strategi dan bauran pemasaran produk...

117
STRATEGI DAN BAURAN PEMASARAN PRODUK TABUNGAN WADIAH PADA BMT AL-FATH CABANG PONDOK AREN (Analisis Bauran Pemasaran) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Burhanudin Hidayat NIM: 11150530000048 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1441 H

Upload: others

Post on 19-Jun-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI DAN BAURAN PEMASARAN PRODUK

TABUNGAN WADI’AH PADA BMT AL-FATH

CABANG PONDOK AREN

(Analisis Bauran Pemasaran)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Burhanudin Hidayat

NIM: 11150530000048

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2019/1441 H

i

ABSTRAK

Burhanudin Hidayat

Strategi dan Bauran Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Suatu lembaga bisa disebut berhasil salah satunya ditentukan dari

implementasi strategi, dan manajemen pemasaran yang dikelola secara

profesional pada lembaga tersebut, sehingga lembaga tersebut dapat

hidup dan berkembang di tengah persaingan usaha yang semakin

kompetitif seperti sekarang ini. Oleh karena itu penulis tertarik unutk

meneliti tentang strategi pemasaran tabungan wadi,ah yang dilakukan

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini ialah: Bagaimana langkah-langkah penerapan strategi

tabungan wadiah pada BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren? Bagaimana

penerapan strategi bauran pemasaran tabungan wadiah pada BMT Al-

Fath Cabang Pondok Aren?.

Konsep yang digunakan pada penelitian ini menacu pada konsep teori

yang dikemukakan oleh Norton. Norton menjelaskan bahwa, strategi

pemasaran dapat dilihat dari tiga strategi yang biasa dikenal dengan

istilah strategi STP (segmentation, targeting, positioning), pasar yang

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran

Penelitian yang penulis gunakan ialah pendekataan kualitatif yang

pengumpulan datanya dengan cara wawancara dan dokumentasi.

Penelitian ini diawali dengan proses observasi, mengumpulkan data

berdasarkan wawancara dan fakta dilapangan, kemudian dokumentasi

untuk melengkapi dan memberikan informasi dalam proses penelitian.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa BMT Al-Fath Cabang Pondok

Aren dalam memasarkan produk tabungan wadiahnya sesuai dengan

teori strategi pemasaran yang dimulai dengan merumuskan segmentasi,

targeting, dan positioning, yang kemudian setersnya menghasilkan

penerapan bauran pemasaran Product (produk), Price (Harga),

Promotion (Promosi), Place (Tempat), People of participant (orang),

Process (Proses), dan Physical evidence (Bukti fisik).

Kata Kunci: Strategi, Wadiah, BMT.

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang

hingga kita dapat menikmati indahnya Islam saat ini,, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini

berjudul ”Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah pada

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren”. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak dan menambah

wawasan serta pengetahuan bagi para pembacanya.

Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari doa,

bimbingan, bantuyan, dukungan, dan motivasi dari orang – orang

yang terbaik yang ada di sekitaran penulis. Karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Drs. Sugiharto, MA., selaku Ketua Jurusan

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii

3. Bapak Study Rizal LK. M.Ag., selaku dosen pembimbing

saya dalm penulisan serta penyusunan skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi,

menyemangati serta mengarahkan saya dalm penulisan

skripsi ini.

4. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua

Sidang, Penguji I/II, Sekretaris dan Pembimbing.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

terutama dosen-dosen di Prodi Manajemen Dakwah

Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah

yang telah memberikan ilmu dan nasihatnya bagi penulis

6. Keluarga BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren,

khususnya Bapak Hendry Rusmantoro selaku Kepala

Cabang BMT AL-Fath IKMI Pondok Aren, Bapak Parjar

selaku Kabag Operasional, dan seluruh staff yang sudah

memberikan izin, bantuan, dukungan dan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Heru Budiyanto selaku Ayah saya dan Nurhayati selaku

Ibu Saya, yang selalu mendoakan, memberikan semangat,

iv

membimbing, ketika penulis merasa lelah dan jenuh

dalam menyelesaikan skripsi

8. Sahabat – sahabat perkuliahan Isnawati, Fadel Andhika,

Wahyu Firdaus, Fauzan Arkan, Ai mia yang telah

menemani dan mengisi hari – hari perkuliahan sejak

semester awal hingga sekarang. Terimakasih atas

kebahagiaan, perjuangan, dan kebersamaannya selama ini.

9. Anita Yulinar, yang selalu ada untuk memberikan

dukungan, motivasi, serta membantu saya dalam

pengambilan dokumentasi ketika melakukan wawancara,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam

menghilangkan kejenuhan.

10. Pengurs HMJ Manajemen Dakwah, terutam Ali Alatas,

Yusril, Isna, Delia, Faijar, Barik, Huzza, Nur Ali, Febby,

Fadel atas satu tahun kepengursa bersama penuh

perjuangan dengan suka duka, terimakasih atas pelajaran

yang telah diberikan.

11. Keluarga Manajemen Dakwah Khususnya MLKS

angkatan 2015 yang telah membantu dan menginspirasi

penulis dalam penyusunan skripsi

v

Semoga atas semua, dukungan, doa, bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan

balasan kebaikan yang berlimpah dari Allah SWT.

Walaupun Demikian, penulis menyadari bahwa hasil

penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan sehubungan

dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang

dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala

bentuk saran serta masukan, baik kritik yang membangun dari

berbagai pihak.

Wassalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, 24 Oktober 2019

Burhanudin Hidayat

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................... 7

C. Rumusan Masalah ............................................................. 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

F. Penelitian Terdahulu ......................................................... 9

G. Metodelogi Penelitian ....................................................... 10

1. Metode Penelitian........................................................ 10

2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 11

3. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 11

4. Teknik Analisis Data ................................................... 13

H. Sistematika Penulisan ....................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................... 16

A. Pengertian Strategi Pemasaran .......................................... 16

B. Langkah-langkan Penerapan Strategi Pemasaran ............. 19

1. Segmentasi Pasar ......................................................... 19

2. Targeting (Pasar Sasaran) ........................................... 21

vii

3. Positioning (Penentuan Posisi Pasar) .......................... 23

C. Bauran Pemasaran ............................................................. 25

1. Pengertian Bauran Pemasaran ..................................... 25

2. Unsur-unsur Bauran Pemasaran .................................. 26

D. Tabungan Wadi’ah………………………………………. 34

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ......... 37

A. Sejarah Singkat BMT Al-Fath IKMI ................................ 37

B. Visi, Misi, dan Tujuan BMT Al-Fath IKMI ..................... 38

C. Lima Aspek Budaya Kerja ................................................ 39

D. Produk dan Jasa BMT Al-Fath IKMI ............................... 40

1. Penghimpunan Dana ................................................... 40

2. Penyaluran Dana ......................................................... 43

3. Program Baitul Maal ................................................... 44

E. Program untuk Anggota dan Pengelola BMT Al-Fath

IKMI .................................................................................. 45

F. Profil Lembaga dan Struktur BMT Al-Fath IKMI…….. .. 47

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...................... 52

A. Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren ................................................................................... 52

B. Sistem Operasional Produk Tabungan Wadi’ah BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren ...................................... 52

C. Fasilitas-fasilitas BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren……………………………………………………… 54

viii

D. Proses Mendapatkan Layanan Produk Tabungan Wadi’ah

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren……………………… 56

E. Data Perkembangan Penghimpunan Dana Produk

Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren ................................................................................... 58

F. Data Perkembangan Jumlah Anggota Produk Tabungan

Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren ........ 58

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................ 59

A. Langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran Produk

Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren ................................................................................... 59

B. Analisis Bauran Pemasaran dalam Memasarkan Produk

Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren……………………………. ...................................... 67

BAB VI PENUTUP ..................................................................... 83

A. Kesimpulan ....................................................................... 83

B. Saran .................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 85

LAMPIRAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gedung Kantor BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren ................................................... 55

Gambar 4.2 BMT Informations System Application .......... 55

Gambar 4.3 Ruang Tunggu BMT Al-Fath IKMI Cabang

Ponok Aren...................................................... 56

Gambar 3.4 Formulir Pendaftaran..................................... . 57

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil Lembaga BMT Al-Fath IKMI ...................... 47

Tabel 3.2 Struktur BMT Al-Fath IKMI………....................... 48

Tabel 4.1 Perkembangan Penghimpunan Dana Produk

Tabungan Wadiah BMT Al-Fath Cabang Pondok

Aren ......................................................................... 58

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Anggota Produk

Tabungan Wadiah BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren.......................................................... 58

Tabel 5.1 Langkah-langkah Penerapan Strategi

Pemassaran ........................................................... 66

Tabel 5.2 Bauran Pemasaran ................................................ 79

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) berasal dari dua istilah,

yaitu baitul maal, dan baitul tamwil. Baitul maal berfungsi

sebagai tempat penghimpunan dan penyaluran dana yang bersifat

non-profit. Sedangkan baitul tamwil berfungsi sebagai tempat

pengumpulan, dan penyaluran dana yang bersifat produktif dan

ada profitnya. BMT merupakan balai usaha mandiri terpadu

yang berintikan bait al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan

menengah dengan mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan ekonominya1.

Dalam berita yang ditulis di Wartaekonomi.co.id

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengatakan

“Saat ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah industri

keuangan syari’ah terbanyak di dunia. Antara lain, terdapat

5000 institusi lembaga keuangan syari’ah, meliputi 34

perbankan syariah, 58 operator Takaful/Asuransi Syari’ah,

tujuh perusahaan modal ventura syariah, 163 BPR Syariah,

4500 BMT, dan satu institusi pegadaian syari’ah”2. Melihat

1 Ahama Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal wa Tanwil

(Banmdung: Pustaka Setia, 2013), hlm 23. 2 Ning Rahayu, “Menkop dan UKM Minta Dana Bergulir untuk BMT

Segera Direalisasikan,” wartaekonomi.co.id, diakses 13 Juli 2019,

2

bertambahnya perkembangan industri keuangan syari’ah di

Indonesia saat ini membuat setiap lembaga keuangan syari’ah

untuk lebih kreatif dan in ofatif dalam melakukan kegiatan

pemasarannya agar dapat terus bertahan dan berkembang

ditengah tingkat persaingan yang ketat, kegiatan pemasaaran

menjadi penting sehingga pemasaran sebagai faktor utama

dalam kelangsungan hidup setiap lembaga atau perusahaan.

Secara konsep dalam operasionalnya BMT dalam

menerapkan pemasarannya menggunakan sistem syari’ah, dan

menghendaki adaya bebas riba yang tidak menggunakan

bunga.

Pemasaran merupakan seni menjual produk, sehingga

pemasaran merupakan proses penjualan yang dimulai dari

perancangan produk sampai dengan produk itu dijual3. Inti dari

pemasaran andalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan

manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat

dari pemasaran adalah, memenuhi kebutuhan dengan cara yang

menguntungkan.4

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu

perusahaan memiliki tujuan, baik itu tujuan jangka pendek

seperti merebut konsumen agar tertarik dengan produk baru yang

diluncurkan, dan tujuan jangka panjang yakni untuk

https://www.wartaekonomi.co.id/read202325/menkop-dan-ukm-minta-dana-

bergulir-untuk-bmt-segera-direalisasikan.html. 3 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah

(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 5. 4 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, 13 ed.,

2 (Jakarta: Erlangga, 2019), hlm 5.

3

mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis

di pasaran.

Suatu lembaga bisa disebut berhasil salah satunya

ditentukan dari implementasi strategi, dan manajemen

pemasaran yang dikelola secara profesional pada lembaga

tersebut, sehingga lembaga tersebut dapat hidup dan berkembang

di tengah persaingan usaha yang semakin kompetitif seperti

sekarang ini. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa, dengan

kemampuan menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran

yang tepat lembaga akan sanggup menghadapi persaingan yang

semakin kompetitif di dalam pasar.

Strategi pemasaran dalam pengembanganya berkaitan

dengan bagaimana cara perusahaan dapat mempengaruhi

konsumen menjadi puas dengan mengguanakan sebuah alat yang

dapat mempengaruhi konsumenya. Adapun salah satu alat

strategi pemasara yaitu, bauran pemasaran. Menurut Rambat

Lupiyoadi, bauran pemasaran merupakan perangkat/alat bagi

pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program

pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi

strategi pemasaran dan penentuan posisi yang ditetapkan dapat

berjalan sukses.5

Setiap lembaga atau perusahaan membuat strategi

pemasaran sematang mungkin untuk menarik perhatian

pelanggannya. Hal tersebut juga terjadi pada industri lembaga

keuangan, termasuk lembaga keuangan syari’ah. Demikiannya

5 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba

Empat, 2013), hlm 92.

4

BMT Al-Fath. Penelitian mengenai BMT Al-Fath sudah banyak

yang meneliti. Dalam skripsi yang ditulis oleh Syafrizal Furqon

mengenai “Strategi Pemasaran Produk Simpanan Idul Fitri pada

BMT Al-Fath IKMI” menjelaskan, kegiatan pemasaran yang

dilakukan BMT Al-Fath IKMI mengutamakan pengembangan

produk dan juga berbagai macam kegiatan promosi guna

memacu pertumbuhan terhadap produknya.

Dalam penelitian yang ditulis oleh Nur Adhari Qosasih

(2016) menjelaskan bawah “Pemasaran pada BMT mengerucut

pada dua kendala utama, yakni aspek internal dan aspek

eksternal. Aspek Internal terbagi lagi menjadi dua kendala utama

yakni internal BMT (kebutuhan modal) dan sumber daya

manusia (insentif kinerja). Aspek Eksternal terbagi menjadi dua

kendala utama yakni persaingan antar industri (BMT) dan daya

tawar pembeli jasa (nasabah/mitra). Sejalan dengan kendala,

maka solusi yang lebih diprioritaskan berdasarkan aspek internal

meliputi, Internal BMT (menampilkan identitas merek yang

bagus, membuat kebijakan pendukung) dan sumber daya

manusia (insentif kinerja yang dapat memberi pengaruh positif)”.

Berbagai macam produk yang ditawarkan oleh BMT Al-

Fath salah satunya ada produk TAWAKAL (Tabungan Wadi’ah

BMT Al-Fath) tabuangan wadiah merupakan tabungan dengan

akad penitipan barang atau jasa antara pihak yang mempunyai

barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan

tujuan menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang

5

atau uang tersebut6. Yeni Damayanti (2016) dalam skripsinya

menyimpulkan, “simpanan wadi’ah dapat diartikan sebagai

titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun

badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si

penitip kehendaki”.

Dalam tabungan wadi’ah siapa pun yang dititipi

berkewabian untuk menjaga amanah akan barang titipan

tersebut. Sebagaimana Abu Hurairah meriwayatkan Nabi

Muhammad SAW Bersabda:

األمانة االى من ائتمنك وال تخن من خنك

Artinya:

“Hendaklah amanat orang yang mempercai anda, dan janganlah

anda menghianati orang tersebut (HR. Abud Daud, Tirmidzi, dan

Hakimi)”7

Pembahasan tentang wadi’ah juga terdapat didalam Al-

Qur’an Surat An-Nisa ayat 58 yang berbunyi:

ى ل انات إ م وا األ د ؤ ن ت م أ ك ر م أ ي ن للا إ

وا م حك ن ت اس أ ن الن ي م ب ت م ك ا ح ذ إ ها و ل ه أ

ان ك ن للا ه إ م ب ك ظ ع ا ي م ع ن ن للا ل إ عد ال ب

ا صير يعا ب سم

6 Gufron Sofiyanah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah (Jakarta:

Renaisan, 2005), hlm 36. 7 Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001, h. 86

6

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila

menetapkan hokum diantara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisa Ayat 58)”8

Perkembangan jumlah nasabah yang menggunakan

produk tabungan wadiah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren ini

cukup menjanjikan untuk dikatakan berhasil dalam memasarkan

produk tabungan wadiahnya. Berdasarkan data yang saya peroleh

dari wawancara dengan kabag operasional BMT Al-Fath, pada

tahun 2016 BMT Al-Fath mampu memperoleh 512 nasabah

dengan total dana yang terhimpun sebesar Rp 214.856.662,16.

Ditahun berikutnya 2017 terjadi peningkatan jumlah nasabah

menjadi 694 dengan dana yang terhimpun sebesar Rp

474.098.302,43. Ditahun terakhir 2018 nasabahnya pun

mengalami peningkatan menjadi 905 nasabah, dengan dana yang

terhimpun sebesar Rp 483.864.214,80.9

Pemasaran dapat menentukan banyak atau tidaknya

masyarakat yang bergabung. Pemasaran yang baik maka akan

mudah untuk mengajak masyarakat itu bergabung, begitu pun

sebaliknya, jika pemasarannya tidak baik, maka hampir

dipastikan sangat sulit untuk masyarakat bergabung pada BMT

8 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan

Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 49. 9 Wawancara pribadi dengan Bapak Parjan, 20 september 2019.

7

Al-Fath. Oleh karena itu, kegiatan pemasaran merupakan kunci

kesuksesan dari semua lembaga maupun perusahaan. Begitu pun

dengan produk tabungan wadiah BMT Al-Fath, keberhasilan

peningkatan jumlah nasabah dan dana yang terhimpun pada

produk ini akan terlihat dari kegiatan pemasarannya.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka

penulis tertarik untuk mengamati, dan menganalisis lebih jauh

dan mendalam pembahasan di atas mengenai “Strategi dan

Bauran Pemasaran Produk Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren”.

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian lebih terfokus dan

menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari

pokok permasalahan, maka penulis perlu membatasi

permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai strategi dan

bauran pemasaran produk tabungan wadi’ah pada BMT Al-Fath

Cabang Pondok Aren pada tahun 2018

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dan fokus penelitian

tersebut, maka selanjutnya dibuatlah rumusan masalah. Adapun

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah penerapan strategi pemasaran

tabungan wadi’ah pada BMT Al-Fath Cabang Pondok

Aren?

8

2. Bagaiman penerapan bauran pemasarn yang dilakukan

BMT Al-Fath IKMI dalam memasarkan produk tabungan

wadi’ah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas,

penelitian ini memiliki tiga tujuan. Adapun tujuan tersebut, yaitu

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Penerapan strategi pemasaran tabungan

wadi’ah pada BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

2. Untuk mengetahui Langkah-langkah penerapan bauran

pemasaran yang dilakukan BMT Al-Fath IKMI dalam

memasarkan produk tabungan wadi’ah

E. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan mempunyai manfaat dalam

pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapaun manfaat penelitian ini ialah:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bisa

bermanfaat untuk memberikan sumbangan khazanah

pengetahuan di bidang strategi pemasaran. Tulisan ini

juga bisa dijadikan informasi tentang strategi

pengembangan produk stabungan wadi’ah ke depannya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penulisan ini bisa dijadikan

sebagai bahan evaluasi serta saran atau masukan terhadap

9

BMT untuk tetap mempertahankan eksistensi BMT ke

masyarakat luas.

F. Penelitian Terdahulu

Nur Ahari Qosasih (2019) “Analisis Kinerja Pemasaran

BMT dalam Pemberdayaan Mayarakat dengan metode ANP

(Analyti Network Process)”. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kendala,

solusi serta strategi pada pemasaran BMT (studi kasus KSU

BMT UMJ Ciputat) dalam pemberdayaan masyarakat dengan

metode ANP (Analityc Network Process). Adapun skema dalam

kerangka kerjanya terbagi dalam enam cluster, yakni aspek,

kendala internal, kendala eksternal, solusi internal, solusi

eksternal, serta strategi. Penelitian yang ditulis Nur Adhari

Qosasih ini memiliki persamaan pada topik beasar pembahasan

dengan penelitian yang diteliti oleh penulis serta sama sama

menggunakan kualitatif. Untuk perbedaannya, Qosasih dalam

penelitianya untuk mengkur kinerja pemasaran BMT dalam

pemberdayaan masyarakat, sedangkan skripsi saya berisi untuk

mengetahui penerapan strategi pemasaran yang dilakukan BMT

dalam memasarkan produk tabungan wadi’ah.

Kedua, Maharani (2011). “Strategi Pemasaran Produk

Simpanan Nikah di BMT Da’arut Tauhid Cabang Jakarta”.

Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui implementasi BMT pada produk simpanan

nikah dan untuk mengetahui kontribusi terhadap pemasaran

produk simpanan nikah. Penelitian yang ditulis oleh Maharani

10

ini memiliki persamaan topik atau judul dengan penelitian yang

diteliti oleh peneliti serta sama-sama menggunakan kualitatif.

Untuk perbedaannya, terdapat pada lokasi yang dijadikan tempat

penelitian. Maharani melakukan penelitian di BMT Daarut

Tauhid, sementara peneliti melakukan penelitian di BMT al-

Fath, dan produk yang dibahas juga menjadi pembeda jika

Maharani membahas produk simpanan nikah maka penulis akan

meneliti produk tabungan wadi’ah..

Ketiga, Yeni Damayaniti (2016) “Analisis Produk

Simpanan Si Wadiah (Simpanan Wajib Berhadiah) di UJKS

BMT Al-Hikmah Ungaran” Skripsi Universita Islam Negri

Walisongo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

alasan mengapa produk SI WADI’AH banyak diminati oleh

anggota dan untuk mengetahui kendala serta kelebihan produk SI

WADI’AH di UJKS BMT AL-HIKMAH Ungaran. Penelitian

yang di tulis Yeni ini memiliki persamaan pada pembahasan

produk simpanan wadaih, untuk perbedaannya dengan skripsi

yang saya tulis ini, penulis meneliti tekait penerapan strategi

pemasaran pada produk tabungan BMT Al-Fath, sedangkan

penelitian yang ditulis Yeni Damayanti ini lebih fokus tentang

seputar simpanan wadi’ah yang banyak diminiati pada UJKS

BMT Al-Hikmah Ungaran.

G. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan

merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kulitatif

11

merupakan penelitian yang tujuan utamanya adalah untuk

memperoleh wewenang tentang topik tertentu. Teknik

yang digunakan pada penelitian kualitatif pada umumnya

menggunakan metode wawancara dan observasi10

.

Menurut Bodgan Taylor yang dikutip oleh Lexy Moleong

menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan prilaku yang diamati.11

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil di BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren yang beralamat di Jl. Pesantren Ruko 2

Perumahan Mutiara Bintaro RT 03 RW 03, Jurang

Manggu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan Banten. Telepon 021-7326551.

Sedangkan waktu penilitian yaitu Bulan Agustus-

Okteber.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengambilan data penulis menggunakan

teknik sebagai berikut:

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm 7. 11

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 2 ed. (Banmdung:

Rajawali Pers, 2000), hlm, 3.

12

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi antara

pewawancara dengan sumber informasi atau orang

yang di wawancarai melalui komunikasi langsung.12

Dengan demikian pada teknik ini penulis

melakukan wawancara dengan Bapak Hedy

Rusmantoro (Kepala Cabang BMT Al-Fatah Pondok

Aren), dan Bapak Parjan (Kabag Operasional BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren). Wawancara ini

berfungssi untuk mendapatkan data yang akurat, yang

mana hasil wawancara tersebut penulis bahas pada

bab IV dan bab V.

b. Observasi

Observasi adalah teknik yang digunakan untuk

mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal.

Observasi bisa dilakukan dengan dua cara yakni,

pengamat terlibat langsung dengan kegiatan yang

diamatinya, dan pengamat juga bisa tidak terlibat

langsung dengan kegiatan yang diamatinya13

.

Pada teknik ini penulis melakukan pengamatan

secara langsung pada objek penelitian yaitu BMT Al-

Fath Cabang Pondok Aren, untuk mendapatkan

penguatan data. Untuk hasil dari observasi yang

12

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Penelitian Gabungan (Jakarta: Kencana, 2017), hlm, 372. 13

Yusuf, hlm, 384.

13

penulis lakukan maka seterusnya penulis

membahasnya pada BAB IV, dan BAB V.

c. Dokumen

Dokumen adalah catatan tertulis tentang

berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang

lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan

penelitian perlu dicatat sebagai sumber informasi 14

.

Pada metode ini penulis meminta dan

mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

judul penelitian ini, yang mana dokumen yang penulis

pakai yaitu buku “Perjalanan Sejarah BMT Al-Fath

IKMI” yang mana buku tersebut berisi sejarah

berdirinya BMT Al-Fath IKMI, gambaran umum

BMT Al-Fath IKMI, visi-misi BMT Al-Fath IKMI,

dan struktur pengurus BMT Al-Fath IKMI. Sehingga

hasil dokumen yang penulis temukan, penulis

gunakan untuk sumber penulisan pada bab III, dan

sebagian juga penulis jabarakan pada bab IV, dan V.

4. Teknik Analisi Data

Proses analisis data yang penulis lakukan ialah

menelaah semua sumber data yang berhasil penulis

ambil dan penulis memaparkan semua data dan

informasi yang diperoleh kemudian menganalisa data

dengan berpedoman dengan sumber-sumber tertulis

dengan menggunakan penelitian kaualitatif.

14

W Gulo, Metodologi Penelitian (Jakarta: Grasindo, 2002), hlm, 123.

14

Dalam analisis data penelitian kualitatif ini,

penulis juga menggunakan teknik tringulasi. Teknik

tringulasi berfungsi untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data dari berbagai

sumber sperti informan, hasil observasi, serta keterangan

para ahli dibidang strategi pemasaran guna memperkuat

dari hasil penelitian yang penulis tulis.15

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri Latar Belakang Masalah,

Pembatasan Masalah dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan,

Metodologi Penelitian, Tinjuan Pustaka, dan

Sistematika Penelitian.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan terkait definisi-definisi

yang bersangkutan dengan judul, seperti

strategi pemasaran, perumusan segmentasi,

targeting, dan postioning dalam merumuskan

strategei pemasar, penerapan bauran

pemasran, serta menjelaskan pengertian dari

tabungan wadiah.

15

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm,

274.

15

Bab III Gambaran Umum BMT Al-Fath

Pada bab ini penulis akan memaparkan

mengenai sejarah, visi, misi, struktur

organisasi, fasilitas serta produk-produk

pada BMT Al-Fath

Bab IV Data dan Temuan Penelitian

Menjelaskan Gambaran umum dan Program

BMT Al-fath, serta menguraikan penyajian

data dan temuan penelitian pada BMT Al-

Fath mengenai strategi pemasaran produk

tabungan wadiah BMT Al-Fath.

BAB V Analisis dan Pembahasan

Pada bab ini penulis uraian hasil dari

penelitian pada BMT Al-Fath mengenai

strategi pemasaran produk tabungan wadiah

BMT Al-Fath, serta mengkaitkanya latar

belakang, teori, dan rumusan teori baru dari

penelitian.

BAB VI Penutup

Pada bab ini penulis memaparkan

kesimpulan dari seluruh pembahasan yang

didapat berdasarkan data dan analisis penulis

yang merupakan jawaban dari perumusan

masalah dalam penelitian ini dan kemudian

penulis mengemukakan saran-saran.

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran terdiri dari dua kata, strategi dan

pemasaran. Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa

Yunani yaitu strategos yang di ambil dari kata staros yang berarti

militer dan Agyang berarti memimpin. Dalam Kamus Beasar

Bahasa Indonesia kata strategi diartikan sebagai, ilmu dan seni

menggunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

kebijakansanaan tertentu dalam perang dan damai1. Sedangkan

kata pemasaran secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris,

yaitu marketing. Asal kata pemasaran adalah pasar, yang

dipasarkan di sini bisa berupa barang dan jasa. Sedangkan

pemasaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses,

cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan2.

Definisi strategi pemasaran menurut para ahli berbeda-beda,

baik dari segi konsepsional maupun dari sudut persepsi atau

penafsiran, namun semuanya bergantung dari sudut mana

ditinjau, akan tetapi pada akhirnya mempunyai tujuan yang sama.

Menurut Kotler, strategi pemasaran merupakan logika pemasaran

dimana persusahaan berharap untuk menciptakaan nilai

pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan

1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “KBBI Daring,” diakses 14

Juli 2019, " https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi. 2 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “KBBI Daring,” diakses 14

Juli 2019, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pemasaran.

17

perusahaan, memumutuskan pelanggan mana yang akan

dilayaninya. Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu

membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih

segmen yang paling menjanjikan, dan memuaskan perhatian pada

pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam segmen ini.3

Sofjan assauri mengemukan bahwa, “strategi pemasaran

merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan,

yang memberi arah pada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari

waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta

alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu

berubah”.4

Sedangkan menurut Tatik Suryani, “strategi pemasaran

merupakan cara atau pendekatan utama yang digunakan oleh

perusahaan dalam menjalankan aktivitas pemasaran”.5

Kotler menyatakan bahwa “strategi pemasaran dapat dilihat

dari tiga strategi yang biasa dikenal dengan istilah strategi STP

(segmentation, targeting, positioning). Bahwa dalam melakukan

suatu pemasaran produk, selalu memperhatikan pentingnya

pangsa pasar (segmentation) yang dapat memenuhi target

penjualan produk (targeting) tanpa mengabaikan tata letak dari

suatu kegiatan pemasaran atau positioning. Ketiga strategi

3 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran

(Jakarta: Erlangga, 2008), hlm, 58. 4 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar (Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2013), hlm, 168. 5 Tatik Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global

(Jakarta: Prenademia Grup, 2017), hlm, 37.

18

pemasaran ini menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan

pemasaran”.6

Demikian halnya pendapat yang dikemukakan oleh Norton,

bahwa “strategi pemasaran melibatkan tiga konsep utama yaitu

konsep segmentasi pasar, positioning dan targeting pasar yang

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran yang terdiri dari

produk, harga, promosi dan distribusi. Bauran pemasaran ini

sangat dipengaruhi oleh adanya pembeli dan penjual yang

membentuk terjadinya transaksi jual beli yang berada dalam satu

sistem pemasaran yang disebut pemasaran pembelian dan

pemasaran penjualan.”7

Dari pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa, strategi pemasran merupakan suatu pendekatan utama

pemasaran yang akan digunakan oleh perusahaan dalam

menjalankan aktivitas pemasaran agar terciptanya nilai pelanggan

yang menguntungkan bagi perusahaan. Strategi pemasaran

sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan untuk merancang suatu

kegiatan bisnisnya untuk memperoleh keuntungan yang

maksimal. Selain itu penerapan strategi pemasaran dalam jangka

panjang mengharapkan agar perusahaan dapat bersaing dan

mempertahankan kelangsungan bisnisnya serta mendapatkan

kepercayaan dari konsumen.

6 Philip Kotler, Marketing (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm, 58.

7 Schiffaman Norton, Manajemen Pemasaran Global (Yogyakarta:

Kansius, 2003), hlm, 215.

19

B. Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran

Dalam melaksanakan strategi pemasaran perlu adanya

langkah-langkah yang tepat agar nantinya stratategi

pemasarannya mengena pada sasaran. Adapun bentuk dan

langkah-langkah strategi dalam teori ini yaitu segmentasi pasar,

target pasar, dan pemosisian pasar yang kemudian akan

menghasilkan bauran pemasaran. Hal ini diperkuat oleh pedapat

Norton bahwa, strategi pemasaran dapat dilihat dari tiga strategi

yang biasa dikenal dengan istilah strategi STP (segmentation,

targeting, positioning), pasar yang seterusnya akan

menghasilkan bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini sangat

dipengaruhi oleh adanya pembeli dan penjual yang membentuk

terjadinya transaksi jual beli yang berada dalam satu sistem

pemasaran yang disebut pemasaran pembelian dan pemasaran

penjualan.8

1. Segmentasi Pasar

Kondisi pasar yang selalu berubah-ubah merupakan

sebuah tantangan bagi pebrbankan ataupun BMT dalam

menentukan segmen pasar yang akan dituju. Menurut

kotler yang dikutip dalam buku yang ditulis oleh Tatik

Suryani “Segmentasi dalam konsep pemasaran diartikan

sebagai aktivitas membagi pasar kedalam segmen yang

lebih kecil yang terdiri dari para pembeli dengan

kebutuhan, krakteristik, atau prilaku yang mungkin

8 Norton, hlm, 215.

20

membutuhkan strategi pemasaran yang terpisah atau

kombinasi”.9

Jadi dalam praktiknya sebelum menentukan target pasar

yang akan dilayani BMT sebaiknya melakukan

segmentasi pasar, yang mana BMT harus cermat mebagi

pasar yang beragam menjadi beberapa kelompok yang

relativ sama.

Kotler merumuskan dasar-dasar untuk membuat

segmentasi pasar konsumen sebagai berikut.10

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis membutuhkan pembagian

pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti

negara wilayah, negara, negara bagian, daerah, kota,

atau bahkan lingkungan sekitar. Suatu perusahaan

mungkin memutuskan untuk beroperasi disuatu atau

beberapa wilayah geografis, atau beroperasi

diseluruh wilayah tetapi memberi perhatian pada

perbedaan geografis dalam kebutuhan dan

keinginan.

b. Segmentasi Demografis

Segmentasi demogarafis merupakan kegiatan

membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan

variable seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga,

siklus hidup keluarga, pedapatan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.

9 Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 102.

10 Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, hlm, 226.

21

c. Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis merupakan kegiatan

membagi pembeli mejadi kelompok yang

berbedabeda berdasarkan kelas social, gaya hidup,

karakterisktik, kepribadian.

d. Segmentasi Prilaku

Segmentasi Prilaku merupakan kegiatan membagi

pembeli menjadi kelompok berdasarkan

pengetahuan skiap pengguna atau respons terhadapa

sebuah produk.

2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran (Targeting)

Target pasar adalah proses bagaimanan memilih,

menyeleksi, dan menjangkau pasar. Bagaimana anda

melihat pasar sangat ditentukan oleh bagaimana anda

melihat pasar itu sendiri. Pasar yang dilihat oleh dua orang

yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang

berbeda akan menghasilkan peta yang berbeda pula.11

Dalam menentukan target pasar seharusnya memperhatikan

beberapa aspek yaitu, ukuran dan pertumbuhan, daya tarik

struktural, tujuan dan sumber daya yang dimiliki oleh

bank.12

Target pasar dalam segmentasi pasar suatu perusahaan

harus memperhatikan faktor-faktor dalam mengevaluasi

11

Rhenaldi Khasali, Membidik Pasar Indonesia (Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2007), hlm, 49. 12

Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 120.

22

pasar, evaluasi ini bertujuan untuk memutuskan berapa

banyak dan mana yang menjdai sasaran pasara. Faktor

tersebut antara lain yaitu:

a. Ukuran dan pertumbuhan segmen

Perusahan mula-mula mengumpulkan dan

menganalisis data mengenai tingkat penjualan saat

ini, tingkat pertumbuhanya dan kemampuanya

memperoleh laba yang diharapkan dari berbagai

segmen.

b. Daya tarik struktural segmen

Perusahaan harus meneliti beberapa faktor struktural

utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam

jangka panjang. Seperti suatu segmen tidak akan

menarik bila sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat

dan agresif, banyak produk pengganti yang

potensial, kekuatan tawar menawar pembeli besar

terhadap penjual serta pemasok yang kuat dapat

mengendalikan harga atau mengurangi mutu atau

jumlah barang dan jasa yang dipesan.

Jadi setelah BMT telah mengindentifikasi peluang

segmen pasar, maka yang dilakukan selanjutnya

adalah mengevaluasi beragam segmen itu untuk

menetapkan segmen mana yang akan dijadikan

target pasar.

23

3. Strategi penentuan posisi pasar (Positioning)

Pemosisian atau positioning merupakan kosakata yang

mulai banyak digunakan pada 1982. Pemosisian berarti

strategi yang dilakukan perusahaan agar produk mudah

diingat di benak nasabah. Positioning terbentuk tidak

hanya dari komunikasi pemasaran yang dilakukan, tetapi

juga dari kinerja produk dan jasa yang ditawarkan, tempat,

pegawai, dan proses pemasaranya.13

Dengan demikian ketika melakukan pemosisian sebaiknya

BMT sebgai pemasar memperhatikan apa yang menjadikan

pembeda produk serta jasa perbankan yang ditawarkan,

dengan apa yang ditawrkan oleh bank lainya. Keberhasilan

pemasaran salah satunya ditentukan oleh efektifitas

positioning. Maka dari itu terdapat beberapa startegi

pemosisian yang bisa dijadikan sebgaai alternatif, yaitu :14

a. Berdasarkan atribut dari produk

BMT bisa melakukan pemosisian produk

berdasarkan atribut yang menonjol dari produk yang

ditawarkan, contohnya membuat tabuangan khusus

yang ada hadiahnya dengan pemosisian tabungan

berhadiah.

b. Berdasarkan manfaat

BMT bisa melakukan pemosisian dengan

mengeluarkan produk yang bisa diambil

manfaatnya, contohnya kredit rumah yaitu

13

Suryani, hlm, 117. 14

Suryani, hlm, 118.

24

memberikan kredit untuk pembelian rumah yang

diberikan dalam jumlah plafon yang besar sehinnga

bisa digunakan istilah kredit rumah mewah.

c. Berdasarkan pemakaian

BMT bisa melakukan pemosisian produk

tabungannya sesuai dengan pemakaiannya,

contohnya tabungan nikah, tabungan pensiun, dan

sejenisnya.

d. Berdasarkan pesaing

Misalnya tabungan BMT X diposisikan sebagai

tabungan yang tidak hanya berbunga tinggi, tetapi

bertaburan hadiah ketika melihat bahwa

dipersaingan pasar tidak hanya pada bunga yang

dijanjikan.

e. Beradasarkan penggunaan

Contohnya kartu flash BCA dalam pemosisiannya

tidak hanya menawarkan fungsi dan manfaat tetapi

juga penggunannya yang berbeda denga yang

lainya.

f. Berdasarkan harga dan kualitas

Contohnya BMT memposisikan produk pinjamanya

sebagai pinjaman berbungan atau dengan beban

biaya yang rendah. Selain itu harga pemosisiannya

juga dapat didasarkan pada kualitasnya.

25

C. Bauran Pemasaran

1. Pengertian Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran dalam pengembanganya berkaitan

dengan bagaimana cara perusahaan dapat mempengaruhi

konsumen menjadi puas dengan mengguanakan sebuah alat

yang dapat mempengaruhi konsumenya. Adapun alat

pengembangan dari teori ini menggunkan bauran pemasaran.

Sebegaimana Norton menjelaskan bahwa strategi pemasaran

melibatkan tiga konsep utama yaitu konsep segmentasi pasar,

positioning dan targeting pasar yang seterusnya akan

menghasilkan bauran pemasaran yang terdiri dari produk,

harga, promosi dan distribusi.15

Menurut Rambat Lupiyoadi, bauran pemasaran

merupakan perangkat atau alat bagi pemasar yang terdiri atas

berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan

penentuan posisi yang ditetapkan dapat berjalan sukses.16

Sedeangkan Kasmir berpendapat bahwa, Bauran Pemasaran

merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara

terpadu. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri

tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang

ada dalam Marketing mix (bauran pemasara) adalah Product

(Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan Promotion

(Promosi) (Kasmir, 2004:18.17

Kotler dan Armstrong

15

Norton, Manajemen Pemasaran Global, hlm, 215. 16

Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, hlm, 92. 17

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2012), hlm, 18.

26

berpendapat bahwa, ”Bauran pemasaran (marketing mix)

adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang

dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang

diinginkannya di pasar sasaran”. Bauran pemasaran dari

empat komponen biasanya disebut ”empat P (4P)”, yaitu

Product (Produk), Price (Harga), (Tempat), dan Promotion

(Promosi).18

Dari definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa,

bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang terdiri

dari product, price, place dan promotion yang mana setiap

unsur tersebut tidak dapat berjalan sendiri harus berjalan

secara terpadu. Namun untuk bauran pemasran jasa perlu

ditambah beberapk aspek seperti, people, process, dan

physical evidence, unsur-unsur tersbut sangat perlu karna

karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa itu sendiri. Hal

tersebut diperkuat oleh Fandy Tjiptono yang menjelaskan

bahwa, bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P yaitu: Product

(produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place

(Tempat), People of participant (orang), Process (Proses),

dan Physical evidence (Bukti fisik) .19

2. Unsur-unsur Bauran Pemasaran

Fandy Tjiptono menyebutkan bauran pemasaran jasa

terdiri tujuh P. berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-

18

Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, hlm, 62. 19

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Yogyakarta: Andi Offset, 2007),

hlm, 18.

27

masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) tujuh

P:

a) Product (Produk)

Produk ialah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

pada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan.20

Produk dalam lembaga keungan syariah

seperti bank ataupun BMT berarti segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada nasabah. Produk tersebut

dapat berupa produk simpanan, produk pembiayaan,

dan jasa perbankan lainya.21

Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang

berkualitis tinggi. Oleh karena itu dalam praktinya

produk yang ditawarkan kepada nasabah haruslah

memiliki keunggulan yang lebih baik dibandikan

dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Dengan

demikian keunggulan produk sangatlah penting untuk

merebut minat nasabah, karena sejatinya nasabah

tidaklah datang sendiri tanpa adanya sesuatu yang

dapat menarik perhatiannya. Untuk menciptakaan

keuungulan produk tersebut maka dipandang perlu

untuk melakukan strategi produk.

Strategi Produk ialah menetapkan caran dan penyedian

produk yang tepat bagi pasar yang dituju dengan tujuan

dapat memuaskan konsumenya sekaligus

meningkatkan keunutungan peruahannya jangka

20

Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, hlm 266. 21

Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 28.

28

panjang22

. Pada praktinya strategi produk perbankan,

maka perlu memperhatikan keunggulan serta manfaat

produk, kekuatan nama atau merek, dan mutu layanan

yang menyertai produk.

b) Price (Harga)

Harga merupakan nominal yang harus dibayar oleh

pelanggan untuk dapat menggunakan produk tersebut.

Dalam penetapan harga perlulah memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara

langsung maupun tidak langsung. Strategi harga dalam

perbankan ini berkenanaan dengan penepatan suku

bunga, biaya, dan cara pembayaran. Nasabah dalam

memilih produk perbankan akan melihat unsur harga

dan manfaatnya.

Selain itu dalam strategi harga perlu juga diperhatikan

tujuan pentetapan harga. Adapun tujuan penetapan

harga ialah:23

1) Memperoleh laba yang maksimum

2) Mendapatkan pasar tertentu

3) Market skiming

4) Mencapai tingkat hasul penerimaan penjualan

maksimum.

5) Mencapai keuntungan yang ditargetkan

6) Mempromosikan produk

22

Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, hlm, 199. 23

Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 28.

29

c) Place (Tempat)

Dalam persaingan yang ketat penentuan tempata atau

lokasi menjadi sangat penting dalam kemudahan akses

bagi nasabah. BMT dengan strategi lokasi strategis

yang mudah dijaungkau akan lebh menarik

dibandingkan dengan lokasi yang sulit untuk dijangkau

akses perjalannannya.24

Oleh karena itu dalam praktiknya pemilihan lokasi

menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan dalam

penyusunan bauran pemasaran. Agar nasabah mudah

mendapatkan layanan produk dan jasa tersebut maka

perlu untuk memperhatikan ruang kantor yang

strategis, mudah diakses dengan kendaraan umum,

serta tersedianya kantor cabang yang mudah dijangkau.

d) Promotion (Promosi)

Menurut Tatik Suryani promosi merupakaan cara yang

dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan atau

mengenalkan produk dan jasa yang ditawarkan.25

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi

merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang

digunakan untuk memberitahu, serta membujuk agar

konsumen tertarik untuk membeli produk atau jasa

yang ditawarkan perusahaan. Dalam BMT harus

berusaha keras agar dapat mengepengaruhi para

24

Suryani, hlm, 40. 25

Suryani, hlm 28.

30

konsumen, untuk menciptakan permintaan atas produk

itu, setelah itu harus selalu dipelihara dan

dikembangkan.

Sofjan Assauri menjelaskan, ada beberapa alat yang

dapat digunakan dalam mempromosikan suatu produk,

yakni:26

1) Iklan

Iklan adalah bentuk penyajian dan promosi dari

gagasan suatu barang atau jasa bersifat non-

personal yang biasanya berbayar. Media untuk

iklan yang sering digunakan adalah radio,

televisi, majalah, surat kabar.

2) Penjualan pribadi

Penyajian secara lisan dalam sebuah pembicaraan

dengan seseorang atau lebih calon pembeli yang

memiliki tujuan agar dapat terlaknanya

penjualan.

3) Promosi Penjualan

Segala bentuk kegiatan pemasaran selain

penjualan pribadi, iklan, dan publikasi, yang

mempengaruhi pembelian oleh konsumen dengan

segaala usaha penjualan yang tidak dilakukan

secara teratur.

Selain itu, Promosi Penjualan merupakan

promosi yang digunakan untuk meningkatkan

penjualan melalui potongan harga atau hadiah

26

Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, hlm, 268.

31

pada waktu tertentu terhadap barang-barang

tertentu pula27

. Promosi penjualan dapat

dilakukan melalui pemberian diskon, kontes,

kupon, atau sampel produk.

4) Publisitas

Publisitas ialah salah satu kegiatan promosi untuk

memancing nasabah melalaui kegiatan-kegaitan

seperti, kegiatan amal, menjadi sponshorship

kegeiatan, pameran, dan kegiatan lainya.

Publisitas inimemiliki tujuan agar calon anggota

ataupun anggota lebih mengenal dekat BMT,

dengan mengikuti kegitan tersebeut.

.

e) People of participant (orang)

Menurut Hurriyati yang dikutip daam Jurnal

Administrasi Bisnis yang ditulis oleh Naninda People of

participant adalah semua pelaku yang memainkan

peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat

mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari

people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan

konsumen lain dalam lingkungan jasa.28

Dengan demikian segala sesuatu tindakan pegawai

perbankan sampai dengan cara berpakaian dan

27

Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm, 156. 28

Naninda dan Wahyu Dwi, 2015, "Pengaruh Bauran Pemasaran

terhadap Keputusan Konsumen Memilih Rumah Makan Rawon Nguling

Surabaya". Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen vol. 4 no. 2, hal. 1-15 hlm 5

.

32

penampilan pegawai mempunyai pengaruh terhadap

keberhasilan penyampaian jasa kepada presepsi

konsumen. Oleh karena itu pegawai BMT atau people of

participant yang nantinya memberikan pelayanan

produk dan jasa tersebut menjadi aspek penting dalam

bauran pemasaran jasa.

f) Physical Evidnce (Bukti Fisik)

Menurut Zeithaml dan Bitner dalm buku yang ditulis

oleh Hurriyati menjelaskan bahwa bukti fisik merupakan

suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk

membeli dan menggunakan produk jasa yang

ditawarkan, sehingga bukti fisik dapat diartikan suatu

yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa

yang ditawarkan.29

Bukti fisik ini bisa berupa

penampilan fisik dari ruangan perbankan seperti, fasilitas

pelayanan yang ada dibank,perlengkapan bank,

penampilan pegawai, dan sarana komunikasi yang

digunkan merupakan aspek penting dalam strategi

pemasaran perbankan.30

Dengan demikian BMT yang ruangnya tidak nyaman,

kurangnya pewangi, pegawainya kurang rapi, serta

perlengkapannya yang minim, akan sulit untuk menarik

29

Ratih Huriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen

(Bandung: Alfabeta, 2005), hlm, 63. 30

Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 29.

33

minat nasabah dibandingkan dengan BMT yang

ruangnya nyaman, harum, penampilan pegawainya rapi,

serta fasilitas yang cukup lengkap.

g) Processes (Proses)

Strategi proses adalah sebuah pendekatan organisasi

untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.

Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara

memproduksi barang dan jasa yang memenuhi

persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang

berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses

yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang

pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada

fleksibilitas biaya dan kualitas barang yang diproduksi.

Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan

saat keputusan proses ini.31

Unsur proses ini menjadi penting. Jika seorang ingin

mendaftar menjadi nasabah agar bisa menggunakan

produk simpanan pada BMT, banyak persyaratannya,

formulir yang harus diisi juga banyak, tentu akan

membuat calon nasabah merasa sulit dan menghabiskan

waktu, dan hal ini akan mempengaruhi kepuasan.

31

Jay Hezer dan Barry Render, Operatin Manajemen (Jakarta: Salemba

Empat, 2006), hlm, 332.

34

D. Tabungan Wadiah

Wadi’ah berasal dari kata wada’a yang artinya

meninggalkan atau meletakan sesuatu pada orang lain yang harus

dijaga. Wadi’ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara

pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang

diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan,

keamanan serta keutuhan barang atau uang tersebut.32

Menurut Undang-undang Perbankan Syariah No. 21

Tahun 2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan wadiah dan/

atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lainya

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan

ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bliyet, giro, dan atau alat lainya yang dipersamakan

dengan itu. Tabungan wadiah merupakan jenis simpanan yang

menggunakan akad titipan yang penarikannya dapat dilakukan

sesuai perjanjian.33

Berdasarkan pengertian diatas tabungan wadi’ah berarti

titipan atau simpanan murni dari suatu pihak kepada pihak

lainya, baik individu maupun lembaga berbadan hukum yang

harus dijaga dan dikembalikan kapan saja, jika si penitip

menghendakinya.

Adapun rukun yang harus dipenuhi dalam transaksi

dengan prinsip wadi’ah adalah sebagai berikut:34

32

Sofiyanah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, hlm, 36. 33

Ismail, Perbakan Syariah (Jakarta: Kencana, 2016), hlm, 59. 34

Wiroso, Penghimpunan dan distribusi Hasil Usaha Bank Syariah

(Jakarta: Grasindo, 2005), hlm, 40.

35

1. Barang yang dititipkan,

2. Orang yang menitipkan barang/ penitip,

3. Orang yang menerima barang titipan/ penerima titipan,

4. Ijab Qobul

Pada implementasinya, wadi’ah terdiri dari dua jenis yaitu

seagai berikut:35

1. Wadi’ah yad amanah

Wadi’ah yad amanah (tangan amanah) adalah titipan

murni dari pihak penitip (muwaddi’) yang mempunyai

barang/asset kepada pihak penyimpan (mustawda’) yang

diberi amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan

hukum, tempat barang yang dititipkan harus dijaga dari

kerusakan, kerugian, keamanan dan keutuhanya, dan

dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.

2. Wadi’ah yad dhamanah

Wadi’ah yad dhamanah (tangan penanggung) adalah

bahwa pihak penyimpan bertanggung jawab atas segala

kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada

barang/asset titipan. Hal ini berarti penyimpan telah

mendapatkan izin dari pihak penitip untuk

mempergunakan barang/asset yang dititipkan tersebut

untuk aktivitas perekonomian tertentu dengan catatan

bahwa pihak penyimpan akan mengembalikan

barang/asset yang dititipkan secara utuh pada saat

penyimpan menghendaki. Hal ini sesuai dengan anjuran

35

Ascaraya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2008), hlm, 44.

36

dalam islam agar asset selalu diusahakan untuk tujuan

produktif tidak didiamkan saja.

37

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat BMT Al-Fath IKMI

BMT AL-Fath IKMI berdiri sejak tahun 1996. Berawal

dari majeleis taklim yang mempertemukan para pemuda yang

mempunyai gairah tinggi mendalami ilmu-ilmu islam, kemudian

mereka membentuk lembaga keuangan berbentuk BMT .1

BMT Al-FAth IKMI merupakan lembaga keuangan mikro

syari’ah yang operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip

syari’ah Islam. BMT Al-fath dibentuk dalam upaya

memperdayakan umat secara kebersamaan melalui kegiatan

simpanan dan pembiayaan kegiataan-kegiatan yang berdampak

pada peningkataan ekonomi anggota dan mitra binaan kearah

yang lebih baik.

BMT Al-Fath IKMI dirintis oleh 25 orang pendiri pada

tanggal 13 Oktober 1996 dengan modal awal sebesar Rp. 400.00

per orang. Sebagai lembaga yang membawa misi social, maka

dibentuklah divisi Baitul Maal yang dikelola secara terpisah agar

dapat berjalan secara optimal melayani umat, dan sebagai

lembaga bisnis maka dibentuklah divisi Baitul Tamwil yang

dikelola oleh tenaga muslim yang professional dibidang

1 Yusuf KS, Sejarah Perjalanan KSPPS BMT Al-Fath IKMI

(Tanggerang Selatan: Amanah Printing, 2017), hlm, 10.

38

keuangan yang insya Allah akan menjadikan lembaga keuangan

syari’ah yang sehat, berkualitas, dan memenuhi harapan umat2.

B. Visi, Misi, dan Tujuan BMT Al-Fath IKMI

1. Visi dan Misi

Visi merupakan serangkaian kata yang

menunjukan impiaan, cita-cita, tujuan atau nilai inti dari

sebuah lembaga. Sedangkan misi adalah tahapan-tahapan

yang harus dilakukan untuk mencapai mimpi tersebut.

BMT Al-Fath IKMI dalam hal ini memiliki visi

“Meningkatkan Kualitas keimanan anggota dan mitra

binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah

Allah SWT.”3

Sedanglan misi BMT Al-Fath IKMI

ialah,”Menerapkan prinsip-prinsip syari’ah dalam

kegiatan ekonomi, memperdayakan pengusaha kecil dan

menngah, dan membina kepedulian orang mampu kepada

dhuafaa secara terpola dan berkesinambungan.”4

2. Tujuan

BMT Al-Fath IKMI mempunyai enam tujuan.

Adapun tujuan dari BMT Al-Fath IKMI ialah:5

a. Menjadi tempat bagi pemberdayaan masyarakat

dhuafa.

2 KS, hlm, 14.

3 KS, hlm, 32.

4 KS, hlm 32.

5 KS, hlm, 32.

39

b. Menumbuhkembangkan ekonomi syariah di tingkat

usaha mikro, kecil dan menengah guna memacu

pertumbuhan usaha yang berdampak pada

peningkatan kesejahteraan

c. Meningkatkan semangat, peran serta anggota,

anggota luar biasa, dan masyarakat dalam kegiatan

koperasi.

d. Memperkuat kelembagaan dan memperluas jaringan

kerja melalui kerjasama dengan berbagai potensi

ummat,bersinegri dengan lembaga-lembaga

keuangan syariah.

e. Mengembangkan program kerja sama dengan

lembaga-lembaga keuangan syariah sebagai agen

dalam memperdayakan usaha mikro, kecil, dan

menengah.

f. Mendukung terciptanya jaringan kerjasama antar

koperasi/koperasi simpan pinjam dan pembiayaan

syariah di dalam negri dan luar negri.

C. Lima Aspek Budaya Kerja BMT Al-Fath IKMI

Budaya kerja merupakan sebuah standar operasional kerja

yang dimiliki BMT Al-fath dengan tujuan untuk mengubah

sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan

produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di

masa yang akan datang. Dalam meningkatkan pelayan serta

40

kepuasan kepada pelanggan BMT Al-Fath IKMI menetapkan

lima aspek kerja, yakni:6

1. Kerja ikhlas, kerja Cerdas, dan kerja keras.

2. Menjungjung tinggi sifat amanah, shidiq, tabligh, dan

fatonah.

3. Pengelolaan usaha yang bersih, efesien, efektif,

transparan, dan akuntabel.

4. Memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan

professional.

5. Selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman

dan menyenangkan.

D. Produk dan Jasa BMT Al-Fath IKMI

BMT Alf-fath sebagai lembaga keuangan syari’ah untuk

menarik nasabah membuat beberapa produk dan jasa. Setidaknya

ada tiga produk dan jasa yang ditawarkan oleh BMT Al-Fath

IKMI yaitu:7

1. Penghimpunan Dana

a. Prinsip Titipan (Wadiah)

1) TAWAKAL ( Tabungan Wadiah BMT Al-Fath)

Tabungan ini merupakan simpanan dari mitra yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan

ini menggunakan prinsip wadiah atau titipan. Dalam

tabungan ini BMT Al-Fath tidak wajib memberikan

6 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada Tanggal 20

Okrober 2019. 7 KS, Sejarah Perjalanan KSPPS BMT Al-Fath IKMI, hlm, 33.

41

hasil kepada penabung, namun BMT Al-Fath boleh

memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan

kebijakan BMT Al-Fath.

b. Prinsip Bagi Hasil

1) TABAH (Tabungan Berjangka Al-Fath)

Merupakan tabungan yang menggunakan prinsip

mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat

dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang

dikhendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat dipilih

yakni: tiga bulan dengan nisbah 30% (mita) dan 75%

(BMT), enam bulan dengan nisbah 30% (mitra) dan

70% (BMT), sembilan bulan dengan nisbah 35%

(mitra) dan 65% (BMT), dan dua belas bulan dengan

nisbah 40% (mitra) dan 60% (BMT).

2) SIDIK (Simpanan Pendidikan)

Merupakan bentukan simpanan yang alokasi dananya

diperuntukan untuk dana pendidikan bagu putra-putri

mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali dalam satu

tahun, pertama pada saat ajaran baru, kedua pada saat

semester. Simpanan pendidikan ini menggunakan

prinsip mudharabah mutlaqah yang mana akan

mendapatkan bagi hasil setiap bulan dengan nisbah

20% (mitra) dan 80% (BMT).

3) Simpanan Idul Fitri

Merupakan simpanan yang direncanakan untuk

keperluan idul fitri dengan penarikan yang dilakukan

42

satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini

mengunakan prinsip mudhrabah mutlaqah sehingga

akan mendapatkan bagi hasil setiap bulannya sesuai

dengan nisbah 20% (mitra) dan 80% (BMT).

4) Simpanan Qurban

Merupakan simpanan yang diperuntukan untuk

keperluan pembelian hewan qurban. Penarikan

dilakukan satu kali menjelang idul adha. Simpanan ini

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga

akan mendapatkan bagi hasil setiap bulannya sesuai

dengan nisbah 20% (mitra) dan 80% (BMT).

5) Simpanan Nikah

Merupakan simpanan yang digunakan bagi mereka

yang merencanakan pernikahaan. Penarikan satu kali

yakni, satu bulan sebelum pernikahaan. Simpanan ini

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yang

mana akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan

dengan nisbah 20% (mitra) dan 80% (BMT).

6) Simpanan Haji

Merupakan simpanan yang diperuntukan bagi mereka

yang merencanakan menunaikan ibadah haji.

Penarikan dilakukan satu kali. Simpanan ini

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yang

mana akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan

dengan nisbah 20% (mitra) dan 80% (BMT).

43

2. Penyaluran Dana

a. Pembiayaan Mudharabah

Merupakaan pembiayaan dengan akad kerjasama

antara BMT selaku pemilik modal dengan mitra selaku

pengelola usaha. Pembiayaan ini digunakan untuk

mengelola usaha yang produktif dan halal. Hasil

keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati kedua belah pihak.

b. Pembiayaan Musyarakah.

Merupakan pembiayaan dengan akad kerjasama usah

produktif dan halal antara BMT dengan mira dimana

sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan

dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua

belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua

belah pihak sesuai denga porsi modal masing-masing

c. Piutang Murabahah.

Merupakaan pembiayaan dengan akad jual beli barang

antara mitra dengan BMT Al-Fath dengan menyatakan

harga beli ditambah keuntungan atau margin yang

disepakati kedua belah pihak. BMT memberikan

barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi

kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang

kebtuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut

dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah

dengan keuntungan yang disepakati bersama dan

diangsur selama jangka waktu tertentu.

44

d. Piutang Ijarah.

Merupakan pembiayaan dengan akad sewa menyewa

barang atau jasa antara BMT dan mitra BMT. BMT

menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan

harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama

jangka waktu tertentu.

3. Program Baitul Maal

a. Insan Sehat

Program ini dititikberatkan pada kesehatan masyarakat

dhuafa, di mana mereka sangat sulit mengakses

kesehatan karena faktor keuangan. Kemasan program

yang telah berjalan:

1) Pengobatan gratis setiap bulan ( Kerjasama

dengan Rumah Sehat Baznas)

2) Tebus obat

3) Bantuan biaya rumah sakit

4) Gizi Sehat, Dll.

b. Insan Cerdas

Program ini dititikberatkan pada Pendidikan anak-anak

dhuafa. Sasaran program ini adalah menjadikan

generasi anak-anak dhuafa dapat mengenyam

pendidikan yang lebih baik, sehingga harapannya

mampu merubah kehidupan keluarga mereka. Bentuk

program yang telah berjalan:

1) Beasiswa Anak Asuh tingkat SMP, SMA/SMK

dan PT

2) Bantuan biaya ujian

45

3) Bantuan tunggakan SPP

4) Insentif honor Guru TPA, Dll.

c. Insan Mandiri

Program ini dititikberatkan pada penguatan ekonomi

kaum dhuafa melalui program bantuan dan pinjaman

modal kerja usaha. Bentuk program yang telah

berjalan:

1) Hibah Modal

2) Pinjaman Modal

3) Gemaru (Gerakan kemandirian Ummat)

4) Dll

d. Insan Mulia

Program ini dititikberatkan pada santunan kepada

kaum dhuafa, terutama yang sudah lansia. Mereka para

lansia yang secara fisik tidak mampu lagi untuk

bekerja, perlu mendapatkan perhatian dan kasih

sayang. Bentuk program yang telah berjalan:

1) Paket Door to door (santunan)

2) Bantuan kaki palsu

3) Dll.

E. Program untuk Anggota dan Pengelola BMT Al-Fath

BMT Al-Fath IKMI juga memiliki beberapa kegiatan

untuk mengmbangkan kualiatas anggota dan penggelola BMT

Al-Fath IKMI yakni:8

8 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada Taanggal 20

Oktober 2019.

46

1. Program Bina Anggota

Di antara prinsip perkoperasian adalah adanya Pendidikan

Anggota. Sebagai Koperasi Syariah, BMT AL-Fath IKMI

aktif menyelenggarakan program Pendidikan Anggota yang

diikuti oleh Anggota di seluruh Cabang.

Pendidikan Anggota dimaksudkan untuk meningkatkan

wawasan, kemampuan dan ketrampilan Anggota, baik yang

berhubungan dengan usaha maupun keluarga. Dalam

bidang usaha, Anggota diberikan materi pendidikan

tentang:

a. Akad-akad Syariah

b. Perkoperasian

c. Manejemen pengelolaan keuangan usaha

d. Dll

Dalam bidang keluarga, Anggota diberikan materi

pendidikan tentang:

a. Menajemen pengelolaan keuangan keluarga

b. Pengajia

2. Program Bina Pengelola

Selain program pendidikan bagi Anggota, BMT AL-Fath

IKMI juga terus melakukan usaha untuk

meningkatkan skill para Pengelola, sehingga mereka dapat

memberikan pelayanan yang terbaik kepada Anggota.

Bentuk pendidikan ada yang bersifat internal dan eksternal.

Pendidikan internal dilakukan oleh BMT Al-Fath IKMI

sendiri dengan melibatkan Pimpinan, Pengurus, dan

Pengawas sebagai narasumber. Materi pendidikan meliputi:

47

a. Memahami akad-akad syariah

b. Analisis Pembiayaan

c. Tertib Administrasi Pembiayaan

d. Akuntansi

e. Service excellent

f. Dll

Sedangkan Pendidikan eksternal, yakni pendidikan yang

dilakukan dengan pihak lain, seperti PBMT Institut. Materi

Pendidikan meliputi:

a. Diklat dan Sertifikasi Kepala Cabang

b. Diklat DPS

c. Diklat Pengurus

d. Diklat Inter Audit

e. Dll

F. Profil Lembaga dan Sturuktur BMT Al-Fath IKMI

1. Profil Lembaga

Tabel 3.1

Profil Lembaga BMT Al-Fath IKMI

Nama KSPPS BMT Al-Fath IKMI

J Jenis Koperasi Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah

Akta

Pendirian

Nomor 650/BH/KWK.10/VI/1998.

Tanggal 29 Juni 1998.

Akte

Perubahan

Nomor 518/7/BH/PAD/Koeperasi,

tanggal Pengesahan 5 Januari 2005.

Akte

Perubahan

Nomor 09/2017, Tanggal Pengesahan 8

Januari 2018.

SIUP Nomor 1086/10-04/PK/XII/2000, 7

Desember 2009.

Jumlah

48

Anggota

Aktif

11.951 Orang

Jumlah SDM

Pengelola

55 Orang

(Sumber data diolah dari buku Sejarah Perjalan KSSPS BMT Al-

Fath IKMI)

2. Struktur BMT Al-Fath IKMI

Tabel 3.2

(Struktur BMT Al-Fath IKMI)

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Drs. Mustakim Kurdi, M.A.

Anggota : Drs. Yahya Harun AlRasyid

Dewan Pengawas Umum

Ketua : Drs. Mustakim Kurdi, M.A.H.

Anggota : Kapsulani, S.E., M.M.

H. Faridi Syahdana, S.E.

H. Drs. R. Prastowo Sidhi, S.H.,M.H.

Dewan Pengurus (Direksi)

Ketua : H. Drs. Budiyono, M.Pd.

Wakil

Ketua :

Bid.

Pembiayaan : H. Abdul Rohim

Bid. SDI : H. Imam Turmudi Ms

Sekretaris : H. Z. Arifin Listanto

Bendahara : H. Djaelani, S.E.

Pengelola Kantor Pusat

49

General

Manager : Saimin, S.E., M.Si.

Internal

Control : Dodi Kurniawan, S.E.

IT : Muhammad Yusuf, S. Kom.

Sekretaris : Harum Sulistio Rini, S.E.

Pengelola Kantor Cabang Utama

Kepala

Cabang : Robi Sugara

Kabag

Operasional : Suryadi, S.T.

Kabag

Marketing : Opan Sopyan Sauri, S.Ag.

Admin

Pembukuan : Neneng Syarifah, Amd

Admin

Pembiayaan : Sarah Maulidiyanti, S.H.

Head Teller : Arum Setianingsih

Teller

Payment

Point

: Nur Aini

Teller : Ines Widiastuti, S.E.

Customer

Service : Silfia Herlena, S.E.

Surveyor : Denis Saputra

Account

Officer : M. Erwin

Gugun Ginanjar

Isep Nurfahmi

Dadi Alamsyah

Muharis

50

Atra Novianto

Syahril Anwar

Indra Gunawan

Nur Lestianto

Funding

Officer : Ahmad Salim

Sandi Paljiandoko

Usman Nurochim

Tele

Marketing : Hana Hanifah

Akad Legal : Muhammad Saman

Pengelola Kantor Cabang Jombang

Kepala

Cabang : Cecep Nurjaya

Kabag : Naufal Syafiq

Teller : Ira Kurnia, S.E.Sy

Account

Officer : Sunadi

Aldiyansyah

Salviana, S.E.

Eka Erfan Khoir Abdillah

Pengelola Kantor Cabang Legoso

Kepala

Cabang : Supriyanto

Kabag : Toni Hidayat Sidik, S.E.Sy

Teller : Nurmilati, S.E.

Account

Officer : Rizky Ardalepa

Farhan Mujtaba S.Ag

51

Alansyah

Supriyadin Muchtar

Akad /

Legal : Slamet Riyadi

Pengelola Kantor Cabang Pondok Aren

Kepala

Cabang : Hedy Rusmantoro

Kabag : Parjan

Teller : Aisyah, S.KM

Account

Officer : Erik Rustandi

Shafwan Hakpasila, S.Kom

Fandi Ahmad

(Sumber data diolah dari buku Sejarah Perjalan KSSPS

BMT Al-Fath IKMI

52

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

Tabungan wadi’ah adalah akad penitipan barang atau jasa

antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak

yang diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan,

keamanan serta keutuhan barang atau uang tersebut .1

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hedy Rusmantor

selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren,

“tabungan wadi’ah ini diberi nama TAWAKAL (Tabungan

Wadi’ah BMT Al-Fath) yang merupakan merupakan simpanan

dari mitra yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.

Tabungan ini menggunakan prinsip wadi’ah atau titipan. Dalam

tabungan ini BMT Al-Fath tidak wajib memberikan hasil kepada

penabung, namun BMT Al-Fath boleh memberikan bonus setiap

bulan sesuai dengan kebijakan BMT Al-Fath.”2

B. Sistem Operasional Produk Tabungan Wadi’ah BMT Al-

Fath IKMI Cabang Podnok Aren.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Parjan selaku

Kepala Bagian Operasional BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren, “dalam mejalankan kegiatan operasionalnya BMT Al-Fath

1 Sofiyanah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, hlm, 36.

2 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada Tanggal 20

Oktober 2019.

53

IKMI Cabang Pondok Aren menggunakan prinsip utama yang

bersumberkan Al-Qur’an dan Hadits.”3. Dengan landasan yang

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits membuat BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren memperhatikan larangan dari kedua

sumber tersebut, adapun larangnyanya ialah berkaitan dengan

riba, sehingga dalam menjalakan kegiatan operasionalnya tidak

menggunakan sistem bunga.

Sistem operasional penghimpunan dana produk tabungan

wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren. Tabungan

wadi’ah ini merupakan produk penghimpunan dana dengan

menggunakan akad wad’ah atau titipan. Berdasarkan wawancara

dengan Bapak Parjan selaku Kepala Bagian Operasional BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren, “penyetoran serta penarikannya

dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan jam kerja, dan

tabungan wa’diah BMT Al-Fath ini mewajibkan setiap

anggotanya untuk melakukan setoran wajib setiap bulannya

minimal Rp. 20.000. Kemudian tabungan ini tidak mendapatkan

bagi hasil namun BMT Al-Fath rutin memberikan bonus kepada

anggota yang menggunakan produk tabungan wadi’ah ini”4.

Bapak Parjan juga menjelaskan, “tabungan wadi’ah ini

merupakan produkan penghimpunan dan yang sudah beroperasi

sejak berdirinya BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren, yakni pada,

6 Mei 2015”.5

3 Wawancara dengan Bapak Parjan, pada tanggal 20 September 2019.

4 Wawancara dengan Bapak Parjan pada tanggal 20 September 2019.

5 Wawancara dengan Bapak Parjan pada tanggal 20 September 2019.

54

C. Fasilitas-fasilitas BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren.

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren dalam

memaksimalkan kinerja pegawainya, dan meningkatkan kualitas

pelayanan, sertan kenyaman dan kepuasan bagi pelanggannya,

menyediakan berberapa fasilitas untuk kegiatan operasionalnya.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren Bapak Hendy Rusmntor menjelaskan “fasilitas

yang dimiliki BMT Al-Fath BMT Al-Fath Cabang Aaren ini

memiliki kantor sendiri. BMT Al-Fath IKMI juga

mengembangkan sistem keuangan berbasis Mobile System

Transaction (MST), sehingga akan dapat melayani transaksi di

luar kantor dengan real time juga. Dari sisi Sumber Daya Insani,

kami juga telah mengembangkan sistem informasi SDI untuk

sistem pengelolaan karyawan termasuk dapat menampilkan

laporan dari database SDI, seperti laporan presensi dan kegiatan

SDI setiap periodik, sehingga memudahkan bagian HRD untuk

melakukan pengelolaan SDI.”6

6 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal 20

Oktober 2019.

55

Gambar 4.1

(Gedung kantor BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren)

(Sumber Data Hasil Observasi Penulis)

Gambar 4.2

BMT Informations System Application

B

(Sumber data dari http://bmtalfath.com/v2/it)

56

Selain dua fasilitas tersebut, hasil observasi penulis ke

lokasi kantor BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren, juga

melihat bahwa BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

memiliki fasilitas ruang tunggu yang cukup luas, dilengkepai

dengan penyejuk ruangan, dan juga pengharum ruangan yang

cukup bisa membuat anggota BMT Al-Fath nyaman dalam

bertransaksi. BMT Al-Fath juga memberikan fasilitas komputer

kepada pegawainya guna memaksimalkan kinerja para

pegawainya.

Gambar 4.3

(Ruang tunggu BMT Al-Fath IKmi Cabang Pondok Aren)

(Sumber Data Hasil Observasi Penulis)

D. Proses Mendapatkan Layanan Produk Tabungan

Wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

Bapak Hendy Rusmantor menjelakan “Untuk

mendapatkan layanan produk simpanan wadiah di BMT Al-Fath

57

IKMI cabang Pondok Aren, maka calon nasabah diharus

mengikuti proses syarat dan ketentuan sebagai berikut:”7

1. Mengisi formulir pendaftarn.

2. Menyerahkan foto copy identitas diri yang masih berlaku.

3. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

4. Administrasi buku tabungan Rp 5.000,-

5. Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,-

6. Biaya tutup rekening Rp 10.000,-

7. Saldo minimal mengendap Rp 10.000,-

Gambar 4.4

Formulir Pendaftaran

(Sumber Data dioalah Oleh Penulis)

7 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada Tanggal 20

Oktober 2019.

58

E. Data Perkembangan Penghimpunan Dana Produk

Tabungan Wadiah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Tabel 4.1

Perkembangan Perkembangan Penghimpunan Dana Produk

Tabungan Wadiah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Tahun Total Dana

2016 Rp 214.865.662,16

2017 Rp 474.098.302,43

2018 Rp 483.863.241,80

(Sumber data diolah dari hasil wawancaran dengan kabag

Operasional BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren)

F. Data Perkembanga Jumlah Anggota Produk Simpanan

Wadiah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Tabel 4.2

Perkembanga Jumlah Anggota Produk Simpanan Wadiah

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

Tahun Jumlah Anggota

2016 512

2017 694

2018 905

(Sumber data diolah dari hasil wawancaran dengan kabag

Operasional BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren)

59

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran Produk

Tabungan Wadi’ah pada BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren

Seriring perkembangan zaman dan perubahan

masyarakat, persoalan mengenai kegiatan ekonomi syari’ah juga

ikut berkembang mengikuti arus perubahan masyarakat dalam

memenuhi segala kebutuhan hidupnya, sehingga kegiatan

ekonomi syari’ah juga dituntut untuk menghasilkan pemikira

baru. Salah satu dari perkembangan ekonomi syari’ah adalah

berkembangnya lembanga-lembaga keuangan syari’ah yang

memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan sosial

masyarakat. Dari berbagai macam lembaga keuangan syaria’ah

salah satunya terdapat lembag BMT yang dapat dijadikan

alternative dalam mengatasi kebutuhan anggotanya melaluli

penggunaan berbagai macam produk yang ditawarkannya

dengan menggunakan prinsip syari’ah.

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren merupakan

sebuah lembaga yang bergerak dibidang jasa keuangan syariah.

Dalam menjalakan aktifitasnya BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren, perlu melakukan analisis startegi pemasaran

dalam memasarkan produknya, yang mana salah satu tujuan

pemasaran ialah untuk meningkatkan jumlah anggota yang

60

menyimpan dananya di BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren,

Dari hasil data dan temuan yang penulis lakukan melalui

wawancara terhadap kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren, serta observasi langsung ke lokasi kantor BMT

Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren. Penerapan strategi

pemasaran yang dilakukan BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

dalam memasarkan produk tabungan wadi’ahnya yaitu dengan

membuat berapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang

dilakukan BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

beredasarkan wawancara denga Bapak Hedy Rusmantoro ialah,

pertama BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren ini

melakukan perumusan dalam menentukan dan memililh pasar

yang akan dituju pada produk tabungan wadi’ah dengan

menggunakan segmentasi, targeting, dan positioning, setelah

rumusan telah dibuat maka selanjunya BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren melakukan kegiatan pemasarannya dengan

menerapkan bauran pemsaran yang terdiri dari 7P yaitu: Product

(produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat),

People of participant (orang), Process (Proses), dan Physical

evidence (Bukti fisik). Hal ini sesuai dengan teori konsep strategi

pemasaran yang dikemukkan oleh Norton. Norton menjelaskan

bahwa strategi pemasaran melibatkan tiga konsep utama yaitu

konsep segmentasi pasar, positioning dan targeting pasar yang

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran.1

1 Norton, Manajemen Pemasaran Global, hlm, 215.

61

1. Segmentation

Segmentasi dalam konsep pemasaran diartikan

sebagai aktivitas membagi pasar kedalam segmen yang

lebih kecil yang terdiri dari para pembeli dengan

kebutuhan, krakteristik, atau prilaku yang mungkin

membutuhkan strategi pemasaran yang terpisah atau

kombinasi.2 Kotler merumuskan dasar-dasar untuk

membuat segmentasi pasar konsumen ialah, Segmentasi

Geografis, Segmentasi Demografis, Segmentasi

Psikografis, Segmentasi Prilaku.3

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren BMT Al-Fath IKMI menjelaskan,

dalam memasrkan produk tabungan wadiah ini dipilih

berdasrkan variabel geografis, wilayah pelayan

pemasaranya memfokuskan daerah yang dekat dengan

kantor BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren, dengan

alasan untuk meminimalisir biaya operasional, kegiatan

pemasarannya juga berjalan efektif karena dekat dengan

kantor, dan sekitaran kantor BMT Al-Fath Cabang Pondok

Aren ini sangat strategis dekat dengan Pasar Cipadu dan

dikelilingi pedagang UMKM. Sedangkan segmentasi

berdasarkan demoggrafis, BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren, memfokuskan usia dari 17 tahun keatas

untuk dapat menggunkan produk tabuangan wadi’ah ini.

2 Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 102.

3 Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, hlm, 226.

62

Selain itu juga memfokuskan dari usaha atau perkerjaan

yang dimiliki oleh masyarakat sekitar BMT Al-Fath

Cabang Pondok Aren yang memperlukan jasa penyimpanan

dana untuk berbagai keperluan seperti, sekolah bagi

anaknya, qurban, biaya persiapan pernikahan, dan

keperluan-keperluan lainya yang bersifat simpanan.

Berdasarkan segmentasi psikografis yang merupakan

pembagian segmen pasar berdasarkan kelas sosial, BMT

Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren ini masuk kesemua

kelas sosial, baik kelas sosial menengah, kelas sosial

kebawah, dan kelas sosial keatas.4

Berdasarkan data diatas maka bisa disimpulkan

bahwa BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren dalam

melakukan kegiatan pengelompokan segmen pasar

tabungan wadi’ah hanya membagi berdasarkan variabel

demografis, demografis, dan psiografis.

2. Targeting

Setelah melakukan kegiatan segmentasi maka

langkah selanjutnya yaitu menetapkan pasar sasaran atau

targeting. Target pasar adalah proses bagaimanan memilih,

menyeleksi, dan menjangkau pasar. Bagaimana anda

melihat pasar sangat ditentukan oleh bagaimana anda

melihat pasar itu sendiri. Pasar yang dilihat oleh dua orang

4 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal 10

Okteober 2019.

63

yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang

berbeda akan menghasilkan peta yang berbeda pula.5

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren bahwa BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren Pada produk tabungan wadi’ah ini tidak

menetapkan target khusus segemen mana yang akan

menjadi target pasar yang dilayanimya. Oleh sebab itu,

untuk tabungan wadiah ini BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren dapat melayani semua segmen pasar, yaitu

seluruh masyarakat, baik masyarakat bawah, menengah,

dan masyarakat kalangan atas. Meskipun tidak membagi

secara khusus segmen tertentu didalam pasar yang akan

dilayaninya, BMT Al-Fath IKMI tetap melakukan

penawaran utama untuk menjaring calon anggota tabungan

wadiah ini kepada masyarakat sekitar BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok aren yang mempunyai usaha produktif,

sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Pondok Aren, dan

Pasar Cipadu.6

Berdasarkan Hasil wanwancara diatas dapat

disimpulkan bawha, selain menentukan segmentasi pasar

dalam proses pemasarannya, pihak BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren juga menentukan pasar sasaran yang

dituju. Pasar sasaran dilakukan BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren ini bertujuan agar proses pemasaran sesuai

5 Khasali, Membidik Pasar Indonesia, hlm, 94.

6 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, wawancara.

64

dengan sasaran dan membuat kegiatan promosinya lebih

terahrah dan tepat sasaran.

Targeting yang dituju BMT Al-fath IKMI Cabang

Pondok Aren pada produk tabungan wadi’ahnya adalah

semua kalangan masyrakakat baik masyarakat menengah

kebawah, maupun masyarkat menengah keatas, dan yang

menjadi proiritas utamanya adalah masyarakat yang

memiliki usaha yang produktif.

3. Positionig

Positioning berarti strategi yang dilakukan

perusahaan agar produk mudah diingat dibenak nasabah.7

Positioning terbentuk tidak hanya dari komunikasi

pemasaran yang dilakukan, tetapi juga dari kinerja produk

dan jasa yang ditawarkan, tempat, pegawai, dan proses

pemasaranya8

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren bahwa ―BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren ini memposisikan dirinya sebagai lembaga

keuangan berbasis syari’ah dengan brand image yang

dibangun yaitu jujur, amanah, dan menguntukan. Sehingga

tertanam dibenak masyarakat bahwa BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren ini melaksanakan kegiatan

7 Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 116.

8 Suryani, hlm, 117.

65

operasionalnya berdasarkan prinsip syariah yang jujur,

amanah, dan menguntungkan.‖9

Selain dari itu, ―BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren dalam memasarkan produk simpanan

wadi’ahnya ini memposisikan dirinya sebagai, tabungan

yang tidak hanya sekedar tempat menitip uang semata,

tetapi tabungan wadiah ini ada bonus yang ditawarkan

setiap bulannya tergantung keuuntungan yang didapat BMT

Al-fath Cabang Pondok Aren. Menjadikan simpanan

wadi’ah dengan ada bonus yang ditawarkan karena agar

lebih menarik minat calon anggota, mengingat persaingan

dibidang lembaga keuangan syari’ah ini seperti BMT sudah

semakin banyak.‖10

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat

disimpulkan bahwa positioning yang dilakukan BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok aren pada tabungan wadi’ah ini,

melakukan positioning berdasarkan atribut dari produk

yang mana BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok aren ini

melakukan pemosisian produk yang menonjol dari

tabungan wadi’ahnya dengan pemosisian tabungan

berbonus..

9 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal 20

Oktober 2019. 10

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal 20

Oktober 2019.

66

Tabel 5.1

Langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran

No Teoritik Temuan Lapangan

1. Segmentation Dalam melakukan kegiatan

segmentasi pasarnya BMT Al-

Fath IKMI menggunakan

variabel geografis, yang mana

wilayah pelayan pemasaranya

memfokuskan daerah yang dekat

dengan kantor BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren.

Untuk segmentasi berdasarkan

demoggrafis, BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren,

memfokuskan usia dari 17 tahun

keatas untuk dapat menggunkan

produk tabuangan wadi’ah ini.

Selain itu juga memfokuskan dari

usaha atau perkerjaan yang

dimiliki oleh masyarakat sekitar

BMT Al-Fath Cabang Pondok

Aren. Untuk segmentasi

psikografis yang merupakan

pembagian segmen pasar

berdasarkan kelas sosial, BMT

Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren ini masuk kesemua kelas

sosial

2. Targeting Targeting yang dituju BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren

pada produk tabungan

wadi’ahnya adalah semua

kalangan masyrakakat baik

masyarakat menengah kebawah,

maupun masyarkat menengah

keatas, dan yang menjadi

proiritas utamanya adalah

masyarakat yang memiliki usaha

yang produktif

67

3. Positioning BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok aren pada tabungan

wadi’ah ini, melakukan

positioning berdasarkan atribut

dari produk yang mana BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok aren

ini melakukan pemosisian produk

yang menonjol dari tabungan

wadi’ahnya dengan pemosisian

tabungan berbonus.

Setelah melakukan tiga konsep utama yaitu konsep

segmentasi pasar, positioning dan targeting pasar terbentuk, maka

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran.

B. Analisis Bauran Pemasaran dalam Memasarkan Produk

Tabungan Wadi’ah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

Bauran pemasaran merupakan perangkat/alat bagi

pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program

pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi

strategi pemasaran dan penentuan posisi yang ditetapkan dapat

berjalan sukses.11

Setelah melakukan kegiatan segmentasi,

targeting, dan positioning dalam kegiatan pemasarannya, BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren mengembangkan kegiatan

pemasarannya dengan melakukan kegiatan bauran pemasaran.

Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan BMT Al-Fath

Cabang Pondok Aren untuk mencapai targer pasar yang telah

dirumuskan. ). Hal ini sesuai dengan teori konsep strategi

pemasaran yang dikemukkan oleh Norton. Norton menjelaskan

11 Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, hlm, 92.

68

bahwa strategi pemasaran melibatkan tiga konsep utama yaitu

konsep segmentasi pasar, positioning dan targeting pasar yang

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran.12

Dalam penerapan bauran pemasaran untuk memasarakan

produk tabungan wadi’ahnya, BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren memiliki beberapa strategi antara lain:

1. Product (Produk)

Produk ialah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

pada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan.13

Produk dalam lembaga keungan syariah

seperti bank ataupun BMT berarti segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada nasabah. Produk tersebut dapat

berupa produk simpanan, produk pembiayaan, dan jasa

perbankan lainya.14

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok, dalam melakukan kegiatan pemasaran

produk tabungan wadiah, BMT Al-Fatah Cabang Pondok

Aren, melakukan beberapa hal sbeagai berikut:

a. Menentukan Manfaat dan Keunggulan Produk

Tabngun wadi’ah BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

ini merupakan simpanan yang diperuntukkan untuk

setiap orang atau kelompok yang mana tabungannya

12

Norton, Manajemen Pemasaran Global, hlm, 215. 13

Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, hlm, 266. 14

Suryani, Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global, hlm, 28.

69

kapan saja dapat di ambil, mudah, aman, dan di kelola

secara syariah.

Tabungan wadiah BMT Al-Fath ini juga

menawarankan bonus setiap bulannya pada nasabah

yang mengunakan tabungan wadi’ah, yang mana

besarnya bonus tergantung dari keuntungan yang

diraih BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren tiap

bulanya.

b. Nama atau Merek

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren juga menciptakan

merek pada produk tabungan wadiahnya yaitu,

dengan nama TAWAKAL (Tabungan Wadi’ah BMT

Al-Fath). penaman TAWAKAL ini bertujuan agar

memudahkan nasabah untuk mengingat produk

tabungan tersebut. Disamping itu penamaan

TAWAKAL juga biar terkesan modern, mengingat

sudah banyak pesaing pasar yang berkembang dalam

hal penamaan produk.

Berdasarkarkan hasil wawancara diatas maka dapat

penulis simpulkan bahwa bauran pemasaran produk

yang dilakukan BMT Al-Fath IKMI Cabang Ponk

Aren pada produk tabungan wadi’ahnya dengan

memperhatikan keungulan serta manfaat produk,

yang mana keunggulan produk tabungan BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren ini adanya bonus

tiap bulannya bagi anggota yang menabung tabungan

wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren.

70

Selain memperhatikan keunggulan produk BMT Al-

Fath IKMI dalam bauran pemasarn Produknya juga

melakukan pembirian merek, adapaun kekuatan

mereknya ialah dengan memberi nama tabungan

wadiah ini dengan merek TAWAKAL (Tabnunagn

Wadi’ah BMT Al-Fath).

2. Price (Harga)

Strategi harga dalam perbankan ini berkenanaan

dengan penepatan suku bunga, biaya, dan cara pembayaran.

Nasabah dalam memilih produk perbankan akan melihat

unsur harga dan manfaatnya.15

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren bahwa harga yang ditetapkan untuk

mendapakan pelayanan produk tabungan wadi’ah BMT Al-

fath, calon nasabah diharuskan membayar administrasi

buka tabungan sebesar Rp 5000,- dengan setoran awalnya

sebasar Rp 10.000,-. BMT Al-fath terkadang juga

memberikan bonus kepada nasabah tabungan wadi’ah ini,

namun bonusnya tidak sebesar dengan produk tabungan

yang berprinsip mudharabah. Bonus diberikan tidak rutin

tergantung banyaknya penghasilan yang didapat dari BMT

15

Suryani, hlm, 28.

71

Al-fath itu sendiri, dan yang berhak mendapatkan bonus

apabilaa nasabah memiliki saldo minimal Rp 100.000,-.16

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren juga tidak

mebebankan biaya administrasi tiap bulannya sehingga duit

nasabah yang disimpan tidak akan terpotong setiap

bulannya. Hal ini dilakukan oleh BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren dengan tujuan mempromosikan produk

tabungan wadi,ah agar mudah diterima oleh calon nasabah.

3. Place (Tempat/Lokasi)

Dalam persaingan yang ketat menjadijkan bauran

pemasaran tempat sangatlah penting bagi kemudahan akses

nasabahnya.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren bahwa dalam pemilihan strategi

tempat, BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren menjadikan

salah satu kekuatan yang mendukung dalam memasarkan

produknya, karena lokasi kantornya berada dilokasi yang

padat penduduk, dekat dengan pasar, dan banyak sekolah

maupun pesantren disekitar kantor BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren. Terlebih pasar sasaran utamnya ialah yang

memiliki usaha yang produktif, maka dari itu dipilihlah

16

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal 20

Oktober 2019.

72

tempat dekat dengan pasar cipadu, yang mana di Pasar

Cipadu banyak para pedagang dan usaha yang produktif.17

Sedangkan berdasrkan observasi yang penulis

lakukan, lokasi kantor yang dipilih BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok aren ini, mudah dijangkau aksesnya karena

benar-benar berada di pinggir jalan raya, berjarak satu

kilometer menuju pasar cipadu, dekat dengan pondok

pesantren al-quraniyah, dan juga dibagian depan kantor

BMT banyak pedagang-pedangan yang berjualan disana.

4. Promotion (Promosi)

Menurut William J.Stanton yang dukitip dalam

buku yang dulis oleh Danang Suntoyo, mengartikan

promosi sebagai unsur dalam bauran pemasaran perusahaan

yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk,

dan meningkatkan tentang produk perusahaa, serta

meningkatkan produk prusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren, ada beberapa alat atau media yang

digunakan BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

memasaarkan produk tabungan wadi’ahnya berdasarkan

teori bauran promosi antara lain:18

17

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro pada tanggal 20

Oktober 2019. 18

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro pada tanggal 20

Oktober 2019.

73

a. Iklan

Ada beberapa alat media yang digunakan untuk

mengiklankan produk tabunga wadi’ah BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren antara lain:

1) Media Cetak

a) Melaluli Brosur

BMT Al-Fath IKMI menyediakan brosur

dengan desain yang cukuk baik serta menarik,

dan memuat informasi mengenai produk

tabungan wadiah serta fasilitas yang dimiliki

oleh BMT Al-Fath, dengan tujuan agar

menimbulkan kesan menarik bagi pembaca

untuk dapat menggunakan layanan produk

tabungan wadi’ah.

b) Banner

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

menggunakan banner sebagai salah satu alat

periklanan. Banner dipasang didepan kantor

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Pemasangan banner yang terletak didepan

kantor bertujuan agar memudahkan masyarakat

mengetahui keberadaan kantor BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren.

2) Media Digital

Untuk mempromosikan atau menganlkan

produknya secara luas dan ekfektif BMT Al-Fath

memiliki beberapa media digital yang berisikan

74

informasi lengkap BMT Al-Fath IKMI, adapun

media digital tersebut ialah, website BMT Al-Fath

IKMI yakni, http://www.bmtalfath.com., dan media

sosial twiter dan Instagram dengan username

@BMTALFATH,

b. Promosi Penjualan

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren, untuk menarik anggota

dan calon anggota BMT Al-Fath IKMI melakukan

promosi penjualam dengan mengadakan Program Get

One Get Fee yang telah beralangsung sejak tahun 2017.

Program Get One Get fee ini merupakan promo bagi

setiap orang yang memberikan referensi kepada orang

lain untuk melakukan pengajuan pembiayaan di BMT

Al-Fath IKMI. Setiap pengajuan yang disetujuiakan

mendapatkan fee sebesar 1% dari plafond yang

disetujui. Contohnya:

1) Rp 10.000.000,- fee Rp 100.000,-

2) Rp 50.000.000,- fee Rp 500.000,-

3) Rp 100.000.000,- fee Rp 1.000.000,-

Dengan adanya program promosi tersebut diharapkan

para mitra nasabah BMT Al-Fath turut serta

membantu mempromosikan atau menganalkan BMT

Al-Fath kepada masyrakat lain yang belum

mengetahui BMT Al-Fath.

75

c. Publisitas

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren , BMT Al-Fatah

melakukakan kegiatan promosi publisitas dengan cara

mengadakan rutin setiap minggunga dengan kegiatan

pemberian khursus Bahasa Inggris kepada anak yatim

piatu, dan BMT Al-Fath juga memiliki anak asuh dan

rutin memberikan santunana kepada anak asuh

tersebut. Selain itu tiap tahunya BMT Al-Fath juga

rutin mengadakan kegiatan sosial lainnya tiap tahunya

seperti, pengobatan masal, dan sunatan masal.

Disamping itu kegiatan tersebut dilakukan guna

membangung image baik BMT dalam benak

masyarakat.19

d. Penjualan Pribadi

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren, penjualan pribadi biasa

dilakukan oleh pengelola BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren dengan menempatkan tenaga pemasar

untuk turun langsung ke lapangan dan bertatap muka

langsung dengan calon anggota.

Penjualan pribadi merupakan bentuk persentasi secara

lisan dengan calon anggota dengan tujuan melakukaan

19 Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro pada tanggal 20

Oktober 2019.

76

penjualan. Penjualan pribadi yang dilakukan oleh BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren dengan cara mendatangi

toko-toko baik masyarakat pribadi maupun para

pedagang dipasar, kemudian mempromosikan produk

tabungan wadi’ah guna memberikan informasi kepada

masyarakat agar dapat meningktkan jumlah anggota

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren.

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis

menyimpulkan bahwa dari rangkaian kegiatan promosi

yang dilakukan BMT Al-Fath IKMI ini yang paling

berhasil dan berpengaruh ialah dari kegiatan penjualan

pribadi yang mana pegawai BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren bertatap muka langsung dengan

para calon anggota BMT dan menjelaskan langsung

seputar produk tabungan wadi’ah dan BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren.

5. People of participant (orang).

Dalam bauran pemasaran jasa faktor People of

participant (orang) sangatlah penting. Orang yang

memainkan peran dalam penyajian jasa amat sangat

berpengaruh terhadap presepsi masyarakat.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren, dalam menciptakan pegawai yang

unggul serta berwawasan luas, BMT Al-Fath membuat

77

kelas pelatihan yang sudah terjadwal dan rutin dilakukan

guna memperluas wawasan pegawainya.

Selain itu BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren juga

rutin tiap tahunya mengadakan study banding ke BMT

lainya yang telah berhasil. Kegiatan study banding

dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi

sebanyak mungkin, untuk dijadikan sebagai barometer dan

pembanding agar dapat meciptakan suatu pembaharuan

yang aplikatif, baik secara jangka pendek maupun secara

jangka panjang.

Tidak hanya meningkatkan wawasannya namun

BMT Al-Fath juaga memperhatikan kualitas pelayannya.

Untuk menjaga kualitas BMT Al-Fath memiliki standar

operasional kerja BMT Al-Fath membua lima aspek budaya

kerja. Budaya kerja sangat penting sebagai cerminan

prilaku Pegawai BMT AL-Fath IKMI dalam melakukan

kegiatan layanan dan operasional. Sehingga dengan adanya

budaya kerja yang harus diterapkan pegwainya, mampu

menciptakan dan menjaga kepuasaan para anggotanya.

6. Physical Evidnce (Bukti Fisik).

Phusycal evidnce suatu hal secara nyata yang turut

mempengaruhui calon anggota untuk menggunakan produk

jasa yang ditawarkan.

Bukti fisik merupakan suatu hal yang

mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan

menggunakan produk jasa yang ditawarkan, sehingga bukti

78

fisik dapat diartikan suatu yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan

menggunakan produk jasa yang ditawarkan. 20

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren, fasilitas fisik yang digunaka BMT

Al-fath Cabang Pondok Aren ini ialah, bangun kantor dua

lantai, ruang tunggu yang nyaman dilengkapi dengan

pengharum dan penyejuk ruangan, seperangkat komputer

untuk pegawainya, fasilitas fisik tersebut diberikan BMT

Al-Fath Cabang Pondok Aren untuk memaksimalkan

kinerja pegawainya, dan juga untuk memberikan

kenyamanan serta kepuasan bagi anggotanya.

BMT AL-FATH juga akan mengembangkan sistem

keuangan berbasis Mobile System Transaction (MST),

sehingga akan dapat melayani transaksi di luar kantor

dengan real time juga. Dari sisi Sumber Daya Insani, kami

juga telah mengembangkan sistem informasi SDI untuk

sistem pengelolaan karyawan termasuk dapat menampilkan

laporan dari database SDI, seperti laporan presensi dan

kegiatan SDI setiap periodik, sehingga memudahkan bagian

HRD untuk melakukan pengelolaan SDI.

7. Procces (Proses)

Proses merupakan prosedur dan mekanisme yang

diberikan BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren untuk calon

20

Huriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, hlm, 63.

79

anggota yang hendak menggunalakan layanan tabungan

wadi’ah.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Hedy

Rusmantoro selaku Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren, untuk mendapatkan layanan produk

tabungan wadiah di BMT Al-Fath IKMI cabang Pondok

Aren, maka calon nasabah diharus mengikuti proses syarat

dan ketentuan sebgai berikut:21

a. Mengisi formulir pendaftarn.

b. Menyerahkan foto copy identitas diri yang masih

berlaku.

c. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

d. Administrasi buku tabungan Rp 5.000,-

e. Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,-

f. Biaya tutup rekening Rp 10.000,-

g. Saldo minimal mengendap Rp 10.000,-

Dari urain diatas maka penulis akan

merincikinannya dengan mengunakan tabe sebagai

berikut:

Tabel 5.2

Bauran Pemasaran

No Teoritik Temuan Lapangan

1. Strategi

Produk

(Product)

Produk tabungan wadi’ah BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren ini

diberi nama TAWAKAL

21

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, pada tanggal20

Oktober 2019.

80

2 Stretegi

Harga

(Price)

Calon anggota diharuskan

membayar administrasi buka

tabungan sebesar Rp 5000,- dengan

setoran awalnya sebasar Rp 10.000,-

Tidak ada biaya administasi bulanan

sehingga duit anggota yang

tertabung tidak terpotong.

3 Strategi

Tempat

(Place)

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

memilih lokasi kantornya yang

strategis berada dipinggir jalan dan

dekat dengan Pasar Cipadu, dengan

tujuan untuk memudahkan

anggotanya untuk melakukan

transaksi dengan BMT Tersebut

4 Strategi

Promosi

(Promotion)

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok

Aren melakukan kegiatan

promosinya dengan cara membuat

brosur yang disebar kepadan

masyarakat, memasang spanduk di

depan kanto BMT, dan mengadakan

program Get One Get fee ini

merupakan promo bagi setiap orang

yang memberikan referensi kepada

orang lain untuk melakukan

pengajuan pembiayaan di BMT Al-

Fath IKMI. Setiap pengajuan yang

disetujuiakan mendapatkan fee

sebesar 1% dari plafond yang

disetujui.

5 Stretegi

Orang

(People of

participant)

BMT Al-Fath membuat kelas

pelatihan yang sudah terjadwal dan

rutin dilakukan guna memperluas

wawasan pegawainya. Selain itu

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

juga rutin tiap tahunya mengadakan

study banding ke BMT lainya yang

telah berhasil. Kegiatan tersebut

dilakukan bertujuan, menciptakan

pegawai yang unggul serta

berwawasan luas.

81

6 Strategi

Bukti Fisik

(Physical

Evidnce)

BMT Al-FAth IKMI Cabang

Pondok Aren memiliki bangun

kantor dua lantai, ruang tunggu

yang nyaman dilengkapi dengan

pengharum dan penyejuk ruangan,

seperangkat komputer untuk

pegawainya, fasilitas fisik tersebut

diberikan BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren untuk memaksimalkan

kinerja pegawainya. BMT AL-

FATH juga akan mengembangkan

sistem keuangan berbasis Mobile

System Transaction (MST),

sehingga akan dapat melayani

transaksi di luar kantor dengan real

time juga. BMT AL-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren juga telah

mengembangkan sistem informasi

SDI untuk sistem pengelolaan

karyawan termasuk dapat

menampilkn laporan database SDI.

7 Strategi

Proses

(Proces)

Syaratn dan ketentuan untuk

mendapakan produk tabungan

wadi’ah BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren ialah, Mengisi

formulir pendaftarn, menyerahkan

foto copy identitas diri yang masih

berlaku, setoran awal minimal Rp.

20.000,-

, administrasi buku tabungan Rp

5.000,-, setoran selanjutnya minimal

Rp 10.000,-, biaya tutup rekening

Rp 10.000,-, saldo minimal

mengendap Rp 10.000,-

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka

bisa disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang

diterapkan oleh BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

82

dalam memasarkan produk tabungan wadiahnya sesuai

dengan konsep teori strategi pemasaran yang didefinisikan

oleh Norton. Yanag mana Norton mendefinisikan bahwa

strategi pemasaran melibatkan tiga konsep utama yaitu

konsep segmentasi pasar, positioning dan targeting yang

seterusnya akan menghasilkan bauran pemasaran.

Strategi pemasaran yang diawali dengan

merumuskan segmentation, targeting, dan positioning

yang diteruskan dengan penerapan bauran pemasran 7P

yang dilakukan BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren

dalam memasrkan produk tabungan wadiahnya terbukti

berhasil mempertahankan dan meningkatkan jumlah

anggota BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren yang baru

berdiri pada Bulan Mei Tahun 2015. Adapun

perkembangan jumlah anggota tabungan wadiah tiga

tahun terakhir ini yakni, Pada tahun 2016 BMT Al-Fath

mampu memperoleh 512 nasabah dengan total dana yang

terhimpun sebesar Rp 214.856.662,16. Ditahun

berikutnya 2017 terjadi peningkatan jumlah nasabah

menjadi 694 dengan dana yang terhimpun sebesar Rp

474.098.302,43. Ditahun terakhir 2018 nasabahnya juga

mengalami peningkatan menjadi 905 nasabah, dengan

dana yang terhimpun sebesar Rp 483.864.214,80.22

22

Wawancara dengan Bapak Parjan, pada tanggal 20 September 2019.

83

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan strategi dan aburan pemasran produk

Tabungan Wadi’ah BMT AL-Fath Cabang pondok Aren, penulis

dapat menyimpulkan bahwa:

1. Langkah strategi pemasaran yang dilakukan BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren dalam memasarkan produk

tabungan wadi’ahnya ialah, menerapkan segementasi,

targeting dan positioning. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Phillip Kotler yang

mengatakan strategi pemasaran dilakukan berdasarkan STP

untuk meningkatkan pertumbuhan anggota yang stabil.

2. Kegiatan bauran pemasaran yang dilakukan BMT Al-Fath

IKMI Cabang Pondok Aren dalam memasarkan tabungan

wadiahnya sejalan denga konsep teori yang dikemukan oleh

Norton yaitu, strategi pemasaran diawali dengan tiga konsep

utam Segmentasi, targeting, dan positioning dan seterusnya

menghasilkan bauran pemasaran. Konsep bauran pemasaran

yang dipakai oleh BMT Al-Fath ini ialah menggunakan

konsep bauran pemasaran 7P yang terdiri dari Product

(produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place

(Tempat), People of participant (orang), Process (Proses),

dan Physical evidence (Bukti fisik).

84

B. Saran

Penelitian yang penulis lakukan pada BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren dengan tema ―Strategi Pemasaran Produk

Tabungan Wadiah‖ ini, maka penulis ingin memberikan

beberapa hal saran kepada pihak terkait diantaranya:

1. Dalam pengelompokan segmentasi sebagiaknya BMT Al-

Fath IKMI menabahkan variabel Prilaku, yang merupakan

kegiatan membagi pembeli menjadi kelompok berdasarkan

pengetahuan skiap pengguna atau respon terhadapa sebuah

produk. BMT Al-Fath IKMI sebaiknya dapet mempetakan

masyarakat mana saja yang memiliki pengetahuan tentang

tabungan wadi’ah dan lembaga keuangan BMT.

2. Dalam kegiatan bauran pemasaran BMT Al-Fath IKMI

Cabang Pondok Aren sebaiknya media promosi seperti

media instagram lebih diaktifkan lagi, Karena media

instagram merupakan media sosial yang sering digunakan

oleh masyarakat luas.

85

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah.

Bandung: Alfabeta, 2010.

Ascaraya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2008.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Dasar. Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2013.

Hezer, Jay, dan Barry Render. Operatin Manajemen. Jakarta:

Salemba Empat, 2006.

Huriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.

Bandung: Alfabeta, 2005.

Ismail. Perbakan Syariah. Jakarta: Kencana, 2016.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2012.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ―KBBI Daring.‖

Diakses 14 Juli 2019. "

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi.

———. ―KBBI Daring.‖ Diakses 14 Juli 2019.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pemasaran.

Khasali, Rhenaldi. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2007.

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran.

Jakarta: Erlangga, 2008.

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran.

13 ed. 2. Jakarta: Erlangga, 2019.

KS, Yusuf. Sejarah Perjalanan KSPPS BMT Al-Fath IKMI.

Tanggerang Selatan: Amanah Printing, 2017.

86

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:

Salemba Empat, 2013.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. 2 ed. Banmdung:

Rajawali Pers, 2000.

Naninda, dan Wahyu Dwi. ―Pengaruh Bauran Pemasaran

terhadap Keputusan Konsumen Memilih Rumah Makan

Rawon Nguling Surabaya‖ 4 (2015): 1–15.

Norton, Schiffaman. Manajemen Pemasaran Global. Yogyakarta:

Kansius, 2003.

Philip Kotler. Marketing. Jakarta: Erlangga, 2008.

Rahayu, Ning. ―Menkop dan UKM Minta Dana Bergulir untuk

BMT Segera Direalisasikan.‖ wartaekonomi.co.id.

Diakses 13 Juli 2019.

https://www.wartaekonomi.co.id/read202325/menkop-

dan-ukm-minta-dana-bergulir-untuk-bmt-segera-

direalisasikan.html.

Ridwan, Ahama Hasan. Manajemen Baitul Mal wa Tanwil.

Banmdung: Pustaka Setia, 2013.

Sofiyanah, Gufron. Konsep dan Implementasi Bank Syariah.

Jakarta: Renaisan, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2015.

Suryani, Tatik. Manajemen Pemasaran Strategis di Era Global.

Jakarta: Prenademia Grup, 2017.

Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi Offset,

2007.

W Gulo. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, 2002.

87

Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro, n.d.

Wawancara dengan Bapak Parjan, 25 september.

Wiroso. Penghimpunan dan distribusi Hasil Usaha Bank

Syariah. Jakarta: Grasindo, 2005.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TEKS WAWANCARA

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

tentang “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah pada

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren”

Hasil penelitian ini akan dianalisis dalam penyusunan skripsi

untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nama : Hedy Rusmantoro

Jabatan : Kepala Cabang Pondok Aren

Tanggal Wawancara : 20 Oktober 2019

Tempat : BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

1. Bagaiman strategi segmentasi yang dilakukan BMT Al-

Fath Cabang Pondok Aren:

Jawab: BMT Al-Fath melakukan segmentasi berdasarkan

geografis dan demografis. Untuk segmentasi berdasarkan

georgrafis melakukan kegiatan pemasaranya

memfokuskan daerah yang dekat dengan kantor BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren dengan alasan pertama,

meminimalisir biaya operasional, kedua, kegiatan

pemasarannya juga berjalan efektif karena dekat dengan

kantor, dan ketiga, tidak adanya layanan jemput bola

untuk nasabah yang ingin menabung. Sedangkan

pengelompokan demografis BMT Al-Fath ini pertama

menentukan persyaratan usia minimal 17 tahun untuk

dapat menggunkan produk tabuangan wadiah ini. Selain

itu juga memfokuskan dari usaha atau perkerjaan yang

dimiliki oleh masyarakat sekitar BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren yang memperlukan jasa penyimpanan dana

untuk berbagai keperluan seperti, sekolah bagi anaknya,

qurban, biaya persiapan pernikahan, dan keperluan-

keperluan lainya yang bersifat simpanan.

2. Target pasar apa yang dincar BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren?

Jawaban: BMT Al-fath IKMI Cabang Pondok Aren, tidak

membagi secara khusus atau tidak memilih segmen

tertentu didalam pasar. Namun BMT Al-Fath lebih

memfokuskan target pasarnya yang dekat kantor BMT Al-

Fath Cabang Pondok Aren untuk memudahkan bagi

anggota dan calon anggota untuk melakukan kegiatan

transaksinya. Meskipun tidak membagi secara khusus

segmen tertentu didalam pasar, BMT Al-Fath tetap

melakukan penawaran utama untuk menjaring calon

anggota tabungan wadiah ini kepada masyarakat sekitar

BMT Al-Fath Cabang Pondok yang mempunyai usaha

produktif, sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan

Pondok Aren, dan Pasar Cipadu.

3. Image (Positioning) seperti apa kah yang ingin

ditanamkan pada BMT dalam benak konsumen terhadap

pelayanan?

Jawaban: BMT Al-Fath Cabang Pondonk Aren

memposisikan dirisnya sebaga lembaga keuangan bebasis

syariah yang memasarkan produk dengan brand image

yang dibangun yaitu jujur, amanah, dan menguntukan.

BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren dalam memasrkan

produk simpanan wadiahnya ini memposisikan dirinya

sebagai tabungan yang tidak hanya sekedar tempat

menitip uang semata, tetapi tabungan wadiah ini ada

bonus yang ditawarkan setiap bulannya tergantung

keuuntungan yang didapat BMT Al-fath Cabang Pondok

Aren

4. Bagaimana kualitas produk tabungan wadiah yang anda

tawarkan?

Jawab: untuk produk simpanan wadiah ini diberi nama

TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath), yang

merupakan simpanan anggota BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren. Untuk penyetoran dan penarikannya produk

tabungan wadiah BMT Al-Fath imi, dapat dilakukan

setiap saat sesuai jam kerja BMT Al-Fath IKMI Cabang

Pondok Aren

5. Apa sajakah manfaat dari produk tabungan wadiah yang

anda tawarkan?

Jawab: Manfaat tabungan wadiah bisa dijadikan sebagai

sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya bagi

anggota, selain itu dalam tabuangan wadiah BMT Al-Fath

ini, tidak wajib memberikan bagi hasil kepada penabung,

namun BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren ini

dapat memberikan bonus setiap bulannya sesuai dengan

kebijakan BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

6. Bagaiman strategi penetapan harga yang diterapkan untuk

produk tabungan wadiah?

Jawaban: untuk mendapakan pelayanan produk tabungan

wadiah BMT Al-fath, calon nasabah diharuskan

membayar administrasi buka tabungan sebesar Rp 5000,-

dengan setoran awalnya sebasar Rp 10.000,-. Terkadang

BMT juga memberikan bonus kepada nasabah tabungan

wadiah ini, namun bonusnya tidak sebesar dengan produk

tabungan yang berprinsip mudharabah. Bonus diberikan

tidak rutin tergantung banyaknya penghasilan yang

didapat dari BMT Al-fath itu sendiri, dan yang berhak

mendapatkan bonus apabilaa nasabah memiliki saldo

minimal Rp 100.000,-.” Harga tersebut ditetapkan

berdasarkan level antar BMT.

7. Apakah BMT Al-fath cab. Pondok Arem melakukan

kegiatan promosi dalam mengenalkan usaha dan

memasarkan produk tabungan wadiah ?

Jawaban: tentunya BMT Al-Fath melakukan kegiatan

promosi untuk dapat minat calon anggota baru.

8. Apasaja kegiatan promosi yang dilakukan oleh BMT Al-

Fath Cabang Pondok Aren dalam menjalankan usahanya?

Jawaban: Ada beberapa kegiatan promosi yang BMT Al-

Fath lakukan, pertama, kita mencetak brosur, dan juga

spanduk yang berisi informasi produk dan layanan yang

ditawarkan BMT Al-Fath. BMT Al-Fath juga membuat

website yakni, http://www.bmtalfath.com, dan media

sosial twiter dan Instagram dengan username,

@BMTALFATH. Selain itu BMT Al-Fath juga

mengadakan program Program Get One Get fee ini

merupakan promo bagi setiap orang yang memberikan

referensi kepada orang lain untuk melakukan pengajuan

pembiayaan di BMT Al-Fath. Setiap pengajuan yang

disetujuiakan mendapatkan fee sebesar 1% dari plafond

yang disetujui. Contohny:

1) Rp 10.000.000,- fee Rp 100.000,-

2) Rp 50.000.000,- fee Rp 500.000,-

3) Rp 100.000.000,- fee Rp 1.000.000,-

Adpun syarat dan ketentuan program Get One

Get fee ini adalah:

1) Telah menjadi Anggota BMT Al-Fath IKMI.

2) Calon yang direferensikan merupakan anggota

baru.

3) Jika yang mereferensikan sedang memperoleh

fasilitas pembiayaan, maka harus dalam

kondisi lancar.

4) Promo tidak berlaku bagi interlan BMT Al-

Fath IKMI yang meliputi, pengelola,

pengurus, pengawas serta keluarganya.

Program Get One Ge Fee ini dibuat untuk menarik

anggota dan calon anggota. Kemudian BMT Al-fath juga

Fath melakukan kegiatan rutin tiap minggunga dengan

kegiatan pemberian khursus Bahasa Inggris kepada anak

yatim piatu, dan BMT al-Fatah juga memiliki anak asuh

dan rutin memberikan santunana kepada anak asuh

tersebut. Selain itu tiap tahunya BMT Al-fath juga rutin

mengadakan kegiatan social lainnya tiap tahunya seperti,

pengobatan masal, dan sunatan masa, kegiatan tersebut

dilakukan agar dapat membangun image kepada

masyarakat bahwa BMT Al-Fath merupakan lembaga

yang berperan aktif dalam kegiatan social

kemasyarakatan.

9. Apakah ada alasan terkait pemilihan lokasi kantor cabang

Pondok aren disini?

Jawab: Ketika memilih lokasi BMT Al-Fath Cabang

Pondok Aren, berdasarkan kondisi tempat yang strategis,

dan disini juga dekat dengan Pasar Cipadu.

10. Pelatihan apa yang diberikan BMT Al-Fath cabang

Pondok Aren kepada karayawannya?

Jawaban: Pelatihan akuntansi dilaksanakan hari Rabu

minggu pertama. Pelatihan pembiayaan dilaksankan hari

kamis minggu kedua dan ketiga. Pelatihan pemahaman

muamalah dilaksanakan hari Jumat minggu

keempat,Taklim guna menguatkan aqidah dilaksanakn

setiap hari Sabtu. Selain itu BMT Al-Fath juga kegiatan

study banding ke BMT BMT diluar Jakarta yang sudah

maju guna bisa mengambil ilmu dan perbandingan

sehingga akan tau apasaja kekukurang yang bisa ditutupi

di BMT Al-Fath .

11. Bagaimana standar operasional kerja BMT Al-fath agar

dapat memuaskan nasabah?

Jawab: kerja BMT Al-Fath membua lima aspek

budaya kerja. Budaya kerja sangat penting sebagai

cerminan prilaku Pegawai BMT AL-Fath dalam

melakukan kegiatan layanan dan operasional.” Budaya

Kerja BMT AL-Fath:

a. Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, dan Kerja Keras

b. Menjujung tinggi sifat Shidiq, Amanah, Fathanah,

dan Tabligh.

c. Memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan

profesional.

d. Pengelolaan usaha yang bersih, efisien,efektif,

transparan, dan akuntabel.

e. Selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang

nyaman dan menyenangkan.

12. Bagaimana prosedur serta persyaratan untuk menjadi

nasabah tabungan wadiah?

Jawab: Ada beberapa langkah dan persyaratan yang harus

dilakukan yaitu:

a. Mengisi formulir pendaftarn.

b. Menyerahkan foto copy identitas diri yang

masih berlaku.

c. Setoran awal minimal Rp. 20.000,-

d. Administrasi buku tabungan Rp 5.000,-

e. Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,-

f. Biaya tutup rekening Rp 10.000,-

g. Saldo minimal mengendap Rp 10.000,-

13. Fasilitas apa saja yang tersedia dikantor BMT Cab.

Pondok Aren ini?

Jawab: BMT Al-Fath Cabang Aaren ini memiliki kantor

sendiri yang cukup luas untuk melakukan kegiatan

operasionalnya. Selain itu, BMT AL-FATH juga akan

mengembangkan sistem keuangan berbasis Mobile

System Transaction (MST), sehingga akan dapat melayani

transaksi di luar kantor dengan real time juga. Dari sisi

Sumber Daya Insani, kami juga telah mengembangkan

sistem informasi SDI untuk sistem pengelolaan karyawan

termasuk dapat menampilkan laporan dari database SDI,

seperti laporan presensi dan kegiatan SDI setiap periodik,

sehingga memudahkan bagian HRD untuk melakukan

pengelolaan SDI.

TEKS WAWANCARA

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

tentang “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah pada

BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren”

Hasil penelitian ini akan dianalisis dalam penyusunan skripsi

untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nama : Parjan

Jabatan : Kabag Operasional

Tanggal Wawancara : 20 September 2019

Tempat : BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

1. Bagaimana sistem operasional tabungan wadi’ah BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren?

Jawab: dalam mejalankan kegiatan operasionalnya BMT Al-

Fath IKMI Cabang Pondok Aren menggunakan prinsip

utama yang bersumberkan Al-Qur’an dan Hadits

2. Bagaimana sistem penarikan dan penyetoran tabungan

wadi’ah BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren?

Jawab: penyetoran serta penarikannya dapat dilakukan setiap

saat sesuai dengan jam kerja, dan tabungan wa’diah BMT

Al-Fath ini mewajibkan setiap anggotanya untuk melakukan

setoran wajib setiap bulannya minimal Rp. 20.000.

Kemudian tabungan ini tidak mendapatkan bagi hasil namun

BMT Al-Fath rutin memberikan bonus kepada anggota yang

menggunakan produk tabungan wadi’ah ini.

3. Kapan produk tabungan wadi’ah BMT Al-Fath IKMI ini

mulai beroperasi?

Jawab: tabungan wadi’ah ini sudah beroperasi sejak

berdirinya BMT Al-Fath Cabang Pondok Aren, yakni pada, 6

Mei 2015.

4. Bagaimana perkembanga jumlah anggota dan dan yang

terhimpun pada BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren?

Jawab: Pada tahun 2016 BMT Al-Fath memiliki 512 nasabah

dengan total dana yang terhimpun sebesar Rp

214.856.662,16. Ditahun berikutnya 2017 terjadi

peningkatan jumlah nasabah menjadi 694 dengan dana yang

terhimpun sebesar Rp 474.098.302,43. Ditahun terakhir 2018

nasabahnya pun mengalami peningkatan menjadi 905

nasabah, dengan dana yang terhimpun sebesar Rp

483.864.214,80.

Dokumentasi Wawancara

Gambar 1. Kantor BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren.

(Sumber Hasil Dokumentasi Penulis)

Gambar 2. Wawancara dengan Bapak Hendy Rusmantoro selaku

Kepala Cabang BMT Al-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

(Sumber Hasil Dokumentasi Penulis)

Gambar 3. Wawancara dengan Bapak Parjan Selaku Kabag

Operasional BMT AL-Fath IKMI Cabang Pondok Aren

(Sumber Hasil Dokumentasi Penulis)