strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan perceraian …repository.utu.ac.id/62/1/i-v.pdf ·...

77
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN KAWAY XVI KEMUKIMAN PEUREUMEU) SKRIPSI OLEH : MIKE ANDRIKA NIM : 06C20220026 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI

HUBUNGAN PERCERAIAN

(STUDI KASUS DI KECAMATAN KAWAY XVI

KEMUKIMAN PEUREUMEU)

SKRIPSI

OLEH :

MIKE ANDRIKA

NIM : 06C20220026

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2013

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI

HUBUNGAN PERCERAIAN

(STUDI KASUS DI KECAMATAN KAWAY XVI

KEMUKIMAN PEUREUMEU)

SKRIPSI

Skripsi/Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memenuhi

persyaratan

Memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi

Pada Fakultas Komunikasi Universitas Teuku Umar Meulaboh

OLEH :

MIKE ANDRIKA

NIM : 06C20220026

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2013

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI

HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI

KECAMATAN KAWAY XVI KEMUKIMAN

PEUREUMEU)

Nama Mahasiswa : MIKE ANDRIKA

Nim : 06C20220026

Progran Studi : ILMU KOMUNIKASI

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syamsuar, M.Ag Rahma Hidayati, M.Soc.Sc

NIP. 196512261994031002 NIP. 198306082009042006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Dekan

Program Studi

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Teuku Umar

Junaidi, S.Sos.I Sudarman Alwy, M. Ag

NIY : 012A.0029 NIDN : 01-0254-7601

Tanggal : 22 April 2013

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi /tugas akhir dengan judul :

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN

(STUDI KASUS DI KECAMATAN KAWAY XVI PEMUKIMAN PEUREUMEU)

Yang disusun oleh :

Nama : MIKE ANDRIKA

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Telah dipertahankan didepan Penguji pada tanggal dinyatakan memenuhi syarat untuk

diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Dr. Syamsuar, M.Ag

NIP. 196512261994031002 : ……………………...

(KetuaPenguji)

2. Rahma Hidayati, M.Soc.Sc

NIP : 198306082009042006 : ……………………...

(Sekretaris)

3. Fachrul Riza, M.I.Kom

NIP. 198406102014031004 : ……………………...

(Anggota)

4. Said Fadlain S.IP

NIDN: 01-0501-7003 :………………………

(Anggota)

5. Saiful Asra, M.Soc.Sc

NIDN: 01-1305-8201 : ……………………...

(Anggota)

Alue Peunyareng,

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Junaidi, S.Sos.I

NIY : 012A.0029

Tanggal Lulus : 22 April 2013

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

iii

SURAT ORIGINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mike Andrika

Nim : 06C20220026

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : FISIP

Universitas : Universitas Teuku Umar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar dibuat oleh penulis sendiri dan

orisinil, serta belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar sarjana

akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam skripsi ini semua atau sebagian isinya terdapat unsur

plagiat, maka saya akan bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya

peroleh dapat dicabut/dibatalkan, serta dapat dituntut sesuai peraturan yang berlaku.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani dalam keadaan sadar

tanpa tekanan/paksaan oleh siapapun.

Meulaboh, 22 April 2013

MIKE ANDRIKA

NIM.06C20220026

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

vi

MMMoootttooo dddaaannn PPPeeerrrssseeemmmbbbaaahhhaaannn

Dalam hidup ini belajar adalah kewajiban yang harus

dipenuhi untuk menuju kesuksesan.Kegembiraan,

ksenangan, kebahagian dan kepuasan tidaklah ada

artinya tanpa didasari dengan perjuangan serta

pengorbanan. Hati yang tulus dan ikhlas akan selalu

menghiasi hidup ini sehingga kita selalu bertawakal

dan bersujud syukur kepada Allah Swt

Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tua ku dan

putri ku Aisyah Kaiza Putri yang tercinta serta saudara-

saudara ku yang selalu mendo’akan dan menyayangi ku

dengan sepenuh hati membantu sepenuhnya baik moril

maupun material serta teman-teman sejawat yang selalu

membantu ku demi meraih kesuksesan dan keberhasilan

penulis.

Meulaboh, 22 April 2013

Mike Andrika

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali

yang kita ingat.Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala

berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi.Shalawat dan Salam Penulis sanjungkan kepada junjungan alam Nabi

Besar Muhammad SWA, yang telah membawa umat nya dari alam kebodohan ke alam yang

penuh dengan ilmu pengetahuan.

Karya tulis yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI

HUBUNGAN PERCERAIAN” merupakan sebuah skripsi yang disusun dalam rangka untuk

memenuhi syarat studi program Sarjana Ilmu Komunikasi (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar.

Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak jarang penulis menemukan

kendala. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan

sumber bacaan yang diperoleh dari penulis namun selama penyusunan ini dan selama penulis

menimba Ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Penulis banyak menemukan

/mendapatkan Ilmu, motivasi, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas apa

yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi ini, dimulai dari persiapan awal

hingga akhir, ditujukan kepada :

1. Bapak Drs. Alfian Ibrahim, MS, selaku Rektor Universitas Teuku Umar.

2. Bapak SudarmanAlwy, S Ag, M Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Teuku Umar.

3. Bapak Junaidi, S Sos.Iselaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

x

4. Bapak Drs.SyamsuarBasyariah, M.Ag selaku Dosen Pengajar dan Dosen Pembimbing

I penulis, yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan waktu

untuk penulis sehingga menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal. Ucapan terima

kasih yang tak terhingga terucap dari rasa ikhlas agar kiranya semua yang telah

diberikan kepada penulis dalam proses pembimbingan bernilai ibadah, dan dibalas

dengan keberkahan dari Allah SWT.

5. Ibu RahmaHidayatiS.Pd.I, M.Soc.Sc Dosen pembimbing II yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan dan petunjuk, serta dorongan semangat dari awal hingga

terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak SaifulAsraM.Soc.Sc yang telah membantu penulis bagaimana cara penulisan

yang baik dan benar.

7. Terimakasih juga kepada bapak-bapak dan ibu-ibu para Dosen Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan Ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Ibu Hilda SafitriSrg. SE yang selalu ada waktu disaat Penulis membutuhkan bantuan,

dan Staff Akademik Fakultas Universitas Teuku Umar yang tidak mungkin dapat

disebutkan satu per satu dalam kesempatan ini, terima kasih atas bantuannya.

9. Bang Boim yang banyak membantu penulis dalam membuat power point.

10. Bapak Drs. Bahtiar selaku Ketua di Mahkamah Syar’iyah.

11. Bapak Drs. Sarnidi, SH.MH selaku Wakil Ketua di Mahkamah Syar’iyah.

12. Ibu OsviaZurina SHI Selaku Hakim Anggota dan seluruh staf yang ada dijajaran

Mahkamah Syar’iyah.

13. Kepada Gadis KecilkuAisyahKeiza Putri yang selalu memberi semangat dengan

senyuman walaupun terasa lelah melihat senyuman dimulutkecilnya seakan hilang

semua beban yang ada, Bunda Sayang Ais I love you my baby.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

xi

14. Kepada kakak Perempuan ku Wira Dewita yang selalu setia menjaga dan merawat

putri kecil ku Ais baik siang maupun malam dan tak kenal lelah.

15. Kepada Abang-Abang ku Mawardi, Firdoes,AMa, Antoni Martha Saputra dan Adik

bungsu ku Rocky Effendi.

16. Keluarga besar penulis baik yang berada di Meulaboh,Blangpidie, terimakasih atas

doa dan dukungannya.

17. Kepada YudishaPersiana yang selalu setia membantu penulis dan menemani penulis

selamadalam membuat dan mengetik skripsi ini sampai pada akhirnya.

18. Kepada Keluarga besar Radio Dalka bapak Dian Rudyalsyah(bang caca) dan Ibu

yulina(kak ina) juga Triasafira terima kasih atas Doanya.

19. Kepada Sahabat Penulis: Vita Noviarni, Bang J yang telah memberikan motivasi

untuk terus bersemangat dalam menyelesaikanperkuliahan ini, juga kepada Kak Yul.

Kak lola, Nani, terima kasih untuk semua semangat dan tawa yang diberikan selama

ini kepada penulis.

“Terimakasih dan Rasa Syukur” yang sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada Allah SWT dimana dengan Kuasa-Mu, denganTaufik dan Hidayat-MU,

membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, sesungguhnya tanpa Hidayat-Mu

tidak mungkin penulis mampu membuat dan menyelesaikan skripsi ini, dengan

Karunia Mu telah memberikan kesempatan untuk penulis lahir kedunia ini dalam

keluarga yang penuh cinta dan juga kasih sayang, dengan Anugerah-Mu memberikan

kami harta yang tak ternilai harganya, dan dengan Anugerah-Mu juga telah

memberikan hamba seorang putri kecil yang imut dan lucu.

Ayahanda saya yang tercinta ”ABDUL WAHED HUSEN” terima kasih ayah untuk

cinta kasih mu yang begitu tulus yang tak mampu ananda hitung jumlahnya,

mencintai ananda dengan begitu tulus walaupun kadang banyak sekali kesalahan yang

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

xii

telah ananda perbuat pada persatu dan tak mampu ananda lupakan untuk selama-

lamanya ayahanda, cinta kasih sayang mu begitu mulia.

Ibunda saya yang tersayang”MARLIAH” terimakasih mamak untuk air mata serta

limpahan cinta mu yang begitu mulia dan tulus yang tak mampu ananda sebutkan satu

persatu dan tak mampu ananda lupakan untuk selama-lamanya. Engkau orang yang

termulia dihidupku yang selalu mendengar keluh kesah ananda, yang selalu ada saat

ananda membutuhkan, dengan doamamak lah skripsi ini dapat ananda selesaikan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, yang merupakan

keterbatasan penulis.Kritik dan Saran diperlukan untuk perbaikan skripsi ini, baik dari

segi redaksi, dan penyusunannya.Akhir kata penulis berharap agar penelitian ini

bermanfaat seperti tujuan yang ada dalam penelitian ini.

Amin.......... Ya Allah

Meulaboh, 22 April 2013

MIKE ANDRIKA

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI………………………………... ii

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS SKRIPSI………………... iii

HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………….... iv

MOTTO/PERSEMBAHAN .................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang .......................................................................... 1

1.2. RumusanMasalah ..................................................................... 5

1.3. PembatasanMasalah ................................................................. 5

1.4. TujuanPenelitian ...................................................................... 6

1.5. ManfaatPenelitian .................................................................... 6

1.5.1. ManfaatTeoritis .................................................................... 6

1.5.2. ManfaatPraktis ...................................................................... 6

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 7

2.2. Pengertian Komunikasi ............................................................ 12

2.3. Pengertian Strategi Komunikasi ............................................... 14

2.4. Pengertian Komunikasi AntarPribadi ....................................... 15

2.5. Teori Komunikasi AntarPribadi yang Berhubungan dengan

HubunganPerceraian ................................................................ 17

2.5.1. Teori Penetrasi Sosial ..................................................... 17

2.5.2. Teori Perceraian dalam Islam ........................................ 21

2.6. Komunikasi AntarPribadi dalam Hubungan Pasangan .............. 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian .................................................................... 26

3.2. Sumber Data danWaktu Penelitian ........................................... 26

3.2.1. Lokasi danWaktu Penelitian ......................................... 26

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 27

3.3. Instrumen Penelitian ................................................................ 28

3.4. Teknik Analisis Data ............................................................... 28

3.5. Pengujian Kredibilitas Data ..................................................... 30

3.5.1. Kredibilitas Data ........................................................... 30

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

xiv

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Informan Penelitian .................................................................. 31

4.2. Gambaran Umum KUA Kecamatan Kaway XVI Serta Hak

Kerja dan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh............................... 31

4.2.1. Kewengangan Mahkamah Syar’iyah............................... 32

4.2.2. Data-Data Perceraian Serta Putusan Hakim Yang Telah

Diputuskan Dalam Pengadilan ........................................ 34

4.3. Proses Persidangan................................................................... 37

4.3.1. Tahap Persidangan ......................................................... 37

4.3.2. Sidang Pemeriksaan Perkara ........................................... 38

4.3.3. Jalannya Sidang .............................................................. 40

4.4. Analisa Tabel ........................................................................... 44

4.5. Pembahasan ............................................................................. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 54

5.2. Saran ....................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 55

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

viii

ABSTRAK

Mike Andrika, Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan

Perceraian (StudiKasus di KecamatanKaway XVI, KemukimanPeureumeu)”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang digunakan dalam

mengakhiri hubungan perceraian pada Kecamatan Kaway XVI Kemukiman Peureumeu.

Objek penelitian ini adalah orang-orang yang sudah bercerai yaitu janda dan duda. Untuk

memperoleh data dan informasi yang lengkap serta akurat dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi (pengamatan), interview (wawancara

testruktur). Pengolahan datadalampenelitianini didapatkan dari wawancara, penulis

menggunakanpendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.HasilPenelitian didapatkan

sebanyak 10(sepuluh) orang informan, menyatakan bahwa strategi komunikasi dalam

mengakhiri hubungan perceraian di Kecamatan Kaway XVI Kemukiman Peureumeu adalah

dengan ,perencanaan yang dibicarakan dengan matang, melalui 2 (dua) mediator

(hakam/wali) dari masing-masing pihak berkomunikasiataudibicarakanterlebihdahulu. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: metode komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh

Mahkamah Syar’iyah kepada para penggugat dan tergugat yaitu dengan mediasi atau

mendamaikan kedua pihak dengan memberikan pengarahan dansolusi bagi

keduabelahpihakataspermasalahan yang dihadapi. Cara mediasiinisudah menunjukkan hasil

yang baik karena dengan adanya mediasi, para penggugat dan tergugat bisa menempuh jalan

damai. Walaupunpadaakhirnya, pasanganinitetapmengakhirihubungansuamiistri.

Kata Kunci : Strategi, Komunikasi, Mengakhiri, Hubungan, Perceraian.

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, sebagai kehendak ”Sang Pencipta” yang

telah memberikan perlengkapan “rukun” sehingga realitas ini dicetuskan oleh

Aristoteles yang pada 300 (tiga ratus tahun) sebelum Masehi mengingatkan bahwa

manusia adalah suatu “zoon politikon”, ucapan ini biasa diartikan“manusia

sebagai makhluk sosial”,yang berarti manusia itu mempunyai sifat untuk mencari

kumpulannya dengan sesama manusia yaitu dengan suatu pergaulan hidup.

Dimana pergaulan hidup yang akrab antara manusia dipersatukan dengan cara-

cara tertentu oleh hasrat kemasyarakatan mereka.

Hasrat yang dimiliki oleh setiap manusia inilah yang mendorong masing-

masing individu untuk mencari pasangan hidupnya yaitu dengan membentuk

suatu keluarga.Keluarga adalah sebuah kelompok manusia terkecil yang

didasarkan atas ikatan perkawinan, sehingga membentuk sebuah rumah tangga.

Untuk dapat melangsungkan suatu perkawinan harus memenuhi syarat sahnya

perkawinan. Dengan demikian perkawinan sah, apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agama dan kepercayaannya (UU No.1 Tahun 1974, Pasal 2 Ayat

1).

Perkawinan adalah perjanjian yang diadakan oleh dua orang yaitu antara

seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan material, yakni membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia, dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa (SoedaryonoSoimin, 1992. h. 6).

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

2

Dalam suatu perkawinan semua orang menghendaki kehidupan rumah

tangga yang bahagia, kekal, dan sejahtera.Sesuai dengan tujuan dari perkawinan

yang terdapat pada UU No.1 Tahun 1974.Akan tetapi, tidak semua orang dapat

membentuk suatu keluarga yang dicita-citakan tersebut, hal ini diceritakan karena

adanya perceraian, baik cerai mati, cerai talaq, maupun cerai atas putusan hakim.

Perceraian merupakan lepasnya ikatan perkawinan antara seorang pria

dengan seorang wanita sebagai suami isteri, yang dilakukan di depan sidang

Pengadilan, yaitu pengadilan negeri untuk non muslim dan Pengadilan Agama

atau Mahkamah Syar’iyah bagi yang beragama Islam. Pengertian perceraian

menurut hukum perdata adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim

atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu. (DjumairiAchmad, 1990. H.

65).

Perceraian adalah putusnya suatu hubungan suami istri, yang dikarenakan

sudah tidak ada kecocokan satu sama lain. Putusnya perkawinan oleh suami atau

istri atau atas kesepakatan kedua-duanya apabila hubungan mereka tidak lagi

memungkinkan tercapainya tujuan perkawinan. Pada umumnya perceraian

dianggap tidak terpuji akan tetapi bila keadaan mereka menemui jalan buntu

untuk dapat memperbaiki hubungan yang retak antara suami dan isteri, maka

pemutusan perkawinan atau perceraian menjadi hal yang wajib. Timbulnya

perselisihan tidak hanya dikarenakan oleh pihak wanita atau hanya pihak laki-laki

saja, akan tetapi dikarenakan oleh sikap egoisme masing-masing individu. Oleh

karena itu, perceraian dapat dilakukan apabila dengan alasan yang kuat dengan

hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia dituangkan di dalam Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

3

Menurut data Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh, dari tahun ke

tahun perceraian mengalami peningkatan.Hal ini dapat dilihat dari data perceraian,

dari tahun2010 sampai 2012 jumlah perceraian di Meulaboh 807 (delapan ratus

tujuh) perkara.Pada Tahun 2010perceraian meningkat menjadi 220 (dua ratus

tujuh puluh) perkara. Begitu pula pada Tahun 2011 perceraian mengalami

meningkat menjadi 265 (dua ratus enam puluh lima) perkara. Sedangkan pada

Tahun 2012 menjadi 302 (tiga ratus dua) perkara.

Menurut data yang diperoleh dari Kantor Camat Kecamatan Kaway XVI

bahwa jumlah penduduk sebanyak 19.339 jiwa, jumlah KK sebanyak 5339 KK,

dan 133 Dusun, yang terdiri dari 43 Desa dibagi dengan 3 (tiga) Kemukiman yaitu

Kemukiman Pasi Jumpa, KemukimanPeureumeu, dan KemukimanTanjong

Meulaboh. Dengan perekonomian rata-rata adalah 70% petani, 20% Pegawai

Negeri Sipil dan 10% lagi adalah Swasta.

Berdasarkan faktor penyebab perceraian di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Pada Tahun

1996 dan Tahun 1997 dibagi menjadi 3 kelompok. Faktor pembeda dari masing -

masing pengelompokan adalah pada tahun 1996 terdapat 4 variabel pembeda yaitu

krisis akhlak, penganiayaan, politis, dan gangguan pihak ke-3. Sedangkan pada

tahun 1997 terdapat 6 variabel pembeda yaitu krisis akhlak, cemburu, ekonomi,

kawin dibawah umur, penganiayaan, dan gangguan pihak ke-3.

Usaha pihak Mahkamah Syar’iah untuk mengantisipasi terjadinya

perceraian tersebut adalah dengan mengadakan suatu penyuluhan, berupa

penyuluhan hukum. Tujuan penyuluhan ini untuk memperkenalkan Undang-

undang Perkawinan dan Undang-Undang Peradilan Agama guna memberikan

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

4

informasi hukum agar dapat diketahui, dipahami, dihayati dan selanjutnya dapat

diwujudkan dalam pola berfikir dan bertingkah laku masyarakat. Diharapkan, hal

ini bisa memberikan solusi dari masalah perkawinan dan menyempitkan kasus

perceraian yang terjadi melalui program mediasi.

Untuk membantu mewujudkan program dari Mahkamah Syar’iyah

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tersebut, maka perlu suatu informasi tentang

keadaan dari masyarakat Kaway XVI.

Wr(35) warga Desa Beureugang mengatakan bahwa strategi komunikasi

yang digunakan disaat mereka bercerai yaitu dengan cara sebelah pihak dimana,

perceraian mereka dikarenakan faktor ekonomi dan adanya hubungan orang ketiga

dengan sahabat dekatnya sendiri.

Er(36) Perceraian yang di alami oleh ibu Er tersebut sama hal nya dengan

yang dialami oleh Ibu Wira yang membedakan hanya suami Ibu Er sudah tidak

menafkahi keluarganya selama satu tahun. Adapun komunikasi yang dipakai saat

pertama sekali melalui media elektronik yaitu Hp,dengan mengirimkan sms yang

bunyi nya (saya akan menceraikan kamu) suami Ibu Er sudah mengakhiri

perceraian dan selanjutnya masalah perceraian mereka dibawa langsung ke kantor

Pengadilan Agama Meulaboh yang beralamat di Desa Peunaga Paya Kecamatan

Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Ag (24) Perceraian yang dialami oleh saudara Angga ini sangat sulit karena

saudara Angga adalah seorang Aparat pemerintahan (TNI AD) yang di tugaskan

di Daerah Teunom Kecamatan Aceh Jaya, proses perceraiannya pun

membutuhkan waktu yang lama, dengan demikian komunikasi yang dipakai

adalah dengan media Hp.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

5

El berusia 27 tahun, saat ini bertempat tinggal di Desa Meunasah

Rayeuk,Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu Kabupaten Aceh Barat.

El menikah dengan Erlangga, pada tahun 2005 dan dikaruniai 1 orang anak

perempuan. El menikah pada usia 20 tahun, namun pernikahan El tidak

berlangsung dengan bahagia, suaminya berselingkuh dengan wanita lain, sering

memukulinya, marah kepadanya, dan tidak memberikan uang belanja yang

mencukupi. Hal ini membuat El tidak tahan lagi untuk mempertahankan rumah

tangganya, akhirnya El mengajukan perceraian terhadap suaminya.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa uraian Latar Belakang masalah tersebut, Terlihat bahwa Terjadi

Perceraian di karenakan Isi Pesan Komunikasi bernada negatif, sementara yang

dikendaki oleh Pengadilan adalah secara baik-baik atau dengan cara yang positif

(ada proses hukum legal). Kedua Keinginan dan harapan ini menimbulkan

masalah yang perlu dikaji melalui penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi

Dalam Mengakhiri Hubungan Perceraian” penulis mengemukakan perumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah Strategi Komunikasi

Dalam Mengakhiri Perceraian pada Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu ?

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka penulis melakukan pembatasan masalah.

1. Penelitian ini membatasi pada strategi komunikasi yang digunakan dalam

mengakhiri hubungan perceraian pada masyarakatKecamatan Kaway

XVI KemukimanPeureumeu Tahun 2010-2012.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

6

2. Penelitian ini dilakukan pada salah satu pasangan yang telah bercerai.

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana strategikomunikasi yang digunakan dalam

mengakhiri hubungan perceraian di Kecamatan Kaway

XVIKemukimanPeureumeu.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah

penelitian, serta memperluas wawasan peneliti khususnya ilmu komunikasi dalam

topik Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Perceraian Pada

Masyarakat Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini menunjukkan pentingnya untuk memahami

strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan Psikologi, khususnya dalam

hubungan Psikologi yang akrab seperti hubungan perkawinan di masyarakat

Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu.

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ada beberapa hasil kajian yang sudah dilakukan mengenai masalah

Perceraian diantaranya: Kajian yang dilakukan oleh Yani Tri Zakiyah pada Tahun

2005. Yang berjudul tentang “Latar Belakang dan Dampak Perceraian”.Dari

kajian nya tersebut mengatakan bahwa membentuk keluarga yang kekal, bahagia

dan sejahtera merupakan tujuan pokok dalam rumah tangga. Untuk mencapai

rumah tangga yang bahagia dan sejahtera diperlukan adanya kerja sama dan saling

pengertian antara suami-isteri, dan menghindari segala macam perselisihan dalam

rumah tangga. Tujuan suci tersebut sering kandas di tengah jalan, karena

pasangan tidak dapat mempertahankan hubungan keluarga secara harmonis dan

berakhir dengan perceraian.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja

yang melatarbelakangi terjadinya perceraian?,Bagaimana proses perceraian di

Pengadilan Agama?, Bagaimana dampak perceraian terhadap para pihak?.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: faktor-faktor apa saja yang

melatarbelakangi terjadinya perceraian, proses terjadinya perceraian di Pengadilan

Agama, dampak terhadap suami-isteri yang melakukan perceraian, anak-anak, dan

harta kekayaan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menempuh langkah -

langkah sebagai berikut: pengumpulan data, pengeditan data, pengkategorian data,

analisa data, dan membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini sumber data didapat

dari sumber data primer adan sekunder. Metode yang digunakan dalam proses

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

8

pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini

teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif atau non

statistik hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian dibagi menjadi dua yaitu

cerai talak dan cerai gugat.Proses persidangan meliputi skema prosedur

penyelenggaraan administrasi negara, tahap persidangan, jalannya sidang.

Dampak perceraian ternyata sangat luas dan komplek, karena bukan hanya

pasangan suami-isteri yang bercerai saja yang merasakan akibat adanya perceraian

tersebut tetapi juga berdampak terhadap anak-anak, dan harta kekayaan.

Dengan memperhatikan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan

adalah (1) Bagi orang tua tidak menikahkan anaknya dengan cara paksa, yaitu

menikahkan anaknya dengan orang yang tidak dicintainya. Karena perkawinan

harus ada kesepakatan antara kedua calon mempelai. (2) Bagi pasangan suami-

isteri hendaknya saling memahami, saling terbuka dalam rumah tangga untuk

memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga tidak terjadi disharmonis dalam

keluarga.

Langkah yang ditempuh adalah dengan cara mengemukakan permasalahan

yang ada, kemudian permasalahan tersebut dibicarakan bersama dan dicari jalan

keluarnya bersama-sama, salah satunya adalah harus ada yang mengalah dan

saling menyadari satu sama lain, sehingga perselisihan cepat terselesaikan dengan

damai (3) Bagi masyarakat hendaknya dilakukan penyuluhan yang menyangkut

hukum perceraian dengan segala aspeknya, guna merangsang kokohnya ikatan

perkawinan dan mengurangi angka perceraian.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

9

Kajian yang berjudul “Penyelesaian Perceraian Beda Agama Di Indonesia”,

yang dikaji oleh Meilisa Fitri pada tahun (2010).Studi Kasus YuniShara dan

Henry Siahaan.Indonesia memiliki badan peradilan yang mencakup 4 (empat)

wilayah hukum, yang secara resmi diakui dan berlaku di Indonesia yaitu Peradilan

Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.

Masing-masing peradilan tersebut memiliki kewenangan absolut dan

kewenangan relatif. Berkaitan dengan kewenangan absolut suatu peradilan,

Peradilan Agama dan Peradilan Umum memiliki kewenangan yang sama yaitu

bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara

di tingkat pertama salah satunya di bidang Perkawinan.

Dalam hal ini yang membedakannya adalah untuk Peradilan Agama hanya

berkaitan dengan perkawinan yang dilakukan antara orang-orang yang beragama

Islam, sedangkan Peradilan Umum untuk mereka yang non-muslim, tetapi jika

terjadi perceraian perkawinan beda agama antara wanita yang beragama Islam

dengan lelaki non-Islam atau sebaliknya, pengadilan mana yang akan

menyelesaikannya.Adapun permasalahan yang akan dikemukakan pada skripsi

ini, yaitu: Bagaimana penyelesaian perceraian beda agama di Indonesia, Apa

alasan suatu peradilan di Indonesia menerima perkara perceraian bedaagama,

Bagaimana akibat hukum terhadap anak dan harta dari perceraian beda agama;

Menggunakan metode penelitian yuridis sosiologis dengan mengadakan

pendekatan terhadap masalah dengan melihat kepada praktik hukum yang

dilakukan masyarakat dengan mencoba mengaitkan dengan aturan-aturan yang

berlaku.;

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

10

Dari hasil penelitian proses penyelesaian perceraian beda agama adalah

sama proses penyelesaiannya dengan penyelesaian perceraian pada umumnya. Di

mana dapat diajukan gugatan cerainya ke Pengadilan Negeri di wilayah hukum

tempat tinggal penggugat yakni Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pengadilan

menerima perceraian beda agama karena berdasarkan Pasal 66 Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan memberlakukan Peraturan Perkawinan

Campuran (Regeling op de GemengdeHuwelijken, Stb.1898 No.158) yang biasa

disingkat dengan GHR, Hakim Pengadilan menyatakan bahwa perkawinan beda

agama termasuk kedalam perkawinan campuran.

Adanya sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1) Undang-undang

Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pokok-pokok kekuasaan kehakiman maka

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menerima perkara perceraian beda agama

tersebut. Akibat hukum terhadap anak dan harta dari perceraian beda agama

adalah sama dengan perceraian pada umumnya yaitu berkenaan dengan hadhanah

dan harta dalam perkawinan. Sedangkan mengenai penyelesaian harta perkawinan

dilakukan secara terpisah dan dapat di selesaikan menurut hukumnya masing-

masing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 tentang Perkawinan.

Menurut Kajian yang dilakukan oleh YosephKlemens Mau yang

berjudulPerceraian dan Peran Single-Parent Perempuan pada tahun

2005.Perkawinan adalah sebuah kegiatan yang sakral dan juga merupakansebuah

konvensi.Sebagai kegiatan yang sakral perkawinan dipercaya sebagaiLegitimasi

Ilahi yang menyatukan 2 (dua) insan anak manusia yang berbeda kedalam

lembaga sosial yang disebut keluarga.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

11

Sebagai konvensi, perkawinanadalah ikrar, janji atau amanah yang

dibangun di atas cinta dan komitmen yang kuat.Perkawinan menuntut sikap yang

bijak dari pasangan suami-istri untuk terusmelanggengkannya.Roberta Jewett

tokoh utama perempuan yang diangkat dalam novelThat Camden Summer

memandang perkawinan sebagai sebuah konvensi.Pelanggaran terhadap konvensi

perlu direspon secara serius walaupun dalam bentuk perceraian.Ada 3 (tiga)

masalah krusial dalam penelitian ini, yakni: Bagaimana pengaruh Revolusi

Industri (Industrialisme) mendorong terjadinya perceraian dan faktor-

faktor/proses terjadinya perceraian?, Bagaimana pandangan tokoh perempuan

mengenai esensi/hakikat sebuah perkawinan dan perceraian serta peranannya

sebagai single-parent dalam novel That Camden Summer, Bagaimana pandangan

Roberta Jewett, tokoh utama dalam novel That CamdenSummer terhadap

pentingnya nilai-nilai perubahan sebagai wahana/media menuju perubahan sosial,

Bagaimana peranan perempuan yang bercerai membawa angin perubahan bagi

komunitasnya melalui pendidikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut Novel That Camden Summer Karya

LaVyrle Spencer dikaji dengan pendekatan Sosiologis antara lain Sosiologi

Keluarga, Sosiologi Pendidikan dan Teori Syemour Chatman maupun teori-

teoripendukung lainnya. Langkah kerja dalam penelitian ini adalah membaca dan

memahami substansi teks, menemukan unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya

perceraian dan peran single parent, serta mencermati intertekstualitas sebagai

pembentuk wacana narasi novel That Camden Summer, yang mensosialisasikan

perubahan-perubahan sosial melalui pandangan tentang pendidikan, apresiasi seni,

profesi, moralitas dan lain-lain.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

12

Perumusan hasil penelitian dilakukan dengan cara: Roberta Jewett, adalah

seorang perempuan “modern” yang mampu menawarkan nilai-nilai perubahan

sosial, Aksentuasi simbolik dalam proses perceraian dan peran single parent

Roberta diwujudkan untuk memberi pencerahan terhadap pemikiran atau

pandangan konservatif yang memandang perceraian dengan perempuan secara

hitam putih, Pendidikan, moralitas, apresiasi, seni merupakan faktor-faktor

konstruktif yang dapat membuka cakrawala berpikir:

2.2. Pengertian Komunikasi

Menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang

bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi

maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah

tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi

tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses

pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-

tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat

multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik

pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi

semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,

cakupan, konteks yang berbeda satu samalain, tetapi pada dasarnya saling

melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi.

Untuk lebih jelasnya penulis akan memberikan Pengertian Komunikasi yang

dikemukakan oleh beberapa orang ahli, yang diantaranya:

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

13

1. Barnlund (1964:124) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi

rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau

memperkuat ego”.

2. Ruesch(1957:317) mendefinisikankomunikasi sebagai berikut: “Komunikasi

adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian

lainnya dalam kehidupan.

3. Weaver (1949:253)mengemukakan bahwa: “Komunikasi adalah seluruh

prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran

orang lainnya”.

4. Harold Koontz dan Heinz Weihrichr yang diikuti oleh Winardi (1993: 141),

mendefinisikan Komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi adalah transfer

informasi dari pihak pengirim pesan ke pihak penerima, dimana informasi

tersebut dipahami oleh penerima”.

5. Gibson (1990:436) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian dengan

menggunakan tanda-tanda yang bersifat lisan maupun tulisan”.

6. OnongUchjana (1995:1777) mengemukakan bahwa komunikasi merupakan

proses penyampaian atau perasaan orang lain dengan menggunakan

lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua belah pihak.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Komunikasi

merupakan penyampaian pengertian antara si pembawa berita dengan si penerima

berita yang keduanya saling memahami dan mengerti, penyampaian itu baik

bersifat lisan maupun tulisan.

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

14

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat

multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik

pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi

semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,

cakupan, konteks yang berbeda satu samalain, tetapi pada dasarnya saling

melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi.

Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat

tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Keempat

tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.Membentuk pesan artinya

menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang

melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian

disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan

oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem

syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat

menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka

si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.

Demikianlah ke empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-

ulang.

2.3. Pengertian Strategi Komunikasi

OnongUchjana Effendi (1981 : 84) Strategi komunikasi adalah suatu strategi

yang merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication

planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

15

tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti

kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari

situasi dan kondisi.

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh

penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi

yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan

tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai

proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi.

Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah

selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut

terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model

komunikasi.

2.4. Pengertian KomunikasiAntar Pribadi

Wiryanto (2004:41), komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang

berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara

terorganisir maupun pada kerumunan orang.

Setiap manusia mempunyai alasan-alasan yang mendorong dia berusaha

memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan yang belum atau bahkan tidak dimiliki

seseorang sebelumnya.Abraham Maslow dalam Nimmo (1989:8) mengatakan

bahwa orang mempunyai hierarki kebutuhan; jika ia memenuhi kebutuhan pada

satu tingkat, muncullah tingkat kebutuhan yang lain. Bagi Maslow hierarki itu

terdiri ataslima tingkat kebutuhan manusia:

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

16

1. Kebutuhan Fisik merupakan kebutuhan dasar lahiriah, udara, air, makanan,

perumahan, pakaian, seks, maupun kebutuhan biologis lainnya.

2. Kebutuhan mendapatkan keselamatan, keamanan, terbebas dari bahaya

ancaman, dan rasa takut.

3. Kebutuhan bermasyarakat, berkelompok dan sebagai anggota masyarakat.

4. Kebutuhan memperoleh penghormatan kepada diri pribadi.

5. Kebutuhan mendapat kebanggaan, penghargaan atas pribadi, keterkaitan

dengan orang lain, kecukupan.

Menjalin suatu kontak atau hubungan dengan sesama manusia adalah suatu

hal yang sangat penting. Begitu pentingnya kontak ini sehingga bila tidak

berhubungan dengan orang lain dalam waktu lama akan menimbulkan rasa

tertekan, rasa ragu terhadap diri sendiri muncul, dan orang merasa sulit untuk

menjalani kebutuhan sehari-harinya. Berkomunikasi antar pribadi, atau secara

ringkas berkomunikasi, merupakan keharusan bagi manusia.Manusia

membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau

hubungan dengan sesamanya.

Selain itu ada sejumlah kebutuhan dalam diri manusia yang hanya dapat di

puaskan lewat komunikasi dengan sesamanya.Komunikasi antar pribadi sangat

penting bagi kebahagiaan hidup manusia (Supratiknya, 1995, h. 9).

Dalam menciptakan hubungan yang lebih mendalam maka manusia

melakukan komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi selalu dimulai dari

proses hubungan yang bersifat psikologis, dan proses psikologis selalu

mengakibatkan keterpengaruhan. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi

antar seorang komunikator dengan seorang komunikan.Jenis komunikasi antar

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

17

pribadi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku manusia berhubung prosesnya dialogis (Liliweri, 1997. h. 12).

Dalam hubungan antar pribadi ada enam jenis tahap hubungan, mulai dari

tahap perkenalan, persahabatan, keakraban, tahap hubungan suami istri, hubungan

orang tua dengan anak, dan tahap hubungan persaudaraan.Pada tahap perkenalan,

hubungan antar pribadi dikategorikan sebagai kenalan karena jenis hubungan

antar pribadi seperti itu sangat terbatas pada pertukaran informasi.Setelah tahap

perkenalan adalah tahap persahabatan. Persahabatan menghendaki agar dua pihak,

komunikator dan komunikan harus merasa mempunyai kedudukan yang sama,

tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain. Jika persahabatan sudah diciptakan

maka persahabatan tersebut dapat ditingkatkan menjadi hubungan antar pribadi

yang akrab yaitu pacaran.Hubungan yang akrab dalam pacaran disebabkan oleh

interaksi yang berulang-ulang dengan derajat kebebasan dan keterbukaan yang

sangat tinggi. Derajat keterbukaan mempunyai pengaruh untuk mengubah pikiran,

perasaan maupun perilaku orang lain (Liliweri, 1997. h. 54-55).

2.5. Teori Komunikasi Antar Pribadi yang Berhubungan dengan

Hubungan Perceraian

2.5.1. Teori Penetrasi Sosial

Teori ini merupakan gagasan dari Irwin Almant (Profesor Psikologi di

Universitas Utah) dan Dalman Taylor (Profesor Psikologi di Universitas Texas).

Proses untuk mencapai keakraban hubungan antar pribadi disebut dengan istilah

penetrasi sosial yaitu interaksi antar pribadi yang berlangsung secara bertahap

mulai dari tahap awal hingga stabil. Selain itu, proses pertukaran informasi yang

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

18

terjadi bisa diibaratkan sebagai irisan bawang (dari lapisan terluar hingga paling

dalam).

Penetrasi sosial ini terjadi dalam dua dimensi utama yaitu keluasan dan

kedalaman.Dimensi keluasan yaitu dimana seseorang dapat berkomunikasi

dengan siapa saja baik orang asing atau dengan teman dekat.Menurut Almant&

Taylor dalam De Vito (1997. h. 236-238) teori ini memiliki dua faktor utama

tentang kedalaman suatu hubungan, yaitu (Dept) dan (Breadth).Depth adalah

derajat dalamnya “kepersonalan” atau inti dari individu atau juga bisa

dikatakantingkat kedalaman seseorang di dalam membicarakan dirinya dalam

hubungannya dengan orang lain. Sedangkan Breadth adalah topik yang

dikomunikasikan oleh seseorang terhadap orang lain. Pada tahap awal suatu

hubungan biasanya ditandai oleh kesempitan(narrowness) topik yang dibicarakan

hanya sedikit-sedikit dan kedangkalan (shallownes) topik yang di diskusikan

hanya dibahas secara dangkal. Tetapi jika hubungan tersebut berkembang ke

tingkat yang lebih akrab dan kuat, baik kedalaman (depth) dan (breadth)akan

meningkat dengan sendirinya.

Dalam teori penetrasi sosial akan mengungkapkan mengapa hubungan

tersebut dapat dibentuk dan mengapa hubungan tersebut dapat berakhir. Almant

dan Taylor ingin mengetahui mengapa. Orang mengakhiri hubungan mereka

selama periode waktu, dan mengapa orang mengungkapkan informasi dalam cara

yang mereka lakukan, yang biasanya perlahan melalui perpanjangan waktu.

2.5.1. Teori Pertukaran Sosial

Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial antara lain

adalah psikolog John Thibaut dan Harlod Kelley(1959), Sosiolog George Homans

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

19

(1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964). Berdasarkan teori ini,

kita masuk kedalam hubungan dengan orang lain karena dari padanya kita

memperoleh imbalan. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain

akan menghasilkan suatu imbalan bagi kita.

Teori pertukaran sosial melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat

hubungan yang saling mempengaruhi (recipprocal), karena lingkungan kita

umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut

dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan

tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan

(profit).Imbalan merupakan segala hal yang diperoleh melalui adanya

pengorbanan.Pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan

keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan.

Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang

atau lebih yang berdasarkan perhitungan untung rugi. Misalnya, pola-pola

perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan, hanya akan

langgeng manakala semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Gambaran

perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan

menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka

perilaku tersebut tidak ditampilkan.

2.5.4. Teori Perceraian dalam Islam

Teori Perceraian dalam Islam dibolehkan ketika tidak ada lagi jalan keluar

antara suami dan isteri atau sering disebut dengan Komunikasi yang

Mandek.Berikut Teori Perceraian (Thalak) dalam Islam menurut (Ibnu Rusdy

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

20

dalam bukunyaBidayatulMujtahid 2007, h.124 – 165). Dia mengatakan Para

Ulama sepakat bahwa Thalak(Perceraian) ada dua macam antara lain :

1. ThalakRaj’i

2. ThalakBa’in

ThalakRaj;i ialah Thalak dimana suami masih memiliki hak rujuk kepada

istri tanpa harus ada persetujuan isteri. Diantara syaratnya ialah suami telah

menggauli istrinya. Mereka sepakat dalam hal ini berdasarkan Firman Allah yaitu

: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isteri mu, maka hendaklah kamu

menceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddah-nya (yang

wajar) dan hitunglah waktu iddah itu”. (QS.Ath – Thalaaq [05] : 1).

Adapun ThalakBa’in, Mereka sepakat bahwa Thalak tersebut terdapat pada

Thalak yang belum menggauli isterinya, karena bilangan Thalak dan karena

adanya pengganti dalam Khulu’. Para Ulama juga sepakat bahwa jumlah yang

mengharuskan ThalakBa’in pada Thalak wanita yang merdeka yaitu tiga kali

thalak, jika di jatuhkan secara terpisah, berdasarkan Firman Allah Ta’ala“Thalak

(yang dapat rujuk) itu dua kali”. (QS. Al Baqarah [2] : 229). Dan seterusnya

mereka berbeda pendapat jika thalak tiga terjadi dalam satu lafazh bukan

perbuatan.

Thalak yang dibatasi tidak lepas dari dua hal :

a. Ada kalanya pembatasan dengan syarat atau pembalasan dengan Istitsna

(pengecualian).

b. Pembatasan dengan syarat tidak lepas diri ; digantungkan pada kehendak

orang yang memiliki pilihan atau digantungkan pada terjadinya salah satu

perbuatan yang akan datang atau pada keluarganya sesuatu yang tidak

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

21

diketahui kepada kenyataan berdasarkan pengakuan orang yang

menggantungkan thalak berupa sesuatu yang tidak bisa diketahui kecuali

setelah keluar kepada sesuatu yang bisa dirasakan atau pada kenyataan, atau

digantungkan pada sesuatu yang tidak ada jalan lagi untuk menghadapi nya

baik yang mungkin ada atau tidak ada.

Adapun masalah digantungkannyathalak pada kehendak; hal itu, tidak lepas

dari digantungkan kepada kehendak Allah atau kehendak makhluk. Jika

digantungkan dengan kehendak Allah, baik digantungkan dalam bentuk syarat

(seperti mengatakan ; Kamu berthalak jika Allah menghendaki) atau dalam bentuk

pengecualian (seperti mengatakan ; Kamu berthalak kecuali jika Allah

menghendaki) :

1. Malik berpendapat bahwa pengecualian tidak ada pengaruhnya sedikit pun

pada thalak dan thalak tersebut harus jadi;

2. Abu Hanifah dan Syafi’i; berpendapat jika orang yang menthalak

memberikan pengecualian dengan kehendak Allah, maka tidak terjadi

thalak.

Adapun tentang wanita yang bisa di jatuhkan thalak: para Ulama sepakat

bahwa thalak terjadi pada wanita yang berada dalam ikatan pernikahan suami

mereka, atau sebelum habis masa iddah-nya dalam thalakRaj’i. Dan thalak tidak

terjadi pada wanita lain (maksud nya, thalak yang di gantungkan).

Adapun menggantungkan thalak pada wanita lain dengan syarat menikahi

mereka, seperti mengatakan, “Jika aku menikah dengan si Fulanah, maka dia

berthalak”.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

22

Dalam hal ini pendapat para Ulama:

1. Bahwa thalak tidak berhubungan dengan wanita lain sama sekali. Baik

sumber orang yang berthalakmelafazhkan secara umum atau khusus. Ini

pendapat dari Syafi’i, Ahmad, Daud dan sekelompok Ulama.

2. Bahwa hal itu berhubungan dengan pernikahan, baik orang yang

menthalakmelafazhkan secara umum yaitu semua wanita atau mengkhusus

kan, ini adalah pendapat Abu Hanifah dan sekelompok Ulama.

3. Bahwa jika orang yang menthalakmelafazkan secara umum meliputi semua

wanita, maka tidak menjadi keharusan baginya dan jika melafazhkan secara

khusus, maka menjadi keharusan baginya. Ini adalah pendapat Malik dan

Para pengikutnya (maksudnya, seperti mengatakan, “Setiap wanita yang

akan aku nikahi dari BaniFulan atau dari Negeri ini, maka dia berthalak.

Begitu juga mengatakan “di waktu ini“menurut Malik mereka berthalak jika

dinikahi).

2.6 Komunikasi Antar Pribadi dalamHubunganPasangan

Definisiini berdasarkan hubungan (relationadyadi)menurut Devito (1997),

mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di

antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan antar pribadi

dalam hubungan pasangan yang tercakup disini adalah komunikasi antar

pribadiyaitu antara dua orang bersaudara, seorang guru dan murid, dua orang

teman, sepasang kekasih, sepasang suami isteri dan sebagainya, karena

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

23

melibatkan hubungan antara orang yang berinteraksi, maka definisi ini disebut

sebagai definisi pasangan komunikasi antar pribadi.

Beberapa para ahli dalam Liliweri (1997. h. 54-55) mengemukakan enam

jenis atau tahap hubungan antar pribadi, yaitu:

1. Hubungan Perkenalan;

2. Hubungan Persahabatan;

3. Hubungan dan keakraban dan keintiman;

4. Hubungan Suami Isteri;

5. Hubungan Orang tua dan Anak;

6. Hubungan Persaudaraan;

Dalam hubungan keakraban dan keintiman terjadi karena dua pribadi

memiliki banyak kesamaan dan kecocokan yang membuat hubungan mereka

menjadi satu dan keadaan tersebut dapat menimbulkan rasa cinta. Beberapa hal

yang telah di paparkan, diatas jika dikaitkan dengan permasalahan yang penulis

teliti, maka, penulis lebih cenderung menggunakan Teori Komunikasi antar

pribadi, alasannya adalah bahwa masing-masing suami dan istri bertindak sebagai

pelaku personal.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif.Penelitian Kualitatif dengan tujuan untuk dapat menjelaskan fenomena

dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data.Sedangkan tipe penelitian

kualitatif, dimana penelitian ini mendeskripsikan wawancara dan survei terhadap

objek yang ada.

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu, di KUA Kaway XVI dan Kantor Mahkamah

Syar’iyah Meulaboh Aceh Barat.

b. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan September-Januari 2013

Dalam Penelitian ini, pengambilan data menggunakan dua jenis data, yang

dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi denganpasangan yang telah bercerai di KecamatanKaway XVI

KemukimanPeureumeu.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

27

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh melalui studi kepustakaan STAI, KUA Kecamatan Kaway XVI,

Perpustakaan Daerah dan Perpustakaan Kantor Mahkamah Syar’iyah Meulaboh

.3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Metode ini diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (RachmanMaman.

1999:77).

2. Wawancara ( Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, Yaitu pewawancara (interviewer)atau yang

mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai (interviewee), atau yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.(Moleong. 2002. h.

137).Wawancaraterstruktur ini juga disebutwawancara baku (standardized

interview). Susunan pertanyaan sudah di tetapkan sebelumnya.

3.Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang penulis sebutkan disini adalah dengan menggunakan

cara pengumpulan data dan informasi dengan informan dan data yang didapat dari

kantor mahkamah Syar’iyah Meulaboh.

Adapun jumlah data informan di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu yang diwawancarai adalah sebagai berikut:

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

28

N0 Data Perceraian Jumlah

1. TAHUN 2010 2

2. TAHUN 2011 3

3. TAHUN 2012 5

TOTAL 10

3.3Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, penulis adalah ujung tombak sebagai

pengumpul data (instrumen).Instrumen penelitian adalah suatu pedoman yang

dipakai penulis untuk mengumpulkan data penelitian yang diperlukan agar

menjadi mudah dan sistematis dalam memperolehnya.Instrumen ini merupakan

alat bagi upaya pengumpulan data yang diinginkan.Dalam penelitian ini penulis

menggunakan dua (2) alat bantu, yaitu:

1.Pedoman wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian.Pedoman ini disusun berdasarkan teori yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.Alat perekam

Alat perekam ini digunakan sebagai alat bantu penulis pada saat wawancara,

agar penulis dapat memusatkan pada proses pengambilan data tanpa harus

terganggu dengan mencatat hasil wawancara.

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data kualitatif.Data

yang diperoleh dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

29

yaitu dari wawancara yang dilakukan, catatan lapangan, dan sebagainya.Langkah-

langkah analisisnya dilakukan dengan memfokuskan pada bagaimana Strategi

Komunikasi yang dilakukan oleh masing-masing informan. Teknik analisis data

kualitatif menurut Miles dan Hubernas (1992.h. 15-21), yang dipergunakan dalam

penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Pengumpulan data adalah data penelitian yang akan diperoleh dengan

menggunakan beberapa teknik yang sesuai dengan model interaksi, seperti

wawancara mendalam, pengamatan langsung yang diperoleh dari penelitian.

2. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan pengabstrak dan transformasi data “kasar” yang muncul-

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian

dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya ditarik dan diverifikasi.

3. Penyajian data merupakan salah satu alur penting yang kedua dari kegiatan

analisis. “Penyajian” dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan tindakan.Penyajian data

merupakan usaha menggambarkan fenomena atau keadaan yang sesuai dengan

data yang telah direduksi dan di sajikan ke dalam laporan sistematis dan mudah

dipahami.

4. Penarikan kesimpulan yaitu permasalahan yang menjadi pokok pemikiran

terhadap data yang direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara

membandingkan, menghubungkan, dan memilih data yang mengarah pada

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

30

pemecahan masalah. Mampu menjawab permasalahan dan tujuan yang hendak

dicapai.

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

3.5.1 Kredibilitas Data

Untuk menentukan kebenaran penelitian maka perlu adanya keabsahan dari

sebuah penelitian. Untuk penelitian kualitatif terletak pada proses sewaktu turun

kelapangan dalam pengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-interpretatif

data (Kriyantono, 2007. h. 70).

Dalam penelitian ini, untuk melakukan pengujian kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara, yaitu:

1. Perpanjangan pengamatan, dengan perpanjangan pengamatan penulis

kembali lagi kelapangan dengan melakukan pengamatan dan wawancara lagi

sumber data yang ditemui maupun yang baru;

2. Meningkatkan ketekunan, maksud dari meningkatkan ketekunan disini

adalah penulis melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan;

3. Triangulasi, dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan

waktu. Triangulasi teknik ini dilakukan dengan cara menanyakan pertanyaan yang

dengan cara berbeda, yaitu dengan wawancara. Triangulasi sumber dilakukan

dengan cara menanyakan pertanyaan yang sama dengan sumber yang berbeda;

Sedangkan triangulasi waktu dilakukan dengan cara menanyakan pertanyaan pada

waktu yang berbeda;

4. Membercheck, dilakukan dengan cara mendiskusikan data untuk mengecek

kebenaran data dan interprestasinya;

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

31

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Informan Penelitian

Informan merupakan sumber informasi penelitian. Adapun yang menjadi

informan dalam penelitian ini adalah para pasangan yang telah bercerai menurut

data yang penulis dapatkan di Kantor Mahkamah Syar’iyah Meulaboh sebanyak

10(sepuluh) Orang di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu disertakan

juga dengan Putusan Hakim pada pasangan tersebut.

4.2 GambaranUmum KUA Kecamatan Kaway XVI serta hak kerja dan

MahkamahSyar’iyahMeulaboh

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaway XVI adalah tempat orang

yang akan mendaftarkan dirinya untuk menikah, sejak tahun 2010 KUA tidak lagi

berwenang dalam mengatasi orang yang ingin bercerai, karena sekarang KUA

hanyalah sebagai tempat Nikah dan Rujuk(NR) saja, sedangkan masalah Talak

Cerai sudah dipegang langsung oleh Kantor Mahkamah Syar’iyah. Ketika

ditanyakan kepada pihak KUA masalah orang yang ingin bercerai mereka

menjawab bahwa yang bersangkutan tidak pernah melaporkan lagi dirinya ke

Kantor Urusan Agama (KUA) malahan mereka langsung pergi ke kantor

Mahkamah Syar’iyah Meulaboh. Kantor Mahkamah Syar’iyah Meulaboh hanya

mengembalikan suratNikahnya saja ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kaway

XVI. Data perceraian yang diperoleh dari Kantor Urusan Agama (KUA) tidak

ada, karena sekarang Kantor Urusan Agama (KUA) hanya berwenang mengurus

tentang Nikah dan Rujuk saja.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

32

Mahkamah syar’iyah merupakan salah satu pelaksanaan kekuasaan

kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara

tertentu yang diatur dalam Undang-Undang dan Qanun Aceh. Kekuasaan

kehakiman di lingkungan Mahkamah Syar’iyah dilaksanakan oleh:

1. Mahkamah Syar’iyah Tingkat Pertama.

2. Mahkamah Syar’iyah Aceh (Tingkat Banding).

Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Mahkamah Syar’iyahberpuncak pada

Mahkamah Agung RI.

4.2.1 Kewenangan Mahkamah Syar’iyah

a. Mahkamah Syar’iyah di Aceh merupakan pengembangan dari Pengadilan

Agama yang telah ada sebelumnya, (Pasal 128 UU No. 11 Tahun 2006

tentang Pemerintahan Aceh No.10 Tahun 2002 Tentang Peradilan Syariat

Islam dan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2003 Tentang Mahkamah

Syar’iyah Provinsi dan Mahkamah Syar’iyah Kabupaten/Kota di Aceh).

b. Mahkamah Syar’iyah bertugas dan berwenang memeriksa, mengadili,

memutuskan, dan menyelesaikan Perkara-Perkara di tingkat pertama dan

tingkat banding antara orang-orang yang beragama Islam (Pasal 128 Ayat

(3) UU No. 11 Tahun 2006, jo. Pasal 49 Qanun Provinsi Aceh No. 10 Tahun

2002) di bidang :

1. Ahwal Al-Syakhsiyah (Hukum Keluarga).

2. Mu’amalah (Hukum Ekonomi Islam).

3. Jinayat (Hukum Pidana).

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

33

c. Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh :

1. Pasal 29 Ayat (1) “Dalam hal terjadi perbuatan jinayah yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama yang diantaranya

beragama bukan Islam, pelaku yang beragama bukan Islam dapat

memilih dan menundukkan diri secara suka rela kepada hukum Jinayah”.

2. Pasal 135 Ayat (2) “Dalam hal adanya perkara tertentu yang memerlukan

keahlian khusus, Ketua Mahkamah Agung dapat mengusulkan

pengangkatan hakim ad hoc pada Mahkamah Syar’iyah kepada

Presiden”.

d. Kewenangan berdasarkan pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006, tentang

perubahan atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama meliputi:

1. Perkawinan.

2. Kewarisan.

3. Wasiat.

4. Hibah.

5. Wakaf.

6. Zakat.

7. Infaq.

8. Shadaqah dan

9. Ekonomi Syar’iah antara lain :

a. Bank Syar’iyah.

b. Lembaga keuangan Micro Syar’iyah.

c. Asuransi Syar’iyah.

d. Reksa Dana Syar’iyah.

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

34

e. OblikasiSyar’iyah.

f. Surat Berharga Berjangka Menengah Syar’iyah.

g. Sekuritas Syar’iyah.

h. PembiayaanSyar’iyah. PenggadaianSyar’iyah.

i. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syar’iyah.

j. Bisnis Syar’iyah.

k. Mahkamah Syar’iyah Aceh bertugas dan berwenang :

l. Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Mahkamah Syar’iyah

dalam tingkat banding. 2. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir

sengketa kewenangan mengadili antar Mahkamah Syar’iyah di Aceh.

4.2.2 Data-data Perceraian serta putusan Hakim yang telah diputuskan

dalam Pengadilan.

Berikut data-data yang didapatkan oleh penulis dari kantor Mahkamah

Syar’iyah Meulaboh. Penulis menginisialkan nama-nama informan supaya tidak

terpublikasikandiantaranya :

1. ZB (35) tahun pekerjaan Ibu Rumah warga Pasi Jambu menikah dengan

ZK(42) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat

b. Menjatuhkan thalak satu

c. Menetapkan tanah dan serta rumah objek sengketa sebagai harta bersama

milik penggugat dan tergugat.

d. Menetapkan setengah dari objek sengketa yang di sebutkan.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

35

e. Menyatakan Jual beli antara tergugat1 dan tergugat tidak sah dan tidak

memiliki kekuatan hukum.

f. Menghukum para tergugat untuk membayar segala perkara yang timbul

dari perkara ini.

2. EV(21) tahun pekerjaan Ibu Rumah Tangga warga Desa Putim menikah

dengan HM(26). Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat

b. Menjatuhkan thalak satu

c. Menetapkan biaya perkara menurut hukum

3. MY(23) tahun mahasiswi menikah dengan HA(28) tahun Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

4. ZK(39) tahun pekerjaan Guru warga Desa Keude Aron menikah dengan

EK(21) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

5. HS (42) tahun Guru Pengajian warga Desa Peunia menikah dengan SR (26)

tahun ibu rumah tangga. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

36

6. YN (25) tahun pekerjaan Ibu Rumah Tangga warga Desa Keude Aron

menikah dengan SF (35) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

7. GT (28) tahun karyawati di PT.KTS warga Desa Pasi Jambu menikah

dengan ZK (42) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

8. AN (62) tahun pekerjaan Ibu Rumah Tangga warga DesaKeude Aron

menikah dengan AR (49) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

9. CR(29) tahun pekerjaan Ibu Rumah Tangga warga Meunasah Buloh

menikah dengan AM(44) tahun. Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

10. NB(31) tahun pekerjaan Ibu Rumah Tangga menikah dengan MT(35)

tahun.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

37

Putusan Hakim :

a. Putus Hubungan nikah antara penggugat dengan tergugat.

b. Menjatuhkan thalak satu.

c. Menetapkan biaya Perkara menurut Hukum yang berlaku.

4.3 Proses Persidangan

4.3.1. Tahap Persidangan

Tahap Persidangan terdapat pada Pasal15 sampai dengan Pasal 18 PP No. 9

Tahun 1975 yaitu :

a. Setelah Pengadilan menerima surat pemberitahuan itu, Pengadilan

mempelajari surat tersebut.

b. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah menerima surat itu,

Pengadilan memanggil dan istriyang akan bercerai itu, untuk meminta

penjelasan.

c. Setelah Pengadilan mendapat penjelasan dari suami dan istri, ternyata

memang terdapat alasan-alasan untuk bercerai dan Pengadilan berpendapat

pula bahwa antara suami dan istri yang bersangkutan tidak mungkin lagi

didamaikan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, maka

Pengadilan memutuskan untuk mengadakan sidang untuk menyaksikan

perceraian itu.

d. Sidang Pengadilan tersebut, setelah meneliti dan berpendapat adanya

alasan-alasan untuk perceraian dan setelah berusaha untuk mendamaikan

kedua belah pihak dan tidak berhasil, kemudian menyaksikan perceraian

yang dilakukan oleh suami itu kedalam sidang tersebut.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

38

e. Sesaat setelah menyaksikan sidang perceraian itu, Ketua Pengadilan

memberi surat keterangan tentang terjadinya perceraian tersebut.

f. Surat keterangan tersebut dikirimkan kepada pegawai pencatat ditempat

perceraian itu terjadi untuk diadakan pencatatan perceraian.

g. Perceraian itu terjadi terhitung pada saat perceraian itu dinyatakan di

depan sidang (DjumairiAchmad, 1990,h.60).

4.3.2 Sidang Pemeriksaan Perkara

a. Memasukkan gugatan

1). Agar gugatan dapat disidangkan, maka gugatan harus diajukan kepada

Pengadilan yang berwenang.

2). Dalam pengajuan gugatan, pihak penggugat harus mendaftarkannya.

Dan gugatan itu baru dapat didaftar apabila biaya perkara harus sudah

dilunasi.

3). Setelah terdaftar, gugatan diberi nomor perkara dan kemudian diajukan

kepada Ketua Pengadilan.

b. Persiapan sidang

1). Setelah Ketua Pengadilan menerima gugatan maka ia menunjuk Hakimyang

ditugaskan untuk menangani perkara tersebut. Pada prinsipnya pemeriksaan

dalam persidangan dilakukan oleh Majlis Hakim.

2). Hakim yang bersangkutan dengan surat ketetapan menentukan hari sidang dan

memanggil para pihak agar menghadap pada sidang Pengadilan pada hari yang

telah ditetapkan dengan membawa saksi-saksi serta bukti-bukti yang diperlukan

(Pasal 121 HIR ayat 1, pasal 145Rbg ayat 1).

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

39

3). Pemanggilan dilakukan oleh juru sita, surat panggilan itu dinamakan

exploit,Exploit beserta salinan surat gugat diserahkan kepada tergugat pribadi

ditempat tinggalnya.

4). Apabila tergugat tidak diketemukan, surat panggilan tersebut diserahkan

kepada Kepala Desa yang bersangkutan untuk diteruskan kepada tergugat (pasal

390HIR ayat 1, pasal 718 Rbg ayat 1).

5). Kalau tergugat sudah meninggal maka surat panggilan disampaikan kepada

ahli warisnya, dan apabila ahli warisnya tidak diketahui maka disampaikan

kepada Kepala Desa di tempat tinggal terakhir.

6). Apabila tempat tinggal tidak diketahui maka surat Pengadilan diserahkan

kepada Bupati dan untuk selanjutnya surat panggilan tersebut ditempelkan pada

papan pengumuman di Pengadilan Negeri yang bersangkutan.

7). Pasal 126 HIR, Pasal 150 Rbgmemberi kemungkinan untuk memanggil sekali

tergugat sebelum perkaranya diputus Hakim.

8). Setelah melakukan panggilan, Juru sita harus menyerahkan relaas (risalah)

panggilan kepada Hakim yang akan memeriksa perkara yang bersangkutan.

Relaas itu merupakan salah satu bukti bahwa tergugat telah dipanggil.

9). Kemudian pada hari yang telah ditentukan sidang pemeriksaan perkara dimulai

(Soeroso, 1996.h.39-40).

4.3.3. Jalannya Sidang

a. Susunan Persidangan terdiri dari :

1. Hakim tunggal atau Hakim Majlis terdiri dari satu Hakim ketua dan dua Hakim

Anggota, yang dilengkapi oleh Panitera sebagai pencatat jalannya persidangan.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

40

2. Pihak Tergugat dan Penggugat duduk berhadapan dengan Hakim dan posisi

Tergugat disebelah kanan dan posisi Penggugat disebelah kiri Hakim.

Apabila persidangan berjalan lancar maka jumlah persidangan kurang lebih

8 (delapan) kali yang terdiri dari sidang pertama sampai dengan putusan Hakim.

b. Sidang Pertama.

Setelah Hakim Ketua membuka sidang dengan menyatakan “sidang dibuka

untuk umum” dengan mengetuk palu, Ketua Mejelis memerintahkan para pihak

untuk kemudian dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

1. Identitas Penggugat;

2. Identitas Tergugat;

3. Apa sudah dimengerti maksud didatangkannya para pihak dimuka sidang

Pengadilan;

4. Hakim menghimbau agar dilakukannya perdamaian dalam sidang

dilanjutkan dengan mediasi;

Dalam hal ini meskipun para pihak menjawab tidak mungkin damai karena

usaha penyelesaian perdamaian sudah dilakukan berkali-kali, Hakim tetap

meminta agar dicoba lagi.Jadi pada sidang pertama ini sifatnya merupakan

cecking identitas para pihak dan apakah para pihak sudah mengerti mengapa

mereka dipanggil untuk menghadiri sidang.

Sebagai bukti identitasnya, para pihak menunjukkan KTP masing-masing.

Apabila yang datang Kuasa Penggugat dan Tergugat, maka Hakim

mempersilahkan para pihak untuk menunjukkansurat kuasa pihak lawan. Apabila

tidak ditemukan kekurangan atau cacat maka sidang dilanjutkan. Setelah para

pihak dianggap sudah mengerti maka Hakim menghimbau agar kedua belah pihak

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

41

mengadakan perdamaian, kemudian sidang ditangguhkan, Setelah itu Hakim

Ketua membacakan gugatan tergugat dalam sidang tertutup untuk umum. Sidang

pertama dengan mendengarkan jawaban dari Tergugat.

1) Apabila para pihak dapat berdamai maka ada dua kemungkinan .

a. Gugatan dicabut;

b. Mereka mengadakan perdamaian diluar atau dimuka sidang;

2) Apabila perdamaian dilakukan diluar sidang, maka Hakim tidak ikut

campur. Kedua belah pihak berdamai sendiri. Ciri dari pada berdamai

diluar Pengadilan ialah:

a. Dilakukan para pihak sendiri tanpa ikut campurnya Hakim.

b. Apabila salah satu pihak ingkar janji, permasalahannya dapat

diajukan lagi kepada Pengadilan.

3) Apabila perdamaian dilakukan di muka Hakim maka ciri-cirinyaialah :

a. Kekuatan perdamaian sama dengan putusan Pengadilan.

b. Apabila salah satu pihak melakukan ingkar janji, maka perkara

dapat diajukan.

4) Apabila tidak tercapai suatu perdamaian, maka sidang dilanjutkan

dengan penyerahan jawaban dari pihak Tergugat. Jawaban ini dibuat

rangkap 3(tiga). Lembar pertama untuk Penggugat, lembar kedua untuk

Hakim, dan lembar ketiga untuk arsip Penggugat sendiri.

d.Sidang ketiga (Replik)

Pada sidang ini Penggugat menyerahkan Replik, satu untuk Hakim, satu

untuk Tergugat, dan satu lagi untuk simpanan Penggugat sendiri.Replik adalah

tanggapan Penggugat terhadap jawaban Tergugat.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

42

e.Sidang Keempat (Duplik)

Dalam sidang, Tergugat menyerahkan Duplik yaitu tanggapan Tergugat

terhadap Replik Penggugat.

f.Sidang Kelima (Pembuktian dari Penggugat)

Sidang kelima dapat disebut sebagai sidang pembuktian oleh

Penggugat.Disini Penggugat mengajukan bukti-bukti yang memperkuat dalil-dalil

Tergugat.Bukti-bukti yang dimaksud terdiri dari surat-surat dan saksi-saksi.

Bukti-bukti surat (fotho copy) harus di nazegelen lebih dulu dan pada waktu

sidang dicocokkan dengan aslinya oleh Hakim maupun pihak tergugat. Hakim

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dilanjutkan oleh tergugat sedangkan

pihak Penggugat memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dilanjutkan

oleh Tergugat, sedangkan pihak Penggugat memberi jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan tersebut.Terhadap saksi-saksi Hakim mempersilahkan Penggugat

untuk mengajukan pertanyaan terlebih dahulu, kemudian Hakim sendiri juga

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam rangka untuk mendapatkan keyakinan.

Dalam sidang perdata pembuktian ini ada tanya jawab dan perdebatan-perdebatan

dibawah pimpinan Hakim. Apabila pembuktian ini belum selesai juga maka

dilanjutkan pada sidang selanjutnya.Sidang pembuktian ini dapat dilakukan hanya

dengan waktu satu hari saja, tetapi biasanya dua tiga kali atau bisa saja lebih itu

tergantung kepada kelancaran pembuktian.Perlu dicatat disini bahwa sebelum

dinyatakan serta memberi keterangan saksi harus disumpahkan terlebih dahulu

dan tidak boleh masuk dalam ruang sidang bila belum dipanggil oleh hakim.

g.Sidang Keenam (Pembuktian dari Tergugat)

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

43

Kalau sidang kelima merupakan sidang pembuktian dari Penggugat, maka

sidang keenam ini adalah sidang pembuktian dari pihak Tergugat.

Jalannya sidang sama dengan sidang kelima dengan catatan bahwa yang

mengajukan bukti-bukti dan saksi-saksi adalah Tergugat, sidang tanya jawabnya

kebalikan dari sidang kelima.

h.Sidang Ketujuh

Sidang ketujuh adalah sidang penyerahan kesimpulan.Disini kedua belah

pihak membuat kesimpulan dari hasil-hasil sidangtersebut.Isi pokok kesimpulan

sudah barang tentu yang menguntungkan para pihak itu sendiri.

i.Sidang Kedelapan

Sidang kedelapan dinamakan sidang putusan Hakim.Dalam sidang ini

Hakim membacakan putusan yang seharusnya dihadiri oleh para pihak.Setelah

selesai membaca putusan maka Hakim mengetukkan palu sebanyak tiga kali dan

para pihak diberi kesempatan untuk mengajukan banding apabila tidak puas

dengan putusan Hakim.Pernyataan banding ini harus dilakukan dalam jangka

waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai sehari sehabis dijatuhkan putusan

oleh Hakim (Soeroso, 1996.h.39-44).

4.4 Analisa Tabel

Analisa tabel yang dimaksud adalah pembuatan distribusi frekuensi yang

mendeskripsikan sebaran jawaban atas tiap-tiap pertanyaan yang diperoleh dari

masing-masing informan.

1. Jenis Kelamin

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

44

Tabel.4.1

Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 2 Orang

2 Perempuan 8 Orang

Total 10 Orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari jenis

kelamin sesuai dengan tabel 1 (pertama) adalah bahwa dapat diketahui di Kaway

XVI KemukimanPeureumeu lebih banyak jenis kelamin perempuan yang menjadi

informan pada penelitian ini yaitu sebanyak 8 (delapan) orang. Hal ini berarti para

Ibu-Ibu lebih berani dalam mengekpresikan masalah rumah tangganya

dibandingkan dengan informan laki-laki.

1. Masyarakat Kaway XVI yang bercerai (menurut data dari Kantor

Mahkamah Syar’iyah)

Tabel.4.2

Masyarakat Kaway XVI yang bercerai (menurut data kasus Tahun masuk

perkara di Kantor Mahkamah Syar’iyah)

No Tahun Jumlah

1 Tahun 2010 2 orang

2 Tahun 2011 3 orang

3 Tahun 2012 5 orang

Total 10 orang

Menurut data yang sudah diperoleh dariMasyarakat Kaway XVI dilihat

dari kasus perkara yang masuk Kantor Mahkamah Syar’iyah Meulaboh sesuai

dengan tabel 2 (dua) adalah bahwa dapat diketahui di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu jumlah orang yang bercerai di Tahun 2012 semakin

meningkat jumlah informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 5 (lima) orang.

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

45

2. Usia Informan ketika mengakhiri hubungan perceraian

Tabel.4.3

Usia Informan ketika mengakhiri hubungan perceraian

No Usia Informan Jumlah

1 21-29 Tahun 5 orang

2 30-40 Tahun 3 orang

3 41-62 Tahun 2 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan dilihat dari usia ketika mereka mengakhiri

hubungan perceraian sesuai tabel 3 (tiga) dapat diketahui Masyarakat di

Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu bahwa usia nya ketika

mengakhiri hubungan perceraian berusia 21-29 tahun lebih banyak menjadi

informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 5 (lima) orang.

3. Lamanya membina sebuah rumah tangga

Tabel.4.4

Lamanya membina rumah tangga

No Lama membina rumah Jumlah

1 Kurang dari 3 (tiga) Tahun 7 orang

2 3-6 Tahun 2 orang

3 7-12 Tahun 1 orang

Total 10orang

Karakteristik informan dari hasil wawancara dilihat dari lamanya membina

sebuah keluarga sesuai dengan tabel 4 (empat) maka dapat diketahui Masyarakat

Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu yang menjadi informan kurang

dari 3 (tiga) tahun adalah sebanyak 7 (tujuh) orang.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

46

4. Dimana pertama kali kenal dengan pasangan

Tabel.4.5

Dimana pertama kali kenal dengan pasangan

No Dimana pertama kali kenal Jumlah

1 Facebook 2 orang

2 Rumah Teman 4 orang

3 Kantor Pos 1 orang

4 Bengkel 1 orang

5 Depan Rumah 1 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan dari jawaban yang ditanyakan oleh penulis dilihat

dari mana informan kenal pertama kali sesuai dengan tabel 5 (lima) dapat

diketahui di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu yang menjadi

informan dalam penelitian ini adalah dirumah yaitu sebanyak 4 (empat) orang.

5. Apa alasan memilih menikah dengan pasangan

Tabel.4.6

Apa Alasan Memilih Menikah dengan Pasangan

No Apa Alasan Memilih Menikah Dengan

Pasangan

Jumlah

1 Faktor Umur 1 orang

2 Karena Cinta 8 orang

3 Merubah Nasib/hidup 1 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari apa alasan

memilih menikah dengan pasangan sesuai dengan tabel 6 (enam) dapat diketahui

di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu yang menjadi informan dalam

penelitian ini adalah yang menjawab karena cinta yaitu sebanyak 8 (delapan)

orang.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

47

6. Mengapa ingin bercerai dan apa penyebabnya

Tabel.4.7

Mengapa Ingin Bercerai dan apa penyebabnya

No Mengapa Ingin Bercerai dan apa

penyebabnya

Jumlah

1 Tidak cocok lagi karena pasangannya

selingkuh

8 orang

2 Tidak dinafkahi selama setahun pasangan

sudah kawin lagi

1 orang

3 Sakit Jiwa 1 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari mengapa

ingin bercerai dan apa penyebabnya sesuai dengan tabel 7 (tujuh) dapat diketahui

di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu yang menjadi informan dalam

penelitian ini adalah yang menjawab tidak cocoklagikarena pasangan tersebut

selingkuh yaitu sebanyak 8 (delapan) orang.

7. Strategi Komunikasi apa yang digunakan dalam mengakhiri perceraian

Tabel.4.8

Strategi Komunikasi apa yang digunakan dalam mengakhiri perceraian

No Strategi Komunikasi apa yang digunakan

dalam mengakhiri perceraian

Jumlah

1 Bicara terlebih dahulu dengan orang tua 9 orang

2 Bicara dengan atasan 1 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari Strategi

Komunikasi apa yang digunakan dalam mengakhiri perceraian sesuai dengan

tabel 9 (sembilan) dapat diketahui di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah yang

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

48

menjawab Strategi Komunikasi dengan berbicara terlebih dahulu dengan orang

tua yaitu sebanyak 9 (sembilan) orang.

8. Dimana anda menyelesaikan masalah perceraian

Tabel.4.9

Dimana Anda Menyelesaikan Masalah Perceraian

No Dimana Menyelesaikan Masalah

Perceraian

Jumlah

1 Dikantor Mahkamah Syar’iyah 10 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari mana anda

menyelesaikan masalah perceraian sesuai dengan tabel 10 (sepuluh) dapat

diketahui di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu semua menjawab di

Kantor Mahkamah Syar’iyah yaitu sebanyak 10 (sepuluh) orang.

9. Bagaimana Jika Thalaq digantung

Tabel.4.10

Bagaimana jika Thalaq digantung

No Bagaiamana Jika Thalaq digantung Jumlah

1 Ingin damai-damai saja tidak mau cari ribut 3 orang

2 Saya Bunuh Dia 1 orang

3 Naik Banding 6 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari bagaimana

jika thalaq digantung sesuai dengan tabel 11 (sebelas) dapat diketahui di

Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu yang menjadi informan atau

sample dalam penelitian ini adalah dengan naik banding yaitu sebanyak 6 (enam)

orang.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

49

10. Apakah ada yang mempengaruhi ketika anda bercerai

Tabel.4.11

Apakah ada yang mempengaruhi ketika anda bercerai

No Apakah Ada yang Mempengaruhi ketika anda

bercerai

Jumlah

1 Tidak ada 10 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari apakah ada

yang mempengaruhi ketika anda bercerai sesuai dengan tabel 12 (dua belas) dapat

diketahui di Kecamatan Kaway XVI KemukimanPeureumeu semua menjawab

tidak ada yang mempengaruhi yaitu sebanyak 10 (sepuluh) orang.

11. Apakah anda memakai jasa pengacara

Tabel.4.12

Apakah Anda Memakai Jasa Pengacara

No Apakah Anda Memakai Jasa Pengacara Jumlah

Tidak 10 orang

Total 10 orang

Karakteristik informan yang menjawab pertanyaan dilihat dari apakah anda

memakai jasa pengacara sesuai tabel 13 (tiga belas) dapat diketahui di Kecamatan

Kaway XVI KemukimanPeureumeu semua menjawab tidak ada satupun yang

memakai jasa pengacara.

4.5 Pembahasan

Setelah menganalisa setiap data dari wawancara maka penulis menguraikan

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi antar pribadi di

butuhkan dalam sebuah hubungan intinya adalahmari bicara dengan sebaik-

baiknya dan ketika pada saat mereka mediasi agar perceraian tidak terjadi maka

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

50

kedua belah pihak saling mendukung, karena perdamaian atau mediasi adalah

salah satu Strategi Komunikasi Perceraian. Hal ini bukan tidak mendasar penulis

sampaikan. Dari hasil data wawancara pada tabel 9 (sembilan) tentang topik

pembicaraan Strategi Komunikasi apa yang digunakan dalam menghadapi

perceraian, dan juga dengan beberapa nara sumber yang ada pada Mahkamah

Syar’iyah Meulaboh, topik pembicaraan tersebut adalah dengan cara mediasi hal

tersebut yang selalu diberikan setiap orang yang ingin bercerai.Alasan mereka

memilih menikah dengan pasangan masing-masing yaitu ingin membina sebuah

keluarga yang bahagia. Namun seiring dengan perjalanan waktu apa yang sudah

direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, terbukti ada beberapa

orang yang tidak bisa disebutkan namanya hampir setiap hari mereka bertengkar

karena faktor ekonomi dan faktor kecemburuan karena perselingkuhan yang

dilakukan oleh suami atau isterinya. Pada akhirnya mereka tidak sepaham lagi dan

bahkan saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya, jadi oleh sebab itu

tidak semua yang direncanakan bisa berjalan baik.

Dalam mengambil keputusan untuk berpisah atau bercerai masing-masing

pihak berkeinginan untuk membicarakannya dengan baik dan dengan jalan damai

dimana dalam hal ini dapat dilihat dalam tabel 7 (tujuh) bahwa hubungan

perceraian berakhir karena dikehendaki oleh kedua belah pihak, ini cukup rasional

diantara kedua belah pihak mengingatkan pada sulitnya menyatukan kedua orang

yang sudah tidak cocok lagi. Berarti dengan adanya pembicaraan atau dalam segi

hukum biasa disebut dengan cara mediasi, maka hal ini akan berjalan dengan baik.

Banyak cara setiap pasangan dalam mensinyalisasikan permasalahan

hubungan mereka, hal ini dapat dilihat pada tabel-tabel diatas yangmenjabarkan

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

51

tentang topik apa saja yang dibicarakan pada penyebab ingin bercerai, disini lebih

mencari kesalahan-kesalahan dari pasangan itu sendiri. Untuk menyatukan

kembali orang sudah bercerai, ini pun memang sulit walaupun ada alasan bagi

mereka untuk rujuk kembali yaitu adanya anak, dan pertimbangan yang lainnya

seperti, adanya rasa ketertarikan karena isteri sudah tampak lebih dewasalagi atau

suami lebih bertanggung jawab dalam membina keluarga.

Hal itu bisa saja menjadi alasan buat mereka untuk bisa kembali lagi

membina keluarga atau rujuk tetapi harus ada kesepakatan antara keduanya atau

adanya komitmen bersama.Komitmen adalah hal mutlak yang harus dijaga dalam

sebuah hubungan karena ketertarikan, ataupun persamaan-persamaan supaya

keluarga tersebut bertahan lama.Untuk mempertahankan hubungan harus dimulai

dari dua belah pihak tidak salah satunya saja. Lama ataupun singkatnya sebuah

hubungan perkawinan tidak bisa menjamin abadinya sebuah keluarga karena

hubungan tersebut menyangkut perasaan kedua belah pihak bukan atau emosi

yang diselimuti atau dibungkus komitmen.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh banyak orang untuk menunjukkan

sebuah perasaan yang tidak berada lagi dalam bungkusannya atau tidak lagi

diselimuti oleh komitmen. Di antaranya dengan mendiskusikannya dengan

pasangan atau suami dan isteri, menghindari pasangan, menunjukkan perilaku

tidak beretika, mengurangi kedekatan dengan pasangan, mengurangi komunikasi

dengan pasangan dan banyak lagi. Diantara semua cara yang terurai adalah

dengan cara mendiskusikan atau membicarakan merupakan cara tepat untuk

mengakhiri hubungan mereka.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

52

Penyebab rusaknya sebuah hubungan bisa terjadi karena masalah ekonomi,

waktu pertemuan dan komunikasi yang berkurang, membanding-bandingkan

dengan suami orang lain, ataupun adanya pihak ketiga.Adapun sebelum mereka

membawa masalah ini ke kantor Mahkamah Syar’iyah Meulaboh terlebih dahulu

mereka berbicara secara langsung atau secara lisan dengan mengatan bahwa “saya

akan menceraikan kamu” kata si suami kepada si istri, kemudian barulah suami

dan istri ini membicarakan keinginan mereka untuk berpisah kepada orang tua.

Sedangkan dalam bentuk tulisan si suami mengirimkan sms melalui media hand

phone (hp) dengan kata-kata “saya akan ceraikan kamu secepatnya”.

Penulis juga mengaitkan dengan kasus-kasus perceraian artis yang marak

ditayangandiinfotainment, realitanya masalah apapun dapat atau mampu

dirundingkan dengan mediasi, namun tidak dengan sebuah pelanggaran

komitmen.Penulis melihat bahwa tingkat keimanan juga sangat diperlukan dalam

sebuah hubungan agar tidak berakhir begitu saja. Tepatnya dalam mengakhiri

sebuah hubungan adalah langkah yang tepat diambil oleh pasangan suami dan

isteri.

Strategi komunikasi yang tepat dalam mengakhiri sebuah hubungan adalah

lewat berbicara atau komunikasi dan diskusi atau mediasi, karena hal ini

menunjukkan bahwa inti persoalan dalam hubungan adalah komunikasi walaupun

pasangan tersebut telah berakhir. Penulis menyimpulkan bahwa dengan

membicarakannya dengan pasangan apa yang menjadi permasalahan dalam

sebuah hubungan jauh lebih baik dari pada berusaha menghindar ataupun

membuat benang permusuhan dengan suami atau istri.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

53

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dikantor

Mahkamah Syar’iyah Meulaboh bahwa ketika Hakim telah memutuskan perkara

Talak 1(satu) terhadap pemohon maka diberikan kesempatan kepada tergugat

untuk bisa naik banding jika keputusan Hakim tidak memuaskan, dan jika kedua

belah pihak sudah menerima apa yang sudah Hakim putuskan maka perkara

mereka cukup sampai disitu saja, jadi tidak ada keputusan talak dua (2) dan talak

tiga (3) oleh hakim, karena tergugat tidak ada yang naik banding. Adapun manfaat

penelitian ini bagi masyarakat luas adalah supaya masyarakat tahu bahwa dalam

melakukan perceraian itu harus difikirkan dengan matang jangan mudah

mengatakan kata-kata cerai kepada istri, sebab awal sebuah dari kata-kata itulah

yang akan membuat pasangan terbiasa nantinya, seperti kata pepatah bilang “ala

bisa karena biasa”.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

dapat ditarik kesimpulan antara lain:

Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Perceraian pada Kecamatan Kaway

XVI KemukimanPeureumeu yang dipakai adalah dengan cara lisan berdasarkan

teori Komunikasi AntarPribadi, maka dalam proses Perceraian terjadi Komunikasi

AntarPribadi. Kegiatan komunikasi diperlukan dalam sebuah hubungan

diantaranya saling memberi perhatian.Dalam menjalin sebuah hubungan

dibutuhkan adanya keterbukaan dan komunikasi dua arah agar masalah yang

timbul ataupun yang ada dapat dibicarakan akar permasalahannya.Sebab-sebab

rusaknya hubungan perceraian yang terjadi pada 10(sepuluh) orang di Kecamatan

Kaway XVI KemukimanPeureumeu adalah disebabkan masalah ekonomi dan

adanya pihak-pihak orang ketiga dalam hubungan perceraian tersebut.Strategi

komunikasi dalam mengakhiri hubungan perceraian yang paling banyak

digunakan oleh 10(sepuluh) orang di Kecamatan Kaway XVI

KemukimanPeureumeu adalah dengan cara menyatakan secara terus terangdari

dua pihak.

5.2. Saran

Dari beberapa pokok hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas

setidaknya penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi setiap

pasangan yang ingin mengakhiri hubungan perceraian antara lain :

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

55

Setiap pasangan suami atau isterihendaklah saling terbuka antara satu sama

lain dalam mengkomunikasikan apapun yang menjadi kendala dalam hubungan

mereka.Sangat penting untuk mengetahui serta memahami bagaimana cara

mengakhiri hubungan bagi pasangan suami dan isteri. Setiap pasangan yang akan

mengakhiri sebuah hubungan diharapkan juga menggunakan strategi komunikasi

yang tepat agar tidak terjadi permusuhan ataupun kebencian yang mendalam pada

masing-masing pihak yang bercerai. Ketika keputusan mengakhiri hubungan

sudah diambil, banyak kemungkinan menggunakan strategi komunikasi dalam

mengakhiri hubungan.Salah satu strateginya adalah lewat jalan diskusi atau

mediasi atau membicarakannya dengan pasangan suami dan isteri.

Strategi komunikasi yang tepat dalam mengakhiri sebuah hubungan adalah

lewat berbicara atau komunikasi dan diskusi atau juga dengan cara mediasi,

karena hal ini menunjukkan bahwa inti persoalan dalam hubungan adalah

komunikasi walaupun pasangan tersebut telah berakhir.

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:P.T. Raja Grafindo

Persada.

Devito, Joseph. 1986. The Interpersonal Comunication Book. New York:

Harper&Row, Publishers.

Effendy Onong Uchjana, 2006. Teori dan Terapan. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Effendy Onong Uchjana, 2009. Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung:PT.

Remaja Rosda Karya.

Ibnu Rusdy. 2007. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: Pustaka Azzam.

Ihromi,T.Q. 1990. Pokok – PokokAntropoliBudaya. Jakarta: Gramedia.

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: P.T. Citra Aditya Bakti.

Mulyana, Deddy. 1999. Nuansa–Nuansa Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Meilisa Fitri. 2010. Penyelesaian Perceraian Beda Agama Di Indonesia.

Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Soeroso, 1996. Tata Cara dan Proses Persidangan. Jakarta: Sinar Grafika.

Soekanto, Soeryono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Raja

Grafindo Persada.

Yani Tri Zakiyah. 2005.Latar Belakang dan Dampak Perceraian.

Yoseph Klemens. 2005. Perceraian dan Peran Single-Parent Perempuan.

Sumber Lain: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan dan PP Nomor 9 Tahun 1975. Jakarta.

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

57

Pasal 128 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006,jo. Pasal 49 Qanun

Provinsi Aceh Nomor 10 Tahun 2002 dibidang: Ahwal Al-

Syakhsiyah (Hukum Keluarga).

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, Pasal 29 Ayat 1 Tentang Pemerintahan

Aceh.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, Pasal 49 tentang perubahan atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama.

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006, Pasal 128tentang Pemerintahan Aceh

Nomor 10 Tahun 2002 tentang Peradilan Syari’at Islam.

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

DAFTAR WAWANCARA

Peneliti : MIKE ANDRIKA

Dosen Pembimbing : 1. Dr. SYAMSUAR M.Ag

2. RAHMA HIDAYATI M.Soc.Sc

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui bagaimana Strategi komunikasi yang

digunakan dalam menghakiri hubungan perceraian di Kecamatan Kaway XVI Kemukiman

Peureumeu.

Pertanyaan:

1. Dimana pertama kali anda bertemu dengan pasangan anda?

2. Apa alasan anda memilih untuk menikah dengan pasangan anda tersebut?

3. Apa penyebab anda ingin bercerai?

4. Strategi Komunikasi apa yang anda gunakan dalam menghadapi perceraian?

5. Dimana anda menyelesaikan masalah perceraian?

6. Bagaimanakah jika talaq itu digantung apa yang anda dilakukan?

7. Apakah ada yang mempengaruhi ketika anda bercerai?

8. Apakah anda memakai jasa Pengacara?

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

Foto persidangan antara penggugat YN dan tergugat SF

Foto persidangan antara penggugat AN dan tergugat AR

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

Foto pengampilan sumpah oleh petugas sidang kepada yang akan menjadi saksi pihak

penggugat

Foto persidangan di datangkan saksi dari tergugat

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

Foto persidangan antara tergugat dan penggugat

Foto penggugat dan tergugat serta saksi

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN
Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN
Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN
Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama : MIKE ANDRIKA

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam

Status : Sudah Menikah

Alamat Rumah : Jalan Meulaboh-Tutut No.10 Desa

BeureugangKecamatanKaway XVI Meulaboh Aceh Barat

Alamat Email : [email protected]

Hp : 085260007453

Nama Orang Tua :

Ayah : ABDUL WAHED HUSEN

Ibu : MARLIAH

Jumlah Saudara : 5Orang.

1. Mawardi

2. Firdoes

3. Wira Dewita

4. Antoni Martha Saputra

5. Rocky Effendi

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar (1995) : MIN Peureumeu

MTsN (1995-1998) : MTsNPeureumeu

MAN (1998-2001) : MAN Blang Pidie

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN …repository.utu.ac.id/62/1/I-V.pdf · STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGAKHIRI HUBUNGAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN

v

Pendidikan Non Formal:

- KursusKomputer di Lembaga Center Mulia Hati Tahun 2010. Di jalan Sentosa

Meulaboh

- SertifikatSeminar Penyuluhan Mengenai Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah dari Bank

Indonesia.

- SertifikatSeminar Efektifitas UUPA Lima Tahun Perdamaian Aceh

- Penghargaan dari Lembaga Pendidikan dan Pengkajian PERS Aceh-LP3A.

- Sertifikat Ospek Universitas Teuku Umar Tahun 2007

Pengalaman Kerja :

- Broadcasterdi Radio Fatali Blang pidie

- Broadcasterdi Radio Suara Mahardika di Blang Pidie

- Broadcasterdi Radio Dalka Meulaboh

- Broadcasterdi Suara Aceh

- Broadcasterdi Radio Seumeulu Voice di Seumeulu

- Broadcasterdi Radio Suara Aceh Meulaboh

- SPG Telkom Flexi

- Marketing di CV. ZHOUNG YU MOTOR Meulaboh

- Marketing di CV. Jalan Manekroo

- Marketing di PT. MULTI TOP INDONESIA Cabang Meulaboh

- Agen Asuransi MANULIFE FINANCE Banda Aceh

- TeleMarketing di PT. Kurnia Putra Mandiri Meulaboh

Pengalaman Organisasi :

- Pengurus OSIS MTsNPeureumeu (1996)

- Pengurus OSIS MAN Blangpidie (1998)

- Pengurus BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (2007)

Penghargaan:

- Juara tiga Lomba baca Puisi kelas Empat MIN

- Juara Dua Lomba Lompat Tinggi kelas Satu MTsN