standart internasional pakan ternak

Upload: cintabumi

Post on 14-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penjelasan pakan ternak

TRANSCRIPT

  • Mari kita tingkatkanproduktivitas, mutudan keamananpangan produkdaging dan susukita....!Dipersembahkan oleh ISPI(Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia ) DKI Jaya

    Klik.......

    Pada tanggal 25 -28 Maret 2003, di CopenhagenDenmark diselenggarakan Sidang Codex Ad HocIntergovermental Task Force On animal feeding yang dihadirioleh 129 peserta dari 41 negara anggota dan 15 organisasiinternasional. Sidang ini dipimpin oleh Direktur Jenderal ofDanish Plant.

    Sidang ini merupakan pembahasan terakhir untukstandar /code of practice on Good Animal Feeding yang akandiajukan pada bulan juli 2003 pada sidang komisi Codex diRoma. Pengajuan ini dilakukan untuk mengesahkanpemberlakuan nya dalam perdagangan internasional untukpakan ternak.

    Draft pedoman ini mencakup :1. Pendahuluan,2. Tujuan dan ruang lingkup,3. definisi,4. Prinsip prinsip dan persyaratan umum5. Produksi, Proses, penyimpanan, Transport dan Distribusi

    pakan ternak dan bahan bahan pakan ternak.6. Peternakan dan penggunaan pakanternak dan bahan pakan ternak.

    Pada pendahuluan dan tujuan sertaruang lingkup, berisi penjelasan tentangmaksud dan tujuan ditetapkannyastandar pemberian yang baik pada

    ternak. Sedangkan ruang lingkup menyatakan mengenailingkup kegiatan yang dicakup didalam standar ini. Istilah istilahyang berkaitan dengan standar ini, dinyatakan didalam definisi.

    Klausul prinsip dan persyaratan umum merupakanpersyaratan standar untuk produksi, proses, penyimpanan,transportasi dan distribusi pakan ternak untuk menjamin pakanternak yang dihasilkan memenuhi standar pakan ternak yangdisyaratkan. Beberapa hal penting yang tercakup dalam klausulini antara lain :a. bahan baku pakan ternak,b. pelabelan,c. ketertelusuran produk pakan ternak dan pemeliharaan

    rekaman bahan baku pakan ternak,d. keadaan darurat,e. prosedur kontrol dan inspeksi,f. hubungan pakan dengan bahaya kesehatan ,g. feed additive dan obat obatan yang digunakan dalam pakan

    ternak,h. substansi yang tidak diperbolehkan ada didalam pakan

    ternak,i. produksi proses produksi, transport dan distribusi pakan

    ternak dan baha baku pakan ternak.j. Bangunan produksi pakan ternakk. Penerimaan, penyimpanan dan transportasil. Pelatihan personal.m. Sanitasi dan pengendalian haman. Unjuk kerja perlengkapan dan pemeliharaan

    STANDAR INTERNASIONAL PAKAN TERNAK

    hal. 5NOTIFIKASI PERSYARATANPRODUK IMPOR KE JEPANG

    hal. 7AWAS SALMONELLOSIS!!!

    bersambung ke hal: 7........

    dok.: informasi

    Edisi Maret 2003

    PUSAT STANDARDISASI DAN AKREDITASISETJEN - DEPARTEMEN PERTANIAN

    Berita Standardisasi Mutu dan Keamanan Pangan

    Edisi ini...

  • Edisi Maret 2003

    Dari Redaksi.

    Draft terakhir dari usulanpedoman pemberianpakan yang baik, telahdibahas pada sidangCODEX Ad-HocIntergovernmetal TaskForce on Animal Feedingpada tanggal 25 - 28 Maret2003.

    Tingginya standar pakanternak yang diusulkan,menimbulkan tandatanya; apakah industripakan ternak nasionalmampu menerapkannya?

    Akan tetapi mau tidakmau, suka tidak sukasebagai anggota WTOkita harus mau menerimapemberlakuan pedomatersebut dalam duniap e r d a g a n g a ninternasional.

    Kalau tidak sekarang,kapan lagi kita mulaimempelajari danmenerapkan pemberianpakan ternak yang baik.

    Profil Laboratorium Lingkup Pertanian

    Bersambung.................

    Redaksi Infomutu:

    Penanggung jawab:Kepala Pusat Standardisasi

    dan Akreditasi,Pemimpin Redaksi:

    Sri Bintang KRedaksi:

    Erna, Iin, Slamet Hartanto,Chandra, Apriadi

    Design:M. Nurman

    Nara sumber/reporter:Erry Wardhana

    Alamat:Gedung E Lantai 7,

    J.l Harsono RM No. 3, PasarMinggu, Jakarta 12550,

    1.Nama LaboratoriumBalai Pengujian dan Sertifikasi MutuBarang Pekanbaru

    AlamatJl. Dr. Sutomo No. 108 Pekanbaru28011

    No. telp / faxTelp. (0761) 21325, Fax. (0761) 22173

    Ruang LingkupKomoditiKakao / Biji Kakao

    Parameter Pengujian- Kadar air- Kadar kulit dan keeping biji- Kadar biji pecah, pecahan biji dan

    pecahan kulit- Ukuran biji- Kadar biji cacat- Kadar lemak total- Kadar asam lemak bebas- pH

    Personil Kunci / Contact PersonDra. Paulina Azis

    Status AkreditasiTerakreditasi

    2.Nama LaboratoriumLaboratorium Pengujian Alat dan MesinPertanian

    AlamatBalai Besar Pengembangan Alat danMesin Pertanian Situgadung , Legok ,Tromol Pos Serpong 15310 Tangerang

    No. telp / fax(021) 5376780 , 5376787 (T) ; (021)5376784 (F)

    Personil Kunci / ContactPersonDr. Handaka, M. Eng

    Status AkreditasiProses Akreditasi (TahapImplementasi)

    3.Nama LaboratoriumLaboratorium Pengamatan Hama danPenyakit (Balai Proteksi Tanaman Pangandan Hortikultura XIX DKI Jakarta)

    AlamatJl. Raya Jambore No. 1 Cibubur JakartaTimur

    No. telp / fax(021) 8730666 (T), (021) 8730666 (F)

    Status AkreditasiBelum Terakreditasi

    4.Nama LaboratoriumLaboratorium Tipe B Balai KarantinaTumbuhan Tanjung Priok

    AlamatJl. Padamarang No. 6 Tanjung Priok, JakartaUtara

    No. telp / fax(021) 491511 (T) ; (021) 4367269 (F)

    Ruang LingkupKomoditi1.Produk Pertanian (Tanaman, Biji, Buah,

    Benih)2.Kompos3.Media Biakan Organik4.Tanah

    Parameter PengujianProduk Pertanian (Tanaman, Biji, Buah,Benih) :Deteksi OPT (Hama, cendawan, bakteri,nematode, bakteri berupa organisme)

    Personil Kunci / Contact Person1.Ir. Derhani Lumban Gaol (Kepala

    Laboratorium)2.Ir. Andreas Maryanto

    Status AkreditasiProses Akreditasi (Tahap Implementasi)

    2

  • 3Edisi Maret 2003

    Laboratorium Balai Inseminasi Buatan Singosari atauyang lebih dikenal dengan nama BIB Singosari merupakansalah satu Balai Inseminasi Buatan tertua di Indonesia selaindari BIB Lembang, yang merupakanInstitusi yang dibebani tugas untuk mengujisemen (benih) sapi, kambing, babi dan ikanyang dihasilkan oleh Unit Produksi BalaiInseminasi Buatan Singosari dan semenyang dihasilkan oleh institusi lainnya. BIBSingosari merupakan UPT dibawahDirektorat Perbibitan Ditjen Petemakan.

    Saat ini BIB Singosari telahmemulai mengekspor produksinyakemanca negara, antara lain kenegaralingkup ASEAN. Untuk menjamin akurasihasil uji yang dilakukan Laboratorium BIBSingosari terhadap semen yang dihasilkanuntuk kemudian diekspor, LaboratoriumBIB Singosari mulai menerapkan sistim manajemen mutumulai tahun 2003.

    Sebagai persiapan, pada tahun 2001, telah dilakukanapresiasi sistim manajemen mutu laboratorium berdasarkan

    Penerapan sistem manajemen mutu SNI 19-17025-2000di Laboratorium Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari

    Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Sayuran danLaboratorium Pusat Penelitian dan pengembnagan tanah danagroklimat, merupakan dua diantara enam (6) laboratoriumlingkup litbang, yang dipersiapkan untuk diakreditasi.Persiapan telah dilakukan sejak tahun 2001.

    Pada tahun-tahun sebelumnya (2001 dan 2002)persiapan dilakukan dari aspek dokumentasi sistem mutudalam bentuk apresiasi dan penyusunandokumen mutu dan dari aspek teknispengujian dilakukan persiapan berupakalibrasi peralatan, persiapan personelkalibrator internal, validasi metoda dan ujibanding dan atau uji profisiensi sertapersiapan SDM sesuai dengan persyaratanSNI 19-17025-2000.

    Setelah persiapan ini dilakukansecara matang, maka tahun 2003 dilakukanaudit internal oleh laboratorium tersebutsebagai persyaratan penerapan sistemmanajemen laboratorium. Audit internal inidilakukan oleh personel-personel yang telahterlatih dan independen.

    Sebagai persiapan terakhir sebelum dilaksanakanasesmen oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yangrencananya akan dilakukan pada pertengahan bulan Maret,pada awal februari dilakukan praasesmen di LaboratoriumBalitsa dan Puslitbangtannak dalam bentuk monitoring dan

    Laboratorium Balitsa Lembang dan Puslitbangtanak Menjelang asesmen

    SNI 19-17025-2000. Apresiasi ini diteruskan dengan fasilitasipenyusunan dokumentasi sistim mutu yang terdiri dariPanduan mutu, Dokumen Prosedur, Instruksi Kerja dan fomat

    dan rekaman rekaman. Fasilitasi ini barudilakukan pada tahun 2002, setelah dibentuktim persiapan akreditasi yang terdiri daripersonel dari PSA dan Direktorat PerbibitanDitjen Petemakan. Fasilitasi penyusunandokumentasi sistim mutu, berlangsung relatiflebih cepat dibandingkan dengan laboratoriumsejenis lainnya. Penyusunan dokumentasisistim mutu ini berlangsung kurang lebih lima(5) bulan.

    Pada Bulan Januari 2003, sistim mutu inimulai diterapkan setelah dilakukanbeberapakali sosialisasi kepada personellaboratorium. Audit internal sebagai salah satupersyaratan sistim manajemen mutu

    berdasarkan SNI 19-17025-2000 direncanakanpelaksanaannya pada bulan Mei 2003. (Bintang/AK/05/03/03)

    evaluasi kesiapan asesmen. Monitoring ini dilakukan olehpersonel-personel yang telah membina kedua laboratoriumini sebelumnya.

    Temuan pada monitoring ini antara lain: secaraumum kedua laboratorium ini siap untuk dinilai (diases),walaupun masih ada beberapa hal yang masih harusdilengkapi untuk menghindari adanya temuan major fatal,

    yaitu temuan yang memakan waktuperbaikan lebih dari tiga (3) bulan yang dapatberakibat pada ditundanya statusterakreditasi. Temuan yang sama yangditemukan pada kedua laboratorium iniadalah : Belum dilakukannya perhitunganpada validasi metoda, untuk menentukanapakah metode tidak baku yangdipergunakan telah valid untuk digunakansebagai metoda uji sehari hari, beberapa haldalam dokumentasi ada yang masih harusdilengkapi, seperti rekaman personel penguji,serta sosialisasi penerapan sistim mutu yangmasih harus dilakukan secara

    berkesinambungan untuk menjamin penerapan sistimmanajemen mutu laboratorium secara efektif dan efisien.

    Dengan hasil dari monitoring ini diharapkan padaasesmen yang akan dilakukan oleh KAN pada pertengahanbulan Maret, kedua laboratorium ini akan dapat memperolehstatus terakreditasi. (Bintang/AK/05/03/03)

  • 4Edisi Maret 2003

    NOTIFIKASI PERSYARATANPRODUK IMPOR KE JEPANG

    Importir pangan memerlukan undang-undang kesehatanpangan untuk mengajukan notifikasi impor pada stasiunkarantina (Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja danKesejahteraan). Padasaat produk akandiimpor untukdipasarkan atau untukkeperluan bisnis diJepang, notifikasi imporharus diajukan.

    1. Pangan (termasukobat-obatan danobat terlarang yangdiatur oleh Undang-Undang yangberkaitan denganfarmasi)

    2. Bahan tambahanmakanan

    3. Peralatan4. Kemasan botol5. Mainan untuk bayi

    (di bawah 6 tahun)

    Pangan yang harus diuji

    1. Pangan pada yang dipertanyakan karena pelanggaran2. Pangan yang untuk pertama kali diimpor ke Jepang3. Pangan yang didesain menjadi target pengujian oleh Menteri

    Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.4. Pangan yang dalam catatannya ada kecelakaan selama

    transportasi.5. Pangan yang dikembalikan oleh negara lain karena masalah

    keamanan pangan.

    Penerimaan Hasil Inspeksi Disiapkan oleh LaboratoriumResmi Negara Pengekspor

    Pangan dan sebagainya yang telah diuji oleh laboratorium resminegara pengekspor dan hasil pengujiannya diajukan ke StasiunKarantina akan dibebaskan dari pengujian di Jepang. Laboratoriumresmi negara pengekspor telah memenuhi persyaratan dan didaftaroleh Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (Tabel1)

    1. KualifikasiLaboratorium harus sesuai dengan salah satu kriteria di bawahini, kemampuan melaksanakan pengujian dengankelengkapan metode menurut US Association of OfficialAnalytical Chemists (AOAC).a. Laboratorium yang di bawah pengawasan langsung oleh

    pemerintah pusat atau negara bagian pada negarapengekspor.

    b. Laboratorium yang diakui atau ditunjuk oleh pemerintahpusat atau negara bagian pada negara pengekspor.

    2. Penerimaan Hasil PengujianHasil pengujian disiapkan olehorganisasi yang berkompetenatau memenuhi persyaratanseperti yang disebutkan di atasakan diberi perlakuan yang samaseperti yang disiapkan olehStasiun Karantina dsb, diJepang.

    3. PengecualianDalam

    h a linspeksi,u n t u k

    kondisi kebersihan yangdapat berubah selamatransportasi melalui kapalatau pesawat (bakteri,mycotoxin, dst) akanmendapat mengecualian

    dari bataspenerimaan.

    Kunci untuk Keamanan Pangan

    1. Pendidikan2. Analisa Pangan

    a. Penggabungan dan validasi pada metode analisab. Peralatan untuk analisa

    3. Undang-Undang Perlindungan Produk4. Pengawasan mutu dalam ketepatan pengujian5. GMP. GLP, HACCP, ISO dll6. Harmonisasi Internasional

    Laboratorium Resmi Negara Pengekspor yang telahMemenuhi Persyaratan dan Didaftar oleh MenteriKesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepangadalah sebagai berikut :

    NO NEGARA JUMLAH LABORATORIUM1 Iceland 52 Irlandia 113 Amerika 534 Argentina 25 Inggris 1106 Italia 2127 India 88 Indonesia 49 Australia 3110 Austria 1811 Belanda 2412 Kanada 5313 Cyprus 114 Kuba 215 Hellenic 11

  • 5Edisi Maret 2003

    NO Nama Laboratorium Alamat

    Tabel 2. Laboratorium Resmi Indonesia yang telahMemenuhi Persyaratan dan Didaftar oleh MenteriKesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang

    16 Guatemala 117 Kolombia 318 Singapura 419 Swiss 2620 Swedia 3021 Spanyol 28622 Srilangka 323 Thailand 1024 Korea 3625 Taiwan 726 China 3027 Chekoslovakia 228 Chille 1329 Denmark 2030 Jerman 64431 Turki 432 New Zealand 90

    Laboratorium Balai PengujianMutu Barang Ciracas,Departemen Perindustrian danPerdaganganPT. SUCOFINDO INDONESIA

    Laboratorium Pengujian danPengawasan Mutu HasilPerikananPusat Pengawasan Obat danMakanan Nasional, Badan POM

    Jl. Raya Bogor Km 26CiracasJakarta TimurTlp.(021) 8710321-3

    Jl. Letjen S. Parman No.102 JakartaJl. Muara Baru Ujung,Pluit Jakarta

    Jl. Percetakan NegaraNo. 23 Jakarta Pusat

    1

    2

    3

    4

    (Erna)

    33 Norwegia 10834 Hungaria 2235 Philipina 536 Finlandia 537 Brasil 238 Prancis 35839 Bulgaria 1240 Belgia 7541 Hongkong 242 Portugis 1043 Honduras 544 Meksiko 2745 Maroko 346 Yoguslavia 1747 Rumania 148 Luxemburg 3

    Potensi BahayaBahaya keamanan pangan dapat dibagi menjadi tiga bidang kategori yaitu biologi, kimia dan fisika. Di bawah ini Tabel Daftar

    Potensi Bahaya untuk setiap kategori dan sumber yang memungkinkan untuk terjadinya kontaminasi. Kontaminasi produk dapatterjadi secara langsung atau tidak langsung terhadap produk hubungan kontaminasi permukaan atau zat

    Biologi Mikroorganisme(mikrobia) pada produkdi populasi tersebutyang disebabkan olehpenyakit tular panganpada konsumen yangrentan terhadap : bakteri virus parasit ragi jamur

    kotoran dari atau sisa liar dan binatang dalam negri dan kotoran manusia yangterkontaminasi dengan air yang digunakan untuk pengairan, penerapan pestisida,pemanenan, pembongkaran, pencucian, tetesan air dari atas, pendinginan air,pembersihan.

    Penggunaan produk organik binatang yang tanpa perlakuan untuk pemupukan danperbaikan tanah yang berhubungan langsung dan tidak langsung melalui tanah.

    pengambilan produk yang berhubungan atau jatuh terkontaminasi dengan tanah. kurangnya kebersihan pada pengambilan wadah dan pemanenan, peralatan pemilihan

    dan pengemasan yang terkontaminasi dengan tanah, pembusukan bahan dan kotoranbinatang pengerat, burung dan serangga.

    tumpukan jerami, peti kayu dan tempat penyimpanan gandum yang terkontaminasidengan tanah dan kotoran pada tingkat produk yang tidak terlindungi.

    pengemasan dan pegepakan bahan yang terkontaminasi dengan kotoran dari binatangpengerat, burung dan serangga.

    penanganan produk oleh pekerja terinfeksi karena kurangnya fasilitas toilet dan pencucitangan, kurangnya praktek kebersihan dan gejala penyakit pada personil contohnyahepatitis.

    kebocoran air yang terkontaminasi dari sistem sirkulasi pendingin pada ruang pendingin(Erry)

    Regional Workshop onSanitary and Phytosanitary Measures

    Sejak kurun waktu bergabung ke dalam OrganisasiPerdagangan Dunia (WTO), untuk kali pertama Indonesiamenyelenggarakan sebuah event bertajuk Regional Workshopon Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) yang secarakhusus mengupas segala aspek komprehensive yang terdapatdi dalam SPS Agreement. Kegiatan yang terselenggara ataskerjasama Indonesia National Notification Authority baca; PusatStandardisasi dan Akreditasi, Departemen Pertanian- denganSekretariat SPS-WTO berlangsung pada tanggal 5 7 Maret2003 bertempat di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta dan dihadirioleh delegasi dari sejumlah negara anggota ASEAN sertatentunya beberapa instansi terkait lainnya ditanah air.

    Seperti diketahui, Sanitary and Phytosanitary Measuresmerupakan salah satu dari sejumlah agreement yangdisepakati dan selanjutnya digunakan sebagai rambu baginegara anggota WTO sebagai frame aturan main di dalam

    perdagangan global dewasa ini yang diratifikasi pada awalpembentukannya tahun 1994 yang lalu. Adapun substansi dariperjanjian ini menekankan pada aspek keamanan pangan,kesehatan hewan, perlindungan tanaman serta perlindunganwilayah dari segala ancaman intorduksi penyakit.

    Event tersebut menjadi special dengan hadirnya sejumlahpembicara dari 3 organisasi dunia yang selama ini menjadirujukan justifikasi bagi WTO dan seluruh negara anggotadalam pengimplementasian SPS measures. Ketiga organisasiyang lebih akrab dikenal dengan istilah three sister tersebutadalah International Plant Protection Commissions (IPPC),Codex Alimentarius Commissions (CAC), Official Internationaldes Epizootics (OIE) serta ditambah seorang expert darisekretariat SPS-WTO di Jenewa. Dalam kesempatanWorkshop kali ini, ketiga pembicara tersebut menguraikansecara lengkap tentang :

  • 6Edisi Maret 2003

    Salmonellosis adalah infeksi yang disebabkan olehbakteri Salmonella. Infeksi akibat Salmonella setelah 12 72jam dapat menyebabkan diare, demam dan kram perut,biasanya berlangsung selama 4 7 hari. Meskipun sebagianbesar penderita dapat sembuh tanpa perawatan khusus,namun untuk sebagian orang (manula, bayi dan orang dengansistem kekebalan tubuh bermasalah ) dapat mengalami diareyang berat sehingga memerlukan perawatan khusus dirumahsakit. Infeksi salmonella bermula dari usus yang kemudianmenyebar ke aliran darah, selanjutnya ke bagian tubuh yanglain dan dapat menyebabkan kematian jika tidak mendapatkanpengobatan dengan antibiotik secara dini.

    Salmonella merupakan sekelompokbakteri yang dapat menyebabkan diare padamanusia. Bakteri yang sejak ratusan tahunlalu dikenal sebagai penyebab penyakit inidiberi nama Salmonella sesuai dengan namapenemunya Salmon seorang i lmuwanAmerika. Salmonella hidup di dalam ususmanusia atau hewan dan menyebar kemanusia atau hewan lainnya melalui feces.Salmonella serotype Typhimurium danSalmonella serotype Enteritidis merupakan jenis Salmonellayang sangat populer di Amerika Serikat.

    Penyebab penyakit diare, demam dan kram perutsebenarnya sangat beragam. Untuk menentukan bahwabakteri Salmonella adalah penyebabnya harus melalui ujilaboratorium yang dapat mengidentifikasi Salmonella di fecespenderita. Jika Salmonella sudah diidentifikasi maka tesselanjutnya dilakukan untuk menentukan tipe atau jenisSalmonella, sehingga jenis antibiotik yang digunakan dapatditentukan. Antibiotik yang biasa digunakan adalah ampicilin,gentamicin, trimethoprim/sulfamethoxazole, atau ciprofloxacin.Sayangnya beberapa jenis Salmonella menjadi resistantterhadap antibiotik, akibat dari maraknya penggunaan antibiotikpada pakan ternak untuk memacu pertumbuhan hewan.Penderita diare yang mengalami dehidrasi memerlukanrehydrasi (diinfus). Beberapa penderita penyakit akibat infeksiSalmonella mengalami Reiters Syndrome (sakit padapersendian, iritasi mata dan sakit pada saat buang air kecil).Syndrom ini dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan

    CUCI TANGAN :CEGAH SALMONELLOSIS

    (a) key provisions of the SPS Agreement and its practice;(b) the three standard setting bodies: IPPC, OIE and

    Codex;(c) Risk analyses;(d) Transparency.

    Diakhir kegiatan, delegasi dari masing-masing negarasepakat untuk merumuskan suatu usulan kepada SekretariatSPS-WTO yang selanjutnya diajukan sebagai agenda usulanbersama negara ASEAN. Point-poin penting dari usulantersebut antara lain :

    Menggali kemungkinan adanya bantuan teknis bagiKamboja dan Vietnam serta negara2 anggota ASEAN lainyang mempunyai situasi sama, dengan tenaga ahli dankonsultan berasal dari negara2 ASEAN lain sedangkansumber dana berasal dari dana internasional termasukSTDF yang baru saja dibentuk.

    tahunan dan dapat menjadi arthitis (penyakit tulang) kronis yangsukar untuk disembuhkan. Pemberian antibiotik pada kasusini tidak dapat membantu.

    Biasanya Salmonella masuk ke tubuh manusia melaluimakanan yang terkontaminasi oleh feces manusia ataupunhewan. Makanan yang terkontaminasi oleh salmonella terlihatnormal dan tidak berbau. Produk hewani (terutama yang mentah)seperti daging sapi, daging ayam, susu, telur lebih sering danmudah untuk terkontaminasi Salmonella. Namun semuamakanan termasuk sayuran dan buah-buahan dapatterkontaminasi Salmonella, akibat dari tangan kita yang tidakdibersihkan dengan benar setelah dari kamar mandi.

    Salmonella juga ditemukan pada feces hewanpiaraan terutama yang mengalami diare. Olehkarena itu setelah memegang hewan piaraanterutama jenis Reptiles meskipun sehat harusmencuci tangan sampai bersih.

    Bagaimana Mencegah Salmonellosis?

    Tidak ada Vaccine (Vaksin) untukmencegah Salmonellosis. Untungnya melalui

    proses pemasakan Salmonella mati. Oleh karena itu upayauntuk mencegah Salmonellosis adalah tidak mengkonsumsimakanan atau telur yang mentah atau yang belum masaksempurna. Penggunaan telur mentah untuk berbagai macammakanan seperti ice cream, hollandaise sauce, salad sebaiknyadihindari. Ayam dan daging termasuk hamburger harusdimasak sampai matang (tidak berwarna pink ditengahnya).Susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi sebaiknya tidakdikonsumsi. Selain itu untuk mencegah terjadinya crosscontamination maka daging mentah harus disimpan terpisahdari makanan yang matang dan siap untuk dimakan. Tangandan peralatan masak dicuci setelah digunakan untuk bahanpangan mentah atau belum matang. Penderita yang mengalamiinfeksi akibat Salmonella tidak seharusnya menyiapkanmakanan minuman untuk orang lain.

    Untuk kegiatan sehari-hari upaya pencegahansalmonellosis dapat dilakukan dengan selalu membersihkantangan dengan sabun setelah dari kamar mandi, setelah

    Menyampaikan usulan melalui organisasi2 internasionaltermasuk WTO, untuk pemberian bantuan teknis berupapengadaan peralatan2 berteknologi tinggi dalam upayauntuk dapat memenuhi persyaratan2 teknis dari negara2maju.

    Mengusulkan adanya bantuan teknis khususnya untuk areayang lebih spesifik seperti analisa resiko, ekuivalensi danpenerapannya, dll.

    Memperkuat keinginan negara2 ASEAN untuk dapatberpartisipasi secara lebih efektif dalam pertemuan2organisasi standar internasonal, khususnya melalui CodexTrust Fund.

    Merangsang negara2 ASEAN peserta workshop ini untukbersama-sama aktif dalam forum-forum dalam tigaorganisasi standar internasional : CODEX, OIE dan IPPC(Upre&wandi)

    Regional Workshop.......

  • 7Edisi Maret 2003

    memegang hewan piaraan (reptil, burung dll) terutamasetelah menyentuh fecesnya. Biasakan mencuci peralatan dapursetelah dipakai untuk daging maupun sayuran mentah. Jangansekali-kali menyajikan makanan untuk bayi tanpa mencuci tanganterlebih dahulu apalagi setelah menyentuh daging atau ayammentah. Susu ibu merupakan makanan paling aman untuk bayidan dapat mencegah terjadinya salmonellosis pada bayi.

    Dalam lingkup yang lebih besar upaya pencegahansalmonellosis akibat makanan yang terkontaminasi dapatdilakukan mulai dari peternakan-peternakan dengan menerapkanFarm Animal Hygiene. Di tempat pemotongan hewan, tempatpenampungan hasil panen buah-buahan dan sayuran, juga tempatpengepakan upaya pencegahan salmonellosis dapat dilakukandengan menerapkan good handling practices. Pengetahuan dasarmengenai basic food safety bagi pekerja industri makananmaupun minuman dan prosedur inspeksi di restoran-restorandapat mencegah terjadinya cross contamination dan penangananpangan yang salah yang dapat memicu mewabahnyasalmonellosis. Pada masa yang akan datang penanganan pangandengan radiasi i rradiation treatment dapat mengurangikontaminasi pada daging mentah.Upaya Pemerintah Amerika Serikat untuk MencegahSalmonellosis?

    Di negara maju seperti AS setiap tahun kurang lebih 40.000kasus salmonellosis dilaporkan setiap tahunnya. Jumlah kasus

    salmonellosis yang sebenarnya jauh lebih besar sebab banyakkasus salmonellosis yang tidak didiagnosa dan tidakdilaporkan. Di AS kasus salmonellosis lebih banyak terjadipada musim panas daripada musim dingin. Setiap tahunnyadiperkirakan sekitar 1000 orang meninggal akibatsalmonellosis.

    Pemerintah Amerika Serikat melalui The Centers forDisease Control and Prevention (CDC) memonitor frekuensiinfeksi Salmonella dan membantu Departemen Kesehatanuntuk meneliti wabah dan menyusun Langkah-LangkahPengontrolan. CDC juga melakukan penelitian untukmenentukan tipe Salmonella. Selain itu Food and DrugAdministration (FDA) melakukan inspeksi terhadap produk-produk pangan impor, tempat pasteurisasi susu, pabrik-pabrikpengolahan pangan dan mengatur perdangan kura-kura. FDAjuga mengatur penggunaan antibiotik pemacu pertumbuhanhewan pada pakan ternak. Departemen Pertanian AmerikaSerikat memonitor aspek hygienis dari pakan ternak, melakukaninspeksi terhadap tempat pasteurisasi telur, dan bertanggungjawab terhadap mutu daging potong dan daging olahan. BadanPerlindungan Lingkup AS (The US Environmental ProtectionAgency) mengatur dan memonitor keamanan supplai airminum. (Iin)

    o. Pengendalian produksi.p. Penarikan kembaliq. Penggunaan pakan ternak dan bahan baku pakan ternak

    dipeternakan.r. Budidaya pakan ternaks. Tempat seleksit. Penggunaan penyuburu. Pestisida dan berbagai senyawa kimiawiv. Pembuatan pakan ternak terdiri dari bahan bahan pakan

    ternak dan pencampuran, monitor rekaman.w. Praktek pemnerian pakan ternak yang benar mencakup

    ketentuan ketentuan : Air, penggembalaan dipadangrumput, dan pemberian pakan ternak.

    x. Pemberian pakan yang stabil dan intensif, mencakupketentuan ketentuan : kesehatan.

    y. Metode sampling dan analisa mencakup ketentuanketentuan kesehatan dan analisa.

    Pada sidang Codex Ad Hoc Intergovermental TaskForce On animal feeding ini, Utusan dari Indonesia mengusulkanbeberapa hal prinsip yang apabila tidak dirubah akanmempengaruhi kemampuan daya saing pakan ternak Indonesiasecara signifikan. Aspek-aspek yang diusulkan Indonesia untuk

    dirubah diantaranya adalah : keharusan untukmenggunakan air irigasi yang bebas residu bagi bahanbaku ternak dan keharusan menerapkan GoodManufacturing Practices (GMP) dan sistim jaminan mutuHACCP bagi semua pabrik pakan ternak.

    Untuk usulan pertama, kata bebas residu digantidengan dibawah batas maksimum residu (MRL) sesuaidengan standar internasional. Kalimat ini bermakna airirigasi dapat digunakan sepanjang residu yang dikandungmasih dalam ambang batas sesuai dengan ketentunstandar Internasional. Usulan ini muncul akibat sulitnyanegara berkembang termasuk Indonesia memenuhipersyaratan air irigasi bebas residu.

    Usulan kedua kata dan diantara GMP danHACCP diganti dengan bila memungkinkan. Usulan inidilontarkan mengingat hampir semua pabrik pakan diIndonesia telah menerapkan GMP, tetapi belum mampumenerapkan HACCP. Kata bila memungkinkan merupakanusulan yang paling dapat diterima, kerana HACCP sudahmenjadi standar jaminan mutu Internasional. Kedua usulanini didukung dan disetujui oleh Komite. Informasiselengkapnya hubungi redaksi Infomutu. (Sumber LaporanSidang Codex on Animal Feeding ke 4, Syukur Iwantoro).

    sambungan dari hal. 1Standar Internasional ...............

    ANDA INGIN BER-IKLAN DI INFOMUTU ?

    HUB : REDAKSI INFOMUTUTELP.: (021) 78842042 EXT.103FAX.: (021)78842042 EXT.116e-mail : [email protected]

  • 8Edisi Maret 2003

    a) Kadar air (maksimum) 14,0 %b) Protein kasar 18,0 - 23,0 %c) Lemak kasar 2,5 - 7,0 %d) Serat kasar (maksimum) 5,0 %e) Abu 5,0 - 8,0 %f) Calcium (Ca) 0,9 - 1,2 %g) Phosphor (P) 0,7 - 1,0 %h) Aflatoxin (maksimum) 50 ppbi) L-Lysine (minimum) 1,10 %j) DL-Methionine (minimum) 0,50 %

    Spesifikasi Persyaratan Mutuanak ayam ras pedagingSesuai SNI 01-3930-1995

    DOC : Masalah dan Solusinya(bagian 1)

    Beberapa minggu terakhir ini industri unggas khususnya industriayam potong broiler mendapat guncangan hebat, dan membuat matisuri para produsen DOC (Day old Chicken) atau bibit anak ayam umursehari. Pasalnya DOC yang biasanya diminati oleh peternak dan breederuntuk dibesarkan sebagai ayam potong, saat ini nyaris tidak berharga.Harga DOC pada keadaan normal adalah 2500 - 3000 rupiah perekor,dan saat ini DOC hanya dihargai 500 - 600 rupiah perekornya. Itupunmasih banyak peternak yang enggan membelinya. Apa gerangan yangterjadi, sehingga menyebabkan gunjang ganjing industri ayam broiler.

    Menurut beberapa praktisi unggas, masalah ini merupakanmasalah yang klasik terjadi, tetapi formula pemecahan masalahnya belumditemukan. Masalah ini konon berawal dari meningkatnya impor GrandParents Stock (GPS) untuk memproduksi DOC 18.000.000 perminggunya.Rekomendasi ini diberikan setelah memperhitungkan kebutuhankonsumen dan daya serap peternak domest ik . Namun padakenyataannya saat ini dihasilkan 24.000.000 DOC tiap minggunya,sehingga terjadi oversupply DOC. Dengan demikian sesuai denganteori demand supply harga akan segera turundrastis.

    A d a satu fenomenayang bersi fat p a r a d o k sd e n g a n kenyataan ini.D e n g a n membanjirnyaDOC dipasaran, otomatis diikutid e n g a n p e n u r u n a nharga DOC yang ter jun bebassampai nyar is tak berhargalagi . Dengan kondis i hargapakan dan obat obatan yangstabil, semestinya harga di t ingkatkonsumen ayam potong juga turun sesuaidengan penurunan harga DOC. Namun kenyataandipasaran menunjukkan bahwa harga ayam potong masih stabil padaangka 8000- 9000 rupiah perkilonya, tetapi harga ayam dikandang turun3000 rupiah.

    Permasalahan harga DOC ini akan makin kompleks, bila dilihatdari akibatnya. Dengan DOC yang nyaris tidak berharga ini maka produsenDOC akan lebih senang menjual telur-telur calon DOC, dalam bentuktelur. Telur ini dikenal sebagai telur putih. Padahal sampai saat ini pasokantelur dipasaran telah dianggap sesuai dengan permintaan konsumen.Bisa dibayangkan dengan dijualnya telur bibit sebagai telur konsumsidengan segera akan memukul pelaku bisnis ayam petelur karenaberlebihnya supply dibandingkan permintaan akan mengakibatkanturunnya harga telur dengan segera.

    Permasalahan lain yang terkait dan membuat masalah ini makinbak benang kusut, adalah dengan rendahnya harga ayam potongdikandang, akan membuat produsen ayam potong lebih memilih

    mengistirahatkan kandangnya, daripada harus menanggung kerugianyang terus menerus. Berhentinya peternak-peternak ini berproduksi,otomatis akan membuat pelaku yang terkait dengan usaha ternak ayampotong ini akan mati suri. Industri yang juga akan terpukul dengan matisurinya peternak ayam broiler antara lain industri obat hewankhususnya unggas, dan industri pakan ternak terutama perusahaandengan skala menengah kecil.

    Beberapa praktisi unggas mensinyalir bahwa oversupplyterjadi akibat permainan kartel kartel besar produsen DOC. Permainanitu sendiri disebabkan karena munculnya breeder-breeder menengahkecil, yang dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi industri DOCitu sendiri. Dengan cara ini hanya industri yang bermodal kuat yangdapat bertahan dan dengan demikian jaringan industri DOC mampumeyakinkan bahwa usaha peternakan ayam potong, belum dapatdijadikan dengan skala usaha kecil dan menengah.

    Pada rantai tata niaga ayam potong, terdapat perantaradiantara peternak dan konsumen yang disebut sebagai pedagangperantara (Brooker). Pada tingkat konsumen brooker memegangperanan dalam menentukan harga. Brooker menjadi penentu padaharga ditingkat konsumen, karena selama ini hanya brooker yangmengetahui rantai tataniaga yang terkait dengan pemasaran ayambroiler. Pada keadaan seperti saat ini, dimana terjadi oversupplyditingkat kandang, dan permintaan ditingkat konsumen stabil makayang paling banyak meraup keuntungan adalah para brooker ini.

    Sesungguhnya apabila ditarik benang merah permasalahanDOC, akar permasalahan sampai saat ini Grand Parents Stock masihdiimpor dari mancanegara, tergantung dari spesies yang diinginkan.Grand Parents Stock memiliki life time tertentu. Dengan demikian tanpaupaya menghasilkan strain local pedaging, DOC akan tetap menjadimasalah klasik yang akan terjadi dikemudian hari, dikarenakankebutuhan protein hewani yang terus meningkat seiring denganpeningkatan kesejahteraan dan jumlah penduduk Indonesia. (Bintang/10/03/03)

    Lengkapi koleksireferensi anda...

    BulletinINFOMUTU 2002

    Harga :Rp.50.000,-

    (persediaan terbatas)

    01 SNI Pertanian dan Penerapannya.03 Peningkatan Mutu Pangan untuk

    Internasional04 Hambatan produk hortikultura di Taiwan05 Alasan FMD dipertanyakan Argentina06 Komite SPS Nasional07 Akreditasi di Departemen Pertanian08 Dilema : Pemberlakuan SNI Pertanian09 Sertifikasi Bertahap menuju Pertanian

    Organik10 Peraturan Baru Produk Pangan ke AS11 Era AFTA : Laboratorium Domestik12 Penerapan ISO 9001:2000

    Edisi 02 Headline

    HubungiRedaksi INFOMUTU :

    Gd.E Lt.7 Kanpus Deptan, Jl. HarsonoRM3, Ragunan Jakarta Selatan 12550

    Telp.021-78842042 ext.103Email : [email protected]

    2002