sterilisasi dan dekontaminasi
DESCRIPTION
NNNNTRANSCRIPT
Sterilisasi
Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang akan disterilkan.
Metode Sterilisasi> Metode Fisika Dimana proses sterilisasi menggunakan hukum fisika, yaitu :
1. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet Karena disemua tempat itu terdapat kuman, makadilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dan udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet, sinar Gama, sinar X dan sinar katoda.
2. Pembakaran langsungMetode paling cepat untuk sterilisasi adalah dengan carapembakaran langsung. Nyala api dari Bunsen digunakan untuk sterilisasi bakteri sebelum memindahkan sampel dari tabung kultur dan setelah inokulasi.
3. Iradiasi Sinar GammaIradiasi sinar gamma memerlukan waktu yang lama untuk sterilisasi. Sinar Gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif,
Cobalt 60.Iradiasi sinar gamma tidak mempengaruhi produk dan menghasilkan material yang bebas
kontaminan.
2
> Metode KimiaDimana proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan bahan kimia, yaitu :
1. DesinfeksiDesinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh
kebanyakan organisme patogen pada benda atau instrumen
dengan menggunakan campuran zat kimia cair yang bersifat nonselektif.
2. Menggunakan Bahan KimiaDalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti
alcohol 96%, fenol 5 % , selain itu juga Aceton tab formalin, sulfur dioxida dan chlorin. Materi yang akan disuci hamakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian
direndam dalam alkohol aceton atau tab formalin selama
kurang lebih 24 jam.
3. Sterilisasi gasDalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam
bentukgas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid,
propilenoksida, beta propiolakton, metil bromide, kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil
seperti bahan biologi, makanan, plastic, antibiotic.Aksi anti
mikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH -OH, -COOH, -NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.
>Metode Mekanik
1. Filtrasi
3
Filter adalah media untuk memisahkan mikroorganisme
dari larutan. Sterilisasi dengan filtrasi dilakukan dengan
bantuan pompa vakum. Cairan akan lolos melewati filter,
sementara microorganism akan terperangkap di pori-pori
filter.
Dalam preparasi media kultur membrane filter yang digunakan biasanya memiliki ukuran pori 0.22 µ dan
0.45 µ. Udara juga dapat di filter untuk menghilangkan mikroorganisme. Filter yang biasa digunakan adalah
filter HEPA (High Efficiency Particulate Air). Filter ini dapat menghilangkan hingga 99 % partikel termasuk mikroorganisme yang memiliki diameter diatas 0.3
µm.
Ada banyak macam filter, yaitu :- Berkefeld- Coars N, M dan W- Seitz- Sintered glas
Metode ini hanya dipakai untuk menyeterilkan larutan gula, cairan lain seperti serum atau sterilisasi hasil produksi mikroorganisme seperti enzyme dan exotoxin dan untuk memisahkan filterable virus dari bakteri dan organisme.
> Metode Elektrik1.Sterilisasi dengan pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
4
a. Udara panas ovenDigunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidakberskala, alat bedah, minyak lemak, paraffin,petrolatum, serbuk stabil seperti stalk, kaolin,
ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170oC
selama 1 jam, 160oC selama 2 jam, 150oC selama 3 jam.
b. Pemijaran langsungDigunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan
yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat
yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu
yang digunakan 500-600oC dalam waktu beberapa
detik, untuk alat logam sampai berpijar.
2. Sterilisasi dengan pemanasan basahPrinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a. Dimasak dalam air biasaSuhu tertinggi 100oC, tapi pada suhu ini bentuk vegetative dapat dibinasakan tetapi bentuk
yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar
efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan
natrium nitrat 1% dan phenol 5%.
b. Dengan uap air Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan dandang/panic dengan penangas airyang bagiannya diberi lubang/sorongan, agar uap air
5
dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.Waktu sterilisasi 30 menit.
c. Dengan uap air bertekanan tinggiDigunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
3. Sterilisasi FraksionalSebelum ada autoclave, cairan dan bahan lain disterilisasikan dengan cara memberikan uap panas/steam pada suhu 100 C selama 30 menit dan masa inkubasi masing-masing selama 3 hari. Metode ini disebut sterilisasi fraksional / sterilisasi kecil.
4. Pemanasan dengan waterbathUap panas membunuh mikroorganisme dengan caradenaturasi protein mikroorganisme. Pada awalnya, penggunaan air mendidih digunakan sebagai metode uap panas.Media yang mengandung Agar atau gelatin harus di panaskan supaya dapat larut dengan sempurna.Tetapi air panas tidak dapat dianggap sebagai media sterilisasi.
Proses Sterilisasi1. Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi 2. Peralatan yang dibungkus harus diberi label 3. Masukkan kedalam sterilisator dan hidupkan
6
sterilisator sesuai dengan waktu yang ditentukan 4.Kemudian pindahkan peralatan yang sudah di sterilkan
tadi.
Pelaksanaan terhadap sterilisasi alat
1. Sterilisasi terhadap bahan baku karet ( Hand Schoen)
Hand schoen atau Sarung tangan dapat disterilkan dengan
uap formalin atau dengan otoklaf. Sebelum sarung tangan
disterilkan, terlebih dahulu harus dibersihkan dengan jalan
mencuci dengan air dan sabun. Sarung tangan yang terkena
nanah, setelah dicuci bersih,dibersihkan lagi dengan lison 0,5%
atau larutan betadin ( 1 gelas air ditambah 1 sendok teh
betadin ). Setelah dibilas dengan air bersih, keringkan dan
periksa apakah ada yang bocor atau tidak.Yang bocor
dipisahkan.Sarung tangan yang telah bersih itu dikiringkan
dengan kain bersih, baik luar maupun dalamnya. Setelah
kering, bagian luar dan dalam diberi talk, dilipat, dan
dimasukkan sepasang (kiri dan kanan) kedalam kantong sarung
tangan, dengan terlebih dahlu diberi ukuran dan dimasukkan
pula tambahan talk yang dibungkus dengan kasa kecil.
2. Sterilisasi terhadap bahan baku logam
Alat yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci
terlebih dahulu.Perbiasakan segera mencuci alat-alat begitu
selesai memakainya, agar kotoran yang melengket mudah
dibersihkan.
Alat-alat logam peperti jarum suntik, pinset, gunting,
jarum oprasi, scapel blede maupun tabung reaksi mula-mula
7
dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibungkus dengan kain
gaas. Setelah itu menggunakan metode pemanasan secara
kering, agar suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2
jam, kemudian didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan
3. Sterilisasi terhadap bahan baku kaca
Sterilisasi bahan baku kaca sama dengan sterilisasi logam
yaitu dengan menggunakan pemanasan kering, selain itu
bahan baku kaca juga sering disterilisasi dengan menggunakan
metode radiasi karena bahan baku kaca banyak menyerap
bahan kaca sehingga sterilisasi dengan radiasi sangat efektive,
pelaksanaanya yaitu alat bahan baku kaca dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran yang melekat kemudian keringkan dengan
udara setelah kering alat bahan baku kaca dimasukan
ketempat elektronik yaitu dengan katoda panas (emisi termis)
yang mengeluarkan sinar ultraviolet kemudian sinari kaca
tersebut dengan sinar ultraviolet dengan kekuatan kurang lebih
2500 s/d 2600 angstrom sehingga spora dan bakteri yang
melekat pada alat tersebut dapat terbakar.
4. Sterilisasi terhadap bahan baku kain atau media
kultur
(Kain Doek)
Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu
dibersihkan dari kotoran, kemudian kain resebut dibungkus
dengan kertas agar setelah steril dan dikeluarkan dari alat
sterilisator tidak terkontaminasi dengan kuman maupun bakteri
lagi. Demikian pula kain doek tersebut dibersihkan terlebih
dahulu, setelah dibersihkan bungkus dengan plastik terlebih
8
dahulu sebelum sterilisasi, metode sterilisasi yang akan
dilakukan menggunakan metode pemanasan dengan uap air
dan juga dipengaruhi dengan tekanan (autoclave). Metode
sterilisasi denga menggunakan autoclave ini yaitu dengan
adanya pertukaran anatara oksigen dan carbon dioxida.
5. Sterilisasi terhadap bahan baku plastic
Bahan baku plastik misalnya mayo apabila disterilkan
sebaiknya jangan menggunakan metode pemanasan, oleh
karna itu maka akan merubah bentuk dari plastik
tersebut. Untuk mensucikan alat dari bahan baku plastik
sebaiknya mula-mula bersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan detergen, kemudian keringkan, setelah itu
rendam dalam larutan alkohol setelah itu cuci denga
aquades lalu rendam dalam larutan antiseptik.
Perawatan Alat – alat
1. Perawatan alat dari bahan baku logam yang sudah
disterilkan.
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga
maupun alumunium sering terjadi karatan. Untuk menghindari
terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan
pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (sekitar 37oC)
dan lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan silikon
sebagai penyerap uap air, sebelum alat tersebut disimpan
maka alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air
yang melekat, kemudian olesi dengan olie atau parafin.
2. Perawatan alat dari bahan baku kaca setelah
disterilkan
9
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-
37oC dan
beri tambahan lampu 25 watt
b. Ruangan tempat penyimpana diberi bahan silikon sebagai
zat
higroskopis.
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa
angin untuk
membersihakan debu dari permukaan kaca. Usahakan pada
waktu
membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa.
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknaya
ditempatkan
diatas kawat kasa, atau boleh melakukan pemanasan asal
bahan
baku dari pyrex.
e. Gelas yang direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung
kedalam air yang sedang mendidih melainkan gelas
dimasukkan ke
dalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-
lahan.
Sebaiknya untuk pendinginan mendadak tidak
diperkenankan.
3. Perawatan alat dari bahan baku karet
Sarung tangan dari karet mudah meleleh atau lengket
apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan
dari bahan baku karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-
mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara
10
mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan
menjemur dibawa sinar matahariatau hembusan udara hangat.
Setelah itu taburi tal pada seluruh permukaan karet.
DekontaminasiDekontaminasi yaitu suatu upaya yang dilakukan untuk
memusnahkan/mematikan mikroorganisme yang pathogen
sehingga aman untuk penanganan selanjutnya.
Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani perlatan,
perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lainnya yang
terkontaminasi.
Dekontaminasi adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk memutus rantai penularan infeksi dengan
mengurangi tingkat kontaminasi microbial pada intrumen
bedah.
2.7 Tujuan Dekontaminasi
1. Untuk meminimalkan jumlah mikroorganisme serta risiko
infeksi
pada petugas apabila secara tidak sengaja terluka saat
membersihkan alat-alat sehingga mengurangi kontaminasi
pada
tangan.
2. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau
permukaan lingkungan.
3. Untuk membuang kotoran yang tampak.
4. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
11
5. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan.
6. Untuk melindungi personal dan pasien.
2.8 Proses Dekontaminasi
A. Petugas harus menggunakan alat-alat pelindung antara lain sarung tangan dan masker.
B. Gunakan larutan klorin 0,5%, alcohol 70% atau fenolik 0,5 – 3
%.
C. Gunakan tempat merendah yang terbuat dari plastic. Hal ini untuk mencegah agar alat-alat khususnya pisau tidak menjadi tumpul karena bersentuhan dengan container logam. Selain itu juga bias terjadi reaksi kimia antara 2 loga pada saat perendaman dan menimbulkan terjadinya karat.
D. Jangan merendah instrument logam yang berlapis elektro (tidak 100% logam antri karat), tetapi cukup dibersihkan/ dilap saja).
E. Lama perendaman antara 10 – 20 menit, semua alat harus terendam.
12