stasiun transfer

15
Pengumpulan dan Pengangkutan Limbah Stasiun Transfer

Upload: fadelkhalifahibrahim

Post on 13-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

fggffg

TRANSCRIPT

Page 1: Stasiun Transfer

Pengumpulan dan Pengangkutan Limbah

Stasiun Transfer

Page 2: Stasiun Transfer

Pendahuluan Stasiun transfer berfungsi sebagai

penghubung antara tahap pengumpulan dan fasilitas pembuangan akhir

Tujuan dasar adalah memadatkan dan menyatukan sampah dari kendaraan pengumpul ke suatu kendaraan pemindah dengan volume yang lebih besar seperti truk trailer, kereta, atau kapal (EPA, 2001)

Page 3: Stasiun Transfer

Pendahuluan Stasiun transfer dibutuhkan ketika jarak lokasi TPA

meningkat sehingga pengangkutan langsung tidak lagi memungkinkan secara ekonomis.

Stasiun transfer penting ketika TPA berada di lokasi yang sangat jauh dan tidak dapat dicapai langsung menggunakan jalan raya (Tchobanoglous, 1993).

Stasiun transfer dapat digunakan sebagai stasiun

antara yang menampung dan mengolah sampah sebelum sampai TPA pada jarak yang lebih dari 25 km (Damanhuri, E dan Padmi,T. 2004)

Page 4: Stasiun Transfer

Pendahuluan Stasiun transfer menangani berbagai

macam sampah dari sumber komersial dan non komersial (sampah rumah tangga). Umumnya, sampah yang akan masuk Stasiun Transfer dikelompokkan menjadi Sampah: Organik, B3, dan Yang Dapat Didaur Ulang, juga Sisa Konstruksi.

Page 5: Stasiun Transfer

1.JENIS STASIUN TRANSFER

Stasiun transfer dapat dikelompokkan menurut kapasitas jumlah sampah yang ditangani (Tchobanoglous, 1993) yaitu :

Kapasitas Kecil, kurang dari 100 ton per hari Kapasitas Sedang, 100 hingga 500 ton per

hari Kapasitas Besar, lebih dari 500 ton per hari

Page 6: Stasiun Transfer

2.JENIS STASIUN TRANSFER

Stasiun transfer menurut perpindahan moda kendaraannya yaitu :

Konvensional Pemindahan sampah dari truk sampah konvensional (misalnya dump truck dan arm-roll truck) ke truk trailer (tidak ada perpindahan moda kendaraan)

Intermoda Perpindahan moda, misal truk sampah konvensional ke kereta api atau kapal laut. Lokasi stasiun transfer intermoda yang berada di perairan dan memfasilitasi moda kapal, biasanya diistilahkan dengan Marine Transfer Station

Page 7: Stasiun Transfer

3.JENIS STASIUN TRANSFERStasiun transfer menurut menurut teknik pemindahan sampahnya (Biffaward, 2005)yaitu : 1.Direct Dump Sampah di kendaraan pengumpul dikosongkan lalu dipindahkan langsung ke kendaraan pemuat sampah yang akan mengangkut ke TPA. Stasiun transfer tipe ini dibangun dua tingkat sehingga kendaraan pengumpul sampah memiliki keleluasaan untuk melepaskan sampah menuju trailer atau peti kemas melalui unloading dock platform yang ditinggikan maupun melalui tanjakan(ramp).

Page 8: Stasiun Transfer

3.JENIS STASIUN TRANSFERStasiun transfer menurut menurut teknik pemindahan sampahnya (Biffaward, 2005)yaitu : 2.Platform atau Pit Sampah yang sampai di stasiun transfer dikosongkan dari truk, lalu dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara yang berbentuk lantai (tipping floor) dengan perkerasan untuk mencegah terjadinya pelindian yang tak terkendali. Selanjutnya sampah didorong menggunakan traktor langsung ke kendaraan pengangkut atau ke feeder pemilahan sampah. Pada jenis pit, sampah dari kendaraan pengumpul dikosongkan ke tempat penyimpanan sementara, namun bentuknya adalah lantai dengan ketinggian lebih rendah daripada lantai letak kendaraan pengumpul

Page 9: Stasiun Transfer

3.JENIS STASIUN TRANSFERStasiun transfer menurut menurut teknik pemindahan sampahnya (Biffaward, 2005)yaitu :

3.Hopper Compaction Sampah dikeluarkan dari kendaraan pengumpul lalu melewati hopper. Setelah itu, sampah dimuatkan ke kendaraan pengangkut dengan menggunakan kompaktor. 4.Push Pit Compaction Seperti pada tipe pit di atas, tetapi sampah dimuatkan ke kendaraan pengangkut tidak dengan traktor melainkan dengan kompaktor

Page 10: Stasiun Transfer

4.Pertimbangan Pembangunan Stasiun Transfer

Beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan pembangunan stasiun transfer dan dijadikan sebagian dasar perencanaan (Biffaward, 2005 dan EPA,2001), yaitu : Lokasi, Masyarakat cenderung menerima stasiun transfer

jika lokasi pembangunan dipilih dengan baik dan landscapenya dirancang sesesuai dengan kondisi eksisting

Kedekatan dengan Area Pengumpulan Sampah Rute Dampak Visual Site Zoning, Lokasi stasiun transfer harus diperiksa

terlebih dahulu kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku, misalnya tentang tinggi maksimum bangunan dan pengecualian area larangan pembangunan

Page 11: Stasiun Transfer

4.Pertimbangan Pembangunan Stasiun Transfer

Beberapa hal yang Pengecualian Area Larangan Pembangunan, yaitu :

Wetland atau daerah resapan, Habitat flora dan fauna yang hampir punah Situs sejarah, arkelologis, atau budaya Sawah atau ladang primer dan Taman dan area preservasi

Page 12: Stasiun Transfer

5.Perencanaan Stasiun Transfer

Ukuran fisik stasiun transfer yang direncanakan secara tipikal ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut : Besarnya area pelayanan Jumlah timbulan sampah pada area pelayanan,

termasuk perubahan di masa yang akan datang karena pertumbuhan penduduk dan program daur ulang yang ada

Jenis kendaraan yang mengantar sampah, seperti truk pick-up atau truk yang khusus diperuntukkan mengangkut sampah

Tipe material sampah yang dipindahkan termasuk variasi bulanannya

Page 13: Stasiun Transfer

5.Perencanaan Stasiun Transfer

Ukuran fisik stasiun transfer yang direncanakan secara tipikal ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut (lanjutan) : Pola hantaran sampah per-jam dan harian. Hantaran sampah

per-jam memiliki kecenderungan untuk mengelompok pada tengah hari dengan waktu puncak sebelum dan sesudah jam makan siang. Puncak hantaran per-jam memiliki kecenderungan untuk menentukan rancangan fasilitas dibandingkan dengan hantaran sampah rerata harian

Ketersediaan moda pengangkut seperti trailer, peti kemas antar moda, dan kecepatan pemindahannya

Perkiraan peningkatan tonase hantaran sampah pada umur pakai fasilitas. Sebagai contoh daerah dengan pertumbuhan penduduk 3 sampai 4 persen, fasilitas yang mampu mengantisipasi umur pengoperasian 20 tahun akan dirancang dengan kapasitas dua kali lipat tahun pertama pengoperasian

Hubungan antara fasilitas pengelolaan sampah eksisting seperti lahan urug, fasilitas daur ulang, dan fasilitas WTE

Page 14: Stasiun Transfer

5.Perencanaan Stasiun TransferFaktor yang digunakan untuk menentukan ukuran fitur pada Stasiun Transfer, adalah: Jumlah antrian kendaraan pengangkut sampah.

Pada waktu puncak, kendaraan akan mengantri pada pintu masuk sehingga penting agar antrian tidak menghambat jalan umum atau lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki

Jumlah dan ukuran ruangan bongkar-muat dan hubungannya dengan posisi trailer

Area pengolahan dan penyimpanan untuk menahan sampah sebelum dimasukkan ke dalam kendaraan pemindah

Page 15: Stasiun Transfer

6.Jumlah Stasiun Transfer

Kapasitas perancangan ditentukan oleh jarak maksimum pemindahan sampah ke stasiun transfer secara ekonomis.

Stasiun transfer yang melayani area pedesaan akan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan yang melayani wilayah perkotaan.

Pertimbangan pemilihan stasiun transfer, adalah dampak stasiun transfer pada area yang mengelilinginya, masalah tata guna lahan, dan biaya konstruksi dan operasional stasiun transfer. Pertimbangan tersebut akan membawa keuntungan dan kerugian yang harus disesuaikan dengan kebutuhan setempat.