pengaruh strategi produk dan kualitas pelayanan terhadap nasabah
DESCRIPTION
kampus STIETRANSCRIPT
PENGARUH STRATEGI PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP NASABAH
(Studi Kasus Pada Pegawai Bank BRI Unit Panumbangan)
USULAN PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Seminar Usulan Penelitian Pada Program Studi Manajemen (S1)
OlehINDAH SETIAWATI
NPM. 1010047
PROGRAM STUDI MANAJEMENSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA – TASIKMALAYA2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Arus globalisasi tengah melanda sendi-sendi kehidupan manusia pada
umumnya dan dunia usaha pada khususnya. Hal tersebut disebabkan oleh
perkembangan teknologi yang semakin canggih yang mampu memperkecil
berbagai macam hambatan, baik yang datangnya dari alam maupun hambatan
budaya, guna menuju suatu tatanan dunia baru yang tanpa batas.
Perkembangan ini terasa juga dalam dunia usaha di Indonesia, hal ini
ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik
yang bergerak di bidang keuangan perbankan, industri maupun perusahaan
jasa, yang menyebabkan kompetisi antara perusahaan tersebut semakin tajam,
sehingga menuntut para manajer untuk tampil lebih profesional dalam
mengelola usaha pemasaran untuk menjamin bahwa perusahaan yang
bersangkutan beroperasi secara efektif dan efisien.
Dalam usaha mencapai kesuksesan perusahaan, peranan manajer
dalam memilih dan merencanakan strategi pemasaran sangat penting dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Akan tetapi, dengan mengembangkan
strategi pemasaran, manajer harus mempertimbangkan untuk tidak hanya
memenuhi kebutuhan konsumen saja, melainkan juga posisi industri
perusahaan yang bersangkutan dibanding pesaing. Oleh karena itu, manajer
pemasaran harus merancang strategi pemasaran yang kompetitif yang sepadan
dengan posisi dan sumber daya pesaing dan secara terus menerus
menyesuaikan strategi-strategi tersebut dengan persaingan yang terus berubah.
Hurriyati (2005 : 126) berpendapat bahwa di era perdagangan bebas
yang tidak terproteksi sama sekali, maka yang menjadi tumpuan perusahaan
untuk tetap mampu bertahan hidup adalah nasabah-nasabah yang loyal. Untuk
itulah, perusahaan dituntut untuk mampu memupuk keunggulan kompetitifnya
masing-masing melalui upaya-upaya yang kreatif, inovatif serta efisien,
sehingga menjadi pilihan dari banyak nasabah yang pada gilirannya nanti
diharapkan “loyal” terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan
melalui penerapan strategi pemasaran.
Meningkatnya tingkat persaingan antar lembaga keuangan perbankan
telah mengarahkan bisnis jasa perbankan mencari cara yang menguntungkan
untuk mendiferensiasikan diri mereka terhadap pesaing. Salah satu strategi
yang dapat menunjang keberhasilan bisnis dalam sektor perbankan adalah
berusaha menawarkan kualitas jasa dengan kualitas pelayanan tinggi yang
nampak dalam kinerja/performa dari layanan yang ada. Sebagaimana di
kemukakan oleh Zeithaml dan Bitner (1996) dalam Dwi Suhartanto
mengemukakan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat
tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan (USAHAWAN, 2001).
Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan berkaitan erat. Kualitas
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang
kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini dalam jangka panjang
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan
pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan tersebut
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan.
Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian Konsumen
terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat
layanan yang diharapkan (expected service). Kepuasan pelanggan dalam
bidang jasa merupakan elemen penting dan menentukan dalam
menumbuhkembangkan perusahaan agar tetap eksis dalam menghadapi
persaingan. Demikian pula dengan bisnis perbankan, merupakan bisnis yang
berdasarkan pada azas kepercayaan, masalah kualitas layanan (service quality)
menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan bisnis ini. Seperti
ditemukan dalam penelitian Bank Indonesia bekerjasama dengan tiga
universitas di Jawa, faktor yang lebih dominan memotivasi masyarakat Jawa
Barat dan Jawa Timur untuk menggunakan jasa perbankan adalah faktor
kualitas pelayanan dan kedekatan lokasi bank dari pusat kegiatan.
Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan ragam produk dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta pemahaman prinsip-
prinsip dalam transaksi perbankan, mutlak harus dilakukan. Sebagaimana
yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dalam memberikan
layanan pembayaran elektronisnya, yang bertujuan untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi, sehingga para nasabah pun
akan merasa puas dengan layanan tersebut.
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. merupakan bank yang berupaya
untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Diantara upaya
peningkatan pelayanannya yaitu melalui pengembangan jaringan kantor dan
kualitas layanan berbasis sumberdaya manusia dan teknologi, hal tersebut
telah menjadikan Bank berhasil bertahan dari krisis ekonomi dan mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Produk dan Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank BRI Unit Panumbangan”.
B. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan wawasan dalam bidang manajemen sumber daya
manusia baik secara teoritis maupun aplikasinya, khususnya mengenai
strategi produk dan kualitas pelayanan serta kepuasan nasabah perbankan.
2. Bagi Pegawai Bank BRI
Hasil penelitian inidiharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan atau sumbangan pemikiran yang berguna bagi Bank BRI
khususnya dalam merencanakan dan menentukan langkah peningkatan
bank itu sendiri.
3. Bagi STIE LM Suryalaya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran khususnya dalam bidang pengembangan ilmu manajemen
sumber daya manusia dan menambah kepustakaan STIE LM Suryalaya.
4. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi atau atau studi perbandingan apabila terdapat permasalahan yang
serupa serta dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.
C. Kerangka Pemikiran
Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, yang
digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
(Kotler and Amstrong, 1997: 274). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh
konsumen.
Sementara produk yang berupa jasa dapat diartikan sebagai kegiatan
atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun
(Al-Arif, 2010: 140).
Menurut Philip Kotler definisi jasa adalah sebagai berikut: “Jasa
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh salah satu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud (tangible) dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produksinya dapat dikaitkan atau
tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik” (Kotler and Amstrong, 1997: 274).
Dari definisi jasa yang tersebut diatas pada dasarnya menekankan
bahwa jasa dapat berupa tindakan apa saja yang bersifat tidak berwujud
(tangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan bagi penggunanya, serta
dirancang untuk memuaskannya. Disamping itu, jasa mempunyai dua
pengertian yaitu sebagai bagian dari suatu produk dan sebagai produk itu
sendiri. Selain itu, jasa memiliki empat ciri utama yang mempengaruhi
rancangan program pemasaran yaitu: 1) Tidak berwujud (Tangibility); 2)
Tidak terpisahkan (Inspirability); 3) Bervariasi (Variability); dan 4) Tidak
tahan lama.
Meningkatnya tuntutan pelanggan (nasabah) terhadap pelayanan
perbankan yang berkualitas dan persaingan antar bank memaksa bank
melakukan upaya-upaya khusus melalui pendekatan manajemen agar memiliki
keunggulan bersaing. Stamatis (1996) dalam Tatik Suryani (2001:273)
menjelaskan bahwa “salah satu pendekatan manajemen yang dapat mendorong
timbulnya budaya pelayanan yang bermutu adalah pendekatan pelayanan mutu
total”.
Pengukuran kualitas pelayanan suatu perusahaan dapat dilihat dari
tingkat kepuasan pelanggan maka perusahaan harus menilai faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggannya. Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry dalam Arief (2007:135) menentukan lima dimensi kualitas pelayanan
meliputi : tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness
(daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati). Menurut Kotler
(1997) service quality merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan
antara kenyataan pelayanan (perceived service) dengan harapan para
pelanggan atas pelayanan yang seharusnya mereka terima (expected service).
Ketidaksesuaian perceived service atas expected services akan menimbulkan
kesenjangan (gap) yang merupakan persepsi nasabah terhadap kualitas
pelayanan, persepsi nasabah ini selanjutnya akan mempengaruhi kepuasan
nasabah (consumer satisfaction). Sehingga kepuasan nasabah merupakan
prioritas utama bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dibuat paradigma
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Strategi Produk (X1)
Kepuasan Nasabah (Y)
Kualitas Pelayanan (X2)
Gambar 1
Paradigma Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini yaitu; “Diduga
strategi produk dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah pada Bank BRI Unit Panumbangan baik secara parsial maupun secara
simultan”.
Secara statistik hipotesis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh strategi produk dan kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank BRI Unit
Panumbangan baik secara parsial maupun secara simultan.
Ha : Terdapat pengaruh strategi produk dan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah pada Bank BRI Unit Panumbangan baik
secara parsial maupun secara simultan.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berupaya untuk
mengungkapkan keadaan atau kondisi yang terjadi saat sekarang dengan
mempertimbangkan keadaan masa lampau. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Sugiyono (1997: 122) yang menyatakan bahwa:
“Metode penelitian deskriptif adalah metode yang memusatkan diri
pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, dengan
berdasarkan pada masalah yang nampak pada situasi yang diteliti, data
yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan”
(Sugiyono, 1997 : 122).
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu pada
Nasabah Bank BRI Unit Panumbangan Kabupaten Ciamis.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dari subjek dan objek penelitian.data primer diperoleh melalui:
a. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan atau tinjauan langsung terhadap objek yang diteliti
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sesuai
dengan tujuan penelitian.
b. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak
manajemen Bank BRI Unit Panumbangan mengenai permasalah yang
diteliti.
Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak
lain data sekunder diperoleh melalui:
a. Studi dokumentasi yaitu suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dengan membaca, mempelajari dan
mengumpulkan dokumen serta arsip lembaga yang ada kaitannya
dengan permasalahan yang diteliti.
b. Studi kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memberikan landasan-
landasan teoritis dalam penilitian ini dengan tujuan untuk
mendapatkan data sekunder sebagai landasan perbandingan dalam
menyusun hipotesis penelitian. Data sekunder ini diperoleh dengan
cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, catatan-catatan
kuliah dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah yang
diteliti sehingga dapat menjadi landasan teori yang kuat serta
mendukung penelitian.
c. Kuesioner/Angket
Yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan/pernyataan
tertulis kepadaresponden yang selanjutnya responden tersebut
membutuhkan jawabannya pada lembaran yang telah disediakan
sesuai dengan kata hatinya. Sebelum digunakan, terlebih dahulu
angket/kuesioner yang telah dibuat diujicobakan pada beberapa
pegawai yang selanjutnya dianalisis tentang kelayakan instrument
tersebut untuk mengambil data. Baik-tidaknya alat tersebut dapat
dilihat dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Untuk mengukur validitas angket digunakan korelasi
product moment dengan rumus sebagai berikut:
Rxy = n∑ XY−∑ X ∑Y
√(n∑ X2−(∑ X )2)(n∑Y 2−(∑Y )2)
Keterangan:
rxy= Koefisien korelasi tiap item
n= Jumlah subyek uji coba
X = Skor dari setiap butir
Y = Skor total (Arikunto, 1996: 160)
Dari hasil tersebut selanjutnya mengkonsultasikannya
dengan koefisien korelasi pada tabel taraf kesalahan 5% setelah
konsultasi inilah dapat diketahui valid atau tidaknya instrument.
Apabila hasil perhitungan lebih besar daripada nilai tabel, berarti
butir soal dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data. Sebaliknya apabila hasil dari perhitungan
koefisien korelasi lebih kecil dari nilai tabel, berarti butir tersebut
tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
“Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,
1996: 168).
Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas
penelitian ini adalah rumus alpha sebagai berikut:
r11 = ( n−kk−1 )(1∑❑i
2
❑t2 )
Keterangan:r11 = Reliabilitas instrument yang dicarik = banyaknya butir soal ∑2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item12 = Varians total n = Banyaknya butir soal (Arikunto, 1996: 106)
Dalam menentukan reliabel atau tidaknya instrument
dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga r11 dengan harga
rtabel product moment pada taraf signifikan 5%. Apabila r11> dari
rtabel maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat
digunakan untuk mengambil data.
Apabila r11 < dari rtabel maka instrument tersebut tidak
reliabel dan tidak dapat digunakan.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah nilai totalitas atau keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah Bank BRI Unit
Panumbangan yaitu sebesar 130 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang
diambil dengan menggunakan teknik Proporsionate Stratified Random
Sampling (sampel acak terstratifikasi secara proporsional). Penentuan
ukuran sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
N= n1+Ne
2
Dimana:N = Jumlah sampelN = Jumlah Populasie = Prosentase tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 5%.
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah
sampel sebanyak 52 yaitu:
N = 130 1 + (130) (0,05) 2
= 98,11 dibulatkan menjadi 98 orang.
4. Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan dalam menganalisis data hasil penelitian,
maka variabel yang ada dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel 1Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi IndikatorSkala
PengukuranStrategi
Produk (X1)Upaya yang dilakukan terhadap jasa yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen agar diterima dengan baik
Tidak berwujud (Tangibility)
Tidak terpisahkan (Inspirability)
Bervariasi (Variability)
Tidak tahan lama.
Ordinal
Kualitas Pelayanan
(X2)
Upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
Tangibles (bukti langsung),
Reliability
Ordinal
Variabel Definisi IndikatorSkala
Pengukuranpenyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
(kehandalan), Responsiveness
(daya tanggap),
Assurance (jaminan)
Empathy (empati). Kepuasan
Nasabah (Y)Hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi
Kinerja (performance)
Fitur (features) Reliabilitas Konformasi
(conformance) Daya Tahan
(Durability) Serviceablility Estetika
(aesthetics) Persepsi terhadap
kualitas (perceived quality)
Odinal
Sumber: Literatur-literatur yang berhubungan
5. Alat Analisis dan Uji Hipotesis
a. Alat Analisis
1) Uji Normalitas Data
Syarat bahwa analisis regresi dapat digunakan adalah
bahwa data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji
normalitas yang digunakan menggunakan rumus chi kuadrat
sebagai berikut:
2 = ∑ ¿¿¿
Keterangan:
Oi = Frekuensi pengamatan
Ei = Frekuensi yang diharapkan
Kriteria:
Ho diterima yang berarti distribusi normal jika 2hitung
<2tabel. Dengan α = 5% dan dk = k - 1 (k = banyaknya kelas
interval) (Sudjana, 1989 : 294).
2) Regresi Berganda
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Strategi produk (X1),
Kualitas pelayanan (X2), terhadap Kepuasan nasabah (Y), maka
digunakan analisis regresi berganda, dengan menggunakan rumus
persamaan sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Y = Kepuasan Nasabah
bo = Konstanta
bi = Koefisien arah garis regresi
X1 = Strategi Produk
X2 = Kualitas pelayanan
e = Faktor lain yang mempengaruhi model
dari hasil analisis model persamaan regresi berganda tersebut,
maka akan diperoleh parameter-parameter koefisien regresi tiap-
tiap variable bebas. Parameter-parameter tersebut bias bertanda
positif atau negatif.
3) Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Pedoman
regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai
nilai VIF di bawah “10” dan mempunyai angka Tolerance di
bawah “1” (Ghozali, 2001 : 63 – 64)
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastis menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Di sini digunakan metode Lagrange
Multipler (LM Test). Jika nilai LM (R2 x N) lebih kecil dari 9,2
maka standar error (e) tidak mengalami heteroskedastisitas.
c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan di mana terdapat trend di
dalam variable yang di teliti, sehingga mengakibatkan e juga
mengandung trend. Pengujian terhadap gejala autokorelasi
dengan menggunakan “Uji Statistik Durbin Watson” dengan
kriteria dU < dW < 4 – dU.
b. Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh nyata strategi produk (X1), dan
kualitas pelayanan (X2), terhadap kepuasan nasabah (Y), maka
digunakan uji t, dengan menggunakan rumus:
t = bi
Sb i
Keterangan:
bi = Parameter-parameter regresi untuk variable X
Sbi = standar error dari bi
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
H0 ; bi = 0
Ha ; ≠0
H0 diterima jika thitung<ttabel
Ha diterima jika thitung > ttabel
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh nyata strategi produk
(X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan nasabah (Y) secara
simultan, maka digunakan uji F dengan menggunakan rumus:
Fhitung = Jumlahkuadrat regresi
jumlah kuadrat rata−rata
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
H0: b1 = b2 = b3 = 0
Ha, paling tidak salah Satu bi≠ 0
Jika Fhitung> Ftabel(n-k-1), mak H0 ditolak.
Jika Fhitung< Ftabel (n-k-1), mak H0 diterima.
Keterangan:
K = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
F. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Yang menjadi tempat penelitian ini adalah di Bank BRI Unit
Panumbangan Kabupaten Ciamis.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian yang penulis rencanakan dibagi menjadi beberapa
tahapan sebagai berikut:
Tabel 2Jadwal Penelitian
No KegiatanApril Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan
a. Pengajuan tema penelitian
b. Perizinanc. Survey
pendahuluan2. Penulisan Usulan
Penelitian3. Konsultasi dan
Bimbingan4. Seminar Usulan
Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M. (1994), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Media Kompetindo
Handoko, T. Hani. (2001) Manajemen Personalia & Sumber Daya. Manusia, Yogyakarta: Liberty
Susilo Martoyo, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta
Hasibuan, Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Strauss dan Sayles (1982) Manajemen Personalia, Segi Manusia Dalam Organisasi
Dessler, G. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisis kesepuluh). New Jersey: Prentice-Hall
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, I. (2001). Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2. Universitas. Diponegoro