status saksi mahkota dalam proses terhadap …€¦ · i wahyu kartika, s. si loqman, loebby, saksi...

92
KEJAKSAAN AGUNG PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JAKARTA 2017 SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN TILANG DI KEJAKSAAN RI Tim Peneli : Rr. Yoeniar Sasongko, SH Amelya Gusna, SH., MH Wahyu Karka, S. Si Muhammad Iqbal, SH., MH Imas Sholihah, SH. Dyah Kusumastu, SH. Merryana Andriani Rajagukguk, SH Irfan Fachrurrozi, SH Fithri Agusna Siregar, SH., MH. Rr. Theresia Triwidorini, SE., Ak., SH., MH.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

i

Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995.

Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang ‘’Saksi Mahkota’’,diaksesdari http://www.balipost.co.id tanggal 9 Maret 2012.

Nauli, Musri, Issu “Anggie” dari Sudut Hukum Pidana, diakses darimusri-nauli.blogspot.com, tanggal 9 Maret 2012.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:42/PUU-VIII/2010 Tanggal 24September 2010.

Republik Indonesia, Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat, SejarahTNI-AD, 1945-1973 : Perananan TNI-AD MenegakkanNegara Kesatuan RI, Volume 2, Jakarta : Dinas Sejarah Militer.

Setiyono,” Eksistensi Saksi Mahkota Sebagai Alat Bukti DalamPerkara Pidana”, Jurnal Hukum Lex Jurnalica, Vol 5, No. 1,Pusat Pengelola Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, Esa Unggul,Jakarta, Desember 2007.

Varia Peradilan No 120, September 1995.

——————, Nomor 62, Nopember, 1990.

Widodo Eddyono, Supriyadi, Catatan Kritis Terhadap Undang-Undang No 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi danKorban, Jakarta: Elsam, September 2006, diaksesdarihttp://perlindungansaksi.files.wordpress.com, tanggal 7 Juni 2012.

106

STATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTADALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSES

PERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANA

Oleh :

Drs. Nandan IskandarSiti Utari, SH.,MH.

Estiyarso, SH.Hening Hadi Condro, SH.SatriyoWibowo, SH.,LLM.

Imas Sholihah, SH.

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

JAKARTA 2012

KEJAKSAAN AGUNGPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

JAKARTA 2017

SURVEI KEPUASAN MASYARAKATTERHADAP PELAYANAN TILANG DI KEJAKSAAN RI

Tim Peneliti :Rr. Yoeniarti Sasongko, SHAmelya Gustina, SH., MH

Wahyu Kartika, S. SiMuhammad Iqbal, SH., MH

Imas Sholihah, SH.Dyah Kusumastuti, SH.

Merryana Andriani Rajagukguk, SHIrfan Fachrurrozi, SH

Fithri Agustina Siregar, SH., MH.Rr. Theresia Triwidorini, SE., Ak., SH., MH.

Page 2: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

ii

survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di kejaksaan RI

Tim Peneliti :Rr. Yoeniarti Sasongko, SHAmelya Gustina, SH., MH

Wahyu Kartika, S. SiMuhammad Iqbal, SH., MH

Imas Sholihah, SH.Dyah Kusumastuti, SH.

Merryana Andriani Rajagukguk, SHIrfan Fachrurrozi, SH

Fithri Agustina Siregar, SH., MH.Rr. Theresia Triwidorini, SE., Ak., SH., MH.

viii + 80 hlm. ; 21 cmISBN 978-602-6532-31-2

anggota IKAPI

Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronis termasuk foto copy, rekaman dan lain-lain tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Page 3: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

iii

Abstrak

Penilaian kinerja organisasi pelayanan publik berguna untuk menilai jenis pelayanan yang diberikan dalam memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Kejaksaan adalah salah satu lembaga publik dalam penegakan hukum. Pelayanan tilang merupakan salah satu produk dari pelaksanaan fungsi eksekutorial Jaksa sebagai pelaksana penetapan hakim. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 mengamanatkan kepada seluruh institusi pemerintahan untuk melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sebagai tolak ukur keberhasilan penyelanggaraan pelayanan, dengan berpedoman pada PERMENPAN-RB Nomor 14 Tahun 2017. Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Kejaksaan khususnya pelayanan tilang. Survei ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan instrumen kuisioner. Populasi penelitian adalah semua masyarakat pengguna tilang di seluruh Kejaksaan Tinggi, dengan sampel Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, D.I.Banda Aceh, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan D.I Yogyakarta. Diperoleh hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan adalah 79,45 (BAIK). Unsur pelayanan tertinggi adalah unsur biaya/tarif pelayanan (3,504 atau baik) dan unsur pelayanan terendah adalah penanganan pengaduan, saran dan masukan (2,956 atau baik). Pelayanan tilang biasa/konvensional memiliki nilai IKM 79,72 (baik) yang lebih tinggi daripada nilai IKM pelayanan E-tilang 79.01 (baik). Kata kunci : survei kepuasan masyarakat (skm), indeks kepuasan masyarakat (IKM), unsur pelayanan, pelayanan tilang

Page 4: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

iv

Page 5: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME survei dengan judul “Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan

Tilang Oleh Kejaksaan RI” telah dilaksanakan dan diselesaikan oleh Tim Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan RI.

Berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait dalam penelitian ini, Tim Survei telah dapat menyelesaikan tugas dilapangan dengan baik dan lancar, sehingga penulisan laporan akhir dapat diselesaikan tepat waktu.

Survei ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) bulan melalui tahapan pengumpulan data kepustakaan, pengumpulan data lapangan, pengolahan dan analisis data serta penulisan hasil Survei. Pengumpulan data lapangan dilakukan di 5 (lima) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yaitu Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Jogjakarta, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi D.I Bandar Aceh.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan RI mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Jogjakarta, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi D.I Bandar Aceh beserta jajarannya.

2. Tim Survei yang telah menyelesaikan tugas survei.

Kami menyadari bahwa hasil survei ini masih belum sempurna, untuk itu segala saran dan masukan serta kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan hasil survei ini sangat kami nantikan.

Page 6: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

vi

Semoga survei ini bermanfaat dalam meningkatkan kinerja Kejaksaan, khususnya kinerja bidang pidum dalam rangka mengoptimalkan Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan RI

Jakarta, November 2017

Kepala Pusat litbang Kejaksaan RI

SUlIJATI, SH. MHJaksa Utama Madya NIP. 19590207 1985032001

Page 7: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

vii

DAFTAR ISI

Abstrak .....................................................................................................

Kata Pengantar .........................................................................................Daftar Isi ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ..................................................................................

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................

DAFTAR GRAFIK ...............................................................................

BAB I PENDAHUlUAN ...............................................................A. Latar Belakang ...............................................................B. Permasalahan ..................................................................C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat Survei ..........................D. Rencana Kerja Pelaksanaan .........................................E. Ruang Lingkup Survei ..................................................F. Tahapan Pelaksanaan .....................................................

BAB II METODOlOGI ..................................................................A. Metode Survei ................................................................B. Populasi ...........................................................................C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ..............D. Analisa Data ...................................................................

BAB III PENYAJIAN DAN ANAlISIS DATA ...........................A. ProfilResponden............................................................B. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap

Pelayanan Tilang di Kejaksaan ....................................1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

Pelayanan Tilang di Kejaksaan .............................2. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap

Pelayanan Tilang Kejaksaan di 6 (enam)

iiiv

viiixxixi

1144557

99

111212

1515

19

19

Page 8: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

viii

22

25

2939

575759

61

63

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi ......................3. Indeks Kepuasan Masyarakat Berdasarkan Jenis

Pelayanan Tilang .....................................................C. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang

oleh Kejaksaan Berdasarkan Unsur pelayanan .........D. AnalisiSignifikasidanKorelasi..................................

BAB IV PENUTUP .............................................................................A. Kesimpulan .....................................................................

B. Saran ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

lAMPIRAN ...........................................................................................

Page 9: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

ix

DAFTAR TABEl

Tabel 2 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval

Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan .................................................................

Tabel 3.B.1.1 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan .................................................................

Tabel 3.B. 1.2 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan ............................................

Grafik3.B.1 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat TerhadapPelayanan Tilang oleh Kejaksaan .........................

Tabel 3.B. 2.1 IK M Pelayanan Tilang di Kejaksaan Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja Di 6 (Enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi ......................................

Grafik3.B.2.2 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat TerhadapPelayanan Tilang oleh Kejaksaan di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi ....................................................

Tabel 3.B. 3.1 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang ............................................

Grafik3.B.3.1 Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan BerdasarkanJenis Pelayanan Tilang ............................................

Tabel 3.C.1 Persyaratan Dalam Pelayanan Tilang ....................Tabel 3.C.2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan

Tilang .......................................................................Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang ..................Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang ....................Tabel3.C.5 ProdukspesifikasidenganJenisPelayanan.........Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan

Tilang .......................................................................Tabel 3.C.7 Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang .....Tabel 3.C.8 arana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang ......

11

19

20

21

22

25

26

2829

30313334

353637

Page 10: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

x

Tabel 3.C.9 Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan Tilang di Kejaksaan ..............................

Tabel 3.D.1 Tingkat Korelasi ......................................................Tabel3.D.1.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis

Kelamin dengan Unsur Pelayanan .......................Tabel3.D.1.2 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia

dengan Unsur Pelayanan .......................................Tabel3.D.1.3 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara

Pendidikan dengan Unsur Pelayanan ..................Tabel3.D.1.4 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis

Pekerjaan dengan Unsur Pelayanan ......................Tabel3.D.1.5 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis

Layanan dengan Unsur Pelayanan ........................Tabel3.D.2.1 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsur

Persyaratan dengan Unsur Lainnya .......................Tabel3.D.2.2 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsur

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan Unsur Lainnya .....................................................................

Tabel3.D.2.3 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsurWaktu Penyelesaian dengan Unsur Lainnya ........

Tabel3.D.2.4 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsurBiaya/Tarif dengan Unsur Lainnya .......................

Tabel3.D.2.5 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsurProdukSpesifikasidenganUnsurLainnya...........

Tabel3.D.2.6 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsurKompetensi Pelaksana dengan Unsur Lainnya ....

Tabel3.D.2.7 Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur PerilakuPelaksana dengan Unsur Lainnya ........................

Tabel3.D.2.8 Analisis Signifikansi danKorelasi antaraUnsurPenanganan Pengaduan, saran dengan Unsur Lainnya ......................................................................

3840

41

42

44

45

46

48

49

51

52

53

54

55

55

Page 11: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

xi

DAFTAR DIAGRAM

Grafik3.A.1 Jenis Kelamin ……………...………....….....……

Grafik3.A.2 UsiaResponden…………......................................

Grafik3.A.3 Tingkat Pendidikan Responden…....……………

Grafik3.A.4 Profesi Responden……………….....……………

Grafik3.A.5 JenisPelayananTilangyangDiterima….....……. .

1516171718

Page 12: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik3.B.1 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat TerhadapPelayananTilangolehKejaksaan…....................

Grafik3.B.2.1 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat TerhadapPelayanan Tilang oleh Kejaksaan di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi ...................................................

Grafik3.B.3.1 NilaiRata-rataUnsurPelayananBerdasarkanJenisPelayananTilang…...........................................…

Page 13: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

1

BAB IPENDAHUlUAN

A. latar Belakang

Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh jenis pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki kinerja dapat dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat penyelenggara untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi.1

Kejaksaan adalah salah satu lembaga publik yang bergerak dalam penegakan hukum di Indonesia. Sebagai penegak hukum, salah satu tugas dan fungsi Kejaksaan adalah sebagai eksekutor putusan peradilan. Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 1 angka 6 KUHAP dan Pasal 30 ayat (1) huruf b Undang-Undang Kejaksaan, bahwa Jaksa merupakan pejabat yang diberikan kewenangan untuk melakukan penuntutan dan penetapan hakim. Pelayanan tilang merupakan salah satu produk dari pelaksanaan fungsi eksekutorial Jaksa sebagai pelaksana penetapan hakim.

Pelayanan tilang di Kejaksaan ada 2 (dua) bentuk yaitu: (1) Pelayanan pembayaran denda tilang dan (2) pelayanan pengembalian barang bukti tilang. Denda tilang adalah denda pidana lalu lintas yang merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang digolongkan ke dalam Penerimaan Negara Bukan

1 Agus Dwiyanto, dkk., Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Yogyakarta : Gajah Mada Univercity Press, 2012, hlm. 47

Page 14: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

2

Pajak. Uang hasil denda dari tindak pidana lalu lintas merupakan salah satu Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Kejaksaan. Pelayanan pengembalian barang bukti tilang adalah kegiatan mengembaikan barang bukti hasil sitaan dalam perkara lalu lintas yang atas putusan pengadilan dinyatakan dikembalikan kepada pemilik.

Sehubungan dengan tuntutan reformasi birokrasi yang mengacu pada Road Map RB tahun 2010-2014 ada 8 (delapan) area perubahan yang harus dilakukan oleh setiap lembaga negara yaitu: (1) Manajemen perubahan; (2) Penataan peraturan; (3) Penataan organisasi; (4) Penataan tata kelola; (5) Penataan SDM; (6) Peningkatan pengawasan; (7) Peningkatan akuntabilitas; (8) Peningkatan pelayanan publik. Pelaksanaan reformasi birokrasi sebagai wujud tanggung jawab dalam penegakan hukum, Kejaksaan RI senantiasa memberikan pelayanan hukum melalui berbagai cara. Dalam konteks itulah, maka berpijak pada semangat Reformasi Birokrasi (RB) Kejaksaan yang sudah digulirkan sejak 22 Juli 2005, Kejaksaan RI terus-menerus berupaya melakukan perbaikan kualitas pelayanannya. Sebagai bentuk dimulainya reformasi di Kejaksaan RI pada tanggal 12 Juli 2007 telah ditandatangani 6 (enam) Peraturan Jaksa Agung RI sebagai hasil dari program pembaharuan kejaksaan yang mencakup pembaruan di bidang Rekrutmen, Pendidikan dan Pelatihan, Standard Minimum Profesi Jaksa, Pembinaan Karir, Kode Perilaku Jaksa serta pembaruan di bidang Pengawasan.

Walaupun kejaksaan sudah berupaya untuk melakukan reformasi birokrasi, namun tuntutan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik masih tetap menjadi suatu keharusan bagi Kejaksaan Republik Indonesia, apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini lembaga penegak hukum khususnya Kejaksaan RI banyak mendapat sorotan publik karena dinilai kinerjanya tidak maksimal sehingga belum dapat menjamin terciptanya kepastian hukum.

Page 15: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

3

Salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya di bidang penegakan hukum, secara tepat dan berkelanjutan. Melalui program Reformasi Birokrasi, secara gradual tetapi pasti diharapkan dapat memulihkan persepsi negatif terhadap lembaga kejaksaan menjadi persepsi positif antara lain dengan meningkatkan kinerja agar mampu menjamin terwujudnya keadilan dan kepastian hukum sesuai harapan masyarakat sehingga pelayanan hukum kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik, bahkan semakin membaik. 2

Melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, mengamanatkan kepada seluruh institusi pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk melakukan Survei Kepuasan Masyarakat sebagai tolak ukur keberhasilan penyelanggaraan pelayanan. Selama ini, dalam melakukan survei kepuasan masyarakat digunakan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan ini dipandang tidak operasional dan memerlukan penjabaran teknis dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu dikeluarkan aturan baru yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan ini menggunakan metode survei yang lebih aplikatif dan mudah dilaksanakan.

Survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan RI sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program reformasi birokrasi kejaksaan terutama yang terkait dengan pelayanan tilang. Selain itu, survei ini juga dilakukan dalam rangka melaksanakan Rencana

2 Tim Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi Kejaksaan, Jakarta : Kejaksaan RI, 2008, hlm. 11.

Page 16: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

4

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).3 Pelaksanaan survei pengukuran kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam pelayanan tilang tahun 2017 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

B. Permasalahan

Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang yang dilakukan oleh Kejaksaan RI.

C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat Survei

Tujuan1.

Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Kejaksaan RI khususnya pelayanan tilang.

Sasaran2.

Adapun sasaran dari pelaksanaan survei kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:

Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna a. layanan tilang dalam menilai kinerja penyelenggara pelayan tilang di wilayah hukum Kejaksaan RI.Mendorong Kejaksaan RI untuk meningkatkan kualitas b. pelayanan tilang di wilayah hukum Kejaksaan RI.

3 Nota Dinas Kepala Biro Perencanaan Kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan Agung Nomor: B-089/C.2/Cr.4/02/2015 tanggal 9 Febrari 2015 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) Tahun 2015.

Page 17: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

5

Mendorong Kejaksaan RI menjadi lebih inovatif dalam c. menyelenggarakan pelayanan tilang di wilayah hukum Kejaksaan RI.Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat d. terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan RI

Manfaat.3.

Dengan dilakukan survey kepuasan masyarakat diperoleh manfaat, antara lain:

Diketahui kelemahan dan kekurangan dari masing-masing a. unsur dalam penyelenggara pelayanan publik;Diketahui kinerja penyelenggara pelayanan yang telah b. dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;Sebagai bahan penetapan kebijakan yang yang perlu c. diambil dan upaya tindak lanjut yang perlu dilakukan atas hasil survei kepuasan masyarakat ini;

D. Rencana Kerja dan Pelaksanaan

Pengukuran/Survei Kepuasan masyarakat (SKM) terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan RI ini dilaksanakan sekali setiap tahunnya. Survei dilakukan di 6 (enam) wilayah Kejaksaan Tinggi (Jawa Timur, D.I Banda Aceh, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan D.I Jogjakarta) di Indonesia. Setiap Kejaksaan Tinggi tinggi dipilih 5 (lima) Kejaksaan Negeri sebagai perwakilan. Survei dilakukan dalam waktu 1 (satu) minggu disetiap Kejaksaan Tinggi. Waktu keseluruhan pelaksanaan adalah 3 (tiga) bulan dari bulan Oktober – Desember 2017.

Ruang lingkup SurveiE.

Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan kepada bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan Republik Indonesia. Pelayanan tilang yang dimaksud

Page 18: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

6

disini adalah pelayanan terhadap pembayaran denda tilang dan pelayanan terhadap pengembalian barang bukti tilang.

Adapun unsur-unsur yang akan dinilai dalam Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan RI antara lain:

Persyaratan 1. Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur2. Sistem, mekanisme dan prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima layanan, termasuk pengaduan.

Waktu Penyelesaian3. Waktu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan setiap jenis pelayanan.

Biaya/tarif4. Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

Produkspesifikasidanjenispelayanan5. Produk spesifikasi dan jenis layanan adalah hasil pelayananyang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiapspesifikasijenispelayanan.

Kompetensi pelaksana 6. Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki

Page 19: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

7

oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

Perilaku pelaksana7. Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan palayanan.

Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjutnya.

Sarana dan Prasarana9. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (computer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak (gedung).

Hasil survei kepuasan masyarakat ini disajikan dalam bentuk skoring. Perhatian utama atas hasil survei ini ditujukan pada saran atau rekomendasi perbaikan dari responden penerima layanan dengan maksud agar kualitas layanan Kejaksaan RI dalam pelayanan tilang bagi publik/pengguna selalu meningkat dari waktu ke waktu.

Tahapan PelaksanaanF.

Tahap pelaksanaan survei kepuasan masyarakat (SKM) terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian hasil survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai berikut:

Menyusun instrumen survei;1. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel;2.

Page 20: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

8

Menentukan responden;3. Melaksanakan survei;4. Mengolah hasil survei;5. Menyajikan dan melaporkan hasil.6.

Page 21: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

9

BAB IIMETODOlOGI PENElITIAN

Metode SurveiA.

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap pelayaan tilang di Kejaksaan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana datanya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dengan pengukuran menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam Kuesioner (angket), dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Metode ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu jenis layanan publik. Pada skala Likert responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.

Pengukuran Skala Likert

Setiap pertanyaan survei masing-masing unsur diberi nilai. Nilai dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan survei kepuasan masyarakat terhadap unsur-unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama. Nilai penimbang ditetapkan dengan rumus, sebagai berikut:

Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah Bobot

= 1

= N Jumlah Unsur X

Page 22: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

10

Contoh: jika unsur yang dikaji sebanyak 9 (sembilan) unsur

Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah Bobot

= 1

= 0,11 Jumlah Unsur 9

Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

SKM = Total dari Nilai Persepsi Per Unsur

x Nilai Penimbang Total Unsur yang Terisi

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25 –100, maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

SKM Unit Pelayanan x 25

Adapun pensekorannya menggunakan skala likert, dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan di Kejaksaan RI ditentukan sebagai berikut:

Page 23: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

11

Tabel 2Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu

Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

memiliki penimbang yang sama. Nilai penimbang ditetapkan dengan rumus, sebagai berikut:

Contoh: jika unsur yang dikaji sebanyak 9 (sembilan) unsur

Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang

dengan rumus sebagai berikut:

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25 –100, maka hasil

penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

Adapun pensekorannya menggunakan skala likert, dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya

mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan di Kejaksaan RI ditentukan

sebagai berikut:

Tabel 2 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan

Kinerja Unit Pelayanan

Nilai Persepsi

Nilai Interval (NI)

Nilai Interval Konversi (NIK)

Mutu Pelayanan

(x)

Kinerja Unit Pelayanan

(y) 1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,0640 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

PopulasiB.

Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat pengguna layanan tilang di kantor-kantor Kejaksaan Negeri daerah sample survei antara lain: PNS, TNI, Polri, Swasta, Wirausaha dan lain-lain. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik menyatakan dalam menentukan besaran populasi dapat menggunakan tabel sample dari Krejcie and Morgan. Namun, dalam survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan kali ini, tidak menggunakan table sample Krejcie and Morgan. Hal ini dikarenakan sulitnya data jumlah populasi pengguna pelayanan tilang di masing-masing wilayah kejaksaan negeri yang dijadikan sample survei. Untuk pedoman awal dalam pengumpulan data ditetapkan jumlah responden dalam survei ini ditentukan 350 (tiga seratus lima puluh) orang yang diambil dari teknik simple random sampling pada masing-masing wilayah sample Kejaksaan Tinggi. Namun, dalam praktek dilapangan pengambilan jumlah responden didasarkan pada pengambilan

Page 24: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

12

data maksimal sample di setiap wilayahnya sehingga diharapkan survei ini bisa lebih maksimal.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan DataC.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan instrument berupa kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka. Kuesioner disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Kuesioner tersebut terdiri dari 9 (Sembilan) indikator, yaitu: persyaratan, sistem, mekanisme, danprosedur,waktupenyelesaian,biaya/tarif,produkspesifikasidan jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, sarana/masukan, dan sarana/prasarana.

Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel dan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) sehingga didapat hasil yang lebih konprehensif mengenai survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di kejaksaan.

Analisis DataD.

Pengolahan data dalam Setelah diperoleh hasil pengolahan data SKM, maka perlu dilakukan analisa terhadap unsur yang disurvei baik yang bersifat teknis dan non teknis secara keseluruhan, sehingga akan menggambarkan hasil yang objektif dari SKM itu sendiri. Analisa masing-masing unsur SKM dapat dilakukan dengan cara:

Analisa Univariat1.

Analisa ini untuk menggambarkan data variabel yang terkumpul (memaparkan hasil temuan) tanpa bermaksud memberikan kesimpulan. Hasil analisa ini merupakan diskripsi (penjabaran)

Page 25: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

13

temuan hasil survei berupa data statistik, seperti: frekuensi distribusi, tabulasi data dan prosentase yang diwujudkan dalam grafik atau gambar serta perhitungan-perhitungan deskriptifdari masing-masing unsur yang disurvei. Proses analisa univariat dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan analisa deskriptif program SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

Analisa Bivariat2.

Analisa bivariat dilakukan untuk menjelaskan hubungan yang kompleks antara satu unsur dengan unsur lain. Contoh: hubungan antara unsur prosedur dengan unsur waktu pelayanan, atau unsur kompetensi petugas dengan unsur perilaku petugas. Tujuan dari analisa bivariat ini adalah untuk melihat hubungan satu unsur dengan unsur lain sebagai dasar untuk menjelaskan suatu masalah. Melalui analisa ini, hasil pengelohan data SKM tidak hanya dimunculkan analisa kuantitatif saja (indeks atau angka SKM), tetapi juga analisa kualitatif. Analisa ini sangat penting untuk perbaikan kualitas pelayan publik maupun pengambilan kebijakan dalam rangka pelayanan publik.

Page 26: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

14

Page 27: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

15

BAB IIIPENYAJIAN DAN ANAlISIS DATA

Profil RespondenA.

Jumlah responden yang berhasil disurvei di lapangan pada Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan semula berjumlah 2.220 (dua ribu dua ratus dua puluh) responden tersebar dalam 6 (enam) wilayah Kejaksaan Tinggi (Jawa Timur, D.I Banda Aceh, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan D.I Jogjakarta) di Indonesia. Namun, setelah dilakukan penyotiran terhadap data-data yang tidak lengkap maka total responden yang di olah dalam survei ini berjumlah 1678 (seribu enam ratus tujuh puluh delapan) responden, dengan rincian sebagai berikut:

Responden berdasarkan jenis kelamin terdiri atas: 1.

Laki-laki : 1114 (66.4%) responden a. Perempuan : 564 (33.6%) respondenb.

Diagram 3.A.1Jenis Kelamin Responden

Page 28: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

16

Responden berdasarkan usia terdiri atas: 2. Usia di bawah 30 tahun : 890 (53.0%) responden a. Usia 30 s/d 35 tahun : 313 (18.7%) responden b. Usia 36 s/d 40 tahun : 168 (10.0%) respondenc. Usia 41 s/d 45 tahun : 140 (8.3%) respondend. Usia 46 s/d 50 tahun : 77 (4.6%) respondene. Usia 51 s/d 56 tahun : 53 (3.2%) respondenf. Usia > 56 tahun : 37 (2.2%) respondeng.

Diagram 3.A. 2Usia Responden

2

Diagram 3.A. 2 Usia Responden

Dibawah 30 Tahun[53,0]%Usia 30-35

18,7]%

Usia 36-40 [10,0]%

Usia 41-45[8,3]%

Usia 46-50[4,6]%

Usia 51-56[3,2 %] Usia >56 Tahun

[2,2 %]

3. Responden berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas:

a. SD : 100 (6.0%) responden

b. SLTP : 179 (10.7%) responden

c. SLTA : 934 (55.7%) responden

d. S-1 : 450 (26.8%) responden

e. S-2 : 13 (0.8%) responden

f. S-3 : 2 (0.1%) responden

Responden berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas:3. SD : 100 (6.0%) respondena. SLTP : 179 (10.7%) responden b. SLTA : 934 (55.7%) respondenc. S-1 : 450 (26.8%) responden d. S-2 : 13 (0.8%) responden e. S-3 : 2 (0.1%) respondenf.

Page 29: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

17

Diagram 3.A. 3 Tingkat Pendidikan Responden

3

Diagram 3.A. 3 Tingkat Pendidikan Responden

SD Kebawah(6.0%)

SLTP(10.7%)

SLTA(55.7%)

S-1(26,8%)

S-3(0.1%)

S-2(12.01%)

4. Responden berdasarkan kelompok profesi terdiri atas:

a. PNS : 202 (12.0%) responden b. TNI : 14 (0.8%) responden c. Polri : 41 (2.4%) responden d. Swasta : 653 (38.9%) responden e. Wirausaha : 227 (13.5%) responden f. Lainnya : 541 (32.2%) responden

Diagram 3.A. 4

Profesi Responden

PNS [12,0]

TNI[0,8%] Polri

[2,4%]

Swasta[38,9%]

Wirausaha[13,5]

Lainnya[32,2]

Responden berdasarkan kelompok profesi terdiri atas:4.

PNS : 202 (12.0%) respondena. TNI : 14 (0.8%) responden b. Polri : 41 (2.4%) responden c. Swasta : 653 (38.9%) responden d. Wirausaha : 227 (13.5%) responden e. Lainnya : 541 (32.2%) respondenf.

Diagram 3.A. 4 Profesi Responden

3

Diagram 3.A. 3 Tingkat Pendidikan Responden

SD Kebawah(6.0%)

SLTP(10.7%)

SLTA(55.7%)

S-1(26,8%)

S-3(0.1%)

S-2(12.01%)

4. Responden berdasarkan kelompok profesi terdiri atas:

a. PNS : 202 (12.0%) responden b. TNI : 14 (0.8%) responden c. Polri : 41 (2.4%) responden d. Swasta : 653 (38.9%) responden e. Wirausaha : 227 (13.5%) responden f. Lainnya : 541 (32.2%) responden

Diagram 3.A. 4

Profesi Responden

PNS [12,0]

TNI[0,8%] Polri

[2,4%]

Swasta[38,9%]

Wirausaha[13,5]

Lainnya[32,2]

Page 30: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

18

Jenis pelayanan tilang yang dilakukan Kejaksaan yang diterima 5. oleh responden terdiri atas:

Pelayanan E-Tilang sebanyak 646 (38.5%) respondena.

Pelayanan tilang biasa (bukan e-tilang) sebanyak 1032 b. (61.5%) responden.

Diagram 3.A. 5Jenis Pelayanan Tilang yang di Terima

4

5. Jenis pelayanan tilang yang dilakukan Kejaksaan yang diterima oleh responden terdiri atas: a. Pelayanan E-Tilang sebanyak 646 (38.5%) responden b. Pelayanan tilang biasa (bukan e-tilang) sebanyak 1032 (61.5%) responden.

Diagram 3.A. 5

Jenis Pelayanan Tilang yang di Terima

Tilang(61.5%)

E-Tilang(38.5%)

B. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Tilang di Kejaksaan 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Tilang di Kejaksaan.

Pengukuran kepuasan masyarakat dalam survei ini menggunakan skala indeks. Indeks

Kepuasan Masyarakat merupakan suatu nilai atau tingkatan untuk mengukur nilai kepuasan

masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam pelayanan tilang. Untuk menilai indeks

kepuasan masyarakat, dalam survei ini digunakan skala likert. Adapun maksud pensekoran

menggunakan skala likert adalah dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya mengkonversi

ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan tilang di Kejaksaan RI ditentukan

sebagai berikut:yaitu:

Page 31: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

19

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan B. Tilang di Kejaksaan

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Tilang 1. di Kejaksaan.

Pengukuran kepuasan masyarakat dalam survei ini menggunakan skala indeks. Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan suatu nilai atau tingkatan untuk mengukur nilai kepuasan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam pelayanan tilang. Untuk menilai indeks kepuasan masyarakat, dalam survei ini digunakan skala likert. Adapun maksud pensekoran menggunakan skala likert adalah dengan skor 1 sampai 4. Analisis selanjutnya mengkonversi ke dalam skala 100, dan kategorisasi mutu pelayanan tilang di Kejaksaan RI ditentukan sebagai berikut:yaitu:

Tabel 3.B.1.1

Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

5

Tabel 3.B.1.1 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja

Unit Pelayanan

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

(NI)

Nilai Interval

Konversi (NIK)

Mutu

Pelayanan

(x)

Kinerja Unit

Pelayanan

(y)

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik 2 2,60 – 3,0640 65,00 – 76,60 C Kurang Baik 3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik 4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Berikut indeks persepsi masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan

perkara pidana menurut 1678 (seribu enam ratus tujuh puluh delapan) responden yang

tersebar dalam 6 (enam) wilayah kejaksaan tinggi (Jawa Timur, D.I Banda Aceh,

Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan D.I Jogjakarta) di

Indonesia.

Tabel 3.B. 1.2 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan

NO IKM KEPUASAN

PELAYANAN TILANG UNSUR KINERJA NILAI RATA-RATA

1 2 3 4

1

79,45 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 1)

U1. Persyaratan 3,098

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,097

U3.Waktu Penyelesaian 3,026

U4. Biaya/tarif 3,504

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,093

U6. Kompetensi pelaksana 3,223

U7. Perilaku pelaksana 3,194

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,956

U9. Sarana dan Prasarana 3,440

Keterangan (Berlaku Untuk Semua Jenis Tabel Seperti ini):

Nilai Rata-Rata Terendah

Nilai Rata-Rata Tertinggi

Dari data di atas tergambar bahwa IKM terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan

mencapai nilai 79,45, dengan nilai tertinggi di unsur pelayanan “biaya/tarif” mendapat nilai

rata-rata 3,504 dan nilai rata-rata terendah ada pada unsur pelayanan penanganan

pengaduan, saran dan masukan sebesar 2,956.. Kondisi tersebut di atas menujukkan bahwa

mutu indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan sudah

Berikut indeks persepsi masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan perkara pidana menurut 1678 (seribu enam ratus tujuh puluh delapan) responden yang tersebar dalam 6 (enam) wilayah kejaksaan tinggi (Jawa Timur, D.I Banda Aceh, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan D.I Jogjakarta) di Indonesia.

Page 32: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

20

Tabel 3.B. 1.2Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh

Kejaksaan

5

Tabel 3.B.1.1 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja

Unit Pelayanan

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

(NI)

Nilai Interval

Konversi (NIK)

Mutu

Pelayanan

(x)

Kinerja Unit

Pelayanan

(y)

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik 2 2,60 – 3,0640 65,00 – 76,60 C Kurang Baik 3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik 4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Berikut indeks persepsi masyarakat terhadap kinerja kejaksaan dalam penanganan

perkara pidana menurut 1678 (seribu enam ratus tujuh puluh delapan) responden yang

tersebar dalam 6 (enam) wilayah kejaksaan tinggi (Jawa Timur, D.I Banda Aceh,

Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan D.I Jogjakarta) di

Indonesia.

Tabel 3.B. 1.2 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan

NO IKM KEPUASAN

PELAYANAN TILANG UNSUR KINERJA NILAI RATA-RATA

1 2 3 4

1

79,45 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 1)

U1. Persyaratan 3,098

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,097

U3.Waktu Penyelesaian 3,026

U4. Biaya/tarif 3,504

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,093

U6. Kompetensi pelaksana 3,223

U7. Perilaku pelaksana 3,194

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,956

U9. Sarana dan Prasarana 3,440

Keterangan (Berlaku Untuk Semua Jenis Tabel Seperti ini):

Nilai Rata-Rata Terendah

Nilai Rata-Rata Tertinggi

Dari data di atas tergambar bahwa IKM terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan

mencapai nilai 79,45, dengan nilai tertinggi di unsur pelayanan “biaya/tarif” mendapat nilai

rata-rata 3,504 dan nilai rata-rata terendah ada pada unsur pelayanan penanganan

pengaduan, saran dan masukan sebesar 2,956.. Kondisi tersebut di atas menujukkan bahwa

mutu indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan sudah

Dari data di atas tergambar bahwa IKM terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan mencapai nilai 79,45, dengan nilai tertinggi di unsur pelayanan “biaya/tarif” mendapat nilai rata-rata 3,504 dan nilai rata-rata terendah ada pada unsur pelayanan penanganan pengaduan, saran dan masukan sebesar 2,956.. Kondisi tersebut di atas menujukkan bahwa mutu indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan sudah mencapai kategori atau klasifikasi Baik atau B (76,61-88,30). Hal ini membuktikan bahwa untuk perbaikan kinerja Kejaksaan ke depan akan lebih ringan, dengan meningkatkan unsur kinerja yang nilai rata-ratanya masih rendah sampai paling tidak mencapai nilai 3. Namun demikian untuk mencapai nilai mutu persepsi Sangat Baik atau A (88,31-100) perlu perjuangan yang lebih keras lagi, karena dari nilai 79,45 sampai mencapai nilai 88,31 masih memerlukan 8,86 point lagi.

Page 33: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

21

Sejak Kejaksaan melakukan pembaharuan melalui program Reformasi Birokrasi yang bertujuan memberikan pelayanan prima pada masyarakat dalam penegakan hukum, diharapkan dapat meningkatkan indeks kepuasan masyarakat menjadi baik dan seterusnya menjadi Sangat Baik, sehingga akan tercipta kepuasan pada masyarakat terhadap Kejaksaan dalam melakukan pelayanan. Stigma bahwa birokrat selalu minta dilayani berubah menjadi birokrasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Secara singkat nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilangdikejaksaandapatdilihatpadagrafikberikut:

Grafik 3.B.1

Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan

6

mencapai kategori atau klasifikasi Baik atau B (76,61-88,30). Hal ini membuktikan bahwa

untuk perbaikan kinerja Kejaksaan ke depan akan lebih ringan, dengan meningkatkan unsur

kinerja yang nilai rata-ratanya masih rendah sampai paling tidak mencapai nilai 3. Namun

demikian untuk mencapai nilai mutu persepsi Sangat Baik atau A (88,31-100) perlu

perjuangan yang lebih keras lagi, karena dari nilai 79,45 sampai mencapai nilai 88,31 masih

memerlukan 8,86 point lagi.

Sejak Kejaksaan melakukan pembaharuan melalui program Reformasi Birokrasi yang

bertujuan memberikan pelayanan prima pada masyarakat dalam penegakan hukum,

diharapkan dapat meningkatkan indeks kepuasan masyarakat yang dulunya negatif (kurang

baik) menjadi baik dan seterusnya menjadi Sangat Baik, sehingga akan tercipta kepuasan

pada masyarakat terhadap Kejaksaan dalam melakukan pelayanan. Stigma bahwa birokrat

selalu minta dilayani berubah menjadi birokrasi yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Secara singkat nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di

kejaksaan dapat di grafik berikut: Grafik 3.B.1

Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan

2. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang Kejaksaan di 6

(enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi

Tabel 3.B. 2.1

IK M Pelayanan Tilang di Kejaksaan Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja Di 6 (Enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi

NO JENIS RESPONDEN IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

1 KEJAKSAAN TINGGI 82,24 U1. Persyaratan 3,215

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,185

Page 34: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

22

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan 2. Tilang Kejaksaan di 6 (enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi

Tabel 3.B. 2.1IK M Pelayanan Tilang di Kejaksaan Dan Nilai Rata-Rata Unsur

Kinerja Di 6 (Enam) Wilayah Hukum Kejaksaan TinggiTabel 3.B. 2.1

IK M Pelayanan Tilang di Kejaksaan Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja Di 6 (Enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi

NO JENIS RESPONDEN IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

1 KEJAKSAAN TINGGI

JAWA TIMUR

82,24 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 2)

U1. Persyaratan 3,215

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,185

U3.Waktu Penyelesaian 3,106

U4. Biaya/tarif 3,843

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,256

U6. Kompetensi pelaksana 3,233

U7. Perilaku pelaksana 3,195

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,046

U9. Sarana dan Prasarana 3,557

2

KEJAKSAAN TINGGI D.I BANDAR ACEH

80,44 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 3)

U1. Persyaratan 3,149

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,157

U3.Waktu Penyelesaian 3,094

U4. Biaya/tarif 3,434

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,169

U6. Kompetensi pelaksana 3,220

U7. Perilaku pelaksana 3,277

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,083

U9. Sarana dan Prasarana 3,406

3

KEJAKSAAN TINGGI

BANGKA BELITUNG

82,03 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 4)

U1. Persyaratan 3,280

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,240

U3.Waktu Penyelesaian 3,280

U4. Biaya/tarif 3,217

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,229

U6. Kompetensi pelaksana 3,371

U7. Perilaku pelaksana 3,354

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,137

U9. Sarana dan Prasarana 3,451

4

KEJAKSAAN TINGGI

NTT

78,97

(BAIK) (DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 5)

U1. Persyaratan 2,986

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 2,973

U3.Waktu Penyelesaian 2,858

U4. Biaya/tarif 3,918

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,909

U6. Kompetensi pelaksana 3,502

U7. Perilaku pelaksana 3,027

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,749

U9. Sarana dan Prasarana 3,534

5

KEJAKSAAN TINGGI D.I YOGYAKARTA

73,26 (KURANG

BAIK (DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 6)

U1. Persyaratan 2,910

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 2,965

U3.Waktu Penyelesaian 2,785

U4. Biaya/tarif 2,685

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,920

U6. Kompetensi pelaksana 3,045

U7. Perilaku pelaksana 3,155

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,790

U9. Sarana dan Prasarana 3,145

6

KEJAKSAAN TINGGI

KALIMANTAN TIMUR

77,81 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 7)

U1. Persyaratan 2,997

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,018

U3.Waktu Penyelesaian 2,979

U4. Biaya/tarif 3,545

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,976

U6. Kompetensi pelaksana 3,065

U7. Perilaku pelaksana 3,156

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,858

U9. Sarana dan Prasarana 3,445

Page 35: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

23

Tabel 3.B. 2.1 IK M Pelayanan Tilang di Kejaksaan Dan Nilai Rata-Rata Unsur Kinerja

Di 6 (Enam) Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi

NO JENIS RESPONDEN IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

1 KEJAKSAAN TINGGI

JAWA TIMUR

82,24 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 2)

U1. Persyaratan 3,215

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,185

U3.Waktu Penyelesaian 3,106

U4. Biaya/tarif 3,843

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,256

U6. Kompetensi pelaksana 3,233

U7. Perilaku pelaksana 3,195

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,046

U9. Sarana dan Prasarana 3,557

2

KEJAKSAAN TINGGI D.I BANDAR ACEH

80,44 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 3)

U1. Persyaratan 3,149

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,157

U3.Waktu Penyelesaian 3,094

U4. Biaya/tarif 3,434

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,169

U6. Kompetensi pelaksana 3,220

U7. Perilaku pelaksana 3,277

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,083

U9. Sarana dan Prasarana 3,406

3

KEJAKSAAN TINGGI

BANGKA BELITUNG

82,03 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 4)

U1. Persyaratan 3,280

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,240

U3.Waktu Penyelesaian 3,280

U4. Biaya/tarif 3,217

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,229

U6. Kompetensi pelaksana 3,371

U7. Perilaku pelaksana 3,354

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 3,137

U9. Sarana dan Prasarana 3,451

4

KEJAKSAAN TINGGI

NTT

78,97

(BAIK) (DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 5)

U1. Persyaratan 2,986

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 2,973

U3.Waktu Penyelesaian 2,858

U4. Biaya/tarif 3,918

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,909

U6. Kompetensi pelaksana 3,502

U7. Perilaku pelaksana 3,027

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,749

U9. Sarana dan Prasarana 3,534

5

KEJAKSAAN TINGGI D.I YOGYAKARTA

73,26 (KURANG

BAIK (DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 6)

U1. Persyaratan 2,910

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 2,965

U3.Waktu Penyelesaian 2,785

U4. Biaya/tarif 2,685

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,920

U6. Kompetensi pelaksana 3,045

U7. Perilaku pelaksana 3,155

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,790

U9. Sarana dan Prasarana 3,145

6

KEJAKSAAN TINGGI

KALIMANTAN TIMUR

77,81 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 7)

U1. Persyaratan 2,997

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3,018

U3.Waktu Penyelesaian 2,979

U4. Biaya/tarif 3,545

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 2,976

U6. Kompetensi pelaksana 3,065

U7. Perilaku pelaksana 3,156

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2,858

U9. Sarana dan Prasarana 3,445

Setelah melihat data di atas dapat dibaca bahwa pada lokasi

penelitian Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mempunyai tingkat Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan Tertinggi diantara ke 6 (enam) lokasi penelitian yaitu sebesar 82,24 masuk dalam kategori (BAIK) dan unsur pelayanan tertingginya adalah “Biaya/Tarif” dalam pelayanan tilang dengan nilai rata-rata 3,843 sedangkan nilai rata-rata terendah ada pada unsur “Penangan Pengaduan, Masukan dan Saran” dengan nilai 3,046. Selanjutnya dapat

Page 36: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

24

pula dilihat bahwa lokasi penelitian pada wilayah hukum Kejaksaan Tinggi D.I Yogyakarta mempunyai tingkat IKM terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan Terendah diantara ke 6 (enam) lokasi penelitian yaitu sebesar 73,26 masuk dalam kategori (KURANG BAIK) dan unsur kinerja tertingginya adalah “Perilaku Pelaksana” dengan nilai rata-rata 3,155 sedangkan nilai rata-rata terendah adalah 2,685 pada unsur pelayanan Biaya/Tarif.

Dari tabel diatas juga diketahui bahwa secara berjenjang setelah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, lokasi survei dengan perolehan nilai IKM pelayanan tilang dari tinggi ke rendah (sebelum Kejaksaan Tinggi D.I Yogjakarta) adalah sebagai berikut:

Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung dengan a. nilai IKM pelayanan tilang 82, 03 masuk dalam kategori (BAIK). Nilai rata-rata tertinggi adalah pada unsur sarana dan prasarana dengan nilai 3,451 dan nilai rata-rata terendah adalah 3,137 yaitu unsur Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran.

Kejaksaan Tinggi D.I Bandar Aceh dengan nilai IKM b. pelayanan tilang 80, 44 masuk dalam kategori (BAIK). Nilai rata-rata tertinggi adalah pada unsur Biaya dengan nilai 3,434 dan nilai rata-rata terendah adalah 3,083yaitu unsur Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran.

Kejaksaan Tinggi NTT dengan nilai IKM pelayanan tilang c. 78, 97 masuk dalam kategori (BAIK). Nilai rata-rata tertinggi adalah pada unsur Biaya/Tarif dengan nilai 3,918 dan nilai rata-rata terendah adalah 2,749 yaitu Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran.

Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dengan nilai IKM d. pelayanan tilang 77,81 masuk dalam kategori (BAIK). Nilai rata-rata tertinggi adalah pada unsur Biaya/Tarif

Page 37: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

25

dengan nilai 3,545 dan nilai rata-rata terendah adalah 2,858 yaitu unsur Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran.

Lebih lanjut mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan tilang di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi sebagai wilayah sample dapat kita lihat juga dari grarik dibawah ini:

Grafik 3.B.2.2Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh

Kejaksaan di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi

5

Grafik 3.B.2.1 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi

Tabel 3.B. 3.1 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang

1.

NO JENIS PELAYANAN

TILANG IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

1 E-TILANG

79.01 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 8)

U1. Persyaratan 3.085

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3.051

U3.Waktu Penyelesaian 3.070

U4. Biaya/tarif 3.416

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,080

U6. Kompetensi pelaksana 3.159

U7. Perilaku pelaksana 3.238

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2.969

U9. Sarana dan Prasarana 3.402

NO JENIS RESPONDEN IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

2 TILANG

(Konvensional)

79.72 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 9)

U1. Persyaratan 3.106

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3.126

U3.Waktu Penyelesaian 2.998

U4. Biaya/tarif 3.558

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3.101

U6. Kompetensi pelaksana 3.264

U7. Perilaku pelaksana 3.167

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2.948

U9. Sarana dan Prasarana 3.463

IKM 79.45

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Berdasarkan Jenis 3. Pelayanan Tilang

Ada 2 (dua) jenis pelayanan tilang di kejaksaan yaitu pelayanan tilang dengan cara biasa atau konvensional dan pelayanan tilang dengan sistem e-tilang. Pelayanan e-tilang merupakan inovasi dari pelayanan tilang yang ada di kejaksaan. Pembayaran denda tilang yang selama ini dilakukan secara konvensional dapat dilakukan sistem pelayanan e-tilang.

Page 38: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

26

Inovasi e-tilang diharapkan dapat memberikan nilai posistif terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan tilang di kejaksaan. Untuk itu, survei ini juga melihat perbandingan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan tilang di kejaksaan dengan system tilang biasa/konvensional dan e-tilang.

Tabel 3.B. 3.1Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) Berdasarkan

Jenis Pelayanan Tilang

5

Grafik 3.B.2.1 Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Tilang oleh Kejaksaan di 6 (enam) Kejaksaan Tinggi

Tabel 3.B. 3.1 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang

1.

NO JENIS PELAYANAN

TILANG IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

1 E-TILANG

79.01 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 8)

U1. Persyaratan 3.085

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3.051

U3.Waktu Penyelesaian 3.070

U4. Biaya/tarif 3.416

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3,080

U6. Kompetensi pelaksana 3.159

U7. Perilaku pelaksana 3.238

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2.969

U9. Sarana dan Prasarana 3.402

NO JENIS RESPONDEN IPM PENANGANAN

PERKARA UNSUR KINERJA

NILAI RATA-RATA

1 2 3 4 5

2 TILANG

(Konvensional)

79.72 (BAIK)

(DATA SELENGKAP-NYA DAPAT DILIHAT DALAM LAMPIRAN 9)

U1. Persyaratan 3.106

U2. Sistem,Mekanisme dan Prosedur 3.126

U3.Waktu Penyelesaian 2.998

U4. Biaya/tarif 3.558

U5. Produk spesifikasi&jenis layanan 3.101

U6. Kompetensi pelaksana 3.264

U7. Perilaku pelaksana 3.167

U8. Penanganan pengaduan,saran,masukan 2.948

U9. Sarana dan Prasarana 3.463

IKM 79.45

Page 39: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

27

Dari tabel diatas diketahui bahwa Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan E-tilang oleh kejaksaan bernilai 79.01 nilai ini masuk dalam kategori (BAIK). Sedangkan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada unsur pelayanan “Biaya/Tarif” sebesar 3.416 dan unsur pelayanan dengan nilai terendah adalah “penanganan pengaduan, saran dan masukan” sebesar 2.969.

Untuk jenis pelayanan tilang konvensional yang semulanya diperkirakan memiliki Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan tilang oleh kejaksaan dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan pelayanan e-tilang, ternyata memperoleh nilai lebih tinggi yaitu sebesar 79, 72 yang juga masuk dalam kategori (BAIK). Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada unsur “Biaya/Tarif” dengan nilai 3,338 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada unsur “pelayanan penanganan pengaduan, saran dan masukan” sebesar 2,948.

Melihat data yang telah diuraikan diatas ternyata baik responden pengguna pelayanan tilang biasa/konvensional dengan e-tilang tidak memiliki perbedaan nilai kepuasan yang bearti terhadap pelayanan tilang di kejaksaan. Kedua jenis pelayanan tilang ini berada pada kategori BAIK. Selain itu, e-tilang yang merupakan inovasi dari pelayan tilang justru memperoleh IKM lebih rendah dari pelayanan tilang biasa/konvensional walaupun hanya dengan selisih IKM sebesar 0, 71. Hal ini menarik karena merubah hipotesa awal bahwa dengan adanya inovasi berupa e-tilang akan memiliki IKM pengguna pelayan tilang lebih tinggi dibandingkan dengan pelayan tilang biasa/konvensional.

Selain itu hal menarik yang diperoleh dari data diatas adalah baik jenis pelayanan tilang biasa/konvensional maupun e-tilang sama-sama memperoleh nilai rata-rata tertinggi di unsur “biaya/tarif”. Menariknya lagi, pada nilai rata-rata terendah juga sama-sama terdapat pada unsur pelayanan

Page 40: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

28

“penanganan pengaduan, saran dan masukan”. Artinya dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis pelayan baik tilang biasa/konvensional maupun e-tilang tidak mempengaruhi penilaian responden terhadap nilai rata-rata unsur pelayananan. Selain itu penangan pengaduan, saran dan masukan untuk pelayan tilang baik tilang biasa/konvensional maupun e-tilang dinilai belum dinilai maksimal bagi pengguna pelayanan.

Lebih lanjut dapat dilihat perbandingan nilai rata-rata unsur pelayanan antara tilang biasa/konvensional dengan e-tilang:

Grafik 3.B.3.1Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Berdasarkan

Jenis Pelayanan Tilang

6

Grafik 3.B.3.1

Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang

Tabel 3.C.1 Persyaratan Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Persyaratan

Tidak sesuai 11 ( 2% ) 11 ( 1% ) 22 ( 1% ) Kurang sesuai 39 ( 6% ) 49 ( 5% ) 88 ( 5% ) Sesuai 480 ( 74% ) 792 ( 77% ) 1272 ( 76% ) Sangat sesuai 116 ( 18% ) 180 ( 17% ) 296 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tidak mudah 11 ( 2% ) 12 ( 1% ) 23 ( 1% ) Kurang mudah 61 ( 9% ) 76 ( 7% ) 137 ( 8% ) Mudah 458 ( 71% ) 714 ( 69% ) 1172 ( 70% ) Sangat mudah 116 ( 18% ) 230 ( 22% ) 346 ( 21% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Page 41: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

29

Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan C. Tilang oleh Kejaksaan Berdasarkan Unsur Pelayanan

Pada sub bab ini dipaparkan mengenai hasil survei masyarakat terhadap pelayanan tilang yang dilakukan oleh kejaksaan dilihat dari 9 (sembilan) unsur pelayanan. Selain itu juga akan diperbandingkan nilai kepuasan per-unsur dengan jenis pelayanan tilang yang diterima oleh masyarakat. Kesemua data ditampilkan dalam bentuk tabel, angka dan persentase, sebagai berikut:

Persyaratan1.

Jawaban responden mengenai kesesuaian jenis pelayanan dengan persyarakatan dalam penerimaan pelayanan tilang yang dilakukan oleh kejaksaan baik berupa e-tilang maupun tilang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.1Persyaratan Dalam Pelayanan Tilang

6

Grafik 3.B.3.1

Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang

Tabel 3.C.1 Persyaratan Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Persyaratan

Tidak sesuai 11 ( 2% ) 11 ( 1% ) 22 ( 1% ) Kurang sesuai 39 ( 6% ) 49 ( 5% ) 88 ( 5% ) Sesuai 480 ( 74% ) 792 ( 77% ) 1272 ( 76% ) Sangat sesuai 116 ( 18% ) 180 ( 17% ) 296 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tidak mudah 11 ( 2% ) 12 ( 1% ) 23 ( 1% ) Kurang mudah 61 ( 9% ) 76 ( 7% ) 137 ( 8% ) Mudah 458 ( 71% ) 714 ( 69% ) 1172 ( 70% ) Sangat mudah 116 ( 18% ) 230 ( 22% ) 346 ( 21% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa:

Dari 1678 responden sebanyak 1272 orang (76%) 1. menyatakan jenis pelayanan yang diterima sudah Sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam menerima pelayanan. Sebanyak 792 orang (77%) menyatakan ini dalam pelayanan tilang biasa dan 480 orang (74%) menyatakan kesesuaian ini dalam pelayanan e-tilang.

Sebanyak 296 orang (18%) menyatakan jenis pelayanan 2. yang diterima sudah Sangat Sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam menerima pelayanan. Sebanyak 180

Page 42: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

30

orang (17%) menyatakan ini dalam pelayanan tilang biasa dan 116 orang (18%) menyatakan kesesuaian ini dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 88 orang (5%) menyatakan jenis pelayanan 3. yang diterima Kurang Sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam menerima pelayanan. Sebanyak 49 orang (5%) menyatakan ini dalam pelayanan tilang biasa dan 39 orang (6%) menyatakan kesesuaian ini dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 22 orang (1%) menyatakan jenis pelayanan 4. yang diterima Tidak Sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam menerima pelayanan. Sebanyak 49 orang (5%) menyatakan ini dalam pelayanan tilang biasa dan 39 orang (6%) menyatakan kesesuaian ini dalam pelayanan e-tilang.

2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Jawaban responden mengenai kemudahan system, mekanisme dan prosedur dalam pelayanan tilang yang dilakukan oleh kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.2Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Tilang

6

Grafik 3.B.3.1

Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Berdasarkan Jenis Pelayanan Tilang

Tabel 3.C.1 Persyaratan Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Persyaratan

Tidak sesuai 11 ( 2% ) 11 ( 1% ) 22 ( 1% ) Kurang sesuai 39 ( 6% ) 49 ( 5% ) 88 ( 5% ) Sesuai 480 ( 74% ) 792 ( 77% ) 1272 ( 76% ) Sangat sesuai 116 ( 18% ) 180 ( 17% ) 296 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tidak mudah 11 ( 2% ) 12 ( 1% ) 23 ( 1% ) Kurang mudah 61 ( 9% ) 76 ( 7% ) 137 ( 8% ) Mudah 458 ( 71% ) 714 ( 69% ) 1172 ( 70% ) Sangat mudah 116 ( 18% ) 230 ( 22% ) 346 ( 21% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:

Dari 1678 responden sebanyak 1172 orang (70%) 1. menyatakan bahwa system, mekanisme dan prosedur

Page 43: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

31

dalam pelayanan tilang dinilai Mudah. Sebanyak 714 (69%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 458 (71%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 346 orang (21%) menyatakan bahwa system, 2. mekanisme dan prosedur dalam pelayanan tilang dinilai Sangat Mudah. Sebanyak 230 (22%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 116 (18%) responden dalam pelayanan e-tilang.Dari 1172 responden sebanyak 137 (8%) menyatakan bahwa 3. system, mekanisme dan prosedur dalam pelayanan tilang dinilai Kurang Mudah. Sebanyak 76 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 61 (9%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 23 orang (1%) menyatakan bahwa system, 4. mekanisme dan prosedur dalam pelayanan tilang dinilai Tidak Mudah. Sebanyak 12 (1%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 11 (2%) responden dalam pelayanan e-tilang.

3. Waktu Penyelesaian Pelayanan

Jawaban responden mengenai waktu yang diperlukan dalam menerima pelayanan tilang oleh kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.3Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Page 44: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

32

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:

Dari 1678 responden sebanyak 1161 orang (69%) 1. menyatakan bahwa waktu yang diperlukan dalam menerima pelayanan tolang oleh kejaksaan dinilai Cepat. Sebanyak 694 (67%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 467 (72%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Sebanyak 292 orang (17%) menyatakan bahwa waktu 2. yang diperlukan dalam menerima pelayanan tolang oleh kejaksaan dinilai Sangat Cepat. Sebanyak 177 (17%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 115 (18%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Sebanyak 201 orang (12%) menyatakan bahwa waktu 3. yang diperlukan dalam menerima pelayanan tolang oleh kejaksaan dinilai Kurang Cepat. Sebanyak 143 (14%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 58 (9%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Sebanyak 24 orang (1%) menyatakan bahwa waktu 4. yang diperlukan dalam menerima pelayanan tolang oleh kejaksaan dinilai Tidak Cepat. Sebanyak 18 (2%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 6 (1%) responden dalam pelayanan e-tilang.

4. Biaya/Tarif

Jawaban responden mengenai besaran biaya/tariff yang dibebankan kepada penerima pelayanan tilang di kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Page 45: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

33

Tabel 3.C.4Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:Sebanyak 1089 orang (65%) menyatakan bahwa besaran 1. biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan di kejaksaan adalah Tidak Ada/Gratis. Sebanyak 737 (71%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 352 (54%) responden dalam pelayanan e-tilang. Sebanyak 397 orang (24%) menyatakan bahwa besaran 2. biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan di kejaksaan di nilai Murah. Sebanyak 176 (17%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 221 (34%) responden dalam pelayanan e-tilang..Sebanyak 140 orang (8%) menyatakan bahwa besaran 3. biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan di kejaksaan dinilai Cukup Mahal. Sebanyak 77 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 63 (10%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 52 orang (3%) menyatakan bahwa besaran 4. biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan di kejaksaan dinilai Sangat Mahal. Sebanyak 42 (4%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 10 (2%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Page 46: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

34

5. Produk Spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

Jawaban responden mengenai kesesuaian produk pelayanan (tilang) dengan apa yang tercantum dalam standar pelayanan (tilang) dengan hasil yang diharapkan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.5Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:Dari 1678 responden 1089 orang (65%) menyatakan 1. bahwa produk pelayanan (tilang) Sesuai dengan apa yang tercantum dalam standar pelayanan (tilang) dengan hasil yang diharapkan dinilai. Sebanyak 751 (73%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 472 (73%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 318 orang (19%) menyatakan bahwa produk 2. pelayanan (tilang) Sangat Sesuai dengan apa yang tercantum dalam standar pelayanan (tilang) dengan hasil yang diharapkan dinilai. Sebanyak 198 (19%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 120 (19%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 112 orang (7%) menyatakan bahwa produk 3. pelayanan (tilang) Kurang Sesuai dengan apa yang tercantum dalam standar pelayanan (tilang) dengan hasil yang diharapkan dinilai. Sebanyak 72 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 40 (6%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Page 47: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

35

Sebanyak 25 orang (1%) menyatakan bahwa produk 4. pelayanan (tilang) Tidak Sesuai dengan apa yang tercantum dalam standar pelayanan (tilang) dengan hasil yang diharapkan dinilai. Sebanyak 11 (1%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 14 (2%) responden dalam pelayanan e-tilang.

6. Kompetensi Pelaksana

Jawaban responden mengenai kompetensi pelaksana/petugas dalam memperikan pelayanan tilang di kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

7

Tabel 3.C.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Waktu Penyelesaian

Tidak cepat 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Kurang cepat 58 ( 9% ) 143 ( 14% ) 201 ( 12% ) Cepat 467 ( 72% ) 694 ( 67% ) 1161 ( 69% ) Sangat cepat 115 ( 18% ) 177 ( 17% ) 292 ( 17% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.4 Biaya/Tarif Dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Biaya/tarif

Sangat mahal 10 ( 2% ) 42 ( 4% ) 52 ( 3% ) Cukup mahal 63 ( 10% ) 77 ( 7% ) 140 ( 8% ) Murah 221 ( 34% ) 176 ( 17% ) 397 ( 24% ) Gratis 352 ( 54% ) 737 ( 71% ) 1089 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.5 Produk spesifikasi dengan Jenis Pelayanan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Tidak sesuai 14 ( 2% ) 11 ( 1% ) 25 ( 1% ) Kurang sesuai 40 ( 6% ) 72 ( 7% ) 112 ( 7% ) Sesuai 472 ( 73% ) 751 ( 73% ) 1223 ( 73% ) Sangat sesuai 120 ( 19% ) 198 ( 19% ) 318 ( 19% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.6 Kompetensi Pelaksana/Petugas dan Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Kompetensi pelaksana

Tidak kompeten 5 ( 1% ) 2 ( 0% ) 7 ( 0% ) Kurang kompeten 31 ( 5% ) 37 ( 4% ) 68 ( 4% ) Kompeten 466 ( 72% ) 680 ( 66% ) 1146 ( 68% ) Sangat kompeten 144 ( 22% ) 313 ( 30% ) 457 ( 27% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:

Dari 1678 responden 1146 orang (68%) menilai pelaksana/1. petugas yang memberikan pelayan tilang di kejaksaan Kompeten dalam melakukan tugas pelayan. Sebanyak 680 (66%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 466 (72%) responden dalam pelayanan e-tilang. Sebanyak 457 orang (27%) menilai pelaksana/petugas 2. yang memberikan pelayan tilang di kejaksaan Sangat Kompeten dalam melakukan tugas pelayan. Sebanyak 313 (30%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 144 (22%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Page 48: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

36

Sebanyak 68 orang (4%) menilai pelaksana/petugas 3. yang memberikan pelayan tilang di kejaksaan Kurang Kompeten dalam melakukan tugas pelayan. Sebanyak 37 (4%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 31 (5%) responden dalam pelayanan e-tilang.Dari 1678 responden hanya 7 orang (0%) menilai 4. pelaksana/petugas yang memberikan pelayan tilang di kejaksaan Tidak Kompeten dalam melakukan tugas pelayan. Sebanyak 2 (0%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 5 (1%) responden dalam pelayanan e-tilang.

7. Perilaku Pelaksana/Petugas

Jawaban responden perilaku petugas/pelaksana selama memberikan pelayan tilang di kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.7 : Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang

8

Tabel 3.C.7 Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Perilaku pelaksana

Tidak sopan&ramah 1 ( 0% ) 3 ( 0% ) 4 ( 0% ) Kurangsopan&ramah 17 ( 3% ) 44 ( 4% ) 61 ( 4% ) Sopan dan ramah 455 ( 70% ) 763 ( 74% ) 1218 ( 73% ) Sangat sopan&ramah 173 ( 27% ) 222 ( 22% ) 395 ( 24% ) JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.8 Sarana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sarana dan Prasarana

Tidak ada 49 ( 8% ) 69 ( 7% ) 118 ( 7% ) Ada tapi tidak berfungsi 51 ( 8% ) 72 ( 7% ) 123 ( 7% ) Berfungsi kurang maksimal 137 ( 21% ) 203 ( 20% ) 340 ( 20% ) Dikelola dengan baik 409 ( 63% ) 688 ( 67% ) 1097 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.9 Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan Tilang di Kejaksaan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Buruk 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Cukup 117 ( 18% ) 204 ( 20% ) 321 ( 19% ) Baik 414 ( 64% ) 624 ( 60% ) 1038 ( 62% ) Sangat baik 109 ( 17% ) 186 ( 18% ) 295 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.D.1 Tingkat Korelasi

Nilai korelasi Keterangan 0.00 - 0.199 sangat rendah 0.20 - 0.399 rendah 0.40 - 0.599 sedang 0.60 - 0.799 kuat 0.80 - 1.000 sangat kuat

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:

Dari 1678 responden sebanyak 1218 orang (73%) menilai 1. perilaku petugas/pelaksana Sopan dan Ramah selama memberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 763 (74%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 455 (70%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Page 49: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

37

Sebanyak 395 orang (24%) menilai perilaku petugas/2. pelaksana Sangat Sopan dan Ramah selama memberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 222 (22%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 173 (27%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 61 orang (4%) menilai perilaku petugas/3. pelaksana Kurang Sopan dan Ramah selama memberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 44 (4%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 17 (3%) responden dalam pelayanan e-tilang.Dari 1678 responden hanya 4 orang (0%) menilai perilaku 4. petugas/pelaksana Tidak Sopan dan Ramah selama memberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 3 (0%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 1 (0%) responden dalam pelayanan e-tilang.

8. Sarana dan Prasarana

Jawaban responden mengenai keberfungsian sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pelayanan tilang di kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.8 : Sarana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang

8

Tabel 3.C.7 Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Perilaku pelaksana

Tidak sopan&ramah 1 ( 0% ) 3 ( 0% ) 4 ( 0% ) Kurangsopan&ramah 17 ( 3% ) 44 ( 4% ) 61 ( 4% ) Sopan dan ramah 455 ( 70% ) 763 ( 74% ) 1218 ( 73% ) Sangat sopan&ramah 173 ( 27% ) 222 ( 22% ) 395 ( 24% ) JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.8 Sarana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sarana dan Prasarana

Tidak ada 49 ( 8% ) 69 ( 7% ) 118 ( 7% ) Ada tapi tidak berfungsi 51 ( 8% ) 72 ( 7% ) 123 ( 7% ) Berfungsi kurang maksimal 137 ( 21% ) 203 ( 20% ) 340 ( 20% ) Dikelola dengan baik 409 ( 63% ) 688 ( 67% ) 1097 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.9 Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan Tilang di Kejaksaan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Buruk 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Cukup 117 ( 18% ) 204 ( 20% ) 321 ( 19% ) Baik 414 ( 64% ) 624 ( 60% ) 1038 ( 62% ) Sangat baik 109 ( 17% ) 186 ( 18% ) 295 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.D.1 Tingkat Korelasi

Nilai korelasi Keterangan 0.00 - 0.199 sangat rendah 0.20 - 0.399 rendah 0.40 - 0.599 sedang 0.60 - 0.799 kuat 0.80 - 1.000 sangat kuat

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:Dari 1678 responden sebanyak 1097 orang (65%) menilai 1. sarana dan prasarana Dikelola Dengan Baik dalam

Page 50: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

38

pemberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 688 (67%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 409 (63%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 1097 orang (65%) menilai sarana dan prasarana 2. Berfungsi Kurang Maksimal dalam pemberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 340 (20%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 137 (21%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 123 orang (7%) menilai sarana dan prasarana 3. Ada Tapi Tidak Berfungsi dalam pemberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak72 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 51 (8%) responden dalam pelayanan e-tilang.Dari 1678 responden sebanyak 118 orang (7%) menilai 4. sarana dan prasarana Tidak Ada dalam pemberikan pelayan tilang di kejaksaan. Sebanyak 69 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 49 (8%) responden dalam pelayanan e-tilang.

9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Jawaban responden mengenai penanganan pengaduan baik berupa saran maupun masukan dalam pelayanan tilang di kejaksaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.C.9Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan

Tilang di Kejaksaan

8

Tabel 3.C.7 Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Perilaku pelaksana

Tidak sopan&ramah 1 ( 0% ) 3 ( 0% ) 4 ( 0% ) Kurangsopan&ramah 17 ( 3% ) 44 ( 4% ) 61 ( 4% ) Sopan dan ramah 455 ( 70% ) 763 ( 74% ) 1218 ( 73% ) Sangat sopan&ramah 173 ( 27% ) 222 ( 22% ) 395 ( 24% ) JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.8 Sarana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sarana dan Prasarana

Tidak ada 49 ( 8% ) 69 ( 7% ) 118 ( 7% ) Ada tapi tidak berfungsi 51 ( 8% ) 72 ( 7% ) 123 ( 7% ) Berfungsi kurang maksimal 137 ( 21% ) 203 ( 20% ) 340 ( 20% ) Dikelola dengan baik 409 ( 63% ) 688 ( 67% ) 1097 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.9 Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan Tilang di Kejaksaan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Buruk 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Cukup 117 ( 18% ) 204 ( 20% ) 321 ( 19% ) Baik 414 ( 64% ) 624 ( 60% ) 1038 ( 62% ) Sangat baik 109 ( 17% ) 186 ( 18% ) 295 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.D.1 Tingkat Korelasi

Nilai korelasi Keterangan 0.00 - 0.199 sangat rendah 0.20 - 0.399 rendah 0.40 - 0.599 sedang 0.60 - 0.799 kuat 0.80 - 1.000 sangat kuat

Page 51: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

39

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa:Dari 1678 responden sebanyak 1038 orang (62%) menilai 1. penangan pengaduan baik yang berupa saran maupun masukan terhadap pelayanan tilang di kejaksaan adalah Baik. Sebanyak 624 (60%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 414 (64%) responden dalam pelayanan e-tilang. Sebanyak 321 orang (19%) menilai penangan pengaduan 2. baik yang berupa saran maupun masukan terhadap pelayanan tilang di kejaksaan adalah Cukup. Sebanyak 204 (20%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 117 (18%) responden dalam pelayanan e-tilang.Sebanyak 295 orang (18%) menilai penangan pengaduan 3. baik yang berupa saran maupun masukan terhadap pelayanan tilang di kejaksaan adalah Sangat Baik. Sebanyak 186 (18%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 109 (17%) responden dalam pelayanan e-tilang.Dari 1678 responden sebanyak 118 orang (7%) menilai 4. Tidak Ada penangan pengaduan baik yang berupa saran maupun masukan terhadap pelayanan tilang di kejaksaan . Sebanyak 69 (7%) responden menyatakan ini dalam pelayanan tilang (konvensional) dan sebanyak 49 (8%) responden dalam pelayanan e-tilang.

Analisis Signifikasi dan Korelasi D.

Padasubbabinidipaparkanmengenaianalisissignifikasidankorelasi pelayanan tilang di kejaksaan dilihat dari 2 (dua) aspek yaitu:analisissignifikasidankorelasiantarakomposisirespondendengannilaiunsurpelayanandananalisissignifikasidankorelasiantara unsur pelayan dengan unsur pelayanan lainnya.

Page 52: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

40

Pengolahan data pada sub bab ini menggunakan uji statistik bivariat untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Analisis statistik untuk menguji hubungan antara komposisi responden dalam memilih unsur pelayanan tilang di kejaksaan menggunakan uji statistik Pearson Correlation untuk menunjukkan korelasi variabel komposisi responden dengan unsur pelayanan tilang dengan menggunakan software statistik. Uji statistik untuk menguji korelasi akan memunculkan nilai signifikansi dan nilai korelasi. Tingkatsignifikansi(α)yangdigunakanadalah5%(0,05)denganhipotesisawal bahwa tidak ada korelasi antara komposisi responden dengan unsur pelayanan tilang. Hipotesis awal akan ditolak jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Dengan kata lain, hipotesisawalakanditerimajikanilaisignifikansilebihdari0,05.Tingkatkorelasi antar variable dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.D.1 : Tingkat Korelasi

8

Tabel 3.C.7 Perilaku Pelaksana/Petugas Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Perilaku pelaksana

Tidak sopan&ramah 1 ( 0% ) 3 ( 0% ) 4 ( 0% ) Kurangsopan&ramah 17 ( 3% ) 44 ( 4% ) 61 ( 4% ) Sopan dan ramah 455 ( 70% ) 763 ( 74% ) 1218 ( 73% ) Sangat sopan&ramah 173 ( 27% ) 222 ( 22% ) 395 ( 24% ) JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.8 Sarana dan Prasarana dalam Pelayanan Tilang

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Sarana dan Prasarana

Tidak ada 49 ( 8% ) 69 ( 7% ) 118 ( 7% ) Ada tapi tidak berfungsi 51 ( 8% ) 72 ( 7% ) 123 ( 7% ) Berfungsi kurang maksimal 137 ( 21% ) 203 ( 20% ) 340 ( 20% ) Dikelola dengan baik 409 ( 63% ) 688 ( 67% ) 1097 ( 65% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.C.9 Penanganan Pengaduan, Saran, Masukan dalam Pelayanan Tilang di Kejaksaan

UNSUR SKOR JENIS PElAYANAN

JUMlAH E-TIlANG lAINNYA

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Buruk 6 ( 1% ) 18 ( 2% ) 24 ( 1% ) Cukup 117 ( 18% ) 204 ( 20% ) 321 ( 19% ) Baik 414 ( 64% ) 624 ( 60% ) 1038 ( 62% ) Sangat baik 109 ( 17% ) 186 ( 18% ) 295 ( 18% )

JUMlAH 646 ( 100% ) 1032 ( 100% ) 1678 ( 100% )

Tabel 3.D.1 Tingkat Korelasi

Nilai korelasi Keterangan 0.00 - 0.199 sangat rendah 0.20 - 0.399 rendah 0.40 - 0.599 sedang 0.60 - 0.799 kuat 0.80 - 1.000 sangat kuat

Koefisien korelasi atau nilai korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat/ tidaknya hubungan linier antar dua variabel. Nilai korelasi biasa dilambangkan dengan huruf r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya hubungan antara dua variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan – (negatif) memberikan informasi mengenai arah hubungan antara dua variabel tersebut. Jika bernilai + (positif) maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan begitu

Page 53: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

41

juga sebaliknya. Jika bernilai – (negatif) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan penurunan Y.

Analisis Korelasi dan Signifikansi antara Komposisi 1. Responden dengan Unsur-Unsur Pelayanan

Informasi yang juga penting untuk diketahui dari survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di kejaksaan adalah signifikansi dan korelasi antara variable dalamsurvei tersebut terhadap tingkat kepuasan masyarakat dalam menerima pelayan tilang di kejaksaan. Komposisi responden terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan serta juga dimasukan jenis pelayanan di sub bab ini sebagai berikut:

Jenis Kelamina. Tabel 3.D.1.1

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Kelamin dengan Unsur Pelayanan

9

Tabel 3.D.1.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Kelamin dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,612 -0,012 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,486 -0,017 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,177 -0,033 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,002 -0,075 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,432 -0,019 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,024 -0,055 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,952 -0,001 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,421 -0,020 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,096 -0,041 Tidak ada korelasi

a. Usia Tabel 3.D.1.2

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,051 0,048 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,316 0,025 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,014 0,060 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,085 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,168 0,034 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,462 -0,018 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,369 0,022 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

9

Tabel 3.D.1.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Kelamin dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,612 -0,012 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,486 -0,017 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,177 -0,033 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,002 -0,075 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,432 -0,019 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,024 -0,055 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,952 -0,001 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,421 -0,020 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,096 -0,041 Tidak ada korelasi

a. Usia Tabel 3.D.1.2

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,051 0,048 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,316 0,025 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,014 0,060 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,085 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,168 0,034 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,462 -0,018 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,369 0,022 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

Dari tabel diketahui bahwa tingkat signifikansi antarajenis kelamin dengan unsur pelayanan persyaratan adalah

Page 54: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

42

0,612 (atau > 0,05); unsur pelayanan Sistem, Mekanisme, dan Prosedur adalah 0,486 (atau > 0,05); unsur pelayanan Waktu Penyelesaian adalah 0,177 (atau > 0,05); unsur pelayanan Biaya/tarif adalah 0,002 (atau > 0,05); unsur pelayanan Produkspesifikasidan jenispelayananadalah0,432 (atau>0,05); unsur pelayanan Perilaku pelaksana adalah 0,952 (atau > 0,05); unsur Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah 0,421 (atau > 0,05) dan unsur pelayanan Sarana dan prasarana adalah 0,096 (atau > 0,05) yang mana keseluruhan unsur pelayanan ini memiliki nilai signifikasi diatas 0,05sehingga disimpulkan keseluruhan unsur pelayanan ini tidak memiliki korelasi dengan jenis kelamin.

Sedangkan unsur pelayanan kompetensi pelaksana memiliki tingkat signifikansi 0,024 (atau < 0,05) sehinggamemiliki korelasi dengan jenis kelamin. Besaran nilai korelasi antara unsur pelayanan kompetensi pelaksana dengan jenis kelamin adalah sangat rendah atau sebesar -0,055. Nilai korelasi negatif menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara jenis kelamin responden dengan unsur pelayanan kompetensi pelaksana, dengan kata lain bahwa jenis kelamin responden laki-laki cenderung berpendapat bahwa unsur pelayanan pelaksana memiliki kompetensi pelaksana yang kompeten dan sangat kompeten.

Usiab. Tabel 3.D.1.2

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia dengan Unsur Pelayanan

9

Tabel 3.D.1.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Kelamin dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,612 -0,012 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,486 -0,017 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,177 -0,033 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,002 -0,075 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,432 -0,019 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,024 -0,055 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,952 -0,001 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,421 -0,020 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,096 -0,041 Tidak ada korelasi

a. Usia Tabel 3.D.1.2

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,051 0,048 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,316 0,025 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,014 0,060 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,085 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,168 0,034 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,462 -0,018 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,369 0,022 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

Page 55: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

43

9

Tabel 3.D.1.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Kelamin dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,612 -0,012 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,486 -0,017 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,177 -0,033 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,002 -0,075 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,432 -0,019 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,024 -0,055 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,952 -0,001 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,421 -0,020 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,096 -0,041 Tidak ada korelasi

a. Usia Tabel 3.D.1.2

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Usia dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,051 0,048 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,316 0,025 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,014 0,060 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,085 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,168 0,034 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,462 -0,018 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,369 0,022 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi antara jenis kelamin dengan unsur pelayananpersyaratanmemilikitingkatsignifikansi0,051(atau>0,05);tingkat signifikansi sistem,mekanisme,danprosedur adalah0,316 (atau > 0,05); tingkat signifikansi produk spesifikasidan jenis pelayanan adalah 0,168 (atau > 0,05); tingkat signifikansi perilaku pelaksana adalah 0,462 (atau > 0,05);tingkat signifikansi penangganan pengaduan, saran danmasukanadalah0,369(atau>0,05);sertatingkatsignifikansisarana dan prasarana adalah 0,180 (atau > 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak berkorelasi dengan usia responden.

Sedangakan unsur waktu penyelesaian memiliki tingkat signifikasi 0,014 (atau < 0,05) dengan tingkat korelasi0,060;tingkatsignifikasibiaya/tarif0,085(atau<0,05);dankompetensi pelaksana memiliki tingkat signifikansi sebesar0,003(atau<0,05)artinyaunsur-unsurpelayananinimemilikikorelasi dengan usia responden. Tingkat korelasi anatar usia responden dengan unsur perilaku pelaksana adalah sangat rendah dengan nilai 0,071. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kelompok usia responden maka penilaian terhadap unsur waktu penyelesaian cenderung cepat dan sangat cepat; semakin tinggi kelompok usia responden maka cenderung memberikan informasi bahwa pelayanan tilang murah dan bahkan tidak dipungut biaya; serta semakin

Page 56: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

44

tinggi kelompok usia responden maka semakin kompeten pada unsur kompetensi pelaksana.

Pendidikanc. Tabel 3.D.1.3

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Pendidikan dengan Unsur Pelayanan

10

b. Pendidikan Tabel 3.D.1.3

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Pendidikan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,775 0,007 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,295 0,026 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,519 -0,016 Tidak ada korelasi

Biaya/tarif 0,000 -0,120 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,679 -0,010 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,004 -0,070 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,624 -0,012 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,255 -0,028 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,026 -0,054 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah

c. Pekerjaan Tabel 3.D.1.4

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Pekerjaan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,352 -0,023 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,013 -0,061 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah Waktu Penyelesaian 0,136 -0,036 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,287 0,026 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,282 0,026 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 -0,074 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,723 -0,009 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,665 0,011 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,198 0,031 Tidak ada korelasi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansiantaratingkatpendidikandenganunsurpelayananpersyaratanmemilikitingkatsignifikansi0,775(atau>0,05);tingkat signifikansi sistem,mekanisme,danprosedur adalah0,295 (atau>0,05); tingkat signifikansiwaktupenyelesaianadalah0,519(>0,05);tingkatsignifikansiprodukspesifikasidan jenis pelayanan adalah 0,679 (atau > 0,05); tingkat signifikansi perilaku pelaksana adalah 0,624 (atau > 0,05);serta tingkatsignifikansipenanggananpengaduan,sarandanmasukan adalah 0,255 (atau > 0,05); yang dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak berkorelasi dengan tingkat pendidikan responden.

Sedangkan tingkat pendidikan responden dengan biaya/

Page 57: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

45

tarifmemilikitingkatsignifikansi0,000(atau<0,05)dengannilai korelasi -0,120 (nilai korelasi sangat rendah), nilai korelasi negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka responden akan berpendapat bahwa biaya/tarif pelayanan tilang cukup mahal. Tingkat signifikansi antara tingkat pendidikan dengan kompetensipelaksana adalah 0,004 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi-0,070 (nilai korelasi sangat rendah), dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka penilaian terhadap kompetensi pelaksana adalah kurang kompeten. Tingkat signifikansi tingkat pendidikan dengan sarana danprasarana adalah 0,026 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi-0,054 (nilai korelasi sangat rendah), yang dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka pendapat terhadap sarana dan prasarana adalah ada tapi tidak berfungsi.

Pekerjaand.

Tabel 3.D.1.4 AnalisisSignifikansidanKorelasiantara Jenis Pekerjaan dengan Unsur Pelayanan

10

b. Pendidikan Tabel 3.D.1.3

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Pendidikan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,775 0,007 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,295 0,026 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,519 -0,016 Tidak ada korelasi

Biaya/tarif 0,000 -0,120 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,679 -0,010 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,004 -0,070 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,624 -0,012 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,255 -0,028 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,026 -0,054 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah

c. Pekerjaan Tabel 3.D.1.4

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Pekerjaan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,352 -0,023 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,013 -0,061 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah Waktu Penyelesaian 0,136 -0,036 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,287 0,026 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,282 0,026 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 -0,074 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,723 -0,009 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,665 0,011 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,198 0,031 Tidak ada korelasi

10

b. Pendidikan Tabel 3.D.1.3

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Pendidikan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,775 0,007 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,295 0,026 Tidak ada korelasi

Waktu Penyelesaian 0,519 -0,016 Tidak ada korelasi

Biaya/tarif 0,000 -0,120 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,679 -0,010 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,004 -0,070 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,624 -0,012 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,255 -0,028 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,026 -0,054 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah

c. Pekerjaan Tabel 3.D.1.4

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Pekerjaan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,352 -0,023 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,013 -0,061 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sangat rendah Waktu Penyelesaian 0,136 -0,036 Tidak ada korelasi Biaya/tarif 0,287 0,026 Tidak ada korelasi Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,282 0,026 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,003 -0,074 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,723 -0,009 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,665 0,011 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,198 0,031 Tidak ada korelasi

Page 58: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

46

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi antara jenis pekerjaan responden dengan unsurpelayanan persyaratan memiliki tingkat signifikansi 0,352(atau>0,05);tingkatsignifikansiwaktupenyelesaianadalah0,136(atau>0,05);tingkatsignifikansibiaya/tarifadalah0,287(atau>0,05)adalah0,287(atau>0,05);tingkatsignifikansiproduk spesifikasi dan jenispelayananadalah0,282 (atau>0,05); tingkat signifikansi perilaku pelaksana adalah 0,723(atau > 0,05); tingkat signifikansi penangganan pengaduan,saran dan masukan adalah 0,665 (atau > 0,05); serta tingkat signifikansisaranadanprasaranaadalah0,198(atau>0,05)yang dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak berkorelasi dengan jenis pekerjaan responden.

Sedangakan unsur sistem, mekanisme dan prosedur memiliki tingkat signifikasi 0,013 (atau < 0,05) dengantingkat korelasi -0,061 (nilai korelasi sangat rendah); tingkat signifikasikompetensipelaksana adalah0,003 (atau<0,05)dengan nilai korelasi -0,074 (nilai korelasi sangat rendah.

Jenis Layanane. Tabel 3.D.1.5

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis Layanan dengan Unsur Pelayanan

11

d. Jenis Layanan Tabel 3.D.1.5

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis layanan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,434 0,019 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,010 0,063

Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Waktu Penyelesaian 0,016 -0,059 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,089 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,466 0,018 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,000 0,096 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,004 -0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,513 -0,016 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

a. Persyaratan

Tabel 3.D.2.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Persyaratan dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,000 0,470 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang

Waktu Penyelesaian 0,000 0,450 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,480 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,300 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,250 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

b.

c.

d.

e.

f.

Page 59: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

47

11

d. Jenis Layanan Tabel 3.D.1.5

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis layanan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,434 0,019 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,010 0,063

Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Waktu Penyelesaian 0,016 -0,059 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,089 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,466 0,018 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,000 0,096 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,004 -0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,513 -0,016 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

a. Persyaratan

Tabel 3.D.2.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Persyaratan dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,000 0,470 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang

Waktu Penyelesaian 0,000 0,450 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,480 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,300 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,250 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

b.

c.

d.

e.

f.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi antara jenis layanan dengan unsur pelayananpersyaratan adalah 0,434 (atau > 0,05); tingkat signifikansiproduk spesifikasi dan jenispelayananadalah0,466 (atau>0,05);tingkatsignifikansipenanggananpengaduan,sarandanmasukanadalah0,513(atau>0,05);sertatingkatsignifikansiunsur sarana dan prasana adalah 0,180 (atau > 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak berkorelasi dengan jenis layanan.

Sedangkan jenis layanan tilang dengan sistem, mekanisme danprosedurmemilikitingkatsignifikansi0,010(atau<0,05)dengan nilai korelasi 0,063 (nilai korelasi sangat rendah); tingkat signifikansi waktu penyelesaian adalah 0,016 (atau< 0,05) dengan nilai korelasi -0,059 (nilai korelasi sangatrendah); tingkat signifikansi biaya/ tarif 0,000 (atau<0,05)dengan nilai korelasi 0,089 (nilai korelasi sangat rendah), tingkatsignifikansikompetensipelaksanaadalah0,004(atau< 0,05) dengan nilai korelasi 0,096 (nilai korelasi sangatrendah); serta tingkat signifikansi perilaku pelaksana adalah0,004(atau<0,05)dengannilaikorelasi-0,071(nilaikorelasisangat rendah). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jenis layanan tilang mempengaruhi unsur sistem, mekanisme dan prosedur; waktu penyelesaian; biaya/ tarif; kompetensi pelaksana; dan perilaku pelaksana. Dengan kata lain unsur sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/ tarif, kompetensi pelaksana dan perilaku pelaksana pada jenis layanan selain e-tilang lebih baik dari pada jenis layanan e-tilang.

Page 60: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

48

Analisis Korelasi dan Signifikansi antar Unsur-Unsur 2. Pelayanan

Informasi yang juga penting untuk diketahui dari survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang di kejaksaan adalahsignifikansidankorelasiantaraunsur-unsurpelayananterhadap tingkat kepuasan masyarakat dalam menerima pelayan tilang di kejaksaan. Unsur-unsur pelayanan tersebut adalah:

Persyaratana. Tabel 3.D.2.1

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Persyaratan dengan Unsur lainnya

11

d. Jenis Layanan Tabel 3.D.1.5

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis layanan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,434 0,019 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,010 0,063

Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Waktu Penyelesaian 0,016 -0,059 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,089 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,466 0,018 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,000 0,096 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,004 -0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,513 -0,016 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

a. Persyaratan

Tabel 3.D.2.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Persyaratan dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,000 0,470 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang

Waktu Penyelesaian 0,000 0,450 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,480 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,300 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,250 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

b.

c.

d.

e.

f.

11

d. Jenis Layanan Tabel 3.D.1.5

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Jenis layanan dengan Unsur Pelayanan

UNSUR NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan 0,434 0,019 Tidak ada korelasi Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,010 0,063

Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Waktu Penyelesaian 0,016 -0,059 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Biaya/tarif 0,000 0,089 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,466 0,018 Tidak ada korelasi

Kompetensi pelaksana 0,000 0,096 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Perilaku pelaksana 0,004 -0,071 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan 0,513 -0,016 Tidak ada korelasi

Sarana dan prasarana 0,180 0,033 Tidak ada korelasi

a. Persyaratan

Tabel 3.D.2.1 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Persyaratan dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Persyaratan

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 0,000 0,470 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang

Waktu Penyelesaian 0,000 0,450 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,480 Ada korelasi dengan

nilai korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,300 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,250 Ada korelasi dengan

nilai korelasi rendah

b.

c.

d.

e.

f.

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur pelayanan dengan unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur adalah 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi0,470 (nilai korelasi sedang); tingkat signifikasi WaktuPenyelesaian0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,450(nilai korelasi sedang); tingkat signifikasi Biaya/tarif 0,000(atau < 0,05) dengan nilai korelasi 0,180 (nilai korelasisangat rendah); tingkat signifikasi Produk spesifikasi dan

Page 61: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

49

jenis pelayanan 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi0,480(nilaikorelasisedang); tingkatsignifikasiKompetensipelaksana 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi 0,300(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPerilakupelaksana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,330(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPenangananpengaduan,sarandanmasukan0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,360(nilaikorelasirendah);dantingkatsignifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,250(nilaikorelasirendah).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin sesuai persyaratan pelayanan maka semakin mudah sistem, makanisme dan prosedur pelayanan; semakin cepat waktu penyelesaian pelayanan; semakin murah biaya pelayanan; semakinsesuaiantaraspesifikasiprodukdanjenispelayanan;semakin berkompeten pelaksana pelayanan’; semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Sistem, Mekanisme, dan Prosedurb.

Tabel 3.D.2.2Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Sistem,

Mekanisme, dan Prosedur dengan Unsur lainnya

12

g. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tabel 3.D.2.2 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan

Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Waktu Penyelesaian 0,000 0,500 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,002 0,080 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,290 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,400 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sangat rendah

h. Waktu Penyelesaian

Tabel 3.D.2.3 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Waktu Penyelesaian dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Waktu Penyelesaian

Biaya/tarif 0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,320 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,350 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,240 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

i. Biaya/tarif

Tabel 3.D.2.4 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Biaya/Tarif dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Biaya/tarif

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Kompetensi pelaksana 0,000 0,230 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Perilaku pelaksana 0,129 0,040 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Page 62: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

50

12

g. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tabel 3.D.2.2 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan

Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Waktu Penyelesaian 0,000 0,500 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,002 0,080 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,290 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,400 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sangat rendah

h. Waktu Penyelesaian

Tabel 3.D.2.3 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Waktu Penyelesaian dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Waktu Penyelesaian

Biaya/tarif 0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,320 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,350 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,240 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

i. Biaya/tarif

Tabel 3.D.2.4 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Biaya/Tarif dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Biaya/tarif

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Kompetensi pelaksana 0,000 0,230 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Perilaku pelaksana 0,129 0,040 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan unsur Waktu Penyelesaianadalah0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,500 (nilai korelasi sedang); tingkat signifikasi Biaya/tarif0,002(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,180(nilaikorelasisangat rendah); tingkat signifikasi Produk spesifikasi danjenis pelayanan 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi0,410(nilaikorelasisedang); tingkatsignifikasiKompetensipelaksana 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi 0,290(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPerilakupelaksana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,400(nilaikorelasisedang);tingkatsignifikasiPenangananpengaduan,sarandanmasukan0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,360(nilaikorelasirendah);dantingkatsignifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,180(nilaikorelasisangat rendah).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin mudah unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur maka semakin cepat waktu penyelesaian pelayanan; semakin murah biaya pelayanan; semakin sesuai antara spesifikasi produk danjenis pelayanan; semakin berkompeten pelaksana pelayanan; semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Page 63: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

51

Waktu Penyelesaianc.

Tabel 3.D.2.3Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Waktu

Penyelesaian dengan Unsur lainnya

12

g. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tabel 3.D.2.2 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan

Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Waktu Penyelesaian 0,000 0,500 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,002 0,080 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,290 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,400 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sangat rendah

h. Waktu Penyelesaian

Tabel 3.D.2.3 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Waktu Penyelesaian dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Waktu Penyelesaian

Biaya/tarif 0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,320 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,350 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,240 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

i. Biaya/tarif

Tabel 3.D.2.4 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Biaya/Tarif dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Biaya/tarif

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Kompetensi pelaksana 0,000 0,230 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Perilaku pelaksana 0,129 0,040 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur Waktu Penyelesaian dengan unsur Biaya/Tarif adalah 0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,170(nilaikorelasisangat rendah); tingkat signifikasi Produk spesifikasi danjenis pelayanan 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi0,410(nilaikorelasisedang); tingkatsignifikasiKompetensipelaksana 0,000 (atau < 0,05) dengan nilai korelasi 0,260(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPerilakupelaksana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,320(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPenangananpengaduan,sarandanmasukan0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,350(nilaikorelasirendah);dantingkatsignifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,240(nilaikorelasisangat rendah).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin cepat waktu penyelesaian pelayanan; semakin murah biaya pelayanan; semakin sesuai antara spesifikasi produk danjenis pelayanan; semakin berkompeten pelaksana pelayanan;

Page 64: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

52

semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Biaya/tarifd. Tabel 3.D.2.4

Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Biaya/Tarif dengan Unsur lainnya

12

g. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Tabel 3.D.2.2 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Sistem, Mekanisme, dan Prosedur dengan

Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Waktu Penyelesaian 0,000 0,500 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Biaya/tarif 0,002 0,080 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,290 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,400 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,360 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,180 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sangat rendah

h. Waktu Penyelesaian

Tabel 3.D.2.3 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Waktu Penyelesaian dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Waktu Penyelesaian

Biaya/tarif 0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai

korelasi sedang Kompetensi pelaksana 0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,320 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,350 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,240 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

i. Biaya/tarif

Tabel 3.D.2.4 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Biaya/Tarif dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Biaya/tarif

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Kompetensi pelaksana 0,000 0,230 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah Perilaku pelaksana 0,129 0,040 Tidak ada korelasi Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

Sarana dan prasarana 0,000 0,220 Ada korelasi dengan nilai

korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansi

unsurBiaya/Tarifdenganunsurproduk spesifikasidan jenispelayanan adalah0,000 (atau<0, 05) dengannilai korelasi0,220 (nilai korelasi sangat rendah); tingkat signifikasiKompetensipelaksana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,230 (nilaikorelasi rendah); tingkat signifikasiPenangananpengaduan, saran danmasukan 0,000 (atau < 0,05) dengannilai korelasi 0,170 (nilai korelasi sangat rendah); dan tingkat signifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilai korelasi 0,220 (nilai korelasi sangat rendah). Tidak ada korelasi antara unsur biaya/tarif dengan perilaku pelaksana.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin murah biaya pelayanan semakin sesuai antara spesifikasiproduk dan jenis pelayanan; semakin berkompeten pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan

Page 65: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

53

masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Produk Spesifikasi dan Jenis Pelayanane.

Tabel 3.D.2.5Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Produk

Spesifikasi dengan Unsur Lainnya

13

j. Produk Spesifikasi dan Jenis Pelayanan

Tabel 3.D.2.5 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Produk Spesifikasi dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Kompetensi pelaksana

0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,270 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

k. Kompetensi pelaksana

Tabel 3.D.2.6 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Kompetensi Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Kompetensi pelaksana

Perilaku pelaksana 0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

l. Perilaku Pelaksana

Tabel 3.D.2.7 Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur Perilaku Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Perilaku pelaksana

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

m. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Tabel 3.D.2.8 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Penanganan Pengaduan, saran dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Sarana dan prasarana

0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur produk spesifikasi dan jenis pelayanan dengankompetensipelaksanaadalah0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,330(nilaikorelasisangatrendah);tingkatsignifikasiperilakupelaksana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0, 41 (nilai korelasi sedang); tingkat signifikasiPenangananpengaduan, saran danmasukan 0,000 (atau < 0,05) dengannilai korelasi 0,170 (nilai korelasi sangat rendah); dan tingkat signifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilai korelasi 0,220 (nilai korelasi sangat rendah).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin sesuaiantaraspesifikasiprodukdanjenispelayanan,semakinberkompeten pelaksana pelayanan; semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Page 66: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

54

Kompetensi pelaksanaf.

Tabel 3.D.2.6Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Kompetensi

Pelaksana dengan Unsur lainnya

13

j. Produk Spesifikasi dan Jenis Pelayanan

Tabel 3.D.2.5 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Produk Spesifikasi dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Kompetensi pelaksana

0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,270 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

k. Kompetensi pelaksana

Tabel 3.D.2.6 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Kompetensi Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Kompetensi pelaksana

Perilaku pelaksana 0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

l. Perilaku Pelaksana

Tabel 3.D.2.7 Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur Perilaku Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Perilaku pelaksana

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

m. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Tabel 3.D.2.8 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Penanganan Pengaduan, saran dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Sarana dan prasarana

0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur kompetensi pelaksana dengan perilaku pelaksana adalah 0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,310(nilaikorelasirendah);tingkatsignifikasiPenangananpengaduan,sarandanmasukan0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,26(nilaikorelasirendah);dantingkatsignifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,170(nilaikorelasisangat rendah).

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa semakin berkompeten pelaksana pelayanan; semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan; semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Page 67: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

55

Perilaku Pelaksanag.

Tabel 3.D.2.7Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur Perilaku Pelaksana

dengan Unsur lainnya

13

j. Produk Spesifikasi dan Jenis Pelayanan

Tabel 3.D.2.5 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Produk Spesifikasi dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Kompetensi pelaksana

0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,270 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

k. Kompetensi pelaksana

Tabel 3.D.2.6 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Kompetensi Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Kompetensi pelaksana

Perilaku pelaksana 0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

l. Perilaku Pelaksana

Tabel 3.D.2.7 Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur Perilaku Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Perilaku pelaksana

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

m. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Tabel 3.D.2.8 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Penanganan Pengaduan, saran dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Sarana dan prasarana

0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansiunsur perilaku pelaksana dengan Penanganan pengaduan, sarandanmasukanadalah0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,440(nilaikorelasisedang);sertatingkatsignifikasiSaranadanPrasarana0,000(atau<0,05)dengannilaikorelasi0,170 (nilai korelasi sangat sangat rendah). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa semakin sopan dan ramah perilaku pelaksana pelayanan semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan serta semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukanh.

Tabel 3.D.2.8Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Penanganan

Pengaduan, saran dengan Unsur lainnya

13

j. Produk Spesifikasi dan Jenis Pelayanan

Tabel 3.D.2.5 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Produk Spesifikasi dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Produk spesifikasi dan jenis pelayanan

Kompetensi pelaksana

0,000 0,330 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Perilaku pelaksana 0,000 0,410 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,270 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

k. Kompetensi pelaksana

Tabel 3.D.2.6 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Kompetensi Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Kompetensi pelaksana

Perilaku pelaksana 0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,260 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

l. Perilaku Pelaksana

Tabel 3.D.2.7 Analisis Signifikansi&Korelasi Unsur Perilaku Pelaksana dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Perilaku pelaksana

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

0,000 0,440 Ada korelasi dengan nilai korelasi sedang

Sarana dan prasarana

0,000 0,170 Ada korelasi dengan nilai korelasi sangat rendah

m. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Tabel 3.D.2.8 Analisis Signifikansi dan Korelasi antara Unsur Penanganan Pengaduan, saran dengan Unsur lainnya

UNSUR PElAYANAN NIlAI SIGNIFIKANSI

NIlAI KORElASI KETERANGAN

Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Sarana dan prasarana

0,000 0,310 Ada korelasi dengan nilai korelasi rendah

Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat signifikansi

unsur Penanganan pengaduan, saran dan masukan dengan

Page 68: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

56

sarana dan prasaranan adalah adalah 0,000 (atau < 0, 05)dengan nilai korelasi 0,310 (nilai korelasi rendah). Artinya semakin baik penanganan pengaduan, saran dan masukan pelayanan maka semakin berfungsi sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan pelayanan.

Page 69: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

57

BAB IVP E N U T U P

KesimpulanA.

Berdasarkan analisis data penelitian Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) terhadap pelayanan tilang di Kejaksaan RI maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan - tilang di Kejaksaan adalah 79,45 atau masuk dalam kategori BAIK. Nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,504 terdapat pada unsur “biaya/tarif” pelayanan. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden berpendapat bahwa biaya/tarif yang dikeluarkan untuk memperoleh pelayann tilang di kejaksaan adalah gratis. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah terdapat pada unsur pelayanan “penanganan pengaduan, saran dan masukan” dengan nilai 2,956. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden berpendapat bahwa pelayanan terhadap penanganan pengaduan, saran dan masukan untuk tilang di kejaksaan belum maksimal.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan - tilang di Kejaksaan diperoleh dari 6 (enam) sampel Wilayah Kejaksaan Tinggi, antara lain : Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Kejaksaan Tinggi D.I.Yogyakarta, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, dan Kejaksaan Tinggi Aceh. Dari 6 (enam) Kejaksaaan Tinggi yang dijadikan sampel, Kejaksaan Tinggi yang memperoleh IKM pelayanan tilang terbaik adalah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dengan nilai IKM sebesar 82,24 masuk dalam kategori BAIK. Sedangkan Kejaksaan Tinggi dengan nilai IKM pelayanan tilang terendah adalah Kejaksaan

Page 70: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

58

Tinggi D.I Yoyakarta sebesar 73,26 yang masuk dalam kategori KURANG BAIK.

Perbandingan nilai IKM pelayanan tilang biasa/konvensional - dengan pelayanan e-tilang tidak terlalu mencolok. Kedua jenis pelayanan tilang ini sama-sama memperoleh IKM pada kategori BAIK. Namun bila diperbandingkan dari segi nilai IKM, tilang biasa/konvensional justru memiliki nilai IKM yang lebih tinggi (79, 72) dibandingkan dengan nilai IKM pelayanan e-tilang (79.01). Hal ini bertentangan dengan hipotesa awal bahwa adanya inovasi e-tilang akan berdampak pada semakin tingginya nilai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang tersebut.

Terdapat sembilan unsur pelayanan tilang di Kejaksaan - antara lain : persyaratan; sistem, mekanisme, dan prosedur; waktu penyelesaian; biaya/ tarif; produk spesifikasi danjenis pelayanan; kompetensi pelaksana; perilaku pelaksana; penanganan pengaduan, saran, dan masukan; serta sarana dan prasarana. Dilakukan uji statistik korelasi terhadap sembilan unsur pelayanan tersebut dengan tingkat signifikansi 5%.Diperoleh hasil bahwa kesembilan unsur pelayanan tersebut saling memiliki hubungan (korelasi) antara satu unsur dengan unsur yang lain dengan nilai korelasi yang beragam (nilai korelasi sangat rendah, rendah, dan sedang). Unsur pelayanan persyaratan memiliki korelasi dengan unsur sistem, mekanisme, dan prosedur; unsur waktu penyelesaian; unsur produk spesifikasi dan jenis pelayanan; unsur kompetensipelaksana; unsur perilaku pelaksana; unsur penanganan pengaduan, saran, dan masukan; serta unsur sarana dan prasarana, begitu pula sebaliknya. Namun unsur pelayanan biaya/tarif tidak berhubungan (tidak berkorelasi) dengan unsur pelayanan perilaku pelaksana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur pelayanan yang satu dengan yang lain saling berhubungan (berkorelasi).

Page 71: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

59

SaranB.

Agar hasil-hasil pengukuran kepuasan masyarakat terhadap 1. pelayanan tilang oleh Kejaksaan RI yang sudah baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Untuk yang tidak baik agar segera dilakukan pembenahan untuk meningkatkan nilai IKM maupun unsur-unsur pelayanan sehingga ketika dilakukan survei di masa yang akan datang bisa memperoleh nilai kepuasan masyarakat yang lebih baik lagi.

Perlu adanya surat himbauan mengenai penyediaan layanan 2. dan atau kotak saran untuk penanganan pengaduan, saran dan masukan bagi para pengguna layanan tilang di Kejaksaan.

Perlu dilakukan sosialisasi pada seluruh wilayah hukum 3. Kejaksaan Tinggi tentang pentingnya survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tilang oleh Kejaksaan demi peningkatan pelayanan serta tingkat kepuasan masyarakat setiap tahunnya terhadap pelayanan tersebut. Dan juga diharapkan semakin meningkatnya antusias wilayah Kejaksaan Tinggi untuk melakukan survei secara mandiri.

Page 72: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

60

Page 73: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

61

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwiyanto, dkk., Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Yogyakarta : Gajah Mada Univercity Press, 2012, hlm. 47

Tim Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi Kejaksaan, Jakarta : Kejaksaan RI, 2008, hlm. 11.

Nota Dinas Kepala Biro Perencanaan Kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan Agung Nomor: B-089/C.2/Cr.4/02/2015 tanggal 9 Febrari 2015 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) Tahun 2015.

Page 74: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

62

Page 75: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

63

IKM

SNilai 582 593 557 537 584 609 631 558 629 /Unsur NRR / 2.910 2.965 2.785 2.685 2.920 3.045 3.155 2.790 3.145 Unsur NRR tertbg/ 0.323 0.329 0.309 0.298 0.324 0.338 0.350 0.310 0.349

*)

unsur 2.930 **) IKM Unit pelayanan 73.260

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.9102.965

2.7852.6852.920

3.0453.1552.790

3.145

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 73.26 ( KURANG BAIK )

lAMPIRAN :

Page 76: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

64

IKM E-TILANG

SNilai 272 268 271 289 275 292 291 273 330 /Unsur NRR / 2.863 2.821 2.853 3.042 2.895 3.074 3.063 2.874 3.474 Unsur NRR

0.318 0.313 0.317 0.338 0.321 0.341 0.340 0.319 0.386 *)

tertbg/ unsur 2.992 **) IKM Unit pelayanan 74.808

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.8632.821

2.8533.0422.895

3.0743.0632.874

3.474

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 74.81 ( KURANG BAIK )

Page 77: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

65

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 310 325 286 248 309 317 340 285 299 /Unsur NRR / 2.952 3.095 2.724 2.362 2.943 3.019 3.238 2.714 2.848 Unsur NRR

0.328 0.344 0.302 0.262 0.327 0.335 0.359 0.301 0.316 *)

tertbg/ unsur 2.874 **) IKM Unit pelayanan 71.859

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.9523.095

2.7242.3622.943

3.0193.2382.714

2.848

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 71.86 ( KURANG BAIK )

Page 78: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

66

IKM

SNilai 1270 1258 1227 1518 1286 1277 1262 1203 1405 /Unsur NRR / 3.215 3.185 3.106 3.843 3.256 3.233 3.195 3.046 3.557 Unsur NRR

0.357 0.354 0.345 0.427 0.361 0.359 0.355 0.338 0.395 *)

tertbg/ unsur 3.290 **) IKM Unit pelayanan 82.238

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2153.185

3.1063.8433.256

3.2333.1953.046

3.557

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 82.24 ( BAIK )

Page 79: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

67

IKM E-TILANG

SNilai 177 154 168 212 173 174 174 154 199 /Unsur NRR / 3.278 2.852 3.111 3.926 3.204 3.222 3.222 2.852 3.685 Unsur NRR

0.364 0.317 0.345 0.436 0.356 0.358 0.358 0.317 0.409 *)

tertbg/ unsur 3.258 **) IKM Unit pelayanan 81.451

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2782.852

3.1113.9263.204

3.2223.2222.852

3.685

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 81.45 ( BAIK )

Page 80: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

68

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 1093 1104 1059 1306 1113 1103 1088 1049 1206 /Unsur NRR / 3.205 3.238 3.106 3.830 3.264 3.235 3.191 3.076 3.537 Unsur NRR

0.356 0.359 0.345 0.425 0.362 0.359 0.354 0.341 0.393 *)

tertbg/ unsur 3.295 **) IKM Unit pelayanan 82.363

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2053.238

3.1063.8303.264

3.2353.1913.076

3.537

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 82.36 ( BAIK )

Page 81: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

69

IKM

SNilai 1102 1105 1083 1202 1109 1127 1147 1079 1192 /Unsur NRR / 3.149 3.157 3.094 3.434 3.169 3.220 3.277 3.083 3.406 Unsur NRR

0.349 0.350 0.343 0.381 0.352 0.357 0.364 0.342 0.378 *)

tertbg/ unsur 3.218 **) IKM Unit pelayanan 80.443

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.1493.157

3.0943.4343.169

3.2203.2773.083

3.406

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 80.44 ( BAIK )

Page 82: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

70

IKM E-TILANG

SNilai 660 670 650 690 666 665 696 643 692 /Unsur NRR / 3.188 3.237 3.140 3.333 3.217 3.213 3.362 3.106 3.343 Unsur NRR

0.354 0.359 0.349 0.370 0.357 0.357 0.373 0.345 0.371 *)

tertbg/ unsur 3.235 **) IKM Unit pelayanan 80.864

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.1883.237

3.1403.3333.217

3.2133.3623.106

3.343

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 80.86 ( BAIK )

Page 83: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

71

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 442 435 433 512 443 462 451 436 500 /Unsur NRR / 3.091 3.042 3.028 3.580 3.098 3.231 3.154 3.049 3.497 Unsur NRR

0.343 0.338 0.336 0.397 0.344 0.359 0.350 0.338 0.388 *)

tertbg/ unsur 3.193 **) IKM Unit pelayanan 79.835

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.0913.042

3.0283.5803.098

3.2313.1543.049

3.497

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 79.83 ( BAIK )

Page 84: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

72

IKM

SNilai 574 567 574 563 565 590 587 549 604 /Unsur NRR / 3.280 3.240 3.280 3.217 3.229 3.371 3.354 3.137 3.451 Unsur NRR

0.364 0.360 0.364 0.357 0.358 0.374 0.372 0.348 0.383 *)

tertbg/ unsur 3.281 **) IKM Unit pelayanan 82.029

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2803.240

3.2803.2173.229

3.3713.3543.137

3.451

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 80.03 ( BAIK )

Page 85: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

73

IKM E-TILANG

SNilai 178 170 182 183 175 184 181 171 154 /Unsur NRR / 3.358 3.208 3.434 3.453 3.302 3.472 3.415 3.226 2.906 Unsur NRR

0.373 0.356 0.381 0.383 0.367 0.385 0.379 0.358 0.323 *)

tertbg/ unsur 3.305 **) IKM Unit pelayanan 82.622

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.3583.208

3.4343.4533.302

3.4723.4153.226

2.906

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 82.62 ( BAIK )

Page 86: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

74

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 396 397 392 380 390 406 406 378 450 /Unsur NRR / 3.246 3.254 3.213 3.115 3.197 3.328 3.328 3.098 3.689 Unsur NRR

0.360 0.361 0.357 0.346 0.355 0.369 0.369 0.344 0.409 *)

tertbg/ unsur 3.271 **) IKM Unit pelayanan 81.772

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2463.254

3.2133.1153.197

3.3283.3283.098

3.689

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 81.77 ( BAIK )

Page 87: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

75

IKM

SNilai 582 593 557 537 584 609 631 558 629 /Unsur NRR / 2.910 2.965 2.785 2.685 2.920 3.045 3.155 2.790 3.145 Unsur NRR

0.323 0.329 0.309 0.298 0.324 0.338 0.350 0.310 0.349 *)

tertbg/ unsur 2.930 **) IKM Unit pelayanan 73.260

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.9102.965

2.7852.6852.920

3.0453.1552.790

3.145

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 73.26 ( KURANG BAIK)

Page 88: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

76

IKM E-TILANG

SNilai 272 268 271 289 275 292 291 273 330 /Unsur NRR / 2.863 2.821 2.853 3.042 2.895 3.074 3.063 2.874 3.474 Unsur NRR

0.318 0.313 0.317 0.338 0.321 0.341 0.340 0.319 0.386 *)

tertbg/ unsur 2.992 **) IKM Unit pelayanan 74.808

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.8632.821

2.8533.0422.895

3.0743.0632.874

3.474

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 74.81 (KURANG BAIK)

Page 89: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

77

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 310 325 286 248 309 317 340 285 299 /Unsur NRR / 2.952 3.095 2.724 2.362 2.943 3.019 3.238 2.714 2.848 Unsur NRR

0.328 0.344 0.302 0.262 0.327 0.335 0.359 0.301 0.316 *)

tertbg/ unsur 2.874 **) IKM Unit pelayanan 71.859

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.2463.254

3.2133.1153.197

3.3283.3283.098

3.689

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 71.86 (KURANG BAIK)

Page 90: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

78

IKM

SNilai 1016 1023 1010 1201 1009 1039 1070 969 1168 /Unsur NRR / 2.997 3.018 2.979 3.543 2.976 3.065 3.156 2.858 3.445 Unsur NRR

0.333 0.335 0.331 0.393 0.330 0.340 0.350 0.317 0.382 *)

tertbg/ unsur 3.112 **) IKM Unit pelayanan 77.806

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.9973.018

2.9793.5432.976

3.0653.1562.858

3.445

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 77.81 ( BAIK )

Page 91: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

79

IKM E-TILANG

SNilai 706 709 712 833 701 726 750 677 823 /Unsur NRR / 2.979 2.992 3.004 3.515 2.958 3.063 3.165 2.857 3.473 Unsur NRR

0.331 0.332 0.333 0.390 0.328 0.340 0.351 0.317 0.385 *)

tertbg/ unsur 3.108 **) IKM Unit pelayanan 77.712

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA2.9792.992

3.0043.5152.958

3.0633.1652.857

3.473

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 77.71 ( BAIK )

Page 92: STATUS SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES TERHADAP …€¦ · i Wahyu Kartika, S. Si Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995. Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang

80

IKM SELAIN E-TILANG

SNilai 310 314 298 368 308 313 320 292 345 /Unsur NRR / 3.039 3.078 2.922 3.608 3.020 3.069 3.137 2.863 3.382 Unsur NRR

0.337 0.342 0.324 0.400 0.335 0.341 0.348 0.318 0.375 *)

tertbg/ unsur 3.121 **) IKM Unit pelayanan 78.026

UNSUR PELAYANANPersyaratanSistem, Mekanisme, dan ProsedurWaktu PenyelesaianBiaya/ tarifProduk spesifikasi dan jenis pelayananKompetensi pelaksanaPerilaku pelaksanaPenanganan pengaduan, saran &masukanSarana dan Prasarana

NILAI RATA-RATA3.0393.078

2.9223.6083.020

3.0693.1372.863

3.382

No.U1U2

U3U4U5

U6U7U8

U9

Keterangan :- U1 s.d. U9

- NRR

- IKM

- *)

- **)

NRR Per Unsur

NRR tertimbang per unsur

= Unsur-Unsur pelayanan

= Nilai rata-rata

= Indeks Kepuasan Masyarakat

= Jumlah NRR IKM tertimbang

= Jumlah NRR Tertimbang x 25

= Jumlah nilai per unsur dibagi Jumlah kuesioner yang terisi

= NRR per unsur x 0,111

Mutu Pelayanan :

A (Sangat Baik) : 88,31 - 100,00 : 3,5324 - 4,0000 B (Baik) : 76,61 - 88,30 : 3,0644 - 3,5320 C (Kurang Baik) : 65,00 - 76,60 : 2,6000 - 3,0640 D (Tidak Baik) : 25,00 - 64,99 : 1,0000 - 2,5996

IKM UNIT PELAYANAN : 78.03 ( BAIK )