pengelolaan dana bergulir syariah di bmt dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan ( studi pada bmt...
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
1/148
PENGELOLAA
PENGARU
(STUDI PADA B
T
Di
Untu
KO
PROGRA
F
DANA BERGULIR SYARIAH PADA BM
HNYA TERHADAP KINERJA KEUANGA
T PENERIMA DANA BERGULIR SYARI
NGERANG SELATAN, BANTEN)
SKRIPSI
jukankepadaFakultasSyariahdanHukum
k Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
Nuril Huda
NIM. 1111046100035
SENTRASI PERBANKAN SYARIAH
STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLA
KULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016
T DAN
N
H KOTA
)
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
2/148
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
3/148
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
4/148
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
5/148
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Februari 2016
Nuril Huda
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
6/148
v
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
7/148
v
ABSTRAK
Nuril Huda. NIM 1111046100035. Pengelolaan Dana Bergulir Syariah
pada BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada BMT
Penerima Dana Bergulir Syariah Kota Tangerang Selatan, Banten). Program
Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2016 M. 97
Halaman + 34 Lampiran.
Permasalah permodalan menjadi masalah yang klasik bagi BMT.
Diperlukan intervensi pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Lahirnya
dana bergulir syariah menjadi solusi dalam penguatan permodalan BMT. Namun
dalam pelaksanaannya, pengelolaan dana bergulir menemui banyak masalah dan
tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyaluran dana
bergulir syariah yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM terhadap penguatan akses
keuangan KJKS/BMT dalam membantu kesulitan permodalan UMK dan melihat
pengaruhnya terhadap kinerja keuangan KJKS/BMT.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek
penelitian ini ada dua BMT yaitu BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada.
Sumber data pada penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder yaitu
laporan keuangan kedua BMT. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dan studi dokumentasi. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan
dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah nomor 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS).
Hasil penelitian ini menunjukkan Pertama, penyaluran dan pengelolaan
dana bergulir syariah di BMT tidak sesuai antara Petunjuk Teknis dan
pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan kurangnya analisis kelayakan usaha yang
ketat dan ketidaksesuaian waktu pencairan dana bergulir. Kedua, dana bergulir
syariah memberikan perubahan yang efektif terhadap asset, modal dan
pembiayaan yang disalurkan. Namun tidak memberikan perubahan yang efektif
terhadap laba. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan neraca keuangan pada
BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada sebelum dan sesudah menerima bantuan dana bergulir syariah. Ketiga, dana bergulir syariah memberikan
pengaruh yang negatif terhadap kinerja keuangan BMT. Hal ini berdasarkan
tingkat kesehatan KJKS pada BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada setelah
mendapatkan dana bergulir syariah cenderung mengalami penurunan.
Kata Kunci : Efektifitas, Dana Bergulir Syariah, Tingkat Kesehatan BMT,
LPDB
Pembimbing : Ir. Aries Koentjoro, MM
Daftar Pustaka : Tahun 1982 sampai dengan Tahun 2014
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
8/148
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban studinya. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW. beserta para
keluarga dan sahabatnya.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak
baik berupa bantuan moril, kritik, masukan, dorongan semangat, dukungan finansial
maupun sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., selaku ketua Pogram Studi Muamalat (Hukum
Ekonomi Islam) dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku Sekretaris Program Studi
Muamalat. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., MH., selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan masukan dan saran mengenai proposal
penelitian skripsi
4. Tim penguji sidang skripsi yang telah membantu dalam mengoreksi kesalahan-
kesalahan dalam penelitian saya
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
9/148
vii
5. Bapak Ir. Aries Koentjoro, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan
bimbingan, pengarahan dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,
serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Bapak Mulyono (Manajer BTM Berkah Mentari) dan Bapak Asep (Manajer KSU
Ubasyada) yang memberikan segala informasi dan kesediaan wawancara
langsung.
9. Kedua orang tua, yaitu Bapak Rusdianto dan Ibu Prihatin, yang telah
memberikan banyak motivasi bagi penulis untuk secepatnya menyelesaikan
skripsi ini. Setiap pesan dan nasihat yang disampaikan selalu memberikan
inspirasi serta motivasi bagi penulis. Tak lupa juga adik, yang merupakan
anugerah yang telah Allah SWT. berikan, yaitu Eha Miftahul Huda.
10. Teman – teman KKN Pelikan Desa Kiarapandak yang selalu memberikan
keceriaan, yaitu Eva, Dedi, Nidya, Damar, Wanto, Dhani, Oci, Faisal, Monic,
Bayu, Dijah, Dessy, Acil
11. Sahabat-sahabat penulis yang selalu mendukung dan memotivasi penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi, yaitu Mu’min Billah, Imam Syuhada, Zakaria,
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
10/148
viii
Achmad, Nasir, Latief, Firdaus, Aufar, Zulkarnain, Akiko, Ramadan dan sahabat
lainnya dari PS A 2011.
12. Rekan – rekan BTM Berkah Mentari, Pak Awal, Pak Mulyono, Mas Abror, Mas
Didik, Mas Arief, Bu Nunung, Mas Noval dan Pak Syatiri yang telah
memberikan kepercayaan dan pengalaman yang luar biasa.
13. Keluarga besar Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSenSi), terutama divisi
Kewirausahaan yang telah memberikan banyak pengalaman, support dan doa
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
14. Teman - teman Generasi Baru Indonesia (GenBI) UIN Jakarta dan GenBI
Jabodetabek serta Bang Abdul Rachman yang memberikan banyak kesempatan
untuk penulis mengembangkan potensi diri.
15. Teman-teman seperjuangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya mahasiswa/i Perbankan Syariah angkatan 2011
yang telah membantu dan memberikan motivasi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, besar harapan penulis akan adanya saran dan kritik yang membangun untuk
menunjang kesempurnaan skripsi ini di waktu mendatang. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua kalangan.
Jakarta, Februari 2016
Penulis
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
11/148
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ........................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 7
F. Review Studi Terdahulu .............................................................................. 8
G. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual ................................................ 11
H. Metode Penelitian....................................................................................... 15
I. Sistematika Penulisan ............................................................................... 18
BAB II TINJAUAN TEORITIS ......................................................................... 20
A. Dana Bergulir Syariah ................................................................................ 20
1. Pengertian Dana Bergulir Syariah ........................................................ 20
2. Dasar Hukum Dana Bergulir Syariah .................................................. 22
3. Mekanisme Penyaluran Dana Bergulir Syariah ................................... 24
B. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah .......................................................... 25
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
12/148
x
1. Pengertian UMKM ............................................................................... 25
2. Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Baitul Maal Wat Tamwil ........... 28
a.
Pengertian Baitul Maal Wat Tanwil ............................................... 28 b. Fungsi, Tujuan, Visi dan Misi Baitul Maal Wat Tanwil ................ 29
c. Prinsip Operasional BMT .............................................................. 30
C. Konsep Efektifitas ...................................................................................... 32
1. Pengertian Efektifitas ........................................................................... 32
2. Ukuran Efektifitas ................................................................................ 33
D. Kinerja Keuangan....................................................................................... 34
1. Pengertian Kinerja Keuangan .............................................................. 34
2. Tujuan Kinerja Keuangan .................................................................... 35
3. Pengukuran Kinerja Keuangan ............................................................ 36
BAB III GAMBARAN UMUM ......................................................................... 37
A. Gambaran Umum BTM Berkah Mentari ................................................... 37
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................ 37
2. Konsep Bisnis ...................................................................................... 39
3. Visi Misi BTM Berkah Mentari ........................................................... 39
4. Produk BTM Berkah Mentari .............................................................. 40
5. Struktur Organisasi BTM Berkah Mentari ........................................... 42
B. Gambaran Umum KSU Ubasyada Ciputat ................................................ 44
1.
Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................ 442. Konsep Bisnis ...................................................................................... 46
3. Visi dan Misi ........................................................................................ 47
4. Produk KSU Ubasyada ........................................................................ 48
5. Struktur Organisasi KSU Ubasyada ..................................................... 51
C. Penyaluran Dana Bergulir Syariah ............................................................. 52
D. Penilaian Kesehatan KJKS.UJKS .............................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 56
A. Analisis Proses Penyaluran dan Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di
BMT ........................................................................................................... 56
1. Proses Permohonan Pembiayaan oleh BMT ........................................ 56
2. Analisis Kelayakan Usaha oleh LPDB – KUMKM ............................. 58
3. Keputusan Permohonan Pinjaman/Pembiayaan oleh LPDB-
KUMKM .............................................................................................. 59
4. Pencairan Pinjaman/Pembiayaan oleh LPDB-KUMKM ..................... 61
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
13/148
xi
5. Pengelolaan Dana Bergulir Syariah oleh BMT .................................... 62
6. Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian oleh LPDB-KUMKM .......... 64
B.
Analisis Efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap Perubahan Asset,Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT .................................................. 65
1. BTM Berkah Mentari ........................................................................... 65
2. KSU Ubasyada ..................................................................................... 67
C. Analisis Penilaian Rasio Kesehatan BMT Sebelum dan Sesudah
Menerima Dana Bergulir Syariah .............................................................. 69
1. Aspek Permodalan ............................................................................... 69
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ......................................................... 71
3. Aspek Manajemen ................................................................................ 74
4. Aspek Efisiensi .................................................................................... 76
5.
Aspek Likuiditas .................................................................................. 78
6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan................................................. 81
7. Aspek Jatidiri Koperasi ........................................................................ 83
8. Aspek Kepatuhan Syariah .................................................................... 85
9. Hasil Penilaian Kesehatan BMT Sebelum dan Sesudah
Mendapatkan Dana Bergulir Syariah ................................................... 86
D. Kendala yang Terjadi Dalam Penyaluran Dana Bergulir Syariah ............. 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 92
A.
Kesimpulan .............................................................................................. 92B. Saran ......................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94
LAMPIRAN ........................................................................................................ 98
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
14/148
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu .............................................................................. 8
Tabel 3.1 Produk Pendanaan BTM Berkah Mentari .................................................. 41
Tabel 3.2 Produk Pendanaan KSU Ubasyada ............................................................ 48
Tabel 3.3 Penilaian Kesehatan KJKS/UJKS Koperasi .............................................. 53
Tabel 4.1 Analisa Efektifitas DBS dalam perubahan Modal, Aset, Pembiayaan dan
Pendapatan BTM Berkah Mentari ............................................................................. 65
Tabel 4.2 Analisa Efektifitas DBS dalam perubahan Modal, Aset, Pembiayaan dan
Pendapatan KSU Ubasyada ....................................................................................... 67
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Permodalan BTM Berkah Mentari ..................... 69
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Permodalan KSU Ubaysada ............................... 70
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif BTM Berkah
Mentari ....................................................................................................................... 71
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif KSU Ubasyada ......... 73
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Aspek Manajemen BTM Berkah Mentari .................... 74
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Aspek Manajemen KSU Ubasyada .............................. 75
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi BTM Berkah Mentari .......................... 76
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi KSU Ubasyada .................................. 77
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas BTM Berkah Mentari ...................... 78
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas KSU Ubasyada ................................ 79
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan BTM Berkah
Mentari ....................................................................................................................... 81
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan KSU Ubasyada82
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Rasio Jatidiri Koperasi BTM Berkah Mentari ........... 83
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Rasio Jatidiri Koperasi KSU Ubasyada ..................... 84
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Kesehatan BTM Berkah Mentari .................................... 86
Tabel 4.18 Hasil Penilaian Kesehatan KSU Ubasyada .............................................. 88
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
15/148
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual ................................................................... 14
Gambar 2. Sktruktur Organisasi BTM Berkah Mentari ............................................. 43
Gambar 3. Sktruktur Organisasi Koperasi ................................................................. 43
Gambar 4. Sktruktur Organisasi KSU Ubasyada ....................................................... 51
Gambar 5. Sktruktur Organisasi Koperasi ................................................................. 51
Gambar 6. Alur Proses Penyaluran Dana Bergulir Syariah ....................................... 52
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
16/148
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Perkembangan Kondisi Keuangan BTM Berkah Mentari Tahun 2012 – 2014
(Ribuan) ..................................................................................................................... 39
Gambar 2. Perkembangan Kondisi Keuangan KSU Ubasyada Tahun 2012 – 2014
(Ribuan) ..................................................................................................................... 46
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
17/148
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pinjaman LPDB kepada Koperasi dan UMKM Provinsi Banten . 98
Lampiran 2. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Permodalan .................................... 99
Lampiran 3. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kualitas Aktiva Produktif ............ 101
Lampiran 4. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Manajemen .................................. 103
Lampiran 5. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Efisiensi ....................................... 105
Lampiran 6. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Likuiditas ..................................... 107
Lampiran 7. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Jatidiri Koperasi .......................... 108
Lampiran 8. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 109
Lampiran 9. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kepatuhan Syariah ...................... 111
Lampiran 10. Penetapan Tingkat Kesehatan KJKS/UJKS ...................................... 112
Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian BTM Berkah Mentari........................... 113
Lampiran 12. Surat Keterangan Penelitian KSU Ubasyada ..................................... 114
Lampiran 13. Transkrip Wawancara dengan KSU Ubasyada ................................. 115
Lampiran 14. Transkrip Wawancara dengan BTM Berkah Mentari ....................... 117
Lampiran 15. Laporan Keuangan KSU Ubasyada ................................................... 119
Lampiran 16. Laporan Keuangan BTM Berkah Mentari ......................................... 124
Lampiran 17. Hasil Penilaian Aspek Manajemen KSU Ubasyada dan BTM
Berkah Mentari ........................................................................................................ 127
Lampiran 18. Hasil Penilaian Aspek Kepatuhan Syariah KSU Ubasyada dan
BTM Berkah Mentari ............................................................................................... 131
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
18/148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan
penting bagi perekonomian Indonesia. Perkembangan UMKM yang cukup
pesat mengisyaratkan adanya potensi yang besar atas kekuatan domestik.
Pada saat krisis ekonomi pun ternyata sektor ini mampu tetap bertahan,
artinya sektor UMKM mempunyai keunggulan yang sangat potensial untuk
lebih dikembangkan guna mengurangi tingkat penggangguran dan
kemiskinan.
Namun demikian, salah satu permasalahan yang sering timbul dalam
pengembangan UMKM ialah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya
akses1. Permasalahan permodalan tampaknya masih menjadi hambatan utama
dalam pengembangan usaha dengan skala kecil – menengah di mana
kemampuan pemupukan modalnya masih sangat terbatas. Di lain pihak, akses
usaha dengan skala kecil – menengah terhadap sumber – sumber permodalan
dan pembiayaan juga masih sangat terbatas, akibat belum berkembangnya
usaha yang memiliki kelayakan ekonomi dan rendahnya kredibilitas yang
dihadapkan peminjam. Kondisi ini telah membelit usaha dengan skala kecil –
menegah sebagai usaha ekonomi yang terus – menerus berada pada posisi
yang tersisihkan.
1
Muslimin Kara,”Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”, Ahkam, Vol. XIII No.2 (Juli 2013): h.316.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
19/148
2
Sebenarnya banyak UMKM yang berpotensi sangat baik namun
belum memenuhi persyaratan Bank ( Bankable), sehinga UMKM kesulitan
mengakses dana tersebut. Ironisnya Bank masih banyak yang menghimpun
dana dari UMKM dari pada menyalurkan pembiayaan, hal itu tidak lebih
hanya karena mengandalkan kedekatan personal dan kekerabatan2. Tentu saja
bagi para UMKM hal ini bukanlah perkara mudah. Padahal UMKM sangatlah
berperan dalam perekonomian negara. Dalam menunjang penguatan UMKM
yang penting adalah regulasi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan
terkait UMKM.
Sebagai bagian dari sistem keuangan nasional, lembaga keuangan
mikro syariah mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian.
Lembaga keuangan mikro syariah diharapkan dapat mendorong
perekonomian suatu negara. Salah satu elemen lembaga keuangan mikro
syariah yang memprioritaskan pembiayaan untuk sektor UMKM adalah
Baitul Maal wa Tanwil (BMT). BMT sebagai lembaga keuangan mikro
berbasis syariah kini menjadi salah satu sumber dana dalam pembiayaan dan
penguatan modal produksi. Berdirinya BMT menjadi salah satu solusi
pengusaha kecil menengah kebawah dalam mendapatkan bantuan permodalan
karena beratnya akses untuk mendapatkan sokongan dana dari lembaga
keuangan konvensional.3
Namun disisi lain BMT yang diharapkan menyelesaikan kesulitan
permodalan UMK, ternyata masih memiliki keterbatasan modal untuk
2A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2009), h.130.
3
Darwanto, ”Strategi Penguatan Microfinance Syariah Berbasis Ekonomi Kelembagaan”,Inferensi, Vol.8 No.2 (Desember 2014): h.503.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
20/148
3
memberikan pembiayaan modal usaha. Permasalahan permodalan memang
menjadi permasalahan klasik dalam pengembangan dan penguatan BMT.
Oleh karena itu guna memacu pertumbuhan UMKM dan memperkuat posisi
LKMS, maka intervensi pemerintah dalam permodalan menjadi sangat
dibutuhkan. Dalam hal ini salah satu bentuk intervensi permodalan tersebut
adalah perguliran dana bergulir syariah melalui koperasi syariah/BMT.
Pendirian Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (LPDP-KUMKM), merupakan babak baru
dalam sejarah pengelolan keuangan negara. Di awali dengan diterbitkannya
Undang – Undang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 yang
didalamnya terdapat hal – hal baru dan atau perubahan mendasar dalam
ketentuan Pengelolaan Keuangan Negara. Kemudian lahirlah Dana Bergulir
Syariah yang merupakan solusi dari permasalahan permodalan BMT dan
UMKM yang telah digulirkan sejak tahun 2003 sebesar Rp 6,3 milliar.
Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kemenkop telah
menerbitkan Undang – Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun
2004, khususnya pasal 68 dan 69 yang secara spesifik mengatur tentang
perlunya peran Badan Layanan Umum (BLU) yang dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat kurang mampu dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dana Bergulir Syariah dikoordinatori oleh Kementrian Koperasi dan
UKM berkerja sama dengan bank syariah. Keabsahan program ini
didasarkan atas peraturan menteri Negara dan Koperasi dan UKM RI
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
21/148
4
Nomor 10/Per/M.KUKM/VI/2006 tentang petunjuk teknis program
pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro (P3KUM) pola
syariah.4Dana Bergulir Syariah merupakan bentuk dukungan pemerintah
melalui Kementrian Koperasi dan UKM dalam penguatan permodalan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah sebagai instrumen pemberdayaan usaha
mikro. 5 Kebijakan program penyaluran dana ini diharapkan akan dapat
memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM
dan BMT yang telah dianggap layak ( feasible) namun belum memenuhi
persyaratan bank (bankable). Kebijakan Dana Bergulir Syariah ini
bertujuan untuk memperkuat peran dan posisi lembaga keuangan mikro
syariah dalam mendukung upaya perluasan kesempatan kerja dan
pengentasan kemiskinan.
Kota Tangerang selatan merupakan kota yang sangat dinamis
perekonomiannya. Hal ini bisa dilihat dari industri besar, menengah,
bahkan industri kecil pun turut andil dalam perkembangan perekonomian di
Tangsel. Oleh karena itu, Semakin berkembangnya perekonomian,
khususnya skala mikro maka tak heran semakin banyak pula lembaga –
lembaga keuangan yang ada di Tangsel. Setidaknya Data Dinas Koperasi
sampai tahun 2014 menunjukkan ada 548 koperasi yang tersebar di 7
kecamatan, dari jumlah tersebut hanya 444 unit koperasi yang masih aktif
dan termasuk 30 BMT yang masih aktif di Tangsel. Hal diatas
4Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,
(Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.300.5
http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009. Diakses pada 12 April 2015
http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
22/148
5
menunjukkan masih banyak Koperasi yang tidak aktif dan masih sedikitnya
BMT dibandingkan Koperasi yang ada. Oleh karena itu diperlukan
penguatan permodalan terutama Lembaga Keuangan Mikro Syariah, yaitu
salah satunya BMT yang sangat fokus dalam pembiayaan terhadap usaha
mikro yang berasaskan keadilan sesuai dengan syariah.
Total penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM sampai dengan 9
April 2015 sebesar Rp 5,70 triliun kepada 3.975 mitra di 33 Provinsi.
Namun dalam pelaksanaanya, pengelolaan dana bergulir menemui cukup
banyak masalah dan tantangan, salah satunya masalah pembiayaan
bermasalah. Pembiayaan bermasalah ini muncul karena kurangnya kontrol
dan pengawasan pengelolaan dana bergulir syariah. Perlunya pengelolaan
dana bergulir syariah yang efektif sehingga masalah yang terjadi tidak
timbul.
Berdasarkan uraian di atas maka dianggap menarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “PENGELOLAAN DANA
BERGULIR SYARIAH PADA BMT DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN ( STUDI KASUS BMT
PENERIMA DANA BERGULIR SYARIAH KOTA TANGERANG
SELATAN, BANTEN )”
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
23/148
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifkasi beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Lemahnya struktur permodalan dan akses keuangan UMKM
2. UMK dapat mengakses permodalan di BMT, namun BMT sendiri
mempunyai keterbatasan permodalan.
3. Perlunya peran pemerintah dalam penguatan permodalan BMT
4.
Dana Bergulir Syariah memberikan dampak dalam memperkuat peran dan
posisi lembaga keuangan mikro syariah
5.
Pengelolaan Dana Bergulir Syariah banyak menemui masalah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis perlu
membatasi permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Penelitian ini hanya membahas Dana Bergulir Syariah pada
Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Kota Tangerang Selatan dan dibatasi
hanya 3 BMT yang akan diteliti, namun hanya 2 BMT yang bersedia, Hal ini
dilakukan agar pembahasan lebih terarah dan berusaha menjawab
permasalahan yang ada.
D. Perumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah
penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah kesesuaian antara Petunjuk Teknis penyaluran dan
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
24/148
7
pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dengan
pelaksanaannya ?
2. Bagaimanakah efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap
perubahan Asset, Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT ?
3. Bagaimanakah pengaruh Dana Bergulir Syariah di dalam kinerja
keuangan BMT ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :
a.
Untuk mengetahui pengelolaan penyaluran Dana Bergulir Syariah
dalam penguatan lembaga keuangan mikro Baitul Mal wat Tamwil
(BMT) di Kota Tangerang Selatan
b.
Untuk mengetahui efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap
perubahan Asset, Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT
penerima Dana Bergulir Syariah.
c. Untuk mengetahui seberapa besar dampak dari penyaluran Dana
Bergulir Syariah terhadap kinerja keuangan KJKS/BMT dalam
rangka mengatasi krisis permodalan bagi usaha kecil dan
menengah.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Akademisi
Menjadi bahan rujukan untuk melakukan penelitian berikutnya
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
25/148
8
dalam pembahasan dan pengembangan lembaga keuangan syariah,
terutama penguatan LKS dalam sisi permodalan
b. Bagi Praktisi
Menjadi salah satu referensi pemerintah untuk pembuatan
kebijakan mengenai dana bergulir syariah dalam upaya
menggerakkan sektor lembaga keuangan syariah dan sektor riil
(UKM) di Indonesia.
c.
Bagi Masyarakat
Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat yang ingin
mengetahui tentang pengelolaan dan penyaluran Dana Bergulir,
serta dampaknya terhadap kinerja Lembaga Keuangan Syariah
F. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)
Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah
membandingkan dengan peneliti terdahulu guna mendukung materi yang
akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas
mengenai Dana Bergulir dalam penguatan Lembaga Keuangan Mikro dan
UMKM, yakni :
Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu
NoPeneliti dan
TahunJudul Penelitian
Persamaan dengan
Penulis
Perbedaan dengan
PenulisHasil Penelitian
1 Burhanuddin
Jurnal
Pengkajian
Koperasi dan
Evaluasi Program
Bantuan Dana
Bergulir Melalui
KSP/USP
Koperasi (Pola
Membahas
mengenai dampak
dari program
bantuan dana
bergulir
Objek yang diteliti,
semua pola
pembiayaan dana
bergulir. Penelitian
penulis, fokus pada
Dari penelitan tersebut
diperoleh kesimpulan
bantuan dana bergulir
telah dirasakan sebagai
peluang untuk
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
26/148
9
UKM Nomor 1
Tahun I –
2006, LPDB -
KUMKM
PKPS-BBM,
Agribisnis dan
Syariah)
penyaluran dana
bergulir syariah di
lembaga keuangan
mikro syariah.
Analisa data
menggunakan
kuisoner. Sedangkan
penulis menggunakan
Peraturan Menteri
Koperasi Nomor:
35.3/Per/M.KUM/X/2
007
memperkuat modal usaha.
Program pendampingan
belum berlangsung
sebagaimana dimaksud
dalam Juknis. Perguliran
dana hanya sebesar Rp 50
juta sehingga tidak sesuai
dengan kompleksitas
usaha UKM.
2 Jubaedah
Skripsi S1
Fakultas
Syariah dan
Hukum, Perbankan
Syariah, UIN
Jakarta, 2009
Peran Strategis
Linkage Program
Bank Syariah
terhadap
Penguatan
LembagaKeuangan Mikro
Syariah
Penguatan
lembaga keuangan
mikro syariah
Penguatan lembaga
keuangan mikro
syariah melalui
linkage program
dengan Bank syariah.
Sedangkan penulis,membahas penguatan
lembaga keuangan
mikro syariah dengan
dana bergulir syariah
yang disalurkan oleh
LPDB
Dari penelitan tersebut
disimpulkan BMI
melakukan kerjasama
dengan 43 BPRS.
Hubungan BMI dengan
BPRS tersebut mulai darihanya menempatkan dana
dalam bentuk deposito
hinggai ikut dalam
penyertaan modal. Pola
kerjasama linkage BMI
dengan BPRS umumnya
dalam bentuk executing
3 Siti Maesaroh
Skripsi S1
Fakultas
Syariah dan
Hukum,
Perbankan
Syariah, UIN
Efektifitas
Linkage Program
Bank Syariah
Mandiri dalam
Penguatan
Pembiayaan
Lembaga
Keuangan Mikro
Efektifitas
penambahan
modal dalam
penguatan
lembaga keuangan
mikro syariah
Penambahan modal
berasal dari Bank
Syariah dengan
skema linkage
program. Sedangkan
penulis penambahan
modal berasal dari
LPDB dalam bentuk
Dari penelitan tersebut
disimpulkan linkage
program yang dilakukan
telah mengalami
peningkatan pada aset,
modal, dan jumlah
nasabah, tetapi sebagian
mengalami penurunan
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
27/148
10
Jakarta, 2011 dana bergulir syariah.
Pengukuran
efektifitas
menggunakan
perhitungan
CAMEL.
Sedangkan
penulis
menggunakan
Peraturan
Menteri Koperasi
Nomor:
35.3/Per/M.KUM
/X/2007
pada perolehan laba,
karena peningkatan laba
tidak semata – mata
disebabkan penambahan
biaya melalui linkage
program, melainkan juga
dipengaruhi faktor
manajemen dan beban
biaya karyawan yang
meningkat karena
keperluan peningkatan
profesionalisme selain
masa keikutsertaan dalam
linkage program yang
relatif singkat
4 Januarita
Eki
Puspitasari
Skripsi S1
Fakultas
Hukum, Ilmu
Hukum,
Universitas
Indonesia,
2012
Tinjauan Yuridis
Pembiayaan
Kepada UsahaMikro atau Usaha
Kecil Melalui
Koperasi Jasa
Keuangan
Syariah dalam
Penyaluran Dana
Bergulir Syariah
Program P3KUM
Kesesuaian
praktek
penyaluran dana bergulir syariah
dengan petunjuk
teknis
Fokus terhadap aspek
yuridisnya saja.
Sedangkan penulismembahas lebih
dalam mengenai
dampak dana bergulir
syariah berdasarkan
kinerja keuangnya.
Dari penelitian tersebut
dapat disimpulkan.
Praktek penyaluran DanaBergulir Syariah yang
disalurkan kepada UMK
melalui KJKS di Koperasi
BMT An-Nur telah sesuai
dengan peraturan Menteri
Negera Koperasi dan
UKM nomor
06/Per/M.KUKM/I/2007
yang berisi Petunjuk
Teknis Program
Pembiayaan Produktif
Koperasi dan Usaha Mikro
Pola Syariah.
5 I dah Faridah Efektifitas
Program Dana
Efektifitas
Program Dana
Dalam pengukuran
efektifitas Dana
Dari penelitian tersebut
dapat disimpulkan
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
28/148
11
Skripsi S1
Muamalat
Perbankan
Syariah, UIN
Jakarta 2011
Bergulir Syariah
Bagi Peningkatan
Akses Keuangan
KJKS/BMT
Dalam Rangka
Memperkuat
UKM
Bergulir Syariah
pada
KJKS/BMT
Bergulir Syariah
menggunakan
analisa regresi
sederhana,
sedangkan penulis
menggunakan
Peraturan Menteri
Koperasi Nomor:
35.3/Per/M.KUM/
X/2007
penyaluran dana bergulir
syariah pada BMT
Cengkareng Syariah
Mandiri memberikan
dampak dan pengaruh
positif pada sisi asset,
pendapatan, dan modal.
Hanya saja pada BMT
Mekar Dakwah
penyaluran dana bergulir
syariah memberikan
pengaruh yang sangat
rendah, dikarenakan
kurang adanya
pengelolaan dan
manajemen yang baik.
G. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual
1. Kerangka Teori
Dana bergulir syariah, adalah dana yang berasal dari pemerintah melalui
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, yang digulirkan
menurut prinsip bagi hasil di antara KJKS/UJKS dan atau anggota
KJKS/UJKS terpilih untuk jangka waktu tertentu.6 Dana bergulir syariah
ini bertujuan untuk memperkuat peran dan posisi KJKS/BMT sebagai
instrumen pemberdayaan usaha mikro.
Dalam teori ekonomi, pembiayaan dipandang hanya sebagai alat untuk
6Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Petunjuk Teknis
Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah, (Jakarta:
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor:06/per/M.KUMKM/I/2007), h.4.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
29/148
12
melancarkan roda – roda perdagangan, bisnis dan industri. Kenyataannya,
pembiayaan menciptakan kekuatan ekonomi yang dengan cepat berubah
menjadi kekuatan sosial. Ketika lembaga – lembaga pembiayaan serta
perbankan membuat ketentuan yang menguntungkan sektor (kelompok)
tertentu, maka sektor (kelompok) itu akan meningkat status sosial
ekonominya7
Kaitannya dengan pengembangan pembiayaan dalam bentuk penyaluran
dana bergulir syariah, maka semakin tinggi penyaluran dana yang
diberikan kepada lembaga keuangan yaitu KJKS/BMT maka semakin
meningkatkan kualitas keuangan bagi lembaga tersebut. Begitu juga bila
dana tersebut disalurkan dengan optimal dan tepat sasaran kepada UMKM
maka akan meningkatkan pengembangan UMKM itu sendiri.
Efektifitas dalam pengelolaan dana bergulir syariah terdiri dari aspek –
aspek evaluasi dan pelaporan dalam aplikasi program dana bergulir
syariah, terutama sejak saat dana dialokasikan/ dicarikan kepada penerima
manfaat program. Kemudian efektifitas pengendalian dan pengambilan
tindakan oleh pemberi dana dalam menerapkan sanksi akibat
penyimpangan yang terjadi, karena seringkali terdapat hasil pengelolaan
KSP/USP Koperasi atau BMT yang kurang berhasil.8
Pengukuran dampak dana bergulir syariah dapat dilihat dari
kinerja keuangan BMT. Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi
7Muhammad Yunus, Bank Kaum Miskin : Kisah Yunus dan Grammen Bank Memerangin
Kemiskinan, (Jakarta : PT Batu Merah, 2007), h.151.8
Burhanuddin,” Evaluasi Dana Bergulir Melalui KSP/USP Koperasi (Pola PKPS-BBM, Agrobisnis dan Syariah) ”, Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM, Tahun 1 No.1(2006): h.42.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
30/148
13
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang dianalisis dengan
alat – alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik
buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan tersebut. 9Penilaian kinerja
keuangan koperasi dapat dilihat dari aspek finansial yang dilakukan melalui
analisis terhadap laporan keuangan koperasi. Analisis rasio keuangan
merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi koperasi.
Analisis rasio keuangan juga menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan
memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan
suatu koperasi10
Dalam menilai kinerja dan kesehatan LKM, dapat digunakan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
No.35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah.
9Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung : Alfabeta, 2011), h.2.
10
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta : Ekonisia KampusFakultas Ekonomi UII Jakarta, 2009), h.53.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
31/148
14
2. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka teori tersebut maka penulis membuat kerangka
konseptual sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual
Akses Keuangan
Usaha Mikro dan
Kecil UMK
Penyaluran dan
Pengelolaan
secara efektif
Meningkatnya Asset,
Modal, Pembiayaan, dan
Laba
Tingkat Kesehatan
BMT (LKMS)
Penguatan LKMS
Dana Bergulir
Syariah
Peran Pemerintah
Melalui
Kemenkop
Lemahnya
Permodalan LKMS
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
32/148
15
H. Metode Penelitian
1.
Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu
penelitian yang berusaha untuk menganalisis pemecahan permasalahan
yang ada sekarang berdasarkan data – data yang ada, jadi sifatnya adalah
menyajikan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya, yang
bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi yang akurat dari
berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan deskriptif
berupa kata – kata tertulis dari sumber – sumber yang diperoleh dari
hasil penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan
memaparkan sesuai data yang didapat.11
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah BMT yang berada di wilayah Kota
Tangerang Selatan yang mendapatkan Dana Bergulir Syariah Program
Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM). Terdapat 30
BMT yang aktif di Kota Tangerang Selatan dan 8 BMT yang telah
menerima Dana Bergulir Syariah. Pengambilan sampel bersifat tidak acak
( purposive sampling), dimana pemilihan sampel didasarkan pada
karateristik atau ciri – ciri tertentu berdasarkan ciri atau sifat populasinya.12
Pengambilan Sampel berdasarkan pada :
a.
Tahun penerimaan Dana Bergulir diatas tahun 2012
11
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif , (Bandung : Tasiti, 1989), h.9.12Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , Ed 1, (Jakarta : Kencana, 2005), h.115.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
33/148
16
b.
Plafond Bantuan sebesar ≥ 1 Milyar
Terdapat sebanyak 3 BMT penerima bantuan DBS yang sesuai dengan
ketentuan diatas, yaitu13:
a. BTM Berkah Mentari. Jl. Surya Kencana No.17 Pamulang Barat.
b. BMT Ubasyada. Jl. Dewi Sartika RT. 002/09 No.17 Ciputat
c. BMT Al Hurriyah. Ruko Mega Mall Blok D/6 Ciputat
Namun dalam berlangsungnya penelitian ada 1 BMT yang tidak
bersedia untuk diteliti yaitu BMT Al Hurriyah. Sehingga terdapat 2 Objek
penelitian yang sesuai dengan ketentuan diatas, yaitu :
a.
BTM Berkah Mentari;
b. BMT Ubasyada
3.
Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama. Dalam
penelitian ini data primer didapat langsung dari BMT penerima bantuan
DBS terkait yang dapat berupa hasil wawancara dan dokumen –
dokumen yang berhubungan dengan tema penelitian.
b.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari pihak
kedua atau data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
13Dinas Koperasi UMKM Provinsi Banten. “Data Pinjaman dari LPDB kepada Koperasi &
UMKM di Provinsi Banten”.Artikel diakses pada 14 November 2015 dari
http://dinkopumkm.bantenprov.go.id/read/page-detail/data-dana-bergulir/15/pinjaman-dari-lembaga-pengelola-dana-bergulir-lpdb.html
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
34/148
17
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.14 Dalam hal ini data
diperoleh dari laporan keuangan yang dikeluarkan oleh BMT penerima
bantuan DBS sebagai sumber utama, dan juga diperoleh dari berbagai
dokumen, literature, dan referensi lain yang mengandung informasi
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
4. Teknik Analisis Data
a. Analisis kualitatif dekriptif, merupakan analisis yang memberikan
pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan,
menyusun, atau mengklasifikasikan, menganalisis data, serta
menjelaskan gambaran mengenai pengelolaan penyaluran Dana
Bergulir Syariah antara program dalam JUKNIS dengan pelaksaan
penyaluran DBS.
b.
Analisa perhitungan kesehatan BMT dengan menggunakan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
nomor 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa
Keuangan Syariah (UJKS), merupakan salah satu indikator dalam
melihat kinerja dari suatu lembaga keuangan mikro yang meliputi
penilaian terhadap 8 aspek diantaranya: Permodalan, Kualitas
Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian
dan Pertumbuhan, Jatidiri Koperasi serta Kepatuhan Prinsip Syariah.
Dengan membandingkan skor penilaian kesehatan sebelum dan
14Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi,(Jakarta: Erlangga, 2003), h.127.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
35/148
18
sesudah mendapatkan Dana Bergulir Syariah.
5.
Teknik Penulisan Laporan
Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada “Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2012”.
6. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu,
kerangka teori dan konseptual, metode penilitan dan sistematika
penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini akan disajikan mengenai tinjauan pustaka terhadap
apa yang dibahas, yang mengungkap secara teoritis pengertian
usaha mikro kecil dan menengah, BMT, dana bergulir, teori
penyaluran dana bergulir, teori efektifitas, dan pedoman
penilaian kesehatan kjks/ ujks koperasi.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian yang
menjelaskan mengenai: sejarah berdirinya, badan hukum, visi
dan misi, produk – produk dan struktur organisasi BMT tersebut.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian dampak
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
36/148
19
dana bergulir syariah terhadap peningkatan kinerja keuangan
BMT, yang meliputi mekanisme pelaksanaan dana bergulir
syariah dan mengukur pengaruh DBS terhadap perubahan
pendapatan BMT antara sebelum dan sesudah mendapatkan
DBS.
BAB V : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
37/148
20
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Dana Bergulir Syariah
1. Pengertian Dana Bergulir Syariah
Dana bergulir adalah dana yang berasal dari pemerintah melalui
Kementrian Negara Koperasi dan UKM yang merupakan dana simpan –
pinjam / pembiayaan yang disalurkan kepada Koperasi Simpan
Pinjam/Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Lembaga keuangan lainnya untuk
disalurkan lebih lanjut kepada anggotanya yaitu pengusaha mikro dan kecil1.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan No.99/PMK.05/2008 Pasal
1 ayat 1 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian
Negara / Lembaga menjelaskan dana bergulir adalah dana yang dialokasikan
oleh Kementrian / Lembaga / Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk
kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah,
dan usaha lainnya yang berada dibawah pembinaan Kementrian/Lembaga.
Dana bergulir ini terbagi menjadi 2 pola pembiayaan, ada yang berpola
konvensional dan ada yang berpola syariah. Untuk program dana bergulir
dengan pola syariah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
UKM RI No.06/per/M.KUKM/I/2007 tentang Petunjuk Teknis Program
Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah2.
Program Perkuatan Permodalan KJKS/UJKS adalah program pemberdayaan
1 LPDB-KUMKM, “Rencana Strategis Bisnis”, (Jakarta:LPDB-KUMKM, 2006), h.28
2
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia , (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.265.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
38/148
21
ekonomi usaha mikro yang dijalankan pemerintah melalui Kantor Kementrian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dalam bentuk penyaluran
Dana Bergulir Syariah melalui KJKS/UJKS atau koperasi yang menjalankan
sistem syariah yang digulirkan kepada usaha mikro anggota KJKS/UJKS
bersangkutan, dengan menggunakan transaksi pembiayaan sesuai pola syariah
yang berlaku umum dalam lembaga keuangan syariah3.
Dari beberapa pendapat diatas mengenai dana bergulir syariah, dapat
disimpulkan bahwa dana begulir syariah merupakan dana bantuan
permodalan bagi KJKS/UJKS yang berasal dari pemerintah melalui
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang dikelola oleh
LPDB KUMKM, yang dimana disalurkan menggunakan prinsip bagi hasil
dan bertujuan memperkuat peran dan posisi KJKS/UJKS sebagai instrumen
pemberdayaan usaha mikro.
Tujuan dari disalurkannya dana bergulir syariah adalah4 :
a. Memberdayakan Usaha Mikro melalui perkuatan permodalan
KJKS/UJKS
b. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam bidang
manajemen usaha dan pengelolaan keuangan
c.
Memperkuat peran dan posisi KJKS/UJKS dalam mendukung upaya
perluasan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan
Sasaran program dana bergulir syariah adalah5 :
3 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Petunjuk Teknis
Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah, (Jakarta :
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,
Nomor:06/per/M.KUMKM/I/2007), h.4.4 Ibid., h.7.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
39/148
22
a.
Tersalurnya Dana Bergulir Syariah dalam rangkat perkuatan
permodalan kepada 1 (satu) KJKS/UJKS untuk setiap kecamatan yang
memenuhi persyaratan
b. Tersalurnya Dana Bergulir Syariah dari KJKS/UJKS kepada para
anggotanya yang memenuhi syarat untuk menerima pembiayaan.
c. Terwujudnya peningkatan modal kerja anggota KJKS/UJKS yang
memiliki usaha produktif
d.
Terwujudnya peningkatan peran kelembagaan KJKS/UJKS dan
peningkatan kemampuan manajemen usaha
e.
Terwujudnya perguliran dana dari KJKS/UJKS kepada anggotanya
dan perguliran dana dari KJKS/UJKS kepada KJKS/UJKS lainnya
dalam rangka mengembangkan usaha mikro
f.
Terlaksananya perkuatan permodalan KJKS/UJKS melalui pemberian
dana bergulir yang menjamin sehingga dapat dicapai sukses dalam
penyaluran, pemanfaatan, pengembalian dana serta terwujudnya
peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat.
2. Dasar Hukum Dana Bergulir Syariah
Pengelolaan Dana Bergulir memiliki dasar hukum yang jelas dalam
pelaksanaanya antara lain sebagai berikut6 :
a. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. UU No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah
5 Ibid., h.8.
6
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Informasi Skim Kredit Perbankan bagi UMKM . Tahun 2010. h.99.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
40/148
23
d.
PP No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU)
e. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-
292/MK.5/2006 tentang Penetapan LPDB-KUKM pada Kementerian
Negara Koperasi dan UKM sebagai instansi pemerintah yang
menerapkan PPK-BLU
f. Peraturan Menteri Keuangan No.221/PMK.05/2008 tentang tarif
layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Kementrian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
g. Peraturan Menteri Keuangan No.99/PMK.05/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementrian Negara/Lembaga
h.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor II/Per/M.KUKM/VI/2008 tentang Organisasi Tata Kerja
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah
i. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia No.21/Kep/M.KUKM/VII/2008 Tentang
Pendelegasian Kewenangan Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Dari penjabaran diatas bisa dilihat, pengelolaan dana bergulir memiliki
peraturan dan dasar hukum yang jelas dari mulai darimana dana tersebut
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
41/148
24
berasal, instansi yang mengelola, bagaimana cara petunjuk teknis
pelaksaannya dan pengelolaannya.
3. Mekanisme Penyaluran Dana Bergulir Syariah
Secara umum pola penyaluran dana bergulir berdasarkan Buletin Teknis
Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 7, yaitu :
a. Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi
dan UMKM) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana
tersebut, dana tidak dikembalikan lagi ke Kementrian namun
Kementrian melakukan monitoring terhadap perguliran dana tersebut.
b.
Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi
dan UMKM) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana
tersebut, dana tidak dikembalikan lagi ke Kementrian Negara dan
Kementrian Negara tidak melakukan monitoring, dana dipercayakan
kepada masyarakat
c. Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi
dan UMKM) selanjutnya dana dikembalikan lagi ke Kementrian dan
Kementrian digulirkan lagi kepada masyarakat namun dana tersebut
tidak dilaporkan dalam laporan keuangan Kementerian Negara.
Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat tanpa
bunga, selanjutnya masyarakat mengembalikan lagi ke Kementrian,
oleh Kementrian dimasukkan ke rekening kas umum Negara.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
42/148
25
Mekanisme penyaluran dana bergulir yang dilakukan oleh Satuan Kerja
Kementrian Koperasi dan UKM, yang dimana dalam hal ini yaitu LPDB-
KUKM adalah sebagai berikut :
a. Satuan kerja mendapatkan alokasi dana dari APBN/APBD yang
tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran
b. Satuan kerja mengajukan pencairan dana kepada bendahara umum
Negara.
c.
Dana tersebut disalurkan melalui lembaga bank, lembaga bukan bank,
koperasi, dan modal ventura. Lembaga tersebut menyalurkan dana
tersebut sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Dana tersebut harus dikembalikan oleh peminjam dana kepada satuan
kerja pemerintah.
B. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
1. Pengertian UMKM
Dalam kontek Indonesia, kriteria usaha penting dibedakan untuk
menentukan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha
mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Penyebutan UMKM
adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni usaha menengah,
kecil, dan mikro.
Menurut Awalil Rizky menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha
informal yang memiliki aset, modal, omzet yang amat kecil. Ciri lainnya
adalah jenis komoditi usahanya sering berganti, tempat usaha kurang tetap,
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
43/148
26
tidak dapat dilayani oleh perbankan, dan umumnya tidak memiliki legalitas
usaha7
.
Sedangkan usaha mikro menurut SK Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan
WNI dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- per tahun
serta dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp. 50.000.000,-8.
Pengertian selanjutnya menurut Undang – Undang No. 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) didefinisikan UMKM
sebagai berikut9 :
a.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro,
sebagaimana di atur dalam undang – undang ini. Kriteria usaha mikro
adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,-
b. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- sampai dengan paling
banyak Rp. 2.500.000.000,-
7 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di
Indonesia , (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.41.8 Ibid,.h.42.
9
Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM dalam globalisasi ekonomi.Jakarta. 2008, h.92.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
44/148
27
c.
Kriteria usaha menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp 500.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,-
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- sampai dengan
paling banyak Rp 50.000.000.000,-.
Kemudian, menurut Titik S. Partomo dan Abd. Rachman S., jika dilihat
dari ciri – cirinya kriteria umum, usaha kecil dan usaha menengah pada
dasarnya bisa dianggap sama, yaitu sebagai berikut10:
a.
Struktur Organisasi yang sangat sederhana.
b.
Tanpa staf yang berlebihan.
c. Bagian kerja yang ‘kendur’.
d. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.
e.
Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses
perencanaan
f. Kurang membedakan antara pribadi dengan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
antara usaha mikro, kecil dan menengah tidak terdapat perbedaan yang
mendasar, melainkan kriteria dan karakteristik yang sama, yang membedakan
hanyalah pada besaran kekayaan bersih dan omset penjualan yang dimiliki.
Persamaan ciri dan kriteria antara usaha mikro, kecil dan menengah,
diantaranya :
10 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.47.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
45/148
28
a.
Usaha informal yang memiliki asset, modal dan omset yang cukup
kecil.
b. Kurangnya manajerial dalam pengelolaan usaha.
c. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum
atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.
2. Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
a. Pengertian Baitul Maal wat Tanwil
Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal
dan baitlt tamwil . Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti zakat, infaq
dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi
masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah11.
Pengertian lain Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga
ekonomi atau keuangan syariah non bank yang sifatnya informal karena
lembaga ini didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat sebagai
lembaga ekonomi rakyat yang berupa mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan
kualitas ekonomi pengusaha bawah dan kecil dalam upaya pengentasan
kemiskinan12.
11
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), h. 96.
12Yuke Rahmawati, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013), h.19.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
46/148
29
BMT pada dasarnya merupakan lembaga keuangan non perbankan
yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh
kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga
keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. Oleh karena
itu, selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, BMT juga bisa berfungsi
sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan bertugas
menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) dan menyalurkan dana
kepada masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi juga
berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri dan
pertanian.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
BMT merupakan lembaga keuangan non bank yang bertugas menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat, serta
mengelola zakat, infak dan shodaqoh yang dalam operasionalnya
berpedoman pada syariah.
b. Fungsi, Tujuan, Visi dan Misi Baitul Maal Wat Tamwil
Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi13:
1)
Baitulmal ( Bait = rumah, maal = harta) menerima titipan dana ZIS
(zakat, infak, dan sedekah) serta mengoptimalkan distribusinya
dengan memberikan santunan kepada yang berhak (para asnaf)
sesuai dengan peraturan dan amanah yang diterima.
13 Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Islam(Jakarta: Kencana, 2012), h.285.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
47/148
30
2)
Baitut Tamwil ( Bait = rumah, at-Tamwil = pengembangan harta)
melakukan kegiatan pengembangan usaha produktif dan investasi
dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan makro
terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiataan ekonominya.
Didirikannya BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi
untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
selanjutnya membantu pengusaha kecil dengan memberikan pembiayaan
yang dipergunakan sebagai modal dalam rangka mengembangkan usahanya14.
Visi BMT adalah mewujudkan kualitas masyarakat disekitar BMT yang
selamat damai dan sejahtera dengan mengembangkan lembaga dan usaha
BMT dan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalah) yang maju
berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian.
Sedangkan Misi BMT adalah mengembangkan Pokusuma dan BMT yang
maju berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian
sehingga terwujud kualitas masyarakat di sekitar BMT yang selamat, damai
dan sejahtera15.
c.
Prinsip Operasional BMT
Dalam menjalankan usahanya BTM menggunakan prinsip16:
1) Prinsip bagi hasil
14 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press,
2004), h.127.15
Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Islam(Jakarta: Kencana, 2012), h.286.16Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), h. 101.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
48/148
31
Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi pinjaman
dengan BMT. Prinsip bagi hasil menggunakan akad – akad sebagai
berikut:
a) Al – Mudharabah
b) Al – Musyarakah
2) Sistem Jual Beli
Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam
pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang
diberi kuasa melakukan pembelian barang atas nama BMT, dan
kemudian bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang yang
telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark up. Keuntungan
BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana. Akad – akad
yang digunakan dalam jual beli sebagai berikut:
a) Bai’ al – Murabahah
b) Bai’ as – Salam
c) Bai’ al – Istishna
3) Sistem non – profit
Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan ini
merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non – komersial,
nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja, seperti
Qardhul Hasan.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
49/148
32
Demikian prinsip – prinsip operasional yang dijalankan oleh BMT.
Terdapat 3 prinsip utama, yaitu prinsip bagi hasil, jual beli dan prinsip
sosial.
C. Konsep Efektifitas
1. Pengertian Efektifitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
melakukan sesuatu dengan tepat sasaran. Kamus ilmiah populer
mendefinisikan efektifitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau
menunjang tujuan. Efektifitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan
atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan
ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran
seperti yang telah ditentukan.
Agung Kurniawan mengemukakan bahwa, efektifitas adalah kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada
suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan
diantara pelaksanaannya17. Sedangkan Menurut T. Hani Handoko makna
efektifitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan18.
Dari beberapa pendapat diatas mengenai efektifitas, dapat disimpulkan
bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(Kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang
17
Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik , (Yogyakarta: Pembaruan, 2005), h.109.18 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 2003), h.101.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
50/148
33
mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Upaya mengevaluasi
jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan melalui konsep efektifitas. Konsep
ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan
perubahan secara signifikan terhadap bentuk dan manajemen organisasi atau
tidak. Dalam hal ini efektifitas merupakan pencapaian tujuan organisasi
melalui pemanfaaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien.
2. Ukuran Efektifitas
Tingkat efektifitas dapat diukur dengan membandingankan antara rencana
yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika
usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga
menyebabkan tujuan tidak tercapai.
Menurut S.P Siagian, terdapat beberapa kriteria atau ukuran mengenai
pencapaian tujuan efektif atau tidak, seperti berikut ini19:
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan
c. Proses analisis, kesimpulan dan perumusan kebijakan yang mantap
d. Perencanaan yang matang
e.
Tersedianya sarana dan prasarana kerja
f.
Pelaksanaan yang efektif dan efisien
g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik
Selanjutnya Steers dalam Tangkilisan mengemukakan 5 kriteria dalam
pengukuran efektifitas, yaitu20:
19
Sondang. P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT GunungAgung Siyo, 1982), h.160.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
51/148
34
a.
Produktifitas
b.
Kemampuan adaptasi kerja
c. Kepuasan kerja
d. Kemampuan menghasilkan laba
e. Pencarian sumber daya
Dari beberapa teori pengukuran efektifitas yang dikemukan diatas, untuk
mengetahui efektifitas pengelolaan dana bergulir syariah di bmt dan
pengaruhnya terhadap kinerja keuangan, penulis menggunakan teori
pengukuran efektifitas dari S.P Siagian. Hal ini dikarenakan teori yang
kemukan lebih sesuai dengan yang peniliti butuhkan dan lebih komprehensif
dari yang lain.
D.
Kinerja Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri
adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang
dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan
neraca.
21
Menurut Irhan Fahmi, kinerja keuangan merupakan suatu gambaran
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat – alat
analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
20 N.H.Tangkilisan, Manajemen Publik , (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005),
h.141.21Indriyo Gitosudarmo dan Basri, Manajemen Keuangan, Ed 3, (Yogyakarta : BPFE, 2002), h.275.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
52/148
35
tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal
dalam menghadapai perubahan lingkungan.22
Dari beberapa pendapat diatas mengenai kinerja keuangan, dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah gambaran mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu untuk mengetahui baik atau
buruknya keadaaan suatu perusahaan dengan menganalisis laporan
keuangannya yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca.
2. Tujuan Kinerja Keuangan
Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir adalah sebagai
berikut :23
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya
pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang
c.
Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu
22
Irham Fahmi, Analisa Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.2.23 S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2000), h.31.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
53/148
36
d.
Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil.
3. Pengukuran Kinerja Keuangan
Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu
ukuran atau tolak ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio
atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan. Dalam penelitian ini
karena objek penelitianya adalah BMT, maka pengukuran kinerja keuangan
BMT dengan analisis kesehatan BMT.
Analisis kesehatan BMT yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi Nomor: 35.3/Per/M.KUM/X/2007
tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan
Usaha Jasa Keuanagan Syariah dengan menggunakan dua pendekatan yaitu
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Pendekatan penilaian kuantitatif
berdasarkan permenkop yaitu analisa permodalan, kualitas aktiva produktif,
efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan dan jati diri koperasi.
Sedangkat pendekatan peniliaan kualitatif yang berdasarkan permenkop yaitu
aspek manajemen dan kepatuhan prinsip-prinsip syariah.
Demikianlah pembahasan mengenai teori – teori yang penulis gunakan
dalam menjawab rumusan permasalahan yang ada. Penulis membahas
mengenai dana bergulir syariah. Selanjutnya membahas mengenai teori
umkm, lembaga keuangan syariah BMT, dan teori efektifitas serta kinerja
keuangan. Semoga teori yang penulis pakai dapat menunjang dan memberikan
penjelasan pada pembahasan berikutnya.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
54/148
37
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum BTM Berkah Mentari
1. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya1
Kiprah BMT di masyarakat lapisan bawah selama lebih dari satu
dasawarsa terakhir telah memberikan dampak yang luar biasa terutama bagi
pengembangan usaha kecil–mikro di bumi nusantara ini
Kenyataan tersebut tidak dipungkiri telah mendorong bagi sebagian
organisasi sosial-keagamaan, lembaga kemasyarakatan, yayasan, LSM,
masjid-masjid tertarik untuk turut serta mengambil bagian dengan
membentuk lembaga BMT untuk sama- sama berkiprah dalam rangka
melayani kebutuhan masyarakat.
Dikalangan organisasi Muhammadiyah sendiri dalam beberapa tahun
terakhir diperkenalkan suatu model khas BMT dengan sebutan BTM (Baitul-
Tamwil Muhammadiyah). BTM-BTM unggulan dan kinerja yang cukup baik
sudah bermunculan dimana-mana. Yang ditunggu selanjutnya adalah muncul
dan berdirinya BTM-BTM baru sebagai gerakan nyata dalam rangka turut
serta berkhidmat melayani dan meningkatkan kualitas ekonomi umat
(pengusaha kecil- mikro).
Dari kenyataan-kenyataan diatas itulah disertai niat amal-usaha dari
jajaran Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan pimpinan Cabang
Muhammadiyah Pamulang, ide dan inisiasi pendirian BTM BERKAH
1
Company Profile BTM Berkah Mentari Pamulang, (Tangerang Selatan: BTM Berkah Mentari,2013), h.1.
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
55/148
38
MENTARI bermula. Tepat pada hari minggu tanggal 18 Mei 2008 diresmikan
BTM Berkah Mentari sebagai tanda dimulainya perjuangan riil, nyata dan
sesungguhnya bagi umat.
KJKS BTM Berkah Mentari adalah koperasi dengan azas Syariah Islam
dengan bentuk usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah – Simpan Pinjam. Saat
berdiri berlokasi usaha di Perumahan Pondok Benda Blok A no.11 Kel.
Pondok Benda – Kecamatan Pamulang dan terhitung per tanggal 1 Mei 2011
pindah lokasi usaha ke Jl. Surya Kencana No.17 Kel. Pamulang Barat -
Kecamatan Pamulang – Kota Tangerang Selatan. Kami dari KJKS BTM
Berkah Mentari Pamulang dengan Status Badan Hukum No.518/51/BH/Dis-
KUMKM tanggal 7 Agustus 2008, turut ambil bagian membantu pergerakan
di lini UMKM.
Dalam perkembangannya BTM Berkah Mentari telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Per 31 Juli 2014 BTM Berkah Mentari
mempunyai anggota pendiri sebanyak 85 orang, dan calon anggota sebanyak
284 orang. Total Asset per 31 Juli 2014 sebesar Rp 2,4 Milyar, dengan total
mitra mencapai 764 orang. Perkembangan BTM Berkah Mentari dapat dilihat
pada grafik dibawah ini
-
8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…
56/148
39
Grafik 1. Perkembangan Kondisi Keuangan BTM Berkah Mentari Tahun
2012 – 2014 (Ribuan)
Sumber : Laporan Keuangan BTM Berkah Mentari
Dari grafik diatas menunjukkan BTM mengalami pertumbuhan dan
peningkatan yang pesat dari sisi asset, pembiayaan dan modal. Hal ini juga
disebabkan karena mendapatkan bantuan dana bergulir syariah pada tahun
2013. Sehingga dapat member