stimulasi dini biar anak lebih pintar dan kreatif

2
Stimulasi Dini Biar Anak Lebih Pintar dan Kreatif "Saya memanggil nama dan mengajak bicara Len Al sejak dalam kandungan. Kebiasaan itu terus kami lakukan setelah ia lahir. Saya sering membacakan buku, mengajak bermain, dan memuji tiap kali Len Al berhasil meraih mainannya. Saat di dapur, istri saya menunjuk dan menyebut nama benda yang dipegangnya, mengajak bermain dan bicara sambil menyuapi makanan." Leo leonidas MD FAAP Kini Len Al (29), putra Leo Leonidas-Assistant Clinical Professor in Pediatrics Tufts University School of Medicine, Boston- sebagaimana diceritakan dalam Brainy-Child.com mengikuti jejak ayahnya, menjalani pendidikan dokter spesialis anak. Len Al cemerlang sejak sekolah dasar dan selalu jadi juara. Pelbagai penelitian membuktikan bahwa memeluk, menyanyi, bermain, dan berbicara pada bayi bisa meningkatkan kecerdasan mereka. Menurut dr Soedjatmiko SpA (K) MSi (Psi) dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam simposium sehari "Penyiapan Anak Sehat dan Berkualitas Sejak Dini", Selasa (12/8), sel- sel otak janin terbentuk sejak tiga-empat bulan dalam kandungan dan berlanjut sampai anak berusia tiga-empat tahun. Jumlah sel otak tumbuh mencapai miliaran, tetapi belum ada hubungan antarsel. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antarsel otak ditentukan stimulasi lingkungan. "Hubungan ini mulai terbentuk saat janin berusia enam bulan. Makin bervariasi rangsangan yang diterima bayi dan balita, makin kompleks hubungan antarsel otak. Makin sering dan teratur rangsangan yang diterima, makin kuat hubungan antarsel otak. Makin kompleks dan kuat hubungan antarsel otak, makin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak," ujar Soedjatmiko dalam simposium yang merupakan kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam rangka Hari Anak Nasional dan Pekan ASI Sedunia tahun 2003. STIMULASI dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak janin enam bulan dalam kandungan. Rangsangan dilakukan tiap hari pada semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan), gerak kasar dan halus dari kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan, serta pikiran bayi dan balita.

Upload: munawirsyam

Post on 12-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Stimulasi Dini Biar Anak Lebih Pintar Dan Kreatif

TRANSCRIPT

Page 1: Stimulasi Dini Biar Anak Lebih Pintar Dan Kreatif

Stimulasi Dini Biar Anak Lebih Pintar dan Kreatif

"Saya memanggil nama dan mengajak bicara Len Al sejak dalam kandungan. Kebiasaan itu terus kami lakukan setelah ia lahir. Saya sering membacakan buku, mengajak bermain, dan memuji tiap kali Len Al berhasil meraih mainannya. Saat di dapur, istri saya menunjuk dan menyebut nama benda yang dipegangnya, mengajak bermain dan bicara sambil menyuapi makanan."

Leo leonidas MD FAAP

Kini Len Al (29), putra Leo Leonidas-Assistant Clinical Professor in Pediatrics Tufts University School of Medicine, Boston- sebagaimana diceritakan dalam Brainy-Child.com mengikuti jejak ayahnya, menjalani pendidikan dokter spesialis anak. Len Al cemerlang sejak sekolah dasar dan selalu jadi juara.

Pelbagai penelitian membuktikan bahwa memeluk, menyanyi, bermain, dan berbicara pada bayi bisa meningkatkan kecerdasan mereka.

Menurut dr Soedjatmiko SpA (K) MSi (Psi) dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam simposium sehari "Penyiapan Anak Sehat dan Berkualitas Sejak Dini", Selasa (12/8), sel-sel otak janin terbentuk sejak tiga-empat bulan dalam kandungan dan berlanjut sampai anak berusia tiga-empat tahun. Jumlah sel otak tumbuh mencapai miliaran, tetapi belum ada hubungan antarsel. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antarsel otak ditentukan stimulasi lingkungan.

"Hubungan ini mulai terbentuk saat janin berusia enam bulan. Makin bervariasi rangsangan yang diterima bayi dan balita, makin kompleks hubungan antarsel otak. Makin sering dan teratur rangsangan yang diterima, makin kuat hubungan antarsel otak. Makin kompleks dan kuat hubungan antarsel otak, makin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak," ujar Soedjatmiko dalam simposium yang merupakan kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam rangka Hari Anak Nasional dan Pekan ASI Sedunia tahun 2003.

STIMULASI dini perlu dilakukan sejak bayi lahir, bahkan sejak janin enam bulan dalam kandungan. Rangsangan dilakukan tiap hari pada semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan), gerak kasar dan halus dari kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan, serta pikiran bayi dan balita.

Stimulasi disarankan dilakukan terus-menerus saat berinteraksi dengan bayi atau balita. Misalnya saat memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, berjalan-jalan, bermain, sampai menjelang tidur.

"Stimulasi harus dilakukan dalam suasana menyenangkan dan penuh kasih sayang. Ibu atau pengasuh harus peka terhadap isyarat bayi, artinya memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, serta tidak memaksakan kehendak jika anak sedang mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh harus menciptakan rasa aman dan nyaman, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi, memberi penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberi koreksi dan bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau membuat kesalahan," urai Soedjatmiko yang juga Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Page 2: Stimulasi Dini Biar Anak Lebih Pintar Dan Kreatif

Stimulasi yang bervariasi dalam suasana yang menyenangkan akan memacu pelbagai aspek kecerdasan anak, seperti logika-matematik, emosi, komunikasi, bahasa, musikal, gerak, visuo-spasial, dan seni rupa.

Atau seperti yang dikemukakan Leonidas, makin dini sel otak atau neuron distimulasi makin banyak sinaps (hubungan antarneuron) yang terbentuk. Makin banyak sinaps neuron terbentuk makin mampu seseorang mengingat, belajar, bicara, berpikir, menghitung, dan lebih kreatif. (ATK)