strategi customer service melayani nasabah …/strategi... · yang harus dipenuhi untuk setiap...
TRANSCRIPT
STRATEGI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI NASABAH UNTUK PRODUK DEPOSITO
PADA PT. BPR WELERI MAKMUR CABANG SURAKARTA. (Studi Kasus Customer Service Pada PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta)
TUGAS AKHIR
Disusun untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Oleh :
ANGGA YUDHA AGUSTYANTO F3607022
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
iv
MOTTO
Keramah – tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,
keramah – tamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,
keramah – tamahan dalam memberi menciptakan kasih.
{ Penulis }
Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja,
hatinya dengan kasih sayang,
pikirannya dengan tujuan,
ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat,
masa depannya dengan harapan,
dan perutnya dengan makanan.
{ Frederick E. Crane }
“Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya
ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah
orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.”
{ Nabi Muhammad SAW }
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Rasa syukur yang paling dalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas ridlo dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dan karya tulis ini
kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT.
2. Kedua Orang Tua’Ku, Ayah
dan Ibuku yang sangat
kucintai.
3. Kakak dan adik beserta
seluruh keluargaKu.
4. Teman – teman seperjuangkan
Diploma III Keuangan dan
Perbankan.
5. Semua Best Friend’sKu.
6. Seluruh karyawan BPR Weleri
Makmur.
7. Almamater UNS.
KATA PENGANTAR
vi
Bismillahirahmanirahim, Assalamualaikum Wr. Wb.,
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW atas
seluruh nikmat, ridlo dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini yang berjudul “STRATEGI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI
NASABAH UNTUK PRODUK DEPOSITO PADA PT. BPR WELERI MAKMUR
CABANG SURAKARTA.” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat – syarat untuk mencapai
Gelar Ahli Madya pad program Diploma III program studi Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Tugas Akir ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan wawasan,
waktu serta pengalaman dari penulis yang masih perlu untuk ditingkatkan. Dalam
proses penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan banyak bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan Tugas Akhir ini :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Nurul Istiqomah SE.,M.Si selaku Ketua Prodi DIII Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing yang memberikan
pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
vii
3. Dwi Prasetyani.SE,MSi selaku Pembimbing Akademik yang membantu
kelancaran dalam kelangsungan akademik.
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi yang selama ini telah memberikan banyak
pengetahuan dan wawasan yang berguna selama berada dalam bangku
perkuliahan.
5. Segenap pimpinan dan karyawan PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta,
terima kasih atas izinnya untuk melakukan praktek magang disana.
6. Kedua orang tua saya beserta keluarga besar “Wirodikromo” yang saya
banggakan, terima kasih atas segala doa serta dukungan moral yang tidak
ternilai harganya.
7. Kakak dan adik saya yang terus memberikan dukungan serta semangat untuk
segera menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Teman – teman seperjuangan D3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi
UNS yang telah membantu dan mendukung penulis dalam proses
pembelajaran.
9. Teman – teman tongkrongan he’ek Mbak Yati yang senantiasa mendukung
Perjuanganku.
10. Semua pihak – pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini
namun tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan dapat memberikan pengetahuan bagi
pihak – pihak yang membutuhkan. Dan kepada Allah SWT mudah – mudahan
senantiasa menunjukan jalan kebenaran dan keridloan-Nya. Amin
ix
ABSTRAK ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR RUMUS xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Metode Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Deposito 10
B. Karakteristik Deposito 12
C. Ketentuan Umum Deposito 14
x
D. Jenis Deposito 15
E. Syarat Pembukaan Deposito 21
F. Pembayaran Bunga Deposito 23
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 25
1. Sejarah Singkat BPR Weleri Makmur 25
2. Permodalan dan Dewan Pengurus 26
3. Strategi BPR Weleri Makmur 27
4. Lokasi Perusahaan 28
5. Visi, Misi dan Motto 28
6. Produk Yang Dihasilkan 29
7. Struktur Organisasi 32
B. Pembahasan Masalah 38
1. Tugas dan Persiapan Kerja Customer Service 38
2. Peranan Customer Service 43
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 64
B. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Magang Kerja. Lampiran 2 Surat Pernyataan. Lampiran 3 Formulir Perlengkapan Transaksi Bank.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bank berasal dari kata “Banca” bahasa Italia yang artinya meja yang
biasa digunakan oleh penukar uang. Menurut pasal 1 Undang – Undang No.
10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan pengertian tersebut terdapat tiga kegiatan usaha perbankan yang
diantaranya meliputi menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan
jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan
kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya sebagai
kegiatan pendukung dari bank. Kegiatan menghimpun dana dari bank dapat
berupa mengumpulkan dana yang berasal dari masyarakat kedalam bentuk
giro, tabungan, dan deposito. Untuk kegiatan menyalurkan dana yaitu dana
yang berhasil dikumpulkan oleh bank disalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman / kredit. Sedangkan kegiatan memberikan jasa bank
lainnya yang merupakan kegiatan pendukung dari bank dapat diwujudkan
dalam pemberian jasa – jasa pelayanan kepada para nasabahnya.
xvii
Dengan semakin bertambahnya jumlah bank, persaingan untuk
menarik dana dari masyarakat juga semakin meningkat. Semuanya
berkompetisi untuk menarik dana masyarakat sebanyak – banyaknya dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan baik untuk
tujuan produktif maupun konsumtif. Karena bagi sebuah bank, dana
merupakan jantung dan persoalan paling utama. Sehingga tanpa dana, bank
tidak akan dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan dari
bukti – bukti empiris, dana bank yang berasal dari modal sendiri dan modal
cadangan hanya sebesar 7 % sampai dengan 8 % dari total aktiva bank. Dana
– dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang
paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% sampai dengan 90%
dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.
Dari ketiga simpanan tersebut, penyumbang dana terbanyak terletak pada
simpanan deposito. Karena deposito merupakan bentuk investasi yang aman
serta memberikan suku bunga yang paling besar diantara ketiga bentuk
investasi yang ada.
Deposito merupakan produk simpanan bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah
penyimpan (deposan) dengan pihak bank. Mengingat bahwa penarikan
deposito yang hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, berarti ada suatu
jangka waktu yang harus disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara
xviii
deposan dengan bank. Biasanya jangka waktu yang diberikan bank kepada
nasabah terdiri dari jangka pendek sampai dengan jangka panjang, yaitu dari
1, 3, 6, 9 atau 12 bulan. Dari hasil penanaman investasi dana pada produk
deposito selain dana kembali dengan utuh, juga deposan akan memperoleh
sebuah return yang berupa bunga deposito selama jangka waktu penanaman
dana di produk deposito tersebut. Salah satunya seperti pada PT. BPR Weleri
Makmur Cabang Surakarta yang memberikan jangka waktu penanaman
depositonya mulai dari jangka pendek ( kurang dari satu tahun ) sampai
dengan jangka panjang ( lebih dari satu tahun ) yaitu diantaranya sebagai
berikut : 1, 3, 6, 9 sampai dengan 12 bulan untuk jangka pendek dan 24
sampai dengan 36 bulan untuk jangka panjang. Suku bunga yang diberikan PT
BPR Weleri Makmur untuk nasabah penyimpan juga bervariasi. Untuk
deposan yang menanamkan dananya dengan jangka waktu 1 bulan diberikan
suku bunga sebesar 9%. Sedangkan untuk jangka waktu 3 bulan akan
diberikan suku bunga 10 %, sampai dengan jangka waktu 36 bulan suku
bunga yang diberikan sebesar 13 %. Pada PT. BPR Weleri Makmur semakin
lama penyimpanan dana pada produk deposito, maka semakin tinggi pula
suku bunga deposito yang akan didapatkan oleh deposan. Dengan pemberian
suku bunga yang bervariatif tersebut maka mengharapkan PT. BPR Weleri
Makmur dapat menarik dana yang berasal dari masyarakat sebanyak –
banyaknya.
xix
Dalam struktur organisasinya PT. BPR Weleri Makmur Cabang
Surakarta memiliki 2 orang Customer Service, antara lain Service Assistance
Credit dan Service Assistance Fund. Untuk service assistance credit memiliki
tugas yaitu melayani nasabah dalam memberikan informasi proses
pengelolaan permohonan pemberian pinjaman yang diberikan kepada
masyarakat dan persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap
jenis produk bank. Sedangkan untuk service assistance fund memiliki tugas
yaitu melayani nasabah dalam memberi informasi proses pengelolaan
transaksi penghimpunan dan penarikan dana masyarakat tentang produk-
pruduk jasa bank ( tabungan dan deposito ) dan persyaratan – persyaratan
yang harus dipenuhi untuk setiap jenis produk guna untuk keuntungan bank
dan nasabah.
Selain tugas diatas, Service Assistance Fund juga memiliki tugas untuk
melayani nasabah yang akan melakukan permohonan pembukaan rekening
deposito serta melakukan pencairan dana deposito yang telah jatuh tempo.
Adapun prosedur maupun tata cara untuk pembukaan deposito pada PT. BPR
Weleri Makmur, salah satunya yaitu calon deposan harus memenuhi
persyaratan – persyaratan untuk melakukan permohonan pembukaan rekening
deposito. Tidak jauh berbeda dengan pembukaan rekening deposito, untuk
pencairan dana deposito juga terdapat suatu tatanan yang digunakan agar
prosesi pencairan dana dapat terkomunikasi dengan baik antara deposan
dengan bank. Maka dari sini tugas seorang Customer Service untuk
xx
membimbing dan memberikan informasi kepada deposan agar pada saat
proses pembukaan dan pencairan deposito dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan aturan yang berlaku pada bank yang bersangkutan. Dalam
memasarkan produk khususnya produk deposito Service Assistance Fund
menggunakan beberapa strategi untuk menarik nasabah agar mau
menggunakan produk tersebut. Disinilah tantangan dari Service Assistance
Fund untuk dapat menarik nasabah sebanyak mungkin. Strategi yang
dilakukan dapat diwujudkan dalam bentuk pelayanan yang mengutamakan
kepuasan dari nasabah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul tentang
“STRATEGI CUSTOMER SERVICE DALAM MELAYANI NASABAH
UNTUK PRODUK DEPOSITO PADA PT. BPR WELERI MAKMUR
CABANG SURAKARTA”.
xxi
B. RUMUSAN MASALAH.
Rumusan masalah ini adalah kerangka – kerangka masalah yang
nantinya akan dibahas dan diterangkan lebih mendalam lagi pada sub bab
yang berikutnya. Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dibahas oleh
peneliti dalam sub bab sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat di
uraikan dari penelitian ini adalah :
1. Apa sajakah tugas dan persiapan kerja yang dilakukan customer service
sebelum melayani nasabah pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang
Surakarta?
2. Bagaimana peran customer service dalam melayani calon deposan atau
deposan pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta?
C. TUJUAN PENELITIAN.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tugas / peranan dan persiapan kerja yang dilakukan oleh
seorang customer service khususnya service assistance fund sebelum
melayani nasabah pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta.
2. Menjelaskan dan menerangkan peranan customer service khususnya
service assistance fund dalam proses permohonan pembukaan rekening
deposito sampai dengan proses pencairan dana deposito yang telah jatuh
tempo serta menjelaskan strategi – strategi yang dilakukan customer
service pada PT.BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta.
xxii
D. MANFAAT PENELITIAN.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan :
Memberikan bahan pertimbangan mengenai strategi – strategi yang
dipakai dan diterapkan oleh customer service sehubungan dengan menarik
calon nasabah atau nasabah lama untuk menggunakan produk deposito
yang terdapat dalam bank yang bersangkutan.
2. Bagi penulis :
Memberikan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
selama kuliah kedalam praktek nyata, sehingga dapat menambahkan
wawasan dan pengetahuan bagi penulis.
3. Bagi pihak lain :
Dapat dijadikan referansi bacaan informasi khususnya bagi
mahasiswa yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok
permasalahan yang sama.
E. METODE PENELITIAN.
Dalam metode penelitian ini terdapat dari sub bab – sub bab yang
diantaranya sebagai berikut :
xxiii
1. Obyek penelitian.
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah deposan yang
menjadi nasabah pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta. Yang
dimaksud dengan deposan adalah nasabah penyimpan dana yaitu nasabah
yang menyimpan dananya kepada bank tersebut dalam bentuk simpanan
tabungan dan deposito. Serta service assistance fund pada PT. BPR Weleri
Makmur Cabang Surakarta saat melayani deposan atau calon deposan.
2. Jenis dan sumber data.
Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Data yang diperoleh perlu diolah untuk dapat
menjawab persoalan penelitian yang dirumuskan. Untuk keperluan analisis
data tersebut, maka peneliti memerlukan sejumlah data pendukung yang
berasal dari dalam dan luar lapangan. Berdasarkan cara memperolehnya,
jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber
aslinya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya oleh peneliti
sendiri (tidak melalui media perantara). Dalam penelitian ini, data
primer dapat diperoleh langsung dari pihak perusahaan atau lembaga
keuangan yang berkaitan dengan peran service assistance fund
terhadap proses pembukaan dan pencairan dana deposito pada PT.
BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta. Data primer lain yang
diperoleh dari lembaga atau perusahaan tersebut dapat berupa sejarah
xxiv
perusahaan, kinerja dan permodalan perusahaan dan srtuktur
organisasi.
b. Data sekunder, merupakan data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti atau data yang diambil tidak dari
sumber langsung aslinya (berasal dari sumber – sumber yang telah
ada). Dalam penelitian ini, data sekunder dapat diperoleh dengan cara
melakukan pencarian terhadap data – data yang diperoleh dari buku,
dari suatu dokumen, atau bisa juga dari hasil kuesioner yang telah
dilakukan oleh peneliti lain yang berhubungan dengan topik penelitian
ini.
3. Teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan cara :
a. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya – jawab terhadap pihak –
pihak yang mempunyai kaitannya dengan perusahaan atau lembaga
yang berhubungan dengan topik penelitian.
b. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung keperusahaan untuk mendapatkan data
yang diperlukan didalam penelitian.
xxv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN DEPOSITO
Menurut Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
deposito adalah simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan
dengan bank. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
51/KMK.04/2001 Tahun 2001 tentang pemotongan pajak penghasilan atas
bunga deposito dan tabungan serta diskonto sertifikat bank Indonesia,
deposito adalah deposito dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk
deposito berjangka, sertifikat deposito dan "deposit on call" baik dalam mata
uang rupiah maupun dalam mata uang asing (valuta asing) yang ditempatkan
pada atau diterbitkan oleh bank.
Penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara bank dan
pemegang deposito berdasarkan jangka waktu yang disepakati. Deposito
dengan jangka waktu 1 bulan, artinya penarikannya hanya dapat dilakukan
setelah satu bulan. Misalnya, deposito jangka waktu satu bulan ditempatkan
pada tanggal 20 Juni 2009, maka deposito tersebut dapat dicairkan pada saat
jatuh tempo, yaitu pada tanggal 20 Juli 2009 (Ismail, 2010 :66).
Deposito merupakan kewajiban jangka pendek atau kewajiban jangka
panjang. Jangka waktu deposito bervariasi, yaitu deposito yang jangka
xxvi
waktunya kurang dari satu tahun dan deposito yang jangka waktunya lebih
dari satu tahun. Deposito dengan jangka waktu sampai dengan satu tahun akan
diakui sebagai kewajiban jangka pendek, dan deposito dengan jangka waktu
lebih dari satu tahun diakui sebagai kewajiban jangka panjang (Ismail, 2010
:66).
Deposito mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya sebagai berikut :
1. Setoran minimal. Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan
setoran awal yang kecil. Minimal penempatan deposito lebih besar,
sehingga harus punya uang lebih banyak untuk membuka deposito.
Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi, tetapi
rata-rata saat ini yang paling minimal Rp 1.000.000,-.
2. Jangka waktu. Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan
dana selama jangka waktu tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya
yaitu 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan. Karena itu jika ingin menambah jumlah
saldo deposito hal itu tidak dapat dilakukan setiap saat.
3. Begitu juga jika membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana
pada deposito. Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak
bisa dicairkan setiap saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan
demikian bila ingin menambah saldo deposito atau mencairkan deposito
hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya
4. Jika terpaksa harus mencairkan deposito, biasanya bank akan mengenakan
denda penalty pada tiap penarikan dana deposito yang belum jatuh tempo.
xxvii
Besarnya denda penalty juga bervariasi di berbagai bank. Ada yang berupa
prosentase dari nilai deposito pada saat di cairkan (pokok + bunga), atau
berupa prosentase dari nilai pokok depositonya saja.
5. Bunga deposito. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan
sehingga otomatis dana akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya
yang menjadi daya tarik utama deposito, sehingga deposito lebih cocok
dijadikan sarana investasi dibandingkan tabungan.
6. Resiko rendah. Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari
tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan
di bank maka deposito bisa dogolongkan produk simpanan berisiko
rendah.
7. Biaya administrasi dan pajak. Keuntungan lainnya dari deposito adalah
tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan. Tidak seperti tabungan
dan giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan. Walupun demikian
pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan
dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok.
B. KARAKTERISTIK DEPOSITO.
Menurut Sri Dadi Wibowo (2009 :62 – 63) pada umumnya deposito
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Deposito diperuntukkan nasabah perseorangan, badan usaha atau
organisasi lainnya.
xxviii
2. Sebagai bukti kepemilikan deposito, bank akan menerbitkan bilyet
deposito atas nama yang bersangkutan sehingga tidak dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
3. Dana yang disimpan dalam deposito dapat dalam valuta rupiah atau valuta
asing (USD, EURO, SGD, GBR, Yen dsb).
4. Minimal jumlah atau nilai nominal deposito ditentukan oleh bank
bersangkutan.
5. Atas dana yang ditempatkan dalam deposito akan diberikan bunga
deposito, dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Interest rate berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh kedua belah
pihak pada saat pembukaan deposito sesuai dengan jangka waktunya.
ii. Perhitungan bunga deposito menggunakan metode simple interest.
iii. Atas bunga deposito yang diterima nasabah oleh bank dikenakan pajak
penghasilan (PPh) sebesar 20 % dari bunga deposito yang diberikan.
Ketentuan ini berlaku untuk nominal deposito lebih besar dari Rp.
7.500.000,- sedangkan untuk nominal sebesar Rp. 7.500.000,-
kebawah tidak dikenakan pajak penghasilan (PPh).
iv. Bunga deposito yang dibayarkan kepada nasabah oleh bank dibukukan
sebagai bunga deposito.
v. Bunga deposito dibayarkan oleh bank kepada deposan sesuai dengan
permintaannya yaitu setiap bulan pada hari jatuh tempo bunga, pada
saat jatuh tempo deposito berjangka atau P + I (Principal Plus
xxix
Interest) yaitu bunga akan langsung menambah nominal deposito pada
bulan berikutnya.
C. KETENTUAN UMUM DEPOSITO.
Deposito memiliki ketentuan – ketentuan umum yang di antaranya sebagai
berikut :
1. Diterbitkan atas nama, artinya setiap penerbitan deposito harus
dicantumkan nama dan alamat deposan pada bilyet deposito yang
bersangkutan.
2. Harus dapat dipindahtangankan dengan cara cessie, sesuai pasal 613 KUH
Perdata dapat dipindahtangankan dengan membuat akta otentik / dibawah
tangan dengan memberitahukan kepada bank.
3. Perhitungan bunga berdasarkan prinsip simple interest, dilakukan bank
setelah 1 ( satu ) bulan berjalan. Bunga tersebut dapat dibayarkan dengan
tunai, pemindahbukuan ke rekening giro, rekening tabungan deposan atau
ditransfer ke bank lain, sesuai permintaan deposan yang dicantumkan pada
formulir pembukaan deposito.
4. Sistem perpanjangan deposito. Untuk memperpanjang deposito dapat
digunakan dengan 2 cara yaitu :
a. Deposito dapat diperpanjang secara biasa, yaitu setiap tanggal jauh
tempo deposan datang ke bank dengan membawa bilyet asli deposito
menemui petugas deposito ( Customer Service ).
xxx
b. Deposito yang diperpanjang secara otomatis ( Automatic Roll Over /
ARO ) yaitu setiap tanggal jatuh tempo secara otomatis deposito
tersebut diperpanjang oleh bank. Apabila deposito akan diperpanjang
otomatis, maka deposan telah memberitahu kepada Customer Service
bank dengan cara mengisi pilihan ARO pada formulir pembukaan
deposito pada waktu pertama kali membuka rekening deposito. untuk
itu bank akan memberikan stempel ARO (Automatic Roll Over), dan
data tersebut di inputkan pada komputer.
5. Jangka waktu deposito sesuai dengan pilihan deposan yang dicantumkan
pada formulir pembukaan deposito.
6. Setiap penerbit deposito, dapat dibebani biaya administrasi / bea meterai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Deposito dapat dicairkan pada tanggal jatuh tempo sesuai dengan
perjanjian. Apabila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka
bank akan mengenakan denda / penalty yang besarnya sesuai ketentuan
yang berlaku pada bank yang bersangkutan ( baik X % atas pokok /
principal deposito / penalty atas bunga ).
D. JENIS DEPOSITO.
Bank memberikan beberapa alternatif pilihan kepada masyarakat
dalam menempatkan dananya dalam beberapa jenis deposito, yaitu sebagai
berikut :
xxxi
1. Deposito berjangka.
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
Revisi 2001, deposito berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito
berjangka adalah simpanan berjangka yang diterbitkan atas nama, tidak
dapat diperjualbelikan, dan penarikannya disesuaikan dengan jangka
waktu tertentu. Jangka waktu deposito ini bervariasi antara lain : deposito
jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Perbedaan jangka waktu deposito
akan memiliki dampak pada imbalan yang diberikan oleh bank kepada
pemegang rekening deposito. Pada umumnya bank memberikan bunga
dengan tingkat bunga yang lebih tinggi bagi deposito yang jangka
waktunya lebih lama. Deposito berjangka diterbitkan atas nama, baik atas
nama perorangan maupun atas nama lembaga atau badan hokum (Ismail,
2010 :67).
Simpanan dalam bentuk deposito berjangka penyetorannya
dilakukan oleh deposan sebesar nilai nominal sebagaimana yang tertulis
dalam warkatnya (bilyet). Kemudian saat jatuh tempo, deposan akan
menerima kembali simpanannya sebesar nilai nominal ditambah bunga
sesuai yang diperjanjikan (Eddie Rinaldy, 2008 :13).
Sesuai dengan sifatnya, deposito berjangka tidak dapat dialihkan
atau dipindah tangankan, maka deposito berjangka disebut sebagai “surat
xxxii
yang berharga” dan tidak dapat diperdagangkan. Warkat yang berfungsi
sebagai surat yang berharga adalah suatu warkat yang mempunyai “nilai”
yang tinggi bagi pemiliknya, yang namanya tercantum dalam warkat
tersebut, namun belum tentu demikian bagi pihak lain. Jika suatu warkat
mempunyai nilai nominal dengan hak tagih, tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain dengan cara endosemen, tetapi harus dilakukan dengan cara sesi
(cessie) atau akta waris (Eddie Rinaldy, 2008 :14).
Pembayaran bunga deposito berjangka dilakukan pada tanggal
valuta, yaitu tanggal dimana deposito berjangka tersebut dibuka atau
ditempatkan. Sebagai contoh deposito berjangka ditempatkan pada tanggal
15 Juni 2010 dengan jangka waktu 12 bulan, maka bunga akan dibayar
oleh bank setiap tanggal valuta yaitu setiap tanggal 12 untuk bulan Juli
sampai dengan bulan Juni tahun depan. Pembayaran bunga deposito
biasanya tidak secara langsung diterima oleh nasabah secara tunai, akan
tetapi bunga tersebut dikreditkan ke rekening giro atau tabungan, atau
sesuai dengan permintaan nasabah (Ismail, 2010 :67).
2. Sertifikat Deposito.
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
Revisi 2001, Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk
deposito yang bersertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan (atas unjuk). Bunga sertifikat deposito dihitung dengan
cara diskonto, yaitu selisih antara nominal deposito dengan jumlah uang
xxxiii
yang disetor. Menurut Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan yang dimaksud dengan sertifikat deposito adalah simpanan
dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan. Pemilik sertifikat deposito dapat menjualnya apabila
membutuhkan dana segera. Sifat sertifikat deposito adalah atas unjuk,
sehingga sertifikat deposito dapat diperjualbelikan. Pada saat pemegang
sertifikat deposito membutuhkan dana, dan sertifikat deposito belum jatuh
tempo, maka nasabah tidak dapat mencairkan di bank penerbit, akan tetapi
dapat menjual kepada pihak lain atau bank penerbit (Ismail, 2010 :76).
Sertifikat deposito tidak tercantum nama pemegang hak, baik nama
perseorangan maupun nama badan usaha. Sertifikat deposito diterbitkan
atas unjuk, artinya siapa saja yang membawa sertifikat deposito, dapat
mencairkannya dibank penerbit sertifikat deposito.penerbitan sertifikat
deposito sudah tercetak dalam bermacam – macam nilai nominal. Nilai
nominal tersebut menunjukan sejumlah nilai dari sertifikat tersebut yang
dapat diuangkan di bank yang menerbitkan pada saat jatuh tempo. Nilai
nominal sertifikat deposito biasanya dalam jumlah besar dan dalam jumlah
bulat, misalnya Rp 50.000.000,- atau Rp 100.000.000,- dan Rp
200.000.000,- (Ismail, 2010 :76 – 77).
Berbeda dengan deposito berjangka, sertifikat deposito sesuai
dengan sifatnya dapat dialihkan kepada pihak lain sebelum jatuh tempo.
Disamping itu bunganya diterima dimuka sehingga dalam aplikasinya
xxxiv
deposan saat sertifikat deposito diterima akan menyetor uang sebesar
simpanan dikurangi dengan bunga yang diterima dimuka (Eddie Rinaldy,
2008 :14).
Oleh karena itu sertifikat deposito dapat dialihkan atau
dipindahtangankan, maka sertifikat deposito termasuk sebagai “surat
berharga” dan pada prinsipnya dapat diperdagangkan dengan cara
endosemen (Eddie Rinaldy, 2008 :14).
Dalam teori ilmu hitung keuangan bunga deposito berjangka yang
dibayar pada saat jatuh tempo (dibayar kemudian) perhitungannya disebut
dengan “sistem interest”, sedangkan perhitungan bunga sertifikat deposito
yang diterima dimuka disebut dengan “sistem diskonto” (Eddie Rinaldy,
2008 :15).
Penempatan sertifikat deposito terjadi pada saat terjadinya
pembelian sertifikat deposito oleh pihak lain kepada bank. Nasabah yang
membeli sertifikat deposito mendapat imbalan berupa bunga dengan
presentase sesuai dengan perjanjian antara bank dengan nasabah. Pembeli
sertifikat deposito menerima bunga pada saat pembelian. Artinya bunga
tersebut diterima dimuka oleh nasabah, dan diperhitungkan sebagai
pengurangan dari jumlah uang yang harus dibayarkan (Ismail, 2010 :77).
3. Deposio on Call (DOC).
Pada dasarnya deposit on call atau biasa disingkat DOC adalah
bentuk lain dari deposito deposito berjangka, namun berbeda dalam sistem
xxxv
penarikannya. Dalam aplikasinya pemilik dana dapat menarik uangnya
sebelum jatuh tempo, namun dengan syarat harus memberitahukan
terlebih dahulu kepada bank beberapa hari sebelumnya sebagaimana
diperjanjikan. DOC memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama 30 hari. Sebagai contoh, Ny. Sukiem akan menyimpan uangnya
dalam bentuk deposit on call pada PT Bank Keuangan dengan jangka
waktu 30 hari dan syarat “call” 2 hari. Ini berarti, Ny. Sukiem dapat
menarik dananya sebelum 30 hari tetapi 2 hari sebelumnya Ny. Sukiem
akan menarik uangnya harus memberitahukan dahulu kepada bank. Jadi
dapat disimpulkan deposit on call merupakan gabungan dari simpanan
giro dan deposito berjangka. Dalam pelaporan deposit on call
dikelompokan sama dengan deposito berjangka (Eddie Rinaldy, 2008 :15).
Deposit on call diterbikan atas nama dan biasanya jumlahnya besar,
dengan demikian bunga yang diberikan juga sesuai dengan perjanjian
pihak nasabah dan pihak bank. Bunga yang diberikan sesuai dengan
negosiasi antara bank dengan nasabah. Besarnya bunga bisa dihitung per
bulan atau per tahun sesuai kebijakan bank dan pembayaran bunga
dilakukan pada saat penarikan. Dalam hal perhitungan bunga didasarkan
pada jumlah hari dalam satu tahun, maka pembaginya adalah 365 hari.
Namun, bila bank memiliki policy perhitungan bunga dalam bulanan,
maka pembaginya adalah jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan
(Ismail, 2010 :85).
xxxvi
Jenis deposito diatas dibedakan antara lain dilihat dari sifat
deposito itu sendiri, yaitu sifat deposito yang diterbitkan atas nama atau
atas unjuk. Deposito yang diterbitkan atas nama, yaitu tercantum nama
pihak yang berhak mencairkannya. Pihak yang berhak untuk mencairkan
deposito tersebut adalah pihak yang namanya tertera dalam bilyet
deposito. Deposito yang diterbitkan atas unjuk merupakan jenis deposito
yang dapat ditarik oleh siapapun dengan menunjukkan sertifikat
depositonya. Perbedaan lainnya terletak pada cara pembayaran bunga,
yaitu bunga bisa dibayar dimuka pada saat penempatan dana dalam
deposito atau dibelakang pada saat deposito jatuh tempo, atau bunga
dibayar setiap bulan sesuai tanggal penempatannya.
E. SYARAT PEMBUKAAN DEPOSITO.
Menurut Sri Dadi Wibowo (2009 :63 – 64), syarat – syarat yang harus
dipenuhi untuk membuka deposito bagi calon nasabah adalah sebagai berikut :
1. Menyetujui syarat – syarat dan ketentuan – ketentuan yang dikeluarkan
oleh pihak bank seperti yang tercantum dibalik bilyet deposito, yaitu :
a. Bilyet deposito ini tidak dapat dipindahtangankan apabila pemilik
meninggal dunia maka jumlah deposito akan dibayarkan kepada ahli
waris yang sah menurut hukum.
b. Pencairan deposito hanya dapat dilakukan pada tanggal jatuh tempo
dengan menyerahkan kembali bilyet deposito kepada kantor bank
yang menerbitkan.
xxxvii
c. Deposan harus segera memberitahukan secara tertulis kepada kantor
bank yang menerbitkan deposito bila :
i. Bilyet deposito hilang atau dicuri.
ii. Terdapat perubahan nama, alamat, tanda tangan deposan dan
sebagainya.
d. Bilamana sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak ada pemberitahuan
dari deposan, bank akan memperpanjang deposito itu untuk masa
yang sama, dengan tingkat bunga yang berlaku pada saat
perpanjangan.
2. Mengisi dan menandatangani formulir Aplikasi Pembukaan Rekening
Terpadu (APRT) bagi yang pertama kali menjadi nasabah dan sekaligus
mendapat kode Customer Relation Account Number (CRAN).
3. Mengisi dan menandatangani bukti setoran deposito (rangkap 2) yang
berfungsi sebagai aplikasi permohonan pembukaan deposito sekaligus
sebagai bukti setoran dana deposito.
4. Foto copy identitas diri (KTP, SIM, Paspor atau bukti identitas lainnya)
dari deposan, dan untuk deposan atas nama badan usaha diperlukan akte
pendirian, SIUP, TDP, dan NPWP.
5. Menyetor dana secara tunai, dengan cek / bilyet giro bank sendiri
(pemindah bukuan) atau dengan warkat kliring bank lain sesuai dengan
jumlah nominal deposito yang dibuka (minimal sesuai ketentuan –
ketentuan masing – masing bank).
xxxviii
F. PEMBAYARAN BUNGA DEPOSITO.
Setiap tanggal jatuh tempo bunga, maka pembayaran bunga akan
dilakukan secara otomatis oleh komputer untuk pembayaran ke rekening giro
atau rekening tabungan sesuai dengan permintaan deposan. Apabila
pembayaran bunga dilakukan dengan cara mentransfer ke bank lain, maka
petugas back office akan melakukan transfer melalui kliring. Sedangkan jika
pembayaran bunga deposito dilakukan secara tunai, maka customer service
akan melakukan prosedur kerja (Sri Dadi Wibowo, 2009 :68) sebagai berikut :
1. Deposan datang dengan membawa membawa Bilyet Deposito berjangka
dan berdasarkan bilyet tersebut lakukan proses ke dalam komputer.
2. Print out bukti penyerahan bunga (rangkap 2), tanda tangani bukti tesebut
dan serahkan bukti pembayaran bunga (asli) kepada deposan untuk
dicairkan ke Teller, sedangkan copynya disimpan pada file deposan yang
bersangkutan.
Teller akan memproses pencairan bukti pembayaran bunga, dengan
prosedur kerja (Sri Dadi Wibowo, 2009 :73) sebagai berikut :
1. Terima bukti pembayaran bunga (asli) dari deposan untuk dicairkan dan
diperiksa kebenaran dan keabsahannya.
2. Berdasarkan bukti tersebut, lakukan proses kedalam komputer.
3. Print validasi terhadap bukti pembayaran bunga tersebut dan periksa hasil
cetak validasi apakah sudah benar.
xxxix
4. Ambil uang dari cash box sejumlah pembayaran bunga dan dihitung
dengan teliti.
5. Serahkan uang tesebut kepada deposan dan minta deposan
menandatangani bukti pembayaran bunga sebagai tanda terima uang.
6. Simpan bukti pembayaran bunga (asli) untuk penutupan kas pada akhir
hari.
xl
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan.
1. Sejarah Singkat BPR Weleri Makmur.
Bank Perkreditan Rakyat Weleri Makmur berdiri tanggal 6 Desember
1989, berkantor pertama kali di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.
Dengan dasar izin Menteri Keuangan No Kep.205/KM/13/1989. Tanggal 13
November 1999 mendapat izin membuka kantor cabang di Semarang.
Selanjutnya pada tahun 2001 kantor pusat dipindahkan ke kota Semarang.
Melihat potensi di wilayah Kabupaten Kudus, maka tahun 2004 BPR Weleri
Makmur melebarkan sayapnya ke Timur dengan membuka kantor cabang di
kota Kudus. Dimasa operasinya di Jawa Tengah, PT BPR Weleri Makmur
terus tumbuh secara sehat dan telah memiliki total asset sebesar Rp
129.377.862.000,- dengan posisi dana pihak ke tiga yang dihimpun sebesar
Rp 108.459.627.000,-. Selain itu, Capital Adequancy Ratio (CAR) BPR
Weleri Makmur pada tahun 2009 telah mencapai 14,63% jauh diatas standar
minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Untuk cabang Surakarta sendiri berdiri
pada tanggal 20 Desember 2005. Jumlah nasabah terus tumbuh secara
signifikan dan pada 31 Desember 2009 PT BPR Weleri Makmur telah
memiliki 24.504 nasabah.
xli
BPR Weleri Makmur saat ini adalah salah satu Bank Perkreditan
Rakyat terbesar dan terkemuka di Semarang. BPR Weleri Makmur memiliki
tiga Kantor Cabang di antaranya Weleri, Kudus dan Surakarta. PT BPR
Weleri Makmur juga memiliki 4 ( empat ) Kantor Kas yang tersebar di Kota
Semarang yang memiliki lokasi strategis, siap mendukung kesuksesan suatu
bisnis ( usaha ). Sejak awal berdirinya pada tahun 1989, BPR Weleri Makmur
terus menunjukkan kinerja pertumbuhan yang sehat dan berkualitas. Untuk
mencapai visi perusahaan “Menjadi BPR terbesar, sehat dan tumbuh
berkesinambungan secara wajar” BPR Weleri Makmur secara konsisten terus
berinvestasi di pengembangan sistem teknologi informasi dan sumber daya
manusianya.
2. Permodalan dan Dewan Pengurus.
Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, modal dasar yang
ditetapkan adalah sebesar Rp 8.000.000.000,- dan telah disetor penuh para
pemegang saham sebesar Rp 2.000.000.000,-. Adapun susunan Dewan
Pengurus adalah :
a. Komisaris Utama : Dra. Soesiani Moestika
b. Komisaris : Yenny Basuki
c. Direktur Utama : Tanudjan Sugiarto, SE
d. Direktur : Hendrardi, SE
BPR Weleri Makmur bekerja sama dengan LPS ( Lembaga Penjamin
Simpanan ) sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku, sehingga
xlii
menambah kepercayaan nasabah apabila akan menabung atau
mendepositokan uangnya.
3. Strategi BPR Weleri Makmur
Prinsip utama BPR Weleri Makmur dalam mengelola dana kredit
nasabaha adalah kehati – hatian. Fokus perusahaan adalah Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dengan memahami, kekuatan financial dan tingkat resiko
sehingga perusahaan dapat tumbuh dengan sehat dan berkualitas.
Dalam mengelola dana dan kredit masyarakat, PT. BPR Weleri Makmur :
a. Melakukan analisa dengan cermat dan hati – hati, mempertimbangkan
seluruh kondisi mikro dan makro ekonomi.
b. Hanya memberikan kredit kepada usaha – usaha yang sehat, kompetitif
dan prospektif.
c. Mengikuti ketentuan – ketentuan Bank Indonesia dan peraturan –
peraturan pengelolaan perusahaan yang baik dan sehat (Good Corporate
Governance).
d. Komitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah
diwujudkan dengan peluncuran produk dana maupun kredit yang kreatif
dan tentunya sesuai dengan kebutuhan nasabah.
e. Pelayanan yang lebih baik kepada nasabah diwujudkan dengan program
“Menangkan Hati Nasabah” yang dimulai tahun 2008 dan terus menerus
akan disempurnakan.
xliii
4. Lokasi Perusahaan
PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta berlokasi di Jalan Urip
Sumoharjo No. 85 Surakarta Telp. (0271) 632106, 638682 faximile (0271)
656257. Alamat layanan selain di Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Kantor Pusat
Ruko Gayamsari No. 7, Jalan Majapahit Semarang Telp (024) 6733325,
6733326, 6733327. Faximile 6723588.
b. Kantor Cabang
i. Jalan Utama Barat No 337 Weleri Kendal. Telp (024) 641474,
641216. Faximile 641328.
ii. Ruko Bintingan Indah Jalan Ahmad Yani No. 5 Kudus
Telp.(02940)446141, 446142, faximile 431449.
c. Kantor Kas
i. Jalan Gang Pinggir nomor 77 Semarang Telp. (024) – 33043339.
ii. Jalan Jendral Sudirman 141 A Semarang Telp. (024) – 33053345.
iii. Jalan Setiabudi nomor G 62 B Semarang Telp. (024) – 33053342.
iv. Jalan Menoreh Raya 11 B Semarang Telp. (024) – 33053341.
5. Visi, Misi, dan Motto
a. Visi
Visi BPR Weleri Makmur adalah menjadi BPR terbesar, sehat dan
tumbuh berkesinambungan secara wajar.
xliv
b. Misi
Misi BPR Weleri Makmur adalah menjadi lembaga intermediasi dana
masyarakat umum.
c. Motto
i. Ikut membantu Pengusaha Kecil dan Menengah. Produk – produk
penjualan dana yang dimiliki PT BPR WM adalah diperuntukkan bagi
para pengusaha kecil dan menengah, karena memiliki pinjaman bunga
yang ringan sehingga tidak terlalu membebani para pelaku bisnis kecil
dan menengah. Tetapi produk – produk tersebut juga tidak menutup
kemungkinan bagi para pelaku bisnis besar untuk dapat menggunakan
produk pada PT BPR WM.
ii. Menangkan Hati Nasabah. Setiap kali customer service melayani
nasabah, yang diutamakan adalah kepuasan dari nasabah dalam
menggunakan jasa pada PT BPR WM.
6. Produk Yang Dihasilkan.
Pembelian Dana.
1) Tabungan Makmur.
Tabungan Makmur hanya diperuntukkan dalam mata uang
rupiah. Selain itu tabungan makmur juga dapat ditarik tanpa batasan
maksimal, bebas biaya administrasi, tingkat suku bunga yang menarik,
dan fasilitas lainnya sebagai berikut:
xlv
a. Bisa auto debet.
b. Bunga yang menarik dihitung berdasar atas saldo harian .
c. Mudah dalam penarikan dan penyetoran karena dapat dilakukan
disetiap kantor cabang dan kantor kas.
d. Cukup dengan mengisi formulir aplikasi serta melampirkan fotokopi
identitas diri ( KTP / SIM / PASPOR ).
e. Setoran awal minimal Rp 10.000,-
Tabel 3.1 Bunga Tabungan
Jumlah tabungan Bunga (%)
10.000 – 100.000
100.001 – 1.000.000
1.000.001 – 10.000.000
10.000.001 – 50.000.000
50.000.001 – Keatas
3 %
3 %
4 %
5 %
6 %
Sumber : PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta
2) Deposito Makmur.
Deposito Makmur adalah produk dana yang berbentuk investasi
jangka pendek dan jangka panjang dari PT BPR Weleri Makmur yang
diperuntukan baik perseorangan maupun untuk perusahaan. memiliki
keuntungan dan keunggulan yang kompetitif berupa :
xlvi
a) Suku bunga menarik.
b) Jangka waktu penyimpanan bervariatif baik jangka pendek
ataupun jangka panjang.
c) Bunga dapat dipindahkan secara otomatis dalam rekening
tabungan.
d) Selain dapat dipindahkan secara otomatis ke rekening tabungan,
bunga deposito juga dapat ditransfer ke rekening nasabah yang
memiliki rekening di bank lain.
e) Perpanjangan otomatis, tanpa dikenakan biaya materai tambahan.
f) Dapat dijadikan jaminan kredit jika sewaktu – waktu
membutuhkan dana.
g) Setoran minimalnya Rp. 1.000.000,-
Tabel 3.2 Bunga Deposoito.
Plafon Bunga (%)
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 24 bulan 36 bulan
9 % 10 % 10,5 % 11 % 12 % 13 %
Sumber : PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta
PT. BPR Weleri Makmur memberikan suku bunga yang
bervariatif kepada para deposannya yang menanamkan dana pada
produk deposito. Hal ini terbukti pada setiap suku bunga yang
xlvii
diberikan berbeda – beda atas jangka waktu penanaman pada produk
deposito. PT BPR WM memberikan suku bunga dengan jangka waktu
1 bulan sebesar 9 %. Sedangkan untuk jangka waktu 3 bulan sebesar
10 %. Untuk jangka waktu 6 bulan sebesar 10,5 %, jangka waktu 12
bulan sebasar 11 %, jangka waktu 24 bulan sebesar 12 % dan jangka
waktu 36 bulan sebesar 13 %. Suku bunga terendah pada PT BPR
WM adalah 9 % dan yang tertinggi yaitu 13 %. Untuk jangka
penanaman deposito, jangka waktu terendah yaitu 1 bulan dan yang
tertinggi adalah 36 bulan / 3 tahun. Semakin lama jangka waktu
penanaman dana pada produk deposito maka PT BPR WM akan
memberikan suku bunga penanaman deposito semakin besar. Untuk
lebih jelasnya lihat tabel 3.2 di atas.
7. Struktur organisasi.
Struktur Oganisasi PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta terdiri
menjadi 2 bagian, yaitu front office dan back office. Untuk bagian front office
terdiri dari beberapa bagian yang diantaranya Customer Service, Loan
Processing, Teller, dan Umum. Sedangkan untuk bagian back office sendiri
terdiri dari beberapa bagian yang diantaranya Kepala Seksi Accounting,
Kepala Bidang Operasional, Administrasi Kredit, Kepala Seksi Analis Kredit,
Analis Kredit, Kepala Seksi Monitoring Kredit, Monitoring Kredit, dan
xlviii
Pimpinan Cabang. Pada PT BPR WM jabatan tertinggi dipegang oleh
pimpinan cabang. Dari semua divisi – divisi tersebut digambarkan dalam
gambar yang tertera dibawah ini :
Sumber : PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta
Pimpinan Cabang
Kabid Operasional
Kasi Accounting
Umum Customer Service
Teller
Monitoring Kredit
Admin Kredit
Loan Processing
Kasi Monitoring Kredit
Analis Kredit
Kasi Analis Kredit
xlix
Deskripsi jabatan perusahaan :
1. Pimpinan Cabang.
Pengambilan keputusan dan bertangungjawab atas kegatan operasional
maupun bisnis yang terjadi dalam PT BPR Weleri Makmur cabang Surakarta.
2. Kabid Operasional.
Bertanggungjawab atas kegiatan operasional dan mengkembangkanna
menjadi lebih baik untuk kemajuan PT BPR Weleri Makmur.
3. Umum.
Membantu kegiatan umum perusahaan.
4. Teller.
Unit kerja yang bertugas untuk melakukan transaksi penerimaan dan
pembayaran secara tunai, baik transaksi antara bank dengan nasabah/
masyarakat maupun intern bank.
5. Customer Service ( CS ).
Terdiri atas :
a. CS Kredit (Service Assistance Credit).
Fungsi jabatan dari Service Assistance Credit adalah sebagai berikut :
Melayani nasabah dalam memberikan informasi proses pengelolaan
permohonan pemberian pinjaman yang diberikan kepada masyarakat dan
persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap jenis produk
bank.
l
Service Assistance Credit memiliki tugas dan kewenangan sebagai
berikut :
1) Pelayanan setoran angsuran.
2) penerimaan Titipan Warkat dan Proses Kliring Via Bank Umum.
3) Pelayanan pengambilan kredit revolving / kredit rekening koran
(jangka waktu 1 tahun).
4) Proses pengambilan Surat Kepemilikan Barang Jaminan
5) Buat memorial pembukuan setoran titipan ke angsuran kredit bukti
memorial.
6) Menghitung bunga kredit revolving.
7) Membuat laporan kredit revolving dan membuat pemberitahuan
mutasi kredit untuk dikirim kepada nasabah ditandatangani pejabat
yang berwewenang
8) Membuat laporan debet rekening tabungan, untuk angsuran kredit
sesuai perintah atau surat kuasa dari nasabah.
9) Membuat laporan nominative kredit revolving, dicek dan di
tandatangani kabid oerasional serta MO/ PIN Cab distribusi kepala.
li
b. CS Dana (Service Assistance Fund).
Fungsi jabatan dari Service Assistance Fund sebagai berikut :
Melayani nasabah dalam memberikan informasi proses pengelolaan
transakasi penghimpunan dana dan penarikan dana masyarakat tentang
transaksi penghimpunan dana dan penarikan dana masyarakat tentang
produk- produk jasa bank (tabungan dan deposito) dan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk setiap jenis produk PT BRP Weleri Makmur, guna
mendapatkan keuntungan baik bagi masyarakat maupun bagi umum.
Service Assistance Fund memiliki tugas dan kewenangan sebagai
berikut :
1) Mengisi kartu tabungan dan buku tabungan sesuai transaksi setiap
hari.
2) Meregister blangko deposito dan buku tabungan.
3) Melaksanakan proses pembukuan dan pencairan deposito dan
tabungan.
4) Menghitung bunga deposito dan tabungan dan membuat memorial
ke buku tabungan.
5) Menghitung bunga penyesuaian untuk pinalti deposito.
6) Melaksanakan penyetoran / kliring.
7) Mengadministrasikan tabungan ( kartu tabungan ) yang aktif dan
pasif, membuat laporan tabungan dan deposito bulanan termasuk
lii
laporan penggunaan bilyet deposito dan buku tabungan, menghitung
pembukuan biaya administrasi tabungan.
8) Membuat laporan tabungan dan deposito tahunan.
9) Membuat laporan penggunaan bilyet deposito dan buku tabungan.
6. Kasi Accounting.
Melaksanakan siklus akuntansi terhadap semua kegiatan dan kejadian serta
menngkatkan kualitas perusahaan.
7. Loan Processing.
Unit kerja yang terdiri atas bagian administrasi dan bagian pangikatan dan
bertugas membantu dan mempersiapkan realisasi pinjaman. Dimana di
dalamnya termasuk mempersiapkan surat hutang, pengikatan agunan,
bertanggungjawab atas kebenaran dan kelengkapan berkas kredit sebelum
kredit direalisasi, serta pengelolaan surat- surat berharga barang agunan,
disamping melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh perusahaan.
8. Administrasi Kredit.
Merupakan unit kerja dimana tugas umumnya yaitu mengurusi input data
angsuran, informasi SID, dan Laporan Bulanan.
9. Kasi Analis Kredit.
Merupakan unit kerja yang memiliki tugas umum mengkoordinasi mengenai
analisa dari kredit yang diajukan oleh nasabah, membuat keputusan kredit
yang kemudian diajukan ke pimpinan.
liii
10. Kasi monitoring.
Merupakan unit kerja yang kegiatan umumnya yaitu mengawasi tagihan-
tagihan kredit bermasalah sampai kredit nasabah tersebut lancar kembali.
11. Monitoring kredit.
Merupakan unit kerja yang memiliki kegiatan umum menerima mandat dari
kasi monitoring untuk menyelesaikan kredit macet. Hanya saja disini
kasusnya tak seberat seperti di bagian kasi monitoring.
B. Pembahasan masalah.
1. Tugas Dan Persiapan Kerja Yang Dilakukan Customer Service Khususnya Service Assistance Fund Sebelum Melayani Nasabah Pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta.
Dalam pelayanan pada PT. BPR Weleri Makmur customer service di
bagi menjadi 2 bagian yaitu service assistance credit dan service assistance
fund. Dalam pembahasan ini peneliti lebih memfokuskan pada service
assistance fund. Untuk service assistance fund sendiri dalam melayani
nasabah memiliki tugas – tugas diantaranya sebagai berikut :
1) Fungsi Jabatan
Melayani nasabah dalam memberi informasi proses pengelolaan
transaksi penghimpunan dan penarikan dana masyarakat tentang produk
– produk jasa bank ( tabungan dan deposito ) dan persyaratan –
liv
persyaratan yang harus dipenuhi untuk setiap jenis produk BPR Weleri
Makmur guna untuk keuntungan bank dan nasabah.
2) Tugas- tugas
a) Mengisi kartu tabungan dan buku tabungan sesuai transaksi setiap
hari.
b) Meregister blangko deposito dan buku tabungan.
c) Melaksanakan proses pembukuan dan pencairan deposito dan
tabungan.
d) Menghitung bunga deposito dan tabungan dan membuat memorial
ke buku tabungan.
e) Menghitung bunga penyesuaian untuk pinalti deposito.
f) Melaksanakan penyetoran/ kliring.
g) Mengadministrasikan tabungan ( kartu tabungan ) yang aktif dan
pasif, membuat laporan tabungan dan deposito bulanan termasuk
laporan penggunaan bilyet deposito dan buku tabungan, menghitung
pembukuan biaya administrasi tabungan.
h) Membuat laporan tabungan dan deposito tahunan.
i) Membuat laporan penggunaan bilyet deposito dan buku tabungan.
lv
Pada persiapan kerja dari customer service khususnya bagi service
assistance fund ini dibagi pada persiapan tahap awal dan persiapan tahap
lanjutan. Yang di antaranya yaitu :
a. Persiapan tahap awal service assistance fund.
Persiapan awal yang dilakukan customer service khususnya bagi
service assistance fund ini merupakan persiapan – persiapan yang
dilakukan saat sebelum melayani nasabah, yang diantaranya yaitu :.
1) Membuka menu service assistance fund sesuai buku petunjuk panduan
program komputer.
2) Menyiapkan printer.
3) Menyiapkan formulir aplikasi tabungan dan deposito.
4) Menyiapkan formulir pengaduan nasabah.
5) Menyiapkan bilyet deposito baru dan menyediakan stock yang sudah
ditanda tangai oleh pejabat yang berwenang.
6) Menyiapkan kartu tabungan baru dan menyediakan stock yang sudah
ditanda tangai oleh pejabat yang berwenang.
7) Menyiapkan buku register.
8) Menyiapkan buku stock.
9) Menyiapkan buku memorial.
10) Menyiapkan buku telepon / pesan nasabah.
lvi
11) Menyiapkan brosur – brosur seluruh produk bank, slip setoran dan
slip pengambilan.
12) Menyiapkan sarana dan prasarana lainnya untuk menunjang aktivitas
kerja.
b. Persiapan tahap lanjutan service assistance fund.
Setelah service assistance fund selesai mempersiapkan semua hal –
hal yang dibutuhkan dalam melayani nasabah, maka dilanjutkan pada
persiapan lanjutan sebagai berikut :
1) Menata dan merapikan tempat kerja.
2) Memeriksa alat tulis yang nantinya akan digunakan saat melayani
nasabah.
3) Memeriksa data – data transaksi yang dilakukan pada hari
sebelumnya.
4) Memeriksa nasabah – nasabah yang mempunyai produk deposito yang
tanggal jatuh temponya hari ini.
5) Menghubungi nasabah – nasabah yang memiliki produk deposito yang
tanggal jatuh temponya hari ini dan menanyakan apakah dana
depositonya diperpanjang atau tidak.
6) Memfotocopy slip setoran bunga deposito yang ditransfer ke bank
lainnya, kemudian mengirimkannya kepada nasabah yang
bersangkutan melalui bagian umum.
lvii
Sedangkan persiapan kerja service assistance fund sendiri khususnya
pada produk deposito yang diantaranya meliputi :
1) Menyiapkan aplikasi permohonan pembukaan rekening deposito.
2) Menyiapkan stock dari aplikasi permohonan pembukaan rekening
deposito.
3) Menyiapkan slip setoran deposito.
4) Menyiapkan Materai “6000”
5) Menyiapkan bilyet deposito yang sudah ditanda tangani oleh Pejabat
yang berwenang.
6) Menyiapkan dan mengisi kartu deposito yang memiliki bunga deposito
yang tanggal jatuh tempo pada hari ini.
7) Menyiapkan slip setoran yang berasal dari bank lain, jika bunga
deposito nasabah meminta untuk ditransfer ke bank yang
bersangkutan.
8) Memyiapkan buku register deposito.
9) Menyiapkan slip permohonan pencairan deposito.
10) Mempersiapkan hal – hal lain yang menunjang bagi aktivitas saat
akan melayani nasabah yang akan membuka dan mencairkan rekening
deposito.
lviii
2. Peran Customer Service Pada PT. BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta.
Peranan – peranan customer service untuk produk deposito kepada nasabah :
a) Memberikan informasi kepada nasabah yang akan mengajukan
permohonan pembukaan rekening deposito.
b) Melayani nasabah yang akan mengajukan permohonan pembukaan
rekening deposito.
c) Menghubungi nasabah bila rekening deposito akan jatuh tempo.
d) Melayani nasabah yang akan mengajukan permohonan pencairan rekening
deposito.
e) Melayani dan memberikan segala informasi yang dibutuhkan oleh nasabah
yang berkaitan dengan produk deposito.
Tata cara customer service menerima nasabah pada PT BPR WM :
a) Nasabah datang ke bank.
b) Customer service menyambut dengan berdiri dari tempat duduk.
c) Kemudian memberikan salam, senyum dan sapa kepada nasabah.
d) Mempersilahkan nasabah duduk.
e) Bila customer service sedang melayani nasabah, kemudian datang nasabah
lain maka customer service menyapanya terlebih dahulu kemudian
dipersilahkan duduk dan disuruh menunggu.
f) Menanyakan keperluan dari nasabah datang ke bank yang bersangkutan.
lix
g) Nasabah menceritakan keperluannya datang ke bank untuk mengetahui
produk deposito makmur.
h) Kemudian customer service menjelaskan dan menerangkan syarat dan
ketentuan dari produk deposito makmur.
i) Menjelaskan manfaat dan fasilitas produk tersebut.
j) Memberikan penjelasan dan simulasi perhitungan bunga dari deposito
makmur.
k) Memberikan pandangan mengenai kelebihan produk deposito makmur
dibandingkan dengan produk dana lainnya.
Cara service assistance fund melayani nasabah pada PT BPR WM :
a) Mempersilahkan nasabah atau calon nasabah untuk duduk pada kursi
didepan service assistance fund.
b) Tanya keperluan nasabah.
c) Terangkan syarat dan keunggulan dari produk.
d) Bila nasabah setuju akan membuka rekening baik tabungan atau deposito,
persilahkan nasabah untuk mengisi formulir aplikasi yang telah disediakan
sebelumnya.
e) Periksa kelengkapan data diri pada aplikasi kemudian minta foto copy
identitas nasabah.
f) Ambil dan isi slip setoran untuk pembukaan rekening.
lx
g) Input data nasabah ke komputer dan dilanjutkan pencetakan kartu
tabungan atau bilyet deposito.
h) Persilahkan nasabah melakukan pembayaran di teller.
Syarat – syarat pembukaan rekening deposito pada PR BPR Weleri Makmur
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu untuk perseorangan dan bagi perusahaan, sebagai
berikut :
a) Untuk perseorangan, syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk membuka
rekening deposito yaitu :
1) Menyerahkan foto copy identitas diri (KTP, SIM atau paspor) yang
masih berlaku.
2) Orang yang bersangkutan datang ke kantor mengisi aplikasi
pembukaan rekening tabungan dan deposito.
3) Bila pembukaan rekening deposito atas nama orang lain, orang
tersebut diwajibkan untuk datang dan mengisi aplikasi pembukaan
rekening tabungan dan deposito.
4) Tidak ada batasan umur untuk pembukaan rekening deposito.
5) Setoran minimal sebesar Rp. 1.000.000,-
b) Untuk perusahaan, syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk membuka
rekening deposito yaitu :
1) Bagi perusahaan diwajibkan menyerahkan foto copy AD / ART
(Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga).
lxi
2) Melampirkan foto copy KTP dari pemilik perusahaan.
3) Pemilik perusahaan menunjuk salah seorang dari pegawainya untuk
mengisi dan menandatangani formulir aplikasi pembukaan rekening.
Ketentuan yang berlaku pada PT BPR Weleri Makmur :
a. Pihak yang berhak membuka deposito meliputi perseorangan, badan usaha
dan bank lain.
b. Bilyet deposito hanya dikeluarkan apabila calon deposan sudah
menyetujui / menandatangani aplikasi permohonan deposito, yang
sekaligus merupakan persetujuan atas syarat – syarat yang tercantum di
balik bilyet deposito.
c. Setiap deposito yang dikeluarkan, dituangkan kedalam bilyet deposito
yang mempunyai nomor urut dan ditanda tangani oleh pejabat yang
berwenang cukup diatas materai.
d. Bilyet deposito mempunyai rangkap 2 dengan distribusi lembar 1 (asli)
diserahkan ke deposan sebagai bukti penempatan dananya pada bank dan
lembar 2 (copy bilyet deposito) disimpan.
e. Bilyet deposito tidak dapat dipindahtangankan, tetapi dapat dipakai
sebagai jaminan kredit / penghapusan terhadap suatu kewajiban deposan
dengan bank.
f. Deposito tidak dapat dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo dan apabila
dicairkan sebelum jatuh tempo, harus mendapat persetujuan dari pejabat
lxii
yang berwenang, dimana atas pencairan tersebut deposan akan dikenakan
penalty / denda yang besarnya ditentukan atas kebijaksanaan pejabat yang
berwenang.
g. Deposito yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang serta tidak
diambil / belum diambil oleh deposan, tidak diberikan bunga lagi. Pada
saat bersamaan langsung dibuku ke rekening rupa – rupa pasiva lainnya
sampai dengan deposito tersebut dicairkan oleh pemiliknya.
h. Setiap perpanjangan deposito yang telah jatuh tempo, maupun pada saat
permohonannya deposan menginginkan sistem ARO (Automatic Roll
Over) / stempel perpanjangan otomatis dan ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang, sedangkan tingkat suku bunga sesuai dengan tingkat
bunga yang berlaku saat itu.
i. Dalam hal deposan meninggal dunia, maka deposito akan dibayarkan
kepada ahli warisnya sesuai ketentuannya / peraturan yang berlaku tentang
itu.
Ketentuan bunga deposito pada PT BPR Weleri Makmur.
Ketentuan ini memuat aturan – aturan yang diberlakukan bagi bunga deposito
serta penghitungan bunga deposito.
a. Besarnya suku bunga deposito ditetapkan dan dituangkan di dalam SK
Direksi.
lxiii
b. Perhitungan bunga deposito menggunakan metode simple interest dengan
rumus :
Rumus 3.1 Menghitung bunga deposito
Notasi :
I = interest (hasil bunga).
P = nominal.
R = rate (tingkat suku bunga yang berlaku P.A)
N = jumlah hari.
T = jumlah hari dalam 1 tahun (365 hari).
Contoh menghitung bunga deposito pada PT BPR WM.
1) Menghitung bunga deposito tanpa terkena pajak.
Ibu Deswita memiliki dana sebesar Rp. 5.000.000,-. Pada tanggal 4
Juli 2010 dia berniat menaruh uangnya pada produk deposito di PT
BPR Weleri Makmur dengan jangka waktu penanamannya selama 3
bulan. Berapa besar bunga deposito yang ibu Deswita peroleh untuk
bulan Agustus?
TNRP
I´´
=
lxiv
75,465.42365
,000.500.15365
31%10000.000.5.
RpI
RpI
hariRpI
TNRP
I
=
-=
´´=
´´=
Diketahui : P = Rp. 5.000.000.-
R = 10 % (sumber PT BPR WM)
N = 4 Juli s.d 31 Juli : 28 Hari
1 Agustus s.d 4 Agustus : 3 Hari. +
Total 31 hari.
Jawab :
Jadi jumlah bunga deposito yang diterima oleh ibu Deswita untuk
bulan Agustus adalah sebesar Rp. 42.465,75
2) Menghitung bunga deposito yang terkena pajak.
Ibu Puji Lestari memiliki dana sebesar Rp. 10.000.000,-. Pada tanggal
15 Maret 2010 dia berniat menginverstasikan uangnya pada produk
deposito di PT BPR Weleri Makmur dengan jangka waktu
penanamannya selama 24 bulan atau 2 tahun. Berapa besar bunga
deposito yang akan diterima ibu Puji Lestari untuk bulan April dan
Mei?
lxv
80,917.101365
,000.200.37365
31%12000.000.10.
RpI
RpI
hariRpI
TNRP
I
=
-=
´´=
´´=
Diketahui : P = Rp. 10.000.000.-
R = 12 % (sumber PT. BPR WM)
a) N = 15 Maret s.d 31 Maret : 17 Hari
1 April s.d 15 April : 14 Hari. +
Total 31 hari.
Jawab :
Pajak = I x 20%
= Rp.101.917,80 x 20%
= Rp. 20.383,56
Pendapatan bunga deposito setelah dikurangi pajak yaitu :
= Rp. 101.917,80 – Rp. 20.383,56
= Rp. 81.534,24
Diketahui P = Rp. 10.000.000.-
R = 12 % (sumber PT. BPR WM)
b) N = 15 April s.d 30 April : 16 Hari
1 Mei s.d 15 Mei : 14 Hari. +
Total 30 hari.
lxvi
13,630.98365
,000.000.36365
30%12000.000.10.
RpI
RpI
hariRpI
TNRP
I
=
-=
´´=
´´=
Jawab :
Pajak = I x 20%
= Rp.98.630,13 x 20%
= Rp. 19.726,02
Pendapatan bunga deposito setelah dikurangi pajak yaitu :
= Rp. 98.630,13 – Rp. 19.726,02
= Rp. 78.904,11
Jadi bunga deposito yang diterima oleh ibu Puji Lestari untuk bulan
April adalah sebesar Rp. 81.534,24 dan untuk bulan Mei sebesar
Rp. 78.904,11
c. Pembayaran bunga deposito dilakukan setiap bulan, pada hari bunga atau
pada saat jatuh tempo.
d. Hasil bunga masing – masing deposito setiap bulannya jatuh pada tanggal
yang sama dengan tanggal pembukaan deposito.
e. Nominal deposito diatas Rp. 7.500.000,- akan dikenakan pajak sebesar
20 % dari bunga deposito / sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
lxvii
Customer service memiliki peran penting dalam kegiatan operasional
bagi bank. Karena tugas utamanya yaitu untuk melayani nasabah yang akan
melakukan transaksi baik penyetoran dana maupun pembayaran kredit. Selain
itu customer service juga harus dapat meningkatkan volume penjualan
produk melalui pelayanan yang diberikan kepada para nasabahnya. Metode
yang dipakai oleh customer service untuk meningkatkan volume penjualan
produk ada 2 cara, yaitu up selling dan cross selling. Metode – metode
tersebut juga telah diterapkan pada PT BPR Weleri Makmur untuk
meningkatkan volume penjualan produk – produk yang dimilikinya melalui
pelayanan dari customer service.
a) Up selling adalah menawarkan spesifikasi yang lebih besar dengan harga
yang lebih mahal. Sebagai contoh customer service membujuk nasabah
untuk menambahkan nilai investasi dari produk yang dimilikinya dengan
menjelaskan manfaat – manfaat yang akan diperoleh nantinya. Misalnya
Ibu Parjianti memiliki rekening deposito di PT BPR WM sebesar
Rp. 7.500.000,-. Saat tanggal jatuh tempo, customer service menawarkan
kepada Ibu Parjianti untuk membuka rekening deposito dengan nominal
yang lebih besar dengan manfaat yang akan didapatkannya yaitu bunga
deposito yang akan diperoleh Ibu Parjianti akan semakin besar.
b) Cross selling adalah menawarkan produk lain yang melengkapi produk
utama yang dibeli nasabah. Contoh, customer service menawarkan
lxviii
kepada nasabah yang hendak menabung untuk membuka produk lain
seperti deposito atau juga sebaliknya. Misalnya nasabah hendak
menabung ke bank. Nasabah tersebut belum memiliki rekening depostito
pada bank tersebut. CS membujuk nasabah tersebut untuk membuka
rekening deposito dan menjelaskan keuntungan yang akan diperoleh,
yaitu suku bunga deposito lebih besar dari suku bunga tabungan.
Strategi – strategi yang biasa dilakukan oleh customer service khususnya
service assistance fund adalah sebagai berikut :
a) Bersikap ramah dan sopan kepada setiap nasabah yang datang. Sikap ini
diterapkan agar nasabah terpuaskan dengan pelayanan customer service.
b) Menjelaskan rumus dan memberikan simulasi perhitungan bunga deposito
atas dana yang di investasikan pada produk deposito kepada deposan.
c) Memberikan formulir aplikasi permohonan pembukaan deposito kepada
nasabah untuk dibawa pulang.
d) Untuk nasabah – nasabah yang memiliki rekening dengan nominal yang
besar, mendapat perlakuan khusus dari customer service. Misalnya,
mengizinkan nasabah menggunakan telephon CS; CS membukakan pintu
saat nasabah akan meninggalkan bank dan mengucapkan salam; dll.
e) Memberikan segala informasi yang dibutuhkan oleh nasabah mengenai
produk yang diminatinya.
lxix
Seorang customer service dituntut untuk dapat berkomunikasi yang
baik dan sopan dengan para nasabah dan calon nasabahnya. Jika nasabah
terpuaskan dengan jasa yang ditawarkan oleh pihak bank (melalui customer
service) maka citra baik dari bank tersebut juga akan tersebar dengan
sendirinya dari mulut ke mulut. Hal itu merupakan salah satu strategi yang
biasa diterapkan oleh bank – bank pada umumnya untuk menarik nasabah
baru. Selain itu terdapat juga strategi – strategi yang dilakukan customer
service sendiri untuk menarik calon nasabah yang potensial untuk menjadi
deposan riil pada PT BPR Weleri Makmur antara lain sebagai berikut :
a) Setiap kali nasabah atau calon nasabah yang datang ke PT BPR Weleri
Makmur diberikan brosur produk – produk pembelian dana atau
penjualan dana yang dimaksudkan menarik hati nasabah agar mau
menggunakan produk yang lain.
b) Memberikan souvenir (yang berupa termos kecil, jam dinding dll)
kepada nasabah yang membuka rekening deposito baik untuk nasabah
baru dan nasabah lama.
c) Membujuk nasabah yang memiliki tabungan yang nilai rekeningnya
lebih dari Rp 1.000.000,- untuk membuka deposito, karena suku bunga
deposito besarnya 2 s.d 3 kali lebih besar dari suku bunga yang diberikan
oleh tabungan.
lxx
d) Mengadakan seminar atau event – event untuk menarik nasabah baru dan
sekaligus memperkenalkan PT BPR Weleri Makmur kepada masyarakat
umum.
e) Mengadakan program – program / event yang menarik agar calon
nasabah menggunakan produk yang dimiliki oleh bank. Penulis
mengambil contoh saat Magang dengan jangka waktu dari 15 Pebruari
s.d 20 Maret, PT BPR Weleri Makmur saat bulan Pebruari memperingati
hari Imlek dengan mengadakan program seperti “Petik Pohon Angpao”.
Program “Petik Pohon Angpao” ini yang dimaksud adalah memetik salah
satu dari kupon – kupon yang terdapat pada pohon angpao. Persyaratan
untuk dapat memetik kupon yang bergelantungan pada pohon angpao
adalah : membuka produk pada PT BPR WM khusus untuk kredit
serbaguna minimal Rp. 5.000.000,- dan deposito minimal
Rp. 10.000.000,- (berlaku kelipatannya). Hadiah yang ditawarkannyapun
bermacam – macam seperti : handphone, tabungan (dari Rp. 25.000,- s.d
Rp. 100.000,-) dan juga souvenir. Program “Petik Pohon Angpao” ini
berlaku dari tanggal 15 Pebruari dan berakhir pada tanggal 25 Pebruari
2010.
Dari strategi yang dilakukan oleh PT BPR Weleri Makmur saat
mengadakan suatu program atau event tertentu, ada beberapa nasabah yang
hanya memakai produk tersebut dalam waktu yang relatif singkat (hanya
mengincar hadiah yang disediakan). Untuk menjaga agar nasabah terus
lxxi
mempertahankan dan menggunakan produk yang dimiliki khususnya pada
produk deposito dalam waktu yang relatif lama, maka strategi yang dilakukan
oleh PT BPR Weleri Makmur yaitu apabila nasabah berulang tahun maka
pihak bank akan memberikan ucapan selamat dengan memberikan hadiah
kado yang dapat berupa bingkisan parcel (berisi macam – macam paket) atau
barang – barang elektronik, dll.
Untuk mendukung strategi penjualan yang dilakukan oleh customer
service, pihak PT BPR Weleri Makmur mengadakan beberapa strategi
pemasaran dan promosi kepada kalangan umum. Cara - cara yang dilakukan
antara lain yaitu menggunakan iklan – iklan di koran, beriklan di radio,
menyebarkan selebaran brosur mengenai produk – produk yang dimiliki
bank, spanduk dan bahkan menggunakan event – event atau seminar untuk
mengaet nasabah baru. Selain untuk menarik nasabah baru, strategi
pemasaran dan promosi ini juga sekaligus digunakan untuk memperkenalkan
PT BPR Weleri Makmur kepada masyarakat umum.
Pada PT BPR Weleri Makmur, customer service dijadikan sebagai
pemasar. Yang dimaksudkan pemasar yaitu memasarkan produk kepada
nasabah lama atau calon nasabah baru tentang produk – produk yang dimiliki
bank baik itu produk baru ataupun produk lama dengan menjelaskan
keunggulan – keunggulan yang dimiliki masing – masing produk. Pelayanan
kepada nasabah pada PT BPR Weleri Makmur diutamakan agar hubungan
dengan para nasabahnya tetap terjaga dengan baik.
lxxii
Untuk menjamin kepercayaan dari nasabah, pihak PT BPR Weleri
Makmur telah menjadi anggota atau menjadi kepersertaan dari Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS). Jadi nasabah tidak usah khawatir terhadap dana
yang diinvestasikan pada produk pembelian dana khususnya pada produk
deposito, karena dana nasabah telah di jamin oleh LPS bila pihak bank tidak
dapat memenuhi kewajibannya.
Proses Pembukaan Deposito Secara Tunai.
a. Terima kedatangan calon nasabah kreditur yang akan membuka rekening
deposito, berikan penjelasan mengenai :
1) Syarat – syarat membuka rekening deposito, hal ini menyangkut
dokumen – dokumen pendukung yang harus dipenuhi sesuai
kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your
Customer / KYC) PT BPR Weleri Makmur.
2) Ketentuan deposito PT BPR Weleri Makmur yang mencakup :
a) Syarat – syarat umum.
b) Penyetoran dan pencairan dana.
c) Perhitungan bunga deposito.
b. Apabila calon nasabah sudah dapat melengkapi persyaratan yang telah
ditentukan bank, periksa kembali mengenai kebenaran dokumen
pendukung dengan dokumen asli yang ditujukan oleh calon nasabah.
Berikan kepada nasabah aplikasi deposito beserta kelengkapannya yaitu
lxxiii
form contoh specimen tanda tangan dan kartu deposito, selanjutnya
berikan penjelasan mengenai pengisian dan persilahkan calon nasabah
mengisi pembukaan rekening deposito sendiri dan tanda tangan sesuai
tanda tangan yang tercantum pada kartu / identitas.
c. Setelah selesai pengisian, periksa dan pastikan bahwa aplikasi sudah terisi
dengan kelengkap, kemudian lakukan wawancara dengan calon nasabah
untuk meyakini keabsahan dan kebenaran dokumen pendukung serta data
yang diisikan ke data aplikasi. Tulis nomor rekening deposito disudut
kanan atas pada form contoh specimen tanda tangan, kartu deposito dan
dikolom bawah paling kiri di aplikasi deposito. Verivikasi pembukaan
deposito dengan memberi paraf pada aplikasi di kolom petugas bank
disertai stempel tempat paraf pejabat berwenang dicontoh specimen tanda
tangan, dan kartu deposito.
d. Serahkan aplikasi deposito serta data pendukung ke service assistance
fund untuk diproses.
e. Persilahkan nasabah menunggu untuk proses pembukaan deposito.
Proses pembukaan deposito Via Kantor Cabang / Kantor Pelayanan Kas.
a. Menerima informasi dari kantor cabang / kantor pelayanan kas tentang
pembukaan deposito yang dimaksud untuk dicatat sebagai deposito di
kantor pusat berupa data (via fax) mengenai :
1) Nama nasabah / perusahaan.
lxxiv
2) Alamat nasabah / perusahaan.
3) Jangka waktu.
4) Nominal deposito.
5) Kelengkapan lain.
6) Bukti slip setoran (bila secara tunai) dan bukti nominal bila setoran
nasabah ke bank umum rekening PT BPR Weleri Makmur kantor
cabang.
b. Serahkan keterangan dan slip setoran tersebut ke service assistance fund
untuk diproses.
Cara yang dilakukan customer service dalam menangani komplain dari
nasabah :
a. Menanyakan masalah yang sedang dihadapi nasabah yang berhubungan
dengan kegiatan bank yang bersangkutan.
b. Menyimak dan memahami masalah yang dihadapi oleh nasabah.
c. Temukan inti permasalahan dari nasabah.
d. Berusaha menanggapi dan memberikan solusi yang tepat tentang
masalah tersebut.
e. Jika kurang memahami masalah tersebut, maka menanyakan masalah
kepada pimpinan untuk mendapatkan solusi yang tepat.
f. Berusaha untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi secara
tepat, cepat dan akurat bagi kepuasan nasabah.
lxxv
Dokumentasi dan administrasi deposito.
Dokumentasi dan administrasi dari deposito ini diperuntukkan bagi bank
sebagai data – data dari nasabah yang dimiliki oleh bank tersebut.
Dokumentasi dan administrasi ini meliputi :
a. Dokumentasi aplikasi pembukaan rekening.
b. Registrasi stock bilyet.
c. Register deposito.
d. Bilyet asli diberikan ke nasabah, copy bilyet disimpan sebagai arsip.
e. Mengadministrasi semua transaksi dikartu deposito.
f. Stock bilyet harus selalu dikontrol.
g. Jika bilyet hilang maka :
1) Wajib lapor secara tertulis dan dilengkapi dengan surat kehilangan
dari kepolisian.
2) Bank mengganti bilyet baru yang diberi stempel “Duplikat”.
3) Jika bilyet ditemukan kembali, maka bilyet tersebut dianggap tidak
berlaku dan diserahkan ke bank distempel “Batal”.
h. Deposito tidak dapat dipindah tangankan, tetapi dapat dijadikan agunan
kredit.
Pencairan Deposito.
Hal – hal yang dilakukan customer service saat akan melakukan pencairan
deposito pada PT BPR Weleri Makmur :
lxxvi
1) Menghubungi nasabah yang bersangkutan apakah dana deposito akan
diperpanjang ataukan dana deposito akan dicairkan.
2) Jika nasabah hendak mencairkan dana deposito, customer service
mempersiapkan aplikasi - aplikasi yang dibutuhkan untuk pencairan
deposito tersebut.
3) Menpersiapkan sejumlah dana yang tertera pada bilyet deposito beserta
bunga deposito yang sudah jatuh tempo.
4) Mempersiapkan hal – hal yang dibutuhkan untuk menunjang proses
pencairan deposito tersebut.
Pencairan deposito dapat dilakukan pada saat tanggal jatuh tempo berakhir.
Pencairan deposito yang berlaku pada PT BPR WM adalah sebagai berikut :
a) Deposito tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.
b) Jika dicairkan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan tertulis
dari pimpinan.
c) Nasabah yang bersangkutan datang sendiri ke bank (untuk nasabah
perseorangan).
d) Saat pencairan dana, pegawai yang ditunjuk pemilik perusahaan harus
datang sendiri ke bank dan membubuhkan tanda tangan pada formulir
yang diminta oleh bank (bagi perusahaan / badan usaha)
lxxvii
e) Nasabah harus membawa dan menyerahkan asli bilyet deposito
(dibelakang biyet deposito di bubuhkan materai dan di tanda tangani oleh
nasahah yang bersangkutan).
f) Dapat dikuasakan kepada orang lain.
g) Menggunakan slip pengambilan dan tanda tangan harus cocok.
h) Telah mendapat persetujuan fiat bayar pejabat berwenang.
i) Menandatangi slip penarikan penutupan deposito.
Pencairan deposito sebelum jatuh tempo.
Pencairan dana deposito dapat juga dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo
berakhir. Hal ini dikarenakan nasabah pemilik deposito tersebut sedang
membutuhkan dana dengan segera. Apabila nasabah akan mencairkan
deposito sebelum jatuh tempo, maka nasabah harus memberitahukan terlebih
dahulu kepada bank bahwa akan mencairkan deposito pada hari H. Pencairan
deposito sebelum jatuh tempo yang berlaku pada PT BPR WM adalah sebagai
berikut :
a. Mengajukan permohonan tertulis untuk pencairan dana deposito sebelum
tanggal jatuh tempo dari deposito.
b. Mendapat persetujuan dari pimpinan.
c. Dikenakan penalty.
Penalty disini yang dimaksudkan adalah denda, denda karena tidak
menaati peraturan. Yang berhak menentukan penalty pada PT BPR Weleri
lxxviii
Makmur adalah pimpinan. Penalty bisa dibebankan dan juga tidak
dibebankan pada nasabah yang mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.
Jadi atas kebijakan dan persetujuan pimpinanlah penalty dikenakan. Bila
dikenakan besarnya biasanya 0,1 % dan bahkan mencapai 1 % dari nilai
nominal deposito.
d. Dilakukan penyesuaian bunga.
1) Jangka waktu < 1 bulan tidak diberikan bunga
2) Jangka waktu > 1 bulan, bunga dihitung berdasarkan tahapan jangka
waktu dan suku bunga yang berlaku pada saat tanggal tanam deposito.
3) Pajak bunga yang telah disetor tidak dapat ditarik kembali.
4) Kelebihan bunga yang diterima harus disetor kembali ke bank.
lxxix
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Dari uraian pembahasan yang telah dilakukankan pada sub bab sebelumnya
maka penulis dapat menyimpulkannya sebagai berikut :
1. Persiapan kerja perlu dilakukan oleh seorang customer service untuk
menunjang kegiatan – kegiatan dari service assistance fund saat akan
melayani nasabah. Dengan persiapan kerja yang mantap mengharapkan
service assistance fund mampu melayani nasabah secara prima.
2. Peran customer service khususnya service assistance fund pada PT BPR
Weleri Makmur sangat penting dalam upaya peningkatan aset bank yang
bersangkutan melalui produk Deposito Makmur. Service assistance fund
berperan aktif dalam melayani nasabah saat nasabah akan melakukan
transaksi. Dengan motto “Menangkan Hati Nasabah” service assistance
fund dapat menciptakan pelayanan yang terbaik guna kepuasan dari
nasabah. Strategi yang dilakukan oleh PT BPR Weleri Makmur melalui
customer service guna menarik nasabah untuk menggunakan produk lain
seperti produk deposito cukup unik dan kreatif. Untuk menarik minat
nasabah membuka rekening deposito, juga bisa diberikan hadiah yang
bermacam – macam kepada nasabah.
lxxx
B. SARAN.
Saran – saran yang dapat penulis berikan terhadap PT BPR Weleri Makmur
Cabang Surakarta termasuk juga service assistance fund yaitu antara lain :
1. Untuk pelayanan pada PT BPR Weleri Makmur Cabang Surakarta
diharapkan mampu untuk lebih ditingkatkan lagi agar menciptakan kesan
nasabah terpuaskan dan hubungan nasabah dengan bank tetap terjaga baik.
2. Dari segi fasilitas sarana dan prasarana untuk lebih ditata dengan lebih
baik dan juga ditingkatkan agar nasabah merasakan kenyamanan dalam
kegiatan proses transaksi di bank.
3. Untuk program atau event – event yang dilakukan oleh PT BPR Weleri
Makmur sudah cukup baik, hal ini dimaksudkan untuk menarik nasabah
agar mau menggunakan produk yang dipromosikan. Untuk hadiah yang
diberikan kepada nasabah diharapkan, PT BPR WM untuk lebih
memberikan variasi atau keanekaragaman pada hadiah.
lxxxi
DAFTAR PUSTAKA
Ismail. 2010. Akuntasi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Edisi 1.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2001. Keputusan Menteri Keuangan
No. 51/KMK.04/2001 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan atas
Bunga Deposito dan Tabunagn serta Diskonto Sertifikat Bank
Indonesia.
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). 2001. Ikatan Akuntan
Indonesia Bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Republik Indonesia. 1998. Undang – Undang No. 10/1998 tentang
Perubahan UU No. 7/1992 tentang Perbankan.
Rinaldy, Eddie. 2008. Membaca Neraca Bank. Indonesia Legal Center
Publishing: Jakarta.
Wibowo, Sri Dadi. 2009. Modul Praktik Bank Mini. Surakarta: