sterilisasi jadi 99%
DESCRIPTION
sterilisasiTRANSCRIPT
PENGENDALIAN INFEKSI SILANG
LAPORAN OBSERVASI KLINIK GIGI
Disusun oleh
Aris ArdiansyahEko Ardiyanto
Hathur Muntaha
Ricky Puji Firdaus
Triyantoro
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Jurusan Keperawatan Gigi
Jl. Prof. Eyckman 401. PendahuluanPedoman dasar untuk pengontrolan infeksi adalah Jangan melakukan desinfeksi bila dapat mensterilkannya . Sterilisasi dan desinfeksi tentunya mempunyai perbedaan. Sterilisasi adalah proses menghancurkan semua bentuk kehidupan, termasuk spora. Ada tiga macam proses sterilisasi di kedokteran gigi, yaitu :a. Sterilisasi panas (autoklaf, pemanasan kering, chemiclave)
b. Sterilisasi gas (gas oksida etilen)
c. Sterilisasi dengan cairan kimia (Larutan glutaraldehid 2%)
Sedangkan dekontaminasi adalah suatu proses yang membuat benda mati lebih amman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (misalnya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri.
Persyaratan awal untuk penengan instrument mencakup pembersihan menyeluruh dengan menghilangkan semua bahan organic yang terkumpul seperti saliva dan darah (proses dekontaminasi). Instrumen yang telah terkontaminasi harus ditangani dengan hati-hati terutama alat-alat yang tajam. Untuk menghindari terjadinya infeksi silang seperti tertusuk atau luka akibat alat yang tajam, kita membutuhkan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung dan baju pelindung yang harus digunakan selama prosedur ini.Pada daerah kerja, ada tiga hal yang perlu diperhatikan pada waktu merencanakan daerah pemrosesan instrument di tempat praktik, yaitu :
a. Lokasi harus jauh dari lingkungan yang terkontaminasi
b. Dirancang sesuai alur kerja
c. Daerah untuk instrument kotor dan instrument bersih harus terpisah
Salah satu tata letak dari daerah pemrosesan instrument adalah ruangan berbentuk lorong panjang dengan pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah atau berbeda serta alur kerja yang menyerupai bentuk huruf U.Daerah pemrosesan harus dibagi menjadi tiga area aktivitas, yaitu area dekontaminasi, area pengemasan, dan area sterilisasi. Idealnya masing-masing area harus mempunyai ruangan tersendiri yang berdampingan. Biasanya ketiga area ini terdapat dalam satu ruangan dan masing-masing area diberi tanda. Pada saat dekontaminasi ada beberapa hal yang diperlukan seperti alat pelindung diri dan tempat pembuangan limbah.
2. Gambar Hasil Analisa
3. Kesimpulan
Klinik yang dijadikan objek observasi kami adalah klinik gigi . Menurut survey yang telah kami lakukan terhadap klinik tersebut, dan dengan kondisi serta penata letakkan alat sterilisasi, tempat penyimpanan alat dan tempat penyucian alat yang terkontaminasi, itu dilakukan dalam ruang lingkup yang cukup sempit dan apabila dibandingkan dengan desain daerah pemprosesan instrumen. Dimana desain daerah pemproses instrumen yang mencakupi ketiga hal yang diperhatikan dari lokasi penyimpanan alat yang sudah bersih ditempatkan jauh dari lingkungan terkontaminasi, ruangan yang dirancang sesuai dengan alur kerja yang berbentuk U dan daerah instrumen kotor juga instrumet bersih yang harus terpisah. Lalu berdasaran hasil observasi yang telah dilakukan penyimpanan instrument di klinik gigi ini sudah baik karena sudah diletakkan terpisah dan tertutup dari instrument yang kotor. Akan tetapi untuk alur kerja yang ada di klinik gigi ini tidak sesuai karena tidak berbentuk U dan ruangannya pun terlalu sempit untuk dipakai ruang perawatan dan ruang sterilissasi.Area penerimaan
Pembuangan sampah
Pembersihan instrument,henpis
Cuci
Pengeringan Mencegah karat
Tambahkan monitor kimia, instrument pengganti
Instrumen umum dalam kelompok-kelompok menurut funsinya
Casette yang dibungkus, barang yang dikemas, seal, dan label
Inkubator, penyimpanan catatan
Wadah tertutup untuk kemasan steril
Wadah tertutup untuk kemasan steril
Sterilisasi
PENGEMASAN
D
E
K
O
N
T
A
M
I
N
A
S
I
S
T
E
R
I
L
I
S
A
S
I
P
E
N
Y
I
M
P
A
N
A
N
Pintu masuk dan keluar