strategi an market challenger kepada market leader
TRANSCRIPT
STRATEGI PENYERANGAN
MARKET CHALLENGER KEPADA
MARKET LEADER
Paper Halaqoh
Disajikan pada tanggal 5 Maret 2010
Oleh
Haris Pradipta Putra
Mahasiswa Semester VI
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
dan
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum “Sunan Giri” Malang
HALAQOH ILMIAH
LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG
MARET 2010
ABSTRAK
Putra, Haris Pradipta. 2010. Strategi Penyerangan Market Challenger kepada Market Leader. Halaqoh Ilmiah. Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang. Pengasuh Pesantren. Prof. Dr. Kyai. H. Achmad Mudlor, SH.
Kata Kunci: Strategi, Market Challenger, Market Leader.
Persaingan dalam dunia usaha antar perusahaan-perusahaan tidak dapat dihindarkan, khususnya perusahaan dengan produk yang sejenis. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pangsa pasar yang luas sehingga dapat meraup keuntungan sebesar-besarnya. Dari persaingan tersebut maka menimbulkan pengelompokan perusahaan berdasarkan posisinya dalam pasar. Terdapat empat kelompok perusahaan menurut posisinya dalam pasar, yaitu market leader sebagai pemimpin pasar, market challenger yang selalu berusaha menyerang perusahaan yang memimpin, market follower yang mempunyai sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan market nicher yang hanya melayani pasar yang diabaikan oleh perusahaan besar.
Dari bahan-bahan yang dikumpulkan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat dua hal pokok yang harus diperhatikan oleh perusahaan di posisi market challenger. Menetapkan Sasaran Strategi Lawan dan juga harus memilih strategi penyerangan. Dalam memilih strategi untuk menyerang pemimpin pasar terdapat lima strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan pesaing.
A. PENDAHULUAN
Dalam dunia marketing selalu terdapat strategi pemasaran dan
persaingan-persaingan bisnis antara perusahaan satu dengan perusahaan
lainnya dalam memasarkan produknya. Dalam penerapan strategi-strategi
bersaing tersebut akan memunculkan suatu posisi bisnis bagi perusahaan-
perusahaan yang terkait dalam persaingan tersebut.
Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masing
perusahaan dalam pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi
tertentu, yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanya
dengan sekala besar saja tidaklah cukup, karena ada beberapa strategi bagi
perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tatapi ada juga
strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan
sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya
sendiri mampu rnenghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih
baik daripada yang diperoleh perusahaan besar.
1
Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok usaha yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Posisi Reaktif ProaktifLeader - Balas
- Persaingan harga- Pengembangan pasar- Penelitian dan pengembangan
Challenger - Follow The Leader- Me Too
- Menantang- Menyerang- Pengembangan produk baru
Follower - Status Quo- Me Too
- Cari pasar baru- Cari segmen pasar baru- Market Niche
Market Leader adalah perusahaan yang memegang bagaian terbesar
dalam pasar yang memiliki karakteristik memiliki pangsa pasar 40% dan
menjadi pusat orientasi pesaing untuk diserang, ditiru dan dijauhi. Market
Challenger dapat dikatakan perusahaan pesainga yang selalu menyerang
Market Leader untuk memperluas pangsa pasarnya. Market Challenger adalah
perusahaan runner up dibawah Market Leader. Sedangkan Market Follower
adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik Market Leader dan
hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisis – kondisi pasar
Dalam hal persaingan antara perusahaan yang menduduki posisi sebagai
Market Leader dengan perusahaan Market Challenger menuntut strategi-
strategi yang harus dikuasai oleh keduanya. Di pihak Market Leader, mereka
harus mempunyai strategi bertahan yang kuat agar tidak tumbang oleh Market
Challenger. Sedangkan di pihak Market Challenger harus mempunyai strategi
penyerangan yang baik. Dalam makalah ini dibahas mengenai strategi
menyerang yanh dilakukan oleh Market Challenger
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Market Challenger
Market Challenger adalah perusahaan runner up yang secara konstan
berusaha memperluas pangsa pasar mereka yang dalam usaha mereka
berhadapan langsung dengan pemimpin pasar (Market Leader). Market
Challenger memiliki karakteristik: (a) Biasanya merupakan perusahaan
2
besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba dengan pangsa pasar
> 30%; (b) Selalu berupaya mencari kelemahan pemimpin pasar dan
berusaha menyerangnya baik langsung atau tidak langsung;
(c) Memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan-
perusahaan yang lemah.
2. Strategi Penyerangan Market Challenger kepada Market Leader
Dalam menyusun strategi untuk menyerang Market Leader,
perusahaan yang menduduki posisi sebagai Market Challenger harus
memperhatikan dua hal pokok yaitu menetapkan sasaran strategi lawan dan
memilih strategi penyerangan.
a. Menetapkan Sasaran Strategi Lawan
Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah
menetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk
itu perusahaan harus melakukan analisis persaingan yang sistematis.
Sasaran strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatan
bagian pasar dengan harapan akan menghasilkan profitabilitas yang
lebih tinggi. Pada dasarnya, market challanger dapat memilih salah satu
dari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu: pimpinan pasar,
perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta
kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.
b. Memilih Strategi Penyerangan
Terdapat dua aturan umum yang perlu diperhatikan oleh Market
Challenger dalam strategi ini, yaitu : (1) Suatu perusahaan sebaiknya
tidak melakukan penyerangan kecuali bila tujuan tidak dapat dicapai
dengan cara lain; (2) Agar penyerangan harus berhasil, maka
penyerangan harus lebih superior daripada pihak yang diserang.
Lima strategi penyerangan secara umum yang dapat dipilih oleh
Market Challenger, yaitu:
1) Serangan dari depan (Frontal Attack)
3
Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang
dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih bersifat
menyerang kekuatan lawan daripada mencari titik lemahnya. Dalam
serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan, harga,
dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah.
Biasanya yang memakai strategi ini adalah market challanger yang
kuat. Strategi serangan ini mempunyai ciri-ciri: (a) Para penantang
harus mempunyai keunggulan; (b) SDM yang lebih superior akan
menang.
2) Serangan melambung/menyamping
Prinsip pokok dari serangan modern adalah Konsentrasi kekuatan
untuk menyerang kelemahan. Market challanger berpura-pura akan
menyerang bagian yang kuat sehingga lawan mengerahkan seluruh
kekuatan ke bagian tersebut, tetapi serangan yang sesungguhnya
akan diarahkan kebagian kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat
dilakukan oleh market challanger yaitu: (a) Serangan geografis, yaitu
serangan-serangan yang ditujukan pada daerah-daerah pemasaran
dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik atau daerah yang
terabaikan oleh pesaing (Marke Leader); dan (b) Serangan dengan
menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh Market
Leader dikarenakan kualitas kinerja produk pesaing ataupun
customer service yang kurang baik.
3) Serangan mengepung (Encirclement Attack)
Serangan ini merupakan kebalikan dari serangan menyamping, yaitu
usaha menembus daerah pemasaran lawan dengan mengadakan
penyerangan secara besar-besaran terhadap seluruh pasar lawan dan
pada saat bersamaan perusahaan penantang memasarkan segala apa
saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki
oleh pesaing, sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak
oleh konsumen.
4
4) Serangan lintas (Bypass Aattack)
Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta
menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing.
Ada tiga pendekatan, yaitu: (a) Diversifikasi ke produk-produk yang
tidak berkaitan; (b) Diversifikasi ke pasar geografis yang baru; dan
(c) Menciptakan produk yang lebih baik dengan teknologi yang baru.
5) Serangan gerilya (Guerilla Attack)
Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan
modal dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan
serangan kecil yang tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah
untuk mengganggu konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan
dengan tindakan memotong harga secara selektif, mengganggu
persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan
berbagai tindakan ilegal lainnya.
Selain ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat
strategi-strategi menyerang yang lebih spesifik lagi bagi market challanger
menurut Kottler, yaitu:
1. Strategi pemotongan harga
2. Strategi produk yang lebih murah
3. Strategi produk prestise
4. Strategi pengembang biakan produk
5. Strategi inovasi produk
6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan
7. Strategi inovasi distribusi
8. Strategi penekanan biaya
9. Strategi promosi yang intensif
5
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
perusahaan yang menduduki posisi sebagai market challenger harus
memperhatikan dua hal pokok yaitu menetapkan sasaran strategi lawan dan
memilih strategi penyerangan.
Beberapa strategi yang dapat dipilih market challenger adalah: (1)
Serangan dari depan, yaitu menyerang langsung kekuatan lawan, dapat
diartikan bahwa pesaing harus mengungguli produk yang ditawarkan
pemimpin pasar kepada konsumen; (2) Serangan melambung/menyamping,
yaitu menyerang kelemahan perusahaan pemimpin pasar; (3) Serangan
mengepung, yaitu penyerangan besar-besaran kepada pemimpin pasar
hingga konsumen tidak mungkin menolah tawaran perusahaan pesaing; (4)
Serangan lintas, yaitu serangan tidak langsung kepada pemimpin pasar; dan
(5) Serangan gerilya, yaitu menyerang dengan cara-cara yang tidak sehat.
Disamping kelima cara yang sering dipakai oleh market challenger,
menurut Kottler ada sembilan strategi yang lebih spesifik lagi.
2. Saran
Untuk dapat diterima dengan baik oleh konsumen, dan juga
memperoleh keuntungan yang besar dalam memasarkan produknya,
perusahaan yang mempunyai posisi sebagai market challenger harus
menyusun strategi yang baik dan matang untuk menyerang market leader.
Hal ini harus melalui pemikiran dan pertimbangan yang benar-benar
matang untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan akibat pemilihan
dan penerapan strategi yang salah dalam penyerangan kepada market
leader.
Namun di lain sisi, untuk menjaga persaingan usaha yang sehat,
strategi yang dipakai harus bersih dari kecurangan-kecurangan yang
mungkin terjadi. Segala bentuk kecurangan akan menimbulkan korban baik
dari perusahaan yang diserang maupun dari pihak konsumen.
6
DAFTAR RUJUKAN
Aydhie. 2008. Strategi Pemasaran untuk Market Leader, Market Challenger, Market Follower, & Market Nicher. http://one.indoskripsi.com/. Diakses pada tanggal 20 Februari 2010.
Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Program Studi Ilmu Manajemen. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
Phillip Kotler. 2000. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall
7