status ujian kk (2)

Upload: indriyanti-natasya-ayu-utami-kotten

Post on 07-Aug-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    1/16

    STATUS UJIAN

    KEDOKTERAN KELUARGA

    INFEKSI SALURAN KEMIH

    DISUSUN OLEH:

    Indriyanti Natasya Ayu Utami Kotten

    0961050038

    PEMBIMBING:

    dr. Dina Wijayanti

    KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

    PERIODE 21 JULI 201430 AGUSTUSTUS 2014

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    JAKARTA

    2014

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    2/16

    PERSETUJUAN 1

    (Dokter Penanggung Jawab Klinik)

    Tanda Tangan

    NAMA LENGKAP: dr.Dina Wijayanti

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    3/16

    STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

    STATUS PASIEN

    Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka Jaya

    Nomor rekam medis : 0857/06/14

    Pasien ke : 2

    DATA ADMINISTRASI

    Tanggal 14 Agustus 2014 Diisi oleh: Indriyanti Natasya A NIM: 09-038

    Pasien Keterangan

    Nama Ny. Aprellia Frederick

    Umur 49 tahun

    Alamat Jl. Mawar Merah 1 Gang 8 No

    219 Perumnas Klender Kelurahan

    Malaka Jaya Kecamatan Duren

    Sawit, Jakarta Timur

    Rumah sendiri milik anak

    pertama

    Jenis Kelamin Perempuan

    Agama Islam

    Pendidikan D3 Tamat

    Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

    Status Perkawinan Menikah Mempunyai 2 orang anak

    dan 1 cucu

    Suku Sulawesi Selatan

    Kedatangan yang ke 1 Pasien datang dengan putri

    dan cucunya

    Telah diobati sebelumnya Dengan obat warung

    Alergi obat Tidak

    Sistem pembayaran BPJS

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    4/16

    Data pelayanan

    Anamnesis (dilakukan secara autoanamnesis)

    A.

    Keluhan UtamaAnyeng-anyengan (disuria)

    B.

    Keluhan Tambahan

    Meriang.

    C.

    Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

    Pasien datang dengan keluhan anyeng-anyengan atau nyeri seusai berkemih

    sejak 4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan setiap selesai berkemih. Pada awalnya

    pasien tidak menyadari adanya rasa sakit sehabis berkemih, tetapi lambat laun nyeri

    sehabis berkemih semakin terasa. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian bawah saluran

    kencing, terasa seperti menyengat. Kencing pasien tidak terputus-putus. Pasien juga

    tidak perlu mengejan untuk memulai berkemih ataupun saat berkemih. Pasien

    mengaku 3 hari belakangan ini menjadi lebih sering untuk berkemih dari yang

    biasanya sekali hingga dua kali sehari, kini menjadi tiga sampai empat kali sehari.

    Namun, keluhan sering berkemih pada malam hari disangkal. Keluhan maupun

    riwayat kencing berwarna merah disangkal. Nyeri di bagian pinggang disangkal.

    Keluhan kencing menetes disangkal. Pasien mengaku sering menahan keinginan

    untuk berkemih, terutama bila harus kencing di tempat umum. Pasien juga mengaku

    jarang meminum air putih setiap harinya.

    Keluhan ini sudah pasien atasi dengan mengonsumsi obat warung merk

    Kaltrofen. Keluhan teratasi setiap pasien mengonsumsi obat, tetapi akan kembali

    muncul bila obat dihentikan. Selain keluhan diatas, pasien juga mengeluh 1 hari

    terakhir mengalami demam. Demam tidak diukur, pasien hanya merasakan bahwa

    badannya terasa lebih hangat dari biasanya. Demam tidak sampai menggigil dan

    hilang ketika sudah mengonsumsi obat warung. Keluhan mual muntah disangkal.

    D. Riwayat Penyakit Keluarga

    Di dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan

    yang sama seperti pasien. Pasien merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Ayah dan

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    5/16

    ibu pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol. Di keluarga pasien tidak ada

    yang mempunyai riwayat penyakit DM, kanker, jantung, dsb. Pasien menikah dengan

    suami pasien dan mempunyai 2 orang anak, 1 orang anak perempuan yang sudah

    berkeluarga dan memiliki seorang putri, serta 1 orang anak laki-laki.

    GENOGRAM

    : laki-laki

    : perempuan

    : pasien

    : tinggal serumah

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    6/16

    DATA ANGGOTA KELUARGA SERUMAH

    No. Nama Umur

    (tahun)

    Status Jenis

    kelamin

    Penyakit

    1. Tn. Supriatna 56 Suami Laki-laki Sehat

    2. Ny. Aprillia 48 Pasien

    (Ibu)

    Perempuan ISK

    3. Villy 30 Anak Perempuan Sehat

    4. Heri 33 Menantu Laki-laki Sehat

    5. Ava 2,5 Cucu Perempuan Sehat

    6. Febrian 22 Anak Laki-laki Sehat

    E. Riwayat Penyakit Dahulu

    Keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Sebelumnya pasien tidak

    memiliki riwayat sakit berat. Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat penyakit

    Hipertensi, DM, penyakit jantung, asma, dan sebagainya. Pasien juga belum pernah

    dirawat di rumah sakit dan tidak pernah mengalami trauma atau cedera yang berat.

    F. Riwayat Perilaku dan Kebiasaan Pribadi

    Pasien mengaku sering menahan keinginan untuk berkemih, terutama apabila

    sedang berada di tempat-tempat umum. Pasien mengaku mengetahui caramembersihkan kemaluan yang baik setelah berkemih, yaitu membasuh dari arah

    depan ke belakang kemaluan.

    Pasien berolahraga setiap hari jalan pagi mengelilingi daerah rumah. Pasien

    mengikuti senam seminggu sekali. Pasien tidak minum kopi dan tidak mengonsumsi

    alkohol. Pasien mengaku pola makan pasien teratur 3 kali sehari. Pasien juga tidak

    pernah mengkonsumsi obat-obat terlarang maupun narkoba suntik. Pasien mengaku

    akhir-akhir ini tidak ada pikiran-pikiran yang terasa berat.

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    7/16

    Pasien mengaku memiliki hubungan yang harmonis dengan suaminya. Pasien

    mengaku berhubungan intim dengan suaminya rutin mereka lakukan, 1 kali dalam

    seminggu. Sampai saat ini pasien belum memasuki masa menopause dan masih haid

    setiap bulan, 3-5 hari.

    G.

    Riwayat Sosial Ekonomi

    Pasien tinggal bersama suami pasien serta kedua anak pasien dan seorang cucu

    perempuannya. Pasien memiliki 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki dari

    pernikahannya dengan suami pasien. Sehari-hari pasien bekerja sebagai ibu rumah

    tangga, yaitu mengerjakan aktivitas rumah tangga. Dahulu pasien bekerja sebagai

    guru dan aktif sebagai ibu Bhayangkari. Suami pasien bekerja sebagai anggota

    Angkatan Darat dan masih aktif sampai sekarang. Anak pasien yang pertama bekerja

    di perusahaan asuransi. Pendapatan utama keluarga pasien berasal dari suami, anak

    pertama serta suaminya yang bekerja di sebuah bank swasta. Rumah yang mereka

    tempati adalah rumah pribadi milik anak pertama pasien. Luas tanah milik pasien

    sebesar 80m2 dengan luas bangunan 76m2. Di dalamnya terdapat 3 kamar tidur, 2

    kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang tamu, teras kecil, gudang dan tempat cuci

    dan menjemur pakaian. Atap rumah tertutup oleh genteng. Langit-langit atau plafon

    dalam rumah pasien nampak cukup terawat tertutup oleh triplek dan lantai rumah

    pasien terbuat dari keramik. Masing-masing kamar mempunyai satu ventilasi yang

    selalu terbuka dan mendapat penyinaran yang cukup baik. Sumber air yang mereka

    gunakan berasal dari air tanah. Septic tank jaraknya 12 m dari sumber air. Sampah

    keluarga pasien diangkut oleh truk sampah setiap 2 hari sekali. Pasien memiliki 3 unit

    sepeda motor dan 1 unit mobil.

    Hubungan sosial pasien dengan keluargannya baik, begitu juga dengan

    tetangga dirumah pasien dan lingkungan sekitar. Pasien aktif dalam perkumpulan

    organisasi kemasyarakatan di lingkungan.

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    8/16

    PEMERIKSAAN FISIK

    A. Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi

    Kesadaran : Compos mentis

    Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

    Tinggi badan : 160 cm

    Berat Badan : 68 Kg

    IMT : 26,563

    BB/ (TB2) = 68/(1,6x1,6) = 26,563

    Kriteria :

    Kurang : < 18,5

    Normal : 18,5-22,9

    Lebih : >23

    Pra obes : 23-24,9

    Obese kelas I : 25-29,9

    Obese kelas II : >30

    Status Gizi : Obese kelas I

    Tanda Vital :

    Tekanan Darah : 130/80 mmHg

    Nadi : 80 x / menit

    Pernafasan : 22 x / menit

    Suhu : 36,5 C

    B. Status Generalis

    Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata.

    Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya langsung

    +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, ukuran pupil 3 mm/3 mm,

    isokor, lensa jernih +/+

    Telinga : Liang telinga lapang/ lapang, tidak ada serumen, sekret -/-

    Hidung : Tidak ada deformitas, cavum nasi lapang/ lapang, konka eutrofi, tidak

    hiperemis, sekret -/-, krusta -/-

    Tenggorokan : Uvula ditengah, arkus faring simetris, arkus faring hiperemis,

    tonsil hiperemis, T1-T1

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    9/16

    Gigi dan mulut: bibir tidak sianosis, lidah ditengah, gusi tidak tampak hiperemis,

    tidak ada karies gigi

    Leher : JVP 52 cm, trakea ditengah, kelenjar tiroid dalam batas normal

    KGB : Suprasternal : -/-

    Colli anterior : -/-

    Colli posterior : -/-

    Paru

    Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris

    Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris

    Perkusi : Paru kiri dan kanan sonor/sonor

    Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rh -/-, Wh -/-

    Jantung

    Inspeksi : Iktus kordis terlihat

    Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari dibawah areola mamae sinistra

    Perkusi : Batas Paru hati: ICS 6 garis mid klavikula dextra

    Batas Paru Lambung: ICS 7 garis axilaris anterior sinistra

    Batas Jantung kanan: ICS 4 garis parasternal sinistra

    Batas Jantung kiri: ICS 5 garis midclavicula sinistra

    Kesan : Tidak ada pembesaran jantung

    Auskultasi : S1=S2, reguler, gallop (-), murmur (-)

    Abdomen

    Inspeksi : tampak datar, umbilikus tidak menonjol, distensi vena (-), gerakan

    hiperperistaltik (-), jejas (-), kelainan kulit (-), baji (-).

    Auskultasi : Bising usus (+), normal 5x/menit

    Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen

    Palpasi : Hepar, limpa tidak teraba membesar, nyeri tekan epigastirum (-),

    defence muscular (-), balotement -/-.

    Pemeriksaan Urologi

    Inspeksi : suprapubik tampak datar, hiperemis (-)

    Palpasi : nyeri tekan suprapubik (+)

    Perkusi : pekak, nyeri ketuk suprapubik (+), nyeri ketok costovertebra (-/-)

    Ekstremitas :

    Atas : Akral hangat, capilarry refill time < 2 detik, edema (-).

    Bawah : Akral hangat, capilarry refill time < 2 detik, edema (-)

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    10/16

    Tulang belakang : Tidak ada kelainan

    Pemeriksaan Neurologi : Tidak ada kelainan

    Pemeriksaan refleks :

    - Refleks fisiologis: ++/++

    - Refleks patologis : -/-

    -

    Rangsan Meningen : -/-

    - Kekuatan motorik : 55555 55555

    55555 55555

    Anus dan rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan (karena tidak ada indikasi)

    Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (karena tidak ada indikasi)

    Status Lokalis : -

    C. Pemeriksaan Penunjang (yang dianjurkan)

    Urinalisa

    Dipstick urin

    D. Tatalaksana awal

    o Non medikamentosa (KIE)

    -

    Istirahat yang cukup

    - Tidak menahan kemih

    - Banyak minum air putih

    -

    Melanjutkan kebiasaan jalan pagi setiap hari selama minimal 30 menit

    o Medikamentosa

    - Ciprofloxacin 500 mg, 2x1

    -

    As. mefenamat 500 mg, 2x1

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    11/16

    PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

    DIAGNOSTIK HOLISTIK

    A.

    ASPEK PERSONAL Keluhan utama : Anyeng-anyengan

    Kekhawatiran : Pasien khawatir keluhan yang dirasakan akan semakin berat.

    Harapan : Pasien berharap agar keluhannya segera hilang sehingga dapat

    beraktivitas dengan normal kembali.

    B.

    ASPEK KLINIS

    Diagnosa Kerja : Infeksi saluran kemih (ISK)

    Status Gizi : Obesitas kelas I, tidak ada defisiensi

    Terapi : Ciprofloxacin 500 mg, 2x1; as. mefenamat 500 mg, 2x1

    C.

    ASPEK RESIKO INTERNAL

    Usia pasien diatas 45 tahun

    Pasien memiliki kebiasaan menahan keinginan untuk berkemih

    D. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN EKONOMI

    Pasien dalam keadaan ekonomi yang baik

    Pasien tidak sedang dalam kondisi yang banyak menyita tenaga dan pikiran

    E. DERAJAT FUNGSIONAL

    Derajat satu : pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas dan masih dapat

    melakukan pekerjaan sendiri.

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    12/16

    RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN

    No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran WaktuSasaran yang

    diharapkan

    1 Aspek Personal Evaluasi :

    -Keluhan, kekhawatiran

    dan harapan pasien.

    Edukasi :

    Memberikan informasi

    mengenai penyakit yang

    dialami pasien, penyebab,

    gejala klinis, pengobatan,

    prognosis, serta

    pencegahannya.

    Menyakinkan pasien

    bahwa penyakitnya

    diberikan pengobatan dan

    memberi edukasi untuk

    meminum obat secara

    rutin

    Pasien

    dan

    Keluarga

    Pasien

    40 menit -

    Keluhan dan

    kekhawatiran

    keluarga pasien

    dapat berkurang.

    -

    Pasien dan keluarga

    dapat mengerti

    tentang penyakit,

    pencegahan dan

    pengobatan atas

    penyakit yang

    dialami pasien.

    2 Aspek Klinis

    Infeksi saluran

    kemih (ISK)

    Evaluasi :

    - Pemeriksaan tanda vital

    dan fisik umum.

    Terapi

    Medikamentosa :

    Ciprofloxacin 500

    mg, 2x1, as.

    mefenamat 500

    mg, 2x1

    Edukasi:

    Pasien 1

    minggu

    -

    Pasien benar-benar

    menjalankan

    terapinya dengan

    baik dan benar.

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    13/16

    Menginformasikan

    cara minum obat

    Melanjutkan

    kebiasaan jalanpagi setiap hari

    minimal 30 menit

    3 Aspek Resiko

    Internal

    Usia pasien

    diatas 45 tahun

    Edukasi :

    Memberitahukan kepada

    pasien untuk menjaga gaya

    hidup pasien, mengontrol

    makanan, dan pola makan

    serta olahraga pasien.

    Memberitahukan resiko

    resiko penyakit yang

    muncul pada usia lanjut.

    Pasien

    dan

    keluarga

    pasien.

    2 hari

    Pasien memiliki

    kesadaran untuk

    memperbaiki gaya

    hidup pasien.

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    14/16

    TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

    Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana selanjutnya

    Pertemuan ke 1

    16 Agustus 2014

    Pertemuan ke 2

    19 Agustus 2014

    Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu

    1.

    Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang

    baik dengan pasien.

    2.

    Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan mempersiapkan

    alat yang akan dipergunakan.

    3. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.

    4.

    Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.

    5. Melakukan anamnesis mulai dari identitas sampai riwayat psikososial

    ekonomi dan melakukan pemeriksaan fisik.

    6.

    Membuat diagnostik holistik pada pasien.

    7. Menyusun penatalaksanaan masalah yang dialami pasien dan keluarga.

    Intervensi yang diberikan:

    1.

    Memberi tentang penyakit, faktor resiko dan cara pencegahan

    2. Memberikan semangat, dan menenangkan pikiran pasien

    3. Memberitahukan bahwa obat yang diberikan diminum secara rutin

    4.

    Mengedukasi gaya hidup pasien.

    Intervensi yang diberikan:

    1. Memeriksa kembali keadaan fisik pasien untuk mengetahui apakah

    sudah terjadi perubahan atau belum.

    2. Mengevaluasi intervensi yang diberikan sebelumnya.

    3. Mengingatkan untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan.

    4.

    Memantau terus pasien agar obat diminum rutin

    5.

    Mengedukasi tentang kebersihan diri pasien

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    15/16

    Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Dalam Binaan Pertama

    Diagnostik holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

    Aspek personal: anyeng-anyengan. Pasien khawatir keluhan yang dirasakan

    akan semakin berat. Pasien berharap agar keluhannya segera hilang dan dapatberaktivitas dengan normal kembali.

    Aspek Klinis: Infeksi saluran kemih (ISK)

    Diagnosa gizi: Obesitas kelas I

    Aspek Resiko Internal : Usia pasien diatas 45 tahun; Pasien memiliki kebiasaan

    menahan keinginan untuk berkemih

    Aspek psikososial, dan ekonomi: Pasien dalam keadaan ekonomi yang baik;

    Pasien tidak sedang dalam kondisi yang banyak menyita tenaga dan pikiran

    Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

    Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk tidak lagi menahan keinginan untuk

    berkemih

    Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk beristirahat cukup dan datang kembali ke

    Puskesmas untuk kontrol

    Pasien dan keluarga dapat diajak kerja sama dalam menyelesaikan masalah kesehatan

    pasien.

    Pasien dalam keadaan ekonomi dan emosional yang baik, pasien tidak sedang dalam

    kondisi yang banyak menyita tenaga dan pikiran

    Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya

    Memonitor gaya hidup pasien dan konsumsi gizi pasien

    Memonitor pengobatan pasien

  • 8/21/2019 Status Ujian KK (2)

    16/16

    Dokumentasi Kegiatan