stoikiometri 5

43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMK Yos Soedarso Sidareja Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : X / 1 Materi Pokok : Stoikiometri Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia. KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.

Upload: awaliyah-wigati

Post on 22-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSekolah: SMK Yos Soedarso Sidareja Mata Pelajaran : KimiaKelas /Semester : X / 1Materi Pokok: StoikiometriAlokasi Waktu : 8 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti KI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia. KI 3 :Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuanB. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator:KD dari KI 1:1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator:1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita.

KD dari KI 2:2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator:1. Rasa ingin tahu2. Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan suatu hukum dasar kimia (menggunakan data apa adanya dan hasilnya sesuai dengan data percobaan)3. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian hukum dasar kimia secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah serta kebenaran hasil) Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).

KD dari KI 3:3.11 Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.Indikator:

1. Menentukan massa atom relatif suatu unsur berdasarkan sistem periodik unsur dengan tepat2. Menentukan massa atom relatif suatu unsur berdasarkan kelimpahan isotopnya unsur dengan tepat3. Menentukan massa molekul relatif suatu senyawa dengan tepat dan teliti.4. Menyajikan penyelesaian penentuan massa atom relatif dan massa molekul relatif secara cermat dan komunikatif.5. Memahami konsep persamaan reaksi dengan teliti dan bertanggung jawab.6. Menentukan cara persamaan reaksi secara tepat.7. Menentukan fasa persamaan reaksi dengan teliti.8. Menentukan koefisien reaksi dengan benar dan cermat.9. Menafsirkan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)10. Membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) melalui perhitungan.11. Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton) melalui perhitungan12. Menentukan perbandingan atom-atom penyusun molekul/senyawa.13. Menafsirkan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hukum perbandingan volum (Hukum Boyle-Gay Lussac).14. Menemukan hubungan antara tekanan, suhu, dan volume dari suatu gas pada keadaan tertentu.15. Menafsirkan data percobaan untuk membuktikan berlakunya hipotesis Avogadro16. Menghitung volume gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac dan Avogadro.17. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat dengan teliti dan bertanggung jawab.18. Menentukan rumus empiris dan rumus molekul dan air kristal serta kadar zat dalam suatu senyawa secara cermat dan tepat.19. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,dan volum zat secara benar dan teliti.20. Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi dengan teliti dan bertanggungjawab.21. Menentukan pereaksi pembatas secara tepat dan benar.

KD dari KI 4:4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.Indikator:1. Mengolah data percobaan atau inmformasi, sehingga mampu membuktikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia dalam setiap proses perubahan kimia.2. Menganalisis data percobaan atau informasi, sehingga dapat menentukan perbandingan atom penyusun molekul/senyawa dan menentukan volume gas yang terlibat dalam suatu reaksi kimia.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Diberikan kesempatan mengamati sebuah artikel atau buku siswa tentang massa atom relatif dan massa molekul relatif, siswa menunjukkan rasa ingin tahu.2. Diberikan kesempatan menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif, siswa dibimbing oleh guru, mampu menentukan massa atom relatif dan massa molekul secara tepat.3. Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa mampu menentukan massa molekul relatif suatu unsu dan senyawa dengan tepat dan bertanggung jawab.4. Melalui diskusi, tanya jawab dan presentasi, siswa mampu menyajika penentuan massa atom relatif dan massa moleku relatif secara cermat dan komunikatif5. Melalui pengamatan terhadap pembelajaran dari guru siswa dapat menentukan persamaan, fasa dan koefisien reaksi dengan tepat.6. Dengan mengamati kegiatan demostrasi atau percobaan, secara mandiri siswa dapat membuktikan berlakunya hukum kekakalan massa (Lavoisier) secara teliti dan jujur .7. Diberikan data hasil percobaan, secara mandiri siswa dapat membuktikan berlakunya hukum perbandingan tetap (Proust) dengan teliti dan jujur.8. Diberikan data hasil percobaan, secara mandiri siswadapat membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Dalton) dengan teliti dan jujur.9. Setelah bereksplorasi tentang hukum Lavoisier, Proust, dan Dalton, secara mandiri siswa dapat menentukan perbandingan atom-atom penyusun molekul atau senyawa dengan benar.10. Diberikan data hasil percobaan, secara mandiri siswa dapat membuktikan berlakunya hukum perbandingan volume (Boyle-Gay Lussac) dalam suatu proses perubahan kimia dengan teliti dan jujur.11. Dengan bereksplorasi tentang hukum perbandingan volum, secara mandiri siswa dapat melakukan perhitungan tentang hubungan tekanan, suhu, dan volume gas dengan benar.12. Diberikan data-data tentang keadaan gas, secara mandiri siswa dapat membuktikan berlakunya hipotesis Avogadro dengan teliti dan jujur.13. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat Menghitung volume gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac dan Avogadro dengan benar.14. Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, tekun/ulet, dan saling menghargai pendapat melalui kegiatan diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan individu.15. Menumbuhkan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan Tuhan YME merupakan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia melalui kegiatan demonstrasi, mengamati tayangan video atau animasi, dan kegiatan latihan kelompok/individu yang imajinatif.16. Melalui diskusi secara inkuiri berbantuan lembar diskusi, peserta didik dengan rasa ingin tahu dan teliti, dapat menjelaskan pengertian mol dengan tepat.17. Melalui diskusi kelompok secara inkuiri dengan bantuan modul dan lembar diskusi peserta didik mampu mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,dan volum zat secara benar dan teliti.18. Melalui diskusi kelompok secara inkuiri dengan lembar diskusi, peserta didik menentukan rumus dan rumus molekul dan air kristal serta kadar zat dalam suatu senyawa secara cermat dan tepat.19. Melalui pertanyaan dari guru siswa dapat mengkonversikan jumlah mol dengan partikel, massa, dan volume zat secara tepat.20. Melalui diskusi siswa dapat menghitung jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dengan bantuan lembar diskusi secara kompak. 21. Melalui diskusi siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam reaksi kimia dengan bantuan lembas diskusi secara cermat.D. Materi Pembelajaran1. Massa Atom Relatif (Ar)Massa atom relative (Ar) suatu unsur adalahn perbandingan massa rata-rata suatu atom unsur tersebut terhadap massa suatu atom isotope karbon-12 ( Ar X = IUPACmenetapkan standard 1 sma (satuan massa atom)1 sma = x massa satu atom ( Massa 1 atom karbon =1,9993 x 10-23 gram.Jadi 1 sma = x (19,93 x 10-24) =1,66 x 10-24 ( 2. Massa Molekul Relatif (Mr)Massa molekul relative (Mr) adalah perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa terhadap x massa satu atom ( .Mr X = Berdasarkan pengertian bahwa molekul merupakan gabungan atom-atom maka Mr merupakan penjumlahan Ar atom-atom penyusunnya.Mr = .3. Persamaan ReaksiPersamaan reaksi didefinisikan sebagaipersamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapatzat-zat pereaksi=reaktandan zat-zat hasil reaksi=produk. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi dituliskan di ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan anak panah () yang menyatakan arah reaksi kimia.Perhatikan persamaan reaksi kimia secara umum di bawah ini :pereaksi (reaktan) + reaktan > hasil reaksi(produk) + produkCara Menyetarakan Reaksi:1. Cara penulisan rumus kimia zat pereaksi atau reaktan maupun zat hasil reaksi atau produk HARUS BENAR.2. Jumlah atom zat pereaksi / reaktan = jumlah atom zat hasil reaksi atau produk, sesuai dengan hukum kekekalan massa hukum Dalton.3. Dalam menyamakan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi seperti nomer 2 di atas, kita TIDAK DIPERKENANKAN MENGUBAH RUMUS KIMIA zat reaktan atau produk. bilangan yang digunakan untuk mengalikan atom ditulis di depan rumus kimia. Bilangan di depan rumus kimia dinamakan koefisien reaksi, jika angka 1 tidak perlu ditulis. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan banyaknya atom atau molekul zat pereaksi maupun zat hasil reaksi.4. Fase dalam persamaan reaksi :Menurut aturan IUPAC, penulisan fasa atau wujud zat dalam persamaan reaksi sejajar dengan rumus kimianya.Adapun aturan lama fasa dituliskan sebagai indeks bawah. 1. Tambahkan huruf (g), singkatan darigasuntuk zat berupa gas.2. Tambahkan huruf (l), singkatan dariliquiduntuk zat berupa cair.3. Tambahkan huruf (s), singkatan darisoliduntuk zat berupa padat.4. Tambahkan huruf (aq), singkatan dariaqueousuntuk zat berupa larutan.

Contoh :Logam magnesium (Mg) bereaksi dengan gas oksigen (O2) membentuk magnesium oksida (MgO). Tuliskan persamaan reaksinya.Penyelesaian:Persamaan reaksi: Mg(s) + O2(g) -> MgO(s)Sebelum reaksi Hasil reaksiJumlah atom Mg sebelum bereaksi: 1 Mg dan setelah bereaksi 1 Mg, sudah sama.Jumlah atom O sebelum bereaksi: 2 O dan setelah bereaksi 1 O,belum sama.Untuk menyamakan jumlah atom O, di depan MgO ditambahkan angka 2, ini artinya dikalikan 2.Mg(s) + 02(g) -> 2 MgO(s)Untuk menyamakan jumlah atom Mg, di depan Mg ditambahkan angka 2, ini artinya dikalikan 2.2 Mg(s) + O2(g) -> 2 MgO(s)jumlah atom-atom reaktan = jumlah atom-atom produk

Menyetarakan Persamaan ReaksiTinjau reaksi antara logam natrium dan gas klorin. Berdasarkan percobaan, dalam reaksi tersebut dihasilkan natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Bagaimana persamaan reaksinya?Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaituzat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu persamaan kerangkanya.Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah: Na + Cl2 NaClApakah persamaan sudah setara jumlah atomnya? Persamaan tersebut belum setara sebab pada hasil reaksi ada satu atom klorin, sedangkan pada pereaksi ada dua atom klorin dalam bentuk molekul Cl2. Untuk menyetarakan persamaan reaksi, manakah cara berikut yang benar?1. Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi:Na + Cl NaCl2. Mengubah hasil reaksi menjadi NaCl2, dan persamaan menjadi: Na +Cl2 NaCl2

Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebuttidak benar, sebab mengubah fakta hasil percobaan.Gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom sehingga harus tetap sebagai molekul diatom. Demikian pula hasil reaksinya berupa NaClbukanNaCl2. Jadi, kedua persamaan reaksi tersebut tidak sesuai Hukum Perbandingan Tetap (BabHukum-hukum Dasar Kimia).Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakankoefisien reaksi(berupa bilangan bulat dan sederhana). Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.1. Tulis persamaan kerangka: Na + Cl2 NaCl2. Bubuhkan koefisien a, b, c, dst, sesuai jumlah zat yang terlibat, di depan semua pereaksi dan produk, kita sebut ini sebagai koefisien sementara: aNa +bCl2cNaCl3. Ingat aturan: Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaituzat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Maka, jumlah atom Na ruas kiri = jumlah atom Na ruas kanan, begitu pula dengan atom Cl.

AtomJumlah di Ruas KiriJumlah di Ruas Kanan

NaClA2bcc

Kenapa atom Cl berjumlah2bbukanb? Karena gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom. Sederhananya, jumlah atom = angka koefisienxangka indeks. Pada kasus ini,jumlah atom klorin = 2xb = 2bJumlah atom ruas kiri = ruas kanan, maka:Atom Na:a=cAtom Cl:2b=c4. Ganti salah satu koefisien sementara dengan bilangan bulat.Misalnyaa= 2, maka:Atom Na:a=cc=a= 2Atom Cl:2b=c= 2b= (2) = 1Dari langkah ke-empat ini, telah diperoleh nilai daria,b, danc, yaitu:a= 2,b= 1, danc= 25. Subtitusikan nilai daria,b, dancke persamaan di langkah ke-dua.

aNa +bCl2cNaCl menjadi2Na +1Cl22NaClNilai koefisien1tidak perlu ditulis, sehingga persamaan reaksi menjadi:2Na + Cl22NaCl

Perhatikan reaksi di atas, apakah jumlah atom di ruas kiri dan ruas kanan sudah sama/setara? Namun, Persamaan reaksi tersebut belum lengkap sebab belum mencantumkan wujud atau fasa zat yang terlibat dalam reaksi kimia.

Dengan demikian, persamaan reaksi tersebut dapat ditulis secara lengkap menjadi:2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)

Contoh:Setarakan reaksi berikut serta tuliskan fasanya:CH4 + O2 CO2 + H2OMenjadi:CH4(aq) + 2 O2(g) CO2(g) + 2 H2O(l)

Al+ O2Al2O3Menjadi:2Al (s)+ O2(g) Al2O3(s)

4. Hukum-Hukum Dasar Kimiaa. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".Contoh:hidrogen + oksigen hidrogen oksida (4g) (32g) (36g)b. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"

Contoh:a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H= 1 Ar . N : 3 Ar . H= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0= 1 Ar . S : 3 Ar . O= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3

Keuntungan dari hukum Proust: bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.c. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".

Contoh:

Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2d. HUKUM-HUKUM GASUntuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRTdimana:P = tekanan gas (atmosfir)V = volume gas (liter)n = mol gasR = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol KelvinT = suhu mutlak (Kelvin)Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut: e. HUKUM BOYLEHukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengann1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2

Contoh: Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?

Jawab:P1 V1 = P2 V22.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfirf. HUKUM GAY-LUSSAC"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana".

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2

Contoh:Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14Jawab: V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gramJadi massa gas nitrogen = 14 gram.

g. HUKUM BOYLE-GAY LUSSACHukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2h. HUKUM AVOGADRO"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?(Ar: H = 1 ; N = 14)

Jawab:85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol

Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter

Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T21 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter5. Konsep MolMol = satuan jumlah Contoh : Lusin untuk menyatakan sekumpulan zat yang jumlahnya 12Bilangan Avogadro : 6,02 x 1023 Lambang : ( L )Satu mol zat = banyaknya zat tersebut mengandung 6x1023 butir partikel Partikel : atom, molekul, ionJumlah partikel = mol x L

Massa molar adalah massa satu mol zat yang dinyatakan dalam gram.Rumus massa adl Gram = mol x Ar atau Mr Ar = Massa atomMr = Massa molekul / Berat Molekul (BM)Hubungan mol dengan volume gasRumus : p. V = n. R. T p = tekanan gas (atm)V = volume gas (lt)n = jumlah mol gasR = tetapan 0,08205T = suhu mutlak (oK)Keadaan standard (suhu 0oC, tekanan 1 atm)Liter = mol x 22,4Mol = liter : 22,4Rumus KimiaKonsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus empiris (perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah atom dalam senyawa)Rumus empiris dihitung gram atau persen masing-masing penyusun senyawa dan angka tersebut dibagi dengan Ar masing-masing diperoleh perbandingan mol terkecil dari unsur penyusun senyawa.

6. Perhitungan Kimia1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel, Kemolaran, Massa, Volume Gas Mol merupakan satuan yang mudah diubah kedalam satuan lain. Dengan demikian, satuan mol dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari jumlah zat dalam satuan lain. Mol dapat difungsikan sebagai sentral (pusatnya), dalam arti untuk mengubah dari satuan yang satu ke dalam satuan yang lain dapat melewati satuan mol. Misalnya mengubah dari massa gas dalam satuan gram untuk mencari volume dalam satuan liter atau sebaliknya.Skema berikut dapat digunakan untuk edoman dalam mengubah massa menjadi mol dan menjadi volume atau sebaliknya :

a gramn molKemolaran (M)V liter pada 0oC, 1 atmb Partikeln = M.Vn x 22,4M = n x Mr

Gb. Skema Pengubahan Satuan JumlahJumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 1023.Bila keadaan gas tidak standart : PV=nRTMaka dua gas dalam keadaan yang sama (T dan P yang sama) : a. => n CH4 = 0,125 mol Berat CH4 = 0,125 x 16 gram = 2 gram

2. Hubungan Reaksi Setara dengan Zat-zat yang Pereaksi dan Hasil Reaksi Persamaan reaksi suatuzat yang sudah setara, koefisien reaksi merupakan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi maupun hasil reaksi.Untuk persamaan reaksi dalam bentuk gas, koefisien reaksi juga dapat digunakan sebagai perbandingan volume (T dan P yang sama).Contoh :5,4 gram alumunium dimasukkan dalam asam sulfat encer menurut persamaan Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2Tentukan :a. Jumlah mol asam sulfatb. Berat gram yang terbentukc. Volum gas hydrogen yang terbentuk pada keadaan standard. Volum gas hydrogen yang terbentuk bila diukur pada suhu 30oC dan tekanan 2 atmJawab :Mol Al = 2 Al + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2a. Mol H2SO4 = b. Mol Al2(SO4)3= Berat Al2(SO4)3= 0,1 x 342 gram = 34,2 gramc. Mol H2= Volume H2= 0,3 x 22,4 = 6,72 literd. PV = nRT2 x V H2 = 0,3 x 0,082 (273 + 30)V H2 = 3,727 liter

3. Pereaksi PembatasBila dua zat direaksikan akan didapatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, kedua pereaksi tepat habis bereaksi; dan kemungkinan kedua, salah satu pereaksi habis dan pereaksi yang lain bersisa. Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi yang didapatkan. Pereaksi yang membatasi hasil reaksi ini disebut pereaksi pembatas.Contoh :Gunakan perhitungan selanjutnya berdasarkan jumlah zat pereaksi pembatas. Oleh karena tembaga yang merupakan pereaksi pembatas, maka kita gunakan untuk menghitung CuS yang terbentuk.Mol CuS= = = 0,157 mol x 95,5 gram/mol= 14,99 gramS yang bereaksi= = 0,157 mol= 0,157 x 32 gram/mol= 5,024 gramJadi S yang tersisa= (20-5,024) gram= 14,976 gram

E. Pendekatan Metode PembelajaranPendekatan : scientificMetode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan Demonstrasi, PenugasanModel : Inquiri, PBLStrategi :Kolaboratif&KooperatifF. Media da Sumber Belajar 1. LCD projector2. Video / animasi3. Power Point4. Internet (webpage / webblog)5. LembarKerjaSiswa (LKS)6. Buku-Buku Kimia SMA Kelas X

G. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan pertama ( 2 x 45 menit)KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka secara menyenangkan.2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.4. Guru memberikan motivasi Bagaimana cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif suatu senyawa?5. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan nomor absen, siswa duduk sesuai kelompoknya masing masing.10 menit

Inti Mengamati 1. Siswa mengamati artikel yang diberikan guru dengan rasa ingin tahumengenai massa atom relatif dan massa molekul relatif.2. Siswa mengamati secara antusiasdan rasa ingin tahugambar animasi tentang isotop, isoton dan isobar,guru memberikan bimbingan.

Menanya1. Guru memberikan pertanyaan terkait artikel yang mereka baca, bagaimana cara menentukan massa atom relatif dari suatu senyawa?, siswa menjawab denganantusias dan bertanggung jawab.2. Guru memberikan pertanyaan terkait gambar animasi yang ditayangkan, Apakah suatu unsur bisa mempunyai massa atom relatif berbeda? Mengapa? bagaimanacara menentukan massa atom relatif dari suatu unsur ? bagaimana membedakan unsur isotope, isoton dan isobar?, siswa menjawab dengan aktif dan bertanggungjawab.3. Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara kelompok, siswa berdiskusi dengan penuh antusias dan kerjasama.Pengumpulan data1. Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari misalnya menentukan massa atom relatif dan hubungannya dengan sifat fisik suatu unsur atau senyawa sebelum diskusi kelompok, siswa menujukkan rasa ingin tahu.2. Siswamelakukan diskusi kelompok dengan mengerjakan beberapa soal secarakerjasama dan demokratis, guru memberikan bimbingan. 3. Siswa menganalisismassa atom relatif suatu unsur dalam periodikdengan teliti dan bertanggungjawab, guru memberikan bimbingan.Mengasosiasikan1. Siswa menganalisis massa atom relatif suatu unsur antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam periodiksecara tepat dan teliti, guru memberikan bimbingan.Mengkomunikasikan 1. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan urutan kelompoknyasecara komunikatif dan bertanggungjawab.2. Siswa bersama guru menyimpulkan apa yang dimaksud dengan massa atom relatif dengan tepat dan bertanggungjawab.3. Siswa bersama guru, menyimpulkan apa yang dimaksud dengan energi ikat dengan benar dan kerjasama.4. Siswa bersama guru, menyimpulkan hubungan massa atom relatif dengan sifat fisik suatu unsur atau senyawaaktif dan bertanggungjawab..

Penutup

1. Siswa diminta menentukan hubungan massa atom relative antara satu senyawa dengan senyawa liannya secara mandiri dan bertanggungjawab, guru memberikan panduan.2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru memberikan PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya, siswa antusias dan kritis.3. Guru mengingatkansiswa untuk mempersiapkan diri dengan membaca materi persamaan reaksi minggu depan, siswa antusias dan bertanggungjawab.4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar, siswa antusias dan disiplin.15 menit

Pertemuan Kedua ( 2 x 45 Menit)KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan2. Guru.1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka secara menyenangkan2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.4. Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajaar dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswadalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa,seperti:Pernahkah kalian membakar kertas? Apakah kertas yang dibakar mengalami reaksi kimia? Bagaimana massa zat (kertas) setelah dibakar, apakah tetap atau berubah?10 menit

IntiMengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajara. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas dalam prestasi akademik dan gender/jenis kelamin.b. Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok dengan teratur.

1. Guru mengenalkan konsep tentang hukum-hukum dasar kimia danmemberikan bukti hukum kekekalan massa melalui demonstrasi.2. Siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati demonstrasi tersebutdan mencatat hasilnya.3. Siswa diminta membuktikan hukum kekekalan massa melalui diskusidengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1 (LKSkelompok).4. Guru mengenalkan konsep-konsep dasar tentang hukum PerbandinganTetap (Proust) dan Hukum Perbandingan Berganda melalui fenomenadengan data hasil eksperimen, gambar submikro, dan animasi atautayangan video.5. Siswa diminta mengamati tayangan video atau animasi tentang konsephukum Perbandingan Tetap (Proust) dan Hukum Perbandingan Berganda(Dalton), sehingga memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan untukmengolah data hasil eksperimen.6. Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untukmengolah danmenganalisis data hasil eksperimen.7. Siswa diminta memberikan kesimpulan tentang bukti berlakunya hukumperbandingan tetap dan hukum kelipatan perbandingan dan menuliskanhasil diskusinya pada LKS_1.8. Guru memberikan data hasil eksperimen tentang hukum Boyle GayLusaac dan hipotesis Avogadro untuk mengenalkan hubungan antaratekanan, suhu, dan volume.9. Untuk membantu siswa menganalisis data hasil eksperimen, gurumenayangkan video atau animasi tentang hukum-hukum gas (Gay Lussacdan Avogadro).10. Siswa bersama kelompoknya diminta mengamati tayangan video atauanimasi tentang hukum gas.11. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisisdata hasil eksperimen dan diminta untuk memberikan kesimpulan tentangbukti hukum Boyle-Gay Lussac dan hipotesis Avogadro.12. Siswa diminta menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1.13. Siswa didorong dan dibimbing dalam bekerja kelompok dalammenggunakan kemampuan imajinasinya untuk menyelesaikan masalahmasalahyang terkait sebagaimana tertuang di dalam LKS_1 (ada 3 pertanyaan dalam waktu 15 menit). Dengan dibantu siswa, guru mengundi kelompok untuk presentasi,selanjutnya 2 kelompok siswa yang terpilih difasilitasi untukmepresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentaratau menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun. Dalamberkomentar/menanggapi, siswa diminta untuk menyebutkan namakelompok, identitas diri sesuai dengan apa yangtertera di name tage.Catatan: Waktu presentasi dan komentar dari anggota kelompok lain tidak lebih dari 30 menit. Memberikan latihan individu kepada siswa dalam menginterkoneksikan level-level fenomena kimia tentang hukum dasar kimia melalui LKS_2(ada 3 pertanyaan dalam waktu sekitar 15 menit). Guru memberikan tanggapan terhadap hasil kerja dan kesimpulan masing-masing kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang presentasinya paling baik dengan kriteria penilaian tertentu.65 menit

Penutup

1. Guru melakukan reviu terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksidengan meminta siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.2. Memberikan tugas rumah tentang hukum-hukum gas dalam menyelesaikanmasalah interkoneksi fenomena-fenomena kimia (dari level makro, submikro, dan simbolik), sebagaimana dituangkan dalam LKS_3.15 menit

Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit )KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka secara menyenangkan.2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.4. Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan awal siswa, seperti:5. Pernahkah kalian membakar kertas? Apakah kertas yang dibakar mengalami reaksi kimia? Bagaimana massa zat (kertas) setelah dibakar, apakah tetap atau berubah?15 menit

IntiMengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajarc. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas dalam prestasi akademik dan gender/jenis kelamin.d. Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok dengan teratur.a. Eksplorasi Guru mengenalkan konsep tentang hukum-hukum dasar kimia dan memberikan bukti hukum kekekalan massa melalui demonstrasi. Siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati demonstrasi tersebut dan mencatat hasilnya. Siswa diminta membuktikan hukum kekekalan massa melalui diskusidengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1 (LKS kelompok). Guru mengenalkan konsep-konsep dasar tentang hukum Perbandingan Tetap (Proust) dan Hukum Perbandingan Berganda melalui fenomena dengan data hasil eksperimen, gambar submikro, dan animasi atau tayangan video. Siswa diminta mengamati tayangan video atau animasi tentang konsep hukum Perbandingan Tetap (Proust) dan Hukum Perbandingan Berganda (Dalton), sehingga memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengolah data hasil eksperimen. Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen. Siswa diminta memberikan kesimpulan tentang bukti berlakunya hukum perbandingan tetap dan hukum kelipatan perbandingan dan menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1. Guru memberikan data hasil eksperimen tentang hukum Boyle Gay Lusaac dan hipotesis Avogadro untuk mengenalkan hubungan antara tekanan, suhu, dan volume. Untuk membantu siswa menganalisis data hasil eksperimen, guru menayangkan video atau animasi tentang hukum-hukum gas (Gay Lussac dan Avogadro). Siswa bersama kelompoknya diminta mengamati tayangan video atau animasi tentang hukum gas. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen dan diminta untuk memberikan kesimpulan tentang bukti hukum Boyle-Gay Lussac dan hipotesis Avogadro. Siswa diminta menuliskan hasil diskusinya pada LKS_1. Siswa didorong dan dibimbing dalam bekerja kelompok dalam menggunakan kemampuan imajinasinya untuk menyelesaikan masalah masalah yang terkait sebagaimana tertuang di dalam LKS_1 (ada 3 pertanyaan dalam waktu 15 menit).

b. Elaborasi Dengan dibantu siswa, guru mengundi kelompok untuk presentasi, selanjutnya 2 kelompok siswa yang terpilih difasilitasi untuk mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan komentar atau menanggapinya dengan bahasa yang baik dan santun. Dalam berkomentar/menanggapi, siswa diminta untuk menyebutkan nama kelompok, identitas diri sesuai dengan apa yang tertera di name tage. Catatan: Waktu presentasi dan komentar dari anggota kelompok lain tidak lebih dari 30 menit. Memberikan latihan individu kepada siswa dalam menginterkoneksikan level-level fenomena kimia tentang hukum dasar kimia melalui LKS_2(ada 3 pertanyaan dalam waktu sekitar 15 menit).

c. Konfirmasi Guru memberikan tanggapan terhadap hasil kerja dan kesimpulan masing-masing kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang presentasinya paling baik dengan kriteria penilaian tertentu.100 menit

Penutup

3. Guru melakukan reviuw terhadap hasil kerja siswa dan melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.4. Memberikan tugas rumah tentang hukum-hukum gas dalam menyelesaikan masalah interkoneksi fenomena-fenomena kimia (dari level makro, submikro, dan simbolik), sebagaimana dituangkan dalam LKS_3.20 menit

Pertemuan ke empat ( 2 x 45 )KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan1. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka secara menyenangkan.2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.4. Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam pembelajaran. Seperti:manfaat yang akan kita peroleh jika kita mengetahui tentang konsep mol maka kita akan mengetahui banyaknya suatu zat kimia, hal inidiperlukan karena proses kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari melibatkan sekumpulan partikel sangat kecil yang jumlahnya sangat besar. Unit partikel terlalu sulit untukdiamati.10 menit

IntiMengamati Peserta didik mengamati video tentang konsep mol dengan rasa ingin tahu, guru memberikan bimbingan.Menanya4. Guru memberikan pertanyaan bagaimana hubungan mol dengan jumlah partikel? Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan antusias. 5. Guru memberikan informasi mengenai materi konsep mol, mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,dan volum zat yang disajikan dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan didiskusikan secara berkelompok.

Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajare. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas dalam prestasi akademik dan gender/jenis kelamin.f. Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok dengan teratur.

Membimbing kelompok belajar untuk bekerja dan belajar Guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok.Pada tahap ini guru juga membimbing siswa dalam mengerjakan LKS apabila siswa menemui kesulitan dalam mengerjakan permasalahan mengenai konsep mol, mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat Pengumpulan data Peserta didik mendiskusikan massa molar, volum molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat. Peserta didik mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa dengan mengumpulkan beberapa data dalam LKS.Mengasosiasikan2. Peserta didik berlatih menentukan massa molar dan volume molar gas dengan cermat, guru memberikan arahan.3. Peserta didik menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul dengan berdiskusi secara aktif dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru4. Peserta didik menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat.Mengkomunikasikan 5. Peserta didik menyajikan pekerjaan diskusi kelompok di depan kelas dengan bertanggungjawab.

65 menit

Penutup

5. Peserta didik diminta menyimpulkan tentang konsep mol, penentuan rumus molekul dan rumus empiris serta rumus molekul secara mandiri dan bertanggungjawab, guru memberikan panduan.6. Guru memberikan tugas untuk membaca literature tentang materi selanjutnya yaitu penggunaan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.7. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.8. Guru mengucapkan salam penutup.15 menit

H.Penilaian Hasil Pembelajaran1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran (setiap soal diberi skor 1 bila jawaban benar, dan skor nol bila salah).2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku3. Penilaian keterampilan mengolah data hasil percobaan menggunakan rubrik kinerja.SOAL :1. Tentukan berat zat (gram) berikut :a. 18,06 x 1022 molekul NaOHb. 5,6 liter gas NH3c. 10 liter gas H2S pada suhu 27oC dan tekanan 2 atmosferd. 5 liter gas CH4 diukur pada suhu dan tekanan yang sama berat 20 liter gas NO = 15 gr2. Sebanyak 10 gram tembaga direaksikan dengan 20 gram belerang dengan reaksi :Cu (s) + S (s)CuS(s)(Ar Cu = 63,5 ; S = 32)a. Menakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?b. Berapa gram CuS yang terbentuk?c. Manakah sisa dan berapa gram beratnya?Jawab :1. a. Mr H2SO4= (2x1)+(32)+(4x16) = 985 mol H2SO4 = 5 x 98 gram= 490 gramb. 18,06 x 1022 molekul NaOH= mol= 0,3 molBerat NaOH= 0,3 x 40 gram= 12 gramc. 5,6 liter gas NH3= mol= 0,25 molBerat NH3= 0,25 x 17 gram= 4,25 garamd. PV = nRT2 x 10 = n H2S x 0,082 (273 + 27)n H2S = Berat H2S = 0,813 x 34 gram = 27,642 gram1. Menentukan pereaksi pembatas : untuk menentukan pereaksi pembatas diselidiki dari salah satu pereaksi yang mengambil perbandingan mol zat ydari reaksi setimbang. Selanjutnya, dari perbandingan tersebut dapat diketahui jumlah zat yang tersedia cuup atau tidak, sebab dalam reaksi kimia tidak mungkin zat yang bereaksi melebihi zat yang tersedia. Jadi pereaksi pembatas adalah zat yang pasti habis dalam reaksi tersebut.Cu = S =Berdasarkan perbandingan koefisien, jika 0,157 mol Cu direaksikan, maka diperlukan 0,157 mol S; sedangkan S yang tersedia 0,625 mol, jadi jumlah belerang yang tersedia cukup. Namun, sebaliknya tidak mungkin bila S bereaksi semua, sebab diperlukan Cu sebanyak 0,625, sedangkan Cu yang tersedia hanya 0,157 mol. Jadi, yang berlaku sebagai pereaksi pembatas adalah Cu