instrumen pengukur kemajuan proyek
TRANSCRIPT
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 1/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Instrumen-instrumen/ Alat-alat untuk Mengukur Kemajuan
Proyek
1. Identifikasi Varian
Mengidentifikasi varian dilakukan dengan membandingkan data-data laporan
pelaksanaan pekerjaan untuk kurun waktu tertentu terhadap rencana yang telah ditentukan.
Varian-varian yang sering dijumpai dalam pelaksanaan proyek untuk suatu waktu tertentu
meliputi varian:
• Biaya pelaksanaan dengan anggaran.
• Waktu pelaksanaan dengan jadwal.
• Tanggal mulai pelaksanaan dengan rencana.
• Tanggal akhir pekerjaan dengan rencana.
• Angka kenyataan pemakaian tenaga kerja dengan anggaran.
•
Jumlah penyelesaian pekerjaan dengan rencana.Disamping menunjukkan angka perbedaan kumulatif antara rencana dan
pelaksanaan pada saat pelaporan, analisis varian mendorong untuk melacak dan mengkaji
dimana dan kapan telah terjadi varian yang paling dominan dan kemudian mencari
penyebabnya untuk diadakan koreksi. Terjadinya varian biaya yang relatif besar dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab. Misalnya oleh perencanaan penggunaan ataupun
jumlah anggaran yang tidak tepat atau karena kemajuan pelaksanaan pekerjaan lebih cepat,
dan lain-lain. Pendekatan diatas, disamping dapat digunakan sampai batas tertentu
untuk memantau kemajuan pelaksanaan proyek, diperlukan pula untuk kegiatan akuntansi
dan audit proyek yang berfungi antara lain untuk meyakinkan apakah pembebanan
biaya telah sesuai dengan prosedur dan alokasi, termasuk verifikasi dan penelitian kebenaran
apakah pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan anggaran. Jadi pendekatan
dengan cara ini akan memberikan gambaran hasil kerja masa lalu dan menunjukkan
perbandingan antara hasil pelaksanaan dan perencanaan.
Pada Tabel di bawah diperlihatkan variasi biaya yang telah terjadi sampai dengan
pelaporan. Pada contoh tersebut saat pelaporan adalah bulan Juni.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 2/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Tabel I. Varian Biaya
Penampilan tersebut menunjukkan telah terjadi varian biaya yaitu perbedaan antara
anggaran dan realisasi pengeluaran, untuk semua kegiatan yang telah dilaporkan. Pada
waktu dilaporkan besar varian kumulatif mencapai 1800 dibagi anggaran= 1800/6600= 27,2
persen.
Tampilan Tabel di atas cukup mudah dipahami, tetapi tampilan grafis tentunya lebih
visual. Adanya varian yang disajikan biasanya mendorong untuk melakukan analisis
varian dominan dan mencari penyebabnya untuk tindakan koreksi.
2. Kurva S
Penampilan varian ditampilkan dalam bentuk grafis. Dalam penggambaran Kurva S:
a. Sumbu vertikal --- nilai kumulatif biaya atau penyelesaian pekerjaan
b. Sumbu horisontal --- waktu kalender .
Bentuk kurva yang dihasilkan umumnya akan berbentuk huruf S oleh karena
kegiatan proyek pada periode awal dan akhir berlangsung lambat, sehingga penyerapan
sumberdaya relatif kecil, tampilan dalam grafik menjadi landai. Sedangkan pada
implementasi, penyerapan sumber daya tinggi dengan durasi lebih panjang, sehingga
tampilan grafik terjal dengan garis lebih panjang.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 3/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Gambar 1. Kurva S
Dalam penampilan grafis seperti ini, jika terjadi varian, maka kurva S yang
digambarkan berdasarkan data realisasi (kurva realisasi) akan tidak berhimpit dengan
kurva S yang digambarkan dengan data rencana (kurva rencana). Sehingga adanya variasi
langsung tampak dengan jelas. Oleh karena Kurva S mampu menampilkan secara visual
penyimpangan yang terjadi dan pembuatannya relatif cepat dan mudah, maka metode
pengendalian dengan kurva S dipakai secara luas dalam pelaksanaan proyek. Untuk
menghindari perbedaan tampilan untuk varian yang sama, gunakanlah skala standar.
Kecuali dapat memperlihatakan varian, kurva S juga mampu memperlihatkan kemajuan
proyek dalam tampilan yang mudah dipahami. Oleh karenanya, sangat berguna dalam
tampilan untuk laporan.
Contoh:
Jika data dari Tabel IV-1 di atas digambarkan dalam kurva S, maka akan dihasilkan
kurva S seperti di bawah.
Gambar 2. Kurva S untuk pengendalian Biaya
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 4/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Menurut Barrie (1995), bentuk kurva S berasal dari pemaduan kemajuan setiap satuan
waktu untuk mendapatkan kemajuan kumulatif yang digunakan dalam pemantauan pekerjaan.
Ukuran kemajuan dititikberatkan pada prestasi kerja dan biaya. Grafik dibuat dengan sumbu X
sebagai nilai kumulatif biaya atau jam orang yang telah digunakan atau persentase (%)
penyelesaian pekerjaan, sedangkan sumbu Y menunjukkan parameter waktu. Ini berarti
menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila
grafik tersebut dibanding dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan perencanaan
dasar (kumulatif pengeluaran berdasarkan anggaran uang/jam orang) maka akan segera terlihat jika terjadi penyimpangan.
Dengan memiliki sifat seperti tersebut dan pembuatannya relatif cepat dan mudah, maka
metode penyajian dengan grafik S dijumpai secara luas dalam penyelenggaraan
proyek. Grafik yang dibuat dengan dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif
biaya atau jam orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu horizontal sebagai waktu
kalender masing-masing dari angka 0 sampai waktu selesai pekerjaan, umumnya akan
berbentuk huruf S. Ini disebabkan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut :
• Kemajuan pada awal bergerak lambat.
• Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat.
• Akhirnya kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir.
Grafik S sangat berguna untuk dipakai sebagai laporan kepada pimpinan proyek maupun
pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek
dalam bentuk yang mudah dipahami.
Gambar 3 Kurva S Penyelesaian Fisik
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 5/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Konsep sebelumnya, angka-angka yang dihasilkan analisis varians menunjukkan
perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dibanding dengan anggaran atau jadwal.
Dengan kata lain, metode ini menjawab pertanyaan apakah proyek pada saat ini masih sesuai
dengan anggaran dan jadwal. Kelemahan metode ini, yang menganalisis varian biaya dan
jadwal masing-masing secara terpisah, adalah tidak mengungkapkan masalah kinerja
kegiatan yang sedang dilakukan. Misalnya, walaupun suatu kegiatan tertentu pada saat
pelaporan dinyatakan memiliki kemajuan yang melampaui jadwal yang direncanakan,
tetapi belum tentu kegiatan tersebut sesuai dengan anggaran yang dialokasikan untuknya.
Bila kegiatan tersebut dikerjakan secara tidak efisien sehingga biaya per unit melebihianggaran, maka pada suatu saat kegiatan tersebut dapat berhenti karena kekurangan biaya
meskipun pada mulanya lebih cepat darijadwal.
Fungsi dari kurva “S” adalah :
1. Mengontrol Pelaksanaan Pekerjaan setiap saat, sehingga perubahan yang terjadi tidak
mengganggu waktu pekerjaan secara keseluruhan.
2. Untuk memudahkan direksi dalam pemeriksaan, apakah pekerjaankontraktor
lebih atau kurang bila dibanding dengan rencana.
3. Untuk mengontrol waktu pembayaran angsuran menurut perjanjian yang telah
ditetapkan harus diperiksa pada perincian volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
Penggunaan grafik S dijumpai dalam hal-hal berikut :
• Pada analisis kemajuan proyek secara keseluruhan.
• Penggunaan sama dengan butir diatas tetapi untuk satuan unit pekerjaan atau elemen-
elemennya.
• Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis persentase (%)
penyelesaian pekerjaan, misalnya jam-orang untuk menyiapkan rancangan,
produksi gambar, menyusun pengajuan pembelian terhadap waktu.
• Pada kegiatan konstruksi, yaitu untuk menganalisis pemakaian tenaga kerja jam-
orang dan untuk menganalisis persentase (%) penyelesaian serta pekerjaan-pekerjaan
lain yang diukur (dinyatakan dalam unit versus waktu).
3. Nilai Hasil ( Earned Value)
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 6/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Oleh karena penyelenggaraan proyek memiliki anggaran dan waktu yang terbatas,
maka jika terjadi varian, akan muncul pertanyaan “Masih cukupkah waktu dan biaya yang
tersisa untuk mengembalikan ke track yang sesuai rencana dan mencapai sasaran yang telah
ditetapkan?”
Dua metode di atas menganalisis varian biaya dan jadwal secara terpisah, tidak
mengungkapkan masalah kinerja kegiatan. Mungkin terjadi, saat pelaporan dinyatakan
bahwa kegiatan proyek telah melampaui jadwal, tetapi ternyata bahwa pengeluaran jauh
melebihi anggaran. Jika demikian halnya, proyek dapat kekurangan biaya untuk kegiatan-
kegiatan selanjutnya.Salah satu metode yang dapat menjawab kebutuhan di atas adalah metode "Konsep
Nilai Hasil". Sesuai dengan namanya, konsep nilai hasil menghitung nilai pekerjaan yang
telah terselesaikan. Konsep ini memadukan unsur-unsur prestasi, biaya dan jadwal.
Analisis dengan menggunakan metode ini akan dapat mengungkapkan apakah kemajuan
pelaksanaan pekerjaan proyek senilai dengan pemakaian bagian anggarannya.
Nilai Hasil = (% Penyelesaian) x anggaran
Manfaat lain penggunaan konsep ini adalah untuk mengetahui:
• Dapatkah proyek diselesaikan dengan dana yang tersisa
• Berapa besar perkiraan biaya penyelesaian proyek
• Berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek.
a. Pekerjaan tunggal
Contoh.
Suatu pekerjaan penggalian tanah untuk memasang perpipaan, panjang galian 3 km
dengan biaya 30 juta rupiah. Pada minggu pertama dilaporkan pekerjaan penggalian telahmencapai 1,2 km. Berdasarkan laporan tersebut, volume pekerjaan yang telah diselesaikan
adalah:
1,2 / 3 = 40 %
Dengan demikian, berdasarkan anggaran, seharusnya pengeluaran adalah sebesar:
(% Penyelesaian) x anggaran = 40% (30 juta)= 12 juta
Jadi nilai hasil adalah 12 juta rupiah.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 7/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Kemungkinan yang terjadi dapat berbeda dengan nilai hasil tergantung dari efisiensi
pelaksanaan pekerjaan. Jika pengeluaran aktual lebih kecil, maka dikatakan bahwa nilai hasil
lebih besar dari pengeluaran. Berarti efisiensi pelaksanaan pekerjaan baik.
b. Paket Pekerjaan
Contoh di atas adalah kasus yang sederhanan. Pada umumnya, keadaan yang
sesungguhnya lebih ruwet. Misalnya dalam satu paket terdiri dari pekerjaan A, B, dan C
dengan kemajuan yang berlainan:
1) Pekerjaan A ----------- telah selesai 100 %
2) Pekerjaan B ---------- dalam proses tetapi belum selesai3) Pekerjaan C ---------- belum mulai.
Gambar 4. Paket Pekerjaan A,B dan C
Untuk menghitung nilai hasil paket kerja di atas, pendekatan yang digunakan adalah
melalui penetapasn bobot komponen-komponen pekerjaan tersebut terhadap total
(A+B+C). Nilai hasil masing-masing komponen pekerjaan dapat dihitung dengan cara di atas.
Contoh perhitungan nilai hasil suatu paket yang terdiri dari beberapa pekerjaan
dengan tingkat penyelesaian yang berbeda, adalah seperti pada Tabel di bawah. Pada contoh
ini, diambil suatu pekerjaan konstruksi yang mencakup komponen pekerjaan: menyiapkan
lahan, sipil & bangunan, memasang peralatan, memasang pipa, listrik dan instrumen,
isolasi dan pengecatan. Biaya Rp 2.000 juta. Bobot komponen pekerjaan disepakati seperti
dalam kolom 4, sedangkan penyelesaian komponen pada saat pelaporan, adalah seperti
pada kolom 5.
Tabel II. Paket Pekerjaan Konstruksi
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 8/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Jadi:
Penyelesaian fisik total konstruksi = 46%
Nilai hasil = % penyelesaian x anggaran
= 46% x Rp 2.000 juta
= Rp 920 juta.
Selisih/varian jadwal (schedule variant, SV) adalah selisih antara BCWP dan BCWS
yang dihitung dengan persamaan:
SV = BCWP - BCWS
Nilai negatif berarti pelaksanaan kegiatan terlambat dari jadwal.
Konsep dasar nilai hasil dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan membuat
prakiraan pencapaian sasaran. Untuk itu digunakan 3 indikator, yaitu :
1. ACWP (Actual Cost of Work performed)/ Actual Cost (AP)
ACWP adalah sejumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan
(misalnya akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari paket kerja atau
kode akuntansi termasuk perhitungan overhead dan lain–lain. Jadi, ACWP merupakan jumlahaktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun
waktu tertentu.
2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed)/ Earned Value (EV)
Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Bila angka ACWP dibanding dengan BCWP, akan terlihat perbandingan antara biaya yang
telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yangseharusnya dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 9/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
3. BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled)/ Planned Value (PV)
BCWS sama dengan anggaran untuk suatu paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan
dengan jadwal pelaksanaan. Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal dan
lingkup kerja, dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberi alokasi biaya dan jadwal
yang dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pekerjaan.
Asumsi yang digunakan dalam metode ini adalah bahwa kecenderungan yang terjadi pada
saat pelaporan akan terus berlangsung. Adanya prakiraan yang dapat dibuat akan sangat
berguna untuk memikirkan rencana dan tindakan pengendalian untuk menghadapi persoalanyang telah diprediksi di kemudian hari agar sasaran proyek tercapai.
Gambar 5 Analisa Varians Terpadu
Sumber : www.apm.org.uk
Untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek,
perlu dipakai metode selain yang telah dibicarakan diatas yang juga mampu
menunjukkan kinerja kegiatan. Salah satu metode yang memenuhi tujuan ini adalah konsep
nilai hasil (earned value concept). Dengan memakai dasar asumsi tertentu, metode
tersebut dapat dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan masa depan
proyek, misalnya untuk menjawab pertanyaan berikut :
• Dapatkah proyek diselesaikan dengan dana sisa yang ada ?
• Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek ?
• Berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek, bila kondisi masih
seperti saat pelaporan ?
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 10/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Asumsi yang digunakan konsep nilai hasil adalah bahwa kecenderungan yang ada dan
terungkap pada saat pelaporan akan terus berlangsung. Keterangan yang
memberitahukan proyeksi masa depan penyelenggaraan proyek merupakan masukan
yang sangat berguna bagi pengelola maupun pemilik, karena dengan demikian mereka
memiliki cukup waktu untuk memikirkan cara-cara menghadapi segala persoalan dimasa yang
akan datang.
4. Tonggak Kemajuan (Milestone)
Disini ditentukan dahulu milestone sepanjang siklus proyek. Pembayaran dikaitkandengan pencapaian milestone, sedangkan jumlahnya diperhitungkan dengan kegiatan yang
telah dilakukan untuk mencapai milestone yang bersangkutan dinyatakan sebagai
presentase dari total biaya kontrak.
Tabel III. Milestone
Sebagai contoh, pembangunan sebuah tangki LNG berukuran besar memakan waktu
1 tahun dengan biaya RP. 24.000.- juta. Milestone dan presentase pembayaran ditentukan
seperti terlihat di Tabel IV-3 dan Tabel IV-4. Jadi untuk pembayaran pada 1 Mei 1992,
kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan butir-butir 1, 2, dan 4 pada Tabel xx-1, dan
menerima pembayaran sebesar (5%) (Rp.24.000juta) = Rp.1.200 juta. Jumlah kumulatif
pembayaran sampai Mei 1992 sebesar (25%) (Rp.24.000juta) = 6.000 juta.
2) Milestone dengan Persentase Penyelesaian
Sebagai variasi pembayaran berkala, di samping mengkaitkan dengan milestone, juga
dengan volume pekerjaan. Sekali lagi memakai contoh kontrak pembangunan tangki dengan
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 11/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
penyajian yang di sederhanakan. Pembayaran bulan April akan disetujui bilamana
kontraktor
memenuhi persyaratan :
a) Menyelesaikan 35% atau lebih volume pekerjaan.
b) Telah mencapai milestone MS-3.
Ternyata pada akhir Mei Kontraktor telah mencapai volume pekerjaan 40%, karena
cepatnya kemajuan pada pekerjaan dengan kode 4, yaitu pembelian material dan pabrikasi
struktur dan plat tangki. Tetapi karena milestone MS-3 belum tercapai, maka
pembayaran belumdapat disetujui. MS-3 adalah titik akhir pembuatan fondasi dan di anggap kritis
karena seperti pemasangan struktur penyangga atap dan plat dinding belum dapat dimulai.
Hal sebaliknya mungkin pula terjadi.
Tabel IV. Persentase Penyelesaian
Tampilan dalam digram pengendalian yang menggabungkan antara bar chart dengan
kurva S adalah seperti tampak pada gambagar di bawah.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 12/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Gambar 6. Pengendalian Biaya dengan Bar Chart dan Kurva S
Jika sasaran milestone dapat dicapai sesuai rencana, tetapi persentase volume atau
kemajuan pekerjaan secara keseluruhan belum dicapai, berarti ada pekerjaan lain di dalam
lingkup kerjanya yang tertinggal kemajuannya. Dari contoh di atas akan terlihat bahwa :
a. Bila di dasarkan atas besar volume saja, terdapat kemungkinan persentase volume
pekerjaan telah dipenuhi, tetapi titik milestone belum dicapai. Sedangkan pencapaian
titik tersebut amat penting bagi jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Bila hanya di dasarkan atas tonggak kemajuan saja, terdapat kemunginan volume
pekerjaan belum memenuhi sasaran sedangkan milestone sudah dicapai. Hal ini
dianggap kurang wajar karena menggambarkan adanya kelebihan pembayaran
kepada kontraktor. Pemilihan milestone yang tepat dan realistis yang di kaitkan
dengan volume pekerjaan dalam melaksanakan pembayaran berkala, merupakan
cara yang efketif untuk mengendalikan kemajuan proyek.
Milestone method merupakan penyempurnaan dari Gantt Chart yang sederhana.Dalam
Gant Chart mungkin saja ada beberapa milestone yang dapat merupakankejadian atau
dimana aktivitas lain mulai dilakukan. Untuk lebih jelas menunjukan kebergantungan
diantara aktivitas – aktivitas, maka diantara milestone – milestone dihubungkan
dengan anak panah seperti terlihat pada gambar 2.2. gambar A. menunjukan milestone
dalam Bar Chart biasa dan gambar B menunjukan Milestone Method dengan anak panah
yang menunjukan kebergantungan aktivitas – aktivitas.
5/15/2018 Instrumen Pengukur Kemajuan Proyek - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/instrumen-pengukur-kemajuan-proyek 13/13
Nama : HildaPrabandiniNIM : L2H 607 034TUGAS MANAJEMENPROYEK
Gambar A Diagram Milestone
Gambar B Diagram Milestone.