strategi pengembangan lokasi pemberdayaan kat purna bina melalui sinerji pogram/kegiatan lintas...
DESCRIPTION
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGRAM/KEGIATAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN/LEMBAGA, LINTAS UNIT BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL, DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA.TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGRAM/KEGIATAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN/LEMBAGA, LINTAS UNIT BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL, DAN KEMITRAAN DUNIA USAHA.
Disampaikan pada Pertemuan Kelompok Kerja Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Pokja PKAT) Pusat dan Forum Pakar Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, di Jakarta, tanggal 30 Oktober 2013.
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Oleh :
Hartono LarasDirektur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
Latar Belakang
Permasalahan yang dialami warga KAT melekat dan identik dengan kriteria atau karakteristik KAT, bersifat kompleks dan multidimensional sehingga perlu upaya pemberdayaan secara komprehensif, holistik, terintegral, melembaga (berkesinambungan).
Selain tingkat partisipasi warga KAT dan masyarakat sekitarnya, keberhasilan pemberdayaan warga KAT sangat terkait erat dengan keterlibatan berbagai pihak baik Dinas/instansi sektoral di Provinsi dan Kabupaten, Perguruan Tinggi, LSM / NGO, Dunia usaha dan komponen masyarakat lainnya, sesuai dengan kebutuhan warga KAT, yang dimulai sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan.
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Landasan Filosofi
Pembangunan nasional merupakan tanggung jawab bersama, yaitu pemerintah (pusat dan daerah) dan semua komponen masyarakat baik LSM / NGO, perguruan tinggi, dunia usaha, pers dan media massa sesuai dengan kapasitas (tugas pokok dan fungsi) dan mekanisme yang telah diatur dalam ketentuan yang berlaku.
KAT sebagai warga bangsa memiliki kesamaan dan kesetaraan dalam memperoleh hak dan perlindungan sebagaimana warga Indonesia lainnya.
Bersama Membangun Bangsa…!!
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
UUD 1945 Pasal 18 B (2) : Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip-prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD 1945 Pasal 27 : Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian.
UUD 1945 Pasal 28 i (3) : Identitas budaya dan hak-hak masyarakat tradisional di hormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.
UU No.39 tahun 1999 Pasal 5 : Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakukan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
Landasan Hukum
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Misi : Meningkatkan peranserta dan tanggung jawab sosial masyarakat dalam proses pemberdayaan KAT.
Kebijakan pokok : Meningkatkan dan memantapkan partisipasi sosial.
Pendekatan : Kemitraan dan Partisipasi Sosial. Forum Koordinasi : Di daerah Propinsi dan Kabupaten dibentuk
Pokja PKAT melalui Surat Keputusan Gubernur dan Bupati dengan tetap memperhatikan semangat dan prinsip-prinsip otonomi daerah.
Peran Masyarakat : Masyarakat diberi hak dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan berbagai kegiatan memfasilitasi pemberdayaan KAT sesuai peraturan yang berlaku.
Landasan Operasional
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Keppres No. 111/1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosial Komunitas Adat Terpencil
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Pola dan Mekanisme Keterpaduan Pokja PKAT
PEMETAAN SOSIAL
PENJAJAGAN AWAL
STUDI KELAYAKAN
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM
PENYIAPAN KONDISI MASYARAKAT
1 TAHUN PERSIAPAN
MUSRENBANGDESA/KEL
MUSRENBANG KECAMATAN
MUSRENBANGKABUPATEN
PUSAT KABUPATEN
Pokja PKAT Pusat Forum Pakar
3 TAHUN PEMBERDAYAAN
PUSAT PERTUMBUHANProgram Internal Pemberdayaan Fakir Miskin Pemberdayaan Peran
Keluarga Pemberdayaan
Kelembagaan Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial Bantuan dan Jaminan
SosialProgram Eksternal Pendidikan Kesehatan Penerangan Kominfo Pertanian Perhubungan Dan lain-lain
PURNA BINA
MASYARAKAT Dunia usaha Media massa LSM / organisasi sosial Perguruan Tinggi Dan lain-lain.
Pokja PKAT Provinsi(Dinas/instansi)
Pokja PKAT Kabupaten(Dinas/instansi)
DATA KAT 2009
MUSRENBANGPROVINSI
PROVINSI
REFERAL PEMDA KABUPATENProgram/kegiatan atas inisiasi Pemda Kabupaten setempat. Tahun I :
PEMBERDAYAAN PEMUKIMAN BARU
Pembukaan dan penyiapan lahan
Pembangunan rumah sederhana
Pembangunan rumah petugas
Pembangunan balai sosial
Jaminan hidup warga dan petugas
Pembuatan jalan lingkungan
Peralatan kerja Bantuan bibit dan pupuk
lahan pekarangan
Tahun III :PENGEMBANGAN
PEMUKIMAN
Pengembangan keserasian hidup
Pemantapan wawasan kebangsaan
Pemberdayaan perempuan
Pelayanan anak dan lanjut usia
Bimbingan keterampilan lanjutan
Bantuan bibit tanaman keras
Sertifikasi lahan Adminisrasi penduduk
dan pemerintahan
Tahun II :PEMANTAPANPEMUKIMAN
Pelatihan keterampilan sosial dasar
Bimbingan mental spiritual
Pembangunan sarana ibadah
Pengembangan usaha ekonomi
Bantuan bibit dan pupuk lahan usaha
Bantuan permakanan
Honor petugas lapangan
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
1.Persebaran KAT : a. Persebaran Warga KAT = 213.080 KKb. Sudah Diberdayakan = 90.935 KKc. Belum Diberdayakan = 116.025 KKd.Sedang Diberdayakan = 6.020 KK
2.Persebaran Lokasi KAT : a. 24 Provinsi b. 263 Kabupaten c. 1.044 Kecamatan d. 2.304 Desa e. 2.971 Lokasi
PERSEBARAN PERSEBARAN KOMUNITAS ADAT KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TERPENCIL TAHUN 2013TAHUN 2013
213,080 KK
116,025 KK
6,020 KK
90,935KK
GRAFIK PERSEBARAN KAT
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
DATA PERSEBARAN DATA PERSEBARAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TAHUN 2006 - 2013TAHUN 2006 - 2013
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
NO URAIAN TAHUN 2006
TAHUN 2009
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
1. ANGGARAN 125.360.000.000
125.360.000.000
120.907.000.000
2. PERSEBARAN
229.479 213.080 213.080 213.080 213.080
3. BELUM 143.277 127.610 118.696 116.025 115.592
4. SEDANG 12.688 9.849 5.872 6.120 4.881
5. SUDAH 73.514 75.621 88.512 90.935 92.607
6. PROVINSI 28 30 24 24 23
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCILMELALUI POKJA PKAT DAN DUNIA USAHA
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
DUNIA USAHA
GOVERNMENT
CIVIL SOCIETY
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
ELEMEN GOOD GOVERNANCE
(POKJA PKAT)
Kerjasama Lintas Sektor : Penyusunan rencana aksi pada lokasi-lokasi yang disepakati
bersama oleh sektor pusat dan pemerintah daerah ditindaklanjuti dengan sharing program/kegiatan lintas sektor
terkait.
Kerjasama Pemerintah dengan NGO/Perguruan Tinggi :Pemerintah sebagai fasilitator, NGO dan perguruan tinggi
sebagai pelaksana pemberdayaan di lapangan.
Kerjasama dengan Masyarakat :Masyarakat sebagai shareholder sehingga mereka tidak sekedar
bekerjasama tapi juga memiliki akses dan kepemilikan modal
SUSTAINABILITY PKAT
TUGAS DAN FUNGSI ANGGOTA POKJA PKAT
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
04/13/23 13
WARGA KAT
DUNIA USAHA
PEMERINTAH
POTENSI DAN
SUMBER LOKAL WARGA
KAT
KOMPONEN SINERJI / KETERPADUAN PKAT
Keadaan Pada tingkat pusat dibentuk Pokja (Kelompok Kerja) PKAT yang
beranggotakan unit-unit terkait dari Departemen / Kementerian / Lembaga pemerintah, LSM / NGO dan Dunia Usaha, bersifat non struktural yang dipimpin oleh Menteri Sosial cq Ditjen Dayasos dan Gulkin.
Pembentukan Pokja PKAT ditujukan agar terselenggaranya koordinasi, konsultasi dan komunikasi diantara para anggota dan sumber-sumber lainnya guna mendukung pemberdayaan KAT.
Tata cara dan / atau Prosedur pelaksanaan Pokja PKAT diatur dengan Keputusan Dirjen Dayasos dan Gulkin
Daerah Provinsi dan Kabupaten dibentuk Pokja PKAT sejenis yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur dan Bupati dengan tetap memperhatikan semangat dan prinsip-prinsip pelaksanaan otonomi daerah.
Hubungan antara Pokja PKAT tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten tidak bersifat struktural namun bersifat fungsional.
Keadaan dan Masalah
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Masih terbatasnya sosialisasi keberadaan KAT dan program PKAT; Dampak yang terjadi antara lain kurang / terlambat terakomodir program/kegiatan dalam perencanaan di tiap sektor sehingga realisasi keterpaduan di tingkat lapangan masih jauh dari harapan.
Masih lemahnya koordinasi pusat dan daerah: Waktu perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan Pokja PKAT (baik internal maupun eksternal sektor) seringkali tidak sama dan terhambat.
Belum optimalnya daya dukung Pemda: Umumnya Pemda provinsi dan kabupaten belum membuat SK Gubernur atau Bupati tentang Pokja PKAT yang mengikat komitmen daerah dalam PKAT.
Rendahnya tingkat kehadiran anggota Pokja PKAT: Pertemuan seringkali diwakili oleh personil yang tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan kontribusi program/kegiatan atau kehadiran personil yang berubah-ubah setiap kali pertemuan Pokja PKAT.
Masalah
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
1. Fokus kepada Kelompok Anak
Anak-anak KAT pada 10-15 tahun kemudian diharapkan dapat menjadi agen perubahan dari dalam (internal agent of change) maka perlu upaya aksesibilitas terhadap PKH, BOS, BSM, JAMKESMAS.
UPAYA-UPAYA YANG SEDANG DILAKUKAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL
MELALUI POKJA PKAT DAN DUNIA USAHA
Hutan Sungai
SekolahWarga Diluar KAT
Air Terjun Angin Musim Kemarau
Musim Hujan
Pasar
Lingkungan Sosial
Sumberdaya Alam
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
2. Pengembangan Sentra Pertumbuhan Purna Bina
KONDISI YANG DIHARAPKAN PASCA PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Kegiatan: Kunjungan Lapangan dan Tinggal Di Lokasi PKAT
Prinsip :1. Bekerja bersama, berperan setara2. Pengalaman adalah guru terbaik3. Melihat dan bekerja dengan hati
Pengorganisasian : 1. Peserta; Petugas Pusat, Provinsi, Kabupaten, Pendamping2. Narasumber; Forum Pakar, Pokja PKAT, Praktisi.
Tahapan Kegiatan :1. Pembekalan2. Kunjungan / tinggal di lokasi pemberdayaan KAT3. Diskusi kelompok dan pembulatan
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
3. Belajar Kerja Lapang (BEKAL)
4. Pokja Pemberdayaan KAT Inpres No.3/2010 : Program Pembangunan Yang Berkeadilan
Kegiatan: Sosialisasi Program Pemberdayaan KAT
Melalui Aksi Lintas Kementerian / Lembaga.
Pengorganisasian :
1. Tim Inpres No.3/2010 (14 kementerian/lembaga)
2. Tim Khusus (5 kementerian/lembaga) Tahapan Kegiatan :
1. Pertemuan Koordinasi
2. Kunjungan ke Lokasi Pemberdayaan KAT
3. Identifikasi masalah dan program
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
5. Green KAT Revitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal KAT
Kegiatan: Kampanye Sosial Program Pemberdayaan KAT
Melalui Gerakan Penghijauan Lingkungan. Prinsip :
1. Care2. Productivity3. Sustainable Livelihood
Pengorganisasian : Corporate Social Responsibility (CSR)
Tahapan :1. Kampanye Sosial2. Identifikasi lokasi dan kebutuhan3. Launching Green Isolated Community4. Penyaluran bantuan5. Monitoring dan evaluasi
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Kampanye Sosial Green KAT
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
23
BEBERAPA INFORMASI PROGRAM / KEGIATAN
YANG TERKAIT DENGAN PEMBERDAYAANKOMUNITAS ADAT TERPENCIL
1. Lintas Kementerian / Lembaga;
2. Bidang Kesejahteraan Sosial;
3. Prioritas Nasional;
4. Pengembangan Wilayah.
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
24
Kemensos Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Rehabilitasi Sosial
Kementerian PDT
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
Peningkatan Sarana dan Prasarana PerdesaanKemenhut Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
Kemenkes Program lingkungan sehat Program upaya kesehatan masyarakat Program upaya kesehatan perorangan Program pencegahan dan pemberantasan penyakit Program perbaikan gizi masyarakat Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Kemenakertrans Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
Kementan Program Peningkatan Ketahanan Pangam
1. Kegiatan Lintas Kementerian / Lembaga;
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
25
Kementerian Pendidikan Nasional
Program wajib belajar pendidikan dasar Program Pendidikan menengah Program pendidikan non-formal Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan
Kementerian PP dan PA
Program pengembangan perumahan Program pemberdayaan komunitas perumahan
Kementerian Lingkungan Hidup
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Kementerian Pekerjaan Umum
Program Pengembangan Pengelolaan, Konservasi Sungai, dan Sumber Air Lainnya
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program Peningkatan Prasarana Dan Sarana Perdesaan
Kementkop UKM Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro
BPN Program Pengelolaan Pertanahan
Kemendagri Program Penataan Peran Negara dan Masyarakat
Kemenristek Program difusi dan pemanfaatan IPTEK
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
26
Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan melalui KUBE Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial (WRSE, FCU,
WKSBM, Karang Taruna, TKSM, dan lain-lain) Pelestarian nilai-nilai kesetiakawanan sosial Dan lain-lain
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Pencegahan Bencana Alam melalui Kampung Siaga Bencana Penguatan nilai-nilai kearifan lokal melalui Forum Keserasian
Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Asuransi Kesejahteraan Sosial Dan lain-lain
Program Rehabilitasi Sosial
Jaminan Sosial Lanjut Usia Jaminan Sosial Orang Dengan Kecacatan Perlindungan Sosial Anak Kelompok Minoritas Dan lain-lain
2. Bidang Kesejahteraan Sosial;
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
27
Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S)
Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (RASKIN) Bantuan Siswa Miskin (BSM) Program Keluarga Harapan (PKH)
Kompensasi Khusus Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
Program Percepatan dan Perluasan Infrastruktur (P4I)
P4I – Pemukiman P4I – Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) P4I – Sumber Daya Air (SDA)
3. Prioritas Nasional;
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
284. Pengembangan Wilayah.
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Peningkatan keberpihakan pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, khususnya
untuk pembangunan sarana dan prasarana ekonomi di wilayah-wilayah tertinggal Peningkatan kapasitas (capacity building) terhadap masyarakat, aparatur pemerintah,
kelembagaan, dan keuangan daerah. Pengembangan sarana dan prasarana sosial terutama bidang pendidikan dan
kesehatan; Pemberdayaan komunitas adat terpencil untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemampuan beradaptasi dengan kehidupan masyarakat yang lebih kompetitif; Pembentukan pengelompokan permukiman Peningkatan akses petani, nelayan, transmigran dan pengusaha kecil menengah
kepada sumber-sumber permodalan Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah tertinggal dengan wilayah-
wilayah cepat tumbuh dan strategis.
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
13/04/23
29Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Penguatan pemerintah daerah dalam mempercepat peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat di perbatasan
Peningkatan keberpihakan pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama untuk pembangunan sarana dan prasarana ekonomi di wilayah-wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
Peningkatan kerja sama masyarakat dalam memelihara lingkungan dan mencegah penyelundupan barang, termasuk hasil hutan (illegal logging) dan perdagangan manusia (human trafficking).
Peningkatan wawasan kebangsaan masyarakat dan penegakan supremasi hukum serta aturan perundang-undangan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perbatasan.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan Pembangunan dan perluasan sistem transportasi, listrik, air bersih, telekomunikasi dan
pengairan di perdesaan yang mendukung pengembangan ekonomi masyarakat perdesaan.
Pengembangan sarana produksi dan distribusi hasil-hasil perdesaan.
Kementerian Sosial RIDirektorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan KemiskinanDirektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Terima KasihSelanjutnya, Mari kita diskusi…