strategi arahan pengembangan …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/ifriany tri wastuti.pdfdisusun...

50
STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOWISATA DI KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh IFRIANY TRI WASTUTI NIM. 60800110033 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMANNELAYAN BERBASIS EKOWISATA

DI KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Teknik Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

pada Fakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin Makassar

Oleh

IFRIANY TRI WASTUTINIM. 60800110033

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR2014

Page 2: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASISEKOWISATA DI KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI

Oleh

IFRIANY TRI WASTUTINIM. 60800110033

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSARTAHUN 2014

Page 3: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di

kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat

oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh

karenanya batal demi hukum.

Samata-Gowa, Desember 2014

Penyusun,

IFRIANY TRI WASTUTINIM: 60800110033

Page 4: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan
Page 5: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan
Page 6: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala Puja dan Puji hanya bagi Allah

Subhanahu Wa ta’ala, Tuhan semesta alam atas segala limpahan karunia, rahmat,

ridho dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penyusunan

skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Strategi Arahan Pengembangan Permukiman

Nelayan Berbasis Ekowisata di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai”

disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi

Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui

hambatan serta rintangan, tetapi berkat keyakinan, kesabaran dan bantuan berbagai

pihak, penulis akhirnya mampu eksis hingga terselesainya skripsi ini. Oleh karena itu

pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Hasan Hasyim, selaku pembimbing I serta bapak Dr.

Muhammad Anshar, M.Si, selaku pembimbing II yang selalu bersedia

meluangkan waktunya dalam membimbing Penulis, memberikan ide, arahan,

dan bijaksana menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta ilmu dan

Page 7: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

vi

pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama menempuh

kuliah.

2. Bapak Ir. Baharuddin Koddeng, M.Ars, bapak Nursyam AS, S.T., M.Si dan

bapak Juhanis, S.Sos., M.M selaku dosen penguji, terima kasih atas saran,

koreksi dan kesediaan waktunya.

3. Dr. Muhammad Khalifah Mustami, M.Pd (Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi), beserta staf dan jajarannya.

4. Bapak Nursyam AS, S.T., M.Si selaku Ketua Program Teknik Perencanaan

Wilayah dan Kota, Serta ibu Risma Handayani, S.Ip., M.Si selaku sekertaris

jurusan yang selalu membantu mengatasi rintangan selama di dibangku

perkuliahan dan Seluruh Dosen Pengajar beserta Staf Administrasi Fakultas

Sains dan Teknologi atas arahan dan bantuannya, semoga Allah Azza Wa Jalla

memberikan balasan yang lebih baik disisi-Nya.

5. Ibu Henny Haeran G, S.T., M.T selaku penasehat akademik terima kasih atas

segala bantuan, bimbingan serta arahannya.

6. Terkhusus ucapan terima hasih dari lubuk hati paling dalam untuk Keluarga

tercinta yang sejatinya menjadi sumber ketabahan dan inspirasi penulis dalam

menjalani studi. Gelar ini penulis persembahkan kepada: ayahanda Ir.

Muhammad Ridwan dan ibunda Herawaty Ibrahim, Saudara Indrawan,

S.Hut., M.Si dan Isnainy, S.Farm., Apt.. Terima kasih atas setiap doa,

pengorbanan, kasih sayang dan kebaikan tanpa batas yang selama ini dicurahkan

untuk penulis.

Page 8: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

vii

7. Keluarga besar H. Ibrahim Dg Maloga dan Keluarga besar H. Abdurachman

A. Hamid. Terima kasih sebesar-besarnya atas segala bantuan yang diberikan

baik berupa moril maupun materil, semoga senantiasa berada dalam lindungan

Allah SWT.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi dan Terkhusus Teman –

teman seperjuangan PLANERO Terima kasih untuk kerjasama dan dukungan

moril dan materil. Keep on moving guys..

9. Sahabat-sahabat saya Dian Natalia, Sri Amalina, Eka Sandra, Irawati

Muchlis, Nabila Nurinsani, Mega Tri Pratiwi, Muh. Yusuf Shall, Amanah

Utami, Zuhdi Andika Nugraha, Ferdinan Melqianus Nagal, A Cassia

Siamea Logadipada Putri, Andi Annisa Darsyad dan OSJUNK yang selalu

memberi semangat dan selalu ada disaat senang dan duka dan buat sahabat saya

yang masih sementara berjuang goodluck guys..

10. Kanda-kanda senior angkatan ’2006’, ’2007’, ’2008’, dan ’2009’ serta temen-

teman angkatan ’2011’, ’2012’,’2013’ dan ’2014’ yang telah banyak berjasa

hingga tersusunya skripsi ini.

11. Semua pihak yang pernah banyak membantu, sedikit membantu, memberi

semangat, inspirasi, tawa, nasihat, ataupun sekedar mendoakan dari jauh, teman

KKN P Ayu, Wita, Irma, Kasturi, Fahri, Hilda dan Teman- teman

Arsitektur 2010.

Page 9: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

viii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini terdapat

kekurangan maupun kekeliruan. Karena itu dengan segala keikhlasan, kerendahan

hati serta tangan terbuka, sumbangan saran, koreksi maupun kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, amin…

Wallahu mustaam billahi taufik walhidayah

Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Samata-Gowa, Desember 2014

Penulis

Page 10: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ......................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7

D. Ruang Lingkup Penelitian.................................................... 7

1. Ruang Lingkup Wilayah............................................... 7

2. Ruang Lingkup Pembahasan ........................................ 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 10

A. Konsep Wilayah dan Pengembangan Wilayah .................... 10

B. Pengembangan secara berkelanjutan (Sustainable

Development) ....................................................................... 14

Page 11: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

x

C. Kawasan Permukiman Nelayan ........................................... 15

1. Pengertian Permukiman Nelayan.................................. 15

2. Karakteristik Perumahan dan Permukiman .................. 19

D. Masyarakat Nelayan............................................................. 22

1. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Sosial .......... 22

2. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Budaya........ 23

3. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Ekonomi ..... 24

E. Kawasan Ekowisata ............................................................. 25

F. Pengembangan Kawasan Permukiman Nelayan Berbasis

Ekowisata............................................................................. 28

1. Kriteria Pengembangan Permukiman Nelayan............. 28

2. Keterkaitan Pengembangan Permukiman Nelayan

Dengan Ekowisata ........................................................ 30

G. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

Kabupaten Sinjai .................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 33

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................... 33

B. Jenis dan Sumber Data......................................................... 33

1. Jenis Data...................................................................... 33

2. Sumber Data ................................................................. 34

C. Populasi dan Sampel ............................................................ 34

D. Teknik Pengumpulan Data................................................... 36

E. Variabel Penelitian............................................................... 37

Page 12: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xi

F. Metode Analisis Data........................................................... 38

G. Definisi Oprasional .............................................................. 46

H. Kerangka Penelitian ............................................................. 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 49

A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sinjai...................... 49

B. Gambaran Umum Wilayan Kecamatan Pulau Sembilan ..... 51

1. Kondisi Fisik Dasar ...................................................... 51

2. Demografi ..................................................................... 54

C. Kawasan Permukiman Nelayan di Kecamatan Pulau

Sembilan .............................................................................. 56

1. Ketersediaan Sarana Permukiman ................................ 56

2. Ketersediaan Prasana Permukiman............................... 59

3. Penggunaan Lahan Permukiman dan Ekowisata .......... 64

D. Pengembangan Berbasis Ekowisata di Kecamatan Pulau

Sembilan .............................................................................. 65

1. Ketersediaan Fasilitas Pendukung Ekowisata............... 65

2. Ketersediaan Kelembagaan........................................... 66

3. Potensi Sumber Daya Alam.......................................... 67

E. Keterkaitan Pengembangan Permukiman Nelayan Dengan

Ekowisata............................................................................. 67

F. Analisis Aspek Fisik Dasar .................................................. 69

G. Analisis Jumlah Penduduk................................................... 70

H. Analisis Kawasan Permukiman Nelayan ............................. 71

Page 13: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xii

1. Analisis Pengembangan Sarana Permukiman............... 71

2. Analisis Pengembangan Prasarana Permukiman .......... 78

3. Analisis Penggunaan Lahan Permukiman dan

Ekowisata...................................................................... 82

I. Analisis Pengembangan Berbasis Ekowisata Di

Kecamatan Pulau Sembilan ................................................. 83

1. Analisis Ketersediaan Fasilitas Pendukung Ekowisata 83

2. Analisis Kelembagaan .................................................. 84

3. Analisis Potensi Sumber Daya Alam............................ 85

J. Pola Perkembangan Permukiman Nelayan .......................... 85

K. Analisis Strategi Arahan Pengembangan Permukiman

Nelayan Berbasis Ekowisata................................................ 86

L. Kajian Al-quran dengan Hasil Penelitian Arahan

Pengembangan Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata. 92

BAB V KESIMPULAN ................................................................... 96

A. Kesimpulan .......................................................................... 96

B. Saran .................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Responden Sampel Penelitian ......................................... 35

2. Variabel Penelitian .......................................................... 38

3. Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS) ......... 41

4. Matrik External Factors Analysis Summary (EFAS)...... 42

5. Matrik SWOT.................................................................. 45

6. Perkembangan Jumlah Penduduk di Kecamatan Pulau

Sembilan Tahun 2009-2013 ............................................ 54

7. Distribusi jumlah dan kepadatan penduduk tahun

2013 di Kecamatan Pulau Sembilan................................ 55

8. Jenis Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Pulau

Sembilan.......................................................................... 56

9. Jenis Sarana Kesehatan di Kecamatan Pulau Sembilan .. 57

10. Jenis Sarana Peribadatan di Kecamatan Pulau Sembilan 59

11. Hasil Analisis Fasilitas Kesehatan di Kecamatan

Pulau Sembilan Tahun 2034 ........................................... 73

12. Hasil Analisis Fasilitas Pendidikan di Kecamatan

Pulau Sembilan Tahun 2034 ........................................... 75

13. Hasil Analisis Fasilitas Perdagangan di Kecamatan

Pulau Sembilan Tahun 2034 ........................................... 77

Page 15: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xiv

14. Hasil Analisis Jaringan Listrik di Kecamatan Pulau

Sembilan Tahun 2034...................................................... 80

15. Hasil Analisis Jaringan Persampahan Permukiman

Kecamatan Pulau Sembilan Tahun 2034 ....................... 81

16. Matrik IFAS Arahan Pengembangan Permukiman

Nelayan Berbasis Ekowisata ........................................... 87

17. Matrik EFAS Arahan Pengembangan Permukiman

Nelayan Berbasis Ekowisata ........................................... 88

18. Matrik SWOT Strategi Arahan Pengembangan

Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata...................... 90

Page 16: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Matrik Kuadran SWOT................................................... 43

2. Kerangka Penelitian ........................................................ 48

3. Jumlah Penduduk di Kecamatan Pulau Sembilan Tahun

2014................................................................................. 56

4. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Pulau Sembilan ....... 57

5. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Pulau Sembilan......... 58

6. Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Pulau Sembilan ...... 59

7. Kondisi Jaringan Jalan di Kecamatan Pulau Sembilan ... 60

8. Jaringan Listrik di Kecamatan Pulau Sembilan .............. 61

9. Jaringan Persampahan di Kecamatan Pulau Sembilan.... 61

10. Jaringan Sanitasi dan Drainase di Kecamatan Pulau

Sembilan.......................................................................... 62

11. Sumber Jaringan Air Bersih di Kecamatan Pulau

Sembilan.......................................................................... 63

12. Jaringan Komunikasi di Kecamatan Pulau Sembilan ..... 63

13. Penggunaan Lahan Permukiman di Kecamatan Pulau

Sembilan.......................................................................... 64

14. Fasilitas Transportasi di Kecamatan Pulau Sembilan ..... 65

15. Kelembagaan di Kecamatan Pulau Sembilan.................. 66

Page 17: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

xvi

16. Potensi Sumber Daya Alam di Kecamatan Pulau

Sembilan.......................................................................... 67

17. Matrik Kuadran Strategi Arahan Pengembangan

Permukiman Nelayan Berbasis Ekowisata...................... 89

Page 18: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

ABSTRAK

Ifriany Tri Wastuti (60800110033). “Strategi Arahan PengembanganPermukiman Nelayan Berbasis Ekowisata” di bawah Bimbingan Dr. Ir.HasanHasyim dan Dr. Muhamad Anshar, S.Pt., M.Si.

Keberadaan ekowisata membawa pengaruh positif bagi masyarakatsekitar, terutama di permukiman nelayan dalam hal peningkatan kesejahteraan.Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan kawasanpermukiman nelayan berbasis ekowisata di Kecamatan Pulau SembilanKabupaten Sinjai. Agar arah pengembangan permukiman nelayan berbasisekowisata di kawasan permukiman Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjaidapat terintegrasi dengan baik maka, dilakukan dengan cara meningkatkankesejahteraan masyarakat nelayan melalui potensi kelautan sekaligus melibatkanmasyarakat dalam ekowisata. Metode analisa yang digunakan dalam penelitianini adalah analisis deskriptif, dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian,kawasan permukiman nelayan di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjaimerupakan kawasan prioritas pengembangan permukiman nelayan. Sedangkanarahan pengembangan permukiman nelayan berbasis ekowisata tersebutberkaitan dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan danmenjaga potensi alam, peningkatan kualitas pelayanan fasilitas ekowisata berupasentra-sentra perdagangan yang menjual hasil olahan laut, peningkatan danpenggiatan aktivitas pengolahan ikan menjadi berbagai olahan oleh masyarakatnelayan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas dankuantitas sarana dan prasarana permukiman, peningkatan kualitas SDM dalambidang kepariwisataan, dan ekowisata, pembentukan kelembagaan formal,peningkatan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, perbaikan kualitaslingkungan permukiman serta diperlukan suatu regulasi yang mengatur tentangpenetapan zona-zona kawasan.

Kata Kunci: Ekowisata, permukiman nelayan.

Page 19: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dalam konteks penataan dan pengembangan wilayah

adalah berbagai jenis kegiatan, baik yang mencakup sektor pemerintah

maupun masyarakat dilaksanakan dalam rangka memperbaiki tingkat

kesejahteraan hidup masyarakat (Santosa, 2000). Perkembangan kota sangat

dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya, dengan semakin

meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula

kebutuhan lahan diperkotaan.

Di Indonesia, pemerataan pembangunan masih kurang maksimal,

seperti halnya pembangunan yang terjadi di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil padahal diketahui bahwa potensi kelautan dan pesisir di Indonesia

sangat besar. Potensi kelautan yang sangat besar tidak didukung dengan

kesadaran untuk menjaga dan memelihara. Dalam hal ini, dapat dilihat

pada firman Allah dalam QS. Ar-Rum 41:

Terjemahnya:“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada merekasebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalanyang benar) “.1

1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2005. h.641

Page 20: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

2

Selain itu juga di jelaskan di dalam Q.S Al-A’raf: 56:

Terjemahannya:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akanditerima) dan harapan (akan dikabulkan), sesungguhnya rahmat Allah amatdekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki

makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia, karena dapat

diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Fakta-fakta tersebut

antara lain, secara geografis, Indonesia didominasi oleh wilayah perairan,

dimana 2/3 dari total luas wilayah Indonesia adalah laut.

Wilayah perairan Indonesia tersusun oleh adanya sebaran pulau-

pulau, baik pulau besar maupun kecil yang jumlahnya mencapai sekitar

17.508 pulau. Selain itu dengan garis pantai sepanjang 81.000 km,

permukiman yang berada di wilayah pesisir Indonesia menunjukkan adanya

konsentrasi penduduk dengan jumlah yang cukup besar yang diperkirakan

lebih dari 40 juta jiwa (WALHI, 2008). Selain itu, pada wilayah ini juga

terdapat berbagai sumber daya masa depan (future resources) dengan

memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum

dikembangkan secara optimal, antara lain potensi perikanan yang saat ini

baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang termanfaatkan

(www.penataanruang.net).

Page 21: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

3

Permukiman nelayan di Indonesia umumnya memiliki permasalahan

rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat pesisir dan kualitas lingkungan.

Tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup rendah diperlihatkan dari

sebaran kawasan tertinggal yang banyak terdapat wilayah pesisir. Salah satu

penyebabnya adalah minimnya sarana dan prasarana pendukung bidang

kelautan dan perikanan. Sedangkan rendahnya kualitas lingkungan pada

kawasan permukiman para nelayan disebabkan minimnya ketersediaan

sarana dan prasarana dasar yang berdampak pada rendahnya produktivitas

(WALHI, 2008).

Dalam mewujudkan tujuan pembangunan, yaitu pemerataan

kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat, maka potensi sumber daya

manusia setempat perlu dikenali. Didalam Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa pengembangan

kepariwisataan merupakan sarana untuk menciptakan kesadaran akan

identitas nasional dan kebersamaan dalam keragaman. Pembangunan

kepariwisataan dikembangkan dengan pendekataan pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dan pengembangan yang

berorientasi pada pengembangan wilayah, bertumpu kepada masyarakat,

dan bersifat memberdayakan masyarakat yang mencakup berbagai aspek

seperti sumber daya manusia, pemasaran, destinasi, IPTEK, kerjasama

antara negara, pemberdayaan usaha kecil, serta tanggung jawab dalam

pemanfaatan sumber daya alam. Hampir seluruh propinsi di Indonesia

menetapkan pengembangan obyek wisata sebagai salah satu program

Page 22: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

4

pembangunan. Prioritas pengembangan obyek pariwisata dilakukan di

daerah yang obyek wisatanya bereputasi Nasional/Internasional maupun

merupakan obyek wisata yang belum dikenal.

Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang

terletak di bagian selatan Pulau Sulawesi. Provinsi Sulawesi Selatan

memiliki luas wilayah sebesar 46.717km2. Provinsi Sulawesi Selatan

memiliki berbagai macam kegiatan yang dapat dikembangkan dalam upaya

untuk meningkatkan pendapatan daerah, dan salah satunya yaitu

pengembangan kepariwisataan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Sinjai merupakan salah satu kabupaten di provinsi

Sulawesi Selatan yang ini memiliki luas wilayah 819,96km2. Kabupaten

Sinjai terdiri atas 9 Kecamatan, salah satunya Kecamatan Pulau Sembilan.

Kecamatan Pulau Sembilan memiliki luas 7,55 km2 (755 Ha) dengan

panjang garis pantai sekitar 17,36 km.

Di dalam Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pemanfaatan pulau-pulau kecil dan

perairan di prioritaskan untuk kepentingan konservasi, pendidikan dan

pelatihan, penelitian dan pengembangan, budidaya laut, pariwisata, usaha

perikanan kelautan dan industry perikanan secara lestari, pertanian organic,

dan perternakan. Selain itu juga dijelaskan di dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Sinjai Nomor 30 Tahun 2012 tentang Rencana Zonasi Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Sinjai Tahun 2012-2032

dijelaskan bahwa Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Page 23: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

5

adalah suatu upaya terpadu dalam perencanaan, penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara pemerintah,

pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu

pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan. Ruang

lingkup Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten

Sinjai meliputi : (a)Wilayah Perencanaan; (b)Kebijakan Pengembangan;

(c)Rencana Struktur Ruang; (d)Rencana Pola Ruang; dan (e)Arahan

Pemanfaatan Ruang. Kebijakan Rencana Wilayah Pengembangan Pesisir

dan Pulau Pulau Kecil Kabupaten Sinjai, meliputi Wilayah Pengembangan

Kepulauan (WPK), dengan pusat pengembangan di Pulau Harapan, wilayah

pengembangan ini meliputi seluruh wilayah perairan kecamatan dan pulau

Sembilan hingga 4 (empat) mil dari garis pantai.

Untuk mendukung perencanaan yang berkelanjutan. Sebagaimana

adanya program pencanangan kawasan pariwisata terpadu dan

pengembangan kelautan dan perikanan bertujuan untuk lebih memajukan

Kecamatan Pulau Sembilan, dan kawasan konservasi untuk menjaga

kelestarian sumber daya alam, maka permukiman nelayan harus menjadi

bagian integral dan penting di dalam pembangunan di Kecamatan Pulau

Sembilan

Page 24: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

6

Pencanangan ekowisata di Kecamatan Pulau Sembilan diharapkan

memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan potensi kawasan pesisir

termasuk di kawasan permukiman nelayan. Pengembangan permukiman

nelayan berbasis ekowisata ini mempunyai keuntungan, dengan

pencanangan ekowisata sebenarnya dapat mendorong permukiman nelayan

ini menuju peningkatan kualitas hidup yang dimana kondisi permukiman

nelayan di Kecamatan Pulau Sembilan masih sangat memperihatinkan.

Arahan pengembangan permukiman nelayan berbasis ekowisata ini

merupakan suatu model hubungan antara manusia dan lingkungan, dimana

masyarakat di permukiman nelayan dan lingkungan yang berada di

sekitarnya memiliki suatu hubungan yang saling timbal balik, yaitu

lingkungan berpengaruh pada individu, dan sebaliknya individu juga

mempunyai pengaruh pada lingkungan.

Oleh karena itu Pulau Sembilan sebagai salah satu kecamatan

kepulauan yang memiliki beberapa permukiman nelayan yang dimana

memiliki tingkat kesejahteraan dan kualitas lingkungan hidup yang masih

rendah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan

pengembangan permukiman nelayan agar arah pengembangan permukiman

nelayan di Kecamatan Pulau Sembilan dapat terintegrasi dengan baik.

Page 25: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

7

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi fisik dasar lingkungan di Kecamatan Pulau

Sembilan?

2. Bagaimana arahan pengembangan permukiman nelayan berbasis

ekowisata di Kecamatan Pulau Sembilan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kondisi fisik dasar lingkungan di Kecamatan Pulau

Sembilan

2. Untuk mengatahui arahan pengembangan permukiman nelayan berbasis

ekowisata di Kecamatan Pulau Sembilan.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memiliki ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup

penelitian sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Kecamatan Pulau

Sembilan, Kabupaten Sinjai. Permukiman nelayan tersebut terdapat pada

Desa Pulau Buhung Pitue, Desa Pulau Harapan, Desa Pulau Padaelo, dan

Desa Pulau Persatuan.

Page 26: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

8

2. Ruang Lingkup Pembahasan

Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana kondisi fisik

dasar kawasan penelitian dan arahan pengembangan kawasan

permukiman nelayan yang bisa mendukung dan mempunyai nilai dengan

adanya pengembangan ekowisata. Dengan adanya pencanangan

ekowisata ini diharapkan dapat mendorong permukiman nelayan ini

menuju peningkatan kualitas kehidupan. Dengan sub bahasannya

masing-masing yaitu: pertama, identifikasi karakteristik fisik dan

penggunaan lahan di Kawasan permukiman nelayan Kecamatan Pulau

Sembilan. Kedua, merumuskan strategi arahan pengembangan

permukiman nelayan berbasis ekowisata di Kecamatan Pulau Sembilan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, diantaranya:

1. Bagi Pemerintah, dapat dijadikan sebagai bahan masukan institusi

pemerintahan terkait dalam penetapan kebijakan terkait dengan

pengembangan permukiman dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Bagi masyarakat, dapat dijadikan masukan sebagai upaya untuk

meningkatkan fungsi dari kawasan permukiman nelayan masyarakat itu

sendiri.

3. Selain itu penelitian ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi oleh

mahasiswa dan peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan

terkait kajian pengembangan kawasan permukiman nelayan.

Page 27: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

9

F. Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan dalam penelitian yang akan dilakukan:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang studi, rumusan permasalahan penelitian yang

akan dilakukan, tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup wilayah

studi dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan penelitian

yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan hasil studi literatur teoritis dan normatif yang berupa

dasar-dasar teori dan referensi-referensi yang berkaitan dengan

obyek penelitian yang akan dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini terdiri dari pendekatan penelitian, jenis penelitian,

variabel penelitian, teknik sampling, pengumpulan data, teknik

analisis data, definisi oprasional dan tahapan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini terdiri dari gambaran umum wilayah penelitian dan

analisa setiap sasaran untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bagian ini terdiri dari kesimpulan terhadap keseluruhan alur

penelitian yang dilakukan dan rekomendasi yang disarankan

berdasarkan hasil dari penelitian.

Page 28: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Wilayah dan Pengembangan Wilayah

Dalam Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Dalam UU no. 1

tahun 2014. Pasal 1 ayat 1 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil yang merupakan perubahan/revisi UU no. 27 tahun 2007

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah suatu

proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber

daya pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara Pemerintah dan

Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu

pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Menurut Rustiadi, et al. (2009) wilayah dapat didefinisikan sebagai

unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-

komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara

fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti

tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup

komponen biofisik alam, sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta

bentuk-bentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah wilayah menekankan

Page 29: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

11

interaksi antar manusia dengan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada

di dalam suatu batasan unit geografis tertentu.

Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977

dalam Rustiadi et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan

konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) wilayah homogeny

(uniform/homogenous region); (2) wilayah nodal (nodal region); dan (3)

wilayah perencanaan (planning region atau programming region). Sejalan

dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005)

berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan

region/wilayah menjadi:

1. Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan

keseragaman/homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah

geografik yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik

geografi, ekonomi, sosial dan politik.

2. Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi

dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian

dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau

polarized region dan terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti

desa-kota yang secara fungsional saling berkaitan.

3. Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi

atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi

Page 30: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

12

Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan

berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang

paling humanistik. Sedangkan menurut Anwar (2005), pembangunan

wilayah dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan wilayah yang

mencakup aspek-aspek pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan yang

berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi

wilayah. Pengertian pembangunan dalam sejarah dan strateginya telah

mengalami evolusi perubahan, mulai dari strategi pembangunan yang

menekankan kepada pertumbuhan ekonomi, kemudian pertumbuhan dan

kesempatan kerja, pertumbuhan dan pemerataan, penekanan kepada

kebutuhan dasar (basic need approach), pertumbuhan dan lingkungan

hidup, dan pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development).

Pendekatan yang diterapkan dalam pengembangan wilayah di

Indonesia sangat beragam karena dipengaruhi oleh perkembangan teori dan

model pengembangan wilayah serta tatanan sosial-ekonomi, sistim

pemerintahan dan administrasi pembangunan. Pendekatan yang

mengutamakan pertumbuhan tanpa memperhatikan lingkungan, bahkan

akan menghambat pertumbuhan itu sendiri (Direktorat Jenderal Penataan

Ruang, 2003). Pengembangan wilayah dengan memperhatikan potensi

pertumbuhan akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi

berkelanjutan melalui penyebaran penduduk lebih rasional , meningkatkan

kesempatan kerja dan produktifitas (Mercado, 2002).

Page 31: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

13

Menurut Direktorat Pengembangan Kawasan Strategis, Ditjen

Penataan Ruang, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002)

prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan wilayah adalah :

1. Sebagai growth center

Pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal wilayah, namun

harus diperhatikan sebaran atau pengaruh (spred effect) pertumbuhan

yang dapat ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional.

2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan

antar daerah dan menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan

pengembangan wilayah.

3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi

dari daerah-daerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan

kesetaraan.

4. Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi

prasyarat bagi perencanaan pengembangan kawasan.

Dalam pemetaan strategic development region, satu wilayah

pengembangan diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain

berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling

berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara optimal

dengan memperhatikan sifat sinergisme di antaranya (Direktorat

Pengembangan Wilayah dan Transmigrasi, 2003)

Page 32: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

14

B. Pengembangan secara berkelanjutan (Sustainable Development)

Definisi konsep pembangunan berkelanjutan diinteprestasikan oleh

beberapa ahli secara berbeda-beda. Namun demikian pembangunan

berkelanjutan sebenarnya didasarkan kepada kenyataan bahwa kebutuhan

manusia terus meningkat. Kondisi yang demikian ini membutuhkan suatu

strategi pemanfaatan sumberdaya alam yang efesien. Salah satu pakar yang

memberikan rumusan untuk lebih menjelaskan makna dari pembangunan

yang berkelanjutan, Emil Salim menjelaskan pembangunan berkelanjutan

atau suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang

mengoptimalkan manfaat dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia,

dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan

(Yayasan SPES, 1992 :3). Ada beberapa asumsi dasar serta ide pokok yang

mendasari konsep pembangunan berlanjut ini, yaitu:

1. Proses pembangunan ini mesti berlangsung secara berlanjut, terus

menerus di topang oleh sumber alam, kualitas lingkungan dan manusia

yang berkembang secara berlanjut.

2. Sumber alam terutama udara, air dan tanah memiliki ambang batas,

dimana penggunaannya akan menciutkan kualitas dan kuantitasnya.

Penciutan ini berarti berkurangnya kemampuan sumber alam tersebut

untuk menopang pembangunan secara berkelanjutan, sehingga

menimbulkan gangguan pada keserasian sumber alam dengan daya

manusia.

Page 33: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

15

3. Kualitas lingkungan berkorelasi langsung dengan kualitas hidup.

Semakin baik kualitas lingkungan, semakin positif pengaruhnya pada

kualitas hidup, yang antara lain tercermin pada meningkatnya kualitas

fisik, pada harapan hidup, pada turunnya tingkat kematian dan lain

sebagainya.

Dipahami bahwa konsep pembangunan berkelanjutana didiraka atau

didukung oleh 3 pilar yaitu, yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan

pendekatan tersebut bukanlah pendekatan yang berdiri sendiri, tetapi saling

terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Secara skematis, keterkaitan antar

3 komponen dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut (Munasinghe-

Cruz 1995).

Sumber : http://www.damandiri.or.id/file/silistionoipbbab2.pdf

C. Kawasan Permukiman Nelayan

1. Pengertian Permukiman Nelayan

Menurut Undang-undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Permukiman, yang dimaksud dengan Perumahan adalah kelompok

rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

Sedangkan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar

EKONOMI

SOSIAL LINGKUNGAN

Page 34: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

16

kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun

perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan

dan penghidupan.

Menurut Silalahi (2002), perumahan yaitu memandang

perumahan sebagai suatu proses, yang dimaksud adalah mengembangkan

rumah sesuai kehendak, kemampuan dan peluang yang ada setiap saat

dan sejalan dengan pertumbuhan/ perkembangan biologis, sosial, dan

ekonomi keluarga yang bersangkutan. Kegiatannya meliputi bentuk

perumahan yang dikehendaki, membangun dan menyuruh membangun

serta mengawasinya, memakai dan mengelola proses perumahan menurut

cara-cara yang ditetapkan sendiri. Sujarto, (2005) Permukiman adalah

kumpulan sejumlah besar rumah-rumah yang terletak pada suatu

kawasan tertentu berkembang atau diadakan, untuk dapat

mengakomodasikan sejumlah besar keluarga yang memerlukannya.

Menurut Koestoer (1995) batasan permukiman adalah terkait erat

dengan konsep lingkungan hidup dan penataan ruang. Permukiman

adalah area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan

dan merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasaan lindung

baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan. Permukiman

(Settlement) merupakan suatu proses seseorang mencapai dan menetap

pada suatu daerah (Van der Zee 1986). Kegunaan dari sebuah

Page 35: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

17

permukiman adalah tidak hanya untuk menyediakan tempat tinggal dan

melindungi tempat bekerja tetapi juga menyediakan fasilitas untuk

pelayanan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.

Konsep permukiman menurut Daxiadis, yaitu permukiman adalah

penatan kawasan yang dibuat oleh manusia dan tujuannya adalah untuk

berusaha hidup secara lebih mudah dan lebih baik ( terutama pada masa

kanak-kanak ), memberi rasa bahagia dan rasa aman ( seperti yang

diisyaratkan oleh Aristoteles ), dengan mengandung kesimpulan untuk

membangun seutuhnya. Sedangkan menurut hipotesa Daxiadis,

mengemukan bahwa pemukiman manusia merupakan suatu totalitas

lingkungan yang terbentuk oleh unsur-unsur dasar yang terdiri dari :

a. Alami, yaitu bahwa permukiman akan sangat ditentukan oleh adanya

alam baik sebagai lingkungan hidup maupun sebagai daya seperti

unsur fisik dasar yaitu iklim, topografi, hidrologi, vegetasi dan fauna.

b. Individu manusia, yaitu bahwa permukiman akan sangat dipengaruhi

dan mempengaruhi dinamika serta perkembangan kerja secara

individu.

c. Masyarakat, bahwa permukiman pada akibatnya dibentuk karena

adanya sebagian kelompok masyarakat.

d. Ruang kehidupan, yaitu suatu ruang kehidupan yang selengkapnya

yang menyangkut berbagai unsur dimana manusia sebagai individu

maupun kelompok dalam melaksanakan kehidupannya.

Page 36: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

18

e. Jaringan, yaitu unsur permukiman yang dapat menunjang saling

tindak antar berbagai fungsi kegiatan masyarakat sehingga akan

terjadi suatu komunikasi serta jaringan yang berfungsi sebagai

penunjang kehidupan lainnya seperti jaringan air bersih,

pembuangan, telekomunikasi, dan jaringan listrik..

Menurut St. Khadijah ( 1998 ), arti kata nelayan terbagi kedalam

dua pengertian yaitu :

a. Nelayan sebagai subyek/orang yang merupakan sekelompok

masyarakat yang memiliki kemampuan serta sumber kehidupan

disekitar pesisir pantai.

b. Nelayan sebagai predikat/pekerjaan dengan sumber penghasilan

masyarakat yang berkaitan erat dengan perikanan dan perairan ( laut

dan sungai ).

Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik

Indonesia Nomor 15/Permen/M/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan, perumahan kawasan

nelayan untuk selanjutnya disebut kawasan nelayan adalah perumahan

kawasan khusus untuk menunjang kegiatan fungsi kelautan dan

perikanan.

Pengertian permukiman nelayan menurut Suhardi ( 1993;18 )

mengatakan bahwa, permukiman nelayan adalah lingkungan

permukiman dimana masyarakat yang bermukim mempunyai mata

pencaharian utama sebagai nelayan. Umumnya perkampungan nelayan

Page 37: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

19

bertempat tinggal dipesisir pantai, atau dekat pinggir sungai dimana

terdapat pertemuan antara sungai dan laut ( muara ), kecenderungan

bermukim dekat sungai atau sekitar pesisir pantai, karena mendekati laut

agar memudahkan dari tempat tinggal mereka menuju laut dimana perahu

mereka berada. Permukiman nelayan umumnya terbangun secara spontan

dan sering kali dinilai secara umum sebagai permukiman masyarakat

miskin. Berbagai berita di media massa cenderung menempatkan nelayan

sebagai kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

2. Karakteristik Perumahan dan Permukiman

Merupakan permukiman yang terdiri atas satuan-satuan

perumahan yang memiliki berbagai sarana dan prasarana yang

mendukung kehidupan dan penghidupan penghuninya. Berdekatan atau

berbatasan langsung dengan perairan, dan memiliki akses yang tinggi

terhadap kawasan perairan. 60% dari jumlah penduduk merupakan

nelayan, dan pekerjaan lainnya yang terkait dengan pengolahan dan

penjualan ikan. Memiliki berbagai sarana yang mendukung kehidupan

dan penghidupan penduduknya sebagai nelayan, khususnya dikaitkan

dengan kegiatan-kegiatan eksplorasi ikan dan pengolahan ikan.

Kawasan permukiman nelayan tersusun atas satuan-satuan

lingkungan perumahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan yang sesuai dengan besaran satuan lingkungan yang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Kawasan perumahan nelayan haruslah

mempunyai ataupun memenuhi prinsip-prinsip layak huni yaitu

Page 38: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

20

memenuhi persyaratan teknis, persyaratan administrasi, maupun

persyaratan lingkungan. Dari berbagai parameter tentang permukiman

dan karakteristik nelayan dapat dirumuskan bahwa permukiman nelayan

merupakan suatu lingkungan masyarakat dengan sarana dan prasarana

yang mendukung, dimana masyarakat tersebut mempunyai keterikatan

dengan sumber mata pencaharian mereka sebagai nelayan.

Sejarah awal keberadaan lingkungan perumahan/permukiman di

kawasan pesisir dapat dibedakan atas 2 (dua) kronologis, yaitu:

a. Perkembangan yang dimulai oleh kedatangan sekelompok etnis

tertentu di suatu lokasi di pantai, yang kemudian menetap dan

berkembang secara turun-temurun membentuk suatu klan/komunitas

tertentu serta cenderung bersifat sangat homogen, tertutup dan

mengembangkan tradisi dan nilai-nilai tertentu, yang pada akhirnya

merupakan karakter dan ciri khas permukiman tersebut.

b. Perkembangan sebagai daerah alternatif permukiman, karena

peningkatan arus urbanisasi, yang berakibat menjadi kawasan liar

dan kumuh.

Tahapan perkembangan kawasan perumahan/permukiman di pesisir

adalah:

a. Tahap awal ditandai oleh dominasi pelayanan kawasan perairan

sebagai sumber air untuk keperluan hidup masyarakat. Masih berupa

suatu kelompok permukiman di pantai dan di atas air.

Page 39: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

21

b. Ketika kota membutuhkan komunikasi dengan lokasi lainnya

(kepentingan perdagangan) maka kawasan perairan merupakan

prasarana transportasi dan dapat diduga perkembangan fisik kota

yang cenderung memanjang di pantai (linear).

c. Perkembangan selanjutnya ditandai dengan semakin kompleksnya

kegiatan fungsional, sehingga intensitas kegiatan di sekitar perairan

makin tinggi. Jaringan jalan raya menawarkan lebih banyak

kesempatan mengembangkan kegiatan. Walaupun begitu, jenis

fungsi perairan tidak berarti mengalami penurunan, bahkan

mengalami peningkatan (makin beragam).

Pola perumahan dipengaruhi oleh keadaan topografi, dibedakan atas 3

(tiga), yaitu:

a. Daerah perbukitan cenderung mengikuti kontur tanah.

b. Daerah relatif datar cenderung memiliki pola relatif teratur, yaitu

pola Grid atau Linear dengan tata letak bangunan berada di kirikanan

jalan atau linear sejajar dengan (mengikuti) garis tepi pantai.

c. Daerah atas air pada umumnya cenderung memiliki pola cluster,

yang tidak teratur dan organik. Pada daerah-daerah yang telah ditata

umumnya menggunakan pola grid atau linear sejajar garis badan

perairan.

Page 40: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

22

Kriteria Fisik Lingkungan Kawasan Permukiman Nelayan antara lain :

a. Tidak berada pada daerah rawan bencana

b. Tidak berada pada wilayah sempadan pantai dan sungai

c. Kelerengan: 0 – 25 %

d. Orientasi horizontal garis pantai: > 600

e. Kemiringan dasar pantai: terjal – sedang

f. Kemiringan dataran pantai: bergelombang – berbukit

g. Tekstur dasar perairan pantai: kerikil – pasir

h. Kekuatan tanah daratan pantai: tinggi

i. Tinggi ombak signifikan: kecil

j. Fluktuasi pasang surut dan arus laut: kecil

k. Tidak berada pada kawasan lindung

l. Tidak terletak pada kawasan budidaya penyangga, seperti

kawasan mangrove.

D. Masyarakat Nelayan

1. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Sosial

Hubungan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat

nelayan adalah akibat interaksi dengan lingkungannya. Adapun ciri sosial

masyarakat nelayan antara lain.

a. Sikap kekerabatan atau kekeluargaan yang sangat erat.

b. Sikap gotong royong/paguyuban yang tinggi.

Page 41: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

23

Kedua sikap telah banyak mewarnai kehidupan masyarakat

nelayan yang pada umumnya masih bersifat tradisional. Lahirnya sikap

ini sebagai akibat dari aktivitas nelayan yang sering meninggalkan

keluarganya dalam kurun yang waktu cukup lama, sehingga timbul rasa

keterkaitan serta keakraban yang tinggi antara keluarga-keluarga yang

ditinggalkan untuk saling tolong menolong. Hal ini dapat tercermin pada

pola permukimannya yang mengelompok dengan jarak yang saling

berdekatan, sikap gotong royong yang tampak pada saat pembuatan

rumah, memperbaiki jala ikan, memperbaiki perahu, dan alat tangkap

serta pada upacara adat, ketika akan melakukan penangkapan ikan yang

juga dilakukan secara gotong royong di laut yang dipimpin oleh seorang

punggawa

2. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Budaya

Beberapa hal yang telah membudaya dalam masyarakat nelayan

adalah kecenderungan hidup lebih dari satu keluarga dalam satu rumah

atau mereka cenderung untuk menampung keluarga serta kerabat mereka

dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan sering dijumpai

jumlah anggota keluarga dalam satu rumah melebihi kapasitas daya

tampung, sehingga ruang gerak menjadi sempit dan terbatas. Dampaknya

itu pula, mereka cenderung untuk memperluas rumah tanpa terencana.

Adapun adat kebiasaan yang turun temurun telah berlangsung pada

masyarakat nelayan adalah seringnya mengadakan pesta syukuran atau

selamatan, misalnya pada waktu peluncuran perahu baru ketika akan

Page 42: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

24

melakukan pemberangkatan, dan saat berakhirnya musim melaut agar

pada musim berikutnya mendapatkan hasil yang lebih banyak dan lain-

lain.

Masyarakat nelayan pada umumnya mempunyai tingkat

pendidikan yang rendah, menyebabkan kurangnya pengetahuan mereka

sehingga menghambat kemajuan nelayan sendiri, antara lain sulitnya bagi

pemerintah untuk memberi bantuan dalam bentuk penyuluhan maupun

modernisasi peralatan (Mubyarto: 1984). Hal ini juga berpengaruh

dalam lingkungan permukimannya, karena rendahnya pengetahuan akan

pentingnya rumah sehat yang mengakibatkan mereka menganggapnya

sebagai suatu kebutuhan

3. Masyarakat Nelayan Ditinjau dari Aspek Ekonomi

Usaha perikanan banyak tergantung pada keadaan alam, sehingga

pendapatan nelayan tidak dapat ditentukan. Tingkat penghasilan nelayan

umumnya dibagi atas dua, yaitu.

a. Penghasilan bersih yang diperoleh selama melaut jika seorang

“sawi” maka besar pendapatannya sesuai dengan kesepakatan.

b. Penghasilan sampingan yaitu penghasilan yang diperoleh dari

pekerjaan tambahan, baik pekerjaan itu didapat ketika jadi buruh,

bertani dan berdagang maupun pekerjaan atau kerajinan dalam

mengelola hasil laut lainnya.

Page 43: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

25

Diamati kondisi ekonomi ketiga kelompok tersebut diatas, maka

sepintas lalu dapat dikemukakan bahwa umumnya taraf hidup kehidupan

masyarakat nelayan terutama yang menangkap ikan secara tradisional,

termasuk paling rendah, sedangkan masyarakat pantai yang bergerak

dibidang petempaian/tambak menempati taraf hidup yang lebih baik.

Sedangkan untuk yang teratas diduduki oleh masyarakat/pedagang. Desa

nelayan umumnya terletak dipesisir pantai, maka penduduk desa tersebut

sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Melihat

bahwa mereka berada pada daerah pesisir sehingga akan bertambah

secara berkelompok-kelompok mengikuti pola lingkungan karena adanya

faktor laut sebagai faktor pendukung, sehingga penduduk setempat

mempunyai tata cara kehidupan yang bersifat tradisional dengan

kehidupan yang spesifik pula

E. Kawasan Ekowisata

Ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab

terhadap kelestarian area yang masih alami (natural aren), memberi manfaat

secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava bagi masyarakat

setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada dasarnya

merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia

Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The

Ecotourism Society (1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu bentuk

perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan

mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan

Page 44: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

26

penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta

alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari,

disamping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.

Untuk mengembangkan ekowisata dilaksanakan dengan cara

pengembangan pariwisata pada umumnya. Ada dua aspek yang perlu

dipikirkan.Pertama, aspek destinasi, kemudian kedua adalah aspek market.

Untuk pengembangan ekowisata dilaksanakan dengan konsep product

driven. Meskipun aspek market perlu dipertimbangkan namun macam, sifat

dan perilaku obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya diusahakan untuk

menjaga kelestarian dan keberadaannya. Pada hakekatnya ekowisata yang

melestarikan dan memanfaatkan alam dan budaya masyarakat, jauh lebih

ketat dibanding dengan hanya keberlanjutan. Pembangunan ekowisata

berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin hasilnya dalam melestarikan

alam dibanding dengan keberlanjutan pembangunan. Sebab ekowisata tidak

melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik/ dan psikologis

wisatawan. Bahkan dalam berbagai aspek ekowisata merupakan bentuk

wisata yang mengarah ke metatourism. Ekowisata bukan menjual destinasi

tetapi menjual filosofi. Dari aspek inilah ekowisata tidak akan mengenal

kejenuhan pasar.

Page 45: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

27

The Ecotourism Society (Eplerwood/1999) menyebutkan ada delapan

prinsip pengembangan ekowisata yang harus dipenuh, yaitu:

1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan

terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan

disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat.

2. Pendidikan konservasi lingkungan. Mendidik wisatawan dan

masyarakat setempat akan pentingnya arti konservasi. Proses

pendidikan ini dapat dilakukan langsung di alam.

3. Pendapatan langsung untuk kawasan. Mengatur agar kawasan yang

digunakan untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan

pelestarian dapat menerima langsung penghasilan atau pendapatan.

Retribusi dan conservation tax dapat dipergunakan secara langsung

untuk membina, melestarikan dan meningkatkan kualitas kawasan

pelestarian alam.

4. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat diajak dalam

merencanakan pengembangan ekowisata. Demikian pula di dalam

pengawasan, peran masyarakat diharapkan ikut secara aktif.

5. Penghasilan masyarakat. Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi

masyarakat dari kegiatan ekowisata mendorong masyarakat menjaga

kelestarian kawasan alam.

6. Menjaga keharmonisan dengan alam. Semua upaya pengembangan

termasuk pengembangan fasilitas dan utilitas harus tetap menjaga

keharmonisan dengan alam. Apabila ada upaya disharmonize dengan

Page 46: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

28

alam akan merusak produk wisata ekologis ini. Hindarkan sejauh

mungkin penggunaan minyak, mengkonservasi flora dan fauna serta

menjaga keaslian budaya masyarakat.

7. Daya dukung lingkungan. Pada umumnya lingkungan alam mempunyai

daya dukung yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan.

Meskipun mungkin permintaan sangat banyak, tetapi daya dukunglah

yang membatasi.

8. Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara. Apabila

suatu kawasan pelestarian dikembangkan untuk ekowisata, maka devisa

dan belanja wisatawan didorong sebesar-besarnya dinikmati oleh

negara atau negara bagian atau pemerintah daerah setempat

F. Pengembangan Kawasan Permukiman yang Berbasis Ekowisata

1. Kriteria Pengembangan Permukiman Nelayan

Program Pengembangan Kawasan Permukiman memiliki tujuan.

Menciptakan kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan serta

perdesaan serta kawasan perbatasan yang layak, aman, nyaman sehat

tertib dan teratur. Meingkatkan kualitas kawasan permukiman perkotaan

dan perdesaan dan kawasan perbatasan untuk mencapai kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang lebih baik. Mengembangkan kawasan

permukiman baru yang wawasan lingkungan dan mengutamakan

keberpihakan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam

mendapatkan pelayanan infrastruktur

Page 47: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

29

Sasaran Pengembangan Kawasan Permukiman tersedianya

produk pengaturan bidang pengembangan permukiman sebagai acuan

pelaksanaan pengembangan permukiman baru dan atau penataan

kawasan permukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan perbatasan.

Terpenuhinya pelayanan infrastruktur yang memadai bagi kawasan per-

mukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan perbatasan. Terciptanya

aparat pemerintah daerah yang handal dalam pengembangan permukiman

perkotaan, perdesaan dan kawasan perbatasan di wilayahnya. Kebijakan

dan Strategi Pengembangan Permukiman antara lain a) Pengembangan

Permukiman Baru; b)Peningkatan Kualitas Permukiman; c)

Penanggulangan Bencana Alam, Rehabiltasi dan Rekrontuksi Pasca

Bencana Alam; c) Pembangunan Rusunawa; d) Penyediaan Prasarana

Dan Sarana Agropolitan; e) Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan

Permukiman (NUSSP).

Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman yaitu

Pengembangan dan implementasi produk pengaturan tentang

pengembangan permukiman perkotaan, Pemantapan dan peningkatan

pemahaman dan kemampuan aparat pemerintah daerah dalam

pelaksanaan pengembangan permukiman perkotaan (pembangunan baru

dan peningkatan kualitas permukiman kumuh). Pengembangan kawasan

permukiman perkotaan (permukiman baru dan esksiting) yang

berwawasan lingkungan dan mengutamakan keberpihakan bagi

masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam mendapatkan pelayanan

Page 48: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

30

infrastruktur. Pengembangan kawasan permukiman perdesaan yang dapat

meningkatkan kesejahteraan kehidupan social dan ekonomi masyarakat

perdesaan

2. Keterkaitan Pengembangan Permukiman Nelayan Dengan

Ekowisata

Perancangan kawasan ekowisata bertujuan untuk lebih

memajukan kawasan yang berlandasan lingkungan, Permukiman nelayan

merupakan bagian integral dan penting di dalam pembangunan kota.

Pencanangan ekowisata ini memiliki pengaruh yang besar terhadap

peningkatan potensi kawasan pesisir, termasuk permukiman nelayan.

Agar arah pengembangan permukiman nelayan dari aspek keruangan,

aspek lingkungan, nilai sosial-budaya dan kegiatan ekonomi nelayan

dapat terintegrasi dengan baik maka, dilakukan dengan cara

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan melalui potensi

kelautan sekaligus melibatkan masyarakat dalam pengembangan

ekowisata

G. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten

Sinjai

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 30 Tahun 2012

Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten

Sinjai Tahun 2012-2032 menjelaskan RZWP3K diselenggarakan dengan

asas manfaat, lestari, seimbang dan berkelanjutan serta berbasis masyarakat

Page 49: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

31

dengan prinsip demokrasi. Sasaran Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil adalah :

1. Tersedianya pedoman Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil;

2. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia

dan lingkungannya;

3. Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

4. Terlindunginya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari usaha

dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan;

5. Tercapainya kelestarian fungsi pesisir dan pulau-pulau kecil, baik

sebagai penyedia sumberdaya alam maupun penyedia jasa-jasa

kenyamanan; dan

6. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.

Kebijakan Rencana Wilayah Pengembangan Pesisir dan Pulau Pulau

Kecil Kabupaten Sinjai, meliputi :

1. Wilayah Pengembangan Pesisir Utara (WPP Utara), dengan pusat

pengembangan di Balangnipa dan Lappa, wilayah pengembangan ini

meliputi wilayah perairan dan pusat-pusat kegiatan sekunder di pesisir

utara hingga perbatasan dengan Kabupaten Bone;

Page 50: STRATEGI ARAHAN PENGEMBANGAN …repositori.uin-alauddin.ac.id/7470/1/Ifriany Tri Wastuti.pdfdisusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Perencanaan

32

2. Wilayah Pengembangan Pesisir Selatan (WPP-S), dengan pusat

pengembangan di ibukota kecamatan Sinjai Timur. Wilayah

pengembangan ini meliputi wilayah kecamatan dan perairan kecamatan

Sinjai Timur, Tellu Limpoe sampai dengan perbatasan dengan

kabupaten Bulukumba; dan

3. Wilayah Pengembangan Kepulauan (WPK), dengan pusat

pengembangan di Pulau Harapan, wilayah pengembangan ini meliputi

seluruh wilayah perairan kecamatan dan pulau Sembilan hingga 4

(empat) mil dari garis pantai.

Wilayah Pengembangan Pesisir Utara (WPP Utara) berfungsi

sebagai pusat kegiatan perdagangan wilayah dimana Kota Balangnipa

ditetapkan sebagai pusat kegiatan utama, sementara Lappa dan sekitarnya

menjadi pusat pengembangan niaga Maritim.Wilayah Pengembangan

Pesisir Selatan (WPP Selatan) berfungsi sebagai kawasan konservasi

mangrove dan pariwisata pantai ,Wilayah Pengembangan Kepulauan

(WPK) berfungsi sebagai pusat kegiatan perikanan tangkap, budidaya laut,

kawasan konservasi dan pariwisata.

.