faktor – faktor yang mempengaruhi kemauan untuk ......widayanti dan nurlis (2010), menggunakan...

52
i FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Semarang Selatan) Oleh : NERISSA ARVIANA SOELISTIJO NIM : 232009010 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB

    PAJAK ORANG PRIBADI

    (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP

    Pratama Semarang Selatan)

    Oleh :

    NERISSA ARVIANA SOELISTIJO

    NIM : 232009010

    KERTAS KERJA

    Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

    PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2014

  • ii

  • iii

    Abstract

    The aim of this research is to determine whether the taxpayer in KPP

    Semarang Selatan already has the willingness to pay taxes . Willingness to pay taxes

    in this research has four factors include: paying taxes awareness , knowledge of tax

    laws , the perception of good over electronic tax system and quality of service .

    Samples were obtained from 100 respondents registered as taxpayer Taxable Personal

    Tax in KPP Semarang Selatan . Data collection methods using questionnaires and

    documentation . In the processing and analysis of data using multiple regression

    linear. The results of this study showed that awareness of paying taxes , knowledge of

    tax laws and the quality of service significantly influence the willingness to pay taxes

    on KPP Semarang Selatan . Well perception of electronic tax system does not

    significantly influence the willingness to pay taxes on KPP Semarang Selatan .

    Keywords : Willingness to Pay Taxes, Paying Tax Awareness, Knowledge of Taxation

    Laws, Good Perception of Electronic Tax System, Service Quality.

  • iv

    Saripati

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Wajib Pajak di

    KPP Pratama Semarang Selatan sudah memiliki kemauan membayar pajak. Kemauan

    membayar pajak dalam penelitian ini mempunyai empat faktor antara lain : kesadaran

    membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas

    elektronik sistem perpajakan dan kualitas layanan. Sampel yang diperoleh sebanyak

    100 responden dari yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang

    Pribadi di KPP Semarang Selatan. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner

    dan dokumentasi. Dalam pengolahan dan analisis data menggunakan teknik analiss

    linear berganda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesadaran membayar pajak,

    pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan kualitas layanan berpengaruh

    signifikan terhadap kemauan membayar pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.

    Persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak di KPP Pratama Semarang Selatan.

    Kata kunci: Kemauan Membayar Pajak, Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan

    Tentang Peraturan Perpajakan, Persepsi Yang Baik Atas Efektifitas Sistem

    Perpajakan, Kualitas Layanan.

  • v

    KATA PENGANTAR

    Kertas kerja dengan judul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

    Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus

    Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP Pratama

    Semarang Selatan ”. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

    pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan

    perpajakan, persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan, dan

    pengaruh kualitas layanan terhadap kemauan membayar pajak. Penelitian ini

    dilakukan karena peneliti tertarik untuk membuktikan lebih lanjut dari

    beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang variable-variabel yang

    berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

    Salatiga, Januari 2014

    Nerissa Arviana Soelistijo

  • vi

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat

    dan anugerahNya. Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis tidak

    terlepas dari berbagai macam kesulitan. Banyak pihak yang telah

    membantu penulis terlepas dari kesulitan tersebutdan tanpa bantuan dari

    mereka maka skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

    Untuk itu, dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

    kepada pihak-pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih penulis

    tujukan kepada :

    1. Bapak Hari Sunarto, S.E, MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas

    Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

    2. Dr. Usil Sis Sucahyo, S.E, MBA selaku Ketua Program Studi

    Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

    Wacana.

    3. Prof. Supramono, S.E.,MBA,DBA selaku dosen pembimbing

    yang senantiasa bersabar, meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga

    untuk membimbing penulis dari awal hingga akhir pembuatan

    kertas kerja ini.

    4. Ibu Supatmi, SE, M.Ak, Akt dan Ibu Like Soegiono, S.E.,M.SI

    selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran

    membangun, sehingga kertas kerja ini dapat menjadi lebih baik.

    5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

    masa perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.

    6. Papa, Mama, Adik dan keluarga besar penulis yang sangat luar biasa

    kasih sayang, doa dan dukungannya.

    7. Teman-teman kuliah penulis Ayu, Defiliana, Fany, Gladis, Irine,

    Jesica, Melisa, Rika, Riska dan Shella, yang senantiasa mendoakan,

    mendukung dan menyemangati penulis selama masa perkuliahan

    dan proses penyusunan kertas kerja berlangsung.

  • vii

    8. Teman-teman penulis saat berkuliah maupun di luar perkuliahan

    serta seluruh kerabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ............................................................................................................. i

    Halaman Pernyataan Keaslian ................................................................................... ii

    Halaman Persetujuan ................................................................................................ iii

    Abstract .................................................................................................................... vi

    Saripati ...................................................................................................................... v

    Kata Pengantar ......................................................................................................... vi

    Ucapan Terimakasih ................................................................................................ vii

    Daftar Isi ................................................................................................................... ix

    Daftar Tabel .............................................................................................................. x

    Daftar Lampiran ...................................................................................................... xi

    Pendahuluan .............................................................................................................. 1

    Telaah Pustaka .......................................................................................................... 4

    Metode Penelitian ...................................................................................................... 8

    Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................................ 12

    Analisis .................................................................................................................... 18

    Pembahasan ............................................................................................................ 22

    Kesimpulan dan Saran Penelitian ............................................................................ 24

    Daftar Pustaka ........................................................................................................ 26

    Lampiran ................................................................................................................ 28

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Indikator Variabel ........................................................................................ 9

    Tabel 2 Karakteristik Responden ............................................................................ 12

    Tabel 3 Kesadaran Membayar Pajak........................................................................ 13

    Tabel 4 Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan .............................................. 14

    Tabel 5 Persepsi Yang Baik Atas Elektronik Sistem Perpajakan .......................... . 15

    Tabel 6 Kualitas Layanan......................................................................................... 16

    Tabel 7 Kemauan Membayar Pajak ......................................................................... 17

    Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 19

    Tabel 9 Uji Multikolineritas ..................................................................................... 19

    Tabel 10 Analisis Regersi Berganda ........................................................................ 22

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuesioner

    Lampiran 2 Hasil Olahan Kuesioner

    Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data

    Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik

    Lampiran 5 Hasil Pengujian Hipotesis

  • 1

    PENDAHULUAN

    Dalam perekonomian saat ini dimana harga-harga semakin naik, untuk

    memenuhi kebutuhan sehari – hari sangatlah berat apabila hanya berpaku pada satu

    penghasilan dari pekerjaan tetap yang harus dipotong untuk membayar pajak. Oleh

    karena itu banyak wajib pajak yang mempunyai pekerjaan sampingan untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun belum semua wajib pajak membayar

    kewajiban pajak dari pekerjaan sampingan yang di jalankannya dengan alasan untuk

    memenuhi kebutuhan sehari – hari.

    Menurut Soemitro dalam buku Pengantar Perpajakan (2002:2), pajak

    merupakan iuran dari rakyat untuk kas Negara berdasarkan UU yang dapat

    dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung

    ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Negara.

    Penghasilan yang diperoleh wajib pajak atas pekerjaan tetap akan dipotong

    untuk membayar kewajiban perpajakannya, yang akan di terima oleh pemerintah

    sebagai penerimaan negara yang di gunakan dalam kegiatan kenegaraan. Dalam hal

    ini para wajib pajak mempunyai kemauan membayar pajak yang diartikan sebagai

    suatu nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan

    peraturan) yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak

    mendapat jasa timbal (kontrapretasi) secara langsung (Vanesa dan Hari, 2009).

    Sedangkan untuk pekerjaan tambahan yang memperoleh pengahasilan para wajib

    pajak belum mempunyai kemauan dalam membayarkannya. Dalam hal ini dapat

    dilihat dari jumlah penerimaan yang diperoleh negara setiap tahunnya mengalami

    peningkatan dan penurunan, yang menyebabkan ketidakstabilan.

    Penerimaan negara atas pemungutan pajak tersebut bukan hal yang mudah

    bagi wajib pajak, yang menyebabkan kemauan untuk membayar pajak berkurang.

    Penyebab kurangnya kemauan membayar pajak adalah hasil pemungutan pajak

  • 2

    tersebut tidak secara langsung dapat dinikmati oleh para wajib pajak dan penerepan

    sistem self assessment dimana para wajib pajak menghitung, menyetorkan dan

    melaporkan sendiri pajak yang terutang (UU No.28 tahun 2007, pasal 2 ayat 1). Hal

    ini dapat dilihat dari penelitian terdahulu sebagi berikut :

    Rahmawaty, Ningsih dan Fadhila (2011), menggunakan tiga faktor dalam

    faktor dalam mempengaruhi kemauan membayar pajak yaitu kesadaran membayar

    pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dan persepsi

    efektifitas sistem perpajakan. Dalam penelitian ini menyimpulkan secara parsial

    kesadaran membayar pajak berpengaruh positif dan secara simultan ketiga faktor

    tersebut berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Widayanti dan Nurlis

    (2010), menggunakan tiga faktor dalam mempengaruhi kemauan membayar pajak

    yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan

    perpajakan dan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Dalam

    penelitian ini menyimpulkan ketiga faktor tersebut yang secara signifikan terhadap

    kemauan membayar pajak adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan

    pajak.

    Handayani, Faturokhman dan Pratiwi (2012), menggunakan empat faktor

    dalam mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak Wajib Pajak orang pribadi

    yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan

    perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan tingkat

    kepercayaan terhadap sisitem pemerintahan dan hukum. Dalam penelitian ini

    menyimpulkan keempat faktor tersebut secara simultan berpengaruh terhadap

    kemauan membayar pajak, dan secara parsial yang mempengaruhi kemauan

    membayar pajak adalah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.

    Hardiningsih dan Yulianawati (2011), menggunakan lima faktor dalam

    mempengaruhi kemauan membayar pajak yaitu kualitas layanan fiskus, kesadaran

    membayar pajak, pengetahuan dan peraturan perpajakan, pemahaman peraturan

  • 3

    perpajakan dan persepsi efektifitas sistem perpajakan. Dalam penelitian ini

    menyimpulkan kesadaran membayar pajak dan kualitas layanan fiskus berpengaruh

    positif terhadap kemauan membayar pajak. Jotopurnomo dan Mangoting (2013),

    menggunakan tiga faktor dalam kepatuhan membayar pajak yaitu Pengaruh kesadaran

    wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak

    berada. Dalam penelitian ini menyimpulkan ketiga faktor tersebut secara parsial

    maupun secara simultan berpengaruh signifikan.

    Dari penelitian terdahulu diatas mempunyai kesimpulan yang berbeda – beda

    oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut. Adapun perumusan masalah

    sebagai berikut : (1) Apakah kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap

    kemauan membayar pajak? (2) Apakah pengetahuan tentang peraturan perpajakan

    berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak? (3) Apakah persepsi yang baik atas

    mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik berpengaruh terhadap kemauan

    membayar pajak? (4) Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kemauan

    membayar pajak?

    Dari perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk

    menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar

    pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak,

    persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik terhadap

    kemauan membayar pajak dan kualitas layanan terhadap kemauan membayar pajak.

    Dari tujuan tersebut, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut, bagi Wajib

    Pajak yang mempunyai penghasilan diharapkan mempunyai kemauan untuk

    membayarkan pajaknya. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diharapkan penelitian

    ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan.

    Kemudian bagi para akademisi diharapkan penelitian ini dapat menambah

    pengetahuan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak

    membayar pajak.

  • 4

    TELAAH PUSTAKA

    Pengertian

    Kemauan membayar pajak

    Kemauan membayar merupakan suatu nilai dimana seseorang rela untuk

    membayar, mengorbankan atau menukarkan sesuatu untuk memperoleh barang atau

    jasa (Widaningrum, 2007). Kemauan membayar pajak yang diartikan sebagai suatu

    nilai yang rela dikontribusikan oleh seseorang (yang ditetapkan dengan peraturan)

    yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara dengan tidak mendapat

    jasa timbal (kontrapretasi) secara langsung (Vanesa dan Hari, 2009). Kemauan

    membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi sistem administrasi

    perpajakan suatu negara, pelayanan pada wajib pajak, penegakan hukum perpajakan

    dan tarif pajak (Devano dan Rahayu, 2006).

    Kesadaran membayar pajak

    Kesadaran merupakan unsur manusia dalam memahami realitas dan

    bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang dimiliki

    oleh manusia adalah kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan

    kemungkinan masa depannya (Widayanti dan Nurlis, 2010). Kesadaran perpajakan

    adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak. Penilaian positif wajib pajak

    terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh pemerintah akan menggerakan masyarakat

    untuk mengetahui kewajibannya untuk membayar pajak (Jotopurnomo dan

    Mangoting, 2013).

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan

    Pengetahuan adalah hasil kerja fikir (penalaran) yang merubah tidak tahu

    menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara (Widayanti dan

    Nurlis, 2010). Indikator wajib pajak mengetahui dan memahami peraturan perpajakan

    menurut Burton (2008:8) adalah kepemilikan NPWP; pengetahuan dan pemahaman

    mengenai hak dan kewajiban sebagai wajib pajak; pengetahuan dan pemahaman

    mengenai sanksi perpajakan; pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP

  • 5

    (Penghasilan Tidak Kena Pajak), PKP (Penghasilan Kena Pajak) dan tarif pajak;

    pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan melalui sosialisasi yang dilakukan

    oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak); dan pengetahuan dan pemahaman peraturan

    perpajakan melalui pelatihan perpajakan.

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik

    Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian,

    pengintepretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga

    merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri

    individu. (Widayanti dan Nurlis, 2010). Hal – hal yang mengindikasikan efektifitas

    sistem perpajakan dan saat ini dapat disarankan oleh wajib pajak antara lain: adanya

    sistem pelaporan melalui e-SPT dan e-Filling; pembayaran melalui e-Banking yang

    memudahkan wajib pajak dalam melakukan pembayaran dimana dan kapan saja;

    penyampaian SPT, melalui drop box yang dapat dilakukan di berbagai tempat dan

    tidak harus di KPP tempat wajib pajak terdaftar; peraturan perpajakan dapat diakses

    dengan lebih cepat melalui internet tanpa harus menunggu adanya pemberitahuan dari

    KPP; dan pendaftaran NPWP yang dapat dilakukan secara online melalui e-Register

    dari website pajak untuk memudahkan wajib pajak memperoleh NPWP (Rahmawaty,

    Ningsih dan Fadhila, 2011).

    Kualitas layanan

    Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa

    manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang

    menginginkannya. Kualitas layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan

    kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang

    dapat dipertanggungjawakan serta harus dilakukan secara terus menerus. Pelayanan

    perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber daya manusia (SDM), ketentuan

    perpajakan dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima

    kepada masyarakat wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya

    secara profesional, disiplin dan transparan. Dalam kondisi ini wajib pajak merasa

    puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka mereka akan cenderung

  • 6

    melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

    dibuat sederhana dan mudah dipahami. Sistem informasi perpajakan dan kualitas

    SDM yang handal akan menghasilkan pelayanan perpajakan yang semakin baik.

    Dengan pelayanan yang baik, para wajib pajak akan mau memenuhi kewajiban

    membayar pajak (Hardiningsih dan Yulianawati (2011).

    Perumusan Hipotesis

    Kesadaran perpajakan adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal

    pajak. Penilaian positif wajib pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh

    pemerintah akan menggerakan masyarakat untuk mengetahui kewajibannya untuk

    membayar pajak (Jotopurnomo dan Mangoting, 2013). Kesadaran yang tinggi itu

    sendiri muncul tidak lain berasal dari adanya motivasi Wajib Pajak. Apabila

    kesadaran Wajib Pajak tinggi yang datang dari motivasi untuk membayar pajak, maka

    kemauan untuk membayar pajakpun akan tinggi dan pendapatan Negara dari pajak

    akan meningkat (Handayani, Faturokhman dan Pratiwi, 2012). Dalam penelitian

    terdahulu, secara parsial Rahmawaty(2011), Hardiningsih(2011) dan

    Jotopurnomo(2013) mengatakan berpengaruh positif, sedangkan Widayanti(2007)

    dan Handayani(2012) berpengaruh negatif. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :

    H1 : Kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan

    membayar pajak.

    Burton (2008) dalam Rahmawaty (2011) berpendapat bahwa Apabila wajib

    pajak telah mengetahui hak dan kewajiban sebagai wajib pajak, maka mereka akan

    membayar dan melaporkan pajak mereka. Wajib pajak mempunyai hak dan

    kewajiban yang jelas dalam undang-undang, semakin tahu dan paham wajib pajak

    terhadap peraturan perpajakan, maka semakin tahu dan paham pula wajib pajak

    terhadap sanksi yang akan diterima apabila melalaikan kewajiban perpajakan mereka.

    Hal ini tentu saja akan mendorong setiap wajib pajak untuk taat dan menjalankan

    kewajibannya dengan baik. Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan

    perpajakan akan meningkatkan kemauan Wajib Pajak untuk membayar pajak. Karena

  • 7

    Wajib Pajak yang sudah memahami peraturan pajak kebanyakan berpikiran lebih baik

    membayar daripada terkena sanksi denda (Handayani, Faturokhman dan Pratiwi,

    2012). Dalam penelitian terdahulu, secara parsial Widayanti(2007) dan

    Handayani(2012) mengatakan berpengaruh terhadap membayar pajak Wajib Pajak.

    Sedangkan Rahmawaty (2011) dan Hardiningsih (2011) mengatakan tidak. Sehingga

    hipotesis dalam penelitian ini :

    H2 : Pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

    kemauan membayar pajak.

    Melalui via elektronik perpajakan baru yang berbasis internet, Wajib pajak

    dapat mendaftar dan mengakses data perpajakan tanpa batas waktu dan tempat.

    Dalam penelitian Widayanti dan Nurlis (2010) persepsi yang baik atas efektifitas

    sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak

    karena wajib pajak masih belum banyak yang menggunakan media online sebagai

    sarana pembayaran pajak. Dari penelitian Rahmawaty dkk (2011) mengatakan bahwa

    kemudahan dan efektifitas dalam penyelenggaraan system perpajakan dapat

    mendorong kemauan wajib pajak dalam membayar pajak hal ini dikarenakan apabila

    wajib pajak memahami tentang kemudahan dan efektifitas dalam pemenuhan

    kewajiban perpajakan akan menimbulkan minat yang positif terhadap kemauan

    membayar pajak. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, mengakses internet

    sudahlah mudah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fasilitas umum yang sudah

    menyediakan jaringan wifi secara gratis yang mempermudah dalam mengakses

    internet. Sehingga para wajib pajak dalam membayar pajak akan menimbulkan

    persepsi yang baik dan kemauan untuk membayar pajaknyapun akan meningkat

    (Handayani, Faturokhman dan Pratiwi, 2012). Dalam penelitian terdahulu,

    Widayanti(2007), Handayani(2012), Rahmawaty (2011) dan Hardiningsih(2011)

    mengatakan persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan yang didalamnya

    terdapat via elektronik perpajakan secara simultan berpengaruh tetapi secara parsial

    tidak berpengaruh. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :

  • 8

    H3 : Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

    elektronik.

    Kualitas layanan adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada

    pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat

    dipertanggungjawakan serta harus dilakukan secara terus menerus. Apabila jasa dari

    suatu instansi tidak memenuhi harapan pelanggan, berarti jasa pelayanan tidak

    berkualitas. Jika proses pelayanan tidak memenuhi harapan pelanggan, berarti mutu

    pelayanannya kurang. Pelayanan kepada pelanggan dikatakan bermutu apabila

    memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau semakin kecil kesenjangan antara

    pemenuhi janji dengan harapan pelanggan adalah semakin mendekati ukuran

    bermutu. Kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak

    tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik

    kepada wajib pajak. Para wajib pajak akan mau dalam memenuhi kewajibannya

    membayar pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak tersebut memberikan

    pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak (Hardiningsih dan Yulianawati (2011).

    Sedangkan menurut Irawan (2010) mengatakan kualitas pelayanan yang baik yang

    meliputi lima dimensi yaitu Bentuk fisik, daya tanggap, kehandalan, Jaminan dan

    empati yang dilakukan secara terpadu dapat meningkatkan loyalitas dan keinginan

    konsumen yang dalam hal ini wajib pajak untuk memenuhi kebutuhan yang

    diinginkan yang telah disediakan. Dalam penelitian terdahulu, Hardiningsih (2011)

    dan Jotopurnomo (2013) mengatakan kualitas layanan berpengaruh signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak, Sehingga hipotesis dalam penelitian ini :

    H4 : Kualitas layanan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak.

    METODE PENELITIAN

    Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP

    Pratama Semarang Selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang

  • 9

    Pribadi pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan dengan

    kriteria sebagai berikut :

    1. Rutin melakukan laporan pajak tiap bulan

    2. Sudah menggunakan kegiatan pelaporan pajak e-SPT / e-Filling

    Pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling Method,

    dengan rumus :

    n = N / (1 + Ne²)

    = 9392 = 98,946 = 99 Wajib Pajak

    1 + 9392(0,1) ²

    Keterangan :

    n = Jumlah sampel yang akan diteliti

    N= Jumlah populasi obyek Wajib Pajak

    e = Persentase kelonggaran penelitian

    Berdasarkan hasil dan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel

    sebanyak 99 Wajib Pajak, yang akan dibulatkan menjadi 100 Wajib Pajak.

    Pengukuran

    Dalam penelitian ini responden mengisi jawaban yang dianggap paling tepat.

    Jawaban diukur dengan skala likert yang berdimensi 5 skala yaitu : skala (1) Sangat

    tidak setuju, skala (2) Tidak Setuju, skala (3) Netral, skala (4) Setuju, dan skala (5)

    Sangat setuju.

    Adapun dari masing – masing variabel penelitian dapat dijabarkan indikator

    penelitian sebagai berikut :

    Tabel 1 : Indikator Variabel

    Variabel

    Penelitian

    Pengertian Indikator

    Kesadaran

    Membayar

    Pajak (X1)

    Kesadaran membayar pajak

    diartikan sebagai rasa rela

    melakukan sesuatu sesuatu

    (membayar pajak) sebagai

    kewajibannya dalam kehidupan

    bermasyarakat (Gozali dalam

    Pudji, 2002)

    a. Pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan

    Negara

    b. Penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak sangat

    merugikan Negara

    c. Pajak ditetapkan dengan undang – undang dan dapat dipaksakan

    d. Membayar pajak tidak sesuai dengan yang seharusnya dibayar akan

    merugikan Negara

  • 10

    (Widayati dan Nurlis, 2010)

    Pengetahuan

    tentang

    peraturan

    Perpajakan (X2)

    Pengetahuan diartikan sebagai

    hasil kerja fikir (penalaran) yang

    merubah tidak tahu menjadi tahu

    dan menghilangkan keraguan

    terhadap suatu perkara (peraturan

    perpajakan) (Widayati dan

    Nurlis, 2010)

    a. Pendaftaran NPWP bagi setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan

    b. Pengetahuan tentang hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan

    peraturan yang berlaku

    c. Pengetahuan tentang sanksi jika melakukan pelanggaran perpajakan

    d. Pengetahuan mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak.

    (Widayati dan Nurlis, 2010)

    Persepsi yang

    baik atas

    mekanisme

    pembayaran

    perpajakan via

    elektronik (X3)

    Persepsi dapat dinyatakan

    sebagai suatu proses

    pengorganisasian,

    pengintepretasian terhadap

    stimulus oleh organisasi atau

    individu sehingga merupakan

    sesuatu yang berarti dan

    merupakan aktivitas integrated

    dalam diri individu. (Widayanti

    dan Nurlis, 2010)

    a. Pembayaran pajak melalui e-Banking b. Penyampaian SPT melalui e-SPT dan

    e-Filling

    c. Penyampain SPT melalui Drop Box d. Update peraturan pajak terbaru secara

    online melalui internet

    e. Pendaftaran NPWP melalui e-register (Widayati dan Nurlis, 2010)

    Kualitas

    Pelayanan (X4)

    Kualitas layanan adalah

    pelayanan yang dapat

    memberikan kepuasan kepada

    pelanggan dan tetap dalam batas

    memenuhi standar pelayanan

    yang dapat

    dipertanggungjawakan serta

    harus dilakukan secara terus

    menerus (Irawan, 2010)

    a. Kondisi Bangunan fisik yang dipakai untuk tempat pelayanan.

    b. Pengetahuan dan keterampilan yang memadahi dari petugas pelayanan

    dalam memberikan layanan

    c. Peralatan dan perlengkapan pelayanan yang handal cepat dan dapat

    memudahkan dalam pelayanan

    d. Penampilan yang rapi, dan sopan dalam melayani wajib pajak

    e. Jaminan pelayanan yang cepat tepat dan akurat

    f. Sikap ramah, menerima keluhan, dan tidak membeda-bedakan dalam

    memberikan pelayanan

    (Irawan, 2010)

    Kemauan

    membayar Pajak

    (Y)

    Kemauan membayar pajak

    merupakan suatu nilai yang rela

    dikontribusikan oleh seseorang

    (yang ditetapkan dengan

    peraturan) yang digunakan untuk

    membiayai pengeluaran negara

    dengan tidak medapatkan jasa

    timbale secara langsung (Vanesa

    dan Hari, 2009)

    a. Selalu ingin membayarkan pajak tepat waktu

    b. Selalu ingin membayarkan pajak sesuai dengan perhitungan yang sebenar -

    benarnya

    c. Selalu ingin membayarkan pajak sesuai pada peraturan yang berlaku

    d. Selalu ingin membayarkan pajak pada tempat yang telah ditujukan oleh kantor

    pajak

  • 11

    Teknik dan Analisis Data

    Statistik deskriptif

    Rata –rata = Total skor / 100

    Total rata – rata skor = rata – rata / jumlah indikator tiap variabel

    Inteval kelas :

    1 – 1,8 sangat tidak setuju

    1,8 – 2,6 tidak setuju

    2,6 – 3,4 netral / biasa

    3,5 – 4,2 setuju

    4,3 – 5 sangat setuju

    Uji kualitas data

    Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan instrumen kuesioner. Item

    pertanyaan untuk masing - masing variable menunjukan bahwa nilai rhitung korelasi

    product moment > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% sehingga semua item

    pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Uji reliabilitas digunakan untuk

    menguji konsistensi data yang dikumpulkan. Pengujian reliabilitas kuesioner

    menggunakan rumus cronbach’s apha. Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini

    setiap variable memberikan nilai cronbach’s apha > 0,60, maka dapat dikatakan

    reliable (Imam,2005).

    Uji asumsi klasik

    Uji asumsi klasik diperlukan untuk menilai model regresi linear berganda.

    Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,

    heteroskedastisitas dan multikolinearitas.

    Analisis regresi linier berganda

    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b₄X₄ + e

    Keterangan :

    Y : Kemauan membayar pajak

    a : Konstanta

    b1 – b4 : Koefisien regresi X1 : Kesadaran membayar pajak

    X2 : Pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan perpajakan X3 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan

  • 12

    X4 : Kualitas layanan e : Error

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Responden

    Dalam penelitian sekarang 100 responden yang disebarkan dan ditunggu.

    Gambaran dalam objek penelitian ini adalah KPP kota Semarang khususnya wilayah

    KPP Semarang Selatan. Penduduk yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi

    sebesar 9.392 Wajib Pajak. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa hasil

    olahan kuesioner yang disebar kepada Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah KPP

    Semarang Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh, berikut adalah karakteristik

    responden yang digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang Wajib Pajak

    Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Semarang Selatan.

    Tabel 2 : Karakteristik Responden

    Karakteristik Katergori Jumlah %

    Usia

    20-30 tahun 17 17%

    31-40 tahun 36 36%

    41-50 tahun 35 35%

    51-60 tahun 12 12%

    Jenis kelamin Laki - laki 72 72%

    Perempuan 28 28%

    Jenis usaha Dagang 74 74%

    Jasa 26 26%

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

    Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui dari 100 responden dalam penelitian ini

    didominasi oleh laki – laki sebesar 72%. Untuk persentase usia sebesar 36% dengan

    rentan umur 31-40 tahun. Dalam kegiatan jenis usaha yang dilakukan sebagian besar

    dagang dengan persentase sebesar 74%.

    Statistik Deskriptif

    Deskripsi variabel kesadaran membayar pajak

    Pada variabel kesadaran membayar pajak diajukan empat pertanyaan kepada

    responden yang berkaitan dengan, partisipasi pajak dalam menunjang pembangunan,

  • 13

    penundaan pajak dapat merugikan Negara, pajak dapat dipaksakan dengan undang-

    undang, dan membayar pajak dengan jumlah yang tidak seharusnya dapat merugikan

    Negara. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden diperoleh jawaban untuk

    variabel kesadaran membayar pajak sebagai berikut :

    Tabel 3 : Kesadaran Membayar Pajak

    1 2 3 4 5

    Pajak merupakan bentuk

    partisipasi dalam menunjang

    pembangunan Negara

    45 55 455 4,55

    Penundaan pembayaran pajak

    dan pengurangan beban pajak

    sangat merugikan Negara

    9 10 66 15 387 3,87

    Pajak ditetapkan dengan

    undang – undang dan dapat

    dipaksakan

    4 26 19 44 7 324 3,24

    Membayar pajak tidak sesuai

    dengan yang seharusnya dibayar

    akan merugikan Negara

    16 9 60 15 374 3,74

    3,85

    Rata - Rata

    Frekuensi Jawaban

    RespondenIndikatorVariabel

    Rata - rata skor kesadaran membayar pajak

    Total Skor

    Kesadaran

    Membayar

    Pajak

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

    Table 3 menunjukan bahwa rata – rata skor kesadaran membayar pajak

    sebesar 3,85. Hal ini dapat diartikan bahwa responden memiliki kesadaran bahwa

    partisipasi pajak dapat menunjang pembangunan, penundaan pajak dapat merugikan

    Negara, pajak dapat dipaksakan dengan undang-undang, dan membayar pajak dengan

    jumlah yang tidak seharusnya dapat merugikan Negara. Dalam pengukuran kesadaran

    membayar pajak, indikator yang mempunyai nilai rata – rata tertinggi dengan angka

    4,55 adalah pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan

    Negara.

    Deskripsi variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan

    Pada variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan diajukan empat

    pertanyaan kewajiban pendaftaran NPWP bagi yang memiliki penghasilan,

  • 14

    pengetahuan WP terhadap hak dan kewajiban perpajakan, pengetahuan terhadap

    sanksi perpajakan, dan pengetahuan terhadap besarnya PTKP dan tarif pajak.

    Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden dapat diperoleh jawaban untuk

    variabel pengetahuan tentang peraturan perpajakan sebagai berikut :

    Table 4 : Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

    Table 4 menunjukan bahwa rata – rata skor pengetahuan tentang peraturan

    perpajakan sebesar 3,8. Hal ini dapat diartikan bahwa responden mengetahui tentang

    kewajiban pendaftaran NPWP bagi yang memiliki penghasilan, pengetahuan WP

    terhadap hak dan kewajiban perpajakan, pengetahuan terhadap sanksi perpajakan, dan

    pengetahuan terhadap besarnya PTKP dan tarif pajak. Dalam pengukuran

    pengetahuan tentang peraturan perpajakan, indikator pendaftaran NPWP merupakan

    suatu kewajiban bagi setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan mempunyai

    peranan penting dalam variable pengetahuan.

  • 15

    Deskripsi variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan

    via elektronik

    Pada variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

    elektronik diajukan lima pertanyaan kepada responden yang meliputi kemudahan

    pembayaran pajak melalui E-banking, efektifitas penyampaian laporan melalui E-

    SPT, kemudahan melaporkan pajak melalui Drop Box, kemudahan update peraturan

    perpajakan secara on line, dan kemudahan pendaftaran NPWP melalui E-Register.

    Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden dapat diperoleh jawaban responden

    untuk variabel persepsi yang baik atas elektronik sistem perpajakan sebagai berikut :

    Table 5 : Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

    elektronik

    1 2 3 4 5

    Pembayaran pajak melalui e-

    Banking sangat memudahkan

    bagi wajib pajak

    5 24 51 20 386 3,86

    Penyampaian SPT melalui e-

    SPT dan e-Filling sangat mudah

    dan sangat efektif bagi wajib

    pajak

    4 19 56 21 394 3,94

    Penyampain SPT melalui Drop

    Box memudahkan pelaporan

    wajib pajak tanpa harus antri

    berlama - lama

    5 15 56 24 399 3,99

    Update peraturan pajak terbaru

    dapat saya peroleh secara online

    melalui internet resmi yang di

    publikasikan oleh kantor

    pelayanan pajak.

    2 19 63 16 393 3,93

    Pendaftaran NPWP melalui e-

    register mempermudah wajib

    pajak dalam memperoleh

    Nomor Pokok Wajib Pajak

    3 8 74 15 401 4,01

    3,9

    Persepsi

    yang baik

    atas

    elektronik

    sistem

    perpajakan

    Rata - rata skor persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik

    Variabel IndikatorFrekuensi Jawaban

    Responden Total Skor Rata - Rata

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

    Table 5 menunjukan bahwa rata – rata skor persepsi yang baik atas

    mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik sebesar 3,9. Hal ini dapat diartikan

    bahwa responden setuju terhadap pernyataan mengenai kemudahan pembayaran

    pajak melalui E-banking, efektifitas penyampaian laporan melalui E-SPT, kemudahan

  • 16

    melaporkan pajak melalui Drop Box, kemudahan update peraturan perpajakan secara

    on line, dan kemudahan pendaftaran NPWP melalui E-Register. Sehingga dapat

    dikatakan bahwa sebagian besar responden memiliki presepsi yang baik atas

    elektronik system perpajakan, terutama melalui E-Register.

    Deskripsi Variabel Kualitas Layanan

    Pada variabel kualitas layanan diajukan enam pertanyaan kepada responden

    yang meliputi kondisi fisik bangunan, pengetahuan dan keterampilan petugas

    pelayanan, peralatan dan perlengkapan pelayanan yang memadahi, petugas yang

    sopan dan rapi dalam pelayanan, pelayanan yang cepat dan akurant, dan petugas yang

    ramah dan tidak membeda-bedakan. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden

    dapat diperoleh untuk variabel kualitas layanan sebagai berikut :

    Table 6 : Kualitas Layanan

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

    Table 6 menunjukan bahwa rata – rata skor kualitas layanan sebesar 4,02,

    diartikan bahwa kualitas layanan menetukan penilaian responden terhadap kantor

    pelayanan pajak. Hal ini dapat dilihat dengan pernyataan kondisi fisik bangunan yang

    memadahi dalam pelayanan, pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan,

  • 17

    peralatan dan perlengkapan pelayanan yang memadahi, petugas yang sopan dan rapi

    dalam pelayanan, pelayanan yang cepat dan akurant, dan petugas yang ramah dan

    tidak membeda-bedakan kualitas layanan dalam proses pembayaran pajak. Dalam

    pengukuran kualitas layanan, indikator petugas pelayanan memiliki pengetahuan dan

    keterampilan yang memadai dalam memberikan pelayanan memiliki nilai terendah

    sebesar 3,85.

    Deskripsi Variabel Kemauan Membayar Pajak

    Pada variabel kemauan membayar pajak diajukan empat pertanyaan kepada

    responden yang meliputi kemauan membayar pajak tepat waktu, kemauan membayar

    pajak sesuai perhitungan yang sebenarnya, kemauan membayar pajak sesuai dengan

    peraturan, dan kemauan membayar pajak di tempat yang telah ditunjuk oleh kantor

    pajak. Berdasarkan hasil olahan kuesioner responden diperoleh hasil jawaban

    responden untuk variabel kemauan membayar pajak sebagai berikut :

    Tabel 7 : Kemauan Membayar Pajak

    Sumber : Data primer yang diolah, 2013

  • 18

    Table 7 menunjukan bahwa rata – rata skor kemauan membayar pajak sebesar

    4,13. Hal ini dapat diartikan bahwa responden mempunyai kemauan untuk membayar

    pajak, dengan pernyataan kemauan membayar pajak tepat waktu, kemauan membayar

    pajak sesuai perhitungan yang sebenarnya, kemauan membayar pajak sesuai dengan

    peraturan, dan kemauan membayar pajak di tempat yang telah ditunjuk oleh kantor

    pajak. Sehingga dapat diartikan bahwa sebagian besar wajib pajak memiliki kemauan

    membayar pajak yang baik.

    Uji Kualitas data

    Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan instrument kuesioner

    menggunakan teknik Pearson Product Momment dengan tingkat signifikansi 5% dan

    jumlah data 100, diperoleh rtabel 0,1638. Dari hasil table item – item tiap pernyataan

    kuesioner untuk tiap variable memiliki rhitung > rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa

    semua item – item pernyataan tiap variable dalam penelitian valid. ( Lihat Lampiran 3

    reliabilitas)

    Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data yang dikumpulkan,

    dengan menghitung conbrach’s alpha. Dari hasil item – item tiap pernyataan

    kuesioner untuk tiap variable memiliki cronbach’s apha > 0,60, sehingga dapat

    dinyatakan bahwa semua variable dalam penelitian reliable. ( Lihat Lampiran 3

    reliabilitas)

    Uji Asumsi Klasik

    Uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

    diperoleh nilai Z hitung Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,320 < 1,960 (kurva distribusi

    normal) dan Asymp Signifikan sebesar 0,061 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa

    data penelitian berdistribusi normal. (Lihat Lampiran 4 N Par Test )

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

    lain. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan model Glejser sebagai berikut :

  • 19

    Table 8 : Uji Heteroskedastisitas

    Dari hasil output uji Glejser persamaan (Y) tersebut dapat disimpulkan bahwa

    tidak ada satupun variable independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

    variable dependen nilai absolute (ABRES). Dimana terlihat bahwa probabilitas

    signifikan diatas 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

    penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Uji Multikolineritas digunakan untuk mendeteksi apakah antara variable –

    variable independen yang digunakan mempunyai kolinieritas yang tinggi atau tidak

    dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan standar kurang dari 10 dan

    Tolerance diatas 0,100, sebagi berikut :

    Table 9 : Uji Multikolineritas

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 (Constant)

    KsT .988 1.012

    PgT .849 1.178

    PrT .643 1.554

    KpT .697 1.436

    a. Dependent Variable: KmT

    Berdasarkan hasil uji multikolineritas, nilai tolerance untuk semua variable

    independen dalam peneliatian bernilai lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF untuk

  • 20

    semua variabel independen dalam peneletian ini kurang dari 10. Dengan demikian

    dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel independen

    dalam model regresi.

    Pengujian Hipotesis

    Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik menunjukan bahwa dalam penelitian ini

    layak untuk menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Hipotesis. Untuk

    kepentingan pengujian hipotesis dilakukan analaisis Regresi Linear Berganda dengan

    hasil sebagai berikut :

    Table 10 : Analisis Regresi Linear Berganda

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    t Sig. B

    1 (Constant) 4.049 1.909 .059

    KsT .232 2.864 .005

    PgT .338 3.774 .000

    PrT -.124 -1.700 .092

    KpT .257 3.349 .001

    a. Dependent Variable: KmT

    Adjusted R Square sebesar 0.264

    F sebesar 9.89

    Berdasarkan tabel 12 analisis regresi berganda dapat disusun persamaan

    regresi sebagai berikut :

    Y = 4,049 + 0,232X1 + 0,338X2 - 0,124X3 + 0,257X4

    Penafsiran hasil analisa regresi linier berganda tersebut yang berkaitan dengan

    kemauan membayar pajak adalah sebagai berikut :

    1. Koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square sebesar 0,264,

    yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independent mampu

    menjelaskan varian variabel dependent sebesar 26,4% sedangkan sisanya sebesar

  • 21

    73,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel diluar variabel independent dalam

    penelitian ini.

    2. Pengaruh secara simultan dari keempat varibel independent ditunjukan oleh nilai F

    hitung = 9,890 pada tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,050, yang berarti bahwa jika

    secara bersama – sama varibel independent ditingkatkan maka variabel dependen

    kemauan membayar pajak juga akan meningkat.

    3. Nilai konstanta = 4,049, hal ini berarti jika variabel independent dianggap konstan

    maka nilai kemauan membayar pajak dianggap tetap dan positif sebesar nilai

    konstanta.

    4. Nilai koefisien variabel kesadaran membayar pajak = 0,232, koefisien regresi

    variabel kesadaran membayar pajak menunjukkan pengaruh yang positif terhadap

    perubahan nilai variabel kemauan membayar pajak. Hal ini berarti setiap

    peningkatan satu variabel kesadaran membayar pajak dapat meningkatkan variabel

    kemauan membayar pajak dengan nilai peningkatan sebesar 0,232. Pengujian

    hipotesis terhadap variable kesadaran membayar pajak menunjukkan nilai

    signifikansi = 0,005 < α = 0,050 sehingga Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran

    membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar

    pajak.

    5. Nilai koefisien regresi variabel pengetahuan peraturan perpajakan = 0,338,

    koefisien regresi variabel pengetahuan terhadap peraturan perpajakan

    menunjukkan pengaruh yang positif terhadap perubahan nilai kemauan membayar

    pajak. Hal ini berarti setiap peningkatan satu variabel pengetahuan peraturan

    perpajakan dapat meningkatkan variabel kemauan membayar pajak dengan nilai

    peningkatan sebesar 0,338. Kemudian pengujian hipotesis terhadap variable

    pengetahuan peraturan perpajakan menunjukkan nilai signifikansi = 0,000 < α =

  • 22

    0,050 sehingga Ha diterima. Oleh karena itu pengetahuan terhadap peraturan

    perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

    6. Nilai koefisien variabel persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik = - 0,124, koefisien regresi variabel persepsi baik atas

    elektronik sistem perpajakan menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap

    perubahan nilai kemauan membayar pajak. Hal ini berarti variable persepsi yang

    baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik tidak dapat digunakan

    untuk memprediksikan kemauan membayar pajak. Hasil pengujian hipotesis

    terhadap variable persepsi yang baik atas elektronik perpajakan menunjukan nilai

    signifikansi = 0,092 > α = 0,050 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti persepsi

    yang baik atas elektronik sistem perpajakan berpengaruh negatif dan tidak

    signifikan terhadap kemauan membayar pajak.

    7. Nilai koefisien variabel kualitas pelayanan = 0,257, koefisien regresi kualitas

    pelayanan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap perubahan nilai variabel

    kemauan membayar pajak. Hal ini berarti setiap peningkatan satu variabel kualitas

    pelayanan dapat meningkatkan nilai variabel kemauan membayar pajak dengan

    nilai peningkatan sebesar 0,257. Kemudian pengujian hipotesis terhadap variable

    kualitas pelayanan menunjukkan nilai signifikansi = 0,001 < α = 0,050 sehingga

    Ha diterima. Oleh karena itu kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak.

    Pembahasan

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kesadaran membayar pajak

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar pajak, hasil

    penelitian ini menunjukkan sebagian besar wajib pajak yang ada di KPP Semarang

    Selatan memiliki kesadaran bahwa pajak merupakan penunjang pembangunan negara

    yang berasal dari masyarakat dan ditetapkan dengan Undang – undang. Dengan

    demikian wajib pajak bisa menyadari bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi

  • 23

    nyata dalam menunjang pembangunan bangsa khususnya infrastruktur dan sarana

    prasarana yang memadahi bagi dunia usaha, dan menunjang bagi kesejahteraan

    masyarakat, serta pemerataan pembangunan, yang semua dananya bersumber dari

    masyarakat khususnya wajib pajak. Dengan demikian kesadaran membayar pajak

    yang sudah ada dalam diri Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan

    merupakan suatu bentuk keinginan sendiri dalam upaya menunjang kegiatan

    pembangunan bangsa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

    Hardiningsih (2011) Jotopurnomo(2013), dan Rahmawaty (2011) dan yang

    mengatakan bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak.

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga dapat diartikan bahwa

    sebagian besar wajib pajak yang terdaftar di KPP Semarang Selatan sudah memiliki

    pengetahuan dan pemahaman tentang aturan dan ketentuan pajak yang berlaku seperti

    kewajiban memiliki NPWP, jadwal pembayaran pajak, ketentuan dan tarif

    perpajakan, bahkan sebagian besar wajib pajak juga sudah mengetahui tentang sanksi

    yang berlaku apabila tidak melaksanakan kewajiban perpajakan. Dengan demikian

    dengan adanya pengetahuan yang memadahi terhadap peraturan dan ketentuan

    perpajakan yang berlaku mendorong wajib pajak yang ada di KPP Semarang Selatan

    untuk taat dan memiliki kemauan secara sadar dalam melaksanakan kewajiban

    perpajakan yang menjadi kewajiban bagi setiap warga negara yang memiliki

    penghasilan (Wajib Pajak). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan Handayani (2012) dan Widayanti (2010) yang mengatakan bahwa

    pengetahuan tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak.

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

    elektronik, karena tidak semua Wajib Pajak yang ada di KPP Semarang Selatan

    mengerti secara detail tentang tata cara pembayaran, penyampaian SPT, dan

    penggunaan internet yang diterapkan dalam elektronik sistem perpajakan, perbedaan

  • 24

    pemahaman dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh wajib pajak

    menyebabkan elektronik sistem perpajakan belum bisa diterima sepenuhnya oleh

    wajib pajak, karena masih ada sebagian wajib pajak yang ada di KPP Semarang

    Selatan yang merasa tidak mudah dan tidak memahami tentang perpajakan via

    elektronik yang berlaku. Selain itu kurangnya sosialisasi dan traning-traning yang

    dilakukan oleh Kantor Pelayanan pajak Semarang Selatan. Sehingga hal ini

    mengakibatkan penurunan presepsi atas diberlakukannya perpajakan via elektronik.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Handayani (2012),

    Widayanti (2010), Hardiningsih (2011) dan Rahmawaty (2011) sehingga hasil

    penelitian ini menguatkan sebelumnya, bahwa persepsi tidak berpengaruh signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak.

    Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan

    membayar pajak. Ini berarti pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan

    Pajak Semarang Selatan sudah memenuhi harapan konsumen, bentuk nyata pelayanan

    dengan menyiapkan tempat bangunan pelayanan yang memadahi, penyediaan

    peralatan dan perlengkapan yang memadahi, serta kecakapan, keramahan, dan sikap

    sopan santun petugas pelayanan dalam melayani Wajib pajak dirasakan memuaskan

    bagi wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakan di Kantor Pelayanan

    Pajak Semarang Selatan. Hal ini menjelaskan bahwa dengan pelayanan yang baik dan

    menghargai wajib pajak akan meningkatkan kemauan dalam membayar pajak. Hasil

    penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jotopurnomo(2013) dan

    Hardiningsih (2011) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus tetap dijaga,

    meliputi keamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat

    dipertanggungjawabkan.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa kesadaran membayar

    pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, dan kualitas layanan berpengaruh

    signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga apabila ketiga variabel

  • 25

    tersebut ditingkatkan maka akan dapat mempengaruhi terhadap kemauan membayar

    pajak. Sedangkan persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via

    elektronik tidak berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak, sehingga

    variabel tersebut tidak dapat digunakan untuk kemauan membayar pajak.

    Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diajukan saran untuk Kantor Pelayanan

    Pajak Semarang Selatan sehendaknya memberikan pengenalan terhadap perpajakan

    via elektronik kepada Wajib pajak melalui sosialisasi dan training – training kepada

    Wajib Pajak dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Semarang Selatan. Sehingga

    dikemudian hari perpajakan via elektronik dapat dimengetri dan digunakan secara

    optimal oleh wajib pajak dan dapat membantu wajib pajak dalam melaksanakan

    kegiatan perpajakan yang menjadi kewajibannya.

    Keterbatasan dalam penelitian ini hasil adjusted R square sebesar 0,264. Hal

    tersebut kecil pengaruhnya terhadap kemauan membayar pajak, sehingga diharapkan

    pada penelitian yang akan datang dapat menambahkan variabel lain seperti variabel

    tarif perpajakan, dan frekuensi pemeriksaan pajak untuk mendapatkan hasil adjusted

    R Square yang lebih baik. Tarif perpajakan yang diberlakukan oleh dirjen pajak

    belum tentu dapat diterima oleh semua wajib pajak, hal ini tentunya akan

    memberikan dampak terhadap kemauan untuk membayar pajak, sedangkan frekuensi

    pemeriksaan pajak akan membuat wajib pajak lebih berhati – hati terhadap

    pelaksanaan kewajiban perpajakannya sehingga wajib pajak tidak akan melakukan

    kecurangan dalam penghitungan pajak dan mau membayar pajaknya sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kedua variable tersebut

    penting untuk diteliti lebih lanjut karena penerapan tarif dan frekwensi pemeriksaan

    merupakan variable yang dapat mendorong kemauan untuk membayar pajak.

  • 26

    Daftar Pustaka

    Burton Richard, 2009. Kajian Aktual Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat.

    Devano. S dan Siti Rahayu, 2006. Perpajakan : Konsep, Teori dan Isu. Jakarta :

    Kencana.

    Handayani Sapti Wuri, Agus Faturokhman dan Umi Pratiwi. Faktor – faktor yang

    Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang

    Melakukan Pekerjaan Bebas, Makalah Simposium Nasional Akuntansi XV.

    Purwokerto.

    Hardiningsih Panca, Nila Yulianawati. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemauan

    membayar pajak. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011,

    Hal:126–142.

    Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

    Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

    Jotopurnomo Cindy, Yenni Mangoting. Pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas

    pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, lingkungan wajib pajak berada terhadap

    kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Surabaya. Jurnal Tax & Accounting

    review, vol.1.No1,2013.

    Khairani, Siti dan Hasan Irawan, 2010, Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan

    Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak

    Madya Palembang, Jurnal Akuntansi STIE MDP Vol 11. No 1 hal 1-9.

    Rahmawaty, Endang Surasetyo, Wida Fadhlia. Faktor – faktor yang mempengaruhi

    kemauan membayar pajak. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, vol.4.No2, Juli

    2011, Hal:202-215.

    Soemitro Rochmat, 1965. Dasar – Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan,

    Eresco, bandung.

    Undang – Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

    Perpajakan.

    Vanessa Tatiana, Priyo Hari (2009). Dampak sunset policy terhadap faktor – faktor

    yang mempengaruhi kemauan membayar pajak. Makalah Simposium Nasional

    Indonesia Perpajakan II.

  • 27

    Widayanti dan Nurlis. 2010. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kemauan

    Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas

    (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gambir Tiga), Makalah Simposium Nasional

    Akuntansi XIII. Purwokerto.

  • 28

    Lampiran 1

    KUESIONER PENELITIAN

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK

    MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

    (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi

    di KPP Pratama Semarang Selatan)

    Terimakasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk menjadi responden untuk

    mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini diajukan dalam rangka pencarian dan

    pengumpulan data untuk menyusun tugas Skripsi yang dilakukan oleh :

    Nama : Nerissa Arviana Soelistijo

    NIM : 232009010

    Fakultas : Ekonomi

    Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana

    Jawaban yang Bapak / Ibu berikan sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

    pengetahuan yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi KPP

    Pratama Semarang Selatan. Oleh karena itu saya sangat menghargai kesediaan dan

    kejujuran Bapak / Ibu responden dalam mengisi semua jawaban dalam kuesioner ini.

    Dan kerahasiaan hasil jawaban Bapak / Ibu responden akan sangat saya jaga dan

    hanya akan saya gunakan untuk kepentingan akademis.

    IDENTITAS RESPONDEN

    Bapak / ibu dimohon mengisi daftar pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi yang

    sebenarnya.

    Nama Pelapor Pajak : ……………………………………………………..

    Nama PKP / Wajib Pajak : ……………………………………………………..

    Jenis Kelamin : ……………………………………………………..

    Usia : ……………………………………………………..

    Jenis usaha : dagang / jasa ( coret yang tidak perlu )

    PETUNJUK

    Berikan tanda ( X) atau (V) pada jawaban yang Bapak / Ibu anggap sesuai dengan

    pendapat Bapak / Ibu responden, dengan kriteria jawaban sebagai berikut :

    SS : Sangat Setuju

    S : Setuju

    N : Netral / Biasa

    TS : Tidak Setuju

    STS : Sangat Tidak Setuju

  • 29

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN

    UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

    No. Pertanyaan SS S N TS STS

    Kesadaran membayar pajak

    1. Pajak merupakan bentuk partisipasi dalam

    menunjang pembangunan Negara

    2. Penundaan pembayaran pajak dan

    pengurangan beban pajak sangat

    merugikan Negara

    3. Pajak ditetapkan dengan undang – undang

    dan dapat dipaksakan

    4. Membayar pajak tidak sesuai dengan

    yang seharusnya dibayar akan merugikan

    Negara

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan

    5. Pendaftaran NPWP merupakan suatu

    kewajiban bagi setiap wajib pajak yang

    memiliki penghasilan

    6. Saya sudah mengetahui tentang hak dan

    kewajiban saya dibidang perpajakan

    sesuai dengan peraturan perpajakan yang

    berlaku

    7. Saya sudah mengetahui tentang sanksi

    yang berlaku terhadap pelanggaran

    kewajiban perpajakan

    8. Saya mengetahui dengan baik tentang

    besarnya PTKP, tentang PKP dan tarif-

    tarif pajak yang berlaku

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran perpajakan via elektronik

    9. Pembayaran pajak melalui e-Banking

    sangat memudahkan bagi wajib pajak

    10. Penyampaian SPT melalui e-SPT dan e-

    Filling sangat mudah dan sangat efektif

    bagi wajib pajak

    11. Penyampain SPT melalui Drop Box

    memudahkan pelaporan wajib pajak tanpa

    harus antri berlama - lama

    12. Update peraturan pajak terbaru dapat saya

  • 30

    peroleh secara online melalui internet

    resmi yang di publikasikan oleh kantor

    pelayanan pajak.

    13. Pendaftaran NPWP melalui e-register

    mempermudah wajib pajak dalam

    memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak

    No. Pertanyaan SS S N TS STS

    Kualitas Layanan

    14. Kondisi Bangunan fisik yang dipakai

    untuk tempat pelayanan.

    15. Petugas pelayanan memiliki pengetahuan

    dan keterampilan yang memadai dalam

    memberikan pelayanan

    16 Peralatan dan perlengkapan di KPP

    Semarang Selatan sudah memadai untuk

    digunakan dalam kegiatan pelayanan

    17 Penampilan yang rapi, dan sopan dalam

    melayani wajib pajak

    18. Jaminan pelayanan yang cepat tepat dan

    akurat

    19. Petugas pelayanan bersikap ramah,

    menerima keluhan dan tidak membeda-

    bedakan dalam memberikan pelayanan

    Kemauan membayar pajak

    20. Saya selalu ingin membayar pajak tepat

    waktunya

    21. Saya selalu ingin membayarkan pajak

    sesuai dengan perhitungan yang sebenar -

    benarnya

    22. Saya selalu ingin membayarkan pajak

    sesuai pada peraturan yang berlaku

    23. Saya selalu ingin membayarkan pajak

    pada tempat yang telah ditunjukan oleh

    kantor pajak (bank, kantor pos dan tempat

    lembaga keuangan lain)

  • 31

  • 32

  • 33

    Lampiran 3 Uji Kualitas Data

  • 34

  • 35

  • 36

    Hasil Uji Validitas terhadap Pernyataan Tentang Kemauan Membayar

    Pajak

    R hitung R tabel Penilaian

    Kesadaran membayar pajak 1 0,232 0,1638 Valid

    Kesadaran membayar pajak 2 0,632 0,1638 Valid

    Kesadaran membayar pajak 3 0,282 0,1638 Valid

    Kesadaran membayar pajak 4 0,430 0,1638 Valid

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 1 0,539 0,1638 Valid

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 2 0,698 0,1638 Valid

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 3 0,387 0,1638 Valid

    Pengetahuan tentang peraturan perpajakan 4 0,750 0,1638 Valid

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik 1

    0,529 0,1638 Valid

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik 2

    0,720 0,1638 Valid

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik 3

    0,742 0,1638 Valid

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik 4

    0,494 0,1638 Valid

    Persepsi yang baik atas mekanisme pembayaran

    perpajakan via elektronik 5

    0,759 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 1 0,403 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 2 0,707 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 3 0,813 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 4 0,712 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 5 0,684 0,1638 Valid

    Kualitas layanan 6 0,771 0,1638 Valid

    Kemauan membayar pajak 1 0,801 0,1638 Valid

    Kemauan membayar pajak 2 0,874 0,1638 Valid

    Kemauan membayar pajak 3 0,851 0,1638 Valid

    Kemauan membayar pajak 4 0,765 0,1638 Valid

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variable Conbrach’s alpha Standar umum Penilaian

    Kesadaran membayar pajak 0,69 0,60 Reliable

    Pengetahuan 0,777 0,60 Reliable

    Persepsi 0,784 0,60 Reliable

    Kualitas layanan 0,785 0,60 Reliable

    Kemauan membayar pajak 0,833 0,60 Reliable

  • 37

    Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik

    Regression

  • 38

  • 39

    Lampiran 5 Pengujian Hipotesis

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .542a .294 .264 1.496

    a. Predictors: (Constant), KpT, KsT, PgT, PrT

    b. Dependent Variable: KmT

    Change Statistics

    Durbin-

    Watson

    R Square

    Change F Change df1 df2

    Sig. F

    Change

    .294 9.890 4 95 .000 1.897

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 88.481 4 22.120 9.890 .000a

    Residual 212.479 95 2.237

    Total 300.960 99

    a. Predictors: (Constant), KpT, KsT, PgT, PrT

    b. Dependent Variable: KmT

  • 40