dekontaminasi, disinfeksi & sterilisasi-dinkes prop-juli 200

82
PENCEGAHAN BAKU ( STANDART PRECAUTION) KOMITE DALIN RSUD DR SOETOMO – SURABAYA

Upload: mahresya-kamajaya

Post on 24-Nov-2015

434 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

  • PENCEGAHAN BAKU ( STANDART PRECAUTION)

    KOMITE DALIN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

  • Cuci tangan APP U/mencegah kontak dengan darah, cairan tubuh, kulit yang tidak utuh, mukosaImunisasi petugas Tekhnik aseptikManajemen limbah, linen, lingkunganIsolasi px berdasarkan transmisi penyakit

  • Melindungi petugas Melindungi klienMencegah infeksi nosokomial semua pasien

  • APA TUJUAN CUCI TANGAN?MENGAPA CUCI TANGAN PENTING?MACAM-MACAM CUCI TANGAN?BAGAIMANA CUCI TANGAN YANG BENAR?

  • Sabun biasa/nonantimikrobial : - pembersih dg basis detergen dlm berbagai bentuk - digunakan untuk menghilangkan kotoran mekanik & mikroorganisme kontaminan/flora transien. -bekerja dg aksi mekanikal & tidak memp. Sifat bakterisidal.

    Cuci tangan : proses menghilangkan kotoran dan mikroorganisme 1. cuci tangan sosial/biasa : ~dg sabun & air mengalir ~ratakan sabun selama 10-15 detik ~menghilangkan kotoran & mikroorganisme transien

  • 2. cuci tangan prosedural /klinis: *proses menghilangkan atau mematikan mikroorganisme ransien *menggunakan antiseptik paling tidak 10-15 detik *digunakan pada daerah perawatan resiko tinggi, tindakan invasif

    3. cuci tangan bedah :* proses menghilangkan atau mematikan mikroorganisme transien dan mengurangi flora resident sampai batas tertentu *menggunakan larutan antiseptik dan dilakukan sesuai prosedur 1. Lepas semua perhiasan termasuk cincin & jam tangan 2. Basahi tangan dg air, gunakan antiseptik sesuai petunjuk 3. Cuci tangan & lengan bawah secara menyeluruh

  • 4.Gunakan sekali lagi antiseptik pada tangan dan seluruh lengan 5.Gunakan scrub untuk kuku secara menyeluruh, jari-jari, sela-sela jari, pergelangan tangan, bag lengan bawah sampai siku 6.Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan lebih tinggi dari siku, biarkan air menetes mel.siku 7. Keringkan dengan handuk steril. - dikerjakan di kamar operasi.

  • Rekomendasi :Tingkatan (ranking) dari rekomendasi :Kategori I : keharusan mutlak (ditunjang dg penelitian klinik yg ter- kontrol, dipandang berguna o/ para ahli,dpt digunakan di semua rumah sakit, menunjukkan efektifitas menurunkan resiko IN)Kategori II : sangat dianjurkan (ditunjang dengan penelitian klinik sangat mungkin & secara teori rasional, praktis diguna- kan pada beberapa rumah sakit)

  • Kategori III : dianjurkan ( ditunjang o/ beberapa investigator,pejabat yg berwenangsecara teori rasional, indikasi keuntungan adalah penghematan,digunakan pada beberapa rumah sakit yg mempunyai problem IN spesifik)

  • Rekomendasi :1.Indikasi cuci tangan :petugas harus cuci tangan :

    SEBELUM melakukan tindakan invasif (kat.I)SEBELUM melakukan perawatan pada Px yg renta/resiko tinggi. Misal : Px imunosupresif; Neonatus (kat.I)SEBELUM & SESUDAH merawat luka,baik bedah, traumatik atau yg terkait dg keadaan infasif (kat.I)SETELAH kontak dg kontaminan mikrobiologi, terutama kontak dg mukous membran, darah atau cairan tubuh,sekresi atau ekskresi (kat.I)SETELAH menyentuh sumber yg diperkirakan terkontaminasi dg mikroorganisme,termasuk peralatan penampung sekret & urine (kat.I)

  • 6) SETELAH merawat Px infeksi (kat.I)7) Setiap kontak dengan setiap Px pada daerah resiko tinggi (kat.I)

    b. Secara rutin, aktivitas perawatan Px, misal : mengukur tekanan darah (kat.II)

    c. Kegiatan rutin rumah sakit termasuk kontak tidak langsung misal : penyiapan obat Px, makanan (kat.II)

  • EFEK CUCI TANGANSebelum cuci tanganSesudah cuci tangan dg sabun & air mengalir

  • APA FUNGSI APD?MACAM-MACAM APD?

  • Dekontaminasi, Disinfeksi & SterilisasiAli SyamlanRSUD Dr. Soetomo SurabayaCountry Heritage Resort Hotel , Juli 2009

  • *TujuanPada akhir sesi peserta diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi.

  • *PendahuluanDekontaminasi dan pembersihan merupakan dua tindakan pencegahan yang sangat efektif, untuk meminimalkan resiko penularan virus kepada petugas pelayanan kesehatan khususnya petugas yang menangani secara langsung

    Proses dekontaminasi digunakan untuk menghilangkan material organik dan untuk mengurangi jumlah m.o

    Metode dekontaminasi bermacam-macam tergantung bahan / alat yang akan di-dekontaminasi dan pada zat pencemarnya

    Dalam prakteknya, pemilihan metode tergantung pada jenis kontaminannya, baik secara fisik, kimia atau mekanik

    Proses dekontaminasi dilakukan sebelum disinfeksi atau sterilisasi

  • Contoh Dekontaminasi

  • *Bagan Arus ProsesBahan Non SterilLinenInstrumentLatexBahan LainPengeringanKontrol FisikProses Dekontaminasi - DesinfeksiPersiapan SterilisasiSuhu TinggiUap / Panas KeringSetting linen/instrumen/latex/bahanSuhu RendahGas/Metode/Proses SterilisasiPenyimpanan & DistribusiUji Mutu Sterilisasi

  • *Definisi DekontaminasiProses fisika atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi kehidupan, sehingga aman untuk proses selanjutnya.

    Proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan dan mengurangi, tetapi tidak menghilangkan jumlah m.o yang mengontaminasi

  • *DefinisiDisinfeksi Tingkat TinggiProses menghilangkan semua m.o, kecuali beberapa endospora bakterial dari objek, dengan merebus, menguapkan atau memakai disinfektan kimiawi

    PembersihanProses yang secara fisik membuang semua debu yang tampak, kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati atau membuang sejumlah m.o untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh atau menangani obyek.Proses mencuci dengan sabun / detergen dan air, membilas dengan air bersih dan mengeringkan

  • *Tujuan DekontaminasiMelindungi pekerja yang bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan yang sudah melalui proses dekontaminasi

    Melindungi pekerja dari penyakit yang disebabkan m.o pada alat-alat kesehatan.

  • *DekontaminasiMenangani, mengumpulkan dan transportasi benda-benda kotorPembuangan limbahMencuci (cleaning)Alat yang terkontaminasi di point of useAlat yang terkontaminasi di ruang dekontaminasiBahan pencuci (cleaning agent)Metode merendam / membilasMencuci secara manualMencuci secara mekanis

  • *Menangani, mengumpulkan dan transportasi benda-benda kotorSebaiknya petugas yang menangani, mengumpulkan dan membawa alat-alat memakai pelindung diri (APD)Peralatan dan alat-alat yang sudah terkontaminasi harus ditangani, dikumpulkan dan dibawa ke ruang dekontaminasi mencegah kontaminasi terhadap pasien, pekerja dan fasilitas lainnyaAlat-alat yang terkontaminasi dipisahkan secara fisik dari alat-alat yang bersihAlat yang tidak dipakai dan tidak dibuka, dikirim kembali ke ruang dekontaminasi, untuk disteril ulang sebelum didistribusikan kembali

  • *Menangani, mengumpulkan dan transportasi benda-benda kotorSebelum membawa peralatan kotor, cairan yang terkontaminasi dimasukkan dalam kontainer yang tahan bocor, jika tidak mungkin dibuang ke spoelhoek

    Peralatan (equipment) yang sudah dipakai, ditutup dan dibawa dengan trolly tertutup

  • *Pembuangan limbahLimbah atau buangan harus dipisahkan dari alat-alat pakai ulang di tempat pemakaian (point of use), diidentifikasi dan dibuang menurut kebijakan rumah sakit yang mengacu pada peraturan pemerintah(KepMenkes, nomor 1204/Menkes/SK/X/2004)

  • *Mencuci (cleaning)Semua alat-alat pakai ulang harus dicuci bersih sebelum disinfeksi atau di-sterilisasi

    Menangani alat-alat terkontaminasi :Di point of useDi ruang dekontaminasi

  • *Di Point of UseDilakukan sesegera mungkin mencegah kotoran menjadi kering

    Peralatan harus :Langsung dibungkus dan dibawa ke ruang dekontaminasiDibersihkan dari kotoran yang besar-besar di tempat pemakaian, sesuai prosedur yang berlaku dan langsung dibungkus untuk menghindari cipratan, tumpahan atau penguapan, sampai di bawa ke ruang dekontaminasi

  • *Cleaning......

    You can clean without sterilizing, But you can never sterilize without cleaning

  • Tahapan CleaningPensortiranPembilasanPencucianPerendamanPengeringan

  • *Bahan Pencuci (cleaning agent)Dapat menghilangkan residu kotoran organik tanpa merusak alat

    Bahan cuci harus :Sesuai dengan bahan bahan, alat dan metode mencuci yang dipilihIkuti rekomendasi dari produsen alat, mengenai tipe bahan cuci yang dipakaiTentukan banyaknya detergen yang diperlukan, tergantung kadar garam mineral pada air (garam mineral sedikit detergent sedikit)Digunakan sesuai petunjuk produsen dan sesuai dengan bahan / alat.

  • *Dapat menghilangkan kotoran organik dan inorganik.Dapat mencegah pengendapan deposit air.Pembentukan busa terkendali.Mudah dibilas.Bentuk fisik yang sesuai.

    Karakteristik Pembersih / Detergen

  • *Metode Merendam / MembilasMencuci bersih Proses menghilangkan semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan, menyiapkan permukaan dari semua alat-alat, agar aman untuk proses disinfeksi dan sterilisasi

    Mencuci dapat dilakukan secara manual atau mekanikal atau kombinasi keduanya memastikan kebersihan, tidak merusak alat dan aman buat pekerjanya

  • *Mencuci Secara ManualBeberapa alat / instrument yang lembut atau rumit, perlu dicuci secara manual setelah direndam

    Alat / instrument harus :Dicuci dalam air untuk mencegah penguapan (jika alat dapat tenggelam / terendam)Dicuci menurut aturan produsen (jika alat tidak dapat tenggelam / terendam)Dicuci dengan alat anti gores untuk mencegah kerusakan pada alat

  • *Mencuci Secara MekanikMenggunakan mesin cuci dapat meningkatkan produktivitas, lebih bersih dan lebih aman bagi pekerjanya

    Mesin cuci dapat dipilih, sesuai kebutuhannya

    Pembersih ultrasonic dapat melepaskan semua kotoran dari seluruh permukaan alat dan instrument.

  • *Pencucian Mekanik

    Ultrasonic Cleaning Frekuensi tinggi Proses kavitasi Hindari terlalu banyak busa

    Washer Sterilizer / Washer Decontaminator Ada semprotan bertekanan Pre-rinse, mencuci dengan detergen, pembilasan, steam Pembilasan akhir (air lunak)

  • *DekontaminasiRendam dalam lar. Klorin 0,5 % 10Dicuci dan dibilasStaf pakai APDSterilisasiDisinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)MetodeCara yg bisa diterimaKimiawiOtoklafPanaskanDidihkan /Semprot uapKimiawiRendam10 20170 oC60Rendam20Tutup20121 oC15 20Dinginkan (pakai / simpan)Sumber : Panduan Pencegahan infeksi, 9-2

  • *TIPMembuat Lar. Klorin 0,5 % dari Konsentrat Rumus :Jumlah bagian (JB) air = - 1

    Contoh :Buat lar klorin 0,5 % dari konsentrat klorin 5 %JB air = (5 % / 0,5%) 1 = 10 1 = 9 Artinya : 1 bagian konsentrat ditambah 9 bagian air

    % Konsentrat% Keenceran

  • *TIPMembuat Lar. Klorin 0,5 % dari Serbuk Rumus :Gram / Liter = x 1000

    Contoh :Buat lar klorin 0,5 % dari serbuk konsentrat klorin 35 %Hitung gram / liter air = (0,5 % / 3,5%) x 1000 = 14,2 g /L Artinya : Tambahkan 14,2 g dalam 1 liter air

    % Keenceran% Konsentrat

  • *DekontaminasiDekontaminasi alat dengan merendam dalam klorin 0,5 % selama 10 dapat me-non-aktifkan HBV, HCV dan HIV, serta mengamankan petugas yang membersihkan alat tersebut

    Klorin didapat dari Sodium hipoklorit mudah larut

    Bahan lain :Etil atau isopropil alkohol 70-90 %Bahan fenolik 0,5 3 %

    Sumber : Panduan Pencegahan infeksi, 10-2

  • *Disinfeksi

  • *DisinfeksiProses inaktivasi m.o melalui sistem termal (panas) atau kimia

    Perlakuan untuk mengurangi jumlah m.o, tetapi biasanya tidak meliputi spora bakteriDisinfeksi tidak dimaksudkan untuk membunuh ataumenghilangkan semua m.o, tetapi menurunkan jumlah m.osampai tingkat tidak membahayakan kesehatan

  • *DisinfektanSenyawa kimia yang dapat merusak / membunuh m.o vegetatif dan virus sampai tingkat yang tidak membahayakan kesehatan.Istilah ini digunakan untuk obyek mati (tidak hidup),alat-alat, pada kulit, membran tubuh dan rongga lainnya

  • *Disinfeksi Kimia......

    Disinfektan: Zat kimia yang digunakan untuk disinfeksi material.

    Antiseptik: Zat kimia yang digunakan untuk disinfeksi jaringan hidup.

  • *DisinfektanDiklasifikasikan aktivitas germicidal

    Disinfektan tingkat rendahMenghancurkan hampir semua bakteri vegetatif (bukan spora / tubercule bacili), beberapa jamur dan virus lipofilic

    Disinfektan menengahMenghancurkan hampir semua bakteri vegetatif (bukan spora), tubercule bacili, jamur, virus hydrofilic dan lipofilic

    Disinfektan tingkat tinggiMenghancurkan semua bakteri vegatif, beberapa spora, tubercule bacili, virus hydrofilic dan lipofilic

  • *Memilih ProsedurTingkat disinfeksi yang diperlukan suatu alat tergantung pada resiko infeksi, sehubungan dengan penggunaan alat tersebut

    Memilih metode dekontaminasi didasarkan pada tingkat daya bunuh (aktivitas germicidal) yang diperlukan tinggi, menengah dan rendah

  • *Penggunaan DisinfektanSesuai dengan label dan instruksi produsen dan pelajari :Bagaimana mengaktivasi produk, berapa lama efektifitasnya dan apakah bisa dipakai ulang (reusable)Sesuaikan dengan rekomendasi produsen alat yang kan didisinfeksi, alat apa saja yang sesuai dengan zat tersebut dan dapat diproses dengan aman

  • *Contoh AntiseptikLarutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) iodin, klorheksidinAlkohol (60-90 %) etil, isopropilKlorheksidine gluconat (2-4 %) Hibitane, Hibiscrub, HibiclensKlorheksidin gluconat + setrimid SavlonIodine (3 %) larutan iodine, Tingtur IodineIodofor (7,5 10 %) BetadineKloroksilenol (0,5 3,75 %) Dettol

  • Sterilisasi

  • *Suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme, baik yang berbentuk vegetatif maupun yang berbentuk spora.

    Mikroorganisme kuman, virus, ricketsia dan jamur.

    SterilisasiSterilisasi membunuh semua m.o, termasuk endospora

  • *ABSOLUT Kondisi / keadaan bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora)

    PRAKTIS Probabilitas keadaan bebas dari semua mikroorganisme

    Steril

  • *SterilSuatu keadaan yang absolut, dimana tidak ada tingkat-tingkatan sterilitas.Bahan, sediaan dan barang dikatakan steril, apabila bebas dari semua m.oDibuktikan dengan pengujianSemua barang yang akan disterilkan, harus bersih secara fisik, sebelum dilakukan proses sterilisasi

  • *Proses sterilisasi dapat terjadi dengan cara memaparkan energi thermal dalam bentuk panas kering / basah, zat kimia dalam wujud cair / gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda, dalam waktu & tekanan tertentu.Konsep Sterilisasi

  • *Pemilihan Metode SterilisasiBahan yang disterilkan Beban kerja yang ada atau volume sterilisasiBiaya investasi dan operasional yang dibutuhkanKemasan atau pembungkus steril yang digunakan, apakah sudah sesuai metode dan berapakah biayanya ?Faktor keamanan dalam penggunaan metode yang bersangkutan

  • *KRITERIA STERILAN IDEAL daya bunuh mikrooganisme daya penetrasi aman / tidak toksik indikator bisa digunakan untuk semua alat proses cepat.

  • *Metode SterilisasiSteam Sterilizer (sterilisasi uap)Dry Heat Sterilizer (sterilisasi panas kering)Gas Sterilizer (Et-O, Formaldehide)Radiation SterilizerPlasma SterilizerFiltration Sterilizer.

  • *METODE STERILISASI

    Sterilisasi dengan suhu tinggiSterilisasi uap (steam)Sterilisasi panas kering (dry heat)

    Sterilisasi dengan suhu rendahEthylene oxide (Et-O)Hydrogen peroxide (H2O2)Paracetic acid.Formaldehide

  • *Efektivas Metode SterilisasiBergantung pada faktor : Jenis m.o yang adaJumlah m.o yang adaJumlah dan jenis materi organik yang melindungi m.o tersebutJumlah retakan dan celah pada peralatan sebagai tempat menempel-nya m.o

  • *STERILISASI UAP

    Pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek, sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yg mengakibatkan pembunuhan m.o secara ireversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel.

  • *STERILISASI UAPMENGAPA EFEKTIF ?Paling efektif sebagai carier energi thermalSemua lapisan pelindungan luar mikroorganisme dapat dilunakkan, sehingga dapat terjadi koagulasi.

    Catatan : Apabila ada lapisan lemak atau protein dapat melindungi mikroorganisme.M.O terbunuh dengan proses denaturasi Dan koagulasi protein

  • *STERILISASI UAPSuhuTekanan WaktuKejenuhan uapKontak uap dengan objekAdanya udara dalam chamber Jumlah dan jenis organisme.

    You can clean without sterilizing, but you can never sterilize without cleaningFaktor yang mempengaruhi :

  • *STERILISASI UAPFaktor kontak kegagalan mekanis atau human error.

    Pembersihan kurang sempurna Packaging dilakukan terlalu rapat Isi chamber terlalu padat Cara memposisikan alat yang salah Kegagalan mekanis lainnya.

  • *STERILISASI UAP

  • *STERILISASI UAPKELEBIHAN Relatif murah, aman, efektif Mudah diperoleh dan dikendalikan Bersifat non toksis Mudah dihilangkan (removed ), lewat proses pengeringan

    KEKURANGAN

    Membutuhkan sumber panas Peralatan perlu dirawat, agar berfungsi dengan baikMembutuhkan suhu, waktu dan tekanan yang ketatTidak dapat digunakan pada bahan bahan yang tidak tahan panas (plastik, karet dll)

  • *STERILISASI PANAS KERING Terjadi melalui konduksi panas sampai suhu sterilisasi tercapai, pembunuhan mikroorganisme melalui mekanisme oksidasi koagulasi protein sel.

  • *STERILISASI PANAS KERINGPada awalnya, panas diabsorbsi oleh permukaan luar dari sebuah instrument, kemudian dikirimkan ke lapisan berikutnya.Akhirnya, keseluruhan obyek mencapai suhu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi

  • *STERILISASI PANAS KERINGPenghantaran panas dapat terjadi melalui :

    konduksi (terjadi pada benda padat)konveksi (pada cair dan gas)Radiasi (transfer panas tanpa menyebabkan panas pada ruang antaranya.

  • *STERILISASI PANAS KERINGTIPE OVEN KONVEKSI UDARA PANAS

    Oven konveksi gravitasi: pada saat dipanaskan lapisan atas chamber berisi udara lebih panas karena densitas udaranya lebih kecil.

    Oven konveksi mekanis: adanya blower yang menyebarkan udara panas yang dihasilkan.

  • *STERILISASI PANAS KERING

    STANDAR SUHU 180 OC0,5 Jam170 OC1 Jam160 OC2 Jam150 OC2,5 Jam140 OC3 Jam

  • *STERILISASI PANAS KERINGPENGGUNAAN :

    Untuk sterilisasi minyak, serbuk halus, sterilisasi syringe, jarum suntik, berbagai bahan gelas.

  • *STERILISASI PANAS KERINGJenis pengemasanBahan dari gelas (petri dish, tabung, erlenmeyer)Wadah stainless steelAluminium foilMuslin (apabila chamber tidak melebihi 204 oC).MEMASUKKAN BARANG :usahakan udara panas dapat bersirkulasi jangan mengisi chamber berlebihanusahakan kemasan tidak menyentuh dinding chamber.

  • *STERILISASI PANAS KERINGKEUNTUNGAN :dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat ditembus steamtidak memiliki sifat korosif pada logamdapat mencapai seluruh permukaan alat dan tidak perlu bongkar pasang.

  • *STERILISASI PANAS KERINGKELEMAHAN :tidak dapat digunakan pada bahanbahan yang tidak tahan panaspenetrasi terhadap bahan berjalan sangat lambatwaktu pemaparan panas lebih lamapada suhu lebih tinggi dapat merusak bahan dari karet.Membutuhkan sumber listrik secara kontinyu

  • *Sterilisasi KimiaSejumlah Desinfektan Tingkat Tinggi (DTT) dapat membunuh m.o dengan paparan 10 24 jamDesinfektan (perendaman) :Glutaraldehide 2 4 % selama + 10 jamFormaldehide 8 % selama + 24 jamContoh penggunaan : laparoskopPenggunaan DTT perlu penanganan khusus, karena meninggalkan residu perlu pembilasan dengan air steril

  • *Sterilisasi KimiaMeskipun lebih dari glutaraldehide, formaldehide menyebabkan iritasi kulit, mata, saluran napas dan potensial karsinogen (Rutala, 1996)Dalam mempergunakan glutaraldehide dan formaldehide, gunakan sarung tangan untuk melindungi kontak langsung, memakai kaca mata menghindari percikan, membatasi waktu paparan dan gunakan pada ruangan dengan ventilasi yang baik (Clark, 1983)Karena instrument tidak terbungkus, segera dipindahkan dan disimpan pada wadah steril dan tertutup

  • *PustakaDepkes RI, Dirjen Pelayanan Medik, Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit, Jakarta, 2001Fluke Cinda et all, Central Service Technical Manual, 4th ed, International Association of Healthcare Central Service, 1994 Nurcahyo Hari, Konsep Dasar Sterilisasi, Pelatihan CSSD, Depkes RI, Jakarta, 2001Maat Suprapto, Sterilisasi dan Disinfeksi, Lab / Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unair / RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, 2001Prihatini, Pelatihan Sterilisasi, Lab / Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unair / RSU Dr. Soetomo, Surabaya, 2005Syamlan Ali, Metode Sterilisasi Quality Assurance, Pelatihan Sterilisasi, Lab / Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unair / RSU Dr. Soetomo, Surabaya, 2005Tietjen dkk (Abdul Bari S, editor), Panduan pencegahan infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2004

  • **********************************************************