status neurologi tetanus
DESCRIPTION
status neurologis pasien tetanusTRANSCRIPT
STATUS ILMU PENYAKIT SYARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
SMF NEUROLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL
Dokter Pembimbing : dr. Haryo Teguh, Sp.S, M.Kes
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang Pendidikan : SD
Alamat : Lembarawa RT 05/ RW 01, Brebes
Tanggal masuk RS : 29/10/2014
No RM : 756899
A. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien dan alloanamnesis dengan
keluarga pasien yang dilakukan di bangsal Rosella E2 RSUD Kardinah pada
tanggal 30 Oktober 2014.
Keluhan Utama : Sulit membuka mulut sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Seluruh badan terasa kaku, sakit kepala, nyeri saat
menelan dan badan panas sejak 2 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD RSUD Kardinah pada tanggal
29 Oktober 2014 pada pukul 10.23 WIB dengan keluhan sulit membuka mulut
sejak 2 hari SMRS. Pasien juga mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, kepala
terasa sakit, badan panas dan sakit saat menelan. Keluarga pasien mengatakan
sebelum dibawa ke RS, pasien kejang-kejang berulang setiap 5 menit dalam 1 hari
jika ada ada suara keras atau cahaya, mulut pasien hanya bisa terbuka ± 2 jari.
Pasien mengatakan 5 hari sebelumnya tertusuk besi pada ibu jari kaki kanan dan
1
sempat pingsan. Pasien dibawa ke mantri dan luka dibersihkan, dijahit, dan
dibalut di mantri. Pasien diberikan tiga obat minum namun tidak disuntik obat di
bokong ataupun di lengan. Pasien tidak ingat nama obat yang diberikan oleh
mantri. Karena keluhan tidak berkurang dan bertambah berat, pasien membeli
obat sendiri di apotik. Pasien juga mengeluh sulit BAK dan BAB. Tidak ada mual
dan muntah. Riwayat digigit binatang disangkal. Riwayat imunisasi tetanus
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat
penyakit kencing manis, penyakit darah tinggi, kejang disertai demam, epilepsi
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
yang sama. Riwayat penyakit kencing manis dan penyakit darah tinggi disangkal.
B. PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan tanggal 30 Oktober 2014)
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, opisthotonus
Kesan gizi : Kesan gizi cukup
Sikap pasien : Cukup kooperatif dengan pemeriksa
Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 72x /menit, regular, kuat, isi cukup, equal
Pernapasan : 20x /menit, teratur, tipe pernafasan abdominotorakal
Suhu : 36,5 ºC per axiler
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 60 kg
2
BMI : 21,50 kg/m2 (normoweight)
Kulit
Warna sawo matang, pigmentasi merata, efloresensi (-), pertumbuhan rambut
merata, lembab, suhu raba hangat, hiperhidrosis, turgor baik.
Kelenjar Getah Bening
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Retroaurikuler : tidak teraba membesar
Submandibula : tidak teraba membesar
Submental : tidak teraba membesar
Supraklavikula : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak dilakukan pemeriksaan
Axilla : tidak dilakukan pemeriksaan
Status generalis
Kepala
Ekspresi wajah : Risus sardonicus
Simetri muka : Simetris
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata
Conjungtiva Anemis - / -
Telinga
Normotia, membran timpani intak +/+, liang telinga lapang +/+, sekret -/-.
Hidung
Bentuk normal, deformitas (-), septum deviasi (-), cavum nasi lapang, sekret -/-
Mulut
Trismus (+) ± 3 cm
3
Leher
Trakea letak di tengah. Tekanan Vena Jugularis (JVP) 5±2 cm H2O. Kelenjar
Tiroid tidak teraba membesar. Kelenjar limfe tidak teraba membesar.
Kekakuan otot(+).
Thoraks
Inspeksi :
datar, simetris kanan dan kiri saat statis dan dinamis.
Palpasi :
Vocal fremitus simetris kanan dan kiri, ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial
garis midklavikularis sinistra.
Auskultasi :
Paru :Suara nafas vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-.
Jantung : Bunyi Jantung I-II murni reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Perkusi :
Paru : sonor kedua lapang paru
Jantung :
Batas kanan : ICS III-IV garis sternalis kanan dengan suara redup
Batas kiri : ICS V, 1 cm medial garis midklavikularis kiri dgn suara redup
Batas atas : ICS III linea parasternal kiri dengan suara redup
Abdomen
Inspeksi : Datar, warna sawo matang, tidak ada efloresensi yang bermakna,
tampak kaku.
Auskultasi : Bising usus ( + ) 2x/menit.
Palpasi : kaku (+), defense muscular ( + ), nyeri tekan (-)
Perkusi : Tidak dilakukan
Inguinal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
4
Kaku pada lengan dan tungkai kanan dan kiri, nyeri (+)
Luka (+) ukuran ± 3cm pada digiti I pedis dextra.
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran kuantitatif : GCS 15 (E4 V5 M6)
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : + , Brudzinski I -, Brudzinski II -, Kernig -, Laseque -.
Saraf Kranial
Nervus I : Tidak dilakukan
Nervus II : VOD 6/60, VOS 6/60 posisi berbaring
Nervus III,IV,VI :
pupil bulat isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya Langsung +/+, refleks cahaya
tidak langsung +/+, gerak bola mata dalam batas normal.
Nervus V
Motorik : Trismus (+)
Nervus VII :
Motorik dan sensorik : sulit dinilai karena kaku
Nervus VIII : Tidak dilakukan
Nervus IX dan X : sulit dinilai karena pasien sulit membuka mulut
Nervus XI : sulit dinilai karena kaku
Nervus XII : sulit dinilai karena pasien sulit membuka mulut
Refleks Fisiologis
5
Refleks Patologis
Ekstremitas Superior
Hoffman Trommer -/-
Ekstremitas Inferior
Babinski -/-, Chaddock -/-, Gordon -/-, Schaeffer -/-, Oppenheim -/-, Klonus
patella -/-, klonus achilles +/-.
Sistem Motorik
Kekuatan Motorik : Sulit dinilai karena kaku
Ekstremitas Superior
Kanan Kiri
Tonus otot : hipertonus hipertonus
Trofi : eutrofi eutrofi
Gerakan : kaku kaku
Ekstremitas Inferior
Kanan Kiri
Tonus otot : hipertonus hipertonus
Trofi : eutrofi eutrofi
Gerakan : kaku kaku
Gerakan involunter :
Tremor (-), Chorea (-), Ballismus (-), Athetose (-).
Sistem Sensorik
6
Pemeriksaan Kanan Kiri
Ekstremitas superior-inferior
Bisep +3 +3
Trisep +3 +3
Patela +3 +3
Achiles +4 +3
Eksteroseptif:
- Nyeri : dalam batas normal
- Suhu : tidak dilakukan
Proprioseptif
- Vibrasi : tidak dilakukan
- Posisi : dalam batas normal
- Tekan dalam : dalam batas normal
Fungsi Keseimbangan dan Koordinasi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Fungsi Vegetatif
Miksi : +
Inkontinensia urine : -
Defekasi : +
Inkontinensia alvi : -
Fungsi Luhur
Astereognosia : -
Apraksia : -
Afasia : -
Keadaan Psikis
Intelegensia : baik
Demensia : (-)
Tanda regresi : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7
LABORATORIUM DARAH LENGKAP
(Tanggal 30 Oktober 2014)
- Hemoglobin : 15 g/dl (N: 13,2-17,3)
- Eritrosit : 5,2 [10^6/uL] (N: 4,7- 6,1)
- Leukosit : 13,1 /uL[10^3/Ul] (N: 4,0-10,0)
- Hematokrit ` : 41,0 % (N: 42-52)
- Trombosit : 211 /uL [10^3/Ul] (N:150-410)
- MCV : 78,8 U (N: 80.00-96.00)
- MCH : 28,8 pcg (N: 28.0-33.0)
- MCHC : 36,6 g/dl (N: 33.0-36.0)
DIFFCOUNT
- Neutrofil : 74,2 [%] (N:50-70)
- Limfosit : 13,3 [%] (N:25-40)
- Monosit : 11,3 [%] (N:2-8)
- Eosinofil : 1 [%] (N:2-4)
- Basofil : 0,1 [%] (N:0-1)
LAJU ENDAP DARAH
- LED 1 jam : 13 mm/jam (N: 0-15)
- LED 2 jam : 32 mm/jam (N: 0-25)
KIMIA KLINIK
- GDS : 91 mg/dl (N: 70-160)
- SGOT : 131,3 u/L (N: 15-40)
- SGPT : 32,5 u/L (N: 10-40)
- Ureum : 45 mg/dl (N: 12,8-42,8)
- Kreatinin : 0,96 mg/dl (N: 0,9-1,3)
SERO IMUNOLOGI
- HbSAg : Negatif
8
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Trismus e.c tetanus derajat sedang
Diagnosis topis : -
Diagnosis etiologis : Clostridium tetani
Faktor resiko : riwayat tertusuk besi pada digiti I pedis dextra
(port d’ entry)
RESUME
Telah dilakukan anamnesis secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada
seorang laki-laki usia 30 tahun di ruang Rosella E2 RSUD Kardinah Tegal
dengan keluhan utama sulit membuka mulut sejak 2 hari SMRS. Pasien juga
mengatakan seluruh tubuhnya terasa kaku, kepala terasa sakit, badan panas dan
sakit saat menelan. Keluarga pasien mengatakan sebelum dibawa ke RS, pasien
kejang-kejang berulang setiap 5 menit dalam 1 hari, mulut pasien hanya bisa
terbuka ± 2 jari. Pasien mengatakan 5 hari sebelumnya tertusuk besi pada ibu jari
kaki kanan dan sempat pingsan. Pasien dibawa ke mantri dan luka dibersihkan,
dijahit, dan dibalut di mantri. Pasien diberikan tiga obat minum namun tidak
disuntik obat di bokong ataupun di lengan. Pasien tidak ingat nama obat yang
diberikan oleh mantri. Karena keluhan tidak berkurang dan bertambah berat,
pasien membeli obat sendiri di apotik. Pasien juga mengeluh sulit BAK dan BAB.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tampak sakit
sedang,opisthotonus, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72x /menit, pernapasan
20x /menit teratur, Suhu 36,5. Kaku pada leher, lengan dan tungkai kanan dan
kiri. Luka (+) ukuran ± 3 cm pada digiti I pedis dextra.
Pada pemeriksaan neurologis didapatkan GCS 15 (E4V5M6), kaku kuduk
(+), Saraf kranialis nervus V : trismus (+), refleks fisiologis biceps +3/+3, triseps
+3/+3, patella +3/+3, achilles +4/+3. Refleks patologis klonus achilles +/-.
Pemeriksaan sistem motorik ditemukan hipertonus pada keempat ekstremitas.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis 13,100/uL,
neutrofilia 74,2%, limfositopenia 13,3%, Monositosis 11,3%, eosinofil 1%
peningkatan LED 2 jam 32 mm/jam. SGOT (kadar enzim otot) 131,3 u/L.
Penatalaksanaan
9
1. Non Medikamentosa
a) Kontrol jalan nafas dan mempertahankan ventilasi adekuat
O2 3-4 L/ menit
b) Isolasi di ruangan yang gelap dan sunyi
c) Bedrest
d) Diet TKTP pasang NGT
e) Monitoring cairan dan elektrolit
f) Perawatan luka : ganti balut tiap hari
2. Medikamentosa :
a. Infus RL 2, D5% 2 (sehari 4 flabot)
b. Injeksi ATS 20.000 unit/5 hari/I.M
c. Eradikasi sumber toksin dengan pemberian antibiotik dan debridemen
Ceftriaxon 2 x 2gr dalam NaCl, metronidazole 500 mg/8 jam
d. Injeksi Diazepam 5 ampul / flabot tapering off tiap 2 hari
e. Sohobion 2x1 tab P.C
PROGNOSIS :
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad bonam
10