stasiun vii
TRANSCRIPT
BAB VII
STASIUN NUT DAN KERNEL
1. Dasar Teori
Stasiun nut dan kernel merupakan stasiun untuk pengolahan biji (nut)
kelapa sawit dalam bentuk cake yang berasal dari hasil pengepressan. Dalam
stasiun ini terjadi beberapa tahapan, diantaranya adalah pemisahan serabut
(fiber) dari biji (nut), pemecahan nut, pemisahan cangkang dan kernel serta
pengolahan kernel dengan cara pengurangan kadar air dan dan kotoran
dalam kernel. Cangkang dan fiber yang dihasilkan dari stasiun ini dapat
dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler sedangkan kernel akan dijual kepada
pihak tertentu untuk mengalami pengolahan lebih lanjut. Standart kualitas
pada kernel produksi adalah kadar kotoran <7% dan kadar air <7%.
a. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Didalam Conveyor, Gumpalan berupa serabut dan biji diaduk-aduk
sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Konstruksi
daun conveyor berbentuk pedal. Kinerja akan maksimal jika ukuran CBC >
24 meter, Lebar conveyor 0,7 meter, dan putaran 70 rpm – 75 rpm. Fungsi
Cake Breaker Conveyor ini adalah:
- Mengantarkan ampas dan biji ke stasiun Depricarper.
- Mengeringkan dan mengurangi kadar air fiber sebagai bahan bakar boiler
dan untuk memudahkan kerja blower pada Satasiun Depricarper.
Cara Kerja Cake Breaker Conveyor :
Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji
akan terpisah, agar proses pemisahan pada Depricarper lebih mudah.
Pemeriksaan dan pembersihan dilakukan setiap pagi sebelum olah.
b. Depricarper
Dari Cake Breaker Conveyor, press cake akan jatuh ke Depricarper,
kemudian ampas (fiber) akan terhisap ke Fiber Siklon, kemudian diangkut
oleh Conveyor untuk bahan bakar boiler, sedangkan biji (nut) yang lebih berat
jatuh ke Polishing Drum.
1
Gambar 1: Depericarper
c. Polishing Drum
Dalam Polishing Drum ini nut akan dibersihkan dari serabut yang masih
menempel dengan memanfaatkan gaya gesekan yang disebabkan perputaran
dari drum. Dalam alat ini juga terjadi pemisahan antara nut yang telah pecah
dan kotoran-kotoran lainnya. Fungsi dari Polishing Drum adalah untuk
membersihkan nut dari serabut yang masih menumpuk pada nut. Kemudian
nut yang sudah bersih akan jatuh ke conveyor yang dihisap Blower Destoner
untuk dikirim ke Nut Hopper.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan polishing drum pada
depericarper adalah sebagai berikut:
- Kemiringan drum berputar yang berkaitan dengan lamanya nut di dalam
polisihing drum. Dimana semakin lama nut di dalam polishing drum maka
mutunya akan semakin baik dengan jumlah serat yang sedikit
- Kecepatan putar polishing drum berpengaruh terhadap gaya gesekan
antara drum dan biji. Putaran yang diinginkan adalah putaran dimana biji
akan berguling-guling pada bagian dinding drum dan tidak melebihi tinggi
as poros drum
- Kedaaan permukaan di dalam drum, dimana permukaan bagian dalam
drum yang dibuat lubang halus dengan garis tengah 0.5 cm akan
memperbaiki proses pengupasan serat dari nut tersebut
2
- Hisapan angin yang bertujuan untuk membuang serat halus yang masih
terdapat dipermukaan drum dan biji yang dapat menghambat atau
mengurangi gaya gesekan antara biji dengan drum
Gambar 2: Polishing drum
d. Destoner (Secondary Depericarper) / Nut Transport Fan
Destoner adalah alat pemisah antara batu dan nut. Dimana nut akan
terhisap oleh Blower lalu masuk ke Nut Hopper sedangkan batu dan benda-
benda berat akan jatuh ke bawah.
Gambar 3: Depericarper
Proses Pemecahan Biji (Nut)
a. Nut cracker
Alat ini berfungsi memecahkan biji dengan sistem lemparan biji ke
dinding yang keras. Mekanisme pemecahan ini di dasarkan pada kecepatan
putar, radius dan massa bijiyang dipecahkan. Karena faktor massa yang
merupakan faktor yang selalu berubah-ubah maka perlu dilakukan
pengelompokkan biji . Dan jumlah cracker disesuaikan dengan jumlah fraksi
3
yang diterapkan dalam pengelompokan biji. Dimana masing-masing unit
cracker tidak mempunyai putaran yang sama, sebab semakin kecil ukuran biji
maka dibutuhkan putaran yang lebih tinggi. Penentuan kecepatan putaran
mempengaruhi besarnya persentase kernel pecah dan kernel lekat. Faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pemecahan biji antara lain adalah:
- Karakter biji. Dimana biji yang kecil akan lebih sulit dipecah dibanding
dengan biji yang besar. Semakin banyak serat yang melekat dalam biji
maka biji akan semakin sulit dipecah. Kadar air biji yang rendah akan
lebih mudah dipecah dan mengahsilkan kernel utuh. Kadar air yang
diinginkan adalah 15%. Kadar air tersebut dapat dicapai jika dilakukan
pemeraman yang sempurna.
- Kapasitas olah. Pemecahan biji diatas kapasitas yang sudah ditetapkan
akan menunjukkan efisiensi pemecahan biji, yaitu sering ditemukan biji
utuh dan kernel yang lekat dengan presentase yang besar.
- Kelengkapan nut cracker dengan alat penangkap logam berat.Alat
pemecah biji yang tidak dilengkapi dengan alat penangkap logam dapat
menyebabkan kerusakan dinding nut cracker sehingga permukaan tidak
rata dan menyebabkan biji tidak pecah sempurna.
b. Ripple Mill
Ripple Mill berfungsi sebagai pemecah nut yang berasal dari Destoner
menjadi cangkang dan inti sawit (kernel). Kecepatan baling-baling pada Ripple
Mill di sesuaikan dengan fraksi biji. Begitu pula dengan jarak antara baling-
baling dan dinding bergerigi yang ada di dalam Ripple Mill juga disesuaikan
dengan fraksi biji. Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi oleh:
- Kondisi ripple mill. Keadaan plat yang bergerigi tumpul dan roda yang
bengkok akan menyebabkan pemecahan tidak efektif
- Jarak rotor dengan stator bar. Jarak yang terlalu rapat akan
menyebabkan presentase biji yang remuk cukup tinggi dan bila jaraknya
terlalu renggang maka pemecahan biji tidak sempurna
- Putaran rotor. Putaran yang terlalu cepat akan menghasilkan biji yang
hancur dan terlalu rendah sehingga banyak biji yang tidak pecah
- Bentuk biji. Ukuran biji yang heterogen, bentuk biji yang gepeng dan
lonjong akan menyebabkan efisiensi pemecahan biji yang rendah
Cara Kerja Ripple Mill :
4
Dengan cara menekan nut pada Rotor ke stator bar menyebabkan Rotor
sebagai resultan gaya, Jarak antara rotor dan susunan separator bar yang
disusun sedemikian rupa sehingga berperan sebagai panahan dan pemecah.
Nut yang berada dalam alat mengalami frekuensi benturan yang cukup tinggi,
baik dengan plat bergerigi maupun antara rotor, sehingga frekuensi kumpulan
ini dapat menyebabkan nuti lebih mudah lekang.
Proses Pemisahan Kernel dan Cangkang
a. LTDS I Dan II (Light Tenera Dust Separator)
Kernel dan cangkang yang telah lepas kemudian masuk ke LTDS I
melalui Cracked Mixture Elevator dengan tujuan memisahkan kernel dari
cangkang yang telah berhasil dilepaskan tersebut. Pemisahan ini didasarkan
atas perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang. Dimana massa yang
kecil (cangkang dan fiber) akan terhisap oleh blower ke elevator yang
kemudian dibawa ke Kernel Dryer. Pada LTDS II juga memiliki fungsi yang
sama yaitu untuk memisahkan kernel dan cangkang yang lewat (sisa) dari
LTDS I. Pada LTDS ini, lakukan penyetelan Dumper sesuai kebutuhan dan
pastikan dikunci/tidak bergeser.
Penerapan Prinsip Hisapan Angin
Pemisahan cangkang dari kernel dilakukan dengan perbedaan massa
dan fraksi. Fraksi ringan umumnya lebih cepat dipisahkan dibandingkan
dengan fraksi berat. Disamping massa dari materi yang dipisahkan juga
dipengaruhi bentuknya. Materi yang berbentuk lempengan lebih mudah
terhisap dan dapat dipisahkan. Pemisahan kernel dan cangkang dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu:
a. Hisapan tahap pertama
Hisapan ini merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel
halus seperti pecahan cangkang, kernel dan fiber. Alat penghisap ini disebut
winnowing yang terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan air lock. Hisapan ini
umumnya agak lemah, sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume
campuran kernel dengan cangkang.
b. Hisapan tahap kedua
Hisapan ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari kernel. Dalam
hal ini terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan, yaitu karena bentuknya
yang lempeng dan tipis sehingga mudah terangkat keatas akibat hisapan
sedangkan kernel yang umumnya bulat dan tebal akan jatuh kebagian bawah.
5
Hisapan yang terlalu kuat akan menyebabkan kernel ikut terangkat keatas dan
menyebabkan efisiensi pengutipan kernel turun, dan jika hisapan terlalu lemah
maka dalam kernel banyak dijumpai cangkang.
c. Hisapan tahap ketiga
Hisapan ini adalah untuk memisahkan kernel yang terdapat dalam
tumpukan cangkang hasil hisapan tahap kedua. daya hisapan tahap ketiga
(P3) ini lebih kecil dari hisapan tahap kedua (P2) dan lebih besar dari hisapan
tahap pertama (P1).
Faktor yang mempengaruhi efisiensi pemisahan kernel dengan cara
hisapan angin dapat dipengaruhi oleh:
- Kemampuan Separating column untuk membuang debu dan partikel halus
sehingga mempermudah pemisahan inti dan cangkang
- Stabilitas daya hisap alat yang ditentukan daya hisap blower yang
dipengaruhi oleh variasi ampere arus listrik. Apabila hisapan terputus-putus
atau daya bervariasi maka sering terjadi turbulensi dalam column alat dan
kernel yang dihasilkan tidak bersih. Stabilitas tersebut juga dipengaruhi
apakah column penghisap bocor atau tidak
- Pengaturan air lock, sebagai penentu terhadap gaya hisapan yang
dihubungkan dengan kondisi umpan
- Kontinuitas umpan yang masuk. Jumlah umpan masuk akan
mempengaruhi efisiensi pengutipan dan pemisahan kernel, semakin besar
jumlah umpan maka daya hisap akan menurun dan menyebabkan
penurunan efisiensi.
Hisapan dengan angin mempunyai keuntungan jika dibandingkan
dengan pemisahan secara basah seperti claybath dan hydrocyclone yaitu inti
yang dihasilkan tidak basah sehingga keperluan energi untuk pengeringan inti
hanya sedikit, dan kemungkinan kerusakan minyak dalam pengeringan
semakin kecil.
b. Claybath
Pada Claybath ini akan terjadi pemisahan antara kernel dan cangkang
yang berasal dari LTDS dengan menggunkan larutan CaCO3 . Larutan ini
akan memisahkan kernel dan cangkang dengan berat jenis yang berbeda.
Kernel memiliki berat jenis 1.07 sedangkan cangkang memiliki berat jenis
1.15-1.20. Maka untuk memisahkan kernel dan cangkang ini dibuatlah berat
6
jenis larutan 1.12 sehingga kernel akan mengapung dan cangkang akan
tenggelam.
Hasil gilingan pemecah nut akan masuk ke dalam bak claybath dimana
kernel akan mengapung dan cangkang akan bergerak ke dasar bak. Kernel
yang mengapung ditangkap dengan menggunakan talang dan diayak serta
disiram dengan air agar kernel bebas dari kandungan tanah liat/larutan
CaCO3 , sedangkan cangkang dihisap dari dasar bak dan dipompakan
kedalam saringan untuk kemudian dikirim ke shell hopper. Agar sifat larutan
CaCO3 (tanah liat) dapat stabil maka dilakukan pompa sirkulasi agar tidak
terjadi pengendapan larutan. Akibat pertambahan zat yang tersuspensi seperti
debu dari kernel maka terjadi perubahan berat jenis cairan sehingga efisiensi
pemisahan akan menurun. Oleh sebab itu perlu dilakukan kontrol setiap waktu
secara terjadual.
c. Hydro Cyclone
Alat hydro cyclone berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang
yang tidak terolah berdasarkan gaya sentrifugal dan perbedaan berat jenis,
dimana berat jenis cangkang ± 1,30 g/cm³, sedangkan kernel ± 1,08 g/cm³.
sehingga keduanya dapat terpisah. Keberhasilan pemisahan cangkang dari
kernel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- Tekanan pompa air yang melalui siklon, tekanan yang lebih tinggi akan
mempercepat pemisahan kernel dan cangkang. Semakin tinggi tekanan
pompa maka pemisahan akan lebih sempurna, begitu pula sebaliknya.
- Putaran cyclone semakin baik jika permukaan bagian dalam lebih rata.
Permukaan dalam yang tidak rata umumnya disebabkan oleh pukulan
benda berat seperti logam dan batu yang akan menyebabkan pemisahan
kernel dan cangkang tidak sempurna. Hal inilah yang selalu menjadi
masalah dalam pengoperasian hydrocyclone.
- Kebersihan umpan. Kandungan fiber dan debu yang tinggi dalam cairan
hydrocyclone akan mempengaruhi pemisahan kernel dan cangkang. Oleh
sebab itu diperlukan pengoperasian LTDS yang lebih sempurna. Selain
untuk menghilangkan debu juga dapat berperan untuk menghilangkan
kernel yang pecah dalam bentuk kecil yang dapat mengganggu kapasitas
olah hydrocyclone.
- Rotasi penggantian air. Partikel halus dan atau debu yang terdapat pada
cairan hdrocyclone akan mempengaruhi berat jenis cairan yang
7
menyebabkan pemisahan kernel dan cangkang tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu dilakukan penggantian air
hydrocyclone secara terjadual.
- Nut bulat yang tidak terpecahkan dalam pemecah biji perlu dilakukan
pemisahan dengan ayakan biji sehingga biji dikembalikan ke conveyor
pengangkut biji ke alat pemecah.
Keberhasilan pemisah kernel dengan hydrocyclone dapat diketahui
melalui jumlah kandungan kotoran (cangkang) dalam kernel. Pemisahan
kernel yang dianggap cukup adalah jika kadar cangkang <6.0% dan kadar
kernel dalam tumpukan cangkang tidak > 2%. Kadar kotoran kernel yang
dipisahkan dengan claybath harus memenuhi standart mutu yakni < 6.0%.
Pengeringan Kernel
Proses pengeringan biji (kernel) dilakukan dengan menggunakan kernel
dryer yang berfungsi untuk mengeringkan kernel yang telah dipisahkan dari
cangkang. Pengeringan dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas
dari Steam Heater. Dimana temperatur pengeringan dibagi atas 3 tingkatan,
yaitu: Atas : 70ºC selama 3,5 jam, Tengah : 80ºC selama 3,5 jam, dan
Bawah: 60ºC selama 3,5 jam.
Hasil kadar air kernel yang baik (yang keluar dari kernel dryer) adalah
6%-7%. Jika kadar air kernel terlalu rendah akan menyebabkan kernungkinan
perubahan warna pada kernel menjadi lebih besar (kadar kernel berubah
warna max = 40,0%). Sedangkan jika inti kurang kering atau kadar air di atas
6% - 7% maka akan terjadi hal-hal berikut: Inti akan mudah sekali berjamur,
kadar ALB minyak inti tinggi atau kadar minyak yang diperoleh rendah (kadar
minyak min = 40,0%).
Pengeringan yang terlalu lama dapat menyebabkan penggosongan dan
oksidasi pada minyak inti. Pengeringan kernel yang baik adalah pengeringan
dengan suhu rendah dengan tujuan agar penguapan berjalan lambat dan
merata untuk permukaan dan bagian dalam inti, karena jika pengeringan
dilakukan dengan suhu tinggi maka akan terjadi kerusakan inti.
Penimbunan Inti (Kernel Storage)
Alat ini berfungsi sebagai tempat penimbunan kernel sementara yang
telah di sortir pada kernel winower, dimana muatan Kernel Storage ± 30 ton.
Pembersihan dan pemeriksaan Kernel Storage dilakukan setiap 6 bulan.
8
Pola Pengolahan Inti (Kernel)
Terdapat beberapa pola pengolahan biji sawit yang di susun sebagai
berikut:
a. Pola pertama "Sistem basah"
Pada pola pertama ini, pengolahan inti antar lain terdiri dari unit
fermentasi, ripple mill, claybath, dan kernel dryer.
b. Pola kedua "Sistem kering"
Pada pola ini kedua ini, pengolahan inti antara lain terdiri dari unit
fermentasi, ripple mill, pneumatic I, pneumatic II, dan kernel dyer.
Dalam tahap ini ditambahkan pneumatic III yang berguna untuk
memisahkan inti dari tumpukan cangkang. Penambahan pneumatic III akan
menambah biaya investasi tetapi akan meningkatkan rendemen inti.
c. Pola ketiga "Gabungan sistem basah dan sistem kering"
Pada pola ketiga ini, pengolahan inti antara lain terdiri dari unit
fermentasi, ripple mill, pneumatic I, pneumatic II, claybath, dan kernel
9
Fermentasi
Ripple Mill
Winnowing
Claybath
Kernel dryer
LTDS
CangkangShell Hopper
Fermentasi
Ripple Mill
Pneumatic I
Pneumatic II
Kernel dryer
LTDS
Cangkang halus Shell Hopper
Pneumatic III Cangkang kasar
dryer. Pola ini merupakan gabungan antara sistem basah dan sistem
kering,sehingga sistem ini memerlukan 2 unit kernel dryer.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari proses yang dilakukan pada stasiun nut dan kernel
ini adalah sebagai berikut:
a. Memisahkan material yang terdapat pada nut dengan beberapa peralatan
yang mendukukung untuk mempermudah proses ekstraksi inti (Kernel)
pada nut
b. Melakukan pemisahan kernel dari lapisan shell dengan 2 cara, yaitu
pemecahan (Crack-mix) dan berdasarkan berat jenis (Density)
c. Pencapaian losses pada fiber cyclone-LTDS dan Claybath menjadi
minimum dan lebih kecil dari standart
d. Mengolah nut sesuai dengan kapasitas stasiun dengan minimum cost-
operasional.
3. Perlengkapan
Adapun peralatan yang digunakan pada stasiun ini adalah sebagai
berikut:
No
.Nama Alat Fungsi Spesifikasi dan Jumlah
1. Cake Breaker
Conveyor
Menerima press cake
dari screw press dan
Diameter: 600 mm
10
Fermentasi
Ripple Mill
Pneumatic I
Pneumatic II
Claybath
Kernel dryer
LTDS
CangkangShell Hopper
(CBC) memecahnya sebelum
diumpankan ke column
depericarper
Tipe: Paddle Shaft
Plat Bodi : MS Plate 6
mm
Plat Liner: MS Plate 6 mm
Plat Daun Screw: MS
Plate 9 mm
Penggerak: Gearmotor 11
kW x 1460 rpm
Jumlah: 2 unit
2. Depericarper
column
Melakukan pemisahan
antara fiber dan nut
dari press cake
Tipe :Pneumatic Induced
Draught
Column/Ducting:MS Plate
6 mm
Jumlah 2 unit
3. Pneumatic fiber
transport
system
Membawa fiber yang
sudah terpisah dari
depericaper menuju
fiber cyclone
Diameter : 600 mm dan
800 mm
Tebal ducting : MS Plate
6 mm
Dilengkapi:2 unit manhole
untuk pembersihan
Jumlah 2 unit
4. Fiber cyclone Sebagai jalur untuk
menghisap fiber yang
berasal dari CBC (Cake
Breaker Conveyor)
Tipe: Pneumatic Induced
Draught
Material: MS Plate 6 mm
(body) dan MS Plate 6
mm (liner)
Cyclone : 1 airlock rotary
sluice diameter 800 mm
Jumlah 2 unit
5. Fiber cyclone
fan
Untuk menghasilkan
udara penghisap fiber
dengan memanfaatkan
putaran kipas/blower
Merek: Phoenix
Tipe: Laminar SWSI
Centrifugal Fan
Size : 330
11
yang ada di dalamnya Kapasitas : 25520 cfm
Tekanan Static: 9 In WG
Kecepatan fan: 1588 rpm
Penggerak : Motor listrik
45 kw x 1470 rpm
Jumlah 2 unit
6. Nut polishing
drum
membersihkan sisa –
sisa fiber yang masih
menempel pada nut
sehingga hasil yang
dicapai lebih optimal
dengan cara system
putaran dan
penghisapan angin
yang digerakkan oleh
electromotor.
Dimensi: Ø1044 mm x
8000 mm
Roda pengarah drum:
cast steel wheel (4 buah)
Plat bodi: MS Plate 8 mm
Penggerak: Geared motor
5,5 kw x 1445 rpm
Putaran akhir drum: 24
rpm
Jumlah 2 unit
7. Nut transport
auger screw
conveyor
Memindahkan nut yang
telah melewati proses
pembersihan dari sisa
fiber yang menempel
menuju Transfort fan
system.
Diameter : 300 mm
Tipe: Full flight screw
auger
Plat bodi: MS Plate 6 mm.
Plat Liner: MS Plate 6
mm
Plat daun conveyor : MS
Plate 6 mm.
Penggerak: Geared motor
1.5 kWx 1420 rpm
Jumlah 2 unit
8. Pneumatic nut
transport
system
Mentransfer nut ke Nut
Hopper dengan
menggunakan sistem
penghisapan yang
digerakkan oleh
electromotor
Kapasitas 6 ton nut/jam
Plat column : MS plate 6
mm
Plat ducting : MS plate 6
mm
Merk fan : Phoenix
Tipe: Laminar SWSI
12
Centrifugal fan
Size: 245
Kecepatan fan : 2057 rpm
Penggerak: motor listrik
30 kW x 1465 rpm + V-
belt pulley
Jumlah 2 unit
9. Nut transper air
lock
Memindahkan nut ke
Nut Hopper dengan
cara mengatur udara
yang ada disekitarnya
Penggerak : Geared
motor 1.5 kW
Jumlah 4 set (2 set untuk
ducting dan 2 set untuk
cyclone shell)
10. Nut hopper Untuk penampungan
Nut sementara yang
akan dipecahkan
dengan menggunakan
Ripple mill
Model: Rectangular
Kapasitas: 30 m3
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Dilengkapi outlet untuk 2
unit ripple mill di bawah
hopper
Jumlah 2 unit
11. Ripple mill Untuk memecahkan
Nut dengan system
pembenturan / impact
yang digerakkan oleh
electromotor
Merek: CBI
Kapasitas: 6 ton/jam
Penggerak: Motor Listrik
7,5 kw x 1450 rpm
Kecepatan mesin: 950
rpm
Jumlah 4 unit
12. Cracked mix
conveyor 1
Membawa cracked
mixture dari ripple mill
ke cracked mixture
elevator
Diameter: 300 mm
Tipe : Full flight screw
Kapasitas : 6 ton cracked
mixture/jam
Plat bodi : MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
13
Plate 6 mm
Penggerak: Geared motor
1,5 kw x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
13. Cracked mix
elevator
Meneruskan transfer
dari Cracked Mix
Conveyor 1 menuju
cracked mix conveyor 2
Model : Rantai tunggal
Penggerak : Geared
motors 1.5 kW x 1420
rpm
Plat bodi : MS Plate 6 mm
Kecepatan motor : 15 rpm
Jumlah 2 unit
14. Cracked mix
conveyor 2
Membawa cracked
mixture dari cracked
mixture elevator
menuju cracked
mixture separating
system
Diameter : 300 mm
Tipe: Auger full flight
screw
Plat bodi : MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm.
Plat daun screw : MS
Plate 6 mm
Penggerak:Geared motor,
1.5 kW x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
15. Cracked mix-
ture separating
system / Light
Tenera Dirt
Separation
(LTDS) I
Memisahkan cangkang
dan kernel dengan
menggunakan sistem
penghisapan dari
blower diruang tertutup
Tipe : vertical column
pneumatic suction
Kapasitas: 6 tons cracked
mixture/jam
Plat column: MS Plate 6
mm
Plat ducting: MS Plate 6
mm
Jumlah 2 unit
16. Cracked mix-
ture separating
system / Light
Untuk memisahkan
cangkang dari kernel
atau pecahan kernel
Tipe : vertical column
pneumatic suction
Kapasitas: 6 tons cracked
14
Tenera Dirt
Separation
(LTDS) II
yang masih menyatu
dengan pecahan
cangkang yang lolos
dari pemisahan pada
LTDS I
mixture/jam
Plat column:MS Plate 6
mm dan Plat ducting: MS
Plate 6 mm
Jumlah 2 unit
17. Claybath Memisahkan cracked
mixture dari tingkat
kedua separating
column menjadi kernel
dan cangkang
Konstruksi : MS plate 8
mm
Pompa claybath merek
kew pump model KS-SE
50 R
Kapasitas 40 m3/jam
Penggerak: 7.5 kW x
1445 rpm
Diameter impeller 254
mm
Tipe impeller: Fully open
Transmisi: V-Belt
Kecepatan akhir
pengaduk 20 rpm
Jumlah 2 unit
18. Claybath
vibrating screen
Memisahkan kernel
dan cangkang dari
larutan CaCO3 yang
ikut terbawa saat
pemisahan
Jumlah 2 unit
19. Wet kernel
elevator
Membawa kernel dari
Claybath dan cracked
mixture separating
column ke wet kernel
conveyor
Model: Rantai tunggal
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Penggerak: Gearmotor
1.5 kW x 1420 rpm
Kecepatan elevator: 15
rpm
Material bucket: MS Plate
6 mm
15
Jumlah 2 unit
20. Wet kernel
conveyor
Membawa kernel dari
wet kernel elevator
menuju wet kernel
distributing conveyor
Diameter : 300 mm
Tipe: Full fight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Penggerak: Geared
motor, 1.5 kW x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
21. Wet kernel
distribution
conveyor
Menerima kernel dari
wet kernel conveyor
dan mendistribusikan-
nya ke dalam kernel
silo
Diameter : 300 mm
Tipe: Full fight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Penggerak: Geared
motor, 1.5 kW x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
22. Kernel silo Sebagai tempat
pengeringan kernel
untuk pengurangan
kadar air sebelum di
jual pada pihak luar
Model: Circular
Kapasitas: 35 m3
Plat shell: MS Plate 6 mm
Jumlah 4 unit
23. Dry kernel
conveyor 1
Menerima kernel yang
telah kering dari unit
kernel silo dan
langsung dibawa ke dry
kernel elevator
Diameter : 300 mm
Tipe: Full fight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Plat penutup: MS Plate 3
mm
Penggerak: Geared motor
16
4 kW x 1420 rpm
Jumlah 1 unit
24. Dry kernel
elevator
Membawa kernel yang
telah kering dari Dry
kernel conveyor di
bawah kernel silo ke
kernel storage bin
Model: Rantai tunggal
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Penggerak: Gearmotor
2.2 kW x 1420 rpm
Kecepatan elevator 15
rpm
Jumlah 1 unit
25. Dry kernel
conveyor no. 2
dan no.3
Menerima kernel kering
dari dry kernel elevator
dan mengisikannya ke
dalam kernel storage
bin
Diameter : 300 mm
Tipe: Full fight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Penggerak: Geared motor
4 kW x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
26. Kernel storage
bin
Sebagai tempat
menyimpan dan
mengirim kernel kering
menuju truk
pengangkut
Model: Rectangular
Kapasitas: 2 x 500
ton/unit
Plat samping MS Plate 6
mm dan plat dasar MS
Plate 10 mm
Jumlah 2unit
27. Wet shell
elevator
Membawa shell basah
dari Clay Bath menuju
shell conveyor
Model: Rantai tunggal
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Penggerak: Gearmotor
1.5 kW x 1420 rpm
Kecepatan elevator 15
rpm
Jumlah 2 unit
28. Wet shell Membawa wet shell Diameter: 300 mm
17
conveyor dari shell elevator
menuju shell hopper
dan dapat dialihkan ke
fiber dan shell conveyor
Tipe: Full flight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Penggerak:Geared motor,
2.2 kW x 1420 rpm
Jumlah 2 unit
29. Shell hopper Menampung cangkang
yang ditransfer dari
Wet Shell Elevator dan
Wet Shell Conveyor
sebagai bahan bakar
pada boiler melalui
conveyor yang
digerkkan oleh
electromotor
Model: Rectangular
Kapasitas: 40 m3 (2/3
bagian volume untuk wet
shell dan 1/3 bagian
volume dry shell
Plat dinding: MS Plate 6
mm
Jumlah 2 unit
30. Shell recycling
conveyor
Membawa shell dari
shell hopper menuju
shell recycling elevator
dengan arah flexibility
auto reverse
Diameter 300 mm
Tipe: Full flight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 6 mm
Plat penutup conveyor:
MS Plate 3 mm
Penggerak:Geared motor,
2.2 kW x 1420 rpm
Jumlah 1 unit
31. Shell recycling
elevator
Membawa shell dari
shell recycling
conveyor menuju fiber
and shell conveyor
Rantai tunggal
Penggerak: Geared
motor, 2.2 kW x 1420 rpm
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Kecepatan elevator: 15
18
rpm
Jumlah 1 unit
32. Fiber and shell
conveyor
Membawa fiber dari
fiber cyclone dan
sebagian kecil shell
dari shell hopper
menuju boiler fuel
distributing conveyor
Diameter 750 mm
Tipe: Full fight screw
Plat bodi: MS Plate 6 mm
Plat liner: MS Plate 6 mm
Plat daun screw: MS
Plate 9 mm
Plat penutup conveyor:
MS Plate 3 mm
Penggerak: Geared motor
11 kW x 1420 rpm
Jumlah 1 unit
4. SOP (Standart Operational Procedure)
a. Sebelum Proses
Buka dan bersihkan blower fibre cyclone fan / secondary fan LTDS I dan
LTDS II
Bersihkan janjangan yang terjepit di jeruji Nut Polishing Drum
Uji dan pastikan Spesific Grafity (SG) larutan Calsium Carbonat (CaCO3)
dan abu janjangan masih layak untuk digunakan. Ganti larutan jika
sudah jenuh.
Periksa volume Nut Silo, Kernel Silo dan Kernel Bin
Buka kerangan by pass dan drain semua steam trap lalu buka kerangan
steam
Periksa dan pastikan seluruh unit mesin dalam kondisi baik
Hubungi operator kamar mesin agar MCB stasiun Nut dan Kernel
segera di ON kan
Laporkan pada Mandor/Asisten jika terdapat kerusakan.
b. Saat Operasional (Start)
Periksa sebelum proses dimulai, kondisi seluruh unit mesin yang
bergerak dalam keadaan bersih dan kosong.
ON – Fibre dan shell conveyor
19
ON - shell recycling elevator
ON - Shell recycling conveyor
ON - Shell hopper
ON - Wet shell conveyor
ON - Wet shell elevator
Buka by pass dan Drain semua steam trap (buang kondensasi uap
pada steam trap) dan buka valve steam, Operasikan heater dan fannya
ON - Dry kernel conveyor dan Dry kernel elevator
ON - Kernel silo dan Wet kernel distribution conveyor
ON - Wet kernel conveyor dan Wet kernel elevator
ON - Feed distribusi claybath coveyor dan pompa claybath dan fan-
fannya
ON - LTDS I dan LTDS II
ON – Cracked mixture conveyor
ON – Cracked mixture elevator
ON - Ripple mill
ON - Nut hopper
ON - Nut transport air lock dan Pneumatic nut transport system
ON - Nut transport auger screw conveyor
ON - Nut polishing drum
ON – Fibre cyclone fan
ON – Pneumatic fiber transport system
ON – Depericarper column
ON – Cake breacker conveyor
c. Stop Operasional
OFF – Cake breaker conveyor - Depericarper column - Pneumatic fiber
transport system - Fibre cyclone fan - Nut polishing drum dan Nut
transport auger screw conveyor
OFF – Pneumatic nut transport system - Nut transport air lock - Nut
hopper - Ripple mill - Cracked mixture elevator dan Cracked mixture
conveyor
OFF - LTDS II dan LTDS I
OFF - Claybath dan Pompa sirkulasi
OFF - Wet kernel elevator - wet kernel conveyor - Wet kernel
distribution conveyor dan Kernel silo
20
OFF –Dry kernel elevator dan Dry kernel conveyor
OFF - Wet shell elevator dan Wet shell conveyor
OFF - Shell hopper - Shell recycling conveyor - shell recycling elevator -
dan Fibre and shell conveyor
Pastikan semua alat telah kosong dan siap digunakan untuk operasi
shift selanjutnya.
5. Trouble Shooting
No. Masalah Penyebab Tindakan
1. Fiber
menyumbat di
fiber cyclone
sehingga proses
pengolahan
terlambat
Proses pengepressan
kurang sempurna
sehingga fiber yang
dihasilkan memiliki
kadar air yang tinggi
(basah)
Memberhentikan proses
produksi sementara waktu
lalu melakukan
pembersihan pada fiber
cyclone yang tersumbat
2. Proses
pemecahan nut
kurang
maksimal
Nut masih mengandung
air, proses nut grading
pada nut hopper tidak
maksimal, atau efisiensi
ripple mill terlalu rendah
Pastikan nut yang akan
dipecah telah dalam kondisi
kering, grading nut berjalan
dengan baik, atau
tambahkan efisiensi ripple
mill (95-98%)
3. Kernel
mengalami
penjamuran
Proses pengeringan
pada kernel dryer
kurang sempurna
Lakukan pengeringan
kernel sesuai SOP dan
pastikan seluruh kernel
telah rata menerima panas
dari proses pengeringan
tersebut.
4. Daya hisap
Impeller (Fan)
sangat rendah
sehingga
mengganggu
proses produksi
V-Belt sudah dalam
kondisi rapuh/putus
atau impeller
`tersumbat kotoran,
Lakukan penggantian V-
Belt yang telah rapuh
dengan V-Belt yang baru
dan lakukan pembersihan
dan pengecekan secara
rutin pada impeller (fan)
5. Losses kernel Kecepatan angin pada Periksa dan sesuaikan
21
pada LTDS
tinggi
LTDS terlalu tinggi atau
persentase kernel yang
pecah pada cracked
mix juga tinggi
putaran blower agar
hisapan tidak terlalu tinggi
dan usahakan kernel yang
pecah pada cracked mix
rendah
6. Kadar kotoran
pada kernel
tinggi
Kecepatan angin pada
LTDS terlalu rendah
Lakukan penyesuaian
hisapan angin pada LTDS
agar hasilnya maksimal
7. Proses
pemisahan
kernel dan
cangkang pada
claybath tidak
maksimal
Perbandingan larutan
Clay (CaCO3) kurang
sesuai atau larutan
telah jenuh
Lakukan penambahan abu
(CaCO3) atau lakukan
pergantian larutan CaCO3
agar dapat memisahkan
kernel dan cangkang
secara maksimal
6. Saran
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PMKS Cisadane
Sawit Raya khususnya pada stasiun nut dan kernel maka beberapa hal yang
dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut:
a. Sebaiknya kondisi kebersihan di stasiun ini lebih diperhatikan lagi, lakukan
piket kebersihan secara terjadwal dan teratur. Bersihkan sisa-sisa
pengolahan nut dan kernel yang berserakan dilantai dan Catwalk dengan
tujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi operator saat bekerja
dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja pada stasiun ini.
b. Dalam proses pemecahan nut pada Ripple mill sebaiknya lebih
diperhatikan lagi mengenai efisiensi yang digunakan dan usahakan
efisiensi tersebut sesuai dengan standart yang dianjurkan yaitu 95-98%.
Karena jika efisiensi ripple mill yang digunakan terlalu tinggi maka akan
menyebabkan banyak kernel yang pecah sehingga tingkat losses kernel
semakin tinggi karena ikut terhisap saat berada di LTDS.
c. Lakukan perawatan dan pengecekan kondisi alat secara teliti dan teratur
agar jika terjadi kerusakan pada alat di stasiun ini dapat segera diketahui
dan dilakukan perbaikan.
22
d. Untuk nut yang masih basah dan tidak berhasil terangkat oleh hisapan
angin saat menuju transpor fan system sebaiknya dibuatkan bak
penampung agar nut yang masih basah tersebut tidak langsung jatuh ke
lantai. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kotoran yang terkandung pada
nut.
Dokumentasi
23
Cake Braker Conveyor Depericarper
Nut Polishing Drum Nut Trans. Auger Screw Conv. B
Transport fan system Ripple mill
Nut Silo Cracked Mix Conveyor
24
Cracked Mix Elevator-A Wet Kernel Elevator
Wet Shell Elevator - A Cracked Mix Separating system
Clay Bat
Wet shell conveyor Clay bath
Recycling pump Wet kernel distribution conveyor
Wet kernel conveyor Dry kernel conveyor
25
Heater kernel silo Kernel silo
Fiber and shell conveyor Wet shell conveyor
Fiber cyclone fan Kernel storage bin
26