strategi menghadapi pemeriksaan pajak -...

64
STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK YOGYAKARTA, 11 DESEMBER 2018

Upload: truonghanh

Post on 19-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN

PAJAK

YOGYAKARTA, 11 DESEMBER 2018

Page 2: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

CURRICULUM VITAE

NAMA : FAJAR BUDIMAN, SE., Ak., MH., BKP.

TELEPON : 0812-99-40-781

PENDIDIKAN : Diploma III Perpajakan – STAN

S1Akuntansi – Universitas Padjadjaran

Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum – UI

EMAIL : [email protected]

[email protected]

PEKERJAAN : Dosen STIE Perbanas Jakarta

Managing Director Jakarta Strategic Consulting

2

Page 3: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

KONSEP PEMERIKSAAN

PAJAK

Page 4: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

➢ Pasal 1 butir 25 jo. Pasal 29 UU Nomor 28 tahun 2007 UU tentang Perubahan KUP➢ PP 74 tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Pemenuhan Kewajiban

Perpajakan➢ PMK-17/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Pemeriksaan stdtd. Peraturan Menteri

Keuangan - 184/PMK.03/2015 ,tanggal 30 Sept 2015

➢ PMK-239/PMK.03/2014 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti PermulaanTindak Pidana Di Bidang Perpajakan

➢ Peraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

➢ SE - 65/PJ/2013 Tentang Pedoman Penggunaan Metode Dan Teknik Pemeriksaan

➢ Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per - 07/PJ/2017 tentang PedomanPemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan Untuk MengujiKepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

➢ Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 10/PJ/2017 Tentang PetunjukTeknis Pemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan Untuk MengujiKepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

DASAR HUKUM

4

Page 5: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

“Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”(Ps. 1 butir 25 UU KUP)

5

Page 6: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pemeriksa Pajak

Dilakukan oleh Tim Pemeriksa terdiri dari Supervisor, Ketua

Tim, dan Anggota Tim

Pemeriksa Pajak

• PNS di lingkungan DJP atau tenaga ahli

• Ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, yang

diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab

untuk melaksanakan Pemeriksaan

(PMK-17/PMK.03/2013 jo. PER-31/PJ/2008).

(Pasal 1 butir 6 PMK-17/PMK.03/2013).

Page 7: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Jenis Pemeriksaan

Berdasarkan

Tujuan

Pemeriksaan

Berdasarkan

Kedalaman

Pemeriksan

Berdasarkan

Tingkatan

Pemeriksaan

Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan dan/atau

Tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

➢Pemeriksaan Lapangan

➢Pemeriksaan (normal)

➢Pemeriksaan Kantor

➢Pemeriksaan Bukti Permulaan

Page 8: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Ruang Lingkup dan Kriteria

Penyebab PemeriksaanDapat meliputi satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak,

baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian

Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu

maupun tahun berjalan.

01. Pemeriksaan menguji kepatuhanDalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-

Undang KUP;

b. terdapat keterangan lain berupa data konkret sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a Undang-Undang KUP;

c. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan

lebih bayar, selain yang mengajukan permohonan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;

d. Wajib Pajak yang telah diberikan pengembalian pendahuluan

kelebihan pembayaran pajak;

e. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan

rugi;

f. Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran,

likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk

selama-lamanya;

g. Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode

pembukuan atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;

h. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat

Pemberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan

dalam surat teguran yang terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan

berdasarkan Analisis Risiko; atau

i. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk

dilakukan Pemeriksaan berdasarkan Analisis Risiko.

Page 9: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Ruang Lingkup dan Kriteria

Penyebab PemeriksaanRuang lingkup Pemeriksaan untuk tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan dapat meliputi penentuan,

pencocokan, atau pengumpulan materi yang berkaitan

dengan tujuan Pemeriksaan.

.

02. Pemeriksaan tujuan lain

Dilakukan dalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan;

b. penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak;

c. pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan;

d. pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

e. Wajib Pajak mengajukan keberatan;

f. pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan

penghasilan neto;

g. pencocokan data dan/atau alat keterangan;

h. penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;

i. penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai;

j. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;

k. penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu

kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas

perpajakan; dan/ atau

l. memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda.

Page 10: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Ruang Lingkup dan Kriteria

1 Untuk Lebih Bayar Pasal 17B dalam hal permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran tersebut diajukan Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan:

a. laporan keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa diaudit

oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2

(dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa telah diaudit oleh

akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; dan

b. Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan,

Penyidikan, atau Penuntutan Tindak Pidana Perpajakan, dan/atau Wajib

Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana karena

melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

2 Pemeriksaan karea adanya data kongkret dalam hal ruang lingkup pemeriksaan

hanya dilakukan terhadap keterangan lain berupa data konkret;

01. Pemeriksaan Kantor

Page 11: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Ruang Lingkup dan Kriteria

1. Pemeriksaan karena adanya data kongkret dilakukan dengan Pemeriksaan

Lapangan dalam hal ruang lingkup pemeriksaan dilakukan tidak terbatas hanya

terhadap keterangan lain berupa data konkret.

2. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan

tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran yang

terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan berdasarkan Analisis Risiko; atau

3. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk dilakukan

Pemeriksaan berdasarkan Analisis Risiko.

4. Dalam hal Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait

dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya

rekayasa transaksi keuangan,

02. Pemeriksaan Lapangan

Page 12: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Ruang Lingkup dan Kriteria

penentuan jenis

pemeriksaannya

diatur lebih lanjut

oleh Direktur

Jenderal Pajak.

1. Wajib Pajak menyampaikan Surat

Pemberitahuan yang menyatakan lebih

bayar, selain yang mengajukan restitusi

sesuai Ps. 17B UU KUP;

2. Wajib Pajak yang telah diberikan

pengembalian pendahuluan kelebihan

pembayaran pajak;

3. Wajib Pajak menyampaikan Surat

Pemberitahuan yang menyatakan rugi;

4. Wajib Pajak melakukan penggabungan,

peleburan, pemekaran, likuidasi,

pembubaran, atau akan meninggalkan

Indonesia untuk selama-lamanya;

5. Wajib Pajak melakukan perubahan tahun

buku atau metode pembukuan atau

karena dilakukannya penilaian kembali

aktiva tetap;

Page 13: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Kewenangan dan Kewajiban Pemeriksa Pajak

menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib Pajak dalam hal Pemeriksaandilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan atau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantordalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor;

memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak pada waktumelakukan Pemeriksaan;

memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak kepada Wajib Pajak apabilasusunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;

melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai:a. alasan dan tujuan Pemeriksaan;b. hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;c. hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim

Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakatiantara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan

d. kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau dokumen yangmenjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang dipinjam dari Wajib Pajak;

menuangkan hasil pertemuan sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam berita acara pertemuan denganWajib Pajak;

menyampaikan SPHP kepada Wajib Pajak;

memberikan hak untuk hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada

waktu yang telah ditentukan;

menyampaikan Surat Panggilan kepada Wajib Pajak memuat waktu & tempat pertemuan dan dokumen yangharus dibawa pada saat pertemuan.

Kewajiban

Page 14: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Kewenangan dan Kewajiban

Pemeriksa Pajak

1. menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;memperlihatkan

Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib Pajak pada waktu

melakukan Pemeriksaan;

2. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis;

3. Mengembalikan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar

pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib

Pajak; dan

4. Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang

diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka

Pemeriksaan.

Kewajiban :

Page 15: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Kewenangan dan Kewajiban

Pemeriksa Pajak

1. melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;

2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;

3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;

4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa:

a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus;

b. memberikan bantuan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak; dan/atau

c. menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal Pemeriksaan dilakukan di tempat Wajib Pajak;

5. melakukan Penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak;

6. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak; dan

7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan

Kewenangan Pemeriksa Lapangan :

Page 16: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Kewenangan dan Kewajiban

Pemeriksa Pajak

1. memanggil Wajib Pajak untuk datang ke kantor Direktorat Jenderal Pajak

dengan menggunakan Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor;

2. melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi

dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang

dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang

diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang

terutang pajak;

3. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran

Pemeriksaan;

4. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak;

5. meminjam KKP yang dibuat oleh akuntan publik melalui Wajib Pajak; dan

6. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang

mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit

pelaksana Pemeriksaan.

Kewenangan Pemeriksa Kantor :

Page 17: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

1. meminta kepada PemeriksaPajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2;

2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan;

3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;

4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan;

5. menerima SPHP;

6. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan;

7. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan

8. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner Pemeriksaan.

Wajib Pajak berhak :

Page 18: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

1. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan;

2. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;

3. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan;

4. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP;

5. meminjamkan KKP yang dibuat oleh akuntan publik; dan

6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.

Wajib Pajak wajib (kantor) :

Page 19: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

1. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak;

2. memberikan kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik;meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;

3. memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi petunjuk tentang penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak;

4. memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, yang dapat berupa:a. menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak apabila dalam mengakses data yang

dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus;b. memberikan bantuan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka barang bergerak dan/atau tidak

bergerak; dan/atauc. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP; dan

5. menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dalam hal Pemeriksaan dilakukan di tempat Wajib Pajak;

6. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang diperlukan.

Kewajiban Wajib Pajak (lapangan):

Page 20: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Jangka Waktu Pemeriksaan

Jenis Pemeriksaan Pengujian Pembahasan Akhir Hasil

Pemeriksaan dan Pelaporan

Menguji Kepatuhan ◆ Paling lama 6 bulan sejak disampaikan ke

WP sampai SPHP dapat diperpanjang 2

bulan (lapangan)

◆ Paling lama 4 bulan sejak WP datang ke

kantor sampai SPHP diperpanjang 2 bulan

(kantor)

◆ Terkait WP KKKS Migas, WP satu grup, atau

WP terindikasi transfer pricing atau

transaksi khusus lain yang berindikasi

adanya rekayasa transaksi keuangan, dapat

diperpanjang paling lama 6 bulan dan paling

banyak 3 (tiga) kali sesuai dengan

kebutuhan waktu untuk melakukan

pengujian.

paling lama 2 bulan, yang

dihitung sejak tanggal SPHP

disampaikan kepada WP

sampai dengan tanggal LHP.

Page 21: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Jangka Waktu Pemeriksaan

Jenis

Pemeriksaan

Pengujian Pembahasan Akhir Hasil

Pemeriksaan dan

Pelaporan

Tujuan Lain ◆ Paling lama 4 bulan dihitung sejak

tanggal Surat Pemberitahuan

Pemeriksaan Lapangan disampaikan

kepada Wajib Pajak sampai dengan

tanggal LHP (lapangan).

◆ Paling lama 14 hari yang dihitung sejak

tanggal Wajib Pajak datang memenuhi

Surat Panggilan Dalam Rangka

Pemeriksaan Kantor sampai dengan

tanggal dalam LHP (kantor).

-

Page 22: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Siklus Pemeriksaan

✓ Pengumpulan Berkas

✓ Profile WP

✓ Analisis Data

✓ Identifikasi Masalah

✓ Rencana Pemeriksaan

✓ Program Pemeriksaan

✓ Sarana Prasarana

Persiapan

✓ Pemberitahuan Pemeriksaan

✓ Undangan & Pertemuan dg WP

✓ Pemeriksaan di tempat WP

✓ Metode dan Teknik

✓ Update Rencana dan Program

✓ Pemeriksaan Buku dan

Dokumen

✓ Konfirmasi

✓ Permintaan Keterangan

✓ KKP

✓ Pemberitahuan Hasil

Pemeriksaan

✓ Tanggapan dan Pembahasan

✓ Quality Assurance

✓ Penandatanganan BA

✓ LHP

✓ Nothit

✓ Alket

✓ Daftar Harta

✓ KLU

Pelaksanaan Pelaporan

Page 23: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Alur Pemeriksaan Pajak Sesuai Per-07/PJ./2017

jo. SE-10/SE - 10/PJ/2017

SP2

SPPL

Surat Panggilan

Pertemuan Pertama

WP Datang?

Berita Acara Ketidakhadiran

B. A. Pemberian Keterangan

Ya WP Membantu Kelancaran

Pemeriksaan?

Tidak dengan Pengujian Lapangan

Pengujian Lapangan

WP Kooperatif?

SEGEL

Ya Pengujian Dilanjutkan Sesuai Audit Plan & Audit

Program

WP Kooperatif?

• Penetapan scr. Jabatan, atau

• Usul Bukper

Tidak

Pembahasan Temuan Sementara

DJP

Alur

Proses

7 hari kerja Pengembalian

Dokumen WP7 hari kerja sejak tanggal LHP

Page 24: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Alur Proses setelah Penerbitan SPHP

SPHP

Lampiran

Tanggapan Perpanjangan Undangan

Pembahasan

3 Hari Kerja

7 Hari Kerja 3 Hari Kerja

Diterima WP

Tanggapan? Setuju?

B.A t idak disampaikan

tanggapan

Ya

Tid

ak

Ya

Hadir?

Tid

ak

Pernyataan Persetujuan

Hadir?

Ya

B.A Tidak Hadir

Risalah

Tid

ak

Risal ah

Ya

Risalah

Tidak Tidak

Ya

Tanggapan?

Tim QA

Risalah QA

Ya Mener

bitkan

Tidak Jika menolak, diberikan catatan

Panggilan

Tanda

Tangan

Jika menolak,

diberikan

catatan

BAPHAP

IHPA

Waktu Proses: 2 Bulan

3 hari kerja sejak

penandatanganan risalah

pembahasan

3 hari kerja

sejak surat

panggilan

Alur Proses dari Page 1

Page 25: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Permintaan Dokumen

➢ buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan dan diperoleh/ditemukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak, dipinjam pada saat itu juga dan Pemeriksa Pajak membuat bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen.

➢ dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan belum ditemukan atau diberikan oleh Wajib Pajak pada saat pelaksanaan Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak membuat surat permintaan peminjaman buku, catatan, dan dokumen yang dilampiri dengan daftar buku, catatan, dan/atau dokumen yang wajib dipinjamkan.

➢ dalam hal untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik diperlukan peralatan dan/atau keahlian khusus, Pemeriksa Pajak dapat meminta bantuan kepada:

▪ Wajib Pajak untuk menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak; atau

▪ seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu, baik yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak maupun yang berasal dari luar Direktorat Jenderal Pajak

Pemeriksaan Lapangan :

Page 26: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Permintaan Dokumen

➢ daftar buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan oleh Pemeriksa Pajak, harus dilampirkan pada Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor.

➢ buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain, wajib dipinjamkan pada saat Wajib Pajak memenuhi panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor dan Pemeriksa Pajak membuat bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen.

➢ dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan belum tercantum dalam lampiran Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor, Pemeriksa Pajak membuat surat permintaan peminjaman buku, catatan, dan dokumen.

➢ Penyerahan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain dari Wajib Pajak, Pemeriksa Pajak membuat bukti peminjaman dan pengembalian buku, catatan, dan dokumen.

➢ Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam berupa fotokopi dan/atau berupa data yang dikelola secara elektronik, Wajib Pajak yang diperiksa harus membuat surat pernyataan bahwa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik yang dipinjamkan kepada Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya.

Pemeriksaan Kantor :

Page 27: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Jangka Waktu Penyampaian Dokumen

Tanggal

Penyampaian Surat

Permintaan

Dokumen

>2 minggu Teguran 1

> 3 minggu Teguran 2

1 bulan

➢ Bila >1 bulan tidak dipenuhi, maka Pemeriksa membuat BA tidak dipenuhi dokumen/data dan dilampiri dokumen

yang tidak dipinjamkan.

➢ Dalam hal meminjamkan harus dibuatkan BA telah dipinjamkan

Terkait Ps. 26A

ayat 4 UU KUP

Catatan:

◆Dalam hal data/dok/bukti yang diminta oleh Pemeriksa tidak dimiliki/dikuasai WP, maka harus membuat surat

pernyataan.

◆Dalam hal data/dok/bukti bersifat rahasia, maka WP dapat meminta pemeriksaan di tempat khusus dan disediakan WP.

Page 28: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Teknik dan metode pemeriksaan

➢ Metode Pemeriksaan adalah teknik dan prosedur pemeriksaan yang

dilakukan terhadap buku, catatan dan dokumen serta data, informasi, dan

keterangan lain, yang terdiri atas metode langsung dan metode tidak

langsung.

➢ Teknik Pemeriksaan adalah cara-cara pengumpulan bukti, pengujian,

dan/atau pembuktian yang dikembangkan oleh Pemeriksa Pajak untuk

menyakini kebenaran pos-pos yang diperiksa.

(PER - 04/PJ/2012) :

Page 29: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan(PER - 04/PJ/2012)

01

Langsung: Teknik dan

prosedur pemeriksaan

dengan melakukan

pengujian atas

kebenaran pos-pos

Surat Pemberitahuan

(SPT) termasuk

lampirannya, yang

dilakukan secara

langsung terhadap buk,

catatan, dan dokumen

terkait.

Langsung

02

Tidak Langsung adalah

teknik dan prosedur

pemeriksaan dengan

melakukan pengujian

atas kebenaran pos-

pos Surat

Pemberitahuan (SPT)

termasuk lampirannya,

yang dilakukan secara

tidak langsung melalui

suatu pendekatan

penghitungan tertentu.

Tidak Langsung

Page 30: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan

➢ Metode Langsung maupun Metode Tidak Langsung digunakan untuk

mendapatkan temuan pemeriksaan.

➢ Temuan pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang

cukup dan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

➢ Metode Tidak Langsung digunakan dalam hal Metode Langsung tidak

dapat diterapkan diantaranya:

✓ Transaksi Tunai dan Bank;

✓ Sumber dan Penggunaan Dana;

✓ Penghitungan Rasio;

✓ Satuan dan/atau Volume;

✓ Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth);

✓ Penghitungan Biaya Hidup

Page 31: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Temuan dan Bukti

Temuan pemeriksaan harus didasarkan

pada bukti kompeten yang cukup dan

berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan

bukti yang valid dan relevan

Bukti Yang Cukup

bukti yang memadai untuk mendukung

LHP

(sesuai pertimbangan Pemeriksa)

Page 32: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Bukti Valid dan Relevan

✓ Independensi dan kualifikasi

sumber diperolehnya bukti.

✓ Kondisi dimana bukti

diperoleh

✓ Cara bukti diperoleh

Relevan artinya bahwa bukti pemeriksaan harus terkait dengan Pos-pos

yang akan diperiksa sesuai dengan Program Pemeriksaan

Validitas bukti dipengaruhi oleh:

Page 33: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pendekatan Transaksi Tunai dan Bank

Jumlah semua penerimaan bank (mutasi kredit bank) +/+

Saldo Akhir Kas +/+

PPh yang dipotong/dipungut pihak lain +/+

Pengeluaran tunai +/+

Saldo Awal Kas -/-

Penerimaan yang bukan penghasilan* -/-

Penerimaan yang merupakan objek PPh Final -/-

Penerimaan yang bukan objek pajak -/-

PPN dipungut sendiri** -/-

Penghasilan bruto seharusnya xxx

Page 34: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pendekatan Sumber

dan Penggunaan Dana

Saldo awal kas + Sumber dana = Saldo akhir kas + Penggunaan dana

atau

Sumber dana = Penggunaan dana

(dalam hal data mengenai saldo awal kas

dan/atau saldo akhir kas tidak ada dan/atau

tidak diyakini kebenarannya)

Sumberdana = Saldo akhir kas+Penggunaan dana-Saldo awal

kas

Penghasilanbruto = Sumber dana + Penambahan harta –

Penambahan Utang

atau

Penghasilan bruto = Hasil penghitungan mutasi kas dan bank +

penambahan harta dan/atau pengurangan

utang yang belum dicatat di buku kas dan bank

Page 35: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pendekatan Pertambahan

Kekayaan Bersih ( Net Worth )

Kekayaan Bersih akhir tahun +/+

Kekayaan Bersih awal tahun -/-

Kenaikan (pengurangan) kekayaan bersih +/-

Biaya Hidup +/+

Penghasilan bukan objek/PPh Final -/-

Penghasilan bruto xxx

Page 36: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Analisis Biaya Hidup

➢konsumsi rumah tangga;

➢transportasi;

➢pendidikan;

➢kesehatan;

➢rekreasi;

➢gaya hidup (lifestyle);

➢sumbangan;

➢olahraga;

➢pemeliharaan harta;

➢pengeluaran berkaitan dengan perolehan penghasilan;

➢Pajak Penghasilan;

➢pajak lainnya;

➢pengeluaran lainnya.

Informasi WP OP :

Page 37: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Teknik

✓ pemanfaatan informasi internal dan/atau eksternal Direktorat Jenderal

Pajak;

✓ pengujian keabsahan dokumen;

✓ evaluasi;

✓ analisis angka-angka;

✓ penelusuran angka-angka (tracing);

✓ penelusuran bukti;

✓ pengujian keterkaitan;

✓ ekualisasi atau rekonsiliasi;

✓ permintaan keterangan atau bukti;

Teknik-teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan PemeriksaPajak, meliputi :

Page 38: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Teknik

✓ konfirmasi;

✓ inspeksi;

✓ pengujian kebenaran fisik;

✓ pengujian kebenaran penghitungan matematis;

✓ wawancara;

✓ uji petik (sampling);

✓ Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK); dan/atau

✓ Teknik-teknik Pemeriksaan lainnya.

Teknik-teknik Pemeriksaan yang dapat digunakan PemeriksaPajak, meliputi :

Page 39: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Verband Control

Saldo Awal Persediaan (Unit) +/+

Pembelian (Unit) +/+

Saldo Akhir Persediaan (Unit) -/-

Persediaan keluar/digunakan/dijual/HPP (unit) xxx

A. Pengujian Arus Barang

Page 40: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Verband Control

B. Pengujian Arus Uang

Saldo AKhir Kas/Bank +/+

Pengeluaran Kas/Bank +/+

Saldo Awal Kas/Bank -/-

Penyesuaian non penghasilan +/-

Penerimaan Kas/Bank xxx

Page 41: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Verband Control

C. Pengujian Arus Piutang

Pelunasan/Penerimaan melalui Kas/Bank +/+

Pelunasan Non Kas/Bank +/+

Saldo Akhir Piutang Usaha +/+

Saldo Awal Piutang Usaha -/-

Penyesuaian +/-

Peredaran Usaha xxx

Page 42: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Verband Control

D. Pengujian Arus Utang

Saldo Akhir Utang Usaha +/+

Pembelian Tunai +/+

Pelunasan Utang Usaha +/+

Saldo Awal Utang Usaha -/-

Penyesuaian +/-

Pembelian xxx

Page 43: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Teknik Ekualisasi atau Rekonsiliasi

❖ tentukan saldo-saldo atau pos-pos yang akan dicocokkan (misalnya penjualan, penyerahan DPP PPN, pembelian);

❖ bandingkan saldo-saldo:

1. peredaran usaha dan penghasilan lain-lain dengan jumlah penyerahan menurut SPT Masa PPN;

2. peredaran usaha dengan objek PPh Pasal 22 Kegiatan Usaha di Bidang Lain;

3. pembelian (bahan baku, barang jadi, dan aktiva) dengan Dasar Pengenaan Pajak PPN Masukan;

4. pembelian dengan objek PPh Pasal 22 pedagang pengumpul;

5. biaya yang merupakan objek pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan dengan objek PPh Pemotongan

Pemungutan;

6. objek pemotongan PPh dengan DPP PPN Masukan;

7. objek PPh Pasal 26 dengan objek PPN jasa luar negeri;

8. buku besar bank dengan rekening koran;

9. dan sebagainya,

Prosedur Pemeriksaan yang dapat ditempuh :

Page 44: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Meyakini Kebenaran Angka-angka

❖ lakukan permintaan data/keterangan Wajib Pajak atas perbedaan yang terjadi;

❖ pastikan pemfakturan antara waktu telah dilakukan tepat waktu;

❖ dan sebagainya.

untuk meyakini kebenaran angka dengan melakukan penghitunganberdasarkan formula :

Page 45: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Data baru (novum)/data belum terungkap

➢ "data baru" adalah data atau keterangan mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk menghitung besarnya jumlah

pajak yang terutang yang oleh Wajib Pajak belum diberitahukan pada waktu penetapan semula, baik dalam

Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya maupun dalam pembukuan perusahaan yang diserahkan pada waktu

pemeriksaan.

➢ termasuk dalam data baru adalah data yang semula belum terungkap, yaitu data yang:

a. tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan beserta lampirannya (termasuk laporan keuangan);

dan/atau

b. pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula Wajib Pajak tidak mengungkapkan data dan/atau memberikan

keterangan lain secara benar, lengkap, dan terinci sehingga tidak memungkinkan fiskus dapat menerapkan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan dengan benar dalam menghitung jumlah pajak yang terutang.

➢ Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan data dalam Surat Pemberitahuan atau mengungkapkannya pada waktu

pemeriksaan, tetapi apabila memberitahukannya atau mengungkapkannya dengan cara sedemikian rupa sehingga

membuat fiskus tidak mungkin menghitung besarnya Jumlah pajak yang terutang secara benar sehingga jumlah pajak

yang terutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya, hal tersebut termasuk dalam pengertian data yang semula belum

terungkap.

Page 46: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Sanksi-sanksi perpajakan

Sanksi Denda

No Pasal Masalah Sanksi

1. 8 (2 dan 2a) Pembetulan SPT Masa dan Tahunan 2%

2. 9 (2a dan 2b) Keterlambatan pembayaran pajak masa dan tahunan 2%

3. 13 (2) Kekurangan pembayaran pajak dalam SKPKB 2%

4. 13 (5)

SKPKB diterbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karenaadanya tindak pidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya 48%

5. 14 (3) a. PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar 2%

b. SPT kurang bayar 2%

14 (5)PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikanpengembalian Pajak Masukan 2%

Page 47: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Sanksi-sanksi perpajakan

Sanksi Denda

No Pasal Masalah Sanksi

6. 15 (4)

SKPKBT diterbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karena adanyatindakpidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya 48%

7. 19 (1)SKPKB/T, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan kurang bayar terlambat dibayar 2%

Page 48: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Sanksi-sanksi perpajakan

Sanksi Kenaikan

No Pasal Masalah Sanksi

1. 8 (5) Pengungkapan ketidak benaran SPT sebelum terbitnya SKP 50%

2. 13 (3)

Apabila: SPT tidak disampaikan sebagaimana disebut dalamsurat teguran, PPN/PPnBM yang tidak seharusnyadikompensasikan atau tidak tarif 0%, tidak terpenuhinya Pasal28 dan 29

a. PPh yang tidak atau kurang dibayar 50%

b. tidak/kurang dipotong/ dipungut/ disetorkan 100%

c. PPN/PPnBM tidak atau kurang dibayar 100%

3. 15 (2) Kekurangan pajak pada SKPKBT 100%

Page 49: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Alur Proses setelah Penerbitan SPHP

SPHP

Lampiran

Tanggapan Perpanjangan Undangan

Pembahasan

3 Hari Kerja

7 Hari Kerja 3 Hari Kerja

Diterima WP

Tanggapan? Setuju?

B.A t idak disampaikan

tanggapan

Ya

Tida

k

Ya

Hadir?

Tida

k

Pernyataan Persetujuan

Hadir?

Ya

B.A Tidak Hadir

Risalah

Tida

k

Risal ah

Ya

Risalah

Tidak Tidak

Ya

Tanggapan?

Tim QA

Risalah QA

Ya Mener

bitkan

Tidak Jika menolak, diberikan catatan

Panggilan

Tanda

Tangan

Jika menolak,

diberikan

catatan

BAPHAP

IHPA

Waktu Proses: 2 Bulan

3 hari kerja sejak

penandatanganan risalah

pembahasan

3 hari kerja

sejak surat

panggilan

Alur Proses dari Page 1

Page 50: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pembahasan Temuan Sementara Hasil Pemeriksaan

a. Temuan pemeriksaan harus mencerminkan hasil pengujian sesuai dengan data, dokumen,

dan informasi yang relevan atas pos-pos yang diperiksa.

b. Sebelum penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan,

berdasarkan pertimbangan Kepala UP2 atau berdasarkan usulan Tim Pemeriksa Pajak

dilakukan pembahasan temuan sementara hasil pemeriksaan.

c. Pembahasan temuan sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan bersama

antara Tim Pemeriksa Pajak dengan Kepala UP2 dan tim yang dibentuk oleh Kepala UP2.

d. Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada huruf c dituangkan dalam risalah

rapat yang menjadi pertimbangan bagi Tim Pemeriksa Pajak untuk menghasilkan

temuan yang lebih objektif dan berkualitas.

Page 51: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

a. Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus

diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian SPHP yang dilampiri dengan

daftar temuan hasil Pemeriksaan baik secara langsung atau melalui faksimili.

b. Dalam hal SPHP disampaikan secara langsung dan Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari

Wajib Pajak menolak untuk menerima SPHP, Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib

Pajak harus menandatangani surat penolakan menerima SPHP. Dan bila enolak

menandatangani surat penolakan menerima SPHP, Pemeriksa Pajak membuat berita

acara penolakan menerima SPHP yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Page 52: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

PEMBAHASAN DAN TANGGAPAN

➢ Wajib Pajak wajib memberikan tanggapan tertulis atas SPHP dan daftar temuan hasil Pemeriksaan dalam bentuk:

✓ lembar pernyataan persetujuan hasil pemeriksaan dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh hasil Pemeriksaan; atau

✓ surat sanggahan, dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh hasil Pemeriksaan.

➢ Tanggapan tertulis harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 7 hari kerja sejak tanggal diterimanya SPHP oleh Wajib Pajak dan dapat siperpanjang 3 hari kerja dan harus diberitahukan secara tertulis sebelum jk. waktu 7 hari berakhir baik secara langsung maupun melalui fax.

➢ Bila WP tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP, Pemeriksa Pajak membuat berita acara tidak disampaikannya tanggapan tertulis atas SPHP.

Page 53: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

PEMBAHASAN DAN TANGGAPAN

➢ WP harus diberikan Hak hadir melalui penyampaian undangan secara tertulis kepada

Wajib Pajak dengan mencantumkan hari dan tanggal dilaksanakannya Pembahasan Akhir

Hasil Pemeriksaan dan harus disampaikan kepada WP baik langsung maupun fax dalam

jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak:

✓diterimanya tanggapan tertulis atas SPHP dari Wajib Pajak sesuai jangka waktu yang

ditetapkan; atau

✓berakhirnya jangka waktu, dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis

atas SPHP.

➢ Dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati dalam risalah pembahasan

WP mengajukan permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan,

berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan ihtisar hasil

pembahasan akhir dibuat setelah pembahasan dengan Tim Quality Assurance

Pemeriksaan dilaksanakan.

Page 54: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

QUALITY ASSURANCE

➢ Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan pembahasan dengan Tim Quality

Assurance Pemeriksaan, Wajib Pajak menyampaikan surat permohonan kepada:

✓Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dalam hal Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa

Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak; atau

✓Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, dalam hal Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak pada

Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan.

➢ Permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dapat dilakukan, apabila:

✓ risalah pembahasan telah ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, wakil, atau

kuasa dari Wajib Pajak; dan

✓berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan belum ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak

dan Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak.

✓Terbatas pada sengketa dasar hukum koreksi dan bukan pada perhitungan dan bukti koreksi

pemeriksaan.

➢ Surat permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan harus disampaikan

secara langsung atau melalui faksimili dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak

penandatanganan risalah pembahasan dan ditembuskan kepada kepala unit pelaksana Pemeriksaan

Page 55: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

QUALITY ASSURANCE

➢ Susunan Tim Quality Assurance Pemeriksaan terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu)

orang sekretaris, dan 3 (tiga) orang anggota.

➢ Tim Quality Assurance Pemeriksaan dibentuk oleh Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak.

➢ Tim Quality Assurance wajib mengundang WP dan Tim Pemeriksa untuk melakukan pembahasan dan

bila salah satu Pihak tidak, maka dianggap telah dilaksanakan.

➢ Tugas Tim Quality Assurance:

a. membahas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan PemeriksaPajak pada saat

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan hanya terkait Dasar Hukum;

b. memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan

Pemeriksa Pajak; dan

c. membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang berisi simpulan dan keputusan

hasil pembahasan dan bersifat mengikat dan akan digunakan Pemerikas membuat Berita Acara Hasil

Pemeriksaan.

Page 56: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

PENANDATANGANAN BAHP

❖ Dalam rangka menandatangani berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,

Pemeriksa Pajak melalui kepala unit pelaksana Pemeriksaan memanggil Wajib Pajak

dengan mengirimkan surat panggilan untuk menandatangani berita acara

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

❖ Wajib Pajak harus memenuhi panggilan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja

setelah surat panggilan untuk menandatangani berita acara Pembahasan Akhir Hasil

Pemeriksaan diterima oleh Wajib Pajak.

Page 57: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

QUALITY ASSURANCE

➢ Susunan Tim Quality Assurance Pemeriksaan terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu)

orang sekretaris, dan 3 (tiga) orang anggota.

➢ Tim Quality Assurance Pemeriksaan dibentuk oleh Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak.

➢ Tim Quality Assurance wajib mengundang WP dan Tim Pemeriksa untuk melakukan pembahasan dan

bila salah satu Pihak tidak, maka dianggap telah dilaksanakan.

➢ Tugas Tim Quality Assurance:

a. membahas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan PemeriksaPajak pada saat

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan hanya terkait Dasar Hukum;

b. memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan

Pemeriksa Pajak; dan

c. membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang berisi simpulan dan keputusan

hasil pembahasan dan bersifat mengikat dan akan digunakan Pemerikas membuat Berita Acara Hasil

Pemeriksaan.

Page 58: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pembatalan Hasil Pemeriksaan

1. penyampaian SPHP; atau

2. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dapat

dibatalkan secara jabatan atau

berdasarkan permohonan Wajib Pajak oleh Direktur

Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal

36 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP.

Surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

Page 59: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

STRATEGI MENGHADAPI

PEMERIKSAAN PAJAKYOGYAKARTA, 11 DESEMBER 2018

Page 60: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Sebelum Pemeriksaan

Kepatuhan Pelaporan dan

Pembayaran Pajak

Kebenaran Perhitungan Pajak

termasuk DPP

Review terhadap

transaksi/perjanjian terkait Pajak

Kebenaran Formal & Material

dokumen pajak

Kelengkapan dokumen-dokumen

pendukung transaksi

Page 61: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Saat Pemeriksaan

1 Kenali Bisnis Anda

2 Persiapkan mental Anda dalam menghadapi segala kondisi pemeriksa.

3 Pastikan hak Anda telah terpenuhi pada saat awal pemeriksaaan

4 Jalin komunikasi yang baik dengan Pihak Terkait di KPP Seksi Pelayanan, Seksi

Pemeriksaan, Fungsional Pemeriksa Pajak, AR, dll)

5 Respon Permintaan Dokumen dan data dari Pemeriksa sesuai Waktu Permintaan.

Penuhi seluruh Dokumen yang diminta saja secara bertahap dan arsipkan semua surat

menyurat termasuk tanda terima dokumen.

6 Respon Temuan/Koreksi dari Pemeriksa dengan argumentasi dan dokumen pendukung

(bila cukup hanya sampling).

7 Respon Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) sesuai batas waktu dengan

Surat Tanggapan atas SPHP dan dukung dengan bukti dokumen.

8 Buat pemberitahuan Perpanjangan waktu maks. 3 hari dengan surat bila tidak

mencukupi waktu untuk menjawab SPHP.

Page 62: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Saat Pemeriksaan

9 Respon Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (closing conference)

dan hadiri pembahasan.

10 Bila deadlock khusnya pada dasar hukum koreksi, ajukan permohonan Quality

Assurance ke Kepala Kantor Wilayah dan pastikan hanya menandatangani

Risalah Pembahasan dan bukan Berita Acara Pembahasan dan IHPA.

11 Bila tetap deadlock dan akan keberatan, berikan tanda yang disetujui dan tidak

setujui pada Ihtisar Hasil Pembahasan Akhir.

12 Pastikan KPP menerbitkan SKP atas pemeriksaan, dan Wajib Pajak

mendapatkan Surat Ketetapan Pajak, apalagi bila mau mengajukan keberatan.

13 Maksimalkan seluruh jangka waktu, hak, dan ketidaktaatan prosedur yang

biasanya dilakukan oleh Pemeriksa saat pemeriksaan

Page 63: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

Pasca Pemeriksaan

1 Pastikan Anda menerima SKP. Bila pemeriksaan restitusi, segera siapkan dokumen

permohonan transfer (kopikan surat untuk Account Representative).

2 Bila pemeriksaan restitusi, monitor proses permohonan transfer dan jalin komunikasi

dengan Account Representative dan Seksi Pelayanan.

3 Pastikan hak Anda telah terpenuhi sejak dari awal sd. akhir pemeriksaaan

4 Bila pemeriksaan restitusi, Pastikan dana masuk ke rekening perusahaan dari KPPN

dan komunikasikan dengan mereka.

5 Bila ada koreksi yang menurut Anda tidak benar, segera persiapkan draft surat

keberatan dan perhatikan jangka waktu pengajuan keberatan (3 bulan sejak tanggal

surat ketetapan dikirim).

Page 64: STRATEGI MENGHADAPI PEMERIKSAAN PAJAK - …theconsultant.co.id/wp-content/materiseminarjsc2018.pdfPeraturan Dirjen Pajak - PER-23/PJ/2013, Tanggal 11 Jun 2013 tentang Standar Pemeriksaan

TerimaKasih!PT.Jakarta Strategic Consulting

64