strategi dalam meningkatkan kepatuhan … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan...

16
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017 STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON PNS/TNI/POLRIDI KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I Topan Pashion Silalahi, Darwin Sitompul, Chairul Muluk Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Abstract The tax revenue target in the Regional Office of Directorate General of Taxation North Sumatra, I was never achieved, even on the level of realization percentage tends to decrease. Tax revenue sharing system based tax cuts are divided into two types of tax deductions directly and indirectly. Taxpayers who are included in the direct tax cuts individual taxpayer groups of civil servants, military and police, while individual taxpayers beyond the group of payment of tax after tax calculations beforehand. In terms of the level of compliance, individual taxpayers from the group of civil servants, the military show the level of compliance is higher than the taxpayer than non-civil, military and police. In terms of potential tax individual taxpayers non-civil servants. TNI and Polri have a greater potential to contribute tax revenue. To achieve the target of tax in North Sumatra DJP 1, need to be grown continuously awareness and taxpayer compliance to meet tax obligations in accordance with applicable regulations. Application of electronic systems or e- system of taxation allegedly give effect to an increase in the level of tax compliance. Given the awareness and tax compliance are important factors for the increase in tax revenue, it is necessary to intensively study about strategies to improve tax compliance, in particular by using the individual taxpayer aspects of counseling, electronic systems and inspection. In addition to the electronic system of taxation, extension and factors are also suspected of tax audits The purpose of this study is to formulate a strategy to improve taxpayer compliance in the Regional Office of Directorate General of Taxation Sumatera Utara I, seen from the aspect of tax counseling, application of electronic systems and tax audits. By using multiple regression analysis result of taxpayer compliance rate DJP Regional Office of North Sumatra I of 69.6% can be explained by tax counseling, application of electronic systems of taxation and tax audits. Keywords: Extension of tax, taxation of electronic systems applications, tax audit tax compliance PENDAHULUAN

Upload: dinhkiet

Post on 30-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI NON

PNS/TNI/POLRIDI KANTOR WILAYAH DJP

SUMATERA UTARA I

Topan Pashion Silalahi, Darwin Sitompul, Chairul Muluk

Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Abstract

The tax revenue target in the Regional Office of Directorate General of

Taxation North Sumatra, I was never achieved, even on the level of realization

percentage tends to decrease. Tax revenue sharing system based tax cuts are

divided into two types of tax deductions directly and indirectly. Taxpayers who

are included in the direct tax cuts individual taxpayer groups of civil servants,

military and police, while individual taxpayers beyond the group of payment of

tax after tax calculations beforehand. In terms of the level of compliance,

individual taxpayers from the group of civil servants, the military show the level

of compliance is higher than the taxpayer than non-civil, military and police. In

terms of potential tax individual taxpayers non-civil servants. TNI and Polri have

a greater potential to contribute tax revenue.

To achieve the target of tax in North Sumatra DJP 1, need to be grown

continuously awareness and taxpayer compliance to meet tax obligations in

accordance with applicable regulations. Application of electronic systems or e-

system of taxation allegedly give effect to an increase in the level of tax

compliance. Given the awareness and tax compliance are important factors for

the increase in tax revenue, it is necessary to intensively study about strategies to

improve tax compliance, in particular by using the individual taxpayer aspects of

counseling, electronic systems and inspection. In addition to the electronic system

of taxation, extension and factors are also suspected of tax audits

The purpose of this study is to formulate a strategy to improve taxpayer

compliance in the Regional Office of Directorate General of Taxation Sumatera

Utara I, seen from the aspect of tax counseling, application of electronic systems

and tax audits. By using multiple regression analysis result of taxpayer

compliance rate DJP Regional Office of North Sumatra I of 69.6% can be

explained by tax counseling, application of electronic systems of taxation and tax

audits.

Keywords: Extension of tax, taxation of electronic systems applications, tax audit

tax compliance

PENDAHULUAN

Page 2: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

Usaha memandirikan bangsa

atau negara dalam pembiayaan

pembangunan adalah dengan

menggali sumber dana yang berasal

dari dalam negeri yang berwujud

pajak yang harus terus diupayakan

dan perlu mendapatkan dukungan dari

masyarakat (Ardani, 2010). Pajak

merupakan sumber penerimaan utama

Negara yang digunakan untuk

membiayai pengeluaran pemerintah

dan pembangunan. Semakin besarnya

pengeluaran pemerintah dalam rangka

pembiayaan Negara menuntut

peningkatan penerimaan Negara yang

salah satunya berasal dari penerimaan

pajak.Tugas mulia administrasi

perpajakan, terutama administrasi

pajak pusat, diemban oleh Direktorat

Jenderal Pajak sebagai salah satu

instansi pemerintah yang secara

structural berada dibawah

Kementerian Keuangan Republik

Indonesia (Widjaya, 2011).

Pemeriksaan pajak merupakan

salah satu upaya pemerintah untuk

membentuk perilaku kepatuhan Wajib

Pajak orang pribadi maupun suatu

badan usaha. Kepatuhan Wajib Pajak

adalah kemauan dan kesadaran Wajib

Pajak untuk memenuhi segala

kewajiban perpajakannya. Pemerintah

tentu mengharapkan agar

modernisasi yang berjalan ini

mampu meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak. Karena dengan adanya

peningkatan kepatuhan Wajib Pajak

maka penerimaan negara dari sektor

pajak juga meningkat pula

(Rahayu,2009). Kenyataan yang ada

diIndonesia menunjukkan tingkat

kepatuhan masih rendah, hal ini bisa

dilihat dari belum optimalnya

penerimaan pajak yang tercermin dari

taxgap dan taxratio.

Kantor Wilayah pada

Direktorat Jenderal Pajak dibentuk

untuk mengkoordinasikan

pelaksanaan tugas di daerah. Dalam

rangka mencapai target penerimaan

pajak di Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Sumut 1

yang selalu meningkat dari tahun ke

tahun, pemerintah selalu melakukan

penyuluhan dan berbagai usaha

lainnya. Hasil penelitian Andyastuti

dkk (2013) menyatakan bahwa

penyuluhan mengenai pentingnya

membayar pajak akan berdampak

terhadap peningkatan kesadaran wajib

pajak. Pemerintah juga memiliki

program atau kebijakan untuk

mempermudah Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajiban

perpajakannya, sehingga dapat

memenuhi target penerimaan tersebut.

Program ini dilaksanakan pemerintah

melalui Direktorat Jenderal Pajak

dengan melakukan modernisasi

perpajakan dalam pelaporan maupun

pendaftaran pajak dengan

menggunakan teknologi informasi

berbasis sistem elektronik.

Kepatuhan wajib pajak juga

dapat ditingkatkan melalui

pemeriksaan pajak. Menurut

Mandagi dkk (2014) pemeriksaan

pajak memiliki korelasi yang positif

dengan tingkat kepatuhan.

Pemeriksaan pajak yang dilakukan

petugas pajak secara benar akan

meningkatkan kepatuhan wajib

pajak. Pemeriksaan pajak dilakukan

karena self assessment system tidak

Page 3: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

terlaksana efektif. Oleh karena itu,

perlu dilakukan pengawasan dalam

bentuk pemeriksaan pajak dan

penegakan hukum (law enforcement)

untuk mengamankan penerimaan

pajak dari penyalahgunaan,

penyimpangan ataupun

penyelundupan pajak. Peningkatan

pengawasan itu salah satunya

diwujudkan dengan mengoptimalkan

pemeriksaan terhadap Wajib Pajak,

karena pemeriksaan pajak merupakan

elemen penting dari fungsi self

assessment system.

Dalam sistem perpajakan

terdapat batasan-batasan untuk

menunjukkan tingkat kepatuhan

Wajib Pajak. Antara lain adalah

menyangkut waktu pelaksanaan

kewajiban perpajakan dan jumlah

pajak yang harus dibayar. Wajib

Pajak dikatakan tidak atau kurang

patuh apabila tidak melaksanakan

kewajiban perpajakannya, seperti

tidak mendaftarkan dirinya, tidak

membayar/melaporkan pajaknya

secara benar sesuai dengan jangka

waktu yang ditetapkan, atau jumlah

yang dibayarkan lebih rendah dari

yang sebenarnya.

Target penerimaan pajak dari

tahun 2011 hingga 2015 di Kanwil

DJP Sumut 1 tidak pernah tercapai,

bahkan dari tingkat persentase

realisasi cenderung mengalami

penurunan, seperti terlihat pada Tabel

1.

Tabel 1 Realisasi Penyampaian SPT

Kelompok Wajib PajakOrang Pribadi

Kanwil DJP Sumut 1

Tahun 2011 – 2015

Tahun

Wajib Pajak

PNS, TNI

dan Polri

Wajib Pajak

Non

PNS, TNI

dan Polri

2011 154.995 39.934

2012 172.744 41.411

2013 171.361 39.598

2014 172.541 32.611

Sumber : Kanwil DJP Sumut 1, 2016

Penerimaan pajak berdasarkan

pembagian sistem pemotongan pajak

dibagi kedalam dua jenis yakni

pemotongan pajak secara langsung

dan tidak langsung. Wajib pajak yang

termasuk dalam pemotongan pajak

langsung yakni kelompok wajib pajak

orang pribadi PNS, TNI dan Polri,

sedangkan wajib pajak orang pribadi

di luar kelompok tersebut

pembayaran pajak setelah dilakukan

perhitungan pajak terlebih dahulu.

Dari dua kelompok wajib

pajak orang pribadi, dari segi tingkat

kepatuhan, wajib pajak orang pribadi

dari kelompok PNS, TNI

menunjukkan tingkat kepatuhan lebih

tinggi dibanding dibanding wajib

pajak non PNS, TNI dan Polri. Dari

segi potensi pajak, wajib pajak orang

pribadi non PNS. TNI dan Polri

memiliki potensi lebih besar dalam

memberikan kontribusi penerimaan

pajak.

Untuk mencapai target pajak

di Kanwil DJP Sumut 1,perlu

ditumbuhkan terus menerus

kesadaran dan kepatuhan wajib pajak

Page 4: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

untuk memenuhi kewajiban pajak

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Novita dan Zahroh (2014)

melalui hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa aplikasi sistem

elektronik perpajakan atau e-system

juga memberikan pengaruh terhadap

peningkatan tingkat kepatuhan pajak.

Mengingatkesadaran dan kepatuhan

Wajib Pajak merupakan faktor

penting bagi peningkatan

penerimaan pajak, maka perlu

secara intensif dikaji tentang strategi

dalam meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak, khususnya Wajib Pajak

perorangan dengan menggunakan

aspek penyuluhan, sistem elektronik

dan pemeriksaan.

Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk merumuskan strategi

dalam meningkatkan kepatuhan wajib

pajak di Kantor Wilayah DJP

Suamtera Utara I, dilihat dari aspek

penyuluhan pajak, aplikasi sistem

elektronik dan pemeriksaan pajak.

LANDASAN TEORI

Pengertian Penyuluhan Pajak

Tingkat kepatuhan Wajib

Pajak yang dinilai belum terlalu

tinggi, menuntut Direktorat Jenderal

Pajak untuk terus melakukan berbagai

macam program demi meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam hal

perpajakan.Salah satu program yang

dilakukan adalah penyuluhan

pajak.Menurut Surat Edaran Direktur

Jenderal Pajak Nomor : SE -

98/PJ/2011 tentang pedoman

penyusunan rencana kerja dan laporan

kegiatan penyuluhan perpajakan unit

vertikal di lingkungan direktorat

jenderal pajak, penyuluhan pajak

diartikan sebagai suatuupaya dan

proses memberikan informasi

perpajakan untuk menghasilkan

perubahan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap masyarakat,

dunia usaha, aparat, serta lembaga

pemerintah maupun non pemerintah

agar terdorong untuk paham, sadar,

peduli dan berkontribusi dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan.

Penyuluhan pajak memiliki

arti proses penyebarluasan peraturan

perpajakan agar dapat dipahamidan

dapat diterapkan dalam kegiatan

praktis dilapangan yang dilakukan

secara berkesinambungan dengan

tujuan meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, kesadaran dan

kepatuhan Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan

(Arifin,2012).

Tujuan Penyuluhan Pajak

Menurut Peratuan Dirjen

Pajak Nomor: PER-03/PJ/2013

tentang Pedoman Penyuluhan

Perpajakan, penyuluhan perpajakan

bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuandan keterampilan

perpajakan, serta mengubah perilaku

masyarakat Wajib Pajak agar semakin

paham, sadar, dan peduli dalam

melaksanakan hak dan memenuhi

kewajiban perpajakannya.

Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan

Perkembangan yang semakin

modern, menuntut pemerintah untuk

meciptakan program guna

mempermudah Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajiban

perpajakannya, sehingga dapat

Page 5: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

memenuhi target penerimaan pajak.

Program ini dilaksanakan pemerintah

melalui Direktorat Jenderal Pajak

dengan melakukan modernisasi

perpajakan dengan menggunakan

teknologi informasi berbasis e-system

(sistem elektronik). E-System

perpajakan merupakan modernisasi

perpajakan dengan menggunakan

teknologi informasi yang dapat

mempermudah Wajib Pajak untuk

melaporkan pajak (Pujiani, 2012).

Pemeriksaan Pajak

PeraturanMenteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor

17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara

Pemeriksaan, menyebutkan bahwa

pemeriksaan pajak adalah

“serangkaian kegiatan menghimpun

dan mengolah data, keterangan,

dan/atau bukti yang dilaksanakan

secara objektif dan profesional

berdasarkan suatu standar

pemeriksaan untuk menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan dan/atau untuk tujuan lain

dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.”

Dari definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya,

pemeriksaan pajak adalah

pemeriksaan yang dilakukan atas

pembukuan atau catatan-catatan

mengenai kegiatan usaha Wajib

Pajak, kemudian dilakukan pengujian

untuk kebenaran formal atau materiil

dari pembukuan tersebut, selain itu

untuk meneliti apakah kewajiban

perpajakan Wajib Pajak yang

bersangkutan telah dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang berlaku.

Kepatuhan Pajak

Kepatuhan perpajakan

merupakan suatu keadaan dimana

Wajib Pajak memenuhi semua

kewajiban perpajakan dan

melaksanakan hak perpajakannya

(Nurmantu, 2003). Wajib Pajak

dikatakan tidak atau kurang patuh

apabila tidak melaksanakan

kewajiban perpajakannya, seperti

tidak mendaftarkan dirinya (tidak

memiliki NPWP), tidak

membayar/melaporkan pajaknya

secara benar sesuai dengan jangka

waktu yang ditetapkan, atau jumlah

yang dibayarkan lebih rendah dari

yang sebenarnya.

Hasil Penelitian Terdahulu

Mandagi dkk (2014)

melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pemeriksaan Pajak

Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Badan Dalam Memenuhi

Kewajiban Perpajakannya Pada KPP

Pratama Manado”. Penelitian

inibertujuanuntuk menganalisis

pengaruh pemeriksaan pajak terhadap

tingkat kepatuhan Wajib Pajak badan

dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya pada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Manado. Metode analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif untuk mengetahui

gambaran pengaruh pemeriksaan

pajak terhadap tingkat kepatuhan

Wajib Pajak badan dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya pada KPP

Pratama Manado. Berdasarkan hasil

penghitungan nilai rata-rata dari

Page 6: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

responden pemeriksa pajak pada KPP

Pratama Manado, untuk criteria

pemeriksaan pajak termasuk dalam

criteria sangat memadai, sedangkan

untuk criteria kepatuhan Wajib Pajak

badan termasuk dalam kriteria patuh.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa

pemeriksaan pajak berpengaruh

terhadap tingkat kepatuhan Wajib

Pajak badan pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Manado. Berdasarkan

hasil analisis regresi sederhana

menunjukkan bahwa tingkat

kepatuhan Wajib Pajak badan pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Manado sebagian besar dipengaruhi

oleh pemeriksaan pajak sebesar dan

lainnya dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini seperti sistem

administrasi perpajakan, pelayanan,

penegakan hokum perpajakan, dan

tariff pajak. KPP Pratama

Manadoagar meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak badan dalam memenuhi

keajiban perpajakannya.

Novita dan Zahroh (2014)

melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Penyuluhan Pajak,

Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan dan Pemeriksaan Pajak

Terhadap Tingkat Kepatuhan

Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

(Studi Pada KPP Pratama Surabaya

Wonocolo)”. Penelitian ini hanya

membatasi pada salah satu Kantor

Pelayanan Pajak, yaitu Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Surabaya Wonocolo. KPP Pratama

Surabaya Wonocolo yang berada

dibawah pengendalian Direktorat

Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jawa

Timur I ini merupakan KPP yang

mempunyai Wajib Pajak terbanyak di

Kanwil DJP Jatim 1. Total Wajib

Pajak yang terdaftar di KPP ini

sampai dengan Desember 2012

adalah berjumlah 78.810. Masalah

kepatuhan pajak menarik untuk

diteliti, apakah penyuluhan, aplikasi

sistem elektronik perpajakan dan

pemeriksaan berpengaruh signifikan

secara simultan maupun parsial

terhadap tingkat kepatuhan Wajib

Pajak.

Hasil analisis regresi

berganda menunjukkan bahwa

penyuluhan, sistem elektronik

perpajakan, dan pemeriksaan pajak,

berpengaruh signifikan secara parsial

atau individu terhadap variabel

kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan. Variabel bebas yang

berpengaruh positif terhadap variabel

terikat adalah variabel penyuluhan

dan pemeriksaan, sedangkan untuk

variabel sistem elektronik perpajakan

mempunyai pengaruh negatif dalam

kepatuhan pemenuhan kewajiban

perpajakan.

Dari 2 (dua) penelitian

tersebut dapat disimpulkan, variabel

yang yang memberikan pengaruh

signifikan pada tingkat kepatuhan

wajib pajak terdiri dari :

a. Penyuluhan Pajak

b. Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan

c. Pemeriksaan Pajak

a. Ketiga variabel independen

tersebut menjadi dasar

penentuan variabel pada

penelitian ini, sehingga

pemilihan variabel menjadi

Page 7: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

relevan untuk digunakan.

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka atau model

konseptual yang sering juga disebut

kerangka teoritis ialah sebuah model

yang ditunjukkan dalam bentuk

diagram yang memperlihatkan

struktur dan sifat hubungan logis

antar variabel penelitian yang telah

diidentifikasi dari teori dan temuan-

temuan hasil review artikel akan

digunakan dalam menganalisis

masalah penelitian (Sekaran, 2006).

Yang dimaksud dengan hubungan

logis dalam hal ini ialah pengenalan

variabel dependen, variabel

independen dan variabel lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya, tingkat kepatuhan Wajib

Pajak diduga dipengaruhi oleh 3 (tiga)

variabel independen yang diadaptasi

dari penelitian sebelumnya yakni

penyuluhan, aplikasi sistem

elektronik perpajakan, dan

pemeriksaan.Berikut ini disusun

kerangka konseptual pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Perumusan Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan

sebagai suatu pernyataan tentang

hubungan logis antara dua variabel

atau lebih yang dinyatakan dalam

bentuk kuantitatif sehingga dapat

diuji kebenarannya (Sekaran, 2006).

Hipotesis simultan pada penelitian ini

adalah :

Ho : Penyuluhan Pajak, Aplikasi

Sistem Elektronik Perpajakan

dan Pemeriksaan secara

simultan tidak berpengaruh

terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak.

Ha : Penyuluhan Pajak, Aplikasi

Sistem Elektronik Perpajakan

dan Pemeriksaan secara

simultan berpengaruh terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian

korelasional. Penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan

mendeteksi sejauh mana variasi-

variasi pada suatu faktor berkaitan

atau berkorelasi dengan satu atau

lebih faktor lain berdasarkan

koefisien korelasi (Sinulingga, 2012).

Populasi

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek

atau subyek yang menjadi kuantitas

dan karasteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti.(Sugiyono,

2012).Populasi dalam penelitian

adalah Wajib Pajak yang terdata

hingga 31 Desember 2015 di Kantor

Wilayah DJP Sumatera Utara I

Medan.

Sampel

Pada penelitian ini besar

sampel didasarkan pendapat Roscoe,

jika penelitian terkait dengan analisis

multivariate (analisis korelasi atau

regresi berganda) maka ukuran

sampel sebaiknya beberapa kali,

Page 8: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

biasanya minimal 10 kali dari jumlah

variabel yang diteliti (Sinulingga,

2012). Berdasarkan kerangka

konseptual pada Gambar 3.1 ada

sebanyak empat variabel, sehingga

jumlah subjek penelitian minimal 40

responden. Dalam penelitian ini

disebar 90 kuesioner, jumlah tersebut

telah memenuhi syarat minimal besar

sampel.

Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tersebut (Sugiyono, 2006).

Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah metode probability

sampling.Metode ini memberikan

peluang yang sama kepada setiap

anggota populasi untuk menjadi

sampel. Penentuan sampel

menggunakan teknik simple

randomsampling.Teknik ini paling

sederhana.Sampel diambil secara

acak, tanpa memperhatikan tingkatan

yang ada dalam populasi.

Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview),

kepada pimpinan Kanwil DJP

Sumatera Utara I Medan.

b. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

yang diberikan kepada

responden yang telah

ditentukan dengan

menggunakan skala Likert

sesuai dengan definisi

operasional variabel.

Pembagian kuesioner

dilakukan 2 (dua) kali, yakni

untuk uji validitas dan uji

reliabilitas sebanyak 30 (tiga

puluh) orang, setelah

memenuhi syarat uji validitas

dan uji reliabilitas kemudian

disebar kembali untuk

analisis data.

c. Studi Dokumentasi, dengan

mengumpulkan dan

mempelajari data serta

informasi di Kantor Wilayah

DJP Sumatera Utara I Medan.

Uji Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh hasil

penelitian yang baik, maka kuesioner

yang dijadikan sebagai instrumen

pengumpulan data harus diuji terlebih

dahulu tentang validitas dan

reliabilitasnya.

Uji Validitas

Uji ini ditujukan sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi bila

alat tersebut memberikan hasil ukur

yang sesuai dengan

pengukuran.Dengan jumlah sampel

sebanyak 30 responden, maka

dilakukan analisis korelasi antara skor

pertanyaan dengan standar nilai r

untuk validitas yakni 0,3 (Sugiyono,

2012). Apabila nilai rhitung lebih besar

dari 0,3 maka dapat dinyatakan item

tersebut valid, sehingga seluruh

pertanyaan dalam kuesioner

dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks

yang menunjukan tingkat kekuatan

suatu alat pengukur dapat dipercaya

dan diandalkan. Dalam suatu

kelompok item – item pertanyaan

dinyatakan reliabel bilamana angka

koefisisen 0,60 (Sunyoto, 2006).

Page 9: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

Analisis Data

Analisa Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk

mengetahui apakah variabel

independen (X1,X2,X3) berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y)

dengan model regresi (Hasan, 2009)

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

dimana :

Y = Variabel dependen

(Kepatuhan Wajib Pajak)

a = Konstanta

b = Koefisisen regresi.

X = Variabel independen yang

terdiri dari :

X1 = Penyuluhan Pajak

X2 = Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan

X3 = Pemeriksaan Pajak

e = error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Koefisien Korelasi dan Determinasi

Koefisien determinasi

bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen

menjelaskan variabel dependen.

Koefisien determinasi terletak pada

tabel model summarybpada

kolomAdjusted R Square.Nilai

koefisien korelasi dan koefisien

determinasi dapat dilihat pada Tabel

2.

Tabel 2 Koefisien Korelasi dan

Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Pengolahan Data,

2016

Pada Tabel 2.Nilai R sebesar

0,840 menunjukkan korelasi (kolom

R) yang Kuat antara variabel

penyuluhan perpajakan, aplikasi

elektronik perpajakan dan

pemeriksaan pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Tabel 2. juga menghasilkan

nilai koefisien determinasi (kolom

Adjusted R Square) sebesar 0,696

Artinya 69,6% kepatuhan wajib pajak

dijelaskan oleh faktor penyuluhan

perpajakan, aplikasi elektronik

perpajakan dan pemeriksaan pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak,

sedangkan sisanya yakni 30,4%

dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti pada penelitian ini.

Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji hipotesis adalah metode

pengambilan keputusan yang

didasarkan dari analisis data, baik dari

percobaan yang terkontrol, maupun

dari observasi (tidak terkontrol).

Dalam statistik sebuah hasil bisa

dikatakan signifikan secara statistik

jika kejadian tersebut hampir tidak

mungkin disebabkan oleh faktor yang

kebetulan, sesuai dengan batas

probabilitas yang sudah ditentukan

sebelumnya. Keputusan dari uji

hipotesis selalu dibuat berdasarkan

pengujian hipotesis nol.Ini adalah

pengujian untuk menjawab

pertanyaan yang mengasumsikan

hipotesis nol adalah benar. Uji

hipotesis simultan atau Uji F

bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel

Page 10: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

dependen secara simultan atau

bersama-sama, hasil Uji F dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai Signifikan Untuk Uji

Hipotesis Simultan

Sumber : Hasil Pengolahan Data,

2016

Tahapan uji Simultan (Uji F)

1. Menetapkan Tingkat

signifikansi

Tingkat signifikansi

menggunakan alpa = 5%

(signifikansi 5% atau 0.05).

2. Melihat Nilai dari Fhitung

Dari Tabel 3., didapat nilai

tingkat signifikansi pada

kolom Sig. yakni 0.000

3. Kriteria Pengujian

• Ho diterima dan Ha

ditolak, bila nilai Sig >

0,05

• Ho ditolak dan Ha

diterima, bila nilai Sig

< 0,05

4. Membandingkan nilai Sig

dengan angka 0,05

Nilai Sig < 0,05atau 0,000 <

0,05

Karena nilai Sig lebih kecil dari 0,05,

maka Ho ditolak dan menerima Ha

artinya secara simultan ada pengaruh

yang signifikan variabel penyuluhan

perpajakan, aplikasi elektronik

perpajakan dan pemeriksaan pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak.

Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Uji hipotesis parsial atau

biasanya lebih dikenal dengan uji t

adalah suatu uji yang dilakukan untuk

mengetahui pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) secara terpisah atau

masing-masing.

Tabel 4.Nilai Signifikansi Untuk Uji

Hipotesis Parsial

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Tahapan Uji hipotesis parsial (Uji t) :

1. Standar tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi

menggunakan alpa =5%

(signifikansi 5% atau 0.05).

2. Tingkat signifikansi tiap

Variabel Independen

Tingkat signifikansi dapat

dilihat pada kolom Sig pada

Tabel 4.

1) Tingkat signifikansi pada

variabel Penyuluan Pajak

yakni 0,344

2) Tingkat signifikansi pada

variabel Aplikasi

Elektronik Perpajakan

yakni 0,000

3) Tingkat signifikansi pada

variabel Pemeriksaan Pajak

yakni 0,002

3. Kriteria Pengujian

Jika Tingkat signifikansi >0,05,

maka Ho diterima Jika Tingkat

Page 11: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

signifikansi = 0,05, maka Ho

diterima Jika Tingkat signifikansi

<0,05, maka Ho ditolak

4. Membandingkan Nilai Sig.

hasil Uji t dengan Tingkat

Signifikan

1) Pada variabel Pemyuluhan

Perpajakan dengan tingkat

signifikansi 0,334 >0,05,

maka Ho diterima.

2) Pada variabel Aplikasi

Elektronik Perpajakan

dengan tingkat signifikansi

0,000 <0,05, maka Ho

ditolak.

3) Pada variabel Pemeriksaan

Pajak dengan tingkat

signifikansi 0,002 <0,05,

maka Ho ditolak.

Tingkat signifikansi dari 2

(dua) variabel yakni variabel Aplikasi

Elektronik Perpajakan dan

Pemeriksaan Pajak lebih kecil dari

0,05yang berarti menolak hipotesis

Ho artinya secara parsial Aplikasi

Elektronik Perpajakan dan

Pemeriksaan Pajak berpengaruh

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak. Pada variabel Penyuluhan

Pajak (X1) tingkat signifikansinya

lebih besar dari 0,05yang berarti

menerima hipotesis Ho artinya secara

parsial Penyuluhan Pajak tidak

berpengaruh signifikan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak.

Dapat disimpulkan dari ketiga

variabel independen hanya variabel

penyuluhan Pajak yang tidak

memberikan pengaruh signifikan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di

DJP Sumut I.

Pembahasan

Kanwil DJP Sumut I

melakukan berbagai terobosan dalam

meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

antara lain perbaikan regulasi, dalam

rangka memperluas basis pajak

maupun untuk mendukung penegakan

hukum, penyuluhan pajak melalui

berbagai media dan sosialisasi ke

berbagai komunitas dunia usaha serta

pemeriksaan pajak yang intensif dan

terarah.Kemudian terobosan di bidang

penagihan aktif khususnya melalui

blokir rekening, penyitaan aset,

pencegahan ke laur negeri dan

penyanderaan (gijzeling).Selain itu,

dilakukan ekstensifikasi melalui

kegiatan Operasi Pasar oleh Kanwil

DJP Sumut I sesuai dengan potensi

masing-maing wilayah.

Hal baru juga dilakukan di

bidang administrasi dan pengawasan

berbasis teknologi informasi yang

meliputi implementasi taxi invoice

secara menyeluruh, perbaikan basis

data perpajakan, digitalisasi SPT dan

implementasi e-SPT, e-Filing,

implementasi cash register dan

Electronic Data Capturing (EDC)

yang online dengan administrasi

perpajakan, pengawasan wajib pajak

berbasis risiko dan berbasis teknologi

informasi yakni aplikasi profile

berbasis web (Approweb),

compliance risk management (CRM)

dan aplikasi agregat.

Berbagai upaya tersebut

didukung dengan penguatan fungsi

Center for Tax Analysis (CTA). Di

samping itu, akan dilakukan

implementasi tax clearance atas

kegiatan pelayanan publik, misalnya

Page 12: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

SIUP, IMB dan kegiatan ekonomi

lainnya, misalnya pengajuan

pinjam/kredit dan pengajuan tender

(online system).

Hasil analisis regresi berganda

menunjukkan terdapat 2 (dua) dari 3

(tiga) variabel independen

memberikan pengaruh secara parsial.

Variabel penyuluhan pajak

tidak memberikan pengaruh yang

signifikan pada penelitian ini, berbeda

dengan hasil penelitian tedahulu yang

dilakukan Novita dan Zahroh (2014)

yang menunjukkan pengaruh

signifikan variabel independen

penyuluhan pajak terhadap kepatuhan

wajib pajak. Hasil ini menunjukkan

bahwa di Sumatera Utara, aktivitas

penyuluhan pajak tidak memberi

dampak nyata dalam meningkatkan

kepatuhan wajib pajak, berbeda

dengan kondisi di Manado yang

menjadi lokasi penelitian Novita dan

Zahroh, bahwa penyuluhan pajak

akan memberi pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat kepatuhan

wajib pajak. Dalam Peraturan

Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per -

03/Pj/2013 Tentang Pedoman

Penyuluhan Perpajakan bahwa salah

satu tugas administrasi perpajakan

adalah pembinaan kepada masyarakat

Wajib Pajak diantaranya melaIui

penyuIuhan perpajakan, kemudian

penyuluhan perpajakan perlu

diIaksanakan secara terstruktur,

terarah, terukur, dan berkelanjutan

untuk mendorong terciptanya

penyuluhan perpajakan yang efektif.

Dasar peraturan ini ternyata tidak

memberi dampak signifikan terhadap

peningkatan kepatuhan WajibPajak

Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara

I.

Pada variabel independen

Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan dan Pemeriksaan Pajak

hasil penelitian ini sama dengan hasil

penelitian Mandagi (2014) dan

penelitian Novita dan Zahroh (2014).

Hasil menunjukkan bahwa di

Sumatera Utara para wajib pajak

orang pribadi akan meningkat

kepatuhan membayar pajak jika

Aplikasi Sistem Elektronik Perpajak

dan Pemeriksaan Pajak dilaksanakan

dengan baik.

Berdasarkan Tabel 4 dapat

diurutkan pengaruh dari kedua

variabel yang mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak, seperti terlihat

pada Tabel 5.

Tabel 6.5 Urutan Faktor yang Paling

Berpengaruh

No Variabel

Indepeden

Nilai

Koefisien

1 Aplikasi

Elektronik

Perpajakan (X2)

0,801

2 Pemeriksaan

Pajak (X3)

0,218

Sumber : Hasil Pengolahan Data,

2016

Berdasarkan hasil pada Tabel

5.ditunjukkan bahwa Sistem Aplikasi

Elektronik Perpajakan merupakan

faktor dominan yang menyebabkan

wajib pajak memenuhi kewajiban

perpajakannya. Sesuai dengan

indikator pada variabel Sistem

Aplikasi Perpajakan di Tabel

3.1.terdapat 4 (empat) hal yang harus

diperhatikan pimpinan DJP Sumut I

Page 13: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

dalam meningkatkan kepatuhan wajib

pajak, yang terdiri dari :

1) Mengetahui ada berbagai jenis

aplikasi online perpajakan.

2) Dalam Aplikasi online

terdapat informasi yang

dibutuhkan

3) Aplikasi online mudah

dipelajari.

4) Aplikasi online aman

digunakan

Setelah faktor Sistem Aplikasi

Elektronik Perpajakan, faktor

Pemeriksaan Pajak menjadi faktor

kedua yang mempengaruhi kepatuhan

wajin pajak. Indikator variabel

Pemeriksaan Perpajakan yang

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

terdiri dari :

a. Pemeriksa selalu membawa

tanda pengenal dan surat

perintah pemeriksaan.

b. Pemeriksa menjelaskan

tujuan pemeriksaan.

c. Pemeriksa memiliki

kompetensi dan integritas.

a. Pemeriksa melakukan

pemeriksaan dokumen secara

wajar.

Dari 8 (delapan) indikator dari

kedua variabel tersebut kepatuhan

wajib pajak di DJP Sumut I, terdapat

5 (lima) indikator yang masih

didominasi oleh jawbaan Netral (3)

pada hasil statistik deskriptif, hal ini

menunjukkan keempat indikator

tersebut belum optimal

pelaksanaannya di DJP Sumatera

Utara I. Keempat indikator tersebut

adalah.

1) Wajib pajak belum seluruhnya

mengetahui ada berbagai jenis

aplikasi online perpajakan.

2) Dalam aplikasi online masih

terdapat informasi yang tidak

tersedia atau yang dibutuhkan

wajib pajak.

3) Menurut wajib pajak aplikasi

online pajak tidak mudah

untuk dipelajari.

4) Pemeriksa pajak dinilai belum

seluruhnya memiliki

kompetensi dan integritas

yang meyakinkan wajib pajak.

5) Masih terdapat pemeriksa

yang melakukan pemeriksaan

dokumen tidak sesuai harapan

wajib pajak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Tingkat kepatuhan

WajibPajak Kantor Wilayah

DJP Sumatera Utara I sebesar

69.6% dapat dijelaskan oleh

penyuluhan pajak.

b. Dari tiga faktor yang

mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak, penyuluhan pajak

secara parsial tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kepatuhan wajib

pajak, hal ini menunjukkan

bahwa penyuluhan yang

dilaksanakan masih belum

optimal. Kepatuhan wajib

lebih dominan dipengaruhi

aplikasi sistem elektronik

perpajakan dan pemeriksaan

pajak.

c. Variabel penyuluhan pajak

memberikan pengaruh yang

Page 14: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

signifikan pada hasil

penelitian terdahulu, namun

tidak memberikan pengaruh

yagn signifikan pada

penelitian ini.

Saran

a. Untuk memaksimalkan sistem

aplikasi elektronik perpajakan

dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Bekerjasama dengan

media massa sebagai

partner kerja. DJP

Sumatera Utara I dapat

berkerja sama dengan

media massa untuk

memberikan edukasi dan

mempublikasikan

berbagai jenis aplikasi

online perpajakan disertai

tata cara penggunaannya.

2) Optimalisasi berbagai

sistem aplikasi elektronik

perpajakan dengan

melakukan

pengintegrasian terhadap

berbagai jenis layanan

perpajakan online,

sehingga dapat mudah

dipahami wajib pajak.

b. Pemeriksaan pajak dapat lebih

ditingkatkan efektivitasnya

dengan cara :

1) Meningkatkan kualitas

sumber daya manusia

bagian pemeriksaan

perpajakan dengan

melakukan pelatihan

khususnya mengenai

pengetahuan mengenai

penggalian potensi pajak

atas sektor unggulan.

Peningkatan kualitas

sumber daya manusia ini

tidak hanya melibatkan

DJP Sumut 1 tetapi juga

Dispenda dan Badan

Perencanaan

Pembangunan Daerah

Propinsi dan

Kabupaten/Kota.

2) DJP Sumatera Utara I

melakukan pengawasan

terhadap wajib pajak

potensial melalui

kerjasama dengan

berbagai instansi terkait,

sehingga pada saat

dilakukan pemeriksaan

pajak, pemeriksa

memiliki data yang akurat

sebelum dilakukan

pemeriksaan.

c. Dari pihak wajib pajak masih

terdapat keraguan wajib pajak

terhadap pajak yang

dibayarkan. DJP Sumatera

Utara I sebagai instansi

pemerintah yang

mengumpulkan pajak, agar

mampu menjaga dan

mengemban amanah,

meyakinkan bahwa uang pajak

yang dibayarkan adalah

semata-mata untuk

pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat.

Artinya DJP Sumatera Utara I

harus menciptakan citra di

masyarakat dengan bukti kerja

keras serta dedikasi yang

tinggi dari semua pegawai

DJP siapapun dan apapun

jabatannya.

Page 15: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

DAFTAR PUSTAKA

Andyastuti, Listiana, Topowijono dan

Achmad Husaini, 2013,

Pengaurh Penyuluhan,

Pelayanan, Pemeriksaan, dan

Sanksi Terhadap Kepatuhan

Penyampaian Surat

Pemberitahunan Orang

Pribadi (Studi Pada Kantor

Pelayanan Pratama Malang

Utara, Jurnal Ilmu

Administrasi, Universitas

Brawijaya, Malang

ArdaniM.N.,2010,

PengaruhKebijakanSunsetPoli

cyTerhadapKepatuhan

WajibPajak(Studi Kasus Di

Kanwil DirektoratJenderal

Pajak Jawa Timur

ISurabaya). Program

PascaSarjana Universitas

Diponegoro, Tesis Undip,

Semarang,

http://eprints.undip.ac.id/2388

9/1/

mira_novana_ardani.pdf.Diaks

es tanggal

24Februari2016.Hal.1-154.

Arifin,Agus,2012,

KP2KPBanjar:Penyuluhan,

AntaraTeoridanPraktek,diakse

spada tanggal 8 Desember

2012 dari

http://www.pajak.go.id/conten

t/kp2kp- banjar-penyuluhan-

antara-teori-dan- praktek

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi

Analisis Multivariate Dengan

Program IBM SPSS, Edisi

Kelima, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro,

Semarang

Hasan, Iqbal, 2009, Statitik Deskriptif

1, Bumi Aksara, Jakarta

Mandagi, Chorras, Harijanto

Sabijono dan Victorina

Tirayoh, 2014, Pengaruh

Pemeriksaan Pajak Terhadap

Tingkat Kepatuhan Wajib

Pajak Badan Dalam

Memenuhi Kewajiban

Perpajakannya Pada KPP

Pratama Manado, Jurnal

EMBA, Vol. 2 No. 23,

Manado

Mutia, Sri Putri Tita, 2014, Pengaruh

Sanksi Perpajakan,

Kesadaran Perpajakan,

Pelayanan Fiskus dan Tingkat

Pemahaman Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi, Tesis,

Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang, Padang

Novita, Anastasia Rizka dan

Topowijano Zahro, 2014,

Pengaruh Efektifitas

Penyuluhan, Penerapan

Aplikasi Sistem Elektronik

Perpajakan Dan Pemeriksaan

Pajak Terhadap Tingkat

Kepatuhan Pemenuhan

Kewajiban Perpajakan (Studi

Pada KPP Pratama Surabaya

Wonocolo)

Nurmantu, Safri, 2003, Pengantar

Perpajakan, Granit, Jakarta

Pujiani, Melli dan Rizal Effendi,

2012, Analisis Efektivitas

Penggunaan E-System

terhadap Penerimaan Pajak di

Page 16: STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN … · penyuluhan mengenai pentingnya membayar pajak akan berdampak ... perpajakan dalam pelaporan maupun pendaftaran pajak dengan ... Tujuan

Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017

KPPPratama Palembang Ilir

Timur, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Multi Data

Palembang

Rahayu S.,2009,

PengaruhModernisasiSistemA

dministrasiPerpajakanTerhad

apKepatuhanWajibPajak

(Survey Atas Wajib Pajak

Badan Pada KPP Pratama

Bandung), Jurnal Akuntansi

Universitas

KristenMaranatha,BandungVo

l.1No.2November2009,

http://majour.maranatha.edu/in

dex.php/jurnal-

akuntansi/article/view/319.Dia

kses tanggal

26Februari2016.Hal.119-138

Sekaran, Uma, 2006, Metodologi

Penelitian Bisnis, Edisi 4,

Buku 1, Penerjemah : Kwan

Men Yon, Salemba Empat,

Jakarta

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian

Bisnis. Cetakan Pertama.

Penerbit Alfabeta. Bandung

Sinulingga, Sukaria, 2012, Metode

Penelitian, USU Press,

Medan

Sunyoto, Danang, 2011, Metodologi

Penelitian Ekonomi : Alat

Statistik dan Analisis Output

Komputer, CAPS, Yogyakarta

Widjaya A. G., 2011, Studi Evaluasi

Kepatuhan Wajib Pajak

Sebelum Dan Sesudah

Reformasi Perpajakan 2008

Dan Implikasinya Terhadap

Penerimaan Pada KPP

Pratama Kota Semarang Di

Lingkungan Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Tengah I, Jurnal

Undip, Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/2789

1/1/JURNAL.pdf.Diakses

tanggal 26 Febaruari

2016.Hal. 1-25

DirektoratJenderalPajak.SuratEdaran

DirekturJenderal Pajak

Nomor: Se-

98/PJ/2011Tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Kerja

danLaporanKegiatan

Penyuluhan PerpajakanUnit

Vertikal diLingkungan

Direktorat Jenderal Pajak.

Jakarta