standard cost sebagai pengukur efisiensi dan alat motivasi...

144
SKRIPSI ASWORINI DWIKORIAN DARI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. ” X ” DI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA'' S U RABAYA 1991 ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Upload: truongkhue

Post on 19-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

S K R I P S I

ASWORINI DWIKORIAN DARI

STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN

PADA PT. ” X ” DI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIR LANG GA''

S U R A B A Y A

1991

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 2: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT

HOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN *PADA PT “X** DI SURABAYA

SKRIPSI

Diaqukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Oleh :

ASWORINI DWIKORIANDARI

No. Pokok : 048311604

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

1991

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 3: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Surabaya,, . . %% ,V»*.

D i s e t u j u i dan s h i p untuk d i u . j i ,

Dosen Pembimbing :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 4: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Surabaya, . . # . . W . V . . .

D isetujui dan diter i m a baik oleh :

Dosen Pembimbing Ketua Jurusan

( Drs. Parwoto W i g n y o h a r t o y o . Ak )

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 5: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdu 1 i 1 lah penulis pan.jatkan kehadirat

Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan barokahHya,

hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tanpa bantuan beberapa pihak

tertentu mungkin skripsi ini belum dapat penulis selesai-

kan. Karenanya dalam kesempatan ini pula penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Yth. Bapak Drs. Ee. Sugiat yang telah meluangkan

waktunya di tengah kesibukannya, untuk membimbing

dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi

ini .

2. Yth, Ibu Dra.Ec.. Siti Soelasmi, meskipun beliau

bukan dosen akuntansi, tetapi dengan sukarela

meluangkan waktunya untuk membantu memberikan

bimbingan yang berkenaan dengan motivasi kepada

penulis.

3. Yth. Bapak Pimpinan PT ’'X'' beserta seluruh staf,

ycing besar sekali bantuannya, terutama dalam

melengkapi dan memberikan informasi dan data-

data, yang penulis perlukan.

4. Yfcs. Ayahanda, ibu, kakak dan adik-adik yang

telah metnberikan dorongan, bantuan moril dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 6: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

material hingga selesainya skripsi ini.

5. Sahabat-sahabat terdekat khususnya Yulis, G-agat

dan rekan-rekan seangkatan serta pihak-pibak lain

yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang

telah membantu penulis selama masa kuliah sampai

selesainya penulisan skripsi.

Akhir kata, dengan'segala kerendahan hati, penulis

tetap menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai

kelemahan dan kekurangan-kekurangan, namun terlepas dari

itu semua, penulis berharap semoga hasil kajian dalain

skripsi ini dapat memeberikan manfaat baik bagi kalangan

akademis, maupun bagi kalangan praktisi. Semoga!

Surabaya, Maret 1991

Penulis

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 7: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................iv

DAFTAR ISI ......................................... ...vi

DAFTAR GAMBAR ................................. .......ix

DAFTAR TABEL ..........................................x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................xi

BAB I PENDAHULUAN ............................... 1

1. Pandangan Umum ......................... 1

2. Penjelasan Judul ...................... 4

3. Alasan Pemilihan Judul ................ 6

4. Tujuan Penyusunan Skripsi ............. 7

5. Sistematika Skripsi ......... .......... 8

6. Metodologi ............................. ...10

6.1. Permasalahan ..................... ...10

6.2. Hipotesa Kerja ................... ...12

6.3. Scope Analisa .................... ...13

6.4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan

Data ..................... ........ ...14

BAB II LANDASAN TEORITIS ............................16

1. Standarisasi Biaya .................... ...16

1.1. Pengertian Standard Cost ........ ...16

1.2. Tujuan Aplikasi Standard Cost .... 18

1.3. Sistem Standard Cost . ..............20

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 8: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

1.4. Penetapan Standard Cost .......... 23

1.5. Type Standard Cost ............... 25

1.6. Prosedur Penyusunan Standard Cost 27

1.7. Peranan Standard dalam Anggaran

Biaya ............................. 35

2. Analisa Varian ......................... 3S

2.1. Model Umum ........................ 38

3. Pengedalian dalain Manajemen ........... 40

3.1. Pusat-pusat Pertanggungjawaban ... 41

3.2. Metode Pengendalian Anggaran .... 46

4. Pengertian Organisasi dan Perilakunya . 48

4.1. Perilaku Organisasi .............. 49

4.2. Teori Perilaku Organisasi ....... 51

5. Motivasi ............................... 52

5.1. Pengertian Motivasi .............. 53

5.2. Teori Motivasi ................... 559 /

5.3. Sistem Motivasi dalam Organisasi . 61t

5.4. Penganggaran dan Tingkah Laku .... 66

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ................. 68

1. Umum .................................... 68

1.1. Sejarah PT X ..................... 68

1.2. Perkembangan Kegiatan Usaha ..... 68

1.3. Rencana Pengernbangan Pasar ...... 69

2. Struktur Organisasi dan Penjelasannya . 70t

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 9: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

3. Proses Produksi ........................ 78

3.1. Persiapan ......................... 81

3.2. Pencampuran ....................... 81

3.3. Penggilingan ..................... 82

3.4. Pengenceran dan Pewarnaan ....... 82

3.5. Penyaringan dan Pengalengan ..... 83

4. Sistem Pelaporan ...................... 83

5. Penyusunan Anggaran ................... 86i6. Pelaksanaan dan Pengukuran ............ 88

BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR

EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI

TUJUAN PERUSAHAAN ......................... 91

1. Penetapan Standard Cost Sebagai Alat

Pengendali ............................. 91

2. Analisa Selisih / Variance Analysis ... 95

3. Analisa Motivasi Terhadap Standard Cost 105

4. Hubungan Standard Cost dan Motivasi

Kerja Kearah Tercapainya Tujuan

Perusahaan ............................. 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................... 117

1. Kesimpulan ............................. 117

2. Saran .................................. 119

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 10: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Nomor

1. Proses Management Control

2. Bagan Motivasi dari Lawler dan Porter

3. Struktur Organisasi PT X di Surabaya

4. Proses Produksi dari PT X

t

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 11: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Nomor

1. Realisasi Biaya i2. Analisa Selisih Standard Cost Dengan Realisasi Biaya

3. Analisa Selisih Anggaran Dengan Realisasi Biaya

4. Analisa Motivasi I

5. Analisa Motivasi II

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 12: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Nomor

1. Perintah Produksi

2. Daftar Produksi

3. Laporan Proses Produksi

4. Angket Motivasi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 13: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

BAB I

PENDAHULUAN

1. PANDANGAN UMUM

High cost merupakan ciri perekonomian Indonesia

sejak dasawarsa 1980-an, hal itu terjadi salah satunya

diakibatkan oleh ekonomi dunia yang tak menentu,

mengingat perekonomian Indonesia adalah terbuka. Langkah

untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah Indonesia

banyak melakukan pembenahan ke dalam, salah satu langkah

yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi dalam segala

bidang. Berbicara efisiensi selalu dikaitkan dengan

masalah peraakain sumber ekonomi seminimal mungkin untuk

usaha mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian

kemampuan untuk mewujudkan efisiensi merupakan sasaran

yang selalu ditekankan pada setiap perusahaan, dengan

cara mengendalikan biaya produksi. Karena faktor biaya

produksi adalah faktor yang sangat penting untuk

dikendalikan secara langsung, terutama dalam perusahaan

yang memfungsikan pusat-pusat kerjanya sebagai cost

centre.

Sebagaimana dijelaskan di atas, perusahaan yang

berfungsi sebagai cost centre, masalahnya tidak hanya

menyangkut peningkatan efisiensi dalam produksinya, namun

justru pada pengukuran efisiensinya. Karena hal itu

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 14: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

menyangkut masalah penilaian prestasi kerja dari masing-

masing pusat kerja yang bertanggung jawab atas terjadinya

biaya tersebut.

Sehubungan dengan kenyataan di atas, perusahaan

pada umumnya menyusun suatu anggaran' untuk menjalankan

aktivitas operasionalnya. Sedang penyusunan anggaran yang

dilakukan lebih mendasarkan pada data historis. Namun

dengan berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan,

maka semakin komplex proses akumulasi biaya historis.

Sehingga tanpa disadari apakah data historis yang diguna­

kan sebagai dasar penyusunan anggaran tersebut benar-

benar relevan. Hal lain yang menjadi permasalahan dalam

penyusunan anggaran, biaya-biaya yang terjadi tidak

dialokasikan sesuai dengan perilaku yang sebenarnya.

Sehingga sulit menentukan siapa yang bertanggung jawab

atas biaya yang bersangkutan, yang berpengaruh dalain

menilai prestasi kerja dari pusat kerja tersebut.

Salah satu faktor yang pengaruhi masalah tersebut

di atas adalah faktor manusia. Karena manusia adalah

eleraen terpenting dalam organisasi dan faktor manusialah

yang menentukan tercapai tidaknya tujuan suatu

organisasi. Sedang manusia membentuk organisasi adalah

untuk meuaskan kebutuhan pribadinya. Hal itulah yang

menyebabkan mengapa dan bagaimarta manusia berperilaku

dalam suatu organisasi. Terutama dalam usahanya mencapai

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 15: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tujuan perusahaan dan reaksi tindakannya terhadap

informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui

prosedur formal, misalnya melalui anggaran, dan secara

informal melalui percakapan-percakapan dan sebagainya.

Namun dalam pembahasan ini, penulis membatasi pada sarana

informasi yang berbentuk anggaran.

Untuk menyusun anggaran tersebut agar menjadi

pedoman operasional yang relevan dan akurat, dalam arti

dapat berfungsi sebagai pengukur efisiensi yang optimal,

maka anggaran harus disusun dengan dasar standar cost.

Di samping itu manajer tidak hanya mengetahui

adanya penyimpangan antara perencanaan dengan yang

sesungguhnya, namun juga tahu sebab terjadinya varian

tersebut, sehingga dapat membantu manajer dalam mengambil

keputusan secara rasionil. Selain sebagai pengukur

effisiensi yang optimal, juga dapat memotivasi manajer

yang bersangkutan selaku penanggung jawab cost center

dalam mencapai tujuan perusahaan.

Manajer seharusnya menyadari pentingnya

penggunaan biaya standar untuk tujuan-tujuan tersebut

diatas, Standard cost merupakan alat pengukur yang

membawa perhatian kepada variance biaya, menyederhanakan

prosedur pekerjaan tulis menulis . Yang lebih penting

kemanfaatannya sistem standar cost optimal dan tidaknya,

tergantung kepada dapat diandalkannya ketepatan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 16: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

penetap&n, dan dapat diterimanya standar tersebut oleh

manajer.

Oleh karena hal-hal inilah, penulis mencoba

mengadakan pengamatan dan penelitian pada perusahaan

cat,PT X yang berlokasi di Surabaya.

2. PENJELASAN j u d u l

Dalam skripsi ini, penulis mengambil judul sebagai

berikut : " STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI

DANALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PADA PT "X" DI

SURABAYA ".Secara terperinci makna judul tersebut

dijelaskan sebagai berikut :

Standard,

suatu norma/ target yang dianggap normal dan diterima

secara umum sei?agai pedoman dalam mengukur prestasi.

Cost,

pengorbanan atau penyerahan sumber-suraber daya untuk

tujuan tertentu, biasanya dinyatakan dengan satuan

moneter.

Pengukur,

sarana dalam usaha mengukur sesuatu

Efisiensi,

mengandung pengertian yang sifatnya tehnis di dalaranya

tercakup pengertian hubungan input output atau

berhubungan dengan konsumsi minimum sumber-sumber yang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 17: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

digunakan untuk mencapai ViAfiViyb'ulpu'l ^erteuHi

Alat,

sarana,media

- Motivasi,

dorongan atau kebutuhan yang mempengaruhi tindakan

seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari luar

Mencapai,

roemperoleh atau telah sampai pada sesuatu yang

diharapkan

Tujuan,

apa yang ingin dicapai organisasi secara luas dan

tanpa batasan waktu tertentu «- PT X,

adalah perusahaan yang melaksanakan proses produksi

guna menghasilkan cat. PT X adalah perusahaan divisi

yang berfungsi sebagai cost center.

Di Surabaya,

Adalah lokasi di ■ mana PT X tersebut beroperasi,

tepatnya di J 1 Rungkut Industri.

Dengan demikian, pengertian lengkap dari judul skripsi

ini adalah dengan adanya standar cost yang ditetapkan

secara rasionil dan praktis, dalam arti biaya yang

ditetapkan pada kapasitas normal dan disesuaikan dengan

perubahan pola ekonomi & tehnologi, serta memperhatikan

karakteristik dari kebutuhan pribadi dari manajerya dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 18: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

karyawannya dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

Maka standar cost tersebut akan membantu dalam mengukur

efisiensi secara optimal, karena mengarahkan pada

Manajemen By Exception. Hal itu justru akan memotivasi

manajer dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

3. ALASAN PEMILIHAN JUDUL :

IPenulis memilih' judul seperti tersebut di atas

dengan merapertimbangkan bahwa masalah efisiensi terutaraa

bagi perusahaan industri, bukan hanya bagaimana

mengendalikan biaya produksi dalam usahanya menekan harga

pokok, agar dapat bersaing harga jual di pasaran. Namun

masalahnya pada bagaimana mengukur tingkat efisiensi

tersebut secara optimal tidak hanya mengetahui

adanya varian antara perencanaan dengan sesungguhnya,

tetapi juga mengetahui sebab terjadinya varian

tersebut. Sehingga memudahkan manajer mengambil

keputusan secara rasionil.

Sehubungan dengan hal di atas perusahaan cat tempat

penulis mengadakan penelitian di atas telah raenyusun

anggaran, tetapi dalam penyusunan anggaran perusahaan

bersandar pada data biaya historis. Padahal dengan

berkembangnya perekonomian dan tehnologi, serta

perubahan karakteristik kebutuhan dan perilaku manusia

dalam organisasi, historis cost sebagai pedoman

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 19: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

pengukuran efisiensi kurang relevan.

Di sisi lain, masalah yang selalu timbul pada tiap

perusahaan dewasa ini, bagaimana memotivasi manajer

khususnya dan karyawan umumnya, dalam mencapai tujuan

perusahaan secara keseluruhan. Karena pada umumnya tujuan

masing-masing individu dengan tujuan perusahaan

bertentangan. Untuk itulah perlu adanya suatu alat yang

dapat menyelaraskan kedua tujuan di atas.

Dalam hal ini perusahaan membutuhkan suatu alat

yang selain dapat berperanan sebagai pedoman yang

mengarahkan perhatian manajer pada Manajemen By

Exception, juga diharapkan dapat memotivasi anggota

organisasi Perusahaan

4. TUJUAN PENYUSUNAN

Tujuan penyusunan skripsi:

a. Merupakan usaha penulis untuk membantu memberikan

alternatif pemecahan permasalahan yang dialami oleh

PT X dengan bersandar pada landasan teoritis yang

sudah dipelajari.

b. Di samping itu memberikan gambaran bahwa suatu

anggaran yang berlandaskan atas standar cost yang

praktis, disusun pada tingkat produksi yang normal dan

dimodifikasi dengan perkembangan perkembangan

tehnologi dan perekonomian ,• akan membantu untuk

memenuhi kebutuhan unit usaha cat yang berfungsi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 20: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

sebagai cost center, yang selalu menekankan pada

masalah efisiensi produksi dan pengukuran efisiensi

dari unit-unit yang bertanggung jawab atas biaya-biaya

produksi yang terjadi.

c. Perlunya memperhatikan kebutuhan dan perilaku anggota

organisasi, dalam penyusunan standar cost. Karena

dalam jangka panjang, mereka akan lebih siap dan

bereaksi secara positif, sehingga merasa bahwa standar

tersebut merupakan sasaran dari tujuan milik pribadi

mereka yang -harus dicapai. Hal itu akan memotivasi

manajer dan karyawan unit usaha cat tersebut ke arah

tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.

d. Menambah tulisan ilmiah khususnya di bidang standar

cost yang berkaitan dengan usaha mengendalikan biaya

produksi dari unit usaha yang berfungsi sebagai cost

centre, sehingga bermanfaat bagi pihak lain yang

memerlukan.

5. SISTEMATIKA SKRIPSI

Agar lebih mudah - dalam memperoleh gambaran

mengenai masalah atau isi skripsi, maka penulis menyusun

sistematika sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULt/AN

Dalam bab ini dikemukakan pandangan umum yang

menjelaskan isi skripsi secara singkat, pen-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 21: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

jelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan

penyusunan, sistematika skripsi dan metodologi

yang di dalamnya mencakup uraian mengenai

permasalahan, hipotesa kerja, scope analisa

serta prosedur pengumpulan dana pengolahan

data.

Bab II : LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini akan dijelaskan secara teoritis

mengenai pengertian dan peranan standar cost,

jenis standar cost dan tujuan alokasi standar

cost, pengendalian, akuntansi pertanggungjawab-

an, efisiensi, pengertian dan fungsi cost

centre, pengendalian melalui anggaran biaya,

kaitan standar cost terhadap anggaran biaya,*

jenis dan fungsi analisa varian, pengertian

struktur organisasi, teori ' perilaku

organisasi, pengertian dan teori motivasi,

standar cost dan perilaku raanusia.

Bab III : TINJAUAN PRAKTIS PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan dan

kondisi perusahaan, yang penulis peroleh dari

hasil pengamatan dan penelitian pada perusaha­

an cat PT X tersebut. Selain itu akan penulis

jelaskan pula sistem dan prosedur-prosedur

yang berhubungan dengan anggaran dan kegiatan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 22: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

produksi yang dijalankan oleh perusahaan.

Bab IV : PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Dalam bab ini berisi analisa pembahasan dan

pemecahan inasalah, yaitu dengan mengkombinasi-

kan antara segi teoritis dengan kenyataan

praktek perusahaan. Diharapkan masalah yang

timbul dalam praktek akan dapat dipecahkan

melalui sudut pandang teoritis.

Sab V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang

mengetengahkan kesimpulan dari uraian-uraian

pada bab sebelumnya serta saran-saran yang

perlu dikemukakan sebagai pelengkap kesimpulan

tersebut.

6. MET0D0L0GI

6.1. PermasalahanSebagaimana perusahaan manufacturing pada uraumnya,

unit perusahaan cat tempat penulis melakukan penelitian

juga menyusun anggaran yang mendukung operasional

perusahaan. Di sisi lain perusahaan tersebut juga tidak

menggunakan atau tidak merafungsikan standar cost yang

telah ditetapkan sebelumnya, Padahal bila ditinjau dari

bagaimana cara menetapkan, tim penyusunnya* serta disusun

tiap awal tahun, standar cost tersebut benar dan relevan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 23: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

sebagai alat untuk mengendalikan biaya. Maka dengan tidak

difungsikan standar cost tersebut mengakibatkan tidak

adanya alat untuk mengukur efisiensi atas proses

produksinya. Padahal efisiensi sangat ditekankan oleh

perusahaan cat tersebut, yang berfungsi sebagai cost

centre, terutama dalam usahanya untuk dapat menekan

harga pokok produksi, sebagai alternatif yang terpaksa

dipilih untuk memperoleh laba yang maksimum, karena

alternatif lain yaitu kenaikan volume penjualan merupakan

masalah, yang Uncontrollable dari PT X tersebut.

Sehubungan dengan kenyataan di atas, dengan tidak

difungsikannya standar cost, menyebabkan manajer dari

divisi PT X tersebut sulit mengukur tingkat efisiensi

yang dicapai sebenarnya, sehingga akan mempengaruhi

usahanya untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi.

Karena tidak ada suatu target atau standar yang harus

dipenuhi sebagai pedoman yang mengarahkan manajer dalam

mengukur efisiensi dan keputusan yang diambil.

Faktor lain yang perlu dipermasalahkan di sini,

apa sebab dan seberapa besar motivasi anggota organisasi

dari PT X, khususnya manajer dan kepala-kepala bagian

yang bersangkutan terhadap standar cost. Karena

secara tak langsung hal itu akan mempengaruhi juga

perilaku manajer dan anggota organisasi yang

bersangkutan di atas dalam usahanya mencapai tujuan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 24: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

perusahaan.

6.2. Hipotesa Kerja

Apabila -manajer dan anggota organisasi dari

perusahaan cat tersebut menyadari dan menerima standar

cost yang telah ditetapkan secara rasional dengan

memperhatikan keadaan perekonomian di masa yang akan

datang dan kebutuhan pribadi dan tingkah laku manajer dan

karyawan, sebagai landasan dalam menyusun anggaran dan

mengendalikan biaya operasional. Maka standar cost

tersebut dapat berfungsi secara optimal terutama dalam

mengukur keberhasialn operasi perusahaan bila dikaitkan

dengan tingkat efisiensi yang dicapai baik waktu maupun

biayanya. Karena sistim standar cost dirancang untuk

mengendalikan biaya dengan menyajikan analisa

penyimpangan biaya sesungguhnya dari biya standar, hal

itu akan mengarahkan perhatian manajer terhadap keadaan-

keadaan yang menyimpang dari yang seharusnya. Sehingga

sebab-Sebab terjadinya penyimpangan tersebut akan segera

diketahui dan dicari penyebabnya. Dengan demikian hal itu

akan membantu manajer dalam merumuskan kebijaksanaan dan

tindakan alternatifnya. Selain itu 'seperangkat standar

cost memberikan kerangka petunjuk bagaimana tugas

seharusnya -dilaksanakan dan berapa tingkat biayanya.

Sehinga secara tak langsung akan merangsang manajer dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 25: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif.

Maka hal itu akan mempengaruhi perilaku dan motivasi

manajer dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

Meskipun standar cost di atas besar kegunaannya dalam

mengukur tingkat efisiensi biaya produksi. Namun semua

itu tergantung pada seberapa besar persepsi dan motivasi

manajer dan kepala-kepala bagian yang bersangkutan

sebagai pihak yang bertanggung jawab, terhadap standar

cost dan sasarannya. Terutama bila dikaitkan dengan

kebutuhan pribadi mereka yang sebenarnya terhadap

organisasi.

6.3. Scope Analisa

Dalam pembahasan nanti, baik secara teoritis dan

praktis, penulis raemandang perlu untuk mengadakan

pembatasan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Meliputi :

Pembahasan hanya meliputi unit cat PT X yang merupakan

satu bagian dari unit usaha yang ada di Perusahaan

Kimia.

Pengukuran efisiensi yang dimaksud dalam penulisan

ini, menyangkut pengukuran efisiensi biaya produksi

yang mengarahkan perhatian manajer pada Manajemen By

Exception dalam raengambil keputusan.

- Pembahasan tentang standar cost akan meliputi analisa

varian yang menitik beratkan pada aspek manfaatnya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 26: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

manfaatnya terhadap masalah pengukuran efisiensi yang

berpengaruh terhadap motivasi manajer dalam usahanya

mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

6.4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data

'Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan dan

pengolahan data adalah sebagai berikut :

6.4.1. Prelimenary Suryey

'Merupakan langkah pertama yang dilakukan dengan

tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan.

6.4.2. Study KepustakaaniBertujuan mengumpulkan dan mempelajari literatur

yang berhubungan dengan pembahasan skripsi yang

penulis susun sebagai landasan teoritis dan

menjadi perbandingan dalam analisa pemecahan

masalah.

6.4.3. Survey Lapangan

Prosedur ini bertujuan memperoleh gambaran praktis

perusahaan khususnya yang berhubungan dengan per­

masalahan. Langkah-langkah yang dilakukan meiputi,

wawancara langsung dengan pejabat perusahaan yang

berwenang serta staf-staf yang ditunjuk dan

mengadakan pengamatan langsung terhadap penerapan

prosedur yang digunakan.

6.4.4. Pengolahan Data

Dalam prosedur ini, data-data yang berhasil

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 27: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dikumpulkan dikelompokkan menurut jenis dan

kegunaannya, kemudian ditentukan hubungannya satu

dengan lain, sehingga akhirnya diperoleh gambaran

data yang lebih sistematis dan memudahkan dalam

£>enganalisaan.

6.4.5, Analisa Data

Dari hasil pengolahan data, diadakan pembahasani'melalui- perbandingan antara keadaan yang

sebenarnya dengan landasan teori. Dan dari analisa

data ini akhirnya ditarik kesimpulan dan saran-

’saran yang diperlukan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 28: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

BAB II

LANDASAN TEORI

Sebagai akibat dari perubahan fluktuasi volume

produksi aktual, bisa membawa pengaruh terhadap biaya

produksi, terutama yang akan membawa akibat yang sangat

berarti terhadap biaya-biaya per unit. Hal itu terutama

terjadi pada perusahaan manufactur yang berfungsi sebagaii

cost centre. Mengingat keadaan yang demikian, perlunya

mengembangkan prosedur biaya standar bagi perusahaan

manufactur tersebut. Namun sebelum membahas sistim dani

prosedur standar cost, perlu kita pahami pengertian dari

standar cost.!

1.1. Pengertian standar cost

Standar cots adalah biaya yang sebelumnya telah

ditentukan lebih dahulu untuk membuat satu atau beberapa

kesatuan barang produksi selama periode tertentu di masa

yang akan datang.

Sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari

penentuannya tidak berubah, biaya yang ditentukan di rauka

merupakan pedoman di dalam pengeluaran biaya yang

sesungguhnya. J.Batty dalam bukunya "Standar Costing"

memberikan definisi sebagai berikut :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 29: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Standard costing a sistem of cost accounting which is designed to show in detail how much each product should cost to produce and sell when a business is operating at a stated level of eficiency and for a given volume of output.

Standard cost dapat juga dikatakan sebagai biaya

yang ditentukan di muka (Predetermined Cost), seperti

yang dikemukakan oleh Mulyadi :

Standard Cost adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. ^

Masih dalam kaitannya dengan Predetermined Cost,

tentang biaya standard, Adolph Mata dan Milton F. Usry

menyatakan sebagai berikut:

Standard cost are predetermined costs of manufacturing a single unit of number of product units during a specific period in the immediate future. They are planned costs of a product under current and/or anticipated operating condition.

Adapun pengertian lain tentang standard cost yang

merupakan banyak kesamaan unsur dengan definisi yang

dikemukakan oleh Matz dan Usry, W.A. Patton dan

A.C. Litteleton memberikan pengertian sebagai berikut:

^ J. Batty, Standard Costing, Fourth Edition, Mac Donald and Evans Ltd., 8 John Street, London, WCIN 2 HY, 1975, hal. 9.

Mulyadi, AkuntansiMaya, Edisi 4, BPFE, Yogya- karta, 1990, hal. 299.

^ Adolph Matz and Milton F. Usry, Cost Accounting Planning and Control. Seventh Edition, Federal Publica­tions (S) Ptc. Ltd, Singapore 1982, hal.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 30: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

A standard cost may be defined as a judgement or estimate of what a particular cost component should be, or may reasonably be expected to be, for aparticular period and under given or assumedoperating conditions and volume of output. 4

Sedangkan ditetapkannya Predetermined cost lebih

lanjut W.A.Patton menyatakan:

Such estimated are used to emphasize standard of performance and to'draw management's attention. 5

Dari berbagai definisi yang telah disebutkan di

atas penulis dapat menyimpulkan pengertian dari standard

cost, sebagai berikut; biaya yang ditentukan terl'ebih

dahulu, diestimasikan, ditargetkan dan yang harus dicapai

atas dasar kondisi tertentu yaitu tingkat efisiensi yang

diijinkan yang mencerminkan tingkat efisiensi yang

realistis serta dapat dicapai.

1.2. Tu.iuan Aplikasi Standard Costing

Dengan ditetapkannya standard cost sebagai dasar

perhitungan dan pengendalian, tujuan dan kegunaannya

seperti yang dikemukakan Matz and Usry:

1. Establising budgets

2. Controlling costs and motivating and measuring

eficiencies.

4 W.A.Patton and A.C.Littleton, An Introduction., to. Corporate Accounting Standards. American Accounting Association, Hal 15.

5 W.A. Patton and A.C. Littleton, op cil. Hal 120.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 31: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

3. Promoting possible cost reduction.

4. Simplifying costing procedures and expediting

cost

5. Assigning costs to materials, work in process,

and finishing good inventories.

6. Forming the basis for establising bids and

contracts and for setting selling prices.6

Hal itu juga dikemukakan oleh Charles T. Hongren,

antara lain sebagai berikut:"Standards costs help to

build :budgets, gange performance obtain product costs,

and save book keeping costs ”.7

Selanjutnya seperti yang dikemukakan dari beberapa

penulis masalah standard cost, pada dasarnya standard

cost merupakan biaya yang ditargetkan yaitu biaya yang

harus dicapai. Sehingga fungsi biaya standard merupakan

salah satu alat yang digunakan oleh manajemen sebagai

landasan dalam menyusun anggaran dan mengendalikan biaya,

untuk memgukur dan mendorong efisiensi, menilai prestasi

kerja serta membantu merumuskan kebijaksanaan dan

tindakan alternatif. Selain itu seperangkat standard

memberikan kerangka petunjuk bagaimana tugas seharusnya

'6 Adolph Matz and Milton F. Usry, op cit, Hal 576

7 Charles T.Hongren, Cost_Accounting A__Managerialgmphasi*?f Fourth Edition, Prentice Hallt Inc.,Engkwood Cliffs, USA , 1977.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 32: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dilaksanakan dan berapa biayanya, sehingga secara tidak

langsung akan menyederhanakan prosedur perhitungan biaya

dan menghemat biaya serta waktu.

1.3. Sistem Standard Cost

Sistem standard cost merupakan suatu sistem

akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian

rupa !sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-

kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari

biaya standard yang ditentukan. Karena pada dasarnya

sistem biaya standard dirancang untuk mengendalikan

biaya, dengan menyajikan perbandingan antara biaya

standard dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis

penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standard.

Sistem standard cost yang menyajikan analisis

penyimpangan biaya sesungguhnya memungkinkan manajemen

melaksanakan pengelolaan mereka dengan "prinsip

pengecualian'* ( exception principles ). Dengan memusatkan

perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang

dari keadaan yang seharusnya, manajemen diperlengkapi

dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan

perusahaan. Jika biaya standard ditentukan dengan

realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam

melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena

pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya

dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 33: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tersebut seharusnya dilaksanakan.

Adapun untuk memperjelas pengertian mengenai

proses manajemen control dengan standard costing sebagai

alatnya dapat digambarkan sebagai berikut:

GAMBAR 1

Sumber : Standard Costing, J.A.Batty, Mac Donald and

Evans Ltd., London, 1973, Hal 320.

Dalam sistem standard cost sebagaiinana terlihat

pada g&rabar dapat dijelaskan dalam tahapan sebagai

berikut:

a. Penentuan biaya yang realistis sebagai dasar masukan/

pedotnan kontrol terhadap segala biaya produksi.

Melalui pengujian-pengujian yang obyektif, pemilihan

type standard yang kesemuanya bersifat tehnis.

Standard yang ditetapkan, keiuudian dipakai dasar

penyusunan anggaran/rencana pengeluaran biaya di masa

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 34: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

datang dan untuk mengendalikan pelaksanaannya.i

b. Feedback, laporan tentang pelaksanaan anggaran yang

sesungguhnya diperbandingkan dengan standard yang

telah ditetapkan. Selisihnya kemudian dianalisa,

sebagai dasar adanya penyimpangan, dicari sebab-

sebab terjadinya penyimpangan.

c. Action, tindakan yang diambil berkenaan dengan hasil

lapiran analisa penyimpangan, pencegahan terjadinya

penyimpangan penyimpangan yang lebih besar.

d. Revisi, tindakan yang diambil setelah dilakukanI

analisa tentang sebab-sebab terjadinya penyimpangan,

kemudian ditentukan apakah standard yang dipakai perlu

direvisi atau tidak.®

Proses feed back sistem tersebut berulang secara

rutin, tergantung pada berapa lama periode control yang

diperlukan.

Untuk memperjelas pengertian tentang sistem

standard cost, J.A.Batty memberi definisi: Standard

costing is a system of cost accounting which is

designed to show in detail how much each product should

, cost to product and sell when a busines is operating at •

a stated level of efisiency and for a given volume

output. 9

8 Ibid, Hal 320 - 321.

9 J. Batty, Qp cit. Hal 7.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 35: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

'Secara singkat, bahwa sebelum ditetapkan besarnya

biaya yang akan dikeluarkan di masa datang, ditetapkan

terlebih dahulu kondisi apa yang akan dicapai atau

besarnya tingkat efisiensi. Atas dasar kondisi tersebut

para pengambil keputusan, dalam hal ini para manajer

dapat menilai apakah operasional perusahaan dalam

usahanya mencapai tujuan perusahaan secara realisasi

sesuai dengan sasaran/kondisi yang diinginkan.

1.4. Penetapan_s±andard cost

Penetapan standard cost pada dasarnya lebih

merupakan seni daripada merupakan ilmu pengetahuan.

Karena standard cost raenuntut peraaduan pemikiran dengan

keahlian seluruh personel yang bertanggung jawab atas

harga dan kuantitas masukan. Yang dimaksudkan seluruh

personel, seperti pada perusahaan manufactur dapat

terdiri dari akuntan manajemen, agen pembelian,

perekayasa industri, penyelia (supervisor) produksi, dan

manajer lini. Namun dalam menetapkan standard cost ada

beberapa faktor/kondisi yang harus diperhatikan.i

1.4.1. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

menetapkan standard cost meliputi:

a. Pembatasan Efisiensi

Meliputi hal-hal yang mempengaruhi pencapaian

efisiensi dan merupakan prasyarat untuk

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 36: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

menyusun satu sistem standard cost. Faktor

tersebut terdiri dari :

a.i. Metode dan prosedur operasi harus dapat

distandarisasikan.

a.2. Type biaya standard yang digunakan.

a.3. Kapasitas yang dikehendaki. dalam konteks

perencanaan dan pengendalian.

a.4. Kriteria untuk mengukur efisiensi.

b. Pencapaian Tujuan

Kondisi perekonomian dan perkembangan tehnologi

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Sehingga

perlu diperhatikan dalam menetapkan biaya yangi

seharusnya dikeluarkan dan bukan dari hasil

estimasi biaya yang tidak lain merupakan

proyeksi biaya masa lalu ke masa yang akan

datang.

c. Type standard dan kapasitas produksi

Sebelum menetapkan standard cost mana yang akan

dipakai, perlu dipertirabangkan aspek-aspek:

c.l. Keputusan managemen berkenaan dengan volume

produksi, laba (profit), penentuan harga

jual, dan masalah-masalah yang terkait

lainnya.

c.2. Penilaian stock. Hal mana berkaitan dengan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 37: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

masalah pembebanan biaya yang realistis

terhadap biaya produksi, barang dalam

proses, dan barang jadi.

1.5. Type Standard Cost

Perhitungan standard cost adalah berdasarkan

standard fisik. Hal itu dapat dibedakan menjadi 2 type

standard yakni:

a.iBasic standard: standard yang disusun sebagai

tolok ukur yang digunakan selama jangka panjang,

dan tanpa adanya revisi.ib. Current standard: standard yang disusun dan

idigunakan untuk periode waktu yang terbatas,

biasanya satu tahun dan dievaluasi pada setiap

interval waktu tertentu sesuai kondisi yang

berpengaruh terhadap standard tersebut. Current

standard ini terdiri dari:

b.l. Expected Actual Standard, merupakan standard

yang disusun untuk tingkat operasi dan

efisiensi yang diharapkan terjadi. Standard

ini mendekati angka yang sesungguhnya. Karena

standard ini sudah memperhitungkan waktu

kerusakan mesin, waktu istirahat karyawan dan

kondisi. lainnya yang mempengaruhi tercapai

tidaknya standard yang telah ditetapkan

tersebut. Sehingga standard ’ini cenderung

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 38: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

merupakan standard yang longgar sifatnya.

Jenis standard ini kadang berguna pada saat

permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya

standard.

b.2. Normal Standard, adalah standard yang

ditetapkan untuk tingkat operasi dan

efisiensi, yang normal, dapat diartikan

sebagai standard yang ketat, namun dapat

dijangkau. Sehingga merupakan suatu tantangan

untuk dicapai. Sehingga memerlukan tingkat

upaya yang hanya dapat dicapai oleh karyawan

yang lebih ahli dan melalui kerja keras.

b.3. Theoritical standard, adalah standard yang

disusun pada tingkat operasi dan efisiensi

yang ideal atau standard yang dapat dicapai

dalam keadaan yang paling baik. Standard ini

lebih merupakan sasaran-sasaran .yang harus

dicapai dan bukannya pelaksanaan yang dapat

dicapai pada saat sekarang. Biaya bahan baku

dan upah langsung, umumnya dihitung berda­

sarkan kondisi normal dan kondisi sekarang,

karena kemungkinan terjadi perubahan-

perubahan harga dan tarip serta penyesuaian

dengan tingkat efisiensi yang dikehendaki.

Sedangkan Biaya Overhead Pabrik dihitung

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 39: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

berdasarkan kondisi efisiensi dan volume yang

normal.

1.6. Prosedur Penyusunan Standard Cost

Berikut ini akan dibahas prosedur penentuan biaya

standard yang dibagi dalam tiga bagian, meliputi:

1.6.1. Biaya Bahan Baku Standard

Biaya bahan baku standard terdiri dari:

1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi

sejumlah keluaran fisik tertentu (kuantitas standard).

2. Harga per satuan masukan fisik tersebut (harga

standard).

Penentuan kuantitas standard bahan baku dimulai

dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran,

bentuk, warna, karakteristik produk, maupun mutunya.

Kuantitas standard bahan baku dapat ditentukan dengan

menggunakan:

1. Penyelidikan teknis.

2. Analisis catatan masa iaiu dalam bentuk:

a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk

produk atau pekerjaan yang sama dalam periode

tertentu di masa lalu.

b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam

pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan paling

buruk di masa lalu.

c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 40: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.

Dalam menetapkan kuantitas standard juga meliputi

kelonggaran standard untuk pemborosan atau kerugian yang

normal terjadi.

Untuk mengubah kuantitas standard bahan baku

menjadi biaya bahan baku, maka perlu ditentukan harga

standard bahan baku. Harga bahan pada umumnya ditentukan

dari daftar harga pemasok, katalog atau informasi yang

sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan

dengan kemungkinan perubahan harga-harga tersebut di masa

depan. Jika biaya angkut dan biaya pengurusan bahan baku

yang lain dibebankan juga bila mendapat potongan

pembelian, maka harga standard tersebut harus

memperhitungkan biaya-biaya tersebut.

Harga yang dipakai sebagai harga standard dapat berupa :

a. Harga yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan

datang, selama jangka waktu satu tahun.

b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standard.

c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal

dalam jangka panjang.

Harga standard sebagian dipengaruhi fluktuasi

harga yang diperkirakan dantujuan penggunaan biaya

standard tersebut. Jika fluktuasi harga eenderung

berulang kali dan tidak dapat dipastikan, maka harga

normal yang tepat untuk situasi ini. Dan apabila arah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 41: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

perubahan harga di masa yang akan datang dapat

diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk

situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana

biaya standard tersebut akan dipakai. Biasanya harga

standard bahan baku ditentukan pada awal tahun dan

digunakan selama tahun yang bersangkutan.

Fungsi ditetapkan harga standard:

a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan dari bagian

pembelian.

b. Menilai kenaikan dan penurunan harga yang

berpengaruh terhadap laba perusahaan.

1.6.2. Biaya Tenaga Kerja Standard

Biaya tenaga kerja standard terdiri dari dua

unsur:

- Jam kerja standard

- Tarif upah standard

Jam tenaga kerja standard ditentukan dengan cara:

1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam

sUatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet)*

periode yang lalu.

2. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan

normal yang diharapkan.

3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai

kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.i

4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 42: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan

produk.

Dalain menentukan jam tenaga kerja standard juga

diperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,

penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan

baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor

-gangguan kerja lainnya.

Sedang penentuan tarif upah standard memerlukan

pengetahuan tentang kegiatan yang dijalankan, tingkat

kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata

tarif upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.

Tarif upah standard ditentukan atas dasar:

1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.

2. Data upah masa lalu. Dapat ditentukan dengan, rata-

rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari

upah karyawan masa lalu.

3. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

1.6.3. Biaya Overhead Pabrik Standard

Sebelum membahas tentang penetapan tarif biaya

overhead pabrik standard lebih lanjut, lebih dahulu kita

kita harus perhatikan tingkat kapasitas yang akan dipakai

sebagai dasar biaya overhead pabrik.

1.6.3.1 Menetapkan Kapasitas

Ada tiga macam kapasitas sebagai dasar:

a. Kapasitas teoritis (theoritical capacity);

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 43: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk

menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa

rintangan-rintangan. Kapasitas ini dicapai bila

pabrik atau departemen memproduksi 100% dari

kapasitas yang diukur.

b.'Kapasitas normal (normal capacity);

Kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan

menjual produknya dalam jangka panjang. Atau

dapat dikatakan kemampuan perusahaan untuk

menyeimbangkan antara kapasitas pabrik dan

volume penjualan dalam suatu periode yang cukup

panjang. Sekali tingkat kapasitas normal

ditetapkan, maka biaya overhead dapat

diperkirakan dan tarif overhead dapat dihitung.

Sehingga setiap penyimpangan dari kapasitas

normal dan biaya overhead normal, akan

menyebabkan varian-varian.*Tujuan ditetapkan kapasitas Normal#1. Berguna dalam menetapkan harga penjualan dan

pengawasan biaya-biaya.

2. Dasar bagi penyusunan fleksibel budget

secara departemental dan penghitungan tarif-

tarif overhead pabrik.

3. Kompilasi biaya standard untuk setiap

produk.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 44: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

4. Perencanaan produksi (scheduling production)

5. Menetapkan biaya persediaan barang.

6. Pengukuran efek-efek dari volume-volume

produksi yang berubah.

7. Penentuan break-even point.

c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan

(expected actual capacity);

Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan

dapat dicapai dalain tahun yang akan datang

(jangka pendek), didasarkan atas pandangan

ramalan penjualan masa yang akan datang.

Kapasitas ini dapat digunakan untuk perusahaan-

perusahaan yang produknya bersifat musiman, dan

perubahan-perubahan pasar dan mode memungkinkan

penyesuaian harga sesuai dengan kondisi

persaingan dan permintaan para pelanggan.

d. Kapasitas Praktis (practical capacity);

Kapasitas yang ditetapkan dengan memperhitung-

kan kemungkinan-kemungkinan adanya kerugian-

kerugian waktu yang tidak dapat dihindari

karena hambatan-hambatan intern perusahaan.

1.6.3.2. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Terhadap

Produk

Setelah kapasitas ditetapkan, langkah selanjutnya

menetapkan dasar pembebanan yang akan dipakai. Ada

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 45: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

beberapa macam dasar pembebanan, yaitu:

a. Satuan produk,

Langsung membebankan biaya overhead pabrik

terhadap produk. Metode ini sesuai digunakan

dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu

macam produk.

b. Satuan biaya bahan baku,

Apabila biaya overhead dominan variasinya

dengan nilai bahan baku. Sehingga semakin besar

biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam

pengolahan produk semakin besar pula biaya

overhead pabrik yang dibebankan. Bila biaya

overhead pabrik bervariasi dengan quantitas

bahan baku, maka dasar pembebanan yang dipakai

adalah quantitas bahan baku yang dipakai. Namun

pemakaian metode ini terbatas sifatnya.

c. Satuan biaya tenaga kerja,

Jika sebagaian besar elemen biaya overhead

pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan

jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar

yang dipakai adalah biaya tenaga kerja

langsung. Seperti dasar pembebanan biay;a bahan

baku di atas, metode ini banyak kelemahannya.

d. Satuan jam tenaga kerja langsung,

Disebabkan adanya hubungan yang erat antara

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 46: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

jumlah upah dengan jumlah jam tenaga kerja

(jumlah upah adalah hasil kali jumlah jam

kerja dengan tarif upah), maka biaya overhead

pabrik tersebut dapat dibebankan atas dasar jam

tenaga kerja langsung.

e. Satuan jam mesin,

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan

waktu penggunaan mesin ( misal bahan bakar atau

listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),

maka dasar yang dipakai adalah jam mesin.

1,6.3.3. Menetapkan Tarif Biaya Overhead Pabrik Standard,

Setelah melalui beberapa prosedur seperti yang

dijelaskan di atas, kemudian langkah terakhir adalah

menghitung tarif biaya overhead pabrik. Tetapi bila

dikaitkan dengan biaya overhead standard, maka tarif

overhead standard dihitung dengan membagi jumlah biaya

overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan

kapasitas normal. Manfaat ditetapkan tarif overhead

standard, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik

variabel dan tetap, untuk:

- Penentuan harga pokok produk dan perencanaan.

-■Pengendalian biaya.

Jadi suatu standard menyatakan suatu biaya di

bawahkondisi tertentu yang bersifat konstan. Dan

sistem biaya standard tersebut dapat digunakan baik

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 47: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

untuk prosesmaupun job (pesanan). Tetapi biasanya lebih

sering digunakandalam proses, karena penetapan standard

akan lebih praktis pada pekerjaan yang rutin dan

kontinyu daripada pekerjaan pesanan.

1.7. Peranan Standard dalam Anggaran Biaya

Anggaran biaya adalah suatu cara untuk meneliti

kebenarah dan ketepatan informasi mengenai operasi dan

pengendalian serta meramalkan dan sebagai salah satu

pedotnan dalam membuat keputusan operasi perusahaan di

masa yarig akan datang. Jika anggaran disusun berdasarkan

standard-standard bahan baku, upah langsung dan overhead

pabrik, maka terciptalah suatu sistem pengendalian dan

pengawasan yang sesungguhnya serta mempermudah dalam

pengambilan keputusan.

■ Standard-standard adalah mutlak diperlukan untuk

menyusun suatu anggaran, karena baik standard maupun

anggaran keduanya mempunyai tujuan yang saraa sebagai

managerial control (pengawas oleh pimpinan). Karena baik

anggaran maupun standard keduanya mempergunakan biaya

yang ditetapkan di muka yang disusun secara hati-hati dan

dengan kerja sama yang baik antara bagian-bagian yang

bersangkutan.Dalam keadaan yang demikian anggaran biaya

maupun biaya standard memungkinkan kita membuat laporan

untuk’ manajemen yang tnemperbandingkan antara biaya yang

sesungguhnya terjadi dengan biaya yang ditetapkan di muka

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 48: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tersebut (dianggarakan). Namun anggaran biaya dan

biaya standard tersebut kurang sempurna jika dipergunakan

sebagai ukuran dasar untuk memperbandingkan dengan biaya

yang sesungguhnya terjadi. Keeuali apabila anggaran

biaya tersebut dilengkapi dengan anggaran flexible

(luwes), . dalam arti anggaran biaya yang didasarkan

atas perilaku biaya, dibuat untuk suatu rentangan

aktivitafe (range of activities), bukan untuk satu

tingkatan aktivitas saja.

Dengan demikian anggaran biaya yang

flexible akan memudahkan manajer pada waktu manajer

memilih'di antara rentangan aktivitas untuk tujuan

perencanaan, juga bermanfaat bagi manajer untuk

memperoleh dasar analisa yang lebih baik terhadap biaya-

biaya yang aktual, melalui suatu analisa yang lebih

dikenal dengan analisa varian, dalam usahanya untuk

menilai efisiensi atas biaya yang terjadi dari unit usaha

yang dipimpinnya. Hal itu dilakukan dalam hubungannya

untuk mengendalikan biaya yang terjadi sesungguhnya.

2. Analisa V.arian

Varian adalah selisih antara harga standar dan

kuantitas standar dengan harga sesungguhnya dan kuantitas

sesungguhnya. Analisis varians tidak mempunyai arti

keeuali jika varians-varians dilaporkan secara terpisah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 49: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

berdasarkan faktor-faktor penyebabnya dan unit organisasi

yang bertanggungjawab. Terutama, varians biaya harus

dipisahkan dari varians pendapatan. Pada bagian

selanjutnya hanya akan dibahas analisis varians

biaya.Bila ditinjau dari faktor penyebabnya analisaa

varian terdiri dua kategori:

1. Varians harga, meliputi;

^ V a r i a n harga bahan baku

- Varian tarip upah kerja-

- Varian pengeluaran overhead

2. Varian kuantitas, meliputi;6Var ian kuantitas bahan baku- Varian Efisiensi kerja

- Varian Efisiensi Overhead

variabel.

Salah satu alasan memisahkan varians ke dalam dua

kategori1 tersebut, jika dikaitkan dengan unit organisasi

yang bertanggungjawab, adalah bahwa pada saat pengambilan

keputusan pengendalian harga yang dibayar dan kuantitas

yang digunakan pada umumnya berbeda. Disamping itu,

pengendalian harga yang dibayar dan pengendalian

kuantitas yang digunakan pada dasarnya akan menjadi

10 Ray H. Garrison, Managerial Accounting, Terjemahan Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Edisi ketiga, AK Group, Yogjakarta, 1988, Hal 10-11.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 50: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tanggungjawab dua orang manajer yang berbeda dan akan

dinilai secara terpisah. Sebagaimana telah ditekankan

sebelumnya, tidak ada manajer yang harus dimintai

pertanggungjawaban atas biaya kalau ia sendiri tidak

bertanggungjawab untuk mengendalikan biaya tersebut.

Karena hal itu juga akan mempengaruhi penilaian atas

prestasi manajer yang bersangkutan, atas tingkat

efisiensi yang dapat dicapainya.

Model ini berkaitan dengan biaya variabel,

membantu membedakan antara varians harga (price variance)

dan varians kuantitas, maupun menunjukkan bagaimana

masing-masing varians ini dihitung.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan :

1. Varian.harga dan varian kuantitas dapat dihitung untuk

ketiga unsur biaya variabel, bahan baku langsung,

tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik langsung.

2. Meskipun varian harga dapat disebut dengan . berbagai

sebutan yang berbeda, tetapi varian harga dihitung

dengan cara yang sama tanpa memandang apakah varian

harga tersebut berkaitan dengan bahan baku, tenaga

kerja langsung, ataukah overhead pabrik variabel.

Demikian halnya dengan varian kuantitas.

3. Analisis varian sesungguhnya merupakan -suatu masalah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 51: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

analisis input/output. Input menunjukkan kuantitas

bahan baku yang sesungguhnya digunakan, kuantitas

tenaga kerja langsung yang digunakan, dan kuantitas

overhead pabrik variabel sesungguhnya digunakan;

sedang output dinyatakan kuantitas standar masukan

yang diperkenankan untuk pembuatan output tersebut.

Kuantitas standar ini kemungkinan *dapat lebih atau

kurang dibanding demgan yang sesungguhnya digunakan,

tergantung pada efisiensi atau tidaknya operasi.^

( I )

Kuantitas Masukan Sesungguhnya

Menurut Harga yang Sesungguhnya

(2)

Kuantitas Masukan Sesungguhnya

Menurut Harga Standar

(3)

Kuantitas Masukan Vang Diperkenankan

untuk Keluaran, Menurut Harga

Standar

( AQ * AP )

Varian Harga

( 1) - (2)

Varian Harga Bahan Baku

( AQ * SP ) ( SQ * SP )

Varian Kuantitas

(2) - (3)

Varian Kuantitas Bahan Baku

Varian Tarip Upah

, Varian Pengeluaran Overhead Variabel

-Total

Varian Efisiensi Kerja

Varian Efisiensi Overhead Variabel

■Yaxi.an.-Sumber: Managerial Accounting, Ray H.Garrison, Terjemahan

Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Edisi ketiga,

Yogjakarta, Buku II, 1988, Hal 12.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 52: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Sistim pengendalian dalam organisasi, bila

diumpamakan seperti halnya pengemudi yang harus menjaga

mobilnya dalam kendali. Demikian pula bagi manajemen

harus mengendalikan organisasi agar melaksanakan,

mengarahkan dan raenuntun organisasi ke tujuan yang

ditetapkan. Pengendalian manajemen adalah proses

memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota

organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi dan

selanjutfiya mencapai tujuan organisasi.

Fungsi tersebut dilakukan dengan mengumpulkan

informaSi tentang keadaan organisasi sekarang,

dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan dan memulai

tindakap untuk memperbaiki prestasi organisasi. Mencakup

juga sistem pengendalian yang terdiri dari struktur

penataan organisasi, wewenang, tanggung jawab untuk

memudahkan pelaksanaan pengendalian untuk memastikan

bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.^-^

Dalarn organisasi, manusia merupakan variabel yang

harus diarahkan, dituntun atau dirangsang untuk mencapai

tujuan. Sedang proses pengendalian manajemen adalah

proses yang berorientasi pada manusia. Dan manajer-

12 Robert N. Anthony and John Dearden, Sistem Pengendalian Manajemen, Terjemahan Agus Maulana, Edisi Re-5, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 9-11.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 53: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

manajer lini merupakan titik pusat dalam pengendalian

manajemen. Mereka membuat rencana untuk mencapai tujuan

dan mereka pulalah yang harus mempengaruhi orang lain dan

prestasinya diukur. Akan tetapi proses pengendalian

manajemen tersebut adalah rumit dan komplek,

pengendalian yang telah dirancang tersebut tak akan

berjalan berjalan dengan baik, jika tak seorangpun

tertarik untuk memperhatikan, dan sulit menerka

bagaimana reaksi seseorang bila diberitahu bahwa

prestasinya tak sesuai dengan yang direncanakan.^

Yang menambah kompleknya pengendalian sekarang

adalah adanya sistem desentralisasi. Di sisi lain

desentralisasi juga dapat metnperraudah usaha pengendalian

organisasi, karena operasi organisasi tidak lagi diawasi

oleh kantor pusat secara langsung. Hal itu dapat

dilakukan melalui pendelegasian wewenang pada manajer

dari fungsi-fungsi dalam organisasi, yang dikenal dengan

Responsibility Centres.

3.1 Pusat-pusat Pertanggungjawaban

Kita mempergunakan istilah pusat pertanggungjawab­

an untuk mengartikan setiap unit kerja atau unit

f.ungsional dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 54: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas unit itu.

Pusat pertanggung jawaban pada dasrnya diciptakan untuk

mencapai suatu sasaran tertentu. Dalam kaitan ini,

sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat

pertanggungjawaban harus selaras dalam usaha mencapai

sasaran uflum dari organisasi secara keseluruhan, yang

telah ditetapkan dalam suatu proses perencanaan

strategis, diasumsikan telah ditetapkan sebelum proses

pengendalian dimulai. Dapat digambarkan dalam diagram

sistemati^ tentang esensi dari setiap pusat pertanggung-

jawaban. .

Pusat pertanggungjawaban

Masukan

Sumber daya yangProses/ Kerja

Keluaran

Berupa produkdigunakan yang diukur Modal atau jasadengan b^saran uang

Sumber: Sistem Pengendalian Manajemen, Anthony and

Dearden, Terjeraahan Agus Maulana, Edisi 5,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 197,

Setiap pusat pertanggungjawaban dalam kegiatannya

membutuhkan input, dapat berupa sejumlah bahan baku,

tenaga kerja atau macam-macam jenis jasa lain. Semua

input tersebut diproses dalam pusat pertanggungjawaban

tersebut. Dalam melaksanakan proses ini diperlukan

tambahan masukan lain berupa modal kerja. Sebagai hasil

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 55: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas unit itu.

Pusat pertanggung jawaban pada dasrnya diciptakan untuk

mencapai suatu sasaran tertentu. Dalam kaitan ini,

sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat

pertanggungjawaban harus selaras dalam usaha mencapai

sasaran limum dari organisasi secara keseluruhan, yang

telah ditetapkan dalam suatu proses perencanaan

strategis, diasumsikan telah ditetapkan sebelum proses

pengendalian dimulai. Dapat digambarkan dalam diagram

sistematfs tentang esensi dari setiap pusat pertanggung­

jawaban.

Pusat pertanggungjawaban

Masukan

Sumber daya yangProses/ Kerja

Keluaran

Berupa produkdigunakan yang diukur Modal atau jasadengan besaran uang

Sumber: Sistem Pengendalian Manajemen, Anthony and

Dearden, Terjeraahan Agus Maulana, Edisi 5,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 197.

Sefciap pusat pertanggungjawaban dalam kegiatannya

membutuhkan input, dapat berupa sejumlah bahan baku,

tenaga kerja atau macam-macam jenis jasa lain. Setnua

input tersebut diproses dalam pusat pertanggungjawaban

tersebut. Dalam melaksanakan proses ini diperlukan

tambahan masukan lain berupa modal kerja. Sebagai hasil

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 56: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dari proses tersebut dihasilkan suatu keluaran atau

output. Tentunya dalam hal ini diasumsikan bahwa

keluaran akan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan

oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban.

Dalam sistem pengendalian tersebut lebih mudah

apabila jumlah input tadi kita konversikan ke dalam

jumlah nilai uang atau biaya. Meskipun masukan hampir

dapat kita ukur dalam bentuk nilai uang, keluaran lebih«

sulit pengukurannya,

Sehingga berdasarkan uraian di atas ada empat type

pusat pertanggung jawaban, tergantung bagaimana input

output dicatat oleh sistem pengendalian, yaitu:

pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusati t

investasi. Namun di sini penulis hanya menekankan

pembahasannya pada pusat biaya (cost center).

3.1.1. Efisiensi

Sebelum membahas mengenai cost center, perlu

penulis jelaskan arti istilah dari efisiensi. Efisiensi

merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan,

atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu unit input

yang dipergunakan. Sebagai contoh pusat pertanggungjawab-

an A 'dapat dikatakan lebih efisien daripada pusat

pertanggungjawaban B, apabila;

- A memper^unakan jumlah input yang lebih sedikit bila

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 57: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dibandingkan dengan jumlah input dari B, untuk meng-

hasilkart jumlah output yang sama.

- Bila A mempergunakan jumlah unit masukan yang sama

dengan B, akan tetapi dapat menghasilkan keluaran yang

lebih besar.^

■ Pada kebanyakan pusat pertanggungjawaban,

pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan cara

merabandingkan antara biaya sesungguhnya yang dipergunakan

dengan standar pembiayaan yang telah ditetapkan, yaitu

gambaran tentang tingkat biaya tertentu yang dapat

mengekpresikan berapa besar biaya yang diperlukan untuk

dapat menghasilkan sejumlah keluaran tertentu.i

3.1.2. Pusat Biaya (Cost Centre)

Pusat biaya (cost centre), adalah pusat

pertanggungjawaban, di mana masukan/input atau biayanya

diukur dalam satuan moneter, sedangkan keluarannya tidak

kita ukur dengan satuan moneter. Secara umum ada dua

macam pusat biaya:

1. Pusat biaya yang besarannya terukur

(Engineered Expense Centers), biaya yang dapat

dikalkulasi atau diperkirakan dengan cermat,

misalnya biaya langsung tenaga kerja, atau

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 58: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

material, atau biaya tak langsung lainnya.

Biasanya berhubungan langsung dengan proses

produksi dalam menetapkan harga pokok produksi

Suatu output (produk), dari suatu unit

produksi.

2, Pusat Pembiayaan Tak Terukur (Discretionary

Expense Centers), biaya yang sukar diperkirakan

secara tepat atau tidak dapat diukur dengan

nilai uang, sehingga untuk sebagian besar

.tergantung kepada kebijaksanaan manajer. Misal

bagian unit administrasi, unit penelitian dan

pengembangan produk.15

Pada waktu diadakan evaluasi, untuk menilai

keberhasilan prestasi dari para manajer dari pusat biaya

dinilai dengan membandingkan antara biaya input aktual

terhadap biaya input yang dianggarkan. Sehingga bil-a

ditinjau kegiatan atau bidang tanggungjawabnya, pusat

biaya ini merupakan divisi yang bertanggungjawab .terhadap

biaya-biaya yang terjadi. Suatu pusat biaya tidak

bertanggungjawab atas pendapatan.

15 James F. Stoner, Hana.iemen. Terjemahan Gunawan Hutauruk MBA, Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 59: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

3.2. Mei;o.de Pengendalian..An^gaxaaAnggaran biaya merupakan bagian yang fundamental

dari program pengendalian di banyak organisasi. Karena

menetapkan • standar prestasi yang jelas dan tidak samar-

samar.

Seperti yang dijelaskan di atas pusat biaya

meliputi pusat biaya terukur (operasional) dan pusat

biaya tak terukur (dikresioner). Ditinjau dari jenis

pusat biaya tersebut, anggaran biaya disusun sebagai

berikut:

a. Anggaran yang menyangkut. biaya yang dapat

diperhitungkan secara tehnis (engineered expenses) di

pusat tanggungjawab, di mana input dan output dapat

diukur.

b. Anggaran yang berhubungan dengan biaya pertimbangan

(discretionary expenses) di pusat tanggungjawab, di

mana input dan outputnya tidak dapat d i u k u r .

Maka pengendalian keuangannya untuk pos-pos kegiatan

engineer (operasiona) berbeda dengan kegiatan-kegiatan

pembiayaan discresioner untuk suatu departemen

manufactur. Usaha pengendalian yang kita lakukan di dalam

pengendalian operasional ini lebih diarahkan untuk

Robert N.Anthony and John Dearden.Qp c_it. Hal

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 60: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

meminimalisir biaya-biaya operasi yaitu dengan menetapkan

besarnya biaya standar yang selanjutnya akan kita pakai

sebagai tolok ukar. Usaha penekanan biaya di sini

dilakukan dengan cara memotivasi para manajer lini untuk

selalu menjaga efisiensi kerja pada tingkat yang maksimum

dan dengan cara menyediakan sarana untuk menilai prestasi

manajemen pada tingkatan departemen bagi para manajer

yang lebih tinggi kedudukannya. Pada sisi lain usaha

penyusunan anggaran biaya diskrit mempunyai tujuan pokok

yaitu memungkinkan pihak manajemen untuk mengendalikan

tingkat biaya dengan cara turut berpartisipasi secara

aktif sej&k tahapan perencanaan.

Pada bagian selanjutnya, penulis hanya akan

membahas kegiatan pusat pembiayaan engineered

(operasional), yang umumnya kita dapatkan pada pusat

kegiatan produksi atau operasional. Di dalam pusat-pusat

kegiatan engineer, anggaran dapat berfungsi sebagai tolok

ukur dalam mengukur prestasi kerja manajer. Pengukurannya

dilakukart dengan cara menilai tingkat efisiensi kerja

para manajer dan kelompok manajemen manufaktur tersebut.

Dalam hal ini manajer operasi memikul tanggungjawab penuh

atas tercapainya target yang dianggarkan, oleh karena

pada umumnya semua variabel prestasi berada di bawah

kendali manajer operasi.

Hal lain yang harus dipertimbangkan anggaran biaya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 61: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

ini sangat dominan dalam menentukan harga pokok produksi,

sedang harga pokok produksi merupakan komponen terbesar

dari seluruh biaya perusahaa. Dengan demikian memegang

peranan penting pula dalam pembentukan laba perusahaan.

4 . Pengertian Organisasi dan. Perilakunya

Organisasi tercipta jika beberapa orang bergabung

bersama karena suatu alasan tertentu, kemungkinan alasan

tersebut yang sifatnya informal maupun formal. Sedang

masuknya individu pada suatu organisasi, karena adanya

harapan bahwa secara tak langsung kebutuhan pribadi

mereka akan tercapai, melalui suatu koordinasi yang

konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.

Salah satu yang dikemukakan oleh Dale S.Beach

dalam bukunya, "Personnel”

An organization is a system, having an established structure and concious planning in which people work and deal with one another in a coordinated andcooperative mauner for the accomplisment ofrecognized goals.1'

Stephen P.' Robbin, di sini menekankan pengertian

dari organisasi;

Dale S.Beach, ".Personnel": The._ Management of Pfiople Af: Work. Fourth Edition, Macmillan Publishing, Inc., New York, 1980, Hal,13.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 62: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Organization is a conciosly coordinated sosial unit, composed of two or more people, that funtions on arelatively continous basis to achieve a common goal or set of goals.1®

Dari uraian di atas dapat disirapulkan bahwa unsur-

unsur dasar daripada organisasi adalah:

a. Adanya dua orang atau lebih.

b. Adanya maksud untuk kerja sama.

c. Adanya pengaturan hubungan.

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai.^

Sebenarnya banyak pengertian tentang organisasi,

namun pertulis di sini membatasi pembahasannya. Naraun

pembahasan selanjutnya penulis hanya menekankan

pembahasafi mengapa dan bagaimana organisasi berperilaku,

hubungannya dengan motivasi dan kebutuhan pribadi dari

individu ! yang membentuk organisasi tersebut terhadap

tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan.

4.1. Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi, adalah study yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi

atau kelompok tertentu. Hal itu meliputi aspek yang

18 Stephen P. Robbins.Organizational Behavior. Third Edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1986, Hal 5.

1° Drs. Sarwoto .Dasar^Dasar Organisasi ...dan KanaiBinftn. Cetakan 7, Ghalia Indonesia, .Jakarta, 1988, Hal 15.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 63: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia

demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh

manusia terhadap organisasi. Tujuannya untuk menentukan

bagaimana perilaku manusia itu mempengaruhi usaha

pencapaian tujuan organisasi secara efektiv. Karena

manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun

bentuknya, sedang perilaku manusia yang berada pada suatu

kelompok ,atau organisasi adalah awal dari perilaku

organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Stephen P.

Robbins dalam bukunya "Organisational Behavior",

Organisational Behavior is a field of study of study that individuals, group and structure have on behavior within organizations for the purpose of applying such knowledge toward improving an organisation's effektivenes.20

Sedangkan pengertian dari Perilaku organisasi

Stephen P.Robbins, lebih lanjut menambahkan:

Organisational Behavior has been characterised in the broad sense as a way of thinking and in a narrower sense as a body of knowledge covering a relatively specific set of core topics.

Stephen Robbins di sini menekankan bahwa perilaku

organisasi merupakan. suatu cara untuk memahami persoalan-

persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-h^sil

penemuan berikut tindakan pemecahannya, termasuk di

20) Stephen P.Robbins, Op cit, Hal 6.

2 D Ibid, hal 6.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 64: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dalamnya yang secara relatif berusaha menjelaskan

tindakan manusia dalam suatu organisasi, dalam pengertian

yang terbatas.

Perilaku organisasi sebenarnya dapat dipahami

lewat suatu penelahaan dari bagaimana organisasi itu

dimulai, tijmbuh dan berkembang dan bagaimana pengaruhnyaiterhadap anggota organisasi sebagai individu, kelompok

peroilik, dan organisasi lain serta bagaimana pula suatu

struktur, proses dan nilai tumbuh bersama-saraa sesuai

dengan perkembangan lingkungan. Hal lain yang bisa

dipertimbangkan tentang perilaku organisasi sebagai suatu

disiplin yang mengenai bahwa individu dipengaruhi oleh

bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang!

bertanggungjawab untuk pelaksanaannya. Sehingga

kesimpulannya perilaku organisasi yang secara langsung

berhubungan dengan pengertian, ramalan dan pengendalian

terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi agar

supaya usaha-usaha individu bisa terkoordinasi, serta

bagaimana perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi

usaha-usaha tercapainya tujuan organisasi.

4.2. Teori Perilaku Organisasi

Teori yang membahas mengenai bagaimana dan raengapa

orang berperilaku dalam- organisasi. Teori tersebut secara

garis besar terdiri dari dua, yaitu:

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 65: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

1. Teori jenjang kebutuhan.

2. Teori motivasi pencapaian.22

Ad. 1. Teori jenjang kebutuhan, •

Teori bahwa manusia mempunyai banyak kebutuhan dan

keinginan yang tersusun sedemikian hingga bila

satu kebutuhan telah terpenuhi maka manusia

tersebut akan berusaha untuk memenuhi tingkat

kebutuhan yang lebih tinggi. Pada setiap saat,

sesebrang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang

berbeda-beda dan kebutuhan ini menentukan tingkah

laku: manusia dalam organisasi.

Ad. 2. Teori motivasi pencapaian

Teori yang mengatakan bahwa seseorang dipengaruhi

oleh keinginan untuk berhasil (berprestasi),

keinginan untuk berkuasa dan kebutuhan akan

pergaulan.

Dalam pembahasan perilaku manusia, hal itu tak

lepas dari perhatian yang lebih besar terhadap motivasi.

Sepintas lalu pada beberapa organisasi kemungkinan

beberapa orang bekerja lebih keras dibanding yang lain.

22 Robert N. Anthony and John Deard^n, Op-_e_i.t, Hal

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 66: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Sedang ses^orang dengan kemampuan yang menonjol

kemungkinan akan dihargai masyarakat, meskipun dengan

pembawaan yang kurang cerdas.

Mengapa orang menggunakan tingkat usaha yang berbeda pada

aktivitas yang berbeda ? Mengapa orang nampaknya

termotivasi tinggi pada satu pihak sedangkan di lain

pihak tidak ? Hal-hal Seperti itulah yang selalu

merupakan bahan yang penting dan raembingungkan, karena

motivasi merupakan motif yang tidak dapat diamati atau

diukur secara langsung, hal itu harus diduga dari

perilaku manusia.

5.1. Pengertian Motivasi.

Filmore Ji.Sandford dalam bukunya " Psychology a

Scientific Study of Man ", sebagai berikut:

"Motivation is an energizing condition of the organism toward the goal or goals of a certainclass"23)

Berdasarkan definisi di atas pengertian motivasi adalah

suatu kondisi atau kekuatan atau dorongan yang menggerak-

kan organism atau individu untuk mencapai suatu tujuan

atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu, atau

dapat dikatakan suatu motif yang menyebabkan timbulnya

23 Filmore H. Sanford, Esvcology__ e l Scientific£fcndv ofMan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 67: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Sedang seseorang dengan kemampuan yang menonjol

kemungkinan akan dihargai masyarakat> meskipun dengan

pembawaan yang kurang cerdas.

Mengapa orang menggunakan tingkat usaha yang berbeda pada

aktivitas yang berbeda ? Mengapa orang nainpaknya

terraotivasi tinggi pada satu pihak sedangkan' di lain

pihak tidak ? Hal-hal seperti itulah yang selalu

merupakan bahan yang penting dan membingungkan, karena

motivasi merupakan motif yang tidak dapat diamati atau

diukur secara langsung, hal itu harus diduga dari

perilaku manusia.

5.1. Pengertian Motivasi.

Filmore H.Sandford dalain bukunya " Psychology a

Scientific Study of Man ", sebagai berikut:

“Motivation is an energizing condition of the organism toward the goal or goals of a certain class"^'

Berdasarkan definisi di atas pengertian motivasi adalah

suatu kondisi atau kekuatan atau dorongan yang menggerak-

kan organism atau individu untuk mencapai suatu tujuan

atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu, atau

dapat dikatakan suatu motif yang menyebabkan timbulnya

23 Drs. E. Usman Effendi dan Drs. Julaya S. Praja, Penganlar Psikolo^i. Angkasa, Bandung, 1984, Hal. 60

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 68: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

semacam kekuatan agar individu itu berbuat atau ber-

tingkah laku.

Berdasarkan pendapat dari Harold, motivasi

merupakan dorongan dan usaha untuk memenuhi atau

memuaskan =suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Bagi Stephen P Robbins, dalara bukunya

"OrganizationalBehaviour":

Motivation is result of the interaction of the individual and the s i t u a t i o n . 24

Yang mengemukakan bahwa motivasi merupakan

hasil interaksi seseorang dengan situasi. Seseorang akan

bereaksi terhadap situasi tertentu bila ia mempunyai

motif terhadap situasi tersebut. Sesungguhnya setiap

orang/individu berbeda dalam hal menggerakkan motivasi

dasarnya. Sehingga diantara individu yang satu dengan

yang lain pada waktu yang berbeda, tingkatan raotivasinya

bertnacam-macam.

Sehingga berdasarkan pendapat yang dikemukakan

oleh beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah sesuatu yang timbulnya dari dalam diri

manusia yang menyebabkan atau menjadikan manusia

berbuat sesuatu terhadap situasi tertentu.

2- Stephen P.Robbins, Organizational Behaviour. Third Edition, Prentice Hall International, , Englewood Cliffs, New Jersey, USA, 1986, Hal 121.

• *

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 69: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

5.2. Teori Motivasi

Dalam berbagai tahap evolusi pemikiran manajemen,

para manajer menganut model-model atau teori-teori yang

berlainan. Terdapat tiga model atau teori menurut

urutannya di mana teori ini berkembang, yaitu:

1. Model tradisional.

2. Model hubungan manusia.

3. Model sumber daya m a n u s i a . 25

5.2.1. Model Tradisional

Teori motivasi dimulai oleh Frederick Taylor,

yang berpendapat bahwa aspek yang penting dari tugas

manajer adalah memastikan bahwa para pekerja melaksanakan

tugas mereka yang berulang-ulang dan membosankan dengan

cara yang'paling efisien. Manajer menentukan bagaimana

tugas harus dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif

untuk memotivasi para pekerja, makin banyak merekai

berproduksi, makin besar penghasilan mereka.

Perspektif ini menganggap bahwa para pekerja pada

dasarnya pemalas. Pekerja hanya dapat dimotivasi dengan

imbalan uang dan hanya sedikit kontribusinya di luar

tugas mereka.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 70: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

5.2.2. Model Hubungan Manusia

Akhirnya pendekatan tradisional terhadap motivasi

tidak lagi memadai. Elton Mayo dan peneliti lain

menemukan bahwa kontak-kontak sosial yang dilakukan oleh

para karyawan di waktu kerja juga penting dan bahwa tugas

yang berulang dan menjemukan dengan sendirinya

merupakan faktor dalam mengurangi motivasi. Pendapati

lain yang dikemukakan bahwa manajer dapat memotivasi

karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan

membuat mereka merasa berguna dan penting. Tetapi baik

model tradisional maupun model hubungan manusia,

keinginan manajer tetap sama, mengharapkan pekerja

menerima situasi kerja yang dibentuk oleh manajer.

5.2.3. Model Sumberdaya Manusia

Teori ini dikemukakan oleh Maslow dan Me Cleland,

mengkritik model-model di-atas, yang mengatakan bahwa

karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, oukan hanya uang,

atau keinginan atau kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan

pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

a. Maslow dalam hal ini yang terkenal dengan teorinya

"Hierarchy of Needs Theory", yang lebih kita kenal

dengan teori hirarkhi kebutuhan dari Abraham

Maslow's. Dia mempunyai hipotesa bahwa dalam diri

setiap orang terdapat lima jenjang kebutuhan, yaitu:

1. Psycological, meliputi rasa lapar, haus, sex dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 71: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

kebutuhan-kebutuhan badan lainnya.

2. Rasa aman, meliputi keamanan dan perlindungan darii

gangguan secara fisik dan emosi.

3. Cinta, meliputi rasa kasih sayang, pemilikan, ras

dapat diterima dan persahabatan.

4. Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan

yang timbul dari dalam seperti, rasa hormat pada

diri1 sendiri, otonomi dan prestasi dan faktor-

faktor penghargaan yang dari luar seperti, status,

dikenal dan diperhatikan.

5. Aktualisasi diri, diwakili oleh dorongan untuk

menjadi apa yang mampu dilakukan oleh seseorang,

seperti perkembangan, pencapaian prestasi dan

pemeiiuhan kebutuhan diri.26

Dalam hal ini Stephen P.Rob.bins mengemukakan,

As each of these needs becomes substantiallysatisfied, the next need becomes dominant ...........From the standpoint of motivation, the theory would say that although no need is ever fully gratified, a substantially satisfied need nolonger motivativates.27

Yang mengatakan bahwa bila tiap kebutuhan pada

dasarnya telah terpuaskan, kebutuhan berikutnya menjadi

26 Abraham H.Maslow, Motivation. aDd_Personality. 2nd Edition, Harper and Row, New York, 1970, Hal 28.

27 Stephen P.Robbins, Op cit. Hal 123.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 72: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dominan. Berawal dari motivasi, teori ini akan mengatakan

bahwa meski tidak terdapat kebutuhan yang dapat terpenuhi

seluruhnya, kepuasan yang banyak tidak membutuhkan

motivasi yang begitu lama,

b. Teori dari Me Clelland

Dalam konsepnya, bahwa dalam diri manusia terdapat

tiga kebutuhan pokok yang mendorong tingkah lakunya, yang

dikenal dengan “Social Motives Theory',28)> meliputi:

1. Need of achievement,

Kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur

berdasarkan standar keberhasilan dalam diri sese'orang.

Kebutuhan ini berhubungan erat dengan pekerjaan., dan*

mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai

prestasi tertentu.

2. Need for affiliation,v

Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam

hubungannya dengan orang lain. Yang mengarah pada tingkah

laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang

lain .

3. Need for power,

Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang

lain. Sehingga menyebabkan orang yang bersangkutan tidak

atau kurang memperdulikan perasaan orang lain.

28 Moh. As 'ad, S.U., Psi, Esikola&i__Industri .Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta, 1987, Hal. 51.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 73: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

c. Teori dari Vroom

Teorinya tentang motivasi lebih diarahkan

hubungannya dengan prestasi kerja dan ability. Yang

dirumuskan dalam suatu model, yaitu: F = f( M x A ).29

Menurut model ini prestasi kerja seseorang (P)

merupakan fungsi dari interaksi perkalian antara Motivasi

(M) dan Ability (A). Jika seseorang rendah pada salah

satu komponennya maka prestasi kerjanya pasti akan

rendah pula'.

Sedangkan tinggi rendahnya motivasi seseorang

ditentukan oleh interaksi perkalian dari tiga komponen,

yaitu: Valence (nilai), Instrumentality (alat) dan

Expectancy (harapan), maka rumusnya adalah: M = V x I x E

dengan bekerja setiap orang tentu mempunyai sasaran-

sasaran pribadi yang diharapkan dapat dicapai sebagai

akibat dari prestasi yang ia berikan. Akibat ini akan

mempunyai nilai (valence) yang berbeda bagi setiap

ind ividu.

Kalau seorang tenaga kerja bisa berprestasi kerja

sesuai yang diharapkan perusahaa, seberapa besar sasaran

pribadi karyawan tersebut bisa dipenuhi. Dalam hal ini

kemungkinan kemungkinan tercapainya sasaran-sasaran

pribadi satu persatu melalui tercapainya produktivitas

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 74: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

yang diharapkan perusahaan, sebagai Instrumentality.

Jika misalnya prestasi kerja yang tinggi itu

merupakan outputnya sesorang tenaga kerja, sejauh mana

kemungkinan yang dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga

yang akan diberikan dan usaha yang akan dilakukan dapat

membuahkan prestasi kerja sesuai yang diharapkan oleh

perusahaan darinya, pertanyaan tersebut berhubungan

tentang Expectancy.

Selanjutnya tentang ability, menurut pendapatVroora

adalah seihua non motivasional attribut yang dimiliki oleh

individu untuk melaksanakan tugas. Jadi ability merupakan

suatu potensi untuk melakukan sesuatu.

d. Model Lawler dan Porter

Adapun rumusan yang diusulkan oleh Lawler dan

Porter adalah:

Performance = Effort x Abilities x Role perception

Model di atas merupakan penyempurnaan dari

model Vroom, hal yang ditambahkan pada model

ini adalah role perception, jenis aktivitas

tingkah laku yang dirasakan subyek paling

sesuai dilakukan agar sukses. Sifatnya labil,

din&mikanya mengikuti perubahan situasi, penen-

tu arah dari effort, dan merupakan moderator

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 75: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

antara effort dengan performance. Model di atas

bila dikaitkan dengan motivasi, dapat d'ijabar-

kan melalui bagan sebagai berikut:

GAMBAR 2

5.3. Sistem Motivasi dalam Organisasi

Stephen P.Robbins dalam bukunya yang .berjudul

"Organizational Behavior", berpendapat bahwa:

Motivation as the willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditioned by the effort's ability to satisfy some individualneed............................................ ■......The three key elements in our definition are effort, organizational goals, and n e e d . 30

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 76: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Konsep ini menyatakan adanya hubungan motivasi

dengan tujuan organisasi. Motivasi sebagai kemauan

berusaha yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi,

yang dicapai melalui usaha untuk memuaskan keinginan

individu.' Motivasi secara umum dipusatkan pada usaha

kearah pencapaian tujuan. Kita akan mengarahkan perhatian

ke tujuan-tujuan organisasi dalam upaya menggambarkan

perhatian1 tunggal kita dalam perilaku dan prestasi.

Pernyataan di atas juga mengemukakan adanya tiga kunciidasar hubungan motivasi dalam organisasi yaitu usaha,

tujuan organisasi, dan keinginan.

Usaha merupakan eleroen yang dominant, karena bila

seseorang termotivasi, maka dia akan berusaha keras.

Tetapi u&aha yang tinggi tidak mungkin bisa menimbulkan

hasil prestasi kerja yang baik, keeuali usaha tadiidisalurkan pada satu arah yang menguntungkan organisasi.

Oleh karena itu harus ditetapkan suatu ukuran kualitas

dari usaha sebaik-baiknya, dalam hal ini diarahkan

secara konsisten dengan tujuan organisasi. Sedang

keinginan merupakan suatu kondisi internal yang membuat

hasil tertentu tampak menarik. Suatu keinginan yang tidak *

tersalurkan menimbulkan tekanan yang mendorong dari dalam

diri individu. Dan untuk mengurangi tekanan ini mereka

memakai usaha. tfakin besar tekanan makin tinggi usahanya.

Sehingga dorongan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 77: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

akan kepuasan ini dapat menimbulkan berbagai perilakuidari masing individu dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian adanya hubungan yang konsisten antara

motivasi dengan tujuan organisasi. James A.F.Stoner, yang

mengutip pendapat dari Lyman Porter and Raymond Miles,

yaitu: " Perspektif sistem dari motivasi akan merupakan

hal yang paling bergema bagi manajer "

Maksud dari pernyataan tersebut, bahwa dalain

perspektif sistem dipertimbangkan mengenai sikap/

karakter dari para karyawan, sehingga motivasi yang

diterapkan akan sesuai dengan karakternya.

Ada tiga hal yang mempengaruhi motivasi dalam

organisasi,. antara lain:

1. Karakteristik perseorangan / Individual

Charapteristics.

2. Karakteristik pekerjaan/Job Characteristics.

3. Karakteristik situasi pekerjaan / Work Situation

C h a r a c t e r i s t i c s . ^c2.3.1 Kajrakteristik perseorangan / Individual

Characteristics

Merupakan minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa

seseorang ke dalam situasi kerja. Bila kebutuhan masing-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 78: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

masing telah terpenuhi secara memadai, menurut Maslow,

karyawan ,akan menjadi termotivasi oleh keinginan akan

aktualisasi diri. Mereka akan mencari arti dan

perkembangan pribadi dalam pekerjaan mereka dan akan

secara aktif mencari tanggung jawab baru. Bagi beberapa

orang, menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi raungkin

merupakan alat untuk aktualisasi diri, sedangkan bagi*

yang lain, mengerabangkan gagasan yang kreatif akan

terpenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.Dengan

menyadari perbedaan kebutuhan akan aktualisasi diri pada

bawahan, manajer dapat menggunakan berbagai pendekatan

untuk memungkinkan bawahan mencapai tujuan pribadi selain

tujuan organisasi. Sehingga dari penemuan ini, bagi para

manajer bahwa pentingnya menyesuaikan seseorang dengan

pekerjaan]

2.3.2. Kairakteristik pekerjaan/ Job Characteristics

Merupakan atribut dari tugas karyawan dan meliputi

besarnya tanggung jawab, variasi tugas, dan sejauh .mana

pekerjaan memberikan kepuasan. Menurut F.Herzberg

terdapat dua faktor terhadap motivasi kerja;

penyebab kepuasan, berkaitan dengan sifat pekerjaan

dan dengan imbalan yang dihasilkan langsung dari

prestasi tugas pekerjaan.

penyebab ketidakpuasan, faktor ini berasal dari

hubungan seseorang dengan lingkungan organisasi di

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 79: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

mana pekerjaan dilaksanakan, misal adanya kebijaksana-• \

an organisasi.

2.3.3. Karakteristik, situasi pekerjaan/tfork Situation

Characteristics

Adalah faktor-faktor dalam lingkungan kerja

individu.'i

Meliputi :iLingkungan kerja langsung, mencakup sikap dan tindakan

rekan ;sekerja dan atasan, serta iklim dari tempat

kerja. Dalam hal ini manajer harus menyadari perlunya

menyediakan iklim lingkungan yang sesuai untuk para

karyawan selain juga tugas-tugas mereka. Suatu

lingkupgan kerja, di mana karyawan di semua tingkat

merasa: bahwa mereka adalah bagian yang integral dari

organisasi, hal itu akan lebih memotivasi karyawan.

- Tindakan dan kebijaksanaan organisasi secar’a ke-

seluruhan. Adanya kebijaksanaan personalia, yang

mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap atau

meninggalkan organisasi, serta kemampuan untuk menarik

karyawan baru. Iklim atau ' kebijaksanaan secara

keseluruhan yang berasal dari manajemen puncak,

biasanya tidak dapat diubah secara berarti oleh

manajer tingkat menengah.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 80: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

5.4. Penganggaran dan Tingkah Laku

Belakangan ini, lebih banyak perhatian diberikan

terhadap pengaruh dari tingkah laku dalam menyediakan

data-data yang diperlukan manajer pada kegiatan

perencanaan dan pengawasan. Sehubungan dengan hal itu,

penganggaran mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi

tingkah ilaku perorangan dan kelompok pada proses

manajemen tersebut, yaitu :i

1. Menetapkan sasaran;

2. Merijelaskan apa yang harus dilakukan seseorang

untjuk dapat mencapai sasaran;i

3. Memberikan dorongan untuk melakukan hal yang

diinginkan;

4. Memberikan penilaian terhadap hasil usaha;

5. Menetapkan tindakan perbaikan.32

Sedang sikap seseorang manajer terhadap anggaran

sangat bergantung pada hubungan baik yang terjalin dalam

kelompok manajemen. Melalui pengarahan atas rencana

perusahaan disertai dengan kesempatan untuk mendapat

imbalan dan kepuasan pada pihak manajemen yang lebih

rendah dan menengah dapat mencapai hasil yang luar biasa.

Selanjutnya James L. Peirce menyatakan :

32 Adolph Mat2 and.Milton Usry, Op.cit. Hal 7.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 81: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Kita tniilai menyadari bahwa suatu alat tidak dapat digunak&n secara tepat kecuali bila tangan yang menggunAkan diberi motivasi yang tepat pula. Seperti halnya tehnik-tehnik usaha lainnya, suatu anggaran harus merupakan suatu pintu yang membukakankesempatan ke arah pekerjaan yang lebih menye- nangkan dan menguntungkan, dan bukan merupakan alatuntuk meniksa....................... Remudian akandisadari bahwa hal-hal yang dapat dilakukan tanpa suatu anggaran dapat dikerjakan dengan lebih baikbila menggunakan anggaran....................Kecerdikan dari manajemen pada akhirnya dapat mengarahkan peraikiran tentang anggaran ke saluran yang positip saja, sedemikian rupa baik bagiperorangan maupun sebagai pimpinan usaha dapatmenikmati hasil dari usaha yang d i h a r a p k a n n y a . ^ 3

Pendapat yang dikutip dari Peirce di atas menun-ijukkan bahwa suatu anggaran tidak akan berhasil dengan

baik selama pihak-pihak yang berkepentingan tidak' mau

meneritnanya. Sedangkan masalah penciptaan motivasi bagi

para karyawan. perusahaan masih merupakan masalah yang

sulit diatasi. Manajer maupun para karyawan pabrik raung-i

kin mempunyai pendapat yang berbeda mengenai alasan

ataupun sebab-sebab yang diperlukan untuk menimbulkan

motivasi untuk mencapai tingkat tertinggi dari standar

kerja merek^a.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 82: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

BAB III TINJAUAN UMOM PERUSAHAAN

1. UMUM

Agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai peru-

sahaan dan ■ aktivitasnya, berikut ini penulis uraikan

mengenai sejarah singkat, lokasi, struktur oraganisasi

dan penjelasan tugas^tugas dari masing-masing unsuri

organisasi perusahaan PT X , hasil produksi dan proses

produksinya, ' sistim penyusunan anggaran dan perobuatan

laporan realisasinya, serta sistim penilaian prestasi

atas hasil yang dicapai.

1.1. Sejarah PT X

PT X a.dalah unit perusahaan yang memproduksi cat,

dan yang berlokasi di daetah Rungkut Industri Raya.

Sebelumnya perusahaan ini terbentuk dari dua unit

produksi yaitu unit I (PT X), dan unit II Yang berada di

jalan Dinoyo Surabaya. Namun akhirnya realisasi perkem-

bangan perusahaan tersebut diselesaikan dan diresmikan

penggunaanya pada tanggal 17 Maret 1383 oleh Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur.

1.2. Perkembangan Kegiatan Usaha

PT X adalah unit usaha yang yang memfungsikan

pusat-pusat kerjanya sebagai cost center. Sehingga

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 83: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

kegiatan dari PT X hanya memprodusir berbagai jenis cat,

vernis dan riinyak cat. Selain itu juga mnlai tahun 1989,

selain memprodusir produk-produk di atas, juga mulai

menggalakkan diversifikasi produk, antara lain:

- Cat-cat’ Heavy duty dan cat tehnis rautu

tinggi lainnya.

Cat tembok merk Indatex.

Dengan deraikian tanggungjawab dari pimpinan PT X

ditekankan pada kualitas dan kuantitas cat yang

diproduksinya. Selain itu juga bertanggungjawab terhadap

tingkat biaya produksi yang terjadi, dalam usahanya untuk

mengendalikan harga pokok produksi.

1.3. Rencana Pengembangan Pasar

Bidang Lit.Bang terus menerus mengadakan

penelitian dan optimasi resep-resep sehingga marapu

bersaing di pasaran. Intensifikasi pasar yang sudah

dikelola, tetap diadakan pengembangan daerah pemasaran

baru, baik di pasaran umum lewat penyalur, maupun pasaran

pemakai langsung, seperti Pertamina Jakarta yang .telah

dirintis menjelang tahun 1989.

Khususnya untuk cat khusus seperti cat Heavy-Duty

yang masih terbatas pemakaiannya pada pabrik-

pabrik pupuk, seperti PT Petrokimia Gresik (User-

potensial) secara kontinu telah menggunakan. Dan telah

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 84: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dirintis penggunaannya menjangkau pabrik-pabrik pupuk di

luar Jawa. Karena cat jenis heavy-duty ini selain

menghasilkan contribusi margin yang cukup tinggi, juga

collection payblenya cukup baik pula.

2. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENJELASAN

PT X , sebagai salah satu divisi yan£

memproduksi cat, menggunakan struktur organisasi campuran

antara garis dan staf, di mana setiap bagian membawahi

beberapa bagian di bawahnya dan tanggungjawab berjalan

dari tingkat bawah'ke tingkat yang lebih tinggi. Bagan

struktur organisasi dari PT X terlampir.

Adapun tugas-tugas dari masing-masing anggota

organisasi adalah sebagai berikut:

Manajer/ Pimpinan PT X,

Sebagai pimpinan tertinggi di unit usaha

PT X mempunyai tugas-tugas:

a. Menyelenggarakan aktivitas unit untuk mencapai program

produksi sesuai kebijaksanaan Direksi dari kantor

pusat.

b. Membina dan raengkoordinir administrasi dan tata

laksana seluruh kegiatan satuan-satuan tugas di Unit;

c. Memimpin dan membina unit produksi dan segenap

aparaturnya sesuai fungsi dan tugasnya' masing-masing

sehingga mampu berdaya guna dan berhasil guna secara

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 85: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

wo

on

vi

Huunu

STRUKTUR ORGANISASI PT - X

MANAGER /PI MP I NAN

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 86: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

optimal;

d . Menyelenggarakan usaha pengendalian dan pengawasan

pelaksanaan anggaran unit;

e. Menyelenggarakan efisiensi di segala bidang sesuai

prinsip ekonomi perusahaan;

f. Menyeleng'garakan, pengawasan, perawatan serta pemakai-

an barang-barang railik perusahaan;

g. Membina ketentraman dan ketertiban dalara lingkunganiperusahaan;

h. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sehingga

tercapai produktivitas secara optimal;

i. Menyelenggarakan .laporan berkala kepada direksi

tentang pelaksanaan produksi, keuangan, persediaan,

daftar, nominatif dan sebagainya;

j. Menyelenggarakan hubungan kemasyarakatan yang tidak

.bertentangan dengan kebijaksanaan direksi untuk tujuan

pengembangan pemasaran produksinya;

Dalam melakukan tugasnya manajer/ pimpinan PT X, dibantu

oleh:

- Kepala Sek&i Uraura dan ADministrasi

- Kepala Seksi Produksi

- Kepala Seksi Pengendalian Produksi

- Kepala Seksi Tehnik

- Kepala Seksi Gudang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 87: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Kepala Seksi Umum dan Administrasi

Sebagai unsur pelaksana di Unit mempunyai tugas-

tugas:

a. Menyelenggarakan administrasi personalia;

b. Menyelegg&rakan kesejkhteraan karyawan yang meliputi

makan siang, perawatan kesehatan, pendidikan dan usaha

kesejahteraan lainnya;

c. Menyelenggarakan kebersihan lingkungan kerja;

d. Mengatur kkomodasi dan hal-hal lain bagi tamu dinas;

e. Menyelenggarakan pemeliharaan alat-alat kantor/ tulis

dan inventarisasi barang-barang yang menyangkuti

perlengkapan kantor, bangunan, mess, poliklinik dan

lain-lain peralatan non tehnis.i

Kepala Seksi Produksi,

Sebagai unsur pelaksana dalam produksi, meliputi:

-a. Menyelenggarakan tugas-tugas dalam proses produksi

sesuai kebijaksanaan direksi;

b. Menyelenggarakan dan mengkoordinir satuan-satuan tugas

Bidang Proses Produksi yang meliputi:

- proses penerimaan bahan baku dan bahan penolong

- proses pencampuran dan pembuatan pasta

- proses penggilingan pasta

- proses pengenceran dan pewarnaan menurut kebutuhan

- proses pengalengan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 88: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

c. Menyelenggarakan administrasi hasil produksi baik

kuantitas- maupun kualitas;id. Membuat laporan berkala data proses;

e. Menyelenggarakan pengawasn bidarig Kesehatan Kerja,

Keselamatan Kerja .serta memberikan petunjuk bawahan

dalam penggunaan perlengkapan alat-alat kerja;

Dalam hal . ini Kepala seksi produksi dibantu oleh

Assisten I Administrasi Eroduksi. yang melakukan tugasnya

sebagai berikut:

1. Di dalam tugasnya bertanggungjawab kepada Kasi

Prpduksi.

2. Bettanggungjawab dalam pembuatan laporan

administrasi pemakaian bahan, bahan setengah

jadi dan produk jadi, setelah proses produksi

selesai dikerjakan, dalam bentuk:ii - laporan harian

- laporan sepuluh harian

- laporan bulanan.

3. Meihbuat daftar bahan keperluan produksi.

4. Membuat daftar lembur.

5. Membuat dokumentasi data-data barang produksi

baik yang menyangkut kuantitas maupun kualitas.

Kepala Seksi Pengendalian Produksi,

Sebagdi unsur pelaksana pada Unit tugas-tugasnya:

a. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi data

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 89: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

produksi1 baik yang menyangkut kualitas dan kuantitas;

b. Menyelenggarakan pengendalian terhadap realisasi

program produksi;

c. Menyelenggarakan pengendalian dan pengawasan kualitas

produksi' sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh atasan;

d. Menyelenggarakan pengawasn terhadap mutu bahan bakuidan bahan penolong untuk menunjang kelancaran program

produksi,;

e. Membuat laporan produksi terhadap kegiatan Unit.i w

Dalatn tugasnya dibantu oleh:

Assisten X Pengendalian Produksi

1. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepadai

Kasi Pengendalian Produksi;

2. Melakukan administrasi dan dokumentasi data produksi,

baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitas;

3. Helaksanakan pengendalian dan pengawasan kuali-tas

produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh perusahaan pada setiap tahapan proses produksi;

4. Melaksan&kan pemeriksaan pengawasan mutu bahan baku

dan bahan pembantu;

Kepala Seksi Gudang,

Sebagai salah satu unsur dari Unit yang bertugas:

a. Menerima dan menyimpan barang-barang/bahan-bahan milik

perusahaan meliputi:

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 90: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

- bahan baku dan bahan penolong

- produk jadi berupa cat

- alat-alat tehnik dan spare part serta bahan-bahan

keperluan lainnya

b. Menyelenggarakan pelayanan pengiriman produksi sesuai

order dari direksi;

c. Memelihara dan merawat barang-barang dalam gudang ;

d. Melayani pengeluaran barang-barang gudang untuk

keperluan perusahaan;

e. Membuat administrasi barang-barang dalam gudang sesuai

jenisnya;

f. Menelitl dan mencatat setiap barang yang masuk sesuai

dokumen yang ada;

g. Menolak setiap penerimaan barang yang tidak sesuai

dengan clokumen baik yang menyangkut kuantitas maupun

kualitas.

Untuk melaksanakan tugasnya dibantu oleh:

1. Assisten I Gudang Bahan Material

a. mencatat bahan material yang masuk dan yang

keluar dalam kartu gudang, menyusun secara

kronologis dan teratur, serta menyimpan bon-bon

penerimaan dan pengeluaran bahan;

b. melayani permintaan bon bahan-bahan sesuai yang

tertera pada Surat Perintah Mengeluarkan Barang;

c. menyelesaikan bon-bon pengeluaran bahan yang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 91: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

belum dibuat / dikerjakan;i

d. meneliti setiap bahan yang masuk dan keluar

sesuai dengan bukti dokumen mengenai kualitas,

kuantitas, tanggal dan suppliernya;

e. bertanggungjawab atas ketertiban, penyimpanan dan

penempatan bahan-bahan;

f. dalaih melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada

Kepala Seksi Gudang.

2. Assisten I Gudang Barang Jadi, yang tugasnya meliputi:

a. Mencatat barang jadi yang masuk dan keluar daiam

kartU gudang, menyusun secara kronologis dan

teratur serta menyimpan bon-bon penerimaan dan

pengeluaran barang jadi;

b. Melaksanakan pengiriman barang sesuai dengan

Delivery Order;

c. Menyelesaiakan. bon-bon pengeluaran barang jadi

*yang belum dibuat / dikerjakan;

d. Meneliti setiap barang jadi yang masuk dan keluar,

sesuai dengan bukti dokumen yang ada;

e. Bertanggungjawab atas ketertiban penyimpanan dan

penempatan barang jadi;

f. Dalam melaksanakan tugasnya b.ertanggungjawab

kepada Kepala Seksi Gudang.

Kepala Seksi Tehnik,

Tugas-tugasnya di sini meliputi:

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 92: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

a. Menyelenggarakan tugas-tugas dalam bidang tehnik per-

mesinan dan utility untuk menunjang kelancaran proses

produksi;

b. Menyelenggarakan dan mengkoordinir satuan-satuan

tugas bidang tehnik yang meliputi:

~ administrasi dan dokumentasi tehnik

- tehnik1perawatan peralatan produksi

- tehnik perawatan utility tenaga motor, listrik dani

pompa

c. Membina :inventaris harta kekayaan perusahaan khusus

dalam bidang alat-alat tehnik;t

d. Membuat .laporan berkala data tehnik yang menyangkut

permesinetn dan utility serta alat-alat lainnya ter-

masuk penggunaannya;

e. Mengadakan pengawasan dalam bidang kesehatan kerja

serta m^mberikan petunjuk pada bawahan tentang peng-

gunaan alat-alat kerja sesuai pedoman dari Departemen

Tenaga Kerja.

3. PROSES PRODUKSI

Proses produksi dilaksanakan berdasarkan Surat

Perintah Produksi (SPP) yang berasal dari Direktur

Produksi dan Pemasaran dari kantor pusat yang dibuat

dalam rangkap empat:

1. Ditujukan kepada Manajer/ pimpinan PT X;

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 93: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

2. Ditujukan kepada Kepala. Seksi Produksi dari

unit cat tersebut;

3. Ditujukan kepada Kepala Seksi PengendalianiProduksi dari unit cat tersebut;

4. Arsip.

Berdasarkan SPP tersebut kepala seksi produksi

melaksanakan produksi, Di mana proses produksinya

dibagidalam empat departemen yang disesuaikan dengan

proses produksinya terdiri dari:

1. Departemen Penyampuran;

2. Departemen Penggilingan / Grinding;

3. Departemen Pewarnaan;i

4. Departemen Pengalengan.

Di mana m:asing-masing departemen tersebut di bawah

pengawasan dari Assisten II, yang meliputi:

1. Assisten II Departemen Penyampuran;, yang bertanggung

jawab at'as:

a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan/

pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada

kaitannya dengan proses campuran;

b. Membantu mengkoordinir pelaksanaan pembuatan pasta

(campuran) sesuai dengan resep;

c. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-

bagian lain.

2. Assisten II Departemen Grinding, bertanggungjawab

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 94: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

at as:

a. Membuat laporan administrasi harian mengenai semua

keperluan/pemakaian bahan solvent/binder dan hasil

produksi yang ada kaitannya dengan proses

Grinding;

b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-

bagian lain;

c. Membantu mengkoordinir pelaksanaan penggilingan/

grinding.

3. Assisten II Departemen Pewarnaan, bertanggungjawab

atas:

a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan/

pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada

kaitannya dengan proses pengenceran / pewarnaan;

b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-

bagian lain;

c. Membantu menkoordinir pelaksanaan proses peng-

enceran/pewarnaan.

4. Assisten II Departemen Pengalengan, bertanggungjawab

atas:

a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan /

pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada

kaitannya dengan proses penyaringan/pengalengan ;

b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 95: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

bagian lain;

c. Membantu mengkoordinir pelaksanaan proses pe~

nyaringan / pengalengan.

Assisten II dari masing-masing departemen tersebut di

dalam tugas kerjanya bertanggungjawab terhadap Kasi

Produksi.

Sedangkan proses produksinya dari unit cat PT X

tersebut digambarkan dalam bagan terlampir. Tahapan dariimasing-masing proses produksi kami jelaskan sebagai

berikut:

3.1. Persiapan

Untuk. kelangsungan proses produksi pembuatan cat

perlu diperhatikan persiapan awal, sebelum proses

produksi berjalan. Hal itu meliputi:

Penyediaan bahan baku utama dan bahan tambahan,

melalui penimbangan dan penakaran dengan ukuran yang

telah ditentukan.

Penyediaan tempat pencampuran yang akan digunakan

sesuai dengan jumlah yang akan diproauksi.

Setelah bahan dan sarana tersedia, maka langkah

selanjutnya pencampuran.

3.2. Pencampuran,

Pada ' tahap ini dilakukan proses pencampuran

beberapa bahan sebagai berikut:

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 96: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

GAMBAfl IV FLOW CHART PROSES PRODUKSI

P.T. X SURABAYA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 97: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Pigment, prosentase yang dicampur 100% dari seluruh

pigment yang digunakan;

Extender"(Bahan pengisi);

Binder (Bahan pengikat);

Solvent dan Diluent (Bahan pelarut dan pengencer);

Additive : (Bahan tambahan).

Bahan-bahan di atas dituang dalam drum , sambil diadakan

pengadukan dengan mesin pencampur (mixer). Sehingga

diperoleh hdsil berupa pasta.

3.3. Penggilingan

Pada proses penggilingan ini bertujuan untuk

menghaluskari pasta hasil pencampuran sehingga diperoleh

kehalusan (grit) dengan ukuran tertentu yang telah

d isyaratkan ,

3.4. Pengenceran dan Pewarnaan

Untuk proses ini memerlukan keahlian khusus dalam

mencampur beberapa warna, sehingga diperoleh warna yang

diinginkan sesuai dengan standar warna yang dipakai, dan

ini merupakan pekerjaan yang paling menentukan mutu serta

keluwesan warna dari cat itu sendiri. Bahan-bahan yang

dicampur dalam proses ini: - pasta hasil penggi1ingan;

- binder;

- solvent;

- additive.Bahan-bahan- tersebut dicampur, sehingga diperoleh hasil

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 98: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

campuran yang homogen.

Setelah melalui pemeriksaan terhadap warna dan

kekentalannya (viskositasnya), bila telah memenuhi

syarat, maka dilanjutkan pada proses penyaringan dan

pengalengan.

3.5. Penyaringan dan Pengalengan

Dalam pengalengan ditetapkan beratnya 1 kg dan 5

kg, dengan menggunakan mesin pengisi cat yang dilengkapi

dengan saringan, untuk menghindarkan masuknya cat yang

kasar ke dalam kaleng.

Kelanjutan dari pengalengan ini adalah pengepakan

dan diteruskan ke bagian penyimpanan (gudang) atau

langsbng dilakukan pengiriman (ekpedisi).

Untuk lebih jelasnya proses produksi cat PT X, digatnbar-

kan dalam formulir terlampir.

4. SISTIM PELAPORAN

Sistim laporan dari perusahaan cat PT X dimulai

dengan pembuatan laporan harian mengenai pemakaian bahan

dan hasil produksi, yang dilakukan oleh Assisten II dari

masing-masing departemen.

Atas dasar laporan harian tersebut Assisten I

Administrasi Produksi membuat laporan harian, laporan

sepuluh harian dan laporan bulanan, mengenai kwantitas

dan kwalitas bahan baku, barang setengah jadi dan barang

jadi. Yang kemudian diserahkan kepada Kepala Seksi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 99: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Produksi dan dibandingkan dengan Surat Perintah Produksi.

Selanjutnya sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala

Unit.

Demikian pula laporan yang harus dibuat oleh

Assisten II Pengujian Mutu dan Assisten I Pengendalian

Produksi seperti juga pada bagian produksi tersebut.

Namun laporan atas produksi lebih ditekankan pada

masalah pengawasan, dokumentasi dan pengendalian terhadap

kwalitas dan1 kwantitas produksi seSuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Kemudian oleh Kepala Seksi Pe­

ngendalian Produksi digunakan sebagai pertanggungjawaban

kepada Kepala'Unit.

Berdasarkan laporan administrasi yang diterima

dari bagian produksi dan pengendalian produksi , kepalai

unit membuat laporan sepuluh harian dan laporan bulanan,

yang mana sebelumnya telah dinilai dalam rupiah oleh

seksi umum dan administrasi .. Kepala seksi Umum tersebut

juga membuat laporan bulanan atas biaya-biaya non bahan,

untuk pertanggungjawabannya kepada kepala unit. Laporan

produksi yang dibuat oleh kepala unit tersebut sebagai

pertanggungjawabannya kepada Direktur Pemasaran dan

Produksi pada direksi PD Aneka Kimia. Sebagai dasar

penilaian prestasi atas hasil yang telah dicapai oleh

kepala unit cat.Adapaun formulir atas laporan yang

dimaksud tersebut kami lampirkan berikut ini.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 100: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

5. PENYUSUNAN ANGGARANt

Pada; tiap akhir tahun Direktur Pemasaran dan

Produksi mehyusun Anggran penjualan atau target penjualan

untuk tahun yang akan datang. Remudian anggran penjualan

tersebut dilimpahkan kepada masing-masing kepala unit,

juga termasuk kepala unit cat tersebut.

Atas, dasar anggaran penjualan tersebut, kepala

unit cat menyusun anggaran produksi tahunan untuk periode

atau tahun yang akan datang. Penyusunan anggaran produksi

tahunan tersebut dilakukan atas kesepakatan bersama

antara kepala unit cat dengan kepala-kepala seksi yang

terdapat pada unit cat tersebut. Dalam hal ini masing-

masing kepdla seksi tersebut memberikan masukan atau

input berupa:

Kepala seksi pengendalian produksi memberikan masukan

tentang kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu.

Kepala seksi Umum dan Administrasi memberikan masukan

tentang biaya-biaya non bahan.

- Kepala seksi Tehnik memberikan masukan tentang biaya-

biaya perawatan mesin.

Kepala-kepala seksi tersebut memberikan masukan tentang

biaya-biaya yang dianggarkan berdasarkan biaya-biaya yang

telah terjadi pada dua dan satu tahun sebelumnya atau

atas dasar biaya historis.

Apabila anggaran produksi telah tersusun, maka

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 101: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

anggran tersebut harus disetujui direksi dalam hal ini

oleh Direktur Pemasaran dan Produksi. Anggaran produksi

tahunan yang telah disetujui, selanjutnya oleh kepala

unit diklasifikasikan dalam periode bulanan dan

triwulanan, selanjutnya didelegasikan kepada kepala seksi

pengendalian produksi dan kepala seksi umum dan

administrasi.iDi sisi lain perusahaan cat PT X juga menetapkan

istandar cost produksi, yang ditetapkan pada awal tahun

dan atas kesepakatan bersama antara kepala unit dengan

kepala-kepala seksi yang ada pada unit cat tersebut.

Ditinjau dari akuntansi, cara menetapkan standar cost,

kecuali untuk bahan baku, benar dan relevan. Karena dalam

menetapkan standar cost, perusahaan cat ini juga telah

menetapkan kapasitasnormal dan melalui penelitian

bersama antara kepala unit dengan bagian-bagian yang

terkait, hal itu juga tak lepas dari historis cost dengan

kebijaksanaan atas kemungkinan-kemungkinan yang akan

terjadi di masa yang akan datang. Tentang gatnbaran atas

standar cost tersebut penulis lampirkan di sini. Tetapi

dalam menyu.sun anggarannya, perusahaan cat PT X lebih

menekankan pada realisasi biaya yang terjadi dalam

kaitannya dengan pengendalian biaya produksi. Jadi

anggaran di'susun berdasarkan biaya yang terjadi di masa

lalu .

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 102: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

6. PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN

Penganggaran biaya diperlukan untuk menilai apakah

biaya yang dikeluarkan sesuai dengan yang direncanakan.

Bila terjadi penyimpangan antara realisasi dan anggaran

maka perlu segera dicari sebab-sebab penyimpangan

tersebut dan dicari pemecahannya.

Dalam tata pelaksanaan program, khususnya program

manufacturing, tarapak sudah memadai dan baikpada unit cat

PT X tersebut. Seperti dijelaskan di atas di mana sumber-

sumber yang sesungguhnya dipakai dicatat dan dilaporkan

setiap hari, sepuluh harian dan bulanan. Sehingga dari

sistim laporan tersebut, kepala unit dapat segera

mengetahui adanya penyimpangan biaya yang terjadi

terhadap anggaran yang telah ditetapkan. Pada

kenyataannya unit cat ini masih belum menerapkan sistim

anggaran dengan baik. Selama ini semua biaya yang

terpakai untuk produksi diperhitungkan secara aktual.

Sedang standar cost yang telah ditetapkan tidak

difungsikan sebagai dasar untuk menilai efisiensi/

inefisiensi dalam perusahaan, karena perusahaan cenderung

mengacu pada anggaran biaya secara total tersebut di

atas. Namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya

perusahaan, maka semakin komplex proses akumulasi biaya

historis, sehingga tanpa disadari apakah anggaran biaya

yang digunakan sebag&i dasar penilaian efisiensi tersebut

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 103: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

relevan. Hal itulah yang selalu kita ragukan. Sedangkan

tingkat efisiensi atas biaya produksiyang terjadi

merupakan fcujuan dari unit cat PT X yang befungsi

sebagai cost center. Sehingga selisih yang terjadi atas

biaya yang sesungguhnya terhadap anggaran biaya akan

menitnbulkan bias dalam menafsirkan dan mengintepretasikan

hasil operasinya. Karena hal itu akhirnya juga akan

mempengaruhi keputusan yang diambil kepala unit atas

selisih atau varian yang terjadi.

Demikian pula halnya pada bidang yang

berhubungan dengan pengukuran prestasi para pelaksana

atau kepala unit, belum bisa dilaksanakan. Hal itu

berhubungan erat dengan tidak difungsikannya standar cost

sebagaimana telah disebutkan di atas. Sehingga secara

tidak langsung akan mempengaruhi motivasi para pelaksana

dan kepala unit dalam usahanya mencapai tujuan

perusahaan. Namur* di sisi lam, bahwa standar cost

tersebut dapat tidaknya diandalkan, semuanya tergantung

pada dapat tidaknya standar cost tersebut diterima oleh

manajer dan individu yang bersangkutan dari PT X

tersebut. Sedangkan dapat tidaknya mereka menerima

standar cost, tergantung pada persepsi dan kemampuan

mereka terhadap standar cost. Hal lain yang sering

mempengaruhinya apakah dengan diterapkan’ standar cost

dapat memenuhi harapan dan sasaran masing-masing

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 104: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

indivisu dari PT X tersebut. Dengan demikian akan

mempenguruhi variabel-variabel tersebut perlu penulis

ketengahkan permasalahannya. Karena bagaimanapun juga

faktor-faktpr tersebut yang raempengaruhi tercapai

tidaknya tujuan perusahaan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 105: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

ANALISA STANDAR COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI

DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN

Dari uraian-uraian yang telah penulis kemukakan

tentang gambaran perusahaan secara menyeluruh dalam bab

III, maka dalam bab berikut akan disajikan beberapa

analisa khususnya yang ada kaitannya dengan pemecahan

masalah yang sedang dihadapi. Analisa didasarkan pada

landasan teoritis dengan sedapat mungkin roengadakan

pendekatan praktis, yang maksudnya agar konsep yang

dikemukakan dalam analisa ini mempunyai kemungkinan untuk

diterapkan.

1. Penetapah:stand_ar_ cost sebagai alat Pengendali

Dalam proses .perencanaan, standar cost dapat

diupamakan sebagai tiang-tiang penyangga yang memperkuati

perencanaan itu.

Sedangkan dalam proses control standar berfungsi sebagai

alat pengukuri- untuk membandingkan dan menilai pelaksanaan

kerja yang sebenarnya. Oleh karena itu dalam perencanaan

finansial kita juga harus mempergunakan standar cost yang

secara garis besar menyangkut tujuan perusahaan sebagai-

manatelah direncanakan bersama. Dan sebagai langkah

pertama sebelum rencana finansial ditetapkan, yang

meliputi standar biaya bahan baku, standar biaya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 106: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tenaga kerja langsung, standar biaya produksi tak

langsung dan standar kuantitas yang akan diproduksi, maka

terlebih dahulu rencana-reneana finansial tersebut diukur

dan dinilai. Pengukuran dan penilaian tersebut dilakukan

melalui:

pendekatan historis, cara pendekatan dengan mengguna-

kan data yang diperoleh dari pengalaman di masa lalu.

cara pendekatan analitis, melalui penelitian secara

engineering yang disesuaikan dengan kebijaksanaan

perusahaan dan kondisi perekonomian yang ada.

Untuk mendapatkan hasil yang relevan dan dapat dipercaya,

maka kedua cara tersebut digunakan secara bersama.

Apabila telah ditetapkan standar untuk biaya-biaya

langsung dan tak langsung, maka standar tersebut dapat

digunakan.pada setiap tingkat kapasitas produksi. Dengan

demikian akan membantu manajemen dalam:

menyusun variabel budget untuk herbagei tingkat

kapasitas produksi;

melakukan analisa selisih atau varian terhadap

perbedaan yang terjadi antara biaya yang sebenarnya

dengan biaya yang telah ditetapkan di muka tersebut.

Sehingga manajemen dapat lebih memfokuskan

pengawasannya pada komponen selisih daripada setiap

jenis biaya produksi yang terjadi.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 107: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Dibmikian pula pada PT X, dalam menetapkan standar

cost tidak terlepas seperti prosedur di atas. Sedangkan

standar cost pada PT X, dikelompokkan menjadi tiga

bagian:

1. Standar bahan bakuiialah semua bahan yang raenjadi

bagian integral daripada barang jadi. Di sini

perusahaan menetapkan harga standar sebesar Rp 1830,-

per kilogram, kuantitas standar pemakaian bahan sama

dengan kuantitas standar cat yang diproduksi, dalam

hal ini kuantitas standar yang diproduksi per bulanriya

sebesar 10.000 kilogram cat.t

2. Standar tenaga kerja langsung,adalah biaya tenaga

kerja yang secara langsung terlibat dalam proses

produksi. Perusahaan menetapkan tarip upahnya sebesar

Rp 66,- per kilogram cat yang diproduksi. Tarip

standar dibebankan berdasar jumlah cat yang

diproduksi.

3. Standar produksi tak langsung, meliputi semua bahan

tak langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya

lain-lain. Pembebanan biaya tak langsung sebesar

Rp 274,- per kilogram cat. Seperti halnya tarip tenaga

kerja langsung, tarip biaya produksi tak langsung

dibebankan berdasarkan per satu kilogram cat yang

dianggarkan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 108: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Dalam menetapkan standar cost tersebut di atas, PT

X juga melibatkan pimpinan perusahaan dengan masing-i

masing kepala departeihen yang bersangkutan. Sedangkan

dalam menetapkan dan menilai standar costnya, PT X lebih

didasarkan atas kuantitas cat yang diproduksinya yang

sebelumnya telah diadakan penyelidikan lebih dahulu

mengenai' kegiatan produksi yang paling efisien.

Mengingat metode- penetapannya, yang menetapkan " dan

ditetapkan pada setiap tahun, se,harusnya standar cost. /•

tersebut bagi perusahaan merupakan alat untuk

mengendalikan biaya, alat yang penting dalam menilai

kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga

hal itu akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan

pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah

mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanaltan,

dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan seharusnya

dilaksariakan. Dengan demikian memungkinkan kepala uniti

untuk melakukan perbaikan netode produksi, pemilihan

tenaga. kerja dan kegiatan yang lain, dalam usahanya untuk

mengefisienkan biaya produksi.

Di samping itu standar cost dapat menyajikan

analisis penyimpangan (varian) biaya sesungguhnya dari

standar cost yang memungkinkan manajemen dapat mengukur

seberap# besar tingkat efisiensi biaya yang sesungguhnya

terjadi. Sehingga melalui informasi tersebut kepala unit

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 109: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dapat mertdeteksi kegiatan apa yang menyebabkan biayanya

menyimpang dari standar cost yang telah ditetapkan, hal

itu akan ihemudahkan dan mempercepat kepala unit mengambil

keputusan■secara relevan terhadap penyimpangan tersebut.

Penyajian semacam itu akan memungkinkan manajemen

melaksanakan pengelolaan kegiatan operasionalnya dengan

"prinsip pengecualian". Karena dengan memusatkan

perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang roenyimpang *dari keadaan yang seharusnya, manajemen diperlengkapi

dengan alat yang efektif untuk mengukur tingkat efisiensi

biaya produksi dalam usahanya untuk mengendalikan

kegiatan perusahaan. Hal itu dapat penulis buktikan

melalui pembahasan analisa selisih.

2 . Analisa. Selisih_/-jrarAanoe.. Analysis

Analisa selisih merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur efisiensi atas pemakaian bahan, harga

bahan baku> upah tenaga ker^a langsung dan tarip produksi

tak langsung. Karena analisa ini fungsinya untuk selain

untuk mengetahui berapa penyimpangan yang terjadi antara

standar dan realisasi, tetap.i juga untuk mengetahui

sampai sejauh mana penyimpangan tersebut terjadi. Selain

itu juga bagi kepala unit akan bermanfaat untuk

memperoleh dasar analisa yang lebih baik terhadap biaya-

biaya sesungguhnya dalam usahanya untuk meriilai efisinsi

atas biaya yang terjadi dari unit usaha cat yang

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 110: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dipimpinnya, di mana hal itu merupakan tanggungjawab-

nya.

Hal lain yang perlu diperhatikan perlunya

memisahKan varian yang terjadi sesuai dengan varian harga

dan varian kuantitas produksi. Sehingga sesuai dengan

keadaan dan faktor penyebabnya yang ada pada PT X,

penulis membedakan varian tersebut ke dalam bentuk

varian kuantitas cat yang diproduksi, varian harga

bahan baku, varian tarip upah tenaga kerja langsung dan

varian tarip biaya produksi tak langsung/ overhead

variabel. Penulis tidak membedakan varian tarip tenaga

kerja langsung dan biaya tak langsung ke dalam jam

kerja, karena unit cat ini dalam mengontrol

produksivitas tenaga kerja langsung dan biaya produksi

tak langsung, ditekankan atas kuantitas dan kualitas cat

yang diproduksi-,' tanpa menilai berapa produktivitas jam

kerja yang terjadi. Sebubungan dengan pemisahan varian

tersebut, maka akan menuntut manajemen * untuk segera

memperhatikan penyimpangan terhadap standar, sehingga

semakin cepat pula permasalahan dapat dievaluasi dan

d ikoreksi.

Untuk lebih jelasnya penulis memberikan gambaran

tentang penghitungan selisih analisanya dalam tabel

berikut ini. Yang dapat berfungsi sebagai laporan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 111: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

prestasi atas tingkat efisiensi biaya produksi yang dapat

dicapai.

Sebelumnya penulis cantumkan daftar realisasi biaya

produksi yang terjadi sel'ama enam bulan terakhir.

TABEL 1

REALISASI BIAYA

NO. JENIS BIAYA JUU Aflisns SEPTEMBER OCTOBER NOVEMBER KSEHBERi BIAYA BAHAN BAKU 61.771.557 37.321,375 42,444.575 29.0ea.030 26.499.625 44.252.2032 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 1.529.041 998.966 1.166.497 1.434.290 1.009.467 1.988.6143 BIAYA FOH VARIABEL 8.449,474 5.487.013 6.285.01? 3.785.242 3.437.574 4.946.3414 KUAKTITAS/HASJL YANG DIPRODUKSI 28.785 16.405 IB.415 12.315 11.205 16.469

Selanjutnya berdasarkan realisasi tersebut,

penulis akan raenghitung berapa varian per kilogram dari

standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 112: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

TABEL 2

ANALISA SELISIH STANDARD COST DENGAN REALISASI BIAYA

( PER UNIT PRODUK )

BULAN1990

HASIL/KUANTITftS PRODUKSI [KB)

BIAYA BAKAN BAKU BIAYA TENAGA KERJA LANBSUNG

BIAYA FGH VARIA8EL

STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN

JUU 10.000 20.705 (10.705) 1.090 2.146 (256) 66 53 13 274 293,5 (19,5)AGUSTUS 10.000 16.405 ( 6.405) 1.890 2.275 (385) 66 61 5 274 334,6 (60,6)SEPTEMBER 10.000 10.415 ( 8.415) 1.890 2.305 (415) 66 63 3 274 341,3 (67,3)flCTOBEft 10.000 12.315 ( 2.315) 1.090 2.362 (472) bb 116 (50) 274 307,4 (33,4)NGVEHBER 10.000 •11.205 { 1.205) 1.890 2.565 (675) 66 90 (24) 274 307 (33,0)DESB1BER 10.000 16.469 ( 6.469) 1.890 2.687 (797) 66 120,8 (54,8) 274 300 (26.0)

i

Disamping itu sebagai pembanding, penulis juga

akan mencantumkan pengukuran efisiensi yang dilaksanakan

oleh perusahaan selatna ini dalam tabel 3 berikut ini :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 113: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

ANALISA SELISIH ANGGARAN DENGAN REALISASI BIAYA

! (DALAM RIBUAN)

1990HASIL/KUANTITAS PRODUKSI

(KG)biaya mm.m BIA¥A TEWSA KERJA

LANSSUNGBlAYft FQH VARIABEL

ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIM

JUL1 10 20,7S5 (18,785) 76.976,9 61.771,5 15.205,4 1.747,6 1.529,0 218,6 11.003,9 8.448,5 2.635,5AGUSr. 10 16,405 ( 6,405) 49.823,5 37.321,4 7.502,1 1.139,8 999,0 140,8 7.216,6 5.489,0 1.727t6SEPT. 10 18,415 ( 8,415) 48.357,2 42.446,6 5.910,6 1.332,7 1.166,5 166,2 8.244,1 6.285,1 1.859,0OCT. 10 12,315 ( 2,315) 43.088,0 29.088,0 14.000,0 1.545,5 1.434,3 111,2 7.189,4 3.785,2 3.404,2NOV. 10 11,205 ( 1.205] 44.014,6 26.499,8 17.514,0 1.088,4 1.009,5 79,9 6.416,1 3.457,6 2.978,5DES. 10 16,469 ( 6.4691 66.008,9 44.252,2 21.756,7 2.142,8 1.988,6 154,2 9.465,4 4.946,3 4.519,1

Dari hasil perbandingan ke dua analisa tersebut

di atas, ternyata memberikan hasil selisih / varian yang

berbeda.

PT "X" selama ini melakukan pengukuran efisiensi

terhadap biaya sesungguhnya yang terjadi, dimana selalu

mengacu pada anggaran biaya secara total dan tidak dida-

sarkan atas standard cost. Dan bila ditinjau dari hasil

varian dalam tabel 3, selalu menunjukkan selisih / varian

yang favorable (menguntungkan), karena biaya produksi

yang sesungguhnya terjadi selalu di bawah dari anggaran

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 114: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

biaya yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebenarnya bila

mengukuran didasarkan atas anggaran biaya secara total,

hal itu akan menimbulkan perabiasan dalam mengintepretasi-

kan terhadap selisih yang favorable tersebut. Dimana

selisih tersebut nampaknya menguntungkan, sehingga atas thasil tersebut manajer dan pihak-pihak yang bersangkutan

kurang hati-hati dalam mengendalikan biaya, karena mereka

telah merasa puas atas hasil yang terjadi tersebut.

Padahal hasil yang diperoleh belum tentu favorable,

akibatnya hal itu akan mempengaruhi keputusan yang harusi

diambil nantinya.

Namun hasil analisa tersebut akan berbeda hasilnya

bila pengukuran efisiensi biaya produksi, didasarkan pada

standard cost per kilogram produk yang telah ditetapkani

sebelumnya, seperti yang dikemukakan dalam tabel 2.

Ternyata selisih yang terjadi menunjukkan selisih yang

unfavorable (tidak menguntungkan).

Selanjutnya dari hasil selisih yang unfavorable

di atas manajemen seharusnya memandang sebagai "bendera

merah” yang menuntut perhatian atas kenyataan bahwa

suatu perkecualian telah terjadi yang dapat berfungsi

sebagai feed back bagi pimpinan untuk raenelusuri dan

mendeteksi apa penyebab penyimpangan dan siapakah

yang bertanggung jawab atas terjadinya varian-varian

tersebut, untuk segera melakukan tindak lanjut dan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 115: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

mengambil keputusan bila perlu. Varian harga bahan baku,

kepala unit dapat menelusuri ke bagian APR atau bagian

PPC untuk tnemeriksa apa penyebab terjadinya varian yang

in efisiensi tersebut, karena bagian APR dan PPC inilah

yang mengendalikan harga atas bahan baku yang dibeli,

sehingga yang bertanggung jawab terhadap varian harga.

Meskipun faktor harga yang menentukan adalah supplier,

namun pimpinan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor

pengendal harga bahan baku yang meliputi ukuran kuanti­

tas pembelian, metode pengiriman yang digunakan,

potongan kuantitas yang tersedia, pesanan yang mendesak,

dan kualitas -bahan baku yang dibeli. Sepanjang bagian APR

dan PPC dapat mengendalikan faktor-faktor ini, maka

bagian APR dan PPC bertanggung jawab menjaga supaya

faktor-faktor tersebut sesuai dengan faktor-faktor yang

diantisipasikan ketika harga pokok standar ditetapkan

pertama kali. Faktor apapun yang menyimpang dari apa yang

diharapkan dalam menentukan pertama kali harga pokok

standar, dapat menimbulkan varian harga.

Varian hasil cat yang diproduksi, hasil di sini dapat

didefinisikan sebagai jumlah produk yang dihasilkan

dari pengolahan sejumlah bahan baku tertentu. Karena

seperti PT X ini yang meraproduksi cat, di mana produknya

harus memfcnuhi mutu fisik dan kimia tertentu, terdapat

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 116: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

kemungkinah untuk menggunakan berbagai kombinasi bahan

baku yang berbeda, dengan hasil produk yang tetap raeme-

nuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Sehingga varian

hasil di 1 sini pengertiannya diasumsikan sama dengan

varian pemakaian bahan baku. Sedang varian hasil juga

dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, keinungkinan

terjadi ikesalahan mesin, kualitas bahan baku yang ren-

dah, karyawan bagian produksi yang tak terdidik atau tak

sesuai dengan bidangnya, serta pengawasan yang buruk.

Pada umumnya, merupakan tanggung jawab departemen produk­

si dan bagian PPC terhadap varian tersebut.iI i

Varian tenaga kerja langsung, pada perusahaan cat

ini tarip'upah tenaga kerja langsung ditetapkan berdasar-

kan perjanjian dengan serikat kerja, maka bagaimanapun

juga varian tarip upah dapat timbul melalui cara pemanf-

aatan tenaga kerja. Bentuk kesalah-alokasian tenaga kerja

akan mengakibatkan varian tarip upah tenaga kerja lang­

sung yang merugikan oleh karena tarip upah per- satu

kilogram produk yang sesungguhnya akan melebihi tarip

upah standar yang sudah ditetapkan berdasarkan perjanjian

di atas untuk tugas tertentu yang dikerjakan. Varian

tersebut dapat juga timbul karena rendahnya produktivitas

tenaga kerja yang tidak ahli atau timbul akibat kerja

lembur yang diberi premi, sehingga mengakibatkan varian

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 117: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tarip upah yang bersifat in efisiensi.

Sedang yang bertanggungjawab atas pengendalian

varian tarip upah kerja, adalah bagian atau departemeni

yang ber$angkutan yang memanfaatkan tenaga kerja terse­

but. Qlehikarena varian tarip upah umumnya terjadi seba­

gai akibat dari cara bagaimsina tenaga kerja dimanfaatkan.

Maka penyelia yang berwenang memanfaatkan waktu kerja

secara effektif, memikul tanggung jawab untuk mengendali-

kan , sehingga varian tarip upah kerja dapat dikendalikan

berada dalam batas yang wajar.

Varian tatip biaya produksi tak langsung variabel, dapat

dianalisa: dan dievaluasi melalui dua hal yang' sering

mempengaruhinya. Pertama, varian ini dapat terjadif

semata-mata karena adanya kenaikan harga di atas harga

yang ditetapkan dalam :anggaran. Untuk PT X , hal ini

berarti bahwa harga yang dibayarkan untuk pos-pos biaya

tak langsung variabel mungkin meningkat, sehingga raenga-

kibatkan varian yang tidak menguntungkan.

Kedua, bagi PT X varian ini dapat juga dipengaruhi

oleh sisa buangan atau pemakaian overhead yang berlebi-

han, karena pemakaian overhead dipengaruhi oleh besarnya

unit cat yang diproduksi. Di mana dari bulan ke bulan

realisasi kuantitas cat yang diproduksi lebih dari kuan­

titas yang dianggarkan. Sehingga varian ini tidak sekedar

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 118: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

mengukur deviasi harga yang dibayarkan saja, tetapi juga

mengukur deviasi jumlah pengeluaran pos-pos overhead.

Dengan demikian varian tarip biaya produksi tak langsung

variabel memungkinkan memusatkan perhatian pada hal-hal

yang dapat dikendalikan oleh masing-masing kepala seksi

terhadap p'emakaian overhead dalam produksi.

Analisa selisih atau variance analysis di si'ni

tidak boleh digunakan sebagai suatu dalih mencemarkan

atau berusaha menemukan iseseorang yang bersalah, justru

akan dapat menghancurkan tujuan organisasi. Penekanan

harus diletakkan pada fungsi pengendalian dalam arti

raendukung manajer lini dan membantunya mencapai tujuan.

Secara singkat dapat dikatakan, penekanan harus positif,

daripada ilegatif.

Dii samping itu yang perlu diperhatikan apakah

standar cost yang ada dapat diterima oleh masing-masing

individu dalam organisasi unit cat terebut. Karena dapat

tidaknya standar cost tersebut diandalkan tergantung pada

dapat tidaknya standar cost diterima sebagai dasar ukuran

efisiensi biaya produksi oleh kepala unit dan pihak-pihak

yang terkait pada PT X tersebut . Padahal bila standar

cost tersebut dapat diterima, maka akan menjadi salah

satu alat motivasi ke arah tercapainya tujuan perusahaan.

Karena seperti disebutkan di atas, perusahaan dalam

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 119: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

menetapkan perencanaan finansiil harus mempergunakani

standar cost yang secara garis besar menyangkut tujuan-

tujuan perusahaan sebagaimana telah direncanakan.

Bila kita bicara masalah motivasi, hal itu berkaitan

dengan masalah manusianya atau individu dari organisasi

unit cat Patna. Karena faktor manusialah yang sangat

mempengaruhi berhasil tidaknya standar cost diterapkan kei

arah terc;apainya tujuan perusahaan. Untuk raengetahui

seberapa jbesar pengaruh standar cost terhadap masing-

masing iridividunya dari PT X dalam menilai tingkat

efisiensi atas biaya produksi yang terjadi, perlu kita

ketahui geberapa besar motivasi mereka terhadap tujuan

dan standar cost, serta faktor-faktor penyebab terhadap

tinggi rendahnya motivasi mereka. Untuk raengetahui dan

mengukurnya, penulis akan membahas melalui pengukuran dan

analisa motivasi. ;

3. AnalisaJiotivasj terhadap Standar CostSebelum membahas analisa motivasi terhadap standar

cost, terlebih dahulu perlu kita pahami apa itu motivasi.

Karena dalam bab II pengertian tentang motivasi sudah

dibahas secara panjang lebar, maka dalam bab ini hanya

dibahas secara sepintas.

Motivasi seringkali diartikan sebagai suatu

'’driving force" yang menggerakkan manusia untuk berting-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 120: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

• i kah laku, dan di dalam perbuatannya itu raempunyai

tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diartikan

bahwa motivasi adalah dorongan yang melatar belakangi

individu ,berbuat untuk mencapai tujuan tertentu, jadi

sesuatu hal atau keadaan yang menjadi motif. Sesuai

dengan pemasalahannya adalah standar cost, maka hal atau

keadaan di sini penulis kaitkan dengan standar cost yang

menjadi motif individu untuk mencapai tujuan tertentu.

Sehingga yang perlu penulis analisa adakah dan seberapa

besar motivasi individu yang bersangkutan terhadap

standar cost.

Untuk membahas analisa di atas seperti yang dike-

mukakan dalam bab II banyak teori yang mendukung terhadap

masalah m&tivasi ini. Tetapi penulis di sini akan lebih

menekankan pada teori rabtivasi dari Vroom yang telah

disempurnakan oleh Porter dan Lawler. Penekanan teori ini

sebenarnya1 tentang motivasi hubungannya dengan perform­

ance (prestasi kerja). Sedang yang dimaksud performance

adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran

yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Tingkat

sejauh mana keberhasilan seseorang di dalam melakukan

tugas pekerjaannya dinamakan level of performance.

Dikatakan bahwa orang yang level of performancenya tinggi

disebut orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang

levelnya tidak mencapai standar, sebagai tidak produktif

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 121: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

atau berfdrmance rendah. Sedangkan teori Vroom tersebut

bila dikaitkan dengan standar cost, berarti prestasi

kerja akan tercapai bila 1 sasarandari standar cost dapat

dicapainya. Dasar pikiran yang digunakan bahwa dalam

dunia usaha seorang pimpinan perusahaan dituntut kemam-

puannya urituk menetapkan tujuan,- dan perencanaan yang

cerraat guna pencapaian tujuan prestasi dalam usahanya.

Dalam menetapkan tujuan ,dan prencanaan tersebut tentu

saja tidak lepas dari penetapan standar cost dan

finansial perusahaan, terutama untuk perusahaan yang

memfungsik&n pusat-pusat kerja sebagai cost center,

seperti PT X ini. Di mana tujuan utama dari perusahaan

yang bersifat sebagai cost center adalah nengefisienkan

harga pokok produksi yang terjadi. Perusahaan yang demi-

kian dikatakan produktif atau level of performancenya

tinggi bijLa biaya produksi yang terjadi dapat lebih

efisien atau sekurang-kurangnya sama dengan standar cost

yang telah ditetapkan. Maka kesimpulan dari teori ini

adalah performance kerja adalah fungsi dari motivasi

untuk berproduksi dengan tingkat standar cost tertentu.

Selanjutnya penulis akan mengukur seberapa besar

motivasi 'individu dari PT X tersebut terhadap standar

cost. Pengukurannya kita lakukan melalui pendekafcan model

Vroomian, yaitu: P = f( M;x A y

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 122: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Maksud dari fungsi ini adalah jika seseorang rendah pada

salah satu komponennya ( M = Motivasi & A = Ability )

maka prest$si kerjanya akan rendah pula. Tetapi penulis

asumsikan bahwa individu yang bersangkutan, meliputi

pimpinan perusahaan dan kepala-kepala bagian dari masing-

masing departemennya merapunyai kemampuan (ability) yang

tinggi terhadap standar cost. Sehingga penulis hanya

mengukur seberapa besar motivasi mereka terhadap

standar cost.

Menurut Vroom tinggi rendahnya motivasi seseorang

seperti yang dikemukakan dalam bab II tergantung pada

interaksi dari tiga komponen: Valence, Instrumentality

dan Expectancy, maka rumusnya adalah: M = 7 x I x E.

Apabila kita hubungkan dengan motivasi mereka terhadap

standar cost, penjelasan dari masing-masing komponen

tersebut adalah sebagai berikut:

Valence, dengan menerapkan standar cost maka setiap

orang akan merasakan akibat-akibatnya. Setiap

individu yang bersangkutan, dalam hal ini

pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-

masing departemen yang ada pada PT X tersebut,

tentu mempunyai sasaran-sasaran pribadi yang

diharapkan dapat dicapai sebagai akibat atas

berhasilnya menerapkan sasaran dari standar

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 123: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

cost. Akibat dari ini jelas akan mempunyai

nilai yang berbeda bagi tiap individu.

Instrumentalia, kemungkinan tercapainya sasaran-sasaran

pribadi satu persatu melalui tercapainya

produktivitas yang diharapkan oleh

perusahaan bila standar cost diterapkan, karena

perusahaan sebagai suatu Organizational

Behavior, mempunyai harapan-harapan terhadap

produktivitas setiap tenaga kerjanya. Untuk

p^mbahasan ini penulis hanya mengukur

produktivitas pimpinan dan kepala dari masing-

masing departemennya.

Expectancy, mengukur sejauh mana kemungkinan yang

dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga yang

akan diberikan dan usaha yang akan dilakukan

dapat membuahkan prestasi kerja sesuai dengan

yang diharapkan oleh perusahaan dari dirinya.

Untuk mengetahui sejauh mana besar Valence,

Intrumentality dan Expectancy, dalam mengukur motivasi

pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-masing

departemen terhadap standar cost, penulis telah

memberikan 'angket quesioner motivasi kepada mereka.

Angket quessioner, penulis lampirkan. Selanjutnya dari

hasil isian quesiner tersebut dapat dipakai untuk

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 124: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

menghitung nilai motivasi terhadap standar cost, dari

masing-masing individu yang bersangkutan, meliputi

pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-masing

departemen pada PT X. Penilaiannya dilakukan melalui

model Vroom yang telah disempurnakan oleh Porter dan

Lawler.

Langkah-l^ngkahnya adalah sebagai berikut:

1.' Mengalikan nilai yang diperoleh pada pertanyaan I

(expectancy) dengan nilai yang sesuai pada pertanyaan

II (valence). Misalkan nilai dari daftar pertanyaan la

dikalikan dengan nilai dari pertanyaan Ila, lb dengan

lib demikian seterusnya.

2. Setelah semua pertanyaan I dikalikan dengan pertanyaan

II( dijumlahkan bersama-sama untuk memperoleh hasil

total dari nilai expectancy dan valences.

3. Kemudian nilai total di atas (langkah 2), dibagi

dengan jumlah pasangan (dalam kasus ini 11 pasangan),

untuk taemperoleh satu nilai rata-rata dari expectancy

dengan valences.

4. Nilai dari pertanyaan III, dijumlahkan bersama-sana

dan kemudian dibagi tiga, untuk memperoleh satu nilai

rata-rata effort terhadap prestasi kerja yang

diharapkan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 125: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

5. Mengalikan nilai yang diperoleh pada langkah 3 dengan

nilai yang diperoleh pada langkah 4, untuk mendapatkan

suatu total nilai dari motivasi terhadap standar cost,

Sehingga berdasarkan langkah-langkah tersebut dan dari

hasil yang penulis peroleh dari angket quesioner, makai

diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 3 dan 4.

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil

perhitungan di atas, adalah:i

Berdasarkan rata-rata nilai pada pertanyaan I dan II,

pimpinan perusahaan mempunyai nilai tertinggi, disusul

oleh kepala bagian produksi, selanjutnya berturut-

turut oleh kepala tehnik, kepala PPC, kepala gudang

dan kepala administrasi. Terdapat perbedaan yang

menyolok antara nilai rata-rata pimpinan dengan

masing-masing kepala departemen yang bersangkutan. Hal

itu menunjukkan bahwa terdapatnya kesenjangan terhadap

harapan yang timbul bila standar cost diterapkan,

antara pimpinan dengan kepala departemennya. Akibatnya

menimbulkan penilaian / persepsi yang berbeda terhadap

standar cost.

Dari hasil pertanyaan III, juga menunjukkan pimpinan

perusahaan mempunyai nilai rata-rata yang tertinggi,

sedangkan nilai rata-rata dari masing-masing kepala

departemen sama. Berarti usaha yang besar dari

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 126: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

T A B E L 4

A N A L I S A M O T I V A S I I

A 8 C 0 £ F 6 H I j* t

I II E I 11 E I II E I I I E I II E I 11 E 1 II E I II E I 11 E II E I II E

fWttJER PT T 4 4 16 4 4 16 4 4 16 3 4 12 4 4 16 3 4 12 4 3 12 4 3 12 3 4 12 3 3 9 1 3 3

KEPALA PRODUKSI 4 4 16 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 3 9 3 3 9 3. 3 9 3 3 9 3 3 9 3 1 3

u r n tekmk 3 9 3 9 3 3 9 3 3 9 3 4 12 3 3 9 3 3 9 4 4 16 3 2 6 3 3 9 2 3 &

HP. PPC/PQCEM). PROD. 3 3 9 4 3 12 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 1 3

KEPALA GUDW6 3 4 12 3 3 9 3 3 9 3 3 9 2 3 9 2 3 6 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 2 6 3 3 9

kepala adn. & inn 4 4 16 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 2 & 3 2 6 3 2 6 3 3 9 3 2 6 3 3 9

T A B E L 5

A N A L I S A H O T I V A S I I I

VPAIABEL NILAI MOTIVASI r m M PT. 'X*

KEPALApRtmsi

KEPALATEKHIK

KEP.PENGEND.FfiQftfcSI

KEPALA6UW16

KEPALA ADtt I unit

a. J U U W TOTAL Dffil NItfiPERTANYAAN I M l (EXPECTANCY VALENCE) 136 112 103 96 96 94

t>. rata-rata nilai m m m i ♦ n 1 a/ll >

12,36 10,18 9,36 8,73 8,73 8,55

c. m m Toift. m\ nilai pawwuw in ( EFFORT 1

12 9 9 9 10 9

d. RATA-ftATA NILAI PERTANYAAN III (c/3) 4 3 3 , 3 3,33 3

e. RATfHlATA NILAI MOTIVASI TTffl STD COST IKTUK TItf IHDIVIDU { b i d )

49,45 30,55 28,09 26,18 29,0? 25,64

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 127: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

pimpinan perusahaan agar prestasi kerja seperti yang

diharapkan perusahaan dapat terwujud bila standar cost

ditetapkan, hal itu tidak didukung sepenuhnya oleh

masing-masing kepala departemen yang bersangkutan.

Demikian pula nilai rata-rata yang diperoleh secara

keseluruhan, menunjukkan bahwa pimpinan mempunyai

motivasi yang besar terhadap standar cost yang telah

ditetapkan, hal itu juga tidak didukung sepenuhnya

oleh masing-masing kepala departemen yang bersangkut­

an.

Terutama bagi kepala administrasi dan kepala PPC

tidak begitu besar motivasinya terhadap standar cost

yang telah ditetapkan, padahal pada PT X kepala PPC yang'

bertanggung jawab terhadap kwalitas dan kwantitas cat,

juga terhadap kwantitas pemakaiah bahan, tenaga kerja

langsung dan biaya overhead, karena bagian PPC yang

merencanakan tiap-tiap proses produksi cat. Akibatnya

akan mempengaruhi tingkat efisiensi biaya produksi yang

terjadi, di mana efisiensi biaya produksi merupakan

sasaran dari standar cost dan tujuan dari perusa­

haan yang memfungsikan pusat-pusat kerjanya sebagai

cost center.

' Kesimpulan akhirnya, pimpinan perusahaan dari PT X

'di sini mempunyai harapan yang besar bahwa perusahaannya

dapat berprestasi tinggi, dalam arti tingkat efisiensi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 128: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

dapat tercapai, dan jika ia menduga bahwa dengan

tercapainya prestasi yang tinggi tersebut, ia akan

merasakan akibat-akibat yang ia harapkan, maka ia akan

mempunyai motivasi yang tinggi terhadap standar cost yang

telah ditetapkan. Sebaliknya tidak demikian bagi masing-

masing kepala departemen, mungkin mereka belum merasa

yakin bahwa mereka akan merasakan akibat-akibatnya sesuai

yang diharapkan perusahaan, maka mereka kurang motivasi-

nya terhadap standar cost.

Hubungan Standart Cost .dan Motivasi_KerAa

Apabila kita hubungkan bagaimana pengaruh standard

cost terhadap motivasi kerja mereka ke arah tercapainya

tujuan, dapat penulis jelaskan berdasarkan gambar 2 pada

halaman 61.

Diasumsikan di atas, bahwa manajer dan kepala

departfetnen yang bersangkutan, mempunyai ability, yang

tinggi terhadap standard cost. Diharapkan pula mereka

mempunyai rnle pftrsepsi yang positif terhadap sasaran

dari standard cost, hal itu dapat dilakukan melalui

pendekatan terhadap apa kebaikan dan keburuknya serta

bagaimana prosesnya terhadap operasi produksi dan pengen­

dalian biayanya, seandainya standard cost diterapkan.

Bila kedua variabel tersebut dirasa dapat mempengaruhi

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 129: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

individu-individu dari PT "X", mereka akan berusaha untuk

mencoba menerapkan standard cost. Dan bila ditinjau dari

hasil-, analisa selisih di atas ternyata pengukuran efisi­

ensi biaya produksi yang raengacu pada standard cost lebih

rasional dan relevan, terutama jika dihubungkan dengan

keraudahan dalam pengarabilan keputusan dalam usahanya

untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi. Maka hali

itu seharusnya akan dapat memotivasi mereka untuk

menerapkan standard cost.

Namun hal lain, yang harus diperhatikan dari hasil

analisa motivasi di- atas, dimana manajer dari PT “X"imemiliki motivasi yang tinggi terhadap standard cost. Hal

itu wajar ,bagi pimpinan, karena operasional perusahaan

secara keseluruhan dari perencanaan sarapai dengan pengen­

dalian' harus dikuasai oleh pimpinan. Ternyata hal itu

tidak didukung sepenuhnya oleh masing-masing kepala

departemen dan karyawan pada umumnya. Sehingga sekarang

yang harus diperhatikan, bagaimana manajer dapat mening-

katkan motivasi mereka terhadap standard cost. Hal itu

tergantung pada perhatian manajer dan perusahaan pada

•umumnya terhadap kebutuhan pribadi dan harapan-harapan

mereka dapat dipenuhi, bila berhasil menerapkan sasaran

dari standar cost, Karena bagaimanapun juga tanpa du-

kungan dari mereka, manajer tidak dapat mengendalikan dan

mengoperasikan perusahaan. Sehingga apabila hal itu atau

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 130: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

variabel-variabel tersebut dapat sejalan dan dilaksana-

kan, maka akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi

masing-masing individu dari PT *'X" tersebut. Dengan

demikian secara tak langsung akan memotivasi kerja mereka

ke arah tercapainya tujuan perusahaan.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 131: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

BAB V

KESIHPULAN DAN SARAN

1. Kesimoulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa

kesirapulan sebagai berikut:

1.1. Biaya standar mempunyai hubungan yang erat dengan

budget biaya produksi dan apabila penyusunan , budget

biaya produksi tersebut didasarkan pada "standar

cost", maka manajemen akan mempunyai alat yang baik

untuk mengukur tingkat efisiensi biaya produksi yang

terjadi, dalam usahanya untuk mengendalikan biaya.

1.2. Secara garis besar PT "X" belum menerapkan tehnik

budget biaya dengan sempurna. Khususnya /£ang

berkenaan dengan fungsi budget sebagai alat

pengendali dan perencanaan.

1.3. Pada PT X , pada dasarnya telah menetapkan standar

cost untuk menyusun budgetnya. Ditinjau dari ilmu

akuntansinya, raetode dan prosedur penetapannya,

pihak yang menetapkan dan ditetapkan pada setiap

satu semester ( 6 bulan ), maka standar cost

tersebut relevan sebagai dasar penyusunan budget

produksi. Dalam upayanya untuk menilai tingkat

efisiensi biaya produksi yang sesungguhnya terjadi.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 132: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

1.3. Namun PT X dalam menyusun budget produksinya lebih

menitik beratkart pada historis cost. Sedangkan

perusahaan dalam menilai penyimpangan yang terjadi

mengacu pada budget produksi dan dianalisa

secara total dengan jumlah cat yang diproduksi.

Tidak dinilai per unit produk dengan acuan standar

cost yang telah ditetapkan.

1.4. Dari hasil penilaian terhadap penyimpangan diatas

ternyata menimbulkan hasil penyimpangan dan persepsi

yang berbeda. Hal itu akan membiaskan intepretasi

terhadap penyimpangan yang terjadi, akibatnya

akan mempengaruhi keputusan yang harus diambil.

1.5. Karena perusahaan belura menerapkan standar cost

secara optimal, maka menimbulkan akibat:

a. perusahaan tidak mempunyai pedoman kerja yang

pasti

b. Perusahaan belum dapat melaksanakan pengendalian

secara efisien terhadap pengeluaran biaya

produksi

1.6. Mengingat PT X adalah perusahaan yang memfungsikan

pusat-pusat kerjanya sebagai cost center. Di mana

tujuan utama dari perusahaan tersebut tentu saja

mengefisienkan biaya produksi yang terjadi. Maka

seharusnya standar cost yang telah ditetapkan dapat

sebagai salah satu alat motivasi ke arah tercapainya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 133: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

tujuan perusahaan.

1.7. Dapat tidaknya standar cost tersebut diandalkan,

semua itu tergantung dapat tidaknya standar cost

tersebut diterima oleh individu yang bersangkutan

dari PT "X" tersebut. Sedang dapat tidaknya standar

cost diterima oleh individu dari PT "X", tergantung

ada tidaknya kebutuhan pribadi atau harapan dari

individu terwujud bila standar cost diterapkan pada

PT "X". Sehingga hal itu akan mempengaruhi seberapa

besar motivasi mereka terhadap standar cost.

2. SarfrnBerdasarkan analisa dari bab-bab terdahulu,

penulis ajukan saran sebagai berikut:

2.1. Agar memudahkan mengukur tingkat efisiensi atas

biaya produksi yang terjadi dalam mengendalikan

harga pokok produksi, maka perlu diperhatikan tahap-

tahapnya:

a. Menerapkan standar cost yang telah ditetapkan.

b. Mengukur hasil aktivitas per unit produk dengan

standar cost yang ada.

c. Mengadakan perbaikan-perbaikan atas penyimpangan

dari standar dan rencana.

2.2. Standar cost yang telah ditetapkan seharusnya

difungsikan secara optimal, terutama untuk perusaha-

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 134: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

2.2. Standar cost yang telah ditetapkan seharusnya

difungsikan secara optimal, terutama untuk perusaha­

an yang funsinya sebagai cost center seperti pada

PT X, akan memberikan keuntungan antara lain:

a. Standar cost bisa dipakai sebagai dasar

perencanaan biaya produksi yang baik.

b. Standar cost membantu pimpinan dalam menganalisa

penyimpangan yang terjadi terhadap rencana yang

telah ditetapkan.

c. Bila budget produksi disusun berdasarkan standar

cost akan dapat dipakai sebagai alat pengukur

efisiensi yang optimal, maka akan menjadi alat

pengendali yang efektif.

d. Dengan adanya standar cost akan lebih memungkin-

kan tercapainya tujuan perusahaan.

2.3. Karfena perusahaan adalah suatu organisasi yang

terdiri dari individu-individu yang mempunyai tujuan

pribadi dengan terbentuknya organisasi tersebut.

Sehingga berhasil tidaknya tujuan organisasi

tergantung pada individu-individu tersebut. 'Dengan

demikian agar standar cost dapat diterima dan memo-

tivasinya ke arah tercapainya tujuan perusahaan,

maka seharusnya kebutuhan pribadi mereka dapat

diwujudkan oleh *PT X, bila berhasil menerapkan

standar cost.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 135: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Kebutuhan pribadi yang dapat memuaskan mereka, ter-

utama untuk masing-masing kepala departemen sebagai

penanggungjawab langsung terhadap efisiensi biaya

yang terjadi, antara lain meliputi:

a. Adanya kenaikan gaji

b. Adanya penghargaan dari atasan dalam bentuk

pujian, promosi dan sebagainya.

c. Adanya penghargaan dan pengakuan dari teman

seprofesinya.

d. Adanya kesemapatan untuk lebih mengerabangkan

karir.

e. Terciptanya kondisi kerja yang lebih baik.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 136: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

A. F. Stoner, James, Management. terjemahan Gunawan Hutauruk MBA, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986.

Batty,' J, Standard Costing. Fourth Edition, Mac Donald & Evans Ltd., 8 John Street, London, WCIN 2 HY, 1975.

Drs. E. Usman Effendi dan Drs. Julaya S. Praja, Psngantar Esikologi. Angkasa, Bandung, 1984.

Drs. Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan _ Mana_iemen. Cetakan Ketujuh, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.

Hackmari, Lawler & Porter, Perspectives on Behaviour in Organisationsr Me Graw-Hill Book Company, USA, 1977.

H. Garrison, Ray, Managerial Accounting. terjemahan Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Cetakan Ketiga, AK. Group, Yogjakarta, 1988.

H, Maslow, Abraham, Motivation and Personality. 2 nd Edition* Harper & Row, New York, 1970.

Mulyadi, Akuatansi__ Hiam, Cetakan Keempat, BPFE,Yogjakarta, 1990.

Matz, Adolph & Milton Usry, Cost. Accounting_Elanning & Control. Seventh Edition, Federal Publications (S) Ptc. Ltd, Singapore, 1982.

N. Anthony, Robert, Dearden John, Management Control Systems. terjemahan Agus Maulana, Cetakan Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986.

P, Robbins, Stephen, Organizationa]__ Behavior■ ThirdEdition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1986.

S. Beach, Dale, Personnel. The Management of .People...atWork. Fourth Edition, Macmillan Publishing, Inc., New York, 1980.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 137: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

T. Hongren, Charles, Cost Accounting- __a__ManagerialEmphasis. Fourth Edition, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, USA, 1977.

W. A. Patton & A. C. Littleton, An Introduction toCorporate Accounting__Standards, American AccountingAssociation, 1986.

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 138: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

P.T. X SURABAYA LAMP I RAN i Ncmor : Tar.gga'i :

Hoi : Per^ntah Produksi ______________D i a j u k a n k e p a d a : M a n a g e r P r o d u k -5 i / P i»r»p in an Dari : M a n a g e ^ P e m a s a r a n

Harao dibudtl-an produk-produi-. seperti tersebut dibawah m i :

! N O . : .JEN IS PRODUK. ! J UNLAW DAN 1 BATAS MAX. '• KETERANGAN: : ; p a c k i n g : s e l e s a i :

Jlengefcahui :Direktur Produk si/Pernasaran

Surabaya .

Manaaer Pemasaran

LAMP IRAN- Asli- Ke-2- Ke-3- Ke-4- Ke-5

Manager Produksi P.T. X Kasis. Produksi P.T. X Kasie. Anggaran/Kalkulasi pi rektur Produk si/Pemasaran Arsip Pemasaran

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 139: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

LAMPIRAIT 2Nomor : _______ - ________ _—

PT X"-SURABAYA Tmtggal : —

I) A KTAR P R O D U K S I

N oin o fO lder

M a c ji m P r oil u k si KodcWarna

JumlahTcrisi

I l l i H A T

UD. Kg.

Kasic. P rod . - — Ka, Unit ----- Surabayu, ___________ 1 9 . .

— K a . G u d a n g Cat — Dibuku

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 140: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

LAPORAN PENGERJAAN PRODUKSI

No.Tgl.Order Prod. Jenis Cat Nomor Produksi Sisa Pengalerigan Kg/Lt

JumlahTgl. Penyelesaian

Kg/Lt

■ 1• * [JENIS BAHAN ! CODE BAHAN Kg/Lt

t JUMLAH■ • i » ! SATUAN Rp- ! HARGA Rp. !BAHAN BAKU: - PIGMENT

- BINDER

- ADDITIVE > .

- EXTENDER

- SOLVENT

(A) (B)

B. PEMBANTU:- KALENG - B O X- ETIKET- STROOK- LEBEL

(C) 1

TARIP TENAGA LANGSUNG : (D)TARIP BEAYA F 0 H s (E)

JUMLAH BEAYA PRODUKSI - <B + C + D + E)

JHASIL PRODUKSI (F) IKEHILANGAN DLM PROSES IA-F)

i•

KETERANGAN

KASIE. PRODUKSI

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 141: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

ANGKET QUESTIONER MOTIVASI-TERHADAP. .STANDAR COST

I. Bila. menerapkan. sistim. standard cost,, hal-.hal_.ap_3__di

bawah ini yang_ besar -kemmijkinaniLya _ter-iad:L2

Untuk masing-masing pernyataan ini tentukan pilihan

anda dengan memberikan tanda (X) pada angka-angka di

sebelah kanan sesuai'dengan kenyakinan dan kenyataan

yang sebenarnya. Jawaban tersebut adalah sebagai

berikut:

1 = tidak terjadi

2 = kecil kemungkinan terjadi

3 = mungkin terjadi

4 = kemungkinan besar terjadi

5 = pasti terjadi

a. Adanya premi atau kenaikan gaji

b. Merasa puas terhadap diri sendiri

c. Kesempatan untuk mengembangkan keahli-

an dan kemampuan anda

d. Kesempatan untuk mempelajari hal-hal

baru

e. Proraosi atau kedudukan dalam pekerjaan

yang lebih baik

f. Merasa bebas dalam melakukan pekerjaan

anda '

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 142: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

anda

g. Penghargaan dari rekan kerja dan

bawahan 1 2 3 4 5

h. Penghargaan dari atasan 1 2 3 4 5

i. Karyawan bawahan atau rekan sekerja

tidak menyukai sikap anda 1 2 3 4 5

j . Merasa tak bebas dalam melakukan peker-

jaan anda 1 2 3 4 5

Merasa tertekan, karena harus mencapai

tandar yang ditetapkan 1 2 3 4 5

IX. Setiap orang tentu mempunyai kebutuhan/keinginan yang

berbeda terhadap pekerjaan mereka. Seberapa. _Pen_ting-_

kah ,keadaa.n/hal-hal di _baw.ah. ini^dalam pe_keriaan_anda

sshari hari ? Cara menjawab seperti diatas (bagian

I), namun arti dari masing-masing angka adalah

sebagai berikut:

1 = tidak penting

2 = kurang begitu penting

3 = kadang-kadang penting

4 = penting

5 = sangat penting

a. Gaji atau premi yang memadai 1 2 3 4 5

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 143: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

Kepuasan terhadap hasil kerja anda 1 2 3 4 5

Kesempatan untuk mengembangkan keahli-

an dan kemampuan Anda 1 2 3 4 5

Kesempatan untuk mempelajari hal-hal

taaru . 1 2 3 4 5

Pemberian kesempatan promosi sesuai

dengan prestasi kerja anda 1 2 3 4 5

Adanya kebebasan dalam melakukan

pekerjaan 1 2 3 4 5

Adanya pujian atau penghargaan dari

rekan kerja dan karyawan bawahan 1 2 3 4 5

Adanya pujian atau penghargaan dari

atasan 1 2 3 4 5

Adanya hubungan atau sikap yang tidak

menyenangkan dari rekan kerja dan ba­

wahan terhadap sikap anda 1 2 3 4 5

Adanya ketidak bebasan dalam melakukan

pekerjaan 1 2 3 4 5

Perasaan tertekan . 1 2 3 4 5

1. Sebarap_a hgsar akan _men.iadi „ kenvataan__aeandainaa

sistim standar_Gos.t.. diterap.kan dalaiiL.amsas.. pr.oduiisi

di s in i ?.

Anda dapat memilih, pada jawaban yang telah tersedia.

Adapun arti dari masing-masing angka adalah :

1 = tidak pernah menjadi kenyataan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI

Page 144: STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI ...repository.unair.ac.id/236/1/fulltext(1).pdf · BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI

2 = kecil kemungkinan menjadi kenyataan ■

3 = mungkin menjadi kenyataan

4 = besar kemungkinan menjadi kenyataan

5 = pasti menjadi kenyataan

Pernvataan

a. Produktivitas diri meningkat 1 2 3 4 5

b. Lebih baik atau mudah dalam mela­

kukan pekerjaan anda 1 2 3 4 5

c. Prestasi kerja yang lebih baik 1 2 3 4 5

Terimakasih atas bantuan dan kerjasama anda

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI