strategi pengembangan hutan pendidikan...

25
STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT (HPGW) MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS AFIEFAH BAINNAURA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: hoangduong

Post on 16-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN

GUNUNG WALAT (HPGW) MENGGUNAKAN

PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

AFIEFAH BAINNAURA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen
Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Strategi Pengembangan

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Menggunakan Pendekatan Business

Model Canvas adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013

Afiefah Bainnaura

NIM P056111021.47

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen
Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

RINGKASAN

AFIEFAH BAINNAURA. Strategi Pengembangan Hutan Pendidikan Gunung

Walat (HPGW) Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas. Dibimbing

oleh BUNASOR SANIM dan LILIK NOOR YULIATI.

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) menerapkan konsep Pengelolaan

Hutan Lestari untuk Hutan Skala Kecil, tanpa menebang dengan mengandalkan

pemanfaatan Hasil Hutan Non Kayu (HHNK) berupa getah pinus dan kopal, serta

jasa lingkungan. Penerapan konsep tersebut perlu didukung dengan upaya-upaya

strategis berkelanjutan, salah satunya yaitu upaya pengembangan HPGW untuk

mencapai optimalisasi fungsi Tridharma. Upaya pengembangan HPGW untuk

mencapai tujuan optimalisasi fungsi Tridharma dapat dilakukan jika organisasi

mengetahui sasaran pelanggan yang dituju, nilai yang akan diberikan, melalui

saluran apa, bagaimana hubungannya dengan pelanggan bisa terjalin, aliran

pendapatannya, potensi sumberdaya yang dimiliki, kegiatan-kegiatan yang harus

dilakukan, mitra yang dapat membantu, dan perkiraan biaya yang harus

dikeluarkan. Semua faktor yang dapat mendukung upaya tersebut tercakup dalam

suatu pendekatan Business Model Canvas (BMC).

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi gambaran model

bisnis pengelolaan HPGW saat ini, (2) Menganalisis faktor-faktor yang menjadi

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan hambatan mempengaruhi

perkembangan organisasi HPGW. (3) Membuat model bisnis perbaikan yang

mendukung upaya pengembangan HPGW. (4) Merumuskan strategi alternatif

pengembangan HPGW dan implikasi manajerial. Obyek penelitian adalah

HPGW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan BMC.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model bisnis HPGW saat

ini sudah cukup baik, hanya perlu melakukan optimalisasi disetiap elemen BMC.

Sumber daya yang berlimpah, aktivitas yang beragam menjadi kekuatan HPGW,

sedangkan kelemahannya secara umum berasal dari fasilitas dan promosi yang

kurang. Peluang untuk menambah pemasukan berasal dari kegiatan jasa, termasuk

didalamnya program kerjasama dengan perusahaan, sedangkan regulasi yang

membatasi kegiatan HPGW dikhawatirkan menjadi ancaman dimasa yang akan

datang. Perbaikan model bisnis pada satu elemen akan memberikan perubahan

terhadap elemen lainnya. Pada model bisnis perbaikan, customer segments HPGW

ditujukan untuk penambahan jumlah dan ragam pelanggan. Value propositions

berupa optimalisasi fungsi Tridharma. Customer relationship dilakukan dengan

membangun komunikasi yang baik. Channels terdiri dari saluran langsung yaitu

melalui informasi words of mouth dan website, juga tidak langsung yaitu melalui

channels mitra usaha. Revenue stream ditujukan untuk peningkatan pendapatan

dari pendapatan non getah, yaitu pelayanan jasa, program kerjasama dan lain-lain.

Key activities yaitu sebagai media implementasi Tridharma dan pemanfaatan

HHNK dan aktivitas jasa seperti wisata alam atau outbond. Sumberdaya kunci

yang sudah ada ditambah dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). Key partnership yang sudah ada diperluas dan disesuaikan dengan

aktivitas yang akan dijalani. Biaya-biaya terdiri dari biaya operasional produk/jasa,

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

rutin, dan pengadaan progam kerjasama. Strategi pengembangan HPGW terdiri

dari penguatan bidang manajemen kawasan yaitu pemanfaatan sumberdaya yang

dimiliki di HPGW dengan mengindahkan aspek legalitas dan aspek konservasi

dan keberlanjutannya; bidang manajemen hutan sebagai media Tridharma, yaitu

pemanfaatan sumberdaya hutan di HPGW berupa pemanfaatan hasil hutan non

kayu, pemanfaatan jasa lingkungan, dan pengembangan ekowisata; serta bidang

penguatan kelembagaan yaitu melalui penataan organisasi dan SDM, regulasi dan

sistem manajemen, pendanaan, serta jejaring kerja dan kemitraan. Implementasi

program yang dapat mendukung pengembangan HPGW kedepannya antara lain

seperti menindaklanjuti aspek legalitas HPGW dari lembaga pemerintah terkait,

dan melakukan penataan kawasan serta melakukan penambahan atau

memperbaiki fasilitas yang ada secara bertahap. HPGW juga perlu memperkuat

program jasa lingkungan seperti wisata alam berbasis pendidikan lingkungan, dan

outbond serta melakukan promosi promosi ke sekolah-sekolah maupun ke

perusahaan-perusahaan. HPGW juga perlu mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kapasitas SDM, dan pembuatan program kerjasama dengan

perusahaan terkait dengan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility)

perusahaan.

Kata kunci : HPGW, model bisnis, Business Model Canvas, manajemen strategi.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

SUMMARY

AFIEFAH BAINNAURA. Development Strategies of Gunung Walat Education

Forest (GWEF) using Business Model Canvas Approach. Supervised by

BUNASOR SANIM and LILIK NOOR YULIATI.

Gunung Walat Education Forest (GWEF) apply concept of Sustainable

Forest Management for Small Scale Forest, without cutting and relying on Non

Timber Forest Products (NTFPs) in form of pine resin and copal, as well as

environmental services. The application concept is need to be supported by a

sustainable strategic efforts. The development strategies achieve the optimization

of Tridharma function can be applied if organization know its customer

segmentation, its given value, its channel line, its customer relation, its revenue

chain, its potential resources, its beneficial activities, its key partner whom will

help in enhancing their programs, and its cost estimation. All factors which can

support these activities are included in a Business Model Canvas (BMC) approach.

The objectives of this research are to : (1) Identify current business model

of GWEF by using BMC approach, (2) Analyze strong, weakness, opportunities

and threats factors which will affect the development of GWEF. (3) Construct

business model enhancement which will support development of GWEF. (4)

Formulate alternative development strategies of GWEF and its managerial impact.

Object of this study is GWEF. All method used in this research is descriptive

research method by using BMC approach.

Based on data analysis, we can conclude current business model of GWEF

have gave a good result, however, we need to optimize each elements of BMC.

Unlimited resources and various activities become strong points of GWEF.

Whereas its current facilities and promotions are weakness points of GWEF.

Opportunity for GWEF to increase revenue is derived from its service, while

threat for GWEF activities is derived from Government‟s regulation and policy.

Its threat will harm GWEF development in the future. Improvement on one

element of the business model will change other elements. In business models

improvement, customer segments of GWEF is subject to increasing the number

and variety of customers. Value proposition is by optimization of Tridharma

fuctions. Improvement in customer relationships is performed by building

effective communication through direct communication such as word of mouth

and indirect communication such as business partners. Revenue chain to increase

revenue from non-sap, such as services, cooperation program, etc. Its main

activity are as media of Tridharma implementation, utilization of NTFPs and

services . Current key resources include quality improvement of human resources.

Existing key partners are expanded and adjusted to the activities. Its cost consist

of product/service, recurring, and cooperation programs. GWEF development

strategy consists of enhancement area management by obtaining resources in

GWEF in regards to its legal aspects and conservation and sustainability aspect;

forest management as Tridharma media, use of forest resources in the form

GWEF by utilizing non-timber forest products, environmental services, and

development of ecotourism; as well as strengthen of institutional through human

resources and organization governance, regulation, policy and management

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

system, funding, and networking. Program implementation which will support the

development of GWEF in the future are to follow up legal aspect of GWEF from

respected government agencies, and to arrange region as well as increase and

improve existing facility continually. GWEF need to enhance eco-service such as

ecotourism education, and outbond activities as well as enhance its marketing

through school and company promotion. GWEF need to conduct regular training

to enhance its human resource, and make cooperation program with respected

corporation through Corporate Social Responsibility programs.

Keywords : business model, business model canvas, GWEF, management

strategic.

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen
Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Manajemen

pada

Program Studi Manajemen dan Bisnis

STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN

GUNUNG WALAT (HPGW) MENGGUNAKAN

PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

AFIEFAH BAINNAURA

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

Penguji di Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Amzul Rifin, SP MA.

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

Judul Tesis : Strategi Pengembangan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)

Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas

Nama : Afiefah Bainnaura

NIM : P056111021.47

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Bunasor Sanim MSc

Ketua

Dr Ir Lilik Noor Yuliati MFSA

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi

Manajemen dan Bisnis

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Arief Daryanto MEc Dr Ir Dahrul Syah MScAgr

Tanggal Ujian:

Tanggal Lulus:

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen
Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas berkah, rahmat dan rezeki yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan tesis dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui gambaran model bisnis pengelolaan di Hutan Pendidikan Gunung

Walat (HPGW), mencari tahu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

terhadap HPGW, merancang model bisnis perbaikan serta merumuskan strategi

pengembangan HPGW kedepannya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih

yang setinggi – tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim, MSc selaku dosen pembimbing I, dan Dr. Ir. Lilik

Noor Yuliati, MFSA selaku dosen pembimbing II atas bimbingan pengarahan,

ilmu, dan waktu selama penyusunan tesis.

2. Badan pengelola HPGW: Dr. Ir. Budi Prihanto, MS, Dr. Ir. Tatang Tiryana,

MSc, Bapak Dizy Rizal, serta Bapak Henry Adip, yang telah menerima dan

membantu penulis dalam pengumpulan data dan informasi.

3. Dr. Ir. Kirbrandoko, MSM dan Dr. Amzul Rifin, SP MA selaku komisi penguji.

4. Ibu Asfiyah, kakak-kakak penulis Yetty Yusnita dan M. Yasser Arafat,

keluarga Bambang Sriyanto dan keluarga besar (Alm) Djaparin, yang tak

pernah lelah memberikan dukungan dan doa untuk keberhasilan penulis.

5. Rekan sebimbingan: Imam Kamarudin dan Kartika Amalia, dan rekan-rekan

MB IPB angkatan R.47 atas kerjasama, kebersamaan dan semangatnya

6. Sahabat-sahabat penulis: Dian, Eka, dan Rani yang selalu ada untuk menjadi

pendengar dan pemberi semangat buat penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Semoga karya ilmiah ini tidak hanya menjadi pemenuhan syarat kelulusan,

namun dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, Oktober 2013

Penulis

Afiefah Bainnaura

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen
Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR GAMBAR ii

DAFTAR LAMPIRAN ii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 5

Tujuan Penelitian 6

Manfaat Penelitian 7

Ruang Lingkup Penelitian 7

2 TINJAUAN PUSTAKA 8

Kajian Teoritis 8

Kajian Penelitian Terdahulu 19

Kerangka Pemikiran 22

3 METODE 24

Lokasi dan Waktu Penelitian 24

Pendekatan Penelitian 24

Jenis dan Sumber Data 24

Teknik Pengumpulan Data dan Informasi 25

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 26

4 GAMBARAN UMUM ORGANISASI 28

Latar Belakang Organisasi 28

Visi, Misi, Azas, Tujuan, Sasaran dan Struktur Organisasi 30

Kinerja Organisasi 31

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 33

Identifikasi Model Bisnis HPGW saat ini 33

Analisis SWOT 43

Perbaikan Model Bisnis HPGW 50

Strategi Pengembangan 55

Implikasi Manajerial 58

6 SIMPULAN DAN SARAN 59

Simpulan 59

Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 61

LAMPIRAN 65

RIWAYAT HIDUP 71

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

DAFTAR TABEL

1 Pendapatan Getah, dan Non Getah HPGW tahun 2010 -2012 2

2 Biaya Operasional Produk/Jasa, Rutin, dan Program HPGW tahun

2010-2012 3

3 Jenis dan Sumber Data 25

4 Daftar Responden Internal dan Eksternal 26

5 Data Pengunjung IPB di HPGW Tahun 2011-2012 34

6 Data Pengunjung Non-IPB di HPGW Tahun 2011-2012 35

7 Data Pengunjung Luar Negeri di HPGW Tahun 2011-2012 36

8 Data Rekapitulasi Pengunjung di HPGW Tahun 2011-2012 36

9 Produksi Getah Pinus Tahun 2009-2012 40

10 Produksi Kopal Tahun 2009-2012 41

11 Hasil Analisis SWOT Business Model Canvas di HPGW 43

DAFTAR GAMBAR

1 Grafik Pendapatan Usaha HPGW tahun 2010 – 2012 3

2 Grafik Pertumbuhan Aktiva Bersih HPGW Tahun 2010 - 2012 4 3 Business Model Canvas 13

4 Gambaran Analisis SWOT pada Business Model Canvas 18

5 Kerangka Pemikiran 23

6 Peta Lokasi HPGW 28

7 Struktur Organisasi HPGW 30

8 Trend Harga Jual Getah Tahun 2012 39

9 Gambaran Model Bisnis HPGW Saat Ini 43

10 Model Bisnis Perbaikan HPGW 55

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Penelitian 68

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

dan mempunyai peranan strategis baik sebagai pelindung ekosistem dan plasma

nutfah maupun sebagai penunjang kehidupan sosial ekonomi masyarakat di

sekitarnya. Umumnya, nilai hutan hanya didasarkan pada nilai kayu dari tegakan

yang ada (nilai tangible), potensi lain yang terkandung di dalam hutan, seperti

jasa lingkungan baik sebagai pengatur iklim, penyerap CO2, penghasil O2, serta

potensinya untuk ecotourism (nilai intangible) seringkali diabaikan. Padahal hutan

sebagai suatu ekosistem memiliki nilai intangible yang sangat tinggi. Oleh karena

itu, nilai hutan sebagai suatu ekosistem yang utuh perlu diperhatikan. Begitu pula

dengan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW).

HPGW yang terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat

ditetapkan sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan

pengelolaannya diserahkan kepada Fakultas Kehutanan IPB. Tujuan khusus

HPGW adalah sebagai Hutan Pendidikan dan Pelatihan (Hutan Diklat), yang

selanjutnya dikelola sebagai media implementasi Tridharma Fakultas Kehutanan

IPB yang meliputi fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

Adanya penetapan kawasan HPGW sebagai suatu KHDTK tidak berarti

kawasan tersebut tidak dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pengembangan

organisasi HPGW. Menurut Bakar (2010), penetapan suatu kawasan dengan

tujuan khusus selain pemanfaatan dari aspek lingkungan juga dapat dimanfaatkan

secara optimal bagi kepentingan ekonomi dan sosial, akan tetapi dalam

pemanfaatannya harus diatur menurut luas dan kaidah pelestarian lingkungan.

Oleh karena itu, meskipun di HPGW terdapat kebijakan zero cutting, HPGW

dapat mengelola nilai intangible yang dimilikinya sehingga dapat memberikan

manfaat dan nilai tambah secara berkelanjutan serta meningkatkan pertumbuhan

ekonomi organisasi HPGW dan masyarakat sekitar.

HPGW hingga saat ini telah mampu melepaskan ketergantungan finansial

dari anggaran pemerintah atau institusi fakultas dengan memanfaatkan hasil hutan

non kayu (HHNK) dan jasa lingkungan sebagai sumber pendapatan. Pendapatan

usaha HPGW yaitu dari penjualan getah pinus dan getah dari pohon agathis

(kopal), serta dari non getah yang mencakup pelayanan jasa seperti pengadaan

kegiatan pendidikan, pelatihan, fieldtrip, penyewaan fasilitas, dan sebagainya;

serta pendapatan program kerjasama yaitu program penanaman pohon dalam

rangka peningkatan serapan karbon.

Berdasarkan data pada Tabel 1, terlihat pada tahun 2010, total pendapatan

HPGW sebesar Rp 1,5 miliar, dimana 48,6 persen berasal dari pendapatan getah

dan 51,4 persen dari pendapatan non getah. Pada tahun 2011, terjadi peningkatan

di semua bidang usaha, termasuk pendapatan getah sendiri yang mengalami

peningkatan sebesar 94 persen. Hal ini rupanya mempengaruhi peningkatan

pendapatan total HPGW sebesar 64,1 pesen (dibandingkan total pendapatan

HPGW di 2010) menjadi Rp 2,5 miliar, Dari total pendapatan, 57 persen berasal

dari getah, 43 persen dari non getah.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

2

Lain halnya pada tahun 2012, HPGW mengalami penurunan pendapatan di

semua bidang usaha. Total pendapatan menjadi Rp 2 miliar, atau 21,4 persen lebih

rendah dari tahun 2011. Untuk tahun 2012, dari 100 persen total pendapatan, 58

persen berasal dari getah, 42 persen dari non getah.

Tabel 1. Pendapatan Getah, dan Non Getah HPGW tahun 2010 – 2012.

Unit 2010 2011 2012

Juta Rp % Juta Rp % Juta Rp %

Getah 755 48,55 1.465 57,36 1.165 58,02

Non Getah: 800 51,45 1.089 42,64 843 41,98

- Jasa 578 900 673 - Program kerjasama 204 114 147 - Lain-lain 18 75 23

Total 1.555 2.554 2.008

% Growth 64,1 (21,4) Sumber : Laporan Kinerja Tahunan HPGW Tahun 2011-2012 (Data Diolah)

Menurut laporan kinerja HPGW tahun 2012, penurunan total pendapatan

disebabkan oleh terjadinya penurunan pendapatan getah dan penurunan bersih

dari usaha non getah. Pendapatan getah menurun 20,5 persen disebabkan oleh

terjadinya penurunan harga jual getah pinus yang awal tahun mencapai Rp 13.000

per Kg menjadi Rp 6.000 per Kg dan berfluktuasi hingga Rp 8.000 per Kg,

walaupun jumlah produksi getah pinus pada tahun 2012 mengalami peningkatan

sebesar 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan untuk kopal, pada

tahun 2012 terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 20,5 persen dari tahun

sebelumnya, walaupun harga jual kopal mengalami peningkatan dari Rp 9.000 per

Kg menjadi Rp 14.000 per Kg.

Dari sisi non getah, pendapatan HPGW diperoleh dari pelayanan jasa, dan

pendapatan program kerjasama. HPGW sebagai media implementasi Tridharma

Fakultas Kehutanan, secara konsisten memberikan kontribusi berupa subsidi

kepada penyelenggaraan kegiatan Tridharma bagi mahasiswa, siswa-siswa dan

masyarakat umum. Pemberian subsidi merupakan prioritas HPGW untuk

mendukung kegiatan Tridharma. Pada tahun 2012, jumlah pengunjung meningkat

sebesar 14,7 persen dari tahun 2011, berpengaruh terhadap kontribusi subsidi

yang diberikan untuk kegiatan Tridharma yang mencapai Rp 230 juta.

Perhitungan subsidi ini dilakukan berdasarkan harga pokok produksi dari

penggunaan fasilitas dan/atau akomodasi lainnya, termasuk konsumsi. Adanya

peningkatan biaya harga pokok yang dijadikan dasar perhitungan nilai subsidi

tersebut kemudian berimbas kepada penurunan penerimaan bersih dari pelayanan

jasa sebesar 25,2 persen dari tahun sebelumnya. Lain halnya penerimaan dari

program kerjasama yang mengalami peningkatan sebesar 28 persen dikarenakan

bertambahnya jumlah perusahaan yang berkontribusi dalam program penanaman

pohon dalam rangka peningkatan serapan karbon. Dari keseluruhan pendapatan

non getah pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 22,6 persen dari tahun

sebelumnya. Pada Gambar 1 dapat dilihat grafik pertumbuhan pendapatan usaha

HPGW.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

3

Sumber : Laporan Kinerja Tahunan HPGW Tahun 2011-2012 (Data Diolah)

Gambar 1. Grafik Pendapatan Usaha HPGW tahun 2010 – 2012

Dalam kegiatan pengelolaan, HPGW mengeluarkan biaya-biaya yang

digunakan untuk keberlangsungan organisasi, yaitu biaya operasional produk/jasa

yang terdiri dari biaya pengelolaan penyadapan dan pelayanan tamu, biaya rutin

operasional yang terdiri dari biaya pemeliharaan dan pengadaan aset/fasilitas

seperti bangunan, sarana-prasarana dan kendaraan, juga biaya operasional

pengadaan program kerjasama. Pada Tabel 2 dapat dilihat besarnya biaya yang

dikeluarkan HPGW mengalami peningkatan tiap tahunnya. Berdasarkan laporan

kinerja HPGW (2012), biaya rutin operasional mengalami peningkatan sebesar

34,7 persen dari tahun sebelumnya. Penyebab utama peningkatan ini dikarenakan

adanya kenaikan gaji dan intensif karyawan sebesar 57,1 persen dari tahun 2011,

juga peningkatan biaya perawatan aset berupa kendaraan, bangunan, dan aset

lainnya sebesar 53,6 persen dari tahun 2011. Pemeliharaan sumberdaya hutan dari

program kerjasama juga mengalami peningkatan sebesar 30,9 persen. Kenaikan

biaya operasional secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen.

Tabel 2. Biaya Operasional Produk/Jasa, Rutin, dan Program HPGW tahun 2010

– 2012

Sumber : Laporan Kinerja Tahunan HPGW Tahun 2011-2012 (Data Diolah)

Dengan adanya penurunan pendapatan, dan biaya yang dikeluarkan

meningkat, menyebabkan terjadinya penurunan aktiva bersih pendapatan HPGW

(Gambar 2). Hal ini perlu ditindaklanjuti kedepannya mengingat HPGW tidak lagi

mendapatkan subsidi finansial dari pemerintah maupun institusi, sehingga untuk

melakukan pengelolaan lestari secara berkelanjutan, organisasi bergantung kepada

Komponen Biaya 2010 2011 2012

Juta Rp Juta Rp Juta Rp

- Biaya Operasional Produk/Jasa 579 967 614

- Biaya Rutin Operasional 681 1.057 1.423

- Biaya Operasional Program Kerjasama 146 58 76

Total 1.406 2.082 2.113

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

4

kemampuan HPGW dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang

dimilikinya.

Sumber : Laporan Kinerja Tahunan HPGW Tahun 2011-2012 (Data Diolah)

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Aktiva Bersih HPGW Tahun 2010 – 2012

Pendapatan yang berasal dari pemanfaatan getah pinus dan kopal

merupakan penyumbang pendapatan terbesar HPGW, padahal harga jual dan

produktivitas getah pinus dan kopal sangat fluktuatif dan tidak bisa diprediksi.

HPGW sebagai penyedia jasa masih memiliki peluang dan potensi untuk

dioptimalkan. HPGW merupakan sarana untuk berwisata sambil menggali ilmu

dari alam. HPGW memiliki panorama alam yang dapat dijadikan obyek wisata

alam dan menjadi tempat yang ideal sebagai tempat pembelajaran bagi

masyarakat tentang arti penting keberadaan sebuah hutan. HPGW juga memiliki

potensi simpanan karbon yang cukup besar yaitu sebesar 93,21 ton/ha (atau total

simpanan karbon 33,462.39 ton) (HPGW 2012b).

Potensi pemanfaatan jasa lingkungan baik wisata maupun carbon trading

tersebut perlu dikelola dengan baik untuk dapat memberikan manfaat dan nilai

tambah HPGW secara berkelanjutan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi

organisasi HPGW dan masyarakat sekitar. Manajemen organisasi harus berfikir

bagaimana jasa yang menjadi keunggulan HPGW dapat diterima oleh masyarakat

luas, akan tetapi dengan tetap menjunjung tinggi fungsi Tridharma Fakultas

Kehutanan. Oleh karena itu, upaya untuk menindaklanjuti permasalahan diatas

dapat dilakukan dengan membuat perencanaan pengembangan yaitu dengan

melakukan optimalisasi fungsi Tridharma. Optimalisasi sendiri dapat diartikan

sebagai usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang

diinginkan atau dikehendaki. Dengan kata lain, optimalisasi fungsi Tridharma

dapat diartikan sebagai usaha HPGW untuk memaksimalkan kegiatan dibidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mencapai keuntungan

yang diinginkan, yang dalam hal ini digunakan untuk mencover kepentingan

organisasi.

Sesuai dengan fungsinya sebagai hutan pendidikan, HPGW terus

mengembangkan berbagai program pendidikan dan media penelitian di bidang

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

5

kehutanan dan lingkungan, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh mahasiswa,

pelajar, dan masyarakat umum, baik dari dalam maupun luar negeri. Betuk-bentuk

kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan di HPGW meliputi praktik lapang,

kunjungan lapang (field trip), pendidikan lingkungan hidup (PLH), serta

pendidikan dan pelatihan (diklat).

HPGW juga menjadi pilihan untuk pelaksanaan kegiatan penelitian. Pada

tahun 2012, terdapat 24 judul penelitian yang dilaksanakan di HPGW. Namun

jumlah penelitian ini mengalami penurunan jumlah penelitian tahun 2011 (selisih

2 judul). Dari fungsinya sebagai media pengabdian pada masyarakat, HPGW

mengadakan kegiatan-kegiatan untuk memberikan manfaat sosial bagi masyarakat

sekitar HPGW dan masyarakat luas, seperti pengorganisasian dan pembinaan

penyadap getah pinus dan kopal, pemberian bantuan bibit kepada masyarakat

sekitar HPGW untuk mendorong pengembangan hutan rakyat di sekitar HPGW,

pengembangan tanaman aren dalam kawasan HPGW untuk masyarakat, pelibatan

masyarakat dalam kegiatan penanaman, pemeliharan tanaman, dan kegiatan

wisata, pemberian bantuan bahan bangunan untuk fasilitas umum dan fasilitas

sosial, serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan organisasi masyarakat.

Upaya pengembangan HPGW untuk mencapai tujuan optimalisasi fungsi

Tridharma dapat dilakukan jika organisasi mengetahui sasaran pelanggan yang

dituju, nilai yang akan diberikan, melalui saluran apa, bagaimana hubungannya

dengan pelanggan bisa terjalin, aliran pendapatannya, potensi sumberdaya yang

dimiliki, kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, mitra yang dapat membantu,

dan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan. Semua faktor yang dapat mendukung

upaya tersebut tercakup dalam suatu pendekatan Business Model Canvas. BMC

dalam penelitian ini akan menjadi alat untuk memberikan gambaran keseluruhan

mengenai bagaimana HPGW menciptakan dan mendapatkan manfaat bagi dan

dari para pelanggannya melalui penjabaran sembilan elemen BMC.

Perumusan Masalah

HPGW berusaha menerapkan konsep Pengelolaan Hutan Lestari untuk

Hutan Skala Kecil, tanpa menebang dengan mengandalkan pemanfaatan HHNK

dan jasa lingkungan, sehingga dalam jangka panjang kelestarian hutan dapat

mendukung kelestarian pengelolaannya (HPGW 2012). Upaya-upaya pengelolaan

HPGW yang berkelanjutan tentu saja membutuhkan biaya-biaya seperti biaya

pengadaan program, pemeliharaan aset dan fasilitas, sarana dan prasarana, dan

biaya lainnya. Selain itu, HPGW juga memiliki komitmen untuk memberikan

kontribusi berupa subsidi untuk kegiatan Tridharma.

HPGW memiliki potensi sumber daya alam yang cukup tinggi baik berupa

aset tangible dan intangible. Aset tangible utama yang dimanfaatkan yaitu getah

pinus dan kopal, sedangkan aset intangible yaitu potensi HPGW untuk jasa

lingkungan berupa wisata dan carbon trading, serta jasa pendidikan dan pelatihan.

Permasalahan yang dihadapi organisasi HPGW yaitu ketika harga jual dan

produksi getah pinus dan kopal menurun secara drastis sehingga mempengaruhi

pendapatan dari penjualan getah. Padahal saat ini, pemanfaatan HHNK

menyumbang 58 persen dari pendapatan HPGW. Produktivitas sadapan getah

pinus dan kopal sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1) luas dan

jumlah pohon yang disadap yang berpengaruh terhadap beban kerja penyadap, (2)

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

6

faktor umur pohon yang disadap, dimana semakin tua umur pohon dan sudah

melewati daurnya, baik teknis maupun daur biologis, produktivitas getah yang

dihasilkan akan mengalami penurunan, serta (3) penggunaan stimulansia organik

untuk meningkatkan jumlah produksi. Saat ini penggunaan stimulansia organik

pada pohon pinus telah terbukti dapat meningkatkan jumlah produksi getah yang

dihasilkan, sedang stimulansia organik yang sesuai untuk pohon agathis belum

ditemukan (HPGW 2012). Harga jual getah pinus dan kopal dipengaruhi beberapa

faktor, yaitu kualitas getah yang dihasilkan, dan besarnya permintaan pasar. Harga

jual dan produktivitas getah pinus dan kopal sangat fluktuatif dan tidak bisa

diprediksi mengharuskan HPGW untuk mencari cara untuk mengembangkan

potensi lain yang dimilikinya agar pendapatan HPGW tidak bergantung kepada

usaha pemanfaatan HHNK.

Bagaimana organisasi dapat mendayagunakan aset-aset yang ada di HPGW,

mengoptimalisasikan potensi yang dimiliki, dan secara bersamaan meningkatkan

nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi untuk kepentingan organisasi?

Perencanaan strategik dibutuhkan agar organisasi dapat melakukan pengelolaan

kawasan berkelanjutan. Upaya-upaya strategis dapat dilakukan dengan tepat jika

organisasi mengetahui sasaran pelanggan yang dituju, nilai yang akan diberikan,

melalui saluran apa, bagaimana hubungan dengan pelanggan dapat terjalin, aliran

pendapatannya, potensi sumberdaya yang dimiliki, kegiatan-kegiatan yang harus

dilakukan, mitra yang dapat membantu, dan perkiraan biaya yang harus

dikeluarkan. Semua faktor yang dapat mendukung upaya tersebut tercakup dalam

suatu pendekatan Business Model Canvas (BMC). Organisasi juga perlu

mengetahui faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang mempengaruhi

upaya pengelolaan HPGW sebagai dasar dalam perumusan upaya-upaya strategis

yang dapat dilakukan organisasi kedepannya.

Masalah-masalah tersebut kemudian dirumuskan dalam bentuk-bentuk

pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran model bisnis pengelolaan organisasi saat ini?

2. Apa saja faktor-faktor strategis internal dan eksternal dalam HPGW yang

mempengaruhi upaya pengelolaan HPGW?

3. Apa saja faktor perubahan di dalam model bisnis yang harus dilakukan

HPGW untuk dapat melakukan pengembangan?

4. Apa saja inisiatif pengembangan yang harus dilakukan HPGW untuk

mencapai tujuan optimalisasi fungsi Tridharma Fakultas Kehutanan?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi gambaran model bisnis pengelolaan HPGW saat ini

2. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan, serta

peluang dan hambatan mempengaruhi perkembangan organisasi HPGW.

3. Membuat model bisnis perbaikan yang mendukung upaya pengembangan

HPGW.

4. Merumuskan strategi alternatif pengembangan HPGW dan implikasi

manajerial.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN HUTAN PENDIDIKAN …gunungwalat.ipb.ac.id/.../11/2014_Strategi...Model-Canvas-TESIS.pdf · deskriptif dengan menggunakan ... dari penguatan bidang manajemen

7

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi lembaga HPGW, sebagai bahan evaluasi strategi pengembangan HPGW

yang sedang dijalani saat ini dan memberikan masukan dan pertimbangan

akan perbaikan strategi untuk optimalisasi fungsi HPGW kedepannya.

2. Bagi mahasiswa, merupakan sarana dalam meningkatkan pengetahuan

mengenai masalah – masalah manajemen strategi, serta penggunaan BMC

sebagai salah satu alat dalam merumuskan strategi alternatif.

3. Bagi pengembangan IPTEK, sebagai bahan informasi, rujukan serta

pembanding untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan BMC.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam ruang lingkup organisasi Hutan

Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Fokus penelitian adalah strategi

pengembangan HPGW. Pembahasan penelitian dibatasi dalam lingkup kajian

strategis, yaitu perumusan strategi pengembangan HPGW dengan mengunakan

pendekatan Business Model Canvas. Ruang lingkup penelitian mencakup

gambaran model bisnis HPGW saat ini, faktor–faktor strategis yang

mempengaruhinya, perbaikan dari model bisnis, serta perumusan strategi

alternatif sebagai upaya pengembangan organisasi HPGW. Tahap implementasi

diserahkan kepada badan pengurus organisasi HPGW.