strategi pemasaran kerupuk jangek pada ud. sabeena …repository.utu.ac.id/578/1/bab i_v.pdf ·...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN KERUPUK JANGEKPADA UD. SABEENA KECAMATAN
MEUREUBO KABUPATENACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
WIRDA WATI08C10404016
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT2013
STRATEGI PEMASARAN KERUPUK JANGEKPADA UD. SABEENA KECAMATAN
MEUREUBO KABUPATENACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
WIRDA WATI08C10404016
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar MeulabohKabupaten Aceh Barat
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Strategi Pemasaran Kerupuk Jangek pada CV. SabenaKecamatan Meureubo Kabupaten AcehBarat
Nama : WIRDA WATINIM : 08C10404016Jurusan : Agribisnis
Menyetujui
Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota
Yoga Nugroho, SP, M.M Jelliani, SP01-2207-8102
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis
Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Yoga Nugroho, SP, M.MNIDN. 01-2804-8202
TanggalLulus :04 Desember 2013
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan Judul :
STRATEGI PEMASARAN KERUPUK JANGEK PADA UD.SABEENAKECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN
ACEHBARAT
Yang disusun oleh :Nama : WirdaWatiNIM : 08C10404016Fakultas : PertanianProgram Studi : Agribisnis
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 04Desember 2013 dandinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Yoga Nugroho, SP,M.M .........................................
(Dosen Pembimbing Ketua)
2. Jelliani, SP ..........................................(Dosen Pembimbing Anggota)
3. Ir Said Mahjali, M.M ..........................................(Dosen Penguji Ketua)
4. MuthiaDewi, SP ..........................................(Dosen Penguji Anggota)
Alue Peunyareng, 04Desember 2013Ketua Program Studi Agribisnis,
Yoga Nugroho, SP,M.M
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan sektor industri secara nasional diarahkan untuk mendorong
terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek
perubahan ekonomi.Fokus perhatian pembangunan sektor ekonomi dirasa perlu
diberikan pada subsektor industri kecil dan kerajinan yang memiliki potensi dan
peranan penting.
Tingkat perkembangan sektor industri di Indonesia masih relatif
rendah.Namun disadari bahwa pengembangan industri kecil bukan saja penting
bagi suatu jalur ke arah pemerataan hasil-hasil pembangunan, tetapi juga sebagai
suatu unsur pokok dari seluruh struktur industri di Indonesia yang dengan
investasi kecil dapat berproduksi secara efektif dapat pula menyerap tenaga kerja.
Menurut Tambunan, (1999) peranan yang cukup penting dan strategi dari
industri kecil ini dalam perekonomian sangat erat kaitannya dengan sifat-sifat
dasar dari industri kecil itu sendiri, yaitu :
1. Industri kecil pada umumnya bersifat sangat Local Labour intensive, artinya
bahwa indutri kecil itu sangat mengandalkan pada penggunaan tenaga kerja
yang berasal dari sekitarnya (tenaga kerja lokal).
2. Industri kecil sangat intensif dalam pemakaian sumber-sumber alam lokal.
3. Industri kecil banyak dijumpai di daerah pedesaan.
4. Sebagian besar industri kecil sangat erat hubungannya dengan sektor
peternakan.
2
5. Sebagian besar industri kecil membuat barang-barang konsumsi dan industri
untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dengan tingkat harga yang terjangkau
terutama bagi kalangan masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Kerupuk merupakan makanan ringan yang hampir selalu hadir didalam
hidangan masyarakat Indonesia sehari-hari, baik pada perayaan besar maupun
perayaan kecil.Kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi atau sering juga
dinamakan kerupuk kulit (jangek).Kerupuk jangek bersumber dari kulit kerbau
atau sapi pilihan yang telah diolah secara tradisional untuk dapat langsung
dikonsumsi.Kerupuk jangek umumnya diproduksi oleh pabrik rumahan (home
industri).
Salah satu strategi pemasaran kerupuk jangek adalah menjual kerupuk
dalam kondisi yang sudah digoreng.Beberapa pertimbangan bagi konsumen
mereka lebih menyukai membeli kerupuk yang sudah digoreng karena lebih
praktis dan siap untuk dimakan.Pada saat kerupuk digoreng, kondisinya lebih
mekar, garing dan lebih ringan, ini membuat kemasan lebih tampak banyak isinya.
Dalam memasarkan kerupuk jangek, kita juga harus memperhitungkan
adanya tambahan biaya produksi untuk pembelian minyak goreng, bahan bakar,
kemasan serta tenaga kerja, disamping itu perlu adanya tambahan waktu
juga.Kebersihan dan higenisnya plastik kemasan harus terjaga dengan
menggunakan plastik kemasan yang lebih tebal yang dapat menjaga kualitas
produk tetap baik.Konsumen merasa kerupuk jangek sangat cocok dikonsumsi
sebagai makanan ringan dan tambahan lauk pauk saat makan. Konsumen juga
merasa kerupuk jangek sangat mudah di dapat dan harga yang ditawarkan oleh
produsen sangat terjangkau yaitu Rp. 25.000,-per kilo gramnya.
3
Faktor utama yang menyebabkan hasil penjualan perbulannya menurun
karena selera konsumen terhadap munculnya berbagai jenis makanan lain (keripik
ubi, peyek, keripik sukun dan emping). Keripik sukun dan emping ini membuat
konsumen beralih, sehingga minat beli konsumen terhadap kerupuk jangek
menurun.
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan perlu menyusun
strategi sedemikian rupa.Dalam merumuskan strategi perusahaan maka
diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis. Pengidentifikasi dapat dilakukan
dengan analisis SWOT yaitu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)
(Rangkuti, 2009).
Pada tahun 1990, Bapak Roby mulai membangun usaha pengolahan
kerupuk jangek dilahan dan bangunan milik sendiri, dengan nama UD.
Sabeena.Usaha Bapak Robyberalamat di desa, Ujong Tanjong Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat.Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan oleh
penulis dikarenakan lokasi tersebut penulis merasa mudah untuk mendapatkan
data penelitian yang dibutuhkan dan usaha tersebut merupakan usaha yang
memiliki cakupan pasar yang luas hingga ke Provinsi Sumatera Barat (Padang).
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah posisi UD. Sabeena dalam Analisis SWOT.
2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang tepat pada UD. Sabeena.
4
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui posisi UD. Sabeena dalam Analisis SWOT.
2. Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada UD. Sabeena.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha kerupuk jangek dalam memasarkan
produknya secara efisien sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang
diinginkan.
2. Sebagai bahan informasi bagi para pengambil keputusan untuk perbaikan dan
meningkatkan proses pemasaran kerupuk.
3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerupuk Kulit
Kerupuk jangek merupakan makanan tradisional. Makanan tradisional
adalah makanan dan minuman termasuk makanan jajanan serta bahan campuran
yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di
daerah atau masyarakat Indonesia. Pada umumnya makanan tradisional diolah
dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang
diperoleh dari sumber lokal yang memiliki cita rasa yang relatif tinggi sesuai
dengan masyarakat setempat (Prasetyo, 2007)
Sumber : UD. Sabeena
Makanan kerupuk kulit merupakan makanan yang tidak asing lagi bagi
masyarakat. Sejak dahulu,jenis makanan tersebut sudah dikenal baik dikalangan
6
orang tua maupun anak-anak. Di Sumatra Barat, kerupuk ini dikenal dengan nama
“Kerupuk Jangek”.
2.2 Pemasaran2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Untuk lebih jelasnya penulis akan mengumumkan beberapa definisi
tentang marketing mix dari pakar manajemen.
1. Menurut Philip Kotler (2000 ) : “Marketing mix is the set of marketing tools
the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market”. Dapat
diartikan bahwa : Bauran pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam
pasar sasaran.
2. Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (2000) mendefinisikan marketing
mix sebagai berikut :“Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni :
Produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”.
3. Bauran pemasaran menurut Ririn Tri Ratnasari & Mastuti (2011) : “konsep
marketing mix untuk produk Jasa terdiri dari 7 unsur penting.” Rangkaian
unsur-unsur itu adalah :
Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau
dikonsumsisehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen.
7
Tempat (Place) adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua
kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk ke
konsumen.
Proses (Process) adalah gabungan semua aktivitas yanag mana terdiri
dalam prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme dan hal-hal lainya yang
dilakukan secara rutin sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen.
Unsur harga (price) adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk jasa.
Unsur promosi (promotion) adalah suatu kombinasi informasi penjual
dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga
menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut.
Orang (People) adalah penyedia barang dan jasa yang melayani para
konsumen.People sedikitnya memiliki tiga hal yaitu service personnel,
the product themselves, dan local resident. Dalam hal ini pelatihan,
pengendalian kualitas, standardisasi kualifikasi dan sertifikasi
kompetensi menjadi bagian yang penting dalam menentukan
keberhasilan suatu pemasaran.
Rekan bisnis (Partnership) adalah suatu hubungan yang dijalin dengan
usaha yang sejenis maupun usaha yang tidak sejenis yang menciptakan
benefit dari pihak-pihak tersebut.
8
Definisi di atas mempunyai arti bahwa kegiatan promosi merupakan
kegiatan terdepan atau ujung tombak di dalam kegiatan pemasaran yaitu
memotivasi, memperkenalkan dan membujuk konsumen untuk melakukan suatu
tindakan (pembelian).
Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh
para pemasar digunakan alat atau instrumen yang dikenal dengan “ bauran
pemasaran “ . Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item
alat pemasaran yaitu “ product, price, promotion, place.
Menurut Kotler (2000), item bauran pemasaran meliputi ;
1. Produk (Product) :
a. Keragaman produk e. Ukuran
b. Kualitas f. Pelayanan
c. Ciri g. Imbalan
d. Nama merek h. Garansi
2. Harga (Price) :
a. Daftar harga d. Periode pembayaran
b. Diskon e. Syarat kredit
c. Potongan harga khusus
3. Promosi (Promotion) :
a. Promosi penjualan d. Public Relation
b. Periklanan e. Pemasaran langsung
c. Tenaga penjualan
9
4. Tempat/Lokasi (Place) :
a. Saluran pemasaran d. Lokasi
b. Cakupan pasar e. Transportasi
c. Pengelompokan
2.2.2 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2004) Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya setiap individu dan kelompok mendapat apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang mempunyai nilai dengan pihak lain.
Menurut Kertajaya (2002) Pemasaran adalah suatu hal yag sangat
dibutuhkan, karena saat ini marketing tidak hanya menjadi tanggung jawab brand
manager, product manager, atau marketing manager semata-mata. Namun lebih
jauh, marketing haruslah menjadi suatu strategic businessconcept yang menjadi
tanggung jawab top managemen untuk menjamin suatu suistanable satisfaction
bagi tiga stake holder utama yaitu, customer, people in the organization, dan
share holder sendiri.
Sedangkan menurut Sofyan Assauri (2009), mendefinisikan pemasaran
sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia atau konsumen melalui proses pertukaran.
Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch (2007)mengemukakan
definisi konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola
hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para
10
pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan erat dengan
organisasi.
Menurut Alex S Nitisemito (2000) pemasaran adalah semua kegiatan
yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen secara paling efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang
efektif. Sedangkan menurut Tjiptono (2005 ) pengertian pemasaran adalah sebagai
berikut: “Sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk, jasa, dan
gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka
mencapai tujuan.
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat di ambil sebuah kesimpulan
yaitu keputusan marketing bukan lagi keputusan fungsional, tapi sudah menjadi
keputusan strategis yang menyangkut sampai seberapa jauh sebuah perusahaan
ingin mempertahankan dan membangun brand yang digunakan. Meskipun kedua
pakar tersebut diatas memberikan pengertian yang berbeda terhadap pemasaran,
namun ada sebuah persamaan pemikiran dari mereka yang bisa digaris bawahi
yaitu keduanya setuju bahwa tujuan utama dari pemasaran itu sendiri adalah
kepuasan konsumen.
2.2.3 Konsep DasarPemasaran
Menurut Lamb (2001), Pemasaran merupakan suatu kegiatan usaha
menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Proses ini
merupakan suatu alur yang melibatkan lembaga-lembaga tataniaga, seperti agen,
pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer, serta industri
pengolahan dan sebagainya. Sistem tataniaga yang efisien dapat juga dicapai
11
dengan memperbaiki struktur pasar, yaitu struktur pasar yang menuju pada pasar
persaingan sempurna dengan syarat jumlah pembeli dan penjual cukup banyak
sehingga pembeli atau penjual tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi
pasar.Pasar beberapa produk pertanian dalam negeri masih kurang kompetitif
dibandingkan dengan pasar luar negeri.Masih ada yang belum mendekati kondisi
pasar persaingan sempurna.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. Falsafah
konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen.Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran
ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan.Secara definitif dapat
dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swasta, 2001).
Konsep pemasaran adalah pergeseran dramatis dari titik pandang
produsen ke titik pandang konsumen. Konsep pemasaran juga memusatkan semua
kegiatan dari kegiatan ini dengan pemasaran untuk mencapai sasaran jangka
panjang organisasi (Joseph et,al, 1985).
Konsep pemasaran juga merupakan filosofi manajemen pemasaran yang
menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan
akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih baik dari pada pesaing (Kotler, 1994).
12
Sistem Pemasaran berkaitan erat dengan sistem manajemen
informasi.Sistem informasi pasar sangat penting bagi pemasaran bukan saja
dilihat dari kepentingan informasi itu sendiri tetapi juga kegunaan informasi
tersebut untuk pengembangan perusahaan dan tentu saja penting untuk
pengembangan manajemen pemasaran (Soekartawi, 2002).
Pemasaran atau marketing, menurut Philip Kotler (1995) (dalam Firdaus,
2008) yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan sekelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Menurut Kotler (2000), ada 10 jenis produk, yang merupakan bagian dari
ruang lingkup pemasaran, yakni :
1. Goods : Barang-barang fisik
2. Services : Jasa / pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak
menyertai produk barang fisik.
3. Experiences : Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh
orang lain.
4. Events : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.
5. Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang.
6. Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau
tindakan.
7. Properties : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau
finansial (saham dan obligasi).
13
8. Organizations : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai
jual dari suatu produk.
9. Information : Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah dan
surat kabar).
10. Ideas : Gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep
pemasaran, artinya laba diperoleh melalui pemuasan konsumen.Dengan laba ini,
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang
lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan
(Swastha, 2001).
Menurut Sarma (1994), pemasaran mempunyai fungsi untuk
mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat,
waktu, bentuk, dan harga yang tepat dengan cara :
Menggunakan kegunaan tempat (place utility) yaitu mengusahakan barang
dan jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.
Menaikkan kegunaan waktu (time utility) yaitu mengusahakan barang dan
jasa dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.
Menaikkan kegunaan bentuk (form utility) yaitu mengusahakan barang dan
jasa dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan.
2.3. Strategi2.3.1 Pengertian Strategi
Strategi mempunyai dua pengertian yang pertama yaitu rencana
manajemen puncak untuk mencapai hasil yang konsisten dengan misi
14
organisasi.Dan yang kedua yaitu merupakan pendekatan dasar untuk mendesain
tindakan yang akan memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan suatu saran.
Setiap strategi harus menjawab suatu pertanyaan “bagaimana” yaitu, bagaimana
kemajuan harus dilakukan untuk mencapai suatu sasaran (kamus manajemen
Strategik, 2000).
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan
segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk
memenangkan kompetisi (Sagala dalam Akdon, 2006).
Dalam membahas perkataan strategik sulit untuk dibantah bahwa
penggunaannya diawali dari dan popular di lingkungan militer (Akdon, 2006).
Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua organisasi
termasuk keperluan ekonomi, sosial budaya dan agama.Strategi ini digunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jadi strategi pada hakekatnya adalah
suatu perencanaan (planning) dan mengatur (Management) untuk mencapai tujuan
tertentu dalam praktek operasionalnya (Rusyadi Ruslan, 2000).
Menurut Stoner, Freeman, Dan Gilbert, Jr. (2000), konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan dua prespektif yang berbeda, yaitu :
a. Dari prespektif apa yang organisasi ingin lakukan, dan
b. Dari apa yang organisasi akhirnya lakukan.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
dalam prespektif pertama strategi dapat diartikan sebagai program untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan
misinya.Sedangkan dalam prespektif kedua strategi dapat diartikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
15
2.3.2 Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (2004) setiap perusahaan yang dikelola dengan baik
memiliki sejumlah persamaan diantaranya adalah:
a. Konsep strategi, dimana perusahaan jasa ternama memiliki pengertian yang
jelas mengenai konsumen yang akan mereka puaskan.
b. Sejarah komitmen kualitas manajemen puncak.
c. Penetapan standar tinggi, yaitu penyediaan jasa terbaik menetapkan standar
kualitas jasa yang tinggi.
d. Sistem untuk memonitor kinerja jasa, yang mana secara rutin memeriksa
kinerja jasa perusahaan maupun pesaingnya.
e. Sistem untuk memuaskan keluhan konsumen, yang mana perusahaan
berusaha untuk menggapai keluhan pelanggan dengan cepat dan ramah.
f. Memuaskan karyawan sama seperti konsumen, yang mana perusahaan
percaya bahwa hubungan karyawan dan mencerminkan hubungan nasabah.
Manajemen menjalankan pemasaran internal dan menciptakan lingkungan
yang mendukung dan menghargai prestasi pelayanan karyawan baik, secara
teratur manajemen memeriksa kepuasan karyawan akan pekerjaannya.
Menurut Sofyan Assauri (2003) Strategi pemasaran adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu perusahaan. Ada Sembilan strategi pemasaran yang dapat
dijalankan dalam menghadapi saingan melalui diferensiasi harga dan
mutu/kualitas produk yaitu:
16
a. Strategi Premium yaitu kualitas tinggi dan harga juga tinggi.
b. Strategi Penetrasi yaitu kualitas tinggi dan harga sedang.
c. Strategi Super Bargain yaitu kualitas tinggi dan harga murah.
d. Strategi Overpricing yaitu kualitas menengah dan harga tinggi.
e. Strategi kualitas yaitu kualitas menengah dan harga sedang.
f. Strategi Bargain yaitu kualitas menengah dan harga murah.
g. Strategi Pukul dan Lari yaitu kualitas rendah dan harga tinggi.
h. Strategi barang tiruan yaitu kualitas rendah dan harga sedang.
i. Strategi barang-barang murah yaitu kualitas rendah dan harga murah.
Strategi pemasaran adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan
terpadu yang mengaitkan keunggulan faktor internal pada strategi perusahaan
dengan tantangan dari lingkungan berbagai faktor eksternal yang ada kemudian
dirancang untuk memastikan bahan tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat terhindar dari
serangan para pesaingnya.
Menurut Swastha (2001), ada beberapa hal aturan dalam strategi
pemasaran :
a. Proses berpikir yang mendahului tindakan.
b. Pengetahuan mengenai jumlah merupakan kunci penting.
c. Strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang
lambat.
d. Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan.
e. Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
f. Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan.
17
g. Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
h. Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
i. Strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
Menurut Rangkuti (2009), unsur-unsur pemasaran dapat diklasifikasikan
menjadi tiga unsur utama, yaitu : unsur strategi persaingan, unsur strategi
pemasaran, unsur nilai pemasaran.
1. Unsur strategi persaingan, dapat dikelompokkan menjadi tiga :
a. Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
b. Targeting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki.
c. Positioning, adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah
untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk
yang ada di pasar kedalam benak konsumen.
2. Unsur strategi pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Deferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran
dalam berbagai aspek diperusahaan.
b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai
produk, harga, promosi, dan tempat.
3. Unsur nilai pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Merek atau brand, adalah nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
b. Pelayanan atau service, adalah nilai yang berkaitan dengan pemberian
jasa pelayanan kepada konsumen.
18
c. Proses, adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggungjawab
dalam proses memuaskan konsumen, baik secara lansung maupun secara
tidak langsung.
2.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
mini, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan
strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal
ini disebut dengan Analisis Situasi.Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah Analisis SWOT.Penelitian ini menunjukkan bahwa kenerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Intern strengths dan Weaknesses
serta lingkungan eksternOpportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor-faktor eksternal peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses). Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah bentuk matrik SWOT dan Kuadran SWOT.Matrik ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
19
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategis. Matrik dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.(Rangkuti, 2009).
Tabel 1. Bentuk Matrik SWOT
INTERNAL
EXTERNAL
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal.
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan
internal.
OPPORTUNIES (O)
Tentukan 5-10
faktor peluang
eksternal.
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
TREATHS (T)
Tentukan 5-10
faktor ancaman
eksternal.
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
Keterangan :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-basarnya.
20
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defentif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Diagram analisis SWOT adalah bentuk diagram yang menggambarkan
posisi suatu usaha dengan menentukan:
1. Faktor strategi eksternal (EFAS) dan faktor strategi intenal (IFAS) dimana
memberikan setiap bobot nilai pada masing-masing faktor EFAS dan IFAS
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) berdasarkan
faktor-faktor tersebut memberikan dampak terhadap faktor strategis.
2. Kemudian menentukan rating pada masing-masing factor EFAS dan IFAS
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Jika peluang
dan kekuatan semakin besar diberi rating 4, demikian sebaliknya jika peluang
dan kekuatan kecil diberi rating 1. Apabila ancaman dan kelemahan semakin
besar diberi rating 1, demikian sebaliknya jika ancaman dan kelemahan kecil
diberi rating 4.
3. Kalikan bobot dan rating pada setiap factor EFAS dan IFAS, selanjutnya
jumlahkan nilai bobot rating tersebut dan dikurangi antara jumlah nilai bobot
21
rating peluang dengan bobot rating peluang dengan bobot rating ancaman,
bobot rating kekuatan dikurangi dengan bobot rating kelemahan. Selanjutnya
hasi dari dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukan kuadran
SWOT.
Gambar 1. Kuadran SWOT
PELUANG
Kuadran 2 Kuadran 1
KEKUATAN KELEMAHAN
Kuadran 3 Kuadran 4
ANCAMAN
Penjelasan Kuadran:
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategiyang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
22
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(Produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Kondisi bisnis Pada kuadran 3 ini mirip dengan
QuestionMark pada BCG metrik. Fokus strategi perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali
teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-
produk baru dalam industri microcomputer.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
Menurut Husen Umar (2005) Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.Dan
analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).Dari hasil
pengolahan Analisis SWOT maka diperolehlah beberapa strategi, dan pengertian
strategi menurut Stephanie K. Marrus, didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
23
tujuan tersebut dapat dicapai. Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai
berikut:
a. Strengts atau kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh
perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat
diandalkan, memiliki keterampilan yang juga dapat diandalkan serta berbeda
dengan produk lain yang mana dapat membuatnya lebih kuat dari para
pesaingnya.
b. Weaknessatau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal
sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.
c. Opportunityatau peluang adalah berbagai hal dan situasi yang
menguntungkan bagi suatu perusahaan. Situasi penting yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan, kecenderungan-kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang
tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan,
perubahan tekhnologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau
pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan
d. Threatsatau Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi
hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun
yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar
24
pembeli atau pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta peraturan baru
atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.
25
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UD.Sabeena Kabupaten Aceh Barat Jalan
Ujong Tanjong yang dipilih dengan pertimbangan bahwa UD. Sabeena tersebut
perusahaan kecil atau industri rumah tangga yang sudah lama berproduksi, yaitu
kurang lebih dua puluhlima tahun.
3.2. Data Penelitian3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan
pengusaha kerupuk jangek UD. Sabeena, konsumen yang mengkonsumsi
kerupuk jangek, serta pesaing atau lembaga lain yang juga pengusaha dalam
bidang kerupuk jangek.
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan data baku pelengkap yang diperoleh dari instansi
pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Library Research (Riset Kepustakaan)
Kegiatan pengumpulan data secara ilmiah dan teoritis, yaitu dengan
membaca dan mengutipnya secara langsung dari beberapa buku yangberkaitan
26
dengan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar
data yang didapatkan lebih relevan.
b. Field Research (Riset Lapangan)
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara
langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan Pemilik
UD.Sabeena, para pekerja, konsumen dan pesaing dalam usaha kerupuk Jangek
ini.
3.3 Pengolahan Data
Cara membuat analisis SWOT melalui “ Empat tahapan “ yaitu :
1. Tahap pengumpulan data dimana tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan
data dari beberapa faktor internal (kelemahan dan kekuatan) tetapi juga
menganalisis data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot ratingnya dengan
menggunakan matrik faktor strategi eksternal dan internal.
2. Tahap Penentuan S, W, O, dan T pada perusahan dimana semua data yang
diperoleh harus dipisahkan antara kekuatan (strengths), Kelemahan
(weaknesses), Peluang (opportunities), dan Ancaman (threats).
3. Tahap Formulasi Strategi dimana semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan dapat digambarkan secara jelas,
bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
4. Tahap pengambilan keputusan dimana semua data yang telah dianalisis akan
menghasilkan beberapa alternatif untuk memperbaiki sistem pemasarannya.
27
3.4 Batasan Operasional
Berbagai batasan operasional yang ada dibawah ini bertujuan
menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran, yakni sebagai
berikut :
a. UD. Sabeena adalah tempat penelitian yang dilakukan di usaha kerupuk
jangek.
b. Strategi pemasaran adalah sebuah rencana dari UD. Sabeena yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan faktor internal pada
strategi perusahaan dengan tantangan dari lingkungan berbagai faktor
eksternal yang ada kemudian dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan, sehingga dapat terhindar dari serangan para pesaingnya.
c. Strengths disini merupakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki UD. Sabeena.
d. Weaknesses disini merupakan kelemahan-kelemahan yang dimiliki UD.
Sabeena.
e. Opportunies disini merupakan berbagai peluang yang muncul terhadap UD.
Sabeena.
f. Treaths disini merupakan berbagai ancaman yang muncul terhadap UD.
Sabeena.
3.5 Kerangka Pemikiran
UD.Sabeena sebagai produsen kerupuk jangek setiap usaha industri kecil
maupun besar, langkah awal yang diambil yaitu membuat perencanaan sebuah
strategis sebagai kekuatan awal untuk dapat menjalankan sebuah usaha agar dapat
28
masuk keberbagai segmen pasar yang diinginkan, sehingga dapat bersaing sesama
para pesaing pelaku pasar itu sendiri.
Mendirikan usaha tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam
maupun dari luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan.Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya persaingan, agar dapat bertahan untuk itu diperlukan
sebuah “strategi”.Strategi adalah suatu alat yang direncanakan dari fungsi
manajemen yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan untuk mengalokasikan
semua sumber daya yang ada sehingga dapat memenangkan kompetisi. Penulis
berasumsi bahwa strategi bisnis dapat membantu dalam memperbaiki strategi
pemasaran suatu usaha Industri Rumah Tangga atau perusahaan dengan cara
memanfaatkan kinerja manajer dari fungsi-fungsi kegiatan manajemen di suatu
perusahaan, misalnya strategi operasional, strategi customer intimacy (keintiman
terhadap pelanggan), dan strategi keunggulan produk. Untuk menentukan strategi-
strategi tersebut dilakukan analisis SWOT dalam bentuk matrik.Dimana, analisis
ini dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada serta
meminimalisasikan kelemahan dan ancaman yang ada dimiliki suatu perusahaan.
Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
29
Gambar 2. Skema kerangka pemikiran
Peluang (O)Eksternal
Ancaman (T)Eksternal
Kekuatan (S)Internal
Kelemahan (W)Internal
Strategi pemasaran“Strategi bisnis
keunggulan produk”
UD.Sabeena
30
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
UD.Sabeena adalah salah satu usaha yang bergerak dalam bidang
pembuatan dan penjualan kerupuk kulit kerbau atau sering disebut juga dengan
kerupuk jangek.Usaha ini di bangun pada tahun 1989 oleh bapak
Roby.Pembangunan usaha ini terletak pada bangunan milik sendiri yang
beralamat di jalan Ujong Tanjong Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Modal awal yang dikeluarkan oleh Bapak Roby untuk membuka usaha kerupuk
jangek ini adalah sebesar Rp. 100.000.000,-. Modal awal tersebut dikeluarkan
untuk membeli bahan baku pembuatan kerupuk jangek seperti kulit kerbau,
tempat penggorengan, timbangan, minyak dan bahan-bahan lainnya yang
diperlukan dalam pembuatan kerupuk jangek.
Adapun pesaing yang juga bergerak dalam usaha pembuatan kerupuk
jangek berdasarkan observasi peneliti di lapangan adalah usaha kerupuk Jangek
UD.Fajar Industri yang didirikan oleh Bapak Anwar Yusuf.Usaha ini beralamat di
Jalan Singgah Mata I, Desa Kuta Padang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat.
Selain usaha UD.Fajar Industri masih ada lagi usaha kerupuk jangek
lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Barat dari yang sudah dikenal masyarakat
sampai yang belum dikenal seperti usaha rumahan kerupuk jangek, itu semua bisa
menjadi pesaing bisnis Pak Roby.Pesaing-pesiang didalam dunia usaha adalah hal
yang biasa dan sudah pasti, apalagi usaha yang dibuka adalah usaha makanan
yang digemari banyak orang.
31
4.2 Letak dan Luas Daerah
Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh.
Aceh Barat memiliki luas wilayah 2.927,95 km2 .secara astronomi kabupaten
Aceh Barat terletak pada 04006` - 04047` LU dan 95052` - 96030` BT, dengan
batasan-batasan wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya
Sebelah Baratberbatasan dengan Samudra Indonesia
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah
4.3 Struktur Organisasi.
Dalam suatu perusahaan atau usaha sangat dibutuhkan keseragaman
dalam pelaksanaan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Untuk
itu perlu dibentuk suatu struktur organisasi, dimana struktur organisasi berfungsi
untuk pemusatan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus
mendukung moral karyawan.Dari struktur organisasi dapat diketahui gambaran
tentang kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu usaha secara keseluruhan, serta
dapat mengetahui dan mempelajari batas-batas tanggung jawab antara atasan dan
bawahan sesuai dengan fungsi dari masing-masing bagian dan tugas yang telah
ditetapkan.Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari pembentukan organisasi yaitu
berusaha mengkoordinir semua kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Adapun struktur organisasi UD.
Sabeena adalah sebagai berikut:
32
Pemilik
Bidang Administrasi Bidang Pengolahan Bidang Pemasaran
Pedagang Konsumen
KonsumenGambar 3. Struktur Organisasi UD. Sabeena
4.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran adalah alat pemasaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item alat pemasaran
yaitu: Product, price, promotion, place.Item bauran pemasaran pada UD. Sabeena
adalah sebagai berikut:
1. Produk (product)
a. Keragaman Produk
Pada UD. Sabeena produk kerupuk jangek yang ditawarkan dalam 2 jenis
yaitu kerupuk jangek siap saji dan kerupuk jangek setengah jadi.Dengan
bentuk kemasan ukuran penjualan per kg, setengah kg, seperempat kg,
sampai dengan harga eceran.
b. Kualitas produk
Kualitas produk kerupuk jangek pada UD. Sabeena sangat baik dimana
bahan baku kulit kerbau atau sapiyang dipakai dalam pembuatan kerupuk
jangek adalah kulit kerbau yang baru dan masih bagus.
33
c. Ciri
Ciri produk kerupuk jangek UD.Sabeena adalah kekhasan bentuk
kemasan dan ukuran penjualan yang hanya dibatasi pada 3 ukuran.
d. Nama Merk
Nama merk yang dipakai oleh UD. Sabeena adalah nama perusahaannya
sendiri yaitu produk kerupuk jangek merk Sabeena.
2. Harga (Price)
Daftar harga yang diberikan oleh UD.Sabeena dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu Rp. 100.000,-/ Kg, sampai harga Rp. 1000,-/ bungkus kecil.
3. Promosi (promotion)
a. Promosi Penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan oleh UD.Sabeena adalah dengan
memperkenalkannya kepada masyarakat melalui internet dan dari mulut-
kemulut dengan masyarakat.
b. Tenaga Penjualan
UD.Sabeena menggunakan tenaga penjualan. Karena pemasaran produk
kerupuk jangek dipasarkan ke swalayan-swalayan dan warung-warung
yang ada di kota Meulaboh serta mengirimnya keluar kota hingga
Provinsi Sumatera Barat (Padang).
c. Pemasaran Langsung
UD.Sabeena menerima pemasaran langsung yaitu konsumen langsung
membeli kerupuk jangek di tempat produksi kerupuk jangek tersebut.
34
4. Tempat/ Lokasi (Place)
a. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran pada UD. Sabeena dilakukan dengan dua cara yaitu
pemasaran langsung (pemasaran yang langsung kepada konsumen) dan
pemasaran perantara (pemasaran yang terjadi antara produsen ke
pengecer dan konsumen).
b. Cakupan Pasar
Cakupan pasar pada penjualan produksi UD. Sabeena adalah seluruh
masyarakat yaitu swalayan-swalayan, warung-warung yang ada di kota
Meulaboh bahkan sampai ke Provinsi Sumatera Barat.
c. Lokasi
Lokasi usaha produk kerupuk jangek UD.Sabeena terletak pada Jalan
Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Sedangkan pada UD. Fajar Industri dalam hal ini sebagai pesaing
memberikan tawaran harga jual kerupuk jangek kepada konsumen dari harga jual
Rp. 100.000,-/ Kgnya sampai dengan harga Rp. 12.000,- / Ons.Pemasaran produk
kerupuk jangek dilakukan sendiri dengan mengantar produk ke swalayan-
swalayan.
35
4.5 Analisis SWOT4.5.1 Tahapan Penentuan S, W, O, dan T.
A. Faktor Internal
1. Kekuatan(Strenghts)
Memiliki nama baik yang kuat dan sudah terkenal hampir di seluruh
kota Meulaboh, yang dibuktikan dengan dikeluarkannya izin usaha
dan sertifikat merek atas nama UD. Sabeena.
Dengan motto “ memberikan kualitas kerupuk yang terbaik kepada
konsumen”.
Kualitas produk dan rasa yang ditawarkan selalu terjamin.
Respon masyarakat terhadap kerupuk jangek ini tinggi.
Jaringan pemasaran luas yaitu seluruh kota Meulaboh dan sekitarnya.
2. Kelemahan(Weaknesses)
Produk yang ditawarkan tidakdapat bertahan lama.
Kurang berani melakukan inovasi produk sehingga kemungkinan
konsumen akan bosan.
Bahanbaku pembuatan kerupuk harus dipesan terlebih dahulu dari luar
kota.
B. Faktor Eksternal
1. Peluang(Opportunities)
Tumbuhnya daya beli masyarakat dikarenakan pola pikir masyarakat
yang semakin praktis.
Adanya perlindungan pemerintah dengan adanya izin usaha kerupuk
jangek kepada UD. Sabeena.
36
Berkembangnya tempat-tempat pemukiman penduduk (dibangunnya
perumahan-perumahan dan ruko-ruko) yang merupakan peluang untuk
pengembangan bisnis kerupuk jangek.
Dikenalnya produk kerupuk jangek ini hampir diseluruh kota
Meulaboh dan sekitarnya.
Berkembangnya gaya hidup konsumtif dimasyarakat.
2. Ancaman(Threats)
Kenaikan tarif listrik, bahan bakar minyak, bahan baku dan berbagai
bahan lainnya yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk jangek.
Banyak munculnya usaha yang sejenis dan dengan sistem yang sejenis
pula.
Banyak beredarnya isu negatif yaitu pembuatan kerupuk dengan
menggunakan kulit kerbau yang busuk dan lain sebaginya yang dapat
menurunkan pendapatan usaha.
Strategi bisnis yang mudah ditiru yaitu usaha kerupuk jangek dapat
dilakukan oleh siapa saja dikarenakan cara pembuatan kerupuk yang
mudah.
Munculnya pesaing-pesaing usaha sejenis dengan inovasi produk.
Bahanbaku kerupuk yaitu kulit kerbau masih bergantung pada
pemasok luar kota.
4.5.2 Tahapan Formulasi Strategi.
Setelah mengklasifikasikan berbagai kemungkinan dari faktor internal
dan eksternal, serta agar mudah menentukan hasil analisis maka akan digunakan
matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
37
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategis yaitu sebagi berikut:
Tabel 2. Diagram Matrik SWOTFaktor Internal
Faktor Eksternal
STRENGTSH (S) WEAKNESSES (W) Memiliki Brand name
yang kuat. Kualitas produk dan rasa
yang ditawarkan selaluterjamin.
Lokasi pemasaran yangstrategis.
Jaringan pemasaran luas.
Produk yang ditawarkantidak dapat bertahanlama.
Kurang beranimelakukan inovasiproduk.
Naik turunnya hargabahan baku yang dapatmempengaruhi hargajual.
OPORTUNITIES (O) STRATEGI S.O STRATEGI W.O Tumbuhnya daya beli
masyarakat. Adanya perlindungan
dari pemerintah. Berkembangnya tempat-
tempat pemukimanpenduduk.
Lokasi penjualan yangstrategis.
Dikenalnya produkkerupuk jangek inihampir diseluruh kotaMeulaboh.
Berkembangnya gayahidup konsumtifdimasyarakat.
Mempertahankan kualitasrasa dan bahan yangdipakai.
Memperbanyak distributorpenjualan.
Mempertahankan kualitasproduk.
Meningkatkankemampuan dan kualitastenaga kerja.
Diupayakan produkdapat dinikmati olehsemua kalangan denganefisien biaya.
Gencar dalam beriklanagar memperkuat brandname.
Memberikan latihankepada tenaga kerjacara pembuatankerupuk jangek.
TREATS (T) STRATEGI S.T STRATEGI W.T Kenaikan harga listrik,
BBM, bahan bakukerupuk jangek danbahan varian lainnya.
Banyak bermunculanpengusaha baru yangsejenis.
Isu negatif penggunaankulit kerbau busuk.
Strategi bisnis yangmudah ditiru.
Bahan baku masihtergantung padapemasok luar.
Meningkatkan ataumempertahankan kualitasmutu usaha baik mutuproduk maupun mutupelayanan.
Menetapkan strategi hargayakni selain menggunakanefesiensi biaya bisa jugadengan menggunakandiferensiasi harga.
Memperbaiki strategibisnis/ pemasarankearah yang lebih baik.
Memperhatikan kualitasmutu pembuatankerupuk dan pelayananterhadap konsumenserta lebih mengontrolkinerja tenaga kerjaagar hasil yang didapatmemuaskan.
38
A. Strategi S.O
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan dalam hal ini adalah
UD. Sabeena yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya antara lain:
1. Mempertahankan kualitas rasa dan bahan yang dipakai.
2. Memperbanyak distributor penjualan.
3. Mempertahankan kualitas produk.
4. Meningkatkan kemampuan dan kualitas tenaga kerja.
B. Strategi S.T
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan dalam hal ini UD. Sabeena untuk mengatasi ancaman antara lain:
1. Meningkatkan atau mempertahankan kualitas mutu usaha baik mutu
produk maupun mutu pelayanan.
2. Menetapkan strategi harga yakni selain menggunakan efesiensi biaya
bisa juga dengan menggunakan diferensiasi harga.
C. Strategi W.O
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada antara lain:
1. Diupayakan produk dapat dinikmati oleh semua kalangan dengan efisien
biaya.
2. Gencar dalam beriklan agar memperkuat brand name.
3. Memberikan latihan kepada tenaga kerja cara pembuatan kerupuk jangek.
39
D. Strategi W.T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yaitu:
1. Memperbaiki strategi bisnis/ pemasaran kearah yang lebih baik.
2. Memperhatikan kualitas mutu pembuatan kerupuk dan pelayanan
terhadap konsumen serta lebih mengontrol kinerja tenaga kerja agar hasil
yang didapat memuaskan.
4.5.3 Tahapan Pengambilan Keputusan
Untuk menentukan kuadran posisi UD.Sabeena dapat dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu Eksternal StrategicFactors Analysis Summary(EFAS)
dengan memberikan bobot, rating dan komentar.Kemudian selanjutnya
menentukan Internal StrategicFactors Analysis Summary(IFAS) dengan
memberikan bobot, rating dan komentar. Setelah EFAS dan IFAS ditentukan
langkah selanjutnya adalah melihat selisih antara peluang dan ancaman dan selisih
antara kekuatan dan kelemahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut dibawah ini:
40
Tabel 3.EFAS Struktur Analisis SWOT Permasalahan UD. SabeenaFAKTOR-FAKTORSTRATEGIEKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT XRATING
KOMENTAR
PELUANGTumbuhnya daya beli
masyarakat.Adanya perlindungan
dari pemerintah.Berkembangnya
tempat-tempatpemukiman penduduk.
Lokasi penjualan yangstrategis.
Dikenalnya produkkerupuk jangek inihampir diseluruh kotaMeulaboh.
Berkembangnya gayahidup konsumtifdimasyarakat.
0,15
0,12
0,12
0,14
0,12
0,12
4
4
2
4
3
2
0,60
0,48
0,24
0,56
0,36
0,24
Peluang usahaterbuka.Peluang usahaterbuka.Keberadaanusaha yangbagus.
Dampakkemajuanusahameningkat.
JUMLAH 0,77 23 2,46ANCAMANKenaikan harga listrik,
BBM, bahan bakukerupuk jangek danbahan varian lainnya.
Banyak bermunculanpengusaha baru yangsejenis.
Isu negatifpenggunaan kulitkerbau busuk.
Strategi bisnis yangmudah ditiru.
Bahan baku masihtergantung padapemasok luar.
0,03
0,10
0,05
0,05
2
2
3
2
0,06
0,20
0,15
0,10
Kondisi tidakstabil.
Lebih ber-inovasi.
Perlu berhati-hati.
Kondisi yangtidak aman.
JUMLAH 0,23 9 0,41TOTAL 1,00
Selisih antara peluang dan ancaman = O – T = 2,46 – 0,41 = 2,05
41
Tabel 4.IFAS Struktur Analisis SWOT Permasalahan UD. SabeenaFAKTOR-FAKTORSTRATEGIINTERNAL
BOBOT RATING BOBOT XRATING
KOMENTAR
KEKUATAN Memiliki Brand
name yang kuat. Kualitas produk
dan rasa yangditawarkanselalu terjamin.
Lokasipemasaran yangstrategis.
Jaringanpemasaran luas.
0,15
0,15
0,15
0,15
4
2
3
4
0,60
0,30
0,45
0,60
DampakKeberhasilan.Kuncikesuksesan.
Keberadaanyang bagus.
JUMLAH 0,60 14 1,95KELEMAHAN
Produk yangditawarkan tidakdapat bertahanlama.
Kurang beranimelakukaninovasi produk.
Naik turunnyaharga bahanbaku yang dapatmempengaruhiharga jual.
0,15
0,13
0,12
4
3
2
0,60
0,39
0,24
Perlu inovasibaru.
Perlu ditindaklanjut.
Harus berhati-hati.
JUMLAH 0,4 9 1,23TOTAL 1,00
Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S – W = 1,95 – 1,23 = 0,72
Setelah penentuan selisih antara peluang dan ancaman dan selisih antara
kekuatan dan kelemahan, selanjutnya menentukan kuadran posisi UD. Sabeena
dengan membuat titik diagram dimana dari hasil EFAS dan IFAS Posisi UD.
Sabeena Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat tertuju pada posisi peluang
dan kekuatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut
dibawah ini:
42
PELUANG
2,05
KELEMAHAN KEKUATAN0,72
ANCAMAN
Gambar 4. Posisi UD. Sabeena Kecamatan Meureubo berdasarkan analisisSWOT 2013
Dari gambar kuadran SWOT, maka dapat diketahui bahwa posisi UD.
Sabeena berada pada kuadran 1 (2,05 – 0,72), yaitu situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaantersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth
oriented strategy).
Dalam melakukan usaha kerupuk jangek strategi yang digunakan oleh
UD. Sabeena adalah dengan cara menyuplai langsung kerupuk jangek yang telah
diproduksi keswalayan-swalayan yang ada di sekitar kota Meulaboh, seperti
swalayan Mandiri, swalayan Sejahtera, Pante Barat, Jasa Karya dan lain
sebagainya. Selain itu strategi lain yang digunakan adalah pemasaran produk
kerupuk kewarung-warung kecil dan besar serta menjualnya langsung kepada
konsumen.
Dalam berusaha, seorang wirausaha harus mempunyai sifat selalu
semangat, ulet dan tidak pernah menyerah dan dapat membaca peluang yang ada
Posisi UD. SabeenaKecamatan Meureubo(2,05 – 0,72)
43
itulah yang membuat UD.Sabeena sukses.Keberhasilan usaha kerupuk jangek
UD.Sabeena dalam berbisnis dalam hal pelayanan konsumen dan kualitas produk
yang ditawarkan menyebabkan usaha kerupuk jangek CV. Sabena terus
mengalami peningkatan.
Namun demikian untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar UD.
Sabeena dapat melakukan cara memperbanyak variasi produk kerupuk jangek dan
membuka beberapa jaringan penjualan keluar daerah kota Meulaboh dan daerah
lainnya yang potensial secara intensif.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, saat ini usaha kerupuk jangek
UD.Sabeena sedang dalam masa pertumbuhan dan pengembangan.Untuk itu harus
mengembangkan jadwal rencana baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang.
A. Rencana strategi usaha kerupuk jangek UD. Sabeena dalam jangka pendek
adalah:
Pengadaan program-program promosi dan agresif dalam beriklan yang
dapat meningkatkan penjualan, seperti promo diskon bagi konsumen.
Mempertahankan kualitas rasa dan bahan produk dengan melakukan
pengontrolan secara rutin.
Membina hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku.
Meningkatkan kualitas kerja para tenaga kerja.
B. Rencana strategi usaha kerupuk jangek UD. Sabeena dalam jangka panjang
adalah:
Melakukan riset dan pengembangan variasi produk agar tidak
ketinggalan dari pesaing.
44
Memahami serta memantau perkembangan, kebutuhan serta
kecenderungan perilaku konsumen.
Terus-menerus membina hubungan kerjasama yang baik dengan
pemasok bahan baku, tenaga kerja dan konsumen sehingga dapat
menciptakan sinergi dalam menghadapi pesaing-pesaing yang ada
maupun pesaing-pesaing yang akan muncul.
45
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa Posisi UD. Sabeena Kecamatan Meureubo Kabupaten
Aceh Barat tertuju pada posisi kuadran 1(2,05 – 0,72) yaitu situasi yang sangat
menguntungkan. Selain itu strategi yang dapat dilakukan oleh UD. Sabeena dalam
pengembangan produk usahanya adalah dengan mempertahankan kualitas rasa
dan bahan produk, meningkatkan kualitas kerja para tenaga kerja, melakukan riset
dan pengembangan variasi produk, memahami serta memantau perkembangan,
kebutuhan serta kecenderungan perilaku konsumen, dan terus-menerus membina
hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok bahan baku, tenaga kerja dan
konsumen.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah diharapkan
agar UD.Sabeena dapat menjaga kualitas rasa dan mutu produk serta penentuan
pasar dan harga yang relatif dapat dijangkau oleh semua kalangan.Selain itu
diharapkan UD.Sabeena dapat menjadi salah satu lapangan usaha bagi warga
sekitar untuk menambah penghasilan pendapatan.Diharapkan juga agar
UD.Sabeena dapat memperluas jaringan pemasaran dan untuk mendukung itu
semua hendaknya UD.Sabeena melaksanakan serangkaian kegiatan promosi
secara efektif.Hal ini dharapkan agar perusahaan kerupuk jangek UD.Sabeena di
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dapat diketahui oleh khalayak
ramai.
46
DAFTAR PUSTAKA
Akdon.2006. Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
Anonimous. 2000. Kamus Manajemen Strategi. Jakarta.
Assauri, S. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Basu Swasta, Ibnu. 2000. Pemasaran Jasa. Edisi Kedua, Cetakan Keempat,Yogyakart: Andi.
Firdaus, M. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Fremm,S dkk. 2000. Market Driven Strategy. New York: The Free Press.
George. E & Belch. 2007. Advertising and Promotion: An Integrated MarketingComunication Perspective. New York: The McGraw-Hill Companies, 6thEdition.
Kertajaya, H. 2002.Attracting Tourists Traders Investors; Strategi MemasarkanDaerah di Era Otomoni, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Khomaini. 2012. kerupuk-kulit. http : // www.scribd.com/d/24129513. diakses 12maret 2013.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta :Erlangga.
.2004.Marketing Insight From A to Z. 80 Concepts Every Manager Needs ToKnow. John Willey & Sonc. Inc.
Laksana, F. 2008.Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama, Yogyakarta: GrahaIlmu.
Lamb.Charles, W. 2001.Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
Nitisemito, A.2000.Marketing Mix.Yogyakarta: MedPress.
Pusat Statistik. 2010. Aceh Barat Dalam Angka.
Radiosuno. 1987.Konsep, Sistem, dan Fungsi ManajemenPemasaran.Yogyakarta: FE-UGM.
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT, Tehnik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:Gramedia Pustaka Umun.
47
Ratnasari, R dan Mastuti H. Aska. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor:Ghalia Indonesia.
Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Strategi. Jakrta: CV. Andi Offset.
Utomo, P. 2007. Kerupuk Jangek. http: www. medanbisnisdily. com/news/search/?ke=penjualan+kerupuk+jangek&hal=60. diakses 12 maret 2013.