pengelolaan dana bergulir syariah di bmt dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan ( studi pada bmt...

Upload: nuril-hudaa

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    1/148

    PENGELOLAA

    PENGARU

    (STUDI PADA B

    T

    Di

    Untu

     

    KO

    PROGRA

    F

    DANA BERGULIR SYARIAH PADA BM

    HNYA TERHADAP KINERJA KEUANGA

      T PENERIMA DANA BERGULIR SYARI

    NGERANG SELATAN, BANTEN)

    SKRIPSI

     jukankepadaFakultasSyariahdanHukum

    k Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

    Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

    Oleh :

    Nuril Huda

    NIM. 1111046100035

    SENTRASI PERBANKAN SYARIAH

     STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLA

    KULTAS SYARIAH DAN HUKUM

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1437 H/2016

      T DAN

      N

      H KOTA

     

    )

     

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    2/148

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    3/148

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    4/148

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    5/148

    iv

    LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa :

    1.  Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di Universitas Islam Negeri (UIN)

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2.  Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3.  Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

    merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    Jakarta, Februari 2016

     Nuril Huda

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    6/148

    v

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    7/148

    v

    ABSTRAK

     Nuril Huda. NIM 1111046100035.  Pengelolaan Dana Bergulir Syariah

     pada BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada BMT

     Penerima Dana Bergulir Syariah Kota Tangerang Selatan, Banten). Program

    Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2016 M. 97

    Halaman + 34 Lampiran.

    Permasalah permodalan menjadi masalah yang klasik bagi BMT.

    Diperlukan intervensi pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Lahirnya

    dana bergulir syariah menjadi solusi dalam penguatan permodalan BMT. Namun

    dalam pelaksanaannya, pengelolaan dana bergulir menemui banyak masalah dan

    tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyaluran dana

     bergulir syariah yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM terhadap penguatan akses

    keuangan KJKS/BMT dalam membantu kesulitan permodalan UMK dan melihat

     pengaruhnya terhadap kinerja keuangan KJKS/BMT.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek

     penelitian ini ada dua BMT yaitu BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada.

    Sumber data pada penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder yaitu

    laporan keuangan kedua BMT. Teknik pengumpulan data menggunakan

    wawancara dan studi dokumentasi. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan

    dengan menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah nomor 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian

    Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS).

    Hasil penelitian ini menunjukkan  Pertama, penyaluran dan pengelolaan

    dana bergulir syariah di BMT tidak sesuai antara Petunjuk Teknis dan

     pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan kurangnya analisis kelayakan usaha yang

    ketat dan ketidaksesuaian waktu pencairan dana bergulir.  Kedua, dana bergulir

    syariah memberikan perubahan yang efektif terhadap asset, modal dan

     pembiayaan yang disalurkan. Namun tidak memberikan perubahan yang efektif

    terhadap laba. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan neraca keuangan pada

    BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada sebelum dan sesudah menerima bantuan dana bergulir syariah.  Ketiga, dana bergulir syariah memberikan

     pengaruh yang negatif terhadap kinerja keuangan BMT. Hal ini berdasarkan

    tingkat kesehatan KJKS pada BTM Berkah Mentari dan KSU Ubasyada setelah

    mendapatkan dana bergulir syariah cenderung mengalami penurunan.

    Kata Kunci : Efektifitas, Dana Bergulir Syariah, Tingkat Kesehatan BMT,

    LPDB

    Pembimbing : Ir. Aries Koentjoro, MM

    Daftar Pustaka : Tahun 1982 sampai dengan Tahun 2014

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    8/148

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban studinya. Shalawat serta salam

    semoga tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW. beserta para

    keluarga dan sahabatnya.

    Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak

     baik berupa bantuan moril, kritik, masukan, dorongan semangat, dukungan finansial

    maupun sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

    secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

    1.  Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

    Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2.  Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., selaku ketua Pogram Studi Muamalat (Hukum

    Ekonomi Islam) dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku Sekretaris Program Studi

    Muamalat. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3.  Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., MH., selaku dosen pembimbing

    akademik yang telah memberikan masukan dan saran mengenai proposal

     penelitian skripsi

    4.  Tim penguji sidang skripsi yang telah membantu dalam mengoreksi kesalahan-

    kesalahan dalam penelitian saya

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    9/148

    vii

    5.  Bapak Ir. Aries Koentjoro, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

    meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan

     bimbingan, pengarahan dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

    6.  Seluruh dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

    Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

    memberikan ilmunya kepada penulis.

    7.  Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,

    serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    8.  Bapak Mulyono (Manajer BTM Berkah Mentari) dan Bapak Asep (Manajer KSU

    Ubasyada) yang memberikan segala informasi dan kesediaan wawancara

    langsung.

    9.  Kedua orang tua, yaitu Bapak Rusdianto dan Ibu Prihatin, yang telah

    memberikan banyak motivasi bagi penulis untuk secepatnya menyelesaikan

    skripsi ini. Setiap pesan dan nasihat yang disampaikan selalu memberikan

    inspirasi serta motivasi bagi penulis. Tak lupa juga adik, yang merupakan

    anugerah yang telah Allah SWT. berikan, yaitu Eha Miftahul Huda.

    10.  Teman  –   teman KKN Pelikan Desa Kiarapandak yang selalu memberikan

    keceriaan, yaitu Eva, Dedi, Nidya, Damar, Wanto, Dhani, Oci, Faisal, Monic,

    Bayu, Dijah, Dessy, Acil

    11.  Sahabat-sahabat penulis yang selalu mendukung dan memotivasi penulis untuk

    segera menyelesaikan skripsi, yaitu Mu’min Billah, Imam Syuhada, Zakaria,

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    10/148

    viii

    Achmad, Nasir, Latief, Firdaus, Aufar, Zulkarnain, Akiko, Ramadan dan sahabat

    lainnya dari PS A 2011.

    12.  Rekan –  rekan BTM Berkah Mentari, Pak Awal, Pak Mulyono, Mas Abror, Mas

    Didik, Mas Arief, Bu Nunung, Mas Noval dan Pak Syatiri yang telah

    memberikan kepercayaan dan pengalaman yang luar biasa.

    13.  Keluarga besar Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSenSi), terutama divisi

    Kewirausahaan yang telah memberikan banyak pengalaman, support dan doa

    kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

    14.  Teman - teman Generasi Baru Indonesia (GenBI) UIN Jakarta dan GenBI

    Jabodetabek serta Bang Abdul Rachman yang memberikan banyak kesempatan

    untuk penulis mengembangkan potensi diri.

    15.  Teman-teman seperjuangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta, khususnya mahasiswa/i Perbankan Syariah angkatan 2011

    yang telah membantu dan memberikan motivasi.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

    itu, besar harapan penulis akan adanya saran dan kritik yang membangun untuk

    menunjang kesempurnaan skripsi ini di waktu mendatang. Semoga skripsi ini dapat

    memberikan manfaat bagi semua kalangan.

    Jakarta, Februari 2016

    Penulis 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    11/148

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

    LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv

    ABSTRAK ............................................................................................................ v

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

    DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    A. 

    Latar Belakang ........................................................................................... 1B.  Identifikasi Masalah ................................................................................... 6

    C.  Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

    D.  Perumusan Masalah ..................................................................................... 6

    E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 7

    F.  Review Studi Terdahulu .............................................................................. 8

    G.  Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual ................................................ 11

    H.  Metode Penelitian....................................................................................... 15

    I.  Sistematika Penulisan ............................................................................... 18

    BAB II TINJAUAN TEORITIS ......................................................................... 20

    A.  Dana Bergulir Syariah ................................................................................ 20

    1.  Pengertian Dana Bergulir Syariah ........................................................ 20

    2.  Dasar Hukum Dana Bergulir Syariah .................................................. 22

    3.  Mekanisme Penyaluran Dana Bergulir Syariah ................................... 24

    B.  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah .......................................................... 25

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    12/148

    x

    1.  Pengertian UMKM ............................................................................... 25

    2.  Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Baitul Maal Wat Tamwil ........... 28

    a. 

    Pengertian Baitul Maal Wat Tanwil ............................................... 28 b.  Fungsi, Tujuan, Visi dan Misi Baitul Maal Wat Tanwil ................ 29

    c.  Prinsip Operasional BMT .............................................................. 30

    C.  Konsep Efektifitas ...................................................................................... 32

    1.  Pengertian Efektifitas ........................................................................... 32

    2.  Ukuran Efektifitas ................................................................................ 33

    D.  Kinerja Keuangan....................................................................................... 34

    1.  Pengertian Kinerja Keuangan .............................................................. 34

    2.  Tujuan Kinerja Keuangan .................................................................... 35

    3.  Pengukuran Kinerja Keuangan ............................................................ 36

    BAB III GAMBARAN UMUM ......................................................................... 37

    A.  Gambaran Umum BTM Berkah Mentari ................................................... 37

    1.  Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................ 37

    2.  Konsep Bisnis ...................................................................................... 39

    3.  Visi Misi BTM Berkah Mentari ........................................................... 39

    4.  Produk BTM Berkah Mentari .............................................................. 40

    5.  Struktur Organisasi BTM Berkah Mentari ........................................... 42

    B.  Gambaran Umum KSU Ubasyada Ciputat ................................................ 44

    1. 

    Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................ 442.  Konsep Bisnis ...................................................................................... 46

    3.  Visi dan Misi ........................................................................................ 47

    4.  Produk KSU Ubasyada ........................................................................ 48

    5.  Struktur Organisasi KSU Ubasyada ..................................................... 51

    C.  Penyaluran Dana Bergulir Syariah ............................................................. 52

    D.  Penilaian Kesehatan KJKS.UJKS .............................................................. 53

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 56

    A.  Analisis Proses Penyaluran dan Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di

    BMT ........................................................................................................... 56

    1.  Proses Permohonan Pembiayaan oleh BMT ........................................ 56

    2.  Analisis Kelayakan Usaha oleh LPDB  –  KUMKM ............................. 58

    3.  Keputusan Permohonan Pinjaman/Pembiayaan oleh LPDB-

    KUMKM .............................................................................................. 59

    4.  Pencairan Pinjaman/Pembiayaan oleh LPDB-KUMKM ..................... 61

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    13/148

    xi

    5.  Pengelolaan Dana Bergulir Syariah oleh BMT .................................... 62

    6.  Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian oleh LPDB-KUMKM .......... 64

    B. 

    Analisis Efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap Perubahan Asset,Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT .................................................. 65

    1.  BTM Berkah Mentari ........................................................................... 65

    2.  KSU Ubasyada ..................................................................................... 67

    C.  Analisis Penilaian Rasio Kesehatan BMT Sebelum dan Sesudah

    Menerima Dana Bergulir Syariah .............................................................. 69

    1.  Aspek Permodalan ............................................................................... 69

    2.  Aspek Kualitas Aktiva Produktif ......................................................... 71

    3.  Aspek Manajemen ................................................................................ 74

    4.  Aspek Efisiensi .................................................................................... 76

    5. 

    Aspek Likuiditas .................................................................................. 78

    6.  Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan................................................. 81

    7.  Aspek Jatidiri Koperasi ........................................................................ 83

    8.  Aspek Kepatuhan Syariah .................................................................... 85

    9.  Hasil Penilaian Kesehatan BMT Sebelum dan Sesudah

    Mendapatkan Dana Bergulir Syariah ................................................... 86

    D.  Kendala yang Terjadi Dalam Penyaluran Dana Bergulir Syariah ............. 89

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 92

    A. 

    Kesimpulan .............................................................................................. 92B.  Saran ......................................................................................................... 93

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 98

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    14/148

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu .............................................................................. 8

    Tabel 3.1 Produk Pendanaan BTM Berkah Mentari .................................................. 41

    Tabel 3.2 Produk Pendanaan KSU Ubasyada ............................................................ 48

    Tabel 3.3 Penilaian Kesehatan KJKS/UJKS Koperasi .............................................. 53

    Tabel 4.1 Analisa Efektifitas DBS dalam perubahan Modal, Aset, Pembiayaan dan

    Pendapatan BTM Berkah Mentari ............................................................................. 65

    Tabel 4.2 Analisa Efektifitas DBS dalam perubahan Modal, Aset, Pembiayaan dan

    Pendapatan KSU Ubasyada ....................................................................................... 67

    Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Permodalan BTM Berkah Mentari ..................... 69

    Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Permodalan KSU Ubaysada ............................... 70

    Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif BTM Berkah

    Mentari ....................................................................................................................... 71

    Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif KSU Ubasyada ......... 73

    Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Aspek Manajemen BTM Berkah Mentari .................... 74

    Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Aspek Manajemen KSU Ubasyada .............................. 75

    Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi BTM Berkah Mentari .......................... 76

    Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi KSU Ubasyada .................................. 77

    Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas BTM Berkah Mentari ...................... 78

    Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas KSU Ubasyada ................................ 79

    Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan BTM Berkah

    Mentari ....................................................................................................................... 81

    Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan KSU Ubasyada82

    Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Rasio Jatidiri Koperasi BTM Berkah Mentari ........... 83

    Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Rasio Jatidiri Koperasi KSU Ubasyada ..................... 84

    Tabel 4.17 Hasil Penilaian Kesehatan BTM Berkah Mentari .................................... 86

    Tabel 4.18 Hasil Penilaian Kesehatan KSU Ubasyada .............................................. 88

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    15/148

    xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual ................................................................... 14

    Gambar 2. Sktruktur Organisasi BTM Berkah Mentari ............................................. 43

    Gambar 3. Sktruktur Organisasi Koperasi ................................................................. 43

    Gambar 4. Sktruktur Organisasi KSU Ubasyada ....................................................... 51

    Gambar 5. Sktruktur Organisasi Koperasi ................................................................. 51

    Gambar 6. Alur Proses Penyaluran Dana Bergulir Syariah ....................................... 52

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    16/148

     

    xiv

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 1. Perkembangan Kondisi Keuangan BTM Berkah Mentari Tahun 2012  –   2014

    (Ribuan) ..................................................................................................................... 39

    Gambar 2. Perkembangan Kondisi Keuangan KSU Ubasyada Tahun 2012  –   2014

    (Ribuan) ..................................................................................................................... 46

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    17/148

    xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Data Pinjaman LPDB kepada Koperasi dan UMKM Provinsi Banten . 98

    Lampiran 2. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Permodalan .................................... 99

    Lampiran 3. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kualitas Aktiva Produktif ............ 101

    Lampiran 4. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Manajemen .................................. 103

    Lampiran 5. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Efisiensi ....................................... 105

    Lampiran 6. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Likuiditas ..................................... 107

    Lampiran 7. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Jatidiri Koperasi .......................... 108

    Lampiran 8. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 109

    Lampiran 9. Penilaian Kesehatan KJKS Aspek Kepatuhan Syariah ...................... 111

    Lampiran 10. Penetapan Tingkat Kesehatan KJKS/UJKS ...................................... 112

    Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian BTM Berkah Mentari........................... 113

    Lampiran 12. Surat Keterangan Penelitian KSU Ubasyada ..................................... 114

    Lampiran 13. Transkrip Wawancara dengan KSU Ubasyada ................................. 115

    Lampiran 14. Transkrip Wawancara dengan BTM Berkah Mentari ....................... 117

    Lampiran 15. Laporan Keuangan KSU Ubasyada ................................................... 119

    Lampiran 16. Laporan Keuangan BTM Berkah Mentari ......................................... 124

    Lampiran 17. Hasil Penilaian Aspek Manajemen KSU Ubasyada dan BTM

    Berkah Mentari ........................................................................................................ 127

    Lampiran 18. Hasil Penilaian Aspek Kepatuhan Syariah KSU Ubasyada dan

    BTM Berkah Mentari ............................................................................................... 131 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    18/148

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan

     penting bagi perekonomian Indonesia. Perkembangan UMKM yang cukup

     pesat mengisyaratkan adanya potensi yang besar atas kekuatan domestik.

    Pada saat krisis ekonomi pun ternyata sektor ini mampu tetap bertahan,

    artinya sektor UMKM mempunyai keunggulan yang sangat potensial untuk

    lebih dikembangkan guna mengurangi tingkat penggangguran dan

    kemiskinan.

     Namun demikian, salah satu permasalahan yang sering timbul dalam

     pengembangan UMKM ialah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya

    akses1. Permasalahan permodalan tampaknya masih menjadi hambatan utama

    dalam pengembangan usaha dengan skala kecil  –   menengah di mana

    kemampuan pemupukan modalnya masih sangat terbatas. Di lain pihak, akses

    usaha dengan skala kecil –  menengah terhadap sumber –  sumber permodalan

    dan pembiayaan juga masih sangat terbatas, akibat belum berkembangnya

    usaha yang memiliki kelayakan ekonomi dan rendahnya kredibilitas yang

    dihadapkan peminjam. Kondisi ini telah membelit usaha dengan skala kecil –  

    menegah sebagai usaha ekonomi yang terus  –   menerus berada pada posisi

    yang tersisihkan.

    1

    Muslimin Kara,”Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”, Ahkam, Vol. XIII No.2 (Juli 2013): h.316.  

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    19/148

    2

    Sebenarnya banyak UMKM yang berpotensi sangat baik namun

     belum memenuhi persyaratan Bank ( Bankable), sehinga UMKM kesulitan

    mengakses dana tersebut. Ironisnya Bank masih banyak yang menghimpun

    dana dari UMKM dari pada menyalurkan pembiayaan, hal itu tidak lebih

    hanya karena mengandalkan kedekatan personal dan kekerabatan2. Tentu saja

     bagi para UMKM hal ini bukanlah perkara mudah. Padahal UMKM sangatlah

     berperan dalam perekonomian negara. Dalam menunjang penguatan UMKM

    yang penting adalah regulasi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan

    terkait UMKM.

    Sebagai bagian dari sistem keuangan nasional, lembaga keuangan

    mikro syariah mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian.

    Lembaga keuangan mikro syariah diharapkan dapat mendorong

     perekonomian suatu negara. Salah satu elemen lembaga keuangan mikro

    syariah yang memprioritaskan pembiayaan untuk sektor UMKM adalah

    Baitul Maal wa Tanwil (BMT). BMT sebagai lembaga keuangan mikro

     berbasis syariah kini menjadi salah satu sumber dana dalam pembiayaan dan

     penguatan modal produksi. Berdirinya BMT menjadi salah satu solusi

     pengusaha kecil menengah kebawah dalam mendapatkan bantuan permodalan

    karena beratnya akses untuk mendapatkan sokongan dana dari lembaga

    keuangan konvensional.3 

     Namun disisi lain BMT yang diharapkan menyelesaikan kesulitan

     permodalan UMK, ternyata masih memiliki keterbatasan modal untuk

    2A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: UIN Press, 2009), h.130.

    3

    Darwanto, ”Strategi Penguatan Microfinance Syariah Berbasis Ekonomi Kelembagaan”,Inferensi, Vol.8 No.2 (Desember 2014): h.503. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    20/148

    3

    memberikan pembiayaan modal usaha. Permasalahan permodalan memang

    menjadi permasalahan klasik dalam pengembangan dan penguatan BMT.

    Oleh karena itu guna memacu pertumbuhan UMKM dan memperkuat posisi

    LKMS, maka intervensi pemerintah dalam permodalan menjadi sangat

    dibutuhkan. Dalam hal ini salah satu bentuk intervensi permodalan tersebut

    adalah perguliran dana bergulir syariah melalui koperasi syariah/BMT.

    Pendirian Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha

    Mikro, Kecil dan Menengah (LPDP-KUMKM), merupakan babak baru

    dalam sejarah pengelolan keuangan negara. Di awali dengan diterbitkannya

    Undang  –   Undang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 yang

    didalamnya terdapat hal  –   hal baru dan atau perubahan mendasar dalam

    ketentuan Pengelolaan Keuangan Negara. Kemudian lahirlah Dana Bergulir

    Syariah yang merupakan solusi dari permasalahan permodalan BMT dan

    UMKM yang telah digulirkan sejak tahun 2003 sebesar Rp 6,3 milliar.

    Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kemenkop telah

    menerbitkan Undang  –   Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun

    2004, khususnya pasal 68 dan 69 yang secara spesifik mengatur tentang

     perlunya peran Badan Layanan Umum (BLU) yang dapat meningkatkan

     pelayanan kepada masyarakat kurang mampu dalam rangka memajukan

    kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Dana Bergulir Syariah dikoordinatori oleh Kementrian Koperasi dan

    UKM berkerja sama dengan bank syariah. Keabsahan program ini

    didasarkan atas peraturan menteri Negara dan Koperasi dan UKM RI

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    21/148

    4

     Nomor 10/Per/M.KUKM/VI/2006 tentang petunjuk teknis program

     pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro (P3KUM) pola

    syariah.4Dana Bergulir Syariah merupakan bentuk dukungan pemerintah

    melalui Kementrian Koperasi dan UKM dalam penguatan permodalan

    Lembaga Keuangan Mikro Syariah sebagai instrumen pemberdayaan usaha

    mikro. 5 Kebijakan program penyaluran dana ini diharapkan akan dapat

    memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM

    dan BMT yang telah dianggap layak ( feasible)  namun belum memenuhi

     persyaratan bank (bankable). Kebijakan Dana Bergulir Syariah ini

     bertujuan untuk memperkuat peran dan posisi lembaga keuangan mikro

    syariah dalam mendukung upaya perluasan kesempatan kerja dan

     pengentasan kemiskinan.

    Kota Tangerang selatan merupakan kota yang sangat dinamis

     perekonomiannya. Hal ini bisa dilihat dari industri besar, menengah,

     bahkan industri kecil pun turut andil dalam perkembangan perekonomian di

    Tangsel. Oleh karena itu, Semakin berkembangnya perekonomian,

    khususnya skala mikro maka tak heran semakin banyak pula lembaga  –  

    lembaga keuangan yang ada di Tangsel. Setidaknya Data Dinas Koperasi

    sampai tahun 2014 menunjukkan ada 548 koperasi yang tersebar di 7

    kecamatan, dari jumlah tersebut hanya 444 unit koperasi yang masih aktif

    dan termasuk 30 BMT yang masih aktif di Tangsel. Hal diatas

    4Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,

    (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.300.5

    http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009. Diakses pada 12 April 2015 

    http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009http://www.dpr.go.id/kajian/analisa-kebijakan-permodalan-dalam-mendukung-pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-2009

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    22/148

    5

    menunjukkan masih banyak Koperasi yang tidak aktif dan masih sedikitnya

    BMT dibandingkan Koperasi yang ada. Oleh karena itu diperlukan

     penguatan permodalan terutama Lembaga Keuangan Mikro Syariah, yaitu

    salah satunya BMT yang sangat fokus dalam pembiayaan terhadap usaha

    mikro yang berasaskan keadilan sesuai dengan syariah.

    Total penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM sampai dengan 9

    April 2015 sebesar Rp 5,70 triliun kepada 3.975 mitra di 33 Provinsi.

     Namun dalam pelaksanaanya, pengelolaan dana bergulir menemui cukup

     banyak masalah dan tantangan, salah satunya masalah pembiayaan

     bermasalah. Pembiayaan bermasalah ini muncul karena kurangnya kontrol

    dan pengawasan pengelolaan dana bergulir syariah. Perlunya pengelolaan

    dana bergulir syariah yang efektif sehingga masalah yang terjadi tidak

    timbul.

    Berdasarkan uraian di atas maka dianggap menarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul: “PENGELOLAAN DANA

    BERGULIR SYARIAH PADA BMT DAN PENGARUHNYA

    TERHADAP KINERJA KEUANGAN ( STUDI KASUS BMT

    PENERIMA DANA BERGULIR SYARIAH KOTA TANGERANG

    SELATAN, BANTEN )” 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    23/148

    6

    B.  Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifkasi beberapa masalah

    sebagai berikut :

    1.  Lemahnya struktur permodalan dan akses keuangan UMKM

    2.  UMK dapat mengakses permodalan di BMT, namun BMT sendiri

    mempunyai keterbatasan permodalan.

    3.  Perlunya peran pemerintah dalam penguatan permodalan BMT

    4. 

    Dana Bergulir Syariah memberikan dampak dalam memperkuat peran dan

     posisi lembaga keuangan mikro syariah

    5. 

    Pengelolaan Dana Bergulir Syariah banyak menemui masalah

    C.  Pembatasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis perlu

    membatasi permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan hasil yang

    lebih baik. Penelitian ini hanya membahas Dana Bergulir Syariah pada

    Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Kota Tangerang Selatan dan dibatasi

    hanya 3 BMT yang akan diteliti, namun hanya 2 BMT yang bersedia, Hal ini

    dilakukan agar pembahasan lebih terarah dan berusaha menjawab

     permasalahan yang ada. 

    D.  Perumusan Masalah

    Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah

     penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai

     berikut:

    1.  Bagaimanakah kesesuaian antara Petunjuk Teknis penyaluran dan

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    24/148

    7

     pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dengan

     pelaksanaannya ?

    2.  Bagaimanakah efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap

     perubahan Asset, Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT ?

    3.  Bagaimanakah pengaruh Dana Bergulir Syariah di dalam kinerja

    keuangan BMT ?

    E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.  Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :

    a. 

    Untuk mengetahui pengelolaan penyaluran Dana Bergulir Syariah

    dalam penguatan lembaga keuangan mikro Baitul Mal wat Tamwil

    (BMT) di Kota Tangerang Selatan 

     b. 

    Untuk mengetahui efektifitas Dana Bergulir Syariah terhadap

     perubahan Asset, Modal, Pembiayaan dan Laba pada BMT

     penerima Dana Bergulir Syariah. 

    c.  Untuk mengetahui seberapa besar dampak dari penyaluran Dana

    Bergulir Syariah terhadap kinerja keuangan KJKS/BMT dalam

    rangka mengatasi krisis permodalan bagi usaha kecil dan

    menengah. 

    2.  Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

    a.  Bagi Akademisi

    Menjadi bahan rujukan untuk melakukan penelitian berikutnya

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    25/148

    8

    dalam pembahasan dan pengembangan lembaga keuangan syariah,

    terutama penguatan LKS dalam sisi permodalan

     b.  Bagi Praktisi

    Menjadi salah satu referensi pemerintah untuk pembuatan

    kebijakan mengenai dana bergulir syariah dalam upaya

    menggerakkan sektor lembaga keuangan syariah dan sektor riil

    (UKM) di Indonesia.

    c. 

    Bagi Masyarakat

    Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat yang ingin

    mengetahui tentang pengelolaan dan penyaluran Dana Bergulir,

    serta dampaknya terhadap kinerja Lembaga Keuangan Syariah

    F.  Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)

    Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah

    membandingkan dengan peneliti terdahulu guna mendukung materi yang

    akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas

    mengenai Dana Bergulir dalam penguatan Lembaga Keuangan Mikro dan

    UMKM, yakni :

    Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu

     NoPeneliti dan

    TahunJudul Penelitian

    Persamaan dengan

    Penulis

    Perbedaan dengan

    PenulisHasil Penelitian

    1 Burhanuddin

     Jurnal

     Pengkajian

     Koperasi dan

    Evaluasi Program

    Bantuan Dana

    Bergulir Melalui

    KSP/USP

    Koperasi (Pola

    Membahas

    mengenai dampak

    dari program

     bantuan dana

     bergulir

    Objek yang diteliti,

    semua pola

     pembiayaan dana

     bergulir. Penelitian

     penulis, fokus pada

    Dari penelitan tersebut

    diperoleh kesimpulan

     bantuan dana bergulir

    telah dirasakan sebagai

     peluang untuk

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    26/148

    9

    UKM Nomor 1

    Tahun I –  

    2006, LPDB -

     KUMKM

    PKPS-BBM,

    Agribisnis dan

    Syariah)

     penyaluran dana

     bergulir syariah di

    lembaga keuangan

    mikro syariah.

    Analisa data

    menggunakan

    kuisoner. Sedangkan

     penulis menggunakan

    Peraturan Menteri

    Koperasi Nomor:

    35.3/Per/M.KUM/X/2

    007

    memperkuat modal usaha.

    Program pendampingan

     belum berlangsung

    sebagaimana dimaksud

    dalam Juknis. Perguliran

    dana hanya sebesar Rp 50

     juta sehingga tidak sesuai

    dengan kompleksitas

    usaha UKM.

    2 Jubaedah

    Skripsi S1

     Fakultas

    Syariah dan

     Hukum, Perbankan

    Syariah, UIN

     Jakarta, 2009

    Peran Strategis

    Linkage Program

    Bank Syariah

    terhadap

    Penguatan

    LembagaKeuangan Mikro

    Syariah

    Penguatan

    lembaga keuangan

    mikro syariah

    Penguatan lembaga

    keuangan mikro

    syariah melalui

    linkage program

    dengan Bank syariah.

    Sedangkan penulis,membahas penguatan

    lembaga keuangan

    mikro syariah dengan

    dana bergulir syariah

    yang disalurkan oleh

    LPDB

    Dari penelitan tersebut

    disimpulkan BMI

    melakukan kerjasama

    dengan 43 BPRS.

    Hubungan BMI dengan

    BPRS tersebut mulai darihanya menempatkan dana

    dalam bentuk deposito

    hinggai ikut dalam

     penyertaan modal. Pola

    kerjasama linkage BMI

    dengan BPRS umumnya

    dalam bentuk executing

    3 Siti Maesaroh

    Skripsi S1

     Fakultas

    Syariah dan

     Hukum,

     Perbankan

    Syariah, UIN

    Efektifitas

    Linkage Program

    Bank Syariah

    Mandiri dalam

    Penguatan

    Pembiayaan

    Lembaga

    Keuangan Mikro

    Efektifitas

     penambahan

    modal dalam

     penguatan

    lembaga keuangan

    mikro syariah

    Penambahan modal

     berasal dari Bank

    Syariah dengan

    skema linkage

     program. Sedangkan

     penulis penambahan

    modal berasal dari

    LPDB dalam bentuk

    Dari penelitan tersebut

    disimpulkan linkage

     program yang dilakukan

    telah mengalami

     peningkatan pada aset,

    modal, dan jumlah

    nasabah, tetapi sebagian

    mengalami penurunan

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    27/148

    10

     Jakarta, 2011  dana bergulir syariah.

    Pengukuran

    efektifitas

    menggunakan

     perhitungan

    CAMEL.

    Sedangkan

     penulis

    menggunakan

    Peraturan

    Menteri Koperasi

     Nomor:

    35.3/Per/M.KUM

    /X/2007

     pada perolehan laba,

    karena peningkatan laba

    tidak semata –  mata

    disebabkan penambahan

     biaya melalui linkage

     program, melainkan juga

    dipengaruhi faktor

    manajemen dan beban

     biaya karyawan yang

    meningkat karena

    keperluan peningkatan

     profesionalisme selain

    masa keikutsertaan dalam

    linkage program yang

    relatif singkat

    4 Januarita

    Eki

    Puspitasari

    Skripsi S1

     Fakultas

     Hukum, Ilmu

     Hukum,

    Universitas

     Indonesia,

    2012 

    Tinjauan Yuridis

    Pembiayaan

    Kepada UsahaMikro atau Usaha

    Kecil Melalui

    Koperasi Jasa

    Keuangan

    Syariah dalam

    Penyaluran Dana

    Bergulir Syariah

    Program P3KUM

    Kesesuaian

     praktek

     penyaluran dana bergulir syariah

    dengan petunjuk

    teknis

    Fokus terhadap aspek

    yuridisnya saja.

    Sedangkan penulismembahas lebih

    dalam mengenai

    dampak dana bergulir

    syariah berdasarkan

    kinerja keuangnya.

    Dari penelitian tersebut

    dapat disimpulkan.

    Praktek penyaluran DanaBergulir Syariah yang

    disalurkan kepada UMK

    melalui KJKS di Koperasi

    BMT An-Nur telah sesuai

    dengan peraturan Menteri

     Negera Koperasi dan

    UKM nomor

    06/Per/M.KUKM/I/2007

    yang berisi Petunjuk

    Teknis Program

    Pembiayaan Produktif

    Koperasi dan Usaha Mikro

    Pola Syariah.

    5 I dah Faridah Efektifitas

    Program Dana

    Efektifitas

    Program Dana

    Dalam pengukuran

    efektifitas Dana

    Dari penelitian tersebut

    dapat disimpulkan

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    28/148

    11

    Skripsi S1

     Muamalat

     Perbankan

    Syariah, UIN

     Jakarta 2011

    Bergulir Syariah

    Bagi Peningkatan

    Akses Keuangan

    KJKS/BMT

    Dalam Rangka

    Memperkuat

    UKM

    Bergulir Syariah

     pada

    KJKS/BMT

    Bergulir Syariah

    menggunakan

    analisa regresi

    sederhana,

    sedangkan penulis

    menggunakan

    Peraturan Menteri

    Koperasi Nomor:

    35.3/Per/M.KUM/

    X/2007

     penyaluran dana bergulir

    syariah pada BMT

    Cengkareng Syariah

    Mandiri memberikan

    dampak dan pengaruh

     positif pada sisi asset,

     pendapatan, dan modal.

    Hanya saja pada BMT

    Mekar Dakwah

     penyaluran dana bergulir

    syariah memberikan

     pengaruh yang sangat

    rendah, dikarenakan

    kurang adanya

     pengelolaan dan

    manajemen yang baik.

    G.  Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual

    1.  Kerangka Teori

    Dana bergulir syariah, adalah dana yang berasal dari pemerintah melalui

    Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, yang digulirkan

    menurut prinsip bagi hasil di antara KJKS/UJKS dan atau anggota

    KJKS/UJKS terpilih untuk jangka waktu tertentu.6 Dana bergulir syariah

    ini bertujuan untuk memperkuat peran dan posisi KJKS/BMT sebagai

    instrumen pemberdayaan usaha mikro. 

    Dalam teori ekonomi, pembiayaan dipandang hanya sebagai alat untuk

    6Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,  Petunjuk Teknis

     Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah, (Jakarta:

    Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor:06/per/M.KUMKM/I/2007), h.4.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    29/148

    12

    melancarkan roda  –   roda perdagangan, bisnis dan industri. Kenyataannya,

     pembiayaan menciptakan kekuatan ekonomi yang dengan cepat berubah

    menjadi kekuatan sosial. Ketika lembaga  –   lembaga pembiayaan serta

     perbankan membuat ketentuan yang menguntungkan sektor (kelompok)

    tertentu, maka sektor (kelompok) itu akan meningkat status sosial

    ekonominya7 

    Kaitannya dengan pengembangan pembiayaan dalam bentuk penyaluran

    dana bergulir syariah, maka semakin tinggi penyaluran dana yang

    diberikan kepada lembaga keuangan yaitu KJKS/BMT maka semakin

    meningkatkan kualitas keuangan bagi lembaga tersebut. Begitu juga bila

    dana tersebut disalurkan dengan optimal dan tepat sasaran kepada UMKM

    maka akan meningkatkan pengembangan UMKM itu sendiri.  

    Efektifitas dalam pengelolaan dana bergulir syariah terdiri dari aspek  –  

    aspek evaluasi dan pelaporan dalam aplikasi program dana bergulir

    syariah, terutama sejak saat dana dialokasikan/ dicarikan kepada penerima

    manfaat program. Kemudian efektifitas pengendalian dan pengambilan

    tindakan oleh pemberi dana dalam menerapkan sanksi akibat

     penyimpangan yang terjadi, karena seringkali terdapat hasil pengelolaan

    KSP/USP Koperasi atau BMT yang kurang berhasil.8 

    Pengukuran dampak dana bergulir syariah dapat dilihat dari

    kinerja keuangan BMT. Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi

    7Muhammad Yunus,  Bank Kaum Miskin : Kisah Yunus dan Grammen Bank Memerangin

     Kemiskinan, (Jakarta : PT Batu Merah, 2007), h.151.8

     Burhanuddin,” Evaluasi Dana Bergulir Melalui KSP/USP Koperasi (Pola PKPS-BBM, Agrobisnis dan Syariah) ”, Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM, Tahun 1 No.1(2006): h.42. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    30/148

    13

    keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang dianalisis dengan

    alat  –   alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik

     buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan tersebut. 9Penilaian kinerja

    keuangan koperasi dapat dilihat dari aspek finansial yang dilakukan melalui

    analisis terhadap laporan keuangan koperasi. Analisis rasio keuangan

    merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi koperasi.

    Analisis rasio keuangan juga menggambarkan suatu hubungan atau

     perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan

    memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan

    suatu koperasi10 

    Dalam menilai kinerja dan kesehatan LKM, dapat digunakan Peraturan

    Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

     No.35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

    Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah.

    9Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung : Alfabeta, 2011), h.2.

    10

    Sutrisno,  Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta : Ekonisia KampusFakultas Ekonomi UII Jakarta, 2009), h.53. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    31/148

    14

    2.  Kerangka Konseptual

    Berdasarkan kerangka teori tersebut maka penulis membuat kerangka

    konseptual sebagai berikut :

    Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual

    Akses Keuangan

    Usaha Mikro dan

    Kecil UMK

    Penyaluran dan

    Pengelolaan

    secara efektif

    Meningkatnya Asset,

    Modal, Pembiayaan, dan

    Laba

    Tingkat Kesehatan

    BMT (LKMS)

    Penguatan LKMS

    Dana Bergulir

    Syariah

    Peran Pemerintah

    Melalui

    Kemenkop

    Lemahnya

    Permodalan LKMS

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    32/148

    15

    H.  Metode Penelitian

    1. 

    Ruang Lingkup Penelitian

    Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu

     penelitian yang berusaha untuk menganalisis pemecahan permasalahan

    yang ada sekarang berdasarkan data  –   data yang ada, jadi sifatnya adalah

    menyajikan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya, yang

     bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi yang akurat dari

     berbagai sumber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

    Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan deskriptif

     berupa kata  –   kata tertulis dari sumber  –   sumber yang diperoleh dari

    hasil penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan

    memaparkan sesuai data yang didapat.11 

    2.  Objek Penelitian

    Objek penelitian ini adalah BMT yang berada di wilayah Kota

    Tangerang Selatan yang mendapatkan Dana Bergulir Syariah Program

    Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM). Terdapat 30

    BMT yang aktif di Kota Tangerang Selatan dan 8 BMT yang telah

    menerima Dana Bergulir Syariah. Pengambilan sampel bersifat tidak acak

    ( purposive sampling), dimana pemilihan sampel didasarkan pada

    karateristik atau ciri –  ciri tertentu berdasarkan ciri atau sifat populasinya.12 

    Pengambilan Sampel berdasarkan pada : 

    a. 

    Tahun penerimaan Dana Bergulir diatas tahun 2012 

    11

    S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif , (Bandung : Tasiti, 1989), h.9.12Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , Ed 1, (Jakarta : Kencana, 2005), h.115. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    33/148

    16

     b. 

    Plafond Bantuan sebesar ≥ 1 Milyar

    Terdapat sebanyak 3 BMT penerima bantuan DBS yang sesuai dengan

    ketentuan diatas, yaitu13:

    a.  BTM Berkah Mentari. Jl. Surya Kencana No.17 Pamulang Barat.

     b.  BMT Ubasyada. Jl. Dewi Sartika RT. 002/09 No.17 Ciputat

    c.  BMT Al Hurriyah. Ruko Mega Mall Blok D/6 Ciputat

     Namun dalam berlangsungnya penelitian ada 1 BMT yang tidak

     bersedia untuk diteliti yaitu BMT Al Hurriyah. Sehingga terdapat 2 Objek

     penelitian yang sesuai dengan ketentuan diatas, yaitu :

    a. 

    BTM Berkah Mentari;

     b.  BMT Ubasyada

    3. 

    Sumber Data

    a.  Data Primer  

    Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama. Dalam

     penelitian ini data primer didapat langsung dari BMT penerima bantuan

    DBS terkait yang dapat berupa hasil wawancara dan dokumen  –  

    dokumen yang berhubungan dengan tema penelitian.

     b. 

    Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari pihak

    kedua atau data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan

    13Dinas Koperasi UMKM Provinsi Banten. “Data Pinjaman dari LPDB kepada Koperasi &

    UMKM di Provinsi Banten”.Artikel diakses pada 14 November 2015 dari

    http://dinkopumkm.bantenprov.go.id/read/page-detail/data-dana-bergulir/15/pinjaman-dari-lembaga-pengelola-dana-bergulir-lpdb.html 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    34/148

    17

    dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.14 Dalam hal ini data

    diperoleh dari laporan keuangan yang dikeluarkan oleh BMT penerima

     bantuan DBS sebagai sumber utama, dan juga diperoleh dari berbagai

    dokumen, literature, dan referensi lain yang mengandung informasi

    yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

    4.  Teknik Analisis Data

    a.  Analisis kualitatif dekriptif, merupakan analisis yang memberikan

     pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan,

    menyusun, atau mengklasifikasikan, menganalisis data, serta

    menjelaskan gambaran mengenai pengelolaan penyaluran Dana

    Bergulir Syariah antara program dalam JUKNIS dengan pelaksaan

     penyaluran DBS. 

     b. 

    Analisa perhitungan kesehatan BMT dengan menggunakan

    Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    nomor 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian

    Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa

    Keuangan Syariah (UJKS), merupakan salah satu indikator dalam

    melihat kinerja dari suatu lembaga keuangan mikro yang meliputi

     penilaian terhadap 8 aspek diantaranya: Permodalan, Kualitas

    Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian

    dan Pertumbuhan, Jatidiri Koperasi serta Kepatuhan Prinsip Syariah.

    Dengan membandingkan skor penilaian kesehatan sebelum dan

    14Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi,(Jakarta: Erlangga, 2003), h.127.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    35/148

    18

    sesudah mendapatkan Dana Bergulir Syariah. 

    5. 

    Teknik Penulisan Laporan

    Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada “Pedoman Penulisan

    Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Tahun 2012”. 

    6.  Sistematika Penulisan

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, batasan dan rumusan

    masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu,

    kerangka teori dan konseptual, metode penilitan dan sistematika

     penulisan.

    BAB II : KAJIAN TEORITIS

    Pada bab ini akan disajikan mengenai tinjauan pustaka terhadap

    apa yang dibahas, yang mengungkap secara teoritis pengertian

    usaha mikro kecil dan menengah, BMT, dana bergulir, teori

     penyaluran dana bergulir, teori efektifitas, dan pedoman

     penilaian kesehatan kjks/ ujks koperasi.

    BAB III : GAMBARAN UMUM

    Bab ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian yang

    menjelaskan mengenai: sejarah berdirinya, badan hukum, visi

    dan misi, produk –  produk dan struktur organisasi BMT tersebut.

    BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian dampak

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    36/148

    19

    dana bergulir syariah terhadap peningkatan kinerja keuangan

    BMT, yang meliputi mekanisme pelaksanaan dana bergulir

    syariah dan mengukur pengaruh DBS terhadap perubahan

     pendapatan BMT antara sebelum dan sesudah mendapatkan

    DBS.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari

    rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    37/148

    20

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    A.  Dana Bergulir Syariah

    1.  Pengertian Dana Bergulir Syariah

    Dana bergulir adalah dana yang berasal dari pemerintah melalui

    Kementrian Negara Koperasi dan UKM yang merupakan dana simpan  –  

     pinjam / pembiayaan yang disalurkan kepada Koperasi Simpan

    Pinjam/Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Lembaga keuangan lainnya untuk

    disalurkan lebih lanjut kepada anggotanya yaitu pengusaha mikro dan kecil1.

    Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan No.99/PMK.05/2008 Pasal

    1 ayat 1 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian

     Negara / Lembaga menjelaskan dana bergulir adalah dana yang dialokasikan

    oleh Kementrian / Lembaga / Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk

    kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah,

    dan usaha lainnya yang berada dibawah pembinaan Kementrian/Lembaga. 

    Dana bergulir ini terbagi menjadi 2 pola pembiayaan, ada yang berpola

    konvensional dan ada yang berpola syariah. Untuk program dana bergulir

    dengan pola syariah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

    UKM RI No.06/per/M.KUKM/I/2007 tentang Petunjuk Teknis Program

    Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah2.

    Program Perkuatan Permodalan KJKS/UJKS adalah program pemberdayaan

    1 LPDB-KUMKM, “Rencana Strategis Bisnis”, (Jakarta:LPDB-KUMKM, 2006), h.28

    2

     Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia , (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.265. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    38/148

    21

    ekonomi usaha mikro yang dijalankan pemerintah melalui Kantor Kementrian

     Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dalam bentuk penyaluran

    Dana Bergulir Syariah melalui KJKS/UJKS atau koperasi yang menjalankan

    sistem syariah yang digulirkan kepada usaha mikro anggota KJKS/UJKS

     bersangkutan, dengan menggunakan transaksi pembiayaan sesuai pola syariah

    yang berlaku umum dalam lembaga keuangan syariah3.

    Dari beberapa pendapat diatas mengenai dana bergulir syariah, dapat

    disimpulkan bahwa dana begulir syariah merupakan dana bantuan

     permodalan bagi KJKS/UJKS yang berasal dari pemerintah melalui

    Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang dikelola oleh

    LPDB KUMKM, yang dimana disalurkan menggunakan prinsip bagi hasil

    dan bertujuan memperkuat peran dan posisi KJKS/UJKS sebagai instrumen

     pemberdayaan usaha mikro. 

    Tujuan dari disalurkannya dana bergulir syariah adalah4  : 

    a.  Memberdayakan Usaha Mikro melalui perkuatan permodalan

    KJKS/UJKS 

     b.  Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam bidang

    manajemen usaha dan pengelolaan keuangan 

    c. 

    Memperkuat peran dan posisi KJKS/UJKS dalam mendukung upaya

     perluasan kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan 

    Sasaran program dana bergulir syariah adalah5 :

    3 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,  Petunjuk Teknis

     Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah, (Jakarta :

    Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,

     Nomor:06/per/M.KUMKM/I/2007), h.4.4 Ibid., h.7.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    39/148

    22

    a. 

    Tersalurnya Dana Bergulir Syariah dalam rangkat perkuatan

     permodalan kepada 1 (satu) KJKS/UJKS untuk setiap kecamatan yang

    memenuhi persyaratan

     b.  Tersalurnya Dana Bergulir Syariah dari KJKS/UJKS kepada para

    anggotanya yang memenuhi syarat untuk menerima pembiayaan.

    c.  Terwujudnya peningkatan modal kerja anggota KJKS/UJKS yang

    memiliki usaha produktif

    d. 

    Terwujudnya peningkatan peran kelembagaan KJKS/UJKS dan

     peningkatan kemampuan manajemen usaha

    e. 

    Terwujudnya perguliran dana dari KJKS/UJKS kepada anggotanya

    dan perguliran dana dari KJKS/UJKS kepada KJKS/UJKS lainnya

    dalam rangka mengembangkan usaha mikro

    f. 

    Terlaksananya perkuatan permodalan KJKS/UJKS melalui pemberian

    dana bergulir yang menjamin sehingga dapat dicapai sukses dalam

     penyaluran, pemanfaatan, pengembalian dana serta terwujudnya

     peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat.

    2.  Dasar Hukum Dana Bergulir Syariah

    Pengelolaan Dana Bergulir memiliki dasar hukum yang jelas dalam

     pelaksanaanya antara lain sebagai berikut6  : 

    a.  UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

     b.  UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

    c.  UU No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah

    5 Ibid., h.8.

    6

      Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,  Informasi Skim Kredit Perbankan bagi UMKM . Tahun 2010. h.99. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    40/148

    23

    d. 

    PP No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

    Umum (PPK-BLU)

    e.  Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-

    292/MK.5/2006 tentang Penetapan LPDB-KUKM pada Kementerian

     Negara Koperasi dan UKM sebagai instansi pemerintah yang

    menerapkan PPK-BLU

    f.  Peraturan Menteri Keuangan No.221/PMK.05/2008 tentang tarif

    layanan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir

    Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Kementrian

     Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    g.  Peraturan Menteri Keuangan No.99/PMK.05/2008 tentang Pedoman

    Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementrian Negara/Lembaga

    h. 

    Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

     Nomor II/Per/M.KUKM/VI/2008 tentang Organisasi Tata Kerja

    Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

    dan Menengah

    i.  Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    Republik Indonesia No.21/Kep/M.KUKM/VII/2008 Tentang

    Pendelegasian Kewenangan Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

    Dari penjabaran diatas bisa dilihat, pengelolaan dana bergulir memiliki

     peraturan dan dasar hukum yang jelas dari mulai darimana dana tersebut

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    41/148

    24

     berasal, instansi yang mengelola, bagaimana cara petunjuk teknis

     pelaksaannya dan pengelolaannya.

    3.  Mekanisme Penyaluran Dana Bergulir Syariah

    Secara umum pola penyaluran dana bergulir berdasarkan Buletin Teknis

    Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 7, yaitu : 

    a.  Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi

    dan UMKM) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana

    tersebut, dana tidak dikembalikan lagi ke Kementrian namun

    Kementrian melakukan monitoring terhadap perguliran dana tersebut.

     b. 

    Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi

    dan UMKM) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana

    tersebut, dana tidak dikembalikan lagi ke Kementrian Negara dan

    Kementrian Negara tidak melakukan monitoring, dana dipercayakan

    kepada masyarakat

    c.  Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (Koperasi

    dan UMKM) selanjutnya dana dikembalikan lagi ke Kementrian dan

    Kementrian digulirkan lagi kepada masyarakat namun dana tersebut

    tidak dilaporkan dalam laporan keuangan Kementerian Negara.

    Kementrian menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat tanpa

     bunga, selanjutnya masyarakat mengembalikan lagi ke Kementrian,

    oleh Kementrian dimasukkan ke rekening kas umum Negara.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    42/148

    25

    Mekanisme penyaluran dana bergulir yang dilakukan oleh Satuan Kerja

    Kementrian Koperasi dan UKM, yang dimana dalam hal ini yaitu LPDB-

    KUKM adalah sebagai berikut :

    a.  Satuan kerja mendapatkan alokasi dana dari APBN/APBD yang

    tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran

     b.  Satuan kerja mengajukan pencairan dana kepada bendahara umum

     Negara.

    c. 

    Dana tersebut disalurkan melalui lembaga bank, lembaga bukan bank,

    koperasi, dan modal ventura. Lembaga tersebut menyalurkan dana

    tersebut sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

    d.  Dana tersebut harus dikembalikan oleh peminjam dana kepada satuan

    kerja pemerintah.

    B.  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

    1.  Pengertian UMKM

    Dalam kontek Indonesia, kriteria usaha penting dibedakan untuk

    menentukan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha

    mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Penyebutan UMKM

    adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni usaha menengah,

    kecil, dan mikro. 

    Menurut Awalil Rizky menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha

    informal yang memiliki aset, modal, omzet yang amat kecil. Ciri lainnya

    adalah jenis komoditi usahanya sering berganti, tempat usaha kurang tetap,

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    43/148

    26

    tidak dapat dilayani oleh perbankan, dan umumnya tidak memiliki legalitas

    usaha7

    .

    Sedangkan usaha mikro menurut SK Menteri Keuangan

     No.40/KMK.06/2003 adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan

    WNI dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- per tahun

    serta dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp. 50.000.000,-8. 

    Pengertian selanjutnya menurut Undang  –   Undang No. 20 tahun 2008

    tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) didefinisikan UMKM

    sebagai berikut9 : 

    a. 

    Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau

     badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro,

    sebagaimana di atur dalam undang  –  undang ini. Kriteria usaha mikro

    adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- tidak

    termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil

     penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,-

     b.  Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

    50.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- tidak

    termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil

     penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- sampai dengan paling

     banyak Rp. 2.500.000.000,-

    7 Euis Amalia,  Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di

     Indonesia , (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.41.8 Ibid,.h.42.

    9

     Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM dalam globalisasi ekonomi.Jakarta. 2008, h.92. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    44/148

    27

    c. 

    Kriteria usaha menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari

    Rp 500.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,-

    tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil

     penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- sampai dengan

     paling banyak Rp 50.000.000.000,-.

    Kemudian, menurut Titik S. Partomo dan Abd. Rachman S., jika dilihat

    dari ciri  –   cirinya kriteria umum, usaha kecil dan usaha menengah pada

    dasarnya bisa dianggap sama, yaitu sebagai berikut10:

    a. 

    Struktur Organisasi yang sangat sederhana.

     b. 

    Tanpa staf yang berlebihan.

    c.  Bagian kerja yang ‘kendur’. 

    d.  Memiliki hirarki manajerial yang pendek.

    e. 

    Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses

     perencanaan

    f.  Kurang membedakan antara pribadi dengan perusahaan.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

    antara usaha mikro, kecil dan menengah tidak terdapat perbedaan yang

    mendasar, melainkan kriteria dan karakteristik yang sama, yang membedakan

    hanyalah pada besaran kekayaan bersih dan omset penjualan yang dimiliki.

    Persamaan ciri dan kriteria antara usaha mikro, kecil dan menengah,

    diantaranya :

    10 Euis Amalia,  Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.47. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    45/148

    28

    a. 

    Usaha informal yang memiliki asset, modal dan omset yang cukup

    kecil.

     b.  Kurangnya manajerial dalam pengelolaan usaha.

    c.  Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum

    atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

    2.  Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

    a.  Pengertian Baitul Maal wat Tanwil

     Baitul maal wattamwil  (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal  

    dan baitlt tamwil .  Baitul maal   lebih mengarah pada usaha-usaha

     pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti zakat, infaq

    dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil   sebagai usaha pengumpulan dan

     penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tak

    terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi

    masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah11. 

    Pengertian lain  Baitul Maal wat Tamwil   (BMT) merupakan lembaga

    ekonomi atau keuangan syariah non bank yang sifatnya informal karena

    lembaga ini didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat sebagai

    lembaga ekonomi rakyat yang berupa mengembangkan usaha-usaha

     produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan

    kualitas ekonomi pengusaha bawah dan kecil dalam upaya pengentasan

    kemiskinan12. 

    11

    Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), h. 96. 

    12Yuke Rahmawati, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013), h.19.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    46/148

    29

    BMT pada dasarnya merupakan lembaga keuangan non perbankan

    yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh

    kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga

    keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. Oleh karena

    itu, selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, BMT juga bisa berfungsi

    sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan bertugas

    menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) dan menyalurkan dana

    kepada masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi juga

     berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri dan

     pertanian.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

    BMT merupakan lembaga keuangan non bank yang bertugas menghimpun

    dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat, serta

    mengelola zakat, infak dan shodaqoh yang dalam operasionalnya

     berpedoman pada syariah. 

    b.  Fungsi, Tujuan, Visi dan Misi Baitul Maal Wat Tamwil

    Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi13:

    1) 

     Baitulmal  ( Bait  = rumah, maal  = harta) menerima titipan dana ZIS

    (zakat, infak, dan sedekah) serta mengoptimalkan distribusinya

    dengan memberikan santunan kepada yang berhak (para asnaf)

    sesuai dengan peraturan dan amanah yang diterima.

    13 Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Islam(Jakarta: Kencana, 2012), h.285. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    47/148

    30

    2) 

     Baitut Tamwil   ( Bait   = rumah, at-Tamwil   = pengembangan harta)

    melakukan kegiatan pengembangan usaha produktif dan investasi

    dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan makro

    terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang

     pembiayaan kegiataan ekonominya.

    Didirikannya BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi

    untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,

    selanjutnya membantu pengusaha kecil dengan memberikan pembiayaan

    yang dipergunakan sebagai modal dalam rangka mengembangkan usahanya14.

    Visi BMT adalah mewujudkan kualitas masyarakat disekitar BMT yang

    selamat damai dan sejahtera dengan mengembangkan lembaga dan usaha

    BMT dan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalah) yang maju

     berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian.

    Sedangkan Misi BMT adalah mengembangkan Pokusuma dan BMT yang

    maju berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan dan berkehati-hatian

    sehingga terwujud kualitas masyarakat di sekitar BMT yang selamat, damai

    dan sejahtera15.

    c. 

    Prinsip Operasional BMT

    Dalam menjalankan usahanya BTM menggunakan prinsip16:

    1)  Prinsip bagi hasil

    14  Muhammad Ridwan,  Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press,

    2004), h.127.15

     Nurul Huda, dkk, Keuangan Publik Islam(Jakarta: Kencana, 2012), h.286.16Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), h. 101. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    48/148

    31

    Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi pinjaman

    dengan BMT. Prinsip bagi hasil menggunakan akad –  akad sebagai

     berikut:

    a)  Al –  Mudharabah

     b)  Al –  Musyarakah

    2)  Sistem Jual Beli

    Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam

     pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang

    diberi kuasa melakukan pembelian barang atas nama BMT, dan

    kemudian bertindak sebagai penjual, dengan menjual barang yang

    telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark up. Keuntungan

    BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana. Akad  –   akad

    yang digunakan dalam jual beli sebagai berikut:

    a)  Bai’ al –  Murabahah

     b)  Bai’ as –  Salam

    c)  Bai’ al –  Istishna

    3)  Sistem non –  profit

    Sistem yang sering disebut sebagai pembiayaan kebajikan ini

    merupakan pembiayaan yang bersifat sosial dan non  –   komersial,

    nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja, seperti

    Qardhul Hasan.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    49/148

    32

    Demikian prinsip  –   prinsip operasional yang dijalankan oleh BMT.

    Terdapat 3 prinsip utama, yaitu prinsip bagi hasil, jual beli dan prinsip

    sosial.

    C.  Konsep Efektifitas

    1.  Pengertian Efektifitas

    Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective  yang berarti

    melakukan sesuatu dengan tepat sasaran. Kamus ilmiah populer

    mendefinisikan efektifitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau

    menunjang tujuan. Efektifitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan

    atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan

    ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran

    seperti yang telah ditentukan. 

    Agung Kurniawan mengemukakan bahwa, efektifitas adalah kemampuan

    melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada

    suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan

    diantara pelaksanaannya17. Sedangkan Menurut T. Hani Handoko makna

    efektifitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memilih tujuan yang

    tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan18. 

    Dari beberapa pendapat diatas mengenai efektifitas, dapat disimpulkan

     bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

    (Kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang

    17

     Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik , (Yogyakarta: Pembaruan, 2005), h.109.18 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 2003), h.101. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    50/148

    33

    mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Upaya mengevaluasi

     jalannya suatu organisasi, dapat dilakukan melalui konsep efektifitas. Konsep

    ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan

     perubahan secara signifikan terhadap bentuk dan manajemen organisasi atau

    tidak. Dalam hal ini efektifitas merupakan pencapaian tujuan organisasi

    melalui pemanfaaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien. 

    2.  Ukuran Efektifitas

    Tingkat efektifitas dapat diukur dengan membandingankan antara rencana

    yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika

    usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga

    menyebabkan tujuan tidak tercapai.

    Menurut S.P Siagian, terdapat beberapa kriteria atau ukuran mengenai

     pencapaian tujuan efektif atau tidak, seperti berikut ini19: 

    a.  Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

     b.  Kejelasan strategi pencapaian tujuan

    c.  Proses analisis, kesimpulan dan perumusan kebijakan yang mantap

    d.  Perencanaan yang matang

    e. 

    Tersedianya sarana dan prasarana kerja

    f. 

    Pelaksanaan yang efektif dan efisien

    g.  Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik

    Selanjutnya Steers dalam Tangkilisan mengemukakan 5 kriteria dalam

     pengukuran efektifitas, yaitu20:

    19

     Sondang. P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT GunungAgung Siyo, 1982), h.160.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    51/148

    34

    a. 

    Produktifitas

     b. 

    Kemampuan adaptasi kerja

    c.  Kepuasan kerja

    d.  Kemampuan menghasilkan laba

    e.  Pencarian sumber daya

    Dari beberapa teori pengukuran efektifitas yang dikemukan diatas, untuk

    mengetahui efektifitas pengelolaan dana bergulir syariah di bmt dan

     pengaruhnya terhadap kinerja keuangan, penulis menggunakan teori

     pengukuran efektifitas dari S.P Siagian. Hal ini dikarenakan teori yang

    kemukan lebih sesuai dengan yang peniliti butuhkan dan lebih komprehensif

    dari yang lain.

    D. 

    Kinerja Keuangan

    1.  Pengertian Kinerja Keuangan

    Pengertian kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri

    adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang

    dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan

    neraca.

    21

     

    Menurut Irhan Fahmi, kinerja keuangan merupakan suatu gambaran

    tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat  –  alat

    analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

    keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode

    20  N.H.Tangkilisan,  Manajemen Publik , (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005),

    h.141.21Indriyo Gitosudarmo dan Basri, Manajemen Keuangan, Ed 3, (Yogyakarta : BPFE, 2002), h.275. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    52/148

    35

    tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal

    dalam menghadapai perubahan lingkungan.22

     

    Dari beberapa pendapat diatas mengenai kinerja keuangan, dapat

    disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah gambaran mengenai kondisi

    keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu untuk mengetahui baik atau

     buruknya keadaaan suatu perusahaan dengan menganalisis laporan

    keuangannya yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca. 

    2.  Tujuan Kinerja Keuangan

    Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir adalah sebagai

     berikut :23 

    a.  Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan

    untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera

    dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya

     pada saat ditagih.

     b.  Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan

    untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

    dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka

     panjang

    c. 

    Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu

    menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

    selama periode tertentu

    22

     Irham Fahmi, Analisa Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.2.23 S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2000), h.31. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    53/148

    36

    d. 

    Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

     perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil.

    3.  Pengukuran Kinerja Keuangan

    Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu

    ukuran atau tolak ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio

    atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan. Dalam penelitian ini

    karena objek penelitianya adalah BMT, maka pengukuran kinerja keuangan

    BMT dengan analisis kesehatan BMT.

    Analisis kesehatan BMT yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

     berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi Nomor: 35.3/Per/M.KUM/X/2007

    tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan

    Usaha Jasa Keuanagan Syariah dengan menggunakan dua pendekatan yaitu

    analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Pendekatan penilaian kuantitatif

     berdasarkan permenkop yaitu analisa permodalan, kualitas aktiva produktif,

    efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan dan jati diri koperasi.

    Sedangkat pendekatan peniliaan kualitatif yang berdasarkan permenkop yaitu

    aspek manajemen dan kepatuhan prinsip-prinsip syariah.

    Demikianlah pembahasan mengenai teori  –   teori yang penulis gunakan

    dalam menjawab rumusan permasalahan yang ada. Penulis membahas

    mengenai dana bergulir syariah. Selanjutnya membahas mengenai teori

    umkm, lembaga keuangan syariah BMT, dan teori efektifitas serta kinerja

    keuangan. Semoga teori yang penulis pakai dapat menunjang dan memberikan

     penjelasan pada pembahasan berikutnya.

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    54/148

    37 

    BAB III 

    GAMBARAN UMUM

    A.  Gambaran Umum BTM Berkah Mentari 

    1.  Sejarah Berdiri dan Perkembangannya1 

    Kiprah BMT di masyarakat lapisan bawah selama lebih dari satu

    dasawarsa terakhir telah memberikan dampak yang luar biasa terutama bagi

     pengembangan usaha kecil–mikro di bumi nusantara ini 

    Kenyataan tersebut tidak dipungkiri telah mendorong bagi sebagian

    organisasi sosial-keagamaan, lembaga kemasyarakatan, yayasan, LSM,

    masjid-masjid tertarik untuk turut serta mengambil bagian dengan

    membentuk lembaga BMT untuk sama-  sama berkiprah dalam rangka

    melayani kebutuhan masyarakat. 

    Dikalangan organisasi Muhammadiyah sendiri dalam beberapa tahun

    terakhir diperkenalkan suatu model khas BMT dengan sebutan BTM (Baitul-

    Tamwil Muhammadiyah). BTM-BTM unggulan dan kinerja yang cukup baik

    sudah bermunculan dimana-mana. Yang ditunggu selanjutnya adalah muncul

    dan berdirinya BTM-BTM baru sebagai gerakan nyata dalam rangka turut

    serta berkhidmat melayani dan meningkatkan kualitas ekonomi umat

    (pengusaha kecil- mikro). 

    Dari kenyataan-kenyataan diatas itulah disertai niat amal-usaha dari

     jajaran Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan pimpinan Cabang

    Muhammadiyah Pamulang, ide dan inisiasi pendirian BTM BERKAH

    1

     Company Profile BTM Berkah Mentari Pamulang, (Tangerang Selatan: BTM Berkah Mentari,2013), h.1. 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    55/148

    38 

    MENTARI bermula. Tepat pada hari minggu tanggal 18 Mei 2008 diresmikan

    BTM Berkah Mentari sebagai tanda dimulainya perjuangan riil, nyata dan

    sesungguhnya bagi umat. 

    KJKS BTM Berkah Mentari adalah koperasi dengan azas Syariah Islam

    dengan bentuk usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah – Simpan Pinjam. Saat

     berdiri berlokasi usaha di Perumahan Pondok Benda Blok A no.11 Kel.

    Pondok Benda – Kecamatan Pamulang dan terhitung per tanggal 1 Mei 2011

     pindah lokasi usaha ke Jl. Surya Kencana No.17 Kel. Pamulang Barat - 

    Kecamatan Pamulang – Kota Tangerang Selatan. Kami dari KJKS BTM

    Berkah Mentari Pamulang dengan Status Badan Hukum No.518/51/BH/Dis-

    KUMKM tanggal 7 Agustus 2008, turut ambil bagian membantu pergerakan

    di lini UMKM. 

    Dalam perkembangannya BTM Berkah Mentari telah mengalami

     perkembangan yang sangat pesat. Per 31 Juli 2014 BTM Berkah Mentari

    mempunyai anggota pendiri sebanyak 85 orang, dan calon anggota sebanyak

    284 orang. Total Asset per 31 Juli 2014 sebesar Rp 2,4 Milyar, dengan total

    mitra mencapai 764 orang. Perkembangan BTM Berkah Mentari dapat dilihat

     pada grafik dibawah ini 

  • 8/18/2019 Pengelolaan Dana Bergulir Syariah di BMT dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi pada BMT Peneri…

    56/148

    39 

    Grafik 1. Perkembangan Kondisi Keuangan BTM Berkah Mentari Tahun

    2012 – 2014 (Ribuan) 

    Sumber : Laporan Keuangan BTM Berkah Mentari 

    Dari grafik diatas menunjukkan BTM mengalami pertumbuhan dan

     peningkatan yang pesat dari sisi asset, pembiayaan dan modal. Hal ini juga

    disebabkan karena mendapatkan bantuan dana bergulir syariah pada tahun

    2013. Sehingga dapat member