ppm dan sterilisasi

Upload: tika-risyad

Post on 11-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    1/23

    I. JUDUL PERCOBAAN : PROSES PENANAMAN MEDIA DANSTERILISASI

    II. TUJUAN PERCOBAAN2.1 Penanaman Media : Untuk mengetahui cara pembuatan media yang

    sesuai dengan pertumbuhan mikroba dan untuk

    mengetahui cara penggoresan pada metode cawan

    gores serta untuk mengamati mikroba yang

    tumbuh pada media tersebut.

    2.2 Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme atau mensterilkan

    alat-alat (tabung reaksi, cawan petri, dan kaca

    objek) yang akan digunakan dalam percobaan

    mikrobiologi. Selain itu agar kita mengetahui cara

    pensterilan secara fisika terutama pemanasan

    basah.

    III.TEORI DAN APLIKASI3.1 Sterilisasi

    Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme

    yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3

    macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan,

    penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan

    glutaraldehida alkalin) (Viyufika, 2010)

    3.2 Metode Sterilisasi1.

    Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)Di dalam sterilisasi secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu

    saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron)

    sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan

    untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan

    antibiotik. Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau

    tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi

    yang digunakan adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    2/23

    Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik paling banyak digunakan adalah

    dalam penggunaan filter khusus misalnya filter berkefeld, filter chamberland, dan

    filter seitz.Jenis filter yang dipakai tergantung pada tujuan penyaringan dan benda

    yang akan disaring.

    Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu

    bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan

    mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan

    atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan

    bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak

    dapat menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus

    dipanaskan dalam autoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi

    yang peka tehadap panas seperti serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel, dan

    sebagainya.

    2. Sterilisasi secara fisik Pemanasan

    a. Pemijaran (dengan api langsung) : membakar alat pada api secaralangsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dan lain-

    lain.

    b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasipanas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya

    erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain.

    c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yangmengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak

    terjadi dehidrasi.

    d.Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf

    Penyinaran dengan UVSinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,

    misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan

    interiorSafety Cabinetdengan disinari lampu UV.

    3. Sterilisasi secara kimiawiBiasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa

    desinfektan antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    3/23

    dibiarkan menguap seperti halnya alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90%

    adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang sangat efisien dan efektif.

    Penambahan yodium pada alkohol akan meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan

    atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap spora. Solusi terbaik untuk membunuh

    spora adalah campuran formaldehid dengan alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik

    untuk dipakai sebagai antiseptik.

    Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan

    tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa

    senyawa bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang

    dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),

    alkohol, fenol, hidrogen feroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin,

    detergen, logam berat (Hg,Ag,As,Zn), aldehida, dan lain-lain (Viyufika, 2010).

    3.3 Pembuatan MediaMedia pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

    campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

    pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-

    molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media

    pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga

    memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bakteri memerlukan nutrient atau

    makanan untuk dapat tumbuh. Nutrient diartikan sebagai material kasar yang

    dibutuhkan untuk membangun komponen seluler baru dan menghasilkan energi

    untuk proses-proses dalam kehidupan sebuah mikroba. Pertumbuhan bakteri selain

    memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak

    dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibrio cholerae yang dapathidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variabel yang perlu dikendalikan.

    Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk pertumbuhannya 20-40oC. pH

    merupakan faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam pembuatan

    medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak cocok untuk

    dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada kondisi tersebut.

    Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan bahwa

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    4/23

    medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat dan

    medium yang steril juga menentukan Macam-macam media pertumbuhan bakteri:

    1. Medium cairMedium cair yang umum digunakan dalam menumbuhkan mikroba adalah

    kaldu daging, pepton, susu murni, air kedelai dan putih telur, serta cairan yang

    banyak mengandung N2.

    2. Medium padat atau kentalMedium seperti medium cair tetapi dipadatkan dengan menggunakan agar

    sebagai pemadatnya. Contohnya PSA, PDA, TA, dan lain-lain.

    3. Medium diperkayaMedium yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu tanpa

    mematikan mikroorganisme yang lain.

    4. Medium keringMedium yang berupa serbuk kering yang siap digunakan dengan konsentrasi

    tertentu dan dilarutkan dalam air.

    5. Medium sintetikMedium yang berupa campuran zat organik tertentu yang mengandung karbon

    dan nitrogen. Bakteri yang dapat hidup dalam medium ini adalah bakteri

    autotrof. Bakteri saprofit juga dapat hidup dalam medium ini asalkan

    ditambahkan natrium sitrat dan natrium ammonium fosfat.

    Medium berdasarkan komposisi bahan kimia antara lain:

    1. Medium Sintesis (diketahui komposisinya)2. Medium Semi Sintesis (sebagian komposisinya diketahui)3. Medium non sintesis (komposisinya tidak diketahui)Medium dibagi menjadi 4 menurut fungsinya:1. Medium Universal (umum) merupakan medium yang dapat menumbuhkan

    semua jenis mikroorganisme.

    2. Medium Selektif merupakan medium yang hanya dapat menumbuhkanbakteri/ jamur yang diinginkan.

    3. Medium Differensial merupakan medium yang digunakan untukmenumbuhkan mikroorganisme dengan penampakan tertentu.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    5/23

    4. Medium diperkaya merupakan medium yang digunakan untukmemperbanyak bakteri yang ditumbuhkan.

    (Astuti, dkk. 2012)

    3.4 Aplikasi dalam Industri Sterilisasi Produk Kemasan dengan UltrahighTemperature(UHT)

    UHT adalah proses pemanasan pada suhu tinggi (> 135oC 150oC) tetapi

    pada waktu hanya sekitar 2-15 detik. Pemanasan demikian, mampu membunuh

    spora bakteri tahan panas sehingga tercapai kondisi sterilitas produk yang

    diinginkan dan sekaligus mampu meminimalkan tingkat kerusakan mutu

    (tekstur, warna, citarasa dan flavor) dan zat gizi. Produk pangan yang populer

    diproduksi dengan teknik UHT antara lain adalah susu, sari buah, teh, sup, dan

    produk pangan cair lainnya.

    Suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih pendek dapat di

    lakukan jika produk pangan di sterilisasi sebelum di kemas dalam kemasan yang

    telah disterilisasi. Metode ini merupakan dasar proses UHT yang juga di sebut

    pengolahan aseptis (aseptic processing). Metode ini telah di terapkan untuk

    produk pangan berwujud cair, seperti susu, jus, kosentrad buah, dan krim; serta

    produk pangan yang mengandung parkulat diskret seperti makanan bayi, sous

    tomat, sayuran dan buah-buahan, serta sup. Kualitas produk UHT serta dengan

    produk yang diawetkan dengan radiasi dan pendinginan. Akan tetapi, produk

    UHT mempunyai umur simpan yang lebih pendek jika disimpan tanpa

    pendinginan yaitu kurang dari 6 bulan.

    Keuntungan metode UHT yang lain di bandingkan pengalengan adalah

    ukuran kemasan bebas, harga kemasan lebih murah, produktifitas tinggi karenadapat di proses secara otomatis, dan energy lebih efisien. Metode UHT bersifat

    ekonomis untuk pengolahn karena berbeda dengan proses pasteurisasi. Selain

    efektif membunuh mikroba, sterilisasi UHT dengan pengolahan aseptik juga

    menjamin nilai gizi produk pangan. Dan setelah dibandingkan, tingkat kerusakan

    setelah proses sterilisasi UHT lebih kecil dibandingkan sterilisasi biasa

    (pemanasan dalam botol) (Boeatandz, 2010).

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    6/23

    Gambar 3.1 Flowchart Sterilisasi Produk Kemasan dengan UHT

    (Boeatandz, 2010)

    Disiapkan produk yang belum dikemas

    Dipanaskan pada suhu > 135oC150oC

    selama 2-15 detik

    Mulai

    Selesai

    Dikemas dalam kemasan yang sudah steril

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    7/23

    IV. BAHAN DAN PERALATAN4.1 Bahan Percobaan

    4.1.1 Sterilisasi

    Adapun bahan yang digunakan adalah :

    1. Tabung reaksiFungsi : Untuk tempat terjadinya reaksi.

    2. Kaca objekFungsi : Untuk meletakkan objek yang akan di amati.

    3. ErlenmeyerFungsi : Untuk tempat meletakkan larutan.

    4. Cawan petriFungsi : Tempat meletakkan objek.

    5. Gelas ukurFungsi : Untuk mengukur banyaknya larutan.

    4.1.2 Penanaman Media

    Adapun bahan yang digunakan adalah :

    1.AgarFungsi : pengental campuran.

    2.GlukosaFungsi : sumber nutrisi bagi bakteri.

    3.AquadestFungsi : campuran nutrisi.

    4.Air rebusan kentangFungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.

    5.Air rendaman ikanFungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.

    6.Air parit pajak soreFungsi : sumber mikroba.

    7.Air kolam tugu tigaFungsi : sumber mikroba.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    8/23

    4.2 Peralatan Percobaan

    4.2.1 Sterilisasi

    Adapun peralatan yang digunakan adalah :

    1.KomporFungsi : memanaskan bahan dan dandang.

    2.DandangFungsi : wadah tempat pensterilan.

    3.Tisu gulungFungsi: bahan pembungkus alat yang akan disterilkan.

    4.Penjepit tabungFungsi: untuk mengambil alat-alat yang telah disterilkan.

    5.Steril kabinetFungsi : penyimpanan alat yang telah disterilkan.

    4.2.2 Penanaman Media

    Adapun peralatan yang digunakan adalah :

    1. Mikroskop

    Fungsi : Untuk mengamati mikroba.

    2. Kaca benda

    Fungsi : Untuk meletakkan media yang akan di amati.

    3. Kawat inokulasi

    Fungsi : Untuk menggoreskan media pada kaca benda.

    4. Cawan petri

    Fungsi : Sebagai tempat penanaman media.

    5. Pipet tetes

    Fungsi : Untuk mengambil larutan ke tabung reaksi.6. Kompor

    Fungsi : Untuk membuat media.

    7. Panci

    Fungsi : Sebagai wadah untuk membuat media.

    8. Tabung reaksi

    Fungsi : Untuk tempat penanaman media.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    9/23

    V. PROSEDUR PERCOBAAN5.1 Sterilisasi

    1.Kompor dihidupkan dan dandang yang berisi air diletakkan di atasnya.2.Alat alat yang akan disterilkan (tabung reaksi, cawan petri, dan kaca

    objek) dicuci hingga bersih dan dikeringkan, lalu dibungkus dengan tisu.

    3.Kemudian alat alat tersebut dimasukkan kedalam dandang dandipanaskan hingga 100 oC lalu dibiarkan selama 15 menit setelah

    mendidih.

    4.Lalu kompor dimatikan dan alat-alat tersebut dimasukkan kedalam sterilkabinet.

    5.2 Penanaman Media

    5.2.1 Prosedur Pembuatan Media Tegak

    1. Ditimbang 5 gram glukosa.2. Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan glukosa

    dicampur dan dimasak sambil diaduk.

    3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran dandimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.

    4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi.5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing masing untuk

    air kolam Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore ke dalam media

    dengan tabung reaksi dalam keadaan tegak .

    7. Media ditutup dan diinkubasi selama 2x24 jam.8.

    Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar

    bentuk koloninya.

    5.2.2Prosedur Pembuatan Media Miring1.Ditimbang 5 gram glukosa.2.Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan glukosa

    dicampur dan dimasak sambil diaduk.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    10/23

    3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran dan dimasakhingga tersuspensi ke dalam larutan.

    4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan miring.5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing masing untuk air kolam

    Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore hingga menutup permukaan tabung reaksi.

    7. Media ditutup dan diinkubasi selama 2x24 jam.8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar bentuk koloninya.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    11/23

    5.3. Flowchart Percobaan

    5.3.1 Flowchart Sterilisasi

    Mulai

    Kompor dihidupkan dan dandang diletakkan di atasnya

    Alat-alat yang akan disterilkan dicuci

    Alat-alat dibungkus dengan tisu

    Alat-alat dipanaskan dalam dandang sampai 100 oC

    selama 15 menit

    Kompor dimatikan

    Alat-alat dimasukkan ke dalam steril kabinet

    Selesai

    Gambar 5.1 Flowchart Sterilisasi

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    12/23

    5.3.2 Flowchart Proses Penanaman Media

    5.3.2.1 Flowchart Pembuatan Media Tegak

    Mulai

    Ditimbang 5 gram Glukosa

    Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan

    glukosa dicampur dan dimasak

    Setelah mendidih, agar ditambahkan

    Campuran dimasukkan ke tabung reaksi

    Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin

    Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi dalam

    keadaan tegak

    Media ditutup dan diinkubasi

    Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar

    Selesai

    Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan Media Tegak

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    13/23

    5.3.2.2 Flowchart Pembuatan Media Miring

    Mulai

    Ditimbang 5 gram Glukosa

    Air rebusan kentang, air rendaman ikan, aquadest, dan

    glukosa dicampur dan dimasak

    Setelah mendidih, agar ditambahkan

    Campuran di masukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring

    Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin

    Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi

    Media ditutup dan diinkubasi

    Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar

    Selesai

    Gambar 5.3 Flowchart Pembuatan Media Miring

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    14/23

    VI. HASIL DAN PEMBAHASAN6.1 Hasil Percobaan

    Tabel 6.1 Hasil Percobaan Sterilisasi

    No Nama Alat Gambar Alat Jumlah Keterangan

    1 Tabung Reaksi 6 buah Steril

    2 Cawan Petri 2 buah Steril

    3 Kaca Objek 6 buah Steril

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    15/23

    Tabel 6.2 Gambar Berbagai Media

    Sumber Media Gambar Media

    Air Kolam Tugu

    Tiga

    Tegak

    Miring

    Air Parit Pajak

    Sore

    Tegak

    Miring

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    16/23

    Tabel 6.3 Hasil Pengamatan Penanaman Media

    Sumber Media Gambar Mikroba Nama Mikroba

    Air Kolam Tugu

    Tiga

    TegakRhodospirillum

    rubrum

    Miring Amoeba

    Air Parit Pajak

    Sore

    Tegak Amoeba

    MiringClostridium

    botulinum

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    17/23

    6.2 Pembahasan

    6.2.1 Sterilisasi

    Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah proses untuk mematikan semua organisme yang

    terdapat pada suatu benda, sehingga didapatkan suatu kondisi yang bebas cemaran

    mikroorganisme. Dalam percobaan ini alat-alat yang disterilkan yaitu tabung reaksi,

    kaca objek, dan cawan petri dipanaskan atau dikukus dengan uap jenuh atau uap

    panas dengan suhu 100 oC di dalam dandang. Proses yang dilakukan dalam

    percobaan ini adalah sterilisasi pemanasan basah. Uap air pada suhu 100oC akan

    membunuh mikroorganisme pada alat atau bahan yang akan digunakan.

    Adapun faktor yang mempengaruhi suatu sterilisasi adalah :

    1. Jumlah mikrobaSemakin banyak jumlah mikroba, maka semakin lama waktu yang

    diperlukan untuk sterilisasi.

    2. HidrasiHidrasi berperan dalam proses denaturasi atau koagulasi oleh panas (kalor).

    Koagulasi berlangsung dengan baik bila proteinnya cukup mengandung air.

    Pemanasan dalam keadaan kering membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari

    pemanasan keadaan lembab3. Suhu

    Kenaikan suhu secara besar dapat menaikkan kefektifan antimikroba

    sehingga proses sterilisasi akan semakin meningkat.

    4.pHMikroorganisme pada bahan asam dapat dibasmi pada suhu yang rendah dan

    waktu yang singkat.

    (Waluyo, 2010)

    6.2.2 Air Kolam Tugu Tiga

    Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air kolam

    Tugu Tiga memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Berwarna putih kekuningan.2. Terdapat kotoran3. Berbau tak sedap

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    18/23

    Pada percobaan dengan menggunakan air kolam Tugu Tiga tersebut

    ditemukan mikroba Rhodospirillum rubrum pada media tegak dan bakteri Amoeba

    pada media miring.

    1. Media Tegaka. Rhodospirillum rubrum

    Rhodospirillum adalah genus bakteri fotosintetik dari

    Rhodospirillaceae keluarga. sel-sel mereka umumnya berbentuk spiral,

    polarly flagellated dan mengandung vesikuler, pipih membran

    fotosintesis ditumpuk. Mereka berkisar dari tiga sampai sepuluh

    mikrometer panjang dan satu-setengah sampai satu setengah

    mikrometer satu di lebar. Salah satu jenis spesies dari genus ini adalah

    Rhodospirillum rubrum adalah bakteri gram negatif yang mengandung

    asam lemak tak jenuh dan jenuh.

    Klasifikasi Ilmiah :

    Kingdom :Bacteria

    Phylum :Proteobacteria

    Class :Alpha Proteobacteria

    Orde :Rhodospirillales

    Genus :Rhodosprillum

    Species : Rhodosprillum rubrum

    (Amirin, 2011)

    2. Media Miringb.

    Amoeba

    Amoeba adalah makhluk mikroskopis yang terdiri dari satu sel

    (unicellular). Seperti sebagian besar sel tumbuhan dan sel hewan, sel

    amoeba juga memiliki sitoplasma (cytoplasm), nukleus (nucleus),

    membran sel (cell membrane) dan ectoplasm dan endoplasma (bagian

    dari sitoplasma). Menurut klasifikasi Protozoa berdasarkan alat

    geraknya, amoeba termasuk ke dalam kelasRhizopoda atau Sarcodina

    Gambar 6.1Rhodospirillum rubrum

    (Amirin, 2011)

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    19/23

    (protozoa yang bergerak menggunakan Pseudopodia). Hidup bebas, di

    tanah atau tempat berair yang mengandung zat organik (Adam, 2012)

    Klasifikasi Ilmiah :

    (Adam, 2012)

    6.2.3 Air Parit Pajak Sore

    Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air parit pajak

    sore memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Berwarna putih kekuningan2. Banyak kotoran.3. Berbau tak sedap

    Pada percobaan dengan menggunakan air parit Pajak Sore tersebut

    ditemukan mikroba Amoeba pada media tegak dan bakteri Clostridium

    botulinum pada media miring.

    1.Media Tegakc. Amoeba

    Amoeba adalah makhluk mikroskopis yang terdiri dari satu sel

    (unicellular). Seperti sebagian besar sel tumbuhan dan sel hewan, sel

    amoeba juga memiliki sitoplasma (cytoplasm), nukleus (nucleus),

    membran sel (cell membrane) dan ectoplasm dan endoplasma (bagian

    dari sitoplasma). Menurut klasifikasi Protozoa berdasarkan alat

    geraknya, amoeba termasuk ke dalam kelasRhizopoda atau Sarcodina

    (protozoa yang bergerak menggunakan Pseudopodia). Hidup bebas, di

    tanah atau tempat berair yang mengandung zat organik (Adam, 2012)

    Kingdom: Protista

    Filum : Tubulinea

    Kelas : Rhizopoda

    Ordo : Tubulinida

    Family : Amoebidae

    Genus : Amoeba

    Gambar 6.2Amoeba

    (Adam, 2012)

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnew
  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    20/23

    Klasifikasi Ilmiah :

    (Adam, 2012)

    2. Media Miringd. Clostridium botulinum

    Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi

    racun botulin, penyebab terjadinya botulisme. Bakteri ini masuk

    kedalam genusClostridium. bakteri ini umumnya dapat ditemukan di

    tanah.C.botulinum termasukbakteri gram-positif, anaerob obligat (tidak

    bisa hidup bila terdapat oksigen), motil (dapat bergerak), dan

    menghasilkan spora.

    Klasifikasi ilmiah

    Domain: Bacteria

    Divisi: Firmicutes

    Kelas: Clostridia

    Ordo: Clostridiales

    Famili: Clostridiaceae

    Genus: Clostridium

    Spesies: C. botulinum

    (Maulana, dkk, 2012)

    Kingdom: Protista

    Filum : Tubulinea

    Kelas : Rhizopoda

    Ordo : Tubulinida

    Family : Amoebidae

    Genus : Amoeba

    Gambar 6.3Amoeba

    (Adam, 2012)

    Gambar 6.4 Clostridium botulinum

    (Maulana, dkk, 2012)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Clostridium_botulinum#cite_note-Sherris-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridiaceae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Veillonellaceae&usg=ALkJrhgruGmXRFjsvLwsqwV5fM89TVp3JAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Selenomonadales&usg=ALkJrhhzXv4tMd_x1ppCiy2iL66g884Cawhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Firmicutes&usg=ALkJrhhuwftY4qvxnFt60Kzhm1IEBesLighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=wxrNUJXAL8SOrgee9IAg&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dselenomonas%2Bruminantium%26hl%3Did%26sa%3DN%26tbo%3Dd%26biw%3D1366%26bih%3D543&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bacteria&usg=ALkJrhirAl_Z_FBCpGA9h-TfrO8j5rlnewhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridiaceae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Firmicutes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bacteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anaerob_obligat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gram_positifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clostridium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Clostridium_botulinum#cite_note-Sherris-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulisme&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Botulin&action=edit&redlink=1
  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    21/23

    VII. KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1KesimpulanAdapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :

    1. Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yangtidak diinginkan dalam proses penanaman media.

    2. Sterilisasi yang dilakukan selama praktikum merupakan sterilisasipemanasan basah.

    3. Pada proses sterilisasi suhu yang digunakan adalah 100 oC.4. Penanaman media berguna untuk membiakkan mikroba tertentu yang

    diinginkan.

    5. Setiap media harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan olehmikroorganisme tertentu.

    6. Koloni mikroba yang terdapat pada media tegak untuk air kolam TuguTiga dan air parit Pajak Sore adalah Rhodospirillum rubrum dan

    Amoeba.

    7. Sedangkan koloni mikroba yang terdapat pada media miring untuk airkolam Tugu Tiga dan air parit Pajak Sore adalah Amoeba dan

    Clostridium botulinum.

    7.2SaranAdapun saran untuk percobaan ini adalah :

    1. Disarankan untuk memvariasikan metode sterilisasi yang lain sepertipemanasan udara kering dan lain-lain untuk dibandingkan.

    2. Disarankan untuk memvariasikan sumber mikroba, tidak hanya dari airtetapi dari tanah atau udara.

    3. Stertilisasi sebaiknya dilakukan pada suhu 121 oC selama 15 menit.4. Sebaiknya jenis media yang digunakan bervariasi seperti media selektif,

    media cair, dan lainnya.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    22/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Adam, Chaidir. 2012. Amoeba-Microbiology. biologypunk.blogspot.com. Diakses

    pada tanggal 19 Maret 2013.

    Amirin, Roni. 2011.Rhodospirillum rubrum. roniamirin.blogspot.com. Diakses pada

    tanggal 19 Maret 2013.

    Astuti, dkk. 2012. Medium Pertumbuhan Mikroorganisme. Jakarta: Universitas

    Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

    Boeatandz, Osmar. 2010. Sterilisasi Thermal. Palu: Sekolah Tinggi Perikanan dan

    Kelautan.

    Maulana, dkk. 2012. Clostridium botulinum. mahesanti.blogspot.com. Diakses pada

    tanggal 19 Maret 2013.

    Viyufika. 2010.Metode Sterilisasi. viyufika.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19

    Maret 2013.

    Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas

    Muhammadiyah Malang : Malang.

  • 7/23/2019 Ppm Dan Sterilisasi

    23/23

    LAMPIRAN A

    FOTO PENGAMBILAN SAMPEL

    L.A.1 Foto Pengambilan Sampel Air kolam Tugu Tiga

    Gambar LA-1 Foto Pengambilan Sampel Air kolam Tugu Tiga

    L.A.2 Foto Pengambilan Sampel Air parit Pajak Sore

    Gambar LA-2 Foto Pengambilan Sampel Air parit Pajak Sore