standard cost sebagai pengukur efisiensi dan alat motivasi...
TRANSCRIPT
S K R I P S I
ASWORINI DWIKORIAN DARI
STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN
PADA PT. ” X ” DI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIR LANG GA''
S U R A B A Y A
1991
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI DAN ALAT
HOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN *PADA PT “X** DI SURABAYA
SKRIPSI
Diaqukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Oleh :
ASWORINI DWIKORIANDARI
No. Pokok : 048311604
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
1991
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Surabaya,, . . %% ,V»*.
D i s e t u j u i dan s h i p untuk d i u . j i ,
Dosen Pembimbing :
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Surabaya, . . # . . W . V . . .
D isetujui dan diter i m a baik oleh :
Dosen Pembimbing Ketua Jurusan
( Drs. Parwoto W i g n y o h a r t o y o . Ak )
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdu 1 i 1 lah penulis pan.jatkan kehadirat
Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan barokahHya,
hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tanpa bantuan beberapa pihak
tertentu mungkin skripsi ini belum dapat penulis selesai-
kan. Karenanya dalam kesempatan ini pula penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Yth. Bapak Drs. Ee. Sugiat yang telah meluangkan
waktunya di tengah kesibukannya, untuk membimbing
dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi
ini .
2. Yth, Ibu Dra.Ec.. Siti Soelasmi, meskipun beliau
bukan dosen akuntansi, tetapi dengan sukarela
meluangkan waktunya untuk membantu memberikan
bimbingan yang berkenaan dengan motivasi kepada
penulis.
3. Yth. Bapak Pimpinan PT ’'X'' beserta seluruh staf,
ycing besar sekali bantuannya, terutama dalam
melengkapi dan memberikan informasi dan data-
data, yang penulis perlukan.
4. Yfcs. Ayahanda, ibu, kakak dan adik-adik yang
telah metnberikan dorongan, bantuan moril dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
material hingga selesainya skripsi ini.
5. Sahabat-sahabat terdekat khususnya Yulis, G-agat
dan rekan-rekan seangkatan serta pihak-pibak lain
yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang
telah membantu penulis selama masa kuliah sampai
selesainya penulisan skripsi.
Akhir kata, dengan'segala kerendahan hati, penulis
tetap menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai
kelemahan dan kekurangan-kekurangan, namun terlepas dari
itu semua, penulis berharap semoga hasil kajian dalain
skripsi ini dapat memeberikan manfaat baik bagi kalangan
akademis, maupun bagi kalangan praktisi. Semoga!
Surabaya, Maret 1991
Penulis
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................iv
DAFTAR ISI ......................................... ...vi
DAFTAR GAMBAR ................................. .......ix
DAFTAR TABEL ..........................................x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................xi
BAB I PENDAHULUAN ............................... 1
1. Pandangan Umum ......................... 1
2. Penjelasan Judul ...................... 4
3. Alasan Pemilihan Judul ................ 6
4. Tujuan Penyusunan Skripsi ............. 7
5. Sistematika Skripsi ......... .......... 8
6. Metodologi ............................. ...10
6.1. Permasalahan ..................... ...10
6.2. Hipotesa Kerja ................... ...12
6.3. Scope Analisa .................... ...13
6.4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan
Data ..................... ........ ...14
BAB II LANDASAN TEORITIS ............................16
1. Standarisasi Biaya .................... ...16
1.1. Pengertian Standard Cost ........ ...16
1.2. Tujuan Aplikasi Standard Cost .... 18
1.3. Sistem Standard Cost . ..............20
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
1.4. Penetapan Standard Cost .......... 23
1.5. Type Standard Cost ............... 25
1.6. Prosedur Penyusunan Standard Cost 27
1.7. Peranan Standard dalam Anggaran
Biaya ............................. 35
2. Analisa Varian ......................... 3S
2.1. Model Umum ........................ 38
3. Pengedalian dalain Manajemen ........... 40
3.1. Pusat-pusat Pertanggungjawaban ... 41
3.2. Metode Pengendalian Anggaran .... 46
4. Pengertian Organisasi dan Perilakunya . 48
4.1. Perilaku Organisasi .............. 49
4.2. Teori Perilaku Organisasi ....... 51
5. Motivasi ............................... 52
5.1. Pengertian Motivasi .............. 53
5.2. Teori Motivasi ................... 559 /
5.3. Sistem Motivasi dalam Organisasi . 61t
5.4. Penganggaran dan Tingkah Laku .... 66
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ................. 68
1. Umum .................................... 68
1.1. Sejarah PT X ..................... 68
1.2. Perkembangan Kegiatan Usaha ..... 68
1.3. Rencana Pengernbangan Pasar ...... 69
2. Struktur Organisasi dan Penjelasannya . 70t
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
3. Proses Produksi ........................ 78
3.1. Persiapan ......................... 81
3.2. Pencampuran ....................... 81
3.3. Penggilingan ..................... 82
3.4. Pengenceran dan Pewarnaan ....... 82
3.5. Penyaringan dan Pengalengan ..... 83
4. Sistem Pelaporan ...................... 83
5. Penyusunan Anggaran ................... 86i6. Pelaksanaan dan Pengukuran ............ 88
BAB IV ANALISA STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR
EFISIENSI DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI
TUJUAN PERUSAHAAN ......................... 91
1. Penetapan Standard Cost Sebagai Alat
Pengendali ............................. 91
2. Analisa Selisih / Variance Analysis ... 95
3. Analisa Motivasi Terhadap Standard Cost 105
4. Hubungan Standard Cost dan Motivasi
Kerja Kearah Tercapainya Tujuan
Perusahaan ............................. 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................... 117
1. Kesimpulan ............................. 117
2. Saran .................................. 119
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Nomor
1. Proses Management Control
2. Bagan Motivasi dari Lawler dan Porter
3. Struktur Organisasi PT X di Surabaya
4. Proses Produksi dari PT X
t
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Nomor
1. Realisasi Biaya i2. Analisa Selisih Standard Cost Dengan Realisasi Biaya
3. Analisa Selisih Anggaran Dengan Realisasi Biaya
4. Analisa Motivasi I
5. Analisa Motivasi II
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Nomor
1. Perintah Produksi
2. Daftar Produksi
3. Laporan Proses Produksi
4. Angket Motivasi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
BAB I
PENDAHULUAN
1. PANDANGAN UMUM
High cost merupakan ciri perekonomian Indonesia
sejak dasawarsa 1980-an, hal itu terjadi salah satunya
diakibatkan oleh ekonomi dunia yang tak menentu,
mengingat perekonomian Indonesia adalah terbuka. Langkah
untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah Indonesia
banyak melakukan pembenahan ke dalam, salah satu langkah
yang dilakukan adalah peningkatan efisiensi dalam segala
bidang. Berbicara efisiensi selalu dikaitkan dengan
masalah peraakain sumber ekonomi seminimal mungkin untuk
usaha mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian
kemampuan untuk mewujudkan efisiensi merupakan sasaran
yang selalu ditekankan pada setiap perusahaan, dengan
cara mengendalikan biaya produksi. Karena faktor biaya
produksi adalah faktor yang sangat penting untuk
dikendalikan secara langsung, terutama dalam perusahaan
yang memfungsikan pusat-pusat kerjanya sebagai cost
centre.
Sebagaimana dijelaskan di atas, perusahaan yang
berfungsi sebagai cost centre, masalahnya tidak hanya
menyangkut peningkatan efisiensi dalam produksinya, namun
justru pada pengukuran efisiensinya. Karena hal itu
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
menyangkut masalah penilaian prestasi kerja dari masing-
masing pusat kerja yang bertanggung jawab atas terjadinya
biaya tersebut.
Sehubungan dengan kenyataan di atas, perusahaan
pada umumnya menyusun suatu anggaran' untuk menjalankan
aktivitas operasionalnya. Sedang penyusunan anggaran yang
dilakukan lebih mendasarkan pada data historis. Namun
dengan berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan,
maka semakin komplex proses akumulasi biaya historis.
Sehingga tanpa disadari apakah data historis yang diguna
kan sebagai dasar penyusunan anggaran tersebut benar-
benar relevan. Hal lain yang menjadi permasalahan dalam
penyusunan anggaran, biaya-biaya yang terjadi tidak
dialokasikan sesuai dengan perilaku yang sebenarnya.
Sehingga sulit menentukan siapa yang bertanggung jawab
atas biaya yang bersangkutan, yang berpengaruh dalain
menilai prestasi kerja dari pusat kerja tersebut.
Salah satu faktor yang pengaruhi masalah tersebut
di atas adalah faktor manusia. Karena manusia adalah
eleraen terpenting dalam organisasi dan faktor manusialah
yang menentukan tercapai tidaknya tujuan suatu
organisasi. Sedang manusia membentuk organisasi adalah
untuk meuaskan kebutuhan pribadinya. Hal itulah yang
menyebabkan mengapa dan bagaimarta manusia berperilaku
dalam suatu organisasi. Terutama dalam usahanya mencapai
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tujuan perusahaan dan reaksi tindakannya terhadap
informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui
prosedur formal, misalnya melalui anggaran, dan secara
informal melalui percakapan-percakapan dan sebagainya.
Namun dalam pembahasan ini, penulis membatasi pada sarana
informasi yang berbentuk anggaran.
Untuk menyusun anggaran tersebut agar menjadi
pedoman operasional yang relevan dan akurat, dalam arti
dapat berfungsi sebagai pengukur efisiensi yang optimal,
maka anggaran harus disusun dengan dasar standar cost.
Di samping itu manajer tidak hanya mengetahui
adanya penyimpangan antara perencanaan dengan yang
sesungguhnya, namun juga tahu sebab terjadinya varian
tersebut, sehingga dapat membantu manajer dalam mengambil
keputusan secara rasionil. Selain sebagai pengukur
effisiensi yang optimal, juga dapat memotivasi manajer
yang bersangkutan selaku penanggung jawab cost center
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Manajer seharusnya menyadari pentingnya
penggunaan biaya standar untuk tujuan-tujuan tersebut
diatas, Standard cost merupakan alat pengukur yang
membawa perhatian kepada variance biaya, menyederhanakan
prosedur pekerjaan tulis menulis . Yang lebih penting
kemanfaatannya sistem standar cost optimal dan tidaknya,
tergantung kepada dapat diandalkannya ketepatan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
penetap&n, dan dapat diterimanya standar tersebut oleh
manajer.
Oleh karena hal-hal inilah, penulis mencoba
mengadakan pengamatan dan penelitian pada perusahaan
cat,PT X yang berlokasi di Surabaya.
2. PENJELASAN j u d u l
Dalam skripsi ini, penulis mengambil judul sebagai
berikut : " STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI
DANALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PADA PT "X" DI
SURABAYA ".Secara terperinci makna judul tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
Standard,
suatu norma/ target yang dianggap normal dan diterima
secara umum sei?agai pedoman dalam mengukur prestasi.
Cost,
pengorbanan atau penyerahan sumber-suraber daya untuk
tujuan tertentu, biasanya dinyatakan dengan satuan
moneter.
Pengukur,
sarana dalam usaha mengukur sesuatu
Efisiensi,
mengandung pengertian yang sifatnya tehnis di dalaranya
tercakup pengertian hubungan input output atau
berhubungan dengan konsumsi minimum sumber-sumber yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
digunakan untuk mencapai ViAfiViyb'ulpu'l ^erteuHi
Alat,
sarana,media
- Motivasi,
dorongan atau kebutuhan yang mempengaruhi tindakan
seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari luar
Mencapai,
roemperoleh atau telah sampai pada sesuatu yang
diharapkan
Tujuan,
apa yang ingin dicapai organisasi secara luas dan
tanpa batasan waktu tertentu «- PT X,
adalah perusahaan yang melaksanakan proses produksi
guna menghasilkan cat. PT X adalah perusahaan divisi
yang berfungsi sebagai cost center.
Di Surabaya,
Adalah lokasi di ■ mana PT X tersebut beroperasi,
tepatnya di J 1 Rungkut Industri.
Dengan demikian, pengertian lengkap dari judul skripsi
ini adalah dengan adanya standar cost yang ditetapkan
secara rasionil dan praktis, dalam arti biaya yang
ditetapkan pada kapasitas normal dan disesuaikan dengan
perubahan pola ekonomi & tehnologi, serta memperhatikan
karakteristik dari kebutuhan pribadi dari manajerya dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
karyawannya dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.
Maka standar cost tersebut akan membantu dalam mengukur
efisiensi secara optimal, karena mengarahkan pada
Manajemen By Exception. Hal itu justru akan memotivasi
manajer dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.
3. ALASAN PEMILIHAN JUDUL :
IPenulis memilih' judul seperti tersebut di atas
dengan merapertimbangkan bahwa masalah efisiensi terutaraa
bagi perusahaan industri, bukan hanya bagaimana
mengendalikan biaya produksi dalam usahanya menekan harga
pokok, agar dapat bersaing harga jual di pasaran. Namun
masalahnya pada bagaimana mengukur tingkat efisiensi
tersebut secara optimal tidak hanya mengetahui
adanya varian antara perencanaan dengan sesungguhnya,
tetapi juga mengetahui sebab terjadinya varian
tersebut. Sehingga memudahkan manajer mengambil
keputusan secara rasionil.
Sehubungan dengan hal di atas perusahaan cat tempat
penulis mengadakan penelitian di atas telah raenyusun
anggaran, tetapi dalam penyusunan anggaran perusahaan
bersandar pada data biaya historis. Padahal dengan
berkembangnya perekonomian dan tehnologi, serta
perubahan karakteristik kebutuhan dan perilaku manusia
dalam organisasi, historis cost sebagai pedoman
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
pengukuran efisiensi kurang relevan.
Di sisi lain, masalah yang selalu timbul pada tiap
perusahaan dewasa ini, bagaimana memotivasi manajer
khususnya dan karyawan umumnya, dalam mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Karena pada umumnya tujuan
masing-masing individu dengan tujuan perusahaan
bertentangan. Untuk itulah perlu adanya suatu alat yang
dapat menyelaraskan kedua tujuan di atas.
Dalam hal ini perusahaan membutuhkan suatu alat
yang selain dapat berperanan sebagai pedoman yang
mengarahkan perhatian manajer pada Manajemen By
Exception, juga diharapkan dapat memotivasi anggota
organisasi Perusahaan
4. TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan penyusunan skripsi:
a. Merupakan usaha penulis untuk membantu memberikan
alternatif pemecahan permasalahan yang dialami oleh
PT X dengan bersandar pada landasan teoritis yang
sudah dipelajari.
b. Di samping itu memberikan gambaran bahwa suatu
anggaran yang berlandaskan atas standar cost yang
praktis, disusun pada tingkat produksi yang normal dan
dimodifikasi dengan perkembangan perkembangan
tehnologi dan perekonomian ,• akan membantu untuk
memenuhi kebutuhan unit usaha cat yang berfungsi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
sebagai cost center, yang selalu menekankan pada
masalah efisiensi produksi dan pengukuran efisiensi
dari unit-unit yang bertanggung jawab atas biaya-biaya
produksi yang terjadi.
c. Perlunya memperhatikan kebutuhan dan perilaku anggota
organisasi, dalam penyusunan standar cost. Karena
dalam jangka panjang, mereka akan lebih siap dan
bereaksi secara positif, sehingga merasa bahwa standar
tersebut merupakan sasaran dari tujuan milik pribadi
mereka yang -harus dicapai. Hal itu akan memotivasi
manajer dan karyawan unit usaha cat tersebut ke arah
tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.
d. Menambah tulisan ilmiah khususnya di bidang standar
cost yang berkaitan dengan usaha mengendalikan biaya
produksi dari unit usaha yang berfungsi sebagai cost
centre, sehingga bermanfaat bagi pihak lain yang
memerlukan.
5. SISTEMATIKA SKRIPSI
Agar lebih mudah - dalam memperoleh gambaran
mengenai masalah atau isi skripsi, maka penulis menyusun
sistematika sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULt/AN
Dalam bab ini dikemukakan pandangan umum yang
menjelaskan isi skripsi secara singkat, pen-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
jelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan
penyusunan, sistematika skripsi dan metodologi
yang di dalamnya mencakup uraian mengenai
permasalahan, hipotesa kerja, scope analisa
serta prosedur pengumpulan dana pengolahan
data.
Bab II : LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini akan dijelaskan secara teoritis
mengenai pengertian dan peranan standar cost,
jenis standar cost dan tujuan alokasi standar
cost, pengendalian, akuntansi pertanggungjawab-
an, efisiensi, pengertian dan fungsi cost
centre, pengendalian melalui anggaran biaya,
kaitan standar cost terhadap anggaran biaya,*
jenis dan fungsi analisa varian, pengertian
struktur organisasi, teori ' perilaku
organisasi, pengertian dan teori motivasi,
standar cost dan perilaku raanusia.
Bab III : TINJAUAN PRAKTIS PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan dan
kondisi perusahaan, yang penulis peroleh dari
hasil pengamatan dan penelitian pada perusaha
an cat PT X tersebut. Selain itu akan penulis
jelaskan pula sistem dan prosedur-prosedur
yang berhubungan dengan anggaran dan kegiatan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
produksi yang dijalankan oleh perusahaan.
Bab IV : PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam bab ini berisi analisa pembahasan dan
pemecahan inasalah, yaitu dengan mengkombinasi-
kan antara segi teoritis dengan kenyataan
praktek perusahaan. Diharapkan masalah yang
timbul dalam praktek akan dapat dipecahkan
melalui sudut pandang teoritis.
Sab V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang
mengetengahkan kesimpulan dari uraian-uraian
pada bab sebelumnya serta saran-saran yang
perlu dikemukakan sebagai pelengkap kesimpulan
tersebut.
6. MET0D0L0GI
6.1. PermasalahanSebagaimana perusahaan manufacturing pada uraumnya,
unit perusahaan cat tempat penulis melakukan penelitian
juga menyusun anggaran yang mendukung operasional
perusahaan. Di sisi lain perusahaan tersebut juga tidak
menggunakan atau tidak merafungsikan standar cost yang
telah ditetapkan sebelumnya, Padahal bila ditinjau dari
bagaimana cara menetapkan, tim penyusunnya* serta disusun
tiap awal tahun, standar cost tersebut benar dan relevan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
sebagai alat untuk mengendalikan biaya. Maka dengan tidak
difungsikan standar cost tersebut mengakibatkan tidak
adanya alat untuk mengukur efisiensi atas proses
produksinya. Padahal efisiensi sangat ditekankan oleh
perusahaan cat tersebut, yang berfungsi sebagai cost
centre, terutama dalam usahanya untuk dapat menekan
harga pokok produksi, sebagai alternatif yang terpaksa
dipilih untuk memperoleh laba yang maksimum, karena
alternatif lain yaitu kenaikan volume penjualan merupakan
masalah, yang Uncontrollable dari PT X tersebut.
Sehubungan dengan kenyataan di atas, dengan tidak
difungsikannya standar cost, menyebabkan manajer dari
divisi PT X tersebut sulit mengukur tingkat efisiensi
yang dicapai sebenarnya, sehingga akan mempengaruhi
usahanya untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi.
Karena tidak ada suatu target atau standar yang harus
dipenuhi sebagai pedoman yang mengarahkan manajer dalam
mengukur efisiensi dan keputusan yang diambil.
Faktor lain yang perlu dipermasalahkan di sini,
apa sebab dan seberapa besar motivasi anggota organisasi
dari PT X, khususnya manajer dan kepala-kepala bagian
yang bersangkutan terhadap standar cost. Karena
secara tak langsung hal itu akan mempengaruhi juga
perilaku manajer dan anggota organisasi yang
bersangkutan di atas dalam usahanya mencapai tujuan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
perusahaan.
6.2. Hipotesa Kerja
Apabila -manajer dan anggota organisasi dari
perusahaan cat tersebut menyadari dan menerima standar
cost yang telah ditetapkan secara rasional dengan
memperhatikan keadaan perekonomian di masa yang akan
datang dan kebutuhan pribadi dan tingkah laku manajer dan
karyawan, sebagai landasan dalam menyusun anggaran dan
mengendalikan biaya operasional. Maka standar cost
tersebut dapat berfungsi secara optimal terutama dalam
mengukur keberhasialn operasi perusahaan bila dikaitkan
dengan tingkat efisiensi yang dicapai baik waktu maupun
biayanya. Karena sistim standar cost dirancang untuk
mengendalikan biaya dengan menyajikan analisa
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biya standar, hal
itu akan mengarahkan perhatian manajer terhadap keadaan-
keadaan yang menyimpang dari yang seharusnya. Sehingga
sebab-Sebab terjadinya penyimpangan tersebut akan segera
diketahui dan dicari penyebabnya. Dengan demikian hal itu
akan membantu manajer dalam merumuskan kebijaksanaan dan
tindakan alternatifnya. Selain itu 'seperangkat standar
cost memberikan kerangka petunjuk bagaimana tugas
seharusnya -dilaksanakan dan berapa tingkat biayanya.
Sehinga secara tak langsung akan merangsang manajer dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif.
Maka hal itu akan mempengaruhi perilaku dan motivasi
manajer dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.
Meskipun standar cost di atas besar kegunaannya dalam
mengukur tingkat efisiensi biaya produksi. Namun semua
itu tergantung pada seberapa besar persepsi dan motivasi
manajer dan kepala-kepala bagian yang bersangkutan
sebagai pihak yang bertanggung jawab, terhadap standar
cost dan sasarannya. Terutama bila dikaitkan dengan
kebutuhan pribadi mereka yang sebenarnya terhadap
organisasi.
6.3. Scope Analisa
Dalam pembahasan nanti, baik secara teoritis dan
praktis, penulis raemandang perlu untuk mengadakan
pembatasan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Meliputi :
Pembahasan hanya meliputi unit cat PT X yang merupakan
satu bagian dari unit usaha yang ada di Perusahaan
Kimia.
Pengukuran efisiensi yang dimaksud dalam penulisan
ini, menyangkut pengukuran efisiensi biaya produksi
yang mengarahkan perhatian manajer pada Manajemen By
Exception dalam raengambil keputusan.
- Pembahasan tentang standar cost akan meliputi analisa
varian yang menitik beratkan pada aspek manfaatnya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
manfaatnya terhadap masalah pengukuran efisiensi yang
berpengaruh terhadap motivasi manajer dalam usahanya
mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
6.4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
'Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data adalah sebagai berikut :
6.4.1. Prelimenary Suryey
'Merupakan langkah pertama yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan.
6.4.2. Study KepustakaaniBertujuan mengumpulkan dan mempelajari literatur
yang berhubungan dengan pembahasan skripsi yang
penulis susun sebagai landasan teoritis dan
menjadi perbandingan dalam analisa pemecahan
masalah.
6.4.3. Survey Lapangan
Prosedur ini bertujuan memperoleh gambaran praktis
perusahaan khususnya yang berhubungan dengan per
masalahan. Langkah-langkah yang dilakukan meiputi,
wawancara langsung dengan pejabat perusahaan yang
berwenang serta staf-staf yang ditunjuk dan
mengadakan pengamatan langsung terhadap penerapan
prosedur yang digunakan.
6.4.4. Pengolahan Data
Dalam prosedur ini, data-data yang berhasil
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dikumpulkan dikelompokkan menurut jenis dan
kegunaannya, kemudian ditentukan hubungannya satu
dengan lain, sehingga akhirnya diperoleh gambaran
data yang lebih sistematis dan memudahkan dalam
£>enganalisaan.
6.4.5, Analisa Data
Dari hasil pengolahan data, diadakan pembahasani'melalui- perbandingan antara keadaan yang
sebenarnya dengan landasan teori. Dan dari analisa
data ini akhirnya ditarik kesimpulan dan saran-
’saran yang diperlukan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebagai akibat dari perubahan fluktuasi volume
produksi aktual, bisa membawa pengaruh terhadap biaya
produksi, terutama yang akan membawa akibat yang sangat
berarti terhadap biaya-biaya per unit. Hal itu terutama
terjadi pada perusahaan manufactur yang berfungsi sebagaii
cost centre. Mengingat keadaan yang demikian, perlunya
mengembangkan prosedur biaya standar bagi perusahaan
manufactur tersebut. Namun sebelum membahas sistim dani
prosedur standar cost, perlu kita pahami pengertian dari
standar cost.!
1.1. Pengertian standar cost
Standar cots adalah biaya yang sebelumnya telah
ditentukan lebih dahulu untuk membuat satu atau beberapa
kesatuan barang produksi selama periode tertentu di masa
yang akan datang.
Sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari
penentuannya tidak berubah, biaya yang ditentukan di rauka
merupakan pedoman di dalam pengeluaran biaya yang
sesungguhnya. J.Batty dalam bukunya "Standar Costing"
memberikan definisi sebagai berikut :
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Standard costing a sistem of cost accounting which is designed to show in detail how much each product should cost to produce and sell when a business is operating at a stated level of eficiency and for a given volume of output.
Standard cost dapat juga dikatakan sebagai biaya
yang ditentukan di muka (Predetermined Cost), seperti
yang dikemukakan oleh Mulyadi :
Standard Cost adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. ^
Masih dalam kaitannya dengan Predetermined Cost,
tentang biaya standard, Adolph Mata dan Milton F. Usry
menyatakan sebagai berikut:
Standard cost are predetermined costs of manufacturing a single unit of number of product units during a specific period in the immediate future. They are planned costs of a product under current and/or anticipated operating condition.
Adapun pengertian lain tentang standard cost yang
merupakan banyak kesamaan unsur dengan definisi yang
dikemukakan oleh Matz dan Usry, W.A. Patton dan
A.C. Litteleton memberikan pengertian sebagai berikut:
^ J. Batty, Standard Costing, Fourth Edition, Mac Donald and Evans Ltd., 8 John Street, London, WCIN 2 HY, 1975, hal. 9.
Mulyadi, AkuntansiMaya, Edisi 4, BPFE, Yogya- karta, 1990, hal. 299.
^ Adolph Matz and Milton F. Usry, Cost Accounting Planning and Control. Seventh Edition, Federal Publications (S) Ptc. Ltd, Singapore 1982, hal.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
A standard cost may be defined as a judgement or estimate of what a particular cost component should be, or may reasonably be expected to be, for aparticular period and under given or assumedoperating conditions and volume of output. 4
Sedangkan ditetapkannya Predetermined cost lebih
lanjut W.A.Patton menyatakan:
Such estimated are used to emphasize standard of performance and to'draw management's attention. 5
Dari berbagai definisi yang telah disebutkan di
atas penulis dapat menyimpulkan pengertian dari standard
cost, sebagai berikut; biaya yang ditentukan terl'ebih
dahulu, diestimasikan, ditargetkan dan yang harus dicapai
atas dasar kondisi tertentu yaitu tingkat efisiensi yang
diijinkan yang mencerminkan tingkat efisiensi yang
realistis serta dapat dicapai.
1.2. Tu.iuan Aplikasi Standard Costing
Dengan ditetapkannya standard cost sebagai dasar
perhitungan dan pengendalian, tujuan dan kegunaannya
seperti yang dikemukakan Matz and Usry:
1. Establising budgets
2. Controlling costs and motivating and measuring
eficiencies.
4 W.A.Patton and A.C.Littleton, An Introduction., to. Corporate Accounting Standards. American Accounting Association, Hal 15.
5 W.A. Patton and A.C. Littleton, op cil. Hal 120.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
3. Promoting possible cost reduction.
4. Simplifying costing procedures and expediting
cost
5. Assigning costs to materials, work in process,
and finishing good inventories.
6. Forming the basis for establising bids and
contracts and for setting selling prices.6
Hal itu juga dikemukakan oleh Charles T. Hongren,
antara lain sebagai berikut:"Standards costs help to
build :budgets, gange performance obtain product costs,
and save book keeping costs ”.7
Selanjutnya seperti yang dikemukakan dari beberapa
penulis masalah standard cost, pada dasarnya standard
cost merupakan biaya yang ditargetkan yaitu biaya yang
harus dicapai. Sehingga fungsi biaya standard merupakan
salah satu alat yang digunakan oleh manajemen sebagai
landasan dalam menyusun anggaran dan mengendalikan biaya,
untuk memgukur dan mendorong efisiensi, menilai prestasi
kerja serta membantu merumuskan kebijaksanaan dan
tindakan alternatif. Selain itu seperangkat standard
memberikan kerangka petunjuk bagaimana tugas seharusnya
'6 Adolph Matz and Milton F. Usry, op cit, Hal 576
7 Charles T.Hongren, Cost_Accounting A__Managerialgmphasi*?f Fourth Edition, Prentice Hallt Inc.,Engkwood Cliffs, USA , 1977.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dilaksanakan dan berapa biayanya, sehingga secara tidak
langsung akan menyederhanakan prosedur perhitungan biaya
dan menghemat biaya serta waktu.
1.3. Sistem Standard Cost
Sistem standard cost merupakan suatu sistem
akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian
rupa !sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-
kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari
biaya standard yang ditentukan. Karena pada dasarnya
sistem biaya standard dirancang untuk mengendalikan
biaya, dengan menyajikan perbandingan antara biaya
standard dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standard.
Sistem standard cost yang menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya memungkinkan manajemen
melaksanakan pengelolaan mereka dengan "prinsip
pengecualian'* ( exception principles ). Dengan memusatkan
perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang
dari keadaan yang seharusnya, manajemen diperlengkapi
dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan. Jika biaya standard ditentukan dengan
realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena
pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya
dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tersebut seharusnya dilaksanakan.
Adapun untuk memperjelas pengertian mengenai
proses manajemen control dengan standard costing sebagai
alatnya dapat digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR 1
Sumber : Standard Costing, J.A.Batty, Mac Donald and
Evans Ltd., London, 1973, Hal 320.
Dalam sistem standard cost sebagaiinana terlihat
pada g&rabar dapat dijelaskan dalam tahapan sebagai
berikut:
a. Penentuan biaya yang realistis sebagai dasar masukan/
pedotnan kontrol terhadap segala biaya produksi.
Melalui pengujian-pengujian yang obyektif, pemilihan
type standard yang kesemuanya bersifat tehnis.
Standard yang ditetapkan, keiuudian dipakai dasar
penyusunan anggaran/rencana pengeluaran biaya di masa
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
datang dan untuk mengendalikan pelaksanaannya.i
b. Feedback, laporan tentang pelaksanaan anggaran yang
sesungguhnya diperbandingkan dengan standard yang
telah ditetapkan. Selisihnya kemudian dianalisa,
sebagai dasar adanya penyimpangan, dicari sebab-
sebab terjadinya penyimpangan.
c. Action, tindakan yang diambil berkenaan dengan hasil
lapiran analisa penyimpangan, pencegahan terjadinya
penyimpangan penyimpangan yang lebih besar.
d. Revisi, tindakan yang diambil setelah dilakukanI
analisa tentang sebab-sebab terjadinya penyimpangan,
kemudian ditentukan apakah standard yang dipakai perlu
direvisi atau tidak.®
Proses feed back sistem tersebut berulang secara
rutin, tergantung pada berapa lama periode control yang
diperlukan.
Untuk memperjelas pengertian tentang sistem
standard cost, J.A.Batty memberi definisi: Standard
costing is a system of cost accounting which is
designed to show in detail how much each product should
, cost to product and sell when a busines is operating at •
a stated level of efisiency and for a given volume
output. 9
8 Ibid, Hal 320 - 321.
9 J. Batty, Qp cit. Hal 7.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
'Secara singkat, bahwa sebelum ditetapkan besarnya
biaya yang akan dikeluarkan di masa datang, ditetapkan
terlebih dahulu kondisi apa yang akan dicapai atau
besarnya tingkat efisiensi. Atas dasar kondisi tersebut
para pengambil keputusan, dalam hal ini para manajer
dapat menilai apakah operasional perusahaan dalam
usahanya mencapai tujuan perusahaan secara realisasi
sesuai dengan sasaran/kondisi yang diinginkan.
1.4. Penetapan_s±andard cost
Penetapan standard cost pada dasarnya lebih
merupakan seni daripada merupakan ilmu pengetahuan.
Karena standard cost raenuntut peraaduan pemikiran dengan
keahlian seluruh personel yang bertanggung jawab atas
harga dan kuantitas masukan. Yang dimaksudkan seluruh
personel, seperti pada perusahaan manufactur dapat
terdiri dari akuntan manajemen, agen pembelian,
perekayasa industri, penyelia (supervisor) produksi, dan
manajer lini. Namun dalam menetapkan standard cost ada
beberapa faktor/kondisi yang harus diperhatikan.i
1.4.1. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan standard cost meliputi:
a. Pembatasan Efisiensi
Meliputi hal-hal yang mempengaruhi pencapaian
efisiensi dan merupakan prasyarat untuk
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
menyusun satu sistem standard cost. Faktor
tersebut terdiri dari :
a.i. Metode dan prosedur operasi harus dapat
distandarisasikan.
a.2. Type biaya standard yang digunakan.
a.3. Kapasitas yang dikehendaki. dalam konteks
perencanaan dan pengendalian.
a.4. Kriteria untuk mengukur efisiensi.
b. Pencapaian Tujuan
Kondisi perekonomian dan perkembangan tehnologi
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Sehingga
perlu diperhatikan dalam menetapkan biaya yangi
seharusnya dikeluarkan dan bukan dari hasil
estimasi biaya yang tidak lain merupakan
proyeksi biaya masa lalu ke masa yang akan
datang.
c. Type standard dan kapasitas produksi
Sebelum menetapkan standard cost mana yang akan
dipakai, perlu dipertirabangkan aspek-aspek:
c.l. Keputusan managemen berkenaan dengan volume
produksi, laba (profit), penentuan harga
jual, dan masalah-masalah yang terkait
lainnya.
c.2. Penilaian stock. Hal mana berkaitan dengan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
masalah pembebanan biaya yang realistis
terhadap biaya produksi, barang dalam
proses, dan barang jadi.
1.5. Type Standard Cost
Perhitungan standard cost adalah berdasarkan
standard fisik. Hal itu dapat dibedakan menjadi 2 type
standard yakni:
a.iBasic standard: standard yang disusun sebagai
tolok ukur yang digunakan selama jangka panjang,
dan tanpa adanya revisi.ib. Current standard: standard yang disusun dan
idigunakan untuk periode waktu yang terbatas,
biasanya satu tahun dan dievaluasi pada setiap
interval waktu tertentu sesuai kondisi yang
berpengaruh terhadap standard tersebut. Current
standard ini terdiri dari:
b.l. Expected Actual Standard, merupakan standard
yang disusun untuk tingkat operasi dan
efisiensi yang diharapkan terjadi. Standard
ini mendekati angka yang sesungguhnya. Karena
standard ini sudah memperhitungkan waktu
kerusakan mesin, waktu istirahat karyawan dan
kondisi. lainnya yang mempengaruhi tercapai
tidaknya standard yang telah ditetapkan
tersebut. Sehingga standard ’ini cenderung
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
merupakan standard yang longgar sifatnya.
Jenis standard ini kadang berguna pada saat
permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya
standard.
b.2. Normal Standard, adalah standard yang
ditetapkan untuk tingkat operasi dan
efisiensi, yang normal, dapat diartikan
sebagai standard yang ketat, namun dapat
dijangkau. Sehingga merupakan suatu tantangan
untuk dicapai. Sehingga memerlukan tingkat
upaya yang hanya dapat dicapai oleh karyawan
yang lebih ahli dan melalui kerja keras.
b.3. Theoritical standard, adalah standard yang
disusun pada tingkat operasi dan efisiensi
yang ideal atau standard yang dapat dicapai
dalam keadaan yang paling baik. Standard ini
lebih merupakan sasaran-sasaran .yang harus
dicapai dan bukannya pelaksanaan yang dapat
dicapai pada saat sekarang. Biaya bahan baku
dan upah langsung, umumnya dihitung berda
sarkan kondisi normal dan kondisi sekarang,
karena kemungkinan terjadi perubahan-
perubahan harga dan tarip serta penyesuaian
dengan tingkat efisiensi yang dikehendaki.
Sedangkan Biaya Overhead Pabrik dihitung
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
berdasarkan kondisi efisiensi dan volume yang
normal.
1.6. Prosedur Penyusunan Standard Cost
Berikut ini akan dibahas prosedur penentuan biaya
standard yang dibagi dalam tiga bagian, meliputi:
1.6.1. Biaya Bahan Baku Standard
Biaya bahan baku standard terdiri dari:
1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi
sejumlah keluaran fisik tertentu (kuantitas standard).
2. Harga per satuan masukan fisik tersebut (harga
standard).
Penentuan kuantitas standard bahan baku dimulai
dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran,
bentuk, warna, karakteristik produk, maupun mutunya.
Kuantitas standard bahan baku dapat ditentukan dengan
menggunakan:
1. Penyelidikan teknis.
2. Analisis catatan masa iaiu dalam bentuk:
a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk
produk atau pekerjaan yang sama dalam periode
tertentu di masa lalu.
b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan paling
buruk di masa lalu.
c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.
Dalam menetapkan kuantitas standard juga meliputi
kelonggaran standard untuk pemborosan atau kerugian yang
normal terjadi.
Untuk mengubah kuantitas standard bahan baku
menjadi biaya bahan baku, maka perlu ditentukan harga
standard bahan baku. Harga bahan pada umumnya ditentukan
dari daftar harga pemasok, katalog atau informasi yang
sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan
dengan kemungkinan perubahan harga-harga tersebut di masa
depan. Jika biaya angkut dan biaya pengurusan bahan baku
yang lain dibebankan juga bila mendapat potongan
pembelian, maka harga standard tersebut harus
memperhitungkan biaya-biaya tersebut.
Harga yang dipakai sebagai harga standard dapat berupa :
a. Harga yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan
datang, selama jangka waktu satu tahun.
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standard.
c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal
dalam jangka panjang.
Harga standard sebagian dipengaruhi fluktuasi
harga yang diperkirakan dantujuan penggunaan biaya
standard tersebut. Jika fluktuasi harga eenderung
berulang kali dan tidak dapat dipastikan, maka harga
normal yang tepat untuk situasi ini. Dan apabila arah
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
perubahan harga di masa yang akan datang dapat
diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk
situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana
biaya standard tersebut akan dipakai. Biasanya harga
standard bahan baku ditentukan pada awal tahun dan
digunakan selama tahun yang bersangkutan.
Fungsi ditetapkan harga standard:
a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan dari bagian
pembelian.
b. Menilai kenaikan dan penurunan harga yang
berpengaruh terhadap laba perusahaan.
1.6.2. Biaya Tenaga Kerja Standard
Biaya tenaga kerja standard terdiri dari dua
unsur:
- Jam kerja standard
- Tarif upah standard
Jam tenaga kerja standard ditentukan dengan cara:
1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam
sUatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet)*
periode yang lalu.
2. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan
normal yang diharapkan.
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai
kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.i
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan
produk.
Dalain menentukan jam tenaga kerja standard juga
diperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,
penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan
baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor
-gangguan kerja lainnya.
Sedang penentuan tarif upah standard memerlukan
pengetahuan tentang kegiatan yang dijalankan, tingkat
kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata
tarif upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.
Tarif upah standard ditentukan atas dasar:
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2. Data upah masa lalu. Dapat ditentukan dengan, rata-
rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari
upah karyawan masa lalu.
3. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
1.6.3. Biaya Overhead Pabrik Standard
Sebelum membahas tentang penetapan tarif biaya
overhead pabrik standard lebih lanjut, lebih dahulu kita
kita harus perhatikan tingkat kapasitas yang akan dipakai
sebagai dasar biaya overhead pabrik.
1.6.3.1 Menetapkan Kapasitas
Ada tiga macam kapasitas sebagai dasar:
a. Kapasitas teoritis (theoritical capacity);
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa
rintangan-rintangan. Kapasitas ini dicapai bila
pabrik atau departemen memproduksi 100% dari
kapasitas yang diukur.
b.'Kapasitas normal (normal capacity);
Kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang. Atau
dapat dikatakan kemampuan perusahaan untuk
menyeimbangkan antara kapasitas pabrik dan
volume penjualan dalam suatu periode yang cukup
panjang. Sekali tingkat kapasitas normal
ditetapkan, maka biaya overhead dapat
diperkirakan dan tarif overhead dapat dihitung.
Sehingga setiap penyimpangan dari kapasitas
normal dan biaya overhead normal, akan
menyebabkan varian-varian.*Tujuan ditetapkan kapasitas Normal#1. Berguna dalam menetapkan harga penjualan dan
pengawasan biaya-biaya.
2. Dasar bagi penyusunan fleksibel budget
secara departemental dan penghitungan tarif-
tarif overhead pabrik.
3. Kompilasi biaya standard untuk setiap
produk.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
4. Perencanaan produksi (scheduling production)
5. Menetapkan biaya persediaan barang.
6. Pengukuran efek-efek dari volume-volume
produksi yang berubah.
7. Penentuan break-even point.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
(expected actual capacity);
Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan
dapat dicapai dalain tahun yang akan datang
(jangka pendek), didasarkan atas pandangan
ramalan penjualan masa yang akan datang.
Kapasitas ini dapat digunakan untuk perusahaan-
perusahaan yang produknya bersifat musiman, dan
perubahan-perubahan pasar dan mode memungkinkan
penyesuaian harga sesuai dengan kondisi
persaingan dan permintaan para pelanggan.
d. Kapasitas Praktis (practical capacity);
Kapasitas yang ditetapkan dengan memperhitung-
kan kemungkinan-kemungkinan adanya kerugian-
kerugian waktu yang tidak dapat dihindari
karena hambatan-hambatan intern perusahaan.
1.6.3.2. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Terhadap
Produk
Setelah kapasitas ditetapkan, langkah selanjutnya
menetapkan dasar pembebanan yang akan dipakai. Ada
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
beberapa macam dasar pembebanan, yaitu:
a. Satuan produk,
Langsung membebankan biaya overhead pabrik
terhadap produk. Metode ini sesuai digunakan
dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu
macam produk.
b. Satuan biaya bahan baku,
Apabila biaya overhead dominan variasinya
dengan nilai bahan baku. Sehingga semakin besar
biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam
pengolahan produk semakin besar pula biaya
overhead pabrik yang dibebankan. Bila biaya
overhead pabrik bervariasi dengan quantitas
bahan baku, maka dasar pembebanan yang dipakai
adalah quantitas bahan baku yang dipakai. Namun
pemakaian metode ini terbatas sifatnya.
c. Satuan biaya tenaga kerja,
Jika sebagaian besar elemen biaya overhead
pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan
jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar
yang dipakai adalah biaya tenaga kerja
langsung. Seperti dasar pembebanan biay;a bahan
baku di atas, metode ini banyak kelemahannya.
d. Satuan jam tenaga kerja langsung,
Disebabkan adanya hubungan yang erat antara
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
jumlah upah dengan jumlah jam tenaga kerja
(jumlah upah adalah hasil kali jumlah jam
kerja dengan tarif upah), maka biaya overhead
pabrik tersebut dapat dibebankan atas dasar jam
tenaga kerja langsung.
e. Satuan jam mesin,
Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan
waktu penggunaan mesin ( misal bahan bakar atau
listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),
maka dasar yang dipakai adalah jam mesin.
1,6.3.3. Menetapkan Tarif Biaya Overhead Pabrik Standard,
Setelah melalui beberapa prosedur seperti yang
dijelaskan di atas, kemudian langkah terakhir adalah
menghitung tarif biaya overhead pabrik. Tetapi bila
dikaitkan dengan biaya overhead standard, maka tarif
overhead standard dihitung dengan membagi jumlah biaya
overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan
kapasitas normal. Manfaat ditetapkan tarif overhead
standard, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik
variabel dan tetap, untuk:
- Penentuan harga pokok produk dan perencanaan.
-■Pengendalian biaya.
Jadi suatu standard menyatakan suatu biaya di
bawahkondisi tertentu yang bersifat konstan. Dan
sistem biaya standard tersebut dapat digunakan baik
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
untuk prosesmaupun job (pesanan). Tetapi biasanya lebih
sering digunakandalam proses, karena penetapan standard
akan lebih praktis pada pekerjaan yang rutin dan
kontinyu daripada pekerjaan pesanan.
1.7. Peranan Standard dalam Anggaran Biaya
Anggaran biaya adalah suatu cara untuk meneliti
kebenarah dan ketepatan informasi mengenai operasi dan
pengendalian serta meramalkan dan sebagai salah satu
pedotnan dalam membuat keputusan operasi perusahaan di
masa yarig akan datang. Jika anggaran disusun berdasarkan
standard-standard bahan baku, upah langsung dan overhead
pabrik, maka terciptalah suatu sistem pengendalian dan
pengawasan yang sesungguhnya serta mempermudah dalam
pengambilan keputusan.
■ Standard-standard adalah mutlak diperlukan untuk
menyusun suatu anggaran, karena baik standard maupun
anggaran keduanya mempunyai tujuan yang saraa sebagai
managerial control (pengawas oleh pimpinan). Karena baik
anggaran maupun standard keduanya mempergunakan biaya
yang ditetapkan di muka yang disusun secara hati-hati dan
dengan kerja sama yang baik antara bagian-bagian yang
bersangkutan.Dalam keadaan yang demikian anggaran biaya
maupun biaya standard memungkinkan kita membuat laporan
untuk’ manajemen yang tnemperbandingkan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya yang ditetapkan di muka
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tersebut (dianggarakan). Namun anggaran biaya dan
biaya standard tersebut kurang sempurna jika dipergunakan
sebagai ukuran dasar untuk memperbandingkan dengan biaya
yang sesungguhnya terjadi. Keeuali apabila anggaran
biaya tersebut dilengkapi dengan anggaran flexible
(luwes), . dalam arti anggaran biaya yang didasarkan
atas perilaku biaya, dibuat untuk suatu rentangan
aktivitafe (range of activities), bukan untuk satu
tingkatan aktivitas saja.
Dengan demikian anggaran biaya yang
flexible akan memudahkan manajer pada waktu manajer
memilih'di antara rentangan aktivitas untuk tujuan
perencanaan, juga bermanfaat bagi manajer untuk
memperoleh dasar analisa yang lebih baik terhadap biaya-
biaya yang aktual, melalui suatu analisa yang lebih
dikenal dengan analisa varian, dalam usahanya untuk
menilai efisiensi atas biaya yang terjadi dari unit usaha
yang dipimpinnya. Hal itu dilakukan dalam hubungannya
untuk mengendalikan biaya yang terjadi sesungguhnya.
2. Analisa V.arian
Varian adalah selisih antara harga standar dan
kuantitas standar dengan harga sesungguhnya dan kuantitas
sesungguhnya. Analisis varians tidak mempunyai arti
keeuali jika varians-varians dilaporkan secara terpisah
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
berdasarkan faktor-faktor penyebabnya dan unit organisasi
yang bertanggungjawab. Terutama, varians biaya harus
dipisahkan dari varians pendapatan. Pada bagian
selanjutnya hanya akan dibahas analisis varians
biaya.Bila ditinjau dari faktor penyebabnya analisaa
varian terdiri dua kategori:
1. Varians harga, meliputi;
^ V a r i a n harga bahan baku
- Varian tarip upah kerja-
- Varian pengeluaran overhead
2. Varian kuantitas, meliputi;6Var ian kuantitas bahan baku- Varian Efisiensi kerja
- Varian Efisiensi Overhead
variabel.
Salah satu alasan memisahkan varians ke dalam dua
kategori1 tersebut, jika dikaitkan dengan unit organisasi
yang bertanggungjawab, adalah bahwa pada saat pengambilan
keputusan pengendalian harga yang dibayar dan kuantitas
yang digunakan pada umumnya berbeda. Disamping itu,
pengendalian harga yang dibayar dan pengendalian
kuantitas yang digunakan pada dasarnya akan menjadi
10 Ray H. Garrison, Managerial Accounting, Terjemahan Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Edisi ketiga, AK Group, Yogjakarta, 1988, Hal 10-11.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tanggungjawab dua orang manajer yang berbeda dan akan
dinilai secara terpisah. Sebagaimana telah ditekankan
sebelumnya, tidak ada manajer yang harus dimintai
pertanggungjawaban atas biaya kalau ia sendiri tidak
bertanggungjawab untuk mengendalikan biaya tersebut.
Karena hal itu juga akan mempengaruhi penilaian atas
prestasi manajer yang bersangkutan, atas tingkat
efisiensi yang dapat dicapainya.
Model ini berkaitan dengan biaya variabel,
membantu membedakan antara varians harga (price variance)
dan varians kuantitas, maupun menunjukkan bagaimana
masing-masing varians ini dihitung.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
1. Varian.harga dan varian kuantitas dapat dihitung untuk
ketiga unsur biaya variabel, bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik langsung.
2. Meskipun varian harga dapat disebut dengan . berbagai
sebutan yang berbeda, tetapi varian harga dihitung
dengan cara yang sama tanpa memandang apakah varian
harga tersebut berkaitan dengan bahan baku, tenaga
kerja langsung, ataukah overhead pabrik variabel.
Demikian halnya dengan varian kuantitas.
3. Analisis varian sesungguhnya merupakan -suatu masalah
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
analisis input/output. Input menunjukkan kuantitas
bahan baku yang sesungguhnya digunakan, kuantitas
tenaga kerja langsung yang digunakan, dan kuantitas
overhead pabrik variabel sesungguhnya digunakan;
sedang output dinyatakan kuantitas standar masukan
yang diperkenankan untuk pembuatan output tersebut.
Kuantitas standar ini kemungkinan *dapat lebih atau
kurang dibanding demgan yang sesungguhnya digunakan,
tergantung pada efisiensi atau tidaknya operasi.^
( I )
Kuantitas Masukan Sesungguhnya
Menurut Harga yang Sesungguhnya
(2)
Kuantitas Masukan Sesungguhnya
Menurut Harga Standar
(3)
Kuantitas Masukan Vang Diperkenankan
untuk Keluaran, Menurut Harga
Standar
( AQ * AP )
Varian Harga
( 1) - (2)
Varian Harga Bahan Baku
( AQ * SP ) ( SQ * SP )
Varian Kuantitas
(2) - (3)
Varian Kuantitas Bahan Baku
Varian Tarip Upah
, Varian Pengeluaran Overhead Variabel
-Total
Varian Efisiensi Kerja
Varian Efisiensi Overhead Variabel
■Yaxi.an.-Sumber: Managerial Accounting, Ray H.Garrison, Terjemahan
Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Edisi ketiga,
Yogjakarta, Buku II, 1988, Hal 12.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Sistim pengendalian dalam organisasi, bila
diumpamakan seperti halnya pengemudi yang harus menjaga
mobilnya dalam kendali. Demikian pula bagi manajemen
harus mengendalikan organisasi agar melaksanakan,
mengarahkan dan raenuntun organisasi ke tujuan yang
ditetapkan. Pengendalian manajemen adalah proses
memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota
organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi dan
selanjutfiya mencapai tujuan organisasi.
Fungsi tersebut dilakukan dengan mengumpulkan
informaSi tentang keadaan organisasi sekarang,
dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan dan memulai
tindakap untuk memperbaiki prestasi organisasi. Mencakup
juga sistem pengendalian yang terdiri dari struktur
penataan organisasi, wewenang, tanggung jawab untuk
memudahkan pelaksanaan pengendalian untuk memastikan
bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.^-^
Dalarn organisasi, manusia merupakan variabel yang
harus diarahkan, dituntun atau dirangsang untuk mencapai
tujuan. Sedang proses pengendalian manajemen adalah
proses yang berorientasi pada manusia. Dan manajer-
12 Robert N. Anthony and John Dearden, Sistem Pengendalian Manajemen, Terjemahan Agus Maulana, Edisi Re-5, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 9-11.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
manajer lini merupakan titik pusat dalam pengendalian
manajemen. Mereka membuat rencana untuk mencapai tujuan
dan mereka pulalah yang harus mempengaruhi orang lain dan
prestasinya diukur. Akan tetapi proses pengendalian
manajemen tersebut adalah rumit dan komplek,
pengendalian yang telah dirancang tersebut tak akan
berjalan berjalan dengan baik, jika tak seorangpun
tertarik untuk memperhatikan, dan sulit menerka
bagaimana reaksi seseorang bila diberitahu bahwa
prestasinya tak sesuai dengan yang direncanakan.^
Yang menambah kompleknya pengendalian sekarang
adalah adanya sistem desentralisasi. Di sisi lain
desentralisasi juga dapat metnperraudah usaha pengendalian
organisasi, karena operasi organisasi tidak lagi diawasi
oleh kantor pusat secara langsung. Hal itu dapat
dilakukan melalui pendelegasian wewenang pada manajer
dari fungsi-fungsi dalam organisasi, yang dikenal dengan
Responsibility Centres.
3.1 Pusat-pusat Pertanggungjawaban
Kita mempergunakan istilah pusat pertanggungjawab
an untuk mengartikan setiap unit kerja atau unit
f.ungsional dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas unit itu.
Pusat pertanggung jawaban pada dasrnya diciptakan untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Dalam kaitan ini,
sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat
pertanggungjawaban harus selaras dalam usaha mencapai
sasaran uflum dari organisasi secara keseluruhan, yang
telah ditetapkan dalam suatu proses perencanaan
strategis, diasumsikan telah ditetapkan sebelum proses
pengendalian dimulai. Dapat digambarkan dalam diagram
sistemati^ tentang esensi dari setiap pusat pertanggung-
jawaban. .
Pusat pertanggungjawaban
Masukan
Sumber daya yangProses/ Kerja
Keluaran
Berupa produkdigunakan yang diukur Modal atau jasadengan b^saran uang
Sumber: Sistem Pengendalian Manajemen, Anthony and
Dearden, Terjeraahan Agus Maulana, Edisi 5,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 197,
Setiap pusat pertanggungjawaban dalam kegiatannya
membutuhkan input, dapat berupa sejumlah bahan baku,
tenaga kerja atau macam-macam jenis jasa lain. Semua
input tersebut diproses dalam pusat pertanggungjawaban
tersebut. Dalam melaksanakan proses ini diperlukan
tambahan masukan lain berupa modal kerja. Sebagai hasil
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas unit itu.
Pusat pertanggung jawaban pada dasrnya diciptakan untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Dalam kaitan ini,
sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat
pertanggungjawaban harus selaras dalam usaha mencapai
sasaran limum dari organisasi secara keseluruhan, yang
telah ditetapkan dalam suatu proses perencanaan
strategis, diasumsikan telah ditetapkan sebelum proses
pengendalian dimulai. Dapat digambarkan dalam diagram
sistematfs tentang esensi dari setiap pusat pertanggung
jawaban.
Pusat pertanggungjawaban
Masukan
Sumber daya yangProses/ Kerja
Keluaran
Berupa produkdigunakan yang diukur Modal atau jasadengan besaran uang
Sumber: Sistem Pengendalian Manajemen, Anthony and
Dearden, Terjeraahan Agus Maulana, Edisi 5,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989, Hal 197.
Sefciap pusat pertanggungjawaban dalam kegiatannya
membutuhkan input, dapat berupa sejumlah bahan baku,
tenaga kerja atau macam-macam jenis jasa lain. Setnua
input tersebut diproses dalam pusat pertanggungjawaban
tersebut. Dalam melaksanakan proses ini diperlukan
tambahan masukan lain berupa modal kerja. Sebagai hasil
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dari proses tersebut dihasilkan suatu keluaran atau
output. Tentunya dalam hal ini diasumsikan bahwa
keluaran akan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan
oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban.
Dalam sistem pengendalian tersebut lebih mudah
apabila jumlah input tadi kita konversikan ke dalam
jumlah nilai uang atau biaya. Meskipun masukan hampir
dapat kita ukur dalam bentuk nilai uang, keluaran lebih«
sulit pengukurannya,
Sehingga berdasarkan uraian di atas ada empat type
pusat pertanggung jawaban, tergantung bagaimana input
output dicatat oleh sistem pengendalian, yaitu:
pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusati t
investasi. Namun di sini penulis hanya menekankan
pembahasannya pada pusat biaya (cost center).
3.1.1. Efisiensi
Sebelum membahas mengenai cost center, perlu
penulis jelaskan arti istilah dari efisiensi. Efisiensi
merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan,
atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu unit input
yang dipergunakan. Sebagai contoh pusat pertanggungjawab-
an A 'dapat dikatakan lebih efisien daripada pusat
pertanggungjawaban B, apabila;
- A memper^unakan jumlah input yang lebih sedikit bila
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dibandingkan dengan jumlah input dari B, untuk meng-
hasilkart jumlah output yang sama.
- Bila A mempergunakan jumlah unit masukan yang sama
dengan B, akan tetapi dapat menghasilkan keluaran yang
lebih besar.^
■ Pada kebanyakan pusat pertanggungjawaban,
pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan cara
merabandingkan antara biaya sesungguhnya yang dipergunakan
dengan standar pembiayaan yang telah ditetapkan, yaitu
gambaran tentang tingkat biaya tertentu yang dapat
mengekpresikan berapa besar biaya yang diperlukan untuk
dapat menghasilkan sejumlah keluaran tertentu.i
3.1.2. Pusat Biaya (Cost Centre)
Pusat biaya (cost centre), adalah pusat
pertanggungjawaban, di mana masukan/input atau biayanya
diukur dalam satuan moneter, sedangkan keluarannya tidak
kita ukur dengan satuan moneter. Secara umum ada dua
macam pusat biaya:
1. Pusat biaya yang besarannya terukur
(Engineered Expense Centers), biaya yang dapat
dikalkulasi atau diperkirakan dengan cermat,
misalnya biaya langsung tenaga kerja, atau
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
material, atau biaya tak langsung lainnya.
Biasanya berhubungan langsung dengan proses
produksi dalam menetapkan harga pokok produksi
Suatu output (produk), dari suatu unit
produksi.
2, Pusat Pembiayaan Tak Terukur (Discretionary
Expense Centers), biaya yang sukar diperkirakan
secara tepat atau tidak dapat diukur dengan
nilai uang, sehingga untuk sebagian besar
.tergantung kepada kebijaksanaan manajer. Misal
bagian unit administrasi, unit penelitian dan
pengembangan produk.15
Pada waktu diadakan evaluasi, untuk menilai
keberhasilan prestasi dari para manajer dari pusat biaya
dinilai dengan membandingkan antara biaya input aktual
terhadap biaya input yang dianggarkan. Sehingga bil-a
ditinjau kegiatan atau bidang tanggungjawabnya, pusat
biaya ini merupakan divisi yang bertanggungjawab .terhadap
biaya-biaya yang terjadi. Suatu pusat biaya tidak
bertanggungjawab atas pendapatan.
15 James F. Stoner, Hana.iemen. Terjemahan Gunawan Hutauruk MBA, Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
3.2. Mei;o.de Pengendalian..An^gaxaaAnggaran biaya merupakan bagian yang fundamental
dari program pengendalian di banyak organisasi. Karena
menetapkan • standar prestasi yang jelas dan tidak samar-
samar.
Seperti yang dijelaskan di atas pusat biaya
meliputi pusat biaya terukur (operasional) dan pusat
biaya tak terukur (dikresioner). Ditinjau dari jenis
pusat biaya tersebut, anggaran biaya disusun sebagai
berikut:
a. Anggaran yang menyangkut. biaya yang dapat
diperhitungkan secara tehnis (engineered expenses) di
pusat tanggungjawab, di mana input dan output dapat
diukur.
b. Anggaran yang berhubungan dengan biaya pertimbangan
(discretionary expenses) di pusat tanggungjawab, di
mana input dan outputnya tidak dapat d i u k u r .
Maka pengendalian keuangannya untuk pos-pos kegiatan
engineer (operasiona) berbeda dengan kegiatan-kegiatan
pembiayaan discresioner untuk suatu departemen
manufactur. Usaha pengendalian yang kita lakukan di dalam
pengendalian operasional ini lebih diarahkan untuk
Robert N.Anthony and John Dearden.Qp c_it. Hal
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
meminimalisir biaya-biaya operasi yaitu dengan menetapkan
besarnya biaya standar yang selanjutnya akan kita pakai
sebagai tolok ukar. Usaha penekanan biaya di sini
dilakukan dengan cara memotivasi para manajer lini untuk
selalu menjaga efisiensi kerja pada tingkat yang maksimum
dan dengan cara menyediakan sarana untuk menilai prestasi
manajemen pada tingkatan departemen bagi para manajer
yang lebih tinggi kedudukannya. Pada sisi lain usaha
penyusunan anggaran biaya diskrit mempunyai tujuan pokok
yaitu memungkinkan pihak manajemen untuk mengendalikan
tingkat biaya dengan cara turut berpartisipasi secara
aktif sej&k tahapan perencanaan.
Pada bagian selanjutnya, penulis hanya akan
membahas kegiatan pusat pembiayaan engineered
(operasional), yang umumnya kita dapatkan pada pusat
kegiatan produksi atau operasional. Di dalam pusat-pusat
kegiatan engineer, anggaran dapat berfungsi sebagai tolok
ukur dalam mengukur prestasi kerja manajer. Pengukurannya
dilakukart dengan cara menilai tingkat efisiensi kerja
para manajer dan kelompok manajemen manufaktur tersebut.
Dalam hal ini manajer operasi memikul tanggungjawab penuh
atas tercapainya target yang dianggarkan, oleh karena
pada umumnya semua variabel prestasi berada di bawah
kendali manajer operasi.
Hal lain yang harus dipertimbangkan anggaran biaya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
ini sangat dominan dalam menentukan harga pokok produksi,
sedang harga pokok produksi merupakan komponen terbesar
dari seluruh biaya perusahaa. Dengan demikian memegang
peranan penting pula dalam pembentukan laba perusahaan.
4 . Pengertian Organisasi dan. Perilakunya
Organisasi tercipta jika beberapa orang bergabung
bersama karena suatu alasan tertentu, kemungkinan alasan
tersebut yang sifatnya informal maupun formal. Sedang
masuknya individu pada suatu organisasi, karena adanya
harapan bahwa secara tak langsung kebutuhan pribadi
mereka akan tercapai, melalui suatu koordinasi yang
konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.
Salah satu yang dikemukakan oleh Dale S.Beach
dalam bukunya, "Personnel”
An organization is a system, having an established structure and concious planning in which people work and deal with one another in a coordinated andcooperative mauner for the accomplisment ofrecognized goals.1'
Stephen P.' Robbin, di sini menekankan pengertian
dari organisasi;
Dale S.Beach, ".Personnel": The._ Management of Pfiople Af: Work. Fourth Edition, Macmillan Publishing, Inc., New York, 1980, Hal,13.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Organization is a conciosly coordinated sosial unit, composed of two or more people, that funtions on arelatively continous basis to achieve a common goal or set of goals.1®
Dari uraian di atas dapat disirapulkan bahwa unsur-
unsur dasar daripada organisasi adalah:
a. Adanya dua orang atau lebih.
b. Adanya maksud untuk kerja sama.
c. Adanya pengaturan hubungan.
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai.^
Sebenarnya banyak pengertian tentang organisasi,
namun pertulis di sini membatasi pembahasannya. Naraun
pembahasan selanjutnya penulis hanya menekankan
pembahasafi mengapa dan bagaimana organisasi berperilaku,
hubungannya dengan motivasi dan kebutuhan pribadi dari
individu ! yang membentuk organisasi tersebut terhadap
tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan.
4.1. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi, adalah study yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau kelompok tertentu. Hal itu meliputi aspek yang
18 Stephen P. Robbins.Organizational Behavior. Third Edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1986, Hal 5.
1° Drs. Sarwoto .Dasar^Dasar Organisasi ...dan KanaiBinftn. Cetakan 7, Ghalia Indonesia, .Jakarta, 1988, Hal 15.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap organisasi. Tujuannya untuk menentukan
bagaimana perilaku manusia itu mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan organisasi secara efektiv. Karena
manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun
bentuknya, sedang perilaku manusia yang berada pada suatu
kelompok ,atau organisasi adalah awal dari perilaku
organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Stephen P.
Robbins dalam bukunya "Organisational Behavior",
Organisational Behavior is a field of study of study that individuals, group and structure have on behavior within organizations for the purpose of applying such knowledge toward improving an organisation's effektivenes.20
Sedangkan pengertian dari Perilaku organisasi
Stephen P.Robbins, lebih lanjut menambahkan:
Organisational Behavior has been characterised in the broad sense as a way of thinking and in a narrower sense as a body of knowledge covering a relatively specific set of core topics.
Stephen Robbins di sini menekankan bahwa perilaku
organisasi merupakan. suatu cara untuk memahami persoalan-
persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-h^sil
penemuan berikut tindakan pemecahannya, termasuk di
20) Stephen P.Robbins, Op cit, Hal 6.
2 D Ibid, hal 6.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dalamnya yang secara relatif berusaha menjelaskan
tindakan manusia dalam suatu organisasi, dalam pengertian
yang terbatas.
Perilaku organisasi sebenarnya dapat dipahami
lewat suatu penelahaan dari bagaimana organisasi itu
dimulai, tijmbuh dan berkembang dan bagaimana pengaruhnyaiterhadap anggota organisasi sebagai individu, kelompok
peroilik, dan organisasi lain serta bagaimana pula suatu
struktur, proses dan nilai tumbuh bersama-saraa sesuai
dengan perkembangan lingkungan. Hal lain yang bisa
dipertimbangkan tentang perilaku organisasi sebagai suatu
disiplin yang mengenai bahwa individu dipengaruhi oleh
bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang!
bertanggungjawab untuk pelaksanaannya. Sehingga
kesimpulannya perilaku organisasi yang secara langsung
berhubungan dengan pengertian, ramalan dan pengendalian
terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi agar
supaya usaha-usaha individu bisa terkoordinasi, serta
bagaimana perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi
usaha-usaha tercapainya tujuan organisasi.
4.2. Teori Perilaku Organisasi
Teori yang membahas mengenai bagaimana dan raengapa
orang berperilaku dalam- organisasi. Teori tersebut secara
garis besar terdiri dari dua, yaitu:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
1. Teori jenjang kebutuhan.
2. Teori motivasi pencapaian.22
Ad. 1. Teori jenjang kebutuhan, •
Teori bahwa manusia mempunyai banyak kebutuhan dan
keinginan yang tersusun sedemikian hingga bila
satu kebutuhan telah terpenuhi maka manusia
tersebut akan berusaha untuk memenuhi tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi. Pada setiap saat,
sesebrang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang
berbeda-beda dan kebutuhan ini menentukan tingkah
laku: manusia dalam organisasi.
Ad. 2. Teori motivasi pencapaian
Teori yang mengatakan bahwa seseorang dipengaruhi
oleh keinginan untuk berhasil (berprestasi),
keinginan untuk berkuasa dan kebutuhan akan
pergaulan.
Dalam pembahasan perilaku manusia, hal itu tak
lepas dari perhatian yang lebih besar terhadap motivasi.
Sepintas lalu pada beberapa organisasi kemungkinan
beberapa orang bekerja lebih keras dibanding yang lain.
22 Robert N. Anthony and John Deard^n, Op-_e_i.t, Hal
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Sedang ses^orang dengan kemampuan yang menonjol
kemungkinan akan dihargai masyarakat, meskipun dengan
pembawaan yang kurang cerdas.
Mengapa orang menggunakan tingkat usaha yang berbeda pada
aktivitas yang berbeda ? Mengapa orang nampaknya
termotivasi tinggi pada satu pihak sedangkan di lain
pihak tidak ? Hal-hal Seperti itulah yang selalu
merupakan bahan yang penting dan raembingungkan, karena
motivasi merupakan motif yang tidak dapat diamati atau
diukur secara langsung, hal itu harus diduga dari
perilaku manusia.
5.1. Pengertian Motivasi.
Filmore Ji.Sandford dalam bukunya " Psychology a
Scientific Study of Man ", sebagai berikut:
"Motivation is an energizing condition of the organism toward the goal or goals of a certainclass"23)
Berdasarkan definisi di atas pengertian motivasi adalah
suatu kondisi atau kekuatan atau dorongan yang menggerak-
kan organism atau individu untuk mencapai suatu tujuan
atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu, atau
dapat dikatakan suatu motif yang menyebabkan timbulnya
23 Filmore H. Sanford, Esvcology__ e l Scientific£fcndv ofMan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Sedang seseorang dengan kemampuan yang menonjol
kemungkinan akan dihargai masyarakat> meskipun dengan
pembawaan yang kurang cerdas.
Mengapa orang menggunakan tingkat usaha yang berbeda pada
aktivitas yang berbeda ? Mengapa orang nainpaknya
terraotivasi tinggi pada satu pihak sedangkan' di lain
pihak tidak ? Hal-hal seperti itulah yang selalu
merupakan bahan yang penting dan membingungkan, karena
motivasi merupakan motif yang tidak dapat diamati atau
diukur secara langsung, hal itu harus diduga dari
perilaku manusia.
5.1. Pengertian Motivasi.
Filmore H.Sandford dalain bukunya " Psychology a
Scientific Study of Man ", sebagai berikut:
“Motivation is an energizing condition of the organism toward the goal or goals of a certain class"^'
Berdasarkan definisi di atas pengertian motivasi adalah
suatu kondisi atau kekuatan atau dorongan yang menggerak-
kan organism atau individu untuk mencapai suatu tujuan
atau beberapa tujuan dari tingkat tertentu, atau
dapat dikatakan suatu motif yang menyebabkan timbulnya
23 Drs. E. Usman Effendi dan Drs. Julaya S. Praja, Penganlar Psikolo^i. Angkasa, Bandung, 1984, Hal. 60
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
semacam kekuatan agar individu itu berbuat atau ber-
tingkah laku.
Berdasarkan pendapat dari Harold, motivasi
merupakan dorongan dan usaha untuk memenuhi atau
memuaskan =suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Bagi Stephen P Robbins, dalara bukunya
"OrganizationalBehaviour":
Motivation is result of the interaction of the individual and the s i t u a t i o n . 24
Yang mengemukakan bahwa motivasi merupakan
hasil interaksi seseorang dengan situasi. Seseorang akan
bereaksi terhadap situasi tertentu bila ia mempunyai
motif terhadap situasi tersebut. Sesungguhnya setiap
orang/individu berbeda dalam hal menggerakkan motivasi
dasarnya. Sehingga diantara individu yang satu dengan
yang lain pada waktu yang berbeda, tingkatan raotivasinya
bertnacam-macam.
Sehingga berdasarkan pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah sesuatu yang timbulnya dari dalam diri
manusia yang menyebabkan atau menjadikan manusia
berbuat sesuatu terhadap situasi tertentu.
2- Stephen P.Robbins, Organizational Behaviour. Third Edition, Prentice Hall International, , Englewood Cliffs, New Jersey, USA, 1986, Hal 121.
• *
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
5.2. Teori Motivasi
Dalam berbagai tahap evolusi pemikiran manajemen,
para manajer menganut model-model atau teori-teori yang
berlainan. Terdapat tiga model atau teori menurut
urutannya di mana teori ini berkembang, yaitu:
1. Model tradisional.
2. Model hubungan manusia.
3. Model sumber daya m a n u s i a . 25
5.2.1. Model Tradisional
Teori motivasi dimulai oleh Frederick Taylor,
yang berpendapat bahwa aspek yang penting dari tugas
manajer adalah memastikan bahwa para pekerja melaksanakan
tugas mereka yang berulang-ulang dan membosankan dengan
cara yang'paling efisien. Manajer menentukan bagaimana
tugas harus dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif
untuk memotivasi para pekerja, makin banyak merekai
berproduksi, makin besar penghasilan mereka.
Perspektif ini menganggap bahwa para pekerja pada
dasarnya pemalas. Pekerja hanya dapat dimotivasi dengan
imbalan uang dan hanya sedikit kontribusinya di luar
tugas mereka.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
5.2.2. Model Hubungan Manusia
Akhirnya pendekatan tradisional terhadap motivasi
tidak lagi memadai. Elton Mayo dan peneliti lain
menemukan bahwa kontak-kontak sosial yang dilakukan oleh
para karyawan di waktu kerja juga penting dan bahwa tugas
yang berulang dan menjemukan dengan sendirinya
merupakan faktor dalam mengurangi motivasi. Pendapati
lain yang dikemukakan bahwa manajer dapat memotivasi
karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan
membuat mereka merasa berguna dan penting. Tetapi baik
model tradisional maupun model hubungan manusia,
keinginan manajer tetap sama, mengharapkan pekerja
menerima situasi kerja yang dibentuk oleh manajer.
5.2.3. Model Sumberdaya Manusia
Teori ini dikemukakan oleh Maslow dan Me Cleland,
mengkritik model-model di-atas, yang mengatakan bahwa
karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, oukan hanya uang,
atau keinginan atau kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan
pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
a. Maslow dalam hal ini yang terkenal dengan teorinya
"Hierarchy of Needs Theory", yang lebih kita kenal
dengan teori hirarkhi kebutuhan dari Abraham
Maslow's. Dia mempunyai hipotesa bahwa dalam diri
setiap orang terdapat lima jenjang kebutuhan, yaitu:
1. Psycological, meliputi rasa lapar, haus, sex dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
kebutuhan-kebutuhan badan lainnya.
2. Rasa aman, meliputi keamanan dan perlindungan darii
gangguan secara fisik dan emosi.
3. Cinta, meliputi rasa kasih sayang, pemilikan, ras
dapat diterima dan persahabatan.
4. Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan
yang timbul dari dalam seperti, rasa hormat pada
diri1 sendiri, otonomi dan prestasi dan faktor-
faktor penghargaan yang dari luar seperti, status,
dikenal dan diperhatikan.
5. Aktualisasi diri, diwakili oleh dorongan untuk
menjadi apa yang mampu dilakukan oleh seseorang,
seperti perkembangan, pencapaian prestasi dan
pemeiiuhan kebutuhan diri.26
Dalam hal ini Stephen P.Rob.bins mengemukakan,
As each of these needs becomes substantiallysatisfied, the next need becomes dominant ...........From the standpoint of motivation, the theory would say that although no need is ever fully gratified, a substantially satisfied need nolonger motivativates.27
Yang mengatakan bahwa bila tiap kebutuhan pada
dasarnya telah terpuaskan, kebutuhan berikutnya menjadi
26 Abraham H.Maslow, Motivation. aDd_Personality. 2nd Edition, Harper and Row, New York, 1970, Hal 28.
27 Stephen P.Robbins, Op cit. Hal 123.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dominan. Berawal dari motivasi, teori ini akan mengatakan
bahwa meski tidak terdapat kebutuhan yang dapat terpenuhi
seluruhnya, kepuasan yang banyak tidak membutuhkan
motivasi yang begitu lama,
b. Teori dari Me Clelland
Dalam konsepnya, bahwa dalam diri manusia terdapat
tiga kebutuhan pokok yang mendorong tingkah lakunya, yang
dikenal dengan “Social Motives Theory',28)> meliputi:
1. Need of achievement,
Kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur
berdasarkan standar keberhasilan dalam diri sese'orang.
Kebutuhan ini berhubungan erat dengan pekerjaan., dan*
mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk mencapai
prestasi tertentu.
2. Need for affiliation,v
Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam
hubungannya dengan orang lain. Yang mengarah pada tingkah
laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang
lain .
3. Need for power,
Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi orang
lain. Sehingga menyebabkan orang yang bersangkutan tidak
atau kurang memperdulikan perasaan orang lain.
28 Moh. As 'ad, S.U., Psi, Esikola&i__Industri .Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta, 1987, Hal. 51.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
c. Teori dari Vroom
Teorinya tentang motivasi lebih diarahkan
hubungannya dengan prestasi kerja dan ability. Yang
dirumuskan dalam suatu model, yaitu: F = f( M x A ).29
Menurut model ini prestasi kerja seseorang (P)
merupakan fungsi dari interaksi perkalian antara Motivasi
(M) dan Ability (A). Jika seseorang rendah pada salah
satu komponennya maka prestasi kerjanya pasti akan
rendah pula'.
Sedangkan tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh interaksi perkalian dari tiga komponen,
yaitu: Valence (nilai), Instrumentality (alat) dan
Expectancy (harapan), maka rumusnya adalah: M = V x I x E
dengan bekerja setiap orang tentu mempunyai sasaran-
sasaran pribadi yang diharapkan dapat dicapai sebagai
akibat dari prestasi yang ia berikan. Akibat ini akan
mempunyai nilai (valence) yang berbeda bagi setiap
ind ividu.
Kalau seorang tenaga kerja bisa berprestasi kerja
sesuai yang diharapkan perusahaa, seberapa besar sasaran
pribadi karyawan tersebut bisa dipenuhi. Dalam hal ini
kemungkinan kemungkinan tercapainya sasaran-sasaran
pribadi satu persatu melalui tercapainya produktivitas
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
yang diharapkan perusahaan, sebagai Instrumentality.
Jika misalnya prestasi kerja yang tinggi itu
merupakan outputnya sesorang tenaga kerja, sejauh mana
kemungkinan yang dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga
yang akan diberikan dan usaha yang akan dilakukan dapat
membuahkan prestasi kerja sesuai yang diharapkan oleh
perusahaan darinya, pertanyaan tersebut berhubungan
tentang Expectancy.
Selanjutnya tentang ability, menurut pendapatVroora
adalah seihua non motivasional attribut yang dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas. Jadi ability merupakan
suatu potensi untuk melakukan sesuatu.
d. Model Lawler dan Porter
Adapun rumusan yang diusulkan oleh Lawler dan
Porter adalah:
Performance = Effort x Abilities x Role perception
Model di atas merupakan penyempurnaan dari
model Vroom, hal yang ditambahkan pada model
ini adalah role perception, jenis aktivitas
tingkah laku yang dirasakan subyek paling
sesuai dilakukan agar sukses. Sifatnya labil,
din&mikanya mengikuti perubahan situasi, penen-
tu arah dari effort, dan merupakan moderator
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
antara effort dengan performance. Model di atas
bila dikaitkan dengan motivasi, dapat d'ijabar-
kan melalui bagan sebagai berikut:
GAMBAR 2
5.3. Sistem Motivasi dalam Organisasi
Stephen P.Robbins dalam bukunya yang .berjudul
"Organizational Behavior", berpendapat bahwa:
Motivation as the willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditioned by the effort's ability to satisfy some individualneed............................................ ■......The three key elements in our definition are effort, organizational goals, and n e e d . 30
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Konsep ini menyatakan adanya hubungan motivasi
dengan tujuan organisasi. Motivasi sebagai kemauan
berusaha yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi,
yang dicapai melalui usaha untuk memuaskan keinginan
individu.' Motivasi secara umum dipusatkan pada usaha
kearah pencapaian tujuan. Kita akan mengarahkan perhatian
ke tujuan-tujuan organisasi dalam upaya menggambarkan
perhatian1 tunggal kita dalam perilaku dan prestasi.
Pernyataan di atas juga mengemukakan adanya tiga kunciidasar hubungan motivasi dalam organisasi yaitu usaha,
tujuan organisasi, dan keinginan.
Usaha merupakan eleroen yang dominant, karena bila
seseorang termotivasi, maka dia akan berusaha keras.
Tetapi u&aha yang tinggi tidak mungkin bisa menimbulkan
hasil prestasi kerja yang baik, keeuali usaha tadiidisalurkan pada satu arah yang menguntungkan organisasi.
Oleh karena itu harus ditetapkan suatu ukuran kualitas
dari usaha sebaik-baiknya, dalam hal ini diarahkan
secara konsisten dengan tujuan organisasi. Sedang
keinginan merupakan suatu kondisi internal yang membuat
hasil tertentu tampak menarik. Suatu keinginan yang tidak *
tersalurkan menimbulkan tekanan yang mendorong dari dalam
diri individu. Dan untuk mengurangi tekanan ini mereka
memakai usaha. tfakin besar tekanan makin tinggi usahanya.
Sehingga dorongan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
akan kepuasan ini dapat menimbulkan berbagai perilakuidari masing individu dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian adanya hubungan yang konsisten antara
motivasi dengan tujuan organisasi. James A.F.Stoner, yang
mengutip pendapat dari Lyman Porter and Raymond Miles,
yaitu: " Perspektif sistem dari motivasi akan merupakan
hal yang paling bergema bagi manajer "
Maksud dari pernyataan tersebut, bahwa dalain
perspektif sistem dipertimbangkan mengenai sikap/
karakter dari para karyawan, sehingga motivasi yang
diterapkan akan sesuai dengan karakternya.
Ada tiga hal yang mempengaruhi motivasi dalam
organisasi,. antara lain:
1. Karakteristik perseorangan / Individual
Charapteristics.
2. Karakteristik pekerjaan/Job Characteristics.
3. Karakteristik situasi pekerjaan / Work Situation
C h a r a c t e r i s t i c s . ^c2.3.1 Kajrakteristik perseorangan / Individual
Characteristics
Merupakan minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa
seseorang ke dalam situasi kerja. Bila kebutuhan masing-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
masing telah terpenuhi secara memadai, menurut Maslow,
karyawan ,akan menjadi termotivasi oleh keinginan akan
aktualisasi diri. Mereka akan mencari arti dan
perkembangan pribadi dalam pekerjaan mereka dan akan
secara aktif mencari tanggung jawab baru. Bagi beberapa
orang, menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi raungkin
merupakan alat untuk aktualisasi diri, sedangkan bagi*
yang lain, mengerabangkan gagasan yang kreatif akan
terpenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.Dengan
menyadari perbedaan kebutuhan akan aktualisasi diri pada
bawahan, manajer dapat menggunakan berbagai pendekatan
untuk memungkinkan bawahan mencapai tujuan pribadi selain
tujuan organisasi. Sehingga dari penemuan ini, bagi para
manajer bahwa pentingnya menyesuaikan seseorang dengan
pekerjaan]
2.3.2. Kairakteristik pekerjaan/ Job Characteristics
Merupakan atribut dari tugas karyawan dan meliputi
besarnya tanggung jawab, variasi tugas, dan sejauh .mana
pekerjaan memberikan kepuasan. Menurut F.Herzberg
terdapat dua faktor terhadap motivasi kerja;
penyebab kepuasan, berkaitan dengan sifat pekerjaan
dan dengan imbalan yang dihasilkan langsung dari
prestasi tugas pekerjaan.
penyebab ketidakpuasan, faktor ini berasal dari
hubungan seseorang dengan lingkungan organisasi di
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
mana pekerjaan dilaksanakan, misal adanya kebijaksana-• \
an organisasi.
2.3.3. Karakteristik, situasi pekerjaan/tfork Situation
Characteristics
Adalah faktor-faktor dalam lingkungan kerja
individu.'i
Meliputi :iLingkungan kerja langsung, mencakup sikap dan tindakan
rekan ;sekerja dan atasan, serta iklim dari tempat
kerja. Dalam hal ini manajer harus menyadari perlunya
menyediakan iklim lingkungan yang sesuai untuk para
karyawan selain juga tugas-tugas mereka. Suatu
lingkupgan kerja, di mana karyawan di semua tingkat
merasa: bahwa mereka adalah bagian yang integral dari
organisasi, hal itu akan lebih memotivasi karyawan.
- Tindakan dan kebijaksanaan organisasi secar’a ke-
seluruhan. Adanya kebijaksanaan personalia, yang
mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap atau
meninggalkan organisasi, serta kemampuan untuk menarik
karyawan baru. Iklim atau ' kebijaksanaan secara
keseluruhan yang berasal dari manajemen puncak,
biasanya tidak dapat diubah secara berarti oleh
manajer tingkat menengah.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
5.4. Penganggaran dan Tingkah Laku
Belakangan ini, lebih banyak perhatian diberikan
terhadap pengaruh dari tingkah laku dalam menyediakan
data-data yang diperlukan manajer pada kegiatan
perencanaan dan pengawasan. Sehubungan dengan hal itu,
penganggaran mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi
tingkah ilaku perorangan dan kelompok pada proses
manajemen tersebut, yaitu :i
1. Menetapkan sasaran;
2. Merijelaskan apa yang harus dilakukan seseorang
untjuk dapat mencapai sasaran;i
3. Memberikan dorongan untuk melakukan hal yang
diinginkan;
4. Memberikan penilaian terhadap hasil usaha;
5. Menetapkan tindakan perbaikan.32
Sedang sikap seseorang manajer terhadap anggaran
sangat bergantung pada hubungan baik yang terjalin dalam
kelompok manajemen. Melalui pengarahan atas rencana
perusahaan disertai dengan kesempatan untuk mendapat
imbalan dan kepuasan pada pihak manajemen yang lebih
rendah dan menengah dapat mencapai hasil yang luar biasa.
Selanjutnya James L. Peirce menyatakan :
32 Adolph Mat2 and.Milton Usry, Op.cit. Hal 7.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Kita tniilai menyadari bahwa suatu alat tidak dapat digunak&n secara tepat kecuali bila tangan yang menggunAkan diberi motivasi yang tepat pula. Seperti halnya tehnik-tehnik usaha lainnya, suatu anggaran harus merupakan suatu pintu yang membukakankesempatan ke arah pekerjaan yang lebih menye- nangkan dan menguntungkan, dan bukan merupakan alatuntuk meniksa....................... Remudian akandisadari bahwa hal-hal yang dapat dilakukan tanpa suatu anggaran dapat dikerjakan dengan lebih baikbila menggunakan anggaran....................Kecerdikan dari manajemen pada akhirnya dapat mengarahkan peraikiran tentang anggaran ke saluran yang positip saja, sedemikian rupa baik bagiperorangan maupun sebagai pimpinan usaha dapatmenikmati hasil dari usaha yang d i h a r a p k a n n y a . ^ 3
Pendapat yang dikutip dari Peirce di atas menun-ijukkan bahwa suatu anggaran tidak akan berhasil dengan
baik selama pihak-pihak yang berkepentingan tidak' mau
meneritnanya. Sedangkan masalah penciptaan motivasi bagi
para karyawan. perusahaan masih merupakan masalah yang
sulit diatasi. Manajer maupun para karyawan pabrik raung-i
kin mempunyai pendapat yang berbeda mengenai alasan
ataupun sebab-sebab yang diperlukan untuk menimbulkan
motivasi untuk mencapai tingkat tertinggi dari standar
kerja merek^a.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
BAB III TINJAUAN UMOM PERUSAHAAN
1. UMUM
Agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai peru-
sahaan dan ■ aktivitasnya, berikut ini penulis uraikan
mengenai sejarah singkat, lokasi, struktur oraganisasi
dan penjelasan tugas^tugas dari masing-masing unsuri
organisasi perusahaan PT X , hasil produksi dan proses
produksinya, ' sistim penyusunan anggaran dan perobuatan
laporan realisasinya, serta sistim penilaian prestasi
atas hasil yang dicapai.
1.1. Sejarah PT X
PT X a.dalah unit perusahaan yang memproduksi cat,
dan yang berlokasi di daetah Rungkut Industri Raya.
Sebelumnya perusahaan ini terbentuk dari dua unit
produksi yaitu unit I (PT X), dan unit II Yang berada di
jalan Dinoyo Surabaya. Namun akhirnya realisasi perkem-
bangan perusahaan tersebut diselesaikan dan diresmikan
penggunaanya pada tanggal 17 Maret 1383 oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur.
1.2. Perkembangan Kegiatan Usaha
PT X adalah unit usaha yang yang memfungsikan
pusat-pusat kerjanya sebagai cost center. Sehingga
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
kegiatan dari PT X hanya memprodusir berbagai jenis cat,
vernis dan riinyak cat. Selain itu juga mnlai tahun 1989,
selain memprodusir produk-produk di atas, juga mulai
menggalakkan diversifikasi produk, antara lain:
- Cat-cat’ Heavy duty dan cat tehnis rautu
tinggi lainnya.
Cat tembok merk Indatex.
Dengan deraikian tanggungjawab dari pimpinan PT X
ditekankan pada kualitas dan kuantitas cat yang
diproduksinya. Selain itu juga bertanggungjawab terhadap
tingkat biaya produksi yang terjadi, dalam usahanya untuk
mengendalikan harga pokok produksi.
1.3. Rencana Pengembangan Pasar
Bidang Lit.Bang terus menerus mengadakan
penelitian dan optimasi resep-resep sehingga marapu
bersaing di pasaran. Intensifikasi pasar yang sudah
dikelola, tetap diadakan pengembangan daerah pemasaran
baru, baik di pasaran umum lewat penyalur, maupun pasaran
pemakai langsung, seperti Pertamina Jakarta yang .telah
dirintis menjelang tahun 1989.
Khususnya untuk cat khusus seperti cat Heavy-Duty
yang masih terbatas pemakaiannya pada pabrik-
pabrik pupuk, seperti PT Petrokimia Gresik (User-
potensial) secara kontinu telah menggunakan. Dan telah
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dirintis penggunaannya menjangkau pabrik-pabrik pupuk di
luar Jawa. Karena cat jenis heavy-duty ini selain
menghasilkan contribusi margin yang cukup tinggi, juga
collection payblenya cukup baik pula.
2. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENJELASAN
PT X , sebagai salah satu divisi yan£
memproduksi cat, menggunakan struktur organisasi campuran
antara garis dan staf, di mana setiap bagian membawahi
beberapa bagian di bawahnya dan tanggungjawab berjalan
dari tingkat bawah'ke tingkat yang lebih tinggi. Bagan
struktur organisasi dari PT X terlampir.
Adapun tugas-tugas dari masing-masing anggota
organisasi adalah sebagai berikut:
Manajer/ Pimpinan PT X,
Sebagai pimpinan tertinggi di unit usaha
PT X mempunyai tugas-tugas:
a. Menyelenggarakan aktivitas unit untuk mencapai program
produksi sesuai kebijaksanaan Direksi dari kantor
pusat.
b. Membina dan raengkoordinir administrasi dan tata
laksana seluruh kegiatan satuan-satuan tugas di Unit;
c. Memimpin dan membina unit produksi dan segenap
aparaturnya sesuai fungsi dan tugasnya' masing-masing
sehingga mampu berdaya guna dan berhasil guna secara
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
wo
on
vi
Huunu
STRUKTUR ORGANISASI PT - X
MANAGER /PI MP I NAN
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
optimal;
d . Menyelenggarakan usaha pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan anggaran unit;
e. Menyelenggarakan efisiensi di segala bidang sesuai
prinsip ekonomi perusahaan;
f. Menyeleng'garakan, pengawasan, perawatan serta pemakai-
an barang-barang railik perusahaan;
g. Membina ketentraman dan ketertiban dalara lingkunganiperusahaan;
h. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sehingga
tercapai produktivitas secara optimal;
i. Menyelenggarakan .laporan berkala kepada direksi
tentang pelaksanaan produksi, keuangan, persediaan,
daftar, nominatif dan sebagainya;
j. Menyelenggarakan hubungan kemasyarakatan yang tidak
.bertentangan dengan kebijaksanaan direksi untuk tujuan
pengembangan pemasaran produksinya;
Dalam melakukan tugasnya manajer/ pimpinan PT X, dibantu
oleh:
- Kepala Sek&i Uraura dan ADministrasi
- Kepala Seksi Produksi
- Kepala Seksi Pengendalian Produksi
- Kepala Seksi Tehnik
- Kepala Seksi Gudang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Kepala Seksi Umum dan Administrasi
Sebagai unsur pelaksana di Unit mempunyai tugas-
tugas:
a. Menyelenggarakan administrasi personalia;
b. Menyelegg&rakan kesejkhteraan karyawan yang meliputi
makan siang, perawatan kesehatan, pendidikan dan usaha
kesejahteraan lainnya;
c. Menyelenggarakan kebersihan lingkungan kerja;
d. Mengatur kkomodasi dan hal-hal lain bagi tamu dinas;
e. Menyelenggarakan pemeliharaan alat-alat kantor/ tulis
dan inventarisasi barang-barang yang menyangkuti
perlengkapan kantor, bangunan, mess, poliklinik dan
lain-lain peralatan non tehnis.i
Kepala Seksi Produksi,
Sebagai unsur pelaksana dalam produksi, meliputi:
-a. Menyelenggarakan tugas-tugas dalam proses produksi
sesuai kebijaksanaan direksi;
b. Menyelenggarakan dan mengkoordinir satuan-satuan tugas
Bidang Proses Produksi yang meliputi:
- proses penerimaan bahan baku dan bahan penolong
- proses pencampuran dan pembuatan pasta
- proses penggilingan pasta
- proses pengenceran dan pewarnaan menurut kebutuhan
- proses pengalengan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
c. Menyelenggarakan administrasi hasil produksi baik
kuantitas- maupun kualitas;id. Membuat laporan berkala data proses;
e. Menyelenggarakan pengawasn bidarig Kesehatan Kerja,
Keselamatan Kerja .serta memberikan petunjuk bawahan
dalam penggunaan perlengkapan alat-alat kerja;
Dalam hal . ini Kepala seksi produksi dibantu oleh
Assisten I Administrasi Eroduksi. yang melakukan tugasnya
sebagai berikut:
1. Di dalam tugasnya bertanggungjawab kepada Kasi
Prpduksi.
2. Bettanggungjawab dalam pembuatan laporan
administrasi pemakaian bahan, bahan setengah
jadi dan produk jadi, setelah proses produksi
selesai dikerjakan, dalam bentuk:ii - laporan harian
- laporan sepuluh harian
- laporan bulanan.
3. Meihbuat daftar bahan keperluan produksi.
4. Membuat daftar lembur.
5. Membuat dokumentasi data-data barang produksi
baik yang menyangkut kuantitas maupun kualitas.
Kepala Seksi Pengendalian Produksi,
Sebagdi unsur pelaksana pada Unit tugas-tugasnya:
a. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi data
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
produksi1 baik yang menyangkut kualitas dan kuantitas;
b. Menyelenggarakan pengendalian terhadap realisasi
program produksi;
c. Menyelenggarakan pengendalian dan pengawasan kualitas
produksi' sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh atasan;
d. Menyelenggarakan pengawasn terhadap mutu bahan bakuidan bahan penolong untuk menunjang kelancaran program
produksi,;
e. Membuat laporan produksi terhadap kegiatan Unit.i w
Dalatn tugasnya dibantu oleh:
Assisten X Pengendalian Produksi
1. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepadai
Kasi Pengendalian Produksi;
2. Melakukan administrasi dan dokumentasi data produksi,
baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitas;
3. Helaksanakan pengendalian dan pengawasan kuali-tas
produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh perusahaan pada setiap tahapan proses produksi;
4. Melaksan&kan pemeriksaan pengawasan mutu bahan baku
dan bahan pembantu;
Kepala Seksi Gudang,
Sebagai salah satu unsur dari Unit yang bertugas:
a. Menerima dan menyimpan barang-barang/bahan-bahan milik
perusahaan meliputi:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
- bahan baku dan bahan penolong
- produk jadi berupa cat
- alat-alat tehnik dan spare part serta bahan-bahan
keperluan lainnya
b. Menyelenggarakan pelayanan pengiriman produksi sesuai
order dari direksi;
c. Memelihara dan merawat barang-barang dalam gudang ;
d. Melayani pengeluaran barang-barang gudang untuk
keperluan perusahaan;
e. Membuat administrasi barang-barang dalam gudang sesuai
jenisnya;
f. Menelitl dan mencatat setiap barang yang masuk sesuai
dokumen yang ada;
g. Menolak setiap penerimaan barang yang tidak sesuai
dengan clokumen baik yang menyangkut kuantitas maupun
kualitas.
Untuk melaksanakan tugasnya dibantu oleh:
1. Assisten I Gudang Bahan Material
a. mencatat bahan material yang masuk dan yang
keluar dalam kartu gudang, menyusun secara
kronologis dan teratur, serta menyimpan bon-bon
penerimaan dan pengeluaran bahan;
b. melayani permintaan bon bahan-bahan sesuai yang
tertera pada Surat Perintah Mengeluarkan Barang;
c. menyelesaikan bon-bon pengeluaran bahan yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
belum dibuat / dikerjakan;i
d. meneliti setiap bahan yang masuk dan keluar
sesuai dengan bukti dokumen mengenai kualitas,
kuantitas, tanggal dan suppliernya;
e. bertanggungjawab atas ketertiban, penyimpanan dan
penempatan bahan-bahan;
f. dalaih melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada
Kepala Seksi Gudang.
2. Assisten I Gudang Barang Jadi, yang tugasnya meliputi:
a. Mencatat barang jadi yang masuk dan keluar daiam
kartU gudang, menyusun secara kronologis dan
teratur serta menyimpan bon-bon penerimaan dan
pengeluaran barang jadi;
b. Melaksanakan pengiriman barang sesuai dengan
Delivery Order;
c. Menyelesaiakan. bon-bon pengeluaran barang jadi
*yang belum dibuat / dikerjakan;
d. Meneliti setiap barang jadi yang masuk dan keluar,
sesuai dengan bukti dokumen yang ada;
e. Bertanggungjawab atas ketertiban penyimpanan dan
penempatan barang jadi;
f. Dalam melaksanakan tugasnya b.ertanggungjawab
kepada Kepala Seksi Gudang.
Kepala Seksi Tehnik,
Tugas-tugasnya di sini meliputi:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
a. Menyelenggarakan tugas-tugas dalam bidang tehnik per-
mesinan dan utility untuk menunjang kelancaran proses
produksi;
b. Menyelenggarakan dan mengkoordinir satuan-satuan
tugas bidang tehnik yang meliputi:
~ administrasi dan dokumentasi tehnik
- tehnik1perawatan peralatan produksi
- tehnik perawatan utility tenaga motor, listrik dani
pompa
c. Membina :inventaris harta kekayaan perusahaan khusus
dalam bidang alat-alat tehnik;t
d. Membuat .laporan berkala data tehnik yang menyangkut
permesinetn dan utility serta alat-alat lainnya ter-
masuk penggunaannya;
e. Mengadakan pengawasan dalam bidang kesehatan kerja
serta m^mberikan petunjuk pada bawahan tentang peng-
gunaan alat-alat kerja sesuai pedoman dari Departemen
Tenaga Kerja.
3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi dilaksanakan berdasarkan Surat
Perintah Produksi (SPP) yang berasal dari Direktur
Produksi dan Pemasaran dari kantor pusat yang dibuat
dalam rangkap empat:
1. Ditujukan kepada Manajer/ pimpinan PT X;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
2. Ditujukan kepada Kepala. Seksi Produksi dari
unit cat tersebut;
3. Ditujukan kepada Kepala Seksi PengendalianiProduksi dari unit cat tersebut;
4. Arsip.
Berdasarkan SPP tersebut kepala seksi produksi
melaksanakan produksi, Di mana proses produksinya
dibagidalam empat departemen yang disesuaikan dengan
proses produksinya terdiri dari:
1. Departemen Penyampuran;
2. Departemen Penggilingan / Grinding;
3. Departemen Pewarnaan;i
4. Departemen Pengalengan.
Di mana m:asing-masing departemen tersebut di bawah
pengawasan dari Assisten II, yang meliputi:
1. Assisten II Departemen Penyampuran;, yang bertanggung
jawab at'as:
a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan/
pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada
kaitannya dengan proses campuran;
b. Membantu mengkoordinir pelaksanaan pembuatan pasta
(campuran) sesuai dengan resep;
c. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-
bagian lain.
2. Assisten II Departemen Grinding, bertanggungjawab
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
at as:
a. Membuat laporan administrasi harian mengenai semua
keperluan/pemakaian bahan solvent/binder dan hasil
produksi yang ada kaitannya dengan proses
Grinding;
b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-
bagian lain;
c. Membantu mengkoordinir pelaksanaan penggilingan/
grinding.
3. Assisten II Departemen Pewarnaan, bertanggungjawab
atas:
a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan/
pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada
kaitannya dengan proses pengenceran / pewarnaan;
b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-
bagian lain;
c. Membantu menkoordinir pelaksanaan proses peng-
enceran/pewarnaan.
4. Assisten II Departemen Pengalengan, bertanggungjawab
atas:
a. Membuat laporan administrasi mengenai keperluan /
pemakaian bahan dan hasil produksi yang ada
kaitannya dengan proses penyaringan/pengalengan ;
b. Menciptakan ketertiban administrasi dengan bagian-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
bagian lain;
c. Membantu mengkoordinir pelaksanaan proses pe~
nyaringan / pengalengan.
Assisten II dari masing-masing departemen tersebut di
dalam tugas kerjanya bertanggungjawab terhadap Kasi
Produksi.
Sedangkan proses produksinya dari unit cat PT X
tersebut digambarkan dalam bagan terlampir. Tahapan dariimasing-masing proses produksi kami jelaskan sebagai
berikut:
3.1. Persiapan
Untuk. kelangsungan proses produksi pembuatan cat
perlu diperhatikan persiapan awal, sebelum proses
produksi berjalan. Hal itu meliputi:
Penyediaan bahan baku utama dan bahan tambahan,
melalui penimbangan dan penakaran dengan ukuran yang
telah ditentukan.
Penyediaan tempat pencampuran yang akan digunakan
sesuai dengan jumlah yang akan diproauksi.
Setelah bahan dan sarana tersedia, maka langkah
selanjutnya pencampuran.
3.2. Pencampuran,
Pada ' tahap ini dilakukan proses pencampuran
beberapa bahan sebagai berikut:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
GAMBAfl IV FLOW CHART PROSES PRODUKSI
P.T. X SURABAYA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Pigment, prosentase yang dicampur 100% dari seluruh
pigment yang digunakan;
Extender"(Bahan pengisi);
Binder (Bahan pengikat);
Solvent dan Diluent (Bahan pelarut dan pengencer);
Additive : (Bahan tambahan).
Bahan-bahan di atas dituang dalam drum , sambil diadakan
pengadukan dengan mesin pencampur (mixer). Sehingga
diperoleh hdsil berupa pasta.
3.3. Penggilingan
Pada proses penggilingan ini bertujuan untuk
menghaluskari pasta hasil pencampuran sehingga diperoleh
kehalusan (grit) dengan ukuran tertentu yang telah
d isyaratkan ,
3.4. Pengenceran dan Pewarnaan
Untuk proses ini memerlukan keahlian khusus dalam
mencampur beberapa warna, sehingga diperoleh warna yang
diinginkan sesuai dengan standar warna yang dipakai, dan
ini merupakan pekerjaan yang paling menentukan mutu serta
keluwesan warna dari cat itu sendiri. Bahan-bahan yang
dicampur dalam proses ini: - pasta hasil penggi1ingan;
- binder;
- solvent;
- additive.Bahan-bahan- tersebut dicampur, sehingga diperoleh hasil
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
campuran yang homogen.
Setelah melalui pemeriksaan terhadap warna dan
kekentalannya (viskositasnya), bila telah memenuhi
syarat, maka dilanjutkan pada proses penyaringan dan
pengalengan.
3.5. Penyaringan dan Pengalengan
Dalam pengalengan ditetapkan beratnya 1 kg dan 5
kg, dengan menggunakan mesin pengisi cat yang dilengkapi
dengan saringan, untuk menghindarkan masuknya cat yang
kasar ke dalam kaleng.
Kelanjutan dari pengalengan ini adalah pengepakan
dan diteruskan ke bagian penyimpanan (gudang) atau
langsbng dilakukan pengiriman (ekpedisi).
Untuk lebih jelasnya proses produksi cat PT X, digatnbar-
kan dalam formulir terlampir.
4. SISTIM PELAPORAN
Sistim laporan dari perusahaan cat PT X dimulai
dengan pembuatan laporan harian mengenai pemakaian bahan
dan hasil produksi, yang dilakukan oleh Assisten II dari
masing-masing departemen.
Atas dasar laporan harian tersebut Assisten I
Administrasi Produksi membuat laporan harian, laporan
sepuluh harian dan laporan bulanan, mengenai kwantitas
dan kwalitas bahan baku, barang setengah jadi dan barang
jadi. Yang kemudian diserahkan kepada Kepala Seksi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Produksi dan dibandingkan dengan Surat Perintah Produksi.
Selanjutnya sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala
Unit.
Demikian pula laporan yang harus dibuat oleh
Assisten II Pengujian Mutu dan Assisten I Pengendalian
Produksi seperti juga pada bagian produksi tersebut.
Namun laporan atas produksi lebih ditekankan pada
masalah pengawasan, dokumentasi dan pengendalian terhadap
kwalitas dan1 kwantitas produksi seSuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Kemudian oleh Kepala Seksi Pe
ngendalian Produksi digunakan sebagai pertanggungjawaban
kepada Kepala'Unit.
Berdasarkan laporan administrasi yang diterima
dari bagian produksi dan pengendalian produksi , kepalai
unit membuat laporan sepuluh harian dan laporan bulanan,
yang mana sebelumnya telah dinilai dalam rupiah oleh
seksi umum dan administrasi .. Kepala seksi Umum tersebut
juga membuat laporan bulanan atas biaya-biaya non bahan,
untuk pertanggungjawabannya kepada kepala unit. Laporan
produksi yang dibuat oleh kepala unit tersebut sebagai
pertanggungjawabannya kepada Direktur Pemasaran dan
Produksi pada direksi PD Aneka Kimia. Sebagai dasar
penilaian prestasi atas hasil yang telah dicapai oleh
kepala unit cat.Adapaun formulir atas laporan yang
dimaksud tersebut kami lampirkan berikut ini.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
5. PENYUSUNAN ANGGARANt
Pada; tiap akhir tahun Direktur Pemasaran dan
Produksi mehyusun Anggran penjualan atau target penjualan
untuk tahun yang akan datang. Remudian anggran penjualan
tersebut dilimpahkan kepada masing-masing kepala unit,
juga termasuk kepala unit cat tersebut.
Atas, dasar anggaran penjualan tersebut, kepala
unit cat menyusun anggaran produksi tahunan untuk periode
atau tahun yang akan datang. Penyusunan anggaran produksi
tahunan tersebut dilakukan atas kesepakatan bersama
antara kepala unit cat dengan kepala-kepala seksi yang
terdapat pada unit cat tersebut. Dalam hal ini masing-
masing kepdla seksi tersebut memberikan masukan atau
input berupa:
Kepala seksi pengendalian produksi memberikan masukan
tentang kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu.
Kepala seksi Umum dan Administrasi memberikan masukan
tentang biaya-biaya non bahan.
- Kepala seksi Tehnik memberikan masukan tentang biaya-
biaya perawatan mesin.
Kepala-kepala seksi tersebut memberikan masukan tentang
biaya-biaya yang dianggarkan berdasarkan biaya-biaya yang
telah terjadi pada dua dan satu tahun sebelumnya atau
atas dasar biaya historis.
Apabila anggaran produksi telah tersusun, maka
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
anggran tersebut harus disetujui direksi dalam hal ini
oleh Direktur Pemasaran dan Produksi. Anggaran produksi
tahunan yang telah disetujui, selanjutnya oleh kepala
unit diklasifikasikan dalam periode bulanan dan
triwulanan, selanjutnya didelegasikan kepada kepala seksi
pengendalian produksi dan kepala seksi umum dan
administrasi.iDi sisi lain perusahaan cat PT X juga menetapkan
istandar cost produksi, yang ditetapkan pada awal tahun
dan atas kesepakatan bersama antara kepala unit dengan
kepala-kepala seksi yang ada pada unit cat tersebut.
Ditinjau dari akuntansi, cara menetapkan standar cost,
kecuali untuk bahan baku, benar dan relevan. Karena dalam
menetapkan standar cost, perusahaan cat ini juga telah
menetapkan kapasitasnormal dan melalui penelitian
bersama antara kepala unit dengan bagian-bagian yang
terkait, hal itu juga tak lepas dari historis cost dengan
kebijaksanaan atas kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Tentang gatnbaran atas
standar cost tersebut penulis lampirkan di sini. Tetapi
dalam menyu.sun anggarannya, perusahaan cat PT X lebih
menekankan pada realisasi biaya yang terjadi dalam
kaitannya dengan pengendalian biaya produksi. Jadi
anggaran di'susun berdasarkan biaya yang terjadi di masa
lalu .
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
6. PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN
Penganggaran biaya diperlukan untuk menilai apakah
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan yang direncanakan.
Bila terjadi penyimpangan antara realisasi dan anggaran
maka perlu segera dicari sebab-sebab penyimpangan
tersebut dan dicari pemecahannya.
Dalam tata pelaksanaan program, khususnya program
manufacturing, tarapak sudah memadai dan baikpada unit cat
PT X tersebut. Seperti dijelaskan di atas di mana sumber-
sumber yang sesungguhnya dipakai dicatat dan dilaporkan
setiap hari, sepuluh harian dan bulanan. Sehingga dari
sistim laporan tersebut, kepala unit dapat segera
mengetahui adanya penyimpangan biaya yang terjadi
terhadap anggaran yang telah ditetapkan. Pada
kenyataannya unit cat ini masih belum menerapkan sistim
anggaran dengan baik. Selama ini semua biaya yang
terpakai untuk produksi diperhitungkan secara aktual.
Sedang standar cost yang telah ditetapkan tidak
difungsikan sebagai dasar untuk menilai efisiensi/
inefisiensi dalam perusahaan, karena perusahaan cenderung
mengacu pada anggaran biaya secara total tersebut di
atas. Namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya
perusahaan, maka semakin komplex proses akumulasi biaya
historis, sehingga tanpa disadari apakah anggaran biaya
yang digunakan sebag&i dasar penilaian efisiensi tersebut
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
relevan. Hal itulah yang selalu kita ragukan. Sedangkan
tingkat efisiensi atas biaya produksiyang terjadi
merupakan fcujuan dari unit cat PT X yang befungsi
sebagai cost center. Sehingga selisih yang terjadi atas
biaya yang sesungguhnya terhadap anggaran biaya akan
menitnbulkan bias dalam menafsirkan dan mengintepretasikan
hasil operasinya. Karena hal itu akhirnya juga akan
mempengaruhi keputusan yang diambil kepala unit atas
selisih atau varian yang terjadi.
Demikian pula halnya pada bidang yang
berhubungan dengan pengukuran prestasi para pelaksana
atau kepala unit, belum bisa dilaksanakan. Hal itu
berhubungan erat dengan tidak difungsikannya standar cost
sebagaimana telah disebutkan di atas. Sehingga secara
tidak langsung akan mempengaruhi motivasi para pelaksana
dan kepala unit dalam usahanya mencapai tujuan
perusahaan. Namur* di sisi lam, bahwa standar cost
tersebut dapat tidaknya diandalkan, semuanya tergantung
pada dapat tidaknya standar cost tersebut diterima oleh
manajer dan individu yang bersangkutan dari PT X
tersebut. Sedangkan dapat tidaknya mereka menerima
standar cost, tergantung pada persepsi dan kemampuan
mereka terhadap standar cost. Hal lain yang sering
mempengaruhinya apakah dengan diterapkan’ standar cost
dapat memenuhi harapan dan sasaran masing-masing
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
indivisu dari PT X tersebut. Dengan demikian akan
mempenguruhi variabel-variabel tersebut perlu penulis
ketengahkan permasalahannya. Karena bagaimanapun juga
faktor-faktpr tersebut yang raempengaruhi tercapai
tidaknya tujuan perusahaan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
ANALISA STANDAR COST SEBAGAI PENGUKUR EFISIENSI
DAN ALAT MOTIVASI DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN
Dari uraian-uraian yang telah penulis kemukakan
tentang gambaran perusahaan secara menyeluruh dalam bab
III, maka dalam bab berikut akan disajikan beberapa
analisa khususnya yang ada kaitannya dengan pemecahan
masalah yang sedang dihadapi. Analisa didasarkan pada
landasan teoritis dengan sedapat mungkin roengadakan
pendekatan praktis, yang maksudnya agar konsep yang
dikemukakan dalam analisa ini mempunyai kemungkinan untuk
diterapkan.
1. Penetapah:stand_ar_ cost sebagai alat Pengendali
Dalam proses .perencanaan, standar cost dapat
diupamakan sebagai tiang-tiang penyangga yang memperkuati
perencanaan itu.
Sedangkan dalam proses control standar berfungsi sebagai
alat pengukuri- untuk membandingkan dan menilai pelaksanaan
kerja yang sebenarnya. Oleh karena itu dalam perencanaan
finansial kita juga harus mempergunakan standar cost yang
secara garis besar menyangkut tujuan perusahaan sebagai-
manatelah direncanakan bersama. Dan sebagai langkah
pertama sebelum rencana finansial ditetapkan, yang
meliputi standar biaya bahan baku, standar biaya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tenaga kerja langsung, standar biaya produksi tak
langsung dan standar kuantitas yang akan diproduksi, maka
terlebih dahulu rencana-reneana finansial tersebut diukur
dan dinilai. Pengukuran dan penilaian tersebut dilakukan
melalui:
pendekatan historis, cara pendekatan dengan mengguna-
kan data yang diperoleh dari pengalaman di masa lalu.
cara pendekatan analitis, melalui penelitian secara
engineering yang disesuaikan dengan kebijaksanaan
perusahaan dan kondisi perekonomian yang ada.
Untuk mendapatkan hasil yang relevan dan dapat dipercaya,
maka kedua cara tersebut digunakan secara bersama.
Apabila telah ditetapkan standar untuk biaya-biaya
langsung dan tak langsung, maka standar tersebut dapat
digunakan.pada setiap tingkat kapasitas produksi. Dengan
demikian akan membantu manajemen dalam:
menyusun variabel budget untuk herbagei tingkat
kapasitas produksi;
melakukan analisa selisih atau varian terhadap
perbedaan yang terjadi antara biaya yang sebenarnya
dengan biaya yang telah ditetapkan di muka tersebut.
Sehingga manajemen dapat lebih memfokuskan
pengawasannya pada komponen selisih daripada setiap
jenis biaya produksi yang terjadi.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Dibmikian pula pada PT X, dalam menetapkan standar
cost tidak terlepas seperti prosedur di atas. Sedangkan
standar cost pada PT X, dikelompokkan menjadi tiga
bagian:
1. Standar bahan bakuiialah semua bahan yang raenjadi
bagian integral daripada barang jadi. Di sini
perusahaan menetapkan harga standar sebesar Rp 1830,-
per kilogram, kuantitas standar pemakaian bahan sama
dengan kuantitas standar cat yang diproduksi, dalam
hal ini kuantitas standar yang diproduksi per bulanriya
sebesar 10.000 kilogram cat.t
2. Standar tenaga kerja langsung,adalah biaya tenaga
kerja yang secara langsung terlibat dalam proses
produksi. Perusahaan menetapkan tarip upahnya sebesar
Rp 66,- per kilogram cat yang diproduksi. Tarip
standar dibebankan berdasar jumlah cat yang
diproduksi.
3. Standar produksi tak langsung, meliputi semua bahan
tak langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya
lain-lain. Pembebanan biaya tak langsung sebesar
Rp 274,- per kilogram cat. Seperti halnya tarip tenaga
kerja langsung, tarip biaya produksi tak langsung
dibebankan berdasarkan per satu kilogram cat yang
dianggarkan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Dalam menetapkan standar cost tersebut di atas, PT
X juga melibatkan pimpinan perusahaan dengan masing-i
masing kepala departeihen yang bersangkutan. Sedangkan
dalam menetapkan dan menilai standar costnya, PT X lebih
didasarkan atas kuantitas cat yang diproduksinya yang
sebelumnya telah diadakan penyelidikan lebih dahulu
mengenai' kegiatan produksi yang paling efisien.
Mengingat metode- penetapannya, yang menetapkan " dan
ditetapkan pada setiap tahun, se,harusnya standar cost. /•
tersebut bagi perusahaan merupakan alat untuk
mengendalikan biaya, alat yang penting dalam menilai
kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga
hal itu akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah
mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanaltan,
dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan seharusnya
dilaksariakan. Dengan demikian memungkinkan kepala uniti
untuk melakukan perbaikan netode produksi, pemilihan
tenaga. kerja dan kegiatan yang lain, dalam usahanya untuk
mengefisienkan biaya produksi.
Di samping itu standar cost dapat menyajikan
analisis penyimpangan (varian) biaya sesungguhnya dari
standar cost yang memungkinkan manajemen dapat mengukur
seberap# besar tingkat efisiensi biaya yang sesungguhnya
terjadi. Sehingga melalui informasi tersebut kepala unit
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dapat mertdeteksi kegiatan apa yang menyebabkan biayanya
menyimpang dari standar cost yang telah ditetapkan, hal
itu akan ihemudahkan dan mempercepat kepala unit mengambil
keputusan■secara relevan terhadap penyimpangan tersebut.
Penyajian semacam itu akan memungkinkan manajemen
melaksanakan pengelolaan kegiatan operasionalnya dengan
"prinsip pengecualian". Karena dengan memusatkan
perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang roenyimpang *dari keadaan yang seharusnya, manajemen diperlengkapi
dengan alat yang efektif untuk mengukur tingkat efisiensi
biaya produksi dalam usahanya untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan. Hal itu dapat penulis buktikan
melalui pembahasan analisa selisih.
2 . Analisa. Selisih_/-jrarAanoe.. Analysis
Analisa selisih merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur efisiensi atas pemakaian bahan, harga
bahan baku> upah tenaga ker^a langsung dan tarip produksi
tak langsung. Karena analisa ini fungsinya untuk selain
untuk mengetahui berapa penyimpangan yang terjadi antara
standar dan realisasi, tetap.i juga untuk mengetahui
sampai sejauh mana penyimpangan tersebut terjadi. Selain
itu juga bagi kepala unit akan bermanfaat untuk
memperoleh dasar analisa yang lebih baik terhadap biaya-
biaya sesungguhnya dalam usahanya untuk meriilai efisinsi
atas biaya yang terjadi dari unit usaha cat yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dipimpinnya, di mana hal itu merupakan tanggungjawab-
nya.
Hal lain yang perlu diperhatikan perlunya
memisahKan varian yang terjadi sesuai dengan varian harga
dan varian kuantitas produksi. Sehingga sesuai dengan
keadaan dan faktor penyebabnya yang ada pada PT X,
penulis membedakan varian tersebut ke dalam bentuk
varian kuantitas cat yang diproduksi, varian harga
bahan baku, varian tarip upah tenaga kerja langsung dan
varian tarip biaya produksi tak langsung/ overhead
variabel. Penulis tidak membedakan varian tarip tenaga
kerja langsung dan biaya tak langsung ke dalam jam
kerja, karena unit cat ini dalam mengontrol
produksivitas tenaga kerja langsung dan biaya produksi
tak langsung, ditekankan atas kuantitas dan kualitas cat
yang diproduksi-,' tanpa menilai berapa produktivitas jam
kerja yang terjadi. Sebubungan dengan pemisahan varian
tersebut, maka akan menuntut manajemen * untuk segera
memperhatikan penyimpangan terhadap standar, sehingga
semakin cepat pula permasalahan dapat dievaluasi dan
d ikoreksi.
Untuk lebih jelasnya penulis memberikan gambaran
tentang penghitungan selisih analisanya dalam tabel
berikut ini. Yang dapat berfungsi sebagai laporan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
prestasi atas tingkat efisiensi biaya produksi yang dapat
dicapai.
Sebelumnya penulis cantumkan daftar realisasi biaya
produksi yang terjadi sel'ama enam bulan terakhir.
TABEL 1
REALISASI BIAYA
NO. JENIS BIAYA JUU Aflisns SEPTEMBER OCTOBER NOVEMBER KSEHBERi BIAYA BAHAN BAKU 61.771.557 37.321,375 42,444.575 29.0ea.030 26.499.625 44.252.2032 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 1.529.041 998.966 1.166.497 1.434.290 1.009.467 1.988.6143 BIAYA FOH VARIABEL 8.449,474 5.487.013 6.285.01? 3.785.242 3.437.574 4.946.3414 KUAKTITAS/HASJL YANG DIPRODUKSI 28.785 16.405 IB.415 12.315 11.205 16.469
Selanjutnya berdasarkan realisasi tersebut,
penulis akan raenghitung berapa varian per kilogram dari
standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
TABEL 2
ANALISA SELISIH STANDARD COST DENGAN REALISASI BIAYA
( PER UNIT PRODUK )
BULAN1990
HASIL/KUANTITftS PRODUKSI [KB)
BIAYA BAKAN BAKU BIAYA TENAGA KERJA LANBSUNG
BIAYA FGH VARIA8EL
STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN STANDAR REALISASI VARIAN
JUU 10.000 20.705 (10.705) 1.090 2.146 (256) 66 53 13 274 293,5 (19,5)AGUSTUS 10.000 16.405 ( 6.405) 1.890 2.275 (385) 66 61 5 274 334,6 (60,6)SEPTEMBER 10.000 10.415 ( 8.415) 1.890 2.305 (415) 66 63 3 274 341,3 (67,3)flCTOBEft 10.000 12.315 ( 2.315) 1.090 2.362 (472) bb 116 (50) 274 307,4 (33,4)NGVEHBER 10.000 •11.205 { 1.205) 1.890 2.565 (675) 66 90 (24) 274 307 (33,0)DESB1BER 10.000 16.469 ( 6.469) 1.890 2.687 (797) 66 120,8 (54,8) 274 300 (26.0)
i
Disamping itu sebagai pembanding, penulis juga
akan mencantumkan pengukuran efisiensi yang dilaksanakan
oleh perusahaan selatna ini dalam tabel 3 berikut ini :
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
ANALISA SELISIH ANGGARAN DENGAN REALISASI BIAYA
! (DALAM RIBUAN)
1990HASIL/KUANTITAS PRODUKSI
(KG)biaya mm.m BIA¥A TEWSA KERJA
LANSSUNGBlAYft FQH VARIABEL
ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIAN ANGGARAN REALISASI VARIM
JUL1 10 20,7S5 (18,785) 76.976,9 61.771,5 15.205,4 1.747,6 1.529,0 218,6 11.003,9 8.448,5 2.635,5AGUSr. 10 16,405 ( 6,405) 49.823,5 37.321,4 7.502,1 1.139,8 999,0 140,8 7.216,6 5.489,0 1.727t6SEPT. 10 18,415 ( 8,415) 48.357,2 42.446,6 5.910,6 1.332,7 1.166,5 166,2 8.244,1 6.285,1 1.859,0OCT. 10 12,315 ( 2,315) 43.088,0 29.088,0 14.000,0 1.545,5 1.434,3 111,2 7.189,4 3.785,2 3.404,2NOV. 10 11,205 ( 1.205] 44.014,6 26.499,8 17.514,0 1.088,4 1.009,5 79,9 6.416,1 3.457,6 2.978,5DES. 10 16,469 ( 6.4691 66.008,9 44.252,2 21.756,7 2.142,8 1.988,6 154,2 9.465,4 4.946,3 4.519,1
Dari hasil perbandingan ke dua analisa tersebut
di atas, ternyata memberikan hasil selisih / varian yang
berbeda.
PT "X" selama ini melakukan pengukuran efisiensi
terhadap biaya sesungguhnya yang terjadi, dimana selalu
mengacu pada anggaran biaya secara total dan tidak dida-
sarkan atas standard cost. Dan bila ditinjau dari hasil
varian dalam tabel 3, selalu menunjukkan selisih / varian
yang favorable (menguntungkan), karena biaya produksi
yang sesungguhnya terjadi selalu di bawah dari anggaran
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
biaya yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebenarnya bila
mengukuran didasarkan atas anggaran biaya secara total,
hal itu akan menimbulkan perabiasan dalam mengintepretasi-
kan terhadap selisih yang favorable tersebut. Dimana
selisih tersebut nampaknya menguntungkan, sehingga atas thasil tersebut manajer dan pihak-pihak yang bersangkutan
kurang hati-hati dalam mengendalikan biaya, karena mereka
telah merasa puas atas hasil yang terjadi tersebut.
Padahal hasil yang diperoleh belum tentu favorable,
akibatnya hal itu akan mempengaruhi keputusan yang harusi
diambil nantinya.
Namun hasil analisa tersebut akan berbeda hasilnya
bila pengukuran efisiensi biaya produksi, didasarkan pada
standard cost per kilogram produk yang telah ditetapkani
sebelumnya, seperti yang dikemukakan dalam tabel 2.
Ternyata selisih yang terjadi menunjukkan selisih yang
unfavorable (tidak menguntungkan).
Selanjutnya dari hasil selisih yang unfavorable
di atas manajemen seharusnya memandang sebagai "bendera
merah” yang menuntut perhatian atas kenyataan bahwa
suatu perkecualian telah terjadi yang dapat berfungsi
sebagai feed back bagi pimpinan untuk raenelusuri dan
mendeteksi apa penyebab penyimpangan dan siapakah
yang bertanggung jawab atas terjadinya varian-varian
tersebut, untuk segera melakukan tindak lanjut dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
mengambil keputusan bila perlu. Varian harga bahan baku,
kepala unit dapat menelusuri ke bagian APR atau bagian
PPC untuk tnemeriksa apa penyebab terjadinya varian yang
in efisiensi tersebut, karena bagian APR dan PPC inilah
yang mengendalikan harga atas bahan baku yang dibeli,
sehingga yang bertanggung jawab terhadap varian harga.
Meskipun faktor harga yang menentukan adalah supplier,
namun pimpinan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor
pengendal harga bahan baku yang meliputi ukuran kuanti
tas pembelian, metode pengiriman yang digunakan,
potongan kuantitas yang tersedia, pesanan yang mendesak,
dan kualitas -bahan baku yang dibeli. Sepanjang bagian APR
dan PPC dapat mengendalikan faktor-faktor ini, maka
bagian APR dan PPC bertanggung jawab menjaga supaya
faktor-faktor tersebut sesuai dengan faktor-faktor yang
diantisipasikan ketika harga pokok standar ditetapkan
pertama kali. Faktor apapun yang menyimpang dari apa yang
diharapkan dalam menentukan pertama kali harga pokok
standar, dapat menimbulkan varian harga.
Varian hasil cat yang diproduksi, hasil di sini dapat
didefinisikan sebagai jumlah produk yang dihasilkan
dari pengolahan sejumlah bahan baku tertentu. Karena
seperti PT X ini yang meraproduksi cat, di mana produknya
harus memfcnuhi mutu fisik dan kimia tertentu, terdapat
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
kemungkinah untuk menggunakan berbagai kombinasi bahan
baku yang berbeda, dengan hasil produk yang tetap raeme-
nuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Sehingga varian
hasil di 1 sini pengertiannya diasumsikan sama dengan
varian pemakaian bahan baku. Sedang varian hasil juga
dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, keinungkinan
terjadi ikesalahan mesin, kualitas bahan baku yang ren-
dah, karyawan bagian produksi yang tak terdidik atau tak
sesuai dengan bidangnya, serta pengawasan yang buruk.
Pada umumnya, merupakan tanggung jawab departemen produk
si dan bagian PPC terhadap varian tersebut.iI i
Varian tenaga kerja langsung, pada perusahaan cat
ini tarip'upah tenaga kerja langsung ditetapkan berdasar-
kan perjanjian dengan serikat kerja, maka bagaimanapun
juga varian tarip upah dapat timbul melalui cara pemanf-
aatan tenaga kerja. Bentuk kesalah-alokasian tenaga kerja
akan mengakibatkan varian tarip upah tenaga kerja lang
sung yang merugikan oleh karena tarip upah per- satu
kilogram produk yang sesungguhnya akan melebihi tarip
upah standar yang sudah ditetapkan berdasarkan perjanjian
di atas untuk tugas tertentu yang dikerjakan. Varian
tersebut dapat juga timbul karena rendahnya produktivitas
tenaga kerja yang tidak ahli atau timbul akibat kerja
lembur yang diberi premi, sehingga mengakibatkan varian
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tarip upah yang bersifat in efisiensi.
Sedang yang bertanggungjawab atas pengendalian
varian tarip upah kerja, adalah bagian atau departemeni
yang ber$angkutan yang memanfaatkan tenaga kerja terse
but. Qlehikarena varian tarip upah umumnya terjadi seba
gai akibat dari cara bagaimsina tenaga kerja dimanfaatkan.
Maka penyelia yang berwenang memanfaatkan waktu kerja
secara effektif, memikul tanggung jawab untuk mengendali-
kan , sehingga varian tarip upah kerja dapat dikendalikan
berada dalam batas yang wajar.
Varian tatip biaya produksi tak langsung variabel, dapat
dianalisa: dan dievaluasi melalui dua hal yang' sering
mempengaruhinya. Pertama, varian ini dapat terjadif
semata-mata karena adanya kenaikan harga di atas harga
yang ditetapkan dalam :anggaran. Untuk PT X , hal ini
berarti bahwa harga yang dibayarkan untuk pos-pos biaya
tak langsung variabel mungkin meningkat, sehingga raenga-
kibatkan varian yang tidak menguntungkan.
Kedua, bagi PT X varian ini dapat juga dipengaruhi
oleh sisa buangan atau pemakaian overhead yang berlebi-
han, karena pemakaian overhead dipengaruhi oleh besarnya
unit cat yang diproduksi. Di mana dari bulan ke bulan
realisasi kuantitas cat yang diproduksi lebih dari kuan
titas yang dianggarkan. Sehingga varian ini tidak sekedar
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
mengukur deviasi harga yang dibayarkan saja, tetapi juga
mengukur deviasi jumlah pengeluaran pos-pos overhead.
Dengan demikian varian tarip biaya produksi tak langsung
variabel memungkinkan memusatkan perhatian pada hal-hal
yang dapat dikendalikan oleh masing-masing kepala seksi
terhadap p'emakaian overhead dalam produksi.
Analisa selisih atau variance analysis di si'ni
tidak boleh digunakan sebagai suatu dalih mencemarkan
atau berusaha menemukan iseseorang yang bersalah, justru
akan dapat menghancurkan tujuan organisasi. Penekanan
harus diletakkan pada fungsi pengendalian dalam arti
raendukung manajer lini dan membantunya mencapai tujuan.
Secara singkat dapat dikatakan, penekanan harus positif,
daripada ilegatif.
Dii samping itu yang perlu diperhatikan apakah
standar cost yang ada dapat diterima oleh masing-masing
individu dalam organisasi unit cat terebut. Karena dapat
tidaknya standar cost tersebut diandalkan tergantung pada
dapat tidaknya standar cost diterima sebagai dasar ukuran
efisiensi biaya produksi oleh kepala unit dan pihak-pihak
yang terkait pada PT X tersebut . Padahal bila standar
cost tersebut dapat diterima, maka akan menjadi salah
satu alat motivasi ke arah tercapainya tujuan perusahaan.
Karena seperti disebutkan di atas, perusahaan dalam
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
menetapkan perencanaan finansiil harus mempergunakani
standar cost yang secara garis besar menyangkut tujuan-
tujuan perusahaan sebagaimana telah direncanakan.
Bila kita bicara masalah motivasi, hal itu berkaitan
dengan masalah manusianya atau individu dari organisasi
unit cat Patna. Karena faktor manusialah yang sangat
mempengaruhi berhasil tidaknya standar cost diterapkan kei
arah terc;apainya tujuan perusahaan. Untuk raengetahui
seberapa jbesar pengaruh standar cost terhadap masing-
masing iridividunya dari PT X dalam menilai tingkat
efisiensi atas biaya produksi yang terjadi, perlu kita
ketahui geberapa besar motivasi mereka terhadap tujuan
dan standar cost, serta faktor-faktor penyebab terhadap
tinggi rendahnya motivasi mereka. Untuk raengetahui dan
mengukurnya, penulis akan membahas melalui pengukuran dan
analisa motivasi. ;
3. AnalisaJiotivasj terhadap Standar CostSebelum membahas analisa motivasi terhadap standar
cost, terlebih dahulu perlu kita pahami apa itu motivasi.
Karena dalam bab II pengertian tentang motivasi sudah
dibahas secara panjang lebar, maka dalam bab ini hanya
dibahas secara sepintas.
Motivasi seringkali diartikan sebagai suatu
'’driving force" yang menggerakkan manusia untuk berting-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
• i kah laku, dan di dalam perbuatannya itu raempunyai
tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa motivasi adalah dorongan yang melatar belakangi
individu ,berbuat untuk mencapai tujuan tertentu, jadi
sesuatu hal atau keadaan yang menjadi motif. Sesuai
dengan pemasalahannya adalah standar cost, maka hal atau
keadaan di sini penulis kaitkan dengan standar cost yang
menjadi motif individu untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga yang perlu penulis analisa adakah dan seberapa
besar motivasi individu yang bersangkutan terhadap
standar cost.
Untuk membahas analisa di atas seperti yang dike-
mukakan dalam bab II banyak teori yang mendukung terhadap
masalah m&tivasi ini. Tetapi penulis di sini akan lebih
menekankan pada teori rabtivasi dari Vroom yang telah
disempurnakan oleh Porter dan Lawler. Penekanan teori ini
sebenarnya1 tentang motivasi hubungannya dengan perform
ance (prestasi kerja). Sedang yang dimaksud performance
adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran
yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Tingkat
sejauh mana keberhasilan seseorang di dalam melakukan
tugas pekerjaannya dinamakan level of performance.
Dikatakan bahwa orang yang level of performancenya tinggi
disebut orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang
levelnya tidak mencapai standar, sebagai tidak produktif
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
atau berfdrmance rendah. Sedangkan teori Vroom tersebut
bila dikaitkan dengan standar cost, berarti prestasi
kerja akan tercapai bila 1 sasarandari standar cost dapat
dicapainya. Dasar pikiran yang digunakan bahwa dalam
dunia usaha seorang pimpinan perusahaan dituntut kemam-
puannya urituk menetapkan tujuan,- dan perencanaan yang
cerraat guna pencapaian tujuan prestasi dalam usahanya.
Dalam menetapkan tujuan ,dan prencanaan tersebut tentu
saja tidak lepas dari penetapan standar cost dan
finansial perusahaan, terutama untuk perusahaan yang
memfungsik&n pusat-pusat kerja sebagai cost center,
seperti PT X ini. Di mana tujuan utama dari perusahaan
yang bersifat sebagai cost center adalah nengefisienkan
harga pokok produksi yang terjadi. Perusahaan yang demi-
kian dikatakan produktif atau level of performancenya
tinggi bijLa biaya produksi yang terjadi dapat lebih
efisien atau sekurang-kurangnya sama dengan standar cost
yang telah ditetapkan. Maka kesimpulan dari teori ini
adalah performance kerja adalah fungsi dari motivasi
untuk berproduksi dengan tingkat standar cost tertentu.
Selanjutnya penulis akan mengukur seberapa besar
motivasi 'individu dari PT X tersebut terhadap standar
cost. Pengukurannya kita lakukan melalui pendekafcan model
Vroomian, yaitu: P = f( M;x A y
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Maksud dari fungsi ini adalah jika seseorang rendah pada
salah satu komponennya ( M = Motivasi & A = Ability )
maka prest$si kerjanya akan rendah pula. Tetapi penulis
asumsikan bahwa individu yang bersangkutan, meliputi
pimpinan perusahaan dan kepala-kepala bagian dari masing-
masing departemennya merapunyai kemampuan (ability) yang
tinggi terhadap standar cost. Sehingga penulis hanya
mengukur seberapa besar motivasi mereka terhadap
standar cost.
Menurut Vroom tinggi rendahnya motivasi seseorang
seperti yang dikemukakan dalam bab II tergantung pada
interaksi dari tiga komponen: Valence, Instrumentality
dan Expectancy, maka rumusnya adalah: M = 7 x I x E.
Apabila kita hubungkan dengan motivasi mereka terhadap
standar cost, penjelasan dari masing-masing komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
Valence, dengan menerapkan standar cost maka setiap
orang akan merasakan akibat-akibatnya. Setiap
individu yang bersangkutan, dalam hal ini
pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-
masing departemen yang ada pada PT X tersebut,
tentu mempunyai sasaran-sasaran pribadi yang
diharapkan dapat dicapai sebagai akibat atas
berhasilnya menerapkan sasaran dari standar
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
cost. Akibat dari ini jelas akan mempunyai
nilai yang berbeda bagi tiap individu.
Instrumentalia, kemungkinan tercapainya sasaran-sasaran
pribadi satu persatu melalui tercapainya
produktivitas yang diharapkan oleh
perusahaan bila standar cost diterapkan, karena
perusahaan sebagai suatu Organizational
Behavior, mempunyai harapan-harapan terhadap
produktivitas setiap tenaga kerjanya. Untuk
p^mbahasan ini penulis hanya mengukur
produktivitas pimpinan dan kepala dari masing-
masing departemennya.
Expectancy, mengukur sejauh mana kemungkinan yang
dirasakan oleh tenaga kerja bahwa tenaga yang
akan diberikan dan usaha yang akan dilakukan
dapat membuahkan prestasi kerja sesuai dengan
yang diharapkan oleh perusahaan dari dirinya.
Untuk mengetahui sejauh mana besar Valence,
Intrumentality dan Expectancy, dalam mengukur motivasi
pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-masing
departemen terhadap standar cost, penulis telah
memberikan 'angket quesioner motivasi kepada mereka.
Angket quessioner, penulis lampirkan. Selanjutnya dari
hasil isian quesiner tersebut dapat dipakai untuk
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
menghitung nilai motivasi terhadap standar cost, dari
masing-masing individu yang bersangkutan, meliputi
pimpinan perusahaan dan kepala dari masing-masing
departemen pada PT X. Penilaiannya dilakukan melalui
model Vroom yang telah disempurnakan oleh Porter dan
Lawler.
Langkah-l^ngkahnya adalah sebagai berikut:
1.' Mengalikan nilai yang diperoleh pada pertanyaan I
(expectancy) dengan nilai yang sesuai pada pertanyaan
II (valence). Misalkan nilai dari daftar pertanyaan la
dikalikan dengan nilai dari pertanyaan Ila, lb dengan
lib demikian seterusnya.
2. Setelah semua pertanyaan I dikalikan dengan pertanyaan
II( dijumlahkan bersama-sama untuk memperoleh hasil
total dari nilai expectancy dan valences.
3. Kemudian nilai total di atas (langkah 2), dibagi
dengan jumlah pasangan (dalam kasus ini 11 pasangan),
untuk taemperoleh satu nilai rata-rata dari expectancy
dengan valences.
4. Nilai dari pertanyaan III, dijumlahkan bersama-sana
dan kemudian dibagi tiga, untuk memperoleh satu nilai
rata-rata effort terhadap prestasi kerja yang
diharapkan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
5. Mengalikan nilai yang diperoleh pada langkah 3 dengan
nilai yang diperoleh pada langkah 4, untuk mendapatkan
suatu total nilai dari motivasi terhadap standar cost,
Sehingga berdasarkan langkah-langkah tersebut dan dari
hasil yang penulis peroleh dari angket quesioner, makai
diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 3 dan 4.
Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil
perhitungan di atas, adalah:i
Berdasarkan rata-rata nilai pada pertanyaan I dan II,
pimpinan perusahaan mempunyai nilai tertinggi, disusul
oleh kepala bagian produksi, selanjutnya berturut-
turut oleh kepala tehnik, kepala PPC, kepala gudang
dan kepala administrasi. Terdapat perbedaan yang
menyolok antara nilai rata-rata pimpinan dengan
masing-masing kepala departemen yang bersangkutan. Hal
itu menunjukkan bahwa terdapatnya kesenjangan terhadap
harapan yang timbul bila standar cost diterapkan,
antara pimpinan dengan kepala departemennya. Akibatnya
menimbulkan penilaian / persepsi yang berbeda terhadap
standar cost.
Dari hasil pertanyaan III, juga menunjukkan pimpinan
perusahaan mempunyai nilai rata-rata yang tertinggi,
sedangkan nilai rata-rata dari masing-masing kepala
departemen sama. Berarti usaha yang besar dari
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
T A B E L 4
A N A L I S A M O T I V A S I I
A 8 C 0 £ F 6 H I j* t
I II E I 11 E I II E I I I E I II E I 11 E 1 II E I II E I 11 E II E I II E
fWttJER PT T 4 4 16 4 4 16 4 4 16 3 4 12 4 4 16 3 4 12 4 3 12 4 3 12 3 4 12 3 3 9 1 3 3
KEPALA PRODUKSI 4 4 16 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 3 9 3 3 9 3. 3 9 3 3 9 3 3 9 3 1 3
u r n tekmk 3 9 3 9 3 3 9 3 3 9 3 4 12 3 3 9 3 3 9 4 4 16 3 2 6 3 3 9 2 3 &
HP. PPC/PQCEM). PROD. 3 3 9 4 3 12 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 1 3
KEPALA GUDW6 3 4 12 3 3 9 3 3 9 3 3 9 2 3 9 2 3 6 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 2 6 3 3 9
kepala adn. & inn 4 4 16 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 3 9 3 2 & 3 2 6 3 2 6 3 3 9 3 2 6 3 3 9
T A B E L 5
A N A L I S A H O T I V A S I I I
VPAIABEL NILAI MOTIVASI r m M PT. 'X*
KEPALApRtmsi
KEPALATEKHIK
KEP.PENGEND.FfiQftfcSI
KEPALA6UW16
KEPALA ADtt I unit
a. J U U W TOTAL Dffil NItfiPERTANYAAN I M l (EXPECTANCY VALENCE) 136 112 103 96 96 94
t>. rata-rata nilai m m m i ♦ n 1 a/ll >
12,36 10,18 9,36 8,73 8,73 8,55
c. m m Toift. m\ nilai pawwuw in ( EFFORT 1
12 9 9 9 10 9
d. RATA-ftATA NILAI PERTANYAAN III (c/3) 4 3 3 , 3 3,33 3
e. RATfHlATA NILAI MOTIVASI TTffl STD COST IKTUK TItf IHDIVIDU { b i d )
49,45 30,55 28,09 26,18 29,0? 25,64
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
pimpinan perusahaan agar prestasi kerja seperti yang
diharapkan perusahaan dapat terwujud bila standar cost
ditetapkan, hal itu tidak didukung sepenuhnya oleh
masing-masing kepala departemen yang bersangkutan.
Demikian pula nilai rata-rata yang diperoleh secara
keseluruhan, menunjukkan bahwa pimpinan mempunyai
motivasi yang besar terhadap standar cost yang telah
ditetapkan, hal itu juga tidak didukung sepenuhnya
oleh masing-masing kepala departemen yang bersangkut
an.
Terutama bagi kepala administrasi dan kepala PPC
tidak begitu besar motivasinya terhadap standar cost
yang telah ditetapkan, padahal pada PT X kepala PPC yang'
bertanggung jawab terhadap kwalitas dan kwantitas cat,
juga terhadap kwantitas pemakaiah bahan, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead, karena bagian PPC yang
merencanakan tiap-tiap proses produksi cat. Akibatnya
akan mempengaruhi tingkat efisiensi biaya produksi yang
terjadi, di mana efisiensi biaya produksi merupakan
sasaran dari standar cost dan tujuan dari perusa
haan yang memfungsikan pusat-pusat kerjanya sebagai
cost center.
' Kesimpulan akhirnya, pimpinan perusahaan dari PT X
'di sini mempunyai harapan yang besar bahwa perusahaannya
dapat berprestasi tinggi, dalam arti tingkat efisiensi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
dapat tercapai, dan jika ia menduga bahwa dengan
tercapainya prestasi yang tinggi tersebut, ia akan
merasakan akibat-akibat yang ia harapkan, maka ia akan
mempunyai motivasi yang tinggi terhadap standar cost yang
telah ditetapkan. Sebaliknya tidak demikian bagi masing-
masing kepala departemen, mungkin mereka belum merasa
yakin bahwa mereka akan merasakan akibat-akibatnya sesuai
yang diharapkan perusahaan, maka mereka kurang motivasi-
nya terhadap standar cost.
Hubungan Standart Cost .dan Motivasi_KerAa
Apabila kita hubungkan bagaimana pengaruh standard
cost terhadap motivasi kerja mereka ke arah tercapainya
tujuan, dapat penulis jelaskan berdasarkan gambar 2 pada
halaman 61.
Diasumsikan di atas, bahwa manajer dan kepala
departfetnen yang bersangkutan, mempunyai ability, yang
tinggi terhadap standard cost. Diharapkan pula mereka
mempunyai rnle pftrsepsi yang positif terhadap sasaran
dari standard cost, hal itu dapat dilakukan melalui
pendekatan terhadap apa kebaikan dan keburuknya serta
bagaimana prosesnya terhadap operasi produksi dan pengen
dalian biayanya, seandainya standard cost diterapkan.
Bila kedua variabel tersebut dirasa dapat mempengaruhi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
individu-individu dari PT "X", mereka akan berusaha untuk
mencoba menerapkan standard cost. Dan bila ditinjau dari
hasil-, analisa selisih di atas ternyata pengukuran efisi
ensi biaya produksi yang raengacu pada standard cost lebih
rasional dan relevan, terutama jika dihubungkan dengan
keraudahan dalam pengarabilan keputusan dalam usahanya
untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi. Maka hali
itu seharusnya akan dapat memotivasi mereka untuk
menerapkan standard cost.
Namun hal lain, yang harus diperhatikan dari hasil
analisa motivasi di- atas, dimana manajer dari PT “X"imemiliki motivasi yang tinggi terhadap standard cost. Hal
itu wajar ,bagi pimpinan, karena operasional perusahaan
secara keseluruhan dari perencanaan sarapai dengan pengen
dalian' harus dikuasai oleh pimpinan. Ternyata hal itu
tidak didukung sepenuhnya oleh masing-masing kepala
departemen dan karyawan pada umumnya. Sehingga sekarang
yang harus diperhatikan, bagaimana manajer dapat mening-
katkan motivasi mereka terhadap standard cost. Hal itu
tergantung pada perhatian manajer dan perusahaan pada
•umumnya terhadap kebutuhan pribadi dan harapan-harapan
mereka dapat dipenuhi, bila berhasil menerapkan sasaran
dari standar cost, Karena bagaimanapun juga tanpa du-
kungan dari mereka, manajer tidak dapat mengendalikan dan
mengoperasikan perusahaan. Sehingga apabila hal itu atau
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
variabel-variabel tersebut dapat sejalan dan dilaksana-
kan, maka akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi
masing-masing individu dari PT *'X" tersebut. Dengan
demikian secara tak langsung akan memotivasi kerja mereka
ke arah tercapainya tujuan perusahaan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
BAB V
KESIHPULAN DAN SARAN
1. Kesimoulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa
kesirapulan sebagai berikut:
1.1. Biaya standar mempunyai hubungan yang erat dengan
budget biaya produksi dan apabila penyusunan , budget
biaya produksi tersebut didasarkan pada "standar
cost", maka manajemen akan mempunyai alat yang baik
untuk mengukur tingkat efisiensi biaya produksi yang
terjadi, dalam usahanya untuk mengendalikan biaya.
1.2. Secara garis besar PT "X" belum menerapkan tehnik
budget biaya dengan sempurna. Khususnya /£ang
berkenaan dengan fungsi budget sebagai alat
pengendali dan perencanaan.
1.3. Pada PT X , pada dasarnya telah menetapkan standar
cost untuk menyusun budgetnya. Ditinjau dari ilmu
akuntansinya, raetode dan prosedur penetapannya,
pihak yang menetapkan dan ditetapkan pada setiap
satu semester ( 6 bulan ), maka standar cost
tersebut relevan sebagai dasar penyusunan budget
produksi. Dalam upayanya untuk menilai tingkat
efisiensi biaya produksi yang sesungguhnya terjadi.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
1.3. Namun PT X dalam menyusun budget produksinya lebih
menitik beratkart pada historis cost. Sedangkan
perusahaan dalam menilai penyimpangan yang terjadi
mengacu pada budget produksi dan dianalisa
secara total dengan jumlah cat yang diproduksi.
Tidak dinilai per unit produk dengan acuan standar
cost yang telah ditetapkan.
1.4. Dari hasil penilaian terhadap penyimpangan diatas
ternyata menimbulkan hasil penyimpangan dan persepsi
yang berbeda. Hal itu akan membiaskan intepretasi
terhadap penyimpangan yang terjadi, akibatnya
akan mempengaruhi keputusan yang harus diambil.
1.5. Karena perusahaan belura menerapkan standar cost
secara optimal, maka menimbulkan akibat:
a. perusahaan tidak mempunyai pedoman kerja yang
pasti
b. Perusahaan belum dapat melaksanakan pengendalian
secara efisien terhadap pengeluaran biaya
produksi
1.6. Mengingat PT X adalah perusahaan yang memfungsikan
pusat-pusat kerjanya sebagai cost center. Di mana
tujuan utama dari perusahaan tersebut tentu saja
mengefisienkan biaya produksi yang terjadi. Maka
seharusnya standar cost yang telah ditetapkan dapat
sebagai salah satu alat motivasi ke arah tercapainya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
tujuan perusahaan.
1.7. Dapat tidaknya standar cost tersebut diandalkan,
semua itu tergantung dapat tidaknya standar cost
tersebut diterima oleh individu yang bersangkutan
dari PT "X" tersebut. Sedang dapat tidaknya standar
cost diterima oleh individu dari PT "X", tergantung
ada tidaknya kebutuhan pribadi atau harapan dari
individu terwujud bila standar cost diterapkan pada
PT "X". Sehingga hal itu akan mempengaruhi seberapa
besar motivasi mereka terhadap standar cost.
2. SarfrnBerdasarkan analisa dari bab-bab terdahulu,
penulis ajukan saran sebagai berikut:
2.1. Agar memudahkan mengukur tingkat efisiensi atas
biaya produksi yang terjadi dalam mengendalikan
harga pokok produksi, maka perlu diperhatikan tahap-
tahapnya:
a. Menerapkan standar cost yang telah ditetapkan.
b. Mengukur hasil aktivitas per unit produk dengan
standar cost yang ada.
c. Mengadakan perbaikan-perbaikan atas penyimpangan
dari standar dan rencana.
2.2. Standar cost yang telah ditetapkan seharusnya
difungsikan secara optimal, terutama untuk perusaha-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
2.2. Standar cost yang telah ditetapkan seharusnya
difungsikan secara optimal, terutama untuk perusaha
an yang funsinya sebagai cost center seperti pada
PT X, akan memberikan keuntungan antara lain:
a. Standar cost bisa dipakai sebagai dasar
perencanaan biaya produksi yang baik.
b. Standar cost membantu pimpinan dalam menganalisa
penyimpangan yang terjadi terhadap rencana yang
telah ditetapkan.
c. Bila budget produksi disusun berdasarkan standar
cost akan dapat dipakai sebagai alat pengukur
efisiensi yang optimal, maka akan menjadi alat
pengendali yang efektif.
d. Dengan adanya standar cost akan lebih memungkin-
kan tercapainya tujuan perusahaan.
2.3. Karfena perusahaan adalah suatu organisasi yang
terdiri dari individu-individu yang mempunyai tujuan
pribadi dengan terbentuknya organisasi tersebut.
Sehingga berhasil tidaknya tujuan organisasi
tergantung pada individu-individu tersebut. 'Dengan
demikian agar standar cost dapat diterima dan memo-
tivasinya ke arah tercapainya tujuan perusahaan,
maka seharusnya kebutuhan pribadi mereka dapat
diwujudkan oleh *PT X, bila berhasil menerapkan
standar cost.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Kebutuhan pribadi yang dapat memuaskan mereka, ter-
utama untuk masing-masing kepala departemen sebagai
penanggungjawab langsung terhadap efisiensi biaya
yang terjadi, antara lain meliputi:
a. Adanya kenaikan gaji
b. Adanya penghargaan dari atasan dalam bentuk
pujian, promosi dan sebagainya.
c. Adanya penghargaan dan pengakuan dari teman
seprofesinya.
d. Adanya kesemapatan untuk lebih mengerabangkan
karir.
e. Terciptanya kondisi kerja yang lebih baik.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
A. F. Stoner, James, Management. terjemahan Gunawan Hutauruk MBA, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986.
Batty,' J, Standard Costing. Fourth Edition, Mac Donald & Evans Ltd., 8 John Street, London, WCIN 2 HY, 1975.
Drs. E. Usman Effendi dan Drs. Julaya S. Praja, Psngantar Esikologi. Angkasa, Bandung, 1984.
Drs. Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan _ Mana_iemen. Cetakan Ketujuh, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.
Hackmari, Lawler & Porter, Perspectives on Behaviour in Organisationsr Me Graw-Hill Book Company, USA, 1977.
H. Garrison, Ray, Managerial Accounting. terjemahan Bambang Purnomosidhi & Erwan Dukat, Cetakan Ketiga, AK. Group, Yogjakarta, 1988.
H, Maslow, Abraham, Motivation and Personality. 2 nd Edition* Harper & Row, New York, 1970.
Mulyadi, Akuatansi__ Hiam, Cetakan Keempat, BPFE,Yogjakarta, 1990.
Matz, Adolph & Milton Usry, Cost. Accounting_Elanning & Control. Seventh Edition, Federal Publications (S) Ptc. Ltd, Singapore, 1982.
N. Anthony, Robert, Dearden John, Management Control Systems. terjemahan Agus Maulana, Cetakan Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986.
P, Robbins, Stephen, Organizationa]__ Behavior■ ThirdEdition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1986.
S. Beach, Dale, Personnel. The Management of .People...atWork. Fourth Edition, Macmillan Publishing, Inc., New York, 1980.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
T. Hongren, Charles, Cost Accounting- __a__ManagerialEmphasis. Fourth Edition, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, USA, 1977.
W. A. Patton & A. C. Littleton, An Introduction toCorporate Accounting__Standards, American AccountingAssociation, 1986.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
P.T. X SURABAYA LAMP I RAN i Ncmor : Tar.gga'i :
Hoi : Per^ntah Produksi ______________D i a j u k a n k e p a d a : M a n a g e r P r o d u k -5 i / P i»r»p in an Dari : M a n a g e ^ P e m a s a r a n
Harao dibudtl-an produk-produi-. seperti tersebut dibawah m i :
! N O . : .JEN IS PRODUK. ! J UNLAW DAN 1 BATAS MAX. '• KETERANGAN: : ; p a c k i n g : s e l e s a i :
Jlengefcahui :Direktur Produk si/Pernasaran
Surabaya .
Manaaer Pemasaran
LAMP IRAN- Asli- Ke-2- Ke-3- Ke-4- Ke-5
Manager Produksi P.T. X Kasis. Produksi P.T. X Kasie. Anggaran/Kalkulasi pi rektur Produk si/Pemasaran Arsip Pemasaran
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
LAMPIRAIT 2Nomor : _______ - ________ _—
PT X"-SURABAYA Tmtggal : —
I) A KTAR P R O D U K S I
N oin o fO lder
M a c ji m P r oil u k si KodcWarna
JumlahTcrisi
I l l i H A T
UD. Kg.
Kasic. P rod . - — Ka, Unit ----- Surabayu, ___________ 1 9 . .
— K a . G u d a n g Cat — Dibuku
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
LAPORAN PENGERJAAN PRODUKSI
No.Tgl.Order Prod. Jenis Cat Nomor Produksi Sisa Pengalerigan Kg/Lt
JumlahTgl. Penyelesaian
Kg/Lt
■ 1• * [JENIS BAHAN ! CODE BAHAN Kg/Lt
t JUMLAH■ • i » ! SATUAN Rp- ! HARGA Rp. !BAHAN BAKU: - PIGMENT
- BINDER
- ADDITIVE > .
- EXTENDER
- SOLVENT
(A) (B)
B. PEMBANTU:- KALENG - B O X- ETIKET- STROOK- LEBEL
(C) 1
TARIP TENAGA LANGSUNG : (D)TARIP BEAYA F 0 H s (E)
JUMLAH BEAYA PRODUKSI - <B + C + D + E)
JHASIL PRODUKSI (F) IKEHILANGAN DLM PROSES IA-F)
i•
KETERANGAN
KASIE. PRODUKSI
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
ANGKET QUESTIONER MOTIVASI-TERHADAP. .STANDAR COST
I. Bila. menerapkan. sistim. standard cost,, hal-.hal_.ap_3__di
bawah ini yang_ besar -kemmijkinaniLya _ter-iad:L2
Untuk masing-masing pernyataan ini tentukan pilihan
anda dengan memberikan tanda (X) pada angka-angka di
sebelah kanan sesuai'dengan kenyakinan dan kenyataan
yang sebenarnya. Jawaban tersebut adalah sebagai
berikut:
1 = tidak terjadi
2 = kecil kemungkinan terjadi
3 = mungkin terjadi
4 = kemungkinan besar terjadi
5 = pasti terjadi
a. Adanya premi atau kenaikan gaji
b. Merasa puas terhadap diri sendiri
c. Kesempatan untuk mengembangkan keahli-
an dan kemampuan anda
d. Kesempatan untuk mempelajari hal-hal
baru
e. Proraosi atau kedudukan dalam pekerjaan
yang lebih baik
f. Merasa bebas dalam melakukan pekerjaan
anda '
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
anda
g. Penghargaan dari rekan kerja dan
bawahan 1 2 3 4 5
h. Penghargaan dari atasan 1 2 3 4 5
i. Karyawan bawahan atau rekan sekerja
tidak menyukai sikap anda 1 2 3 4 5
j . Merasa tak bebas dalam melakukan peker-
jaan anda 1 2 3 4 5
Merasa tertekan, karena harus mencapai
tandar yang ditetapkan 1 2 3 4 5
IX. Setiap orang tentu mempunyai kebutuhan/keinginan yang
berbeda terhadap pekerjaan mereka. Seberapa. _Pen_ting-_
kah ,keadaa.n/hal-hal di _baw.ah. ini^dalam pe_keriaan_anda
sshari hari ? Cara menjawab seperti diatas (bagian
I), namun arti dari masing-masing angka adalah
sebagai berikut:
1 = tidak penting
2 = kurang begitu penting
3 = kadang-kadang penting
4 = penting
5 = sangat penting
a. Gaji atau premi yang memadai 1 2 3 4 5
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
Kepuasan terhadap hasil kerja anda 1 2 3 4 5
Kesempatan untuk mengembangkan keahli-
an dan kemampuan Anda 1 2 3 4 5
Kesempatan untuk mempelajari hal-hal
taaru . 1 2 3 4 5
Pemberian kesempatan promosi sesuai
dengan prestasi kerja anda 1 2 3 4 5
Adanya kebebasan dalam melakukan
pekerjaan 1 2 3 4 5
Adanya pujian atau penghargaan dari
rekan kerja dan karyawan bawahan 1 2 3 4 5
Adanya pujian atau penghargaan dari
atasan 1 2 3 4 5
Adanya hubungan atau sikap yang tidak
menyenangkan dari rekan kerja dan ba
wahan terhadap sikap anda 1 2 3 4 5
Adanya ketidak bebasan dalam melakukan
pekerjaan 1 2 3 4 5
Perasaan tertekan . 1 2 3 4 5
1. Sebarap_a hgsar akan _men.iadi „ kenvataan__aeandainaa
sistim standar_Gos.t.. diterap.kan dalaiiL.amsas.. pr.oduiisi
di s in i ?.
Anda dapat memilih, pada jawaban yang telah tersedia.
Adapun arti dari masing-masing angka adalah :
1 = tidak pernah menjadi kenyataan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI
2 = kecil kemungkinan menjadi kenyataan ■
3 = mungkin menjadi kenyataan
4 = besar kemungkinan menjadi kenyataan
5 = pasti menjadi kenyataan
Pernvataan
a. Produktivitas diri meningkat 1 2 3 4 5
b. Lebih baik atau mudah dalam mela
kukan pekerjaan anda 1 2 3 4 5
c. Prestasi kerja yang lebih baik 1 2 3 4 5
Terimakasih atas bantuan dan kerjasama anda
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI STANDARD COST SEBAGAI PENGUKUR... ASWORINI DWIKORIANDARI