah

terbiasa yaa hidup dari pabrik, tekstil, dan lain-lain. dan dia akhirnya apa yaa dia punya

talent disitu, dia memang punya passion disitu.. jadi ya dia mengembangkan itu dan

akhirnya dia dari kecilnya memang dian suka warna-warni, dan itu dituangkan dan dia

pikir, awalnya dia memang yang namanya kita masih muda biasanya kan suka yang debat

aduh gila masa sih gw nerusin usaha orang tua masa sih gw ga bisa jadi diri sendiri, tapi

ketika dia mengambil cita2 diatas segala macem, dan dia nyaman dan enjoy di dunianya

dia sekarang ini..

3. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh pihak butik ketika akan mengadakan event dan

ingin mempublikasikannya di sosial media? Apakah ada tahapan-tahapan khusus sebelum

mempublikasinya?

Page 108: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

Jawab: (Bilqis) Tetap ada yang mengatur. Setiap akun sosial media Dian Pelangi

memiliki admin yang akan menginformasikan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh

Dian Pelangi seperti acara Sisterhood, atau misalnya ketika ada diskon Idul Adha dan

Idul Fitri. Pasti ada diskon tersendiri buat para customer.

4. Apa saja kerjasama yang sukses dilakukan oleh butik DP dengan pihak lain?

Jawab: (Bilqis) Dian Pelangi, dia jadi brand ambassador Wardah, brand ambassador

Pertamina Pertamax tahun 2012, dan pernah juga menjadi brand ambassador AMD

Processor di tahun 2010. (Endang) Terus kebetulan karena Dian memang punya teman-

teman yang selama ini dia ga bisa me-maintance by sosial media, akhirnya dia bikin

acara namanya Sisterhood. Sisterhood itu disponsori oleh bank BNI dan Wardah. Yang

kita bilang sukses ya Sisterhood itu. Selain itu juga di acara Sisterhood juga ada bazarnya

ya, itu membantu banget penjualan kita.

5. Bagaimana strategi persuasif butik DP dalam mensosialisasikan busana muslim?

Jawab: (Endang) Gini… Dian Pelangi dekat dengan media. Siapapun yang mau minjem

baju Dian Pelangi, pasti akan dikasih, dengan peraturan yang kalau dibalikin harus

dilaundry, dan peraturan lainnya; itu salah satu syiar kita. Dekat ke teman-teman media,

promosi gratis tapi saling menjaga kepercayaan aja, saling menjaga tali silaturrahim.

Contohnya misalkan acara entertainment apaa, suka lihat kan: MC by Dian Pelangi.

Waktu itu sempat juga kita wardrobe-in Fathin di X-Factor RCTI. Kita selama ini

begitu… sama media dekat.

6. Apakah butik DP pernah meng-endorse seseorang untuk mempromosikan busana

muslimnya di sosial media?

Jawab: (Bilqis) Nggak, ga pernah. Paling konsumen yang “promosiin” sendiri.

Misalnya dia lagi pakai outfit by Dian Pelangi, terus dipajang di sosial medianya. Pernah

juga ada beberapa artis kaya Glen Fredly yang tertarik dengan bajunya D’Men, Marissa

Nasution, Oki Asokawati dan Reza Rahadian, mereka tertarik pakai baju-bajunya Dian

Pelangi. Dari pihak butik pun tidak pernah memaksa seseorang atau artis-artis untuk

meng-endorse produk-produk kita, tapi dengan sendirinya mereka memang sudah tertarik

sejak pertama kali pakai produk butik Dian Pelangi. Karena memang mereka ngerasa

cocok dan pas di badan mereka gitu.

7. Apakah ada konsumen setia butik DP yang terlibat dalam membantu butik?

Jawab: (Endang) Banyak. Membantu penjualan banyak. Kita punya cabang itu 14

termasuk yang di Malaysia. Itu semua yang membantu adalah rekanan Dian Pelangi. Kita

percaya, semua kerjasama, semua usaha itu harus diawali dengan niat positif. Mudah-

mudahan juga teman-teman yang disana pun akan berpikiran positif. Itu yang kita lihat

dari keluarga besarnya Dian Pelangi, yaitu kepercayaan. Dan kita lihat juga walaupun

disini adalah perusahaan keluarga, di manajemen juga oleh keluarga, tapi dengan cabang

14 itu, jadi beraneka ragam. Tidak hanya keluarga saja. Dari Dian, dari anggota

Hijabersnya juga ada. Disini juga ada reseller-nya, yaitu ada mbak-mbak (staff butik)

yang membantu kita untuk menginfokan ke konsumen kalau ada barang-barang baru.

Kebetulan karena kita adalah handmade dan terbatas, produk-produknya kita

diproduksinya di Pekalongan, jadi kita ga bisa megang reseller bebas. Jadi dibantu

dengan mbak-mbak ini, mereka yang menginformasikan ada barang baru nih. Kita tidak

bisa untuk membuka reseller bebas, paling kita buka cabang besar. Tapi selama ini juga

banyak sekali email-email yang mau menjadi reseller, sampai mereka tuh menyantumkan

CV-nya, bilang kalau kami perusahaan yang terpercaya; tapi kita tetap nggak bisa. Lebih

Page 109: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

baik langsung datang kesini, belanja langsung, dan kenal sama mbak-mbak atau staff

yang ada disini. Mereka kan membantu kalau ada produk baru. Kita pun sebenernya

produknya tuh terbatas. Nggak yang sekali dateng tuh berapa truk itu ga bisa. Jadi karena

itu kita ga bisa menerima reseller, karena limited dan memang handmade. Dan harga

produk Dian terjangkau sekali, kerudungnya juga kan dibawah Rp.100.000. Dulunya

sebelum Dian berkecimpung di butik Dian Pelangi sendiri mungkin agak berat ya

bajunya, tenun dan sebagainya. Tapi ketika Dian konsen akhirnya dia menciptakan ready

to wear yang harganya pun terjangkau.

8. Bagaimana strategi butik DP dalam memelihara hubungan baik dengan para

konsumennya? Dan bagaimana strategi pihak butik dalam menjalin hubungan dengan

khalayak di sosial media?

Jawab: (Endang) Pasti, kita dengan cara yang ramah, itu udah pasti ya, sopan santun.

Kalau misalnya konsumen datang ke butik, kita greeting itu udah pasti. Tapi dengan

mengenal mereka lebih dekat juga sudah pasti. Klien kita itu kan premium semua.

Dengan cara menjamu mereka dengan makanan khas pekalongan, suasana yang nyaman

bernuansa rumah daerah… dan disini juga kan ga ada fitting room khusus karena

memang kita satukan dengan musholla, ya memang adanya rumah begini. Seperti rumah

sendirilah… begitu masuk dengan sofa2 mereka nyaman, mereka bisa mesen makanan

apa aja bisa disini gitu.

(Bilqis) Kalau di sosial media biasanya di Twitter gitu. Kita ada official twitter namanya

@dianpelangicom, terus Facebook dianpelangi fanpage, dan itu kita open. Jadi terbuka

untuk teman2 gitu kan, yang mau bertanya tentang dian pelangi, tentang apaa, misalnya

produk2 terbaru, kita welcome disitu. Jadi ada interaksi di sosial media itu kita manfaatin

untuk supaya lebih dekat dengan teman2, dengan customer, kaya gitu.. menjawab

pertanyaan2 mereka: nah itu salah satu realisasinya adalah sisterhood, yaitu jumpa

dengan teman2, customer, sbgai ajang silaturrahim gitulah.. kita berjabatan tangan,

bertatap muka gitu yaa.

9. Bagaimana strategi butik menggunakan power apabila mengalami kesulitan dalam

menghadapi berbagai macam keluhan, atau misalnya ada pendapat negatif dari orang lain

tentang produk busana muslimnya?

Jawab: (Endang) Pasti, tapi kita bikin kritik itu adalah suatu sarana kita untuk

membangkitkan kita untuk lebih baik lagi, tapi balik lagi kita adalah perusahaan yang

kecil, dan baju-baju kita adalah baju-baju handmade, kita bukannya pengen “membesar”

atau gimana-gimana, semua itu kita harus pikirkan satu persatu. Kaya misalkan reseller

yang ga dapet aja itu kan juga suatu kritikan. Tapi gimana kita menjelaskan kepada

mereka kalau ini adalah handmade, tolong ngerti gitu loh… kita tetap menjaga kalau ini

adalah kualitas dan produk yang memang khas Indonesia gitu kan, dimana Dian cintanya

dengan kain-kain Indonesia dan dia mau gimana ready to wear-nya dipakai setiap

harinya, gitu… itu memang sebenernya banyak yang cinta… klo dilihat di Thamrin City

atau Tanah Abang banyak banget itu tiruannya yaa… tapi balik lagi ke kita lagi

(konsumennya) karena memang kualitas dan colour aja itu udah beda kan… tapi

tantangan-tantangan itu yang membuat kita menjadi harus menjelaskan dan menjelaskan,

ya inilah kita, dengan keterbatasan-keterbatasan kita bukan berarti kita tidak mau “besar”,

tapi memang mau dipaksa seperti apa juga mereka kan sumber daya, tenaga kerjanya juga

kan memang SDM, yang memang kita banyak banget dibantu cuaca juga, harus

penjemuran segala macem, itu yang bikin kita harus menjelaskan kepada mereka klo kita

Page 110: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

adalah produk handmade, gitu. Dan alhamdulillah, sampai sekarang belum pernah ada

masalah yang sampai harus melibatkan hukum. Jangan sampai deh, mudah-mudahan.

10. Bagaimana strategi pihak butik ketika ada keluhan atau komentar negatif dari

konsumen/masyarakat mengenai produk busana muslim Dian Pelangi?

Jawab: (Endang) Contoh misalkan, mereka jahit. Kita kan nerima jahitan, yang sebulan,

janji dua bulan, tiga bulan.. tapi kita menjelaskan ke mereka kalau kita tuh memang ga

bohong ga apa yaa.. cara pembuatan payetnya itu kan memang perlu satu-satu, detail dan

segala macem.. dan kita akhirnya dengan cara yang ngebatasin. Kalau pun order masuk,

misalnya kita janji nih ya, sebulan jadi, tiga minggu jadi, tapi kan makin lama makin

banyak orang kan kita ga bisa janji sebulan dua bulan, tiga empat bulan, tapi selama ini

ya mereka “ooh memang ga bisa kaya gitu”, jadi mereka tau memang di Dian Pelangi itu

handmade-nya ya memang harus pakai waktu yang lama, gitu. Jadi akhirnya mereka pun

ngerti gitu kan, jadi kalau memang mereka punya acara wedding dan segala macem dan

pengen dijahit dengan Dian, itu harus dari jauh-jauh hari. Karena memang handmade,

yang memang benar-benar yang harus teliti untuk hasil yang terbaik gitu. Kalau pun ada

keluhan, kita jelasin, dan mereka pasti balik lagi-balik lagi gitu... jadi kaya ketagihan

tetap ngejahit disini lagi, nggak kabur, tetap balik lagi. Kadang ibu-ibu biasa yaa,

misalnya mereka bilang gini: “bajuku disana udah gosong pasti yaa” kaya gitu-gitu.

Terus kita bilang lagi “ya belumlah buu, masa gosong...” tapi kita tetap menjelaskan, kita

kenalkan cara kerja kita tuh begini-begini, pasti mereka juga mengerti. Akhirnya juga kita

ga akan ngebohongin, yang akhirnya kita bilang: “maaf, bulan ini kita tutup ibu…

memang penjahitnya gini segala macem”, dan mereka akhirnya ngerti.. atau kita

menawarkan yang langsung jadi. Makanya kita ada penyewaan untuk bridal, dan lainnya

karena itu untuk membendung permintaan yang ga bisa kita pegang. Sampai kapan pun

permintaan tidak akan bisa kita pegang kalau kita sendiri, mau nambah SDM banyak pun

klo kita tidak bisa me-maintance dan me-manage dengan baik kan, gitu. Jadi gimana kita

berkomunikasi aja..dan yang kita lihat sih memang balik lagi komunikasi yang memang

harus dua arah, professional. Alhamdulillah sih kalau kaya terlambat selesai

pengerjaannya gitu ga ada, tapi yang menolak kita kerjakan itu yang biasanya begitu.

Tapi kan kita menjelaskan, klo kita tuh punya kerja segini…gitu.

(Bilqis) Ketika ada komentar negatif, misalnya di Facebook. Kalau kaya gitu ada yang

perlu kita jawab, ada yang perlu kita diamkan saja. Mungkin dengan orang yang bertanya

kaya gitu itu merupakan pancingan buat kita. Orangnya seperti apa, gitu kan… jadi

gimana caranya kita menyikapinya positif, gitu... walaupun orang-orang bicaranya apa,

negatif gitu ke Dian Pelangi, tapi kita berusaha menjawabnya dengan segi positifnya,

karena kita semua kan sedang proses.

11. Bagaimana strategi pihak butik dalam hal tawar menawar dengan para konsumen?

Jawab: (Endang) Sebenarnya harga disini sudah ditentukan sama pihak Pekalongan.

Kita disini tinggal menyampaikan ke customer aja. Label, bandrol harga itu udah dari

Pekalongan. Jadi semua pusatnya di Pekalongan. Misalnya kalau kita nih kewalahannya

gini, fashion show. Produksi-produksi-produksi. Tiba-tiba ada buyer yang datang ke kita,

Kita belum rincikan tuh satu-satu (harganya). Kita harus telfon dulu ke Pekalongan.

Karena mereka yang belanja, bener-bener tahu detailnya…gitu. Memang proses, tapi

yaitulah keunikan dari Dian Pelangi gitu kan… kita produksi disana, belanja disana,

segala macem disana, dan kita tenaga kerjanya disini. Kecuali kalau yang manik-manik,

mungkin kita belanja memang pasarnya di Jakarta yaa. Tapi kalau untuk produksi, bahan

Page 111: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

tenun segala macem itu balik lagi ke Pekalongan. Dan ketika kita berdua disini

bergabung, kita menyadari kalau tenun-tenun dan produksi di Dian Pelangi ini sangat

jauh harganya lebih murah dibanding produk-produk handmade yang lainnya, yang tenun

yang berat segala macem... kita kan sekarang kaya pakai blazer atau coat gitu males yaa,

tapi dengan Dian yang berusaha untuk menyentuh, supaya ini enak dibuat anak muda gitu

kan, dengan dia berkomunikasi dengan karyawannya, gimana payet yang indah buat anak

muda dan segala macem. Itu yang akhirnya dipakai kan sama orang-orang. Jadi balik lagi

sih,.. disini alhamdulillah komunikasinya terhadap siapapun kekeluargaan. Kita tidak

pernah memandang tukang payet adalah tukang payet, kita tidak pernah memandang dia

adalah direktur, kita tetap kekeluargaan. Itu yang aku sebagai karyawan disini melihatnya

begitu.

Adapun dalam negosiasi atau tawar menawar peminjaman baju, Dian itu ada bagian-

bagiannnya. Kalau untuk peminjaman baju memang langsung berhubungan dengan

asisten desainer. Jadi ada tiga asisten desainer disini, Tiwi, Hana dan mas Diki. Diki

special di D’Man, Hana itu asisten di semua label Dian, dan Tiwi itu Bridal. Jadi mereka

punya kewajiban yang sama untuk mengenal barang satu sama lain dan peminjaman. Jadi

tugas aku (Endang) sebagai PR disini itu lebih mengarahkan peminjam/media mau

minjam apa. Lalu dilempar ke kontak mereka itu. Contoh, sebelum mereka (asisten

desainer) mendapatkan tugas dalam hal pinjam-meminjam, kita berembuk dan bikin form

peminjaman. Mereka (peminjam) harus cuci standard-nya dimana,dan membawa surat

yang resmi dari instansinya; itu semua udah standarnya seperti itu. Karena bukannya

kenapa-kenapa, banyak sekali yang meminjam untuk urusan pribadinya. Bukan kita

negative thinking, tapi dengan seperti itu kita jadi tidak curiga. Dengan adanya surat

instansi yang jelas; jadi disitu (form) nanti ada nama, jabatan, nomor telepon, nomor

KTP. Balik lagi, itu bukan karena kita eksklusif atau apa, tapi kita demi menjaga nama

baik aja dan aku rasa karena kita meminjamkan dia juga pasti berniat baik juga ya, untuk

memulangkan bajunya. Disitu (form) kita juga menjelaskan harus cuci dimana dan segala

macam. Baju itu minimal 3 outfit. Misalkan, ada satu media yang waktu mau Ramadhan

kemarin gitu ya, bilang gini “Mba, besok kita mau tutup nih, jadi takutnya mau minjem

kesini susah lagi, butik-butik di tempat lain susah…” akhirnya dia datang, misalnya

disitu dia ada infotainment-nya, kaya Insert lah ya, terus ada liputan beritanya juga… lalu

si stylist-stylistnya datang bawa surat resmi yang beda, ini dari Insert-nya, ini dari yang

liputan beritanya, ini dari olah raganya… kalau ada yang kaya gitu kita rundingan.

Asisten-asisten desainernya juga sering bilang sama aku, kalau ada kasus kaya gini itu

gimana? Terus aku bilang gini “Selagi dia punya niat baik, kenapa tidak?.” Terus kita

juga melihat medianya, kita juga memberikan keleluasaan apapun tapi dengan batas

waktu, kapan tanggalnya dipulangkan yaitu 2 hari setelah laundry. Alhamdulillah so far

selama ini tidak ada masalah gitu… Jadi luwes tapi lebih jelas sebenarnya buat apa

(bajunya). Dan aku juga sebenarnya me-maintance di tv memang dia pakai, secara ga

langsung sih aku ngelihat aja, gitu oh iya ternyata dipakai bajunya… jadi aku juga

melihat, sebenarnya kan bukti tayang itu harus ada “busana by Dian Pelangi”… selama

ini sih kerja sama baik-baik saja.

12. Apakah di butik DP terdapat program CSR (Corporate Social Responsibility)?

Jawab: CSR itu pasti, kita mendatangi kaya waktu puasa kemaren, bisa dilihat di

Instagram kita, atau di Twitternya Dian; kita ngedatengin yayasan kanker anak Indonesia,

kita berbagi sama dia, “siapa yang cita2nya jadi desainer?”, terus Dian tuh ngajarin

Page 112: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

mereka jalan di catwalk karena Dian kan juga pernah belajar model juga. Hal-hal seperti

itu yang “kalau lo mau jadi desainer jadi gw nih” gitu kan, dan Dian pun sampai saat ini

membuka magang terhadap siapa saja yang memang mau belajar lebih dekat. Contohnya

kaya kemarin aja di JFW dan segala macem Dian dibantu beberapa mahasiswa yang

memang fashion, yang memang punya passion disini, ayo kita sama-sama belajar. Dan

Dian sangat sadar kalau dia memang dari keluarga yang passion-nya di fashion, jadi dia

berusaha untuk men-CSRkan ilmunya dia, begitu…

13. Apa kelebihan dan kekurangan sosial media yang anda hadapi?

Jawab: (Bilqis) Kelebihan pastinya kita jadi lebih dekat sama teman-teman, terus juga

aku kekurangannya paling gini: nggak semua pertanyaan kita bisa jawab kan, karena

memang terlalu banyak pertanyaan, yang dateng ke kita gitu kan… jadi kita berusaha

menjawab secara publik, secara global, jadi bisa kejawab kesemuanya…gitu. Selain itu

bisa jalin silaturrahim, terus juga bisa lebih banyak memperkenalkan tentang Dian

Pelangi, update info terbaru tentang Dian Pelangi, kita selalu infokan jadi setidaknya

orang-orang tuh tahu perkembangan tentang Dian Pelangi, hari ini ada acara apa, hari ini

Dian Pelangi lagi ada kegiatan apa… kaya misalnya kemaren ada roadshow di UIN, gitu..

jadi kelebihan sosial media ya itu… paling kekurangannya ya itu tadi, menjawab

pertanyaannya terbatas. (Endang) Tapi sosial media sangat ngebantu banget yang contoh

kemarin, aku ke Palembang sama Dian. Dian menghadiri IFF yang fashion show-nya itu

pemrakarsanya adalah Malaysia. Dian sedih, karena disitu adalah daerah kelahirannya

dia. Tapi dia tuh tidak bisa mengundang teman-temannya yang dari SD segala macem. Di

Instagram akhirnya Dian cuma bilang aku punya sepuluh tiket, siapa yang bisa jawab

pertanyaan aku, kalian bisa menghubungi nomor ini gitu kan... itu terbantukan dengan

sosial media, kalau nggak, gimana dia bisa mencurahkan rasa kangennya dia terhadap

tanah kelahirannya dia gitu kan. Bener-bener bisa jadi tempat silaturahmi banget sosial

media. Selain itu sosial media juga merupakan suatu strategi marketing secara gratis. Kita

bisa menginfokan apapun tentang Dian Pelangi secara gratis tanpa kita harus

mengiklankan seperti di tv, radio… itu salah satu strategi kita. Kita aware ajalah, lebih

selektif karena memang Dian itu desainer, bukan selebritis, bukan model. Kalau dia

multitasking dan segala macem itu adalah bagian dari dia desainer. Jadi gimana kita lebih

menjelaskan kepada masyarakat umum kalau Dian adalah bestcon desainer. Apapun

kebutuhan media, misalnya mereka mau beli baju; pinjam aja…gitu. Pertanyaan apapun,

aku pun juga sering share kepada teman-teman media...Dian baru pulang dari Eropa nih,

habis syuting segala macem… via online lagi, sosial media lagi. Aku lebih ngutamain

kepada wartawan-wartawan yang online, misalnya ke detikcom, okezone atau yang

lainnya. Seperti share foto, sedikit narasi aja, mereka yang langsung nyebarin begini-

begini...itu sangat membantu.

(Bilqis) Kekurangannya gini, tambahan kaya misalnya mba Dian update di Instagram

tentang kegiatannya. Mungkin ada aja yaa namanya orang ga semuanya suka. Pasti ada

yang komennya ga enak di hati atau apa, tapi kita berusaha menyikapinya dengan positif,

mungkin dia emang ga suka sama Dian Pelangi atau gimana, tapi ya itu, kritik kita bikin

jadi motivasi, karena kita kan semuanya dalam proses belajar ya, Dian Pelangi pun

seperti itu.. jadi klo yang aku denger banget quotenya Dian Pelangi itu; dia punya tujuan

untuk jadi desainer yang syar’I, menciptakan baju-baju yang syar’I, itu tujuan utamanya.

Tetapi semua itu butuh proses. Dan benar-benar kita mulai banget proses itu pelan-pelan.

Istilahnya gini; kita ada di ruangan yang gelap. Kita ingin menerangi ruangan yang gelap

Page 113: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

itu dengan cara pelan-pelan. Kalau misalnya kita langsung kasih cahaya yang terang

benderang gitu pasti orang juga silau kan... makanya kita dengan pelan-pelan tapi

mencapai tujuan, insyaallah mohon doanya.

Terus ada juga kekurangan dari sosial medianya itu gini, banyak akun-akun Dian Pelangi

yang KW (palsu). Misalnya ada yang ga Dian Pelangi lakukan (acara/kegiatan) atau butik

lakukan tapi mereka (akun-akun palsu) post ada kegiatan apaa gitu. Coba deh bisa di-

cross check di Facebook, ketik Dian Pelangi nanti yang muncul itu banyak banget kan.

Memang semuanya gambarnya Dian Pelangi, cuma ya gitu. Sekarang memang marak ya,

Facebook yang hijab inilah, hijab itulah, terus yang update tentang tausiyah-tausiyah

yang bagus-bagus dan positif gitu kan… Tapi yang aku tahu DianPelangiCom itu ga kaya

gitu. Maksudnya akun Dian Pelangi itu selalu ada kontennya tersendiri, kita bisa

bandingin kok, mana yang resmi dan yang palsu. Kalau dia (masyarakat pengguna sosial

media) benar-benar jeli dan tahu, pasti dia juga tahu kan. Tapi sekarang dari mba Dian

pribadi sudah menutup akunnya yang di Facebook dan dia lebih priority ke Dian Pelangi

fanpage yang di Facebook itu. Adanya yang Facebook fanpage itu, dan Facebook

fanpage cuma tinggal di-like aja. Kalau Instagram dan Twitter pribadi m asih tetap ada

ya. Jadi nggak ada akun-akun Dian pelangi yang isitlahnya kalau kirta mau temenan dan

harus add friend, itu ga ada. Sempat bermasalahnya ya disitu, kok banyak banget Dian

Pelangi KW ya, gitu. Walaupun akun-akun itu nge-post hal-hal yang positif, tapi tetap aja

mereka bukan akun resmi Dian Pelangi. Kalau Twitter kan untungnya masih bisa

dibedain, kalau misalnya Facebook agak susah, jadi akhirnya lebih ke Facebook fanpage

aja. Yang pasti karena satu admin (mba Via) yang megang Facebook fanpage dan Twitter

@dianpelangicom, setiap yang diupdate di Twitter, pasti diupdate juga yang di

Facebook, jadi bersamaan gitu. Misalnya kita ada acara apa hari ini, terus diupdate di

Twitter, otomatis Facebook fanpage juga ke-update.

Terus kalau Instagram menurut aku (Bilqis) lebih banyak positifnya sih daripada

kekurangannya. Di Instagram aku update tentang kegiatan-kegiatan mba Dian hari ini ada

apa misalnya, gitu. Lebih simpel aja sih kalau di Instagram. Kita tinggal update fotonya,

terus update apa kegiatan mba Dian, post, udah selesai. Terus kekurangannya Instagram

kadang tuh suka banyak pertanyaan-pertanyaan yang kurang penting. Tapi kalau

misalnya ada komen-komen yang baik dan bagus, kita ambil sebagai masukan positifnya

aja. Terus bedanya kalau misalnya Dian pelangi nge-post di Twitter itu yang “nyamber”

ngga sebanyak yang di Instagram. Nggak tahu kenapa ya kalau ada post dari mba Dian

Pelangi di Instagram itu langsung banyak banget yang komen.

Terus kalau Youtube, masih pakai akun pribadinya mas Tito, suaminya mba Dian.

Kemarin sih sempat dibahas tentang Youtube, kita memang belum punya official

Youtube kaya Facebook fanpage atau Twitter official. Tapi tetap di Youtube sendiri juga

sudah banyak kok video acara atau kegiatannya Dian Pelangi dari berbagai sumber.

Kadang dari kita juga ada, kita kumpulin, kita arsipkan dan dokumentasikan misalnya

dari acara tv apa gitu. Kan mereka (TV) juga suka share di Youtube. Tapi kita sudah ada

rencana untuk bikin official Youtube sendiri kok. Terus kalau untuk blog itu lebih ke mba

Dian pribadi sih. Mungkin kita semua juga pertama kali kenal mba Dian lewat blognya

ya, karena dari dulu dia memang bloger aktif. Sampai saat ini juga dia selalu

menyempatkan untuk update outfit-nya, terus apa yang coming soon produknya dia, terus

juga kegiatan-kegiatannya ada di blog pribadinya mba Dian. Tapi blognya juga ada yang

megang (admin), biasanya bagian IT.

Page 114: STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26634/1/ALYSSA... · ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat

Narasumber I Narasumber II

Endang Ratna Bilqis Prisbian Ningrum